pembentukan kecamatan rumbia tengah, kecamatan lantari jaya

advertisement
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA
NOMOR 21 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KECAMATAN RUMBIA TENGAH, KECAMATAN LANTARI JAYA,
KECAMATAN TONTONUNU, KECAMATAN POLEANG TENGAH DAN
KECAMATAN MATA USU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOMBANA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat yang
berkembang di Kecamatan Rumbia, Kecamatan Rarowatu,
Kecamatan Rarowatu Utara dan Kecamatan Poleang, untuk
meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat,
dibidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Kecamatan
Rumbia, Kecamatan Rarowatu, dan Kecamatan Poleang perlu
dimekarkan;
b.
bahwa sesuai amanat Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004
Pasal 126 dan dengan memperhatikan hal tersebut di atas
berdasarkan kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi
sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah,
dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kecamatan Rumbia Tengah,
Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan
Poleang Tengah;
c.
bahwa dengan dibentuknya Kecamatan Rumbia Tengah,
Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan
Poleang Tengah sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat
mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kesempatan
untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah
tentang Pembentukan Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan
Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang
Tengah
1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka
Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik
~
1 ~
Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4339 );
3.
Undang–Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389 );
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3373 );
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4262);
9.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 158 Tahun 2004 tentang
Pedoman Organisasi Kecamatan;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOMBANA
Dan
BUPATI BOMBANA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH
TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN
RUMBIA TENGAH, KECAMATAN LANTARI JAYA, KECAMATAN
TONTONUNU,
KECAMATAN POLEANG TENGAH DAN
KECAMATAN MATA USU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Bombana;
~
2 ~
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bombana;
c. Bupati adalah Bupati Bombana;
d. Kecamatan Induk adalah Kecamatan Rumbia, Kecamatan Rarowatu, Kecamatan
Rarowatu Utara dan Kecamatan Poleang;
e. Kecamatan Pemekaran adalah Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan Lantari Jaya,
Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah
f. Desa adalah Desa yang masuk dalam Wilayah Kecamatan Rumbia tengah,
Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah.
BAB II
PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH DAN IBU KOTA
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Kecamatan Kecamatan Rumbia tengah,
Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah di
Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara .
Pasal 3
Kecamatan Rumbia Tengah berasal terdiri dari sebagian wilayah Kecamatan Rumbia
yang terdiri atas :
1. Kelurahan Lauru;
2. Kelurahan Kampung Baru;
3. Kelurahan Po Ea;
4. Desa Lampata;
5. Desa Tapuhahi;.
6. Desa Batu Sempe Indah;
Pasal 4
Kecamatan Lantari Jaya berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Rarowatu dan
Sebahagian Kecamatan Rarowatu Utara yang terdiri atas :
1. Desa Lantari;
2. Desa Lombakasih;
3. Desa Langkowala
4. Desa Passare Apua;
5. Desa Langkadue;
6. Desa Anugerah;
7. Desa Lebo;
8. Desa Tina Bite.
Pasal 5
Kecamatan Tontonunu berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Poleang yang terdiri
atas :
1.
Desa Tontonunu;
2.
Desa Tongkoseng;
~
3 ~
3.
Desa Puu Wonua;
4.
Desa Tetehaka;
5.
Desa Watu Molomba;
Pasal 6
Kecamatan Poleang Tengah berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Poleang yang
terdiri atas :
1.
Desa Mulaeno;
2.
Desa Solosa;
3.
Desa Lebo Ea;
4.
Desa Poleondro;
5.
Desa Paria;
Pasal 7
Kecamatan Rumbia Tengah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 memiliki luas Wilayah
31,5 Km2 dengan perincian sebagai berikut :
1
Kelurahan Lauru
: 9,00 Km2
2
Kelurahan Kampung Baru
: 7, 00 Km2
3
Kelurahan Po Ea
: 5, 00 Km2
4
Desa Lampata
: 4,00 Km2
5
Desa Tapuhahi
: 4,00 Km2
Pasal 8
Kecamatan Lantari Jaya sebagaimans dimaksud dalam pasal 4 memiliki luas Wilayah
............Km2 dengan perincian sebagai berikut :
1. Desa Lantari
: 40,50 Km2
2. Desa Lombakasih
: 18,09 Km2
3. Desa Langkowala
: 10,05 Km2
4. Desa Passare Apua
:
5. Desa Langkadue
:
6. Desa Anugerah
:
7. Desa Lebo/ Kalaero
: 4,54 Km2
8. Desa Tina Bite
:
3,5 Km2
7,5 Km2
24 Km2
Pasal 9
Kecamatan Tontonunu sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 memiliki luas Wilayah
109, 66 Km2 dengan perincian sebagai berikut :
1. Desa Tontonunu
: 13,21 Km2;
2. Desa Tongkoseng
: 22,15 Km2;
3. Desa Puu wonua
: 42,20 Km2 ;
4. Desa Tetehaka
: 20,05 Km2;
5. Desa Watu Molomba
: 12,05 Km2;
Pasal 10
~
4 ~
Kecamatan Poleang Tengah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 memiliki luas Wilayah
90, 31 Km2 dengan perincian sebagai berikut :
1. Desa Muleno
: 15, 46 Km2;
2. Desa Solosa
: 32,20 Km2;
3. Desa Lebo Ea
: 15,30 Km2;
4. Desa Poleondro
: 12,07 Km2;
5. Desa Paria
: 15,28 Km2;
Pasal 11
Dengan di bentuknya Kecamatan Rumbia Tengah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
maka luas Wilayah Kecamatan Rumbia berkurang seluas 31,5 Km 2
Pasal 12
Dengan di bentuknya Kecamatan Lantari Jaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
maka luas Wilayah Kecamatan Rarowatu 10,5 Km 2 dan Kecamatan Rarowatu Utara
berkurang seluas ...................Km2.
Pasal 13
Dengan di bentuknya Kecamatan Tontonunu sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 maka
luas Wilayah Kecamatan Poleang berkurang seluas 109, 66 Km2
Pasal 14
Dengan di bentuknya Kecamatan Poleang Tengah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
maka luas Wilayah Kecamatan Kabaena berkurang seluas 90, 31 Km 2
Pasal 15
(1). Kecamatan Rumbia Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mempunyai
batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbia;
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mata Oleo;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konsel ;
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kepualuan Masaloka Raya;
(2) Batas-batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam Peta wilayah
administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;
(3) Penetapan Batas Wilayah Kecamatan Rumbia Tengah secara pasti dilapangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 16
(1). Kecamatan Lantari Jaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai batasbatas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konsel;
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka;
~
5 ~
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rarowatu Utara;
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Tiworo Kepulauan Kabupaten Muna
(2) Batas-batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam Peta wilayah
administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;
(3) Penetapan Batas Wilayah Kecamatan Lantari Jaya secara pasti dilapangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 17
(1). Kecamatan Tontonunu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai batasbatas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konsel;
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Poleang ( Kec. Induk );
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Poleang Tengah;
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Poleang Timur;
(2). Batas-batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam Peta wilayah
administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;
(3). Penetapan Batas Wilayah Kecamatan Tontonunu secara pasti dilapangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 18
(1). Kecamatan Poleang Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mempunyai
batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamtan Poleang ( Kecamatan Induk );
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Poleang ( Kecamatan Induk );
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Bone;
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Poleang Timur.
(2) Batas-batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam Peta wilayah
administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;
(3) Penetapan Batas Wilayah Kecamatan Poleang Tengah secara pasti dilapangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 19
(1)
Ibu Kota Kecamatan Rumbia Tengah berkedudukan di Desa Tapuhahi;
(2)
Ibu Kota Kecamatan Lantari Jaya berkedudukan di Lantari;
(3)
Ibu Kota Kecamatan Tontonunu berkedudukan di Tongkoseng;
(4)
Ibu Kota Kecamatan Poleang Tengah berkedudukan di Mulaeno;
Pasal 20
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan serta Perubahan Nama dan Batas
Desa/Kelurahan dalam Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan
~
6 ~
Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai
dengan Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
Pembentukan Kecamatan sebagaimana di maksud dalam pasal 2 Keputusan ini di ikuti
dengan peningkatan status dan nomenklatur Ibu Kota Kecamatan di maksud menjadi
status Kelurahan.
Pasal 22
(1) Untuk memimpin jalannya Pemerintahan di Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan
Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah, diangkat
seorang Camat di masing-masing Kecamatan yang ditetapkan dengan Keputusan
Bupati;
(2) Kewenangan Pemerintah Kecamatan Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan
Lantari Jaya, Kecamatan Tontonunu dan Kecamatan Poleang Tengah mencakup
seluruh kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Pemerintah Kecamatan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bombana.
Ditetapkan di R u m b i a
pada tanggal, 7 Mei 2007
BUPATI BOMBANA,
DR. H. ATIKURAHMAN, MS
Diundangkan di Rumbia
pada tanggal, 14 Mei 2007
~
7 ~
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOMBANA,
Drs. H. IDRUS EFFENDY KUBE
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2007 NOMOR 21 SERI : E
NOMOR 21.
~
8 ~
Download