BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dari

advertisement
 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah indeks GCG dipengaruhi
oleh variabel kesempatan investasi, ukuran perusahaan, faktor regulasi dan dua variabel
interaksi. Sampel yang dipilih adalah sebanyak 36 perusahaan. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan metode uji statistik uji-t dan koefisien determinasi adjusted R2 dan uji
Anova atau uji F. Berdasarkan berbagai pengujian dan analisis data dari penelitian ini
dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Variabel Kesempatan Investasi memiliki pengaruh negatif terhadap indeks
corporate governance dikarenakan memiliki nilai t sebesar -2.082 dengan tingkat
signifikansinya 0.046 yang berada di bawah 0.05. Hal ini tidak sejalan dengan
hipotesis dan tidak sejalan dengan penelitian terdahulu, namun penelitian ini
mendukung penelitian Mochammad (2006) yang menyatakan bahwa kesempatan
investasi berpengaruh negatif terhadap indeks corporate governance. Hal ini
tidak mendukung teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi kesempatan
investasi suatu perusahaan semakin memicu perusahaan untuk menetapkan
praktik tata kelola perusahaan yang baik. Kesempatan investasi berpengaruh
negatif juga dikarenakan ketika suatu perusahaan yang memiliki kesempatan
untuk berinvestasi yang tinggi membutuhkan dana yang banyak. Dalam usaha
mendapatkan dana itu, salah satu caranya adalah dengan menarik minat para
investor yang berarti bahwa secara tidak langsung perusahaan memiliki utang
65 yang harus dibayarkan kepada investor yang berupa dividen. Dan jika perusahaan
memiliki utang yang banyak maka manajemen perusahaan cenderung memiliki
satu tujuan utama yaitu mencari laba sebanyak-banyaknya yang bisa digunakan
untuk pembayaran dividen kepada investor. Dalam proses memperoleh laba,
manajemen dan pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan cenderung tidak
memperhatikan stuktur dan tata kelola perusahaan lagi. Manajemen mengalami
suatu fase dimana hanya berfokus pada bagaimana mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya.
2.
Variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap indeks corporate
governance. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang membuktikan
bahwa nilai t sebesar 4.287 dengan tingkat signifikansinya 0.000 yang berada di
bawah nilai 0.05. Hasil penelitian ini juga mendukung beberapa penelitian
sebelumnya yaitu penelitian Khomsiyah (2005), Darmawati (2006), dan
penelitian Mochammad (2006). Dan juga sejalan dengan teori yang ada yang
menyebutkan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka semakin
membutuhkan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
3.
Variabel faktor regulasi tidak berpengaruh terhadap indeks corporate
governance. Hal ini dikarenakan hasil penelitian nilai t sebesar 1.439 dengan
tingkat signifikansi 0.161 yang berada di atas 0.05. Yang secara otomatis
menunjukkan bahwa faktor regulasi tidak berpengaruh terhadap indeks. Hal ini
tidak sejalan dengan penelitian terdahulu dan tidak sejalan dengan teori yang ada.
Penelitian ini membuktikan bahwa ada atau tidaknya faktor regulasi tidak
mempengaruhi tata kelola perusahaan. Adanya faktor regulasi yang berarti
pengawasan yang ketat terhadap perusahaan Bank dan BUMN tidak menjamin
66 akan terciptanya corporate governance yang tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa
perusahaan yang mengikuti pemeringkatan indeks rata-rata memiliki nilai indeks
dengan kategori terpercaya yang berarti bahwa perusahaan-perusahaan itu telah
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan atau tanpa dipengaruhi
faktor regulasi. Jadi, faktor regulasi tidak memiliki pengaruh terhadap indeks
corporate governance.
4.
Faktor Regulasi memperkuat pengaruh kesempatan investasi terhadap indeks
corporate governance. Hal ini dikarenakan setelah melakukan pembandingan
dengan dua model regresi yaitu model regresi pertama yang hanya memasukkan
tiga variabel independen dengan model regresi kedua yang memasukkan variabel
moderatingnya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor regulasi memperkuat
kesempatan investasi dalam mempengaruhi indeks dikarenakan nilai t sebesar 2.082 dengan tingkat signifikansi 0.046 yang berada di bawah 0.05. Hal ini tidak
sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa dengan adanya faktor regulasi yang
berarti pengawasan terhadap semua tindakan manajer tidak memperkuat
pengaruh manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan investasi. Hal ini
juga dikarenakan perusahaan yang ikut dalam pemeringkatan adalah perusahaan
bagus dimana mereka sebelumnya telah menerapkan peraturan-peraturan yang
juga ketat sehingga manajemennya telah dibekali dengan etos kerja yang baik,
dan juga diberikan insentif yang cukup memadai sehingga peran faktor regulasi
tidak lagi memperkuat kesempatan investasi terhadap indeks corporate
governance.
5.
Faktor Regulasi tidak memperkuat pengaruh ukuran perusahaan terhadap indeks
corporate governance. Yang dikarenakan hasil analisis regeresi dengan nilai t
67 -1.411 dengan tingkat signifikansi 0.640 yang berada jauh di atas tingkat
signifikansi. Oleh karena itu, tidak sejalan dengan teori yang ada. Dengan adanya
pengawasan yang ketat, tidak mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar untuk
menjalankan praktik corporate governance dengan baik. Perusahaan berskala
besar umumnya telah memiliki struktur perusahaan yang bagus, oleh karena itu,
perusahaan yang berskala besar harus melakukan segala aktivitas operasionalnya
dengan baik, karena perusahaan besar adalah perusahaan yang cukup menjadi
perhatian publik. Hal inilah yang menyebabkan faktor regulasi tidak lagi
mempunyai peranan dalam hal memperkuat ukuran perusahaan terhadap indeks
corporate governance.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel baik variabel bebas maupun
variabel interaksinya.
2. Periode pengamatan hanya dari tahun 2005-2009 sehingga masih sedikit.
3. Sampel yang digunakan penelitian ini hanya sebanyak 36 perusahaan
dikarenakan masih sedikitnya perusahaan yang ikut dalam pemeringkatan IICG.
68 5.3
Saran
Beberapa saran dan rekomendasi dari peneliti antara lain :
1. Bagi para regulator, penelitian ini menunjukkan bahwa faktor regulasi tidak
mempengaruhi indeks corporate governance. Ini dikarenakan bahwa di
negara kita, praktik kecurangan masih merajalela. Adanya faktor regulasi
juga tidak menjamin bahwa suatu perusahaan akan bertindak sesuai dengan
peraturan yang ada. Mungkin regulasi itu masih perlu dikaji ulang, apakah
telah dilaksanakan dengan baik, ataukan ada regulasi yang perlu direvisi lagi
untuk mencapai praktik tata kelola perusahaan yang baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas variabel yang
digunakan dalam mengukur pengaruhnya terhadap indeks corporate
governance,
3. Menambah jumlah sampel yang ada, mungkin bukan hanya perusahaan yang
ikut dalam pemeringkatan CGPI saja,
4. Memperpanjang periode pengamatan sehingga bisa menghasilkan suatu
penelitian yang lebih akurat.
69 
Download