Tinjauan Pasar Ikan Asin Teri

advertisement
Edisi : Ikan Asin Teri/Juni/2012
Tinjauan Pasar Ikan Asin Teri
Informasi Utama :

Rata-rata harga ikan asin teri di pasar dalam negeri pada bulan Juni 2012 cukup stabil jika
dibandingkan dengan bulan Mei 2012 yaitu mengalami penurunan harga sebesar 1%, serta mengalami kenaikan sebesar 12% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2011;

Harga ikan teri asin secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga pada bulan
Juni 2011 sampai dengan bulan Juni 2012 yaitu sebesar 4%, pada tingkat harga yang relatif stabil
yaitu rata-rata mencapai Rp. 45.764/kg;

Disparitas harga ikan teri asin antar wilayah pada bulan Juni 2012 cukup tinggi dengan koefisien
keragaman antar wilayah sebesar 28%;

Penurunan ataupun kenaikan harga ikan teri yang berbeda-beda di tiap daerah disebabkan oleh
perbedaan cuaca yang mengakibatkan perbedaan jumlah hasil tangkapan dan juga stok ikan teri.
Gambar 1. Perkembangan Harga Bulanan Ikan Teri Asin Dalam Negeri 2012
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Ikan Teri Asin
di Beberapa Kota (Rp/kg)
49.000
47.000
45.000
Rp/Kg
43.000
41.000
39.000
37.000
35.000
Sumber
: PDN Kemendag 2012 (diolah)
Sumber : PDN 2011 dan 2012 (diolah)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
Perkembangan Harga
Harga Ikan teri asin mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan selama setahun terakhir (Juni 2011—
Juni 2012) ini yaitu sebesar 12%. Pada periode tersebut variansi harga sekitar 4% dengan rentang harga
antara Rp 43.153 sampai dengan Rp 48.483 dan rata-rata pada harga Rp 45.818.
Meskipun harga rata-rata nasional dari bulan Mei 2012 ke Juni 2012 mengalami penurunan sebesar 1% yang
tetapi harga ikan asin banyak mengalami kenaikan di berbagai daerah. Adapun penurunan harga yang cukup
tinggi terjadi dibeberapa daerah yaitu di Kota Pekanbaru, Samarinda, Palangkaraya, Kendari, Jayapura dan
Maluku Utara.
Fluktuasi harga tertinggi pada periode Juni 2011– Juni 2012 terjadi di Kota Maluku Utara dengan nilai
koefisien variasi tahunan sebesar 23%, yang kemudian diikuti oleh Samarinda dan Mamuju dengan nilai
koefisien variasi tahunan masing-masing adalah sebesar 22% dan 16%. Sedangkan fluktuasi harga terendah
terjadi di Kota Medan, Palembang, Bandar Lampung, Denpasar dan Manado dengan nilai koefisien variasi
tahunan sebesar 0% dengan kata lain tidak terjadi fluktuasi harga selama periode tersebut.
Tingkat perbedaan harga antar wilayah (disparitas) pada ikan teri asin relatif cukup tinggi dibandingkan
dengan komoditas pokok lainnya dengan rata-rata disparitas antar wilayah selama setahun (Juni 2011-Juni
2012) sebesar 27% dan rata-rata sebulan (Juni 2012) sebesar 27%. Disparitas harga yang tinggi disebabkan
oleh ketersediaan ikan teri segar yang berbeda-beda ditiap wilayah selain itu stok ikan teri tersebut sangat
dipengaruhi oleh cuaca dan arus/gelombang laut. Harga Ikan teri asin tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya
sebesar Rp 70.526, Medan dan Pekanbaru yaitu sebesar Rp 70.000 dan Rp 68.120 per kg. Sedangkan harga
ikan teri asin terrendah terjadi di Kota Palembang yaitu sebesar Rp.25.000 per kg, Yogyakarta dan Kota
Semarang yaitu sebesar Rp.28.000 dan Rp.31.086 per kg.
Disparitas Harga Ikan Teri Asin Bulan Juni 2012
80.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
Banda Aceh
Me d a n
Pad a n g
Pekanbaru
Jambi
Palembang
Bengkulu
Bandar Lampung
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Gorontalo
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Pal u
Makassar
Kendari
Ambon
Jayapura
Banten
Bangka Belitung
Maluku Utara
Mamuju
Manokwari
Tanjung Pinang
Rp/Kg
70.000
Gambar 2. Disparitas Harga Ikan Teri Asin pada bulan Juni 2012 (Sumber: PDN Kemendag)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
2
Tinjauan Pasar Domestik
Ikan teri asin merupakan salah satu komoditi yang memiliki fluktuasi harga dan disparitas harga
yang cukup tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan ikan teri yang berbeda-beda
ditiap wilayah dan juga faktor iklim dan cuaca sangat mempengaruhi stok ikan teri tersebut.
Umumnya, pada waktu musim panas (kemarau), yakni antara bulan April hingga akhir Oktober,
jumlah tangkapan ikan teri menurun. Demikian pula pada saat musim hujan yang disertai dengan
angin kencang. Umumnya tangkapan ikan meningkat pada bulan November hingga akhir Maret
setiap tahun. Perkembangan harga ikan teri asin dipengaruhi berbagai hal. Untuk ikan teri yang
dipasarkan di dalam negeri, harga dipengaruhi jumlah tangkapan ikan teri dan biaya pemasaran.
Perbedaan harga jual yang tinggi di berbagai daerah kemungkinan besar juga disebabkan cara
pengolahan ikan teri yang berbeda dengan daerah lainnya*.
.
Gambar 3 Perkembangan Harga Ikan Teri Asin Periode 2010-2012 Skala rata-rata Nasional
50.000
48.000
46.000
Rp/Kg
44.000
42.000
40.000
38.000
36.000
34.000
32.000
30.000
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
2010 37.836
Jan
37.877
37.732
37.811
38.051
38.739
39.841
40.101
40.600
40.300
39.666
39.993
2011 40.122
40.633
41.050
41.451
42.618
43.152
43.217
44.040
44.144
44.389
44.450
45.194
2012 45.798
46.455
47.495
48.596
48.976
48.483
Sumber: Harga PDN Kemendag yang diolah
Jika dilihat dari pergerakan harga 2010-2012, harga rata-rata ikan teri asin pada bulan Juni 2012
mengalami trend penurunan sejak 2 bulan terakhir ini meskipun tidak signifikan. Penurunan ataupun kenaikan harga ikan teri yang berbeda-beda di tiap daerah disebabkan oleh perbedaan cuaca
yang mengakibatkan perbedaan jumlah hasil tangkapan dan juga stok ikan teri. Seperti yang terjadi
di Kota Medan dan berbagai daerah lainnya dimana harga ikan teri di pasaran masih tergolong mahal
meski telah mengalai penurunan beberapa rupiah (www.harianorbit.com). Dalam sebulan ini,
pasokan ikan teri kurang lancar karena stok ikan teri dibeberapa daerah penghasil ikan teri masih
belum stabil akibat cuaca yang tidak menentu. Akibatnya terjadi pula penurunan permintaan
* Bank Indonesia. PPUK—Industri Pengasinan Ikan Teri Nasi (Pola Pembiayaan Syariah). Jakarta: Direktorat Kredit, BPR dan UMKM
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
3
Tinjauan Pasar Internasional
Gambar 4. Perkembangan Harga Bulanan Ikan Domestik dan Internasional
50.000
159
158
157
156
155
154
153
152
151
150
149
48.000
46.000
44.000
42.000
40.000
38.000
36.000
Harga Domestik (ikan teri)
Indeks harga ikan internasional
Sumber: FAO dan PDN kemendag
Dari Gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa harga ikan domestik lebih stabil daripada perkembangan harga ikan
dunia. Belakangan ini Peru sebagai produsen ikan teri terbesar mengalami penurunan produksi sedangkan
jumlah permintaan bertambah sehingga diperkirakan harga ikan masih akan mengalami kenaikan
(www.fao.org). Namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi pasar dalam negeri Indonesia mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil teri terbesar di dunia dan ikan teri adalah salah satu komoditas
ekspor unggulan.
Untuk pasar luar negeri, ikan teri sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Korsel, Taiwan, Singapura,
Malaysia, China dan juga Jepang yang merupakan pasar ekspor terbesar untuk Indonesia (85%). Saat ini harga
ekspor ikan teri khususnya ke Jepang mengalami kenaikan harga yaitu di daerah Pamekasan, Jatim. Kenaikan
harga tersebut disebabkan sedikitnya tangkapan nelayan sementara permintaan justru meningkat.
(www.antara.com)
Isu terkait :
Kepala Pusat data Statistik dan Informasi KKP, Yulistyo menegaskan, KKP tetap konsisten untuk menolak kehadiran
impor ikan ilegal ke wilayah Indonesia dan akan melakukan re-ekspor ke negara asal terhadap produk hasil perikanan
tersebut. Kebijakan re-ekspor diambil sebagai tindak lanjut pelaksanaan Permen No.17/2010 tentang Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan yang diimpor ke dalam wilayah RI. (www.ukmcerdas.com)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
4
Download