Perdalam Bahasa Perancis Melalui Lomba Roman Foto Dikirim oleh humas3 pada 25 Maret 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 4052 Pemenang Francophonie menerima hadiah dari Kedutaan Perancis Oky Mustika Sari berhasil keluar sebagai juara III pada Lomba Francophonie, sebuah event tahunan yang diselenggarakan Kedutaan Perancis bekerjasama dengan Institut Francais Indonesia (IFI). Atas prestasi tersebut, mahasiswa Program Bahasa dan Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB-UB) ini berhak memperdalam kemampuan bahasa Perancis melalui kursus di IFI serta beberapa buku dan voucher Gramedia senilai Rp. 500 ribu. Francophonie merupakan istilah yang merujuk pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Perancis. Event ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan budaya Perancis di Indonesia. Oky menceritakan, ia memperoleh informasi ini dari program studinya. "Setiap tahun UB selalu mengikuti event ini, terakhir sekitar dua tahun lalu," kata dia. Dua delegasi yang dikirim pada waktu itu adalah Bastian Dwi Yan dan Lilik. Model kompetisi yang diperlombakan menurutnya pun berbeda setiap tahun. Pada 2011, delegasi masing-masing perguruan tinggi mengikuti sebuah kompetisi di Kedutaan Perancis. Tetapi pada 2013 ini, masingmasing perguruan tinggi diminta mengirimkan karya yang dinilai oleh tim juri. Tiga Pemenang pada masingmasing tingkatan kemudian diundang untuk menerima hadiah dari Kedutaan Perancis di kediaman Duta Besar Perancis di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Oky (kanan) bersama istri Duta Besar Perancis Hadiah diserahkan langsung oleh Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Mr. Bertrand Lortholary. Pemenang pertama dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhak atas homestay di Perancis selama satu bulan. Sementara pemenang kedua mendapatkan kamera Nikon, les di IFI serta paket buku. Ada 3 tingkat yang diperlombakan yakni tingkat mahasiswa dan pelajar IFI, tingkat pengajar Bahasa Perancis dan tingkat umum. Oky mengikuti lomba roman foto pada tingkat mahasiswa dan pelajar IFI. Dalam lomba ini, ia merangkai foto dengan skenario berdasar pada satu dari tujuh film yang ditentukan oleh panitia. Film yang dipilihnya berjudul l'excercice de l'Etat, menceritakan tentang kisah sekelompok mafia. Foto-foto yang dirangkainya merupakan koleksi pribadi saat ia menempuh studi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Krian Sidoarjo. Ia pun memilah-milah foto dan membuat dialog dalam bahasa Perancis sesuai skenario film tersebut. Dalam menyusunnya, ia mengaku banyak mengimplementasikan kemampuan Bahasa Perancis tulis. Oky dibimbing oleh dua orang dosen dan seorang native speaker Bahasa Perancis untuk mengoreksi grammar dan diksi. Mereka adalah Ahmad Elga Prayoga, M.Pd; Lucia Neti Harwati, M.Ed serta Pierre-Yves Tourpin. Penyusunan roman foto secara individu, menurut Oky sangat menantang. Sewaktu masih duduk di bangku SMA, Oky mengaku pernah membuatnya namun secara berkelompok. Kesulitannya terutama adalah saat memilah-milah foto, mengedit, dan menyusun percakapan sesuai skenario film l'excercice de l'Etat dalam Bahasa Perancis. Meskipun begitu, Oky sangat senang berkesempatan mengikuti kompetisi ini. Selama ini, ia memperdalam Bahasa Perancis hanya secara akademis melalui bangku kuliah. Terhitung sejak masuk tahun 2010, kini kemampuan Bahasa Perancisnya telah sampai level B1. Ia pun termotivasi untuk terus mengikuti perlombaan seperti ini, agar meraih juara I dan berkesempatan ke Perancis. Hal yang sama ia harapkan pula dari teman-temannya, agar selalu mencari informasi berbagai macam lomba dan berpartisipasi. "Jangan minder," pesan Oky kepada teman-temannya. Hal ini, menurutnya akan mendorong prestasi Universitas Brawijaya, yang menurutnya masih kurang exist jika dibanding perguruan tinggi bonafide lain yang memiliki program Bahasa dan Sastra Perancis seperti UI, Unpad dan UGM. [denok] Artikel terkait Pemulihan Kehidupan Korban Lumpur Lapindo di Desa Renokenongo Mahasiswa UB Lakukan Studi Psikoanalisis pada Pengikut Padepokan Dimas Kanjeng FIB UB Gelar Diskusi Tabunka Kouryu ke-10 Suwuk: Metode Pengobatan Tradisional Masyarakat Jawa yang Eksis di Era Modern Mahasiswa Sastra Jepang Juara Lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jawa Timur