MIOM (TUMOR) RAHIM : Karya Tulis Ilmiah : http://karyatulisilmiah

advertisement
This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]
Export date: Tue Jul 18 10:42:07 2017 / +0000 GMT
MIOM (TUMOR) RAHIM
Miom rahim (uterine fibroids atau juga disebut fibromyoma, leimyoma atau fibroids) adalah tumor jinak otot
dinding rahim yang muncul pada wanita di masa reproduksi. Miom dapat muncul di dalam atau di luar rahim atau
dalam otot dinding rahim. Miom biasanya tumbuh dari satu sel otot kecil yang terus berkembang. Awalnya adalah
gangguan fungsi saraf yang disebabkan gangguan hormon estrogen serta emosi yang tidak seimbang. Gangguan
fungsi saraf itu kemudian menyebabkan kesalahan bentuk otot di dalam rahim.
Di rahim dapat muncul satu atau lebih miom. Ukuran miom beragam mulai dari sekecil kacang polong hingga
sebesar buah anggur. Pada umumnya miom tetap kecil, tetapi perkembangannya tidak terduga. Ada yang
berkembang dengan perlahan, adapula yang berkembang dengan sangat cepat. Sebagian besar kasus miom tidak
berbahaya, tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker, dan sangat jarang berubah menjadi kanker.
Miom membutuhkan penanganan segera jika menimbulkan nyeri panggul yang tajam, tetapi hal ini jarang terjadi.
Pada umumnya miom tidak menyebabkan masalah dan jarang membutuhkan penanganan. Terapi obat dan
tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika menyebabkan rasa tidak
nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah.
Gejala-gejala
Jika terdapat miom rahim, Anda mungkin tidak mengetahuinya. Paling tidak setengah dari wanita penderita miom
tidak mempunyai gejala-gejala. Bahkan, sebagian besar diketahui bahwa menderita miom pada saat pemeriksaan
rutin panggul atau pada saat perawatan kehamilan.
Gejala-gejala yang paling sering terjadi adalah:
• Nyeri di perut atau di pinggul.
• Perut terasa penuh
• Nyeri sanggama.
• Gejala anemia karena banyak kehilangan darah haid.
• Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
• Tekanan pada panggul.
• Infertilitas atau keguguran.
• Constipation (sembelit).
• Nyeri haid, perdarahan haid yang tidak normal (lebih banyak atau lebih lama), atau haid tidak teratur
Penyebab
Penyebab terjadinya miom masih belum jelas diketahui, meski terdapat dugaan faktor turunan mempunyai peranan
terhadap penyakit ini. Bilamana terdapat wanita lain dalam keluarga yang mempunyai miom, mungkin Anda juga
dapat mempunyai miom.
Pertumbuhan miom juga dikendalikan oleh faktor hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung
berkembang pada masa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan, yang mana kadar
estrogennya sangat tinggi. Miom biasanya menyusut setelah menopause ketika kadar estrogen menurun. Hormon
lain misal progesteron, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan miom.
Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi misal sering stres, daya tahan tubuh
rendah, gaya hidup yang tidak seimbang, semua itu menyebabkan gangguan pada hormon dan kemungkinan
timbul miom. Ukuran besar-kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori pada tubuh karena timbunan kalori
dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan miom. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, dan
membuat miom tumbuh cepat.
Miom juga dapat terjadi karena adanya faktor bakat, yang kemudian dipicu oleh rangsangan-rangsangan hormon
(karena emosi tidak stabil), makan sembarangan dan berat badan yang berlebihan. Rangsangan-rangsangan
tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat. Namun pertumbuhan miom paling sedikit memerlukan
waktu sekitar 8 tahun.
Infeksi dan jamur di dalam rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau memungkinkan miom
tumbuh kembali walaupun telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin, berat badan tubuh, dan
keseimbangan emosi harus dijaga agar miom tidak terangsang pertumbuhannya.
Pemeriksaan dan diagnosis
Dalam membuat diagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap panggul untuk merasakan adanya miom.
Dokter juga melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), pemeriksaan ini tidak menyakitkan dengan
menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran rahim pada layar monitor. Gambar ini dapat dilihat
secara rinci untuk penilaian pertumbuhan miom.
Mungkin dokter juga akan menyerankan tindakan histeroskopi, yaitu tindakan pembedahan yang tidak bersifat
invasif (tidak membahayakan) yang mana teleskop ringan dan kecil dimasukkan melalui vagina dan serviks ke
dalam rahim. Dengan pemeriksaan ini dokter dapat memeriksa dinding rahim (endometrium) dan jika perlu
mengambil sedikit bahan jaringan.
Penyulit (komplikasi)
Meski pada umumnya miom tidak berbahaya, tetapi miom dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat
mengarah pada komplikasi misal anemia karena kehilangan banyak darah. Miom juga membuat sulit untuk hamil
karena mengganggu kemampuan sel telur yang telah terbuahi untuk menyusuk (implantasi) pada dinding rahim.
Kadangkala miom juga menyumbat saluran untuk melahirkan sehingga menimbulkan komplikasi pada saat
kehamilan dan melahirkan.
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, miom dapat tumbuh keluar dari rahim pada stalklike-projection. Jika miom
memilin pada stalk ini, maka akan terasa nyeri berat di bagian bawah perut yang tajam dan tiba-tiba. Jika hal ini
terjadi, segera berobat ke rumah sakit karena mungkin perlu dilakukan pembedahan. Pengobatan
Jika miom tidak menyebabkan gejala, biasanya dokter akan menyarankan pendekatan “wait and see”, dengan
pemeriksaan ulangan dilakukan secara rutin dan kadangkala membutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat
ukuran miom.
Jika terdapat gejala-gejala, dokter mungkin menyarankan pengobatan berikut ini:
• Terapi Obat Pil KB yang rendah estrogen digunakan untuk mengendalikan perdarahan haid yang berat. Tetapi
obat ini tidak mengendalikan pertumbuhan miom. Obat lain yang disebut agonis GnRH (agonist Gonadothropinreleasing Hormone) dapat digunakan untuk menyusutkan miom dengan mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh.
Bentuk pengobatan ini bukan pemecahan masalah untuk jangka panjang, tetapi mungkin digunakan untuk
persiapan pembedahan. Tetapi agonis GnRH menyebabkan gejala-gejala nya menopause, misal gejolak panas si
sekitar leher (hot flashes), perubahan emosi, pusing, vagina kering, dan keropos tulang. Jika dibutuhkan
pengobatan jangka panjang, dokter akan menambah obat lain untuk mengurangi gejala-gejala menopause tersebut,
tetapi miom dapat muncul kembali setelah pengobatan dihentikan.
• Pembedahan Kadangkala diperlukan pembedahan untuk mengangkat miom. Salah satu pilihannya adalah
miomektomi, yaitu tindakan pembedahan yang mana hanya miomnya saja yang diangkat dan rahim tetap
dibiarkan. Ini merupakan pilihan yang paling sesuai untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Pilihan
pembedahan lain adalah histerektomi untuk mengangkat rahim. Histerektomi mempunyai laju komplikasi yang
rendah dibanding miomektomi dan merupakan pemecahan masalah secara tuntas untuk miom rahim. Sedangkan
dengan miomektomi, sekitar 10% kasus miom dapat muncul kembali.
Beberapa tahun belakangan ini telah dikembangkan teknik pembedahan yang lebih tidak invasif, misal
histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom. Pada tindakan ini digunakan alat teropong (teleskop)
tipis dan panjang yang dilengkapi lampu dan kamera video untuk melihat daerah yang akan ditangani pada video
monitor. Dengan laparoskopi, sebuah teleskop dimasukkan melalui tusukan kecil di bawah pusar dan peralatan
khusus digunakan untuk menghilangkan miom. Dengan teknik-teknik ini akan cepat pulih dan hanya sedikit luka
parut. Tetapi teknik ini merupakan pilihan bilamana ukuran miom masih kecil (5-6 cm). Bilamana miom cukup
besar, terlebih dulu digunakan pengobatan agonis GnRH untuk menyusutkan miom, dengan penyuntikan setiap 4
minggu sekali ke dalam jaringan lemak di kulit dekat pusat. Setelah ukuran miom menyusut baru dilakukan
tindakan laparoskopi.
• Embolisasi miom rahim Tindakan tanpa pembedahan ini merupakan pilihan lain bagi beberapa wanita yang ingin
menghindari pembedahan. Tindakan ini dirancang untuk menyusutkan miom dengan memotong persediaan darah
yang ke arah miom. Pada tindakan ini, dokter Radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk mengarahkan pipa
tipis (kateter) pada tempatnya. Kemudian dokter memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui
kateter untuk menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan menyusut dan hilang
setelah beberapa waktu.
Pertanyaan - Jawaban
1. Apa penyakit miom ini hanya menyerang kaum wanita saja?
Miom rahim memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai rahim.
2. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?
Miom dapat terjadi pada setiap wanita di masa reproduksi (dari pertama mendapatkan haid hingga memasuki masa
menopause).
3. Berarti bila sudah menopause tidak akan menderita penyakit ini?
Betul, karena pertumbuhan miom dipengaruhi oleh hormon estrogen dan pada saat menopause kadar hormon
estrogen menurun, jadi miom tidak akan tumbuh.
4. Apa tanda-tanda miom bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-tanda awalnya?
Bilamana miom masih kecil, agak susah terlihat dari luar dan biasanya tidak bergejala, maka perlu alat bantu
seperti dengan USG. Tetapi bila ukurannya sudah cukup besar baru muncul gejala-gejala nyeri haid, haid sangat
banyak, haid tidak teratur, sakit pada pinggul dan perut, perut terasa penuh, sering buang air kecil atau perut
membesar selama haid. Kalau miom sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil.
5. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan biasanya membutuhkan tindakan pembedahan.
6. Apakah miom bisa membuat sulit hamil? Bila bisa hamil apakah harus dioperasi?
o Tidak selalu, meski ada miom, seorang wanita tetap bisa hamil, hanya mungkin kehamilannya akan terganggu.
Tergantung letak tempat tumbuhnya miom. Miom ada yang tumbuh di leher rahim, di samping rahim, di dalam
otot rahim, di bawah selaput rahim, dan miom yang bertangkai. Letak miom tersebut yang mempengaruhi apakah
akan membuat keguguran pada ibu hamil. Bila miom terdapat di rongga rahim dapat terjadi keguguran, juga bila
miom ada di bawah selaput rahim atau di dinding rahim karena miom akan mendesak janin dan menyebabkan
keguguran. Untuk miom yang bertangkai tidak akan mendesak janin, tetapi dapat menyebabkan kelainan letak
janin (miring atau melintang).
o Bila miom cukup besar dan letaknya menggangu janin, maka harus dioperasi. Kalau tidak akan menyebabkan
perdarahan, keguguran atau kelahiran prematur. Jika tidak menggangu, dokter akan melihat perkembangannya
apakah akan menggangu proses persalinan, dan apakah bisa melahirkan dengan persalinan normal atau harus
dengan bantuan khusus.
7. Apakah bila mempunyai miom harus dioperasi? Dan kalau sudah dioperasi berarti sudah sembuh/tidak kambuh
lagi?
Tidak. Bila ukuran miom masih kecil dan tidak mengganggu tidak perlu operasi, tetapi bila miom sudah membesar
dan mengganggu organ tubuh lainnya, sebaiknya miom diangkat. Bila yang diangkat miomnya saja (miomektomi)
kemungkinan masih bisa kambuh kembali. Tetapi bila keseluruhan rahim yang diangkat (histerektomi), miom
tidak kambuh lagi. Tetapi biasanya setiap wanita sangat menghindari operasi pengangkatan rahim karena tidak
akan bisa hamil lagi. Oleh karena itu operasi histerektomi hanya dilakukan bagi wanita yang tidak ingin hamil lagi.
8. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, jangan berlebihan, jaga berat badan yang seimbang,
hindari stress dan hidup tenang. Sumber:
o www.mayoclinic.com
o Hasil wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Tabloid Ibu-Anak No.36/Th.II/27 Juli-2 Agustus 2000
dengan judul “Fibroid, si jinak yang cekot-cekot”
Post date: 2011-01-13 13:32:00
Post date GMT: 2011-01-13 13:32:00
Post modified date: 2014-09-19 20:46:14
Post modified date GMT: 2014-09-19 20:46:14
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download