BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu sarana investasi yang menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat, namun potensi keuntungan yang akan diperoleh tidak lepas dari kemungkinan terjadinya risk (kerugian). Proporsi dari potensi keuntungan yang didapat sebanding dengan besarnya kerugian yang dihadapi. Banyak peneliti berasumsi secara umum, bahwa return terdistribusi sama besarnya dalam semua hari dalam 1 minggu. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai ini dan mempertimbangkan aspek – aspek penting lainnya seperti informasi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk menghasilkan atau meningkatkan return. “Informasi merupakan bahan baku utama untuk melakukan investasi, karena informasi dapat mempengaruhi volume perdagangan ataupun perubahan harga, yang juga memunculkan konsep pasar yang efisien di bidang keuangan” Tandelilin, (2001) dalam Bachtiar, (2009). Konsep pasar efisien masih menjadi topik perdebatan yang menarik dan kontroversial sampai dengan saat ini. Banyak penelitian empiris lainnya yang mendukung konsep ini, namun banyak pula penelitian empiris yang membantah konsep pasar efisien dengan membuktikan adanya anomali pasar, yang merupakan penyimpangan dari konsep 1 pasar yang efisien. Anomali pasar tersebut antara lain : saham dengan ratio P/E yang kecil (low P/E ratio), pengembalian tinggi yang tidak normal di bulan Januari (January Effect), Size Effect dan pengembalian rendah yang tidak normal pada hari Senin (the day of the week effect) Fabozzi, (1999) dalam Bachtiar (2009). Anwar dan Mulyadi. (2009) mengatakan bahwa anomali ini memiliki implikasi penting untuk investor dalam memutuskan strategi investasi, pemilihan portofolio, dan manajemen profit. Sehingga, penelitian dari anomali kalendar menunjukkan bahwa anomali – anomali yang ada bisa digunakan oleh para investor untuk memprediksi pergerakan harga saham dalam hari – hari tertentu. Anomali – anomali yang ada mempengaruhi market efficiency, karena meskipun nilai dari sebuah aset tidak berubah, investor melakukan prediksi dengan memanfaatkan anomali – anomali. Anomali bisa membantu investor mendapatkan return yang tidak normal. Fenomena the day of the week effect menjadi perbincangan yang menarik dalam dunia keuangan, di mana penelitian – penelitian terdahulu telah dilakukan dalam mencari fenomena ini di pasar modal international dan pasar modal indonesia sendiri. Dalam pasar international, Gibbons & Hess, (1981) melakukan penelitian mengenai fenomena ini berdasarkan dari penelitian Fama, (1970) mengenai konsep pasar efisien. Mereka mengatakan meskipun Fama, (1970) tidak membandingkan return rata – rata harian, dia melaporkan adanya varians hari Senin yang lebih besar sekitar 20% dibandingkan varians hari lainnya. 2 Pengungkapan adanya fenomena the day of the week effect berdasarkan penelitian yang dilakukan Gibbons dan Hess. (1981) yang melakukan penelitian pada Indeks S & P 500. Gibbons dan Hess. (1981) menemukan bahwa hari Senin menjadi hari yang paling tidak biasa dalam minggu perdagangan. Mereka melakukan penelitian terhadap indeks S & P 500 dan the value and equal – weighted portfolios dimana memberikan hasil rata – rata return yang rendah pada hari Senin. Fenomena ini juga dibuktikan oleh Berument & Kiymaz, (2011), penelitian mereka mengenai fenomena the day of the week effect dalam volatility dengan tambahan penelitian dalam return dengan menggunakan data dari indeks S & P 500 periode Januari 1973 dan Oktober 1997. Berument & Kiymaz, (2011), menemukan bahwa dengan 3 model dan memberikan hasil bahwa return tertinggi terjadi pada hari Rabu dan return terendah pada hari Senin. Analisis serupa juga dilakukan Anwar dan Mulyadi. (2009), yang melakukan penelitian pada 3 pasar modal yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia pada periode tahun 2007 – 2008. Mereka menemukan bahwa terjadi abnormal return di Hari Jumat pada pasar modal Indonesia dan Malaysia, namun tidak terjadi pada pasar modal Singapura. Untuk abnormal return pada hari Senin tidak ditemukan pada ketiga pasar modal. Ambarwati, (2009) melakukan penelitian terhadap 37 perusahaan yang termasuk pada Indeks LQ45 pada Februari 2006 sampai dengan Januari 2007. 3 Mereka menyimpulkan bahwa ada bukti dimana return terendah terjadi pada perdagangan hari Senin dan tertinggi pada hari Jumat. Berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu, ditemukan bahwa adanya fenomena the day of the week effect di dalam Bursa Efek Indonesia baik untuk saham yang masuk ke dalam sebuah Indeks maupun saham non Indeks. Namun, Bachtiar (2009) menemukan bahwa di dalam penelitiannya akan fenomena the day of the week effect terhadap saham LQ45 dan non LQ45 sektor properti, hari perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham harian pada saham – saham LQ45, artinya tidak terjadi the day of the week effect, dimana return terendah terjadi di hari Senin sedangkan return tertinggi terjadi di hari Jumat. Statistik aktivitas perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia pada awal tahun 2013 dapat dilihat dari grafik dibawah : Total Daily Trading for Equity (volume in million shares, value in million Rp) Reguler Others Total Date 30-Nov-09 Volume 4,463.18 Value 4,668,013 Freq. 92,085 Volume 1,166.91 Value 545,291 Freq. 321 Volume 5,630.10 Value 5,213,304 Freq. 92,406 1-Dec-09 3,855.73 2,609,127 73,177 2,290.54 851,670 392 6,146.27 3,460,797 73,569 2-Des-09 4,690.99 3,647,259 94,461 112.58 380,896 286 4,803.57 4,028,155 94,747 3-Des-09 5,125.57 3,276,727 87,466 123.11 248,098 287 5,248.68 3,524,825 87,753 4-Des -09 3,597.24 2,419,552 71,963 236.04 249,313 223 3,833.28 2,668,886 72,186 7-Des-09 2,799.42 2,236,334 65,474 390.22 340,367 210 3,189.64 2,576,701 65,684 8-Des-09 2,944.88 1,984,536 67,187 569.46 242 3,514.34 2,444,599 67,429 9-Des-09 3,116.59 2,136,247 69,924 185.97 276 3,302.56 2,563,381 70,200 460,064 427,133 4 10-Des-09 2,813,06 1,803,250 62,764 534.45 937,926 230 3,350.50 2,741,175 62,994 11-Des-09 3,074.94 1,769,359 66,923 319.78 638,339 233 3,394.71 2,407,699 67,156 14-Des-09 3,332.30 2,435,850 69,686 1,799.95 1,064,619 325 5,132.25 3,500,469 70,011 15-Jan-09 3,578.99 2,134,610 78,687 295.99 255,194 317 3,874.98 2,389,804 79,004 16-Des-09 3,974.71 2,706,649 91,166 618.10 419,886 330 4,592.82 3,126,535 91,496 17-Jan-09 3,396.83 3,223,370 85,259 593.66 686,054 431 3,990.49 3,909,424 85,690 18-Des-09 - - - - - - - - - 21-Des-09 2,855.44 3,034,712 70,344 1,382.89 1,318,024 491 4,238.34 4,352,735 70,835 22-Des-09 2,345.48 1,994,911 64,238 668.90 612,658 425 3,014.39 2,607,570 64,663 23-Des-09 1,956.69 1,201,606 59,416 1,030.85 692,855 285 2,987.54 1,894,461 59,701 24-Des-09 - - - - - - - - - 25-Des-09 - - - - - - - - - 28-Des-09 2,394.37 1,633,217 60,519 1,159.64 729,938 294 3,554.01 2,363,154 60,813 29-Des-09 2,225.53 1,646,432 57,790 389.99 802,840 272 2,615.52 2,449,271 58,062 30-Des-09 2,007.15 1,736,502 55,969 306.55 353,077 265 2,313.70 2,089,579 56,234 31-Des-09 - - - - - - - - - 1-Jan-10 - - - - - - - - - Angka – angka di atas memperlihatkan, nilai perdagangan saham di PT Bursa Efek Indonesia yang berbeda cukup jauh pada hari perdagangan tertentu. Pada 1 Desember 2009, nilai perdagangan turun menjadi 3.460.797, 15 Desember 2009 nilai perdagangan turun menjadi 2.389.804, kemudian 22 Desember 2009, nilai perdagangan turun menjadi 2.607.570, dan 23 Desember 2009 turun menjadi 1.894.461 5 Hasil penemuan – penemuan di atas cukup memberikan bukti bahwa anomali the day of the week effect terlihat dalam pasar modal Indonesia secara umum namun tidak terlihat dalam saham – saham tertentu secara khusus penelitian terdahulu terhadap emiten di dalam indeks LQ45. Hal ini belum cukup kuat untuk membuktikan bahwa hal serupa berlaku di dalam Indeks lain maupun sektor industri lain yang ada di pasar modal Indonesia, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini. Sebuah perusahaan emiten bisa masuk kedalam beberapa Indeks dalam sebuah periode perdagangan pasar modal yang sama karena memenuhi kriteria dari sebuah indeks dan tidak efektif untuk meneliti beberapa indeks secara bersamaan, namun perusahaan emiten tidak bisa masuk kedalam ke dalam beberapa sektor industri yang ada dalam periode yang sama. Sehingga penulis melakukan penelitian mengenai anomali the day of the week effect dilakukan kepada beberapa sektor industri yang signifikan dalam perdagangan untuk memberikan informasi yang bisa digunakan oleh investor dalam melakukan keputusan investasi. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan PT Bursa Efek Indonesia, 5 tahun terakhir terdapat 3 sektor industri yang memberikan nilai transaksi yang signifikan dalam perdagangan, yaitu Keuangan, Pertambangan, dan Infrastruktur. Berikut adalah grafik dari nilai transaksi berdasarkan industri : 6 7 8 Berdasarkan grafik yang ditampilkan di atas, kita dapat melihat bahwa sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan memiliki nilai perdagangannya lebih besar dibandingkan industri lainnya. Sehingga sangat beralasan untuk penulis menggunakannya sebagai sampel penelitian. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka bisa dirumuskan masalah – masalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan return yang signifikan antara hari perdagangan dalam satu minggu (day of the week effect) di perusahaan sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan di PT Bursa Efek Indonesia ? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini membahas fenomena day of the week effect terhadap abnormal return pada perusahaan publik dalam sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan yang signifikan dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada periode 9 tahun 2010 sampai dengan 2011. Maka batasan masalah penelitian ditetapkan sebagai berikut: 1. Sektor industri di Bursa Efek Indonesia yang akan diteliti adalah sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan yang memiliki nilai transaksi terbesar dari keseluruhan pasar modal. 2. Perusahaan yang dipilih dari sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan adalah perusahaan yang telah terdaftar dan tetap listing dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu Januari 2010 sampai dengan Desember 2011. 3. Perusahaan yang dipilih dari setiap sektor pertambangan, infrastruktur, dan keuangan adalah perusahaan yang tetap aktif setiap hari dalam melakukan aktivitas perdagangan selama periode pengamatan. 4. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia merupakan pasar yang efisien, harga saham meggambarkan semua informasi yang ada. 5. Harga yang digunakan adalah closing price dengan asumsi harga tersebut telah mencakup semua informasi yang terjadi pada satu hari perdagangan. 10 1.4. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Membuktikan secara empiris day of the week effect mempengaruhi return dari perusahaan – perusahaan di dalam sektor Pertambangan. 2. Membuktikan secara empiris day of the week effect mempengaruhi return dari perusahaan – perusahaan di dalam sektor Keuangan. 3. Membuktikan secara empiris day of the week effect mempengaruhi return dari perusahaan – perusahaan di dalam sektor Infrastruktur. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan kontribusi potensial informasi dan referensi kepada pembaca mengenai ilmu keuangan dan investasi, khususnya dalam hal anomali yang mempengaruhi distribusi return. 2. Manfaat Praktis Dapat memberikan gambaran, informasi, pandangan, dan saran yang berguna bagi para pelaku investasi sehingga mengetahui bagaimana pengambilan keputusan investasi berdasarkan anomali – anomali yang ditemui di Bursa Efek Indonesia, khususnya untuk sektor industri pertambangan, keuangan dan infrastruktur. 11 1.6. Metode dan Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi yang berjudul Day Of The Week Effect Terhadap Return Saham Di Indonesia: Studi Pada Perusahaan Dalam Sektor Pertambangan, Keuangan dan Infrastruktur Periode 2010 – 2011 adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan hal – hal yang menjadi latar belakang penelitian, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematikan penulisan skripsi. BAB II. TELAAH LITERATUR Bab ini menjabarkan tentang landasan teori yang relevan dengan penelitian, pembahasan, definisi dan model matematis yang berkatian dengan masalah penelitian. Bab ini juga menguraikan hasil penelitian terdahulu beserta teori, metodologi, kelemahan, ketidakkonsisten teori – teori, dan hasil – hasil temuan terdahulu. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menjabarkan tentang gambaran singkat objek penelitian, penjelasan mengenai objek penelitian, data yang digunakan dalam penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian. 12 BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil penelitian dari tahap analisis, desain, hasil pengujian dan implementasinya berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif dan atau kuantitatif. Selain itu bab ini juga menyajikan hasil analisis secara ringkas padat serta disertai pernyataan mengenai temuan – temuan yang signifikan sewaktu melakukan analisis. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan yang merupakan jawaban atas masalah yang dipaparkan dalam penelitian ini. Selain itu bab ini juga berisi saran yang merupakan manifestasi dari penulis atas sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan pada penelitian selanjutnya. 13