Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

advertisement
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
ANALISA KELAYAKAN PENAMBAHAN SUMUR PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI.
(Studi Kasus PT. Conoco Phillips Indonesia)
Sulistiyono
Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta
ABSTRACT
The Oil and Gas industry is a business that spending a lot of money as working
capital, high investment, high risk and uncertainty. To drill additional the well
production need high investment and must have high safety standard operation.
We have known the global investment condition on oil and gas is “climbing” to the
top due to crude oil price increasing in the world exceed than US 70 per barrel from
US$ 30 per barrel at before.
To find a description about oil and gas investment, the author has done a research
study, and document explanatory to have evaluation on investment feasibility on
additional the well production oil and gas field, under cooperation of Oil & Gas
Company with Government.
Through the methodology and feasible evaluation methods in economic aspect, the
author has conducted calculation, and explained whether the investment in oil and
gas field development feasible to be realized, use some methods such as net
present value (NPV), benefid cost return (BCR), internal rate of return (IRR) and
break event point (BEP). Some conclusion can be obtained of following references
with bank interest 8%, NPV is US$ 3,382,605,652. BCR is 167.75, IRR is 33.3%
and PP is 0.96 years.
At last, the author has made a conclusion of the evaluation study.
Keyword : ”The risk, uncertainty Oil and Gas”.
ABSTRAK
Bisnis pada sektor perminyakan dan gas ini merupakan bisnis yang padat modal,
beresiko tinggi dan penuh ketidakpastian. Untuk melaksanakan proyek ini
dibutuhkan investasi yang tinggi dan harus mempunyai standart keselamatan yang
tinggi pula.
Kondisi global investasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mengalami
peningkatan harga minyak mentah dunia mencapai di atas US$ 70 per barrel, dari
harga sebelumnya yang hanya berkisar US$ 25 per barrel begitu juga harga gas
bumi.
Untuk memperoleh suatu gambaran mengenai investasi minyak dan gas bumi,
maka penulis melakukan penelitian studi pustaka dan dokumentasi untuk
melakukan evaluasi kelayakan investasi pada penambahan sumur produksi minyak
dan gas bumi, yang berupa kerjasama bagi hasil dengan pemerintah.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Melalui metodologi dan penerapan metode evaluasi kelayakan ekonomi, penulis
membuat perhitungan-perhitungan apakah suatu investasi pengembangan suatu
lapangan minyak dan gas adalah layak untuk dibiayai dan direalisaikan. Adapun
metode yang digunakan penilaian investasi tersebut adalah net present value
(NPV), benfid cost ratio (BCR), internal rate of return (IRR) dan payback period
(PP). Kemudian dari hasil analisa diperoleh NPV sebesar US$3,382,605,652. BCR
sebesar 167.75, IRR sebesar 33.3% dan PP sebesar 0.96 Tahun. Dari hasil analisa
dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap studi evaluasi kelayakan ini untuk
dilaksanakan oleh investor.
Kata Kunci :
“Resiko ketidakpastian Minyak dan Gas.Bumi”
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Industri minyak dan gas bumi merupakan industri yang padat teknologi, padat
modal, beresiko tinggi dan ketidakpastian usaha yang sangat tinggi. Dikatakan
sebagai padat teknologi karena melibatkan atau memerlukan peralatan, material
yang berteknologi maju disamping juga melibatkan manusia yang profesional.
Sedangkan padat modal, karena pada bisnis ini melibatkan uang atau modal yang
besar sehingga ada parameter keekonomian untuk menentukan investasi yang
diperlukan dan mengukur keuntungan yang ditargetkan atau yang mungkin dapat
diperoleh.
Pada dasarnya resiko dan ketidakpastian pada industri minyak tidak mungkin
dihilangkan seluruhnya, namun dapat sedemikian rupa diminimalkan. Dalam
meminimalkan resiko, penentuan derajat kepastian atau ketidakpastian,
keberhasilan, probabilitas yang mungkin dan proses pengambilan keputusan perlu
dicermati secara sungguh-sungguh sebelum suatu langkah diputuskan untuk
diambil.
Resiko dalam industri perminyakan meliputi (4 ) empat jenis, yaitu :
1) Resiko geologi atau eksplorasi, yaitu probabilitas dijumpainya akumulasi atau
cadangan hidrokarbon/minyak dan gas di dalam perut bumi
2) Resiko teknis, yaitu probabilitas untuk menemukan dan mencapai target yang
dapat diproduksikan dan dikembangkan
3) Resiko komersial, yaitu probabilitas dijumpainya cadangan minyak dan gas
bumi yang dapat dipasarkan atau mempunyai nilai jual sehingga memberikan
keuntungan bagi pengelola bisnis
4) Resiko politis, yaitu probabilitas adanya kesempatan dan juga menghilangnya
kesempatan akibat pengaruh perubahan
kebijakan dari pemerintah .
1
Dalam prakteknya resiko adalah suatu fenomena yang berperan penting di dalam
1 pada industri migas. Karena itu resiko
menentukan nilai ekonomis suatu proyek
dapat ditinjau dari segi internal (endogenous risk), yakni resiko yang terjadi di dalam
proyek itu sendiri seperti : resiko eksplorasi, resiko pengembangan , resiko teknis
dan resiko ekonomis. Sebaliknya ada pula resiko yang dipengaruhi oleh faktor
eksternal (exogenous risk) seperti : sosio politik, ekonomi dan adanya kebijakan
pemerintah.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Demikian juga terdapat resiko yang akan dialami oleh kontraktor yang
melaksanakan pekerjaan dari pemberi kerja atau dari kontraktor bagi hasil
(production sharing contract). Kontraktor yang bekerja pada bidang jasa
perminyakan tentunya akan berusaha memberikan pelayanan atau services yang
terbaik kepada pelanggannya. Hal ini dapat terwujud apabila kontraktor yang terlibat
langsung didukung oleh faktor manusia yang berpengalaman untuk menjalankan
pekerjaan tersebut dan juga didukung oleh peralatan yang prima dalam operasinya
sehingga satu resiko akan dapat dihindari.
Apabila terjadi kerusakan pada suatu mesin atau peralatan lainnya maka akan
dapat menimbulkan down time. Dengan kejadian ini tindakan yang dilakukan adalah
memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak tersebut dengan back up
peralatan, tetapi pada lokasi kerja yang terpencil seperti pada operasi di hutan
belantara (onshore) akan sangat sulit bila akan dilakukan penggantian mesin atau
peralatan yang rusak mengingat transportasi dan waktu yang dibutuhkan cukup
lama. Hal ini tentunya akan menimbulkan banyak kerugian dikarenakan operasi
akan terhenti sedangkan biaya operasi tetap berjalan dan dari sisi pemberi kerja
(customer) produksi minyak yang diharapkan dapat segera diperoleh menjadi
tertunda. Dengan adanya penundaan produksi minyak yang diharapkan akan
segera diperoleh yang berarti juga terjadi kehilangan pendapatan yang dihitung dari
produksi minyak per hari dikalikan dengan harga minyak per barrel nya.
Untuk menjaga agar operasi suatu proyek tetap berjalan lancar serta untuk
menghindari adanya kerusakan yang sering terjadi pada peralatan dilakukan
pemeliharaan atau preventive maintenance yang rutin. Tetapi bila dipertimbangkan
bahwa peralatan sudah sering mengalami kerusakan dan dari pertimbangan nilai
ekonomis peralatan yang sudah tidak efisien lagi bekerjanya maka perlu dilakukan
investasi dengan cara pembelian peralatan yang baru atau penggantian peralatan
yang mempunyai umur lebih muda. Dengan adanya investasi ini dimaksudkan agar
dapat dihasilkan optimalisasi dan efisiensi kerja yang tinggi sehingga performance
perusahaan tetap terjaga atau semakin meningkat karena kehilangan waktu kerja
akibat down time dapat dicegah. Hal yang demikian itu maka pihak conocophillips
tidak mau secara langsung menggunakan peralatan bor sendiri lebih baik menyewa
dengan pertimbangan lebih efisien dan efektif kinerjanya. Dengan demikian
tentunya secara langsung akan meningkatkan revenue dan bahkan keuntungan
perusahaan.
1.2. Perumusan masalah
Pt.conocophillips adalah suatu perusahaan minyak dan gas bumi kontrak bagi hasil
(production sharing contract) dengan pertamina, merupakan salah satu perusahaan
minyak dan gas terbesar dan memiliki daerah operasi di sumatra selatan antara
palembang dan jambi (onshore) dan didaerah laut natuna (offshore).
pt.conocophillips di indonesia sejak tahun 1982 yang mana pekerjaan dimulai dari
pelaksanaan survey seismic, pengeboran, produksi sampai mempertahankan
produktifitas sumur dengan cara memperbaiki sifat-sifat sumur tsb ataupun
peralatan produksi yang sudah tidak bekerja lagi dengan menggunakan workover
rig. Pada awal kontrak semua peralatan yang dipakai adalah baru dan sebagian
besar adalah produk dari amerika, namun dengan berjalannya waktu dan setelah
beberapa kali menjalani kontrak baru terlihat bahwa efisiensi peralatan menjadi
menurun. Hal ini terlihat dengan banyaknya down time karena kerusakan pada alat
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
dan juga karena lokasi kerja yang cukup jauh dan bahkan terpencil juga akan
menambah lama waktu down time karena waktu yang diperlukan untuk mengirim
suku cadang atau alat pengganti memakan waktu yang relatif lama. Untuk itu maka
dipandang perlu untuk mengadakan pengeboran sumur baru perusahaan tidak akan
membeli peralatan, namun akan menyewa dari perusahaan jasa pengeboran
sehingga diharapkan efektifitas kerja dan target pendapatan yang telah ditetapkan
dapat tercapai.
Dari data di lapangan diketahui bahwa sering terjadi kerusakan pada peralatan kerja
/ rig yang dipakai untuk pekerjaan well drilling, meskipun telah dilakukan preventive
maintenance secara teratur sesuai dengan prosedur yang ada dan dilakukan oleh
tenaga mekanik yang berpengalaman. Dari kejadian tersebut maka dipandang perlu
untuk menyewa peralatan rig lengkap dengan tenaga atau pekerjanya dari
kontraktor jasa pengeboran agar operasi berjalan efisien.
Dengan tetap mengedepankan semangat efisiensi dan menghindari terjadinya
pemborosan dalam kegiatan operasi perminyakan di Indonesia, faktor-faktor
fundamental yang mendorong terjadinya fenomena penurunan produksi sekaligus
peningkatan biaya tersebut perlu dipertimbangkan dengan seksama sebelum
diambil solusi dan langkah selanjutnya. Lagi pula peningkatan biaya operasi
perminyakan di Indonesia berarti meningkatnya investasi yang selanjutnya dapat
menimbulkan muliplier effects bagi perekonomian Indonesia.
Selain pentingnya meningkatkan cadangan baru dan produksi minyak dan gas alam,
sektor migas memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan Negara
berupa cadangan devisa. Seberapa besar sumbangan dari sektor migas terhadap
cadangan devisa.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu investasi lapangan minyak dan gas bumi
adalah layak untuk direalisasikan, dan diharapkan akan memberikan keuntungan
yang bagi investor, maka pokok masalah yang ingin dianalisis melalui evaluasi
investasi pengembangan lapangan minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana melakukan suatu evaluasi kelayakan dalam pembiayaan investasi
melalui evaluasi investasi pada pengembangan lapangan minyak dan gas
bumi?
2) Bagaimana evaluasi kelayakan suatu investasi pengembangan lapangan
minyak dan gas bumi dilakukan melalui perhitungan-perhitungan matematika
uang dengan menggunakan metode evaluasi investasi dalam ekonomi teknik?
3) Apakah hasil dari evaluasi kelayakan investasi untuk suatu lapangan minyak
dan gas bumi dapat membantu pengambil keputusan/ investor untuk
direalisasikan investasi tersebut karena akan memberikan keuntungan yang
baik seperti yang diharapkan, atau justru sebaliknya untuk tidak merealisasikan
investasi karena tidak layak atau berpotensi tidak mendatangkan keuntungan?
II. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisa
kelayakan investasi dari suatu proyek dapat dianggap layak dari aspek yang
mempengaruhinya, terutama aspek pasar dan pemasaran, keuangan, teknis dan
operasional yang nantinya akan lebih dapat memberikan kinerja lebih baik bagi
perusahaan.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang
mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi :
Net present value (npv)
Benefit cost return (bcr)
Internal rate of return (irr)
Payback period (pbp)
Sehingga dari hasil analisa tersebut nantinya dapat diketahui kelayakan dari pada
proyek yang bersangkutan dan perusahaan juga dapat mengetahui,
mempertimbangkan dan menentukan investasi apa saja yang menjadi prioritas
untuk direalisasikan disesuaikan dengan sasaran keuntungan yang akan dicapai
namun tidak mengganggu jalannya operasi.
2.1. Pembatasan masalah
Pembahasan studi kasus analisa kelayakan investasi ini akan dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut :
A. Data yang dikumpulkan untuk analisa kelayakan investasi hanya terbatas pada
proyek drilling .
b. Evaluasi kelayakan investasi ini dibatasi lingkup pembahasannya pada
kelayakan ekonomi, aspek-aspek seputar investasi dan keuangan, seperti: nilai
investasi, biaya produksi, proyeksi hasil produksi, nilai uang, bunga dan
perhitungan matematika uang.
c. Pembahasan metode evaluasi investasi difokuskan pada sebagian metode saja
sebagai alat bantu dalam pemilihan alternatif metode evaluasi.
d. Sumber data yang digunakan di dalam evaluasi investasi terbatas pada datadata yang tersedia (secondary data) dan didapatkan oleh penulis, dan
merupakan studi kuantitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumbersumber dokumentasi dan catatan-catatan yang tersedia di perusahaan.
e. Data-data yang digunakan di dalam evaluasi kelayakan investasi ini adalah
valid pada saat diperoleh, sehingga apabila di kemudian hari dilakukan
pemutakhiran data (updating data) oleh yang berwenang atas sumber data
tersebut tidak akan berpengaruh apapun terhadap evaluasi kelayakan investasi
yang dibuat oleh penulis, karena penulis menggunakan asumsi bahwa datadata tersebut dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
(scientific responsibility).
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Iii. Pengumpulan dan pengolahan data.
Pada bab ini membahas mengenai jenis data yang diperlukan dari sumber-sumber
yang terkait dan dari data yang diperoleh kemudian diolah.
Untuk pembahasan analisa kelayakan investasi dari aspek keuangan ini diperlukan
data yang nantinya akan dipakai, yaitu dengan cara :
1. Mengumpulkan data langsung dari perusahaan
Data hasil produksi dari hasi penambahan sumur bor produksi minyak dan gas.yaitu
produksi minyak sebesar 50 barrel per day dan produksi gas sebesar 350mm scfd
dikonversikan dengan harga gas dan minyak dunia 1bbl minyak seharga us$70 dan
1scfd seharga us$0.01.
A. biaya-biaya operasi dan biaya overhead proyek bersangkutan, diketahui dari
beaya pengeboran us$13,576,400. Biaya pemasangan pipa ke stasiun
pengumpul sebesar us$500,000. Biaya untuk pembuangan limbah sebesar us$
624,000, maka total sebesar us$. 14,700,400.
B. Biaya pemeliharaan sumur sebesar us$ 782,200 per tahun.
Dari hasil perkiraan produksi minyak dan gas yang didapatkan selama 11 tahun
adalah :
Tahu
n
2007
200
8
200
9
2010
2011
2012
2013
2014
201
5
201
6
201
7
Hasil
miny
ak
1589
.3
199
6
237
9
2390
.2
2027
.8
1693
.8
1411
.4
1076
.7
693
.8
353
.9
74.6
(bop
d)
Hasil
gas
(mm)
120.
9
15.
8
181
181.
8
154.
2
128.
8
107.
4
81.9
52.
8
26.
9
5.7
(scfd
)
2. Menentukan asumsi-asumsi yang akan dipakai
A. Suku bunga bank 6.5%(deposito)
3. Studi literatur, yaitu dengan mempelajari teori dari literatur yang dipakai sebagai
referensi untuk perhitungan data yang didapat.
Dari data yang ada tersebut diolah untuk mengetahui apakah investasi yang
ditanamkan nantinya akan mempunyai nilai kelayakan /fisible dari segi keuangan.
Demikian juga apabila diperlukan pendanaan dari pihak eksternal dalam hal ini bank
apakah nantinya dapat dinyatakan layak.
Langkah-langkah pengolahan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Menentukan estimasi penjualan yang disesuaikan dengan kontrak
B. Menentukan nilai investasi yang akan dilakukan
C. Menentukan asumsi-asumsi biaya yang timbul selama proyek berjalan
D. Menghitung npv , bcr,irr dan pbp(payback period) proyek bersangkutan
E. Mengetahui keputusan apa yang akan diambil atas investasi yang
direncanakan.
Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang
mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi :
1. Perhitungan metode net present value (npv)
Metoda nilai sekarang adalah metoda penilaian kelayakan investasi yang
menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat
biaya modal tertentu yang diperhitungkan, dimana :
Nilai sekarang bersih (net present value) dihitung dengan menggunakan persamaan
NPV = PWB – PWC
Formulasi Masalah:
Dari data yang diperoleh penulis dari perusahaan, maka untuk mengivestasikan
dananya supaya layak secara ekonomis dapat dihitung NPV (Net Present Value)
yaitu nilai sejumlah uang saat ini yang setara dengan uang yang akan diterima atau
dipergunakan suatu saat nanti.
Benefit Langsung
a. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab1) :
Tahun-1(G):120.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 441,285,000
Tahun-1(M):1589.3BOPDx365harixUS$70
= US$ 40,606,615
Total pendapatan tahun-1
= US$ 481,891,615
b. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab2) :
Tahun-2(G):151.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 554,070,000
Tahun-2(M):1996BOPDx365harixUS$70
= US$ 50,997,800
Total pendapatan tahun-2
= US$ 605,067,800
c. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab3) :
Tahun-3(G):181MMSCFDx365harixUS$0,01
= US$ 660,650,000
Tahun-3(M):2379BOPDx365harixUS$70
= US$ 60,783,450
Total pendapatan tahun-3
= US$ 721,433,450
d. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab4) :
Tahun-4(G):181.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 663,570,000
Tahun-4(M):2390.2BOPDx365harixUS$70
= US$ 61,069,610
Total pendapatan tahun-4
= US$ 724,639,610
e. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab5) :
Tahun-5(G):154.2MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 562,830,000
Tahun-5(M):2027.8BOPDx365harixUS$70
= US$ 51,810,290
Total pendapatan tahun-5
= US$ 614,640,290
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
f.
Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab6) :
Tahun-6(G):128.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 470,120,000
Tahun-6(M):1693.8BOPDx365harixUS$70
= US$ 43,276,590
Total pendapatan tahun-6
= US$ 513,396,590
g. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab7) :
Tahun-7(G):107.4MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 392,010,000
Tahun-7(M):1411.4BOPDx365harixUS$70
= US$ 36,061,270
Total pendapatan tahun-7
= US$ 428,071,270
h. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab8) :
Tahun-8(G):81.9MMSCFDx365harixUS$0,01
= US$ 298,935,000
Tahun-8(M):1076.7BOPDx365harixUS$70
= US$ 27,509,685
Total pendapatan tahun-8
= US$ 326,444,685
i.
Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab9) :
Tahun-9(G):52.8MMSCFDx365harixUS$0,01
= US$ 192,720,000
Tahun-9(M):693.8BOPDx365harixUS$70
= US$ 17,7266,590
Total pendapatan tahun-9
= US$ 210,446,590
j.
Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab10) :
Tahun-10(G):26.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 98,185,000
Tahun-10(M):353.9BOPDx365harixUS$70
= US$ 9,042,145
Total pendapatan tahun-1
= US$ 107,227,145
k. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab11) :
Tahun-11(G):5.7MMSCFDx365harixUS$0,01
= US$ 20,805,000
Tahun-11(M):74.6BOPDx365harixUS$70
= US$ 1,906,030
Total pendapatan tahun-11
= US$ 22,711,030
Investasi diharapkan bertahan selama 11 tahun tanpa nilai sisa, dan suku bunga
pinjaman bank 8%.
Biaya pemeliharaan operasional sumur tsb (Annual Cost=Ac) pertahun sebesar
US$782,200
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Untuk menerapkan konsep NPV maka harus dihitung nilai aliran kas bersih sbb:
Rencana investasi dengan cash flow sebagai berikut:
 Investasi (I)
: US$ 14,700,400.00
 Annual Cost (Ac1) : US$ 782,200 /tahun (biaya operasional)
 Umur Investasi (t) : 11 tahun
 Nilai Sisa (S)
:0
 Tingkat Bunga (i) : 8% p.a.
Gambar 1. Grafik Cash Flow Investasi
n
PWB = ∑ Cb t (FBP) t ……......………………
t=0
(2.1)
n
PWC = ∑ Cc t (FBP) t ...………………...……
t=0
(2.2)
n
PWF = ∑ Cf t (FBP) t
t=0
…………….….………
(2.3)
NPV = PWB – PWC
………………..………
(2.3a)
…………………..……
(2.3b)
Jika PWC = 0, maka
NPV = PWB
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Maka NPV dapat dihitung sebagai berikut :
n
PWB = ∑ Cb t (FBP) t………………………………………………(lihat 2.1).
t=0
PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)
= F1(P/F,8,1)+ F2(P/F,8,2)+ F3(P/F,8,3)+…....... F11(P/F,8,11)
= $481,891,615(0.9259)+$605,067,800(0.8573)+…+ $22,711,030(0.4289)
PWB = $ 3,402,890,178
n
PWC = ∑ Cc t (FBP) t ………………………………………………(lihat 2.2)
t=0
PWC = Inv.+A(P/A,i,n)
= $ 14,700,400 + 782,200(7,1390)
PWC= $ 20,284,525.8.
NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)
= $ 3,402,890,178 - $ 20,284,525.8
NPV = $ 3,382,605,652.
Karena NPV = US$ 3,382,605,652.00 atau NPV > 0, maka rencana investasi
direkomendasikan layak secara ekonomis.
2. Perhitungan Metode Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode BCR ini digunakan untuk memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan
dengan metode sebelumnya, yaitu metode NPV, dan juga sebagai analisis
tambahan untuk lebih menguatkan pendapat pertama. Metode ini sangat baik
dilakukan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang memiliki dampak
langsung pada masyarakat banyak, baik dampak yang bersifat positif maupun
negatif.
Melalui perhitungan BCR akan terlihat perbandingan antara aspek manfaat (benefit)
yang akan diperoleh, dengan aspek biaya (cost) yang ditanggung dengan adanya
investasi tersebut.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Evaluasi Rencana :
BCR = PWB atau
PWC
n
∑ Cb t (FBP) t
t=0
.
n
∑ Cc t (FBP) t
t=0
………………………(lihat 2.5)
Maka : BCR = PWB = US$ 3,402,890,178 = 167.75
PWC
US$ 20,284,525.80
Karena BCR = 167.75 atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan.
3. Perhitungan Metode Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan IRR adalah mencari tingkat suku bunga di saat NPV sama dengan nol,
di mana hasil perhitungan yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan
cash flow dalam rangka mengembalikan investasi yang dijalankan.
Gambar 2. Grafik Cash Flow Investasi
IRR = iNPV1 +
NPV1
(NPV1 + NPV2)
. (iNPV2 – iNPV1)…………………(2.7a)
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Dengan metode coba-coba untuk mencari IRR dan interpolasi
NPV = 0
IRR
PWB – PWC = 0
Jika i = 5%, MARR = i
PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)
= F1(P/F,5,1)+ F2(P/F,5,2)+ F3(P/F,5,3)+…....... F11(P/F,5,11)
= $481,891,615(0.9524)+$605,067,800(0.9070)+…+ $22,711,030(0.5847)
PWB = $ 3,831,680,263
PWC = Inv.+A(P/A,i,n)
= $ 14,700,400 + 782,200(8,3064)
PWC= $ 21,197,666.
NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)
= $ 3,831,680,263 - $ 21,197,666
NPV = $ 3,810,482,596.
Jika i = 10%,MARR = i
PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)
= F1(P/F,10,1)+ F2(P/F,10,2)+ F3(P/F,10,3)+…....... F11(P/F,10,11)
= $481,891,615(0.9091)+$605,067,800(0.8264)+…+ $22,711,030(0.3505)
PWB = $ 3,157,019,333
PWC = Inv.+A(P/A,i,n)
= $ 14,700,400 + 782,200(6,4961)
PWC= $ 19,781,649.
NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)
= $ 3,157,019,333 - $ 19,781,649
NPV = $ 3,137,237,684.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
Dengan mencari I secara inter polasi :
i – 5%
= 0 – (i5%)
10%-5% i10% - i5%
i – 5% = 0 – 3,810,482,596 _____
5%
3,137,237,684 – 3,810,482,596
I – 5% = - 3,810,482,596
5%
- 673,244,912
I – 5% = 5.659875816
5%
I – 5% = 5%(5.659875816)
I – 5% = 28,299937908%.
I
= 28,299937908% + 5% = 33.3%
Sehingga IRR = 33.3%
Karena IRR = 33.3% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut
direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.
4. Perhitungan Metode Analisis Payback Period
Melalui perhitungan sederhana untuk mengetahui pada tahun ke berapa investasi
akan dapat kembali mencapai kurun waktu (Payback Period) adalah sebagai
berikut:
Tahun
0
1
2
Pendapatan Pengeluaran
-14700400
481891615
782200
605067800
782200
Kumulatif
-14700400
466409015
1070694615
Gambar3. Ilustrasi Payback Period
Pengeluaran_________________
Periode pengembaliannya = 1 + (1 – 0) Pengeluaran – Kum Pendapatan
= 1 + (1) 14,700,400 _________
14,700,400 – 466,409,015
= 1 + (-0.03254)
= 0.967 tahun
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
IV. HASIL ANALISIS.
Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan pada bagian perhitungan di atas
telah memberikan suatu informasi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh
siapa saja yang berkepentingan di dalam rencana investasi untuk pengembangan
lapangan minyak dan gas bumi ini.
Diharapkan dengan adanya keputusan yang yakin akan memberikan manfaat dan
keuntungan bagi pihak investor dan pemerintah, juga akan memberikan dampak
positif bagi masyarakat di sekitar daerah operasi pengembangan lapangan minyak
dan gas beroperasi, baik tersedianya lapangan pekerjaan maupun pertumbuhan
tingkat perekonomian masyarakat di wilayah itu.
Rangkuman hasil Pengolahan Data
No
Analisa Data
Hasil perhitungan
Keterangan
1
NPV
US$3,382,605,652
NPV>0 (layak)
2
BCR
167.75
BCR>1 (layak)
3
IRR
33.30%
IRR>6.5% (layak)
4
PbP
0.96Tahun
kurun waktu 0.96 Thn
V. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan dari 3 (tiga) metode kelayakan investasi diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan dengan metode Net Present Value dihasilkan : NPV =
US$ 3,382,605,652 atau NPV>0 maka rencana investasi direkomendasikan
layak secara ekonomis.
2. Berdasarkan perhitungan dengan metode Benefit Cost Ratio dihasilkan : BCR =
167,75, atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan.
3. Berdasarkan perhitungan dengan metode Internal Rate of Return dihasilkan:
IRR = 33.30% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut
direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.
4. Investasi akan mencapai pembayaran (bPayback Period) kurang dari satu
tahun sejak investasi berproduksi dan menghasilkan benefit.
Dari hasil analisa perhitungan kelayakan yang didasarkan pada semua aspek terkait
maka dapat diambil suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa investasi yang
diajukan adalah layak diterima.
SARAN
Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan setelah memberikan kesimpulan
pada bagian terdahulu, sebagai berikut:
1. Diharapkan dengan analisis kelayakan ekonomis mengenai penambahan
sumur minyak dan gas bumi ini akan mendorong pihak investor untuk segera
mengimplementasikan investasinya, mengingat jangka waktu kontrak konsesi
wilayah pertambangan berlaku hingga tahun 2017, sehingga untuk mencapai
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011
2.
3.
masa operasi 11 tahun, akan diperlukan tahap persiapan pra-konstruksi dan
konstruksi hingga proyek siap untuk dioperasikan adalah kurang lebih 2 tahun.
Memberikan saran kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini
Direktorat MIGAS (Minyak dan Gas Bumi) Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral untuk lebih mendorong dan memotivasi diri dalam memberikan
rangsangan kepada pihak-pihak calon investor dan peminat bidang usaha
pertambangan, dengan menyediakan data-data dan informasi untuk digunakan
dalam proposal analisis kelayakan investasi bidang migas.
Kepada pemerintah daerah kabupaten muba sumatra selatan atau pihak
manapun yang menaruh perhatian kepada pengembangan usaha dan investasi
bidang pertambangan minyak dan gas bumi untuk lebih aktif lagi dalam
memberikan support dan dukungannya bagi kemajuan industri migas di
indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul wahab abdoel kadir, resiko bisnis sektor hulu perminyakan, analisis teknis
dan finansial, cetakan pertama, pt. Pradnya paramita, jakarta, 2004.
Bambang riyanto, dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, cetakan pertama, edisi
empat, bpfe, yogyakarta, 1995.
Buchari alma, manajemen pemasaran dan pemasaran jasa, cetakan keenam,
alfabeta, bandung, 2004.
Eugene f. Brigham, louis c. Gapenski, michael c. Ehrhardt, financial management,
theory and practice, ninth edition, the dryden press, forth worth, 1999.
Erlinda muslim, akuntansi biaya, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas
teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.
Freddy rangkuti, analisis swot teknik membedah kasus bisnis, reorientasi konsep
perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21, cetakan kedua belas, pt.
Gramedia pustaka utama, jakarta, 2005.
Gerald j. Thueesen, w.j. Fabrycky, ekonomi teknik, financial accounting principles
and cost system, jilid satu, edisi kesembilan, pt. Prenhallindo, jakarta, 2002.
Nur yulianti hidayah,ekonomi teknik, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas
teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.
Hermawan kertajaya, memenangkan persaingan dengan segitiga positioning –
deferensiasi – brand, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2004.
Husein umar, studi kelayakan bisnis, teknik menganalisis kelayakan rencana bisnis
secara komprehensif, edisi 2, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2003.
Download