Analisa Biaya Pembelian Material untuk Menekan

advertisement
Evaluasi Pembelian Bahan Baku untuk Mencapai Efisiensi Biaya
Produksi Pada Perusahaan Tahu “ ADMA “ di Kecamatan Karang Ploso
Malang.
A. Pendahuluan.
Perusahaan untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan
didukung dengan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah
dan rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun
masalah pemasaran dari produk yang
diproduksi. Masalah persaingan antar
perusahaan mengharuskan perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan
dalam mutu barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi.
Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan
produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengolah
terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi menjadi barang yang siap
dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan
manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya produksi, sehingga harga
pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat. Anonimus (2007)
Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai
kemampuan untuk dapat mendaya gunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki
oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi
produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau
mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena
bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang
kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan
harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila
harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku
dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang
tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual
produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang
1
menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
Sebelum
melakukan
kegiatan
produksi
perusahaan
terlebih
dahulu
menyiapkan faktor-faktor produksinya diantaranya adalah bahan baku yang akan
diolah menjadi produk jadi. Didalam pengadaan bahan baku perusahaan dapat
membuat sendiri atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok. Pembelian
bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan karena
berkaitan dengan pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi
maupun bahan jadi. Menurut Fien (2005) peran manajemen pembelian ditunjang
oleh besarnya biaya pembelian yang mencapai 50% sampai 70% dari total biaya
produksi dan berdampak langsung pada kualitas produk. Tahap pembelian ini
dimulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai penyerahan barang untuk kegiatan
proses produksi.
tidak boleh diawal kalimat demikian purchasing (pembelian) merupakan salah
satu fungsi penting dalam menunjang keberhasilan produksi perusahaan, karena
fungsi ini mempunyai tanggung jawab untuk mendapatkan bahan baku dengan
kuantitas dan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harga yang layak,
penyerahan tepat waktu yang sesuai dengan ketentuan. Sebelum melakukan
pembelian diperlukan adanya suatu strategi pembelian yang tepat bagi perusahaan
untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan pada harga yang pantas. Strategi
pembelian yang digunakan oleh setiap perusahaan berbeda tergantung pada situasi
yang dihadapi dan perkembangan usaha perusahaan. system penyediaan bahan
dengan strategi pembelian yang tepat dapat menjamin kelancaran kegiatan dan
perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu
pertimbangan yang cermat dan tepat agar setiap rencana yang hendak
dilaksanakan dapat terealisasikan seperti apa yang diharapkan dan kemungkinan
faktor-faktor yang merupakan kelemahan atau penghambat dapat diantisipasi
sedini mungkin. Penggunaan straregi yang tepat juga akan dapat menunjang
tercapainya tingkat efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang dapat
diperoleh perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi.
2
Biaya pembelian material pada perusahaan supplier mencakup sejumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya.
Sebelum harga beli ditetapkan departemen pembelian harus menghitung perkiraan
harga material dan menetapkan harga standar sebagai harga patokan, dengan
demikian harga beli yang akan ditetapkan akan menjadi harga yang wajar.
Pembelian material dengan harga terlalu mahal mengakibatkan peningkatan biaya
produksi yang kemudian dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Sebaliknya
pembelian material dengan harga yang terlalu murah meskipun dapat
menguntungkan perusahaan akan tetapi dapat menimbulkan permasalahan di masa
yang akan datang yaitu perusahaan kesulitan dalam menetapkan standar
pembelian dan penjualannya jika harga pembelian tiba-tiba menjadi naik.
Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan bahan baku, tenaga
kerja serta biaya overhead pabrik. Pengadaan bahan baku adalah variabel yang
memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya
bahan baku yang teredia memudahkan perusahaan untuk menjalankan operasinya.
Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari karyawan-karyawan yang
melakukan proses produksi. Disamping itu biaya overhead juga merupakan faktor
penting karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya tambahan selain
biaya diatas.
Dari uraian diatas perusahaan yang ingin menurunkan biaya produksinya
salah satunya adalah dengan meminimalisasi biaya pembelian material. Pada
perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan mengingat kondisi perekonomian
saat ini sedang labil, perusahaan perlu menetapkan standar produksi dan
penjualannya dengan menekan biaya pembeliannya. Dengan demikian penulis
mengambil judul penulisannya Evaluasi Pembelian Bahan Baku untuk
Mencapai Efisiensi Biaya Produksi Pada PerusahaanTahu ADMA. (harus
ditambahi data perusahaan )
3
B. Rumusan masalah.
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :.
1. Bagaimana membuat harga pembelian bahan baku yang tepat agar dapat
mencapai tingkat biaya produksi yang lebih rendah?
C. Batasan penelitian
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak mengalami bias maka
ditentukan terlebih dahulu batasan masalahnya. tidak boleh awal kalimat hanya
menyangkut tentang : bagaimana mengoptimalkan biaya pembelian pada
perusahaan.
D. Tujuan penelitian .
1. untuk mengetahui pembelian bahan baku perusahaan dalam kegiatan
operasi perusahaan.
2. untuk mengetahui kesesuain antara tingkat harga pembelian bahan baku
dengan biaya produksi yang digunakan perusahaan untuk keberhasilan
tujuan perusahan.
E. Kegunaan penelitian
1. Bagi Pihak lain.
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipakai sebagai tambahan
wacana dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan berminat
untuk mengembangkannya.
2. Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan sebagai
acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional perusahaan
manufaktur sehingga perusahaan dapat berproduksi dengan optimal.
3. Bagi penulis.
Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang
4
sebenarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain
yang berkepentingan
5
Landasan Teori
A. Pembelian bahan baku.
1
Arti dan pentingnya Bahan Baku.
Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan proses
produksi, karena bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Untuk itu,
bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan proses
produksi. Hal ini disebabkan kaena bahan baku sangat mempengaruhi bentuk
atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas serta harga
jual produk.
Bahan baku mempengaruhi factor kuantitas maupun kualitas produk, karena
jika bahan baku yang diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang baik
maka akan memperlancar kegiatan proses produksi dan perusahaan akan
mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.
Disamping itu bahan baku merupakan factor penting dalam penetapan harga
pokok produksi, karena jika perusahaan mampu untuk menekan biaya baha
baku ini maka perusahaan akan dapat meningkatkan keuntungan
yang
diperolehnya.
2
Macam macam bahan baku.
Dalam proses produksi suatu perusahaan manufaktur biasanya membutuhkan
bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. petikan lansung saja carter usry
(2002 : 40) bahan baku ada dua macam, yakni:
a. Bahan baku langsung
Adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan
dinasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh dari bahan
baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk membuat mebel dan minyak
mentah yang digunakan untukmembuat bensin.
6
b. bahan baku tidak langsung
Adalah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi
tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut
tidak menjadi bagian dari produk atau karena secara jumlah tidak signifikan .
Contohnya adalah amplas pola kertas, dan pelunas.
C. Biaya pembelian
Biaya ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan
supplier, yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk
melaksanakan proses produksinya. Biaya ini terdiri dari : biaya untuk penyediaan
bahan baku, biaya untuk pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya yang lain
termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang harus diterima oleh perusahaan
supplier sebagai imbalan atas usahanya.
1. Fungsi pengadaan material mengandung pengertian sebagai berikut:
a. Fungsi biaya
Merupakan fungsi untuk menciptakan laba bagi perusahaan dengan usaha
penghematan biaya dan selalu berusaha untuk dapat melakukan penurunan biaya
material pada kondisi biaya yang wajar.
b. Fungsi perolehan.
Merupakan fungsi untuk mengadakan jumlah pasokan material yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan proses produki. Dalam proses produksi
yang pertama diperlukan adalah bagaimana memperoleh material yang cukup,
kapan dan bagaimana memasoknya ke lini produksi.
2. Langkah-langkah dalam pembelian
Dalam melakukan pembelian diperlukan beberapa hal yang terkait yaitu:
a. membuat perencanaan produksi
b. mengukur kemampuan pemasok
c. menentukan waktu tunggu
d. mempertimbangkan harga
7
e. menentukan jumlah pembelian
3.
Strategi dan teknik pembelian
Teknik pembelian merupakan cara atau metode bagaimana pembelian itu
dapat dilaksanakan. Sedangkan strategi adalah pemilihan cara atau teknik yang
tepat bagi suatu perusahaan, sehingga perusahaan lebih mampu mempertahankan
hidupnya dan mengembangkan usahanya.
Macam teknik pembelian yang digunakan oleh perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Pembelian cara biasa.
Cara pembelian ini adalah cara pembelian konvensional yang ditempuh
dalam kegiatan pembelian untuk memenuhi kepeluan biasa,. Rutin, atau
pembelian yang direncanakan atau tidak direncanakan jauh hari sebelumnya, yaitu
dengan menggunakan surat pesanan.
b. Pesanan selimut.
Pesanan selimut atau blanket order atau blanket purchase ordrer
mendasarkan pesanan atau pembelian persatuan pasti selama waktu tertentu.
c. Pembelian atas dasar konsinyasi
Dalam cara konsinyasi ini, pembeli tidak menenggung resiko financial atas
pentediaan barang yang dibeli. Yang memiliki barang selama belum dipakai oleh
pembeli adalah penjual.
d. Pembelian tepat waktu.
Pada teknik ini yang pertama kali dilakukan adalah membatasi jumlah
pemasok dengan menyeleksi penjual. Pada teknink ini pembelian harus tepat
waktu dan mutunya harus terjamin karena pembelian ini berusaha meniadakan
persediaan.
e. Sistem kontrak.
Sistem kontrak merupakan variasi dalam pembelian tepat waktu. Dalam
pembelian jenis ini, teknik pembelian ditekankan pada pembelian dan pengisisan
kembali persediaan barang yang keperluannya berulang dengan mengurangi biaya
dan waktu administrasi.
f. Cara-cara lain
8
1) pesanan telepon
2) pesanan secara elektronik
3) wesel perintah pembelian
4) pembelian kas kecil
5) pembelian dengan kartu kredit
6) pembelian secara terus menerus
D. Biaya Produksi
a. Arti dan pentingnya biaya produksi.
Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan
dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus
mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk jadi atau siap pakai,
sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang dibeli tanpa
melakukan perubahan bentuk.
Oleh karena untuk memperoleh dan mengolah bahan-bahan menjadi produk
jadi dalam kegiatan proses produksi diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk
menutup
pengeluaran
biaya-
biaya
tersebut
biasanya
perusahaan
memperhitungkannya dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan manajemen
dalam penetapan harga jual produk belum dapat memadai jika hanya ditujukan
untuk mengganti atau menutup semua biaya yang telah dikeluarkan, tetapi juga
harus dapat menjamin adanya laba yang diharapkan, meskipun keadaan yang
dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun permintaan dan penawaran biasanya
merupakan factor yang menentukan dalam penetapan harga, namun penetapan
harga jual produk yang menguntungkan akan tergantung pula pada pertimbangan
mengenai biaya.
Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil
pengeluaran biaya, kususnya yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi,
baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk bahan
pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan, pemeliharaan,
9
dan sebagainya.
Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka
perusahaan akan dapat mencapai keunggulan biaya sehingga nilai keuntungan
yang diperoleh perusahaan akan meningkat, dan dalam strategi penjualannya
apakah perusahaan akan menurunkan harga jual produknya atau tetap pada harga
yang berlaku dipasar semua tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Istilah biaya dapat diartikan bermacam-macam, tergantung pada maksud
pemakaian istilah tersebut.
b. Pengertian Biaya
Menurut mulyadi (1998 : 8) mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan
sumber okonomi yang diukur dalam bentuk satuan uang yang telah terjadi atau
yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut sunarto (2003 : 4) mengatakan bahwa biaya adalah harga pokok
atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh
pendapatan.
g. Macam biaya produksi
Biaya produksi atau biaya pabrik dapat didefinisikan sebagai jumlah dari
tiga elemen biaya, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik.
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian
integral dari produk jadi dan dimasukkan secara ekplisit dalam perhitungan biaya
produksi.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan
baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu.
Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusuri
secara langsung ke output tertentu selain biaya bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung.
10
h. Biaya dalam hubungannya dngan volume produksi.
Beberapa jenis biaya berubah secara proposional terhadap perubahan dalam
volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relative konstan dalam
jumlah.
Kecenderungan
biaya
untuk
berubah
terhadap
output
harus
dipertimbangkan oleh manajemen jika manajemen ingin sukses dalam
merencanakan dan mengendalikan biaya.
Menurut Carter Usry (2002 : 42) ada tiga macam biaya dalam hubungannya
dengan volume produksi, antara lain:
1) Biaya variable
Merupakan suatu biaya yang meningkat totalnya secara proposional
terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun totalnya secara
proposional terhadap penurunan dalam aktivitas.
Biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan
berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan.
2) Biaya tetap
Merupakan suatu biaya yang tidak berubah secara total pada saat aktivitas
bisnis meningkat atau turun.
3) Biaya semi variable
Merupakan suatu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap
maupun karakteristik biaya variable.
i. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi.
Menurut supriyono ada tiga factor yang mempengaruhi biaya produksi yaitu
antara lain:
1) Pengaruh manajemen terhadap biaya.
2) Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluaran.
3) Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.
11
E. Kaitan antara pembelian bahan baku dengan biaya produksi.
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan dari pada
kegiatan pembelian adalah mendapatkan bahan-bahan atau peralatan yang sesuai
dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan pada harga yang pantas dan
ketepatan waktu penyerahannya serta dari sumber yang dapat dipercaya. Apabila
tujuan ini dapat dicapai perusahaan akan dapat menekan biaya operasi lebih
rendah atau efisien, sehingga akan diperoleh peningkatan profitabilitas. Hal ini
disebabka karena pembelian bahan sangat mempengaruhi dalam penetapan harga
pokok produkisi, kususnya dalam struktur biaya, bila biaya-biaya ynag
dikeluarkan untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut lebih tinggi, maka akan
memperkecil tingkat profitabilitas perusahaan macam macam biaya
Usahakan jangan satu sumber saja cari yang lain.
F. Kerangka pikir
Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi
untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu kerangka pikir
tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang suatu penelitian
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Menganalisa biaya pembelian dalam perusahaan perlu dilakukan mengingat
jumlah pembelian bahan baku ini memiliki porsi biaya yang besar sehingga harus
disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diproduksi dan jumlah persediaan
yang ada.
Pembelian Bahan
Baku
Kebijakan dalam
melakukan
pembelian dan
menentukan harga
jual
Biaya Produksi
Analisis BEP
HPP produksi
HPP penjualan
12
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada penyelidikan
selanjutnya. Dalam penelitian ini memberikan jawaban sementara atau hipotesis,
bahwa biaya pembelian belum terkendali secara optimal.
13
Metodologi Penelitian
A. lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan manufaktur yang berada di jl. Susando
no.298 Karang Ploso Malang.
B. Sifat Penelitian .
Penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana dalam mengumpulkan dan
menganalisa data dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
langsung ke obyek penelitian dengan maksud supaya memperoleh data dan
keterangan yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti.
C. Data dan sumber data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
Data sekunder yaitu data yang diambil, dikumpulkan diolah dan disajikan untuk
pihak lain yang masih mempunyai hubungan dengan penelitian.
D. Teknik pengumpulan data.
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang sudah ada baik berupa laporan jumlah
biaya produksi dan biaya pembelian.
E. Definisi Operasional Variabel ( di tambah rumus-rumus yang dipakai dalam
perhitungannnya )
Adapun variabel-variabel yang digunakan adalah pada aspek pembelian yang
meliputi:
1. prosedur pembelian
2. organisasi dan personil pembelian
3. strategi pembelian
14
Pada aspek biaya produksi yang meliputi:
1. harga bahan baku
2. biaya pembelian
3. biaya pemeliharaan
4. biaya overhed
F. Metode Analisa Data
Metode analisa data merupakan upaya untuk mengelola data dengan cara
mempelajari
permasalahan
dan
cara
untuk
mengatasinya.
Dengan
menggunakan penentuan harga pokok produksi untuk dapat menentukan nilai
persediaan, memelihara biaya serendah mungkin, menentukan harga jual dan
kebijaksanaan penjualan., analisis titik impas (BEP) untuk menentukan
kapasitas produksi yang harus dicapai untuk mencapai keuntungan. Serta
Kebijakan yang harus diambil perusahaan dalam hal pembelian bahan-baku.
Pesan :
Assalamualaikum wr.wb
Maaf, apakah saya sudah bisa seminar dalam minggu ini,
karena dosen pembimbing I Bpk. Sri Joko sudah menyuruh saya untuk
seminar. Terimakasih atas perhatiannya, jazakallah khair
Wassalam.
Di benahi dan diseminarkan
Jihadi
15
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat
Supriyanto, Agus dan Masruchah, Ida. 2000. Manajemen Purchasing, Strategi
Pengadaan dan Pengelolaan Material untuk Perusahaan Manufakturing.
Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
Indrajad, Eko Ricardus dan Djokopranoto, Ricardus. 2005. Strategi Pembelian
dan Supply Chain. Jakarta. PT Gramedia.
Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Arman Hakim Nasution. 2005. Manajemen Industri. Yogyakarta. CV Andi Offset.
16
17
Download