Presentasi 8. Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit

advertisement
Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit
menular:
Persoalan dan strategi penting
Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di
Asia Timur dan Tenggara: Panduan
1
Tujuan belajar
•
Menguraikan konsep dan standar internasional yang melarang diskriminasi
atas dasar penyakit menular dengan fokus khusus pada kesetaraan di tempat
kerja bagi mereka yang hidup dengan HIV, AIDS atau Hepatitis-B
•
Menguraikan bentuk-bentuk umum diskriminasi terhadap mereka yang
hidup dengan HIV, AIDS atau Hepatitis-B dalam hal pekerjaan dan jabatan
•
Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan praktis dalam mempromosikan
kesetaraan peluang dan perlakuan di tempat kerja bagi mereka yang memiliki
kondisi kesehatan tertentu
2
Prinsip
Prinsip kesetaraan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan
tertentu
•
Semua orang berhak atas kesempatan dan perlakuan yang adil dalam
hal pekerjaan dan jabatan tanpa memandang status kesehatan
mereka
•
Stigma dan informasi yang salah tentang sifat kondisi kesehatan dan
jalur penyebaran penyakit menular tidak boleh dibiarkan mempengaruhi
keputusan kerja
•
Kondisi kesehatan tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak melibatkan
seseorang dalam pekerjaan, kecuali pada kasus tertentu dimana tidak
adanya keterbatasan tersebut merupakan persyaratan kerja yang wajar.
3
Apa itu HIV dan AIDS?
HIV dan AIDS
•
•
•
•
•
HIV: virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
AIDS: sindrom kurang daya tahun melawan (tahap infeksi HIV lanjutan)
jalur penyebaran:
1. Hubungan seksual secara tidak aman dengan teman yang sudah terjangkit
penyakit ini,
2. transfusi darah terinfeksi atau melalui jarum yang sudah terinfeksi,
3. Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui
Tidak dapat menyebar melalui sentuhan biasa (misalnya jabat tangan atau makan
bersama, kamar mandi atau peralatan kerja)
Belum ada obat untuk HIV, tapi melalui terapi antiretroviral mereka yang positif HIV
mampu hidup lebih lama dan tidak kehilangan kapasitas kerja mereka.
 Stigma & diskriminasi sering didasari pada informasi yang salah tentang jalur
penyebaran HIV, rasa takut yang tidak tepat terhadap penyakit ini, dan prasangan
tentang moralitas mereka yang terjangkit penyakit ini.
4
4
Apa itu HBV dan Hepatitis-B?
HBV dan Hepatitis-B
•
•
•
HBV: Virus Hepatitis B
Hepatitis B: penyakit hati yang diakibatkan oleh infeksi HBV
HBV dan Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi
•
•
Disebarkan melalui jalur penyebaran yang sama seperti HIV/AIDS
Di seluruh dunia, sebagian besar orang yang mengidap Hepatitis B kronis
terjangkit penyakit ini dari lahir atau sewaktu masih kecil
•
Pembawa HBV yang memiliki fungsi hati normal tidak punya masalah
dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan tidak butuh perlakuan khusus
•
Hanya sedikit yang memiliki gejala kronis yang parah dan mungkin mengganggu
stamina & daya tahan mereka. Mereka ini mungkin perlu beberapa bantuan
wajar di tempat kerja
5
5
Standar
ILO
•
Konvensi ILO no. 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi (dalam
hal Pekerjaan dan Jabatan
•
Rekomendasi ILO no. 200 tahun 2010 tentang HIV dan AIDS
dan Dunia Pekerjaan
• Himbauan kepada negara anggota untuk mengambil tindakan di
tempat kerja untuk mencegah infeksi HIV dan mengurangi
dampaknya (misalnya kesetaraan gender; kerahasiaan data
pribadi, termasuk data medis)
6
6
Bentuk-bentuk diskriminasi
Disckriminasi terhadap mereka yang hidup dengan HIV, AIDS, HBV atau
Hepatitis-B dalam berbagai tahapan siklus pekerjaan
•
•
•
•
•
•
•
Pemakaian tes wajib HIV atau HBV sebagai syarat kerja atau akses ke
pendidikan dan latihan kerja
Perubahan deskripsi kerja dan tugas setelah terjangkit penyakit ini
Hilangnya prospek untuk kenaikan pangkat akibat infeksi
Pelecehan dan “pengasingan” oleh kolega di tempat kerja
Pelanggaran kerahasiaan informasi kesehatan
Hambatan dalam akses ke skema asuransi kesehatan
Pemecatan atau pensiun dini secara paksa setelah terjangkit penyakit ini
7
7
Persyaratan kerja yang wajar
Tidak adanya kondisi kesehatan tertentu sebagai persyaratan kerja yang
wajar
•
Persyaratan kerja yang wajar mengacu pada kemampuan, keterampilan dan karakteristik pribadi
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan secara berhasil.
•
Tidak adanya kondisi kesehatan tertentu dapat merupakan persyaratan kerja yang wajar
untuk jabatan tertentu:
• Misalnya tidak adanya penyakit menular dapat ditetapkan sebagai persyaratan yang sah
untuk posisi ahli bedah, ahli bius dan perawat yang memberikan suntikan
•
Penekatan kasus per kasus diperlukan untuk menilai apakah tidak adanya kondisi kesehatan
tertentu merupakan persyaratan yang objektif, dapat dibenarkan dan proporsional yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang perlu dilakukan kasus per kasus.

Menolak pelamar yang tidak dapat memenuhi persyaratan kerja yang wajar bukan
merupakan diskriminasi (Konvensi ILO No. 111).
8
8
Strategi
Kode etik ILO tentang HIV/AIDS dan dunia pekerjaan (2001)
• Mencakup prinsip utama dalam mengatasi epidemik di tempat kerja
• Pengakuan HIV/AIDS sebagai persoalan di tempat kerja, dialog sosial
• Non-diskriminasi dalam pekerjaan, kesetaraan gender
• Penyaringan dan kerahasiaan, pencegahan serta perawatan dan bantuan
Rekomendasi ILO tentang HIV/AIDS dan dunia pekerjaan (2010)
• Memperkuat Kode Etik di bidang utama di atas, termasuk dalam hal diskriminasi
• Memperluas perlindungan Konvensi No.111 hingga mencakup HIV dan AIDS
• Melarang diskriminasi dalam hal rekrutmen dan pekerjaan
• Bantuan yang wajar
• Tindakan di tempat kerja untuk mencegah penyebaran HIV dan mengurangi
dampaknya: Partisipasi dan pemberdayaan semua pekerja, HAM, kesetaraan gender,
larangan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja, kesehatan seksual dan reproduktif
pekerja perempuan dan laki-laki, kerahasiaan data kesehatan pribadi, perlindungan
terhadap eksposur kerja di sektor-sektor rentan
• Perlakuan, perawatan dan bantuan HIV
9
9
Tindakan yang diambil di Asia Timur dan Tenggara
Tindakan terhadap diskriminasi berdasarkan penyakit menular di Asia
Timur dan Tenggara
 Menghapus diskriminasi terhadap pelamar kerja yang positif HIV dan HBV
dalam proses rekrutmen
 Menghilangkan perlakuan yang tidak adil di tempat kerja, seperti perubahan
deskripsi kerja dan tugas akibat infeksi, atau hilangnya prospek kenaikan
pangkat
 Memerangi pelecehan oleh rekan pekerja
 Melarang pemecatan atau pensiun dini paksa setelah terinfeksi
10
10
Download