Penerapan model pembelajaran learning cycle 5 fase untuk

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Karena pendidikan
merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan
cita-cita luhur tersebut, maka secara operasional pembinaan dan
pembentukan generasi penerus bangsa dilaksanakan secara
menyeluruh oleh sekolah.
Model pembelajaran Learning Cycle yang diterapkan ini
terdiri dari 5 tahapan pembelajaran yang harus
dilakukan siswsa di dalam kelas. Kelima fase tersebut
adalah tahap pedahuluan (Engangement), tahap
eksplorasi (Exploration), tahap penjelasan
(Explanation), tahap elaborasi (Elaboration), dan
tahap evaluasi (Evaluation). Setiap tahap pada model
pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk terlibat
secara aktif dalam setiap proses pembelajaran. Dengan
keterlibatan tersebut, diharapkan permasalahan
pembelajaran kimia di kelas dapat teratasi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas,
maka penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu
“Apakah penerapan model Learning Cycle 5 dapat
meningkatkan hasil belajar kimia materi larutan elektrolit
dan non elektrolit pada siswa kelas X di SMA Negeri 1
Salahutu?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan
model pembelajaran Learning Cycle 5 fase dalam
meningkatkan hasil belajar kimia materi larutan elektrolit
dan non elektrolit pada siswa kelas X di SMA Negeri 1
salahutu.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.
Guru kimia dalam memilih model mengajar agar
sesuai dengan matei larutan elektrolit dan nonelektrolit
guna mencapai hasil belajar yang maksimal.
2.
Siswa kelas X SMA Negeri 1 Salahutu, agar dapat
terbiasa untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan
dapat menunjukkan keaktifannya dalam mencapai hasil
belajar yang maksimal khususnya pada konsep larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.
1.5. Penjelasan Istilah
Model Learning Cycle 5 fase adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran siklus merupakan salah satu model
pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang
pada mula-mula terdiri dari tiga tahap yaitu : eksplorasi,
pengenalan konsep, penerapan konsep (Throwbridge dan
Bybee : 1996)
2. Hasil belajar adalah proses penilaian yang dilakukan
menggambarkan hasil yang di capai oleh peserta didik
dengan kriteria penilaian yang diterapkan (Silverus 1991).
1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari 2 siklus di kelas X SMA Negeri 1
Salahutu dengan menerapkan model pembelajaran
Learning Cycle 5 fase pada konsep larutan elektrolit
dan non elektrolit, maka diperoleh data berupa nilainilai. Nilai-nilai tersebut, kemudian dianalisis untuk
melihat peningkatan hasil belajar yang dicapai.
1. Tingkat penguasaan siswa hasil tes awal
Untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki
siswa sebelum pelaksanaan tindakan, maka peneliti
memberikan tes awal. Menurut Suryosubroto (2002:
161), tes awal adalah tes kepada siswa mengenai bahan
yang akan diajarkan sebelum kegiatan belajar
mengajar dimulai.
Dengan demikian, data kualifikasi tingkat penguasaan
siswa pada hasil tes awal ditunjukkan pada Tabel 4.2
Derajat
penguasaan
Frekuensi
Persentase
Kualifikasi
80 - 100
66 - 79
56 - 65
40 - 55
< 39
3
2
9
11
12
8
36
44
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, maka secara keseluruhan
hasil tes awal menunjukkan bahwa terdapat 21 siswa yang
berada nilainya <65 (KKM), sedangkan 4 siswa lainnya
telah tuntas (nilainya >65).
2. Tinjauan hasil belajar siswa
Nilai hasil belajar siswa dalam penelitian ini
didapatkan dari penjumlahan 25% nilai aspek
psikomotor, 25% nilai aspek afektif, dan 50% nilai
aspek kognitif. Setelah memperoleh nilai hasil belajar
siswa, maka nilai-nilai tersebut kemudian dianalisis
dan ditabulasikan berdasarkan distribusi frekuensi
yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini.
Derajat
penguasaan
Frekuensi
Persentase
Kualifikasi
80 - 100
66 - 79
56 - 65
40 - 55
< 39
14
8
3
-
56
32
12
-
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa siswa secara keseluruhan telah mencapai nilai KKM
yang ditentukan, yaitu ≥65. Dengan demikian, seluruh siswa
kelas X2 SMA Negeri 1 Salahutu dianggap telah tuntas dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada konsep larutan
elektrolit dan non elektrolit.
4.2. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung
dengan dua siklus dan dilaksanakan mulai dari tanggal
14 Januari – 14 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Salahutu.
Untuk lebih jelasnya, pembahasan tiap-tiap siklusnya
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Siklus 1 (Pertemuan Pertama)
Pelaksanaan siklus 1, dimulai pada tanggal 14 Januari – 26
Januari 2013. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan tindakan
siklus 1 diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah merencanakan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 yang
berlangsung tanggal 15 Januari – 19 Januari 2013. Pada
kegiatan ini, peneliti dan guru bidang studi membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan cara
mengoptimalkan gaya belajar siswa melalui model
pembelajaran Learning Cycle 5 Fase, mengikuti prosedur
yang telah disusun pada perencanaan. Pembelajaran
dengan model pembelajaran ini terdiri dari 5 fase, yaitu
tahap pembangkitan minat (engagement), eksplorasi
(exploration), penjelasan (explanation), elaborasi
(elaboration), dan evaluasi (evaluation). Kegiatan
pembelajaran ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2013.
mempresentasikan hasil temuan mereka pada tahap sebelumnya
dengan cara menunjuk salah satu dari anggota kelompok untuk
mempresentasikannya.
Tahap keempat atau tahap elaborasi (Elaboration) dilakukan dengan
cara mengarahkan dan membimbing siswa untuk menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam LKS.
Tahap terakhir atau evaluasi (Evaluation), guru melakukan tanya jawab
dengan siswa seputar materi yang telah dipelajari. Siswa yang bertanya
dan menjawab ditentukan oleh guru. Apabila terdapat pertanyaan yang
tidak dapat diselesaikan oleh siswa, maka guru akan menyelesaikannya
dengan cara menjelaskan secara langsung kepada seluruh siswa.
Kemudian guru akan menunjuk beberapa siswa untuk membuat
kesimpulan. Setelah semua kegiatan tersebut dilakuakan, maka guru
akan menginformasikan tentang kegiatan post test pada pertemuan
berikutnya. Hal ini dilakukan untuk melengkapi salah satu kriteria
penilaian hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit. Dengan memberikan informasi tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah guru menyudahi pembelajaran dengan mengucap
salam yang dijawab oleh seluruh siswa.
i. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung, tindakan yang diberikan pada siklus 2
terlihat lebih optimal. Hal ini terlihat dari sebagian besar
atau keseluruhan siswa yang telah berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, hasil observasi
psikomotor dan afektif yang diperoleh siswa juga jauh
lebih baik daripada pembelajaran pada siklus
sebelumnya.
ii. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus ini menyatakan bahwa
keseluruhan siswa telah mampu beradaptasi dengan
model pembelajaran ini, sehingga siswa secara
keseluruhan telah berpartisipasi aktif selama kegiatan
pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase
dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil
belajar konsep larutan elektrolit dan non elektrolit pada
siswa kelas X2 di SMA Negeri 1 Salahutu. Hal ini terlihat
dari frekuensi penilaian hasil belajar siswa yang diperoleh
dari pelaksanaan siklus 1 hingga siklus 2, yaitu terdapat 14
siswa pada kualifikasi sangat baik, 8 siswa berada pada
kualifikasi baik, dan 3 siswa lainnya berada pada kualifikasi
sangat baik.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :

Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5
Fase perlu diterapkan oleh guru dalam pembelajaran
kimia untuk meningkatkan hasil belajar kimia konsep
larutan elektrolit dan non elektrolit.

Untuk peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan
penelitian tentang penerapan model pembelajaran
Learning Cycle 5 Fase pada konsep-konsep kimia
Download