BUKU KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010 Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 1 dari 13 halaman KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah bahwa buku Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) fakultas kedokteran Unhas dapat diselesaikan tepat pada waktunya. KBK telah dilaksanakan sejak tahun 2003 dan selama itu evaluasi kurikulum sudah dilakukan sebanyak 3 kali. Inovasi kurikulum ini melibatkan banyak pihak, mulai dari staff administrasi, dosen-dosen muda, dosen senior, guru besar, hingga ke anggota senat fakultas. Studi banding ke berbagai institusi pendidikan kedokteran di Indonesia juga dilaksanakan, seperti di FK-Unair, FKUGM, dan FK-Unpad. Studi banding juga dilakukan di beberapa institusi pendidikan kedokteran luar negeri, seperti : di Maastric University dan Dundee University (Nederland), universitas di Singapura, dan di University Kebangsaan Malaysia(UKM). Sebelum diaplikasikan, dan beberapa revisi dan perbaikan KBK telah mendapatkan persetujuan dari anggota senat fakultas dalam sebuah rapat khusus. Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah melibatkan diri dalam penyusunan KBK ini. Semoga dapat bermanfaat untuk pengembangan system pembelajaran khususnya di fakultas kedokteran Unhas. Makassar, Oktober 2010 Dekan, Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 2 dari 13 halaman KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2009/2010 A. Visi Program Studi Pada tahun 2010, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin menjadi satu dari lima terbaik Fakultas Kedokteran di Indonesia, satu dari duapuluh terbaik Fakultas Kedokteran di Asia, dan satu dari seratus terbaik Fakultas Kedokteran di dunia. B. Misi Program Studi 1. Mendidik mahasiswa untuk menjadi dokter, dokter spesialis dan ners yang mempunyai kompetensi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan, riset dan kepemimpinan 2. Menjadi unggulan dalam pengembangan IPTEK melaui kegiatan riset biomedik, klinik dan kesehatan masyarakat 3. Memanfaatkan kemajuan IPTEK kedokteran untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. C. Tujuan Program Studi Fakultas kedokteran bertujuan menghasilkan dokter dengan kapasitas sebagai manager, health provider, professional, community leader dan communicator yang dikenal sebagai ‘Five Stars Doctor’.dan yang memiliki kompetensi yang diharapkan sebagai dokter umum yang tercantum dalam KIPDI III, yang meliputi area kompetensi : 1. Komunikasi efektif, Kompetensi inti : Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain 2. Keterampilan Klinis Kompetensi inti : Mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya 3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi inti : Manpu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/ kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. 4. Pengelolaan Masalah Kesehatan Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 3 dari 13 halaman Kompeteni inti : Mampu Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer 5. Pengelolaan Informasi Kompetensi inti : Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri Kompetensi Inti : Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya Belajar sepanjang hayat Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara bersinambung 7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien Kompetensi inti : Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran Menerapkan program keselamatan pasien D. Sasaran Program Studi Sasaran PS adalah target yang terukur, sebagai indikator tingkat keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan. E. Profil Lulusan Program Studi Sejak berdirinya fakultas kedokteran sudah meluluskan 5.765 orang dokter yang sudah tersebar ke seluruh propinsi di Indonesia bahkan keluar negeri. Berikut ini adalah gambaran lulusan dokter 8 thn terakhir : Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 4 dari 13 halaman Data Jumlah Lulusan Dokter dari Tahun 2001 – 2009 Periode No Tahun Maret Juni September Desember L P L P L P L P 1 2001 20 27 26 28 14 19 21 40 2 2002 18 45 29 27 8 23 26 39 3 2003 23 31 22 31 15 26 32 52 4 2004 20 34 20 47 17 32 29 35 5 2005 19 44 23 28 22 36 43 56 6 2006 14 30 21 34 27 43 29 54 7 2007 13 20 10 28 19 80 33 45 8 2008 32 57 34 59 18 44 37 68 9 2009 55 36 31 62 25 24 47 112 214 324 216 344 165 327 297 501 Total STANDAR KOMPETENSI DOKTER KOMPETENSI UTAMA : A. Area Kompetensi: 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan Klinis 3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 4. Pengelolaan Masalah Kesehatan 5. Pengelolaan Informasi 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri 7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 5 dari 13 halaman B. Komponen Kompetensi Area Komunikasi Efektif 1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya 2. Berkomunikasi dengan sejawat 3. Berkomunikasi dengan masyarakat 4. Berkomunikasi dengan profesi lain Area Keterampilan Klinis 5. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya 6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium 7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer 9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai 10. Menentukan efektivitas suatu tindakan Area Pengelolaan Masalah Kesehatan 11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat 12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit 13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit 14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan 15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga Area Pengelolaan Informasi 16. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien 17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi 18. Memanfaatkan informasi kesehatan Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 6 dari 13 halaman Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri 19. Menerapkan mawas diri 20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat 21. Mengembangkan pengetahuan baru Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien 22. Memiliki Sikap profesional15 23. Berperilaku profesional dalam bekerja sama 24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang profesional 25. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia 26. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran 27. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran 15 KOMPETENSI PENDUKUNG Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diberikan kepada mahasiswa sebagai unggulan adalah : Traumatologi/Emergensi dan Penyakit-penyakit tropis. KOMPETENSI LAINNYA Kompetensi lainnya adalah kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh perguruan sebagai ciri lulusannya dan untuk memberi bekal lulusan agar mempunyai keluasan dalam memilih bidang kehidupan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kompetensi lulusan ini disajikan dalam bentuk kuliah pilihan yaitu : Akupuntur dan Kuliah Nyeri (Pain Managemen). STRUKTUR DAN ISI KURIKULUM (TERCANTUM DALAM BUKU STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA) Struktur dan isi kurikulum didasarkan kepada 7 area kompetensi lulusan yang dijabarkan sebagai berikut : 1. Area Komunikasi efektif 1.1. Kompetensi Inti Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain 1.2. Lulusan Dokter Mampu Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 7 dari 13 halaman 1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya 1.1. Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya ·Memberikan salam ·Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien ·Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya ·Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi waktu yang cukup pada pasien untuk menyampaikan keluhannya dan menggali permasalahan pasien) ·Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya ·Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang waktu ·Memperlakukan pasien sebagai mitra sejajar dan meminta persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan 1.2. Mengumpulkan Informasi ·Mampu menggunakan open-ended maupun closed question dalam menggali informasi (move from open to closed question properly) ·Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang kurang dimengerti ·Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat penyakit pasien sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan masa lalu ·Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien ·Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur saat masih mengumpulkan data 1.3. Memahami Perspektif Pasien ·Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang menyangkut penyakitnya ·Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien, kekhawatirannya, dan harapannya ·Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi pasien (marah, takut, malu, sedih, bingung, eforia, maupun pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisutuli, gangguan psikis) ·Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien secara profesional ·Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma- norma untuk menetapkan terapi paripurna dan hubungan dokter pasien yang professional15 ·Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan serta Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 8 dari 13 halaman prognosis. 1.4. Memberi Penjelasan dan Informasi ·Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stres sebelum melakukan pemeriksaan fisik ·Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin timbul selama pemeriksaan fisik atau tindakannya ·Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, prognosis, rujukan) sebelum dikerjakan ·Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultasi, atau menganjurkan rujukan untuk permasalahan yang sulit. ·Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien maupun keluarganya ·Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan tindakan telah dipahami oleh pasien ·Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk merenungkan kembali serta berkonsultasi sebelum membuat persetujuan ·Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung tinggi etika kedokteran ·Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan disepakati 2. Berkomunikasi dengan sejawat ·Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien baik secara lisan, tertulis, atau elektronik pada saat yang diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran ·Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar, demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran ·Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas, demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran 3. Berkomunikasi dengan masyarakat ·Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat ·Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat ·Menggunakan teknik komunikasi langsung yang efektif agarmasyarakat memahami kesehatan sebagai kebutuhan ·Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif ketika melakukan promosi kesehatan ·Melibatkan tokoh masyarakat dalam mempromosikan kesehatan secara professional Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 9 dari 13 halaman 4. Berkomunikasi dengan profesi lain ·Mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk menyampaikan pendapatnya ·Memberi informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi yang sebenarnya ke perusahaan jasa asuransi kesehatan untuk pemrosesan klaim ·Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hokum atau sebagai saksi ahli di pengadilan ·Melakukan negosiasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan masalah kesehatan masyarakat 1. Area Keterampilan Klinis 2.1. Kompetensi Inti Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya. 2.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial serta riwayat lain yang relevan. 2. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium ·Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien ·Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan kewenangannya ·Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien ·Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien ·Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar ·Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai ·Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar ·Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang ·Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit ·Memilih dan melakukan keterampilan terapeutik dan tindakan prevensi sesuai kewenangannya. 3. Melakukan prosedur kedaruratan klinis Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 10 dari 13 halaman ·Menentukan keadaan kedaruratan klinis ·Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau menetapkan rujukan ·Melakukan prosedur kedaruratan klinis secara benar dan etis, sesuai dengan kewenangannya ·Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut 3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 3.1. Kompetensi Inti Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. 3.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer ·Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologinya. ·Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molecular maupun selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh. ·Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan. ·Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta risiko spesifik secara efektif ·Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekular ·Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien. ·Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan perilaku ·Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkanfarmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku ·Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis, serta penerapannya pada keadaan klinik ·Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping ·Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu ·Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan. ·Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatan 2. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaanfisik, uji lab. dan prosedur yang sesuai ·Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti. Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 11 dari 13 halaman ·Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence- based medicine. 3. Menentukan efektivitas suatu tindakan ·Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan ·Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan. ·Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit. 4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan 4.1. Kompetensi Inti Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer 4.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat ·Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding ·Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit ·Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien. ·Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien ·Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu ·Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau sesudah terapi awal. ·Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat kewenangannya ·Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan patofisiologi, patogenesis, farmakologi, factor psikologis, sosial, dan faktor-faktor lain yang sesuai ·Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca ·Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca ·Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat ·Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan efek samping, memperbaiki atau mengubah terapi dengan tepat Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 12 dari 13 halaman ·Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif, koordinatif,kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien ·Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi. 2. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit ·Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya. ·Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya. ·Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat ·Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit. ·Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional di bidang lain 3. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit ·Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya ·Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat ·Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”. 4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan ·Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat ·Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali keterkaitan yang kompleks antara factor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan factor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 13 dari 13 halaman ·Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah kesehatan masyarakat ·Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehtan dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah, termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakit-penyakit baru ·Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan ·Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat, serta menganalisis hasilnya ·Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan ·Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan ·Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan, pengadaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat 5. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga ·Menjalankan fungsi managerial. ·Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga ·Mengelola sumber daya manusia ·Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana 5. Area Pengelolaan Informasi 5.1. Kompetensi Inti Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapaninformasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer 5.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien ·Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik ·Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi dan validitasnya ·Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah ·Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi ·Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi informasi Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 14 dari 13 halaman ilmiah secara sistematik ·Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan menyimpan arsip 2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi ·Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus potens i untuk berkembang dan keterbatasannya. 3. Memanfaatkan informasi kesehatan ·Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database dalam praktik kedokteran secara efisien ·Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran dengan menganalisis arsipnya ·Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan15 6. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri 6.1. Kompetensi Inti ·Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya ·Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya ·Belajar sepanjang hayat ·Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan 6.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Menerapkan mawas diri ·Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan berkonsultasi bila diperlukan ·Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan masalah yang berkaitan dengan kesehatannya yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya ·Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan dan praktik kedokteran ·Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi ·Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang membangun dari pasien, sejawat, instruktur, dan penyelia ·Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan praktik ·Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik kedokterannya Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 15 dari 13 halaman 2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat ·Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru. ·Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) dan pengalaman belajarlainnya ·Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based Medicine) ·Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk penanganan pasien dan justifikasi alas an keputusan yang diambil ·Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap pasiennya ·Menyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya 3. Mengembangkan pengetahuan baru ·Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dan mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang tepat ·Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan penelitian untuk menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian. ·Menuliskan hasil penelitian sesuai dengan kaidah artikel ilmiah ·Membuat presentasi ilmiah dari hasil penelitiannya 7. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien 7.1. Kompetensi Inti ·Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan ·Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran ·Menerapkan program keselamatan pasien 7.2. Lulusan Dokter Mampu 1. Memiliki Sikap profesional ·Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia ·Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien ·Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam hubungan dokter pasien ·Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh ·Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan serta dampaknya ·Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai standar profesi ·Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etik yang sulit Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 16 dari 13 halaman ·Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam pengobatan setiap individu Pasien 2. Berperilaku profesional dalam bekerja sama ·Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial ·Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi dan peran yang berharga, tanpa memandang status sosial ·Berperan serta dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan para petugas kesehatan lainnya ·Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik ·Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari orang lain ·Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan petugas kesehatan lain, serta bertindak secara professional ·Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu tindakan yang tidak professional 3. Berperan sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yangProfesional ·Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-nilai profesionalisme ·Bekerja dalam berbagai tim pelayanan kesehatan secara efektif ·Menghargai peran dan pendapat berbagai profesi kesehatan ·Berperan sebagai manager baik dalam praktik pribadi maupun dalam sistem pelayanan kesehatan ·Menyadari profesi medis yang mempunyai peran di masyarakat dan dapat melakukan suatu perubahan ·Mampu mengatasi perilaku yang tidak profesional dari anggota tim pelayanan kesehatan lain 4. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia ·Menghargai perbedaan karakter individu, gaya hidup, dan budaya dari pasien dan sejawat ·Memahami heterogenitas persepsi yang berkaitan dengan usia, gender, orientasi seksual, etnis, kecacatan dan status sosial ekonomi 5. Aspek Medikolegal dalam praktik kedokteran Memahami dan menerima tanggung jawab hukum berkaitan dengan : ·Hak asasi manusia ·Resep obat ·Penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 17 dari 13 halaman ·Kode Etik Kedokteran Indonesia ·Pembuatan surat keterangan sehat, sakit atau surat kematian ·Proses di pengadilan ·Memahami UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ·Memahami peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan yang mengatur praktik kedokteran ·Menentukan, menyatakan dan menganalisis segi etika dalam kebijakan kesehatan 6. Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran ·Menerapkan standar keselamatan pasien : 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien ·Menerapkan 7 (tujuh) langkah keselamatan pasien : 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien 2. Memimpin dan mendukung staf 3. Integrasikan aktifitas pengelolaan risiko 4. Kembangkan sistem pelaporan 5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 7. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 18 dari 13 halaman Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 19 dari 13 halaman KONSEP KURIKULUM Materi Kurikulum Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap akademik dan profesi yang merupakan satu kesatuan dan keseluruhannya berlangsung selama kurun waktu 5 tahun (10 semester). 1. Tahap Akademik Tahap akademik berlangsung selama 6 semester (3 tahun) dan terdiri dari 2 fase , 1. fase pertama diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan keadaan abnormal dari tubuh. Mekanisme dasar penyakit dan dasar-dasar diagnostik dan terapi, Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan primer juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan belajar seumur hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama satu semester dengan kegiatan belajar sebagian besar merupakan kuliah formal. Dasar biologis fungsi normal dan keadaan abnormal diberikan secara terintegrasi. Beberapa diantaranya menggunakan kasus untuk memudahkan aplikasi klinik dari topik yang diberikan. Keterampilan klinik diberikan untuk memahami dasar-dasar diagnostik. 2. Pada fase kedua diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan dengan keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi. Memahami patofisiologi penyakit dan masalah kesehatan utama yang dialami oleh masyarakat. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada individu, keluarga dan masyarakat juga diberikan pada fase ini. Keterampilan komunikasi, ilmu perilaku, etika kedokteran dan pengembangan kepribadian sebagai seorang profesional diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama lima setengah semester. Setelah menyelesaikan fase ini, lulusan memperoleh gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Pada seluruh proses pembelajaran menggunakan problem-based learning. Pada fase ini, setiap semester dibagi kedalam 3 blok, kecuali pada semester 6 yang terdiri dari 4 blok yang masing-masing berlangsung selama 4-6 minggu. Pada minggu pertama diberikan kuliah formal untuk topik-topik penting yang mendasari modul yang akan dipergunakan. Minggu berikutnya membahas modul dan keterampilan klinik dan pada minggu terakhir dipergunakan untuk seminar dan kuliah pakar serta ujian. Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 0 dari 13 halaman Selain itu mahasiswa diberikan pula mata kuliah pilihan yaitu Herbal Medicine yang diberikan pada semester 3 dan Akupuntur yang diberikan pada semester 5. Dosen pengajar untuk kedua mata kuliah ini didatangkan dari Xiamen University, Cina. Pada fase ini juga dilaksanakan aktifitas yang berbasis di masyarakat dalam bentuk kuliah kerja nyata (KKN). Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan metoda pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, dan memahami kompleksitas pelayanan kesehatan, berlangsung selama 8 minggu. MATA KULIAH PREKLINIK Program Studi: Pendidikan Dokter No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. No 1. 2. 3. 4. KODE NAMA MATA KULIAH MK MPK 14 SKS 072U002 Pendidikan Agama Islam 073U002 Pendidikan Agama Katholik 074U002 Pendidikan Agama Protestan 075U002 Pendidikan Agama Hindu 076U002 Pendidikan Agama Budha 077U002 Pendidikan Kewarganegaraan 081U002 Bahasa Inggris 080U002 Bahasa Indonesia 071U002 Pancasila 277C112 Filsafat Ilmu 378C112 Ilmu Perilaku 1 • 6 • • • • • • • • • 1 1 • • • • • I SEMESTER 2 3 4 5 6 I • • KUR L √ SEMESTER 2 3 4 5 • • • 6 I KUR L √ √ √ √ KODE DOSEN Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU Tim MKU √ √ √ √ √ √ √ • • KUR L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ • KODE NAMA MATA KULIAH MK MPK 31 SKS 104C112 Dasar Biomedik I 105C112 Dasar Biomedik II 089U002 Genetika Kedokteran 101C115 Mekanisme Dasar Penyakit 102C112 Dasar Diagnostik dan Terapi 137C116 Sistem Muskuloskeletal 138C114 Sistem Imunologi 172C112 Keterampilan Belajar dan Teknologi Informasi KODE NAMA MATA KULIAH MK MPK 88 SKS 136C117 Sistem Neuropsikiatri 239C116 Sistem Urogenital 240C117 Sistem Reproduksi 241C117 Sistem Endokrin dan Metabolisme SEMESTER 2 3 4 5 KODE DOSEN Tim TPB Tim TPB Tim TPB C11-SD C11-SB C11-TB C11-SN C11-SA KODE DOSEN C11-MA C11-SF C11-NN C11-JA 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 1 1 203C117 204C116 205C114 273C113 306C116 307C117 308C115 375C112 342C117 343C115 376C115 344C114 Sistem Kardiovaskuler Sistem Respirasi Sistem Hematologi Metodologi Riset dan Biostatistik Sistem Indera Khusus Gastrohepatologi Onkologi Kedokteran Forensik Gawat Darurat dan Traumatologi Kedokteran Tropis Kedokteran Komunitas Geriatri MPB 2 SKS 374C112 Bioetik MBB 4 SKS 499UU4 KKN • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ C11-AP C11-FL C11-DD C11-IY C11-AK C11-AR C11-DP C11-SW C11-TH C11-HM C11-MI C11-ET √ C11-SW √ Tim KKN-P MATA KULIAH KEPANITRAAN KLINIK Kepaniteraan klinik terdiri atas 2 paket seperti tercantum dibawah ini: Paket I MATA KULIAH Kepaniteraan Umum Radiologi Ilmu Penyakit Dalam Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Penyakit Saraf Ilmu Kedokteran Jiwa Ilmi Penyakit Kulit dan Kelamin SKS 4 2 5 4 2 2 2 10 minggu 3 minggu 11 minggu 10 minggu 4 minggu 4 minggu 4 minggu SKS 2 5 5 2 2 2 4 2 2 4 minggu 11 minggu 11 minggu 4 minggu 4 minggu 6 minggu 10 minggu 4 minggu 4 minggu Paket II MATA KULIAH Anestesiologi Ilmu Bedah Obstetri & Ginekologi Ilmu Penyakit Mata Ilmu Penyakit T.H.T Ilmu Kedokteran Kehakiman Ilmu Kes. Masyarakat & Ilmu Kedok. Pencegahan Kardiologi Ortopedi & Traumatologi Tempat Kepaniteraan Klinik Kepaniteraan klinik dilaksanakan pada rumah sakit dimana fasilitas penunjang pendidikan telah lengkap dan tenaga pendidik untuk kepaniteraan telah ada yaitu pada: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Rumah Sakit Akademik “Yauri” Makassar Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Rumah Sakit Pelamonia Makassar Rumah Sakit Stella Maris Makassar Rumah Sakit Kusta Makassar Rumah Sakit Jiwa Makassar Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Rumah Sakit Bersalin St. Fatimah Makassar Rumah Sakit St. Mariam Makassar Rumah Sakit Umum Maros Rumah Sakit Umum Sungguminasa Rumah Sakit Umum Pare-pare Rumah Sakit Umum Daya Klinik Geriatri Klinik Kedokteran Keluarga Balai Pengobatan Paru-paru Untuk pengalaman belajar lapangan juga dipakai beberapa Puskesmas. 1. 2. 3. 4. 5. Puskesmas Jumpandang Baru Puskesmas Patingalloang Puskesmas Batua Puskesmas Maradekaya Puskesmas Barombong PETA PENYAJIAN KURIKULUM FASE AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN SE TOTA M L SKS Tumbuh Kembang & VI 25 Kegawatdaruratan & traumatologi Geriatri Kedokteran Tropis Kedokteran Komunitas (5 SKS) ( 5 SKS) (7 SKS) ( 4 SKS) KKN ( 4 SKS) Indera Khusus V 24 Sistem Gastroentero (6 SKS) hepatologi (7 SKS) Onkologi (5 SKS) Bioetik(2 SKS), Kedokteran Forensik (2 SKS), Akupuntur(*) (2 SKS) IV 21 Sistem Respirasi Sistem Urogenitalia Sistem Reproduksi ( 6 SKS) (6 SKS) (7 SKS) Pancasila (2 SKS), III 25 Neuropsikiatri Sistem Kardiovaskuler Hematologi (7 SKS) (7 SKS) (4 SKS) Herbal Medicine(*) (2 SKS), Filsafat Ilmu (2 SKS), Metodologi Riset & Biostatistik (3 SKS) II 23 Imunologi Endokrin & Metabolik Muskuloskeletal (4 SKS) (7 SKS) (6 SKS) Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman halaman 0 dari 13 Kewarganegaraan (2 SKS), Agama (2 SKS), Bahasa Inggris (2 SKS) Learning Skill I 23 & Teknologi Biomedik Mekanisme Dasar Penyakit Informasi (5 SKS) (5 SKS) Dasar Diagnostik & Terapi (3 SKS) (4 SKS) Ilmu Perilaku (2 SKS), Bahasa Indonesia (2 SKS), Kesmas (2 SKS) 141 Minggu ke → 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 2 3 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2Tahap Profesi Tahap profesi merupakan tahap kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 4 semester (2 tahun) dilaksanakan di rumah sakit pendidikan Wahidin Sudirohusodo, rumah sakit pendidikan lainnya, sarana pelayanan kesehatan lainnya (rumah sakit khusus, Puskesmas dan balai pengobatan). Rotasi akan dilakukan pada setiap bagian klinik dan kesehatan masyarakat. Pada tahap ini, pencapaian kompetensi diperoleh dengan menggunakan pasien sebagai tempat belajar dengan supervisi dosen spesialis. Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif dan manajemen penyakit baik pada individu, keluarga dan masayarakat harus dicapai pada tahap ini. Tahap profesi atau kepaniteraan klinik yang secara keseluruhannya berlangsung pada fasilitas kesehatan yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat pendidikan. STASE PADA TAHAP PROFESI TAHUN IV dan V KEPANITERAAN KLINIK WAKTU Radiologi 5 minggu Ilmu penyakit Dalam 10 minggu Ilmu Kesehatan Anak 9 minggu Ilmu Penyakit Saraf 5 minggu Ilmu Kedokteran Jiwa 5 minggu Ilmu Penyakit Kulit & kelamin 5 minggu Kardiovaskuler 4 minggu Anestesiologi 5 minggu Ilmu Bedah 12 minggu Obstetri & Ginekologi (Sistem Reproduksi) 10 minggu Ilmu Penyakit mata 5 minggu Ilmu Penyakit THT 5 minggu Ilmu Kedokteran Forensik 5 minggu Ilmu Kedokteran Komunitas dan Kedokteran Keluarga 11 minggu Ortopedi & Traumatologi 4 minggu Pada setiap kepaniteraan dilakukan kegiatan menerima pasien baru (anamnesis, pemeriksaan fisik dan diagnosa), dan tindakan medik yang disyaratkan dalam kompetensi, Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 2 dari 13 halaman follow-up pasien, pembacaan kasus dan tinjauan pustaka. Pada akhir kepaniteraan dilakukan ujian komprehensif untuk menilai pencapaian kompetensi seperti yang tercantum dalam KIPDI III (Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia). Setelah menyelesaikan program kepaniteraan klinik selama dua tahun, lulusan memperoleh gelar dokter. SISTEM PEMBELAJARAN Sepanjang pelaksanaan kurikulum, pemilihan metoda pembelajaran disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya. Pada tahap awal, metoda pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah formal, yang selanjutnya mengalami transisi menuju pembelajaran yang lebih interaktif dan aktif dengan menggunakan problembased learning. Pilihan metoda pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan sasaran belajar. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris Metode yang dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman meliputi: Untuk kelas besar (kuliah, presentasi kasus) dipergunakan terutama pada fase pertama untuk memahami konsep dasar dan mengaktifkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya, menjelaskan konsep yang kompleks, dan memberikan pemahaman awal mengenai hubungan ilmu dasar dengan klinik; Tutorial untuk kelas kecil, seminar, untuk memberi kesempatan terjadinya interaksi, diskusi, eksplorasi dan klarifikasi; Menggunakan sumber belajar berbasis komputer (computer-based learning), untuk belajar interaktif dan belajar berbasis bukti (evidence-based learning); Kelompok kecil menggunakan kasus klinik, untuk pengalaman belajar di rumah sakit dan di komunitas, dan mengembangkan berpikir kritis; Belajar sendiri melalui pemberian tugas, untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman melalui belajar aktif. Metoda yang dipergunakan untuk memperoleh keterampilan meliputi: Latihan keterampilan klinik pada kelompok kecil untuk memperoleh keterampilan klinik tertentu; Praktikum, untuk mengembangkan kemampuan observasi, manajemen data, dan keterampilan interpretasi, dan keterampilan metoda keilmuan dan prosedur praktis; Role play untuk keterampilan komunikasi, mengembangkan sikap profesional dan mengembangkan kemampuan reflektif, dan keterampilan membuat keputusan klinik. Metoda lain untuk pengembangan kepribadian, manajemen waktu dan kepercayaan diri: Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 3 dari 13 halaman Aktifitas belajar dalam kelompok kecil, untuk mengembangkan kerja sama tim; Tugas tertulis, proyek penelitian, untuk memicu kemampuan eksplorasi dan penelitian, serta peluang untuk ekspresi diri; Seminar dan kasus, untuk memicu diskusi dan debat, misalnya kasus etik, dan aspek mediko-legal; Pengalaman klinik yang telah dimulai sejak awal dengan berkunjung ke rumah sakit, dan pada tahap profesi, untuk memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan, konsolidasi dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah terakumulasi selama proses pendidikan. SISTEM PENILAIAN (ASSESSMENT) Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan. Penilaian diupayakan berkelanjutan, tidak hanya pada satu waktu tertentu. Penilaian yang berkelanjutan menjamin proses belajar yang terus menerus, penghargaan setiap upaya, dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa maupun program. Instrumen Penilaian Berbagai instrumen yang dipergunakan untuk menilai pencapaian kompetensi, dimana pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang ingin dinilai. Instrumen penilaian yang dipergunakan untuk menilai pengetahuan dan pemahaman: Multiple choice question Pertanyaan singkat terstruktur Laporan tertulis Instrumen evaluasi untuk menilai kemampuan menerapkan pengetahuan, memecahkan masalah, mengevaluasi secara kritis dan keputusan klinik: Pertanyaan interpretasi data Pertanyaan pemecahan masalah Kasus klinik Presentasi oral Instrumen untuk menilai kompetensi keterampilan, klinik dan profesional: Multi-station objective structured clinical examintaion (OSCE) Portfolio klinik dan log-book Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 4 dari 13 halaman Kasus klinik Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian acuan patokan yang mengacu pada sasaran belajar. Komponen penilaian fase akademik meliputi : - ujian teori - ujian praktikum - penilaia tutorial - Ujian keterampilan klinik (OSCE) Nilai : < 60 :E 60 – 70 :C 71 – 80 :B 81 – 100 :A Komponen penilaian fase profesi meliputi : - Log-book - Ujian Kasus Klinik - Presentasi oral Nilai : A : 80 – 100 : Baik sekali / lulus B : 65 – 79 : Baik / lulus C : 55 – 64 : Cukup / penilaian ulang D : 40 – 54 : Kurang / penilaian ulang E : 0 – 39 : Kurang sekali / ulang clerkship Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 5 dari 13 halaman