kajian mitigasi tanah longsor aspek dari

advertisement
LAPORAN HASIL PENELITIAN
(L H P)
KAJIAN MITIGASI TANAH LONGSOR
ASPEK DARI:
RPI : TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA
LAHAN DAN AIR PENDUKUNG PENGELOLAAN DAS
Tahun Anggaran 2013
(15.1.2.12.1)
Oleh :
Ir. Beny Harjadi, MSc
Drs. Agus Wuryanta, MSc
Arina Miardini, S.Hut
Edi Sulasmiko
Agus Sugianto
Penyimpangan iklim di Indonesia dengan
meningkat tajam, intensitas curah hujan tinggi
menyebabkan peningkatan frekuensi kejadian
bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor
(Koesmaryono et. al.., 1999).
Bencana alam tanah longsor ini makin sering
terjadi, pada periode 1997-2004 di Indonesia
tercatat 219 kali kejadian, dengan korban jiwa 435
orang meninggal dan kerugian harta benda lebih
dari 30 miliyar rupiah (Bakornas, 2004 dalam
DPRRI, 2006).
Macam-macam Bencana :
1.Banjir
2.Gempa Bumi
3.Letusan Gunung Berapi
4.Instabilitas Tanah – LONGSOR
5.Angin Kencang, Angin ribut, Tornado dll
6.Bahaya Teknologi
7.Kekeringan dan Desertifikasi
8.Kebakaran
Dampak Bencana :
1.Kerusakan alam
2.Kerusakan infrastruktur (jalan, jembatan dll)
3.Kerusakan tempat tinggal & bangunan lain
4.Kehilangan harta benda
5.Kehilangan nyawa (korban jiwa)
- Bidang ekonomi
- kemiskinan,
- kelaparan,
- kesejahteraan dll
- Bidang Sosial
- kematian,
- luka-luka,
- sakit ringan sampai berat,
- hilangnya tempat tinggal
- kekacauan dll
- Bidang Lingkungan
- Kerusakan infrastruktur,
- hancurnya hutan dll
A. Meteorologi atau Hidrometeorologi :
•Banjir musiman,
•Kekeringan atau
•Badai tropis (siklon, hurikan, taifun)
•Hurikan terjadi hanya di Karibia dan Amerika
•Pemanasan global.
B. Bencana alam geologi :
•Gempa bumi,
•Tsunami,
•Tanah longsor dan
•Gunung meletus.
C.Wabah atau epidemi :
•Penyakit menular (flu, cacar dan tuberkolosis)
D.Bencana dari ruang angkasa :
•Benda langit seperti asteroid atau
•Gangguan badai matahari
1. Iklim dan Curah Hujan
2. Kemiringan Lereng
3. Tanah
4. Batuan
5. Struktur Geologi
6. Air dan Aliran Air
7. Getaran
8. Penggunaan Lahan
9. Aktivitas Manusia
Tujuan :
untuk mendapatkan informasi sistem mitigasi
tanah longsor yang sesuai sebagai basis kegiatan
pengelolaan DAS.
Tahun 2013 untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang berpengaruh untuk mitigasi daerah
berpotensi longsor di DAS.
untuk mendapatkan informasi serta metode dan
teknik rehabilitasi lahan terdegradasi pada lahan
berpotensi longsor yang efektif dan efisien yang
sesuai dengan kondisi lingkungannya
Sasaran RPI : tersedianya teknik pengelolaan
sumberdaya lahan dan Air wilayah daratan, yang
meliputi:
Tersedianya data/informasi teknik mitigasi tanah
longsor
Sasaran tahun 2013 adalah
teridentifikasinya faktor-faktor yang
berperanan dalam mitigasi daerah
berpotensi longsor di DAS.
Ketik Rekah kirim ke 085602149723
Siaga 1 (rekahan >15 cm),
Siaga 2 (rekahan 15-25 cm),
Siaga 3 (rekahan 25-30 cm)
1) ATK dan operasional komputer
2) Literatur/data dan dokumentasi
3) Peta-peta dasar, seperti: RBI, Gerakan Tanah
(Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, 2004) dan citra satelit
4) Perlengkapan lapangan (bibit tanaman, sling besi,
spanduk, Pos Info)
5) Plot longsor (plastik klaim, sling besi dan
extensometer)
6) Stasiun pengamatan hujan (penakar hujan
ombrometer)
7) Peralatan survei tanah (blanko ISDL:Inventarisasi
Sumber Daya Lahan), ring sampel, plastik sampel,
kertas label, Infiltrometer
Peta lokasi Mitigasi Longsor di Purwerejo (Sub DAS Gesing),
Banjarnegara (Sub DAS Merawu) dan Kebumen (Sub DAS
Silengkong)
di Prop.Jawa Tengah
DESKRIPSI TANAH KEBUMEN
Bentuk lahan Hilly (Perbukitan, H),
ketinggian 165 m dpl terletak pada koordinat
UTM 340505 E dan 9167118 S, kemiringan
lereng >40%, relief bukit kecil, batuan induk
batuan beku lunak (Iw) pelapukan lanjut
warna merah-coklat, agak masam-masam
(pH <5,5). Erosi alur dan jurang tingkat
ringan. Kedalaman solum sangat dalam (>90
cm) dan regolit (>200 cm).
Tanah Ultisols, KPL IVe, infiltrasi baik,
permeabilitas sedang (20-65 mm/jam),
drainase agak baik. Pori mikro banyak,
konsistensi basah plastis, kondisi lembab
gembur dan kering agak keras. Tekstur
lempung liat berdebu (SiCL) struktur blocky
sedang lemah, warna tanah merah - coklat
kemerahan. Bahan organik rendah (<1%),
nilai toleransi eroso tinggi (>50 ton/ha/th)
dan nilai K sangat peka (>0,58).
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai
kandungan air(moisture) yang terdapat
dalam pori tanah (% berat atau volume).
Mitigasi tanah longsor dimaksudkan untuk
mengurangi korban jiwa akan sangat bermanfaat
jika diinformasikan pada masyarakat sejak awal,
yaitu lewat pertemuan rutin warga atau dengan
memasang spanduk dan menempatkan satu rumah
untuk dijadikan Pos Info.
Dengan mengetahui daerah-daerah yang berpotensi
longsor maka diharapkan sudah berjaga-jaga jika
terjadi hujan lebat atau jika dimungkinkan sudah
siap-siap untuk segera relokasi pada daerah yang
aman. Sebaiknya relokasi dilakukan sejak dini jika
sudah jelas daerah tersebut rawan longsor, tanpa
harus menunggu longsor dan memakan korban.
Dampak atau manfaat penelitian :
- Menyampaikan hasil penelitian kepada instansi
yang membutuhkan seperti BPBD dan kantor Desa.
-mengantisipasi/meminimalisisr terjadinya korban
harta dan jiwa jika terjadi longsor pada daerah yang
berpotensi longsor
- memberi informasi kepada masyarakat untuk
mengenal daerahnya yg berpotensi longsor dan
agar beradaptasi dengan bencana longsor.
-memberi peringatan dini dengan memasang
berbagai alat, antara lain : extensometer, penakar
hujan ombrometer dan mengenalkan berbagai
macam tanaman yang tahan longsor.
Download