Untuk Bumi Indonesia - DJPPR

advertisement
Mangrove
Untuk Bumi Indonesia
ORI - 010
D uk unga n O R I 010 U nt uk Pro gram K o n se r vasi Pe si si r D an Pu l au K e cil M era jut S a buk H ija u Pesisir I ndonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
KEHATI
Biodiversity Conservation Trust Fund
KEMENTERIAN
KEUANGAN RI
1
2
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
KATA
PENGANTAR
B
elum lama ini Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010
di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI meluncurkan program
“Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Dengan kegiatan memperbaiki
hutan mangrove di beberapa daerah, program ini berlangsung dengan melibatkan
masyarakat pesisir. KEHATI dan Agen Penjual ORI-010 sepakat bahwa upaya untuk
melestarikan dan memanfaatkan hutan mangrove ini dapat memberikan manfaat
untuk kesejahteraan masyarakat.
Kedua pihak juga sama-sama berpendapat bahwa akan ada beberapa
peluang usaha dari kawasan pesisir dari situ. Beberapa peluang tersebut misalnya
pengembangan bibit mangrove, perikanan, rumput laut, wisata, dan pendidikan
bagi generasi muda dan masyarakat umum tentang berbagai manfaat hutan
mangrove— manfaat ekologi, manfaat ekonomi, dan manfaat estetika (keindahan
lingkungan).
Kerjasama tersebut menempatkan Yayasan KEHATI sebagai pihak yang
berperan menggalang mitra di lapangan, memfasilitasi pelaksanaan teknis, serta
melakukan advokasi dengan beberapa pihak yang berkepentingan, termasuk
pemerintah. Sementara itu, Agen Penjual ORI-010 berperang menggalang
pendanaan untuk mendukung semua kegiatan.
Dalam pelaksanannya, program ini mencakup perluasan wilayah penanaman
200 ribu mangrove di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Maluku. Secara simbolis, upacara penanaman mangrove berlangsung
pada 20 September 2013 di Mangrove Education Centre Pantai Indah Kapuk
(Jakarta Utara). Upacara ini menghadirkan Wakil Menteri Keuangan RI Ny Anny
Ratnawati beserta seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dalam hal ini adalah
bagian penjualan Obligasi Retail Indonesia beserta agen penjualnya.
Buku ini merupakan dokumentasi ringkas dan sederhana mengenai
keberhasilan para mitra daerah dalam melakukan rehabilitasi hutan mangrove
melalui “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Jerih payah para mitra
di lapangan bukan saja hanya patut mendapat apresisasi, melainkan harus
didokumentasikan sebagai best practice dan success story untuk memacu mitramitra lain agar nantinya menyusul langkah kecil yang telah dirintis oleh mitramitra sebelumnya.
Sebagai sebuah keberhasilan, program rehabilitasi hutan mangrove melalui
“Program Mangrove untuk Bumi Indonesia” ini nantinya juga sangat layak untuk
dilanjutkan dalam jangka menenegah hingga jangka panjang. Keterlibatan Agen
Penjual ORI-010 dalam program ini juga membuktikan bahwa dunia usaha dan
sektor swasta nasional dapat memainkan peran dalam membangun kualitas
lingkungan hidup, terutama rehabilitasi mangrove, yang bermanfaat bagi seluruh
elemen Bangsa Indonesia. 
M.S Sembiring
Executive Director Yayasan KEHATI
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
3
DAFTAR ISI
Cover
1
Kata Pengantar
3
Daftar Isi
4
Merintis Hutan Mangrove melalui Program “Mangrove untuk Bumi Indonesia ” ORI-010
5
Tanpa Mangrove, Ambon tak lagi Manise
13
Bencana Tsunami semoga tak Terulang lagi
17
Para Seniman Melukis untuk Pelestarian Mangrove di Tegal
21
Kelompok “Mangrovesari” Brebes Layak Menjadi Mitra lagi
27
Menyelamatkan Muara Citanduy dari Terjangan Air Asin
31
Bertanam Mangrove, Petambak di Delta Mahakam Menuai Udang dan Kepiting
35
Menanam Mangrove di Indramayu Harus Membeli Lahan lebih dulu
39
Ibu Lulut Mendatangkan Dukungan bagi Hutan Mangrove Mempawah
43
Anak-anak dan Kaum Perempuan Bertanam Mangrove di Majene
49
Rencana yang Baik, Kunci Keberhasilan Penanaman Mangrove di Lampung
55
Anak-anak Sekolah Membentuk “Bank Bibit Mangrove” di Belitong
61
Hutan Magrove Indonesia Terbesar di Dunia
67
Manfaat Hutan Mangrove
68
Program Mangrove KEHAT I untuk Bangsa Indonesia
70
4
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
MEMBANGUN HUTAN MANGROVE
MELALUI PROGRAM
“MANGROVE UNTUK
BUMI INDONESIA ” ORI-010
U
paya perlindungan lingkungan hidup akan makin mudah jika dilakukan
bersama-sama oleh multipihak. Pemikiran ini membawa Yayasan
KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010 di bawah koordinasi
Kementerian Keuangan RI meluncurkan program “Program Mangrove untuk
Bumi Indonesia”. Upacara simbolis penanaman mangrove berlangsung melalui
peluncuran (launching) program pada 20 September 2013 di Mangrove Education
Centre Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara). Upacara ini menghadirkan Wakil
Menteri Keuangan RI Ny Anny Ratnawati beserta seluruh jajaran Kementerian
Keuangan, dalam hal ini adalah bagian penjualan Obligasi Retail Indonesia beserta
agen penjualnya.
Program ini melibatkan masyarakat pesisir untuk memperbaiki hutan mangrove
di beberapa daerah. Kegiatan ini bertujuan melestarikan dan memanfaatkan
hutan mangrove untuk kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa peluang usaha
dari kawasan pesisir dari situ, misalnya pengembangan bibit mangrove, perikanan,
rumput laut, wisata, dan pendidikan.
Kegiatan ini berupa perluasan wilayah penanaman mangrove di pesisir
Pantai Utara Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dengan
begitu, akan tercipta peluang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove melalui berbagai kegiatan
pelatihan, riset, partisipasi dalam berbagai forum terkait pengelolaan mangrove.
Dan pada gilirannya nanti, hasil perluasan wilayah penanaman mangrove ini dapat
ikut mengembangkan potensi ekonomi masyarakat pesisir dalam pengelolaan
dan pemanfaatan hutan mangrove.
Ada harapan bahwa program ini bisa memacu dan menggerakkan kegiatan
pelestarian lingkunan dan penanaman kembali hutan mangrove. Sebab, hutan
mangrove memainkan peran penting melindungi kawasan pesisir melalui fungsi
ekologi, sosial, ekonomi. Program ini menargetkan penanaman 200 ribu bibit
mangrove di kawasan pantai di daerah-daerah yang disebutkan di atas. Melalui
kerjasama dengan parapihak, pelaksanaan program di antaranya mencakup upaya
untuk menggalang sumberdaya untuk mendorong pemulihan hutan mangrove.
Sasaran lain yang termasuk dalam program ini adalah mengkampanyekan
keterlibatan masyarakat untuk melestarikan hutan mangrove dan menanam
kembali pohon mangrove.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
5
Yayasan KEHATI telah 15 tahun berpengalaman mendorong upaya-upaya
masyarakat dalam pelestarian lingkungan serta peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat yang baik di seluruh Nusantara. Pengalaman Yayasan KEHATI dalam
rehabilitasi hutan mangrove kawasan pesisir bersama masyarakat juga telah
menunjukkan keberhasilan. Pendekatan program mencakup pemberian dana
stimulan yang membangkitkan keberdayaan serta keswadayaan masyarakat,
melakukan advokasi dengan pemerintah daerah dan pusat, serta menggalang
dukungan dari sektor swasta serta para akademisi perguruan tinggi.
Untuk rehabilitasi mangrove, Yayasan KEHATI telah melakukan program di
Pantai Indah Kapuk, Jalan Tol Sediatmo menuju Bandara Cengkareng Jakarta
Utara, Desa Pandan Sari (Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), Desa Karangsong
Kabupaten Indramayu (Jawa Barat), Desa Meureudu (Kabupaten Pidie Jaya, Aceh).
Ada pula berbagai dukungan program kampanye dan pendidikan lingkungan
tentang hutan mangrove.
Dana dan Pengelolaannya
Yayasan KEHATI dalam kerjasama ini berperan mengawal pelaksanaan program
di lapangan. Itu mencakup pengelolaan dana hibah untuk pembiayaan program,
pemilihan mitra di lapangan (lokal), advokasi, dan fasilitasi untuk peningkatan
kapasitas kelompok masyarakat, mediasi kepada pihak pemerintah dan
stakeholder lain. Untuk kepentingan publikasi, program ini melibatkan kerjasama
dengan media massa nasional. Sementara itu, Bank Agen Penjualan ORI-010 yang
di koordinasikan oleh Kementerian Keuangan berperan memberikan dukungan
sumberdaya melalui program PKBL dan corporate social responsibility (CSR).
Dana tersebut kemudian dipercayakan untuk dikelola oleh Yayasan KEHATI dan
disalurkan ke kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan upaya pelestarian
pemanfaatan berkelanjutan melalui kegiatan penanaman pohon mangrove.
Pemberian dana bagi program ini berlangsung melalui tiga tahap. Yang
pertama adalah pengumuman kepada mitra KEHATI di prioritas lokasi penanaman
di seluruh Indonesia. Tahap kedua adalah seleksi melewati mekanisme yang
ditetapkan oleh Yayasan KEHATI. Tahap ketiga adalah pelaksanaan program yang
6
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
dikawal dan didampingi oleh Yayasan KEHATI baik secara adminitratsi, substansi
dan publikasi serta komunikasi dengan stakeholder lain (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, masyarakat umum, dan dunia pendidikan).
Program dilakukan dengan pola pendekatan partisipatif, mengutamakan
suara dan keinginan masyarakat. Metode ini berhasil memberikan hasil yang
baik untuk keberhasilan program. Kegiatan yang berorientasi program jangka
panjang serta pendekatan dari bawah menciptakan rasa memiliki yang kuat pada
masyarakat. Program rehabilitasi juga menyentuh kegiatan ekonomi yang juga
penting bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Dengan kombinasi
kegiatan pelestarian dan pengembangan ekonomi, masyarakat merasa mendapat
keuntungan langsung maupun tak langsung.
Pada saatnya nanti masyarakat bisa melakukan kegiatan dengan mandiri
serta berkelanjutan. Masyarakat juga mampu bekerjasama dengan pemerintah
maupun swasta secara mandiri dan setara.
Kegiatan ini dirancang khusus bagi mitra yang telah melaksanakan kegiatan
rehabilitasi hutan mangrove di lokasi masing-masing, selama waktu satu hingga
dua tahun. Dukungan kepada mitra dan kelompok masyarakat diberikan untuk
kegiatan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan.
Sasaran
Lokasi penanaman dipilih kawasan pesisir yang hutan mangrovenya rusak dan
masih ada harapan untuk kembali ditanami mangrove lagi. Ini terutama daerah
pesisir yang berdekatan dengan muara sungai, serta daerah pertambakan. Daerah
muara sungai masih memungkinkan adanya limpahan sedimen dari daratan
sehingga masih tersedia daratan atau rawa sebagai tempat bibit mangrove
ditancapkan. Lahan penanaman ini bisa berupa pinggir pantai daratan baru yang
timbul di muara atau tambak-tambak rusak di sekitar muara. Pemilihan lokasi di
prioritaskan juga pada faktor dukungan masyarakat lokal serta adanya dampak
sistemis akibat kerusakan. Dengan demikian, rehabilitasi bisa memberi manfaat
dan menimbulkan kepemilikan program yang kuat oleh masyarakat sasaran.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
7
8
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Pemilihan lokasi penanaman juga untuk mendukung kegiatan yang sudah
ada sebelumnya. Sehingga dukungan dari program ORI-010 akan menambah
dan memperluas lokasi penanaman. Itu seperti yang berlangsung di Brebes
(Jateng), Tegal (Jateng), Mempawah (Kalbar), Majene (Sulawesi), Delta Mahakam
(Samarinda), Teluk Ambon, Lampung, dan Cilacap (Jateng).
Beberapa lokasi lainnya adalah baru, seperti di Lhok Sheumawe (Aceh),
Indramayu (Jabar)), Gresik (Jatim), Selat Nasik Belitong. Lokasi tersebut dipilih
berdasarkan keterwakilan pulau besar dan juga adanya mitra KEHATI yang
melaksanakan program penanaman mangrove. Program ini memang sengaja
membuka peluang penyebaran lokasi penanaman, dan selalu memberikan
informasi atas peran program penanaman mangrove ORI-010 kepada seluruh
masyarakat dan mitra KEHATI di seluruh Nusantara. n
Penekanan dalam Program
“Mangrove untuk Bumi Indonesia”:
1. Perlu dikembangkan model rehabilitasi hutan mangrove pesisir
berdasarkan pengalaman serta antisipasi kondisi saat ini dan masa
depan.
2. Rehabilitasi hutan mangrove harus berorientasi pada program jangka
menengah dan panjang melibatkan penuh masyarakat, bukan
proyek jangka pendek tanpa kesinambungan dan keterlibatan penuh
masyarakat nelayan.
3. Perlu inisiatif memperkenalkan alternatif bagi masyarakat terdampak
untuk meningkatkan pendapatan, khususnya
bagi nelayan yang masih tergantung pada
perikanan pesisir dan usaha budidaya
tambak.
4. Perlu desain ulang pola budidaya tambak
dengan kombinasi rehabilitasi melalui
tambak ekologi, silvofishery, dan program
inovatif lain.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
9
10
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Yayasan KEHATI yang diwakili oleh Dewan Pembina Bapak Ismid Hadad memberikan apresiasi serta ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Jajaran
Kementerian Keuangan dan agen penjual ORI-010 melalui program“Mangrove Untuk Indonesia”, dengan menyumbang sebagian keuntungan dari hasil penjualan Obligasi
Retail Indonesia. Amanah ini akan dilaksanakan KEHATI dengan menyalurkan dana tersebut kepada mitra KEHATI serta mendampingi mereka dalam pelaksanaannya.
Kegiatan ceremony diakhiri dengan penanaman bibit mangrove bersama-sama.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
11
REKAPITULASI PROGRAM MANGROVE ORI-010
NO
MITRA / PIC
1 ARMAN/ Ir. Marthin F. Haullussy, BSE (08120739349) email: [email protected]
2 IPPHTI (Ikatan Petani Pengandalian Hama
Terpadu Indonesia)Kustiwa Adinata
(08122398953)
3 Kelompok Tani “KARYA ABADI” / Kartono(0852
2463 4628) [email protected]
4 Mempawah Mangrove Concervation MMC
5 Kelompok Swadaya Masyarakat IWAPILA/
Afrizal 081360358831
6 Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa
(YPMMD)/Fiany Mandharina/ Bapak Aziil/
7 Mangrove Sari/Wahyudin (081578858928)
LOKASI TANAM / KOORDINAT
Muara Sungai Citanduy Segara Anakan Ciamis
- Cilacap
20.000
JML-Orang Terlibat Pelajar
LUAS
Jenis
LAHAN (Ha)
Laki-laki Perempuan
50.000.000
10
230
2
Rhyzophora mucronata, R.
Apiculata
50.000.000
20
25
20
2
Bruguiera, sp ; Gymnorrhiza.sp
Desa Lamaran Tarung Blok Sutini, Indramayu
Jawa Tengah
Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir
Kab. Pontianak Kalbar
Muara Lhok Monkeulayu Gandapura Bireuen
NAD (5.2589 96.8678) (5.2593 96.8679) (5.2548
96.8685)
Pesisir Pantai Desa Puttada Kecamatan Sedana
Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Dukuh Pandansari Kaliwlingi Kabupaten Brebes
10.000
50.000.000
-
5
-
1
20.000
50.000.000
-
10
30
2
11.700
50.000.000
230
10
-
2
50.000
75.000.000
22
18
40
5
60.000
73.900.000
15
10
30
6
-
3
Negeri Passo Teluk Ambon
JML
POHON
5.000
JML
DANA
8 “Yayasan Mangrove Lestari Delta Mahakam
(YML)Telp: (0541) 6222464
Email: [email protected]“
9 SMKN Perikanan Selat Nasik Belitong Bapak
Wanda (082186713408)
Desa Muara Patuan Muara Badak, Kutai
Kartanegara Kaltim
37.000
75.000.000
10
35
Pulau Selat Nasik Belitong
20.000
75.025.000
74
46
10 Kelompok Peduli Lingkungan Tegal Bapak
Totok (081808052059)
11 Mitra BENTALA Lampung (Mashabi
081272525999)
12 Kelompok Peduli Lingkungan Tegal Bapak
Totok (081808052059) PEMBUATAN 25
LUKISAN MANGROVE
Kotamadya Tegal Jateng
20.000
50.000.000
-
15
25.000
60.000.000
10
15
20.000
75.025.000
391
419
298.700 733.950.000
12
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
-
2
1
120
26
Rhyzophora mucronata;
Avicenia sp.
Rhyzophora sp; Avicenia sp;
Bruguiera sp
Rhyzophora mucronata;
Rhyzophora apiculata.
Rhyzophora stylosa;
Rhyzophora apiculata
Rhyzopora mucronata; Avicenia
sp.
Rhyzophora mucronata;
Rhyzophora apiculata.
Rhyzophora mucronata;
Rhyzophora apiculata.
Bruguiera, Rhyzophora stylosa
Rhyzophora mucronata.
TANPA MANGROVE,
AMBON TAK LAGI MANISE
K
ebutuhan akan lahan untuk pemukiman membuat warga Ambon di pesisir
mengurug pantai untuk membangun rumah. Perluasan pemukiman di
kawasan pantai ini membuat hutan mangrove di situ musnah. Gempuran
ombak yang tadinya tertahan oleh hutan mangrove, kini langsung menggerus
daratan di kawasan Teluk Ambon. Jalan umum tak luput dari gerusan air laut.
Hutan mangrove di Teluk Ambon sebelum ini tumbuh subur dan luasnya
mencapai 48 hektare. Hutan mangrove inilah yang belakang terancam rusak akibat
perluasan kawasan pemukiman ilegal dengan cara menimbun pantai. Upaya
pemulihan hutan mangrove sebenarnya sudah masuk dalam rencana Pemerintah
Kota (Pemko) Ambon. Namun pelaksanaannya terhambat oleh anggaran yang
terbatas.
Selain memicu abrasi, rusaknya hutan mangrove di Ambon juga mengancam
terumbu karang yang membentang di perairan Teluk Ambon. Padahal, sebelum
ini Ambon terkenal dengan terumbu karangnya yang membuat kota ini terkenal
dengan keindahan alam lautnya.
Upaya pemulihan hutan mangrove di Kota Ambon kini masuk dalam agenda
yang diusung oleh pemerintah bersama masyarakat di Desa Paso, Desa Lama,
dan Kelurahan Lateri. Kegiatan perlindungan dan pelestarian mangrove dimotori
oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan YARMAN yang selama ini aktif
menyelamatkan hutan mangrove yang masih tersisa di Desa Paso. Lembaga ini
terus menanam dan memelihara mangrove di kawasan tersebut. Mereka juga
rutin membersihkan sampah yang mengotori kawasan hutan mangrove.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
13
Upaya penanaman mangrove oleh Yayasan YARMAN mendapat dukungan
dari Pemko Ambon. Dukungan juga datang dari program “ORI-010 Mangrove
untuk Indonesia” untuk memperluas wilayah penanaman. Program perluasan
penanaman mangrove berlangsung pada bagian pantai yang mengalami
pendangkalan (sedimentasi). Selain perluasan penanaman, program ini juga
mencakup memperbanyak penanaman pohon mangrove pada bagian hutan
yang kurang rapat.
Yayasan YARMAN menjalankan penanaman dengan melaksanakan kegiatan
pembibitan tiga jenis mangrove, yakni Bruguiera Sp, Rhyzophora Sp, dan Avecinia
Sp. Jumlah pohon mangrove yang ditanam mencapai 5.000 bibit. Jumlah ini
menutupi kawasan sedimen baru seluas 1 hektare, dengan jarak 1,5 meter. Jarak
ini sengaja dibuat agak jarang agar ada ruang atau jalur bagi sampai untuk lewat
dan tak sampai menyangkut pada pohon mengrove muda. Kalaupun masih juga
ada sampah yang tersangkut, masih ada celah bagi orang untuk memungutnya.
Kawasan teluk yang relatif aman dari gelombang juga menguntungkan pola
tanam yang jarang.
Penanaman berlangsung pada Maret 2014 secara serentak. Proses pemeliharaan
dilakukan dengan membersihkan sampah yang menyangkut di pada pohon
mangrove muda. Pemantauan pada November 2014 mendapati bahwa tanamantanaman mangrove muda tersebut masih bertahan (70 persen), tapi kurang subur.
Pemeliharaan terus dilakukan, sambil ada penyulaman untuk tanaman yang mati.
Hal tersebut dipermudah karena stok bibit cukup banyak, baik di pembibitan
maupun dari hutan alam.
Tantangan utama penanaman mangrove di Teluk Ambon ini datang dari
kondisi areal. Namun harapan membangun kembali hutan mangrove di sini tetap
besar, berkat datangnya dukungan dari beberapa pihak. Itu terutama dukungan
dari Pemko Ambon serta kepedulian masyarakatnya. Pemuda dan pelajar turut
serta dalam penanaman mangrove. Pemerintah juga akan mengucurkan dana
pembangunan sarana pendukung bagi hutan mangrove untuk dijadikan kawasan
pendidikan dan wisata hutan mangrove. n
14
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
15
Mitra/ PIC
0739349), email
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman
mangrove di Ambon
5.000 batang (2,5%)
: ARMAN/ Ir Marthin F Haullussy BSE (0812: [email protected]
: Negeri Passo, Teluk Ambon
: 5,000
: Rp 50.000.000
:
- Laki-laki: 10 orang
- Perempuan: 230 orang
- Pelajar: :2
: Rhyzophora mucronata, R Apiculata
Penanaman
mangrove di Ambon
melibatkan 30 orang
10 laki-laki
(33%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
16
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
20 perempuan (66%)
BENCANA TSUNAMI
SEMOGA TAK TERULANG LAGI
R
ehabilitasi hutan mangrove dengan bantuan dari KEHATI di Aceh berlangsung
di Kabupaten Bireuen. Rehabilitasi dilakukan oleh kelompok perempuan
nelayan “Lhok Monkeulayu”. Mereka menanam 11.700 bibit mangrove jenis
Rhizopora mucronata dan Rhizopora aphiculata. Mereka menanamnya di lahan
dua hekatre dengan jarak tanam satu meter persegi. Penanaman dilakukan di
muara antara laut dan tambak masyarakat Desa Lhok Monkeulayu, Desa Mojambe
Kecamatan Gandapura.
Dukungan KEHATI pada kelompok perempuan nelayan berlangsung sejak
pada saat terjadi musibah tsunami pada 26 Desember 2004. Dukungan ini
bertujuan untuk memulihkan kehidupan kelompok nelayan, berupa dana
untuk meembangun sarana dan prasarana fisik seperti tempat tinggal, air
bersih. Dukungan berlanjut dengan digulirkannya program ekonomi melalui
kegiatan simpan pinjam untuk mendukung ekonomi keluarga, mengadopsi
Bank Grameen di Banladesh. Kaum perempuan diorganisasikan membentuk
kelompok simpan pinjam. Salah satu yang dibina adalah kelompok perempuan
nelayan di Lhok Sheumawe dan Pidie Jaya. Kelompok ini berjalan baik sampai
membentuk koperasi “Perempuan Nelayan” untuk mewadahi kegiatan ekonomi
berupa perdagangan, kerajinan anyaman pandan, perikanan. Kelompok ini
berlanjut dengan penanaman kawasan pesisir dengan mangrove dan pandan.
Lokasi penanaman merupakan lahan milik pemerintah yang mencapai luas
hingga 50 hektare. Di lokasi ini pula masyarakat mengais rezeki dengan menjaring
ikan-ikan kecil, udang, kepiting, tiram, dan kerang. Penanaman ini dilakukan
Lokasi penanaman yg berada diantara laut dan pemukiman warga Desa Monkeulayu, Bireuen.
Kelompok perempuan nelayan dibantu warga mempersiapkan kegiatan penanaman mangrove.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
17
Kegiatan pendataan kelompok perempuan nelayan saat menanam mangrove oleh Panglima Laot.
Lokasi pembibitan dan transportasi bibit mangrove menuju lokasi penanaman mangrove.
Bibit mangrove diturunkan dari kendaraan sebelum ditanam, seluruh warga bekerjasama.
18
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Pembuatan ajir penahan bibit mangrove dari bambu oleh kelompok nelayan laki-laki.
oleh kaum ibu-ibu yang dikontrol oleh pengurus tani tambak dan lembaga
adat Panglima Laot Lhok Monkeulayu. Penanaman mangrove melibatkan 230
perempuan dan 10 orang dari pengurus Panglima Laot dan pengurus tani tambak
selama delapan hari.
Mangrove yang ditanam pada pertengahan Februari 2014 tumbuh dengan
baik (80%). Masyarakat Lhok Monkeulayu menaruh perhatiannya pada tanaman
mangrove. Mereka sangat peduli dengan program-program rehabilitasi hutan
mangrove atau penghijauan tanaman pantai.
Kendala datang berupa kebiasaan warga melepas ternak kambing yang
memakan mangrove. Melihat permasalahan ini Panglima Laot sebagai
pemimpin desa memberlakukan peraturan desa, melarang masyarakat melepas
ternaknya. Bila ada hewan ternak memakan bibit mangrove akan diberlakuka
denda. Kesepakatan ini dipatuhi dan mulai saat itu berlaku peraturan desa
untuk perlindungan mangrove. Dampak dari kesepakatan ini cukup baik dan
efektif. Masyarakat sudah mengandangkan ternaknya, dan beberapa kejadian
pelanggaran telah ditegakkan dengan memberikan denda dan ganti tanaman
mangrove.
Masyarakat pesisir pantai Lhok Sheumawe berharap kegiatan ini berjalan terus
dan bisa menghasilkan hutan mangrove sebagai pelindung dari bencana serta
abrasi pantai. Masyarakat rutin memberikan laporan perkembangan tanaman tiap
tiga bulan. Hasil evaluasi akhir memperlihatkan perkembangan tanaman cukup
baik dengan jumlah tanaman hidup mencapai 90%. Kendala berupa kerang yang
menempel di batang mangrove ditanggulangi dengan melakukan pemeliharaan
rutin dengan mencabutnya. n
Warga perempuan tidak kalah sigap ikut membantu mengangkut ajir kelokasi penanaman.
Spanduk program ORI-010 dipasang berdampingan dengan spanduk himbauan peraturan desa.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Kelompok perempuan dan bapak-bapak bekerjasama menanam bibit mangrove.
Perkembangan bibit mangrove umur 2 bulan. Tanaman tumbuh baik foto diambil saat air surut.
19
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman
mangrove di Bireuen (Aceh)
11.700 batang (5,85%)
: Kelompok Swadaya Masyarakat IWAPILA/ Afrizal: 081360358831
: Muara Lhok Monkeulayu Gandapura, Bireuen,
Aceh (5.2589 96.8678) (5.2593 96.8679) (5.254896.8685)
: 11,700
: Rp 50.000.000
: - Laki-laki: 230 orang
- Perempuan: 10 orang
- Pelajar: :2
: Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata
Penanaman mangrove di Bireuen (Aceh)
melibatkan 240 orang
10 perempuan (4%)
230 laki-laki (96%)
Penanaman mangrove nasional
200.000 batang
Perkembangan bibit mangrove umur 2 bulan. Tanaman tumbuh baik foto diambil saat air surut.
20
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
PARA SENIMAN MELUKIS UNTUK
PELESTARIAN MANGROVE DI TEGAL
S
oal lingkunan adalah soal sosial, soal banyak orang, termasuk seniman. Ini
yang terjadi di Kota Tegal (Jawa Tengah). Para seniman tampil memotori
Paguyuban Pelestari Lingkungan Kota Tegal yang didukung programnya
oleh Yayasan KEHATI. Di sini para seniman menggerakkan masyarakat untuk
peduli pada lingkungan melalui penghijauan. Hasil kerja mereka mengubah
wajah pesisir pantai Kota Tegal yang tandus menjadi kawasan hijau yang rimbun
dengan tanaman kombinasi bakau dan cemara laut.
Mereka menanam mangrove dan cemara laut di sepanjang garis pantai kawasan
pesisir pantai wisata kota Tegal dengan metode kolam. Penanaman ini bertujuan
untuk menahan sedimen yang datang dan kemudian menguncinya dengan
tanaman mangrove dan tanaman cemara laut. Langkah ini layak dipromosikan
kepada penggiat lingkungan, khususnya kegiatan rehabilitasi pantai bersedimen,
berpasir, dan sedikit kandungan lumpurnya.
Program “Mangrove untuk Bumi Indonesia” yang diusung ORI-010 terbukti
sangat mendukung penanaman mangrove di kawasan bantaran muara sungai
serta kawasan bantaran saluran irigasi tambak. Dan sebagai kampanye untuk
penyadaran masyarakat, tanaman mangrove sebagian juga disumbangkan
kepada pemilik tambak untuk ditanam di sepanjang pematang tambak. Ini
bermanfaat untuk mengembangkan sayap kegiatan pelestarian mangrove agar
menjangkau wilayah Kabupaten Tegal. Kegiatan pelestarian Kota Tegal cukup
berhasil menciptakan kesadaran dan dukungan pemerintah dan pihak swasta.
Penanaman mangrove jenis Rhyzophora berjalan lancar, diambil dari
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
21
pembibitan di balai bibit kelompok. Sebanyak 20 ribu bibit ditanam di berbagai
tempat. Pada saat pemantauan, tanaman di bantaran sungai muara bertahan
hidup, subur dan sehat. Tanaman di saluran irigasi tambak juga hidup, tapi
terganggu oleh gulma tanaman dan rumput liar. Tanaman di pematang tambak
tumbuh baik karena mendapat perawatan yang cukup.
Tingkat keberhasilan hidup tanaman mencapai 65%. Beberapa tanaman mati
karena pemilik tambak mengubah pola tanam tambak dengan membersihkan
pematang. Di tambak yang menanam udang vanamae, petambak mencabut
mangrove karena mereka memerlukan pematang yang bersih. Pemilik tambak
yang mulanya meminta bibit mangrove kurang konsisten, tergiur oleh usaha
tambak udang vanamae yang memang sedang booming.
Upaya pelestarian masih menghadapi kendala dan kurang sinkronya dengan
program pemerintah. Seharusnya penyuluh pertanian selalu mensosialisakan
tata kelola budidaya tambak yang ramah lingkungan. Perlu bimbingan serta
pendampingan rutin bagi petambak. Yakni, bahwa sudah saatnya kepentingan
jangka pendek dihilangkan dan membuat strategi pembangunan lestari jangka
22
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
panjang yang lebih menguntungkan. Kelompok Peduli Lingkungan Kota Tegal
mengubah strategi untuk lebih fokus dan tetap menggarap kawasan yang perlu
penanaman di sepanjang pesisir kota Tegal. Mereka menangguhkan dukungan
bagi kelompok tani Kabupaten Tegal sampai ada kesadaran untuk konsisten
melaksanakan kegiatan pelestarian mangrove.
Capaian lain dari kelompok ini adalah kegiatan seni dengan membuat lukisan
bertema mangrove. Mereka berhasil memproduksi 25 lukisan oleh seniman
Kelompok Peduli Lingkungan Kota Tegal. Hasil karya mereka dipamerkan di
kegiatan penganugerahan CSR oleh Majalah SWA bekerjasama dengan KEHATI.
Beberapa lukisan terjual dan hasilnya untuk biaya penanaman mangrove. Karya
mereka juga ikut meramaikan kegiatan penganugerahan KEHATI AWARDS 2015
pada Februari. Mereka juga menggelar pameran lukisan di Kota Tegal selama
lima hari pada Mei 2015, sekaligus untuk menghormati salah satu kawan mereka
sesama pelukis mangrove yang meninggal pada bulan sebelumnya pada saat
sedang mengerjakan lukisannya. n
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
23
24
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
25
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
: Kelompok Peduli Lingkungan Tegal,
Totok (081808052059)
: Kotamadya Tegal, Jateng
: 20,000
: Rp 50.000.000
: - Laki-laki: - Perempuan: 15 orang
- Pelajar: :2
: Rhyzophora mucronata
Penanaman mangrove di Kotamadya Tegal
20.000 batang (10%)
Penanaman mangrove di Kotamadya Tegal
melibatkan 15 orang
15 perempuan
(100%)
Penanaman mangrove nasional
200.000 batang
26
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
KELOMPOK “MANGROVESARI”
BREBES LAYAK MENJADI MITRA LAGI
P
enanaman mangrove di Brebes (Jawa Tengah) merupakan program lanjutan
dari upaya masyarakat Desa Pandansari untuk merehabilitasi kawasan
pesisir desa yang abrasi. Lima tahun sudah masyarakat di situ merehabilitasi
wilayahnya. Mereka tergabung dalam kelompok “Mangrovesari”, mitra lama
KEHATI, yang merupakan motor penggerak kegiatan penanaman mangrove.
Upaya mereka menghasilkan kawasan hutan baru mangrove seluas lebih dari 20
hektare.
Penanaman mangrove berhasil memikat dukungan berbagai kalangan:
pemerintah, masyarakat desa sekitar, perusahaan swasta. Keberhasilan penanaman
juga diikuti dengan pengembangan kegiatan ekonomi berbasis perikanan pesisir
dan memanfaatkan hutan mangrove. Budidaya kerang , bandeng dan kepiting
di tambak dengan kombinasi penanaman mangrove. Ternak kambing yang
memanfaatkan hijauan daun hasil penanaman mangrove telah menjadi salah satu
kegiatan ekonomi tambahan keluarga.
Program penanaman juga melingkupi kegiatan advokasi di tingkat desa.
Kelompok “Mangrovesari” telah mengajukan rancangan peraturan desa untuk
perlindungan hutan mangove. Upaya ini berhasil dan Desa Pandansari menetapkan
peraturan desa tentang pelestarian mangrove. Di tingkat penegakan, kelompok
juga membentuk satuan tugas patroli perlindungan hutan mangove yang dibina
Polisi. Satgas “Jaga Segara” berpatroli rutin untuk penegakan hukum sekaligus
sosialisasi peraturan kepada desa tetangga dan masyarakat.
Untuk kegiatan sosialisasi secara massif dilakukan dengan mengangkat budaya
lokal seperti tari tarling dan musik tradisional. Sambil berkeliling desa tetangga
kelompok ini mementaskan kesenian dan kampanye perlindungan mangrove
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
27
serta peraturan desa. Upaya ini mendapat dukungan pemerintah setempat,
serta mendapat penghargaan di tingkat Kabupaten Brebes sampai Provinsi Jawa
Tengah. Hasil lainnya adalah dukungan bagi pembangunan sudetan sungai unutk
menambah sedimen sebagai media tanam mangrove, pembangunan jalan desa,
pelabuhan, dan beberapa infrastruktur pendukung lainnya. Kesungguhan dan
kerjasama yang baik masyarakat desa dengan semua pihak berhasil menggalang
sumberdaya untuk membantu upaya Desa Pandansari selamat dari abrasi.
Dukungan Yayasan KEHATI berupa program jangka panjang Desa Pandasari
menjadi desa model terdampak perubahan iklim. Naiknya permukaan laut
telah menenggelamkan sebagian kawasan desa (900 hektare). Program ini
mengupayakan pola-pola kerjasama antar-stakeholder untuk merancang kegiatan
adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan begitu ada harapan masyarakat
Desa Pandansari bisa mengantisipasi semua resiko, dan melakukan adaptasi bila
keadaan terburuk terjadi. Pola pendekatan sosial, ekonomi, budaya lokal serta
ekologi dipakai untuk melaksanakan program Desa Model Terdampak Perubahan
Iklim.
Adapun penanaman mangrove melalui program ORI-010 menambah luas
penanaman satu hektare, dengan 60 ribu bibit mangrove jenis Rhyzophora.
Perkembangan tanaman cukup baik tanpa ada kendala. Lokasi penanaman relatif
aman, di bekas tambak yang jebol karena abrasi. Pemeliharaan berjalan baik,
sedikit sekali bibit yang mati. Dapat dipastikan tanaman hidup semua dalam
kondisi baik dan subur. Sampai pengamatan terakhir pada Januari 2015, tanaman
yang telah berusia lebih dari 1,5 tahun terlihat sehat subur dan bertajuk rimbun.
Penanaman ini menjadi contoh keberhasilan upaya masyarakat dalam
merehabilitasi hutan mangrove pesisir. Kelompok “Mangrovesari” menunjukkan
kemandiriannya dengan kesanggupan mereka melakukan efisiensi biaya
penanaman. Sehingga, dana yang terbatas bisa dimanfaatkan maksimal.
Penanaman 60 ribu bibit merupakan yang tertinggi di antara mitra yang lain.
Tingkat kelulusan serta kesuburan tanaman juga yang terbaik. Untuk itu, kelompok
“Mangrovesari” layak didukung untuk kegiatan selanjutnya. n
28
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Kawasan penanaman bekas tambak yang rusak menjadi salah satu faktor keberhasilan, dimana areal terlindung dan
masih mendapat suplai nutrisi dari sedimen sungai yang masuk setiap air laut pasang naik.
Kondisi tanaman yang subur dan sehat mangrove yang berusia 1.5 tahun dokumentasi bulan Januari 2015.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
29
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
: Mangrove Sari/Wahyudin (081578858928)
: Dukuh Pandansari Kaliwlingi, Kabupaten Brebes
: 60,000
: Rp 73.900.000
: - Laki-laki: 15 orang
- Perempuan: 10 orang
- Pelajar: 30 orang
:6
: Rhyzopora mucronata; Avicenia sp.
Penanaman mangrove
di Brebes
Papan Program ORI-010 yang dipasang di jembatan titian, sebagai penanda program kurang terbaca.
15 laki-laki
(27%)
10 perempuan
(18%)
30 pelajar (55%)
30
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Penanaman mangrove
di Brebes 60 batang (30%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
MENYELAMATKAN
MUARA CITANDUY
DARI TERJANGAN AIR ASIN
K
elompok tani tampil dalam kegiatan penanaman mangrove di Desa Rawa
Apu di Cilacap (Jawa Tegah). Dalam melaksanakan kegiatan tersebut mereka
mendapat pendampingan dari Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu
Indonesia (IPPHTI). Desa ini berada di kawasan pesisir muara Sungai Citanduy
dan perbatasan antara Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) dan Kabupaten
Cilacap. Gerakan menanam mangrove perlu dilakukan karena hutan mangrove
di sini dalam keaadan kritis. Pada saat yang sama, kawasan pesisir di Desa Rawa
Apu sering menghadapi ancaman bahaya angin puting beliung, banjir rob dan
meningkatnya kadar salinitas di lahan pertanian, yang semuanya mengancam
sumber penghidupan dan pemukiman warga.
Pendampingan oleh IPPHTI terhadap masyarakat berlangsung dalam hal
tatakelola pertanian yang ramah lingkungan. Pendampingan di Desa Rawa Apu
fokus pada pertanian tahan dampak air asin. Uji coba dan riset lapangan oleh
PPHTI bersama masyarakat berhasil membudidayakan varitas padi tahan dampak
air asin. Meerka juga menemukan pola tanam padi terapung. Kedua inovasi ini
menjadi solusi alternatif bagi kolompok tani yang masih menginginkan tanah
pertanian mereka tetap berproduksi walaupun dampak intrusi air laut serta banjir
rob sering menggenangi lahan pertanian mereka.
Peta desa dan kawasan pertanian yang terdampak air asin dan terendam.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
31
Pola tanam dilakukan dengan cara menanam langsung 15 ribu propagul spesies
Bruguiera gymnorrhiza. Spesies banyak tumbuh dan mudah diambil bibit dan
buahnya di Pulau Nusakambangan, di seberang Kota Cilacap. Selain penanaman
langsung dengan pembibitan dalam polybag sebanyak 7.500 bibit dari jenis
yang sama. Bibit mangrove dalam polybag ditanam pada fase penyulaman untuk
menggantikan bibit yang mati atau rusak.
Penanaman dilaksanakan di sepanjang alur muara sungai menuju laut dan
pesisir. Penanaman di sungai dimaksudkan untuk menjaga tebing sungai dari
abrasi baik oleh pasang maupun gelombang akibat lalu-lalang perahu nelayan.
Penanaman di pesisir untuk memulihkan habitat mangrove yang ada. Pada saat
pemantauan terakhir tampak mangrove tumbuh sehat dengan kemampuan
bertahan hidup 70%. n
Upaya riset lapangan dengan mengembangkan varietas padi tahan dampak air asin serta budidaya sawah terapung.
32
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
33
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman
mangrove di Cilacap
melibatkan 65orang
: Ikatan Petani Pengandalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI),
Kustiwa Adinata (08122398953)
: Muara Sungai Citanduy Segara Anakan Ciamis – Cilacap
: 20,000
: Rp 50.000.000
: - Laki-laki: 20 orang
- Perempuan: 25 orang
- Pelajar: 20 orang
:2
: Bruguiera sp, Gymnorrhiza sp
Penanaman
mangrove di Cilacap
20.000 batang (10%)
25 perempuan
(40%)
20 pelajar
(30%)
20 laki-laki
(30%)
Penanaman mangrove nasional
200.000 batang
34
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
BERTANAM MANGROVE,
PETAMBAK DI DELTA MAHAKAM
MENUAI UDANG DAN KEPITING
D
ulu Delta Mahakam adalah hutan mangrove yang luas dan lebat.
Keanekaragaman hayati di Delta Mahakan pada saat itu adalah yang
tertinggi di antara kawasan hutan mangrove di Tanah Air. Hutan mangrove
Delta Mahakam pernah menjadi rumah bagi bekantan, kera asli Pulau Kalimantan.
Kera ini berbulu kuning terang dengan hidung menjuntai, sehingga sering dijuluki
“monyet bule”. Kawasan ini juga kaya akan berbagai jenis burung dan penghasil
utama kepiting yang ditangkap dan dijual ke beberapa kota besar Indonesia,
terutama Jakarta.
Bencana bagi hutan mangrove Delta Mahakam datang ketika kawasan ini mulai
dirambah ribuan pebisnis dan pekerja tambak. Mereka membuat tambak udang,
membabat habis ribuan mangrove. Bisnis tambak udang mengalami puncaknya
pada dasawarsa 1980-1990-an. Hamparan permadani hijau hutan mangrove pada
saat itu berubah menjadi petak-petak tambak yang memantulkan sinar matahari
di siang hari. Tak ada lagi mangrove di sini.
Upaya perbaikan kondisi hutan mangrove di Delta Mahakam baru bisa
terlaksana pada saat orang-orang mulai meninggalkan bisnis tambak udang
karena rugi. Pola tambak intensif yang menyedot modal besar dan penggunaan
bahan-bahan kimia pestisida serta obat-batan yang mahal membuat biaya usaha
tambak tak lagi menguntungkan. Merosotnya mutu lingkungan juga memicu
penyakit pada udang.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
35
Yayasan Mangrove Lestari Samarinda hadir dengan memperkenalkan tatakelola budidaya ramah lingkungan. Mereka mengkombinasikan budidaya
tradisional tanpa obat kimiawi dengan penanaman mangrove di kawasan tambak.
Beberapa uii coba menunjukkan perbaikan pada panen hasil tambak. Mereka juga
melakukan penanaman dan rehabilitasi hutan pada kawasan tambak rusak yang
tak lagi dimanfaatkan. Yayasan Mangrove Lestari memperkenalkan pola tanam
“tambak udang ekologi”, dengan menanami kolam tambak dengan mangrove.
Strategi ini mendapat sambutan para petambak udang. Yayasan KEHATI juga
hadir untuk ikut mendukung penanaman ini dengan menyalurkan dukungan
program ORI-010 kepada Yayasan Mangrove Lestari. Selain itu mereka juga
mendapatkan dukungan pendanaan dari Planet Urgent. Ini adalah sebuah yayasan
dari Prancis yang menggalang dana Masyarakat Eropa untuk menanam mangrove
(“1 Euro one tree”).
Penanaman mangrove berlangsung dengan pembibitan lebih dulu. Ini untuk
meningkatkan ketahanan tanaman dan daya hidupnya pada saat ditanam (survival
rate). Yayasan Mangrove Lestari membibitkan 37 ribu bibit mangrove dan ditanam
di tambak masyarakat serta kawasan tambak yang rusak. Mangrove muda hidup
subur karena kawasan penanaman dikontrol bersama oleh Yayasan Mangrove
Lestari beserta pemilik tambak. Kesadaran pemilik tambak untuk mengubah pola
budidaya membuat program ini bisa berjalan efisien.
Kemandirian Yayasan MangroveLestari dan masyarakat cukup tinggi karena
mereka mendapatkan manfaat dari sini. Pola ini memberikan hasil tambahan
selain udang yang dibudidayakan, yakni kepiting. Komoditas ini memberikan
pemasukan berkat nilainya yang cukup tinggi dan pemasarannya mudah. n
36
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
37
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman mangrove di Mahakam
37.000 batang (18,5%)
: Yayasan Mangrove Lestari Delta Mahakam (YML)
Telp: (0541) 6222464,
Email: [email protected]
: Desa Muara Patuan, Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kaltim
: 37,000
: Rp 75.900.000
: - Laki-laki: 10 orang
- Perempuan: 35 orang
- Pelajar: :3
: RhyzoRhyzophora mucronata, Rhyzophora apiculata
Penanaman mangrove di Mahakam
melibatkan 45 orang
10 laki-laki
(22%)
35 perempuan
(78%)
Penanaman mangrove nasional
200.000 batang
38
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
MENANAM MANGROVE
DI INDRAMAYU HARUS MEMBELI
LAHAN LEBIH DULU
H
utan mangrove di Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) nasibnya tak ubahnya
dengan nasib hutan pada umumnya di Pulau Jawa serta hutan mangrove
di sepanjang pantai utara Jawa (Pantura): rusak berat dan tak lagi berwujud
hutan. Hutan mangrove telah diubah menjadi tambak oleh pengusaha dan
masyarakat. Persoalan tambak makin rumit dengan adanya praktek jual beli tanah
di kawasan pantai yang timbul akibat sedimentasi. Kawasan pantai atau pesisir
yang harusnya milik publik berubah dikuasai pribadi-pribadi para petambak.
Baru beberapa tahun belakangan kemudian muncul Kelompok Tani Karya Abadi
mengupayakan kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan hutan mangrove.
Kelompok ini secara sporadis melaksanakan penanaman di kawasan tanah timbul
yang ada di kawasan pesisir, tepatnya di Desa Lamarantarung. Kelompok ini
telah melaksanakan penanaman mangrove sejak bekerjasama dengan program
Wetlands. Ini adalah sebuah LSM internasional yang lama bergerak di Indramayu
dalam pelestarian hutan mangrove. Walaupun program tersebut kini telah
berakhir, kelompok tani ini masih melaksanakan kegiatan dengan dukungan dana
seadanya.
Penanaman mangrove di Desa Lamarantarung berlangsung dengan melalui
cara yang cukup mahal. Yakni dengan lebih membeli lahan tanah timbul hasil
sedimentasi tadi. Ini dilakukan untuk mendapatkan jaminan lahan yang aman
untuk ditanami. Lahan tersebut kemudian ditanami mangrove. Upaya ini pada
awalnya membuat ragu banyak pihak. Tapi mitra meyakinkan bahwa upaya
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
39
ini harus tetap dilaksanakan sambil secara persuasif dilakukan penyadaran dan
pengenalan pola budidaya yang ramah lingkungan.
Yayasan KEHATI memutuskan untuk mendukung melalui program “Mangrove
untuk Bumi Indonesia” dukungan ORI-010. Itu terwujud dengan penanaman 10
ribu mangrove jenis Rhyzophora di lahan seluas satu hektare. Penanaman dilakukan
atas bibit mangrove berumur tiga bulan atau berdaun rata-rata lima helai. Ini
untuk memberikan jaminan kelulusan hidup dan ketahanan bibit mangrove yang
di tanam pada polybag.
Penanaman berjalan lancar, dan pemantauan awal berlangsung pada Agustus
2015. Tanaman mangrove sanggup bertahan dan hidup subur. Pemeliharaan dan
penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur setahun lebih. Pemantauan
terakhir pada April 2015, ketika mangrove menampakkan tingkat kelulusan hidup
80%. Tanaman tumbuh akar yang makin banyak dan kokoh seta tajuk daun makin
rimbun. Tinggi tanaman rata-rata mencapai dua meter. Kondisi ini memberiukan
jaminan untuk bisa bertahan. n
40
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
41
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
: Kelompok Tani “KARYA ABADI” / Kartono(0852 2463 4628),
[email protected]
: Desa Lamaran Tarung Blok Sutini, Indramayu Jawa Barat
: 10,000
: Rp 50.000.000
: - Laki-laki: - Perempuan: 5 orang
- Pelajar: :1
: Rhyzophora mucronata, Avicenia sp.
Penanaman mangrove
di Indramayu
10.000 batang (5%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
42
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Penanaman
mangrove di Indramayu
5 orang perempuan (100%)
IBU LULUT MENDATANGKAN
DUKUNGAN BAGI HUTAN
MANGROVE MEMPAWAH
G
erakan menanam mangrove di Mempawah (Kalimantan Barat) sudah
berlangsung cukup lama. Mitra MMC merupakan salah satu pelopor
penanaman mangrove di pesisir pantai Mempawah. Penanaman mangrove
disebabkan karena penebangan oleh masyarakat untuk bahan bangunan dan
bahan bakar.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan
mangrove sedang digalakkan oleh mitra MMC. Mereka menanam mangrove
dengan mengajak masyarakat— terutama kelompok pelajar dan pemuda. Mitra
MMC adalah salah satu pelopor lokal, dengan prestasi serta keberhasilannya
dalam menajalankan program rehabilitasi mangrove. Dampak kegiatan serta
penghargaan telah diperoleh kelompok ini. Kawasan mangrove yang telah mereka
rehabilitasi cukup banyak, dan mendapat apresiasi dari Ny Lulut sebagai tokoh
pelestari mangrove nasional.
Dari Ny Lulut inilah Yayasan KEHATI mendapat rekomendasi untuk bisa
menyalurkan dukungan penanaman mangrove. Ny Lulut yang berkarya di Kota
Surabaya merupakan salah satu pakar dan ahli yang menjadi technical assistant
untuk program mangrove. Selain membina mitra KEHATI di Brebes dan Tegal
(Jawa Tengah), ia juga membina kelompok MMC di Mempawah.
Mitra MMC menanam mangrove pada April 2014, dimulai dengan pembibitan.
Pada tahap awal mereka menanam 17 ribu bibit mangrove. Penanaman tahap
kedua sebanyak 5.000 bibit mangrove. Kerja kelompok dan dukungan siswa serta
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
43
masyarakat memudahkan pelaksanaan penanaman mangrove. Kendala ditemui
pada saat pemeliharaan, ketika tanaman banyak yang daunnya dimakan kambing.
Untuk mencegahnya, mitra MMC memagari mangrove dengan jala bekas.
Pada tahap awal evaluasi pertumbuhan bibit cukup baik. Tapi di kawasan yang
berhadapan langsung dengan laut dan tanpa perlindungan banyak yang tumbang
terempas ombak dan tertimbun sampah. Mangrove muda yang tempatnya
terlindung bisa hidup dengan baik. Laporan pada Januari 2015 menyebutkan
bahwa mangrove bisa hidup. Sampai evaluasi laporan tahap akhir ketika mangrove
sudah berumur lebih dari satu tahun, tanaman tumbuh cukup kuat
Capaian penananam mitra MMC berhasil menanam sebanyak 22 ribu bibit
mangrove dari jenis Rhyzophora dan Avicenia. Kelulusan hidup sampai tahap
akhir pengamatan umur setahun lebih sebanyak 75%. Melihat hasil yang didapat
tingkat keberhasilan cukup baik, tertolong oleh kawasan penanaman agak terbuka
menghadap laut lepas dengan suplai sedimen yang kurang. n
44
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
45
46
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
47
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman
mangrove di Mempawah
20.000 batang (10%)
: Mempawah Mangrove Concervation (MMC)
: Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir
KabupatenPontianak, Kalbar
: 20,000
: Rp 50.000.000
: - Laki-laki: - Perempuan: 10 orang
- Pelajar: 30 orang
:2
: Rhyzophora sp, Avicenia sp, Bruguiera sp
Penanaman mangrove
di Mempawah
melibatkan 40 orang
10 perempuan
(25%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
48
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ANAK-ANAK DAN
KAUM PEREMPUAN
BERTANAM MANGROVE DI MAJENE
P
enanaman mangrove merupakan salah satu bagian dari program kerja
jangka panjang Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) di
Sulawesi Barat. Tujuannya adalah untuk merestorasi kehidupan pesisir pantai
di Kabupaten Majene. Salah satu kegiatan mereka adalah membangun Mangrove
Learning Center YPMMD pada 2010. Lokasi penanaman mangrove pada program
ini merupakan perluasan areal mangrove yang sebelumnya telah dikembangkan
sejak 1990, dan hingga kini telah mencapai luasan sekitar 60 hektare.
YPMMD merupakan mitra KEHATI yang memilki pengalaman panjang dalam
kegiatan perlindungan mangrove. Beberapa penghargaan seperti Kalpataru KEHATI
Awards telah mereka dapatkan. Pendekatan pelestarian yang menggabungkan
dengan pendidikan lingkungan di kalangan generasi muda telah menjadikan
kawasan tersebut dikenal sebagi pusat pelatihan mangrove. Mitra membangun
perpustakaan desa dan pusat informasi mangrove. Ruang ini diperkuat dengan
pelatihan Bahasa Inggris dan pelatihan komputer. Semua kegiatan tersebut
dirangkai menjadi paket kegiatan teori, praktek, serta riset lapangan bagi siswa
sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas
(SMA), serta kelompok pecinta alam.
Yang unik, restorasi mangrove di Majene adalah habitat mangrove yang
berada di pesisir dengan substrat karang. Media penanaman mangrove bukanlah
lahan ataupun substrat yang ideal untuk pengembangan mangrove, yaitu lumpur
dan campuran sedimen dan pasir seperti di kebanyakan tempat. Lokasi di Majene
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
49
sebagian besar adalah terumbu karang mati dan pasir. Banyaknya karang mati
di sini diakibatkan oleh pemboman ikan oleh nelayan hingga 1980-an dan
pembiusan ikan yang masih sering dilakukan nelayan pendatang pada malam
hari. Penanaman mangrove dilakukan pada substrat bukan tanah atau lumpur,
tapi di karang mereka namakan metode mangrove on rock.
Dari kegiatan penanaman mangrove yang didukung Program ORI-010 telah
tertanam 50 ribu propagul dari jenis Rhizophora stylosa dan Rhizophora apiculata,
dengan jarak tanam acak (1x1m) pada lahan seluas lima hektare. Jenis yang
berhasil dibibitkan di Mangrove Learning Center Majene antara lain Rhyzophora
apiculata Rhyzophora stylosa, Rhyzophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza,
Avicennia marina, Avicennia alba, Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum.
Ada empat kelompok yang terlibat, atau sekitar 145 anggota, yang terdiri dari
120 perempuan dan 25 laki-laki. Secara total selama lebih dari 10 tahun, YPMMD
bersama dengan masyarakat dan anak-anak mereka, telah menanami 80 hektare
mangrove secara mandiri. Jenis mangrove yang digunakan digunakan untuk
restorasi antara lain Rhyzophora Stylosa. Rhyzophora mucronata, Rhyzophora
apiculata,Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, dan Avecennia sp. n
50
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
51
52
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
53
Mitra/ PIC
Lokasi tanam/ Koordinat
Jumlah Pohon
Jumlah Dana
Jumlah Orang Terlibat
Luas Lahan (Hektare)
Jenis Mangrove
Penanaman
mangrove di Majene
50.000 batang (25%)
: Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD)
Fiany Mandharina/Aziil
: Pesisir Pantai Desa Puttada, Kecamatan Sedana,
Kabupaten Majene, Sulawesi Barat
: 50,000
: Rp 75.000.000
: - Laki-laki: 22 orang
- Perempuan: 18 orang
- Pelajar: 40 orang
:5
: Rhyzophora stylosa; Rhyzophora apiculata
Penanaman mangrove
di Majene
40 pelajar
(50%)
18 perempuan
(23%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
54
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
22 laki-laki
(27%)
RENCANA YANG BAIK,
KUNCI KEBERHASILAN PENANAMAN
MANGROVE DI LAMPUNG
D
esa Kekatang adalah salah satu desa pesisir di Kabupaten Pesawaran
(Provinsi Lampung). Pada puluhan tahun yang silam hutan mangrove di
sini pernah tumbuh dan berkembang dengan baik. Tapi laju pertumbuhan
penduduk dan kebutuhan ekonomi masyarakat yang meningkat setidaknya 10
tahun terakhir membuat keberadaan hutan mangrove terus terancam. Hutan
mangrove mulai hilang disebabkan oleh penebang liar untuk kebutuhan
membuat bangunan rumah atau dijual, serta alih fungsi lahan oleh pengusaha
tambak udang.
Akibatnya, abrasi pantai mulai terjadi, air laut mulai masuk ke pemukiman
penduduk. Hasil tangkapan nelayan menurun, paling tidak itu yang sudah
dirasakan oleh masyarakat Desa Kekatang.
Keadaan ini perlu tindakan dan upaya untuk mengembalikan kembali
hutan mangrove yang tumbuh di pesisir pantai yang begitu besar manfaatnya
bagi kehidupan masyarakat. Penanaman tanaman mangrove pun dimulai oleh
masyarakat Desa Kekatang yang bersentuhan langsung di pesisir pantai. Ada
harapan yang dilakukan oleh masyarakat ini mendapatkan respon oleh desa-desa
tetangga, pemerintah dan pihak lain.
Sehingga dengan begitu ini menjadi sebuah strategi untuk gerakan bersama
memulihkan kondisi lingkungan pesisir pantai. Kondisi pesisir pantai Desa
Kekatang yang berlumpur banyak memiliki jenis-jenis tanaman mangrove yang
dapat tumbuh dan berkembang seperti jenis Rhyzopora mucronata, Rhyzopora
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
55
aviculata, dan sedikit ke bagian darat jenis Api-api (Avicennia marina dan Alba).
Rehabilitasi hutan mangrove harus dilakukan di Desa Kekatang dalam
upaya untuk memulihkan ekosisitem pantainya. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat agar peduli serta melestarikan populasi
mangrovenya. Tujuan lain adalah agar ada penambahan populasi tanaman
mangrove. Sehingga, ekosisitem pantai desa menjadi lebih baik dan tentunya, ada
manfaat ekonomi untuk masyarakat.
Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove dilakukan dengan harapan akan
timbulnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan tanaman mangrove.
Harapan lain adalah, terjaganya pantai desa atau tidak terjadinya abrasi dan intrusi
air laut ke pemukiman penduduk. Kelak ketika ekosistem pantai menjadi baik
maka meningkatnya hasil tangkapan nelayan dan berharap dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat.
Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi kegiatan rehabilitasi hutan mabngrove Desa Kekatang ini merupakan
tahap awal. Kegiatan ini telah dilakukan pada Sabtu 6 Desember 2014 bertempat di
Dusun Pemindangan, Desa Kekatang, yang dihadiri perwakilan desa, RT, anggota
kelompok mangrove dan perwakilan elemen masyarakat desa. Dihadiri oleh 40an peserta, sosialisasi kegiatan ini mencakup penyampaian dari perwakilan desa
berupa dukungan bagi kegiatan untuk pemulihan lingkungan pantai. Kemudian
dilanjutkan penyampaian dari Mitra Bentala tentang tujuan dan harapan kegiatan
ini ke peserta sosialisasi.
Sosialisasi berlanjut dengan diskusi dan tanya-jawab peserta sosialisasi. Dari
beberapa pertanyaan, secara umum masyarakat dan desa sangat atusias dan
mendukung. Mereka sepakat, untuk memulihkan ekosistem pantai desa ini harus
segera dilakukan dan tentunya partisipasi dan kepedulian masyarakat secara
bersama-sama. Dari hasil sosialisasi tampak bahwa semua mendukung kegiatan
tersebut, dan mulai terbentuk pengetahuan masyarakat tentang manfaat hutan
mangrove serta mulai timbulnya rasa kepedulian untuk menjaga mangrove.
56
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Pelatihan Konservasi/Budidaya Mangrove
Pelatihan ini dilakukan pada 7 Desember 2014 di Dusun Pemindangan,
dihadiri oleh 30-an peserta. Peserta berasal dari perwakilan desa dan sebagian
besar anggota kelompok masyarakat peduli mangrove Desa Kekatang. Pelatihan
ini mendatangkan seorang narasumber Isnen Hayani dari Desa Pulau Pahawang
yang merupakan koordinator Badan Pengelola Daerah Perlindungan Mangrove
di Desa Pulau Pahawang yang telah berpengalaman untuk konservasi mangrove
ini.
Materi yang disampaikan secara umum manfaat mangrove, jenis-jenis
mangrove dan cara pembibitan serta penamanan mangrove. Pelatihan juga
mencakup praktek cara pembibitan dan penanamannya ke peserta. Dari
hasil pelatihan ini peseta cukup paham dan mengerti materi dan praktek yang
disampaikan oleh pemateri pelatihan.
Penguatan Kelompok
Penguatan kelompok dilakukan pada 12 Desember 2014 di Dusun
Pemindangan. Penguatan kelompok ini penting untuk menjaga kelompok agar
tetap berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dibentuknya kelompok. Metode
yang dilakukan adalah fokus grup diskusi (FGD) yang membahas perencanaan
kelompok untuk rehabilitasi hutan mangrove di desa.
Pembahasan berlangsung seputar kesepakatan untuk lokasi pembibitan
mangrove, lokasi penanamannya, pencarian buah mangrove (propagul) untuk
dibibit dan waktu memulai kegiatan kelompok termasuk pertemuan rutin
kelompok. Semua anggota kelompok antusias untuk memberikan pendapatnya
masing-masing. Diskusi terfokus ini di fasilitasi oleh Mitra Bentala sebagai
pendamping kelompok masyarakat ini.
Pembibitan Mangrove
Pembibitan mangrove dilakukan sejak Desember 2014 hingga Januari 2015
sebanyak 25 ribu bibit mangrove. Jenis-jenis yang dibit adalah bakau besar
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
57
dan bakau kecil (Rhizopora sp) dan jenis api-apian (Avicinea sp). Jenisi-jenis ini
merupakan habitat yang dapat hidup baik di pantai Desa Kekatang.
Pembibitan dilakukan oleh kelompok masyarakat pelestari mangrove Desa
Kekatang. Kegiatan kelompok saat ini adalah pada tahapan pemeliharaan
pembibitan tanaman mangrove, hingga siap tanam. Perkembangan pertumbuhan
pembibitan cukup baik hingga pengamatan saat ini terlihat tak ada bibit yang
kering batangnya.
Proses pelaksanaan kegiatan hingga saat ini tidak ada hambatan yang secara
substansi mengubah rencana awal. Hanya saja kadang-kadang jadwal aktivitas
yang akan dilakukan berbenturan dengan agenda atau acara di desa, sehingga
selalu dikomunikasikan terlebih dahulu ketika ada kegiatan. Biasanya hanya
bergeser harinya saja, jadi tak begitu mempengaruhi dari perencanaan yang telah
ditetapkan.
Pendampingan dan Asistensi Kelompok
Pendampingan atau asistensi terhadap kelompok masyarakat Desa Kekatang
terus dilakukan dengan tujuan agar perencanaan yang telah dibuat dapat berjalan
dengan baik. Kegiatan dilakukan melalui pertemuan bulanan, dan diskusi baik
formal atau non-formal yang membahas tentang kegiatan kelompok terutama
aktivitas dalam rangka untuk rehabilitasi hutan mangrove di desa. Kegiatan ini
juga untuk memperkuat keberadaan kelompok agar tetap aktif dan berjalan.
Biasanya meerka berdiskusi tentang perkembangan tanaman mangrove yang
telah dibibit sebanyak 25 ribu dan penanamannya.
Pemeliharaan Tanaman Mangrove
Ada 25 ribu bibit mangrove sejak Januari 2015 dipelihara dan terus dilakukan
pemantauan setiap hari oleh kelompok. Begitu juga bibit tanaman yang telah
ditanam di lokasi penanaman dilakukan pemeliharaan dan pemantauannya untuk
menjamin tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Perkembangan 25 ribu dapat tumbuh dengan baik, terbukti beberapa waktu
58
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
yang lalu sudah mulai dilakukan penanaman tanaman mangrove di lokasi yang
telah ditentukan. Tinggi tanaman sudah mencapai 50—70 sentimeter dan ratarata sudah berdaun 4-5 helai. Sampai saat ini tanaman mangrove tumbuh dengan
baik, tidak terdapat kematian yang berarti, Dan jika pun ditemukan kematian
langsung di lakukan penyulaman.
Penanaman
Penanaman tanaman mangrove dari pembibitan sebanyak 25 ribu tanaman
sudah mulai dilakukan penanaman ke lokasi yang telah ditetapkan. Pembibitan
yang dilakukan sejak Januari 2015, bibit tanaman sudah siap tanam ke lokasi.
Tanaman mangrove dari awal pembibitan akan siap tanam saat umur 4-6 bulan atau
sudah keluar minimal 3-4 helai daun. Maka dengan perkembangan pertumbuhan
pembibitan saat ini sudah mulai dilakukan penanaman. Penanaman tanaman
mangrove ditanam secara bertahap dengan melihat kondisi pasang surut yang
baik saat penanaman.
Mereka melakukan pemeliharaan dan pemantauan mangrove tiap hari untuk
menjaga agar tumbuh dengan baik. Jika ada yang rubuh atau mati akan dilakukan
penyulaman atau pergantian tanaman. Tetapi hingga saat ini baik pembibitan
maupun tanaman yang telah ditanam belum ada yang mati, masih tumbuh
dengan baik. n
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
59
PENANAMAN MANGROVE LAMPUNG
Mitra/ PIC
: Mitra BENTALA Lampung
(Mashabi : 081272525999)
Lokasi tanam/ Koordinat : Desa Kekatang
Jumlah Pohon
: 25 ribu batang
Jumlah Dana
: Rp 60 juta
Jumlah Orang Terlibat :
Laki-laki
: 10 orang
Perempuan
: 15 orang
Pelajar
:Luas Lahan (Hektare)
:
Jenis Mangrove
: Rhyzopora mucronata, Rhyzopora aviculata,
Avicennia marina, dan Alba.
Jumlah Masyarakat terlibat: 25 orang
Penanaman
mangrove di Lampung
25.000 batang (25%)
Penanaman
mangrove di Lampung
melibatkan 25 orang
10 laki-laki
(40%)
15 perempuan (60%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
60
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
ANAK-ANAK SEKOLAH
MERINTIS “BANK BIBIT
MANGROVE” DI BELITONG
H
utan mangrove di Pulau Mendanau (Belitong) masih utuh dan alamiah.
Ini merupakan bagian kecil dari sekian luas hutan mangrove Indonesia
yang tersisa keutuhannya. Jenis mangrovenya pun juga beragam di
sini. Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lebih
dari 15 spesies pohon mangrove hidup di kawasan pesisir Pulau Mendanau. Ini
semua berkat kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan mangrove, yang
memberikan harapan baru bagi penyelamatan hutan mangrove di Belitong, yang
hebarnya dimotori oleh siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I.
Selat Nasik, Pulau Mendanau.
Dengan dukungan sekolah, mereka mempunyai cita-cita mengembangkan
kegiatan belajar mengajar yang dipadu dengan kegiatan lapangan. Potensi hutan
mangrove yang masih lestari dan banyaknya spesies pohon mangrove melahirkan
ide untuk mewujudkan kawasan mangrove sebagai kawasan lindung dan Taman
KEHATI mangrove. Konsep Taman KEHATI selama ini baru dikembangkan di
kawasan daratan. Taman KEHATI mangrove di Pulau Mendanau merupakan inisiatif
baru dengan tema pesisir untuk pengembangan taman KEHATI di Indonesia.
SMKN1 Selat Nasik, Pulau Mendanau, Belitong, memulai pekerjaan ini dengan
membangun balai bibit mangrove. Inisiatif tersebut dilakukan dengan dukungan
Program Mangrove Untuk Indonesia dukungan ORI-010. Mereka membangun balai
bibit dan menanam beberapa jenis mangrove yang siap untuk didistribusikan di
kawasan rehabilitasi di Belitong. Konsep ini diarahkan untuk mendukung program
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
61
Pemerintah Belitong pasca tambang. Kegiatan penambangan menyebabkan
kerusakan mangrove di pesisir Kepulauan Belitong.
Kesadaran mulai tumbuh sejak Belitong menjadi tujuan wisata baru di
Indonesia. Minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam Belitong
menyadarkan potensi alam masyarakat Belitong dan pemerintah setempat.
Kini Belitong berbenah unutk menyambut era baru pengembangan wisatawan
untuk peningkatan ekonomi dan kemajuan masyarakat melalui pembangunan
berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peluang ini dimanfaatkan dengan cerdas oleh pengelola sekolah SMKN1
Selat Nasik Pulau Mendanau. Sebagai kawasan yang belum terjamah kerusakan
dan mangrovenya masih alami, Pulau Mendanau mengambil peluang tersebut
dengan inisiatif mengembangkan Taman KEHATI Mangrove sebagai tujuan wisata
minat khusus eksositem mangrove dan mengembangkan “bank bibit mangrove”.
Bank mangrove ini mensuplai kegiatan rehabilitasi di kawasan mangrove yang
rusak akibat penambangan di Belitong.
Dukungan Program ORI-010 menjadi titik awal cita-cita ini. Civitas academica
SMKN1 Selat Nasik— baik guru dan siswa— bersemangat mewujudkan cita-cita ini.
Seluruh siswa kelas kelas X, XI, XII (46 siswi dan 74 siswa) para guru dan masyarakat
(11), bahu-membahu mewujudkan ambisi menjadikan Pulau Mendanau sebagai
tujuan wisata mangrove.
Saat ini sudah tersedia 20 ribu bibit tanaman mangrove (tiga jenis) yang siap
tanam dan disumbangkan di kawasan yang rusak. Pemerintah dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM) setempat mendapat partner baru pembangunan
dari para generasi muda siswa SMK yang didukung guru dan orang tuanya. Niat
baik para generasi muda ini akan makin bermanfaat untuk membangun karakter
generasi muda jika mendapat dukungan semua pihak.
Kondisi Alam
Pulau Mendanau berada di Kecamatan Selat Nasik yang merupakan salah satu
dari lima kecamatan yang berada di Kabupaten Belitong. Kecamatan ini terletak
62
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
50 kilometer sebelah barat Tanjung Pandan (ibu kota kabupaten). Kecamatan
ini memiliki luas 133,50 kilometer persegi atau sekitar 5,82% dari luas wilayah
Kabupaten Belitong. Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna, sebelah
Barat dengan Selat Gaspar, di sebelah timur dengan Kecamatan Badau, dan
sebelah Selatan dengan Laut Jawa. Kecamatan Selat Nasik merupakan kepulauan
yang terdiri dari 26 pulau besar dan kecil. Secara administratif, Kecamatan Selat
Nasik terdiri dari empat desa, yaitu Desa Selat Nasik sebagai ibu kota kecamatan,
Petaling, dan Suak Gual terletak di Pulau Mendanau, sedangkan Desa Gersik
terletak di Pulau Gersik.
Kecamatan Selat Nasik memiliki potensi mangrove luar biasa. Berdasarkan hasil
citra satelit Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Sjafrie, 2007) luas hutan mangrove
di Kecamatan Selat Nasik 5139,372 hektare dan semuanya masih tergolong dalam
kondisi baik. Penyebaran mangrove di Kecamatan Selat Nasik berada di tiga desa
yaitu :
No
1
2
3
Desa
Selat Nasik
Petaling
Suak Gual
Total
Luas Mangrove (hektare)
1147,020
3335,931
656,421
5139,372
Potensi besar ini perlu dijaga dan dilestarikan. Sebagai salah satu bentuk
perhatian dan kepedulian SMK Negeri 1 Selat Nasik terhadap kelestarian mangrove
adalah dengan dilaksanakannya Program Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil untuk
kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman Mangrove” yang merupakan
kerjasama antara Yayasan KEHATI dan SMKN 1 Selat Nasik pada 10 Juli 2014.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
63
Lingkup Kerjasama:
a. Observasi kawasan hutan mangrove dan sekitarnya
b. Pembangunan balai pembibitan mangrove
c. Melakukan pembibitan dan perawatan mangrove
d. Penyebaran bibit mangrove yang siap tanam
e. Pemantauan serta pengawasan pembibitan dan penyebaran mangrove.
Tujuan Kerjasama:
a. Melaksanakan balai pembibitan mangrove sebagai proses pembelajaran
lingkungan hidup secara langsung kepada siswa dan masyarakat luas
b. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa dan warga masyarakat pentingnya
pelestarian lingkungan hidup khususnya untuk daerah pesisir.
c. Menjadikan Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik sebagai sentra
pembibitan berbagai jenis/spesies mangrove yang dibutuhkan daerah lain
yang mereklamasi hutan mangrove.
Berdasarkan Kesepakatan Program Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil untuk
kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman Mangrove” dilaksanakan mulai
tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan 30 Juni 2015.
Pelaksanaan
Dalam proposal yang diajukan rencana kegiatan disusun sebagai berikut :
No
Kegiatan
1
2
3
4
5
Sosialisasi ke masyarakat
Pembangunan balai benih
Pembibitan mangrove
Penyebaran bibit mangrove
Monitoring
64
6
7
8
9
10
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Bulan
11 12
1
2
3
4
5
Seharusnya pada Juni 2015 kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman
Mangrove” telah selesai dilaksanakan. Tapi di awal waktu pelaksanaan ada
kendala dalam memperoleh bibit yang akan ditanam. Sehingga sampai 26 Juni
2015 kegiatan masih berlangsung terutama dalam pembibitan dan perawatan
mangrove. Penyebaran bibit mangrove belum dapat dilaksanakan karena bibit
mangrove yang ada belum siap secara keseluruhan.
Beberapa Kegiatan yang telah Dilaksanakan
1. Obesrvasi kawasan hutan mangrove dan sekitarnya
Dalam menentukan lokasi pembangunan balai bibit kami melakukan observasi
di beberapa kawasan hutan mangrove yang berada di Wilayah Kecamatan Selat
Nasik yang tersebar di Desa Selat Nasik, Desa Petaling, dan Desa Suak Gual.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan akhirnya dipilih kawasan
hutan mangrove yang berada di Desa Petaling, dengan beberapa pertimbangan :
a. Kemudahan akses untuk masuk ke kawasan hutan mangrove.
b. Terletak dekat dengan perkampungan dan masyarakat sehingga proses
sosialisasi lebih mudah untuk dilakukan.
c. Seperti disebutkan dalam pendahuluan berdasarkan hasil citra satelit yang
diolah oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Sjafrie, 2007), hutan mangrove
terluas di Kecamatan Selat Nasik berada di Desa Petaling.
d. Dengan adanya rencana program lanjutan “Wisata Mangrove”, maka
kawasan yang dipilih sangat menunjang program tersebut karena berada
di sekitar Pelabuhan Petaling dan aliran Sungai Petaling yang menawarkan
pemandangan luar biasa di kawasan hutan mangrove.
2. Membangun balai bibit
Balai bibit yang dibangun terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Tempat pembibitan mangrove
Tempat pembibitan mangrove berada di kawasan hutan mangrove Desa
Petaling di tepi Sungai Petaling. Tempat ini saat pasang tinggi akan terisi oleh air
laut dan saat surut akan kering. Tempat ini memiliki luas 300 meter persegi, dibuat
secara terbuka dan diberi penutup paranet 50% sebagai penyaring sinar matahari.
Sampai saat ini mampu menampung sekitar 20 ribu bibit mangrove.
b. Pondok Mangrove sebagai balai pertemuan
Pondok Mangrove memiliki luas 20 meter persegi. Rencananya akan diisi
dengan poster-poster yang memberi informasi tentang :
- Kawasan hutan mangrove di Kecamatan Selat Nasik
- Jenis-jenis Mangrove
- Manfaat Mangrove
- Ajakan untuk mencintai dan melestarikan mangrove.
Sampai saat ini, 26 Juni 2015, bangunan pondok telah selesai dibangun tetapi
poster-posternya belum selesai dibuat.
3. Pembibitan dan Perawatan Bibit Mangrove
Jenis Mangrove dan Jumlahnya
No
1
2
3
4
5
Jenis Mangrove Jumlah
Keterangan
Rhizopora Stylosa
7.500 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda
Bruguiera sp.
2.500 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda
Rhizopora Apiculata
3.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda
Rhizopora Mucronata 4.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda
Ceriopa Decandra
3.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda
JUMLAH
20.000
Dari total 20 ribu bibit ini, jumlah bibit yang sudah siap tanam adalah 12 ribu
bibit. Bibit yang sudah siap tanam memiliki 4 sampai 6 helai daun. Dalam proses
pengumpulan bibit, pembibitan dan perawatannya, kami melakukannya melalui
berbagai program di antaranya :
1. Tabungan bibit, dimana anak-anak diberikan imbalan atas jumlah bibit
yang dikumpulkan , bibit yang ditanam dan bibit yang dipeliharanya.
2. Program pembelajaran, yaitu dalam mata pelajaran muatan lokal lingkungan
hidup, ilmu pengetahuan alam, dan biologi.
Perawatan dan Penyulaman Bibit Mangrove
Tempat pembibitan mangrove tak selalu tergenang air, sehingga tetap perlu
dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan biasanya sore hari jam 15.30 WIB.
Pada saat penyiraman dilakukan juga pengecekan terhadap bibit mangrove. Jika
ada bibit yang mati maka dilakukan penyulaman (mengganti bibit yang mati
dengan bibit baru). Dalam seminggu kira-kira ada 25 bibit, sehingga dalam masa
pemeliharaan bibit ini telah ada sekitar 600 bibit yang mati dan disulam. Matinya
bibit ini umumnya disebabkan oleh kekeringan karena kekurangan air, tidak
tersiram sempurna. Kematian juga disebabkan oleh hama seperti kutu loncat
yang menyebabkan pembusukan pada bibit yang telah tumbuh.
Pertumbuhan Tanaman
Bibit yang ditanam memiliki pertumbuhan yang cukup baik dan sehat. Ratarata membutuhkan waktu empat sampai lima bulan untuk mendapatkan bibit
yang siap tanam. Bibit yang siap tanam memiliki jumlah daun 4 sampai 6 helai
dan memiliki tinggi 30 sampe 55 sentimeter sesuai dengan spesies mangrove.
Partisipasi dalam Kegiatan
Dari awal telah dicanangkan bahwa sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga
sekolah dan masyarakat sekitar. Selama kegiatan ini berlangsung, yang terlibat dalam
kegiatan adalah tiga orang guru, seluruh siswa kelas X, XI, dan XII, serta anggota
masyarakat (pada saat pembangunan balai pembibitan mangrove). n
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
65
PENANAMAN MANGROVE BELITONG
Mitra/ PIC
: SMKN Perikanan Selat Nasik Belitong
Bapak Wanda (082186713408)
Lokasi tanam/ Koordinat : Pulau Selat Nasik
Jumlah Pohon
: 20 ribu batang
Jumlah Dana
: Rp 75.025.000 juta
Jumlah Orang Terlibat :
Laki-laki
: 74 orang
Perempuan
: 46 orang
Pelajar
:Luas Lahan (Hektare)
:
Jenis Mangrove
: Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata,
Bruguiera, Rhyzophora stylosa
Jumlah Masyarakat terlibat: 25 orang
66
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Penanaman
mangrove di Belitong
20.000 batang (25%)
Penanaman
mangrove di Belitong
melibatkan 25 orang
74 laki-laki
(62%)
Penanaman
mangrove nasional
200.000 batang
46 perempuan
(38%)
HUTAN MAGROVE INDONESIA
TERBESAR DI DUNIA
lingkungan dan itu merugikan bagi kehidupan udang yang coba dikembangkan.
Semua gambaran tentang kerusakan hutan mangrove dan penyebabnya di
atas benar-benar terjadi di beberapa daerah pantai sejumlah pulau di Indonesia.
Dari situlah kemudian diluncurkan program bersama “Mangrove untuk Bumi
Indonesia” oleh Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010 di
bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI ini. n
I
ndonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan mangrove terluas
di dunia (8,6 juta hektare). Luas tersebut merupakan 23% dari total hutan
mangrove dunia. Indonesia bersama Brasil, Meksiko, dan Australia merupakan
pemilik hutan mangrove terluas atau hampir 64% total hutan mangrove dunia.
Berkat adanya hutan mangrove yang luas di Indonesia, Asia Tenggara merupakan
habitat hutan mangrove terbaik dan paling banyak jenis spesiesnya di dunia.
Hutan mangrove secara alami tumbuh di lingkungan pesisir yang khas dan
dekat muara sungai. Penyebaran hutan mangrove di dunia meliputi daerah
kawasan tropis. Diperkirakan penyebarannya hanya ada di 15 negara dan hanya 6.9
% yang dilindungi. Benua Asia merupakan area dengan tutupan hutan mangrove
terbesar 34 hingga 42%.
Tambak yang Massif Merusak Mangrove
Kerusakan hutan mangrove sring terjadi akibat kegiatan produkstif manusia
dalam skala yang massif (berlebihan). Pembangunan infrastruktur (jalan dan
pelabuhan), pabrik, dan pemukiman yang luas di kawasan pantai sering kali
membuat hutan mangrove dibabat habis. Bisnis tambak udang di atas areal pesisir
dalam skala luas (food estate), juga memicu punahnya hutan mangrove.
Untuk mengembangkan kawasan pesisir untuk keperluan apa pun tak harus
denga menghabisi hutan mangrove. Bisnis tambak udang dapat dikombinasikan
dengan tetap memberikan ruang bagi tumbuhnya hutan mangrove. Bahkan
dengan cara ini pemilik tambak diuntungkan karena hutan mangrove ikut menjaga
mutu lingkungan, mutu air. Tambak yang gundul dapat menimbulkan kerusakan
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
67
MANFAAT HUTAN MAGROVE
H
utan mangrove tumbuh subur di kawasan pantai. Muara sungai membawa
endapan lumpur (sedimen) dari daratan dan pegunungan. Endapan
ini membentuk kawasan pantai dan muara yang berlumpur dan subur.
Hutan mangrove bermanfaat besar bagi lingkungan karena ia menjadi penopang
berbagai kehidupan bagi ikan, kerang, kepiting, burung, kera, ular, kadal, biawak,
serangga. Ikan, kerang, kepiting, dan buah mangrove memberi manfaat ekonomi
bagi masyarakat.
Secara ekologis, hutan mangrove yang tumbuh subur adalah ibarat benteng
yang melindungi daratan dan laut sekaligus. Hutan mangrove menahan
gempuran ombak bahkan sanggup meredakan daya rusak tsunami akibat gempa
bumi seperti yang sering terjadi di pesisir pantai selatan Pulau Jawa dan pantai
barat Sumatra. Hutan mangrove juga merupakan filter yang mencegah intrusi
air laut ke darat, sehingga ketersediaan air bersih di sumur masyarakat pesisir tak
terkontaminasi air asin. Sawah juga aman dari limpahan air pasang laut.
Pada saat yang sama, hutan mangrove sebagai benteng juga bermanfaat
untuk melindungi seisi laut. Hutan mangrove yang sehat dapat menahan endapan
lumpur dari darat yang terbawa air hujan dan sungai. Hutan mangrove dengan
akarnya yang jangkung dan rapat berperan menahan berbagi jenis sampah dari
daratan. Yang hebat lagi, hutan mangrove juga sanggup memainkan peran sebagai
pemurni air, menetralkan air yang tercemar bahan-bahan kimia dari daratan.
Dengan begitu, hutan mangrove memegang fungsi penting menjaga
kemurnian dan kejernihan air laut beserta semua makhluk hidup yang ada di
lautan, terutama ikan dan terumbu karang. Hampir dapat dipastikan, di mana
terdapat hutan mangrove yang sehat, di situ akan tercipta terumbu karang yang
indah, air laut yang jernih kemilau, dan pesisir yang segar dan asri. Dengan bahasa
68
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
sederhana, hutan mangrove tumbuh subur memberikan manfaat ekonomi bagi
masyarakat pesisir, manfaat lingkungan bagi seluruh isi bumi, dan manfaat
estetika (keindahan) alam. Tanpa hutan mangrove, air laut akan keruh, kawasan
pesisir akan gersang serta kumuh, dan makhluk-makhluk dihup merana. n
Hutan mangrove mengurangi dampak tsunami
melalui dua cara:
Hutan mangrove sebagai wadah penyaring dua arah,
dengan kemampuan:
t ,FDFQBUBOBJSCFSLVSBOHLBSFOBQFSHFTFLBOEFOHBOIVUBONBOHSPWFZBOH
lebat, dan volume air dari gelombang tsunami yang sampai ke daratan
menjadi sedikit
t ,BSFOBBJSUFSTFCBSLFCBOZBLTBMVSBOLBOBM
ZBOHUFSEBQBUEJFLPTJTUFN
mangrove.
t .FOBIBO JOUSVTJ BJS MBVU LF EBSBUBO QFNVLJNBO OFMBZBO TFIJOHHB
ketersediaan air bersih dari sumur tidak terkontaminasi air laut, persawahan
juga aman dari limpahan air pasang laut.
t .FOBIBOFOEBQBOMVNQVSEBSJEBSBUNFOZFSBQQPMVTJBJSEBSJQFNVLJNBO
kota, sehingga dapat melindungi terumbu karang yang rentan terhadap
serbuan lumpur dan polusi.
Hutan mangrove secara mencolok mengurangi dampak negatif tsunami
di pesisir pantai berbagai negara di Asia. Mangrove jenis Rhizophora sanggup
memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami.
Ada perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun
Rhizophora.
Hutan mangrove yang lebat berfungsi seperti tembok alam. Di Desa Moawo
(Nias) penduduk selamat dari terjangan tsunami pada 26 Desember 2004 karena
daerah ini terdapat hutan mangrove yang ketebalannya mencapai 200 hingga
300 meter, dan dengan kerapatan pohon bergaristengah di atas 20 sentimeter
sangat lebat.
Mangrove punya manfaat ekonomi karena kayunya dapat dimanfaatkan
sebagai arang, kayu bakar, serpih kayu, dan bubur kertas (pulp). Sementara dari
sisi non-kayu, mangrove bisa menghasilkan tanin, produk nipah, madu, bahan
makanan dan minuman, bahan batik, juga menghasilkan jasa lingkungan,
seperti air bersih, wisata alam, dan kesehatan. Kajian oleh Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Kementerian Kehutanan RI
menyebutkan, nilai total manfaat ekonomi ekosistem mangrove sekitar Rp 29
juta per hektare per tahun.
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
69
PROGRAM MANGROVE KEHATI
UNTUK BANGSA INDONESIA
K
eberhasilan “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia” ini tak lepas dari
peran Agen Penjual ORI-010. Dukungan dana dari mereka membuat kegiatan
penanaman 200 ribu mangrove di pesisir beberapa pulau di Indonesia dapat
terlaksana. Keberhasilan ini juga tak lepas dari pengalaman Yayasan KEHATI dalam
menangani pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove di Tanah Air.
Sejak 2008 KEHATI bersama masyarakat pesisir Indramayu, Brebes dan DKI
Jakarta berhasil merestorasi 50 hektare kawasan hutan mangrove dengan
menanam lebih dari 1,5 juta mangrove. KEHATI juga melakukan beberapa
ujicoba dan simulasi alternatif baru untuk menambah pendapatan masyarakat
pesisir. Inisiatif rehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove secara multipihak dengan keterlibatan masyarakat setempat, pemerintah daerah, universitas,
LSM dan perusahaan merupakan upaya ideal dalam mengurangi laju kerusakan
ekosistem hutan mangrove.
Program/kegiatan pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove
meliputi:
nPenanaman mangrove di pesisir Pantai Utara dan Selatan Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Maluku;
nPelatihan budidaya rumput laut, kerang, pengolahan buah mangrove
sebagai tepung makanan dan sebagai bahan pewarna alami untuk batik
mangrove, serta pengembangan kegiatan ekonomi kreatif lainnya berbahan
dasar mangrove;
70
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
nPelatihan pengelolaan keuangan dan organisasi untuk LSM/KSM penggiat/
pelestari mangrove;
nPartisipasi masyarakat pesisir/nelayan/LSM/KSM/siswa sekolah dalam
berbagai forum diskusi/seminar/workshop/konferensi terkait pengelolaan
ekosistem mangrove;
nPengembangan usaha masyarakat berbasis mangrove.
Rehabilitasi Mangrove Indramayu.
nLuas kawasan mangrove: 15 hektare, lebih dari 1,5 juta bibit mangrove sudah
ditanam. Langkah ini berhasil menciptakan kawasan hutan mangrove yang
stabil dan berhasil mencegah abrasi bahkan menambah daratan baru
nUpaya perbaikan menampakkan hasil dengan mulai adanya perbaikan
habitat pesisir, kawanan burung bersarang dan berbiak di kawasan hutan
mangrove desa
nPengembangan inisiatif menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai
tempat wisata ekologi dengan kegiatan: praktek pembibitan dan penanaman
mangrove, pengamatan burung serta kegiatan outbound memanfaatkan
keunikan wilayah pesisir
nProgram ini telah memberikan dampak baik kepada masyarakat pesisir
dengan bertambahnya dukungan baik dari masyarakat umum, pemda dan
swasta.
Rehabilitasi Mangrove Brebes
nLuas kawasan mangrove 20 hektare, dua juta bibit mangrove sudah
ditanam
nDampak naiknya permukaan air laut di Desa Pandansari mengakibatkan
degradasi hutan mangrove desa. Abrasi pantai dan hilangnya hutan
mangrove mengancam pemukiman masyarakat
nPenyadaran masyarakat melalui pendidikan lingkungan dan aksi langsung
seluruh warga. Pendekatan budaya melalui kesenian untuk penyadaran
lingkungan diberikan kepada warga desa tetangga
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
71
nUpaya
menambah pendapatan ekonomi masyarakat dilakukan melalui
budidaya perikanan pesisir dikombinasikan dengan kegiatan pelestarian
nKelompok masyarakat bersama pemerintah desa membuat peraturan Desa
untuk perlindungan kawasan hutan mangrove. Peraturan desa ini telah
disahkan dan diajukan ke pemerintah kabupaten untuk ditetapkan sebagai
peraturan pemerintah daerah kabupaten bagi perlindungan mangrove.
Rehabilitasi Mangrove Education Center (MEC) Pantai Indah Kapuk DKI
Jakarta
nLuas kawasan mangrove: tiga hektare, 30 ribu bibit mangrove sudah
ditanam
nMerupakan sarana pendidikan dan penyadaran masyarakat urban mengenai
pelestarian dan manfaat hutan mangrove
nMenjadi tempat rekreasi serta sarana pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa.
Kegiatan kampanye dilakukan dengan kegiatan praktek di lapangan
nMenerbitkan buku panduan, leaflet, modul lembar kerja siswa (LKS) mulai
dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah umum
(SMU)
nPelatihan pemanfaatan buah mangrove untuk peningkatan ekonomi rumah
tangga pada kelompok perempuan dan remaja putri
nMEC juga telah berhasil mengkoleksi 15 spesies mangrove yang berasal dari
Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Catatan keberhasilan Yayasan KEHATI dalam rehabilitasi hutan magrove di
Indonesia makin panjang dengan sukses penanaman yang baru dilaksanakan
KEHATI bersama Agen Penjual ORI-010 melalui “Program Mangrove untuk Bumi
Indonesia”. Kegiatan menanam mangrove ini akan terus berlanjut di masa datang,
melalui kerjasama yang sangat terbuka bagi dunia usaha dan pihak swasta yang
memang memiliki kepedulian pada upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup
Bangsa Indonesia. n
72
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Penanaman Mangrove ORI-010
Jumlah Pohon:
Jumlan Orang yang Terlibat:
Laki-laki
391 orang
Perempuan
419 orang
Target:
200.000 batang
Pelajar
120 orang
Jumlah Dana:
Rp. 733.950.000,-
Luas Lahan: 26 hektare lebih, di 12 lokasi
Realisasi:
298.700 batang
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
73
74
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
Obligasi
Negara
Ritel
&
KEHATI
Biodiversity Conservation Trust Fund
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
75
Kementerian Keuangan RI memberikan perhatian pada rehabilitasi hutan mangrove di lahan kritis di kawasan pesisir sejumlah wilayah Indonesia. Penanaman
kembali hutan mangrove pada lahan kritis pesisir dilakukan dengan mengkoordinasikan ORI-010, didukung para mitra Yayasan KEHATI. Upaya rehabilitasi
mangrove yang melibatkan berbagai stakeholder ini— Pemerintah, lembaga bisnis perbankan dan jasa keuangan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta kaum
perempuan, laki-laki, dan pelajar— pada 2014 telah berhasil menciptakan kembali hutan mangrove muda pada lahan-lahan pesisir. Selain mengembalikan kondisi
lingkungan pantai menjadi ekosistem sesuai dengan fungsi alamiahnya yang asri, kegiatan rehabilitasi mangrove oleh ORI-100 di bawah Kementerian Keuangan
RI dan melalui kerjasama dengan Yayasan KEHATI beserta para mitranya ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat nelayan di pesisir. Ucapan
terimakasih layak disampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya ini.
76
ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia
KEMENTERIAN
KEUANGAN RI
KEHATI
Biodiversity Conservation Trust Fund
Download