kaman penerapan multifungsi kolam stabilisasi sebagai kolam

advertisement
No. Urut : 971 — 1002 / P
LAPORAN TUGAS AKHIR
PENELITIAN
KAMAN PENERAPAN MULTIFUNGSI
KOLAM STABILISASI SEBAGAI
KOLAM PENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK
DAN KOLAM IKAN
OLEH :
ERY WAHYUNI
153 96 040
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2002
ABSTRAK
Seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk kota Bandung, masalah pembuangan limbah
domestik menjadi masa/ah yang mendapat perhatian serius. Tabun 1979 - 1994 Pemen'ntah Oat/ II
Kotamadya Bandung me/alui Bandung Urban Development Project membuat sistem penyaluran air
buangan secara gravitasi untuk daerah Bandung Tengah dan Se/atan yang berakhir pada Insta/asi
Pengo/ahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang. Pengo/ahan air buangan berlangsung secara finis me/a/ui
penyaringan dan pengendapan, dan biologis menggunakan ko/am stabilisasi yang terdiri atas kolam
anaerob, ko/am fakultatif dan kolam maturasi. IPAL didesain dengan kapasitas 80.835 m'/hari, beban
volumetrik 180 gr/m'/hari dan total beban organik 29.100 kgBOD/hari. Efisiensi penyisihan BOD
diharapkan 60 - 65%. Sejak awal operas!, debit influen IPAL berkisar 14.000 - 20.000 m '/hari atau 17 25% debit desain. Kedlnya debit meningkatkan waktu detensi air buangan pada ko/am pengo/ahan dan
secara teorltis meningkatkan efisiensi penyisihan organ/k hingga 90%. Mult/fungsi kolam stabi/isasi
Bojongsoang sebagai ko/am pembudidayaan ikan ska/a komersia/ dimulai tahun 1998. Pembudidayaan
ikan dengan memanfaatkan air buangan sebagai sumber nutrisi dan media pertumbuhan ikan te/ah
dikembangkan pada negara-negara yang memiliki ko/am stabilisasi sebagai fasilitas pengo/ah limbah.
Kehadiran ikan ditujukan untuk melengkapi rantai makanan da/am ko/am stabilisasi. Air buangan
merupakan ku/tur yang tepat bag/ makanan alami ikan yaitu berbagai jenis plankton, daphnia, dan algae.
Karenanya, pembudidayaan ikan di ko/am pengo/ah air buangan tidak memerlukan pemberian makanan
tambahan / suplemen. Pada IPAL Bojongsoang dibudidayakan ikan mas (Cyprinus carpio), ni/a
(Oreochromis niloticus) dan /e% dumbo (C/arias gariepienus). Popu/asi tanam ikan yang ter/a/u padat dan
pember/an pakan sup/amen secara intensif untuk memacu pertumbuhan ikan ternyata mempengaruhi
kinerja ko/am stabi/isasi dalam menyisihkan beban pencemar. Popu/asi ikan yang ter/a/u padat
mengurangi jumlah algae dan produksi oksigen ter/anit di da/am kolam stabilisasi. Efisiensi penyisihan
GODS sebe/um pembudidayaan ikan ± 77% (1993) menurun hingga 60% (tahun 1998) dan 33% (2001).
Se/ain menambah beban organ/k, akumulasi sisa pakan ikan juga menyebabkan /onjakan konsentrasi
nitrogen pada ko/am fakultatif dan maturasi. Waktu detensi yang cukup panjang dan tingginya
konsentrasi nutrien dan organik akan meningkatkan potensi eutrofikasi pada ko/am stabilisasi dan badan
air penerima. Da/am proporsi yang seimbang, pembudidayaan ikan pada kolam stabilisasi merupakan
alternatif yang tepat untuk mengolah air buangan sekaligus menghasilkan sumber protein (ikan).
Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan evaluasi untuk mane/it/ /ebih jauh metode pembudidayaan ikan
yang tidak mengganggu proses penguraian limbah pada IPAL Bojongsoang.
Kata-kata kunci ; Ko/am stabilisasi, pembudidayaan ikan pada air buangan.
Download