Mengenal Indeks Harga Saham dan Jakarta Islamic Index Oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Selasa, 17 November 2009 16:27 Mengenal Indeks Harga Saham dan Jakarta Islamic Index oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Pasar modal mempunyai indikator indeks harga saham yang menjadi pintu gerbang sekaligus barometer utama untuk para investor dalam mengambil keputusan stratejiknya. Perhitungan terhadap indeks harga saham dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Cara yang umum dilakukan melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan indeks komposit seluruh saham yang listing di BEI. Perhitungan IHSG dilakukan tanpa pembobotan (w eighted ) dengan asumsi peran setiap saham dinilai sama pengaruhnya terhadap pergerakan harga pasar. Oleh karena itu semua jenis indeks harga saham lainnya merupakan turunan sekaligus anggota IHSG. Indeks lainnya yang sangat berpengaruh adalah LQ-45 karena beranggotakan saham-saham unggulan yang sangat aktif (most active). LQ-45 menjadi acuan banyak perusahaan manajemen investasi terkemuka termasuk investor individual. Di samping itu, ada indeks lainnya yaitu Kompas-100 yang diterbitkan para analis harian Kompas. Indeks ini juga sangat menarik dengan anggota sekitar 100 saham unggulan dan kerap dijadikan acuan reksadana saham. Yang terbaru indeks saham bisnis Bisnis-27 yang dirilis harian Bisnis Indonesia pada 2009 ini. Indeks Bisnis dengan 27 saham index mover berbagai sektor andalan BEI memberikan pilihan yang lebih spesifik lagi. Indeks-indeks tersebut di atas ini cukup akurat dan reponsif terhadap pergerakan pasar. Karakter indeks harga saham seperti ini termasuk ke dalam Indeks sampel. Di samping itu, terdapat indeks harga saham yang lebih spesifik dengan dasar ajaran islami yaitu Jakarta Islamic Index (JII) dengan anggota 30 saham pilihan. Ke -30 saham anggota JII tersebut dinilai memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Intinya saham-saham yang masuk ke dalam JII-30 harus memenuhi unsur yang sama dengan indeks lainnya kecuali unsur haram dalam pandangan MUI. Unsur haram yang disyaratkan DSN MUI pada umumnya terkait dengan: Alkohol, Perjudian, Produksi dengan bahan baku babi, Pornografi, Jasa Keuangan dan asuransi konvensional. Ke enam fatwa-fatwa DSN MUI tahun 2004 tersebut mengatur prinsip-prinsip syariah di bidang 1/3 Mengenal Indeks Harga Saham dan Jakarta Islamic Index Oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Selasa, 17 November 2009 16:27 pasar modal yang menyatakan bahwa suatu sekuritas/efek di pasar modal dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI. Jadi secara khusus saham-saham yang masuk kriteria JII adalah saham-saham yang operasionalnya tidak mengandung unsur ribawi, permodalan perusahaan juga bukan mayoritas dari hutang. Maka saham-saham JII ini pada umumnya mempunyai struktur modal yang sehat dan tidak terbebani bunga hutang berlebihan, dengan kata lain debt-to equity rasionya masih proporsional sehingga sangat menjanjikan untuk investasi jangka menengah-panjang. Pengelolaannya juga dinilai transparan dan kredibel serta menghormati pemegang sahamnya. Saham-saham anggota JII sebagian besar juga anggota indeks lainnya hanya ada sedikit kriteria syariah tersebut. Indeks JII seperti indeks modern lainnya, bersifat dinamis dalam arti secara periodik di update agar senantiasa responsif dengan pergerakan pasar dan sesuai dengan syariah. Maka sejak keberadaannya 1995, dan berbagai penyempurnaan tahun 2000 dan 2003, saham-saham JII menunjukkan kinerja yang baik dan mampu bersaing dengan saham-saham dari anggota indeks lainnya. Adapun saham-saham anggota JII periode Juni – November 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Saham Anggota JII 2009 2/3 Mengenal Indeks Harga Saham dan Jakarta Islamic Index Oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Selasa, 17 November 2009 16:27 Demikian dan semoga bermanfaat. Investasi [1] Investor 92.4 Penulis setiap Daily Senin adalah setiap pukul pengasuh Senin 18.00-19.00. danRubrik NaraSalam sumber Analisis Talk Fundamental Show ”Capital Saham Market BEI di Review” Hariandi Bisnis PAS FM 3/3