statistik dan statistika

advertisement
Bab 1 ● Statistik & Statistika
BAB I
Statistik Bisnis
STATISTIK DAN STATISTIKA
Kompetensi Dasar
Mampu menerapkan konsep statistik dalam aplikasi bisnis
Indikator
Kognitif
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi statistik.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi statistika.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan statistik dengan bisnis.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai skala pengukuran
5. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh berbagai jenis data.
Psikomotor
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi statistik secara lisan di depan
kelas.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi statistika secara
lisan di depan kelas.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan statistik dengan bisnis
secara lisan di depan kelas.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai jenis data secara lisan di
depan kelas.
5. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh berbagai jenis data secara
lisan di depan kelas.
Afektif
1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi jujur, peduli, dan
tanggungjawab
2. Mengembangkan keterampilan sosial, menjadi pendengar yang
baik, berpendapat, dan bertanya.
Pengalaman Belajar
1. Mahasiswa mendengarkan secara aktif materi yang dijelaskan
dosen.
Statistik Bisnis | 4
Bab 1 ● Statistik & Statistika
2. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi statistik, statistika, hubungan
statistik dengan bisnis, berbagai jenis data beserta contohnya secara
lisan di depan kelas.
3. Mahasiswa mendiskusikan hubungan antara statistik dengan bisnis.
Materi Pokok
1. Konsep statistik dan statistika.
2. Hubungan statistik dengan bisnis.
3. Teknik Statistik
4. Istilah-istilah dalam statistik
5. Jenis-jenis data
6. Populasi dan sampel
7. Variabel penelitian
Statistik Bisnis | 5
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Uraian Materi
1.1 DEFINISI
D
alam pembahasan statistik terdapat dua istilah yang sering
digunakan dan terkadang terdapat kerancuan umum, yaitu antara
statistika dan statistik. Kedua istilah tersebut mengacu pada dua kata
dalam bahasa Inggris yaitu statistics dan statistic.
Statistik didefinisikan sebagai sebuah teknik-teknik pengolahan
data kuantitatif atau data yang berupa angka. (Martono 2010)
Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasikan data menjadi informasi untuk
membantu pengambilan keputusan yang efektif. (Purwanto S. K. 2012)
Demikianlah statistika bekerja mulai dari mengumpulkan data,
menyajikan data, dan menganalisis serta menginterpretasikan data.
Seterusnya Anda akan belajar bagaimana statistika berproses sehingga
data yang ada memberikan makna bagi pengambilan keputusan yang
tepat di berbagai bidang kehidupan (Purwanto S. K. 2012)
1.2 HUBUNGAN STATISTIK
DAN
BISNIS
Statistik mempunyai kegunaan yang luas dalam bisnis dan bidangbidang lainnya. Statistika dipergunakan dalam pemasaran, akuntansi,
manajemen, pengawasan mutu, melihat kepuasan konsumen, dan
sebagainya (Purwanto S. K. 2012).
Berikut beberapa pihak yang berkepentingan dengan statistika
terkait dengan bidang bisnis, manajemen, akuntansi, dan keuangan.
Statistik Bisnis | 6
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Pengguna
Statistika
Manajemen
Masalah yang Dihadapi
1
2
3
4
Penentuan struktur gaji, pesangon, dan tunjangan karyawan.
Penentuan jumlah persediaan barang, barang dalam proses, dan barang jadi
Evaluasi produktivitas karyawan
Evaluasi kinerja perusahaan
Akuntansi
1 Penentuan standar audit barang dan jasa
2 Penentuan depresiasi dan apresiasi barang dan jasa
3 Analisis rasio keuangan perusahaan
Pemasaran
1
2
3
4
Penelitian dan pengembangan produk
Analisis potensi pasar, segmentasi pasar, dan diskriminasi pasar
Ramalan penjualan
Efektifitas kegiatan promosi penjualan
Keuangan
1
2
3
4
Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku buga, dan reksadana
Tingkat pengembalian investasi beberapa sektor ekonomi
Analisis pertumbuhan laba dan cadangan usaha
Analisis resiko setiap usaha
Ekonomi
Pembangunan
Agribisnis
1 Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga
2 Pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran serta kemiskinan
3 Indeks harga konsumen dan perdagangan besar
1
2
3
4
Analisis produksi tanaman, ternak, ikan dan kehutanan
Kelayakan usaha dan skala ekonomi
Manajemen produksi agribisnis
Analisis ekspor dan impor produk pertanian
Saat ini statistik memegang peranan penting dalam manajemen
lembaga-lembaga bisnis antara lain sebagai alat perumusan perencanaan,
alat pengendalian, dan sebagai dasar evaluasi kerja.
Setiap
usaha
yang
dilakukan
oleh
lembaga
bisnis
tentu
membutuhkan perencanaan yang matang. Data diperlukan dalam proses
perencanan agar apa yang direncanakan sesuai dengan kemampuan yang
ada. Suatu perencanaan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada
merupakan perencanaan yang sukar dilaksanakan. Data hasil ramalan
akan memberikan gambaran mengenai sesuatu di masa yang akan datang
termasuk gambaran tentang kemampuan. Misalnya, perencanaan produksi
Statistik Bisnis | 7
Bab 1 ● Statistik & Statistika
harus selalu disesuaikan dengan kemampuan menjual yang dicerminkan
dengan ramalan penjualan, perencanaan daerah pemasaran harus
disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat yang tercermin dalam
ramalan daya beli. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat
sebaik mungkin. Hal ini disebabkan karena statistik dengan analisis
korelasinya akan mempertimbangkan seberapa besar hubungan antara
masing-masing variabel yang akan diramalkan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Perencanaan berkaitan dengan masa yang akan datang dan
dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian. Sehingga dalam pelaksanaannya,
dapat terjadi pula ketidaksesuaian dengan apa yang telah direncanakan.
Disini statistik berperan sebagai alat pengendalian/pengawasan. Dengan
statistik perubahan yang akan terjadi dapat diatasi sedini mungkin. Para
manajer juga dapat mengambil keputusan yang lebih baik dengan data
statistik karena gambaran tentang perusahaan bisa diketahui trendnya.
Pengendalian/pengawasan pada dasarnya merupakan kegiatan untuk
memastikan bahwa pelaksanaan sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian maka dapat segera dilakukan
tindakan evaluasi kerja. Sebagai comtoh data statistik dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan,
jumlah penjualan, persentase barang yang laku dan barang yang tidak
laku, lama waktu yang diperlukan untuk mengerahkan produk, frekuensi
pembeli membeli produk, serta tingkat kepuasaan konsumen terhadap
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Apabila hasil analisa dari
data-data tersebut tidak sesuai dengan perencanaan perusahaan, maka
pimpinan peruasahaan atau para manajer dapat membuat suatu keputusan
agar output yang disailkan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Tidak semua data bisa dipakai sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh manejer perusahaan karena data itu sendiri memiliki
syarat-syarat tertentu untuk dapat dikatakan sebagai data yang baik dan
Statistik Bisnis | 8
Bab 1 ● Statistik & Statistika
layak untuk dijadikan dasar dalam analisis statistik nantinya. Data yang
salah apabila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka
keputusan yang diambil juga akan salah. Menurut J. Suprantoada 5 syarat
yang harus dipenuhi oleh suatu data agar bisa dikatakan sebagai data yang
baik, yaitu obyektif, representative (mewakili), kesalahan baku (standar
baku) kecil, tepat waktu (up to date), dan relevan.
Berbagai penggunaan statistik dalam berbagai bidang dengan
gambaran permasalahan yang dapat diselesaikan ditampilkan pada Tabel
1.1 berikut:
Pengguna
Statistika
Manajemen
Masalah yang Dihadapi
1
2
3
4
Penentuan struktur gaji, pesangon, dan tunjangan karyawan.
Penentuan jumlah persediaan barang, barang dalam proses, dan barang jadi
Evaluasi produktivitas karyawan
Evaluasi kinerja perusahaan
Akuntansi
1 Penentuan standar audit barang dan jasa
2 Penentuan depresiasi dan apresiasi barang dan jasa
3 Analisis rasio keuangan perusahaan
Pemasaran
1
2
3
4
Penelitian dan pengembangan produk
Analisis potensi pasar, segmentasi pasar, dan diskriminasi pasar
Ramalan penjualan
Efektifitas kegiatan promosi penjualan
Keuangan
1
2
3
4
Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku buga, dan reksadana
Tingkat pengembalian investasi beberapa sektor ekonomi
Analisis pertumbuhan laba dan cadangan usaha
Analisis resiko setiap usaha
Ekonomi
Pembangunan
Agribisnis
1 Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga
2 Pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran serta kemiskinan
3 Indeks harga konsumen dan perdagangan besar
1
2
3
4
Analisis produksi tanaman, ternak, ikan dan kehutanan
Kelayakan usaha dan skala ekonomi
Manajemen produksi agribisnis
Analisis ekspor dan impor produk pertanian
Tabel 1. 1 Penggunaan Statistik dalam Berbagai Bidang
Statistik Bisnis | 9
Bab 1 ● Statistik & Statistika
1.3 TEKNIK STATISTIK
Untuk menjalankan fungsi statistika dalam pengambilan keputusan,
digunakan dua teknik statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Selanjutnya statistik inferensial dapat dibedakan menjadi
statistik parametris dan non parametris.
Statistik diskriptif
Statistik diskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan
menjadi sebuah informasi. Penyajian data dapat berbentuk tabel, diagram,
ukuran, dan gambar. (Purwanto S. K. 2012)
Statistik diskriptif menggunakan metode data numerik dan grafik
untuk mencari pola dalam suatu kumpulan data, meringkas informasi
yang terungkap dalam suatu kumpulan data, dan menyajikan informasi itu
dalam bentuk yang layak. (McClave 2010)
Statistik induktif (inferensial)
Statistik induktif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui
tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan
menganalisis dan menginterpretasikan data menjadi sebuah kesimpulan.
(Purwanto S. K. 2012)
Statistik inferensial adalah menggunakan data sampel untuk
membuat perkiraan, keputusan, prediksi atau generalisasi lain tentang
kumpulan data yang lebih besar. (McClave 2010)
Penggunaan istilah statistik induktif dan inferensial pada dasarnya
adalah sama sehingga dapat dikatakan dua istilah tersebut dapat dipakai
salah satu.
Statistik inferensial atau induktif terbagi menjadi dua bagian yaitu
statistik parametris dan statistik non parametris.
Statistik Bisnis | 10
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau
rasio yang diambil dari populasi yang berdistibusi normal (Martono
2010).
Statistik non-parametris digunakan untuk menganalisis data nominal
dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi (Martono 2010).
Statistika Deskriptif
Statistika
Statistika Parametris
Statistika Induktif
(inferensial)
Statistika Non Parametris
GAMBAR 1.1, DIAGRAM JENIS-JENIS STATISTIK
1.5 JENIS–JENIS DATA
Data dalam statistik dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Berdasarkan sumber data, terbagi data primer dan data sekunder
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objeknya,
misalnya harga saham diperoleh langsung dari tempat (Supranto
2010)
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam
bentuk yang sudah jadi berupa publikasi seperti IHSG (Indeks Harga
Statistik Bisnis | 11
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Saham Gabungan) yang dihitung oleh Bapepam, merupakan data
sekunder bagi perusahaan yang Go Public.
b. Berdasarkan jenis data, terbagi menjadi data Kualitatif dan
Kuantitatif, data kuantitatif terbagi menjadi data diskrit dan Kontinu.
·
·
·
·
JENIS KELAMIN
WARNA FAVORIT
ASAL DAERAH
DLL
DATA DISKRIT
·
·
·
JUMLAH KENDARAAN
JUMLAH KARYAWAN
DLL
DATA KONTINU
·
·
·
·
BERAT BADAN
JARAK KOTA
LUAS BANGUNAN
DLL
DATA
KUALITATIF
DATA
DATA
KUANTITATIF
Gambar 1. 2. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Data (Purwanto S. K. 2012)
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata
yang mengandung makna (Martono 2010).
Data kualitatif merupakan data non-angka (numerik) seperti jenis
kelamin, warna kesayangan, dan asal suku. Data kualitatif digunakan
apabila kita tertarik melihat proporsi atau bagian yang termasuk
dalam kategori. (Purwanto S. K. 2012)
Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka-angka (Martono
2010).

Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.

Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang
lainnya
c. Berdasarkan skala pengukuran, terbagi menjadi Data Nominal,
data Ordinal, Data Interval dan Data Rasio
Statistik Bisnis | 12
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Data berskala nominal
Istilah “nominal” berasal dari kata “name”, skala pengukuran
nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana. Skala
ini digunakan untuk mengklasifikasikan (menggolongkan) obyek –
obyek atau kejadian ke dalam kelompok (kategori) yang terpisah
untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri – ciri tertentu dari
obyek yang diamati (Martono 2010)
Skala nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana
angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label
saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa – apa. Istilah pengukuran
skala nominal umumnya digunakan untuk data atau objek yang hanya
dapat diklasifikasikan pada beberapa kategori. (Purwanto S. K. 2012)
Contoh : jenis kelamin terdiri dari 2 kategori: (1) Pria, (2) Wanita.
Angka (1) dan (2) hanya merupakan simbol yang digunakan untuk
membedakan kedua kategori jenis kelamin.
Data berskala ordinal
Skala ordinal memiliki semua karakteristik skala nominal,
perbedaannya, skala ini mempunyai urutan atau peringkat antar
kategori. Angka yang dipakai hanya menentukan posisi dalam suatu
seri yang urut, bukian nilai absolut, namun angka tersebut tidak bisa
ditambahkan, dikurangi, dikalikan maupun dibagi (tidak berlaku
operasi matematika). (Martono 2010)
Skala ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka–
angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal
digunakan untuk mengurutkan objek atau data yang terendah sampai
tertinggi atau sebaliknya. Skala ordinal hanyalah memberikan nilai
urutan atau rangking dan tidak menggambarkan nilai absolut.
(Purwanto S. K. 2012)
Statistik Bisnis | 13
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Contoh : tingkat kepuasan kerja karyawan. Karyawan pada peringkat
(1) memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dari pada
karyawan dengan peringkat (2), dst.
Data berskala interval
Skala interval memiliki semua karakteristik skala ordinal,
perbedaannya skala interval mempunyai satuan skala, atau satuan
pengukuran yang standar dan jarak antar kategori dapat diketahui.
Skala interval tidak mempunyai titik 0 (nol) yang sesungguhnya,
sehingga tidak berlaku operasi perbandingan, akan tetapi berlaku
operasi penjumlahan serta pengurangan. (Martono 2010)
Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada
klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran
ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang
sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. (Purwanto S. K.
2012)
Contoh : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F. Temperatur
00C - 100C memiliki rentang yang sama dengan temperatur 200C 300C. Oleh karena itu dapat dilakukan operasi metematika 100C +
100C = 200C. Akan tetapi tidak dapat dinyatakan bahwa benda dengan
suhu 200C memiliki ukuran panas 2 kali benda dengan suhu 100C.
Data berskala rasio
Istilah “nominal” berasal dari kata “name”, skala pengukuran
nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana. Skala
ini digunakan untuk mengklasifikasikan (menggolongkan) obyekobyek atau kejadian ke dalam kelompok (kategori) yang terpisah
untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari
obyek yang diamati. Kategori-kategori (kelompok) yang ada sudah
Statistik Bisnis | 14
Bab 1 ● Statistik & Statistika
didefinisikan sebelumnya dan dilambangkan dengan kata-kata, huruf
atau angka. (Martono 2010)
Skala rasio adalah skala yang mencakup smua skala yaitu
skala yang mencakup semua skala yaitu nominal, ordinal, dan interval
di samping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek
yang diukur. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya
dari objek yang diukur. (Purwanto S. K. 2012) Perbedaan utama
antara skala interval dan rasio adalah :
a. Data skala rasio memiliki titik nol yang mempunyai arti.
b. Rasio antara keduanya juga mempunyai arti.
1.6 POPULASI DAN SAMPEL
1.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Martono
2010).
Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa populasi bukan
hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek
yang diteliti itu.
Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X
ini memiliki populasi yang bisa berupa jumlah subjek/orang dan
karakteristik subjek/orang. Pengertian pertama memberi pengertian bahwa
populasi merupakan sekumpulan orang/subjek dan objek yang diamati.
Pengertian kedua memberi petunjuk bahwa orang-orang di sekolah X
mempunyai karakteristik, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya,
kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain. Sekolah juga
Statistik Bisnis | 15
Bab 1 ● Statistik & Statistika
memiliki karakteristik lain seperti kebijakan, prosedur kerja, tata ruang
kelas, lulusan yang dihasilkan dan lain-lain.
1.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitk yang dimiliki
oleh populasi (Martono 2010). Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Bila sampel tidak representatif, maka ibarat orang buta disuruh
menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah,
maka ia menyimpulkan bahwa gajah itu seperti kipas. Orang kedua
memegang badan gajah, maka ia menyimpulkan bajah itu seperti tembok
besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka ia menyimpulkan gajah
itu kecil seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak
representatif, maka ibarat tiga orang buta itu yang membuat kesimpulan
yang salah tentang salah.
1.6.2.1 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Bebagai jenis sampel dijabarkan sebagai berikut:
1) Probability/Random Sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel (Martono 2010).
Sampel Probabilitas merupakan suatu sampel yang dipilih
sedemikian rupa dari populasi sehingga masing-masing anggota
Statistik Bisnis | 16
Bab 1 ● Statistik & Statistika
populasi memiliki probabilitas atau peluang yang sama untuk
dijadikan (Purwanto S. K. 2012).
Artinya jika elemen populasinya ada 200 dan yang akan dijadikan
sampel adalah 50, maka setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 50/200 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik ini
meliputi:
a) Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secar acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen. (Martono 2010)
Penarikan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel
dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. (Purwanto S. K. 2012)
Contoh: dalam populasi ada wanita dan pria, ada yang tua dan
yang muda, atau ada yang kaya dan yang miskin, dan perbedaanperbedaan lainnya. Selama perbedaan jenis kelamin, usia, dan
status sosial, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan
merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka dapat dilakukan
pengambilan sampel secara acak sederhana.
b) Proportionate Stratified Random Sampling atau Sampel Acak
Distratifikasikan
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Martono
2010).
Penarikan sampel acak terstruktur dilakukan dengan membagi
anggota populasi dalam beberapa subkelompok yang disebut
Statistik Bisnis | 17
Bab 1 ● Statistik & Statistika
strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing-masing stratum.
(Purwanto S. K. 2012)
c) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi bestrata tetapi kurang proporsional. (Martono 2010)
d) Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Setiap
cluster/gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya
berbeda-beda atau heterogen. (Purwanto S. K. 2012)
Cluster sampling (area sampling), merupakan teknik sampling
daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. (Martono 2010)
2) Nonprobability/Nonrandom Sampling
Teknik
pengambilan
sampel
yang
tidak
memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. (Martono 2010)
a) Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. (Martono 2010)
b) Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.Teknik
sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara
proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara
kebetulan saja. (Martono 2010)
c) Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental betemu dengan peneliti dapat
Statistik Bisnis | 18
Bab 1 ● Statistik & Statistika
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang itu cocok
sebagai sumber data. (Martono 2010)
d) Sampling Pusposive
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dan
sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti sebagai pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. (Martono 2010)
e) Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai
sampel. (Martono 2010)
f) Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar sesuai kebutuhan. Cara ini banyak dipakai
ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya.
(Martono 2010)
1.7 VARIABEL PENELITIAN
Variabel
merupakan konsep yang mempunyai variasi atau
mempunyai lebih dari satu nilai. Konsep merupakan istilah atau definisi
yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak sebuah kejadian,
keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. (Martono 2010)
Macam-macam variabel penelitian:
Variabel Independen:
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas yang
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Martono 2010)
Statistik Bisnis | 19
Bab 1 ● Statistik & Statistika
Variabel Dependen:
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat yang
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen (bebas). (Martono 2010)
Variabel Moderator:
Variabel Intervening/Mediator:
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan dependen tetapi tidak dapat diamati dan
diukur. (Martono 2010)
Variabel Kontrol:
Statistik Bisnis | 20
Bab 1 ● Statistik & Statistika
KUIS
1
Apakah Statistik itu ?
2
Jelaskan perbedaan Statistik antara statistik deskripsi dan statistik
inferensial ?
3
Sebutkan dan definisikan empat elemen masalah statistik deskriptif ?
REFERENSI
Martono, Nanang. Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS.
Yogyakarta: Gava Media, 2010.
Purwanto S. K., Suharyadi. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat, 2012.
Supranto, J, Limakrisna, Nandan. Statistika Ekonomi & Bisnis. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2010.
Statistik Bisnis | 21
Download