Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pewarna

advertisement
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2)
dan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan perlu
menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pewarna;
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
2.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang
Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3867);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4424);
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-26.
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun
2013;
7.
Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2013;
8.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 757);
9.
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Obat dan Makanan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK. 00.05.21.4231 Tahun 2004;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-32.
Bahan Tambahan Pangan, selanjutnya disingkat BTP, adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan.
3.
Nama BTP atau jenis BTP, selanjutnya disebut jenis BTP, adalah nama
kimia/generik/umum/lazim yang digunakan untuk identitas bahan
tambahan pangan, dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris.
4.
Pewarna (Colour) adalah bahan tambahan pangan berupa Pewarna ealami
dan Pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada
pangan mampu memberi atau memperbaiki warna.
5.
Pewarna Alami (Natural food colour) adalah Pewarna yang dibuat melalui
proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan,
hewan, mineral atau sumber alami lain, termasuk Pewarna identik alami.
6.
Pewarna Sintetis (Synthetic food colour) adalah Pewarna yang diperoleh
secara sintesis kimiawi.
7.
Sediaan BTP adalah bahan tambahan pangan yang dikemas dan berlabel
dalam ukuran yang sesuai untuk konsumen.
8.
Asupan harian yang dapat diterima atau Acceptable Daily Intake, yang
selanjutnya disingkat ADI, adalah jumlah maksimum bahan tambahan
pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi
setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap
kesehatan.
9.
ADI tidak dinyatakan atau ADI not specified/ADI not limited/ADI
acceptable/no ADI Allocated/no ADI necessary adalah istilah yang
digunakan untuk bahan tambahan pangan yang mempunyai toksisitas
sangat rendah, berdasarkan data (kimia, biokimia, toksikologi dan data
lainnya), jumlah asupan bahan tambahan pangan tersebut jika digunakan
dalam takaran yang diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan
serta pertimbangan lain, menurut pendapat Joint FAO/WHO Expert
Committee on Food Additives (JECFA) tidak menimbulkan bahaya terhadap
kesehatan.
10. Batas Maksimum adalah jumlah maksimum BTP yang diizinkan terdapat
pada pangan dalam satuan yang ditetapkan.
11. Batas Maksimum Cara Produksi Pangan yang Baik atau Good
Manufacturing Practice, selanjutnya disebut Batas Maksimum CPPB,
adalah jumlah BTP yang diizinkan terdapat pada pangan dalam jumlah
secukupnya yang diperlukan untuk menghasilkan efek yang diinginkan.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-412. BTP Ikutan (Carry over) adalah BTP yang berasal dari semua bahan baku
baik yang dicampurkan maupun yang dikemas secara terpisah tetapi
masih merupakan satu kesatuan produk.
13. Kategori Pangan adalah pengelompokan pangan berdasarkan jenis pangan
tersebut.
14. Kepala Badan adalah Kepala Badan yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang pengawasan obat dan makanan.
BAB II
RUANG LINGKUP BTP
Pasal 2
(1)
BTP tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan/atau
tidak diperlakukan sebagai bahan baku pangan.
(2)
BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja
ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan,
pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan/atau
pengangkutan
pangan
untuk
menghasilkan
atau
diharapkan
menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut,
baik secara langsung atau tidak langsung.
(3)
BTP tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam
pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi.
BAB III
JENIS DAN BATAS MAKSIMUM BTP PEWARNA
Pasal 3
(1)
(2)
Golongan BTP Pewarna yang diizinkan digunakan dalam pangan terdiri
atas:
a.
Pewarna Alami (Natural colour); dan
b.
Pewarna Sintetis (Synthetic colour).
Jenis BTP Pewarna Alami sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri atas:
1.
Kurkumin CI. No. 75300 (Curcumin);
2.
Riboflavin (Riboflavins);
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-53.
Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Carmines and cochineal
extract);
4.
Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll);
5.
Klorofil dan klorofilin tembaga kompleks CI. No. 75810 (Chlorophylls
and chlorophyllins, copper complexes);
6.
Karamel I (Caramel I – plain);
7.
Karamel III amonia proses (Caramel III - ammonia process);
8.
Karamel IV amonia sulfit proses (Caramel IV - sulphite ammonia
process);
9.
Karbon tanaman CI. 77266 (Vegetable carbon);
10. Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 (Carotenes, beta (vegetable));
11. Ekstrak anato CI. No. 75120 (berbasis bixin) (Annatto extracts, bixin
based);
12. Karotenoid (Carotenoids);
13. Merah bit (Beet red);
14. Antosianin (Anthocyanins); dan
15. Titanium dioksida CI. No. 77891 (Titanium dioxide).
(3)
Jenis BTP Pewarna Sintetis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:
1.
Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine);
2.
Kuning kuinolin CI. No. 47005 (Quinoline yellow);
3.
Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset yellow FCF);
4.
Karmoisin CI. No. 14720 (Azorubine (carmoisine));
5.
Ponceau 4R CI. No. 16255 (Ponceau 4R (cochineal red A));
6.
Eritrosin CI. No. 45430 (Erythrosine);
7.
Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC);
8.
Indigotin CI. No. 73015 (Indigotine (indigo carmine));
9.
Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant blue FCF);
10. Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF); dan
11. Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT).
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-6Pasal 4
Batas Maksimum penggunaan BTP Pewarna sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 untuk setiap Kategori Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
BAB IV
PENGGUNAAN BTP PEWARNA
Pasal 5
(1)
Penggunaan
kuantitatif.
BTP
Pewarna
dibuktikan
dengan
sertifikat
analisis
(2)
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk
penggunaan BTP pada Kategori Pangan dengan Batas Maksimum CPPB
dibuktikan dengan sertifikat analisis kualitatif.
(3)
Jenis BTP Pewarna yang tidak dapat dianalisis, Batas Maksimum dihitung
berdasarkan penambahan BTP Pewarna yang digunakan dalam pangan.
Pasal 6
(1)
BTP Pewarna dapat digunakan secara tunggal atau campuran.
(2)
Dalam hal BTP Pewarna digunakan secara campuran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), perhitungan hasil bagi masing-masing BTP
dengan Batas Maksimum penggunaannya jika dijumlahkan tidak boleh
lebih dari 1 (satu).
(3)
Contoh perhitungan hasil bagi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
seperti tercantum pada Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
(4)
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk
penggunaan BTP pada Kategori Pangan dengan Batas Maksimum CPPB.
Pasal 7
(1) Jenis dan Batas Maksimum BTP Pewarna Ikutan (carry over) mengikuti
ketentuan jenis dan Batas Maksimum BTP seperti tercantum pada
Lampiran I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
(2)
Dalam hal BTP Pewarna Ikutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
tercantum pada Lampiran I, maka harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Kepala Badan.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-7(3) Untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Badan
disertai kelengkapan data dengan menggunakan formulir sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
(4) Keputusan persetujuan/penolakan dari Kepala Badan diberikan paling
lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
Pasal 8
(1)
Jenis dan penggunaan BTP Pewarna selain yang tercantum dalam
Lampiran I hanya boleh digunakan sebagai BTP Pewarna setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Badan.
(2)
Untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Badan
disertai kelengkapan data dengan menggunakan formulir sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
(3)
Keputusan persetujuan/penolakan dari Kepala Badan diberikan paling
lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
BAB V
LARANGAN
Pasal 9
Dilarang menggunakan BTP Pewarna sebagaimana yang dimaksud dalam
Lampiran I untuk tujuan:
a.
menyembunyikan penggunaan bahan yang tidak memenuhi persyaratan;
b.
menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi
pangan yang baik untuk pangan; dan/atau
c.
menyembunyikan kerusakan pangan.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-8BAB VI
SANKSI
Pasal 10
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan ini dapat dikenai sanksi
administratif berupa:
a.
peringatan secara tertulis;
b.
larangan mengedarkan untuk sementara waktu dan/atau perintah untuk
penarikan kembali dari peredaran;
c.
perintah pemusnahan, jika terbukti
keamanan atau mutu; dan/atau
d.
pencabutan izin edar.
tidak
memenuhi
persyaratan
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
(1)
Sediaan BTP Pewarna dan Pangan mengandung BTP Pewarna yang telah
memiliki persetujuan pendaftaran harus menyesuaikan dengan ketentuan
dalam Peraturan ini paling lama 1 (satu) tahun sejak diundangkannya
Peraturan ini.
(2)
Sediaan BTP Pewarna dan Pangan mengandung BTP Pewarna yang sedang
diajukan permohonan perpanjangan persetujuan pendaftaran sebelum
diberlakukannya Peraturan ini, tetap diproses berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan
Tambahan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999 dengan ketentuan masa
berlaku surat persetujuan pendaftaran untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak diundangkannya Peraturan ini.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-9BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Mei 2013
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LUCKY S. SLAMET
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juni 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 801
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-10LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA
A. Pewarna alami (Natural colour)
1. Kurkumin CI. No. 75300 (Curcumin)
INS. 100(i)
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.5.2
01.6.1
01.6.2
01.6.3
01.6.4.2
01.6.5
01.7
01.8
02.2.1
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.1.2
04.1.2
: 0-3 mg/kg berat badan
: Turmeric yellow; diferuloylmethane; kurkum; C.I natural
yellow 3
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi (contohnya susu coklat,
eggnog, minuman yoghurt, minuman berbasis
whey)
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju whey
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar susu
(misalnya puding, yoghurt berperisa atau
yoghurt dengan buah)
Whey dan produk whey, kecuali keju whey
Semua produk emulsi lemak yang kadar
lemaknya tidak kurang dari 80%
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa berbasis
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
Buah olahan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
500
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-11No.
Kategori
Pangan
04.2.1.2
04.2.1.3
04.2.2
05.1
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.3
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
Kategori Pangan
Sayur, kacang dan biji – bijian segar yang
permukaannya dilapisi glasir atau lilin atau
diberi perlakuan dengan bahan tambahan
pangan lain yang dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu mengawetkan
kesegaran dan kualitas sayuran
Sayur, kacang dan biji-bijian segar yang
dikupas, dipotong atau dirajang (sayur,
kacang, biji-bijian olah minimal)
Sayur, rumput laut, kacang dan biji-bijian
olahan
Produk kakao dan cokelat termasuk cokelat
analog dan pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari kategori
05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia dan
pati (misalnya puding nasi, puding tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu segar
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging unggas
dan daging hewan buruan yang dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan dan produk perikanan lainnya termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
telah mengalami pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
500
300
300
700
500
200
500
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
200
CPPB
200
200
200
200
200
500
500
500
500
500
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-12No.
Kategori
Pangan
09.4
10.2
10.3
10.4
11.4
11.6
12.2
12.4
12.5
12.6
12.7
13.4
13.5
14.1.2
14.1.3
14.1.4
14.2
15.0
Kategori Pangan
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Produk telur
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar telur
(misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis sirup
meja (misal sirup maple), sirup untuk hiasan
produk bakeri dan es (sirup karamel, sirup
beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table
top
sweeteners,
termasuk
yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
(misalnya bumbu mi instan)
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich, tidak
mencakup produk oles berbasis cokelat dan
kacang yang termasuk kategori
pangan
04.2.2.5 dan 05.1.3
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Sari buah dan sari sayuran
Nektar buah dan nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
500
50
50
CPPB
500
300
500
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
200
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-132. Riboflavin (Riboflavins)
INS. 101
Riboflavin (sintetik) (Riboflavin, synthetic)
INS. 101(i)
ADI
: 0-0,5 mg/kg berat badan
Sinonim
: Vitamin B2; lactoflavin
Fungsi lain
: Riboflavin 5’-natrium fosfat (Riboflavin 5'-phosphate sodium)
INS. 101(ii)
ADI
: 0-0,5 mg/kg berat badan
Sinonim
: Riboflavin 5'-phosphate ester monosodium salt; vitamin b2
phosphate ester monosodium salt
Fungsi lain
: Riboflavin (Bacillus subtilis) [Riboflavin (Bacillus subtilis)]
INS. 101(iii)
ADI
: 0-0.5 mg/kg berat badan
Sinonim
: Vitamin B2; lactoflavin
Fungsi lain
: No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.6.1
01.6.2
01.6.5
01.7
01.8
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.4
03.0
04.1.1.2
04.1.2.4
04.1.2.5
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Whey dan produk whey, kecuali keju whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalad
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
riboflavin
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
250
150
150
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-14No.
Kategori
Pangan
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.10
04.1.2.11
04.1.2.12
04.2.1.2
04.2.2.1
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.4
Kategori Pangan
Produk oles berbasis buah (misalnya
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah fermentasi
Produk buah untuk isi pastri
Buah yang dimasak
Sayur, kacang dan biji - bijian segar yang
permukaannya dilapisi glasir atau lilin atau
diberi perlakuan dengan bahan tambahan
pangan lain yang dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu mengawetkan
kesegaran dan kualitas sayuran
Sayur, kacang dan biji-bijian beku
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayuran (termasuk jamur,
akar dan umbi, kacang dan aloe vera) dan
rumput laut, tidak termasuk kategori
pangan 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula/permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu semi kering
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
riboflavin
250
150
150
150
100
150
100
150
150
150
250
150
100
150
100
100
500
150
150
150
250
100
150
150
150
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-15No.
Kategori
Pangan
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
10.4
11.3
11.4
11.6
12.2
12.4
12.5
12.6
12.10
13.4
13.5
13.6
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
14.1.3.4
14.1.4
Kategori Pangan
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
(misalnya bumbu mi instan)
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Protein produk
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Sari buah
Sari sayuran
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayur
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
riboflavin
150
150
150
150
150
150
500
500
150
150
150
175
150
150
150
150
150
150
450
450
150
150
450
450
150
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-16No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
14.1.5
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal,
dan minuman biji-bijian dan sereal panas,
kecuali cokelat
14.2.2
14.2.4
14.2.7
Cider dan perry
Anggur buah
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
15.0
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
riboflavin
150
(hanya untuk
minuman
botanikal,
serbuk
minuman
tradisional,
serbuk
sekoteng,
minuman sari
kacang hijau,
serbuk
minuman
kedelai dan
serbuk
minuman)
150
150
50
150
3. Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Carmines and cochineal
extract)
Karmin CI. No. 75470 (Carmines)
INS. 120
ADI
: 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim
: Carmine; cochineal carmine; C.I. Natural red 4; hydrated
aluminium
chelate
of
carminic
acid
(7-beta-Dglucopyranosyl-3,5,6,8-tetrahydroxy-1-methyl-9,10-dioxoanthracene-2-carboxylic acid)
Fungsi lain
: Ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Cochineal extract)
INS. 120
ADI
: Tidak dinyatakan (No ADI Allocated)
Sinonim
: C.I.Natural
red
4,
7-beta-D-glucopyranosyl-3,5,6,8tetrahydroxy-1-methyl-9,10-dioxoanthracene-2-carboxylic
acid
Fungsi lain
: -
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-17No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.5.2
01.6.2.1
01.6.4.2
01.7
03.0
04.1.2.4
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
05.1
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Susu dan krim bubuk analog
Keju peram total, termasuk kulit kejunya
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalad
Produk oles berbasis buah (misalnya
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah untuk isi pastri
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk kakao dan cokelat termasuk cokelat
analog dan pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
asam karminat
100
200
125
100
100
100
200
200
200
200
200
150
200
200
200
200
300
300
300
500
200
200
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-18No.
Kategori
Pangan
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
08.2
08.3.1.1
08.3.1.2
08.3.1.3
08.3.2
08.3.3
08.4
09.2.1
09.2.2
09.2.3
09.2.4.1
09.2.4.2
09.2.4.3
09.2.5
Kategori Pangan
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Daging, daging unggas dan daging hewan
buruan yang dihaluskan yang dikuring
(termasuk penggaraman) tanpa pemasakan
Dihaluskan,
yang
dikuring
(termasuk
penggaraman)
dan
dikeringkan
tanpa
pemasakan
Daging, daging unggas dan daging hewan
buruan, yang dihaluskan, difermentasi tanpa
perlakuan panas
Daging, daging unggas dan daging hewan
buruan, yang dihaluskan, dan diolah dengan
perlakuan panas
Daging, daging unggas dan daging hewan
buruan
yang dihaluskan, diolah dan
dibekukan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan, filet ikan dan produk perikanan
meliputi
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
Ikan, filet ikan dan hasil perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
berlapis tepung yang dibekukan
Hancuran (minced) dan sari (krim) ikan
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
Ikan dan produk perikanan kukus atau
rebus
Moluska, krustasea dan ekinodermata rebus
atau kukus
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea, ekinodermata goreng
atau panggang (oven atau bara)
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diasap, dikeringkan, difermentasi dengan
atau tanpa garam
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
asam karminat
200
200
100
200
200
200
200
200
200
500
200
100
100
100
100
500
100
500
500
500
250
500
300
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-19No.
Kategori
Pangan
09.3.1
09.3.2
09.3.3
09.3.4
09.4
10.4
11.4
11.6
12.2.2
12.4
12.10
13.4
13.5
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
14.1.3.4
14.1.4
14.2.1
Kategori Pangan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
direndam dalam bumbu (marinasi) dan atau
di dalam jelly
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diolah menjadi pikel dan atau direndam
dalam larutan garam
Pengganti salmon, caviar dan produk telur
ikan lainnya
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata semi
awet (contohnya adalah pasta ikan)
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias) termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Bumbu dan kondimen
Mustard
Produk protein lainnya
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Sari buah
Sari sayuran
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayur
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
asam karminat
500
500
500
100
500
100
500
300
500
300
100
50
50
100
100
300
300
100
100
300
300
100
200
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-20No.
Kategori
Pangan
14.2.2
14.2.4
14.2.6
15.1
15.2
Kategori Pangan
Cider dan perry
Anggur buah
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Makanan ringan – berbahan dasar kentang,
umbi, serealia, tepung atau pati (dari umbi
dan kacang)
Olahan kacang, termasuk kacang terlapisi
dan campuran kacang (contoh dengan buah
kering)
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
asam karminat
200
200
200
200
100
4. Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll)
INS. 140
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.3.2
01.4.4
01.5.2
01.6.1
01.6.2
01.6.4.2
01.6.5
01.7
01.8.1
02.1.2
02.1.3
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
: tidak dinyatakan (not limited)
: Magnesium chlorophyll; magnesium
natural green 3
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa
dan atau difermentasi (contohnya susu
coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman berbasis whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim analog
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Lemak dan minyak nabati
Lemak babi, lemak sapi, lemak domba,
minyak ikan dan lemak hewani lain
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends
of butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang
dari 80%
phaeophytin;
C.I
Batas Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-21No.
Kategori
Pangan
02.3
02.4
03.0
04.1.1.2
Kategori Pangan
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam
air, termasuk produk campuran emulsi
lemak dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
04.1.2
04.2.1.2
Buah olahan
Sayur, kacang dan biji - bijian segar yang
permukaannya dilapisi glasir atau lilin atau
diberi perlakuan dengan bahan tambahan
pangan lain yang dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu mengawetkan
kesegaran dan kualitas sayuran
04.2.2.2
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka,
minyak, larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan
biji-bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur,
kacang dan biji-bijian (misalnya makanan
pencuci mulut dan saus sayur, sayur
bergula) tidak termasuk produk dari
kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayuran (termasuk
jamur, akar dan umbi, kacang dan aloe
vera) dan rumput laut, tidak termasuk
kategori pangan 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled
oats
Pasta dan mi serta produk sejenis pasta
Pasta dan mi pra-masak serta produk
sejenis
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4.2
06.4.3
Batas Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-22No.
Kategori
Pangan
06.5
06.6
06.7
06.8
07.0
08.1.1
Batas Maksimum
(mg/kg)
Kategori Pangan
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah, dalam bentuk utuh atau
potongan
08.1.2
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah yang dihaluskan
08.2
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan segar
08.3
08.4
09.1.1
09.1.2
Moluska,
segar
krustasea
dan
ekinodermata
09.2.1
Ikan, filet ikan dan produk perikanan
meliputi
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi
dan untuk
memberi cap dan
merek di
permukaan luar
produk)
1000
(hanya pada
loganiza)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya pada fish
roe)
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
(hanya untuk
produk surimi
dan fish roe)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-23No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
09.2.2
Ikan, filet ikan dan hasil perikanan
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
berlapis
tepung
yang
dibekukan
09.2.3
Hancuran (minced) dan sari (krim) ikan
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
09.2.4.1
Ikan dan produk perikanan kukus atau
rebus
Moluska, krustasea dan ekinodermata
rebus atau kukus
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea, ekinodermata goreng
atau panggang (oven atau bara)
09.2.4.2
09.2.4.3
09.2.5
09.3
09.4
10.1
10.2.3
10.3
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diasap, dikeringkan, difermentasi dengan
atau tanpa garam
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Telur segar
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
Batas Maksimum
(mg/kg)
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan untuk
di bagian lapisan
luar dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
(hanya untuk
produk ikan
asap)
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
memberi cap dan
merk di
permukaan luar
produk)
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-24No.
Kategori
Pangan
10.4
11.6
12.2.2
12.3
12.4
12.5
12.6
12.7
12.8
12.9
12.10
13.3
13.4
13.5
13.6
14.1.2
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.3.2
14.2.3.3
14.2.4
14.2.5
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis
buatan (table top sweeteners, termasuk
yang
mengandung
pemanis
dengan
intensitas tinggi)
Bumbu dan kondimen
Cuka makan
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis
cokelat dan kacang dari kategori 04.2.2.5
dan 05.1.3
Ragi dan produk sejenisnya
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk
dari kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan
13.6
Suplemen pangan
Sari buah dan sari sayuran
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur sparkling dan semi sparkling
Anggur fortifikasi dan anggur liqueur dan
anggur manis
Anggur buah
Mead, anggur madu
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(kecuali produk
bayi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-255. Klorofil dan Klorofilin tembaga kompleks CI. No. 75810 (Chlorophylls and
chlorophyllins, copper complexes)
INS. 141
Klorofil tembaga kompleks CI. No. 75810 (Chlorophylls, Copper Complexes
INS. 141(i)
ADI
: 0-15 mg/kg berat badan
Sinonim
: Copper chlorophyll; copper phaeophytin; C.I. natural green
3
Fungsi lain
: Klorofilin tembaga kompleks CI. No. 75815 (Chlorophyllin copper complexes,
sodium and potassium salts)
INS. 141(ii)
ADI
: 0-15 mg/kg berat badan
Sinonim
: Potassium
copper
chlorophyllin;
Sodium
copper
chlorophyllin
Fungsi lain
: No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.0
03.0
04.1.2
04.2.2
05.0
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Lemak, minyak dan emulsi minyak
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Sayur, rumput laut, kacang dan biji-bijian
olahan
Kembang gula/permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
Cuprum (Cu)
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-26No.
Kategori
Pangan
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.4
11.4
11.6
12.2
12.4
12.5
12.6
12.7
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
Kategori Pangan
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (xilosa, sirup maple,
gula hias). Termasuk semua jenis sirup meja
(misal sirup maple), sirup untuk hiasan
produk bakeri dan es (sirup karamel, sirup
beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
(misalnya bumbu mi instan)
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis
Cokelat dan kacang yang termasuk kategori
pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3
Sari buah
Sari sayuran
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayur
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
Cuprum (Cu)
30
30
30
30
30
30
30
30
60
30
30
60
30
30
30
30
30
60
60
30
30
60
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-27No.
Kategori
Pangan
14.1.3.4
14.1.4
14.1.5
14.2
15.0
Kategori Pangan
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal,
dan minuman biji-bijian dan sereal panas,
kecuali cokelat
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
Cuprum (Cu)
60
30
30
(hanya untuk
minuman
botanikal,
serbuk
minuman
tradisional,
serbuk
sekoteng,
minuman sari
kacang hijau,
serbuk
minuman
kedelai dan
serbuk
minuman)
60
30
6. Karamel I Plain (Caramel I – plain)
INS. 150a
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.3.2
01.4.4
01.5.2
01.6.1
01.6.2
01.6.4.2
01.6.5
01.7
: tidak dinyatakan (not specified)
: Plain caramel; caustic caramel
: -
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi (contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim analog
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-28No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
atau yoghurt dengan buah
01.8.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.1.2
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
04.1.2
04.2.1.2
Buah olahan
Sayur, kacang dan biji - bijian segar yang
permukaannya dilapisi glasir atau lilin atau
diberi perlakuan dengan bahan tambahan
pangan lain yang dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu mengawetkan
kesegaran dan kualitas sayuran
04.2.2.2
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayuran (termasuk jamur,
akar dan umbi, kacang dan aloe vera) dan
rumput laut, tidak termasuk kategori
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-29No.
Kategori
Pangan
04.2.2.8
05.0
06.1
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8
07.0
08.1.1
08.1.2
Kategori Pangan
pangan 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Biji-bijian utuh, patahan, atau serpihan,
termasuk beras
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah, dalam bentuk utuh atau
potongan
09.1.1
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah yang dihaluskan
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan segar
09.1.2
Moluska, krustasea dan ekinodermata segar
09.2.1
Ikan, filet ikan dan
meliputi
moluska,
08.2
08.3
08.4
produk perikanan
krustasea
dan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya pada
fish roe)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
(hanya untuk
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-30No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
ekinodermata yang dibekukan
09.2.2
Ikan, filet ikan dan hasil perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
berlapis tepung yang dibekukan
09.2.3
Hancuran (minced) dan sari (krim) ikan
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
09.2.4.1
Ikan dan produk perikanan kukus atau
rebus
Moluska, krustasea dan ekinodermata rebus
atau kukus
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea, ekinodermata goreng
atau panggang (oven atau bara)
09.2.4.2
09.2.4.3
09.2.5
09.3
09.4
10.1
10.2.3
10.3
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diasap, dikeringkan, difermentasi dengan
atau tanpa garam
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Telur segar
Batas
Maksimum
(mg/kg)
produk surimi
dan fish roe)
CPPB
(hanya
digunakan di
roti atau
adonan untuk
pelapis)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
memberi cap
dan merek di
permukaan luar
produk)
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
CPPB
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-31No.
Kategori
Pangan
10.4
11.6
12.1.2
12.2.1
12.2.2
12.3
12.4
12.5
12.6
12.7
12.8
12.9
12.10
13.3
13.4
13.5
13.6
14.1.4
14.1.5
14.2
15.0
Kategori Pangan
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Pengganti garam
Herba dan rempah
Bumbu dan kondimen
Cuka makan
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang dari kategori 04.2.2.5 dan 05.1.3
Ragi dan produk sejenisnya
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal,
dan minuman biji-bijian dan sereal panas,
kecuali cokelat
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
herba)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(kecuali produk
bayi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-327. Karamel III amonia proses (Caramel III - ammonia process)
INS. 150c
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.3.2
01.4.4
01.5.2
01.6.1
01.6.2.2
01.6.4.2
01.6.5
01.7
02.4
03.0
04.1.2.3
04.1.2.4
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
: 0–200 mg/kg berat badan (dalam bentuk cair) atau 0-150
mg/kg berat badan (dalam bentuk padatan)
: Ammonia caramel
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim analog
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Kulit keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah dalam cuka, minyak dan larutan
garam
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi
/sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalade
Produk oles berbasis buah (misalnya
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah untuk isi pastry
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
150
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
2000
CPPB
1000
CPPB
CPPB
CPPB
500
CPPB
7500
CPPB
7500
500
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-33No.
Kategori
Pangan
04.2.2.6
05.1.3
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4.3
06.5
06.8.1
07.0
08.0
Kategori Pangan
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Olesan berbasis kakao, termasuk isian
(filling)
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Minuman kedelai
Produk bakeri
Daging dan produk daging, termasuk daging
unggas dan daging hewan buruan
09.1
Ikan dan produk perikanan segar, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata serta
amfibi dan reptil
09.2
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Pengganti salmon, caviar dan produk telur
ikan lainnya
09.3.3
09.4
10.4
11.4
12.2.2
12.3
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias) termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup
Untuk hiasan produk bakeri dan es (sirup
karamel, sirup beraroma) dan gula untuk
hiasan kue (contohnya kristal gula berwarna
untuk kukis)
Bumbu dan kondimen
Cuka makan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
20000
CPPB
6500
10000
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(untuk
permukaan)
CPPB
(untuk
permukaan dan
hanya untuk
telur ikan)
CPPB
(hanya untuk
telur ikan)
CPPB
(hanya untuk
telur ikan)
500
(hanya untuk
telur ikan)
CPPB
CPPB
CPPB
1000
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-34No.
Kategori
Pangan
12.4
12.5
12.6
12.7
12.9.2.3
12.10
13.3
13.4
13.5
13.6
14.1.2.1
14.1.3.2
14.1.3.4
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.3.3
14.2.4
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis coklat
dan kacang dari kategori 04.2.2.5 dan 05.1.3
Saus kedelai lainnya
Protein produk
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Sari buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur fortifikasi dan anggur liqueur dan
anggur manis
Anggur buah
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
50000
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(kecuali produk
bayi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
8. Karamel IV amonia sulfit proses (Caramel IV - sulphite ammonia process)
INS. 150d
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
: 0–200 mg/kg berat badan (dalam bentuk cair) atau 0-150
mg/kg berat badan (dalam bentuk padatan)
: Sulfite ammonia caramel
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya
susu coklat,
eggnog, minuman yoghurt, minuman berbasis
Batas
Maksimum
(mg/kg)
150
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-35No.
Kategori
Pangan
01.3.2
01.4.4
01.5.2
01.6.1
01.6.2.2
01.6.4.2
01.6.5
01.7
02.4
03.0
04.1.2.3
04.1.2.4
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
05.1.3
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4.2
Kategori Pangan
whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim analog
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Kulit keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar susu
(misalnya puding, yoghurt berperisa atau
yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalad
Produk oles berbasis buah (misalnya chutney)
tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah untuk isi pastri
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Olesan berbasis kakao, termasuk isian (filling)
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari kategori
05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenis pasta
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
100
CPPB
2000
CPPB
1000
CPPB
CPPB
1500
500
CPPB
7500
CPPB
7500
500
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
20000
CPPB
2500
6500
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-36No.
Kategori
Pangan
06.4.3
06.5
06.8.1
07.1
07.2.1
07.2.2
07.2.3
08.0
09.1
09.2
09.3.3
09.4
10.4
11.4
12.2.2
12.3
12.4
12.5.1
12.5.2
12.6
12.7
12.9
12.10
Kategori Pangan
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia dan
pati (misalnya puding nasi, puding tapioka)
Minuman kedelai
Roti dan produk bakeri tawar dan premiks
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard, vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Daging dan produk daging, termasuk daging
unggas dan daging hewan buruan
Ikan dan produk perikanan segar, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata serta
amfibi dan reptil
Ikan dan produk perikanan lainnya termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
telah mengalami pengolahan
Pengganti salmon, caviar dan produk telur
ikan lainnya
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar telur
(misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis sirup
meja (misal sirup maple), sirup untuk hiasan
produk bakeri dan es (sirup
Karamel, sirup beraroma) dan gula untuk
hiasan kue (contohnya kristal gula berwarna
untuk kukis)
Bumbu dan kondimen
Cuka makan
Mustard
Sup siap saji dan kaldu, termasuk kalengan,
botol dan beku
Bubuk atau campuran untuk sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich, tidak
mencakup produk oles berbasis cokelat dan
kacang yang termasuk kategori
pangan
04.2.2.5 dan 05.1.3
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Batas
Maksimum
(mg/kg)
10000
CPPB
CPPB
1200
CPPB
1200
CPPB
CPPB
CPPB
(untuk
permukaan,
hanya pada
telur ikan)
CPPB
(untuk telur
ikan)
CPPB
(untuk telur
ikan)
500
(untuk telur
ikan)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
3000
CPPB
1500
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-37No.
Kategori
Pangan
13.3
13.4
13.5
14.1.2.1
14.1.3.2
14.1.3.4
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.3.3
14.2.4
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Sari buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur fortifikasi dan anggur liqueur dan
anggur manis
Anggur buah
Minuman spirit yang mengandung etanol lebih
dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman
cooler-spirit,
penyegar
rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
(kecuali
produk bayi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
9. Karbon tanaman CI. No.77266 (Vegetable carbon)
INS. 153
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.6.1
01.6.2
01.6.3
01.6.4.2
01.6.5
01.6.6
03.0
04.1.2
: tidak dinyatakan (no ADI was allocated)
: vegetable black; carbon black (vegetable sources)
: Kategori Pangan
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju whey
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan
Buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Keju protein whey
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-38No.
Kategori
Pangan
04.2.2
05.0
06.3
06.4
06.6
06.7
06.8.2
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
11.4
11.6
12.2
13.5
Kategori Pangan
Sayur, rumput laut, kacang dan biji-bijian
olahan
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
(misalnya bumbu mi instan)
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-39No.
Kategori
Pangan
15.0
Kategori Pangan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Makanan siap santap
CPPB
10. Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 [Beta-carotenes (vegetable)]
INS. 160a (ii)
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.3.2
01.4.2
01.5.2
01.6.1
01.6.2.1
01.6.2.2
01.6.2.3
01.6.3
01.6.4.2
01.6.5
01.7
02.1.2
02.1.3
02.2.1.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
: tidak dinyatakan (acceptable)
: Natural ß-carotene, carotenes-natural; CI Food Orange 5,
mixed carotenes
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim yang disterilkan atau secara UHT, krim
“whipping” atau “whipped”, dan krim rendah
lemak (plain)
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram total, termasuk kulit kejunya
Kulit keju peram
Bubuk keju (untuk rekonstitusi contohnya
dalam pembuatan saus keju)
Keju whey
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Lemak dan minyak nabati
Lemak babi, lemak sapi, lemak domba,
minyak ikan dan lemak hewani lain
Mentega dan konsentrat mentega
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa berbasis
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
Batas
Maksimum
(mg/kg)
1000
1000
CPPB
1000
600
600
1000
1000
1000
1000
1000
(untuk
permukaan)
1000
1000
1000
600
50
50
1000
1000
1000
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-40No.
Kategori
Pangan
03.0
04.1.2.3
04.1.2.4
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.10
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
05.1.3
05.1.5
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4.2
06.4.3
06.5
06.6
07.0
08.2
08.3.1
Kategori Pangan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
1000
sherbet dan sorbet
Buah dalam cuka, minyak dan larutan
1000
garam
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
1000
sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalad
1000
Produk oles berbasis buah (misalnya
500
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
1000
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
1000
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah fermentasi
200
Pure dan produk oles sayur, kacang dan biji1000
bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
1000
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
1000
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Olesan berbasis kakao, termasuk isian
1000
(filling)
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
100
Kembang gula / permen meliputi kembang
500
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
500
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
20000
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
400
Pasta dan mi serta produk sejenis pasta
1000
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
1000
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
1000
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
1000
permukaan ikan atau daging ayam)
Produk bakeri
1000
Produk olahan daging, daging unggas dan
5000
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh (sebagai glazing,
atau potongan
coating dan
dekorasi)
Produk daging, daging unggas, dan daging
20
hewan buruan yang dihaluskan, tanpa
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-41No.
Kategori
Pangan
08.3.2
08.3.3
08.4
09.2.3
09.2.4.2
09.2.4.3
09.2.5
09.3.1
09.3.2
09.3.3
09.3.4
09.4
10.2
10.4
12.2
12.4
Kategori Pangan
pemasakan
Daging, daging unggas dan daging hewan
buruan, yang dihaluskan, dan diolah dengan
perlakuan panas
Batas
Maksimum
(mg/kg)
20
Daging, daging unggas dan daging hewan
5000
buruan yang dihaluskan, diolah dan (sebagai glazing,
dibekukan
coating dan
dekorasi)
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
5000
selongsong sosis)
Hancuran (minced) dan sari (krim) ikan
1000
termasuk
moluska,
krustasea
dan (sebagai glazing,
ekinodermata yang dibekukan
coating dan
dekorasi)
Moluska, krustasea dan ekinodermata rebus
1000
atau kukus
Ikan dan produk perikanan termasuk
1000
moluska, krustasea, ekinodermata goreng (sebagai glazing,
atau panggang (oven atau bara)
coating dan
dekorasi)
Ikan dan produk perikanan termasuk
1000
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diasap, dikeringkan, difermentasi dengan
atau tanpa garam
Ikan dan produk perikanan termasuk
1000
moluska, krustasea dan ekinodermata yang (sebagai glazing,
direndam dalam bumbu (marinasi) dan atau
coating dan
di dalam jelly
dekorasi)
Ikan dan produk perikanan termasuk
1000
moluska, krustasea dan ekinodermata yang (sebagai glazing,
diolah menjadi pikel dan atau direndam
coating dan
dalam larutan garam
dekorasi)
Pengganti salmon, caviar dan produk telur
1000
ikan lainnya
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
1000
ikan
dan
produk
perikanan
yang (sebagai glazing,
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
coating dan
moluska, krustasea dan ekinodermata
dekorasi)
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
500
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Produk telur
1000
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
150
telur (misalnya custard)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
500
(misalnya bumbu mi instan)
Mustard
1000
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-42No.
Kategori
Pangan
12.5
12.6.1
12.6.2
12.6.3
12.7
12.10
13.2
13.3
13.4
13.5
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.4
14.2.6
14.2.7
Kategori Pangan
Sup dan kaldu
Saus teremulsi (misalnya mayonais, salad
dressing)
Saus non-emulsi (misalnya kecap, saus
tomat, saus keju, saus krim, gravi coklat)
Bubuk untuk saus dan gravies
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang yang termasuk kategori pangan
04.2.2.5 dan 05.1.3
Protein produk
Makanan bayi dan anak dalam masa
pertumbuhan
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur buah
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
1000
2000
2000
2000
1000
1000
600
600
(kecuali produk
bayi)
600
600
2000
600
600
600
600
600
11. Ekstrak anato CI. No. 75120 (berbasis bixin) (Annatto extracts, bixin based :
Aqueous Processed Bixin, Solvent-Extracted Bixin, Oil-Processed Bixin)
INS. 160b (i)
ADI
Sinonim
Fungsi lain
: 0-12 mg/kg berat badan (sebagai bixin)
: Annatto E; orlean; terre orellana; L. Orange; annatto B;
rocou
: -
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-43-
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.6.4.2
01.6.5
01.6.6
01.7
01.8
02.1
02.2
02.3
02.4
03.0
04.1.2
04.2.2.1
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
04.2.2.8
05.1
05.2
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
Kategori Pangan
bixin dengan
norbixin
maksimum 28%
terhadap bixin
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
5
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
10
tambahan buah, sayur dan atau daging
Keju analog
10
Keju protein whey
10
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
5
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Whey dan produk whey, kecuali keju whey
10
Lemak dan minyak (edible) yang tidak
30
mengandung air
Emulsi lemak terutama tipe emulsi air dalam
30
minyak
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
10
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa berbasis
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
10
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
20
sherbet dan sorbet
Buah olahan
20
Sayur, kacang dan biji-bijian beku
10
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
20
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
10
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
10
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan biji20
bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
10
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayuran (termasuk jamur,
20
akar dan umbi, kacang dan aloe vera) dan
rumput laut, tidak termasuk kategori
pangan 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
20
Produk kakao dan cokelat termasuk cokelat
20
analog dan pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
25
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-44-
No.
Kategori
Pangan
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.3
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.4
Kategori Pangan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu segar
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
bixin dengan
norbixin
maksimum 28%
terhadap bixin
25
30
10
10
10
10
20
5
10
20
10
10
10
10
10
20
20
20
20
20
20
10
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-45-
No.
Kategori
Pangan
11.4
11.6
12.2
12.4
12.5
12.6
12.7
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
14.1.3.4
14.1.4
14.2
15.0
Batas
Maksimum
(mg/kg) sebagai
Kategori Pangan
bixin dengan
norbixin
maksimum 28%
terhadap bixin
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
30
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Herba, rempah, bumbu dan kondimen
(misalnya bumbu mi instan)
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang yang termasuk kategori pangan
04.2.2.5 dan 05.1.3
Sari buah
Sari sayuran
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayur
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
25
30
10
10
10
10
5
5
15
15
5
5
15
15
5
5
10
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-4612. Karotenoid (Carotenoids)
Beta-karoten (sintetik) CI. No. 40800 (beta-carotenes (synthetic))
INS. 160a (i)
ADI
: 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim
: C.I food orange 5
Fungsi lain
: Beta-karoten dari Blakeslea trispora [beta-carotenes (Blakeslea trispora)]
INS. 160a (iii)
ADI
: 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim
: Beta-carotene; beta,beta-carotene; C.I. food orange 5
Fungsi lain
: Beta-apo-8’-karotenal CI. No. 40820 (Beta-Apo-8'Carotenal)
INS. 160e
ADI
: 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim
: C.I. food orange 6
Fungsi lain
: Etil ester dari beta apo-8’- asam karotenoat CI. No. 40825 (Beta-Apo-8' Carotenoic Acid Ethyl Ester)
INS. 160f
ADI
: 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim
: C.I food orange 7
Fungsi lain
: No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.6.1
01.6.2.1
01.6.2.2
01.6.4.2
01.7
02.2
03.0
04.1.1.2
04.1.2.1
04.1.2.2
04.1.2.3
04.1.2.4
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram total, termasuk kulit kejunya
Kulit keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan buah, sayur dan atau daging
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Emulsi lemak terutama tipe emulsi air
dalam minyak
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
Buah beku
Buah kering
Buah dalam cuka, minyak dan larutan
garam
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
sterilisasi)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
150
35
100
500
200
100
50
50
CPPB
300
200
300
200
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-47No.
Kategori
Pangan
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.11
04.1.2.12
04.2.2.1
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.8
05.1
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.4
06.8.4.1
Kategori Pangan
Jem, jeli dan marmalad
Produk oles berbasis buah (misalnya
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah untuk isi pastri
Buah yang dimasak
Sayur, kacang dan biji-bijian beku
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan
biji-bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Produk kakao dan cokelat termasuk cokelat
analog dan pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled
oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu semi kering
Tahu semi-kering yang diolah dengan saus
kental
Batas
Maksimum
(mg/kg)
300
300
200
300
150
150
200
300
200
300
200
300
300
200
300
500
500
500
200
300
150
300
300
150
200
200
200
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-48No.
Kategori
Pangan
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.0
10.4
11.4
11.6
12.2.2
12.4
12.5
13.4
13.5
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
14.1.3.4
14.1.4
14.1.5
Kategori Pangan
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Produk bakeri
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (xilosa, sirup maple,
gula hias). Termasuk semua jenis sirup meja
(misal sirup maple), sirup untuk hiasan
produk bakeri dan es (sirup karamel, sirup
beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Bumbu dan kondimen
Mustard
Sup dan kaldu
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Sari buah
Sari sayur
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayur
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal,
dan minuman biji-bijian dan sereal panas,
kecuali cokelat
Batas
Maksimum
(mg/kg)
200
200
200
200
150
500
500
500
300
300
50
300
150
150
450
450
150
150
450
450
150
150
(hanya untuk
minuman
botanikal,
serbuk minuman
tradisional,
serbuk sekoteng,
minuman sari
kacang hijau,
serbuk minuman
kedelai dan
serbuk
minuman)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-49No.
Kategori
Pangan
14.2
15.0
Kategori Pangan
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
150
200
13. Merah bit (Beet red)
INS. 162
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.3.2
01.4.4
01.5.2
01.6.1
01.6.2
01.6.4.2
01.6.5
01.7
01.8.1
02.1.2
02.1.3
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
: tidak dinyatakan (not specified)
: Beet root red
: -
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi (contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Krimer minuman (bukan susu)
Krim analog
Susu dan krim bubuk analog
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju olahan berperisa, keju olahan dengan
tambahan
Buah, sayur dan atau daging
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Lemak dan minyak nabati
Lemak babi, lemak sapi, lemak domba,
minyak ikan dan lemak hewani lain
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-50No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
04.1.1.2
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
04.1.2
04.2.1.2
Buah olahan
Sayur, kacang dan biji - bijian segar yang
permukaannya dilapisi glasir atau lilin atau
diberi perlakuan dengan bahan tambahan
pangan lain yang dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu mengawetkan
kesegaran dan kualitas sayuran
04.2.2.2
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan, botol atau dalam
retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayuran (termasuk jamur,
akar dan umbi, kacang dan aloe vera) dan
rumput laut, tidak termasuk kategori
pangan 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Biji-bijian utuh, patahan, atau serpihan,
termasuk beras
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenis pasta
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
04.2.2.8
05.0
06.1
06.3
06.4.2
06.4.3
06.5
06.6
06.7
06.8
07.0
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-51No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
08.1.1
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah, dalam bentuk utuh atau
potongan
08.1.2
Daging, daging unggas, dan daging hewan
buruan mentah yang dihaluskan
08.2
09.1.1
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan segar
09.1.2
Moluska, krustasea dan ekinodermata segar
09.2.1
Ikan, filet ikan dan produk perikanan
meliputi
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
Ikan, filet ikan dan hasil perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
berlapis tepung yang dibekukan
08.3
08.4
09.2.2
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
(kecuali untuk
loganiza segar
atau utuh
adalah 1000
mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
fish roe)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-52No.
Kategori
Pangan
Kategori Pangan
09.2.3
Hancuran (minced) dan sari (krim) ikan
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata yang dibekukan
09.2.4.1
Ikan dan produk perikanan kukus atau
rebus
Moluska, krustasea dan ekinodermata rebus
atau kukus
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea, ekinodermata goreng
atau panggang (oven atau bara)
09.2.4.2
09.2.4.3
09.2.5
09.3
09.4
10.1
10.2.3
10.3
10.4
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
diasap, dikeringkan, difermentasi dengan
atau tanpa garam
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Telur segar
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya
digunakan
untuk di bagian
lapisan luar
dari buah,
sayuran, daging
atau ikan serta
untuk dekorasi)
CPPB (hanya
untuk produk
ikan asap)
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
memberi cap
dan merek di
permukaan luar
produk)
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
CPPB
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
CPPB
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
CPPB
telur (misalnya custard)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-53No.
Kategori
Pangan
11.4
11.6
12.2.2
12.3
12.4
12.5
12.6
12.7
12.8
12.9
12.10
13.3
13.4
13.5
13.6
14.1.4
14.1.5
14.2.1
14.2.2
14.2.3.2
14.2.3.3
14.2.4
14.2.5
14.2.6
Kategori Pangan
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Bumbu dan kondimen
Cuka makan
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang dari kategori 04.2.2.5 dan 05.1.3
Ragi dan produk sejenisnya
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Makanan diet khusus untuk keperluan
kesehatan, termasuk untuk bayi dan anakanak (kecuali produk kategori pangan 13.1)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan .. 240
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal,
dan minuman biji-bijian dan sereal panas,
kecuali cokelat
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur sparkling dan semi sparkling
Anggur fortifikasi dan anggur liqueur dan
anggur manis
Anggur buah
Mead, anggur madu
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(kecuali produk
bayi)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
(hanya untuk
serbuk
minuman
kedelai)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-54No.
Kategori
Pangan
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
14. Antosianin (Anthocyanins)
INS. 163
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.1.2
04.1.2.1
04.1.2.2
04.1.2.3
04.1.2.4
04.1.2.5
04.1.2.6
04.1.2.7
04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.10
: 0-2,5 mg/kg berat badan
: Anthocyans
: -
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah utuh segar dengan permukaan diberi
perlakuan
Buah beku
Buah kering
Buah dalam cuka, minyak dan larutan
garam
Buah
dalam
kemasan
(pasteurisasi/
sterilisasi)
Jem, jeli dan marmalad
Produk oles berbasis buah (misalnya
chutney) tidak termasuk produk pada
kategori 04.1.2.5
Buah bergula
Bahan baku berbasis buah, meliputi bubur
buah, pure, topping buah dan santan kelapa
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Produk buah fermentasi
Batas
Maksimum
(mg/kg sebagai
antosianin
150
200
200
1000
6000
1000
1000
1500
1500
500
500
1500
1500
500
500
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-55No.
Kategori
Pangan
04.1.2.12
04.2.2.1
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.7
04.2.2.8
05.1
05.2
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
06.8.1
06.8.2
06.8.3
06.8.4
06.8.5
06.8.6
06.8.7
07.1
07.2
08.2
Kategori Pangan
Buah yang dimasak
Sayur, kacang dan biji-bijian beku
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan, botol atau dalam
retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Produk fermentasi sayur (termasuk jamur,
akar dan umbi, kacang dan aloe vera) dan
rumput laut, tidak termasuk katpang 12.10
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Produk kakao dan cokelat termasuk cokelat
analog dan pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula / permen keras dan lunak, nougat, dan
lain-lain, tidak termasuk produk dari
kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Minuman kedelai
Lapisan tipis cairan kedelai
Tahu segar
Tahu semi kering
Tahu kering
Kedelai fermentasi (contohnya nato)
Tahu fermentasi (contohnya keju kedelai)
Roti dan produk bakeri tawar dan premiks
Produk bakeri istimewa (manis, asin, gurih)
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Batas
Maksimum
(mg/kg sebagai
antosianin
500
1000
1000
500
1000
1500
1500
100
500
200
10000
500
500
200
400
1500
500
1000
100
400
1000
400
400
400
400
200
1500
5000
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-56No.
Kategori
Pangan
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.4
11.4
11.6
12.5
13.5
14.1.2.1
14.1.2.2
14.1.2.3
14.1.2.4
14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.3.3
14.1.3.4
14.1.4
14.2
15.0
Kategori Pangan
Produk-produk
olahan
daging,
daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Gula dan sirup lainnya (xilosa, sirup maple,
gula hias). Termasuk semua jenis sirup meja
(misal sirup maple), sirup untuk hiasan
produk bakeri dan es (sirup karamel, sirup
beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Sup dan kaldu
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Sari buah
Sari sayuran
Konsentrat sari buah
Konsentrat sari sayuran
Nektar buah
Nektar sayur
Konsentrat nektar buah
Konsentrat nektar sayur
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg sebagai
antosianin
5000
5000
1000
1500
1500
200
10000
10000
500
250
100
100
300
300
100
1500
300
1500
300
1500
500
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-5715. Titanium dioksida CI. No. 77891 (Titanium dioxide)
INS. 171
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
05.0
: tidak dinyatakan (not limited)
: C.I. pigment white 6
: Kategori Pangan
Kembang gula / permen dan cokelat
Batas
Maksimum
(mg/kg)
500
B. Pewarna Sintetis (Synthetic colour)
1. Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
INS. 102
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.2.1
02.4
03.0
04.1.2.2
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
05.1.4
05.1.5
05.2
: 0 – 7,5 mg/kg berat badan
: C.I. food yellow 4; F.D and C yellow no. 5; EEC serial no.
E102
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Semua produk emulsi lemak yang kadar
lemaknya tidak kurang dari 80%
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah kering
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula keras dan lunak / permen keras dan
lunak, nougat, dan lain-lain, tidak termasuk
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
30
70
70
70
300
300
70
2500
300
100
100
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-58No.
Kategori
Pangan
05.3
05.4
06.3
06.4
06.5
06.6
06.7
07.1.2
07.1.4
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
09.2.4
09.3
09.4
10.4
11.3
11.4
12.5.2
12.6.2
Kategori Pangan
produk dari kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi serta produk sejenisnya
(misalnya rice paper, vermiseli beras/bihun),
pasta kedelai dan mi kedelai
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
dikukus
atau
rebus
dan
atau
goreng/panggang
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Bubuk atau campuran untuk sup dan kaldu
Saus non-emulsi (misalnya kecap, saus
tomat, saus keju, saus krim, gravi coklat)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
100
300
70
70
70
70
70
70
50
100
70
70
100
15
15
15
70
70
70
70
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-59No.
Kategori
Pangan
13.4
14.1.4.1
14.1.4.2
14.2
Kategori Pangan
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
300
70
300
70
2. Kuning kuinolin CI. No. 47005 (Quinoline yellow)
INS. 104
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
03.0
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
05.2.1
05.2.2
05.3
06.3
06.5
06.7
07.1.6
: 0 -10 mg/kg berat badan (2006)
0 – 5 mg/kg berat badan (2011, tentative)
: C.I.. food yellow 13
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
300
70
2500
300
100
100
100
70
70
70
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-60No.
Kategori
Pangan
07.2.1
07.2.2
07.2.3
11.3
11.4
14.1.4
Kategori Pangan
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Serbuk minuman berkarbonat, sirup, squash,
minuman konsentrat dan serbuk minuman
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
100
70
70
70
300
3. Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset yellow FCF)
INS. 110
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
03.0
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
05.1.4
05.1.5
: 0 – 4 mg/kg berat badan
: CI Food Yellow 3; Orange Yellow S
: Kategori pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
300
300
70
2500
100
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-61No.
Kategori
Pangan
05.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.2
07.1.4
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
09.2.4
09.3
09.4
10.4
11.3
11.4
12.6.2
14.1.4.1
Kategori pangan
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula keras dan lunak / permen keras dan
lunak, nougat, dan lain-lain, tidak termasuk
produk dari kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
dikukus
atau
rebus
dan
atau
goreng/panggang
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Saus non-emulsi (misalnya kecap, saus
tomat, saus keju, saus krim, gravi coklat)
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Batas
Maksimum
(mg/kg)
100
100
300
70
70
70
70
100
100
70
70
100
15
15
15
70
70
70
70
70
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-62No.
Kategori
Pangan
14.1.4.2
Kategori pangan
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Batas
Maksimum
(mg/kg)
300
70
300
4. Karmoisin CI. No. 14720 (Azorubine (carmoisine))
INS. 122
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
05.2.1
05.2.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.4
07.1.6
07.2.1
: 0 – 4 mg/kg berat badan
: Azorubine; food red 3
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
70
300
300
70
2500
300
100
100
100
300
70
70
70
300
100
70
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-63No.
Kategori
Pangan
07.2.2
07.2.3
09.2.4
09.3
09.4
11.3
11.4
13.4
13.5
14.1.4.1
14.1.4.2
14.2
Kategori Pangan
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
dikukus
atau
rebus
dan
atau
goreng/panggang
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirop beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
100
15
15
15
70
70
70
70
70
300
70
300
70
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-645. Ponceau 4R CI. No. 16255 [Ponceau 4R (cochineal red A)]
INS. 124
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.2
04.1.2.5
04.1.2.9
05.1.3
05.1.4
05.1.5
05.2.1
05.2.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.2
07.1.4
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
: 0 – 4 mg/kg berat badan
: Cochineal red A; C.I. food red 7; new coccine; brilliant
scarlet
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah kering
Jem, jeli dan marmalad
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Olesan berbasis kakao, termasuk isian (filling)
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
70
70
70
70
2500
100
100
100
100
100
100
300
70
70
70
300
100
100
70
70
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-65No.
Kategori
Pangan
08.2
08.3
08.4
09.2.4
09.3
09.4
11.3
11.4
12.6.2
13.4
13.5
14.1.4.1
14.1.4.2
Kategori Pangan
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging unggas
dan daging hewan buruan yang dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
dikukus
atau
rebus
dan
atau
goreng/panggang
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Saus non-emulsi (misalnya kecap, saus
tomat, saus keju, saus krim, gravi coklat)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Batas
Maksimum
(mg/kg)
30
30
30
15
15
15
70
70
70
70
70
70
300
70
300
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-666. Eritrosin CI. No. 45430 (Erythrosine)
INS. 127
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
04.1.2.7
04.1.2.11
05.2.1
05.2.2
05.3
05.4
07.1.6
07.2.1
07.2.3
08.2
08.3
: 0 – 0,1 mg/kg berat badan
: C.I. food red 14; F.D and C red no. 3
: Kategori Pangan
Buah bergula
Produk buah untuk isi pastri
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau
custard,vla)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging unggas
dan daging hewan buruan yang dihaluskan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
100
100
25
25
25
100
20
300
20
30
30
7. Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC)
INS. 129
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
: 0 – 7 mg/kg berat badan
: C.I. food red 17; F.D and C red no. 40
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
300
300
70
2500
300
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-67No.
Kategori
Pangan
05.1.4
05.1.5
05.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.2
07.1.3
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
11.3
11.4
12.5.2
13.4
14.1.4.1
14.1.4.2
15.1
Kategori Pangan
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula keras dan lunak / permen keras dan
lunak, nougat, dan lain-lain, tidak termasuk
produk dari kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Produk bakeri tawar lainnya (misalnya bagel,
pita, muffin inggris)
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Bubuk atau campuran untuk sup dan kaldu
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Makanan ringan – berbahan dasar kentang,
umbi, serealia, tepung atau pati (dari umbi
dan kacang)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
100
100
100
100
300
70
70
70
100
100
100
70
70
100
70
70
70
70
70
300
70
300
15
(hanya
untuk
makanan
ekstrudat)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-688. Indigotin CI. No. 73015 [Indigotine (indigo carmine)]
INS. 132
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.5
04.1.2.9
05.1.4
05.1.5
05.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.2
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
: 0 – 5 mg/kg berat badan
: Indigo carmine; C.I. food blue 1; F.D and C blue no. 2
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Jem, jeli dan marmalad
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula keras dan lunak / permen keras dan
lunak, nougat, dan lain-lain, tidak termasuk
produk dari kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
70
70
70
2500
100
100
100
100
300
70
70
70
300
100
70
70
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-69No.
Kategori
Pangan
14.1.4
Kategori Pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Serbuk minuman berkarbonat, sirup, squash,
minuman konsentrat dan serbuk minuman
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
300
9. Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant blue FCF)
INS. 133
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
05.1.3
05.1.4
05.1.5
05.2
05.3
05.4
06.3
06.5
: 0 -12,5 mg/kg berat badan
: C.I. food blue 2; F.D and C blue no. 1
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Olesan berbasis kakao termasuk isian (filling)
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula / permen meliputi kembang
gula keras dan lunak / permen keras dan
lunak, nougat, dan lain-lain, tidak termasuk
produk dari kategori 05.1, 05.3 dan 05.4
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
70
300
300
70
2500
300
100
100
100
100
100
300
70
70
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-70No.
Kategori
Pangan
06.7
07.1.2
07.1.4
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
10.4
11.3
11.4
13.4
13.5
14.1.4.1
14.1.4.2
14.2
15.0
Kategori Pangan
Kue beras
Krekers, tidak termasuk krekers manis
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,
vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
100
100
100
70
70
100
70
70
70
70
70
70
300
70
300
70
70
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-7110. Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF)
INS. 143
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.5
04.1.2.7
04.1.2.9
04.1.2.11
05.1.3
05.1.4
05.1.5
05.2.1
05.2.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.4
07.1.6
07.2.1
07.2.2
07.2.3
12.2.2
: 0 – 25 mg/kg berat badan
: C.I. food green 3; F.D and C green no. 3
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Jem, jeli dan marmalad
Buah bergula
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Produk buah untuk isi pastri
Olesan berbasis kakao, termasuk isian (filling)
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Produk serupa roti termasuk roti untuk isi
(stuffing) dan tepung roti, tepung panir
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Bumbu dan kondimen
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
70
70
70
300
300
70
2500
300
100
100
100
100
100
100
300
70
70
70
100
100
70
70
100
100
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-72No.
Kategori
Pangan
14.1.4.1
14.1.4.2
Kategori Pangan
Minuman berbasis air berperisa yang
berkarbonat
Serbuk minuman berkarbonat
Minuman berbasis air berperisa tidak
berkarbonat, termasuk punches dan ades
Sirup, squash, minuman konsentrat dan
serbuk minuman
Batas
Maksimum
(mg/kg)
70
300
70
300
11. Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT)
INS. 155
ADI
Sinonim
Fungsi lain
No.
Kategori
Pangan
01.1.2
01.7
02.4
03.0
04.1.2.9
05.1.3
05.1.4
05.1.5
05.2.1
05.2.2
05.3
05.4
06.3
06.5
06.7
07.1.6
: 0 – 1,5 mg/kg berat badan
: Chocolate brown HT; C.I. food brown 3
: Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi contohnya susu coklat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Makanan pencuci mulut berbasis lemak tidak
termasuk makanan pencuci mulut berbasis
susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Makanan pencuci mulut (dessert) berbasis
buah termasuk makanan pencuci mulut
berbasis air berflavor buah
Tepung agar
Olesan berbasis kakao, termasuk isian (filling)
Produk kakao dan cokelat
Produk cokelat analog/ pengganti cokelat
Kembang gula keras/ permen keras
Kembang gula / permen lunak
Kembang gula karet / permen karet
Dekorasi (misalnya untuk bakery), topping
(non-buah) dan saus manis
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Kue beras
Premiks untuk roti tawar dan produk bakeri
tawar
Batas
Maksimum
(mg/kg)
30
30
30
30
30
1100
50
50
50
50
50
50
50
30
30
30
50
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-73No.
Kategori
Pangan
07.2.1
07.2.2
07.2.3
11.3
11.4
12.6.2
12.6.3
13.4
13.5
14.2
15.1
Kategori Pangan
Keik, kukis dan pai (isi buah atau custard,vla)
Produk bakeri istimewa lainnya (misalnya
donat, roll manis, scones, dan muffin)
Premiks untuk produk bakeri istimewa
(misalnya keik, panekuk)
Larutan gula dan sirup, juga gula invert
(sebagian), termasuk treacle dan molases
(tetes tebu) tidak termasuk produk dari
kategori 11.1.3
Gula dan sirup lainnya (misal xilosa, sirup
maple, gula hias). Termasuk semua jenis
sirup meja (misal sirup maple), sirup untuk
hiasan produk bakeri dan es (sirup karamel,
sirup beraroma) dan gula untuk hiasan kue
(contohnya kristal gula berwarna untuk
kukis)
Saus non-emulsi (misalnya kecap, saus
tomat, saus keju, saus krim, gravi coklat)
Bubuk untuk saus dan gravies
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4, dan 13.6
Minuman beralkohol, termasuk minuman
serupa yang bebas alkohol atau rendah
alkohol (sama dengan sari buah)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
30
30
50
50
50
50
50
50
30
50
30
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LUCKY S. SLAMET
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-74LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA
CONTOH FORMULIR PERMOHONAN PENGGUNAAN BTP
FORMULIR BTP 1
SURAT PERMOHONAN PENGGUNAAN BTP
Nama perusahaan/importir
Alamat perusahaan/importir
Nomor surat perusahaan/importir
Perihal
Lampiran
:
:
:
:
:
Kepada Yth.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Sesuai dengan ketentuan Pasal (7 atau 8)* Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan, nomor...tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pewarna, dengan ini kami mengajukan permohonan untuk
menggunakan BTP sebagai berikut:
a. Jenis BTP dan INS** :
b. Fungsi
:
c. Jenis pangan
:
d. Kategori pangan
:
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terimakasih.
TTD dan Cap Perusahaan
Nama Pemohon
Contact Person
Telp./Fax/E-mail
:
:
:
:
* Pilih salah satu: Pasal 7 bila BTP Pewarna Ikutan (Carry over) atau Pasal 8 bila BTP
Pewarna
** International Numbering System
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-75FORMULIR BTP 2
DATA UMUM BAHAN TAMBAHAN PANGAN
1. Nama Dagang
:
2. Nama Jenis
:
3. Jenis Kemasan dan Netto
:
4. Nama Pabrik/ Perusahaan
Alamat Pabrik/Perusahaan
Nomor Telepon
:
:
:
5. Nama Pabrik Pengemas Kembali :
Alamat Pabrik Pengemas Kembali :
Nomor Telepon
:
Nama Pabrik Asal
:
Alamat Pabrik asal
:
6. Jika Lisensi
Nama Pabrik/Perusahaan
Alamat Pabrik/Perusahaan
Nomor Telepon
Nama Pabrik Pemberi Lisensi
Alamat Pabrik Pemberi Lisensi
:
:
:
:
:
7. Jika diimpor
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
Nama Importir
Alamat Importir
Nomor Telepon
:
:
:
:
:
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-76FORMULIR BTP 3
Uraikan:
1. Nama kimia
.....
2. Kode Internasional (No. INS/CI/E number)
.....
3. Rumus kimia
....
4. Komposisi BTP
.....
5. Spesifikasi mutu bahan (deskripsi, sifat fisika dan kimia)
.....
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-77FORMULIR BTP 4
Uraikan:
1. Komposisi produk pangan
....
2. Jumlah penggunaan BTP pada proses produksi pangan
....
3. Fungsi dan tujuan penggunaan BTP
....
4. Sertifikat analisis BTP pada produk pangan
....
5. Alur produksi produk pangan dan cara penggunaan produk pangan
....
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-78FORMULIR BTP 5
Uraikan kepustakaan dari referensi yang dapat dipercaya yang menjelaskan
bahwa BTP tersebut aman digunakan disertai dengan data, sekurangkurangnya:
1. Sandingan/komparasi regulasi negara lain
2. Data keamanan BTP (untuk jenis BTP baru)
3. Metode pengujian BTP dalam produk pangan
4. Metode analisis yang digunakan untuk penetapan kadar dan kemurnian
jenis BTP baru
5. Mekanisme kerja BTP sehingga efek fisik yang dikehendaki dalam produk
pangan dapat dicapai dalam pangan
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-79FORMULIR BTP 6
TANDA TERIMA
Nomor....../....../20....
Nama Perusahaan/Importir
:
Alamat Perusahaan/Importir
:
Perihal
:
Nomor Surat
:
Jakarta,...................20......
Penerima
...................
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LUCKY S. SLAMET
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
-80LAMPIRAN III
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA
CONTOH PERHITUNGAN PENGGUNAAN CAMPURAN BTP
Contoh perhitungan penggunaan campuran BTP Pewarna pada Kategori
Pangan 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan buah,
sayur dan atau daging :
BTP
Beta-karoten
(sayuran)
Karamel IV amonia
sulfit proses
Batas
Maksimum
(mg/kg)
1000
Penggunaan
pada produk
(mg/kg)
x
100
y
Perhitungan
x/1000
y/100
(x/1000) + (y/100) < 1
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LUCKY S. SLAMET
Download