Untitled - Journal | Unair

advertisement
Table of Contents
No.
Title
Page
1
Ekonomi Politik: Kebijakan Penyediaan Pangan Beras
1 - 15
2
Wayang Topeng Glagahdowo Kajian Etnografi Perubahan dan Fungsi
Wayang Topeng Pada Masyarakat Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang
Kabupaten Malang
17 - 36
3
Akomodasi Parpol terhadap Kuota Perempuan dalam Pemilu 2004
37 - 49
4
Peran Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora bagi Liberasi dan Humanisasi
Teknologi
51 - 65
5
Citra Perempuan Islam Kontemporer: Representasi Perempuan Islam dalam
Sinetron Ramadhan
67 - 81
6
Problema Budaya dalam P2KP/Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
83 - 95
7
Resensi Buku: Presiden Golput
97 - 102
Vol. 17 - No. 4 / 2004-10
TOC : 2, and page : 17 - 36
Wayang Topeng Glagahdowo Kajian Etnografi Perubahan dan Fungsi Wayang
Topeng Pada Masyarakat Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang Kabupaten
Malang
Mask Puppet Glagahdowo Ethnographic Study of changes and the function of
mask puppet on Villagers Pulungdowo, Kecamatan Tumpang Malang
1. Djoko Adi Prasetyo --> Dosen Jurusan Antropologi FISIP Unair / [email protected]
Abstract
This study had two focuses. The first concerns with the change of the function of “Wayang Topeng” (Mask
Puppet) Glagahdowo. The second deals with the community of Glagahdowo’s response to the existence of the
puppet. Qualitative, ethnographic model in particular, is used as the methodology of the study. This study also depends
much on both participant observation and indepth interview to collect data. The qualitative method that particularly rely on
“narrative realism” is used to analyse the data. This study indicates that the existence of the puppet is in
danger. This condition is related to several facts, include communication technology and transportation, which in fact
change the function of the puppet from profane to sacral function.
Keyword : mask, puppet, ritual, change, modernization, ,
Daftar Pustaka :
1. IGN Bagus, (1987). “Kebudayaan Bali― dalam Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Djambatan
2. Suwadji Bastomi, (1993). Nilai-nilai Seni Pewayangan . Semarang : Dahara Prize
3. Peter Berger, (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiolog. Jakarta : LP3ES
4. Thomas Luchkman, (0000). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiolog. Tafsir Sosial atas Kenyataan:
Risalah Tentang Sosiolog : Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiolog
5. Hasan Basri, (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiolog. Jakarta : LP3ES
6. FDK Bosch, (1981). Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu di Indonesia. Jakarta : Bratara
7. Hans. J. Daeng, (2000). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya. Tinjauan Antropologis . Jogyakarta : Pustaka
Pelajar (IKAPI)
8. James Dananjaya, (1994). Folklor Indonesia, Ilmu Gosip dan Dongeng . Jakarta : Grafiti
9. L., Dyson, (1999). Ilmu Budaya Dasar. Surabaya : CV. Citra Media, Karya Anak Bangsa
10. Faruk Faruk, (1996). ―Modernisasi dan Perkembangan Sastra Etnis: Soal Wayang Kulit Jawa― dalam S.
Djuweng. Kisah Dari Kampung Halaman: Masyarakat Suku, Agama Resmi dan Pembangunan. Jogyakarta : PT. Interfidei
11. Y. Sumandyo Hadi, (1989). Perjalanan Fungsi Topeng, Nasakah ceramah dalam Rangka festival Tari Mahasiswa
antar Peguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Jawa . Jogyakarta :
12. R. Pitono Hardjowardojo, (1965). Pararaton . Jakarta : Bhratara
13. William A. Havilland, (1988). Antropologi . Jakarta : Erlangga
14. Budiono Herusatoto, (1984). Simbolisme dalam Budaya Jawa . Jogyakarta : Hanindita
15. T.O. Ihromi, (1994). Pokok Antropologi Budaya . Jakarta : Yayasan Obor
16. David Kaplan, (1999). Teori Budaya. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar
17. Albert A. Menners, (1999). Teori Budaya. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar
18. Ignas Kleden, (1987). Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan. Jakarta : LP3ES
19. Kodiran Kodiran, (1987). “ Kebudayaan Jawa― dalam Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan Indonesia,.
Jakarta : Djambatan
20. Koentjaraningrat Koentjaraningrat, (1981). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia
21. Koentjaraningrat Koentjaraningrat, (1981). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan . Jakarta : Gramedia
22. Koentjaraningrat Koentjaraningrat, (1992). Beberapa Pokok Antropologi Sosial
. Jakarta : Dian Rakyat
23. Robert H. Laurer, (1993). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
24. Jennifer Lindasary, (1991). Klasik Kitsch Kontemporer, Sebuah Studi Tentang Pertunjukan Seni . Jogyakarta :
Gajah Mada University Press
25. Ralph Linton, (1994). Study of Man, seri terjemahan oleh Firmansyah . Bandung : CV. Jemmers
26. Yunus Melalatoa, (1997). Sistem Budaya Indonesia . Jakarta : Pamatara
27. Muhajir Muhajir, (1991). “Topeng Betawi― dalam Sedyawati, Seni Dalam Masyarakat Indonesia . Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
28. Slamet Mulyana, (1983). Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Jakarta : Idayu Press
29. Sri Mulyono, (1983). Wayang dan Karakter Manusia. Jakarta : Gunung Agung
30. Sri Mulyono, (1979). Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang . Jakarta : Gunung Agung
31. Sri Mulyono, (1989). Wayang: Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya . Jakarta : Gunung Agung
32. Sal Murgiyanrto, (1980). “Pertunjukan Topeng di Jawa―, Analisis Kebudayaan, , Th. 1 nomor 2, 1980/1981. . :
Depdikbud
33. c.a. van Peursen, (1976). Strategi Kebudayaan, cetakan pertama . Jogyakarta : Yayasan Kanisius
34. Edi Sedyawati, (1993). Seni Pertunjukan Indonesia, “Topeng Dalam Budaya―. Jurnal Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia . Jakarta : kerjasama Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia dengan PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia
35. Masri Singarimbun, (1989). Metode Penelitian Survai . Jakarta : LP3ES
36. Soerjono Soekanto, (1987). Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta : CV. Rajawali
37. James P. Spradley, (1997). Metode Etnografi. Jogyakarta : PT Tiara Wacana
38. A. Adi. Sukadana, (1983). Antropo Ekologi . Surabaya : Airlangga University Press
39. Singgih Wibisono, (1991). “Wayang Sebagai Sarana Komunikasi― dalam Sedyawati, Seni Dalam Masyarakat
Indonesia . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download