STRATEGI PENGEMBANGAN Basukiyatno

advertisement
STRATEGI PENGEMBANGAN
Basukiyatno
ABSTRAK
Strategi pengembangan merupakan tahap awal perencanaan manajemen sekolah. Untuk bisa
mendukung kegiatan sekolah dalam mencapai tujuannya, maka strategi pengembangan perlu
dilakukan. Dengan demikian strategi pengembangan SMA Terbuka merupakan implementasi
dukungan agar pengelola SMA Terbuka dapat melaksanakan kegiatannya.
Tujuan tesis ini adalah ingin mengetahui strategi pengembangan SMA Terbuka Moga
Kabupaten Pemalang yang memusatkan pada tiga masalah utama : (1) bagaimana strategi
pengembangan SMA Terbuka Moga, (2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan pengembangan SMA
Terbuka Moga dilaksanakan, (3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam
strategi pengembangan SMA Terbuka Moga.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatna kualitatif yang berbentuk studi ekploratif, data
dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi dan dokumen. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik bola salju (Snaw ball sampling techniques) data diperoleh dengan cara triangulasi,
pemeriksaan responden, dan penilaian sasaran penelitian. Tahapan penelitian (1) reduksi data, (2)
penyajian data, (3) penarikan kesimpulan.
Dalam strategi pengembangan SMA Terbuka sudah menunjukkan manajemen pendidikan yang
professional, sesuai dengan konsep awal perintisan. Hal ini ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan
yang
diikuti
dengan
perencanaan,baik
dalam
strategi
penerimaan
/
perekrutan
siswa,
pengadministrasian, pelaksanaan kegiatan, dan penilaian serta pengawasan.
Disarankan agar strategi pengembangan SMA Terbuka Moga dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien. Dari pengelola di sekolah induknya, jajaran Dinas Pendidikan, masyarakat, orang tua siswa,
dan seluruh stakeholder agar tetap menjalin koordinasi dengan baik.
PENDAHULUAN
sumber daya manusia baik secara kuantitas
Latar Belakang Masalah
maupun kualitas sehingga mampu bersaing
Di era globalisasi ini pengembangan
sumber
daya
manusia
(SDM)
dengan bangsa-bangsa lain. Pengembangan
menjadi
SDM praktik dilakukan melalui program
kebutuhan yang semakin mendesak. Setiap
pendidikan, pendidikan merupakan investasi
bangsa dituntut untuk berupaya meningkatkan
kemanusiaan yang berlangsung dalam waktu
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
lama dan melalui pendidikan diharapkan
meningkatkan daya tamping lulusan SLTP dan
mampu menghasilkan sumber daya manusia
MTs, maka perlu adanya tambahan ruang kelas
yang mempunyai kecakapan hidup, baik dalam
baru
aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
SLTP/MTs, disamping itu diperlukan pula
Pendidikan
926
lokal
dari
71.918
kebutuhan,
pengangkatan sejumlah tenaga guru baru, tetapi
sekaligus hak bagi setiap individu tanpa
peningkatan daya tampung tersebut belum
membedakan golongan, usia, status sosial
dapat menjamin seluruh kelompok masyarakat
maupun tempat tinggal. Sejalan dengan konsep
memperoleh layanan pendidikan. Hal ini
pendidikan
disebabkan
education)
merupakan
sebanyak
sepanjang
dan
hayat
pendidikan
(life
untuk
long
karena
adanya
sekelompok
semua
masyarakat yang memiliki kendala sehingga
(education of all) yang dideklarasikan oleh
bisa mengikuti pendidikan di sekolah biasa /
UNESCO, maka ketika dituntut terus untuk
regular.
melakukan inovasi agar dapat memberikan
Melalui
Departemen
Pendidikan
layanan pendidikan yang dapat menjangkau
Nasional, pemerintah melakukan perintisan
seluruh lapisan masyarakat. dikatakan oleh
SMA terbuka, SMA Terbuka ini dimaksudkan
Direktorat Pendidikan Menengah bahwa: data
untuk
lulusan SLTP / MTs, pada tahun 2006/2007
pendidikan dengan cara mengoptimalkan daya
sejumlah
jangkau SMA Reguler yang ada, sehingga
3.830.727
orang
dari
sejumlah
mengatasi
masalah
lulusan hanya 2.874.577 orang yang dapat
dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah,
alternatif kepada peserta didik yang miskin,
sehingga terdapat 956.150 orang (24,96%)
berpindah-pindah
lulusan SLTP/MTs tidak dapat melanjutkan
minoritas dan didaerah komplek agar dapat
karena berbagai alasan. Jumlah anak yang
memperoleh
belum dapat melanjutkan atau memperoleh
pendidikan SMA dengan baik yang disamakan
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
input dan outputnya dengan SMA regular pada
tersebut maka belum termasuk akumulasi
umumnya yang membedakan hanya pada cara
lulusan tahun-tahun berikutnya (Direktorat
belajar siswa yang lebih banyak belajar mandiri
Dikmen, 007 : 27).
dengan bantuan 15% oleh guru bina atau guru
Berdasarkan
data
yang
ada
memberikan
layanan
pemerataan
/
terisolasi,
pemerataan
pendidikan
terasing,
kesempatan
pamong.
menunjukkan bahwa anak usia 16 s.d 21 tahun
berjumlah 13.466.700 orang, dari jumlah
tersebut masih menunjukkan Angka Partisipasi
Kasar
(APK)
menengah
yaitu
pada
0,40,
jenjang
jika
pendidikan
kita
ingin
FOKUS PENELITIAN
Penelitian yang penulis laksanakan
dengan sasaran pada pengembangan SMA
Terbuka
Moga
Kabupaten
Pemalang
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
mengungkapkan berbagai permasalahan yang
pemerataan
kesempatan
menunjang keberhasilan pengembangan SMA
pendidikan SMA.
Terbuka sangat banyak, maka pada penelitian
a. Apakah
pengelola
memperoleh
SMA
Terbuka
ini penulis hanya akan meneliti strategi
menganalisa kebutuhan / kegiatan yang
pengembangan SMA Terbuka Moga. Karena
akan dilakukan pada tahun pelajaran
menurut pengamatan peneliti, SMA Terbuka
yang akan berjalan ?
Moga merupakan salah satu di antara 7 rintisan
b. Apakah pengelola menetapkan strategi
SMA Terbuka di tujuh wilayah propinsi se
yang dilakukan pada masing-masing
Indonesia yang masih akses, dalam artian
kegiatan ?
mengalami perkembangan yang cukup pesat
c. Bagaimana penyusunan strategi yang
dibanding dengan 7 lokasi rintisan yagn lainnya
diterapkan dalam konteks perluasan dan
baik ditinjau dari segi pengelolaan, manajemen,
pemerataan kesempatan memperoleh
maupun
pendidikan SMA ?
animo
masyarakat
untuk
menyekolahkan anak-anaknya cukup tinggi,
terutama bagi
pengelola
memberikan
Pemalang dan
solusi agar SMA Terbuka mendapat
sekitarnya yang kurang beruntung diantaranya
dukungan dari berbagai pihak juga
mempunyai kendala kurang mampu, waktu,
dapat
dan geografis.
menghambat proses ?
Adapun
masyarakat
d. Bagaimana
fokus
penelitiannya
dapat
2.
mengatasi
Pencapaian
kendala
pelaksanaan
dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimana
pengembangan SMA Terbuka
strategi pengembangan SMA Terbuka, (2)
a. Bagaimana
Bagaimana konteks perluasan dan pemerataan
pelaksanaan
kesempatan memperoleh pendidikan SMA, (3)
Terbuka ?
pengelola
kegiatan
merencanakan
pengembangan
pengelola
faktor yang mendukung dan yang menghambat
b. Bagaimana
strategi pengembangan dan perluasan serta
strategi
pemerataan memperoleh pendidikan SMA.
pengembangan SMA Terbuka.
dalam
yang
SMA
merencanakan
pelaksanaan
c. Bagaimana pengelola mengantisipasi
hal-hal yang mungkin terjadi sebagai
RUMUSAN MASALAH
Dari kegita pertanyaan fokus di atas,
bentuk dukungan dan mengatasi hal-hal
selanjutnya peneliti merumuskan setiap butir
yang
identifikasi masalah sebagai berikut :
pengembangan dan perluasan SMA
1.
Terbuka.
Strategi Pengembangan SMA Terbuka
Moga
dalam
konteks
perluasan
dapat
menghambat
strategi
dan
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
3.
Perencanaan
evaluasi
pengembangan
silaturrohim, agar dapat menjalani
strategi pengembangan SMA Terbuka
kepercayaan dansaling pengertian dan
Moga.
harus dapat menghindari kesan-kesan
negatif.
Data kualitatif diperoleh melalui
METODOLOGI PENELTIAN
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
1.
kepustakaan, wawancara dengan pihak
informan
Pendekatan
Penelitian
mendapatkan
ini
dan
observasibila
perlu
bertujuan
untuk mempertajam dan mengecek
tentang
data terutama data kerja informan
gambaran
strategi pengembangan SMA Terbuka
perlu
Moga Kabupaten Pemalang dalam
informan yang dipandang perlu. Atur
konteks
memperoleh
bisa diperoleh dari sumber-sumber
pendidikan SMA dengan pendekatan
laporan hasil pengamatan, catatan
kualitatif.
pribadi,
kesempatan
Peneliti
instrument
pokok
merupakan
diskusi
dokumen,
otobiografi,
keterangan
datanya ditentukan oleh hubungan
mengetahui
antara
(Jazuli, 2001:2) sifat studi kasus
dengan
sasaran
penelitinya.
Peneliti
dari
antar
kesohihan
peneliti
dan
dilaksanakan
orang
tentang
hal
yang
tersebut
penelitian ini adalah untuk mengetahui
dalam
memahami
secara
mendalam
kualitatif berperan sebagai perencana,
langkah-langkah
yang
ditempuh
pelaksana pengumpul data, analisis,
pengelola dalam pengembangan SMA
penafsir yang pada akhirnya menjadi
Terbuka Moga Kabupaten Pemalang
pelapor hasil penelitiannya. Sebagai
dalam
instrument penelitian, peneliti harus
memperoleh
dapat
Peneliti
menyesuaikan
penelitian
diri
dengan
dan
kontek
pendidikan
dengan
SMA.
pendekatan
kasus
dengan Kepala Daerah, Kepala Dinas,
Terbuka Moga menggunakan desain
Kepala
yang dikemukakan oleh Bogdan dan
Wakil
Kepala
dilakukan
Bikler
guru
bentuk cerobong ini merupakan bagian
siswa,
orang
tua
guru
pamong,
siswa
serta
yang
sistematis,
disajikan
SMA
Sekolah (pelaksana harian), guru bina,
pembimbing,
(1983:59)
di
studi
situasi dan kondisi di lapangan yaitu
Sekolah,
yang
keterampilan
berawal
dalam
dari
masyarakat serta pihak-pihak lain
eksplorasi yang bersifat luas dan
yang terkait dengan penelitian ini. oleh
dalam, kemudian berlanjut dengan
karena itu perlu diciptakan keakraban,
kegiatan
pengumpulan
data
dan
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
2.
analisis data yang lebih menyempit
interaksi multi arah warga belajar,
dan terarah pada suatu objek tertentu.
serta
Rancangan Penelitian
prasarana, dan (c) Output, meliputi
penggunaan
sarana
dan
Desain yang digunakan dalam
proses pemanfaatan lulusan dan karis
penelitian ini adalah study kasus
lulusan untuk dapat bekerja, baik di
(Bondij, 1982:58) menegaskan bahwa
dalam negeri maupun di luar negeri
penelitian
dan dapat menempatkan diri dalam
studi
1982:58)
kasus
(Bondij,
menegaskan
bahwa
mengembangkan
kehidupan
penelitian studi kasus bertujuan untuk
masyarakat
dapat
memahami
secara
menyeluruh
meningkatkan tariff hidupnya di masa
mengenai
orientasi
manajemen
depan.
perencanaan pembelajaran di SMA
berusaha
B. Kehadiran Peneliti di Lapangan
Terbuka Moga Kabupaten Pemalang.
Studi kasus menjadi salah satu
serta
di
Kehadiran Peneliti di SMA Terbuka
Moga
Kabupaten
Pemalang
diawali
pilihan yang paling banyak dilakukan
dengan kegiatan observasi pada kegiatan
untuk
penelitian
pembelajaran siswa SMA Terbuka di
merupakan
induk dan di TKB. Pada sore hari, hari
bagian metodologi penelitian ilmiah
Jum’at dan Sabtu tutorial induk serta hari
yang
Kamis dan Minggu tatap muka di TKB
mengerjakan
kualitatif. Studi kasus
mempunyai
tujuan
untuk
menghadirkan dan memaparkan suatu
kasus
tersebut
secara
dibawah bimbingan guru pamong.
mendalam
Selanjutnya setelah kehadiran yang
mengumpulan data dan analisis data
pertama tersebut, beberapa kali hadir,
dengan mengacu pada kasus tertentu
untuk
sesuai dengan rumusan masalah di
mencari
atas.
catatan, laporan yang berkenaan dengan
Data yang akan dihimpun dalam
penelitian ini meliputi: (a) Input, yaitu
mengadakan
wawancara
dokumen-dokumen
dna
berupa
kegiatan pembelajaran SMA Terbuka.
Dalam penelitian kualitatif peneliti
kuantitas dan kualitas siswa baru
merupakan
dengan proses penjaringannya untuk
pengumpul data analisis penafsir dan
belajar
Moga
pelapor hasil penelitian. Kehandalan dan
materi
keabsahan serta kesohihan datanya akan
pendidikan, media pembelajaran, (b)
banyak ditentukan oleh hubungan antara
Proses, yang meliputi penggunaan
peneliti dengan sasaran penelitiannya. Ala
metode
tpengumpul data yang paling dekat dalam
di
Kabupaten
SMA
Terbuka
Pemalang,
pembelajaran,
media
dan
perencana,
pelaksana
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
penelitian ini adalah manusia. Aspek
Moga sebagai induk dari SMA Terbuka
manusia dalam penelitian kualitatif sangat
Moga sarana prasarana.
berperan
penelitian,
penting
bagi
artinya
mendapatkan
keberhasilan
keberhasilan
data
yang
paling
Jenis data dalam penelitian ini
untuk
dibedakan menjadi dua yaitu data primer
baik
dan data sekunder, data primer diperoleh
mutunya dan penjelasan yang juga soheh
dalam
peneliti bukan saja dituntut menguasai
maupun lisan dan perilaku dari subyek
alat-alat konseptual dan teoritik yang
yang
relevan dengan gejala yang ditelitinya
pengembangan SMA Terbuka, sedangkan
melainkan
perlu
keragaman
para
menurut
bentuk
verbal
berkaitan
atau
kata-kata
dengan
strategi
pula
mengetahui
data sekunder bersumber dari dokumen-
calon
informannya
dokumen foto dan benda-benda lain yang
kedudukan
mereka
masing-
dapat digunakan sebagai pelengkap data
masing dalam struktur sosial dan struktur
primer. Data primer mengenai bagaimana
interaksi yang ada dalam kehidupannya.
strategi pengembangan SMA Terbuka
yang diperoleh melalui observasi antara
lain
C. Data yang Dihimpun
bagaimana
pengelolaan
SMA
Terbuka, rekrutmen siswa, proses kegiatan
Sumber Data
Data penelitian yang dihimpun dari
pembelajaran dan evaluasi serta data yang
lapangan dilingkungan SMA Negeri I
relevan dengan fokus penelitian. Mengenai
Moga sebagai induk dari SMA Terbuka
data sekunder, data yang diperoleh melalui
Moga Pemalang diperoleh sumber data
dokumen yaitu data yang diyakini ada
sebagai berikut :
keterkaitannya
1. Sumber
data
manusia
meliputi
dengan
focus
struktur
organisasi, pedoman-pedoman dan tata
pengelola SMA Terbuka Kepala UPPK
tertib,
kegiatan-kegiatan
Moga, wakil kepala sekolah, guru bina,
dilakukan.
yang
telah
guru bimbing, guru pamong, guru
Pada penelitian kualitatif, responden
pamong khusus dan Staf TU siswa dan
tidak dapat ditentukan diawal penelitian,
mantan siswa, tokoh masyarakat.
kecukupan jumlah responden penelitian ini
2. Sumber data non manusia meliputi :
tergantung pada tingkat kejenuhan data
Dokumentasi pribadi, dokumen resmi
(Bogdan dan Bikler 1982:2) artinya bila
SMA Terbuka, foto gambar, buku
data
modul
menunjukkan
dan
media
audio
visual
lingkungan dan situasi SMA Negeri I
yang
terhadap
diperoleh
data
tersebut
telah
pengulangan-pengulangan
yang
telah
diperoleh
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
sebelumnya
maka
jumlah
responden
dianggap cukup.
Dalam
melakukan
obsrvasi,
peneliti mengarahkan pada fokus dan
selalu
D. Teknik Pengumpulan Data
membuat
catatan
lapangan
Adapun teknik pengumpulan data
sesegera mungkin setelah pengamatan
yang digunakan dalam penelitian ini
dlaam penelitiannya dilakukan. Oleh
adalah
karena itu segala macam informasi
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi.
termasuk
1. Wawancara
dengan mudah diperoleh oleh peneliti.
Wawancara
sekalipun
dapat
dilakukan
Metode ini digunakan untuk melihat
mempunyai tujuan untuk memperoleh
dari dekat yakni peneliti langsung ke
(1) rekonstruksi yang terjadi sekarang
lokasi
tentang
aktifitas,
pengelolaan dan peranan pengelola
orang,
yang
rahasia
kejadian
untuk
meneliti
tentang
organisasi,
perasaan,
motivasi,
dalam strategi pengembangan SMA
pengetahuan,
wawasan,
pengalaman
Terbuka dalam konteks perluasan dan
masa lalu (2) Proyeksi keadaan tersebut
kesempatan
yang diharapkan terjadi pada masa yang
SMA.
akan datang, (3) Verifikasi pengecekan
dan pengembangan informasi
telah
didapat
sebelumnya
yang
(Lincoln
Guba 1985).
memperoleh
pendidikan
3. Dokumentasi
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data yang berhubungan
dengan karakteristik SMA Terbuka
2. Observasi
serta data
yagn bersifat
dokumen
Di luar kegiatan tutorial dan
lainnya, teknis pengumpulan data yang
belajar mandiri serta keterampilan hidup
telah disebutkan berkaitan dengan studi
(life
lingkungan
kasus (case study) menurut Max Field
dilakukan untuk mengetahui sarana dan
(dalam Nasir, 1999:66), studi kasus
prasarana yang ada di SMA Negeri I
adalah
Moga sebagai induk dari SMA Terbuka
penelitian yang berkenaan dengan suatu
Moga Kabupaten Pemalang, peneliti
fase spesifik atau khas keseluruhan
dapat mengetahui tingkat kedisiplinan
personalitas.
skill).
Observasi
penelitian
tentang
su
bjek
siswa, kreativitas siswa, kemandirian
Peneliti ingin mempelajari secara
siswa dalam melaksanakan kegiatan
intensif mengenai latar belakang serta
pembelajaran serta komunikasi multi
interaksi di antara urut-urutan sosial
arah baik antar siswa maupun antar guru
yang menjadi subjek penelitiannya,
bina dan guru pamong.
dengan
tujuan
untuk
memberikan
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
gambaran secara mendetail tentang latar
Penyajian data, yaitu penyampaian
belakang, sifat-sifat serta karakteri-
informasi berdasarkan data yang dimiliki
karakter yang khas dari kasus atau
dan
status dari masing-masing individu.
berurutan atau runtut agar mudah dilihat,
disusun
secara
baik
dibaca, dipahami, dan di
E. Teknik Analisa Data
Data-data
telah
yang terkumpul akan
dianalisis secara kualitatif.
dan
dimengerti
tentang sesuatu kejadian dan tindakan atau
peristiwa dalam bentuk teks relatif.
Reduksi data yaitu proses pemeilihan
Menarik
kesimpulan
berdasarkan
data kasar untuk urutan yang berlangsung
data yang diperoleh dari berbagai sumber
secara terus menerus pada saat penelitian
kemudian peneliti mengambil kesimpulan
berlangsung melalui tahapan, membuat
yang masih bersifat sementara sambil
ringkasan,
mencari
mengkrusor
tema
dan
menyusun ringkasan. Proses penelitian ini
berlanjut
sesudah
penelitian
lapangan
data
pendukung
/
pengolah
simpulan itu.
Dalam
kegiatan
analisis
data
sampai dengan laporan akhir lengkap
kegiatan pengumpulan data merupakan
tersusun.
proses siklus dan intraktif, peneliti harus
Analisa data menurut Patton (dalam
Moleong,
2000:103)
mengatur
urutan
adalah
siap bergerak diantara empat “sumbu”
proses
kemampuan itu selama pengumpulan data
mengorga-
kemudian bolak-balik diantara kegiatan
nisasikannya kedalam suatu pola, kategori
reduksi, penyajian dan penarikan simpulan
dan satuan uraian dasar, membedakannya
/ verifikasi selama sisa waktu peneliti hal
dengan menafsirkan yaitu memberikan arti
ini memang dalam bagan sebagai berikut :
data,
signifikan terhadap analisis.
Adapun teknik analisa data muncul
dalam
penelitian
ini
adalah
analisa
Pengum
pulan
Penyajian
data
kualitatif, data muncul berwujud kata-kata
dan
bukan
rangkaian
angka
yang
dikumpulkan dalam aneka cara (observasi,
wawancara,
intisari
dokumen,
pita
Reduksi
Data
Kesimpulankesimpulan
rekaman) yang diproses sebelum siap
digunakan
(melalui
rekaman)
yang
diproses (melalui pencatatan, pengertian,
Gambar. Komponen Analisis Data
Model Interaktif
penyuntingan, atau alat tulis).
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
Informasi harus sampai pada mereka,
KESIMPULAN
Kesimpulan
Mengenai
strategi
baik
melalui
audio,
selebaran,
pengembangan SMA Terbukadalam kontek
pengumuman atau melalui perangkat desa,
perluasan
aparat
dan
kesempatan
memperoleh
kecamatan,
sekolah-sekolah
pendidikan SMA adalah sebagai berikut :
SMP/MTs/Kejar Paket B yang ada di
1.
wilayah Pemalang dan sekitarnya.
Strategi Pengembangan SMA Terbuka
SMA
Terbuka
Moga
menerima
Infrastruktur
siswaseperti SMA pada umumnya.
bimbingan
jenis
konseling
bantuan
dilakukan
Materi pembelajaranberupa modul
dengan menitik beratkan pada kesadaran
cetak, audio VCD dan TV serta praktikum.
pentingnya pendidikan, kemauan belajar
Kurikulum
yang
keras, dan pengaturan waktu, mensikapi
digunakan sebagaimana yang dipakai pada
dengan baik kapan,bagaimana saya harus
siswa
saja
memanfaatkan infrastruktur yang ada di
penekanannya pada Pola Dasar Kegiatan
SMA Moga sebagai sarana dan prasarana
Belajar Mengajar (PDKBM) cara belajar
pendukung belajar mandiri.
SMA
dan
metode
regular,
hanya
mandiri, mengerjakan tugas mandiri.
2.
dan
serta
3.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Perencanaan pembelajaran, pelaksa-
Faktor pendukung (1) SMA Terbuka
naan pembelajaran dan evaluasi pem-
mendapat dukungan berbagai pihak dan
belajaran sedikit berbeda dengan siswa
masyarakat
sekolah regular, baik waktu, tatap muka,
anggaran dari pemerintah kabupaten yang
hari pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran
rutin tiap tahun, (3) siswa kesemuanya
dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja
warga
pada tempat yagn telah ditentukan.
sekitarnya yang pernah tamat belajar di
Peranan Pengelola SMA Terbuka Moga
SMP / MTs dan kejar paket B sehingga
Dalam
perluasan
masyarakat
(2)
dukungan
Pemalang
dan
dan
lebih mudah untuk belajar mandiri dengan
pendidikan
modul dan media yang ada, (4) segala
SMA pihak pengelola telah berusaha
kegiatan yang ada disepakati bersama
melakukan pengembangan perluasan dan
diikuti dan dipatuhi oleh semua pihak
pemerataan melalui berbagai hal dan cara
sehingga perjalanan SMA Terbuka cukup
dengan perencanaan sehingga masyarakat
baik.
pemerintahan
konteks
Pemalang,
memperoleh
luas terutama yang mempunyai beberapa
Adapun faktor yang menghambat
kendala. Kendala-kendala tersebut antara
ada beberapa macam, diantaranya adalah
lain : kruan gmampu, letak tempat tinggal
(1) latar belakang siswa dari orang tua
dengan sekolah regular susah dijangkau.
yang sosial ekonominya kurang mampu
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
sehingga
sikap
kegiatan
yang
yang tidak memadai yang diberikan pada
membutuhkan financial yang cukup susah
pengelola, guru bina, guru pamong dan
untuk dilaksanakan, (2) letak geografis
TU, (4) kedisiplinan, tata tertib dan
tempat tinggal siswa dengan TKB dan
peraturan kadang diabaikan, (5) sebagian
sekolah induk cukup sulit dan susah
siswa yang ada sudah bekerja sehingga
dijangkau
sehingga
kesempatan dan waktu belajar sangat
kegiatan agak tersendat-sendat, (3) dana
minimal, (6) sarana dan prasarana kurang
operasional
memadai karena harus giliran dengan
kendaraan
yang
umum
ada
dari
bantuan
pemerintah minim, sehingga berpengaruh
siswa SMA induknya.
pada ki nerja para pengelola karena honor
DAFTAR PUSTAKA
Bikler Bogdan JA, 2001. Comperitif Leadership Chicago Illinois.
Direktorat Dikmenum 2005. Pedoman Pengelolaan SMA Terbuka. Jakarta.
J. Bondi dan J Wiles. 2003. Supervisi Aquide To Practice. Columbus Dhio Publishing.
Nazir M, 1988. Metode Penelitian. Jakarta Onalia Indonesia.
Sukardi Jazuli, 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta Usaha
Keluarga.
CAKRAWALA Jurnal Pendidikan, Volume 3 Nomor 5, November 2008 ISSN. 1858-449
Download