Mangrove Untuk Bumi Indonesia ORI - 010 D uk unga n O R I 010 U nt uk Pro gram K o n se r vasi Pe si si r D an Pu l au K e cil M era jut S a buk H ija u Pesisir I ndonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia KEHATI Biodiversity Conservation Trust Fund KEMENTERIAN KEUANGAN RI 1 2 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia KATA PENGANTAR B elum lama ini Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010 di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI meluncurkan program “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Dengan kegiatan memperbaiki hutan mangrove di beberapa daerah, program ini berlangsung dengan melibatkan masyarakat pesisir. KEHATI dan Agen Penjual ORI-010 sepakat bahwa upaya untuk melestarikan dan memanfaatkan hutan mangrove ini dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Kedua pihak juga sama-sama berpendapat bahwa akan ada beberapa peluang usaha dari kawasan pesisir dari situ. Beberapa peluang tersebut misalnya pengembangan bibit mangrove, perikanan, rumput laut, wisata, dan pendidikan bagi generasi muda dan masyarakat umum tentang berbagai manfaat hutan mangrove— manfaat ekologi, manfaat ekonomi, dan manfaat estetika (keindahan lingkungan). Kerjasama tersebut menempatkan Yayasan KEHATI sebagai pihak yang berperan menggalang mitra di lapangan, memfasilitasi pelaksanaan teknis, serta melakukan advokasi dengan beberapa pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah. Sementara itu, Agen Penjual ORI-010 berperang menggalang pendanaan untuk mendukung semua kegiatan. Dalam pelaksanannya, program ini mencakup perluasan wilayah penanaman 200 ribu mangrove di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Secara simbolis, upacara penanaman mangrove berlangsung pada 20 September 2013 di Mangrove Education Centre Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara). Upacara ini menghadirkan Wakil Menteri Keuangan RI Ny Anny Ratnawati beserta seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dalam hal ini adalah bagian penjualan Obligasi Retail Indonesia beserta agen penjualnya. Buku ini merupakan dokumentasi ringkas dan sederhana mengenai keberhasilan para mitra daerah dalam melakukan rehabilitasi hutan mangrove melalui “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Jerih payah para mitra di lapangan bukan saja hanya patut mendapat apresisasi, melainkan harus didokumentasikan sebagai best practice dan success story untuk memacu mitramitra lain agar nantinya menyusul langkah kecil yang telah dirintis oleh mitramitra sebelumnya. Sebagai sebuah keberhasilan, program rehabilitasi hutan mangrove melalui “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia” ini nantinya juga sangat layak untuk dilanjutkan dalam jangka menenegah hingga jangka panjang. Keterlibatan Agen Penjual ORI-010 dalam program ini juga membuktikan bahwa dunia usaha dan sektor swasta nasional dapat memainkan peran dalam membangun kualitas lingkungan hidup, terutama rehabilitasi mangrove, yang bermanfaat bagi seluruh elemen Bangsa Indonesia. M.S Sembiring Executive Director Yayasan KEHATI ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 3 DAFTAR ISI Cover 1 Kata Pengantar 3 Daftar Isi 4 Merintis Hutan Mangrove melalui Program “Mangrove untuk Bumi Indonesia ” ORI-010 5 Tanpa Mangrove, Ambon tak lagi Manise 13 Bencana Tsunami semoga tak Terulang lagi 17 Para Seniman Melukis untuk Pelestarian Mangrove di Tegal 21 Kelompok “Mangrovesari” Brebes Layak Menjadi Mitra lagi 27 Menyelamatkan Muara Citanduy dari Terjangan Air Asin 31 Bertanam Mangrove, Petambak di Delta Mahakam Menuai Udang dan Kepiting 35 Menanam Mangrove di Indramayu Harus Membeli Lahan lebih dulu 39 Ibu Lulut Mendatangkan Dukungan bagi Hutan Mangrove Mempawah 43 Anak-anak dan Kaum Perempuan Bertanam Mangrove di Majene 49 Rencana yang Baik, Kunci Keberhasilan Penanaman Mangrove di Lampung 55 Anak-anak Sekolah Membentuk “Bank Bibit Mangrove” di Belitong 61 Hutan Magrove Indonesia Terbesar di Dunia 67 Manfaat Hutan Mangrove 68 Program Mangrove KEHAT I untuk Bangsa Indonesia 70 4 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia MEMBANGUN HUTAN MANGROVE MELALUI PROGRAM “MANGROVE UNTUK BUMI INDONESIA ” ORI-010 U paya perlindungan lingkungan hidup akan makin mudah jika dilakukan bersama-sama oleh multipihak. Pemikiran ini membawa Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010 di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI meluncurkan program “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Upacara simbolis penanaman mangrove berlangsung melalui peluncuran (launching) program pada 20 September 2013 di Mangrove Education Centre Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara). Upacara ini menghadirkan Wakil Menteri Keuangan RI Ny Anny Ratnawati beserta seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dalam hal ini adalah bagian penjualan Obligasi Retail Indonesia beserta agen penjualnya. Program ini melibatkan masyarakat pesisir untuk memperbaiki hutan mangrove di beberapa daerah. Kegiatan ini bertujuan melestarikan dan memanfaatkan hutan mangrove untuk kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa peluang usaha dari kawasan pesisir dari situ, misalnya pengembangan bibit mangrove, perikanan, rumput laut, wisata, dan pendidikan. Kegiatan ini berupa perluasan wilayah penanaman mangrove di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dengan begitu, akan tercipta peluang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove melalui berbagai kegiatan pelatihan, riset, partisipasi dalam berbagai forum terkait pengelolaan mangrove. Dan pada gilirannya nanti, hasil perluasan wilayah penanaman mangrove ini dapat ikut mengembangkan potensi ekonomi masyarakat pesisir dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove. Ada harapan bahwa program ini bisa memacu dan menggerakkan kegiatan pelestarian lingkunan dan penanaman kembali hutan mangrove. Sebab, hutan mangrove memainkan peran penting melindungi kawasan pesisir melalui fungsi ekologi, sosial, ekonomi. Program ini menargetkan penanaman 200 ribu bibit mangrove di kawasan pantai di daerah-daerah yang disebutkan di atas. Melalui kerjasama dengan parapihak, pelaksanaan program di antaranya mencakup upaya untuk menggalang sumberdaya untuk mendorong pemulihan hutan mangrove. Sasaran lain yang termasuk dalam program ini adalah mengkampanyekan keterlibatan masyarakat untuk melestarikan hutan mangrove dan menanam kembali pohon mangrove. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 5 Yayasan KEHATI telah 15 tahun berpengalaman mendorong upaya-upaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang baik di seluruh Nusantara. Pengalaman Yayasan KEHATI dalam rehabilitasi hutan mangrove kawasan pesisir bersama masyarakat juga telah menunjukkan keberhasilan. Pendekatan program mencakup pemberian dana stimulan yang membangkitkan keberdayaan serta keswadayaan masyarakat, melakukan advokasi dengan pemerintah daerah dan pusat, serta menggalang dukungan dari sektor swasta serta para akademisi perguruan tinggi. Untuk rehabilitasi mangrove, Yayasan KEHATI telah melakukan program di Pantai Indah Kapuk, Jalan Tol Sediatmo menuju Bandara Cengkareng Jakarta Utara, Desa Pandan Sari (Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), Desa Karangsong Kabupaten Indramayu (Jawa Barat), Desa Meureudu (Kabupaten Pidie Jaya, Aceh). Ada pula berbagai dukungan program kampanye dan pendidikan lingkungan tentang hutan mangrove. Dana dan Pengelolaannya Yayasan KEHATI dalam kerjasama ini berperan mengawal pelaksanaan program di lapangan. Itu mencakup pengelolaan dana hibah untuk pembiayaan program, pemilihan mitra di lapangan (lokal), advokasi, dan fasilitasi untuk peningkatan kapasitas kelompok masyarakat, mediasi kepada pihak pemerintah dan stakeholder lain. Untuk kepentingan publikasi, program ini melibatkan kerjasama dengan media massa nasional. Sementara itu, Bank Agen Penjualan ORI-010 yang di koordinasikan oleh Kementerian Keuangan berperan memberikan dukungan sumberdaya melalui program PKBL dan corporate social responsibility (CSR). Dana tersebut kemudian dipercayakan untuk dikelola oleh Yayasan KEHATI dan disalurkan ke kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan upaya pelestarian pemanfaatan berkelanjutan melalui kegiatan penanaman pohon mangrove. Pemberian dana bagi program ini berlangsung melalui tiga tahap. Yang pertama adalah pengumuman kepada mitra KEHATI di prioritas lokasi penanaman di seluruh Indonesia. Tahap kedua adalah seleksi melewati mekanisme yang ditetapkan oleh Yayasan KEHATI. Tahap ketiga adalah pelaksanaan program yang 6 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia dikawal dan didampingi oleh Yayasan KEHATI baik secara adminitratsi, substansi dan publikasi serta komunikasi dengan stakeholder lain (pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat umum, dan dunia pendidikan). Program dilakukan dengan pola pendekatan partisipatif, mengutamakan suara dan keinginan masyarakat. Metode ini berhasil memberikan hasil yang baik untuk keberhasilan program. Kegiatan yang berorientasi program jangka panjang serta pendekatan dari bawah menciptakan rasa memiliki yang kuat pada masyarakat. Program rehabilitasi juga menyentuh kegiatan ekonomi yang juga penting bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Dengan kombinasi kegiatan pelestarian dan pengembangan ekonomi, masyarakat merasa mendapat keuntungan langsung maupun tak langsung. Pada saatnya nanti masyarakat bisa melakukan kegiatan dengan mandiri serta berkelanjutan. Masyarakat juga mampu bekerjasama dengan pemerintah maupun swasta secara mandiri dan setara. Kegiatan ini dirancang khusus bagi mitra yang telah melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di lokasi masing-masing, selama waktu satu hingga dua tahun. Dukungan kepada mitra dan kelompok masyarakat diberikan untuk kegiatan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Sasaran Lokasi penanaman dipilih kawasan pesisir yang hutan mangrovenya rusak dan masih ada harapan untuk kembali ditanami mangrove lagi. Ini terutama daerah pesisir yang berdekatan dengan muara sungai, serta daerah pertambakan. Daerah muara sungai masih memungkinkan adanya limpahan sedimen dari daratan sehingga masih tersedia daratan atau rawa sebagai tempat bibit mangrove ditancapkan. Lahan penanaman ini bisa berupa pinggir pantai daratan baru yang timbul di muara atau tambak-tambak rusak di sekitar muara. Pemilihan lokasi di prioritaskan juga pada faktor dukungan masyarakat lokal serta adanya dampak sistemis akibat kerusakan. Dengan demikian, rehabilitasi bisa memberi manfaat dan menimbulkan kepemilikan program yang kuat oleh masyarakat sasaran. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 7 8 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Pemilihan lokasi penanaman juga untuk mendukung kegiatan yang sudah ada sebelumnya. Sehingga dukungan dari program ORI-010 akan menambah dan memperluas lokasi penanaman. Itu seperti yang berlangsung di Brebes (Jateng), Tegal (Jateng), Mempawah (Kalbar), Majene (Sulawesi), Delta Mahakam (Samarinda), Teluk Ambon, Lampung, dan Cilacap (Jateng). Beberapa lokasi lainnya adalah baru, seperti di Lhok Sheumawe (Aceh), Indramayu (Jabar)), Gresik (Jatim), Selat Nasik Belitong. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan keterwakilan pulau besar dan juga adanya mitra KEHATI yang melaksanakan program penanaman mangrove. Program ini memang sengaja membuka peluang penyebaran lokasi penanaman, dan selalu memberikan informasi atas peran program penanaman mangrove ORI-010 kepada seluruh masyarakat dan mitra KEHATI di seluruh Nusantara. n Penekanan dalam Program “Mangrove untuk Bumi Indonesia”: 1. Perlu dikembangkan model rehabilitasi hutan mangrove pesisir berdasarkan pengalaman serta antisipasi kondisi saat ini dan masa depan. 2. Rehabilitasi hutan mangrove harus berorientasi pada program jangka menengah dan panjang melibatkan penuh masyarakat, bukan proyek jangka pendek tanpa kesinambungan dan keterlibatan penuh masyarakat nelayan. 3. Perlu inisiatif memperkenalkan alternatif bagi masyarakat terdampak untuk meningkatkan pendapatan, khususnya bagi nelayan yang masih tergantung pada perikanan pesisir dan usaha budidaya tambak. 4. Perlu desain ulang pola budidaya tambak dengan kombinasi rehabilitasi melalui tambak ekologi, silvofishery, dan program inovatif lain. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 9 10 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Yayasan KEHATI yang diwakili oleh Dewan Pembina Bapak Ismid Hadad memberikan apresiasi serta ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Jajaran Kementerian Keuangan dan agen penjual ORI-010 melalui program“Mangrove Untuk Indonesia”, dengan menyumbang sebagian keuntungan dari hasil penjualan Obligasi Retail Indonesia. Amanah ini akan dilaksanakan KEHATI dengan menyalurkan dana tersebut kepada mitra KEHATI serta mendampingi mereka dalam pelaksanaannya. Kegiatan ceremony diakhiri dengan penanaman bibit mangrove bersama-sama. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 11 REKAPITULASI PROGRAM MANGROVE ORI-010 NO MITRA / PIC 1 ARMAN/ Ir. Marthin F. Haullussy, BSE (08120739349) email: [email protected] 2 IPPHTI (Ikatan Petani Pengandalian Hama Terpadu Indonesia)Kustiwa Adinata (08122398953) 3 Kelompok Tani “KARYA ABADI” / Kartono(0852 2463 4628) [email protected] 4 Mempawah Mangrove Concervation MMC 5 Kelompok Swadaya Masyarakat IWAPILA/ Afrizal 081360358831 6 Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD)/Fiany Mandharina/ Bapak Aziil/ 7 Mangrove Sari/Wahyudin (081578858928) LOKASI TANAM / KOORDINAT Muara Sungai Citanduy Segara Anakan Ciamis - Cilacap 20.000 JML-Orang Terlibat Pelajar LUAS Jenis LAHAN (Ha) Laki-laki Perempuan 50.000.000 10 230 2 Rhyzophora mucronata, R. Apiculata 50.000.000 20 25 20 2 Bruguiera, sp ; Gymnorrhiza.sp Desa Lamaran Tarung Blok Sutini, Indramayu Jawa Tengah Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir Kab. Pontianak Kalbar Muara Lhok Monkeulayu Gandapura Bireuen NAD (5.2589 96.8678) (5.2593 96.8679) (5.2548 96.8685) Pesisir Pantai Desa Puttada Kecamatan Sedana Kabupaten Majene Sulawesi Barat Dukuh Pandansari Kaliwlingi Kabupaten Brebes 10.000 50.000.000 - 5 - 1 20.000 50.000.000 - 10 30 2 11.700 50.000.000 230 10 - 2 50.000 75.000.000 22 18 40 5 60.000 73.900.000 15 10 30 6 - 3 Negeri Passo Teluk Ambon JML POHON 5.000 JML DANA 8 “Yayasan Mangrove Lestari Delta Mahakam (YML)Telp: (0541) 6222464 Email: [email protected]“ 9 SMKN Perikanan Selat Nasik Belitong Bapak Wanda (082186713408) Desa Muara Patuan Muara Badak, Kutai Kartanegara Kaltim 37.000 75.000.000 10 35 Pulau Selat Nasik Belitong 20.000 75.025.000 74 46 10 Kelompok Peduli Lingkungan Tegal Bapak Totok (081808052059) 11 Mitra BENTALA Lampung (Mashabi 081272525999) 12 Kelompok Peduli Lingkungan Tegal Bapak Totok (081808052059) PEMBUATAN 25 LUKISAN MANGROVE Kotamadya Tegal Jateng 20.000 50.000.000 - 15 25.000 60.000.000 10 15 20.000 75.025.000 391 419 298.700 733.950.000 12 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia - 2 1 120 26 Rhyzophora mucronata; Avicenia sp. Rhyzophora sp; Avicenia sp; Bruguiera sp Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata. Rhyzophora stylosa; Rhyzophora apiculata Rhyzopora mucronata; Avicenia sp. Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata. Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata. Bruguiera, Rhyzophora stylosa Rhyzophora mucronata. TANPA MANGROVE, AMBON TAK LAGI MANISE K ebutuhan akan lahan untuk pemukiman membuat warga Ambon di pesisir mengurug pantai untuk membangun rumah. Perluasan pemukiman di kawasan pantai ini membuat hutan mangrove di situ musnah. Gempuran ombak yang tadinya tertahan oleh hutan mangrove, kini langsung menggerus daratan di kawasan Teluk Ambon. Jalan umum tak luput dari gerusan air laut. Hutan mangrove di Teluk Ambon sebelum ini tumbuh subur dan luasnya mencapai 48 hektare. Hutan mangrove inilah yang belakang terancam rusak akibat perluasan kawasan pemukiman ilegal dengan cara menimbun pantai. Upaya pemulihan hutan mangrove sebenarnya sudah masuk dalam rencana Pemerintah Kota (Pemko) Ambon. Namun pelaksanaannya terhambat oleh anggaran yang terbatas. Selain memicu abrasi, rusaknya hutan mangrove di Ambon juga mengancam terumbu karang yang membentang di perairan Teluk Ambon. Padahal, sebelum ini Ambon terkenal dengan terumbu karangnya yang membuat kota ini terkenal dengan keindahan alam lautnya. Upaya pemulihan hutan mangrove di Kota Ambon kini masuk dalam agenda yang diusung oleh pemerintah bersama masyarakat di Desa Paso, Desa Lama, dan Kelurahan Lateri. Kegiatan perlindungan dan pelestarian mangrove dimotori oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan YARMAN yang selama ini aktif menyelamatkan hutan mangrove yang masih tersisa di Desa Paso. Lembaga ini terus menanam dan memelihara mangrove di kawasan tersebut. Mereka juga rutin membersihkan sampah yang mengotori kawasan hutan mangrove. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 13 Upaya penanaman mangrove oleh Yayasan YARMAN mendapat dukungan dari Pemko Ambon. Dukungan juga datang dari program “ORI-010 Mangrove untuk Indonesia” untuk memperluas wilayah penanaman. Program perluasan penanaman mangrove berlangsung pada bagian pantai yang mengalami pendangkalan (sedimentasi). Selain perluasan penanaman, program ini juga mencakup memperbanyak penanaman pohon mangrove pada bagian hutan yang kurang rapat. Yayasan YARMAN menjalankan penanaman dengan melaksanakan kegiatan pembibitan tiga jenis mangrove, yakni Bruguiera Sp, Rhyzophora Sp, dan Avecinia Sp. Jumlah pohon mangrove yang ditanam mencapai 5.000 bibit. Jumlah ini menutupi kawasan sedimen baru seluas 1 hektare, dengan jarak 1,5 meter. Jarak ini sengaja dibuat agak jarang agar ada ruang atau jalur bagi sampai untuk lewat dan tak sampai menyangkut pada pohon mengrove muda. Kalaupun masih juga ada sampah yang tersangkut, masih ada celah bagi orang untuk memungutnya. Kawasan teluk yang relatif aman dari gelombang juga menguntungkan pola tanam yang jarang. Penanaman berlangsung pada Maret 2014 secara serentak. Proses pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan sampah yang menyangkut di pada pohon mangrove muda. Pemantauan pada November 2014 mendapati bahwa tanamantanaman mangrove muda tersebut masih bertahan (70 persen), tapi kurang subur. Pemeliharaan terus dilakukan, sambil ada penyulaman untuk tanaman yang mati. Hal tersebut dipermudah karena stok bibit cukup banyak, baik di pembibitan maupun dari hutan alam. Tantangan utama penanaman mangrove di Teluk Ambon ini datang dari kondisi areal. Namun harapan membangun kembali hutan mangrove di sini tetap besar, berkat datangnya dukungan dari beberapa pihak. Itu terutama dukungan dari Pemko Ambon serta kepedulian masyarakatnya. Pemuda dan pelajar turut serta dalam penanaman mangrove. Pemerintah juga akan mengucurkan dana pembangunan sarana pendukung bagi hutan mangrove untuk dijadikan kawasan pendidikan dan wisata hutan mangrove. n 14 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 15 Mitra/ PIC 0739349), email Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Ambon 5.000 batang (2,5%) : ARMAN/ Ir Marthin F Haullussy BSE (0812: [email protected] : Negeri Passo, Teluk Ambon : 5,000 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: 10 orang - Perempuan: 230 orang - Pelajar: :2 : Rhyzophora mucronata, R Apiculata Penanaman mangrove di Ambon melibatkan 30 orang 10 laki-laki (33%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 16 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 20 perempuan (66%) BENCANA TSUNAMI SEMOGA TAK TERULANG LAGI R ehabilitasi hutan mangrove dengan bantuan dari KEHATI di Aceh berlangsung di Kabupaten Bireuen. Rehabilitasi dilakukan oleh kelompok perempuan nelayan “Lhok Monkeulayu”. Mereka menanam 11.700 bibit mangrove jenis Rhizopora mucronata dan Rhizopora aphiculata. Mereka menanamnya di lahan dua hekatre dengan jarak tanam satu meter persegi. Penanaman dilakukan di muara antara laut dan tambak masyarakat Desa Lhok Monkeulayu, Desa Mojambe Kecamatan Gandapura. Dukungan KEHATI pada kelompok perempuan nelayan berlangsung sejak pada saat terjadi musibah tsunami pada 26 Desember 2004. Dukungan ini bertujuan untuk memulihkan kehidupan kelompok nelayan, berupa dana untuk meembangun sarana dan prasarana fisik seperti tempat tinggal, air bersih. Dukungan berlanjut dengan digulirkannya program ekonomi melalui kegiatan simpan pinjam untuk mendukung ekonomi keluarga, mengadopsi Bank Grameen di Banladesh. Kaum perempuan diorganisasikan membentuk kelompok simpan pinjam. Salah satu yang dibina adalah kelompok perempuan nelayan di Lhok Sheumawe dan Pidie Jaya. Kelompok ini berjalan baik sampai membentuk koperasi “Perempuan Nelayan” untuk mewadahi kegiatan ekonomi berupa perdagangan, kerajinan anyaman pandan, perikanan. Kelompok ini berlanjut dengan penanaman kawasan pesisir dengan mangrove dan pandan. Lokasi penanaman merupakan lahan milik pemerintah yang mencapai luas hingga 50 hektare. Di lokasi ini pula masyarakat mengais rezeki dengan menjaring ikan-ikan kecil, udang, kepiting, tiram, dan kerang. Penanaman ini dilakukan Lokasi penanaman yg berada diantara laut dan pemukiman warga Desa Monkeulayu, Bireuen. Kelompok perempuan nelayan dibantu warga mempersiapkan kegiatan penanaman mangrove. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 17 Kegiatan pendataan kelompok perempuan nelayan saat menanam mangrove oleh Panglima Laot. Lokasi pembibitan dan transportasi bibit mangrove menuju lokasi penanaman mangrove. Bibit mangrove diturunkan dari kendaraan sebelum ditanam, seluruh warga bekerjasama. 18 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Pembuatan ajir penahan bibit mangrove dari bambu oleh kelompok nelayan laki-laki. oleh kaum ibu-ibu yang dikontrol oleh pengurus tani tambak dan lembaga adat Panglima Laot Lhok Monkeulayu. Penanaman mangrove melibatkan 230 perempuan dan 10 orang dari pengurus Panglima Laot dan pengurus tani tambak selama delapan hari. Mangrove yang ditanam pada pertengahan Februari 2014 tumbuh dengan baik (80%). Masyarakat Lhok Monkeulayu menaruh perhatiannya pada tanaman mangrove. Mereka sangat peduli dengan program-program rehabilitasi hutan mangrove atau penghijauan tanaman pantai. Kendala datang berupa kebiasaan warga melepas ternak kambing yang memakan mangrove. Melihat permasalahan ini Panglima Laot sebagai pemimpin desa memberlakukan peraturan desa, melarang masyarakat melepas ternaknya. Bila ada hewan ternak memakan bibit mangrove akan diberlakuka denda. Kesepakatan ini dipatuhi dan mulai saat itu berlaku peraturan desa untuk perlindungan mangrove. Dampak dari kesepakatan ini cukup baik dan efektif. Masyarakat sudah mengandangkan ternaknya, dan beberapa kejadian pelanggaran telah ditegakkan dengan memberikan denda dan ganti tanaman mangrove. Masyarakat pesisir pantai Lhok Sheumawe berharap kegiatan ini berjalan terus dan bisa menghasilkan hutan mangrove sebagai pelindung dari bencana serta abrasi pantai. Masyarakat rutin memberikan laporan perkembangan tanaman tiap tiga bulan. Hasil evaluasi akhir memperlihatkan perkembangan tanaman cukup baik dengan jumlah tanaman hidup mencapai 90%. Kendala berupa kerang yang menempel di batang mangrove ditanggulangi dengan melakukan pemeliharaan rutin dengan mencabutnya. n Warga perempuan tidak kalah sigap ikut membantu mengangkut ajir kelokasi penanaman. Spanduk program ORI-010 dipasang berdampingan dengan spanduk himbauan peraturan desa. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Kelompok perempuan dan bapak-bapak bekerjasama menanam bibit mangrove. Perkembangan bibit mangrove umur 2 bulan. Tanaman tumbuh baik foto diambil saat air surut. 19 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Bireuen (Aceh) 11.700 batang (5,85%) : Kelompok Swadaya Masyarakat IWAPILA/ Afrizal: 081360358831 : Muara Lhok Monkeulayu Gandapura, Bireuen, Aceh (5.2589 96.8678) (5.2593 96.8679) (5.254896.8685) : 11,700 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: 230 orang - Perempuan: 10 orang - Pelajar: :2 : Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata Penanaman mangrove di Bireuen (Aceh) melibatkan 240 orang 10 perempuan (4%) 230 laki-laki (96%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang Perkembangan bibit mangrove umur 2 bulan. Tanaman tumbuh baik foto diambil saat air surut. 20 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia PARA SENIMAN MELUKIS UNTUK PELESTARIAN MANGROVE DI TEGAL S oal lingkunan adalah soal sosial, soal banyak orang, termasuk seniman. Ini yang terjadi di Kota Tegal (Jawa Tengah). Para seniman tampil memotori Paguyuban Pelestari Lingkungan Kota Tegal yang didukung programnya oleh Yayasan KEHATI. Di sini para seniman menggerakkan masyarakat untuk peduli pada lingkungan melalui penghijauan. Hasil kerja mereka mengubah wajah pesisir pantai Kota Tegal yang tandus menjadi kawasan hijau yang rimbun dengan tanaman kombinasi bakau dan cemara laut. Mereka menanam mangrove dan cemara laut di sepanjang garis pantai kawasan pesisir pantai wisata kota Tegal dengan metode kolam. Penanaman ini bertujuan untuk menahan sedimen yang datang dan kemudian menguncinya dengan tanaman mangrove dan tanaman cemara laut. Langkah ini layak dipromosikan kepada penggiat lingkungan, khususnya kegiatan rehabilitasi pantai bersedimen, berpasir, dan sedikit kandungan lumpurnya. Program “Mangrove untuk Bumi Indonesia” yang diusung ORI-010 terbukti sangat mendukung penanaman mangrove di kawasan bantaran muara sungai serta kawasan bantaran saluran irigasi tambak. Dan sebagai kampanye untuk penyadaran masyarakat, tanaman mangrove sebagian juga disumbangkan kepada pemilik tambak untuk ditanam di sepanjang pematang tambak. Ini bermanfaat untuk mengembangkan sayap kegiatan pelestarian mangrove agar menjangkau wilayah Kabupaten Tegal. Kegiatan pelestarian Kota Tegal cukup berhasil menciptakan kesadaran dan dukungan pemerintah dan pihak swasta. Penanaman mangrove jenis Rhyzophora berjalan lancar, diambil dari ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 21 pembibitan di balai bibit kelompok. Sebanyak 20 ribu bibit ditanam di berbagai tempat. Pada saat pemantauan, tanaman di bantaran sungai muara bertahan hidup, subur dan sehat. Tanaman di saluran irigasi tambak juga hidup, tapi terganggu oleh gulma tanaman dan rumput liar. Tanaman di pematang tambak tumbuh baik karena mendapat perawatan yang cukup. Tingkat keberhasilan hidup tanaman mencapai 65%. Beberapa tanaman mati karena pemilik tambak mengubah pola tanam tambak dengan membersihkan pematang. Di tambak yang menanam udang vanamae, petambak mencabut mangrove karena mereka memerlukan pematang yang bersih. Pemilik tambak yang mulanya meminta bibit mangrove kurang konsisten, tergiur oleh usaha tambak udang vanamae yang memang sedang booming. Upaya pelestarian masih menghadapi kendala dan kurang sinkronya dengan program pemerintah. Seharusnya penyuluh pertanian selalu mensosialisakan tata kelola budidaya tambak yang ramah lingkungan. Perlu bimbingan serta pendampingan rutin bagi petambak. Yakni, bahwa sudah saatnya kepentingan jangka pendek dihilangkan dan membuat strategi pembangunan lestari jangka 22 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia panjang yang lebih menguntungkan. Kelompok Peduli Lingkungan Kota Tegal mengubah strategi untuk lebih fokus dan tetap menggarap kawasan yang perlu penanaman di sepanjang pesisir kota Tegal. Mereka menangguhkan dukungan bagi kelompok tani Kabupaten Tegal sampai ada kesadaran untuk konsisten melaksanakan kegiatan pelestarian mangrove. Capaian lain dari kelompok ini adalah kegiatan seni dengan membuat lukisan bertema mangrove. Mereka berhasil memproduksi 25 lukisan oleh seniman Kelompok Peduli Lingkungan Kota Tegal. Hasil karya mereka dipamerkan di kegiatan penganugerahan CSR oleh Majalah SWA bekerjasama dengan KEHATI. Beberapa lukisan terjual dan hasilnya untuk biaya penanaman mangrove. Karya mereka juga ikut meramaikan kegiatan penganugerahan KEHATI AWARDS 2015 pada Februari. Mereka juga menggelar pameran lukisan di Kota Tegal selama lima hari pada Mei 2015, sekaligus untuk menghormati salah satu kawan mereka sesama pelukis mangrove yang meninggal pada bulan sebelumnya pada saat sedang mengerjakan lukisannya. n ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 23 24 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 25 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove : Kelompok Peduli Lingkungan Tegal, Totok (081808052059) : Kotamadya Tegal, Jateng : 20,000 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: - Perempuan: 15 orang - Pelajar: :2 : Rhyzophora mucronata Penanaman mangrove di Kotamadya Tegal 20.000 batang (10%) Penanaman mangrove di Kotamadya Tegal melibatkan 15 orang 15 perempuan (100%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 26 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia KELOMPOK “MANGROVESARI” BREBES LAYAK MENJADI MITRA LAGI P enanaman mangrove di Brebes (Jawa Tengah) merupakan program lanjutan dari upaya masyarakat Desa Pandansari untuk merehabilitasi kawasan pesisir desa yang abrasi. Lima tahun sudah masyarakat di situ merehabilitasi wilayahnya. Mereka tergabung dalam kelompok “Mangrovesari”, mitra lama KEHATI, yang merupakan motor penggerak kegiatan penanaman mangrove. Upaya mereka menghasilkan kawasan hutan baru mangrove seluas lebih dari 20 hektare. Penanaman mangrove berhasil memikat dukungan berbagai kalangan: pemerintah, masyarakat desa sekitar, perusahaan swasta. Keberhasilan penanaman juga diikuti dengan pengembangan kegiatan ekonomi berbasis perikanan pesisir dan memanfaatkan hutan mangrove. Budidaya kerang , bandeng dan kepiting di tambak dengan kombinasi penanaman mangrove. Ternak kambing yang memanfaatkan hijauan daun hasil penanaman mangrove telah menjadi salah satu kegiatan ekonomi tambahan keluarga. Program penanaman juga melingkupi kegiatan advokasi di tingkat desa. Kelompok “Mangrovesari” telah mengajukan rancangan peraturan desa untuk perlindungan hutan mangove. Upaya ini berhasil dan Desa Pandansari menetapkan peraturan desa tentang pelestarian mangrove. Di tingkat penegakan, kelompok juga membentuk satuan tugas patroli perlindungan hutan mangove yang dibina Polisi. Satgas “Jaga Segara” berpatroli rutin untuk penegakan hukum sekaligus sosialisasi peraturan kepada desa tetangga dan masyarakat. Untuk kegiatan sosialisasi secara massif dilakukan dengan mengangkat budaya lokal seperti tari tarling dan musik tradisional. Sambil berkeliling desa tetangga kelompok ini mementaskan kesenian dan kampanye perlindungan mangrove ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 27 serta peraturan desa. Upaya ini mendapat dukungan pemerintah setempat, serta mendapat penghargaan di tingkat Kabupaten Brebes sampai Provinsi Jawa Tengah. Hasil lainnya adalah dukungan bagi pembangunan sudetan sungai unutk menambah sedimen sebagai media tanam mangrove, pembangunan jalan desa, pelabuhan, dan beberapa infrastruktur pendukung lainnya. Kesungguhan dan kerjasama yang baik masyarakat desa dengan semua pihak berhasil menggalang sumberdaya untuk membantu upaya Desa Pandansari selamat dari abrasi. Dukungan Yayasan KEHATI berupa program jangka panjang Desa Pandasari menjadi desa model terdampak perubahan iklim. Naiknya permukaan laut telah menenggelamkan sebagian kawasan desa (900 hektare). Program ini mengupayakan pola-pola kerjasama antar-stakeholder untuk merancang kegiatan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan begitu ada harapan masyarakat Desa Pandansari bisa mengantisipasi semua resiko, dan melakukan adaptasi bila keadaan terburuk terjadi. Pola pendekatan sosial, ekonomi, budaya lokal serta ekologi dipakai untuk melaksanakan program Desa Model Terdampak Perubahan Iklim. Adapun penanaman mangrove melalui program ORI-010 menambah luas penanaman satu hektare, dengan 60 ribu bibit mangrove jenis Rhyzophora. Perkembangan tanaman cukup baik tanpa ada kendala. Lokasi penanaman relatif aman, di bekas tambak yang jebol karena abrasi. Pemeliharaan berjalan baik, sedikit sekali bibit yang mati. Dapat dipastikan tanaman hidup semua dalam kondisi baik dan subur. Sampai pengamatan terakhir pada Januari 2015, tanaman yang telah berusia lebih dari 1,5 tahun terlihat sehat subur dan bertajuk rimbun. Penanaman ini menjadi contoh keberhasilan upaya masyarakat dalam merehabilitasi hutan mangrove pesisir. Kelompok “Mangrovesari” menunjukkan kemandiriannya dengan kesanggupan mereka melakukan efisiensi biaya penanaman. Sehingga, dana yang terbatas bisa dimanfaatkan maksimal. Penanaman 60 ribu bibit merupakan yang tertinggi di antara mitra yang lain. Tingkat kelulusan serta kesuburan tanaman juga yang terbaik. Untuk itu, kelompok “Mangrovesari” layak didukung untuk kegiatan selanjutnya. n 28 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Kawasan penanaman bekas tambak yang rusak menjadi salah satu faktor keberhasilan, dimana areal terlindung dan masih mendapat suplai nutrisi dari sedimen sungai yang masuk setiap air laut pasang naik. Kondisi tanaman yang subur dan sehat mangrove yang berusia 1.5 tahun dokumentasi bulan Januari 2015. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 29 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove : Mangrove Sari/Wahyudin (081578858928) : Dukuh Pandansari Kaliwlingi, Kabupaten Brebes : 60,000 : Rp 73.900.000 : - Laki-laki: 15 orang - Perempuan: 10 orang - Pelajar: 30 orang :6 : Rhyzopora mucronata; Avicenia sp. Penanaman mangrove di Brebes Papan Program ORI-010 yang dipasang di jembatan titian, sebagai penanda program kurang terbaca. 15 laki-laki (27%) 10 perempuan (18%) 30 pelajar (55%) 30 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Penanaman mangrove di Brebes 60 batang (30%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang MENYELAMATKAN MUARA CITANDUY DARI TERJANGAN AIR ASIN K elompok tani tampil dalam kegiatan penanaman mangrove di Desa Rawa Apu di Cilacap (Jawa Tegah). Dalam melaksanakan kegiatan tersebut mereka mendapat pendampingan dari Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI). Desa ini berada di kawasan pesisir muara Sungai Citanduy dan perbatasan antara Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) dan Kabupaten Cilacap. Gerakan menanam mangrove perlu dilakukan karena hutan mangrove di sini dalam keaadan kritis. Pada saat yang sama, kawasan pesisir di Desa Rawa Apu sering menghadapi ancaman bahaya angin puting beliung, banjir rob dan meningkatnya kadar salinitas di lahan pertanian, yang semuanya mengancam sumber penghidupan dan pemukiman warga. Pendampingan oleh IPPHTI terhadap masyarakat berlangsung dalam hal tatakelola pertanian yang ramah lingkungan. Pendampingan di Desa Rawa Apu fokus pada pertanian tahan dampak air asin. Uji coba dan riset lapangan oleh PPHTI bersama masyarakat berhasil membudidayakan varitas padi tahan dampak air asin. Meerka juga menemukan pola tanam padi terapung. Kedua inovasi ini menjadi solusi alternatif bagi kolompok tani yang masih menginginkan tanah pertanian mereka tetap berproduksi walaupun dampak intrusi air laut serta banjir rob sering menggenangi lahan pertanian mereka. Peta desa dan kawasan pertanian yang terdampak air asin dan terendam. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 31 Pola tanam dilakukan dengan cara menanam langsung 15 ribu propagul spesies Bruguiera gymnorrhiza. Spesies banyak tumbuh dan mudah diambil bibit dan buahnya di Pulau Nusakambangan, di seberang Kota Cilacap. Selain penanaman langsung dengan pembibitan dalam polybag sebanyak 7.500 bibit dari jenis yang sama. Bibit mangrove dalam polybag ditanam pada fase penyulaman untuk menggantikan bibit yang mati atau rusak. Penanaman dilaksanakan di sepanjang alur muara sungai menuju laut dan pesisir. Penanaman di sungai dimaksudkan untuk menjaga tebing sungai dari abrasi baik oleh pasang maupun gelombang akibat lalu-lalang perahu nelayan. Penanaman di pesisir untuk memulihkan habitat mangrove yang ada. Pada saat pemantauan terakhir tampak mangrove tumbuh sehat dengan kemampuan bertahan hidup 70%. n Upaya riset lapangan dengan mengembangkan varietas padi tahan dampak air asin serta budidaya sawah terapung. 32 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 33 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Cilacap melibatkan 65orang : Ikatan Petani Pengandalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), Kustiwa Adinata (08122398953) : Muara Sungai Citanduy Segara Anakan Ciamis – Cilacap : 20,000 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: 20 orang - Perempuan: 25 orang - Pelajar: 20 orang :2 : Bruguiera sp, Gymnorrhiza sp Penanaman mangrove di Cilacap 20.000 batang (10%) 25 perempuan (40%) 20 pelajar (30%) 20 laki-laki (30%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 34 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia BERTANAM MANGROVE, PETAMBAK DI DELTA MAHAKAM MENUAI UDANG DAN KEPITING D ulu Delta Mahakam adalah hutan mangrove yang luas dan lebat. Keanekaragaman hayati di Delta Mahakan pada saat itu adalah yang tertinggi di antara kawasan hutan mangrove di Tanah Air. Hutan mangrove Delta Mahakam pernah menjadi rumah bagi bekantan, kera asli Pulau Kalimantan. Kera ini berbulu kuning terang dengan hidung menjuntai, sehingga sering dijuluki “monyet bule”. Kawasan ini juga kaya akan berbagai jenis burung dan penghasil utama kepiting yang ditangkap dan dijual ke beberapa kota besar Indonesia, terutama Jakarta. Bencana bagi hutan mangrove Delta Mahakam datang ketika kawasan ini mulai dirambah ribuan pebisnis dan pekerja tambak. Mereka membuat tambak udang, membabat habis ribuan mangrove. Bisnis tambak udang mengalami puncaknya pada dasawarsa 1980-1990-an. Hamparan permadani hijau hutan mangrove pada saat itu berubah menjadi petak-petak tambak yang memantulkan sinar matahari di siang hari. Tak ada lagi mangrove di sini. Upaya perbaikan kondisi hutan mangrove di Delta Mahakam baru bisa terlaksana pada saat orang-orang mulai meninggalkan bisnis tambak udang karena rugi. Pola tambak intensif yang menyedot modal besar dan penggunaan bahan-bahan kimia pestisida serta obat-batan yang mahal membuat biaya usaha tambak tak lagi menguntungkan. Merosotnya mutu lingkungan juga memicu penyakit pada udang. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 35 Yayasan Mangrove Lestari Samarinda hadir dengan memperkenalkan tatakelola budidaya ramah lingkungan. Mereka mengkombinasikan budidaya tradisional tanpa obat kimiawi dengan penanaman mangrove di kawasan tambak. Beberapa uii coba menunjukkan perbaikan pada panen hasil tambak. Mereka juga melakukan penanaman dan rehabilitasi hutan pada kawasan tambak rusak yang tak lagi dimanfaatkan. Yayasan Mangrove Lestari memperkenalkan pola tanam “tambak udang ekologi”, dengan menanami kolam tambak dengan mangrove. Strategi ini mendapat sambutan para petambak udang. Yayasan KEHATI juga hadir untuk ikut mendukung penanaman ini dengan menyalurkan dukungan program ORI-010 kepada Yayasan Mangrove Lestari. Selain itu mereka juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Planet Urgent. Ini adalah sebuah yayasan dari Prancis yang menggalang dana Masyarakat Eropa untuk menanam mangrove (“1 Euro one tree”). Penanaman mangrove berlangsung dengan pembibitan lebih dulu. Ini untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan daya hidupnya pada saat ditanam (survival rate). Yayasan Mangrove Lestari membibitkan 37 ribu bibit mangrove dan ditanam di tambak masyarakat serta kawasan tambak yang rusak. Mangrove muda hidup subur karena kawasan penanaman dikontrol bersama oleh Yayasan Mangrove Lestari beserta pemilik tambak. Kesadaran pemilik tambak untuk mengubah pola budidaya membuat program ini bisa berjalan efisien. Kemandirian Yayasan MangroveLestari dan masyarakat cukup tinggi karena mereka mendapatkan manfaat dari sini. Pola ini memberikan hasil tambahan selain udang yang dibudidayakan, yakni kepiting. Komoditas ini memberikan pemasukan berkat nilainya yang cukup tinggi dan pemasarannya mudah. n 36 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 37 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Mahakam 37.000 batang (18,5%) : Yayasan Mangrove Lestari Delta Mahakam (YML) Telp: (0541) 6222464, Email: [email protected] : Desa Muara Patuan, Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kaltim : 37,000 : Rp 75.900.000 : - Laki-laki: 10 orang - Perempuan: 35 orang - Pelajar: :3 : RhyzoRhyzophora mucronata, Rhyzophora apiculata Penanaman mangrove di Mahakam melibatkan 45 orang 10 laki-laki (22%) 35 perempuan (78%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 38 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia MENANAM MANGROVE DI INDRAMAYU HARUS MEMBELI LAHAN LEBIH DULU H utan mangrove di Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) nasibnya tak ubahnya dengan nasib hutan pada umumnya di Pulau Jawa serta hutan mangrove di sepanjang pantai utara Jawa (Pantura): rusak berat dan tak lagi berwujud hutan. Hutan mangrove telah diubah menjadi tambak oleh pengusaha dan masyarakat. Persoalan tambak makin rumit dengan adanya praktek jual beli tanah di kawasan pantai yang timbul akibat sedimentasi. Kawasan pantai atau pesisir yang harusnya milik publik berubah dikuasai pribadi-pribadi para petambak. Baru beberapa tahun belakangan kemudian muncul Kelompok Tani Karya Abadi mengupayakan kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan hutan mangrove. Kelompok ini secara sporadis melaksanakan penanaman di kawasan tanah timbul yang ada di kawasan pesisir, tepatnya di Desa Lamarantarung. Kelompok ini telah melaksanakan penanaman mangrove sejak bekerjasama dengan program Wetlands. Ini adalah sebuah LSM internasional yang lama bergerak di Indramayu dalam pelestarian hutan mangrove. Walaupun program tersebut kini telah berakhir, kelompok tani ini masih melaksanakan kegiatan dengan dukungan dana seadanya. Penanaman mangrove di Desa Lamarantarung berlangsung dengan melalui cara yang cukup mahal. Yakni dengan lebih membeli lahan tanah timbul hasil sedimentasi tadi. Ini dilakukan untuk mendapatkan jaminan lahan yang aman untuk ditanami. Lahan tersebut kemudian ditanami mangrove. Upaya ini pada awalnya membuat ragu banyak pihak. Tapi mitra meyakinkan bahwa upaya ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 39 ini harus tetap dilaksanakan sambil secara persuasif dilakukan penyadaran dan pengenalan pola budidaya yang ramah lingkungan. Yayasan KEHATI memutuskan untuk mendukung melalui program “Mangrove untuk Bumi Indonesia” dukungan ORI-010. Itu terwujud dengan penanaman 10 ribu mangrove jenis Rhyzophora di lahan seluas satu hektare. Penanaman dilakukan atas bibit mangrove berumur tiga bulan atau berdaun rata-rata lima helai. Ini untuk memberikan jaminan kelulusan hidup dan ketahanan bibit mangrove yang di tanam pada polybag. Penanaman berjalan lancar, dan pemantauan awal berlangsung pada Agustus 2015. Tanaman mangrove sanggup bertahan dan hidup subur. Pemeliharaan dan penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur setahun lebih. Pemantauan terakhir pada April 2015, ketika mangrove menampakkan tingkat kelulusan hidup 80%. Tanaman tumbuh akar yang makin banyak dan kokoh seta tajuk daun makin rimbun. Tinggi tanaman rata-rata mencapai dua meter. Kondisi ini memberiukan jaminan untuk bisa bertahan. n 40 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 41 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove : Kelompok Tani “KARYA ABADI” / Kartono(0852 2463 4628), [email protected] : Desa Lamaran Tarung Blok Sutini, Indramayu Jawa Barat : 10,000 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: - Perempuan: 5 orang - Pelajar: :1 : Rhyzophora mucronata, Avicenia sp. Penanaman mangrove di Indramayu 10.000 batang (5%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 42 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Penanaman mangrove di Indramayu 5 orang perempuan (100%) IBU LULUT MENDATANGKAN DUKUNGAN BAGI HUTAN MANGROVE MEMPAWAH G erakan menanam mangrove di Mempawah (Kalimantan Barat) sudah berlangsung cukup lama. Mitra MMC merupakan salah satu pelopor penanaman mangrove di pesisir pantai Mempawah. Penanaman mangrove disebabkan karena penebangan oleh masyarakat untuk bahan bangunan dan bahan bakar. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove sedang digalakkan oleh mitra MMC. Mereka menanam mangrove dengan mengajak masyarakat— terutama kelompok pelajar dan pemuda. Mitra MMC adalah salah satu pelopor lokal, dengan prestasi serta keberhasilannya dalam menajalankan program rehabilitasi mangrove. Dampak kegiatan serta penghargaan telah diperoleh kelompok ini. Kawasan mangrove yang telah mereka rehabilitasi cukup banyak, dan mendapat apresiasi dari Ny Lulut sebagai tokoh pelestari mangrove nasional. Dari Ny Lulut inilah Yayasan KEHATI mendapat rekomendasi untuk bisa menyalurkan dukungan penanaman mangrove. Ny Lulut yang berkarya di Kota Surabaya merupakan salah satu pakar dan ahli yang menjadi technical assistant untuk program mangrove. Selain membina mitra KEHATI di Brebes dan Tegal (Jawa Tengah), ia juga membina kelompok MMC di Mempawah. Mitra MMC menanam mangrove pada April 2014, dimulai dengan pembibitan. Pada tahap awal mereka menanam 17 ribu bibit mangrove. Penanaman tahap kedua sebanyak 5.000 bibit mangrove. Kerja kelompok dan dukungan siswa serta ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 43 masyarakat memudahkan pelaksanaan penanaman mangrove. Kendala ditemui pada saat pemeliharaan, ketika tanaman banyak yang daunnya dimakan kambing. Untuk mencegahnya, mitra MMC memagari mangrove dengan jala bekas. Pada tahap awal evaluasi pertumbuhan bibit cukup baik. Tapi di kawasan yang berhadapan langsung dengan laut dan tanpa perlindungan banyak yang tumbang terempas ombak dan tertimbun sampah. Mangrove muda yang tempatnya terlindung bisa hidup dengan baik. Laporan pada Januari 2015 menyebutkan bahwa mangrove bisa hidup. Sampai evaluasi laporan tahap akhir ketika mangrove sudah berumur lebih dari satu tahun, tanaman tumbuh cukup kuat Capaian penananam mitra MMC berhasil menanam sebanyak 22 ribu bibit mangrove dari jenis Rhyzophora dan Avicenia. Kelulusan hidup sampai tahap akhir pengamatan umur setahun lebih sebanyak 75%. Melihat hasil yang didapat tingkat keberhasilan cukup baik, tertolong oleh kawasan penanaman agak terbuka menghadap laut lepas dengan suplai sedimen yang kurang. n 44 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 45 46 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 47 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Mempawah 20.000 batang (10%) : Mempawah Mangrove Concervation (MMC) : Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir KabupatenPontianak, Kalbar : 20,000 : Rp 50.000.000 : - Laki-laki: - Perempuan: 10 orang - Pelajar: 30 orang :2 : Rhyzophora sp, Avicenia sp, Bruguiera sp Penanaman mangrove di Mempawah melibatkan 40 orang 10 perempuan (25%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 48 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ANAK-ANAK DAN KAUM PEREMPUAN BERTANAM MANGROVE DI MAJENE P enanaman mangrove merupakan salah satu bagian dari program kerja jangka panjang Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) di Sulawesi Barat. Tujuannya adalah untuk merestorasi kehidupan pesisir pantai di Kabupaten Majene. Salah satu kegiatan mereka adalah membangun Mangrove Learning Center YPMMD pada 2010. Lokasi penanaman mangrove pada program ini merupakan perluasan areal mangrove yang sebelumnya telah dikembangkan sejak 1990, dan hingga kini telah mencapai luasan sekitar 60 hektare. YPMMD merupakan mitra KEHATI yang memilki pengalaman panjang dalam kegiatan perlindungan mangrove. Beberapa penghargaan seperti Kalpataru KEHATI Awards telah mereka dapatkan. Pendekatan pelestarian yang menggabungkan dengan pendidikan lingkungan di kalangan generasi muda telah menjadikan kawasan tersebut dikenal sebagi pusat pelatihan mangrove. Mitra membangun perpustakaan desa dan pusat informasi mangrove. Ruang ini diperkuat dengan pelatihan Bahasa Inggris dan pelatihan komputer. Semua kegiatan tersebut dirangkai menjadi paket kegiatan teori, praktek, serta riset lapangan bagi siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), serta kelompok pecinta alam. Yang unik, restorasi mangrove di Majene adalah habitat mangrove yang berada di pesisir dengan substrat karang. Media penanaman mangrove bukanlah lahan ataupun substrat yang ideal untuk pengembangan mangrove, yaitu lumpur dan campuran sedimen dan pasir seperti di kebanyakan tempat. Lokasi di Majene ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 49 sebagian besar adalah terumbu karang mati dan pasir. Banyaknya karang mati di sini diakibatkan oleh pemboman ikan oleh nelayan hingga 1980-an dan pembiusan ikan yang masih sering dilakukan nelayan pendatang pada malam hari. Penanaman mangrove dilakukan pada substrat bukan tanah atau lumpur, tapi di karang mereka namakan metode mangrove on rock. Dari kegiatan penanaman mangrove yang didukung Program ORI-010 telah tertanam 50 ribu propagul dari jenis Rhizophora stylosa dan Rhizophora apiculata, dengan jarak tanam acak (1x1m) pada lahan seluas lima hektare. Jenis yang berhasil dibibitkan di Mangrove Learning Center Majene antara lain Rhyzophora apiculata Rhyzophora stylosa, Rhyzophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia marina, Avicennia alba, Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum. Ada empat kelompok yang terlibat, atau sekitar 145 anggota, yang terdiri dari 120 perempuan dan 25 laki-laki. Secara total selama lebih dari 10 tahun, YPMMD bersama dengan masyarakat dan anak-anak mereka, telah menanami 80 hektare mangrove secara mandiri. Jenis mangrove yang digunakan digunakan untuk restorasi antara lain Rhyzophora Stylosa. Rhyzophora mucronata, Rhyzophora apiculata,Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, dan Avecennia sp. n 50 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 51 52 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 53 Mitra/ PIC Lokasi tanam/ Koordinat Jumlah Pohon Jumlah Dana Jumlah Orang Terlibat Luas Lahan (Hektare) Jenis Mangrove Penanaman mangrove di Majene 50.000 batang (25%) : Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) Fiany Mandharina/Aziil : Pesisir Pantai Desa Puttada, Kecamatan Sedana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat : 50,000 : Rp 75.000.000 : - Laki-laki: 22 orang - Perempuan: 18 orang - Pelajar: 40 orang :5 : Rhyzophora stylosa; Rhyzophora apiculata Penanaman mangrove di Majene 40 pelajar (50%) 18 perempuan (23%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 54 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 22 laki-laki (27%) RENCANA YANG BAIK, KUNCI KEBERHASILAN PENANAMAN MANGROVE DI LAMPUNG D esa Kekatang adalah salah satu desa pesisir di Kabupaten Pesawaran (Provinsi Lampung). Pada puluhan tahun yang silam hutan mangrove di sini pernah tumbuh dan berkembang dengan baik. Tapi laju pertumbuhan penduduk dan kebutuhan ekonomi masyarakat yang meningkat setidaknya 10 tahun terakhir membuat keberadaan hutan mangrove terus terancam. Hutan mangrove mulai hilang disebabkan oleh penebang liar untuk kebutuhan membuat bangunan rumah atau dijual, serta alih fungsi lahan oleh pengusaha tambak udang. Akibatnya, abrasi pantai mulai terjadi, air laut mulai masuk ke pemukiman penduduk. Hasil tangkapan nelayan menurun, paling tidak itu yang sudah dirasakan oleh masyarakat Desa Kekatang. Keadaan ini perlu tindakan dan upaya untuk mengembalikan kembali hutan mangrove yang tumbuh di pesisir pantai yang begitu besar manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Penanaman tanaman mangrove pun dimulai oleh masyarakat Desa Kekatang yang bersentuhan langsung di pesisir pantai. Ada harapan yang dilakukan oleh masyarakat ini mendapatkan respon oleh desa-desa tetangga, pemerintah dan pihak lain. Sehingga dengan begitu ini menjadi sebuah strategi untuk gerakan bersama memulihkan kondisi lingkungan pesisir pantai. Kondisi pesisir pantai Desa Kekatang yang berlumpur banyak memiliki jenis-jenis tanaman mangrove yang dapat tumbuh dan berkembang seperti jenis Rhyzopora mucronata, Rhyzopora ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 55 aviculata, dan sedikit ke bagian darat jenis Api-api (Avicennia marina dan Alba). Rehabilitasi hutan mangrove harus dilakukan di Desa Kekatang dalam upaya untuk memulihkan ekosisitem pantainya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar peduli serta melestarikan populasi mangrovenya. Tujuan lain adalah agar ada penambahan populasi tanaman mangrove. Sehingga, ekosisitem pantai desa menjadi lebih baik dan tentunya, ada manfaat ekonomi untuk masyarakat. Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove dilakukan dengan harapan akan timbulnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan tanaman mangrove. Harapan lain adalah, terjaganya pantai desa atau tidak terjadinya abrasi dan intrusi air laut ke pemukiman penduduk. Kelak ketika ekosistem pantai menjadi baik maka meningkatnya hasil tangkapan nelayan dan berharap dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi kegiatan rehabilitasi hutan mabngrove Desa Kekatang ini merupakan tahap awal. Kegiatan ini telah dilakukan pada Sabtu 6 Desember 2014 bertempat di Dusun Pemindangan, Desa Kekatang, yang dihadiri perwakilan desa, RT, anggota kelompok mangrove dan perwakilan elemen masyarakat desa. Dihadiri oleh 40an peserta, sosialisasi kegiatan ini mencakup penyampaian dari perwakilan desa berupa dukungan bagi kegiatan untuk pemulihan lingkungan pantai. Kemudian dilanjutkan penyampaian dari Mitra Bentala tentang tujuan dan harapan kegiatan ini ke peserta sosialisasi. Sosialisasi berlanjut dengan diskusi dan tanya-jawab peserta sosialisasi. Dari beberapa pertanyaan, secara umum masyarakat dan desa sangat atusias dan mendukung. Mereka sepakat, untuk memulihkan ekosistem pantai desa ini harus segera dilakukan dan tentunya partisipasi dan kepedulian masyarakat secara bersama-sama. Dari hasil sosialisasi tampak bahwa semua mendukung kegiatan tersebut, dan mulai terbentuk pengetahuan masyarakat tentang manfaat hutan mangrove serta mulai timbulnya rasa kepedulian untuk menjaga mangrove. 56 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Pelatihan Konservasi/Budidaya Mangrove Pelatihan ini dilakukan pada 7 Desember 2014 di Dusun Pemindangan, dihadiri oleh 30-an peserta. Peserta berasal dari perwakilan desa dan sebagian besar anggota kelompok masyarakat peduli mangrove Desa Kekatang. Pelatihan ini mendatangkan seorang narasumber Isnen Hayani dari Desa Pulau Pahawang yang merupakan koordinator Badan Pengelola Daerah Perlindungan Mangrove di Desa Pulau Pahawang yang telah berpengalaman untuk konservasi mangrove ini. Materi yang disampaikan secara umum manfaat mangrove, jenis-jenis mangrove dan cara pembibitan serta penamanan mangrove. Pelatihan juga mencakup praktek cara pembibitan dan penanamannya ke peserta. Dari hasil pelatihan ini peseta cukup paham dan mengerti materi dan praktek yang disampaikan oleh pemateri pelatihan. Penguatan Kelompok Penguatan kelompok dilakukan pada 12 Desember 2014 di Dusun Pemindangan. Penguatan kelompok ini penting untuk menjaga kelompok agar tetap berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dibentuknya kelompok. Metode yang dilakukan adalah fokus grup diskusi (FGD) yang membahas perencanaan kelompok untuk rehabilitasi hutan mangrove di desa. Pembahasan berlangsung seputar kesepakatan untuk lokasi pembibitan mangrove, lokasi penanamannya, pencarian buah mangrove (propagul) untuk dibibit dan waktu memulai kegiatan kelompok termasuk pertemuan rutin kelompok. Semua anggota kelompok antusias untuk memberikan pendapatnya masing-masing. Diskusi terfokus ini di fasilitasi oleh Mitra Bentala sebagai pendamping kelompok masyarakat ini. Pembibitan Mangrove Pembibitan mangrove dilakukan sejak Desember 2014 hingga Januari 2015 sebanyak 25 ribu bibit mangrove. Jenis-jenis yang dibit adalah bakau besar ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 57 dan bakau kecil (Rhizopora sp) dan jenis api-apian (Avicinea sp). Jenisi-jenis ini merupakan habitat yang dapat hidup baik di pantai Desa Kekatang. Pembibitan dilakukan oleh kelompok masyarakat pelestari mangrove Desa Kekatang. Kegiatan kelompok saat ini adalah pada tahapan pemeliharaan pembibitan tanaman mangrove, hingga siap tanam. Perkembangan pertumbuhan pembibitan cukup baik hingga pengamatan saat ini terlihat tak ada bibit yang kering batangnya. Proses pelaksanaan kegiatan hingga saat ini tidak ada hambatan yang secara substansi mengubah rencana awal. Hanya saja kadang-kadang jadwal aktivitas yang akan dilakukan berbenturan dengan agenda atau acara di desa, sehingga selalu dikomunikasikan terlebih dahulu ketika ada kegiatan. Biasanya hanya bergeser harinya saja, jadi tak begitu mempengaruhi dari perencanaan yang telah ditetapkan. Pendampingan dan Asistensi Kelompok Pendampingan atau asistensi terhadap kelompok masyarakat Desa Kekatang terus dilakukan dengan tujuan agar perencanaan yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Kegiatan dilakukan melalui pertemuan bulanan, dan diskusi baik formal atau non-formal yang membahas tentang kegiatan kelompok terutama aktivitas dalam rangka untuk rehabilitasi hutan mangrove di desa. Kegiatan ini juga untuk memperkuat keberadaan kelompok agar tetap aktif dan berjalan. Biasanya meerka berdiskusi tentang perkembangan tanaman mangrove yang telah dibibit sebanyak 25 ribu dan penanamannya. Pemeliharaan Tanaman Mangrove Ada 25 ribu bibit mangrove sejak Januari 2015 dipelihara dan terus dilakukan pemantauan setiap hari oleh kelompok. Begitu juga bibit tanaman yang telah ditanam di lokasi penanaman dilakukan pemeliharaan dan pemantauannya untuk menjamin tanaman dapat tumbuh dengan baik. Perkembangan 25 ribu dapat tumbuh dengan baik, terbukti beberapa waktu 58 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia yang lalu sudah mulai dilakukan penanaman tanaman mangrove di lokasi yang telah ditentukan. Tinggi tanaman sudah mencapai 50—70 sentimeter dan ratarata sudah berdaun 4-5 helai. Sampai saat ini tanaman mangrove tumbuh dengan baik, tidak terdapat kematian yang berarti, Dan jika pun ditemukan kematian langsung di lakukan penyulaman. Penanaman Penanaman tanaman mangrove dari pembibitan sebanyak 25 ribu tanaman sudah mulai dilakukan penanaman ke lokasi yang telah ditetapkan. Pembibitan yang dilakukan sejak Januari 2015, bibit tanaman sudah siap tanam ke lokasi. Tanaman mangrove dari awal pembibitan akan siap tanam saat umur 4-6 bulan atau sudah keluar minimal 3-4 helai daun. Maka dengan perkembangan pertumbuhan pembibitan saat ini sudah mulai dilakukan penanaman. Penanaman tanaman mangrove ditanam secara bertahap dengan melihat kondisi pasang surut yang baik saat penanaman. Mereka melakukan pemeliharaan dan pemantauan mangrove tiap hari untuk menjaga agar tumbuh dengan baik. Jika ada yang rubuh atau mati akan dilakukan penyulaman atau pergantian tanaman. Tetapi hingga saat ini baik pembibitan maupun tanaman yang telah ditanam belum ada yang mati, masih tumbuh dengan baik. n ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 59 PENANAMAN MANGROVE LAMPUNG Mitra/ PIC : Mitra BENTALA Lampung (Mashabi : 081272525999) Lokasi tanam/ Koordinat : Desa Kekatang Jumlah Pohon : 25 ribu batang Jumlah Dana : Rp 60 juta Jumlah Orang Terlibat : Laki-laki : 10 orang Perempuan : 15 orang Pelajar :Luas Lahan (Hektare) : Jenis Mangrove : Rhyzopora mucronata, Rhyzopora aviculata, Avicennia marina, dan Alba. Jumlah Masyarakat terlibat: 25 orang Penanaman mangrove di Lampung 25.000 batang (25%) Penanaman mangrove di Lampung melibatkan 25 orang 10 laki-laki (40%) 15 perempuan (60%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 60 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia ANAK-ANAK SEKOLAH MERINTIS “BANK BIBIT MANGROVE” DI BELITONG H utan mangrove di Pulau Mendanau (Belitong) masih utuh dan alamiah. Ini merupakan bagian kecil dari sekian luas hutan mangrove Indonesia yang tersisa keutuhannya. Jenis mangrovenya pun juga beragam di sini. Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lebih dari 15 spesies pohon mangrove hidup di kawasan pesisir Pulau Mendanau. Ini semua berkat kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan mangrove, yang memberikan harapan baru bagi penyelamatan hutan mangrove di Belitong, yang hebarnya dimotori oleh siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I. Selat Nasik, Pulau Mendanau. Dengan dukungan sekolah, mereka mempunyai cita-cita mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang dipadu dengan kegiatan lapangan. Potensi hutan mangrove yang masih lestari dan banyaknya spesies pohon mangrove melahirkan ide untuk mewujudkan kawasan mangrove sebagai kawasan lindung dan Taman KEHATI mangrove. Konsep Taman KEHATI selama ini baru dikembangkan di kawasan daratan. Taman KEHATI mangrove di Pulau Mendanau merupakan inisiatif baru dengan tema pesisir untuk pengembangan taman KEHATI di Indonesia. SMKN1 Selat Nasik, Pulau Mendanau, Belitong, memulai pekerjaan ini dengan membangun balai bibit mangrove. Inisiatif tersebut dilakukan dengan dukungan Program Mangrove Untuk Indonesia dukungan ORI-010. Mereka membangun balai bibit dan menanam beberapa jenis mangrove yang siap untuk didistribusikan di kawasan rehabilitasi di Belitong. Konsep ini diarahkan untuk mendukung program ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 61 Pemerintah Belitong pasca tambang. Kegiatan penambangan menyebabkan kerusakan mangrove di pesisir Kepulauan Belitong. Kesadaran mulai tumbuh sejak Belitong menjadi tujuan wisata baru di Indonesia. Minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam Belitong menyadarkan potensi alam masyarakat Belitong dan pemerintah setempat. Kini Belitong berbenah unutk menyambut era baru pengembangan wisatawan untuk peningkatan ekonomi dan kemajuan masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Peluang ini dimanfaatkan dengan cerdas oleh pengelola sekolah SMKN1 Selat Nasik Pulau Mendanau. Sebagai kawasan yang belum terjamah kerusakan dan mangrovenya masih alami, Pulau Mendanau mengambil peluang tersebut dengan inisiatif mengembangkan Taman KEHATI Mangrove sebagai tujuan wisata minat khusus eksositem mangrove dan mengembangkan “bank bibit mangrove”. Bank mangrove ini mensuplai kegiatan rehabilitasi di kawasan mangrove yang rusak akibat penambangan di Belitong. Dukungan Program ORI-010 menjadi titik awal cita-cita ini. Civitas academica SMKN1 Selat Nasik— baik guru dan siswa— bersemangat mewujudkan cita-cita ini. Seluruh siswa kelas kelas X, XI, XII (46 siswi dan 74 siswa) para guru dan masyarakat (11), bahu-membahu mewujudkan ambisi menjadikan Pulau Mendanau sebagai tujuan wisata mangrove. Saat ini sudah tersedia 20 ribu bibit tanaman mangrove (tiga jenis) yang siap tanam dan disumbangkan di kawasan yang rusak. Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat mendapat partner baru pembangunan dari para generasi muda siswa SMK yang didukung guru dan orang tuanya. Niat baik para generasi muda ini akan makin bermanfaat untuk membangun karakter generasi muda jika mendapat dukungan semua pihak. Kondisi Alam Pulau Mendanau berada di Kecamatan Selat Nasik yang merupakan salah satu dari lima kecamatan yang berada di Kabupaten Belitong. Kecamatan ini terletak 62 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 50 kilometer sebelah barat Tanjung Pandan (ibu kota kabupaten). Kecamatan ini memiliki luas 133,50 kilometer persegi atau sekitar 5,82% dari luas wilayah Kabupaten Belitong. Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna, sebelah Barat dengan Selat Gaspar, di sebelah timur dengan Kecamatan Badau, dan sebelah Selatan dengan Laut Jawa. Kecamatan Selat Nasik merupakan kepulauan yang terdiri dari 26 pulau besar dan kecil. Secara administratif, Kecamatan Selat Nasik terdiri dari empat desa, yaitu Desa Selat Nasik sebagai ibu kota kecamatan, Petaling, dan Suak Gual terletak di Pulau Mendanau, sedangkan Desa Gersik terletak di Pulau Gersik. Kecamatan Selat Nasik memiliki potensi mangrove luar biasa. Berdasarkan hasil citra satelit Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Sjafrie, 2007) luas hutan mangrove di Kecamatan Selat Nasik 5139,372 hektare dan semuanya masih tergolong dalam kondisi baik. Penyebaran mangrove di Kecamatan Selat Nasik berada di tiga desa yaitu : No 1 2 3 Desa Selat Nasik Petaling Suak Gual Total Luas Mangrove (hektare) 1147,020 3335,931 656,421 5139,372 Potensi besar ini perlu dijaga dan dilestarikan. Sebagai salah satu bentuk perhatian dan kepedulian SMK Negeri 1 Selat Nasik terhadap kelestarian mangrove adalah dengan dilaksanakannya Program Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil untuk kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman Mangrove” yang merupakan kerjasama antara Yayasan KEHATI dan SMKN 1 Selat Nasik pada 10 Juli 2014. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 63 Lingkup Kerjasama: a. Observasi kawasan hutan mangrove dan sekitarnya b. Pembangunan balai pembibitan mangrove c. Melakukan pembibitan dan perawatan mangrove d. Penyebaran bibit mangrove yang siap tanam e. Pemantauan serta pengawasan pembibitan dan penyebaran mangrove. Tujuan Kerjasama: a. Melaksanakan balai pembibitan mangrove sebagai proses pembelajaran lingkungan hidup secara langsung kepada siswa dan masyarakat luas b. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa dan warga masyarakat pentingnya pelestarian lingkungan hidup khususnya untuk daerah pesisir. c. Menjadikan Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik sebagai sentra pembibitan berbagai jenis/spesies mangrove yang dibutuhkan daerah lain yang mereklamasi hutan mangrove. Berdasarkan Kesepakatan Program Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil untuk kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman Mangrove” dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan 30 Juni 2015. Pelaksanaan Dalam proposal yang diajukan rencana kegiatan disusun sebagai berikut : No Kegiatan 1 2 3 4 5 Sosialisasi ke masyarakat Pembangunan balai benih Pembibitan mangrove Penyebaran bibit mangrove Monitoring 64 6 7 8 9 10 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Bulan 11 12 1 2 3 4 5 Seharusnya pada Juni 2015 kegiatan “Program Pembibitan dan Penanaman Mangrove” telah selesai dilaksanakan. Tapi di awal waktu pelaksanaan ada kendala dalam memperoleh bibit yang akan ditanam. Sehingga sampai 26 Juni 2015 kegiatan masih berlangsung terutama dalam pembibitan dan perawatan mangrove. Penyebaran bibit mangrove belum dapat dilaksanakan karena bibit mangrove yang ada belum siap secara keseluruhan. Beberapa Kegiatan yang telah Dilaksanakan 1. Obesrvasi kawasan hutan mangrove dan sekitarnya Dalam menentukan lokasi pembangunan balai bibit kami melakukan observasi di beberapa kawasan hutan mangrove yang berada di Wilayah Kecamatan Selat Nasik yang tersebar di Desa Selat Nasik, Desa Petaling, dan Desa Suak Gual. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan akhirnya dipilih kawasan hutan mangrove yang berada di Desa Petaling, dengan beberapa pertimbangan : a. Kemudahan akses untuk masuk ke kawasan hutan mangrove. b. Terletak dekat dengan perkampungan dan masyarakat sehingga proses sosialisasi lebih mudah untuk dilakukan. c. Seperti disebutkan dalam pendahuluan berdasarkan hasil citra satelit yang diolah oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Sjafrie, 2007), hutan mangrove terluas di Kecamatan Selat Nasik berada di Desa Petaling. d. Dengan adanya rencana program lanjutan “Wisata Mangrove”, maka kawasan yang dipilih sangat menunjang program tersebut karena berada di sekitar Pelabuhan Petaling dan aliran Sungai Petaling yang menawarkan pemandangan luar biasa di kawasan hutan mangrove. 2. Membangun balai bibit Balai bibit yang dibangun terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Tempat pembibitan mangrove Tempat pembibitan mangrove berada di kawasan hutan mangrove Desa Petaling di tepi Sungai Petaling. Tempat ini saat pasang tinggi akan terisi oleh air laut dan saat surut akan kering. Tempat ini memiliki luas 300 meter persegi, dibuat secara terbuka dan diberi penutup paranet 50% sebagai penyaring sinar matahari. Sampai saat ini mampu menampung sekitar 20 ribu bibit mangrove. b. Pondok Mangrove sebagai balai pertemuan Pondok Mangrove memiliki luas 20 meter persegi. Rencananya akan diisi dengan poster-poster yang memberi informasi tentang : - Kawasan hutan mangrove di Kecamatan Selat Nasik - Jenis-jenis Mangrove - Manfaat Mangrove - Ajakan untuk mencintai dan melestarikan mangrove. Sampai saat ini, 26 Juni 2015, bangunan pondok telah selesai dibangun tetapi poster-posternya belum selesai dibuat. 3. Pembibitan dan Perawatan Bibit Mangrove Jenis Mangrove dan Jumlahnya No 1 2 3 4 5 Jenis Mangrove Jumlah Keterangan Rhizopora Stylosa 7.500 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda Bruguiera sp. 2.500 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda Rhizopora Apiculata 3.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda Rhizopora Mucronata 4.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda Ceriopa Decandra 3.000 Usia bibit beragam karena masa tanam yang berbeda JUMLAH 20.000 Dari total 20 ribu bibit ini, jumlah bibit yang sudah siap tanam adalah 12 ribu bibit. Bibit yang sudah siap tanam memiliki 4 sampai 6 helai daun. Dalam proses pengumpulan bibit, pembibitan dan perawatannya, kami melakukannya melalui berbagai program di antaranya : 1. Tabungan bibit, dimana anak-anak diberikan imbalan atas jumlah bibit yang dikumpulkan , bibit yang ditanam dan bibit yang dipeliharanya. 2. Program pembelajaran, yaitu dalam mata pelajaran muatan lokal lingkungan hidup, ilmu pengetahuan alam, dan biologi. Perawatan dan Penyulaman Bibit Mangrove Tempat pembibitan mangrove tak selalu tergenang air, sehingga tetap perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan biasanya sore hari jam 15.30 WIB. Pada saat penyiraman dilakukan juga pengecekan terhadap bibit mangrove. Jika ada bibit yang mati maka dilakukan penyulaman (mengganti bibit yang mati dengan bibit baru). Dalam seminggu kira-kira ada 25 bibit, sehingga dalam masa pemeliharaan bibit ini telah ada sekitar 600 bibit yang mati dan disulam. Matinya bibit ini umumnya disebabkan oleh kekeringan karena kekurangan air, tidak tersiram sempurna. Kematian juga disebabkan oleh hama seperti kutu loncat yang menyebabkan pembusukan pada bibit yang telah tumbuh. Pertumbuhan Tanaman Bibit yang ditanam memiliki pertumbuhan yang cukup baik dan sehat. Ratarata membutuhkan waktu empat sampai lima bulan untuk mendapatkan bibit yang siap tanam. Bibit yang siap tanam memiliki jumlah daun 4 sampai 6 helai dan memiliki tinggi 30 sampe 55 sentimeter sesuai dengan spesies mangrove. Partisipasi dalam Kegiatan Dari awal telah dicanangkan bahwa sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar. Selama kegiatan ini berlangsung, yang terlibat dalam kegiatan adalah tiga orang guru, seluruh siswa kelas X, XI, dan XII, serta anggota masyarakat (pada saat pembangunan balai pembibitan mangrove). n ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 65 PENANAMAN MANGROVE BELITONG Mitra/ PIC : SMKN Perikanan Selat Nasik Belitong Bapak Wanda (082186713408) Lokasi tanam/ Koordinat : Pulau Selat Nasik Jumlah Pohon : 20 ribu batang Jumlah Dana : Rp 75.025.000 juta Jumlah Orang Terlibat : Laki-laki : 74 orang Perempuan : 46 orang Pelajar :Luas Lahan (Hektare) : Jenis Mangrove : Rhyzophora mucronata; Rhyzophora apiculata, Bruguiera, Rhyzophora stylosa Jumlah Masyarakat terlibat: 25 orang 66 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Penanaman mangrove di Belitong 20.000 batang (25%) Penanaman mangrove di Belitong melibatkan 25 orang 74 laki-laki (62%) Penanaman mangrove nasional 200.000 batang 46 perempuan (38%) HUTAN MAGROVE INDONESIA TERBESAR DI DUNIA lingkungan dan itu merugikan bagi kehidupan udang yang coba dikembangkan. Semua gambaran tentang kerusakan hutan mangrove dan penyebabnya di atas benar-benar terjadi di beberapa daerah pantai sejumlah pulau di Indonesia. Dari situlah kemudian diluncurkan program bersama “Mangrove untuk Bumi Indonesia” oleh Yayasan KEHATI bekerjasama dengan Agen Penjual ORI-010 di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI ini. n I ndonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan mangrove terluas di dunia (8,6 juta hektare). Luas tersebut merupakan 23% dari total hutan mangrove dunia. Indonesia bersama Brasil, Meksiko, dan Australia merupakan pemilik hutan mangrove terluas atau hampir 64% total hutan mangrove dunia. Berkat adanya hutan mangrove yang luas di Indonesia, Asia Tenggara merupakan habitat hutan mangrove terbaik dan paling banyak jenis spesiesnya di dunia. Hutan mangrove secara alami tumbuh di lingkungan pesisir yang khas dan dekat muara sungai. Penyebaran hutan mangrove di dunia meliputi daerah kawasan tropis. Diperkirakan penyebarannya hanya ada di 15 negara dan hanya 6.9 % yang dilindungi. Benua Asia merupakan area dengan tutupan hutan mangrove terbesar 34 hingga 42%. Tambak yang Massif Merusak Mangrove Kerusakan hutan mangrove sring terjadi akibat kegiatan produkstif manusia dalam skala yang massif (berlebihan). Pembangunan infrastruktur (jalan dan pelabuhan), pabrik, dan pemukiman yang luas di kawasan pantai sering kali membuat hutan mangrove dibabat habis. Bisnis tambak udang di atas areal pesisir dalam skala luas (food estate), juga memicu punahnya hutan mangrove. Untuk mengembangkan kawasan pesisir untuk keperluan apa pun tak harus denga menghabisi hutan mangrove. Bisnis tambak udang dapat dikombinasikan dengan tetap memberikan ruang bagi tumbuhnya hutan mangrove. Bahkan dengan cara ini pemilik tambak diuntungkan karena hutan mangrove ikut menjaga mutu lingkungan, mutu air. Tambak yang gundul dapat menimbulkan kerusakan ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 67 MANFAAT HUTAN MAGROVE H utan mangrove tumbuh subur di kawasan pantai. Muara sungai membawa endapan lumpur (sedimen) dari daratan dan pegunungan. Endapan ini membentuk kawasan pantai dan muara yang berlumpur dan subur. Hutan mangrove bermanfaat besar bagi lingkungan karena ia menjadi penopang berbagai kehidupan bagi ikan, kerang, kepiting, burung, kera, ular, kadal, biawak, serangga. Ikan, kerang, kepiting, dan buah mangrove memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Secara ekologis, hutan mangrove yang tumbuh subur adalah ibarat benteng yang melindungi daratan dan laut sekaligus. Hutan mangrove menahan gempuran ombak bahkan sanggup meredakan daya rusak tsunami akibat gempa bumi seperti yang sering terjadi di pesisir pantai selatan Pulau Jawa dan pantai barat Sumatra. Hutan mangrove juga merupakan filter yang mencegah intrusi air laut ke darat, sehingga ketersediaan air bersih di sumur masyarakat pesisir tak terkontaminasi air asin. Sawah juga aman dari limpahan air pasang laut. Pada saat yang sama, hutan mangrove sebagai benteng juga bermanfaat untuk melindungi seisi laut. Hutan mangrove yang sehat dapat menahan endapan lumpur dari darat yang terbawa air hujan dan sungai. Hutan mangrove dengan akarnya yang jangkung dan rapat berperan menahan berbagi jenis sampah dari daratan. Yang hebat lagi, hutan mangrove juga sanggup memainkan peran sebagai pemurni air, menetralkan air yang tercemar bahan-bahan kimia dari daratan. Dengan begitu, hutan mangrove memegang fungsi penting menjaga kemurnian dan kejernihan air laut beserta semua makhluk hidup yang ada di lautan, terutama ikan dan terumbu karang. Hampir dapat dipastikan, di mana terdapat hutan mangrove yang sehat, di situ akan tercipta terumbu karang yang indah, air laut yang jernih kemilau, dan pesisir yang segar dan asri. Dengan bahasa 68 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia sederhana, hutan mangrove tumbuh subur memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir, manfaat lingkungan bagi seluruh isi bumi, dan manfaat estetika (keindahan) alam. Tanpa hutan mangrove, air laut akan keruh, kawasan pesisir akan gersang serta kumuh, dan makhluk-makhluk dihup merana. n Hutan mangrove mengurangi dampak tsunami melalui dua cara: Hutan mangrove sebagai wadah penyaring dua arah, dengan kemampuan: t ,FDFQBUBOBJSCFSLVSBOHLBSFOBQFSHFTFLBOEFOHBOIVUBONBOHSPWFZBOH lebat, dan volume air dari gelombang tsunami yang sampai ke daratan menjadi sedikit t ,BSFOBBJSUFSTFCBSLFCBOZBLTBMVSBOLBOBM ZBOHUFSEBQBUEJFLPTJTUFN mangrove. t .FOBIBO JOUSVTJ BJS MBVU LF EBSBUBO QFNVLJNBO OFMBZBO TFIJOHHB ketersediaan air bersih dari sumur tidak terkontaminasi air laut, persawahan juga aman dari limpahan air pasang laut. t .FOBIBOFOEBQBOMVNQVSEBSJEBSBUNFOZFSBQQPMVTJBJSEBSJQFNVLJNBO kota, sehingga dapat melindungi terumbu karang yang rentan terhadap serbuan lumpur dan polusi. Hutan mangrove secara mencolok mengurangi dampak negatif tsunami di pesisir pantai berbagai negara di Asia. Mangrove jenis Rhizophora sanggup memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami. Ada perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun Rhizophora. Hutan mangrove yang lebat berfungsi seperti tembok alam. Di Desa Moawo (Nias) penduduk selamat dari terjangan tsunami pada 26 Desember 2004 karena daerah ini terdapat hutan mangrove yang ketebalannya mencapai 200 hingga 300 meter, dan dengan kerapatan pohon bergaristengah di atas 20 sentimeter sangat lebat. Mangrove punya manfaat ekonomi karena kayunya dapat dimanfaatkan sebagai arang, kayu bakar, serpih kayu, dan bubur kertas (pulp). Sementara dari sisi non-kayu, mangrove bisa menghasilkan tanin, produk nipah, madu, bahan makanan dan minuman, bahan batik, juga menghasilkan jasa lingkungan, seperti air bersih, wisata alam, dan kesehatan. Kajian oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Kementerian Kehutanan RI menyebutkan, nilai total manfaat ekonomi ekosistem mangrove sekitar Rp 29 juta per hektare per tahun. ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 69 PROGRAM MANGROVE KEHATI UNTUK BANGSA INDONESIA K eberhasilan “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia” ini tak lepas dari peran Agen Penjual ORI-010. Dukungan dana dari mereka membuat kegiatan penanaman 200 ribu mangrove di pesisir beberapa pulau di Indonesia dapat terlaksana. Keberhasilan ini juga tak lepas dari pengalaman Yayasan KEHATI dalam menangani pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove di Tanah Air. Sejak 2008 KEHATI bersama masyarakat pesisir Indramayu, Brebes dan DKI Jakarta berhasil merestorasi 50 hektare kawasan hutan mangrove dengan menanam lebih dari 1,5 juta mangrove. KEHATI juga melakukan beberapa ujicoba dan simulasi alternatif baru untuk menambah pendapatan masyarakat pesisir. Inisiatif rehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove secara multipihak dengan keterlibatan masyarakat setempat, pemerintah daerah, universitas, LSM dan perusahaan merupakan upaya ideal dalam mengurangi laju kerusakan ekosistem hutan mangrove. Program/kegiatan pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove meliputi: nPenanaman mangrove di pesisir Pantai Utara dan Selatan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku; nPelatihan budidaya rumput laut, kerang, pengolahan buah mangrove sebagai tepung makanan dan sebagai bahan pewarna alami untuk batik mangrove, serta pengembangan kegiatan ekonomi kreatif lainnya berbahan dasar mangrove; 70 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia nPelatihan pengelolaan keuangan dan organisasi untuk LSM/KSM penggiat/ pelestari mangrove; nPartisipasi masyarakat pesisir/nelayan/LSM/KSM/siswa sekolah dalam berbagai forum diskusi/seminar/workshop/konferensi terkait pengelolaan ekosistem mangrove; nPengembangan usaha masyarakat berbasis mangrove. Rehabilitasi Mangrove Indramayu. nLuas kawasan mangrove: 15 hektare, lebih dari 1,5 juta bibit mangrove sudah ditanam. Langkah ini berhasil menciptakan kawasan hutan mangrove yang stabil dan berhasil mencegah abrasi bahkan menambah daratan baru nUpaya perbaikan menampakkan hasil dengan mulai adanya perbaikan habitat pesisir, kawanan burung bersarang dan berbiak di kawasan hutan mangrove desa nPengembangan inisiatif menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai tempat wisata ekologi dengan kegiatan: praktek pembibitan dan penanaman mangrove, pengamatan burung serta kegiatan outbound memanfaatkan keunikan wilayah pesisir nProgram ini telah memberikan dampak baik kepada masyarakat pesisir dengan bertambahnya dukungan baik dari masyarakat umum, pemda dan swasta. Rehabilitasi Mangrove Brebes nLuas kawasan mangrove 20 hektare, dua juta bibit mangrove sudah ditanam nDampak naiknya permukaan air laut di Desa Pandansari mengakibatkan degradasi hutan mangrove desa. Abrasi pantai dan hilangnya hutan mangrove mengancam pemukiman masyarakat nPenyadaran masyarakat melalui pendidikan lingkungan dan aksi langsung seluruh warga. Pendekatan budaya melalui kesenian untuk penyadaran lingkungan diberikan kepada warga desa tetangga ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 71 nUpaya menambah pendapatan ekonomi masyarakat dilakukan melalui budidaya perikanan pesisir dikombinasikan dengan kegiatan pelestarian nKelompok masyarakat bersama pemerintah desa membuat peraturan Desa untuk perlindungan kawasan hutan mangrove. Peraturan desa ini telah disahkan dan diajukan ke pemerintah kabupaten untuk ditetapkan sebagai peraturan pemerintah daerah kabupaten bagi perlindungan mangrove. Rehabilitasi Mangrove Education Center (MEC) Pantai Indah Kapuk DKI Jakarta nLuas kawasan mangrove: tiga hektare, 30 ribu bibit mangrove sudah ditanam nMerupakan sarana pendidikan dan penyadaran masyarakat urban mengenai pelestarian dan manfaat hutan mangrove nMenjadi tempat rekreasi serta sarana pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa. Kegiatan kampanye dilakukan dengan kegiatan praktek di lapangan nMenerbitkan buku panduan, leaflet, modul lembar kerja siswa (LKS) mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah umum (SMU) nPelatihan pemanfaatan buah mangrove untuk peningkatan ekonomi rumah tangga pada kelompok perempuan dan remaja putri nMEC juga telah berhasil mengkoleksi 15 spesies mangrove yang berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Bali. Catatan keberhasilan Yayasan KEHATI dalam rehabilitasi hutan magrove di Indonesia makin panjang dengan sukses penanaman yang baru dilaksanakan KEHATI bersama Agen Penjual ORI-010 melalui “Program Mangrove untuk Bumi Indonesia”. Kegiatan menanam mangrove ini akan terus berlanjut di masa datang, melalui kerjasama yang sangat terbuka bagi dunia usaha dan pihak swasta yang memang memiliki kepedulian pada upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup Bangsa Indonesia. n 72 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Penanaman Mangrove ORI-010 Jumlah Pohon: Jumlan Orang yang Terlibat: Laki-laki 391 orang Perempuan 419 orang Target: 200.000 batang Pelajar 120 orang Jumlah Dana: Rp. 733.950.000,- Luas Lahan: 26 hektare lebih, di 12 lokasi Realisasi: 298.700 batang ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 73 74 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia Obligasi Negara Ritel & KEHATI Biodiversity Conservation Trust Fund ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia 75 Kementerian Keuangan RI memberikan perhatian pada rehabilitasi hutan mangrove di lahan kritis di kawasan pesisir sejumlah wilayah Indonesia. Penanaman kembali hutan mangrove pada lahan kritis pesisir dilakukan dengan mengkoordinasikan ORI-010, didukung para mitra Yayasan KEHATI. Upaya rehabilitasi mangrove yang melibatkan berbagai stakeholder ini— Pemerintah, lembaga bisnis perbankan dan jasa keuangan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta kaum perempuan, laki-laki, dan pelajar— pada 2014 telah berhasil menciptakan kembali hutan mangrove muda pada lahan-lahan pesisir. Selain mengembalikan kondisi lingkungan pantai menjadi ekosistem sesuai dengan fungsi alamiahnya yang asri, kegiatan rehabilitasi mangrove oleh ORI-100 di bawah Kementerian Keuangan RI dan melalui kerjasama dengan Yayasan KEHATI beserta para mitranya ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat nelayan di pesisir. Ucapan terimakasih layak disampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya ini. 76 ORI 010 | Mangrove untuk Bumi Indonesia KEMENTERIAN KEUANGAN RI KEHATI Biodiversity Conservation Trust Fund