ANALISIS PERCEPATAN TANAN MAKSIMUM

advertisement
ANALISIS PERCEPATAN TANAN MAKSIMUM GEMPABUMI TEKTONIK
WILAYAH JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE DONOVAN
Istiqorini Handewi, Sujito, Daeng Achmad Suaidi
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
ABSTRAK: Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang paling banyak terjadi gempabumi.
Hal ini disebabkan Indonesia terletak pada daerah pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu : Lempeng Eurasia,
Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan daerah Jawa Timur dan sekitarnya merupakan salah
satu wilayah rawan terhadap gempabumi karena posisinya pada jalur subduksi yang berada di sebelah barat yaitu
pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia..Percepatan tanah maksimum dipemukaan
tanah merupakan salah satu parameter penting, karena menggambarkan kekuatan getaran gempa yang pernah
terjadi.Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengukuran dan perhitungan percepatan tanah yang diakibatkan oleh
gempabumi. Dengan mengetahui nilai percepatan tanah maksimum di suatu wilayah, kita dapat mengetahui
daerah mana yang rawan terhadap gempabumi.
Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data historis gempabumi periode 1973 – 2013 dari
U.S. Geoligical Survey di stasiun BMKG Karangkates, Malang. Sebanyak 867 data gempabumi dihitung nilai
percepatan tanah maksimum dengan metode empiris Donovan. Data yang telah melewati tahap perhitungan
kemudian diolah ke dalam software arcGis 10.0 dan Surfer 9 sehingga dapat diinterpretrasikan dalam bentuk
sebaran episenter dan kontur percepatan tanah maksimum gempabumi. Hasil dari interpretasi dibahas sesuai
dengan hasil pengolahan arcGis 10.0 dan Surfer 9.
Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga dapat diketahui rumus empiris
Donovan menghasilkan percepatan tanah maksimum tertinggi 58,9 gal pada koordinat -9°24’LS – 112°BT dan
percepatan tanah maksimum terendah 6,59 gal pada koordinat -7°42’LS - 114°15’BT.
Kata Kunci : percepatan tanah maksimum, metode donovan, arcGis 10.0, Surfer 9
salah satu wilayah rawan terhadap gempabumi
karena posisinya pada jalur subduksi yang
berada di sebelah barat yaitu pertemuan antara
lempeng Indo-Australia dengan lempeng
Eurasia.
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara
di dunia yang paling banyak terjadi
gempabumi. Hal ini disebabkan Indonesia
terletak pada daerah pertemuan tiga lempeng
tektonik, yaitu : Lempeng Eurasia, IndoAustralia, dan Lempeng Pasifik. Jalur
pertemuan lempeng berada di laut sehingga
apabila terjadi gempabumi besar dengan
kedalaman dangkal maka akan berpotensi
menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga
daerah rawantsunami.Aktivitas dari pergerakan
lempeng-lempeng tersebut tentunya akan
menimbulkan perubahan struktur geologi pada
batas-batas pertemuan lempeng tersebut
tergantung dari jenis pertemuan antar
lempengnya, bisa berupa gempabumi, gunung
api, pembentukan pegunungan, lipatan dan
patahan. Sistem subduksi Pulau Jawa dibentuk
oleh subduksi lempeng samudra di bawah
lempeng benua. Tektonik di jawa berarah barat
laut di depan Sumatra dan berarah timur
kepulauan Sunda Lesser. Hal ini menyebabkan
daerah Jawa Timur dan sekitarnya merupakan
Percepatan
tanah
maksimum
dipemukaan tanah merupakan salah satu
parameter penting, karena menggambarkan
kekuatan getaran gempa yang pernah
terjadi. Percepatan tanah maksimum adalah
nilai terbesar percepatan tanah pada suatu
tempat di permukaan bumi akibat getaran
gempabumidalamperiodetertentu(Heryand
oko, Tanpa Tahun). Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan pengukuran dan perhitungan
percepatan tanah yang diakibatkan oleh
gempabumi. Dengan mengetahui nilai
percepatan tanah maksimum di suatu
wilayah, kita dapat mengetahui daerah
mana yang rawan terhadap gempabumi.
Setiap gempa yang terjadi akan
menimbulkan satu nilai percepatan tanah
1
pada suatu tempat (site). Nilai Percepatan
tanah yang akan diperhitungkan pada
perencanaan bangunan adalah nilai
percepatan tanah maksimum. Percepatan
tanah maksimum adalah nilai terbesar
percepatan tanah pada suatu tempat akibat
getaran gempa bumi dalam periode waktu
tertentu.
Australia dan lempeng tektonik Eurasia
dimana lempeng oceanik Indo-Australia
bergerak relatif ke utara menyusup dibawah
lempeng benua Eurasia. Pergerakan ini
menimbulkan pergeseran lempeng tektonik
sehingga pada batas tumbukan lempeng
tektonik tersebut mengakibatkan terjadinya
medan stress dan tegangan-tegangan yang
dapat menimbulkan pelepasan energi atau
stress secara tiba-tiba yang disebut
gempabumi. Gempabumi tektonik pada
wilayah Jawa Timur dapat terjadi pada
batas pembentukan lempeng samudera,
pada batas pertemuan antara dua lempeng
(daerah subduksi) dan pada daerah sesar
aktif pada lempeng benua.
Keadaan Geologi Jawa Timur
Struktur geologi Jawa Timur
didonimasi oleh aluvial dan bentukan hasil
gunung api kwarter muda, keduanya
meliputi 44,5% dari luas wilayah darat,
sedangkan batuan yang relative juga agak
luas persebarannya adalah miosen sekitar
12,23% dan hasil gunung api kwarter tua
sekitar 9,78% dari luas total wilayah
daratan. Sementara itu batuan lain hanya
mempunyai proporsi antara 0-7%.
Percepatan Tanah Maksimum
Setiap gempa yang terjadi akan
menimbulkan satu nilai percepatan tanah
pada suatu tempat (site). Nilai Percepatan
tanah yang akan diperhitungkan pada
perencanaan bangunan adalah nilai
percepatan tanah maksimum. Percepatan
tanah maksimum adalah nilai terbesar
percepatan tanah pada suatu tempat akibat
getaran gempa bumi dalam periode waktu
tertentu. Semakin besar nilai PGA yang
pernah terjadi disuatu tempat, semakin
besar risiko gempabumi yang mungkin
terjadi. Nilai percepatan tanah yang akan
diperhitungkan adalah nilai percepatan
tanah maksimum. Pengukuran percepatan
tanah dengan cara empiris dapat dilakukan
dengan pendekatan dari beberapa rumus
yang diturunkan dari magnitude gempa atau
dan data intensitas. Perumusan ini tidak
selalu benar, bahkan dari satu metode ke
metode lainnya tidak selalu sama, namun
cukup memberikan gambaran umum
tentang percepatan tanah maksimum atau
Peak Ground Acceleration (PGA).
Batuan sedimen alluvial tersebar di
sepanjang sungai Brantas dan Bengawan
Solo yang merupakan daerah subur. Batuan
hasil gunung api kwarter muda tersebar di
bagian tengah wilayah Jawa Timur
membujur ke arah timur yang merupakan
daerah relatif subur. Batuan miosen
tersebar di sebelah setelah dan utara Jawa
Timur membujur ke arah timur yang
merupakan daerah kurang subur.
Selain sangat dipengaruhi oleh
mekanisme kejadian gempa (source
mechanism), maka rekaman percepatan
tanah akibat gempa juga sangat dipengaruhi
oleh kondisi tanah. Suatu energi yng datang
dari tempat yang sama, jarak yang sama
yang direkam di atas tanah batu dan tanah
endapan akan mempunyai karakter
rekaman percepatan tanah yang berbeda.
Kondisi Tektonik Jawa Timur
Secara alamiah, kawasan Jawa
Timur memiliki tingkat kerawanan
gempabumi
yang
cukup
tinggi,
karena wilayah Jawa Timur secara umum
dipengaruhi aktifitas dua buah lempeng
tektonik utama dunia yang saling
bertumbukan di lepas pantai selatan Jawa
Timur yaitu lempeng tektonik Indo-
Skala Intensitas Gempa
Bersifat lebih subyektif. Intensitas
gempabumi merupakan skala kedua yang
dipakai dalam menyatakan sebuah
gempabumi. Skala intensitas menunjukan
tingkat kerusakan di permukaan bumi.
2
Skala ini dikembangkan oleh Mercally
(1902), seorang ahli seimologi dari italia
dan sekarang lebih dikenal dengan skala
Mercally yang dimodifikasi, digunakan
untuk menggambarkan intensitas pengaruh
gempabumi terhadap manusia (Fulki,
2011). Skala MMI (Modified Mercally
Intensity) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan
oleh gempa.
Pembagian zona tingkat bahaya
gempabumi pada umumnya didasarkan
pada pengamatan peta kontur nilai
percepatan tanah maksimum dan intensitas
maksimum. Pembagian zona tersebut
dimaksudkan
untuk
mempermudah
penggunaan peta dalam mengamati tingkat
bahaya gempabumi pada suatu wilayah.
Makin tinggi nilai percepatan tanah
maksimum pada suatu wilayah makin
tinggi juga tingkat bahayanya.
Pembagian daerah aktif gempa bisa
juga ditinjau dari data makro atau intensitas
gempa yang pernah dirasakan.
Pembagian zona seismik di Indonesia
berdasarkan data historis kegempaan
periode sebelum tujuh puluhan.
Zona
1:
Zona
2:
Zona
3:
Zona
4:
Zona
5:
Zona
6:
Percepatan
tanah
maksimum
(Gal)
>323.4
Intensitas
(MMI)
245 - 323.4
VII – IX
196 - 245
VII – VIII
127.4 – 196
VI – VII
39.2 – 127.4
V – VI
<39.2
V
Skala
I
2.
II
3.
III
4.
IV
5.
V
6.
VI
7.
VII
>IX
Pengertian Skala MMI sebagai berikut.
No
1.
Pengertian dalam
skala MMI
3
Getaran tidak
dirasakan
kecuali dalam
keadaan luar
biasa oleh
beberapa
orang.
Getaran dirasakan oleh
beberapa orang, bendabenda ringan yang di
gantung bergoyang.
Getaran dirasakan nyata
di dalam rumah. Terasa
getaran seakan-akan ada
truk berlalu.
Pada
siang
hari
dirasakan oleh orang
banyak di dalam rumah,
di luar oleh beberapa
orang, gerabah pecah,
jendela/pintu
bergerincing dan dinding
berbunyi.
Getaran dirasakan oleh
hampir
semua
penduduk, orang banyak
terbangun,
gerabah
pecah,
jendela
dan
sebagainya
pecah,
barang-barang
terpelanting, tiang-tiang
dan barang besar tampak
bergoyang,
bandul
lonceng dapat berhenti.
Getaran dirasakan oleh
semua
penduduk.
Kebanyakan
semua
terkejut dan berlari ke
luar, plaster dinding
jatuh dan cerobong asap
pada
pabrik
rusak,
kerusakan ringan.
Setiap orang keluar
rumah.
Kerusakan
ringan pada rumahrumah dengan bangunan
dan konstruksi yang
baik. Sedangkan pada
bangunan
dengan
konstruksi yang kurang
8.
9.
10.
11.
12.
VIII
IX
X
XI
XII
Metode Penelitian
baik terjadi retak-retak
bahkan
hancur,
cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang
naik kendaraan.
Kerusakan ringan pada
bangunan
dengan
konstruksi yang kuat.
Retak-retak
pada
bangunan
dengan
konstruksi yang kurang
baik, dinding dapat lepas
dari rangka rumah,
cerobong asap pabrik
dan
monumenmonumen roboh, air
menjadi keruh.
Kerusakan
pada
bangunan yang kuat,
rangka-rangka
rumah
menjadi tidak lurus,
banyak
retak-retak.
Rumah
tampak
berpindah
dari
pondasinya. Pipa-pipa di
dalam rumah putus.
Bangunan dari kayu
yang kuat rusak, rangka
rumah
lepas
dari
pondasinya,
tanah
terbelah,
rel
melengkung,
tanah
longsor di tiap-tiap
sungai di tanahtanah
yang curam.
Bangunan-bangunan
hanya sedikit yang
berdiri. Jembatan rusak,
terjadi lembah. Pipa di
dalam tanah tidak bisa
dipakai sama sekali,
tanah
terbelah,
rel
melengkung sekali.
Hancur sama sekali.
Gelombang tampak pada
permukaan
tanah.
Pemandangan menjadi
gelap.
Benda-benda
terlempar ke udara.
1.Data
Data historis gempabumi dari U.S.
Geological Survey dari periode data 40
tahun yaitu dari tahun 1973 sampai dengan
tahun 2006 yang meliputi wilayah Jawa
Timur dengan magnitudo permukaan > 5
SR dengan kedalaman < 642 km serta di
batasi wilayah 6051’ – 10015’ LS dan 1120
– 114015’ BT,
2.Perhitungan R Gempabumi
Epicenter adalah titik pada
permukaan bumi yang ditarik tegak
lurus dari titik pusat terjadinya
gempabumi(hypocenter).Dalam
perhitungan intensitas dan percepatana
tanah digunakan parameter jarak antara
epicenter sampai pada titik pengamatan
(observasi). Dengan anggapan bahwa
bumi itu bulat, jarak epicenter dan jarak
hypocenter dapat dicari dengan
persamaan:
Xs = rCosøCosθ
Ys = rCosøSinθ
Zs = rSinø
Dimana:
Ø = øs x π/180(rad)
Θ = θs x π/180(rad)
r = jari-jari bumi (6.378km)
øs = lintang pengamat (derajat)
θs = bujur pengamat (derajat)
(Xs, Ys, Zs) = koordinat pengamat
Sehingga posisi kedalaman sumber
gempa dapat dituliskan sebagai
berikut.
Xh = (r - h)CosøCosθ
Yh = (r - h)CosøSinθ
Zh = (r - h)Sinø
Dimana:
4
Ø = øh x π/180(rad)
Dimana a adalah percepatan, M adalah
magnitude dan r adalah jarak hiposenter
dalam satuan km.
Hasil dan Pembahasan
Peta sebaran gempabumi wilayah
JawaTimur
Θ = θh x π/180(rad)
θh = bujur episenter (derajat)
(Xh, Yh, Zh) = koordinat episenter
Sehingga jarak hyposenter (R) dapat
dihitung dengan.
Dari data perhitungan diatas
kemudian diinterpretasikan menggunakan
program ArcGis 10.0 sehingga dapat
dilihat pola penyebaran hiposenter dan
episenter gempabumi yang telah terjadi
pada rentang tahun 1973 – 2013 wilayah
Jawa Timur.
R  (Xh Xs)2  (YhYs)2  (Zh Zs)2 (km).
Dengan menggunakan rumus dari
IISEE (Tokyo,1992), jarak episenter
dapat dihitung dengan persamaan.
Cos   AeAs  BeBs  CeCs .
Dimana:
Ae  CoseCose
As  CossCos s
Be  Cos eSin e
Bs  Cos sSin s
Ce  SineSin e
Gambar Peta sebaran Gempabumi tahun 1973 2013 didaerah Jawa Timur
Cs  SinsSin s
Propinsi Jawa Timur merupakan
salah satu propinsi yang terletak di
sepanjang pantai selatan Jawa yang dekat
dengan pertemuan antara lempeng tektonik
Eurasia dengan lempeng Indo-Australia.
Selain itu, Jawa Timur merupakan propinsi
yang memiliki jumlah penduduk cukup
padat serta kondisi infrastruktur yang terus
meningkat. Hal ini mengakibatkan Jawa
Timur menjadi daerah yang rawan terhadap
bencana gempabumi.
3.Konversi magnitudo
Energi gempa (magnitudo) adalah
suatu
besaran
gempabumi
yang
menyatakan besarnya
energi
yang
dilepaskan oleh suatu gempa (ledakan) di
pusatnya. Dalam proses perhitungan
percepatan tanah pada permukaan
digunakan magnitudo surface wave (Ms)
dikonversi ke magnitudo body (mb).
Adapun besarnya nilai mb dikonversikan
dengan cara sebagai berikut.
Ms = 1,59mb – 3,97
Dimana:
Ms = magnitudo gelombang permukaan
(surface wave).
mb = magnitudo gelombang badan (body
wave).
Dari gambar sebaran untuk daerah
Jawa Timur gempabumi dengan magnitude
3.1 SR - 4.2 SR dengan porsentasi lebih
kecil dibandingkan dengan magnitude 4.2
SR – 4.8 SR. Hampir semua terjadi pada
Laut. Data yang di gunakan merupakan
rekaman gempabumi dari tahun 1973 2013 pada daerah -60-110 LS – 11201150BT.
4.Metode Empiris Donovan
Rumus Donovan
a = 1080 (exp 0.5M) / (r + 25)1.32
5
Peta sebaran episenter hasil
analisa gempabumi di Jawa Timur tahun
1973 – 2013 diketahui bahwa,
gempabumi yang terjadi pada rentang
waktu 40 tahun tersebut secara tinjauan
geologisnya pulau Jawa yang terbentuk
oleh geoantlikin yaitu pengangkatan
daratan yang disebabkan oleh adanya
subduksi lempeng bumi. Diketahui bahwa
sebaran episenter Jawa Timur dengan
batasan magnitudo yaitu.



Magnitudo 3,1 SR – 4,2 SR
ditandai dengan bulatan warna
kuning.
Magnitudo 4,2 SR – 4,8 SR
ditandai dengan bulatan warna
biru.
Magnitudo 4,8 SR – 6,7 SR
ditandai dengan bulatan warna
merah.
Gambar Peta Seismic Hazard of Western Indonesia
USGS 2008
Dari gambar diatas diketahui bahwa
nilai percepatan tanah maksimum Jawa
Timur berkisar antara 40 %g sampai
dengan 60%g. Hal ini bukan merupakan
suatu kepastian, namun cukup untuk
menjadi acuan nilai percepatan tanah
maksimum Jawa Timur. Dari hasil
perhitungan, didapatkan hasil nilai
percepatan tanah yang cocok mendekati
nilai percepatan pada gambar diatas yaitu
dengan menggunakan rumus empiris
Donovan.
Dari setiap kejadian gempa
dihitung nilai percepatan tananhnya pada
setiap grid yang diplot pada lintang 6051’ –
10015’ LS dan 1120 – 114015’ BT.
Kemudian pada setiap grid diambil harga
maksimumnya sehingga didapat harga
maksimum pada tempat tersebut pada
periode 40 tahun. Pengukuran dilakukan
dengan metode donovan tersebut hanya
menggunakan parameter magnitudo.
Percepatan Tanah Maksimum
Gempabumi Wilayah Jawa Timur
Daerah pengamatan yang meliputi
Laut Indonesia dan Pulau Jawa di bagi
menjadi tiga daerah hasil yaitu Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik tentang percepatan tanah
maksimum, karena masing – masing daerah
ternyata mempunyai struktur lapisan tanah
yang berbeda.
Perhitungan
Peak
Ground
Acceleration dengan rumus empiris
Donovan, mengacu pada peta Seismic
Hazard of Western Indonesia USGS (2008)
yang dianggap nilai percepatan tanah yang
benar.
6
– VII MMI yang memiliki magnitudo
gempa sebesar 4,8 – 6,7 SR. Sedangkan
untuk nilai percepatan tanah maksimum
terendah sebesar 6,59 gal di sekitar daerah
Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi
dengan resiko sangat kecil dan intensitas
dari < V. Sedangkan terdapat nilai
percepatan tanah maksimum tertinggi yang
terjadi pada daratan yaitu sebesar 44,1 gal
pada koordinat -6°51’LS - 113°3’BT di
sekitar daerah Sampang, Madura.
Metode Donovan
Kesimpulan dan Saran
Sebaran episenter untuk daerah
Jawa Timur gempabumi dengan magnitude
3.1 SR - 4.2 SR dengan porsentasi lebih
kecil dibandingkan dengan magnitude 4.2
SR – 4.8 SR. Hampir semua terjadi pada
Laut. Data yang di gunakan merupakan
rekaman gempabumi dari tahun 1973 2013 pada daerah -6051’-10015’ LS – 11201140 15’BT.
Gambar Peta Percepatan Tanah Maksimum
dengan Metode Donovan
Rumus empirisdonovan menghasilkan
percepatan tanah maksimum tertinggi 58,9
gal pada koordinat -9°24’LS – 112°BT dan
percepatan tanah maksimum terendah 6,59
gal pada koordinat -7°42’LS - 114°15’BT.
Nilai percepetan tanah maksimum
dari metode Donovan sebesar donovan
menghasilkan percepatan tanah maksimum
tertinggi 58,9 gal pada koordinat -9°24’LS
– 112°BT dan percepatan tanah maksimum
terendah 6,59 gal pada koordinat -7°42’LS
- 114°15’BT.
Dari hasil perhitungan percepatan
tanah maksimum periode 1973 – 2013,
untuk rumus empiris Metode Donovan
nilainya bervariasi namun trendnya sama
dan selalu konsisten. Untuk rumus empiris
Donovan memiliki nilai percepatan tanah
maksimum yang sesuai dengan sejarah
gempabumi wilayah Jawa Timur. Sehingga
dapat di ambil keputusan bahwa rumusan
Donovan
dapat
digunakan
untuk
menghitung nilai percepatan tanah
maksimum di wilayah Jawa Timur.
Dalam penelitian selanjutnya,
Harus bisa mengetahui dimana nilai
tertinggi percepatan tanah maksimum di
tempat wilayah tersebut, untuk manfaat
bangunan tahan gempa.
Daftar Pustaka
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika.2014. Alat-Alat Yang
Digunakan Di Satsiun Geofisika
Karangkates (Online),
http://bmkgkarangkates.blogspot.com,
diakses 24 April 2014)
Nilai percepatan tanah maksimum
untuk rumusan Donovan tertinggi sekitar
58,9 gal yaitu di selatan pantai Jawa Timur
dimana banyak terjadi gempabumi karena
pertemuan jalur subduksi di bawah
lempeng benua sehingga banyak sumber
gempa terjadi dengan melihat sebaran
episenter wilayah Jawa Timur dari data
historis U.S. Geoligical survey periode
1973 – 2013 dengan intensitas lebih dari V
Douglas, Jhon 2011 “Ground-motion
Predication Equations 1964-2010”,
Pacific Earthquake Engineering
Reasearch Center College of
7
Engineering University of
California, Berkeley.
Noviyanti,Ana Budi. 2012.Perbandingan
Nilai Percepatan Tanah
Berdasarkan Rumus Empiris
Dengan Data Accelograph Untuk
Jawa Timur. pdf file.
Diyanti, Mentari Fildayen, 2010.
Penentuan Formula Empiris
Percepatan Tanah Di Zona Gempa
Tasikmalaya Tanggal 2 September
2009.pdf file
Pawirodikromo,Widodo 2012. Seismologi
Teknik & Rekayasa Kegempaan.
Yogyakarta : Universitas Islam
Indonesia. Pustaka Pelajar.
Fulki, Ahmad. Analisis Parameter Gempa,
b Value dan PGA di Daerah
Papua(Online),
(http://www.google.com.pdf, diakses
10 Mei 2014).
Hendaryoko, Nova Perhitungan Intensitas
dan Percepatan Tanah Maksimum
Pada Struktur Permukaan Di
Daerah Jawa Tengah Dan Daerah
Istimewa Yogyakarta pdf.file.
Mahsyur Irsyam, Donny T. Dangkua,
Hedriyawan, R. Bambang Boediono,
Dyah Kusumastuti, Engkon K.
Kertapati.2008.”Proposed SiteSpesific Response Spectra for
Surabaya-Madura Bridge”. Civil
Engineering Dimension, Vol. 10,
No. 2, September 2008, 70-81
(online)
(http://go.galegroup.com/ps/i.do?ty=
bs&v=2.1&u=ptn058&it=search&s=DASORT&p=GPS&dblist=SPJ.SP02_SPJ.SP0
1_SPJ.SP03_&qt=KE_ST~earthquake%2
0in%20indonesia&sw=w&source=gale)
Michael R. Dupuis, Tyler D.D. Best,
Kenneth J. Elwood, and Donald L.
Anderson, 2014 “ Seismic Performance of
Shear Wall Buildings with Gravity Induced
Lateral Demands”.(online)
(http://search.proquest.com/docview
/213599580/fulltextPDF/E15F42FF336
84320PQ/4?accountid=38628 diakses
pada 5 juni 2014). Pdf file
8
Download