3319

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA USIA SUBUR
TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RW V DESA SULURSARI KECAMATAN
GABUS KABUPATEN GROBOGAN
Primandhita Sandya Putri¹), Surjani²),Siti Haryani3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PADA WANITA USIA SUBUR
TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RW V DESA SULURSARI KECAMATAN
GABUS KABUPATEN GROBOGAN. Di Indonesia dari keseluruhan penyebab kematian wanita
akibat kanker yang disebabkan oleh kanker serviks menduduki peringkat teratas. Hampir semua
disebabkan oleh virus HPV yang sebetulnya bisa dideteksi lebih awal dengan Pap Smear sebelum
masuk stadium lanjut. Diantara 7 Desa yang ada di kecamatan Gabus, Desa Sulursari memiliki
Wanita Usia Subur (WUS) paling banyak yaitu 1825 orang (25,13%) dan 238 sampel WUS di RW
V yang semuanya belum pernah melakukan Pap Smear. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
dengan sikap WUS tentang Pap Smear di RW V masih sangat rendah. Penelitian dilaksanakan
bulan Juni sampai Juli 2013 di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan
terhadap 70 wanita usia subur yang diperoleh dengan metode cluster random sampling. Jenis dan
disain penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik dengan desain pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita usia subur memiliki
pengetahuan yang masih kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (44,3%) dan memiliki sikap yang
kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (61,4%). Dari hasil uji Sparman Rank diketahui ada
hubungan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan Pap Smear di
RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus kabupaten Grobogan (p-value = 0,001 < 0,05). Dari
penelitian ini diharapkan masyarakat atau wanita usia subur diharapkan pro aktif mencari informasi
sebanyak-banyaknya tentang pemeriksaan Pap Smear ataupun yang berhubungan dengan penyakit
kanker leher rahim, sehingga dapat mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks.
Kata kunci
Referensi
: pengetahuan tentang pap smear, sikap wanita usia subur
: 18 (2001-2011)
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND PRODUCTIVE AGE WOMEN’S
ATTITUDE TOWARD PAP SMEAR TEST AT RW V SULURSARI GABUS GROBOGAN.
In Indonesia from all of causes of women death, cervical cancer is in the top position. Most of them
are caused by the HPV virus that actualy can be detected early by Pap Smear before entering an
advanced stage. Among the 7 villages in Gabus district, Sulursari village has the most productive
age women there are 1825 people (25.13%) and 238 samples of productive age women in RW V
have never done a Pap Smear. This shows that knowledge and productive age women’s attitudes
toward Pap Smear in RW V is still very low. The experiment was conducted from June to July 2013
at RW V Sulursari vilage Gabus Grobogan on 70 Women in Productive Age obtained with a cluster
random sampling method. The type and design of the study was a descriptive analitic with crosssectional approach. Result of the study showed that most women of productive age had low
knowledge of Pap Smear (44.3%) and had a low attitude in the examination of Pap Smear (61.4%).
From the results of Spearman Rank test was found that there was a significant correlation between
knowledge and attitude of productive age women toward Pap Smear at RW V Sulursari village
Gabus Grobogan (p-value = 0.001 <0.05). From this study it was expected that society especially
productive age women to pro-actively fond out as much as information about Pap Smear test or
disease-related to cervical cancer, so it can reduce the incidence and mortality because of cervical
cancer.
Key words
Referency
: knowledge about Pap Smear, attitude of Productive age Women
: 18 (2001-2011)
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah
PENDAHULUAN
tumbuhnya sel – sel tidak normal pada leher
Latar Belakang
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
rahim. Seperti kanker pada umumnya, kanker
mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
serviks akan menimbulkan masalah pada
menempati peringkat teratas di antara
kesakitan penderitaan, kematian financial dan
berbagai jenis kanker yang menyebabkan
ekonomi, masalah pada lingkungan kehidupan
kematian pada perempuan di dunia. Di
dan masalah pada pemerintah. Hasilnya
Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari
penanggulangan kanker serviks harus
15.000 kasus kanker serviks. Kanker leher
dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi
rahim (serviks) merupakan jenis kanker yang
(Suryati dan Anna,2011,hal.152).
paling banyak pengidapnya. Tiap tahun ada
Di Indonesia diperkirakan 40 ribu
500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia.
kasus baru kanker mulut rahim ditemukan
Hampir semua (99%) kanker serviks
setiap tahunnya. Di Rumah Sakit Dr. Cipto
disebabkan oleh infeksi human papiloma
Mangunkusumo, diantara penderita kanker
virus (HPV). Infeksi human papiloma virus
ginekologi frekuensi kanker leher rahim
sangat mudah terjadi. Diperkirakan tiga per
merupakan 76,2 %. Data 17 rumah sakit di
empat dari jumlah orang yang pernah
Jakarta tahun 1977, kanker leher rahim
melakukan hubungan seks, laki-laki maupun
menduduki urutan pertama yaitu 47,05%
perempuan,
mengalaminya
kasus dari 918 kanker pada perempuan,
(Romauli,2009.p.152).
sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat
Kanker adalah istilah umum untuk
mengenai kanker leher rahim dan keengganan
pertumbuhan sel tidak normal yaitu tumbuh
untuk melakukan deteksi dini menyebabkan
sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak
lebih dari 70% mulai menjalani perawatan
berirama yang dapat menyusup ke jaringan
medis justru ketika sudah berada kondisi
tubuh normal dan menekan jaringan tubuh
parah dan sulit disembuhkan. Hanya sekitar
normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh.
2% dari perempuan Indonesia mengetahui
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
kanker leher rahim (Mariyam, 2010, hal 168
dan Sabrina, 2009, p.78).
Insiden kanker leher rahim menurut
DEPKES, 100 per 100.000 penduduk
pertahun, sedangkan dari data Laboratorium
Patologi
Anatomi
seluruh
Indonesia,
frekuensi kanker leher rahim paling tinggi di
antara kanker yang ada di Indonesia,
penyebarannya
terlihat
bahwa
92,4%
terakumulasi di Jawa dan Bali. Penderita
Kanker leher rahim yang datang ke Rumah
Sakit, rata-rata sudah dalam keadaan stadium
lanjut. Beberapa negara maju telah berhasil
menekan jumlah kasus kanker leher rahim
dengan cara dilakukan deteksi dini kanker
leher rahim yaitu pemeriksaan Pap smear dan
pemeriksaan IVA test.
Menurut Prawoto (2000) dan Ramli
(2000) kendala yang terganjal di antaranya
adalah masih kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang Pap Smear, kurangnya
sumber daya manusia sebagai pelaku skrining
dan faktor ekonomi. Ibu yang mempunyai
faktor resiko kanker serviks seperti umur,
paritas dan mempunyai pengetahuan yang
kurang baik tentang kanker serviks. Umur
rata-rata perempuan yang terserang kanker
serviks sekitar 30-60an tahun. Namun pernah
dilaporkan kasus kanker serviks berumur 20
tahun. Sekitar 1% penderita kanker serviks
terdiagnosis pada waktu perempuan sedang
hamil/baru saja selesai dari proses persalinan.
(Yatim,2008.p.45)
Pemeriksaan Pap smear dapat
dilakukan dengan pengamatan sel – sel dari
genetalia wanita. Uji pap telah terbukti dapat
menurunkan kejadian kanker leher rahim
yang ditemukan pada stadium prakanker.
Pemeriksaan Pap Smear selain untuk
mendeteksi kanker leher rahim juga dapat
mendiagnosis peradangan pada vagina dan
leher rahim baik akut maupun kronis (Suryati
dan Anna, 2011,hal.156).
Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
tahun 2010 - Mei 2012 didapatkan jumlah
penderita kanker leher rahim ini mengalami
peningkatan sebesar (44,04%) dan penelitian
Ma’fifatun tahun 2010 tentang Ca Cerviks
dengan praktek deteksi dini Ca Cerviks hasil
penelitiannya terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan tentang
Ca Cerviks dengan praktek deteksi dini Ca
Cerviks di BPS IS Manyaran Semarang.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
di wilayah kerja Puskesmas Gabus , terdapat
7 Desa dan dihasilkan jumlah WUS yang
paling banyak berada di daerah Desa Sulursari
yang berjumlah 1825 WUS, dari RW V Desa
Sulursari terdiri dari 7 RT dan 10 orang
wanita usia subur rata-rata mengaku belum
mengerti tentang Pap Smear dan belum ada
yang pernah melakukan pemeriksaan Pap
Smear, dari latar belakang di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan antara Pengetahuan
dengan Sikap pada Wanita Usia Subur
tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V
Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan tahun 2012”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian menggunakan Deskriptif
Analitik yang bertujuan untuk menjelaskan
hubungan antara variabel-variabel baik bebas
maupun terikat. Penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan cross sectional, yaitu
pendekatan penelitian pada variabel-variabel
yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang
sama. Artinya setiap subjek peneliti hanya
dilakukan dan diukur sekali saja dalam waktu
yang sama (Notoatmodjo, 2010).
Variabel bebas penelitian ini adalah
pengetahuan tentang pemeriksaan pap smear.
Pengetahuan tentang pap smear dilihat dari
seberapa tahu responden tentang pap smear.
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan yang digunakan menggunakan
kisi-kisi pertanyaan meliputi pengertian
tentang kanker serviks, pengertian tentang
pap smear, penyebab terjadinya kanker
serviks, dan waktu pemeriksaan pap smear.
Variabel tergantung penelitian ini adalah
sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan
pap smear.
Tekhnik Sampling menggunakan
Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Cluster Random
Sampling yaitu cara peengambilan sampel
pada saat perkumpulan PKK dan dilakukan
secara acak asal memenuhi syarat sebagai
sampel dari populasi tertentu (Sugiono, 2007).
Sampel pada penelitian ini sebanyak 70 orang
dari 238 populasi.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
Analisis data bersifat bivariat untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel.
Karena data penelitian ini adalah kategorik
yaitu ordinal maka analisa statistik program
SPSS for windows 16.0 menggunakan uji
statistik
korelasi
Spearman
Rank.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
pemeriksaan Pap Smear yaitu sebanyak 31
responden (44,3%).
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Total
Frekuensi
31
23
16
70
Sikap
Kurang
Baik
Total
Persentase (%)
44,3
32,9
22,9
100,0
Distribusi frekuensi pengetahuan
WUS (Wanita Usia Subur) tentang
pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa
Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan pada bulan Juni 2013 dapat
diketahui bahwa paling banyak responden
mempunyai pengetahuan yang kurang tentang
Frekuensi
43
27
70
Distribusi frekuensi Sikap Wanita
Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear
di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan pada bulan Juni 2013
dapat diketahui bahwa dari 70 Wanita Usia
Subur mempunyai kategori Sikap kurang
yang paling tinggi yaitu sebanyak 43
responden (61,4%) sedangkan Sikap yang
baik hanya 27 responden (38,6%).
Sikap
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Total
Kurang
F
24
15
4
43
Total
Baik
%
77,4%
65,2%
25,0%
61,4%
F
7
8
12
27
Diketahui bahwa presentase dari 70
responden yang mempunyai pengetahuan baik
hanya 16 responden dan Sikap responden
yang kurang terhadap Pap Smear sebanyak
61,4%(43
responden),
sedangkan
Pengetahuan yang kurang tentang Pap Smear
sebanyak 31 responden dan Sikap responden
terhadap Pap Smear yang baik sebanyak
38,6% (27 responden).
Pembahasan
Analisis univariat
Pengetahuan
Dari hasil penelitian didapatkan
pengetahuan mengenai pemeriksaan Pap
Smear menunjukkan bahwa mayoritas wanita
usia subur di wilayah PKK RW V Desa
Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan
memiliki pengetahuan yang
kurang yaitu (44,3%), yang berpengetahuan
cukup ada (32,9%) dan yang berpengetahuan
baik hanya (22,9%). Hasil ini menunjukkan
bahwa sebagian besar wanita usia subur
belum memiliki pemahaman yang baik
mengenai pemeriksaan Pap Smear.
Persentase (%)
61,4
38,6
100,0
%
22,6%
34,8%
75,0%
38,6%
F
31
23
16
70
%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
Berdasarkan uji korelasi Spearman
rank diperoleh p value = 0,001, oleh karena
p= 0,001 (p ≤ 0,05) maka Ho ditolak , ini
berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur
tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V
Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan.
Sikap
Data penelitian terhadap sikap wanita
usia subur dalam pemeriksaan Pap Smear
menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia
subur di wilayah RW V Desa Sulursari
Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan
memiliki sikap yang kurang (61,4%) dan yang
memiliki sikap baik hanya ada (38,6%).
Analisis Bivariat
Hubungan antara pengetahuan dengan
sikap WUS tentang pemeriksaan Pap Smear
di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
kabupaten Grobogan.
Berdasarkan hasil uji Spearman Rank
diperoleh nilai p-value sebesar 0,001. Oleh
karena nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
antara pengetahuan dengan sikap WUS
tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V
Desa Sulursari Kecamatan Gabus kabupaten
Grobogan tahun 2013.
Adanya hubungan pada penelitian ini
menunjukkan
semakin
kurangnya
pengetahuan wanita usia subur maka sikap
juga akan kurang mengenai pemeriksaan Pap
Smear. Pengetahuan yang dimiliki seseorang
mengenai pemeriksaan Pap Smear akan
meningkatkan kemauan atau sikap seseorang
akan
pentingnya
kesehatan,
sehingga
menimbulkan
perhatian
khusus
dan
menciptakan kemauan untuk melakukan
pemeriksaan
Pap
Smear.
Begitupula
sebaliknya kurangnya pengetahuan seseorang
terhadap sesuatu maka sikap juga akan buruk.
Hasil ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan Novita Prasetyawati (2010)
dengan judul Hubungan pengetahuan pap
smear dengan pelaksanaan pap smear di
dusun karang alit, kelurahan dukuh,
kecamatan sidomukti, kota salatiga. Hasil
penelitian tersebut diketahui p value 0,000 < p
alpha
(0,05)
sehingga
Ho
ditolak
menggunakan rumus chi kuadrat hasilnya
terdapat
adanya
hubungan
tingkat
pengetahuan dengan pelaksanaan pap smear
di dusun karang alit, kelurahan dukuh,
kecamatan sidomukti, kota salatiga.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas wanita usia subur di PKK RW
V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten
Grobogan
memiliki
pengetahuan yang kurang tentang
pemeriksaan Pap Smear (44,3%).
2. Mayoritas wanita usia subur di PKK RW
V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan memiliki sikap
yang kurang tentang pemeriksaan Pap
Smear (61,4%).
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan sikap wanita usia subur tentang
pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa
Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan (p-value 0,001 < 0,05).
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disarankan bagi pihakpihak yang terkait, antara lain :
1. Bagi masyarakat (khususnya wanita usia
subur)
Hasil penelitian diharapkan dapat
dijadikan informasi bahan masukan bagi
wanita usia subur untuk memahami
pentingnya
menjaga
kesehatan,
khususnya
pemahaman
tentang
pemeriksaan
Pap
Smear
dan
meningkatkan sikap atau kemauan untuk
melakukan, sehingga dengan melakukan
pemeriksaan tersebut kelainan pada
mulut rahim dapat terdeteksi secara dini.
2. Bagi Puskesmas/ Lahan
Diharapkan setelah penelitian ini dapat
meningkatkan kualitas dan cakupan
deteksi dini kanker leher rahim melalui
pemeriksaan Pap Smear. Adapun kegiatan
yang
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan cakupan tersebut adalah
dengan melakukan Kerjasama lintas
program antara lain melakukan sosialisasi
dan kerjasama dengan Bidan Praktek
Mandiri yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Gabus tentang pentingnya
pemeriksaan Pap Smear dan kerjasama
lintas sektor antara lain bekerja sama
dengan Kelurahan atau di wilayah kerja
setempat dengan memberikan sosialisasi
dan informasi-informasi kesehatan kepada
masyarakat, salah satunya dengan
memberikan
penyuluhan-penyuluhan
kesehatan
mengenai
pentingnya
pemeriksaan Pap Smear.
3. Bagi peneliti
Diharapkan hasil penelitian dapat
meningkatkan
pemahaman
dan
pengetahuan
mengenai
pengetahuan
dengan sikap wanita usia subur tentang
pemeriksaan
Pap
Smear
secara
menyeluruh. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat melakukan penelitian
dengan tema yang sama, dengan objek
dan metode penelitian yang berbeda,
sehingga dapat
memperoleh hasil
penelitian dengan lebih baik.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Azwar Saifudin, 2011. Sikap Manusia.
Yogjakarta : Pustaka Pelajar
Bagus Ida, dkk. 2009. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC.
Budiarto. E. Biostatistik untuk Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC. 2003
Dewi Ratna. 2011. Kebidanan Komunitas.
Yogjakarta : Nuha Medika
Dewi dan Wawan. 2011. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Ilmu Perilaku. Yogjakarta : Nuha
Medika
Dr. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian.
Bandung : CV Alfabeta. 2010
Manuaba, I.B.G. 2009. Buku Ajar Gynekologi
untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta :
EGC.
Maryanti Dwi. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Yogjakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
2010
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan RFD.
Bandung : Alfabeta
Rasjidi Imam. 2010. Epidemiologi Kanker
Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
Riyanto Agus. 2011. Metodologi Penelitian
Kesehatan.Yogjakarta : Nuha Medika
Romaouli Suryati, dkk. 2011. Kesehatan
Reproduksi. Yogjakarta : Nuha
Medika
Setiani Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas
Pembunuh Wanita. Yogyakarta : Andi Offset.
Surajio Drs. 2010. Filsafat Ilmu dan
Pengembangan di Indonesia. Jakarta :
Bumi Aksara
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan
Download