Tes 16 PF - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Tes 16 PF
Sejarah, Dasar Teori, Administrasi, dan
Interpretasi
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Ajeng Rahmatillah Z., M. Psi., Psikolog
Sejarah Singkat
• Penciptanya : Raymond B. Cattell
• Cattell mempelajari fisiologi dan psikologi
eksperimen (seperti, Pavlov, Thorndike, dan
Wundt).
• Dipengaruhi pula oleh teori kepribadian berasal
dari filsuf seperti Aristotle, Locke, dan Nietzche,
serta profesi medis seperti Sigmund Freud dan
Carl Jung
Sejarah Singkat (2)
• Cattell: masalah terbesar di dunia dipengaruhi
oleh temperamen dan motivasi manusia.
• Di universitas London, Cattell bekerja dengan
Charles Spearman yang mengembangkan
metode faktor analisis.
Dasar Teoritis
• Tujuan Cattell membuat 16 PF : untuk
menyediakan research based map yang
menyeluruh dari kepribadian normal.
• Cattell : memeriksa kepribadian dalam range
yang luas melibatkan roles dan states, pikiran
dan aksi, tingkah laku verbal dan non verbal,
kepribadian normal dan abnormal, dan
kemampuan serta variabel minat.
Dasar Teoritis (2)
• Cattell: untuk memajukan ilmu psikologi
sebagai ilmu pengetahuan, psikolog
memerlukan prosedur pengukuran ilmiah
untuk 3 domain berbeda dari karakteristik
manusia
Administrasi
• 16 PF dapat dengan mudah diadministrasikan
tinggal mengikuti instruksi yang ada pada tes.
Tidak ada batas waktu, tetapi biasanya
individu dapat menyelesaikannya sekitar 20.
INTERPRETASI
Faktor A
Skor Rendah:
• Cenderung bersikap kaku, keras kepala, suka
bersitegang, skeptis, dan menjauhkan diri dari
orang lain
• Lebih suka benda atau barang daripada orang
• Lebih suka bekerja sendiri dan menghindar
segala macam kompromi dalam bentuk apapun
• Menyukai ketepatan dan kaku dalam melakukan
pekerjaannya maupun dalam hubungan dengan
orang lain
Faktor A (2)
Skor Tinggi:
• Mudah untuk bekerja sama dengan orang lain
• Memiliki perhatian yang besar terhadap orang
lain
• Hatinya lembut, sikapnya ramah-tamah, dan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
• Menyukai pekerjaan yang berhubungan
dengan orang lain
Faktor B
Skor Rendah:
• Cenderung lambat dalam mempelajari sesuatu
yang baru
• Cenderung lambat dalam mengerti dan memahami
suatu persoalan
• Agak bodoh, segala sesuatu yang diberikan harus
bersifat konkret dan nyata.
• Mungkin kebodohannya merupakan pantulan dari
taraf kecerdasan yang tergolong rendah
• Atau mungkin mencerminkan adanya keburukan
dari fungsi berpikirnya yang disebabkan oleh
karena gangguan psikopatologis
Faktor B (2)
Skor Tinggi:
• Cepat dalam memahami dan mengerti ide-ide baru
• Orang yang pandai dan cerdas
• Faktor ini sangat berhubungan dengan tingkat
kebudayaan setempat dan juga tergantung dari
ketangkasan dari setiap individunya
• Yang memiliki skor tinggi pada faktor ini tidak
mengalami gangguan pada fungsi mentalnya,
dalam arti bahwa ia tidak menderita kondisi yang
patologis
Faktor C
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung memiliki derajat toleransi
yang rendah terhadap situasi yang tidak
memuaskannya, situasi yang berubah-ubah, dan
situasi yang tidak pasti
• Cenderung menghindari diri atau mengelakkan diri
dari tuntutan-tuntutan realitas yang diperlukan
• Seseorang yang mengalami kelelahan neurotis
• Emosional dan mudah jengkel
• Selalu merasa tidak puas
Faktor C (2)
Skor Tinggi:
• Secara emosional matang, stabil, dan mewakili
pandangan yang realistis terhadap kehidupan.
• Tenang, memiliki ego yang kuat, dan akan baik
sekali dalam menegakkan semangat kelompok
• Dalam menghadapi masalah emosional yang
sulit tampak tabah seperti orang yang pandai
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Faktor E
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung untuk mengalah pada
orang lain
• Orang yang patuh kepada orang lain dan
mudah merasa cocok dengan orang lain
• Seringkali menjadi tergantung pada orang lain
• Mudah mengakui kesalahannya
• Merasa cemas terhadap cara-cara yang tidak
benar. Perasaan ini menjadi suatu obsesi.
Faktor E (2)
Skor Tinggi:
• orang yang sikapnya tegas, berkeyakinan diri,
dan memiliki pemikiran independen
• cenderung menjadi seorang yang keras,
mempunya aturan pada diri sendiri
• cenderung bersikap menguasai atau mengatur
orang lain
• bersikap mengabaikan kekuasaan yang ada
Faktor F
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung menjadi terkekang,
pendiam, dan bersikap mawas diri
• Kadang-kadang ia dipandang sebagai orang yang
keras dan masam
• Sifatnya pesimis, terlalu tenang, dan berhati-hati
• Dipandang sebagai orang yang merasa puas dengan
dirinya sendiri
• Cenderung menjadi orang yang menenangkan dan
dapat dipercaya oleh orang lain
Faktor F (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang bersifat periang
• Tingkah lakunya aktif, banyak bicara, blakblakan, dan mengesankan
• Sifatnya gembira dan seolah-olah tidak ada
yang dipikirkan
• Mungkin pula ia adalah orang yang impulsif
dan cepat berubah tanpa diduga-duga
Faktor G
Skor Rendah:
• Cenderung mudah terombang-ambing di
dalam tujuan-tujuannya
• Sering kali tidak tetap dan kurang
bersemangat dalam mengerjakan usaha-usaha
yang dilakukan oleh kelompokna dan tuntutan
lingkungannya
• Ketidakterikatan dari pengaruh kelompok
dapat menimbulkan tingkah laku yang antisosial
Faktor G (2)
Skor Tinggi:
• Cenderung memiliki karakter yang cermat
• Orang yang tekun dan gigih
• Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
• Kehidupannya sudah terencana
• Lebih suka bekerja keras daripada bergurau
dengan rekan-rekannya
Faktor H
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung memiliki perasaan
malu, suka menghindari diri, berhati-hati,
sering merasa segan, dan kuper
• Memiliki perasaan rendah diri
• Pengekspresian diri terhambat
• Kurang menyukai suasana-suasana dan
kesempatan dimana banyak orang
• Kurang menaruh perhatian pada segala hal
yang terjadi di sekitarnya
Faktor H (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang berjiwa sosial
• Orang yang pemberani
• Siap mencoba sesuatu yang baru
• Tindakannya spontan dan berlebihan di dalam
respon-respon emosional
• Kurang memperhatikan hal-hal kecil, tidak
mempedulikan tanda bahaya, menghabiskan
banyak waktu untuk mengobrol atau
bersosialisasi
Faktor I
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung bersikap praktis,
realistis, independen, bertanggung jawab, dan
meragukan hal yang subjektif atau tahayul
• Tidak mudah terharu, hatinya keras, sinis, dan
seolah-olah puas dengan dirinya
• Dalam menjalankan tugas kelompok,
cenderung untuk bertindak praktis dan
realistis, dan tidak mendasari tindakannya
pada hal yang tidak masuk akal
Faktor I (2)
Skor Tinggi:
• Cenderung berhati lembut, suka berkhayal,
artistik, dan feminim
• Sering kali cenderung menuntut perhatian dan
bantuan dari orang lain
• Sering kali cenderung tidak sabaran,
dependen, dan tidak praktis
• Cenderung meperlambat prestasi kerja
kelompok dan cenderung untuk mengganggu
semangat kerja kelompok dengan
kecerewetannya dan tidak realistis
Faktor L
Skor Rendah:
• Orang yang cenderung bebas dari perasaan
cemburu
• Seorang yang mudah menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungannya
• Orang yang periang, tidak suka bersaing, dan
selalu memperhatikan tentang keadaan orang
lain
• Seorang anggota kelompok yang baik
Faktor L (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang memiliki sifat curiga, tidak percayaan,
merasa sangsi terhadap hal yang ada di dalam
dirinya
• Sering kali terlibat dengan egonya sendiri
• Memiliki pandangan sendiri dan sangat
memperhatikan hal yang ada di dalam dirinya,
yaitu kehidupan mentalnya
• Tingkah lakunya itu biasanya dilakukan dengan
sengaja
• Kurang menaruh perhatian pada orang lain
Faktor M
Skor Rendah:
• Orang yang bersahaja, sederhana, dan wajar
• Orang yang sentimentil dan simpel
• Bertindak lugu, sangat mudah untuk
menerima keadaan seperti apa adanya
• Tindakannya benar-benar wajar dan spontan
Faktor M (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang halus budi bahasanya
• Orang yang berpengalaman, keduniawian, dan
lihai
• Sering kali bertindak keras kepala dan analitis
• Pendekatan pada setiap situasi adalah tidak
sentimental tetapi sinis
Faktor O
Skor Rendah:
• Orang yang memiliki sikap yang tenang
• Orang yang tidak mudah tergoncang oleh
ketegangan-ketegangan
• Orang yang matang, tidak cemas pada kepercayaan
dirinya dan terhadap kemampuannya untuk
menghadapi apapun
• Orang yang tabah dan ulet
• Perasaan tentram
• Dalam kelompok tampak kurang peka dan kurang
tanggao pada semua hal yang berlangsung
Faktor O (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang merasa tertekan, suka bermurung
diri, pencemas, penuh prasangka atau firasat,
suka memikirkan hal sedih
• Didalam menghadapi kesukaran-kesukaran, ia
cenderung merasakan kecemasan yang
kekanak-kanakan
• Merasa bahwa dirinya tidak diterima oleh
teman-temannya atau merasa bahwa dirinya
tidak bebas berpartisipasi dalam kelompok
Faktor Q1
Skor Rendah:
• Orang yang percaya pada apa yang telah diajari untuk diyakininya
dan pada apa yang telah dibuktikan kebenarannya, walaupun bila ia
menemui sesuatu yang lebih baik ia akan berubah juga
• Terhadap ide baru ia bersikap hati-hati dan curiga
• Oleh karena itu ia cenderung menentang dan menunda perubahan
• Cenderung hidup dalam tradisi-tradisi yang berlaku
• Sangat kolot dalam pandangannya
• Cenderung tidak menyukai pemikiran analitis yang intelektual
Faktor Q1 (2)
Skor Tinggi:
• Selalu memandang segala sesuatu secara
intelektual dan selalu meragukan persoalan yang
fundamental
• Bersikap ragu-ragu dan selalu mempertanyakan
tentang ide-ide, baik ide baru maupun ide lama
• Cenderung menjadi lebih baik bila diberitahu
daripada memperbincangkan soal salah-benar
• Cenderung bereksperimen didalam kehidupannya
dan lebih toleran pada perubahan
Faktor Q2
Skor Rendah:
• Orang yang menyiukai kerja sama dan
musyawarah dalam mencapai kata sepakat
bersama orang lain
• Orang yang menghendaki dan mengandalkan
restu dan pujian dari orang lain
• Orang yang selalu menyetujui pendapat
kelompok dan kurang memiliki ketetapan hati
sendiri
• Dalam berteman tidak pandang bulu karena
diperlukan dukungan dari orang lain
Faktor Q2 (2)
Skor Tinggi:
• Memiliki temperamen independen, orang yang
biasa memakai cara-cara, orang yang membuat
keputusan sendiri dan mengandalkan kekuatan
sendiri
• Cenderung untuk mengabaikan pendapat orang
lain walaupun hal ini tidak selalu berarti bahwa ia
dominan di dalam hubungan dengan orang lain
• Bukan orang yang tidak menyukai orang lain, tetapi
semata-mata tidak memerlukan persetujuan atau
dukungan orang lain
Faktor Q3
Skor Rendah:
• Orang yang tidak menghiraukan tuntutan
sosial yang berlaku
• Orang yang tidak terlampau banyak menaruh
perhatian, tidak teliti, dan tidak cermat
• Orang yang cenderung terganggu dalam
penyesuaian diri
Faktor Q3 (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang memiliki kontrol diri yang kuat
terhadap emosinya maupun terhadap tingkah
laku pada umumnya
• Orang yang sangat memperhatikan reputasi
sosial
• Cenderung menjadi keras kepala
Faktor Q4
Skor Rendah:
• Orang yang tenang, tidak suka ribut, santai,
tenteram, dan merasa puas
• Dalam situasi tertentu keterlalupuasannya itu
dapat menimbulkan kemalasan dan
menurunkan prestasi
• Apabila perasaan sangat tegang maka prestasi
sekolahnya dan hasil kerjanya akan terganggu
Faktor Q4 (2)
Skor Tinggi:
• Orang yang cenderung merasa tegang, mudah
terangsang, mudah tergugah, gelisah, dan tidak
sabaran
• Sering kali merasa keletihan sehingga berbuat
lambat pun tidak mampu
• Didalam kelompok ia dianggap sebagai orang yang
tidak memiliki rasa persatuan, kurang tertib, dan
tidak memiliki sifat kepemimpinan
• Perasaan kecewanya ditunjukkan dengan dorongan
yang menggebu-gebu walaupun tidak sampai
meledak dan masih terkendali
Download