eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (3): 713-727 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 PENGARUH PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA LINGKUNGAN SOSIAL DI PT. BALIKPAPAN FOREST INDUSTRIES (BFI) PENAJAM Maria Roja Watu 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) (X) Terhadap Citra Perusahaan (Y) Pada Lingkungan Sosial Di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam. Alat analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Citra Perusahaan Pada Lingkungan Sosial Di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam. . Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi linear berganda sebesar 0,683 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,876 dalam kategori memiliki hubungan sangat kuat antara pelaksanaan CSR terhadap citra perusahaan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 7,67% yang artinya variabel corporate social responsibility (CSR) memiliki pengaruh terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Citra Perusahaan Pendahuluan Sejak DPR mengesahkan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau lebih dikenal dengan sebutan corporate social responsibility (CSR) sebagai kewajiban perseroan dalam Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) pada 20 Juli 2007. Undang-undang ini berisi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. CSR harus diberlakukan sebagai suatu komitmen berkelanjutan dari perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan ekologis kepada masyarakat, lingkungan, serta para pemangku kepentingan (stakeholder). CSR harus diberlakukan sebagai suatu komitmen berkelanjutan dari perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan ekologis kepada masyarakat, lingkungan, serta para pemangku kepentingan (stakeholder) (Lako, 2011: 4). Ini tergambar pada perusahaan PT. Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam, yang berdiri sejak tahun 1986 adalah perusahaan yang bergerak dibidang Industri 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 Primer Hasil Hutan Kayu dengan jenis produk kayu lapis, dengan orientasi pasar Ekspor dan dalam Negri yang beralamat pabrik di Desa Jenebora Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Berdasarkan Perizinan dari Kementerian Kehutanan : No. SK. 417/ MENHUT- VI/ BPPHH/ 2006, Kapasitas 100.000 M³/ Thn (Plywood Include CFP). Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, maka organisasi bisnis perlu memiliki tanggung jawab bahwa kegiatan yang dilakukannya membawa kearah perbaikan lingkungan masyarakat pada umumnya, dan bukan sebaliknya. Ada banyak cara untuk menaikkan citra perusahaan. Isu yang berkembang saat ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya dan bukan hanya berorientasi pada profit semata. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap perusahaan didasari pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Citra perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan meningkatkan kreativitasnya bahkan memberikan manfaat lebih bagi orang lain. Dengan demikian, berbagai cara akan terus dilakukan oleh sebuah perusahan ataupun institusi untuk membentuk, menjaga, bahkan meningkatkan citra. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kelangsungan dari sebuah perusahaan tersebut agar perusahaan tersebut tidak tergilas persaingan ditengah perkembangn yang semakin ketat. Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna menguji dan menganalisis “Pengaruh Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan Pada Lingkungan Sosial Di PT. Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam”. Kerangka Dasar Teori Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Setiap perusahaan diseluruh dunia akan melakukan berbagai macam kegiatan yang terencana untuk dapat meningkatkan eksistensi perusahaan dan menjadi perusahaan yang Good Bussiness. Salah satu kegiatannya adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) menurut para ahli. Pengertian CSR menurut Solihin (2006:109), kata responsibility (tanggung jawab) terdiri dari dua kata, yaitu response (tanggapan) dan ability (kemampuan). Jadi, pada dasarnya tanngung jawab menunjukkan kemampuan yang harus dimiliki seseorang atau sebuah organisasi perusahaan untuk memberikan tanggapan terhadap berbagai hal yang dimintakan tanggapannya kepada orang atau perusahaan tersebut oleh pihak lain. Pengertian CSR menurut The World Business Council For Sustainable Development (WBCSD) adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertintak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan 714 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal masyarakat secara lebih luas”.(Wibisono 2007:7). Sependapat dengan hal tersebut, Ricky dan Ronald (2005:197) CSR adalah “Suatu konsep terkait, namun merujuk pada keseluruhan cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya, yang meliputi konsumen, perusahaan lain, karyawan dan investor”. Menurut Lako (2010 : 211): “CSR merupakan komitmen berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal dan etis terhadap dampak-dampak dari tindakan ekonominya terhadap komunitas masyarakat dan lingkungan serta proaktif melakukan upaya-upaya berkelanjutan untuk mencegah potensi-potensi dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan serta meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan’’. Berdasarkan uraian pengertian CSR menurut beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa CSR adalah komitmen berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal dan etis terhadap dampak-dampak dari tindakan ekonominya terhadap komunitas masyarakat dan lingkungan serta melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. CSR pada intinya adalah merupakan suatu upaya tanggung jawab perusahaan atau organisasi atas dampak yang ditimbulkan dari keputusan dan aktivitas yang telah diambil dan dilakukan oleh organisasi tersebut, dimana dampak itu pastinya akan dirasakan oleh pihak-pihak terkait termasuk masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu operasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya berkomitmen dengan ukuran keuntungan secara financial saja, tetapi juga harus berkomitmen pada pembangunan sosial ekonomi secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ada enam hal pokok yang termasuk dalam CSR menurut Dewi (2007:372-373) dalam Paramita Majid (2012): a. Community support, yaitu dukungan pada program-program: Pendidikan Kesehatan Prasarana dan sebagainya. . b. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik, atau kedalam ras-ras tertentu. c. Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja. d. Environment, menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dangan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. e. Non-U.S operations, perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapatkan kesempatan bekerja antara lain membuka pabrik di laur negeri. 715 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 f. Product, Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk-produk yang aman bagi kesehatan,tidak menipu, melakukan riset, dan pengembangan produk secara kontinyu dan menggunakan kemasan yang bias di daur ulang (recycled). Definisi Citra (image) Seringkali kata citra diartikan sebagai identitas atau reputasi atau dalam arti sempit diartikan sebagai persepsi internal dari perusahaan yang diyakini oleh karyawan. Menurut Jefkins (2005:114), mendefinisikan Citra sebagai kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta dan kenyataan. Definisi Citra Perusahaan Citra sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh persepsi dan juga anggapan masyarakat mengenai perusahaan tersebut, sehingga apabila persepsi masyarakat baik maka baik pula citra sebuah perusahaan tersebut. Menurut Ritonga, (2008:128), citra perusahaan adalah karakter dari perusahaan itu sendiri dan cara perusahaan mengusahakan untuk mempengaruhi kesan orang terhadap perusahaan. Menurut Picton dan Broderik dalam Ramadhani (2011:30) terdapat enam faktor utama untuk mengukur calon responden dalam mengekspresikan citra suatu perusahaan. Parameter atau dimensi pengukuran citra perusahaan tersebut adalah: 1. Dynamic (pioneering, attention-getting, active dan goal oriented), yaitu bahwa sebuah organisasi atau perusahaan haruslah dinamis; menjadi pelopor, menarik perhatian, aktif dan berorientasi pada tujuan. 2. Cooperative (friendly, well-liked, dan eager to please good relations), yaitu sebuah organisasi harus mampu bekerja sama (ramah, disukai, membuat senang orang lain dan memiliki hubungan baik dengan orang lain). 3. Business (wise, smart, persuade, dan well-organized), yaitu organisasi harus memiliki karakter bisnis : bijak, cerdas, persuasif, terorganisasi dengan baik. 4. Character (ethical, reputable, dan respectable), yaitu sebuah organisasi yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti memiliki etika baik, reputasi yang baik dan terhormat. 5. Successful (financial performance, dan self confidence), yaitu ciri yang dimiliki organisasi sukses adalah kinerja keuangan yang baik dan memiliki rasa percaya diri. 6. Withdrawn (aloof, secretive, dan cautious), yaitu organisasi harus mampu menahan diri seperti menjaga rahasia dan berhati- hati. Namun dalam penelitian ini hanya dua saja yang termasuk dalam pengukuran citra perusahaan yaitu : 1. Cooperative (friendly, well-liked, dan eager to please good relations), yaitu sebuah organisasi harus mampu bekerja sama (ramah, disukai, 716 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) membuat senang orang lain dan memiliki hubungan baik dengan orang lain). 2. Character (ethical, reputable, dan respectable), yaitu sebuah organisasi yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti memiliki etika baik, reputasi yang baik dan terhormat. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Hipotesis sebagai landasan logis serta pemberi arah yang mau diuji dari suatu masalah, Husaini dan purnomo (2006:119) . Dalam penulisan proposal ini penulis menetapkan atau merumuskan sebuah hipotesis yaitu: 1 Hipotesis (H1) adalah “Terdapat Pengaruh Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan Pada Lingkungan Sosial di PT. Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam”. 2 Hipoteis (H0) adalah “Tidak terdapat pengaruh Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap citra perusahaan pada Lingkungan Sosial di PT. Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam”. Definisi Konsepsional Beberapa konsep yang penulis dapat kemukakan untuk mendapat pengertian secara jelas sebagai berikut: 1. Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal dan etis terhadap dampak-dampak dari tindakan ekonominya terhadap komunitas masyarakat dan lingkungan serta melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Adapun CSR diterapkan dalam program : a. Pendidikan b. Kesehatan c. Prasarana 2. Citra perusahaan merupakan pandangan atau persepsi seseorang terhadap sebuah perusahaan dan cara perusahaan mengusahakan untuk mempengaruhi kesan orang terhadap perusahaan. Adapun citra perusahaan ini diukur oleh faktor Cooperative (yaitu sebuah organisasi harus mampu bekerja sama dan memiliki hubungan baik dengan orang lain) dan Character (yaitu sebuah organisasi harus memiliki karakter yang baik seperti memiliki etika baik, reputasi yang baik dan terhormat). Metode Penelitian Jenis Penelitian Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang berisi uraian, paparan, tentang objek sebagaimana adanya suatu waktu. Untuk mendapatkan deskripsi tentang Corporate Sosial Responsibility (CSR) yaitu penelitian dengan menggunakan kuisioner dan metode analisis regresi linear berganda dengan SPSS versi 16. 717 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di lingkungan PT. Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam yang terletak di Ds. Jenebora Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara yang berjumlah 4.043 orang dengan jumlah KK 1.009 di 13 RT. Tehnik pengumpulan data a. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data primer yang dilakukan langsung ke obyek penelitian dengan teknik: 1. Observation, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. 2. Interview, yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa responden. 3. Questionary, yaitu yaitu mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden. b. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan mempelajari berbagai literatur, membaca buku-buku, jurnal-jurnal, referensi, yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Alat Pengukur Data Semua pertanyaan maupun pernyataan yang terdapat dalam kuisioner merupakan bentuk pertanyaan dan pernyataan positif. Dari setiap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban dengan gradasi terendah sampai yang tertinggi. Data yang dikumpulkan kemudian diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan skala Likert menurut Nisfiannoor (2009:225) . Teknik Analisis Data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat, maka penulis menerapkan metode analisis data kuantitatif dalam penelitian ini dengan permodelan analisis regresi linear berganda. Adapun tehapan-tahapan dalam analisis ini yaitu: a. Uji Validitas dan Reliabilitas b. Uji Asumsi Klasik c. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Siregar (2014:443) yaitu: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 dimana : Y = Citra Perusahaan a = Konstanta Intersepsi b = Koefisien regresi X1=Pendidikan X2=Kesehatan X3=Prasarana 718 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) d. Uji F e. Uji t Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel Hasil pengujian validitas SubVariabel Pendidikan (X1) Kesehatan (X2) Prasarana (X3) Citra Perusahaan (Y) Butir Pernyataan X1a X1b X1c X2a X2b X3a X3b X3c X3d X3e X3f Ya Yb Yc Yd r hitung r table 0, 848 0, 915 0, 683 0, 953 0, 951 0, 716 0, 578 0, 948 0, 942 0, 747 0, 942 0, 892 0, 919 0, 855 0, 865 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Keterangan (r hitung > r tabel ) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data diolah dari SPSS, 2016 Berdasarkan tabel Hasil pengujian validitas di atas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang ada pada kuisioner (X1a, X1b, X1c, X2a, X2b, X3a, X3b, X3c, X3d, X3e, X3f, Ya, Yb, Yc, Yd), mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N=100 dengan tingkat signifikansi uji dua arah 5% yaitu 0,195). Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid. Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Pertanyaan X1 X2 X3 Y Cronbach’s Alpha 0, 873 0, 965 0, 928 0, 940 Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data diolah dari SPSS, 2016 Dari hasil hasil uji reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel dan handal sehingga layak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda a. Persamaan Regresi Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari 719 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 variabel independen (Pendidikan, Kesehatan, dan Prasarana) terhadap variabel dependen (Citra Perusahaan). Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengunakan program SPSS versi 16. Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) .278 .241 X1 .031 .083 X2 .240 X3 .683 Standardized Coefficients Beta T Sig. 1.151 .253 .028 .367 .714 .069 .279 3.463 .001 .083 .630 8.248 .000 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah dari data SPSS, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari variabel pendidikan (X1), kesehatan (X2), dan prasarana (X3) terhadap citra perusahaan (Y) adalah sebagai berikut: Y = 0,278 + 0,031 X1 + 0,240 X2 + 0,863 X3 Persamaan diatas memiliki pengertian yaitu: a. Konstanta (α) Nilai konstanta 0,278 berarti bahwa citra perusahaan akan konstan sebesar 0,278 jika tidak dipengaruhi variabel pendidikan, kesehatan dan prasarana. Maka dapat diartikan bahwa masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan PT Balikpapan Forest Industries dalam menilai citra perusahaan tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel diatas. b. Koefisien Regresi Variabel Pendidikan (b1) Variabel Pendidikan mempengaruhi citra perusahaan sebesar 0,031 atau berpengaruh positif terhadap Y (citra perusahaan), yang artinya jika variabel pendidikan dinaikkan 1 satuan maka citra perusahaan akan naik sebesar 0, 031. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. c. Koefisien Regresi Variabel Kesehatan (b2) Variabel kesehatan mempengaruhi citra perusahaan sebesar 0,240 atau berpengaruh positif terhadap Y (citra perusahaan), yang artinya jika variabel kesehatan dinaikkan 1 satuan maka citra perusahaan akan naik sebesar 0,240. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. d. Koefisien Regresi Variabel Prasarana (b3) Variabel Prasarana mempengaruhi citra perusahaan sebesar 0,683 atau berpengaruh positif terhadap Y (citra perusahaan), yang artinya jika variabel Prasarana dinaikkan 1 satuan maka citra perusahaan meningkat sebesar 720 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) sebesar 0, 683. Sebaliknya jika variabel Prasarana diturunkan 1 satuan maka citra perusahaan akan menurun sebesar 0,683. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. b. Pengujian Koefisien Korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara varabel independen yang terdiri dari pendidikan (X1), kesehatan (X2), dan prasarana (X3) terhadap citra perusahaan (Y) pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries Penajam. Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R. Tabel Hasil Analisis Koefisien Korelasi Model Summaryb Model 1 R R Square .876 a Std. Error of the Estimate .767 .33005 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah dari data SPSS, 2016 Dalam output SPSS pada Tabel Model Summaryb diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,876 atau 87,6 % yang berarti tingkat hubungan antar variabel pendidikan (X1), kesehatan (X2), dan prasarana (X3) terhadap citra perusahaan (Y) pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam termasuk pada tingkat hubungan sangat kuat. c. Pengujian Koefisien Determinasi (R²) Pengujian koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjelaskan variabel dependen (terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R²) terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square. Dalam output SPSS diperoleh pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R Square nilai koefisien determinasi (R²) didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini sebesar 0,767 atau 76,7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan, kesehatan dan prasarana berpengaruh terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest industries Penajam dengan hasil R square yang diperoleh 0,767 atau 76,7% dan berada pada tingkat kuat. Sedangkan sisanya yaitu 23,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian ini. d. Uji F (Uji Serentak) Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen (pendidikan, kesehatan dan prasarana) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (citra perusahaan) pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries Penajam yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut: 721 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAb Model 1 Sum of Squares Df Mean Square Regression 34.339 3 11.446 Residual 10.458 96 .109 Total 44.797 99 F Sig. 105.074 .000a a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data penelitian yang diolah dalam SPSS, 2016 Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,700 sedangkan Fhitung sebesar 105, 074. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa variabel corporate sosial responsibility (CSR) yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, dan prasarana secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan sehingga dapat dinyatakan H0 ditolak H1 diterima. e. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries Penajam dengan cara membandingkan thitung dan ttabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS. Hasil Uji t (Parsial) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. X1 .031 .083 .028 .367 .714 X2 .240 .069 .279 3.463 .001 X3 .683 .083 .630 8.248 .000 1 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data penelitian yang diolah dalam SPSS, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel CSR terhadap citra perusahaan di PT Balikpapan Forest industries (BFI) Penajam adalah sebagai berikut: a. Variabel Pendidikan (X1) 722 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel pendidikan (X1) sebesar 0,367 dengan nilai Sig. = 0,714. Karena thitung = 0,367 < ttabel = 1,660 serta nilai Sig. = 0,714 > α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, variabel pendidikan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan (Y) b. Variabel Kesehatan (X2) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel Kesehatan (X2) sebesar 3,463 dengan nilai Sig. = 0,001. Karena thitung = 3,463 > ttabel = 1,660 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel kesehatan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan (Y) c. Variabel Prasarana (X3) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel prasarana (X3) sebesar 8,248 dengan nilai Sig. = 0,000 < α = 0,05. Karena thitung = 8,248 > ttabel = 1,660 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel prasarana (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan (Y). Pembahasan Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa variabel pendidikan (X1), kesehatan (X2), dan prasarana (X3) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap citra perusahaan (Y). Secara parsial hanya variabel kesehatan (X2), dan prasarana (X3) yang berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan (Y). Sedangkan variabel pendidikan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan (Y). A. Pengaruh CSR Bidang Pendidikan Terhadap Citra Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel pendidikan terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam adalah positif dan tidak signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,031 dan tidak signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai t hitung yang lebih kecil dari ttabel yaitu thitung 0,367 < ttabel 1,660. Pengaruh positif menunjukkan bahwa variabel pendidikan searah dengan citra perusahaan atau dengan kata lain tingginya program CSR bidang pendidikan akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat citra perusahaan yang terjadi. Begitu juga sebaliknya jika program CSR bidang pendidikan rendah maka tingkat citra perusahaan yang terjadi juga rendah. Berpengaruh tidak signifikan menunjukkan bahwa program CSR bidang pendidikan tidak memiliki peranan penting terhadap citra perusahaan. Hal ini disebabkan kurang maksimalnya penerapan program CSR bidang pendidikan sehingga responden tidak merasakan manfaat dari program ini. Karena tidak meratanya beasiswa yang di berikan oleh perusahaan PT Balikpapan Forest Industries (BFI) dimana beasiswa itu hanya diberikan kepada siswa yang berprestasi dan beasiswa itupun tidak diberikan tiap tahunnya. 723 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 B. Pengaruh CSR Bidang Kesehatan Terhadap Citra Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel kesehatan terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,248 dan signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu thitung 3,463 > ttabel 1,660. Pengaruh positif menunjukkan bahwa variabel kesehatan searah dengan citra perusahaan atau dengan kata lain tingginya program CSR bidang kesehatan akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat citra perusahaan yang terjadi. Begitu juga sebaliknya jika program CSR bidang kesehatan rendah maka tingkat citra perusahaan yang terjadi juga rendah. Berpengaruh signifikan menunjukkan bahwa program CSR bidang kesehatan memiliki peranan penting terhadap citra perusahaan. C. Pengaruh CSR Bidang Prasarana Terhadap Citra Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel prasarana terhadap citra perusahaan pada lingkungan sosial di PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,683 dan signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu thitung 8,248 > ttabel 1,660. Pengaruh positif menunjukkan bahwa variabel prasarana searah dengan citra perusahaan atau dengan kata lain tingginya program CSR bidang prasarana akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat citra perusahaan yang terjadi. Begitu juga sebaliknya jika program CSR bidang prasarana rendah maka tingkat citra perusahaan yang terjadi juga rendah. Berpengaruh signifikan menunjukkan bahwa program CSR bidang prasarana memiliki peranan penting terhadap citra perusahaan. Jika perusahaan memberikan tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan dilingkungannya. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap kali akan menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat. Penutup Bersasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis (uji F) secara simultan menunjukkan bahwa variabel CSR bidang pendidikan (X1), kesehatan (X2), dan prasarana (X3), berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan pada PT 724 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) Balikpapan Forest Industries. Hal tersebut berarti jika variabel pendidikan, kesehatan, dan prasarana secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak menaikkan citra perusahaan, sebaliknya jika variabel pendidikan, kesehatan, dan prasarana secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak menurunkan citra perusahaan Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) dengan penentuan ttabel menunjukkan bahwa hanya variabel kesehatan (X2) dan prasarana (X3) yang berpengaruh secara signifikan terhadap citra perusahaan, sedangkan variabel pendidikan tidak signifikan berpengaruh terhadap citra perusahaan PT Balikpapan Forest Industries Penajam ditandai dengan nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel. Hal ini disebabkan kurang maksimalnya penerapan program CSR bidang pendidikan sehingga responden tidak merasakan manfaat dari program ini. Karena tidak meratanya beasiswa yang di berikan oleh perusahaan PT Balikpapan Forest Industries (BFI) dimana beasiswa itu hanya diberikan kepada siswa yang berprestasi dan beasiswa itupun tidak diberikan tiap tahunnya. Berdasarkan hasil koefisien regresi dapat diketahui bahwa variabel CSR bidang pendidikan, kesehatan, dan prasarana memiliki pengaruh positif terhadap citra perusahaan PT Balikpapan Forest Industries (BFI). Pengaruh positif menunjukkan bahwa ketiga variabel diatas perlu ditingkatkan guna mendukung citra perusahaan yang baik atau dengan kata lain tingginya ketiga variabel tersebut akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat citra perusahaan yang terjadi. Begitu juga sebaliknya jika ketiga variabel tersebut rendah maka tingkat citra perusahaan yang terjadi juga rendah. Variabel CSR bidang prasarana merupakan variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap citra perusahaan PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam. PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam telah melaksanakan program CSR yang cukup baik dalam memenuhi motif keberlangsungan usahanya. Perusahaan memberikan kepedulian dan tanggungjawabnya sudah cukup baik kepada masyarakat khususnya yang berada pada lingkungan perusahaan dan sebagai upaya untuk meningkatkan citra perusahaan. Namun berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa ada 1 (satu) program yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu variabel pendidikan. PT Balikpapan Forest Industries hendaknya menaruh perhatian yang lebih terhadap bidang ini, memaksimalkan programnya serta mengevaluasi kembali pelaksanaan program bidang ini apakah sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan apakah sudah dirasakan oleh 44seluruh aspek masyarakat, melihat kenyataan di lapangan menunjukkan tidak meratanya program yang dilakukan atau dengan kata lain hanya segelintir orang saja yang merasakan manfaat programnya sehingga tidak ada lagi sekelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan program CSR PT Balikpapan Forest Industries (BFI) Penajam. Sekalipun variabel prasarana merupakan faktor utama dalam meningkatnya citra perusahaan tetapi bukan berarti faktor-faktor lain (variabel pendidikan dan 725 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 kesehatan) dikesampingkan, melainkan PT Balikpapan Forest Industries (BFI) tetap perlu untuk menjaga kesinambungan antara ketiga variabel CSR. Daftar Pustaka Ambadar, J, 2008. Corporate Social Responsibility dalam Praktik di Indonesia, Edisi 1, Elex Media Computindo, Jakarta. Amir, Taufik, 2005. Dinamika Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta. Anshoriy, Ch. Nasrudin, Sudarsono, 2007. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Budaya Jawa, Edisi Pertama, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Budimanta, dkk, 2008. Corporate Social Responsibility Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia, ICSD, Jakarta. Dwi, Prasetia, Danarjati, dkk, 2013. Pengantar Psikologi, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hasyim, Rina Anindita, 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset Bidang Pemasaran, UIEU-University Press, Jakarta. Iman, Mulyana dan Dwi Suwandi, 2010. Citra Perusahaan. Seri Manajemen Pemasaran.www.e-iman.uni.cc diunduh tanggal 17 Januari 2016 Irianta, Yosal, 2004. Community Relations, Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Jefkins, Frank, 2003. Public Relations, Edisi Kelima, disempurnakan Oleh Daniel Yadin, Penerbit Erlangga, Jakarta. Jefkins, Frank, 2005. Public Relations, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi ke13, Diterjemahkan oleh Bon Sabran, Erlangga, Jakarta. Lako, Andreas, 2011. Dekontruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Lamb Charles w, Joseph F.Hair, Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku ke-1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ngalim, Purwanto, 2009. Administrasi dan Supervisi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung. Nickels, William G, James M.Mchugh, Susan M. Mchugh, 2009. Pengantar Bisnis, Edisi delapan, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Nisfiannoor, Muhammad, 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial, Salemba Humanika, Jakarta. Ricky w.Griffin, dan Ronald J.Elbert, 2005. Bussiness, Edisi Ketujuh, Jilid 1, PT.Indeks, Jakarta. Setiadi, M. Elly, 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Edisi pertama, CetakanKe1, Kencana, Jakarta. Solihin, Ismail, 2006. Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi Pertama, cetakan ke-1, Kencana, Jakarta. Sule, Tisnawati, Ernie & Saeffullah Kurniawan, 2005. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan ke-5, Kencana, Jakarta. 726 Pengaruh CSR Terhadap Citra Perusahaan Di PT.BFI Penajam (Maria Roja Watu) Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek, Bayumedia Publishing, Malang. Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasara,. Cetakan 1, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Susanto, 2007. Corporate Social Responsibility, The Jakarta Consulting, Jakarta. Sutojo, Siswanto, 2004. Membangun Citra Perusahaan, Damar Mulia Pustaka, Jakarta. Siregar, Ir. Syofian, 2014. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, Edisi 1, Cetakan 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar, 2006. Pengantar Statistika, Edisi kedua, Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR:Corporate Social Responsibilit,. Fascho Publishing, Gresik. Skripsi: Majid, Paramita, 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibily (CSR) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Hadji Kalla Cabang Sultan Alauddin Makassar, Universitas Hasanuddin, Makassar. Ulva, 2012. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (studi kasus PT.Internasional Nickel Indonesia Tbk), Universitas Hasanuddin, Makassar. Sumber Internet: http://kaltim.prokal.co/read/news/49241-ingin-eksis-kayu-lapis-harus-efisien. (diakses tanggal 02 Desember 2015) Henry, Assael. 2003. Diferensiasi-Produk, http://www.diferensiasi-produk. (diakses tanggal 24 Desember 2015) Hawkins, Best and Coney. 2007. Diferensiasi-Produk, http://www.diferensiasiproduk. (diakses tanggal 24 Desember 2015) Purba. 2002. Pengertian Lingkungan Sosial, http://www.pengertian-lingkungansosial. (diakses tanggal 4 Januari 2016) Wiechmann, Jack G. 2009. Hal-hal pokok citra perusahaan, http:ateffurider.blogspot.co.id/2011/09/membangun-citra-diri-danperusahaan.html?m=1 (diakses tanggal 09 April 2016) Picton dan Broderik dalam Ramadhani, 2011 http://library.Binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-01200MC%20Bab2001.doc (diakses tanggal 10 April 2016) Ritonga, 2004. Pengertian Citra Perusahaan, http://ww.landasanteori.com/2015/10/pengertian-citra-perusahaandefinisi.html?m=1 (diakses tanggal 12 April 2016) Katz dalam Putri, 2012, Pengertian Citra Perusahaan, http://ww.landasanteori.com/2015/10/pengertian-citra-perusahaandefinisi.html?m=1 (diakses tanggal 12 April 2016) 727 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 713-727 728