1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang terletak pada posisi geografis 6°LU-11° LS dan 95°BT-141°BT merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo Australia, Euroasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo Australia bertabrakan dengan lempeng Euroasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. Sedangkan lempeng Pasifik di utara Irian dan Maluku Utara. Sumatera merupakan salah satu pulau yang aktif terjadi gempa, karena adanya penunjaman (subduction) lempeng Indo Australia yang masuk ke dalam (di bawah) lempeng Euro-Asia sehingga membentuk jalur gempa di laut Sumatera Indonesia sebelah barat pulau Sumatera dikenal dengan jalur gempa mediteran dan di darat pulau sumatera menimbulkan patahan besar Sumatera (Great Sumatera Fault) yang membujur sepanjang Bukit Barisan dan membentang dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat sampai ke Teluk Semangka Lampung, sehingga wilayah Lampung memiliki tingkat Seismisitas tinggi terancam oleh bencana alam Gempabumi. Lampung merupakan daerah yang laju pembangunannya cukup pesat. Bila gempa terjadi, maka yang berpengaruh langsung terhadap bangunan adalah percepatan getaran tanah permukaan akibat gempa. Sehingga, percepatan gerakan tanah inilah, yang merupakan titik tolak dari perhitungan bangunan tahan gempa. 2 Secara fisis percepatan tanah tergantung pada magnitude getaran tanah dan periode getaran. Harga percepatan tanah dipengaruhi oleh magnitude gempa, kedalaman sumber gempa, jarak episenter dan keadaan tanah. Beberapa cara untuk menentukan percepatan tanah akibat gempa bumi adalah: 1. Pengukuran menggunakan alat Strong Motion Accelerograph. 2. Pengamatan atau observasi berdasarkan hubungan antara percepatan dengan intensitas gempa. 3. Perhitungan empiris. Oleh karena itu dalam rangka melaksanaan pembangunan perlu memperhatikan resiko akibat gempa. Atas dasar tersebut penulis melakukan penelitian mengenai percepatan pergerakan tanah yang ditimbulkan oleh getaran gempa. Dengan mengetahui distribusi nilai tersebut dapat digunakan untuk melakukan perencanaan pembangunan berdasarkan tingkat resiko akibat gempa bumi. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperoleh metode yang sesuai untuk daerah Lampung dari beberapa metode yang dihitung meliputi metode Ritcher- Gutenberg, Murphy O'Brien, Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K, dan Kawashumi. 2. Membuat zonasi percepatan pergerakan tanah di daerah Lampung dan sekitarnya. 3. Korelasi antara morfologi dan percepatan pergerakan tanah maksimum di daerah Lampung dan sekitarnya. 3 C. Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini adalah analisis percepatan pergerakan tanah maksimum dengan menggunakan data rekaman kegempaan dengan skala 4-8 SR, rentang waktu 1990-2009. Analisis menggunakan pendekatan metode RitcherGutenberg, Murphy O'Brie n, Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K, dan Kawashumi. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui metode percepatan pergerakan tanah yang sesuai untuk daerah Lampung dan sekitarnya. 2. Mengetahui peta seismisitas atau peta sebaran percepatan pergerakan tanah di daerah Lampung dan sekitarnya. 3. Memberikan informasi tingkat resiko gempabumi daerah Lampung dan sekitarnya.