Ringkasan - GRII Kelapa Gading

advertisement
GRII Kelapa Gading
Khotbah Minggu (15 Februari 2015)
Pengkhotbah : Bp. Heruarto Salim Tema : …....….…..……………...….........
Nas Alkitab
: .............................................................................................................
Tahun ke-16
Mengenal Cara Tuhan Bekerja
Ev. Jimmy Pardede, M.Th
Kisah Para Rasul 9:15-25
Ringkasan Khotbah
765/804
08 Februari 2015
Dalam awal pasal 9 dikatakan, bahwa
Tuhan Yesus menyatakan diri kepada Saulus
yang sedang berada dalam perjalanan ke
Damsyik untuk menangkap orang-orang
Yahudi, dia membawa surat keterangan dari
imam besar, bahwa dia bertindak atas nama
imam besar. Dan dalam pasal 9 ini Tuhan
memanggil satu rasul yang khusus untuk
membawa berita injil lebih ke Utara, tidak ada
orang yang membuat kita heran untuk dipilih
Tuhan dalam pekerjaan Tuhan selain Paulus.
Kalau kita daftarkan nama-nama yang ada di
dalam Kisah Rasul, sebelum Kisah Rasul 9, kita
akan punya banyak kandidat, Tuhan tidak
salah memilih Saulus, bukankah banyak yang
lebih layak, ok Saulus memang punya banyak
pengetahuan, dia orang yang dibesarkan di
Tarsus, dididik di dalam keketatan Taurat di
bawah pimpinan Gamaliel. Ok dia punya
kemampuan, tetapi dia tidak punya hati, dia
begitu benci umat Tuhan, bukankah dia sering
menganiaya umat Tuhan? Bukankah dia
menangkap umat Tuhan dan dipenjarakan?
Sehingga dia tidak mungkin layak, kita sering
mengatakan, orang yang punya kemampuan
tapi tidak punya hati, tidak mungkin dipakai
oleh Tuhan. Orang ini bukan hanya tidak
punya hati, tetapi dia bahkan menentang
pekerjaan Tuhan di kota Yerusalem, di dalam
diri murid-murid Tuhan Yesus, sehingga orang
ini tidak mungkin cocok, bahkan Ananias pun
harus diyakinkan oleh Tuhan dahulu, Tuhan
mengatakan, ada orang pilihanKu, namanya
Saulus. Ananias sampai bertanya kepada
Tuhan, Tuhan bukankah orang ini sudah
menganiaya orang kristen begitu banyak?
Saya sudah dengar tentang orang ini, dia tidak
mungkin jadi alat pilihan Tuhan, karena dia
membenci kita. Tetapi Tuhan mengatakan,
Saya sendiri pilih dia dan Saya sendiri akan
tunjukkan berapa besar dia harus menerima
aniaya dari pihak orang Yahudi.
Hari ini kita akan melihat kenapa Tuhan
memilih Paulus beradasarkan pasal 9 ini, lalu
apa yang Tuhan mau Paulus lakukan di dalam
pemanggilannya ini? Hal pertama yang mau
kita selidiki adalah kenapa Tuhan pilih Saulus
dari Tarsus ini? Banyak hal yang kita sulit
mengerti, kalau kita tidak melihat latar
GRII KG 765/804 (hal 4)
belakang dari orang-orang Yahudi di abad
pertama, satu hal yang sangat membantu kita
adalah dari studi Martin Hangel, dia pernah
membuat studi yang mengatakan bahwa
orang Yahudi pada zaman dekat PB sampai
zaman PB, ada dua golongan yang sangat
ekstrim sekali, golongan pertama adalah
pemimpin-pemimpin di Yerusalem, mereka
memiliki keketatan dan kekuatan untuk
menjaga Taurat dari serangan orang-orang
yang berbudaya Yunani, orang yang
berbudaya Yunani pengaruhnya terus masuk
di daerah Utara dan orang-orang Yunani
masuk sampai daerah Kaisarea, mengambil
kota-kota penting untuk basis kebudayaan
mereka. Para rabi ini terus menekankan
kepada para muridnya untuk mempunyai sifat
ekstrim yang berbahaya, pokoknya apapun
yang dikatakan oleh rabi itu adalah perintah
dari Tuhan, kamu harus setia sampai mati,
setia sampai mati kepada perkataan rabi,
bukan lagi kepada Taurat. Waktu Tuhan Yesus
datang, Tuhan rombak hal ini, kamu tidak
boleh setia kepada tradisi rabimu, kamu harus
setia kepada Tuhanmu, maka mereka terus
menggerakkan
orang-orang
untuk
mempunyai sifat radikal yang menjadi akar
dari segala gerakan ekstrim dari zaman dulu
maupun sekarang. Lalu radikalisme yang
kedua ada di luar Israel, di tempat-tempat
dimana orang Yahudi dibuang, nah orang
Yahudi yang dibuang membentuk komunitas
tersendiri. Kadang mereka diremehkan,
dianggap warga kelas dua, sehingga untuk
menjadi kuat, mereka harus pertahankan
identitas dengan semurni-murninya, dan
melawan penindasan. Di dalam Kisah Rasul
ada dua golongan, golongan Yahudi
berbahasa Yunani dan golongan libertin,
sebenarnya dua golongan ini adalah golongan
ekstrim dari luar Yahudi.
Paulus adalah orang yang tinggal
sebagai orang asing dan dia juga adalah
orang yang belajar radikalisme dari Yerusalem,
maka orang ini adalah orang yang radikal.
Yang
begitu
ekstrim
di
dalam
mempertahankan iman Yahudi, dan Tuhan
memakai orang seperti ini bukan karena sifat
ekstrimnya, tetapi Tuhan justru mau
menyatakan kemampuan dia mengubah
seseorang. Dan waktu Tuhan pertobatkan dia,
Tuhan nyatakan dua hal, yang pertama, Tuhan
menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang
punya kuasa begitu hebat, sehingga waktu
Paulus mau masuk Damsyik, dikatakan, ada
cahaya yang bersinar lebih terang dari
matahari. Lalu ketika Saulus jatuh, suara yang
muncul dari terang itu mengatakan, “Saulus,
GRII KG 765/804 (hal 1)
Mengenal Cara Tuhan Bekerja
Mengenal Cara Tuhan Bekerja
Saulus mengapa engkau menganiaya Aku?”,
kalimat ini benar-benar luar biasa. Di dalam
kalimat
ini
Tuhan
Yesus
sedang
mengidentikkan diriNya sama dengan orangorang yang dianiaya oleh Paulus, inilah
keunikan dari pernyataan Tuhan Yesus, Dia
menyatakan diriNya sebagai yang berkait
begitu erat dengan orang-orang kristen,
orang Kristen dianiaya oleh Saulus dan Tuhan
Yesus
mengatakan,
engkau
sedang
menganiaya Aku. Tetapi Tuhan tidak
menunjukkan diriNya dengan cara yang
lemah, Dia tetap menunjukkan power, tapi di
sisi yang lain Dia menunjukkan bahwa Dia
adalah yang berkait dengan murid-murid
yang sedang dianiaya, menunjukkan kekuatan
yang
besar,
sekaligus
menunjukkan
“kelemahan”, ada kemuliaan yang tetap
disembunyikan di dalam diri Kristus. Kristus
menyatakan diri tetap dengan perasaan hati
yang
mau
merendahkan
diri,
mau
menyembunyikan kemuliaan yang begitu
besar, lalu memanggil Paulus dengan cara
yang seperti ini.
Kenapa Tuhan menyatakan diri, lalu
memanggil Paulus? Jawaban pertama kita bisa
lihat dari apa yang Paulus katakan, karena
memang Tuhan sudah pilih saya, sejak saya
dalam kandungan Tuhan pilih saya untuk
menjadi hambaNya dan pada waktunya Dia
menyatakan diri kepada saya. Tetapi di dalam
bagian lain kita juga bisa melihat, Tuhan
menyatakan diri kepada Paulus dari belas
kasihanNya kepada umatNya yang terus
ditindas oleh Paulus, jadi dua hal ini selalu
berkait. Kita seringkali menganggap Allah
sebagai satu kekukatan yang besar, yang
sudah menentukan segala sesuatu dan
menetapkan segalanya, yang berdaulat atas
segala sesuatu, lalu menganggap Dia sebagai
kekuatan yang tidak lagi mempunyai pribadi.
Bukan berarti bahwa waktu Allah menyatakan
rencanaNya, Allah menyatakan dengan dingin
dan tanpa perasaan, Tuhan tidak pernah
menyatakan diriNya dengan cara yang dingin
dan tidak berperasaan. Tuhan tidak panggil
Paulus dengan mengatakan, Paulus sekarang
waktunya, di dalam ketetapanKu, Aku memilih
engkau sebelum dunia dijadikan, sekarang kau
jadi hambaKu, Tuhan bukan mengatakan
seperti itu seperti robot yang tidak
berperasaan. Tetapi Tuhan mengatakan,
engkau sudah terus menganiaya Aku,
mengapa engkau lakukan itu? Lalu sekarang
Paulus dipanggil untuk menjadi orang yang
berbagian di dalam kelompok yang tadinya
dianiaya.
Pernyataan Tuhan yang begitu agung
diberikan kepada Paulus, Dia yang dengan
lemah lembut menyatakan hatiNya kepada
Paulus, menyatakan bahwa hatiNya begitu
erat terikat dengan jemaatNya dan sekarang
Dia panggil Paulus untuk kembali kepada
Tuhan Yesus. Maka Tuhan panggil Paulus dan
merubah orang ini, sekarang orang ini tetap
mempunyai semangat yang begitu giat untuk
memberitakan Tuhan, tetapi dengan konsep
yang dirubah total. Tuhan mau menyatakan
belas kasihanNya, Tuhan mau menyatakan
bahwa orang yang paling ganas ini sekarang
dipakai untuk menjadi orang yang paling
mencerminkan kelembutan hati Tuhan di
dalam perjuangan untuk memberitakan injil.
Inilah alasan kenapa Tuhan memanggil Paulus,
Tuhan menyatakan belas kasihanNya supaya
kita bisa melihat Allah yang maha kuasa
sanggup mengubahkan orang yang paling
rusak untuk menjadi alatNya yang paling
bermanfaat di dalam pelebaran KerajaanNya.
Tetapi ada hal yang lain, Tuhan
memanggil Paulus karena Paulus mempunyai
konsep kerajaan yang dia bela mati-matian,
tetapi mempunyai arah yang salah, apa sih
yang salah dari Paulus? Kerinduan dia untuk
memuliakan Tuhan itu tidak salah, apa yang
dia lakukan untuk meninggikan Tuhan,
motivasinya tidak salah, tetapi dia tidak tahu
siapa Tuan, siapa Mesias, siapa Juruselamat
yang sebenarnya sudah datang. Nah itu
sebabnya
Paulus
mengatakan,
aku
menganiaya orang kristen dari ketidaktahuan,
aku tidak tahu Dia adalah Sang Mesias, kalau
aku tahu Dia Sang Mesias, aku akan
memberikan seluruh hormat dan dedikasiku
pada Dia. Di sini kita bisa belajar bahwa Tuhan
memakai Paulus sebagai orang yang tadinya
mempunyai arah yang salah di dalam sifat giat
melayani Tuhan, lalu Tuhan kembalikan dia
menjadi orang yang melihat kepada Mesias
dan melanjutkan sifat giatnya. Maka alasan
kedua memanggil Paulus adalah untuk
membuat kita belajar, apa yang mendorong
orang untuk menjadi giat, kita seringkali di
dorong untuk memberitakan injil dan kalau
belum memberitakan injil ada perasaan
bersalah.
Tetapi yang jadi pertanyaan, apa sih yang
mendorong kita untuk memberitakan injil?
Apakah karena kita sudah bertemu dengan
pribadi Raja yang KerajaanNya mau kita
sebarkan atau hal yang lain? Paulus giat,
orang Yahudi giat, para rabi giat, orang-orang
di dalam pembuangan semua giat, tetapi
apakah giatnya benar? Kalau giatnya salah,
salahnya dimana? Nah kita seringkali
mempunyai konsep yang salah di dalam
memberitakan injil (coba kita koreksi diri kita
masing-masing), apa yang mendorong kita
giat memberitakan injil? Mungkin kita sangat
giat ikut KKR Regional, kemanapun KKR saya
akan ikut, pergi ke Aceh ayo, ke Papua juga
ayo, kalau perlu yang lain saya abaikan untuk
ikut menginjili, tetapi yag mendorong itu apa?
Apakah yang mendorong supaya nanti dalam
persekutuan doa di gereja saya, saya bisa
sharing sedikit, ada hal yang bisa di-sharingkan, waktu semua sharing pokok-pokok doa,
wah giliran saya kapan yah, sudah tidak sabar
ingin cerita, begitu tiba giliran kita, kita
langsung cerita, saya sudah menginjili ke
daerah ini hampir di gigit buaya dll., lalu kita
katakan, ini saya lakukan dengan giat luar
biasa, tetapi kenapa giat? Ya karena nanti
supaya dalam pesekutuan doa ada yang disharing-kan atau mungkin kita melihat, di
dalam komunitas saya orang yang paling giat
memberitakan
injil
itu
yang
paling
mendapatkan penghormatan, jadi kalau saya
dapat penghormatan adalah karena saya giat
memberitakan
injil,
maka
kita
cari
penghormatan dengan memberitakan injil, ini
adalah cara yang lama atau kita memberitakan
injil demi satu motivasi ingin menyatakan
bahwa kelompok kita itu jauh lebih hebat dari
yang lain.
Jadi motivasi kita memberitakan injil itu
apa sih? Orang Yahudi giat, Paulus juga giat
dan Tuhan tidak pernah rubah giatnya, Tuhan
GRII KG 765/804 (hal 2)
tetap menyuruh Paulus semangat dengan
kekuatan yang sama, terus melakukan apa
yang dulu dia lakukan, tetapi dengan seluruh
pola pandang dan motivasi yang berubah.
Ketika
Paulus
mengenal
Kristus,
dia
mengalami perubahan yang radikal, yang
begitu total, sehingga dari orang yang
membenci orang yang tidak sedarah dan tidak
sesuku dengan dia, sekarang berubah total,
sekarang dia bukan lagi orang yang melihat,
kamu Yahudi kah, Yunani kah dst. dan bahkan
dia bisa mengusir orang yang namanya
Markus, waktu Markus ikut dengan Paulus dan
Barnabas pergi memberitakan injil, Markus
melihat hal yang aneh, kenapa kalian
memberitakan injil kepada orang lain juga?
Kenapa bukan hanya orang Yahudi saja? Maka
dia marah sekali, lalu dia pulang, Markus
meninggalkan Paulus dan Barnabas, dan
akhirnya Paulus berkata, saya tidak akan bawa
orang itu lagi, saya akan cari orang lain, Paulus
sulit menerima kesalahan Markus, kenapa
Paulus tidak mau memaafkan Markus? Karena
Markus menganggap jijik orang non Yahudi
(sebelum akhirnya dia bertobat), karena di
akhir kehidupan Paulus, dia bilang, tolong
panggil juga Markus karena pelayanannya
sangat berguna bagi saya.
Orang pembenci bangsa lain menjadi
yang mencintai bangsa lain, kenapa bisa
begitu? Karena dia bukan hanya menyebarkan
Kerajaan Allah, dia sudah bertemu Sang Raja
yaitu Kristus, karena Kristus yang menjumpai
dia, lalu dia melihat pribadi Sang Raja yang
begitu luas hati panggil semua orang untuk
datang kepada Dia. Paulus sadar dia bukan
orang yang baik, dia pikir orang Yahudi paling
hebat, tapi ternyata paling kejam, dia pikir
dirinya paling giat, tapi ternyata paling
menakutkan, waktu dia sadar bahwa dia
begitu menakutkan, dia kaget melihat Sang
Raja begitu penuh belas kasihan, Sang Raja ini
menunjukkan kuasa dan kemuliaanNya, tapi
masih dengan perasaan hati yang begitu
penuh cinta mengatakan, “engkau sudah
menganiaya
Aku,
mengapa
engkau
menganiaya Aku?”. Maka dia mengetahui,
Rajaku adalah Raja yang penuh belas kasihan,
Kerajaan Allah harus disebarkan oleh orang
yang punya hati penuh belas kasihan, itu
sebabnya waktu kita masih belum bisa melihat
Kristus yang luas hati, Kristus yang menerima
begitu banyak kelompok, kita belum bisa
menjadi pemberita injil yang efektif. Kadangkadang kita juga masih memiliki pola pikir
seperti ini kan ya? Konsep suku saya lebih baik
dari suku yang lain, kelompok saya lebih baik
dari kelompok lain, konsep ini bisa ada
dimana-mana, maka kita seperti tidak rela
kalau Juruselamat kita fokusnya kepada yang
lain, kita tidak rela kalau Juruselamat kita
terlalu luas hati sehingga menampung terlalu
banyak suku.
Maka Paulus mempunyai perubahan
yang radikal karena bertemu Sang Raja, bukan
hanya melihat konsep Kerajaan Allah yang
harus disebar, kalau kita hanya melihat konsep
Kerajaan harus disebarkan dan pengaruh
semakin besar, tetapi belum bertemu pribadi
Sang Raja, maka kita akan mempunyai
motivasi yang terus salah di dalam
menyebarkan Kerajaan ini. Itu sebabnya harus
Saulus yang dipanggil oleh Tuhan karena
Tuhan mau menyatakan, orang yang paling
radikal berubah setelah bertemu Sang Raja,
orang paling sempit hati berubah setelah
melihat berapa luasnya Kristus rela berkorban
demi bangsa-bangsa lain. Orang paling keras
dan paling ngotot untuk membela Kerajaan
Allah sekarang diberikan alasan yang bersifat
personal untuk mempertahankan kekerasan
dan kengototannya. Ketika bertemu dengan
pribadi Kristus, kita menyadari pentingnya
relasi, relasi dengan Allah, relasi dengan
sesama, relasi untuk saling menerima, relasi
untuk jadi berkat, relasi untuk berpikir jalani
hidup bukan hanya untuk diri tapi untuk
orang lain juga, ini semua bisa muncul karena
bertemu dengan pribadi Sang Raja. Jadi
Paulus berubah karena bertemu dengan
pribadi
Sang
Raja,
selama
ini
dia
memperjuangkan Kerajaan, tetapi setelah itu
dia dengan pribadi Raja, baru dia tahu bahwa
dia perlu dirubah dalam begitu banyak hal,
maka Paulus menjadi alat ditangan Tuhan
yang begitu penting, karena sekarang dia
mengerti siapakah Sang Raja.
Jadi motivasi memberitakan injil itu apa
sih? Karena bertemu dengan pribadi yang
begitu agung dan kita ingin menceritakan
tentang Dia kepada orang lain, kita ingin
orang lain pun berelasi dengan Dia sama
seperti saya berelasi dengan Dia. Selama ini
bagaimana kita memberitakan injil, apa yang
kita beritakan? Apakah kita hanya bertanya
kalau saudara mati, nanti kemana? Pokoknya
penginjilan cara sadis, orang yang tidak
berpikir mati, pokoknya dibuat agar berpikir
mati, lalu kita terus meminta dia berpikir nanti
kalau mati kemana? Kalau kena bom
bagaimana? Kalau ditabrak bagaimana? Oh
semua yang ngeri-ngeri, sehingga orang yang
mendengar berita injil seperti ini, dari awal
sudah seperti menonton film horor. Kita hanya
bertanya nanti kalau mati kemana, kita tidak
memperkenalkan pribadi Sang Raja, kita tidak
memperkenalkan kecintaan kita kepada
Kristus ini, kita tidak memperkenalkan relasi
yang begitu intim antara kita dengan Dia, ini
namanya model pemberitaan cara lama dari
Paulus. Setelah Paulus berubah, dia bukan
hanya memberitakan tentang jalan, tetapi
Paulus memberitakan relasinya dengan jalan
itu, maka dia mengatakan, Kristus bagiku
adalah segalanya, aku hidup untuk Dia, aku
mati juga untuk Dia, ini adalah komitmen
Paulus.
Lalu apa yang Tuhan kehendaki untuk
Paulus kerjakan? Kita lihat ayat 17, hal
pertama yang Ananias kerjakan adalah supaya
Saulus penuh dengan Roh Kudus, ini
merupakan tema yang berulang-ulang di
dalam Kisah Para rasul, penuh dengan Roh
Kudus, Roh Kudus memimpin Saulus dan dia
menjadi penuh dengan Roh Kudus. Lalu kita
mempunyai konsep yang kadang-kadang
terlalu fantastis tentang apa itu dipeuhi Roh
Kudus, kita memakai istilah-istilah yang
sebenarnya sangat jauh dari konsep yang
dimiliki Kisah Rasul. Di dalam Kisah Rasul,
dipenuhi Roh Kudus berarti Roh Kudus
menguasai
dia
sepenuhnya
untuk
menjalankan apa yang Tuhan mau dikerjakan
melalui pekerjaan para rasul, jadi Roh Kudus
memakai para rasul untuk menggenapi apa
yang Kristus sudah nyatakan sebagai
pekerjaan yang akan digenapi. Maka Kisah
Rasul ini mencatat bagaimana pekerjaan di
GRII KG 765/804 (hal 3)
dalam Kristus yang diteruskan oleh Roh
Kudus, itu akan digenapi sampai bagian akhir
dari kitab ini. Jadi Roh Kudus akan bekerja
terus mulai dari Yerusalem, lalu kemudian
pergi kepada bangsa-bangsa lain untuk
menyatakan Kristus, maka ketika Roh Kudus
turun lalu memenuhi seseorang, ini tandanya
Roh Kudus sedang menyatakan pekerjaanNya
yang makin diperluas, pertama di Yerusalem,
setelah itu di Samaria, kemudian sesudah itu
pemanggilan Paulus , lalu setelah itu Roh
Kudus menyatakan diri kepada Kornelius,
kemudian Roh Kudus menyatakan lagi
pekerjaanNya di daerah Efesus, pekerjaan
yang makin meluas.
Hal kedua, dipenuhi Roh Kudus berarti
ada
alat
yang Tuhan
pakai
untuk
memberitakan injil. Kalau orang dipenuhi Roh
Kudus tetapi dia bukan rasul, berarti ini adalah
penanda geografis dimana pekerjaan Tuhan
makin lama semakin meluas, maka kita
melihat, di Yerusalem Roh Kudus penuhi para
murid, ini menjadi penanda geografis, tetapi
juga menjadi tanda bahwa Tuhan pakai
sepenuhnya orang itu untuk menyatakan
kemuliaan namaNya. Lalu Roh Kudus turun di
derah Samaria, nah di sini tidak ada orang
yang dipakai Tuhan setelah dipenuhi Roh
Kudus, dia dicatat di dalam Kisah Rasul untuk
terus memberitakan injil, berarti ini penanda
geografis, dikatakan, injil sekarang menjauh
dari Yersalem, lalu Kornelius juga dipenuhi
oleh Roh Kudus, tetapi kita tidak melihat
Lukas mencatat di dalam Kisah Rasul bahwa
Kornelius pergi kemana, lakukan apa dan
beritakan apa, berarti ini penanda geografis
dimana pekerjaan Tuhan semakin menuju
Utara sampai nanti berakhir di Roma di dalam
catatan Kisah Rasul. Waktu Saulus dipenuhi
Roh Kudus ini bukan penanda geografis,
tetapi ini merupakan cara Tuhan menyatakan
ini orang yang akan Kupilih, dan dia dipenuhi
oleh Roh Kudus.
Apa yang menjadi akibat seseorang
dipenuhi Roh Kudus? Di dalam Kisah Rasul
dicatat bahwa orang itu melanjutkan karya
Kristus seperti yang dicatat Lukas di dalam
injilnya, kita harus melihat Kisah Rasul sebagai
kelanjutan dari Lukas. Maka Lukas ingin
menyatakan, sekarang bukan Kristus, tetapi
Roh Kudus yang bekerja dan waktu Roh Kudus
bekerja kemiripan pekerjaanNya dengan
Kristus itu sangat dekat. Sehingga kita bisa
melihat rasul-rasul mengerjakan apa yang
Kristus juga kerjakan dan di dalam pengertian
kita tentang pekerjaan Kristus, Lukas selalu
menekankan dua hal, yang pertama itu adalah
tanda-tanda yang begitu agung, yang kedua
adalah
belas
kasihan
kepada
kaum
terpinggirkan yang begitu besar, maka ketika
Roh Kudus memenuhi seseorang, dia pun
mengerjakan kedua hal ini, oleh sebab itu
para rasul memiliki kuasa yang sangat besar.
Jadi Kisah Rasul sedang memberi pesan
kepada kita, sebesar apa tandanya, Tuhan
sedang pakai itu di dalam derajat yang makin
lama makin turun, waktu Petrus bangkitkan
Tabita, wah hebohnya bukan main, banyak
orang bertobat, waktu Paulus bangkitkan
Tikikus, semua orang kembali dengar khotbah
Paulus, sehingga Lukas sedang menyatakan,
bukan lihat pekerjaan tanda, karena tanda itu
penting, tetapi penting sebagai pembuka
jalan, ketika jalan sudah dibuka, sekarang
dengar firman, sehingga ketika Paulus
melakukan tanda mukjizat, semua kembali
fokus kepada kesaksian Paulus. Maka
kesaksian dan nubuat menjadi jauh lebih
penting dari pada tanda mukjizat dan
kesembuhan di dalam kitab Kisah Rasul, lalu
makin kebelakang tanda-tanda itu makin
surut, tetapi apologetik Paulus itu semakin
kental dan makin dicatat.
Bagian kedua apa yang Tuhan mau
Paulus kerjakan? Tuhan mau Paulus kerjakan
pengabaran injil, memperbesar Kerajaan Allah
dengan mendirikan komunitas-komunitas
yang mempunyai relasi begitu dekat
dengannya. Tuhan ingin Paulus memberitakan
injil keseluruh daerah, lalu menyiapkan di situ
komunitas yang berelasi dengan akrab satu
dengan yang lainnya, sehingga di Yerusalem,
Antiokia, di bangsa-bangsa lain terjalin
Kerajaan Allah yang bukan tanpa relasi. Kita
bisa melihat di sini ada pararel antara yang
dikisahkan di dalam Kisah Rasul dengan
pekerjaan para nabi di dalam PL, terutama
Elisa, Elisa dipanggil Tuhan di dalam satu
tugas memberitakan tentang pertobatan
kepada orang-orang yang tidak lagi
terpandang. Lain dengan Elia, ketika dia
pamerkan kuasanya, semua orang bisa lihat,
tetapi waktu Elisa bekerja dan melayani, Elisa
berada di tengah-tengah kelompok nabi yang
miskin. Misalnya ketika para nabi ingin makan,
makanan mereka diberi racun dan berkata
kepada Elisa, lalu Elisa menaburkan sesuatu
dan berkata makanlah, sudah tidak beracun
lagi, ini mukjizat, hebat ya, maka orang-orang
itu makan dan terpelihara, jadi ini mukjizat
yang dikerjakan di dalam kelompok-kelompok
yang sepertinya tidak diperhatikan. Dan Kisah
Rasul mengatakan, orang kristen mula-mula
adalah kelompok yang tidak diperhatikan
dimana-mana, nah mereka baru mulai
menjadi populer setelah pengaruhnya menjadi
besar dan mengganggu ketenteraman
kerajaan Roma.
Waktu Kerajaan Tuhan dinyatakan
dengan mendirikan gereja-gereja ini, Kisah
Rasul menekankan bagaimana relasi mereka
itu dijalin dengan demikian baik, sehingga
pengaruh Kerajaan Allah semakin meluas,
bukan menjadi banyak dan fragmented,
terpecah-pecah, sehingga Paulus pergi
kemana-mana dan memberitakan injil menjadi
satu jaringan yang kuat. Kita melihat Paulus
dipakai oleh Tuhan untuk membawa berita
injil keluar dari Yerusalem dengan mengingat
identitas gereja Tuhan yang satu, baik dari
Yerusalem maupun kepada seluruh bangsa.
Yang Tuhan kehendaki di dalam penyebaran
gereja Tuhan adalah Tuhan mau gereja
menyebar dengan identitas yang terus sama,
Tuhan tidak ingin gereja tersebar dengan
tidak terkontrol, menjadi seenaknya, menjadi
sembarangan, kemudian menyebar sesuai
dengan kehendak hati sendiri, tidak. Tuhan
mau ada keterkaitan antara gereja yang
pertama di Yerusalem dengan yang lain dan
dengan demikian Tuhan mau ada terkaitan
antara gereja di zaman yang satu dengan
gereja di zaman yang lain. Gereja di zaman
yang satu mengembangkan doktrin yang dari
alkitab, gereja di zaman selanjutnya
melanjutkan pekerjaan itu dan menyelidikinya
kembali kepada alkitab, sehingga ini menjadi
satu pekerjaan yang melintasi waktu.
Demikian juga ketika gereja menyebar ke
seluruh dunia, ini menjadi penyebaran yang
melintasi wilayah, penyebaran yang harus
mempunyai identitas yang sama dan identitas
yang sama ini tidak hanya sekedar kasih yang
tidak jelas konsepnya apa.
GRII KG 765/804 (hal 4)
Gereja Tuhan harus menyebar dengan
prinsip yang terkontrol, kita tidak bisa
menyebarkan injil, lalu setelah orang percaya,
kita bebaskan dia mau berbuat apa saja, bikin
gereja seperti apa, bikin ibadah seperti apa
terserah dia, tidak bisa, itu sebabnya ada
kesatuan di dalam pekerjaan Tuhan, baik
melalui Paulus maupun Petrus. Maka Paulus
mengatakan di dalam surat Galatia, aku
berjabat tangan dengan Kefas untuk saya
pergi memberitakan berita yang sama kepada
bangsa lain dan Kefas pergi memberitakan
berita yang sama ini kepada orang-orang
Yahudi, berarti ada keterkaitan di dalam
penyebaran gereja Tuhan. Nah ini hal yang
bisa kita renungkan pada hari ini mengenai
mengapa Saulus dipanggil dan apa yang
Tuhan mau dia kerjakan di dalam
pemanggilannya, kiranya ini boleh menjadi
renungan kita untuk bertumbuh di dalam
mengenal
cara
Tuhan
bekerja
dan
menyebarkan gerejaNya. Amin.
Ringkasan khotbah ini belum diperiksa
oleh pengkhotbah (AS)
GRII KG 765/804 (hal 1)
Download