evolusi - iisbioangela

advertisement
0
YAYASAN WIDYA BHAKTI
SMA SANTA ANGELA
Jl. Merdeka 24, Bandung  4214714
BIOLOGI-XII-IPA
EVOLUSI
Disusun oleh
:
Lucia
Sri Istanti, S.Si
STANDAR KOMPETENSI :
4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas
KOMPETENSI DASAR :
4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi
4.2 Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi
4.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi
INDIKATOR :
1. Menjelaskan berbagai teori evolusi
2. Menjelaskan pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin
3. Menemukan faktor-faktor dan petunjuk-petunjuk pendukung terjadinya teori
evolusi
4. Menemukan faktor-faktor dan petunjuk-petunjuk pendukung terjadinya teori
evolusi
5. Menjelaskan berbagai teori asal usul kehidupan.
6. Menjelaskan teori Abiogenesis.
7. Mendeskripsikan teori Biogenesis yang meliputi percobaan Francesco Redi,
Spallanzani, Louis Pasteur.
8. Mendeskripsikan teori evolusi kimia (teori Biologi Modern)
9. Menunjukkan prestasi yang baik dalam kemampuan akademis
10. Mengerjakan tugas dan ulangan dengan jujur dan tepat waktu
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan berbagai teori evolusi
1
2. Menjelaskan pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin
3. Menemukan faktor-faktor dan petunjuk-petunjuk pendukung terjadinya teori
evolusi
4. Menemukan faktor-faktor dan petunjuk-petunjuk pendukung terjadinya teori
evolusi
5. Menjelaskan berbagai teori asal usul kehidupan.
6. Menjelaskan teori Abiogenesis.
7. Mendeskripsikan teori Biogenesis yang meliputi percobaan Francesco Redi,
Spallanzani, Louis Pasteur.
8. Mendeskripsikan teori evolusi kimia (teori Biologi Modern)
9. Menunjukkan prestasi yang baik dalam kemampuan akademis
10. Mengerjakan tugas dan ulangan dengan jujur dan tepat waktu
PETA KONSEP
2
ASAL-USUL KEHIDUPAN
Semua makhluk hidup tersusun atas sel. Berdasarkan bukti fosil yang ditemukan, sel
telah ada milyaran tahun yang lalu. Namun yang menjadi pertanyaan adalah kapan dan
bagaimana awal kehidupan dimulai ?
Sampai sekarang belum ada seorangpun yang berhasil memecahkan masalah bagaimana
asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diajukan, tapi sampai sekarang belum
memberikan jawaban yang memuaskan.Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan
darimana asal kehidupan sudah dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya
berupa mitos.
Beberapa teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya
adalah:
1. Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh
suatu zat supranatural
2. Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
3. Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang
datangnya dari luar angkasa
4. Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hiduptercipta secara
mendadak (spontan).
5. Teori Abiogenesis: menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
(Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa
menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi
secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
6. Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya
7. Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa
kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada
konsep biologi modern.
Asal-usul kehidupan
Teori Abiogenesis
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk
hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan
(generatio spontanea).Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur,
dan sebagainya.Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa
abad.
Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu
pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telurtelur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti
induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan.Walau
demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara
spontan.Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila pengertian
3
abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang
pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan
(sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun
sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek
menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk
aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung
paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat
pendapat mereka tentang abiogenesis.Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah
catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah
John Needham.
Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya.Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini
adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori
abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang
ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
 Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
 Labu III : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
 Labu II : diisi daging segar dan ditutup rapat
4
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
 Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
 Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
 Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat.Labu ke III tidak
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.Sayangnya, meskipun
tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung.Ini disebabkan karena Redi
tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi
menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
 Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
 Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian
dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya
sebagai berikut.
 Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
 Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain
Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup
(elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk
hidup (mikroba).
5
3. Louis Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan
Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat
dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa
berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan.Setelah
dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati.Ternyata air
kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan
masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati
makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme
yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa
masuk karena terhambat oleh bentuk pipa.Hal ini bisa dibuktikan
bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir
melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari
kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah
ungkapan :
“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup.
Teori Evolusi Kimia/Teori Abiogenesis Modern
 Teori ini menyatakan bahwa senyawa organik yang ada di atmosfer mengalami
perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa organik. Senyawa organik inilah
yang merupakan komponen dasar makhluk hidup.
6

Teori pendukung teori ini adalah Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I. Oparin
1. Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey
 Harold Ureymenyatakan bahwa dahulu atmosfer bumi kaya akan
molekul zat seperti metana (CH4), uap air (H2O), amonia (NH3), dan
karbondioksida (CO2), yang semuanya berbentuk uap. Energi radiasi
sinar kosmis serta aliran listrik halilintar menyebabkan terjadinya
reaksi di antara zat-zat tersebut. Reaksi ini menghasilkan senyawa
organik
 Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat
di atmosfer didukung kondisi sebagai berikut:
1. Tersedia molekul metana, amonia, uap air, dan hidrogen yang
sangat banyak di atmosfer bumi
2. Ada bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar
dan radiasi kosmik yang menyebabkan zat-zat bereaksi
membentuk molekul zat yang lebih besar
3. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
4. Zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis
organisme yang lebih kompleks dalam jangka waktu yang
lebih lama (berjuta-juta) tahun
2.
Eksperimen Stanley Miler
Ke dalam alat ciptaannya, Miller memasukkan gas hidrogen, metan, amonia,
dan uap air dari air yang dipanaskan. Alat itu dipanaskan selama seminggu
sehingga gas-gastersebut dapat bercampur di dalamnya. Sebagai pengganti
energi listrik dari halilintar, pada alat tersebut dialirka listrik 75.000 volt.
Setelah seminggu, Miller mendapatkan zat organik berupa asam amino.
Percobaan Stanly Miller
4. Teori Oparin (1936)
Seorang Sarjana Rusia mempunyai pandangan yang sama dengan teori Urey. Tetapi akibat tidak
berhasil membuktikan bahwa reaksi gas-gas metana, amonia, hidrogen dan uap air membentuk
7
asam amino, ia merasa bahwa asam amino terbentuk secara alami. menurutnya, lautan bumi
mulanya mempunya persediaan cukup bahan-bahan organik, kemudian dalam kurun waktu yang
lama, bahan-bahan organik berikatan satu sama lainnya, dan terbentuklah selaput-selaput.
Gabungan molekul-molekul organik yang memiliki selaput ini memiliki kemampuan mengikat
molekul lainnya dan menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang
karakteristik. Ikatan atau gabungan kompleks semacam inilah yang diduga merupakan
kehidupan yang pertama.
Teori Oparin
TEORI ABIOTIK LAIN: TEORI PANSPERMIA
Teori ini menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic berasal dari meteorit dan
komet yang masuk ke atmosfer bumi sambil membawa zat-zat organic yang diperlukan bagi
evolusi makhluk hidup. Molekul organik itu telah terbentuk dari proses-proses abiotik di luar
angkasa. Beberapa material organik (termasuk asam amino) memang telah ditemukan pada
meteorit yang masuk ke bumi. Teori Panspermia dan teori evolusi kimia telah menerangkan
bagaimana alam bumi pada awalnya menyediakan material organik.
EVOLUSI BIOLOGI
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari
evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur
kehidupan (sel). Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal-usul kehidupan
berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organik pada kondisi abiotik. Molekul dihasilkan
secara abiotik disebut protobion.Sel-sel hidup dapat berasal dari protobion. Protobion tidak
dapat melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dari
pengaruh lingkungan luar. Protobion menunjukkan ciri-ciri hidup lainnya, yaitu mengalami
metabolisme.
Ada beberapa tipe protobion, yaitu koaservat, mikrosfir, dan liposom.
Koaservat
Koaservat merupakan tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada suspense makromolekul
(polimer), misalnya polipeptida, asam nukleat, dan polisakarida yang dikocok. Setiap koaservat
merupakan agregat makromolekul yang sangat hidrofobik (tidak suka air), dikelilingi dan
distabilkan oleh molekul air.
Jika pada koaservat ditambahkan enzim, enzim tersebut akan diserap. Kemudian koaservat dapat
menyerap substrat dari sekelilingnya dan membebaskan produk dari hasil katalisis oleh enzim.
8
Mikrosfir
Mikrosfir merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tets-tetes kecil saat
didinginkan. Mikrosfir tersusun dari beberapa proteinoid. Mikrosfir dikelilingi membrane dua
lapis dan akan mengalami pembengkakan atau penciutan osmotik saat ditempatkan dalam
larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda.
Liposom
Liposom merupakan protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes
kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu. Lipid tersebut terorganisasi
menjadi dua lapisan molekul pada permukaan tetes tersebut, seperti halnya dua lapis membran
lipid pada membran plasma sel.
ASAL-USUL SEL PROKARIOTIK
Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (progenot). Progenot
merupakan cikal bakal universal semmua jenis sel yang ada sekarang. Progenot berkembang
menjadi kelompok sel prokariotik purba, seperti:
1. Archaebacteria. Archaebacteria merupakan bakteri yang beradaptasi terhadap suhu sekitar
100C, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi. Bersifat anaerob, memiliki dinding sel yang
tersusun dari berbagai jenis protein, memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin,
dan mampu menghasilkan ATP sendiri.
2. Eubacteria. Eubacteria merupakan bakteri yang hidup pada kondisi lingkungan yang tidak
seekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat anaerob dan aerob,
9
memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik berupa
bekterioklorofil, dna mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport
elektronnya lebih berkembang.
Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan dengan
sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa makhluk hidup yang pertama kali
muncul merupakan prokariot.
Bagaimana munculnya bakteri atau Cyanobacteria tersebut? Seperti kita ketahui, kehidupan
tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak hidup dan tidak berwujud seperti yang
ada sekarang ini. Namun, kondisi bumi sekarang sangat berbeda dengan kondisi bumi saat
baru berusia satu juta tahun. Kondisi atmosfernya berbeda (misalnya kondisi oksigen yang
minimal), banyak petir, aktivitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta raidasi
UV sangat tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan
pada kondisi dulu memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak
perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
ASAL-USUL SEL EUKARIOTIK
Sampai dengan sekitar tahun 1970, diyakini bahwa sel-sel eukariotik berevolusi dari sel-sel
prokariotik melalui suatu proses evolusi perlahan-lahan, yaitu organel pada sel prokariotik
perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks. Konsep ini berubah setelah penemuan Lynn
Margulis dari Universitas Boston. Margulis membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu
organel-organel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari
prokariotik yang berukuran kecil. Sel prokariotik tersebut menempati sitoplasma sel inang yang
berukuran lebih besar sehingga terbentuk sel eukariotik. Hipotesis ini disebut sebagai teori
endosimbiotik. Teori endosimbiotik bermakna bahwa sel tunggal yang kompleks berevolusi dari
dua atau lebih sel yang lebih sederhana, yang hidup simbiotik dengan sel inangnya.
10
Bagaimana sel eukariotik sederhana berevolusi menjadi tumbuhan atau hewan? Berikut adalah
tahapannya.
EVOLUSI TUMBUHAN
Berdasarkan dugaan bergabungnya endosimbion, terutama Cyanobacteria, diperkirakan
nenek moyang tumbuhan merupakan konversi organism eukariot heterotrof. Sel eukariotik yang
bagian flagelnya menghilang dan membentuk kloroplas akan membentuk tumbuhan. Dari bentuk
ini berkembang menjadi Algae. Kebanyakan Algae (ganggang) merupakan organism perairan.
Beberapa ganggang bertalus dan berfilamen. Jenis ganggang ini menutupi danau atau rawa. Pada
awal periode Silurian, ganggang secara periodic mengalami genangan dan kekeringan. Pada saat
kering yang panjang, ganggang rawa atau laut dangkal mulai beradaptasi untuk melangsungkan
hidupnya di darat. Cara beradaptasi yang mungkin dilakukan adalah dengan membentuk organ
berkutikula tebal dan bermanterl, untuk melindungi sel gamet dari kekeringan. Diduga jenis-jenis
ganggang ini berevolusi menjadi tumbuhan lamut dan paku, dan pada evolusi tahap lanjut
menjadi tumbuhan berpembuluh.
EVOLUSI HEWAN
Hewan berevolusi dari Protista (kelompok ganggang) berflagel menjadi organisme kelompok
Protozoa, seperti Trypanosoma dan Protozoa bersilia.
Pada evolusi hewan, yang terjadi selanjutnya adalah perubahan hewan bersel satu menjadi
hewan bersel banyak (multiseluler). Hewan bersel banyak ini diperkirakan pada mulanya
berbentuk bola berongga yang terdiri dari satu lapis sel (blastea).
Beberapa hewan invertebrate laut melakukan adaptasi untuk dapat hidup di darat. Adaptasi yang
dilakukan berupa penyesuaian alat pernapasan untuk menghirup oksigen dari udara, dan alat
gerak agar dapat bergerak di darat.
TEORI-TEORI EVOLUSI
Teori evolusi dibentuk berdasarkan bukti-bukti yang terbatas mengenai evolusi seperti
 Rekaman fosil sebagai bukti langsung
 Keanekaragaman makhluk hidup sekarang tersebar di berbagai daerah biogeografi yang
berbeda
 Homologi (perbandingan) struktur tubuh organisme
 Homologi embrio à konsep atau hukum rekapitulasi
 Homologi molekul informasi (DNA dan protein)
Teori-Teori Evolusi Pra-Darwin
Tidak didukung oleh bukti yang cukup di lapangan ataupun di laboratorium
1. Teori Kreasionisme
· Penciptaan : Terjadi dalam sekali saja secara lengkap, tidak ada evolusi atau perubahan
lagi terhadap makhluk hidup.
· Tokoh yang mendukung teori ini adalah Aristoteles
· TIDAK VALID, karena beberapa makhluk hidup pada zaman yang berbeda
2. Teori Katatropisme
11
· Penciptaan : Keanekaragaman makhluk hidup asal : nenek moyang yang umum
· Kepunahan karena Bencana alam
· Tokoh : George Cuvier, ia menemukan lapisan batuan fosil yang mewakili tiap zaman
yang berbeda yang menjadi petunjuk dari teori ini.
3. Teori Gradualisme
· Evolusi : Perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tapi pasti
· Tokoh : James Hutton
4. Teori Uniformitarianisme
· Evolusi : Proses geologis, pola seragam, kecepatan dan pengaruh perubahan selalu
seimbang dalam kurun waktu
· Contoh: terbentuknya gunung serta erosi gunung yang terjadi membuktikan
keseimbangan
· Tidak menjelaskan terbentuknya spesies.
· Tokoh : Charles Lyell
5. Teori Lamarck
· Evolusi : Pewarisan sifat genetis
dari lingkungan diwariskan secara genetic
· Bagian tubuh yang tidak digunakan akan
mengalami retardasi, yang digunakan akan
semakin kuat dan besar
· Tokoh : Lamarck
Teori Lanmarck mengandung kesalahan
yang dapat dibuktikan dengan percobaan.
Percobaan yang paling sederhana adalah
percobaan Weissman : Percobaan induk ekor
tikus yang dipotong, tidak mewariskan
pengalaman tanpa ekornya tersebut kepada
keturunannya.
Teori Evolusi Darwin (Teori Seleksi Alam)
Teori ini dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882). Teorinya menyatakan bahwa
evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Teori ini disusun berdasarkan fakta yang ia
kumpulkan selama perjalanannya mengelilingi dunia dengan kapal Beagle. Fakta yang ia temukan
untuk mendasari teorinya ditemukan pada saat ia menjelajah Kepulauan Galapagos serta
beberapa tempat di Amerika Selatan. Tujuan awal pelayaran tersebut sebenarnya adalah untuk
memetakan pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas. Namun, di tengah-tengah
pengamatan itu ternyata Darwin menemukan hal lain yang lebih menarik yakni berbagai macam
spesimen fauna serta flora yang endemik. Ia melihat bahwa flora dan fauna di wilayah Amerika
Selatan memiliki karakteristik khusus yang sangat berbeda dengan flora-fauna Eropa.
12
Teori : Darwin
Yang membuat Darwin semakin tertarik adalah spesies di
Kepulauan Galapagos yang kebanyakan tidak ditemui di
tempat lain. Pengamatannya terutama fokus kepada evolusi
burung finch. Menurut pengamatannya, Kepulauan
Galapagos memiliki total 14 spesies burung finch yang
berkerabat dekat. Kekerabatan itu dibatasi oleh perbedaan
pada paruhnya. Paruh burung finch tersebut beradaptasi
terhadap makanan tertentu.
Setelah melalui pengamatannya yang mendalam, Charles Darwin mengemukakan teori
evolusinya dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Neutral Selection
atau Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam. Buku ini diterbitkan tanggal 24
November 1859.
Dua buku yang memengaruhi pembentukan teorinya adalah:
13
Principles of Geology karya Charles Lyell. Buku tersebut menguraikan bahwa perubahan
geologis bersifat gradual (perlahan-lahan tapi pasti), konsisten, serta terus menerus
Buku Malthus, yang menerangkan bahwa penduduk dunia bertambah menurut deret
ukur (2,4,6,8,…) sedangkan jumlah makanan bertambah menurut deret hitung
(1,2,3,4…). Oleh karena jumlah makanan yang tidak dapat mencukupi seluruh penduduk,
maka akan ada kecenderungan perebutan sumber daya melalui perjuangan untuk hidup
(struggle for existence).
Teori Darwin pertama kali dikemukakan pada forum ilmiah Linnean Society (tahun 1958). Ide
Darwin mengenai evolusi biologis ternyata serupa dengan ide Wallace yang memisahkan
distribusi hewan-hewan di Sulawesi.
Teori Darwin melalui seleksi alam mencakup tiga hal penting yaitu :

Seleksi alam terjadi karena adanya perbedaan keberhasilan reproduksi organisme

Seleksi alam terbentuk dari interaksi antara lingkungan dengan variasi yang dimiliki oleh
organisme
 Produk seleksi alam merupakan adaptasi organisme terhadap lingkungannya.
Teori Evolusi Darwin atau teori seleksi alam mengandung dua pemahaman bahwa :
 Spesies sekarang berasal dari spesies dahulu
 Terbentuknya spesies karena seleksi alam.
Teori Darwin menguraikan bahwa variasi yang cocok dengan lingkungannya saja yang
dapat hidup dan mewariskan sifat-sifat menurunnya yang cocok kepada anak keturunannya.
Keturunan yang cocok hidup inilah yang dapat berkembang baik dan menguasai habitatnya.
Sedangkan yang tidak cocok akan mati dan punah (terseleksi).
FAKTA EVOLUSI
A. Fakta Langsung Evolusi
 Adanya variasi makhluk hidup
Makhluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki hubungan kekerabatan , hubungan
filogenetis. Filogeni adalah sejarah asal usul suatu spesies atau kelompok organisme
yang berkerabat.
 Adanya fosil
B.
Fakta Tidak Langsung Evolusi
Kajian Biogeografi
Biogeografi : pengetahuan geografi makhluk hidup yang mencoba menerangkan
mengapa suatu jenis organisme (hewan atau tumbuhan) berada dan hidup di suatu tempat tetapi
tidak di tempat lain. Contoh : mengapa badak bercula satu hanya ada di Ujung Kulon. Tiap
lingkungan geografis dengan iklim dan topografinya memberi tekanan seleksi terhadap makhluk
hidup secara khas, sehingga setiap spesies yang hidup pada habitatnya memiliki survival
(kemampuan makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya) yang berbeda disbanding spesies
yang sama yang hidup di tempat lainnya.
Biogeografi hewan à zoogeografi. Biogeografi tumbuhan à fitogeografi

Kajian Paleontologi

14
Paleontologi : ilmu tentang fosil. Fosil adalah sisa tubuh makhluk hidup yang telah
membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya. Proses geologis tersebut ialah :
Proses fisika à akibat : bangkai mengalami pengawetan secara fisik. Contoh: pembekuan
bangkai oleh salju abadi dan pengeringan bangkai akibat penimbunan tanah.
Proses kimiawi. Contoh: adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak dapat
didekomposisi oleh mikroba.
Macam Fosil
·
Fosil biologis : fosil tubuh makhluk hidup,
baik yang utuh maupun yang tidak utuh.
·
Fosil sisa : (tanda adanya kehidupan)
contohnya jejak telapak kaki, alat, dan perkakas.
Kelemahan Fosil
1. Rekaman fosil selalu tidak lengkap. Bagian yang menjadi fosil
umumnya adalah bagian yang keras seperti tulang, cangkang,
dan gigi.
2. Urutan fosil tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang
utuh. Ada mata rantai yang hilang (missing link).
Contoh fosil yang dapat ditemukan secara lengkap
sehingga dapat menceritakan kembali urutan filogeni adalah :
·
Archaeptra, yaitu bentuk antara reptilia purba dengan burung
purba
·
Seymoria, yaitu bentuk transisi antara amfibi purba dengan
reptilia purba
·
Fosil kuda yang menggambarkan bentuk-bentuk transisi
lengkap, sejak dari Hyracotherium,
Mesohippus, Pliohippus, dan Equus (kuda modern)
Penentuan Usia Fosil
1. Menaksir umur relatif
Ditentukan dengan cara penentuan usia sedimen batuan dimana fosil ditemukan.
Tumpukan sedimen secara superposisi dapat memberi informasi urutan usia fosil. Umur
relatif dapat ditentukan pula dengan prinsip korelasi fosil, yaitu dengan cara mempelajari
kandungan fosil pada tiap sedimen. Sedimen dengan kandngan fosil yang sama pastinya
memiliki usia geologis yang sama.
2. Umur absolut
Umur absolut dapat ditaksir berdasarkan waktu paruh atom-atom radioaktif yang terdapat
pada fosil tersebut. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan agar separuh atom-atom
radioaktif berubah menjadi isotopnya yang lebih stabil.
Homologi (Perbandingan Struktur) Anatomi
Homologi adalah perbandingan struktur yang sama meskipun secara fungsional
berbeda. Contohnya melalui perbandingan tungkai, dapat diketahui ide mengenai adaptasi dan
15
evolusi vertebrata. Di antara tungkai tersebut ada tungkai yang beradaptasi untuk tangan yang
prehensil (dapat memegang) seperti pada manusia dan primata, ada tungkai untuk berjalan
(pada kuda), ada tungkai untuk terbang (burung), dan ada tungkai untuk berenang (paus, lumbalumba). Macam-macam tungkai tersebut dapat dibandingkan dengan hewan pada berbagai
macam zaman yang berbeda.
Homologi Molekul
Molekul-molekul tubuh makhluk hidup (DNA, RNA, dan protein) bersifat universal dan berlaku
umum pada setiap makhluk hidup, namun beraneka ragam pada tiap-tiap kelompok makhluk
hidup. Molekul pembawa informasi genetik ini dapat dianggap sebagai pembawa rekaman
evolusi. Pada saat struktur molekul suatu makhluk hidup dibandingkan dengan struktur molekul
makhluk hidup lain, maka kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara kedua makhluk
hidup tersebut.
Homologi Embriologi
Perkembangan embrio berbagai macam makhluk
hidup terdiri dari proses yang sama yaitu dari
zigot, morula, blastula, gastrula, dan seterusnya.
Perkembangan tersebut sama, yang berbeda
hanyalah tahap diferensiasi dan spesialisasi
jaringan embrional menjelang janin siap
menetas atau lahir. Ini berarti semua makhluk
hidup memiliki asal usul ontogeni yang sama.
Ontogeni adalah perkembangan individu dari
satu sel menjadi individu dewasa. Filogeni adalah sejarah perkebangan makhluk hidup
dari makhluk yang hidup sebelumnya.Para ahli berpendapat bahwa ontogeni (perkembangan
16
individu) adalah ulangan dari revolusi filogeni (perkembangan hubungan kekerabatan
organisme). Kaidah ini dianggap terlalu berlebihan karea tidak benar bahwa vertebrata
berevolusi dari bentuk ikan menjadi bentuk reptil, kemudian menjadi bentuk berkaki empat.
SPESIASI
Spesiasi atau pembentukan spesies pada dasarnya dapat digunakan sebagai saksi hidup
mengenai apa yang terjadi di masa lalu, maka dari itu proses spesiasi dapat pula dianggap
sebagai bukti bahwa proses evolusi memang berlangsung.
Syarat terjadinya spesiasi adalah :
1. Adanya perubahan lingkungan
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya, bencana alam
dapat menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi.
2. Adanya relung (niche) yang kosong
Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu
menempati relung tertentu. Suatu relung umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis
spesies saja. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang akan
menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka waktu yang panjang. Apabila relung
tersebut kosong (tidak ada organisme yang menempatinya), maka akan ada banyak organisme
yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong. Keberhasilan
suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa besar kecocokan organisme tersebut
dibandingkan dengan persyaratan relung yang kosong.
PROSES SPESIASI
A. Isolasi Geografi
Isolasi geografi : batas alam. Apabila batas alam tidak dapat dilewati, suatu populasi tidak akan
pernah bertemu dengan populasi lainnya.
·
Proses spesiasi simpatri : proses spesiasi yang terjadi dalam area geografi yang sama dari
suatu spesies yang paling berkerabat. Spesiasi terjadi karena aspek genetik, morfologi, tingkah
laku, fisiologi, dan lain-lain. Contoh : populasi mencit di Eropa Barat memiliki sejumlah populasi
kecil yang tidak interfertilisasi dengan populasi di sebelahnya walaupun penyebarannya sangat
luas di Eropa Barat.
·
Spesiasi tidak simpatri : proses spesiasi yang terdapat dalam area geografi yang berbeda
dibandingkan dengan area geografi suatu spesies yang paling berkerabat. Dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Spesiasi alopatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah yang berjauhan atau berlainan dari
suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Sebagian dari populasi suatu spesies
terpisah dan hidup di daerah yang berlainan. Karena adanya pemisahan, keanekaragaman yang
terbawa dari populasi yang terpisah, berbeda dalam frekuensi alelnya. Oleh karena kedua daerah
memiliki perbedaan dalam banyak hal, seleksi alam yang bekerja pada masing-masing area akan
berbeda pula. Ketika kedua populasi tersebut bertemu di kemudian hari, tidak ada lagi interaksi
17
social di antara kedua populasi tersebut. Contoh : Macaca brunnescens dianggap jenis berbeda
dari Macaca ochreata karena terpisah secara geografi.
2. Spesiasi parapatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah yang bersebelahan dengan daerah
dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Daerah penyebaran meliputi
lebih dari satu macam habitat dengan persyaratan yang berbeda. Dengan berjalannya waktu,
terbentuklah suatu populasi yang tetap bersebelahan tetapi kemampuan interfertilnya secara
gradual menurun, berbanding lurus dengan jarak antara dua populasi. Akhirnya pada suatu
keadaan akan ada dua populasi yang sudah tidak mampu berinteraksi secara interfertil, sehingga
harus dianggap sebagai spesies tersendiri.
3. Spesiasi peripatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari daerah suatu spesies
yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Suatu organisme memiliki kisaran toleransi
tertentu, akibatnya jenis tersebut akan menempati daerah tertentu. Semakin jauh dari pusat
penyebarannya, maka lingkungannya pun makin berbeda. Dengan demikian spesies yang
menempati daerah tersebut akan semakin berbeda dengan spesies yang menempati pusat.
Dengan demikian, interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu spesiesnya menjadi
sangat terbatas.
B. Isolasi Reproduksi
Proses spesiasi yang ditinjau dari : keberhasilan terjadinya pembuahan (kemungkinan pertemuan
antara dua jenis sel gamet à proses pra-kawin) dan keberhasilan suatu perkawinan (proses pasca
kawin). Spesiasi pra kawin meliputi :
1. Kromosomal : perbedaan jumlah, bentuk, urutan kromosom berpengaruh dalam perubahan.
2. Musim : perbedaan musim kawin atau musim berbunga menyebabkan individu hanya dapat
saling membuahi individu tertentu yang cocok.
3. Parthenogenesis : individu identik dengan induk yang menghasilkannya.
4. Morfologi atau struktural : perbedaan struktur tubuh (morfologi) menyebabkan pembuahan
menjadi tidak mungkin.
Spesiasi pasca kawin meliputi :
1. Letalitas : adanya embrio yang letal
2. Sterilitas : individu yang dilahirkan tidak dapat memiliki keturunan.
3. Semi-letal : individu yang dihasilkan, meskipun hidup normal dan dapat memiliki keturunan,
memiliki vitalitas yang sangat rendah.
MEKANISME EVOLUSI
KOLAM GEN (‘GENE POOL’ ATAU ANGGUN GEN)
Anggun gen atau gene pool adalah jumlah total alel di dalam semua individu yang menyusun
populasi. Frekuensi gen di dalam populasi bersifat tetap dari waktu ke waktu. Keadaan tetap
konstan ini mentaati hukum Hardy-Weinberg. Rumus hukum Handy-Weinberg adalah sebagai
berikut :
· Misal alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a.
· Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan;
18
freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1.
· Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka
· freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi,
· freq(aa) = q2 untuk homozigot aa,
· dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
Syarat Berlakunya Hukum Hardy-Weinberg
1. Ukuran populasi cukup besar
2. Populasi terisolasi
3. Jumlah mutasi gen dalam alel setimbang
4. Perkawinan acak
5. Kemampuan reproduksi antar individu sama
Hardy-Weinberg
Faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan Hukum Hardy-Weinberg adalah :
1.Perubahan anggun gen karena kebetulan
2.Terjadi arus gen secara tidak seimbang
3.Mutasi tidak seimbang
4.Perkawinan tidak acak.
Jadi, seleksi alam dapat digambarkan sebagai berikut :
Seleksi alam menghasilkan ketidakseimbangan genetik , menyebabkan perubahan adaptif ,
menyebabkan evolusi
Empat faktor perubahan frekuensi gen di dalam populasi (yang telah disebutkan di atas) disebut
sebagai factor penyebab evolusi mikro (faktor penyebab terjadinya penyimpangan Hukum HardyWeinberg). Evolusi mikro adalah perubahan bertahap pada tingkat gen yang menimbulkan
19
perubahan fenotip (penampakan fisik) organisme. Evolusi mikro merupakan bagian dari
makroevolusi. Evolusi makro adalah perubahan secara bertahap yang menyebabkan
terbentuknya suatu kelompok taksonomi seperti spesies baru, genus baru, dll. Contoh evolusi
mikro adalah perubahan frekuensi gen-gen pada Biston betularia.
** Macam Seleksi Alam pada Evolusi Mikro
1. Seleksi alam yang menyeimbangkan alel rata-rata
2. Seleksi alam yang membagi atau memecah spesies menjadi dua spesies dengan sifat ekstrim.
3. Seleksi alam yang mengarahkan.
** Pengaruh Seleksi Alam terhadap Variasi
Variasi adalah keanekaragaman individu dalam suatu spesies. Variasi disebabkan oleh variasi
lingkungan dan variasi genetis. Macam-macam variasi terdiri dari :
❥Poligeni : variasi kontinum yang disebabkan oleh banyak gen memengaruhi satu fenotip
❥Polimorfisme : variasi yang disebabkan oleh aneka alel dalam satu gen.
❥Cline : perubahan genetis disebabkan oleh karakter menurun sepanjang perbedaan geografis
yang berbeda secara kontinum
KETERBATASAN TEORI DARWIN
1. Mekanisme seleksi alam tidak selalu berjalan
2. Sewaktu Darwin menulis teorinya, pengetahuan mengenai genetika juga baru muncul.
Darwin tidak menjelaskan mekanisme evolusi secara genetis.
3. Sewaktu Darwin memunculkan teori evolusi, ilmu paleontology belum berkembang pesat,
sehingga yang terjadi adalah apa yang dikatakan Darwin sebagai mata rantai yang hilang
(missing link).
4. Homologi molekul lebih akurat dibandingkan dengan teori Darwin.
5. Para ahli evolusi dewasa ini menganggap bahwa evolusi biologi bukan hanya semata-mata
didasari teori Darwin, tetapi juga teori evolusi pasca Darwin yang semuanya dirangkum
menjadi satu teori yang dinamakan teori sintetis.
KONSEP BARU TEORI EVOLUSI
Konsep baru tentang evolusi yaitu teori netral, evolusi netral, dan mutasi netral. Teori netral
adalah teori yang menerangkan bahwa pada level molekul, seleksi alam tidak selalu bekerja.
Bagian DNA atau protein yang bebas dari tekanan seleksi alam akan mengalami evolusi netral.
Evolusi netral adalah evolusi yang menghasilkan keanekaragaman tanpa fungsi tertentu (contoh:
keanekaragaman isozim = kumpulan enzim yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu
substrat). Mutasi netral adalah mutasi yang menghasilkan sifat baru tanpa dibebani seleksi alam.
20
SOAL EVOLUSI
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Beberapa fakta yang terjadi di alam antara lain;
1. Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi
2. Terdapat variasi yang diturunkan di antara individu satu spesies
3. Terdapat banyak homologi organ
4. Ditemukannya hewan yang sama di tempat yang berbeda
Fakta yang menjadi dasar teori evolusi adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
2. Pernyataan di bawah ini menyebabkan perubahan leher jerapah
1. Jerapah berleher panjang berasal dari induk jerapah berleher pendek
2. Pada masa lampau terdapat jerapah berleher panjang maupun berleher pendek
3. Memanjangnya leher jerapah karena pengaruh lingkungan
4. Jerapah berleher pendek mati, sedangkan berleher panjang tetap lestari/hidup
Menurut teori evolusi Darwin yang ada hubungannya dengan evolusi jerapah adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
3. Dasar proses evolusi menurut Darwin ialah bahwa …
A. nenek moyang manusia adalah kera
B. spesies yang kuat membunuh yang lemah
C. spesies baru timbul terus menerus
D. perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama
E. perubahan yang bersifat menurun
4. Terbentuknya berbagai spesies burung Finch di kepulauan Galapagos disebabkan oleh …
A. tersedianya berbagai jenis makanan
B. lingkungan yang berbatu mendorong lahirnya keturunan yang berubah patuhnya
C. seluruh populasi mengalami mutasi spontan
D. terjadinya hibridisasi dengan spesies burung lainnya
E.spasialisasi dalam menggunakan bahan makanan yang berbeda
5. Populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang.
Dalam kompetisi mendapatkan makanan, jerapah yang berleher panjanglah yang lestari,
sedangkan jerapah berleher pendek lenyap secara perlahan-lahan. Peristiwa
tersebutmengingatkan teori evolusi yang dikemukanan oleh …
A. Weisman
B. Erasmus Darwin
C. Charles Darwin
21
D. Anaximander
E. Gregor Johan Mendel
6. Pernyataan yang tepat tentang evolusi menurut Darwin dan Robert Malthus adalah …
7. Jerapah yang ada sekarang adalah jerapah yang berleher panjang, sedangkan menurut teori
Evolusi, dahulu nenek moyang jerapah bervariasi ada yang berleher panjang, ada yang
pendek. Manakah pernyataan yang benar yang dikemukakan oleh Lamarck dan Darwin
berikut ini?
a. Lamarck, karena seleksi alam, moyang jerapah yang dulu berleher pendek akhirnya
menjadi panjang
b. Darwin, karena seleksi alam, moyang jerapah yang dulu berleher pendek akhirnya
menjadi panjang
c. Lamarck,, karena beradaptasi, moyang jerapah yang dulu berleher pendek ackhirnya
menjadi panjang
d. Darwin, kerana beradaptasi, moyang jerapah yang dulu bervariasi akhirnya hanya yang
berleher panjang yang dapat hidup
e. Darwin, karena seleksi alam, semua moyang berleher pendek mati baru kemudian
muncul moyang jerapah berleher panjang
8. Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, sehingga timbul variasi.
Yang dimaksud variasi adalah …
A. perubahan sifat organisme karena evolusi
B. perbedaan antara individu organisme sejenis
C. persamaan sifat organisme karena adaptasi
D. perbedaan sifat organisme karena seleksi
E. perbedaan sifat beberapa organisme liar
9. Faktor luar yang mempengaruhi adanya variasi pada makhluk hidup adalah …
A. kerja faal, kebiasaan, warna alam
B. makanan, penyakit, genetik
C. suhu, tanah, mutasi
D. ukuran, warna alam, genetik
E. tanah, makanan, suhu
10. Menurut Darwin kemampuan individu bertahan hidup karena …
22
A. ukurannya kuat
B. tubuhnya kuat
C. cepat bereproduksi
D. dapat beradaptasi
E. melakukan migrasi
11. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya variasi makhluk hidup menurut Darwin adalah …
A. suhu, tanah, makanan
B. seleksi, hibridisasi, mutasi
C. hibridisasi, rekombinasi, mutasi
D. rekombinasi, seleksi, domestikasi
E. variasi, seleksi, rekombinasi
12. Menurut Lamarck faktor yang berpengaruh pada evolusi organ adalah …
A. perubahan gen
B. perubahan kromosom
C. lingkungan
D. seleksi alam
E. Baster
13. Menurut Lamarck faktor yang berpengaruh pada evolusi organ adalah …
A. perubahan gen
B. perubahan kromosom
C. lingkungan
D. seleksi alam
E. udara
14. Sebelum berkembangnya industri di Inggris, Biston betularia warna cerah populasinya tinggi,
yang berwarna gelap jarang ditemukan Setelah industri berkembang biston betularia warna
gelap populasinya menjadi tinggi. Menurut hasil analisa hal ini disebabkan Biston betularia …
A. warna cerah tidak tahan terhadap limbah industri
B. warna cerah tidak senang dengan pohon yang berjelaga
C. warna gelap senang dengan pohon yang berjelaga
D. warna cerah mudah terlihat oleh mangsa jika hinggap pada batang yang berjelaga
E. warna gelap resisten dengan jelaga yang ada di kulit batang
15. Burung puyuh yang warna dan bentuk tubuhnya hampir menyerupai gumpalan-gumpalan
tenah, sehingga bila ia berjalan-jalan di tanah yang tanahnya bergumpal akan melindungi
burung puyuh dari musuh-musuhnya. Menurut Darwin hal ini terjadi karena …
A. alam akan membatasi jumlah individu
B. alam akan membunuh individu-individu yang lemah
C. alam melindungi akan individu-individu yang lemah
D. alam akan mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang hidup didalamnya
E. alam tidak akan mempengaruhi pertumbuhan jumlah individu yang hidup di dalamnya
23
Glossary
Analogi
: perbandingan struktur yang berbeda meskipun
Filogeni
: sejarah asal usul suatu spesies atau kelompok
secara fungsional sama
organisme
yang berkerabat.
Generatio Spontanea
: Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup
Homologi
: perbandingan struktur yang sama meskipun secara
omne vivum ex ovo, omne
ovum ex vivo, omne vivum ex
vivo
: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari
tercipta secara mendadak (spontan).
fungsional berbeda
makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Aryulina Diah,dkk, Biologi SMA XII, Esis, Jakarta. 2007
2. http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi
3. http://gurungeblog.com/2009/01/05/evolusi-makhluk-hidup/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengenalan_evolusi
5. Maniam, MBS, Biologi 3A, Facil-Grafindo, Bandung. 2011
***Bertekun sampai akhir ***
Ketekunan merupakan awal dari Kesuksesan
24
Download