Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Perubahan Sosial Perubahan social adalah proses yang dialami oleh angota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan system social, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, Perubahan Sosial Beberapa point penting dalam perubahan social: 1. Perubahan pola piker dan sikap masyarakat menyangkut persoalan masyarakat terhadap berbgai masalah kehidupan social dan budaya yang terjadi disekitarnya. 2. Perubahan perilaku masyarakat menyangkut persoalan system social, dimana masyarakat meningalkan system social lama dan menjalankan system social baru seperti perubahan perilaku pengukuran kinerja suatu lembaga atau instansi. 3. Perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya yang diguakan oleh masyarakat seperti model pakaian, karya fotorafi, tekhnologi dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perubahan Sosial • Perubahan-perubahan sosial didefinisikan sebagai variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan situasi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, dan adanya difusi inovasi atau penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat . Perubahan Kebudayaan • Perubahan sosial merupakan berubahnya rangkaian tindakan konkret anggota warga yang diperlihatkan melalui interaksi sosial dalam sistem sosialnya – perubahan kebudayaan dimaknai bahwa setiap tindakan konkret dilatari rasionalisasi kompleks norma-norma sosial yang abstrak sifatnya yang menjadi bagian dari sistem kebudayaan suatu masyarakat. Sumber Perubahan Sosial 1. Bertambah dan berkurangnya penduduk. Keadaan ini ditimbulkan oleh sebab berpindahnya penduduk dari kampung halamannya keluar wilayah dengan berbagai alasan. Pada situasi pertambahan dan pengurangan penduduk mengakibatkan berubahnya struktur masyarakat. 2. Penemuan baru. Difusi inovasi atau penyebarserapan penemuan-penemuan baru yang dibawa melalui perpindahan penduduk dan juga melalui media massa. Unsurunsur kebudayaan baru diperkenalkan, diterima, dipelajari, dan kemudian dipergunakan oleh masyarakat ketika inovasi dianggap bernilai. 3. Pertentangan atau konflik sosial. Konflik antar individu dan kelompok dengan kelompok merupakan keadaan alamiah dalam sistem sosial. Pertentangan sosial muncul sebagai akibat tidak diterimanya satu cara hidup tertentu hingga menimbulkan upaya mengembalikan situasi atau cara hidup kembali pada keadaan semula. 4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi. Revolusi Industri yang berawal pada Negara-Negara Barat mewakili perubahan sosial kebudayaan yang meluas dalam kehidupan masyarakat manusia di seluruh dunia. Keadaan ini secara cepat merubah tatanan struktur masyarakat dari tingkatan sederhana seperti keluarga hingga ke dalam sistem pemerintahan. Modernisasi • Modernisasi diartikan: Mencakup transformasi total kehidupan bersama yang tradisional (pra modern) dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri-ciri Negara-Negara Barat yang stabil. Modernisasi Modernisasi secara umum menggambarkan keadaan masyarakat di mana anggota-anggotanya menjalankan praktek-praktek sosial berupa pengorganisasian kerja dalam sistem industri, birokrasi organisasi, dan homogenisasi kebudayaan. Keadaan-keadaan di atas selalu mengikutkan dominasi penguasaan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk kebutuhan industri yang diperkuat melalui bantuan teknologi dan rasionalisasi birokrasi yang lambat laun menciptakan kebudayaan sekular bagi masyarakatnya. Perubahan Sosial dan Komunikasi Hedebro menguraikan kontribusi komunikasi dalam proses perubahan sosial budaya suatu masyarakat yang dapat diterangkan sebagai berikut : 1. 2. 3. Kegiatan komunikasi massa menghasilkan kebijakan komunikasi yang mengarahkan perubahan sosial masyarakatnya. Media massa berperan sebagai pendistribusi pesan-pesan pembangunan untuk menciptakan gambaran kehidupan yang diharapkan masyarakat. Media dalam hal ini berfungsi sebagai pendidik yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang membentuk sikap mental warganegara yang dibutuhkan dalam pembangunan. Komunikasi massa berperan selaku agen yang mengenalkan ide-ide baru (imateriil) dan produk-produk ide (materiil) ke dalam satu wilayah komunitas. Perubahan Sosial dan Komunikasi Fungsi-fungsi senada diberikan Schramm berkait dengan peran komunikasi dalam perubahan sosial, yaitu : 1. Sebagai pemberi informasi 2. Pembuat keputusan, dan 3. Sebagai pendidik Kesimpulan 1. 2. Media massa berpotensi meluaskan cara pandang masyarakat keluar dari batas-batas ketidaktahuan Kekuatan media massa dapat mengenalkan pengetahuan berikut perilaku idealnya dalam rangka menciptakan keadaan kehidupan yang lebih baik. Namun perlu kita garis bawahi jika harapan ideal di atas, tampaknya hanya berlaku pada masyarakat maju dengan situasi masyarakat yang modern. Suatu keadaan di mana penduduknya memiliki pola perekonomian industri dengan pasar bebas, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang maju, sistem pendidikan modern yang dapat diakses setiap lapisan masyarakat, dan didukung sistem politik terbuka. Kesimpulan 3. 4. 5. Di satu sisi, perubahan social memawa dampak positif yang memberikan kemudahan bagi manusia dalam mengimbangi kemajuan teknologi. Kita tidak lagi mengenal batas, dunia dapat dipantau dari satu tempat dan satu alat. Banyak kemudahan lain seperti media online, bisnis online dan lainnya. Perubahan social bukan bearti tidak memiliki dampak negative diantaranya hancurnya komunikasi tatap muka atau komunikasi antarpribadi terpangkas kehadiran media massa. Tidak lagi jelas batasan Antara privasi dan umum, menyebabkan kesalahan dalam memaknai setiap symbol komunikasi menjadi semakin beragam, longgarnya nila-nilai kekerabatan menyuburkan individualisme. Terkepas dari dampak yang dihadirkan perubahan social alam bidang komunikasi, kemampuan untuk memilah manfaat dan kegunaan setiap perubahan yang hadir sangatlah dibutuhkan. Memudarnya nilai-nilai social harus dipupuk kembali. Kita tidak lagi mengenal istilah musyawarah, pemuda karang taruna, gotong royong, pengajian bersama dan sebagainya. • • • • • • • • • • • Desiana E. Pramesti. Modul Bahan Ajar Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Hedebro. 1979. Communication and Social Change in Developing Nations; a Critical View, dalam Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan; Pengenalan Teori dan Penerapannya, Edisi Revisi 6, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Lerner, D. dan Nelson, L. 1977. Communication Research; a Half Century Appraisal, dalam Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan; Pengenalan Teori dan Penerapannya, Edisi Revisi 6, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Gillin, John Lewis dan Gillin, John Philip. 1954. Cultural Sociology, dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, Edisi Baru 41, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Moore, Wilbert E. 1965. Sociale Verandering, dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, Edisi Baru 41, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa. Universitas Terbuka: Jakarta. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada: Jakarta Rakhmat, Jalaluddin. 1997. Generasi Muda di Tengah Arus Perkembangan Informasi, dalam Idi Subandy Ibrahim, Lifestyle Ecstasy; Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Jalasutra, 1997. Schramm, W. 1964. Mass Media and National Development; The Role of Informatio in Developing Countries, dalam Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan; Pengenalan Teori dan Penerapannya, Edisi Revisi 6, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar, Edisi Baru 41, Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo Persada. Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media; Bandung Terima Kasih Enjang Pera Irawan, S.Sos., M.I.Kom