BAB 1 PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Kalimat merupakan bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,sedang intonasinya menunjukan bahwa bagian ujaran tersebut sudahlah lengkap. Kalimat juga merupakan rangkaian dari kata-kata yang menuturkan pikiran dan memiliki sebuah arti. Kalimat memiliki jenis-jenis yang banyak langsung,kalimat diantaranya tunggal, yaitu: kaimat kalimat langsung majemuk,kalimat kaliamat perintah tak kalimat berita,kaimat Tanya,kalimat seruan,kalimat lengkap,tak lengkap,kalimat versi kalimat inversi,kalimat yang melepas kalimat yang klimaks,kalimat yang berimbang,kalimat aktif,kalimat pasif,kalimat efektif, kalimat inti, kalimat transformasi, kalimat mayor, kalimat minor, kalimat minim dan kalimat panjang. Koran merupakan penerbitan seperti surat kabar yang terbit tiap hari. Koran memiliki banyak kegunaan dan berisi berbagai macam informasi yang penting baik informasi politik,ekonomi,social,budaya dan hiburan. Hal yang melatar belakangi penulis mengambil judul” Analisis Jenijenis Kalimat pada Koran Jawa Pos kolom jati diri Dunia Pers di Hari Pers edisi kamis 10 Februari 2010”ini yakni untuk menganalisis penggunaan jenis- 1 Analisis jenis-jenis kalimat jenis kalimat pada artikel tersebut yang kurang tepat penggunaannya pada kalimat. Oleh karena itu penulis mengambil judul tersebut sebagai pokok bahasan dalam karya ilmiah ini. I. 2. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Tujuan penulisan Karya Ilmiah ini merupakan untuk: a. Mengetahui apakah kalimat tersebut b. Menginformasikan mengenai jenis-jenis kalimat. c. Menginformasikan conto-contoh dari jenis-jenis kalimat tersebut. d. Agar pembaca dapat mengetahui penggunaan dari masing-masing jenis-jenis kalimat tersebut dengan baik dan benar. I. 3. Pembatasan Masalah Karya Ilmiah ini dibatasi pada: a. Pengertian Kalimat. b. Jenis-jenis kalimat beserta contohnya. c. Penggunaan dari jenis-jenis kalimat tersebut pada artikel,khususnya pada artikel Pers diHari Pers. 2 Analisis jenis-jenis kalimat I. 4. Rumusan Masalah 1) Apakah pengertian kalimat? 2) Apa sajakah jenis-jenis kalimat itu? 3) Apakah pengertian kalimat langsung,tak langsung? 4) Apakah pengertian kalimat mayor,kalimat minor? 5) Apakah pengertian kalimat inti,kalimat luas,kalimat transformasi, yang berdasarkan pola dasarnya? 6) Apakah pengertian kalimat aktif,kalimat pasif? 7) Apakah pengertian kalimat normal,kalimat inverse? 8) Apakah pengertian kalimat tunggal,kalimat majemuk,baik kalimat majemuk setara,bertingkat,ataupun campuran? 9) Apakah pengertian kalimat berita,kalimat Tanya,kalimat perintah,kalimat harapan dan kalimat pengandaian? 10) Apakah pengertian kalimat minim dan kalimat panjang? 11) Apakah pengertian kalimat lengkap dan kalimat tak lengkap? 12) Apakah pengertian kalimat yang melepas,kalimat klimaks,dan kalimat berimbang? 13) Apakah pengertian kalimat efektif? 14) Apakah pengertian kalimat baku,kalimat tidak baku? 15) Apakah pengertian ragam baku dan ragam tidak baku? 16) Apakah pengertian kalimat teratur dan kalimat tidak teratur? 3 Analisis jenis-jenis kalimat 17) Apakah pengertian kalimat bermakna ganda? 18) Apakah pengertian Kalimat pernyataan? 19) Bagaimana penerapan masing-masing jenis kalimat pada artikel yang dibahas? 4 Analisis jenis-jenis kalimat BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kalimat Dalam kenyataan, kalimat sangat beragam. Bentuk-bentuk dibawah ini sekurang-kurangnya diterima sebagai kalimat, dan dalam konteks yang dimasukinya mengandung pengertian yang lengkap. - Mari! - Rumah ayah. - Sakit hati. - Anak itu malas. - Tukang memperbaiki rumah kami. - Ketika hujan turun dengan lebat, kota kami kebanjiran. Semua yang dikemukakan di atas adalah kalimat, dan dapat ditangkap maknanya1 dengan sempurna. Jadi, sebuah kalimat dapat dibentuk dari sebuah kata,sebuah frasa, sebuah klausa, atau gabungan dari ketiga unsur itu. Yang membedakan dari kata, frasa, dan klausa adalah bahwa sebuah kalimat ada sebuah unsur penting yang masuk dalam tataran2 segmental tadi yaitu unsur intonasi. 1 2 Makna: arti Tataran: bagian 5 Analisis jenis-jenis kalimat Intonasi mengubah konstruksi-konstruksi segmental menjadi hidup dalam fungsi bahasa yang sebulat-bulatnya. Berarti, pengertian umum dari kalimat itu sendiri adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran3 itu sudah lengkap. 2.2 Jenis-Jenis Kalimat 2.2.1 Kalimat Dasar Kalimat dasar adalah kalimat yang hanya dapat terdiri atas unsur wajib saja (SP). Dalam bahasa Indonesia dikenal 5 pola kalimat dasar, yaitu : 1. KB-KK : Ayahnya berdagang. (kalimat verbal) 2. KB-KB : Ayahnya pedagang. 3. KB-KS : Ayahnya kaya. 4. KB-Kbil : Adiknya Dua. 5. KB-Kdepan : Adiknya di rumah. 2.2.2 Berdasarkan Jumlah Inti 1. Kalimat Minor Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti. 3 Ujaran: kata 6 Analisis jenis-jenis kalimat Contoh kalimat minor : Ke Bandung. Ayah. Pergi! Kata-kata diatas merupkan inti dari kalimat-kalimat itu. Karena haya terdapat satu inti kalimat maka disebutlah kalimat minor. 1 Kalimat Mayor Kalimat mayor adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu unsur pusat. Contoh kalimat mayor: Ke mana beliau pergi? Siapa yang pergi ke Bandung? Ia pergi. Kalimat diatas mengandung dua inti kalimat atau lebih :ia mengambil,dia ada,kami pergi. 7 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.3 Berdasarkan Kontur 1. Kalimat Minim Kalimat minim adalah kalimat yang tidak dapat dipecahkan atas kontur-kontur yang lebih kecil lagi,yand di maksud dengan kontur yaitu suatu bagian dari arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan. 2. Kalimat Panjang Kalimat panjang adalah kalimat yang secara potensial4 dapat dipecahkan lagi atas kontur-kontur yang lebih kecil. Untuk menjelaskan pengertian kontur,perhatikan contoh-contoh berikut ini: 4 Diam! Pergi! Amat mahal! Yang baru! Yang akan datang! Sudah siap! Ia mengambil buku itu! Dia ada di dalam! Kami pergi ke Bandung. Adik sedang membaca buku itu ketika ayah pulang dari kantor. Potensial :pengaruh 8 Analisis jenis-jenis kalimat Ibu sedang berangkat kerumah sakit menengok paman,tetapi ayah menunggu kami dirumah,karena kami masih berada di sekolah. Berikut pembagian kontur dari kalimat-kalimat diatas: a) Kontur yang diapit oleh kesenyapan awal dan kesenyapan final seperti pada kalimat (1) sampai (9). b) Kontur yang diapit oleh kesenyapan awal dan kesenyapan nonfinal seperti pada bagian pertama kalimat (10) sampai (11). c) Kontur yang diapit oleh kesenyapan nonfinal dan kesenyapan final seperti pada bagian akhir kalimat (10) sampai (11). d) Kontur yang diapit oleh kesenyapan non final dan kesenyapan nonfinal seperti pada bagian tengah kalimat (11). 2.2.4 Berdasarkan Pola-Pola Dasar 1. Kalimat Inti Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri dari dua buah unsur pusat atau inti. Juga merupakan termasuk kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat. Berikut ciri-ciri kalimat inti: a) Kalimat inti hanya terdiri dari dua kata; b) Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat; c) Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat;dan 9 Analisis jenis-jenis kalimat d) Intonasinya adalah intonasi berita yang netral,artinya intonasinya tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna leksikalnya. Contoh kalimat inti : Adik menangis. Abang merantau. 2. Kalimat Luas Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan katakata baru, sehingga tidak hanya terdiri atas dua kata, tetapi lebih. Contoh kalimat luas : Adik menangis tersedu-sedu kemarin sore. Abang merantau sudah sangat lama, sehingga aku rindu padanya. 2 Kalimat Transformasi Kalimat transformasi adalah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas kalimat inti dan kalimat luas. Tetapi, kalimat transformasi juga belum tentu kalimat luas karena, kalimat trasnsformasi dapat dilakukan dengan menambah jumlah kata yang terbentuk dari kalimat itu (kalimat luas), atau dapat juga dilakukan dengan memperbanyak kalimat inti. Contoh kalimat transformasi : a. Mengalami pembalikan susunan : Menangis adik. 10 Analisis jenis-jenis kalimat b. Mengalami perubahan intonasi Adik menangis? Adik, menangis? c. Mengalami perluasan : : Adik saya sedang menangis di kamar. d. Mengalami penegasan : Adik tidak menangis. Abang tidak merantau. 2.2.5 Berdasarkan Ragam (Diatesis) Kalimat 1. Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berlawanan me- dan ber-. Contoh kalimat: Mereka akan berangkat besok pagi. Kakak membantu iu di dapur. Kalimat aktif dibedakan menjadi 3, yaitu : 1a. Kalimat Aktif Transitif 11 Analisis jenis-jenis kalimat Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalan me- dan selalu dapat berubah menjadi kalimat pasif. Contoh kalimat: Eni mencuci piring S p OI 1b. Kalimat Aktif Intransitif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalan ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif. Contoh kalimat: Mereka berangkat minggu depan. S P K 1c. Kalimat Semi Transitif Kalimat semi5 transitif adalah kalimat yang tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek. Contoh kalimat: Soni selalu mengendarai sepeda motor ke kampus. S 5 P Pel K Semi:setengah 12 Analisis jenis-jenis kalimat 3. Kalimat Pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang menunjukkan bahwa subjek merupakan tujuan dari pekerjaan di dalam predikat. Artinya objek dalam kalimat tersebut melakukan pekerjaan sebagai subjek. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- atau ter- dan diikuti kata depan oleh. kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 2a. Kalimat Pasif Biasa Kalimat pasif biasa adalah kalimat pasif yang biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-, ter-, ke-an. Contoh kalimat: Piring dicuci Eni. S P O2 2b. Kalimat Pasif Zero Kaimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya (O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran –kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus6. 6 Aus:susut karena hungan antar kalimat. 13 Analisis jenis-jenis kalimat Contoh kalimat: Akan saya sampaikan pesanmu. O2 P S 2.2.6 Berdasarkan Urutan Katanya 1. Kalimat Normal (Versi) Kalimat normal (versi)adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan jika atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna. Contoh kalimat: Ambilkan Koran diatas kursi itu! P S 2. Kalimat Inversi Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola7 kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K). Contoh kalimat: Penelitian ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu. S 7 P O K Pola: model,contoh. 14 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.7 Berdasarkan Jumlah Pola dan Hubungan Antarpola 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Ada 2 macam kalimat tunggal, yaitu : 1a. Kalimat Tunggal Sederhana Kalimat tunggal sederhana adalah kalimat tunggal terdiri dari kata yang menduduki jabatan subjek, predikat dan objek. 1b. Kalimat Tunggal Luas Kalimat tunggal luas adalah kalimat tunggal yang di samping terdiri atas kata yang menduduki fungsi sebagai subjek, predikat, dan objek yang terdapat unsur perluasan pada kalimat. Kalimat tunggal dapat diperluas dengan cara menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Perluasan kalimat tersebut terdiri atas : 1. Keterangan tempat, seperti di sini, di dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota. 2. Keterangan waktu, seperti : setiap hari, pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini. 3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti : dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek. 15 Analisis jenis-jenis kalimat 4. Keterangan modalitas, seperti : harus, barangkali, sesungguhnya, sepatutnya. 5. Keterangan cara (dengan + kata sifat/ kata kerja), seperti : dangan hatihati, senaknya saja, selekas mungkin. 6. Keterangan aspek, seperti : akan, sedang, sudah, dan telah. 7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka. 8. Keterangan sebab, seperti : karena rajin, sebab berkuasa,lantaran panik. 9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti : penerima Sepatu Emas, David Beckham. Contoh perluasan kalimat tunggal: Victoria akan bernyanyi di Las Vegas. 2. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik, koordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 4 jenis, yaitu : 2a. Kalimat Majemuk Setara (KMS) Kalimat majemuk setara (KMS) adalah kalimat majemuk yang polapola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat. Tidak ada salah satu pola 16 Analisis jenis-jenis kalimat kalimat yang menduduki fungsi yang lebih tinggi. Kalimat majemuk setara dapat dibagi menjadi bagian, yaitu : 2a.a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan Kalimat majemuk setara penggabungan adalah kalimat yang menggunakan kata penghubung dan. Contoh kalimat: Kami mencari bahan dan mereka meramunya. 2a.b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan Kalimat majemuk setara penguatan adalah kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan. Contoh kalimat: Dia tidak hanya cantik,bahkan dia juga sangat baik hati. 2a.c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan Kalimat majemuk setara pemilihan adalah kalimat yang menggunakan kata penghubung atau. Contoh kalimat: Aku atau dia yang kamu pilih. 17 Analisis jenis-jenis kalimat 2a.d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan/ Pertentangan Kalimat majemuk setara berlawanan/ petentengan adalah kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan. Contoh kalimat: Bukan saya yang memecahkan gelas itu,tapi kakak. 2a.e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu Kalimat majemuk setara urutan waktu adalah kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas. 2b. Kalimat Majemuk Rapatan (KMR) Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang unsurnya dirapatkan karena memiliki jabatan8 sama. Jadi, dalam kalimat mejemuk rapatan ada unsur yang dihilangkan. Unsur yang sama atau dihilangkan tersebut mungkin subjek, predikat, keterangan atau objek. Contoh kalimat: Pekerjaannya hanya makan,tidur dan merokok. 2c. Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB) Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagianbagiannya diperluas dan membentuk pola kalimat baru disamping pola yang sudah 8 Jabatan: sesuatu bagian pekerjaan. 18 Analisis jenis-jenis kalimat ada. Pola kalimat baru tersebut lazim disebut anak kalimat. Ada beberapa penanda hubungan/konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu : Waktu : ketika, sejak Sebab : karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu Akibat : hingga, sehingga Syarat : jika, asalkan, apabila Perlawanan : meskipun, walaupun Pengandaian : andaikata, seandainya Tujuan : agar, supaya, untuk, biar Perbandingan : seperti, laksana, ibarat, seolah-olah Pembatasan : kecuali, selain Alat : dengan+kata benda :dengan tongkat Kesertaan : dengan+orang Contoh kalimat: Walaupun computer itu dilengkapi dengan alat-alat modern,para hacker masih dapat mengacaukan data-data computer itu. Induk kalimat: para hacker9 masih dapat mengacaukan data-data computer itu Anak kalimat: Walaupun computer itu dilengkapi dengan alat-alat modern 9 Hacker:ahli computer. 19 Analisis jenis-jenis kalimat 2d. Kalimat Majemuk Campuran (Kompleks) Kalimat majemuk campura adalah kalimat majemuk yang mengandung unsur kesetaraan, bertingkat, dan rapatan. Contoh kalimat: Karena hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang. KMS: kami berhenti dan langsung pulang KMC: kami berhenti karena hari sudah malam. 2.2.8 Berdasarkan Tujuan atau Sasaran yang Akan Dicapai 1. Kalimat Berita (Deklaratif) Kalimat berita adalah kalimat yang berisi pemberitahuan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Kalimat berita sering disebut kalimat deklaratif. Pada dasarnya kalimat berita dapat berbentuk dari kalimat apa saja asalkan isinya merupakan pemberitahuan. Dalam bahasa tulis, kalimat berita diakhiri dengan tanda baca titik (.). Kalimat berita biasanya mendorong orang untuk memberikan tanggapan. Macam-macam kalimat berita, antara lain : Kalimat berita kepastian Contoh : Kakek dan nenek akan datang dari Bandung besok pagi jam 06.00 WIB. Kalimat berita pengingkaran Contoh : Wiesa dan Arkha tidak akan datang pada acara ulang tahun Dino, karena mereka tidak suka sifatnya yang sombong. 20 Analisis jenis-jenis kalimat Kalimat berita kesangsian Contoh : Bapak Rudy mungkin akan tiba di Pekalongan besok pagi. Kalimat berita bentuk lainnya Contoh : Kami tidak tahu mengapa anak kelas XII itu datang terlambat. 2. Kalimat Tanya (Interogatif) Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya10 menggunakan intonasi yang menurun.kalimat tanya bisa dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 2a. Pertanyaan Total Pertanyaan total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai isi seluruh pertanyaan itu. Kalimat tanya semacam ini biasanya dijawab dengan Ya! atau Tidak!, dan biasanya mempergunakan intonasi tanya digabung dengan partikel –kah atau apakah. Contoh : Apakah adik Saudara yang mengantar buku ini? 2b. Pertanyaan Parsial Pertanyaan parsial adalah kalimat tanya yang hanya meminta informasi mengenai salahsatu bagian dari pertanyaan itu. Kalimat tanya semacam 10 Pelafalan:cara mengucapkan perkataan. 21 Analisis jenis-jenis kalimat inibiasanya mempergunakan kata-katatanya yang dapat dibedakan berdasarkan sifat dan objek yang ditanyakan. Macamnya, antara lain : 1. Menanyakan tentang orang :siapa,dari siapa, untuk siapa, dan kepada siapa. Contoh : Dari siapa kamu mendapatkan buku semahal itu sedangkan ekonomi kita sangat buruk sekarang ini? 2. Menanyakan tentang benda atau hal : apa, dari apa, untuk apa,dan dengan apa. Contoh : Untuk apa kalian datang ke rumahku, kita kan sudah tak berteman lagi? 3. Menanyakan tentang jumlah : berapa. Contoh : Berapa jumlah koin yang kamu kumpulkan hari ini dari hasil mengamenmu tadi siang? 4. Menanyakan tentang tempat : di mana, ke mana, dari mana. Contoh : Sary, di mana sekarang tempat tinggal kamu setelah pindah dari kota kembang? 5. Menanyakan tentang waktu : bila, bilamana, kapan, apabila. Contoh : Bilamana besok aku sudah tiada karena penyakitku ini, aku 6. Menanyakan tentang keadaan atau situasi : bagaimana, betapa. 7. Menanyakan tentang sebab : mengapa dan apa sebab. 22 Analisis jenis-jenis kalimat 3. Kalimat Tanya tak bertanya Kalimat tanya tak bertanya adalah bentuk susunan kalimat tanya (interogatif) yang tidak memerlukan jawaban karena jawaban dari kalimat tersebut telah diketahui dan kalimat ini sudah merupakan kalimat lengkap. contoh kalimat: bisakah kamu mampir kerumahku sebentar saja? 4. Kalimat Perintah (Imperatif) Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam betuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi yang tinggi karena kalimat perintah ini berisi sesuatu hal yang harus dikerjakan oleh yang diperintah. Macam-macam ucapan dalam kalimat perintah : Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Kalimat larangan, dintadai dengan penggunaan kata jangan. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, dan silakan. Kalimat perintah dapat dibagi manjadi 7 bagian, yaitu : 4a. Kalimat Perintah Biasa Kalimat perintah biasa adalah kalimat perintah yang bervariasi 11, dari perintah yang lunak sampai perintah yang sangat keras, dengan mempergunakan intonasi yang bervariasi. 11 Bervariasi:bermacam-macam. 23 Analisis jenis-jenis kalimat Contoh: usirlah anjing itu! 4b. Kalimat perintah Permintaan Kalimat perintah permintaan adalah semacam perintah yang halus, di mana sikap orang yang menyuruh lebih merendah dari perintah biasa. Contoh: harap tutup pintu itu! 4c. Kalimat Perintah Mengijinkan Kalimat perintah mengijinkan sebenarnya perintah biasa, hanya ada bagian yang ditambahkan yang menyatakan ijin itu. Contoh: ambillah buku itu seberapa kau suka! 4d. Kalimat Perintah Ajakan Kalimat perintah ajakan adalah kalimat perintah yang menyatakan ajakan, biasanya didahului oleh kata-kata ajakan seperti marilah, baiklah. Contoh: marilah kita istirahat sebentar. 4e. Kalimat Perintah Bersyarat Kalimat perintah bersyarat adalah semacam perintah yang mengandung syarat untuk terpenuhinya sesuatu hal. Contoh: bantulah dia,pasti pekerjaan itu segera selasai. 4f. Kalimat perintah Sindiran 24 Analisis jenis-jenis kalimat Kalimat perintah sindiran atau ejekan adalah perintah yang mengandung ejekan karena kita yakin bahwa yang diperintah tidak mampu melaksanakan hal yang diperintahkan. Contoh: kerjakanlah itu sendiri kalau memeng kamu ahli! 4g. Kalimat Perintah Larangan Kalimat perintah larangan adalah perintah yang bersifat negatif, yaitu melarang seseorang melekukan sesuatu hal. Bila larangan itu bersifat umum atau resmi, digunakan kata dilarang, dan bila larangan itu bersifat khusus atau tidak resmi, digunakan kata jangan. Contoh: dilarang membawa makanan dari luar! 5. Kalimat Harapan Kalimat harapan adalah kalimat yang menyatakan keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya didahului oleh kata atau ungkapan seperti saya harap, saya berharap, mudah-mudahan, moga-moga, semoga. Contoh: Saya harap Anda sampai dengan selamat. 6. Kalimat Seru (Eksklamatif) Kalimat seru atau juga disebut dengan kalimat interjeksi adalah kalimat yang dimaksudkan untuk menyatakan rasa kagum. Karena kalimat seru (eksklamatif) menggambarkan suatu keadaan yang mengundang kekaguman. Biasanya, kalimat ini disusun dari kalimat deklaratif yang berpredikat adjektif12. Contoh: Gunung itu tinggi sekali. 12 Adjektif:kaa yang bermakna tidak sesungguhnya. 25 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.9 Berdasarkan Pengucapan 1. Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“....”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh: Ibu berkata:”Rohan jangan meletakkan sepatu disembarang tempat”. 2. Kalimat Tak Langsung Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita. Contoh: Ibu berkata bahwa dia senang sekali karenaaku lulus ujian. 2.2.10 Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retrorikanya) 1. Kalimat yang Melepas Kalimat yang melepas adalah kalimat yang terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap. 26 Analisis jenis-jenis kalimat Contoh: Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana. 2. Kalimat yang Klimaks Kalimat yang klimaks adalah kalimat yangterbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karena itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan13. Contoh: karena sulit kendaraan,ia dating terlambat dating ke kantornya. 3. Kalimat yang Berimbang Kalimat yang berimbang adalah kalimat yang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran. Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri. Contoh: jika stabilitas nasional mantap,masyaraka dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadah dengan leluasa. 2.2.11 Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan dengan tepat ditinjau segi struktur, diksi, dan logikanya. Dngan 13 Tegang:penuh sesuatu yang mendebar-debarkan 27 Analisis jenis-jenis kalimat kata lain kalimat efektif selalu berterima secara tata bahasa dan makna. Ketidakefektifan suatu kalimat dapat disebabkan berbagai hal, antara lain : 1. Kontaminasi 2. Pleonasme 3. Ambiguitas 4. Tidak jelasnya unsur subjek 5. Kemubaziran preposisi 6. Kesalahan logika 7. Ketidaktepatan bentuk kata 8. Ketidaktepatan makna kata 9. Pengaruh bahasa daerah 10. Pengaruh bahasa asing Ciri-ciri kalimat efektif, antara lain : 1. kesepadanan struktur 2. keparalelan bentuk 3. ketegasan makna 4. kehematan kata 5. kecermatan penalaran 28 Analisis jenis-jenis kalimat 6. kepaduan14 gagasan 7. kelogisan15 bahasa 14 15 Kepaduan:lebur jadi satu. Kelogisan:menurut pemukiran yang benar. 29 Analisis jenis-jenis kalimat Contoh dari kalimat efektif antara lain : Kalimat Tidak Efektif Kalimat Efektif Mereka sedang meninggikan sedang mempertinggi pematang. 1. Mereka sedang mempertinggikanMereka pematang. pematang. Banyak anak bermain kelereng. 2. Banyak anak-anak bermain kelereng. Anak-anak bermain kelereng. Datanglah pada ulang tahun anakku- 3. Datanglah pada ulang tahun anakku yangyang kedua (anak kedua) kedua. Para siswa harap tenang. 4. Kepada para siswa diharap tenang. Anak Pak Ahmad menjadi polisi. 5. Anak dari Pak Ahmad menjadi polisi. Pencuri telah ditangkap polisi. 6. Pencuri berhasil ditangkap polisi. Mereka dimintai 7. Mereka dimintai pertanggung jawabannya.pertanggungjawabannya. 8. Ia sedang marah sehingga acuh ketikaIa sedang marah sehingga tidak acuh melihatku. ketika melihatku. 9. Rumahnya Pak Dirman sedang dicat. 10. Saya tidak mengtahui sembunyi. dimana Rumah Pak Dirman sedang dicat. iaSaya tidak mengetahui persembunyiannya. 30 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.12 kalimat baku dan Kalimat tidak baku Kalimat baku merupakan kalimat yang dalam penggunaannya sudah sering digunakan dan memenuhi aturan bahasa yang benar(benar dalam pelafalan bahasa) kalimat tidak baku adalah kalimat yang sering digunakan namun dalam penggunaannya tidak sesuai dengan aturan bahasa indonesia. Contoh kalimat: Kalimat baku: Semua peserta pertemuan itu sudah hadir. Kalimat tidak baku: Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir. 2.2.12 Ragam Baku dan Ragam tidak baku Ragam tidak baku merupakan kalimat yang sering digunakan oleh masyarakat namun dalam penggunaannya sering kali memakai bahasa yang kurang tepat atau kurang benar dalam penggunaanya. Ragam baku merupakan kalimat yang telah sesuai dengan aturan Bahasa Indonesia dan merupakan perbaikan dari ragam tidak baku yang ada kesalahan katanya. Contoh Kalimat: Ragam tidak baku: Bilang dulu dong sama saya punya bini. Ragam Baku: Bicarakan dahulu dengan istri saya, 31 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.13 Kalimat Teratur Dan Kalimat tidak Teratur Kalimat teratur merupakan kalimat yang kata penghubung,kata depan atau kata imbuhan yang dipergunakan pada sebuah kalimat sudah benar atau tepat penempatannya. Kalimat tidak Teratur adalah kalimat yang kata penghubung,kata depan atau kata imbuhan yang dipergunakan pada sebuah kalimat belum tepat penempatannya kurang benar dalam penggunaanya. Contoh kalimat: Kalimat tidak teratur dari peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari berbagai fihak, sehingga pada masa datang tidak seorang pun menuntut ganti rugi. Kalimat teratur peristiwa tu perlu mendapat perhatian berbagai pihak agar pada masa yang akan datang tidak ada seorang pun yang menuntut ganti rugi. 32 Analisis jenis-jenis kalimat 2.2.13 Kalimat Bermakna Ganda Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa,tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda namun tidak termasuk dalam kalimat efektif. Berikut contohnya: 1) tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan. Kata baru diatas menerangkan kata mahasiswa atau kata dinaikkan? 1a) Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan. Jika kata baru menerangkan dinaikkan,kalimat itu dapat diubah menjadi: 1b) SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan. 33 Analisis jenis-jenis kalimat BAB III PEMBAHASAN Berikut ini merupakan Analisis Jeni-jenis Kalimat pada Koran Jawa Pos kolom jati diri Dunia Pers di Hari Pers. Dunia Pers di Hari Pers SETIAP 9 Februari,para jurnalis memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Peringatan itu merupakan hal rutin yang kini memasuki ke-65. Insan pers tidak perlu mengistimewakan HPN,apalagi merayakannya sebagai hari kemenangan yang kemudian diiringi pesta. Alangkah baiknya HPN dijadikan momentum untuk sejenak merenung dan berfikir tentang kehidupan dunia jurnalistik itu sendiri. Apakah pers sudah sesuai dengan etika16 atau misi sebagai institusi yang membuat rakyat (pembaca)melek informasi? Apakah pers sudah memiliki kebebasan untuk bersikap independen dalam menyampaikan fakta sebenarnya? Serta,apakah sudah ada jaminan keamanan bagi orang – orang yang terlibat dalam jurnalistik? Tiga pertanyaan itu sangat penting untuk menguji perjalanan pers. Pada era reformasi yang sudah bergulir lebih dari dua belas tahun,pers yang telah ikut merasakan perubahan. Reformasi telah memberikan ruang kebebasan berekspresi 16 Etika:budi pekerti. 34 Analisis jenis-jenis kalimat yang sangat luas dan transparan. Pintu yang selalu ditutup pada era Orde Baru kini telah terbuka lebar. Suasana pers Indonesia jauh lebih bebas dibanding Malaysia yang masih dalam kontrol pemerintah. Apalagi dibanding sejumlah Negara dikawasan Timur Tengah yang pemerintahannya berkuasa dengan absolute17. Tapi apakah dunia pers kita sudah on the right track? Sesuai dengan rel sebagai jurnalistik yang rofesional? Dunia kewartawanan Indonesia harus mengakui dengan jujur bahwa pada era reformasi kualitas pers kita tetap menjadi persoalan pelik. Banyaknya pihak(baca sumber berita) yang merasa dirugikan oleh produk pers menunjukkan bahwa memang ada persoalaan yang harus dibenahi. Dihapusnya SIUPP(surat izin usaha penerbitan pers) membuat industry pers muncul seperti cendawan pada musim hujan. Sayang, Booming tersebut tidak diikuti peningkatan kualitas. Semakin ramainya jumlah Koran dan majalah ternyata tidak linier18 dengan peningkatan kualitas wartawan dalam memehami etika pers. Seharusnya, kebebasan pers yang kini “dinikmati” para jurnalis itu diiringi sikap semakin professional dengan produk yang makin berkualitas. Kebebasan ekspresi semestinya dimanfaatkan untuk mengakses informasi yang akan berguna bagi rakyat yang kemudian disajikan dalam koridor etika. Bukan kebebasan yang membuat pers terlena,sehingga kebablasan dalam berekspresi. Juga, bukan kebebasan pers yang membuat para jurnalis menjadii superior,apalagi menjelma menjadi hakim 17 18 Absolute:mutlak. Linier:sebanding. 35 Analisis jenis-jenis kalimat bagi publik. Akibatnya, pers tidak lagi menjadi lampu milik rakyat,tapi telah menjadi pedang bagi orang yang membelokkan tujuan pers situ. Tapi, juga harus diberi catatan, tidak semua pers terjebak dalam etika yang gelap. Masih banyak media yang tetap menjaga profesioalitas serta berupaya menjaga mutu. Namun, kelompok tersebut juga harus tetap bekerja keras untuk menjaga sikap profesionalnya. Sebab upaya membenahi kualitas dan membawa pers dalam koridor profesioal itu merupakan tugas semua insan pers. Disisi lain, pemerintah harus mampu memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja media. Keterancaman wartawan menunjukkan tren meningkat. Pada 2010 misalnya, jumlah kekerasan terhadap wartawan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Alansi jurnalis independen(AJI) mencatat peningkatan kekerasan terhadap wartawan dari 37 menjadi 47 kasus. Jua, ada empat jurnalis yang meninggal berkaitan dengan tugas – tugasnya. Naiknya grafik kekerasan tersebut menempatkan Indonesia dimata internasional sebagai Negara yang rawan19 bagi pemburu berita. Committee to protect journalist(CPJ) menyebut Indonesia sebagai salah satu diantara lima Negara yang tidak nyaman bagi para jurnalis. Semoga Hari Pers ini semakin membuat para jurnalis professional serta menigkatkan kualitas dan keselamatanya semakin terjamin. 19 Rawan:tidak aman. 36 Analisis jenis-jenis kalimat Analisis jenis-jenis kalimat: Dunia Pers di Hari Pers 1. Paragraf 1 a. SETIAP 9 Februari,para jurnalis memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Peringatan itu merupakan hal rutin yang kini memasuki ke-65. Termasuk pada kalimat berita kepastian,karena merupakan fakta dan dapat dipastikan adanya. Termasuk kalimat berita karena diakhiri oleh tanda(.) b. Peringatan itu merupakan hal rutin yang kini memasuki ke-65. Termasuk pada kalimat pernyataan,karena menyatakan bahwa peringatan pers telah memasuki tahun ke-65. c. Insan pers tidak perlu mengistimewakan HPN,apalagi merayakannya sebagai hari kemenangan yang kemudian diiringi pesta. Termasuk kalimat majemuk bertingkat syarat,karena pada kalimat diatas kalimat pertama menduduki induk kalimat dan kalimat kedua merupakan anak kalimat. Kalimat diatas yang menunjukkan kalimat majemuk bertingkat yakni dihubungkan oleh kata apalagi. 2. Paragraf 2 37 Analisis jenis-jenis kalimat a. Alangkah baiknya HPN dijadikan momentum untuk sejenak merenung dan berfikir tentang kehidupan dunia jurnalistikitu sendiri. Termasuk kalimat perintah yang menyatakan permintaan,karena merupakan perintah yang halus dan kedudukan orang yang meminta lebih merendah. b. Apakah pers sudah sesuai dengan etika atau misi sebagai institusi yang membuat rakyat (pembaca)melek informasi? Termasuk kalimat pertanyaan yang parsial,karena ditandai tanda Tanya dan kalimat diatas merupakan kalimat yang menginformasi mengenai salah satu bagian dari pertanyaan itu,dan pada kalimat Tanya diatas menggunakan kata Tanya apakah yang menanyakan suatu hal. c. Apakah pers sudah memiliki kebebasan untuk bersikap independen dalam menyampaikan fakta sebenarnya? Termasuk kalimat pertanyaan yang parsial,karena ditandai tanda Tanya dan kalimat diatas merupakan kalimat yang menginformasi mengenai salah satu bagian dari pertanyaan itu,dan pada kalimat Tanya diatas menggunakan kata Tanya apakah yang menanyakan suatu hal. 38 Analisis jenis-jenis kalimat d. Serta,apakah sudah ada jaminan keamanan bagi orang – orang yang terlibat dalam jurnalistik? Termasuk kalimat pertanyaan yang parsial,karena ditandai tanda Tanya dan kalimat diatas merupakan kalimat yang menginformasi mengenai salah satu bagian dari pertanyaan itu,dan pada kalimat Tanya diatas menggunakan kata Tanya apakah yang menanyakan suatu hal. 3. Paragraf 3 a. Tiga pertanyaan itu sangat penting untuk menguji perjalanan pers. Termasuk kalimat berita bentuk lainya,karena kalimat diatas mengungkapakan suatu fakta. Kalimat diatas diebut kalimat berita karena diakhiri oleh tanda titik(.). b. Pada era reformasi yang sudah bergulir lebih dari dua belas tahun,pers yang telah ikut merasakan perubahan. Termasuk kalimat pernyataan karena menyatakan bahwa era reformasi telah berjalan lebih dari dua belas tahun telah ikut merasakan perubahan dalam bidang informasi. c. Reformasi telah memberikan ruang kebebasan berekspresi yang sangat luas dan transparan. 39 Analisis jenis-jenis kalimat Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta20 dan memberitahukan sesuatu. d. Pintu yang selalu ditutup pada era Orde Baru kini telah terbuka lebar. Termasuk kalimat pernyataan karena menyatakan bahwa, pintu informasi pada orde baru yang tertutup kini telah terbuka. 4. Paragraf IV a. Suasana pers Indonesia jauh lebi bebas dibanding Malaysia yang masih dalam kontrol pemerintah. Termasuk kalimat berita,karena memberitahukan bahwa keadaan pers di Malaysia masih dalam kontrol pemerintah dan keadaan pers Indonesia lebih bebas. b. Apalagi dibanding sejumlah Negara dikawasan Timur Tengah yang pemerintahannya berkuasa dengan absolute. Termasuk kalimat berita,karena member informasi jika pemerintah Timur Tengah berkuasa penuh atas pers disana. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. c. Tapi apakah dunia pers kitasudah on the right track? Termasuk kalimat pertanyaan yang parsial,karena ditandai tanda Tanya dan kalimat diatas merupakan kalimat yang 20 Fakta:benar-benar adanya. 40 Analisis jenis-jenis kalimat menginformasi mengenai salah satu bagian dari pertanyaan itu,dan pada kalimat Tanya diatas menggunakan kata Tanya apakah yang menanyakan suatu hal. d. Sesuai dengan rel sebagai jurnalistik yang rofesional? Termasuk kalimat pertanyaan yang parsial,karena ditandai tanda Tanya dan kalimat diatas merupakan kalimat yang menginformasi mengenai salah satu bagian dari pertanyaan itu,dan pada kalimat Tanya diatas menggunakan kata Tanya apakah yang menanyakan suatu hal. 5. Paragraf V a. Dunia kewartawanan Indonesia harus megakui dengan jujur bahwa pada era reformasi kualitas pers kita tetap menjadi persoalan pelik. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. b. Banyaknya pihak(baca sumber berita) yang merasa dirugikan oleh produk pers menunjukkan bahwa memang ada persoalaan yang harus dibenahi. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga 41 Analisis jenis-jenis kalimat diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. Juga Karena kalimat diatas memberitahukan bahwa banyak pihak yang dirugikan oleh produk pers. c. Dihapusnya SIUPP(surat izin usaha penerbitan pers) membuat industry pers muncul seperti cendawan pda musim hujan. Termasuk kalimat pernyataan karena menyatakan bahwa membuat industry pers muncul seperti cendawan pda musim hujan. d. Sayang, Booming tersebut tidak diikuti peningkatan kualitas. Termasuk kalimat pernyataan karena menyatakan bahwa, Booming tersebut tidak diikuti peningkatan kualitas. e. Semakin ramainya jumlah Koran dan majalah ternyata tidak linier dengan peningkatan kualitas wartawan dalam memehami etika pers. Termasuk kalimat pernyataan, karena menyatakan bahwa, ramainya jumlah Koran dan majalah ternyata tidak linier dengan peningkatan kualitas wartawannya. 6. Paragraf VI 42 Analisis jenis-jenis kalimat a. Seharusnya, kebebasan pers yang kini “dinikmati” para jurnalis itu diiringi sikap semakin professional dengan produk yang makin berkualitas. Termasuk kalimat perintah permintaan ,karena kalimat diatas bertujuan untuk meminta jurnalis semakin professional. b. Kebebasan ekspresi semestinya dimanfaatkan untuk mengakses informasi yang akan bergunabagi rakyat yang kemudian disajikan dalam koridor etika. Termasuk kalimat perintah,karena pada kalimat diatas terdapat kata “semestinya” yang bertujuan untuk meminta suatu hal. c. Bukan kebebasan yang membuat pers terlena,sehingga kebablasan dalam berekspresi. Termasuk kalimat mejemuk bertingkat akibat,termasuk kalimat majemuk karena pada kalimat diatas terdapat kalimat pertama yang menduduki induk kalimat dan kalimat kedua anak kalimat. Termasuk kalimat majemuk bertingkat akibat karena kedua kalimat tersebut dihubungkan oleh kata sehingga. d. Juga, bukan kebebasan pers yang membuat para jurnalis menjadii superior,apalagi menjelma menjadi hakim bagi public. Termasuk kalimat mejemuk bertingkat syarat,termasuk kalimat majemuk karena pada kalimat diatas terdapat kalimat pertama 43 Analisis jenis-jenis kalimat yang menduduki induk kalimat dan kalimat kedua anak kalimat. Termasuk kalimat majemuk bertingkat syarat karena kedua kalimat tersebut dihubungkan oleh kata apalagi. e. Akibatnya, pers tidak lagi menjadi lampu milik rakyat,tapi telah menjadi pedang bagi orang yang membelokkan tujuan pers situ. Termasuk kalimat majemuk setara ,karena kedua kalimat diatas dihubungkan oleh kata tapi sehingga kalimat diatas masingmasing dapat berdiri sendiri atau berkedudukan sederajat. Karena pada kalimat diatas dihubungkan oleh kata tapi maka termasuk kalimat setara yang mempertentangkan. 7. Paragraf VII a. Tapi, juga harus diberi catatan, tidak semua pers terjebak dalam etika yang gelap. Termasuk kalimat majemuk setara ,karena kedua kalimat diatas dihubungkan oleh kata tidak sehingga kalimat diatas masingmasing dapat berdiri sendiri atau berkedudukan sederajat. b. Namun, kelompok tersebut juga harus tetap bekerja keras untuk menjaga sikap profesionalnya. 44 Analisis jenis-jenis kalimat Termasuk kalimat pernyataan, karena menyatakan bahwa masih banyak media yang masih menjaga profesionalias. c. Namun, kelompok tersebut juga harus tetap bekerja keras untuk menjaga sikap profesionalnya. Termasuk kalimat harapan,karena menyatakan suatu keinginan atau harapan. d. Sebab upaya membenahi kualitas dan membawa pers dalam koridor profesioal itu merupakan tugas semua insane pers. Termasuk kalimat harapan,karena menyatakan suatu keinginan atau harapan. 8. Paragraph VIII a. Disisi lain, pemerintah harus mampu memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja media. Termasuk kalimat harapan,karena menyatakan suatu keinginan atau harapan. b. Keterancaman wartawan menunjukkan tren meningkat. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. 45 Analisis jenis-jenis kalimat Juga Karena kalimat diatas memberitahukan bahwa Keterancaman wartawan menunjukkan tren meningkat. c. Pada 2010 misalnya, jumlah kekerasan terhadap wartawan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. Juga Karena kalimat diatas memberitahukan bahwa pada tahun 2010 kekerasan terhadap wartawan meningkat. d. Alansi jurnalis independen(AJI) mencatat peningkatan kekerasan terhadap wartawan dari 37 menjadi 47 kasus. Jua, ada empat jurnalis yang meninggal berkaitan dengan tugas – tugasnya. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. 9. Paragraph IX a. Naiknya grafik kekerasan tersebut menempatkan Indonesia dimata internasional sebagai Negara yang rawan bagi pemburu berita. Termasuk pada kalimat pernyataan,karena menyatakan bahwa Indonesia dimata internasional sebagai Negara yang rawan bagi pemburu berita. 46 Analisis jenis-jenis kalimat b. Committee to protect journalist(CPJ) menyebut Indonesia sebagai salah satu diantara lima Negara yang tidak nyaman bagi para jurnalis. Termasuk kalimat berita , kerena kalimat diatas bersifat menyatakan fakta dan memberitahukan sesuatu. Dan juga diakhiri oleh tanda titik(.) yang menunjukkan kalimat berita. Juga Karena kalimat diatas memberitahukan bahwa Indonesia termasuk dalam lima Negara yang tidak nyaman bagi para jurnalis. c. Semoga Hari Pers ini semakin membuat para jurnalis professional serta menigkatkan kualitas dan keselamatanya semakin terjamin. Termasuk kalimat harapan,karena kalimat diatas isinya mengharapkan bahwa pers dapat meningkatkan kualitas dan keselamatan jurnalis terjamin hal ini juga ditunjukkan oleh kata “semoga” yang menunjukkan kalimat tersebut berupa harapan. 47 Analisis jenis-jenis kalimat BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Kalimat merupakan bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,sedangkan bagian intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Kalimat juga merupakan rangkaian dari kata-kata yang menuturkan fikiran dan memiliki sebuah arti. Pada kolom jati diri jawa Pos yang berjudul” Dunia Pers di Hari Pers” penggunaan dari jenis-jenis kalimat yang sering dugunakan yakni:kalimat pernyataan, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat harapan, kalimat pertanyaan, kalimat kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, Dari artikel Dunia Pers diHari Pers diatas apat disimpulkan bahwa pada analisis artikelkia harus menganalisisnya dengan seksama. 48 Analisis jenis-jenis kalimat 2. Saran Karya Ilmiah yang berjudul” Analisis Jeni-jenis Kalimat pada Koran Jawa Pos kolom jati diri Dunia Pers di Hari Pers edisi kamis 10 Februari 2010” ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran agar tercipta Karya Ilmiah yang lebih sempurna. Jika kita menganalisis sebuan Karya Ilmiah hendaknya kita mengetahui dengan mendalam agar kita jauh lebih mudah dalam menganalisis jenis-jenis kalimat pada sebuah artikel. 49 Analisis jenis-jenis kalimat DAFTAR PUSTAKA Ali,Muhammad,dkk.1993.Buku Teks Pelengkap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jilid 1 dan Jilid 2.Bandung:Jaya Indah. Anwar,Desi.2002.Kamus Bahasa Indonesia Modern SD,SLTP,SMA dan Umum.Surabaya:Amelia. Keraf,gorys.1991.tata Bahasa Rujukan Bahasa untuk Tingkat Pendidikan Menengah.Jakarta:PT Garasindo. Yulius,dkk.2003.Kamus Baru Bahasa Indonesia.Surabaya:Usana Offset. http://bilikide.blogspot.com http://frezcha.wordpress.com http://kambing.ui.ac.id 50 Analisis jenis-jenis kalimat