7 bab ii keterampilan psikomotor kelompok siswa sma kelas xi

advertisement
7
BAB II
KETERAMPILAN PSIKOMOTOR KELOMPOK SISWA SMA KELAS
XI MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
A. Kemampuan Psikomotor
Bloom dalam Arifin et al., (2000) menyatakan perubahan tingkah laku
(kemampuan) yang diharapkan dapat terjadi pada diri siswa setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga
domain
yaitu
domain
kognitif
(pengetahuan),
domain
psikomotor
(keterampilan fisik/otot atau motorik) dan domain afektif.
Domain psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas
fisik, misalnya menyusun alat-alat percobaan dan melakukan percobaan.
Berkaitan dengan psikomotor, Bloom dalam Disdik Jabar (2008) berpendapat
bahwa domain psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan
kekuatan fisik.
Bloom (Arifin et al., 2000) membagi domain psikomotor menjadi enam
jenjang, yaitu sebagai berikut:
1.
Jenjang
keterampilan
berdasarkan
pemahaman
kognisi/persepsi
(perception). Jenjang keterampilan ini ada hubungannya dengan
penggunaan indera untuk memperoleh petunjuk yang membimbing
kegiatan motorik (otot). Jenjang keterampilan ini bergerak dari kesadaran
8
terhadap adanya stimulus sampai kepada memilih tugas yang relevan
untuk menterjemahkan persepsi itu ke dalam kegiatan pada suatu
performance.
2.
Jenjang keterampilan berdasarkan kesiagaan/kesiapan (set) adalah
kesiapan untuk melakukan kegiatan yang khusus. Jenjang keterampilan
kesiagaan ini meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi (keinginan untuk
berbuat). Kesiapan mental, fisik dan emosi ini merupakan persyaratan
penting dalam jenjang ini.
3.
Jenjang keterampilan karena bimbingan (guided response) yang disebut
juga sebagai jenjang keterampilan respon terarah merupakan langkah
permulaan dalam mempelajari keterampilan fisik yang kompleks.
Jenjang keterampilan respon terarah ini meliputi menirukan dan
mencoba-coba
(trial
and
error).
Performance
dalam
jenjang
keterampilan respon terarah ini ditentukan oleh instruktur atau oleh
kriteria yang ada.
4.
Jenjang keterampilan karena kebiasaan (mechanism) berupa performance
yang menunjukkan bahwa respon yang dipelajari telah menjadi kebiasaan
dan gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dengan penuh kepercayaan
dan mahir. Hal belajar pada jenjang keterampilan ini merupakan
performance dari bermacam-macam keterampilan.
5.
Jenjang keterampilan berdasarkan penyesuaian/adaptasi (adaptation)
merupakan keterampilan fisik yang telah berkembang dengan baik sekali
9
sehingga seseorang dapat merubah pula untuk disesuaikan dengan
persyaratan khusus untuk situasi yang baru.
6.
Jenjang keterampilan ciptaan baru (originalation) berhubungan dengan
penciptaan pola-pola gerakan yang baru untuk menyesuaiakan dengan
situasi atau masalah yang khusus. Jenjang keterampilan ciptaan baru ini
menekankan pada kreatifitas yang didasarkan pada keterampilanketerampilan jenjang tinggi/ ketrampilan yang kompleks.
Dave (Disdik Jabar, 2008) mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor
dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu: imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi dan naturalisasi. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatankegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat/diperhatikan
sebelumnya. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana
yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk
saja. Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatankegiatan yang kompleks dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu
yang utuh. Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan
melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja,
sehingga efektifitas kerja tinggi.
B. Praktikum
Praktikum adalah penunjang kegiatan proses belajar siswa untuk
menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang
dikembangkan (Arifin et al., 2000). Metode Praktikum sangat dibutuhkan
10
dalam pembelajaran Biologi karena dapat memudahkan dalam memberikan
pemahaman terhadap siswa serta mencegah miskonsepsi pada siswa karena
siswa dapat memperoleh konsep secara bermakna berdasarkan pengalaman
nyata.
C. Tinjauan Konsep Sistem Pencernaan Makanan
Standar kompetensi (SK) yang harus dicapai siswa berkaitan dengan
materi sistem pencernaan makanan berdasarkan standar isi KTSP adalah
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Standar kompetensi (SK) ini dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD)
3.3, yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
Menurut Kurnadi (2008) makanan merupakan sumber energi dan
sumber bahan baku pembentuk struktur sel dan sumber zat-zat yang
memperlancar reaksi-reaksi kimia bagi sel-sel di seluruh tubuh. Dengan
sumber energi yang berasal dari makanan maka semua reaksi-reaksi kimia
pada sel tubuh dapat berjalan lancar, otot-otot tubuh dapat berkontraksi, sel
syaraf dapat berfungsi.
Agar makanan dapat digunakan oleh sel-sel tubuh, makanan yang biasa
kita makan misalnya nasi, daging, minyak dan sebagainya harus dipecahkan
(dihidrolisa) dahulu di dalam saluran pencernaan makanan menjadi molekul-
11
molekul kecil, kemudian di dalam molekul-molekul kecil inilah makanan
diserap oleh saluran pencernaan dan ditransportkan ke seluruh tubuh.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia
memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Sebelum dimanfaatkan oleh
tubuh, makanan harus dipecah menjadi zat-zat makanan terlebih dahulu. Zatzat makanan adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubah menjadi nutrien
melalui sistem pencernaan.
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan
vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh
sebagai sumber energi, pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan. Kita
memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi
lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi
yang diperlukan tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta
menjaga keseimbangan asam dan basa. Karbohidrat adalah senyawa majemuk
yang mengandung unsur C, H dan O. Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua
golongan, yakni gula sederhana (monosakarida) dan gula majemuk
(disakarida dan polisakarida).
Fruktosa dan galaktosa yang tergolong monosakarida banyak terdapat
dalam buah, madu dan beberapa sayuran. Sukrosa (gula tebu) yang tergolong
12
disakarida banyak terdapat dalam buah-buahan manis, batang biji, akar, dan
umbi tumbuhan tingkat tinggi. Adapun rumus pemecahan disakarida yaitu
sukrosa menjadi monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa adalah:
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa
air
glukosa
fruktosa
2. Protein
Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian
penting di dalam plama sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga
tersedia sebagai cadangan makanan, misalnya pada biji-bijian. Pada hewan
dan manusia, protein tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan.
Protein adalah senyawa majemuk yang tersusun atas unsur-unsur C, H,
O dan N serta kadang-kadang juga mengandung unsur S dan P. Satu molekul
protein terdiri atas beberapa asam amino.
3. Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk. Seperti halnya karbohidrat,
lemak tersusun oleh unsur C, H dan O. Lemak merupakan sumber energi
yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh dibanding karbohidrat dan
protein. Fungsi lemak selain sebagai sumber energi, adalah juga sebagai
pelarut vitamin A, D, E dan K; pembangun bagian tubuh tertentu, pelindung
alat-alat dalam dan pelindung tubuh dari suhu rendah.
Lemak dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu lemak sederhana
(lemak dan minyak), lemak campuran (fosfolipid dan lipoprotein), serta
lemak asli (asam lemak dan sterol). Selain itu, lemak juga dibedakan
13
berdasarkan tingkat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam
jumlah kecil. Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan
fungsi regulator (pengatur). Vitamin juga penting bagi pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan dan reproduksi.
Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan
komponen vital bagi tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon,
tulang, gigi dan darah.
5. Air
Air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan. Fungsi air adalah
sebagai berikut.
a.
Mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan
b.
Mengangkut sisa-sisa metabolime dari jaringan ke luar tubuh
c.
Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh
Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air minum, makanan,
buah, sayur dan daging. Air dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu
bernapas, berkeringat dan sebagian dikeluarkan lewat urin dan feses (Pratiwi,
2007).
Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan, bagian pertama yang dibahas
yaitu mengenai makanan bergizi, pada subbab ini kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan oleh guru dengan cara diterangkan. Pada bagian kedua
14
dibahas mengenai zat-zat makanan, pada subbab ini siswa perlu melakukan
kegiatan praktikum untuk melakukan pengujian makanan agar siswa dapat
mengetahui praktikum uji makanan diantaranya uji karbohidrat, uji protein,
uji gula dan uji lemak, selain itu siswa juga dapat mengetahui kandungan
yang terdapat pada berbagai jenis makanan.
Pada bagian ketiga dibahas mengenai Sistem Pencernaan Makanan
Manusia, pada subbab ini dibahas berdasarkan dua tahap yaitu pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi, selain itu dibahas pula mengenai macammacam saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada subbab ini,
pembelajaran dapat dilakukan dengan siswa melihat charta sehingga dapat
melihat secara langsung yang termasuk saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan, setelah itu guru dapat menerangkan fungsi dari masing-masing
saluran dan kelenjar pencernaan.
Pada bagian terakhir dibahas mengenai sistem pencernaan makanan
hewan mamalia. Pada bagian ini kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan
yaitu siswa membandingkan antara sistem pencernaan pada manusia dan pada
hewan mamalia sehingga siswa dapat mengambil kesimpulan dari kegiatan
tersebut.
Download