pengumuman - Sinode Gereja Bethany Indonesia

advertisement
POKOK DOA SYAFAAT
Dukung Dalam Doa:
1. Kesehatan dan Pelayanan Bapak Bethany Pdt. Abraham Alex Tanuseputra.
2. Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Prof.Dr.Ir.Bambang Yudho,
D.Th.,M.Sc.Ph.D beserta Keluarga kiranya hikmat, rahmat dan Pimpinan
Tuhan senantiasa menyertai di dalam pelayanan dan segala hal yang
dikerjakan.
3. Segenap Pegurus Majelis Pekerja Sinode (MPS) dan Majelis Pekerja Daerah
(MPD) kiranya pimpinan Tuhan hikmat marifat dan pimpinan Roh Kudus
senantiasa menyertai.
4. Gereja-Gereja Bethany, Gembala, Pengerja dan seluruh jemaat mulai dari
Sabang sampai Merauke.
Pokok – Pokok Doa Untuk Kebutuhan Gereja Masing Masing
MAKALAH FAMILY ALTAR
SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA
Motto FA : Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama &
Memenangkan Jiwa
Edisi: Minggu ke-3 (19 Desember 2016)
YESUS : 100% Allah, 100% manusia
1 Timotius 2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Ayat tersebut di atas, menyatakan tentang keilahian dan kemanusiaan Yesus
Kristus, yang menjadi Pengantara antara Allah dan manusia (Ibr. 7:22; 8:6; 9:15;
12:24). Pribadi inilah yang menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi umat manusia.
(1 Tim. 2:6), yaitu kesaksian tentang Yesus Kristus, yang sepenuhnya Allah dan
sepenuhnya manusia, menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua manusia.
A. 100% Allah artinya :
Yoh. 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Karena Yesus berasal dari (Roh) Allah dan bukan dari (benih) manusia (Adam)
karena tidak punya ayah biologis secara jasmani (manusia) (Yoh 3:16). Tanda dari KeAllah-an Yesus Kristus dapat dilihat dari :
- Yesus menyandang gelar Ilahi yang disebut “Firman” (O Logos) (Yoh 1:1, 14, 18).
- Yesus disebut sebagai “Anak Allah” (Mat.14:33, 16:16-17, Mrk.1:1, Yoh.1:18).
Yohanes menyebut sebagai Anak Tunggal Bapa sebanyak lima kali (Yoh.1:14, 18;
3:16,18; I Yoh. 4:9). Dalam kitab Wahyu beberapa kali disebut sebagai “Alfa dan
Omega”, nama Allah yang hanya boleh dikenakan Allah sendiri (Why.1:8; 21:6;
22:13).
- Yesus memiliki sifat dan hakikat Allah. Hal ini dibuktikan dengan perkataan Yesus
kepada orang-orang Yahudi (Yoh. 5:18, Kol. 1:17). Pernyataan-Nya ini dengan jelas
mengungkapkan keberadaan-Nya yang kekal, sama dengan Allah. Bahkan penulis
Ibrani meneguhkan kekekalan Yesus Kristus (Ibr. 13:8), bahwa Yesus berkuasa
memberikan hidup kekal (Yoh. 5:21, 26; 11:25; 14:6) yang hanya bisa diberikan
oleh Allah sendiri.
- Yesus menyatakan bahwa “Dia dan Bapa adalah satu”, artinya apa yang dimiliki
Allah (Bapa) adalah milik-Nya juga (Yoh. 10:30, 38; Kol. 2:2, 3, 9). Kesatuan antara
Allah Bapa dan Anak juga dibuktikan dengan sifat Yesus: “mahakuasa” (Mat.
28:18; Yoh. 3:35; 17:2; Ef. 1:20-21; 1 Ptr. 3:22) “mahatahu” (Yoh. 5:42; 6:64;
16:30; 21:6; Kis. 1:24; Ibr. 4:13; Why. 2:23), “mahaada” (Mat. 28:20; Kis. 18:10)
dan “mahasuci” (Ibr. 4:15; 1 Ptr. 2:22).
- Yesus setara dengan Allah dan Roh Kudus (Yoh.1:3; Kol.1:16-17; Ibr.1:2,10).
- Yesus berkuasa mengampuni orang berdosa (Mrk. 2:5,9-10), membangkitkan
orang mati (Yoh. 5:21; 6:10,54), menghakimi manusia (Mat. 25:31-46; Yoh.
5:22,27; Kis. 10:42).
B. 100% manusia artinya :
Filipi 2:6-8
(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8)
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus “hanya” mewarisi wujud, darah dan daging (the nature) dari manusia
(Maria) karena dilahirkan secara fisik oleh seorang wanita (Maria) tetapi Yesus tidak
mewarisi dosa manusia (Adam) karena bukan merupakan (garis) keturunan langsung
(secara biologis) dari Adam. Dia adalah sepenuhnya manusia tetapi “hanya” tidak
bisa berdosa atau berbuat dosa (Ibr. 4:15).
Tetapi ada satu hal yang membedakan Yesus dari kita manusia yaitu Dia
menerima kehidupannya langsung dari Bapa (sama seperti Adam pada waktu
diciptakan sampai dia jatuh dalam dosa). Sehingga kalau seandainya Yesus mendapat
kehidupan (yang berasal) dari Adam, Dia akan menjadi manusia berdosa, tetapi Yesus
bukan anak atau keturunan Adam melainkan Anak Bapa atau Keturunan Bapa.
Karena itu Yesus disebut “Manusia yang kedua atau Adam yang kedua atau Adam
yang terakhir” (I Kor 15:45-47).
Sebagai manusia, Yesus seperti Adam, menerima kehidupan yang berasal dari
Bapa (Yoh 5:26, Yoh 3:16), tetapi adam tidak dapat menjaga kehidupan yang Bapa
berikan (kebenaran & kekudusan) itu, sehingga Adam tidak bisa mewariskannya
kepada keturunannya (keturunan Adam lahir dalam “Dosa Turunan”). Tetapi dimana
Adam gagal, disitulah justru Yesus berhasil sehingga di dalam Yesus (kelahiran baru),
kita mewarisi kebenaran & kekudusan Yesus dan sama seperti Yesus, kita berhak
menjadi dan disebut anak Allah.
Ketika Yesus mati, yang dibunuh dan mati itu adalah tubuh manusia atau
kemanusiaan Yesus, bukan Sang Firman / The Word / Ho Logos atau ke Allah-an
Yesus, itu dibuktikan dengan kebangkitannya, dimana Dia bisa mengalahkan maut
sebagai Sang Firman yang Kekal (Yoh. 1:1).
Kesimpulan :
Yesus sebagai Anak Allah atau pribadi kedua dari Allah bukannya tinggal
menetap di sorga yang mulia dan kudus, tetapi Dia rela turun ke dunia menjadi
manusia. Dia datang untuk mengabarkan injil Kerajaan Allah, dan menyerahkan
nyawa-Nya sebagai tebusan untuk membebaskan manusia dari dosa (Fil. 2:8),
sehingga manusia bisa memperoleh bagian dalam Kerajaan-Nya itu.
Yesaya 54:3 “Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan
memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi."
Download