Stargate Babilonia, Pintu Misterius Nebukadnezar Menuju Surga Author: Cutpen | Posted on March 6, 2013 • Stargate Babilonia, dibangun Raja Nebukadnezar dengan bantuan “orang-orang yang suci” untuk memasuki ruang antar dimensi, perjalanan antar galaksi hingga ke surga. Mungkin Anda pernah mendengar Stargate baik melalui cerita fiksi maupun rumor pertempuran Irak yang mengaitkan pencarian Stargate Babilonia. Dalam sejarah Mesopotamia kuno memang benar adanya, Irak yang saat ini digulingkan pernah menjadi mercu suar dunia. Anda tahu arti “Mercu Suar” dunia? Bahkan Amerika pun saat ini masih belum menjadi Mercu Suar. Ketika itu, Babilonia bergelar mercu suar saat kepemimpinan Raja Nebukadnezar, bukan hanya karena kekuasaannya, tetapi juga dalam teknologi yang mampu membawa manusia menuju berbagai galaksi. Dalam beberapa penerjemahan catatan sejarah, pada masa itu Makhluk Langit sering keluar masuk Stargate, sebuah pintu yang menghubungkan Bumi dengan Surga dan Neraka. Nebukadnezar Membangun Stargate Babilonia Sekitar tahun 600 SM, Raja Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem, meratakan dinding dan melucuti harta karun Kuil suci. Diantaranya mungkin termasuk “Bahasa Burung” dan Tabut Perjanjian, kemudian membakar kota dan kembali ke Babilonia dengan harta rampasan perang. Diantara para tawanan yang dibawa terdapat orang-orang yang suci, yaitu pria bernama Daniel dan Yehezkiel dimana mereka dipenjarakan di Babilonia. Raja Nebukadnezar dikenal sebagai pembangun Taman Gantung Babilonia yang memiliki tujuh tingkat. Nama Babilonia berasal dari kata Bab-li yang artinya Gerbang Allah. Beberapa orang menduga bahwa Nebukadnezar pernah membangun Stargate untuk melakukan perjalanan antar galaksi. Nebukadnezar berkeyakinan bahwa pembangunan Taman Gantung semata-mata untuk meniru Sargon, bangunan yang pernah didirikan pada tahun 2300 SM oleh seorang Raja Akkad (asal kata Akh) yang sekarang berada di wilayah Irak utara. Dalam catatan sejarah Mesir, kata Akh di zaman Firaun merujuk pada aspek ‘cahaya’ khususnya teleportasi. Reruntuhan Babilonia pernah ditemukan terkubur di bawah pasir Irak sekitar 20 mil dari kota Baghdad. Dalam sejarah, Babilonia pernah bergelar kota terbesar priode Mesopotamia kuno sebagai pusat tatanan dunia. Taman Gantung diperkirakan sebagai tempat bermain para dewa, sementara Ziggurat atau Kuil Marduk yang membentuk seperti Menara Babilonia dianggap sebagai struktur mengagumkan. Dalam legenda, Kuil Marduk dihiasi patung dan meja emas aneh yang beratnya hampir 50,000 pon emas murni. Gambaran Taman Gantung Babilonia dapat dilihat sejauh 50 mil dihiasi pohon disetiap tujuh terasnya, tanaman merambat dan bunga disiram dengan air mancur. Salah satu yang banyak dibicarakan orang adalah Gerbang Ishtar, gerbang besar yang ditutupi dengan ubin biru mengkilap dengan relief singa, sapi dan naga. Simbol hewan ini dianggap mewakili Dewa, Naga mengisyaratkan Dewa Marduk, dan singa melambangkan Dewa Isis. Nebukadnezar Memaksa ‘Orang Suci’ Membantu Misinya Daniel dan Nebukadnezar Dalam sejarah, Raja Nebukadnezar dihormati lebih dari sekedar pembangun kuil besar, dihormati sebagai pemimpin yang dikelilingi ahli astrolog, arsitek, penyihir, dukun, dan siapapun yang bisa memecahkan kode mimpi. Hal ini pula yang membuatnya mengenal sosok orang suci (Daniel) dan orang-orang suci dari Kuil Sulaiman di Yerusalem yang akan tergabung dengan tahanan Babilonia. Orang-orang Yahudi menemukan sejarah tersendiri terkait Menara Babel memiliki kisah panjang tentang masa lalu mereka. Dalam silsilah, sejarah Yahudi dan Babilonia muncul dari sumber yang sama, yaitu Sumeria. Kebanyakan sejarawan meyakini bahwa Nebukadnezar mengambil lima kitab pertama Perjanjian Lama, termasuk Daniel dan Yehezkiel, kemudian mendirikan semua bangunan kuno yang dianggap misterius hingga saat ini. Ada pendapat yang menyatakan bahwa hubungan mitologi Sumeria dan mitologi Ibrani merupakan keyakinan yang berasal dari surga, mitos ini seakan-akan saling melengkapi. Dan dalam mitos mereka sepertinya kedua belah pihak sangat menginginkan Stargate! Seperti yang tertulis dalam Bab 4 Daniel ditafsirkan: Sebuah pohon di tengah-tengah Bumi dan daripadanya tinggi besar. Pohon itu tumbuh, kuat, dan tinggi daripadanya mencapai ke surga, serta penglihatan sampai ke ujung bumi. Terdapat buah yang besar di pohon ini dan burung-burung dari surga tinggal di cabangcabangnya. Dari pohon ini Raja melihat “pengamat” dan “yang suci” dari Surga. Mereka mengatakan kepadanya untuk menghancurkan pohon dan meninggalkan ‘tunggul’ di Bumi. “Pengamat” merupakan istilah Mesir dalam penyebutan Makhluk Langit atau Dewa yang artinya ‘Makhluk yang mengamati’. Sebuah teka teki dalam penafsiran ayat, mengapa Makhluk Langit tidak menginginkan Nebukadnezar bergabung dengan mereka? Mungkinkah Raja Nebukadnezar adalah salah satu dari mereka? Apa yang dimaksud dengan meninggalkan ‘tunggul’ dari ‘pohon’ yang ada di Bumi? Pohon kehidupan Babilonia Makhluk yang ‘berbicara seperti naga’ memiliki kekuatan untuk memberikan kehidupan, dengan kata lain untuk membuatnya berbicara. Dan setiap orang yang tidak menyembah patung Ular/Naga itu harus dibunuh. Sementara kegagalan Nubachadnezzar, dia tidak bisa membuat patung Kepala Emas berbicara. Kemudian datang tiga orang asal Yahudi yang ditawan Babilonia, mereka teman Daniel dan Abednegor seorang pekerja Kuil Sulaiman. Mereka menolak untuk menyembah patung raksasa atau Dewa Agung Babilonia. Penghinaan ini membuat Raja Nebukadnezar bertaruh bahwa apakah Tuhan mereka akan menyelamatkan dari api? Setelah tiga orang suci dari Kuil Sulaiman memasuki tungku api, Raja Nebukadnezar dan pengikutnya mendekati tungku mematikan. Dia memerintahkan bahwa tiga orang itu segera dibakar, tetapi dia melihat orang keempat yang berada dekat dengan mereka. Orang keempat yang dimaksud bukan sembarang manusia, makhluk langit ini menyertai ketiga orang suci yang terikat. Tetapi tidak jelas, Apakah catatan sejarah Nebukadnezar menceritakan tiga orang suci memasuki stargate bersama makhluk langit tersebut. Di saat ini, Raja Nebukadnezar sangat yakin bahwa Dewa dari tiga orang Yahudi yang bijaksana adalah Allah. Dia menyatakan bahwa jika ada yang berbicara tentang Allah maka dia akan memotong-motong tubuh mereka. “Ketiga orang itu mengenakan mantel, topi dan pakaian mereka yang lain, dan dilemparkan di tengah-tengah tungku api membara” Daniel 3:21. Pakaian yang dikenakan ditafsirkan lebih dari sekadar pakaian sandera Babilonia. Mitologi Dewi Inanna pernah disebutkan bahwa dia mengenakan helm Shugurra (topi) yang bisa membawanya pergi jauh ke alam semesta. Dewi Inanna juga memakai mantel tertutup dan pakaian lainnya. Dengan kata lain bahwa mantel, topi dan pakaian lain yang dikenakan ketiga orang bijaksana dari Kuil Sulaiman adalah pembuka Stargate Babilonia. Osiris, Dewa Kematian Sebagai Kunci Stargate Dalam sejarah penaklukkan Yerusalem, Nebukadnezar telah menjarah Bait Sulaiman dan benda suci, tentunya mengambil Tabut Perjanjian dan rahasia utama Allah (Kepala Emas). Jika Nebukadnezar berhasil menggabungkan Patung Kepala Emas dengan ‘pohon’ yang dimaksud dalam mimpi serta Ark (Akh) atau ‘tunggul’, semua rencana ini tak lain melibatkan Daniel dalam menciptakan Stargate babilonia. Anak-anak D’Anu, para pengikut Daniel, mereka telah menciptakan Stargate di Bumi. Malaikat muncul bersama Daniel mendatangi Raja Nebukadnezar, dan sebuah jalan menuju surga dan neraka telah terbuka di Bumi. Osiris merupakan tangga menuju ke langit yang merupakan pilar di atas Bumi, menyerupai Tabut Perjanjian yang disebutkan terbuat dari emas. Jika anggapan ini dimaksudkan sebagai pohon dan tunggul dalam mimpi Nebukadnezar, maka cerita Daniel dan Nebukadnezar berhubungan dengan pembuatan Stargate. Sementara Osiris sebagai Dewa Ular yang merengut jiwa-jiwa manusia yang mati, Dewa yang diyakini bisa mengaktifkan Stargate. Dalam keyakinan agama, kita diajarkan untuk meyakini adanya dunia gaib termasuk Iblis dan para Malaikat yang akan memenjarakan dan menyiksa ruh. Tetapi dalam mitologi Mesir kuno, Dewa Kematian digambarkan sama sekali berbeda, dia dianggap sebagai pengumpul jiwa dan membawanya ke Dunia Bawah atau disebut Tanah Kematian. Dewa Osiris memegang kunci ke surga dan neraka dan juga dikenal sebagai Kunci Kehidupan. Dunia Bawah diyakini sebagai tempat regenerasi di mana manusia bisa mengubah elemen diri seperti makhluk yang lebih tinggi hingga mampu bepergian melalui stargate. Dewa Osiris digambarkan duduk di tengah-tengah danau, dalam Papyrus Ani disebut Danau Api. Kitab Kematian Mesir menyatakan bahwa tempat tersebut adalah wilayah peralihan antara Bumi dan Surga yang dijaga Dewa Thoth. Kemungkinan terletak dengan Piramida Besar dan Sphinx yang terkait dengan Pohon Kehidupan. Jiwa murni yang menyeberangi Lautan Api akan terjilat lidah api yang mengambil segala kotoran dalam jiwa. Dalam penggambaran Papyrus Ani, Lautan Api memancarkan getaran yang mengarah ke transformasi batin dan pemurnian jiwa. Tafsiran ini sama seperti dalam Islam, ketika ruh manusia berjalan menuju surga maka mereka harus melintasi jembatan yang berada diatas neraka dengan api yang menjilat manusia kotor. Bibliografi 1. The Canopus Revelation: The Stargate of the Gods and the Ark of Osiris, karya Philip Coppens 2. The Egyptian Book of the Dead: The Book of Going Forth by Day, editor oleh Eva Von Dassow, Raymond Faulkner, Carol Andrews, Ogden Goelet 3. Myths from Mesopotamia: Creation, the Flood, Gilgamesh, and Others. Translasi oleh Stephanie Dalley 4. Prose Edda from 1847, Painted by Oluf Olufsen Bagge via Wikipedia 5. Daniel refuse kingsfood, painted by O.A. Stemler via Wikipedia Raja Nebukadnezar, Penjahat Besar Dalam Sejarah Alkitab Author: Cutpen | Posted on April 3, 2012 • Raja Nebukadnezar (Nebuchadnezzar), seorang pemimpin dari Kasdim, kakaisaran yang juga dikenal sebagai Neo Babilonia, dan tercatat sebagai penjahat besar dalam Alkitab melalui militer tiada banding serta kekuatan politik tak terkalahkan selama 70 tahun. Sebuah catatan Gregory Elder, seorang professor of History and Humanities at Riverside Community College, untuk mengenal lebih dekat tentang kepemimpinan Raja Nebukadnezar. Siapakah Raja Nebukadnezar? Raja Nebukadnezar lahir sekitar tahun 630 SM dan meninggal diusia 68 tahun sekitar 562 SM. Raja Nebukadnezar, pemimpin yang paling kuat di dinasti Babilonia dan terkenal karena kemegahan ibukotanya, ahli politik, kekuatan militer yang hebat, perannya sebagai ‘penjahat terbesar’ dalam sejarah Alkitab, dan ramalan mimpi yang mengejutkan. Daniel interpreting Nebuchadnezzar’s dream / Credit: W. A. Spicer via Wikipedia Raja Nebukadnezar adalah anak tertua dari Nabopolassar yang sekaligus sebagai pendiri Kekaisaran Kasdim. Setelah menjabat sebagai pemimpin militer, Nebukadnezar menjadi raja setelah kematian ayahnya pada bulan Agustus 605 SM. Dengan menikahi putri Cyaxares, Raja Nebukadnezar menyatukan dinasti Median dan Babilonia. Masa pemerintahan Raja Nebukadnezar, Babilon merupakan kota terbesar di dunia. Diperkirakan luas Babilon mencakup lebih dari 1,000 atau 2,500 hektar, dengan Sungai Efrat mengalir melewatinya. Puing-puing itu masih bisa ditemukan disekitar negara Irak saat ini. Raja Nebukadnezar lebih dikenal pelajar Alkitab dalam menaklukkan kerajaan selatan Yehuda, sebuah kerajaan bagian utara Israel yang sudah hilang dan dideportasi lebih dari satu abad sebelumnya oleh orang Asyur. Tahun 586 SM, pasukan Babilonia menguasai tanah, menghancurkan kota Yerusalem, menjarah dan membakar Kuil asli yang dibangun oleh Sulaiman, dan menangkap beberapa orang sebagai tahanan Babilonia. Raja Nebukadnezar diriwayatkan dalam pembangunan Taman Gantung Babilonia untuk Amytis (istrinya) yang mengingatkan Amytis tentang tanah kelahiran di Median, Persia. Dia juga tercatat dalam pembangunan Gerbang Ishtar, salah satu dari delapan gerbang menuju kota Babilonia. Kekuatan Raja Nebukadnezar Di Timur Tengah Sebagai seorang pangeran, Nebukadnezar berjuang dalam perang ayahnya dan memenangkan kemenangan dan menentukan atas nasib bangsa Asyur dan Mesir. Dua kemenangan pertempuran membuatnya menjadi ‘orang besar’ pada zaman itu. Sedangkan di Tanah Suci, ayahnya meninggal dan Nebukadnezar menyeberangi gurun untuk mengambil tahta yang menyatakan diri sebagai Raja di Babilonia pada 6 September tahun 605 SM. Fakta ini seharusnya menjadi bukti bagi kota-kota di Levant untuk menghormati Raja Nebukadnezar, tapi hal ini tidak terjadi. Damaskus, Tirus dan Sidon dibawah pemerintahannya, seperti yang dilakukan Raja Yehuda, Jehoiakim (Yoyakim). Ketika Raja Ashkelon menolak berada dibawah pemerintahan Raja Nebukadnezar, maka dengan segera Raja Ashkelon dihabisi. Namun di balik loyalitas pergeseran raja Timur Tengah tetap mempertanyakan tentang kesetiaan kepada Tuhan bangsa Ibrani. Raja Jehoiakim mungkin telah meninggalkan Tuhan, menunjukkan dirinya telah menyembah berhala. Menikah, perjanjian politik dan transaksi bisnis, semua disegel dengan pihak yang menghormati Dewa-dewa lain. Tetapi untuk para pengikut Tuhan bangsa Israel, hal ini tidak dapat diterima. Ini sebuah toleransi paganisme yang dilakukan raja-raja Yehuda dan Israel memiliki kebijakan didalam Alkitab Ibrani. Ketika Raja Jehoiakim menarik loyalitas politiknya dari Babilonia selama tiga tahun, militer Babilonia mengepung kota dan raja Ibrani meninggal. Jehoiachin, seorang putra Raja berusia 18-tahun yang memerintah Israel selama tiga bulan. Raja muda dan bijaksana memilih untuk menyerah, dan dibawa ke pengasingan beserta jarahan militer Babilonia. Pamannya, raja tua saudara Zedekia, ditempatkan di atas takhta sebagai boneka Ibrani dibawah pemerintahan Babilonia. Beberapa tahun kemudian, ketika beberapa raja-raja kecil memberontak terhadap Babilonia, Raja Zedekia mendukung mereka terhadap saran yang kuat dari nabi Yeremia. Pada tahun 587 SM, Raja Nebukadnezar kembali ke kota Yerusalem untuk terakhir kalinya. Pemberontakan Nebukadnezar Kerajaan Kecil Terhadap Kepemimpinan Raja Hari-hari terakhir Raja Zedekiah di kerajaan Yehuda (Judah) sebagai raja terakhir yang memerintah kota Yerusalem (ketika raja Babilonia mengepung kota dan siap menempatkan penduduk kota di ujung pedangnya), Raja Zedekiah telah memutuskan untuk tidak tunduk kepada Raja Nebukadnezar, membentuk aliansi dengan raja-raja kecil dalam melawan Babilonia. Waktu itu Raja Zedekia berpikir bahwa hal tersebut masuk akal dalam melawan kekuatan militer Babilonia, tapi membawanya pada kematian. Raja Zedekiah berusaha melarikan diri dari pengepungan dan ditawan. Zedekiah melihat anak-anaknya dibantai di depan mata, matanya sendiri kemudian dibakar dengan besi panas merah dan dia dibawa pergi dalam keadaan dirantai, di penjara pengasingan. Murka Raja Nebukadnezar di kota Yerusalem sangat menghancurkan. Kota Yerusalem diserang dan dihukum melalui pedang dengan ‘pembantaian’ yang mengerikan. Kuil kuno Sulaiman dijarah dan dibakar, semua orang di kota Yerusalem dan daerah sekitarnya yang bernilai ekonomi (seperti tukang batu, pengrajin, musisi, dan terdidik) berbaris menuju ke pengasingan pada tahun 587 SM. Sebuah deportasi umum yang dilakukan Raja Nebukadnezar , mengambil siapa saja yang mungkin memiliki nilai sebagai budak, mungkin bekisar lebih dari 500 orang. Nebukadnezar Tinggalkan Tahta, Raja Gila Selama Tujuh Tahun Author: Cutpen | Posted on April 8, 2012 • Raja Neo-Babilonia menjadi gila selama tujuh tahun, Nebukadnezar meninggalkan tahtanya kepada orang lain tetapi kembali sebagai raja setelah tujuh tahun berlalu dan kewarasannya dipulihkan. Adakah catatan sejarah dari peristiwa tersebut? Nebukadnezar Gila, Sejarawan Bergantung Pada Alkitab Masalah yang dialami sejarawan bahwa mereka tidak menemukan bukti dari peristiwa kitab suci. Umumnya mereka terlalu dekat dengan fakta alkitab dan terutama karena mereka memiliki prasangka keagamaan yang jelas. Sejarawan agama dan para arkeolog telah memberlakukan catatan Alkitabiah sebagai bentuk “fiksi mitologis.” Maka kita akan menggali lebih jauh tentang pendapat sejarawan mengenai masa tujuh tahun Nebukadnezar, menurut Merrill F.Unger dan sejarawan agama dalam artikel singkat “Babylon” dan “Chronology“, bahwa Raja Nebukadnezar memiliki misteri besar didalam dirinya tentang masa 7 (tujuh) tahun menjadi gila, atau Raja Nebukadnezar hanya berganti nama. Penulisan Sejarah Nebukadnezar Belum Jelas Dalam pernyataan mereka, Nabonidus adalah penguasa terakhir dari kekaisaran NeoBabilonia (tahun 556-539 SM). Dia disebut Nabunaid dalam catatan sejarah Belsyazar, tokoh yang begitu menonjol yang dikaitkan secara hukum dari tahun ketiga penangkapan pemimpin Babilonia oleh Cyrus, Kekaisaran Persia (tahun 539 SM). Tidak ada dokumen, artifak, maupun fosil dari Babilonia yang menegaskan bahwa Belsyazar adalah putra Nabunaid pada saat jatuhnya Babilonia, tidak ada bukti positif terhadap partisipasinya dalam peristiwa ini. Karena Babilonia tidak memiliki kekuatan militer dunia ketika ditaklukkan Cyrus tahun 539, tidak ada dokumen Babilonia yang memberikan rincian tentang pertempuran itu. Beberapa kunci alkitabiah bisa mengungkapkan kebenaran, tapi setelah pendapat mereka disatukan dengan fakta-fakta sejarah yang diperoleh sejarawan agama dan bukti arkeolog. Kesalahan Sejarawan Dalam Memperhitungkan Waktu Nebukadnezar Tujuh puluh tahun ditentukan bukan untuk menyebutkan total waktu orang Israel dalam penangkaran, melainkan menyebutkan bangsa yang teraniaya dan Raja Babilonia. Dari tahun 587 SM sampai pada serangan Cyrus hingga akhir penangkaran tahun 538 SM, masa itu hanya berkisar 50 tahun. Sebenarnya tidak ada penjelasan periode 70 tahun yang akurat, apalagi sesuai dengan faktafakta Alkitab yang mengungkapkan bahwa ini bukan tujuh puluh tahun penangkaran, bukan pula total waktu pemerintahan Nebukadnezar atas bangsa-bangsa di sekitar Babilonia. Waktu 70 tahun merupakan kekuasaan Babilonia hingga akhir kehancurannya. Meskipun terjemahan kitab kuno mengikuti bahasa Ibrani Masoretik yang cukup akurat, apakah catatan Alkitab bertentangan dengan sejarah dan kitab suci lain? Jadi, kemungkinan bahwa ayat ini telah disalah artikan melalui transkripsi. Terjemahan bahasa Inggris Lancelot Brenton dari Septuaginta Yunani merupakan terjemahan awal dari tulisan suci Ibrani asli. Sejarah membuktikan, total panjang yang membinasakan Yaravsalem (Yerusalem) paling lama berkisar 50 tahun. Referensi 70 tahun ditentukan terhadap kedua raja Babilonia dari awal hingga akhir. Dengan asumsi bahwa Nebukadnezar adalah seorang jenderal muda sekitar 18 tahun ketika ia pertama kali mengalahkan Asyur dan Nekho tahun 609 SM, Nebukadnezar berusia 88 tahun pada saat kejatuhan Babilonia. Nebukadnezar berusia sekitar 70 tahun ketika waras dan tahta dipindahkan diusia 63 tahun. Dia berusia 23 tahun ketika menjadi Raja tunggal atas Babilonia saat kematian Nabopolassar. Pergantian Nama Nebukadnezar Selama Tujuh Tahun Menurut sejarah Babilonia dan catatan Kitab Suci, Nabonidus dan Nebukadnezar memiliki seorang ayah bernama Belsazzar. Dan ini memungkinkan satu hal bahwa Nabonidus adalah Nebukadnezar, dengan nama baru dan berbeda, yang jelas diasumsikan setelah tujuh tahun peralihan masa gila Raja Nebukadnezar. Nebuchadnezzar / Credit: William Blake via Wikipedia Dalam alkitab, sering menyerukan perubahan nama ketika perubahan besar terjadi pada kerakter tertentu. Tidak hanya memiliki kesamaan yang unik antara kedua nama ini, mengungkapkan fakta mereka berdua berasal dari pikiran yang sama. Perhatikan juga kesamaan antara nama Nabonidus, seperti pasca peralihan pemerintahan Nebukadnezar yang disebut dalam Tawarikh Babilonia, dan Nabopolassar. Sejarah tidak mencatat masa tujuh tahun sebagai masa ‘gila’ Raja Nebukadnezar. Sejarawan telah tersesat karena tertanam prasangka dan landasan terhadap ayat Alkitab sebagai sumber sejarah. Para sejarawan menganggap Raja Nebukadnezar telah meninggal pada awal tujuh tahun masa-masa gila. Perubahan nama Nabonidus dari Nebukadnezar tercermin kerendahan hati dan perubahan karakter, terbawa oleh pengalaman gila selama tujuh tahun ketika ia hidup seperti binatang di ladang. Ulama, sejarawan agama, arkeolog, dan pelajar, telah melewatkan kebenaran tunggal tentang fakta Nebukadnezar yang telah diberikan suatu bentuk kegilaan, ketidakmampuan untuk mengenali dan memahami kebenaran sejarah sebagaimana terungkap dalam Kitab Suci.