BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bayi yang dilahirkan sebelum masa gestasi 38 minggu dianggap sebagai bayi prematur. Ada banyak alasan yang menyebabkan kelahiran prematur, beberapa faktor seperti kehamilan bayi kembar, bayi yang ibunya menderita diabetes, penyakit lupus, atau mengalami infeksi. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitasneonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996). Pada umumnya bayi yang dilahirkan sebelum waktunya tiba, berisiko mengalami berbagai komplikasi. Berat atau ringannya komplikasi yang terjadi sangat tergantung pada tingkat prematuritas mereka. Semakin muda usia kehamilan saat melahirkan, tentunya risiko komplikasi yang dialami si bayi akan semakin besar. Masalah kesehatan ini terjadi karena sebagian besar organ-organ mereka sedang mengalami pematangan pertumbuhan dalam 3 bulan terakhir. Salah satu permasalahan yang dihadapi misalnya mereka tidak dapat mempertahankan suhu tubuh. Masalah lainnya adalah mereka tidak cukup kuat menelan ataupun menghisap ASI. Terkadang bayi yang lahir terlalu cepat memiliki paru-paru yang belum sempurna, sehingga memerlukan bantuan 1 2 pernapasan. Mereka sangat rentan mengalami gejala kuning (jaundice) dan perdarahan di otak. Bayi prematur juga lebih rentan terhadap infeksi dan masalah jantung seperti persistensi di pembuluh darah. Sebagian besar bayi lahir prematur tumbuh dengan kesehatan yang baik dan fungsi reproduksi yang normal. Namun, para peneliti menemukan terjadinya peningkatan risiko dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir mulai 19671988. Ditemukan juga bahwa kondisi terbanyak yang dialami bayi prematur adalah masalah lambung, cacat, gangguan mental, dan terlambatnya usia sekolah.Angka rata-rata kelahiran prematur di Amerika Serikat meningkat sepanjang dua puluh tahun terakhir. Puncaknya, pemerintah menduga 12,8 persen dari angka kelahiran pada 2006. Lebih dari 540.000 bayi dilahirkan secara prematur pada 2006. Sebagai perbandingan, angka kelahiran premature di Noorwegia pada tahun yang sama hanya sekitar 7 persen. Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-cairan dan pengobatan serta pemeriksaan Laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran fisioterapi sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien.Stres maternal dapat mempengaruhi imunitas sistemik dan lokal untuk meningkatkan kerentanan terhadap proses infeksi inflamasi janin dan intrauterin, dan menyebabkan parturisi melalui mekanisme proinflasmasi yang telah diidentifikasikan 3 Pemantauan ketat tanda-tanda vital ibu dan janin sangat penting dilakukan untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi, khususnya ibu yang sejak awal sudah memiliki masalah fisiologisuntuk mengurangi risiko persalinan preterm dapat dilakukan sejak awal, sebelum tanda-tanda persalinan muncul.Dimulai dengan pengenalan pasien yang berisikoprematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantarabayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan terjadinyapeningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur. Walaupun kecil, bayiprematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterin yangbelum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat post natal. Penggunaan analgesia epidural bermanfaat dalam penatalaksanaan persalinan prematur kerana dapat membantu mencegah dan menghambat ibu untuk mengejan sebelum pembukaan lengkap atau mencegah dan menghambat pelahiran yang mendadak dan dramatis yang dapat menyebabkan gangguan pada janin.untuk diberi penjelasan dan dilakukan penilaian klinik terhadap persalinan preterm serta pengenalan kontraksi sedini mungkin, sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.Tujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan fisioterapi secara komprehensif adalah untuk menyelesaikan masalah pada bayi prematur sehingga harapan hidup untuk bayi prematur dapat meningkat dan bayi prematur bisa hidup normal seperti bayi pada umumnya. Merawat bayi prematur dengan tepat dapat bermanfaat untuk 4 menggantikan kekurangan pertumbuhan mereka sampai organ-organ bayi prematur tumbuh sempurna,memberikan asuhan neonatal spesialis dan tepat, yang akan meningkatkan hasil akhir bagi bayi prematur selama periode neonatal.Mereka akan dirawat di dalam inkubator sampai dapat mempertahankan suhu tubuh mereka sendiri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1). Apa saja gangguan yang terdapat pada bayi prematur ? 2). Bagaimana cara penanganan fisioterapi pada bayi prematur ? A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gangguan dan cara penanganan fisioterapi terhadap bayi prematur B. Manfaat Penelitian Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis. Secara teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi dan manfaat lainnya yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Khusus 5 Penelitian ini dapat berguna dalam Ilmu Pengetahuan mengenai penanganan fisioterapi pada bayi prematur. 2. Manfaat Umum a. Untuk Instansi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perpustakaan dan menjadi sebuah tambahan wacana maupun referensi bagi rekan-rekan maupun bagi semua pihak yang membutuhkan. b. Untuk Jurusan Dapat digunakan sebagai tambahan dalam proses belajar mengajar serta dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut guna meningkatkan kualitas pendidikan Fisioterapi c. Untuk Pembaca Dapat memperoleh wawasan, informasi dan pengetahuan guna dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya sehingga dapa menyajikan hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat.