Humanitarian Situation Report, June 2009, #1 HUMANITARIAN SITUATION REPORT PERODE TERUPDATE 30 Mei – 2 Juni 2009 Ringkasan informasi dibawah ini merupakan kumpulan informasi yang dikompilasi dari berbagai media online agar lebih sistematis dan kemudahan analisa. Oxfam tidak bertanggungjawab atas akurasi dan kebenaran dari informasi tersebut dibawah ini. Sumber informasi disediakan untuk penelusuran informasi dari sumber asli. Ancaman Geofisika Gempa – Indonesia Update Situasi. 3 Juni 2009 Tanggal Pusat Gempa Kekuatan Kedalaman Kota Terdekat 02-Jun-09 08:32:32 WIB 3.25 LS - 100.09 BT 5.3 SR 10 Km 35 km barat daya PAGAISELATAN MENTAWAI-SUMBAR 31-May-09 10:34:31 WIB 1.73 LU - 126.06 BT 5.5 SR 43 Km 101 km timur laut BITUNG-SULUT 30-May-09 02:12:33 WIB 1.10 LU - 126.14 BT 5.3 SR 10 Km 112 km tenggara BITUNG-SULUT 29-May-09 07:58:35 WIB 3.76 LS - 127.66 BT 5.8 SR 10 Km 57 km barat daya AMBON-MALUKU 29-May-09 02:33:42 WIB 0.21 LS - 122.80 BT 5.4 SR 23 Km 88 km barat daya GORONTALOGORONTALO Sumber BMKG, Okezone, Tempo Interaktif, Mediacenter, Peningkatan Status Gunung Karangetang, Kabupaten Sangihe – Sulawesi Utara Update Situasi. 1 Juni 2009 Tanggal Kejadian. 31 Mei 2009 PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menaikkan status Gunung Karangetang di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara naik status dari Siaga menjadi Awas pada tanggal 31 Mei 2009, didasarkan pada didasarkan adanya gempa tremor vulkanik, hembusan asap yang berlangsung menerus serta guguran lava pijar yang diiringi oleh suara gemuruh dengan jarak luncur maksimum 2.250 meter, dominan arah Selatan. PVMBG akan meningkatkan pemantauan dan menugaskan tim tanggap darurat ke lapangan guna mengevaluasi gunung tersebut. Berdasarkan rekomendasi dari otoritas terkait, Pemda setempat diminta mengambil langkah-langkah pengungsian untuk melindungi masyarakat dari ancaman awan panas guguran dan lontaran lava pijar terutama masyarakat yang berada di wilayah sebagai berikut : o Kecamatan Siau Timur yaitu masyarakat yang berada di Kampung Kola - Kola (Desa Bebali); masyarakat yang berada di Kampung Bolo dan Kampung Kopi yang D:\317512161.doc Author: Indert Last Saved: 23/07/2017 20:01:00 Page 1 of 5 Humanitarian Situation Report, June 2009, #1 o o o o o Sumber termasuk dalam wilayah kelurahan Tarorane; masyarakat di Kampung Hekang yang termasuk Kelurahan Tatahadeng masyarakat di Desa Dame 1 bagian atas, dan masyarakat di Lembah Kali Beha Timur di Desa Karalung Kecamatan Siau Tengah yaitu masyarakat di Kampung Dompase Kecamatan Siau Barat Utara yaitu masyarakat yang berada di pinggiran Kali Nanitu dan Kali Kinali Penduduk setempat diminta tak mendekati gunung berapi tersebut dalam radius 3.000 meter dari pusat letusan. Jika terjadi hujan abu cukup deras, direkomendasikan masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Sebab, vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernapasan. Meski demikian, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diminta tetap tenang, tidak terpancing isuu-isuu tentang letusan gunung. PVMBG, Vivanews, Mediacenter, Penemuan Gunung Raksasa di Perairan Sumatera Update Situasi. 29 Mei 2009 Tanggal Kejadian. Saat ini Tim ilmuwan gabungan dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Departement of Energi dan Mineral, serta CGG Veritas dan Institut de Physique du Globe (IPG) Perancis telah menemukan sebuah gunung raksasa dibawah laut di perairan Pulau Sumatera. Gunung tersebut berdiameter 50 km dan memiliki ketinggian 4.600 meter dengan kedalaman 1300 meter dibawah permukaan laut, menurut pernyataan dari kepala BPPT berdasarkan hasil survei dasar laut untuk mempelajari perubahan struktur geologis paska tsunami yang terjadi di wilayah tersebut. Belum diketahui apakah gunung tersebut aktif atau tidak, kecuali bahwa lokasi dari gunung berapi bawah laut tersebut terletak pada jalur vulkanis yang berbeda dengan gunung berapi permukaan. Menyingkapi informasi tersebut, pemerintah meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dan mengkhawatirkan kemungkinan gunung tersebut meletus meskipun lokasi penemuannya dekat dengan gunung berapi yang saat ini sedang berfluktuasi, yaitu Kerinci dan Talang. BPPT meyakinkan jika aktivitas gunung berapi tersebut tidak akan mempengaruhi gunung bawah laut tersebut karena terletak di jalur vulkanis yang berbeda. Meskipun demikian, PVMBG mendesak pemerintah serta lembaga terkait lainnya untuk memonitor dan menangani gunung baru tersebut karena berbahaya yang berbahaya jika meletus. Sumber Okezone (1)(2), Antara, Jakarta Post, Ancaman Hidrologis Banjir dan Longsor, Kabupaten Tanah Toraja – Sulawesi Selatan Update Situasi. 1 Juni 2009 Tanggal Kejadian. 29 Mei 2009 Daerah Terdampak. Sebanyak 60 rumah di 5 kelurahan (Botang, Bombongan, Tondon Mamulu, Ariang dan Pantan) di kecamatan Makale serta di kecamatan Makale Utara pada hari Jumat (29/5) terkena banjir akibat meluapnya sungai Surame setelah tiga hari terakhir hujan turun terus menerus. Pemicu yang sama juga menyebabkan tanah longsor di dusun Rarukan, desa Lemo, kecamatan Mengkendek yang berlokasi di lereng bukit. Pembalakan di daerah hulu diduga menjadi kontributor terjadinya insiden longsor. D:\317512161.doc Author: Indert Last Saved: 23/07/2017 20:01:00 Page 2 of 5 Humanitarian Situation Report, June 2009, #1 Korban Jiwa. Sebanyak enam orang dari satu keluarga tewas setelah rumah mereka ambruk oleh longsoran yang membawa reruntuhan dan lumpur. Semua jenasah korban akhirnya berhasil diketemukan setelah dua hari pencarian dan kegiatan evakuasi akan segera dihentikan. Pengungsian. Pengungsian dikabarkan sempat terjadi pada saat banjir. Pemda setempat menurunkan tim SAR untuk membantu evakuasi warga. Sebagian warga sudah mulai mengungsi ke rumah kerabat atau ke emperan toko, meskipun bukan pengungsian masal. Dampak. o Sebanyak 600 rumah di kelima kelurahan tersebut terendam sedangkan akibat longsor 5 rumah rusak berat di dusun Rarukan. o Akibat banjir, layanan listrik di kelima kelurahan tersebut juga terpaksa dipadamkan o Akses transportasi masyarakat terganggu, karena banyak angkutan umum yang tidak beroperasi Respon Lokal. o Pemkab Tana Toraja telah menurunkan alat berat untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban. Akses yang sulit dan infrasutruktur jalan yang tidak begitu bagus sempat menjadi hambatan dan diperparah oleh topografi setempat. o Dinas Sosial Propinsi Sulawesi Selatan juga telah menurunkan 2.5 ton beras untuk dibagikan kepada 33 KK korban longsor (yang tinggal disekitar lokasi titik longsor). Resiko Potensial. Rekahan tanah yang masih ada di lokasi masih mengancam terjadinya longsor susulan dan BMKG meramalkan lokasi yang terdampak masih akan menghadapi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Pola topografi yang ada, yang berlokasi di daerah lereng telah teridentifikasi sebagai daerah rawan longsor. Namun demikian, longsor yang saat ini terjadi merupakan insiden paling parah karena menelan 6 korban jiwa. Sumber MetroTV (1)(2), Kompas, Antara (1)(2), Okezone, Banjir, Kabupaten Gresik – Jawa Timur Update Situasi. 31 Mei 2009 Tanggal Kejadian. Daerah Terdampak. Setidaknya enam desa di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir luapan Sungai Lamong. Banjir terjadi sejak Jumat (30/5) malam setelah kawasan tersebut diguyur hujan selama beberapa jam. Desa yang terkena banjir tersebut adalah Sidapur Klagen, Bulangrejo, Deliksumber, Bulangkulon, dan Kedungrukem. Dampak. Selain rumah-rumah warga dan puluhan hektar tanaman padi terendam yang menyebabkan kerugian jutaan rupiah bagi petani, banjir juga menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Namun demikian, karena banjir sering terjadi di wilayah tersebut, aktivitas para penduduk tidak banyak terpengaruh. Respon Lokal. Menurut media, pemerintah setempat tidak merespon banjir yang terjadi. Sebaliknya, pemerintah setempat masih sedang melakukan program mitigasi seperti perluasan dan memperdalam sungai serta mengalokasikan anggaran untuk aktivitas tersebut. Namun demikian, program tersebut dinilai tidak cukup berhasil karena banjir masih saja terjadi. Source MetroTV, Media Indonesia, D:\317512161.doc Author: Indert Last Saved: 23/07/2017 20:01:00 Page 3 of 5 Humanitarian Situation Report, June 2009, #1 Ancaman Meteorologis Kabut Asap dan Titik Api (Hot Spot) – Sumatera Update Situasi. 2 Juni 2009 Tanggal Kejadian. Tengah berlangsung Pada hari Jumat (29/5), tercatat 63 titik api menyebar di seluruh Pulau Sumatera. Sebagian besar titik api terdapat di Provinsi Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Jambi. Pada hari Selasa, NOAA 18 kembali mencatat 8 titik api di Riau sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan di propinsi Riau, tepatnya di 6 kabupaten yaitu Bengkalis, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Namun demikian menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Padang mengatakan, titik api yang ada saat ini sudah berkurang dibandingkan dua hari lalu. Ketika itu, titik api mencapai sekitar 350 titik api. Meskipun titik api sudah agak turun, potensi kebakaran masih ada karena curah hujan saat ini rendah. Sumber Kompas, Antara, Ancaman Biologis Dugaan Flu Burung, Kabupaten Subang – Jawa Barat Update Situasi. 29 Mei 2009 Tanggal Kejadian. Sejak sepekan terakhir Ratusan ayam milik warga desa Cirangkong, Cijambe mati mendadak dalam sepekan terakhir. Warga menduga hal ini disebabkan serangan virus flu burung. Menurut warga, mereka sudah melaporkan peristiwa tersebut ke dinas peternakan, namun sampai laporan ini turun belum ada tindak lanjut. Saat dilakukan pengecekan ulang ke Dinas Peternakan, dinas menyatakan belum mendapatkan informasi mengenai insiden tersebut, namun jika benar demikian, dinas akan segera melakukan pengecekan ke lapangan serta melakukan desinfektan selain juga melarang warga melakukan jual beli ayam dan melakukan karantina terhadap ayam yang masih hidup. Untuk memastikan penyebab kematian pada unggas-unggas tersebut, dinas peternakan akan melakukan tes laboratorium terhadap bangkai ayam, namun dimungkinkan juga penyebab kematian ayam tersebut akibat serangan penyakit tetelo karena ada indikasi lendir di bagian hidung ayam. Sumber Tempo Interaktif, Vivanews, Ancaman Teknologis Kebakaran, Kota Bekasi – Jawa Barat Update Situasi. 29 Mei 2009 Tanggal Kejadian. 29 Mei 2009 Daerah Terdampak. Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 03 RW 03 kelurahan Bekasi Jaya, kecamatan Bekasi Timur. Kebakaran diduga akibat pemakaian lilin pada saat listrik padam. Rumah korban yang terbuat dari papan selain juga banyaknya kertas percetakan di dalamnya menyebabkan api menjalar dengan cepat. D:\317512161.doc Author: Indert Last Saved: 23/07/2017 20:01:00 Page 4 of 5 Humanitarian Situation Report, June 2009, #1 Korban Jiwa. Sebanyak tiga orang dari satu keluarga meninggal akibat peristiwa ini. Respon Lokal. Mobil kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota setempat datang 30 menit setelah kejadian untuk memadamkan api. Smentara kepolisian setempat melakukan penyelidikan terhadap sebab-sebab kebakaran tersebut. Sumber Kompas, Detiknews, Pikiran Rakyat, Untuk perihal yang lainnya silahkan menghubungi: Lilik Trimaya Emergency Response Coordinator Oxfam GB – Humanitarian Office in Indonesia Telp. +62-21-7811827 Mobile. +62 812 269 9823 Email. [email protected] D:\317512161.doc Author: Indert Last Saved: 23/07/2017 20:01:00 Page 5 of 5