Gambar 4.20. Spider Chart: PI (Sumber: Hasil Penelitian

advertisement
PI
7
6
5
4
3
0,1
0,3
0,5
0,7
0,9
Produksi Maksimal per Bulan
Rata-rata Kenaikan Harga Jual Marmer per Tahun
Debt to Equity Ratio
Harga Pasar Marmer per m3 Desember 2011 (Rp)
Rata-rata Suku Bunga Kredit Korporasi Tahun 2011
Gambar 4.20. Spider Chart: PI (Sumber: Hasil Penelitian)
Dalam tornado chart, range PI untuk asumsi produksi maksimal per bulan dan
asumsi rata-rata kenaikan harga jual per tahun masing-masing sebesar 3,07 kali dan 2,12
kali dengan tingkat explained variation sebesar 58,56% dan 86,49% (lampiran 29).
Angka tersebut menunjukkan bahwa perubahan PI sangat bergantung pada jumlah
produksi marmer per bulan dan kenaikan harga per tahun. Untuk asumsi lain seperti debt
to equity ratio, harga pasar marmer pada awal proyeksi dan suku bunga kredit memiliki
tingkat explained variation di atas 90%, sehingga dapat disimpulkan perubahan ketiga
asumsi tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan PI.
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Aktivitas merger & akuisisi merupakan serangkaian proses yang komperhensif
dan memiliki banyak titik kritis. Beberapa titik kritis yang menjadi perhatian adalah
penyusunan rencana strategis perusahaan, tujuan untuk melakukan merger/akuisisi,
proses legal yang dijalankan, proses pencarian dan menghubungi Target, proses
penilaian, proses dealing dan closing. Di dalam karya tulis ini, penulis hanya fokus pada
proses penilaian (valuation) yang memiliki pengaruh terhadap penentuan harga akuisisi
dan kelayakan rencana investasi perusahaan.
Ada beberapa metode penilaian perusahaan/saham yang berlaku umum. Seluruh
metode tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan
pendapatan, pendekatan aset dan pendekatan pasar. Pada kasus penilaian perusahaan
yang tidak memiliki pembanding yang sepadan dan sesuai yang terdaftar di bursa efek
regional, maka pendekatan penilaian yang dapat digunakan adalah pendekatan
pendapatan dan pendekatan aset.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan pendekatan pendapatan
(dengan metode DCF) dan pendekatan aset (dengan metode ANAM) untuk melakukan
penilaian saham PT. XYZ. Pendekatan pendapatan dengan metode DCF didasarkan atas
proyeksi arus kas bersih yang ditentukan berdasarkan proyeksi atas pendapatan
ekonomis perusahaan setelah dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk mendukung operasi perusahaan, seperti penambahan modal kerja dan
85
pengeluaran investasi/modal. Nilai pasar wajar perusahaan kemudian diperoleh dengan
mendiskonto proyeksi arus kas perusahaan dengan tingkat diskonto yang sesuai (dalam
hal ini menggunakan WACC) dan kemudian menguranginya dengan hutang berbunga
(interest bearing debt) untuk mendapatkan nilai pasar wajar saham/ekuitas.
Pendekatan aset dengan metode Adjusted Net Assets Method (ANAM) dilakukan
dengan menyesuaikan aset dan kewajiban perusahaan untuk memperoleh nilai pasarnya.
Penyesuaian nilai buku dalam Neraca menjadi nilai pasar dilakukan secara individual,
baik nilai aset berwujud, aset tidak berwujud maupun nilai kewajiban perusahaan. Dalam
metode ini nilai wajar saham/ekuitas diperoleh dengan mengurangi nilai pasar aset
dengan nilai pasar kewajiban. Setelah nilai wajar saham dihasilkan oleh masing-masing
pendekatan, kemudian keduanya direkonsiliasi sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan maka kemudian akan diperoleh nilai pasar wajar saham.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, penulis memperoleh nilai
wajar atas saham PT. XYZ sebagai berikut:
1. Berdasarkan metode DCF, nilai pasar wajar saham yang diperoleh adalah
sebesar Rp 329.571.320.786, dengan nilai wajar perusahaan (bisnis) sebesar
Rp 337.071.320.786.
2. Berdasarkan metode ANAM, nilai pasar wajar saham yang diperoleh adalah
sebesar Rp 67.900.000.000, dengan nilai wajar perusahaan (bisnis) sebesar
Rp 75.400.000.000.
3. Berdasarkan rekonsiliasi nilai wajar perusahaan yang dihasilkan oleh masingmasing metode dan kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka
diperoleh nilai wajar saham PT. XYZ sebesar Rp 80.983.566.039. Nilai
86
tersebut merupakan acuan tertinggi untuk menentukan nilai akuisisi saham
PT. XYZ.
Penilaian saham ini didasarkan pada analisis internal dan eksternal. Analisis
internal dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang disediakan oleh
perusahaan. Analisis eskternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor
eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) dan termasuk
kajian singkat atas prospek industri terkait. Di samping itu, pembobotan dalam
rekonsiliasi nilai saham dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi yang benar-benar
terjadi pada saat penilaian dilaksanakan, yaitu bahwa PT. XYZ masih belum beroperasi.
Oleh karena itu bobot yang diberikan untuk melakukan rekonsiliasi adalah 95% untuk
nilai yang dihasilkan oleh pendekatan aset dan 5% untuk nilai yang dihasilkan oleh
pendekatan pendapatan. Dengan mempertimbangkan segala aspek, asumsi, proses,
kondisi aktual, data dan informasi dalam melakukan penilaian saham PT. XYZ ini,
penulis berpendapat bahwa nilai yang dihasilkan baik oleh masing-masing metode
maupun nilai wajar berdasarkan hasil rekonsiliasi adalah wajar.
Dalam karya tulis ini juga dilakukan analisis kelayakan investasi berdasarkan
instrumen capital budgeting, yaitu: Net Present Value, Discounted Payback Period, IRR,
MIRR, dan Profitability Index. Analisis ini dilakukan dengan tujuan memberi dasar atau
referensi tambahan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Dalam
melakukan analisis kelayakan investasi ini penulis juga menggunakan scenario analysis
untuk mengetahui hasil perhitungan instrumen capital budgeting pada masing-masing
skenario. Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan investasi pada setiap skenario
tersebut, disimpulkan bahwa rencana investasi tambang marmer layak untuk dilanjutkan.
87
Download