I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan menjadi topik penelitian. Dimana dalam penelitian ini akan dicari konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah: 1. Konsep Pengentasan Buta Aksara a. Pengertian Pengentasan Buta Aksara Menurut arti kata com pengentasan yaitu proses, cara, perbuatan mengentas atau mengentaskan masyarakat dari kemiskinan (http://www.artikata.com/arti-326612-entas.html) Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah buta berarti kehilangan kemampuan untuk melihat atau ketidakmampuan melihat. Arti lain tentang buta yaitu tidak tahu (mengerti) sedikitpun tentang sesuatu (Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561). Pengertian aksara adalah huruf dan lambang bunyi atau fonem satuan terkecil dalam bunyi bahasa, merupakan mekanisme pembeda yang menentukan arti kata (Ensiklopedia Indonesia, 1990: 133). Menurut sejarah timbulnya aksara dibagi menjadi empat jenis yaitu: (Ensiklopedia Indonesia dalam Jeane, 2009:12-13) 1. Piktografik, misalnya huruf-huruf hieroglif Mesir dan aksara Tiongkok purba. 2. Ideografik , misalnya aksara Tiongkok yang coretannya tidak dapat lagi dilihat melukiskan sebuah benda konkrit. 3. Silabik yang menggambarkan suku-suku kata misalnya, aksara Palawa, aksara Nevaganari, aksara Jawa, aksara Arab, aksara Katakana, aksara Hiragana Jepang. 4. Fonetik, misalnya, akasara Lati, aksara Yunani, aksara Cyrilic (Rusia), aksara Gothik (Jerman). Aksara merupakan lambang bunyi, sedangkan bunyi merupakan lambang pengertian. Jadi pengentasan buta aksara adalah cara atau proses yang dilakukan oleh satuan Komando Distrik Militer untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan Sumber daya manusia dengan jalan memberantas ketidakmampuan baca tulis seseorang atau individu yang tidak tahu atau mengerti tentang huruf latin sederhana serta ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. b. Jenis-jenis Buta Aksara Menurut jenisnya ketunaaksaraan dibagi menjadi tiga kategori yaitu: (Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional dalam Jeane, 2009: 13) 1. Buta aksara latin dan angka Yaitu masyarakat yang tidak bisa membaca, menulis, menghitung sederhana. 2. Buta bahasa Indonesia Yaitu masyarakat atau individu yang tidak mengetahui atau tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupannya sehari-hari dalam berinteraksi. 3. Buta pendidikan dasar Yaitu warga belajar yang belum atau tidak mendapatkan kesempatan pendidikan dasar. Pendidikan dasar ialah pendidikan dasar membaca, menulis dasar keterampilan dan lain sebagainya. 2. Konsep Bakti TNI Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:71) bakti adalah tunduk dan hormat atau perbuatan yang menyatakan setia kepada masyarakat sebagai anggota kesatuan Tentara Nasional Indonesia. Pengertian Bakti TNI secara luas merupakan perwujudan Dharma Bakti TNI sebagai alat pertahanan Negara dengan mendayagunakan kemampuan TNI bersama-sama instansi pemerintah terkait dan komponen bangsa lainnya dengan rangka tugas operasi militer selain perang dalam membantu pemerintah memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya sesuai dengan sistem pertahanan semesta, membantu tugas pemerintah dan menangani permasalahan sosial di daerah dan membantu menanggulangi bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusian (staf umum teritorial angkatan darat, 2011:5). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bakti TNI merupakan perbuatan atas kesetian satuan anggota TNI atau instansi pemerintah terkait terhadap negara kesatuan republik Indonesia dalam mempertahankan negara dan membantu pemerintah dan menangani permasalan sosial di negara kesatuan republik Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya satuan teritorial Kodim 0421 membawahi dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Selatan dan wilayah Kabupaten Pesawaran. Sedangkan dalam bidang teritorial Kodim 0421 mempunyai empat kegiatan yaitu: (Korem 043/GatamKodim 0421/Lamsel. 2010:7-8) “Dibidang teritorial, Kodim 0421/Lamsel mempunyai empat kegiatan yaitu bidang Menajemen, bidang Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintawil), bidang Komunikasi Sosial (Komsos), dan bidang Bhakti TNI”. (Staf Angkatan Darat, 2008: 7) Secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bidang Manajemen Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 1.1 Manajemen teritorial (Apel Komandan Koramil dan Bintara Pembina Desa) 1.2 Manajemen Teritorial, pembinaan kesiapan aparat kewilayahan dan kemampuan Teritorial (Binsiap Apwil dan Puanter) 1.3 Manajemen Teritorial (Pendayagunaan Koramil Model) 1.4 Manajemen Teritorial (Lomba Binter) 2. Bidang Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintawil) Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 2.1 Bintawil (Himpun, Sun dan Inventarisasi data RTRW dan SDAB ) 2.2 Bintawil (Pembinaan Kepramukaan) 2.3 Bintawil (Pembinaan Pata Jarak Jaring Ter) 2.4 Bintawil (Ketahanan Pangan) 2.5 Bintawil (Sos Balatkom dan Paham Radikal) 2.6 Bintawil (Hemat Energi) 2.7 Bintawil (Pembinaan Tata Ruang Wilhanrat). 3. Bidang Komsos (Komunikasi Sosial) Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 3.1 Binkomsos (Katpuan Komsosos) 3.2 Binkomsos (Gar Komsos dengan Appemi) 3.3 Binkomsos (Gar Komsos dengan Kommas) 3.4 Binkomsos (Komsos dengan KB TNI) 3.5 Binkomsos (Giat Olah Raga bersama Masyarakat) 3.6 Binkomsos (Giat Seni Budaya bersama Masyarakat) 4. Bidang Bhakti TNI Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 4.1 Bhakti TNI (Karya Bhakti) 4.2 Bhakti TNI (Pekan Bhakti) 4.3 Bhakti TNI (Kegiatan Penghijauan) 4.4 Bhakti TNI (Pengentasan Buta Aksara) 4.5 Bhakti TNI (Tentara Manunggal Membangun Desa) Dari kelima bidang diatas salah satu bentuk kegiatan di bidang pendidikan yaitu Bakti TNI pengentasan buta aksara sebagai salah satu wujud kesetian membantu pemerintah dalam pengentasan buta aksara yang ada di daerah- daerah terpencil dan terisolir khususnya di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran. 3. Konsep Komando Distrik Militer 0421/Lampung Selatan Keberadaan Kodim sangat diperlukan agar seluruh wilayah Indonesia dapat diawasi dan dijaga dari penyusup, dalam konteks gelar kekuatan dan pertahanan hanya dapat eksis sejauh dibatasi oleh fungsi pertahanan, yaitu fungsi operasional pertahanan yang didasarkan pada keputusan politik untuk mempertahankan kedaulatan serta keutuhan bangsa dan negara dari ancaman militer dari luar. Secara umum Kodim adalah singkatan dari Komando Distrik Militer. Jika dijabarkan satu parsatu, komando adalah suatu kepemimpinan (satu perintah) dalam suatu kesatuan unit militer yang disiapkan dan diorganisasi sebagai satuan gerak cepat, terutama untuk menyerang dan lari dari suatu serangan militer. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1990), distrik adalah bagian kota atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu; wilayah militer. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1990) atau scop suatu wilayah setingkat Kabupaten (kurang lebih membawahi 20 koramil minimal 10 koramil), militer adalah tentara/anggota tentara yang militan atau pertahanan/kekuatan suatu negara (jumlah personil dan peralatannya termasuk persenjataannya), Sedangkan 0421/LS merupakan kode urut kesatuan yang memudahkan pimpinan atas mengetahui dimana posisi kesatuan itu, yang mana Kodim 0421 terletak di Lampung Selatan. (Sumber: Bapak Fatoni. 15 februari 2011). Jadi Komando Distrik Militer yaitu kepemimpinan yang membawahi suatu wilayah kabupaten yang mana kepemimpinan tersebut di pegang oleh kekuatan militer. Dalam hal ini Kodim melaksanakan tugasnya membantu pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu pengentasan buta aksara. 4. Konsep Upaya Pengentasan Buta Aksara Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia.1990: 995). Menurut arti kata com pengentasan yaitu proses, cara, perbuatan mengentas atau mengentaskan masyarakat dari kemiskinan (http://www.artikata.com/arti-326612-entas.html) Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah kehilangan kemampuan untuk melihat atau ketidakmampuan melihat aksara. Arti lain tentang buta aksara yaitu tidak tahu (mengerti) sedikitpun tentang aksara (Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561 Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud upaya pengentasan buta aksara dalam penelitian ini adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memberikan jalan keluar bagi penduduk yang tidak mengerti aksara dengan cara membentuk sebuah program sebagai wadah yang melayani masyarakat khususnya bagi para buta aksara untuk dapat belajar dan mengenal baca tulis. Upaya pengentasan buta aksara yang dimaksud dalam penelitian ini hanya terbatas pada upaya yang dilakukan oleh satuan KODIM 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010. B. Kerangka Pikir Dengan kemerdekaan yang diperoleh oleh Bangsa Indonesia pada tahun 1945, bahwa rakyat Indonesia bebas dari jajahan bangsa asing berarti rakyat Indonesia juga terlepas dari tekanantekanan yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Perjuangan tersebut tidak terlepas dari perjuangan Tentara Nasional Indonesia sebagai ujung tombak merebut kemerdekaan, tanpa ada kerjasama antara kedua pihak maka semua itu tidak ada nilainya. Karena perjuangan itulah sampai sekarang antara aparat keamanan khususnya TNI dan rakyat tetap bersatu. Seiring dengan perkembangan zaman, maka pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan dan meningkatkan sumber daya manusia dalam mencapai taraf hidup yang sejahtera. Tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah juga mempunyai hambatan dan keterbatasan kemampuan untuk menuntaskan masalah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah juga berkepentingan untuk mengajak seluruh komponen yang ada mulai dari pemerintah pusat hingga bagian masyarakat yang ada di daerah itu sendiri. Salah satunya yang berperan penting dalam usaha membantu pemerintah dalam mengetaskan masalah tersebut adalah TNI, yang ditempatkan disetiap daerah yang dibentuk dalam suatau wadah yang di sebut dengan Kodim atau komando distrik militer. Dimana peranan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia melalui pengentasan buta aksara khususnya di daerah satuan Kodim 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran, yang mana daerah tersebut secara keseluruhan belum mendapatkan pemerataan pendidikan luar sekolah sebagai salah satu usaha pemerintah dalam mengentasan buta aksara. Program ini sebagai salah satu cara meningkatkan pengetahuan dan interaksi terhadap sesama didalam suatu masyarakat serta mengurangi kemelaratan. Tugas Kodim bukan hanya sebagai tutor tetapi juga sebagai fasilitator, baik dalam menyiapkan materi, sarana dan prasarana. C. Paradigma Bakti TNI Kodim 0421/LS Upaya yang dilakukan TNI Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara Perencanaan Program 1. Pendataan Penduduk. 2. Menentukan lokasi. 3. Menentukan Sasaran. 4. Sarana Pembelajaran. 5. Personel Pelaksana. Keterangan : Garis Peranan : Garis Upaya Pelaksanaan Program 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. 2. Materi Pembelajaran. Evaluasi Program 1. Laporan Triwulan I, II dan III.