HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RW V DESA SULURSARI KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN Primandhita Sandya Putri¹), Surjani²),Siti Haryani3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email : up2m@akbidngudiwaluyo ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PADA WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RW V DESA SULURSARI KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN. Di Indonesia dari keseluruhan penyebab kematian wanita akibat kanker yang disebabkan oleh kanker serviks menduduki peringkat teratas. Hampir semua disebabkan oleh virus HPV yang sebetulnya bisa dideteksi lebih awal dengan Pap Smear sebelum masuk stadium lanjut. Diantara 7 Desa yang ada di kecamatan Gabus, Desa Sulursari memiliki Wanita Usia Subur (WUS) paling banyak yaitu 1825 orang (25,13%) dan 238 sampel WUS di RW V yang semuanya belum pernah melakukan Pap Smear. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dengan sikap WUS tentang Pap Smear di RW V masih sangat rendah. Penelitian dilaksanakan bulan Juni sampai Juli 2013 di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan terhadap 70 wanita usia subur yang diperoleh dengan metode cluster random sampling. Jenis dan disain penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik dengan desain pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita usia subur memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (44,3%) dan memiliki sikap yang kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (61,4%). Dari hasil uji Sparman Rank diketahui ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus kabupaten Grobogan (p-value = 0,001 < 0,05). Dari penelitian ini diharapkan masyarakat atau wanita usia subur diharapkan pro aktif mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang pemeriksaan Pap Smear ataupun yang berhubungan dengan penyakit kanker leher rahim, sehingga dapat mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks. Kata kunci Referensi : pengetahuan tentang pap smear, sikap wanita usia subur : 18 (2001-2011) Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND PRODUCTIVE AGE WOMEN’S ATTITUDE TOWARD PAP SMEAR TEST AT RW V SULURSARI GABUS GROBOGAN. In Indonesia from all of causes of women death, cervical cancer is in the top position. Most of them are caused by the HPV virus that actualy can be detected early by Pap Smear before entering an advanced stage. Among the 7 villages in Gabus district, Sulursari village has the most productive age women there are 1825 people (25.13%) and 238 samples of productive age women in RW V have never done a Pap Smear. This shows that knowledge and productive age women’s attitudes toward Pap Smear in RW V is still very low. The experiment was conducted from June to July 2013 at RW V Sulursari vilage Gabus Grobogan on 70 Women in Productive Age obtained with a cluster random sampling method. The type and design of the study was a descriptive analitic with crosssectional approach. Result of the study showed that most women of productive age had low knowledge of Pap Smear (44.3%) and had a low attitude in the examination of Pap Smear (61.4%). From the results of Spearman Rank test was found that there was a significant correlation between knowledge and attitude of productive age women toward Pap Smear at RW V Sulursari village Gabus Grobogan (p-value = 0.001 <0.05). From this study it was expected that society especially productive age women to pro-actively fond out as much as information about Pap Smear test or disease-related to cervical cancer, so it can reduce the incidence and mortality because of cervical cancer. Key words Referency : knowledge about Pap Smear, attitude of Productive age Women : 18 (2001-2011) Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah PENDAHULUAN tumbuhnya sel – sel tidak normal pada leher Latar Belakang Badan Kesehatan Dunia (WHO) rahim. Seperti kanker pada umumnya, kanker mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks serviks akan menimbulkan masalah pada menempati peringkat teratas di antara kesakitan penderitaan, kematian financial dan berbagai jenis kanker yang menyebabkan ekonomi, masalah pada lingkungan kehidupan kematian pada perempuan di dunia. Di dan masalah pada pemerintah. Hasilnya Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari penanggulangan kanker serviks harus 15.000 kasus kanker serviks. Kanker leher dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi rahim (serviks) merupakan jenis kanker yang (Suryati dan Anna,2011,hal.152). paling banyak pengidapnya. Tiap tahun ada Di Indonesia diperkirakan 40 ribu 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. kasus baru kanker mulut rahim ditemukan Hampir semua (99%) kanker serviks setiap tahunnya. Di Rumah Sakit Dr. Cipto disebabkan oleh infeksi human papiloma Mangunkusumo, diantara penderita kanker virus (HPV). Infeksi human papiloma virus ginekologi frekuensi kanker leher rahim sangat mudah terjadi. Diperkirakan tiga per merupakan 76,2 %. Data 17 rumah sakit di empat dari jumlah orang yang pernah Jakarta tahun 1977, kanker leher rahim melakukan hubungan seks, laki-laki maupun menduduki urutan pertama yaitu 47,05% perempuan, mengalaminya kasus dari 918 kanker pada perempuan, (Romauli,2009.p.152). sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat Kanker adalah istilah umum untuk mengenai kanker leher rahim dan keengganan pertumbuhan sel tidak normal yaitu tumbuh untuk melakukan deteksi dini menyebabkan sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak lebih dari 70% mulai menjalani perawatan berirama yang dapat menyusup ke jaringan medis justru ketika sudah berada kondisi tubuh normal dan menekan jaringan tubuh parah dan sulit disembuhkan. Hanya sekitar normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. 2% dari perempuan Indonesia mengetahui Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan kanker leher rahim (Mariyam, 2010, hal 168 dan Sabrina, 2009, p.78). Insiden kanker leher rahim menurut DEPKES, 100 per 100.000 penduduk pertahun, sedangkan dari data Laboratorium Patologi Anatomi seluruh Indonesia, frekuensi kanker leher rahim paling tinggi di antara kanker yang ada di Indonesia, penyebarannya terlihat bahwa 92,4% terakumulasi di Jawa dan Bali. Penderita Kanker leher rahim yang datang ke Rumah Sakit, rata-rata sudah dalam keadaan stadium lanjut. Beberapa negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus kanker leher rahim dengan cara dilakukan deteksi dini kanker leher rahim yaitu pemeriksaan Pap smear dan pemeriksaan IVA test. Menurut Prawoto (2000) dan Ramli (2000) kendala yang terganjal di antaranya adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Pap Smear, kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining dan faktor ekonomi. Ibu yang mempunyai faktor resiko kanker serviks seperti umur, paritas dan mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang kanker serviks. Umur rata-rata perempuan yang terserang kanker serviks sekitar 30-60an tahun. Namun pernah dilaporkan kasus kanker serviks berumur 20 tahun. Sekitar 1% penderita kanker serviks terdiagnosis pada waktu perempuan sedang hamil/baru saja selesai dari proses persalinan. (Yatim,2008.p.45) Pemeriksaan Pap smear dapat dilakukan dengan pengamatan sel – sel dari genetalia wanita. Uji pap telah terbukti dapat menurunkan kejadian kanker leher rahim yang ditemukan pada stadium prakanker. Pemeriksaan Pap Smear selain untuk mendeteksi kanker leher rahim juga dapat mendiagnosis peradangan pada vagina dan leher rahim baik akut maupun kronis (Suryati dan Anna, 2011,hal.156). Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2010 - Mei 2012 didapatkan jumlah penderita kanker leher rahim ini mengalami peningkatan sebesar (44,04%) dan penelitian Ma’fifatun tahun 2010 tentang Ca Cerviks dengan praktek deteksi dini Ca Cerviks hasil penelitiannya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang Ca Cerviks dengan praktek deteksi dini Ca Cerviks di BPS IS Manyaran Semarang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Gabus , terdapat 7 Desa dan dihasilkan jumlah WUS yang paling banyak berada di daerah Desa Sulursari yang berjumlah 1825 WUS, dari RW V Desa Sulursari terdiri dari 7 RT dan 10 orang wanita usia subur rata-rata mengaku belum mengerti tentang Pap Smear dan belum ada yang pernah melakukan pemeriksaan Pap Smear, dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap pada Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan tahun 2012”. Metode Penelitian Jenis Penelitian menggunakan Deskriptif Analitik yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel baik bebas maupun terikat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional, yaitu pendekatan penelitian pada variabel-variabel yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang sama. Artinya setiap subjek peneliti hanya dilakukan dan diukur sekali saja dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan tentang pemeriksaan pap smear. Pengetahuan tentang pap smear dilihat dari seberapa tahu responden tentang pap smear. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan yang digunakan menggunakan kisi-kisi pertanyaan meliputi pengertian tentang kanker serviks, pengertian tentang pap smear, penyebab terjadinya kanker serviks, dan waktu pemeriksaan pap smear. Variabel tergantung penelitian ini adalah sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan pap smear. Tekhnik Sampling menggunakan Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling yaitu cara peengambilan sampel pada saat perkumpulan PKK dan dilakukan secara acak asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu (Sugiono, 2007). Sampel pada penelitian ini sebanyak 70 orang dari 238 populasi. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Analisis data bersifat bivariat untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Karena data penelitian ini adalah kategorik yaitu ordinal maka analisa statistik program SPSS for windows 16.0 menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian pemeriksaan Pap Smear yaitu sebanyak 31 responden (44,3%). Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total Frekuensi 31 23 16 70 Sikap Kurang Baik Total Persentase (%) 44,3 32,9 22,9 100,0 Distribusi frekuensi pengetahuan WUS (Wanita Usia Subur) tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada bulan Juni 2013 dapat diketahui bahwa paling banyak responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang Frekuensi 43 27 70 Distribusi frekuensi Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada bulan Juni 2013 dapat diketahui bahwa dari 70 Wanita Usia Subur mempunyai kategori Sikap kurang yang paling tinggi yaitu sebanyak 43 responden (61,4%) sedangkan Sikap yang baik hanya 27 responden (38,6%). Sikap Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total Kurang F 24 15 4 43 Total Baik % 77,4% 65,2% 25,0% 61,4% F 7 8 12 27 Diketahui bahwa presentase dari 70 responden yang mempunyai pengetahuan baik hanya 16 responden dan Sikap responden yang kurang terhadap Pap Smear sebanyak 61,4%(43 responden), sedangkan Pengetahuan yang kurang tentang Pap Smear sebanyak 31 responden dan Sikap responden terhadap Pap Smear yang baik sebanyak 38,6% (27 responden). Pembahasan Analisis univariat Pengetahuan Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan Pap Smear menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia subur di wilayah PKK RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan memiliki pengetahuan yang kurang yaitu (44,3%), yang berpengetahuan cukup ada (32,9%) dan yang berpengetahuan baik hanya (22,9%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar wanita usia subur belum memiliki pemahaman yang baik mengenai pemeriksaan Pap Smear. Persentase (%) 61,4 38,6 100,0 % 22,6% 34,8% 75,0% 38,6% F 31 23 16 70 % 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Berdasarkan uji korelasi Spearman rank diperoleh p value = 0,001, oleh karena p= 0,001 (p ≤ 0,05) maka Ho ditolak , ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Sikap Data penelitian terhadap sikap wanita usia subur dalam pemeriksaan Pap Smear menunjukkan bahwa mayoritas wanita usia subur di wilayah RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan memiliki sikap yang kurang (61,4%) dan yang memiliki sikap baik hanya ada (38,6%). Analisis Bivariat Hubungan antara pengetahuan dengan sikap WUS tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank diperoleh nilai p-value sebesar 0,001. Oleh karena nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan antara pengetahuan dengan sikap WUS tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus kabupaten Grobogan tahun 2013. Adanya hubungan pada penelitian ini menunjukkan semakin kurangnya pengetahuan wanita usia subur maka sikap juga akan kurang mengenai pemeriksaan Pap Smear. Pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai pemeriksaan Pap Smear akan meningkatkan kemauan atau sikap seseorang akan pentingnya kesehatan, sehingga menimbulkan perhatian khusus dan menciptakan kemauan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear. Begitupula sebaliknya kurangnya pengetahuan seseorang terhadap sesuatu maka sikap juga akan buruk. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Novita Prasetyawati (2010) dengan judul Hubungan pengetahuan pap smear dengan pelaksanaan pap smear di dusun karang alit, kelurahan dukuh, kecamatan sidomukti, kota salatiga. Hasil penelitian tersebut diketahui p value 0,000 < p alpha (0,05) sehingga Ho ditolak menggunakan rumus chi kuadrat hasilnya terdapat adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan pelaksanaan pap smear di dusun karang alit, kelurahan dukuh, kecamatan sidomukti, kota salatiga. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mayoritas wanita usia subur di PKK RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (44,3%). 2. Mayoritas wanita usia subur di PKK RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan memiliki sikap yang kurang tentang pemeriksaan Pap Smear (61,4%). 3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan (p-value 0,001 < 0,05). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disarankan bagi pihakpihak yang terkait, antara lain : 1. Bagi masyarakat (khususnya wanita usia subur) Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan informasi bahan masukan bagi wanita usia subur untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan, khususnya pemahaman tentang pemeriksaan Pap Smear dan meningkatkan sikap atau kemauan untuk melakukan, sehingga dengan melakukan pemeriksaan tersebut kelainan pada mulut rahim dapat terdeteksi secara dini. 2. Bagi Puskesmas/ Lahan Diharapkan setelah penelitian ini dapat meningkatkan kualitas dan cakupan deteksi dini kanker leher rahim melalui pemeriksaan Pap Smear. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan cakupan tersebut adalah dengan melakukan Kerjasama lintas program antara lain melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan Bidan Praktek Mandiri yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gabus tentang pentingnya pemeriksaan Pap Smear dan kerjasama lintas sektor antara lain bekerja sama dengan Kelurahan atau di wilayah kerja setempat dengan memberikan sosialisasi dan informasi-informasi kesehatan kepada masyarakat, salah satunya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan Pap Smear. 3. Bagi peneliti Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan Pap Smear secara menyeluruh. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan tema yang sama, dengan objek dan metode penelitian yang berbeda, sehingga dapat memperoleh hasil penelitian dengan lebih baik. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Azwar Saifudin, 2011. Sikap Manusia. Yogjakarta : Pustaka Pelajar Bagus Ida, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Budiarto. E. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2003 Dewi Ratna. 2011. Kebidanan Komunitas. Yogjakarta : Nuha Medika Dewi dan Wawan. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Ilmu Perilaku. Yogjakarta : Nuha Medika Dr. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. 2010 Manuaba, I.B.G. 2009. Buku Ajar Gynekologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC. Maryanti Dwi. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogjakarta : Nuha Medika Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2010 Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RFD. Bandung : Alfabeta Rasjidi Imam. 2010. Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto Riyanto Agus. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogjakarta : Nuha Medika Romaouli Suryati, dkk. 2011. Kesehatan Reproduksi. Yogjakarta : Nuha Medika Setiani Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta : Andi Offset. Surajio Drs. 2010. Filsafat Ilmu dan Pengembangan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap Smear di RW V Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan