Vit larut dlm air

advertisement
VITAMIN LARUT DALAM AIR
 Struktur kimia bermacam-macam
 Mempunyai bg. Mol. Polar, larut dalam air
 Dapat disintesa tumbuhan (kec. Vit. B12)
- Kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan hijau
- Juga pada sel ragi, daging, susu
 Tidak stabil terhadap penyimpanan (harus ada dalam
diet) kecuali Vit. B12 dapat disimpan dalam hati
 Se >>an fungsi sebagai koenzim / kofaktor
 Ekskresi melalui urine
Vitamin B kompleks
Vitamin C
Vit. B kompleks yang penting
 Tiamin = Aneurin = faktor beri-beri = Vit. B1
 Riboflavin = laktoflavin = Vit. B2
 Niasin = As. Nikotinat = PP (Pellagra Preventif ) faktor
= Vit. G = Vit. B3
 As. Pantotenat = Vit. B5
 Piridoksin = Vit. B6
 Biotin = Vit. H = Vit. B7
 As. Folat = As. Pteroil Glutamat = Vit. M = Vit. B9
 Sianokobalamin = Anti anemia
Pernisiosa
= Vit. B12
Tiamin = Vit. B1
CH3
NH2
H
C
C
C
C
C
N
C
C
C
N
CH2
N+
CH3
CH2
CH2
OH
 Kristal putih, sedikit larut dalam alkohol
 Rasa dan bau seperti ragi
 Mudah dioksidir menjadi tiokrom
 Inaktif jika direduksi, kena U.V
 Relatif stabil terhadap asam / pemanasan kering
 Distruksi lambat pada pemanasan basah „Dialam
Tiamin HCL
 In aktif dengan E. Tiaminase (terdapat pada ikan
tertentu yang tak tahan panas)
 Paralisis “CHASTEK”
Metabolisme Tiamin
Dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi
Tidak dapat disimpan dalam jumlah besar
Kelebihan tiamin → diekresi
Melalui urine → keracunan (-)
Dapat disintesa tumb dan jasad renik bakteri
usus dapat mensintesa tiamin tetapi dalam
keadaan terikat
Tiamin
Absorbsi
Hati dan otot
ATP
TPP
Fosforilase oleh enzim tiamin
pirofoskokinase
bentuk aktif
Pirofosfat oleh
dapat dilepas
Fosfatase
- Makanan
- Sal. pencernaan
- Jaringan-jaringan
Fungsi Tiamin
terutama pada metabolisme karbohidrat
Sebagai Koenzim
TPP
Rx. Dekarboksilasi oksidatif
~ As. Piruvat
~ As. Ketoglutarat
Rx. Transketolase
Mentransfer gug. Asetaldehid ke
lipoamid
Defisiensi Tiamin
O.K :
Diet (-)
Gangguan pencernaan
Ikan mentah
E. Tiaminase
 Gangguan pertumbuhan hewan muda
 Kompleks Gx. Disebut beri-beri

Gx. Susunan syaraf
Gx. Oedema
Gx. Jantung
: dry beri-beri

: wet beri-beri

: acute pernicious
beri-beri
 Gangguan saluran pencernaan
- Nafsu makan
- Obstipasi
Sumber Tiamin
Hampir semua tumbuhan dan jar.
hewan
>>kulit ari (beras jangan dipoles 
terlalu putih), hati, daging
Makanan tertentu diperkaya Vit. B1
→ tepung, makaroni, mentega
Kebutuhan Tiamin
Tergantung :
Umur
Aktivitas
Besar tubuh
Kehamilan & Laktasi
Diet KH L, P
Demam
Dewasa
Rata-rata :
0,5 mg / 1.000 kal.
H pada OH  PO42-  FMN
(ada tanda panah)
H pada OH  Adenin Nukleotida
 FAD
RIBOFLAYIN = VIT. B2
Kristal kuning – orange – fluorescensi
hijau
Tidak mudah teroksidasi
Stabil to : asam
Struktur : heterotricyclic
terikat ribitol
Alam : Riboflavin fosfat
(Flavo protein)
Metabolisme Vit. B2
Di mukosa usus terjadi fosforilasi
Riboflavin Flavokinase
Riboflavin
Mononukletida
(-)
Klorpromazin
Riboflavin tak dapat melalui plasenta
EKSKRESI
 Terutama melalui urine
 Empedu dan keringat : <
 Ekskresi dalam bentuk bebas : >>
Sebagian < dalam bentuk ester fosfat
Fungsi Riboflavin
 Komponen Ko enzim FMN & FAD sebagai
gug prostetik En. Reaksi redoks pada rantai
respirasi
 Berperan pada metab protein
 FAD merupakan batuk aktif dalam reaksireaksi yang berkaitan dengan :
- As. Amino
- As. Lemak
- KH
ATP
Riboflavin
FMN
ATP
FAD
Defisiensi Riboflavin
 << Tib. PDU bersamaan Def. Golongan Vit.B yang lain,
mis. Niacin
 Gx :
- Fisura sudut mulut(cheilosis), lipatan telinga hidung
- Lidah bengkak dan merah (glossitis)
- Luka-luka di kulit (desquamasi, seborrhoeic dermatitis)
- Vaskularisasi kornea, fotofobi mata kering dan merah
Terjadi pada :
• Gangguan sal. Pencernaan / penyakit khronis
•Penyembuhan luka
•Masa pertumbuhan, hamil, laktasi
•Diet >> KH, << prot & sb. Nabati
•New born infant dengan hiperbilirubinemia yang
di Tx. dengan sinar ulta violet
Sumber Riboflavin
 Susu, daging, hati, ginjal, jantung ikan, telur
Laktoflavin  Riboflavin dalam susu
 Buah-buahan
Riboflavin dapat disintesa semua buah-buahan dan
mikroorganisme
Hewan tingkat tinggi tak dapat mensintesa
riboflavin.
KEBUTUHAN RIBOFLAVIN
Anak-anak dan dewasa : 0,4 – 1,8 mg/hari
NIASIN = VIT. B3 (PP FACTOR)
Nama umum dari Asam Nikotinat dan Nikotinamid
Komponen tak beracun dari Alkaloid nikotin
tembakau yang toksik
 Berupa kristal putih bentuk jarum
 Larut dalam air
 Stabil terhadap panas
Metabolisme Niasin
 Diabsorbsi di usus halus sebagai Nikotinat
 Di sitosol sel :
Fosforilasi menjadi NMN
Adenilasi oleh ATP
Pe + an gug. Amida DR Glutamin terbentuk NAD+
 NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+
 Dapat disintesa dari as. Am. Triptofan di hati – ginjal,
prosesnya memerlukan piridoksal P.
60 mg. Triptofan 1 mg. Niasin
EKSKRESI NIACIN
Malalui Urine
Terutama sebagai N Me Nikotinamida
Diet
Deaminase
Nikotinamid
Nikotinat
PRPP
N Me
Nikotinamid
Ppi
LEUSIN
CO2
Q PRT (-)
Q. Uinolinat
NMN
NAD+
GLOKOHI
DROLASE
ATP
Ppi
PRPP
H+ + H2
Ppi
DESAMIDO
ATP
2 AMINO 3 KAR
BOL MUCOAL
DEHID
NAD+
GLUTAMIN
PPi + AMP
3 OH ANTHRANILAT
GLUTAMAT
NAD+
TRIPTOFAN
DIET
PRPP
: 5 fosforo/ibosil 1 pirofosfat
QPRT
: Quinolinat fosforibosil transferase
PLP
: Piriodoksal fosfat
N Me Nikotinamid : Metab. Utama di Urine
FUNGSI NIASIN
 Sebagai koenzim (NAD+, NADP+) beberapa
Reaksi dehidrogenasi
Laktat dehidrogenase (Sitosol)
Malat dehidrogenase (Mito KH.)
 Berperan pada reaksi redoks :
Transfer elektron atau hidrogen erat
hubungannya dengan fungsi FMN, FAD dan
enzim dehidrogenase
DEFISIENSI NIASIN
Syndroma Pellagra
 Gangg. Syaraf, lidah kemerahan
 Diarrhae & kemunduran mental
 Bila diet kurang : niasin, tryptophan, piridoksin
 Pada umumnya bersama def. Vit. B Kompl lain
 Jagung
trypt. <
Pellagra
 Sebenarnya terikat niacytin
 Sorghum
- leucine >
- Pellagragenik
SUMBER NIASIN
Daging, hati, ikan, telur
Tumbuhan mengandung As. Nikotinat : Gandum, ragi
kulit ari beras, kacang-kacangan.
Kebutuhan Niasi pada manusia.
Anak-anak : 5 – 16 mg/hari
Dewasa
: 12 – 20 mg/hari
Hamil
: meningkat
Laktasi
: meningkat
Dipengaruhi oleh jumlah protein
As. Amino tryptophan didalam diet
(Pembeian dlm jumlah besar  > 500 mg/d 
dilatasi pembuluh darah, flushing, irriasi kulit 
kerusakan hepar)
ASAM PANTOTENAT = VIT. B5
CH3 OH
O H
HO
CH2 C
CH
C
N
O
CH2
CH2
C
OH
CH3
As. Pantoat
-
β Alanin
Amida dari As. Pantoat & β Alanin
Kristal putih
Stabil dalam lar. Netral
Stabil dalam pemanasan basah, oksidasi dan reduksi
Rusak pada pemanasan kering
SUMBER AS. PANTOTENAT
Hati, telur, ginjal, susu, mentega,
kacang-kacangan, padi-padian, kentang
manis dan ragi
< kentang putih, tomat, gandum
KEBUTUHAN PADA MANUSIA
± 10 mg/hari
METABOLISME AS. PANTOTENAT
Mudah diabsorbsi usus 
Fosforilasi oleh ATP
PE + AN sistein
Dekarboksilasi
Adenilasi dengan ATP
Fosforilasi oleh ATP pada bagian ribosa  CoA
Ko-enzim A :
 Mempunyai gugs. Adenin di satu ujung dan gugs
Thiol di ujung lain pembawa gugs asil dalam reaksi yang
menyertakan oksidasi dan sintesa asam lemak, reaksi
asetilasi dan dekarboksilasi oksidasi
Fungsi As. Pantotenat
Co A
menjadi asil koenzim A
Berperan dalam berbagai jalur metab :
 Aktivasi As. Lemak untuk lipogenesis, oksidasi
As. Lemak ( penyediaan energi)
 Aktivasi As. Asetat yang diperoleh DR. KH.
Lemak dan asam am.
masuk T.C.A
Aktivasi As. Asetat sebagai precursor
kholesterol
Aktivasi as. Amino untuk berbagai Rx. Sintesis
Pembentukan H. Steroid, yang berkaitan
dengan kholesterol maupun As. Asetat aktif
Aktivasi As. Asetat untuk berkombinasi dengan
sulfonamid sehingga mudah diekskresi
DEF. AS. PANTOTENAT
- Dapat terjadi jika diberi antagonis As. Pantotenat As.
Tiopanat.
- Gx. :
~ Sakit kepala, mudah lelah, depresi
~ GG. Cardio vaskuler dan pencernaan
~ Parestesia dan anastesia
- Hewan def. As. Pantotenat
~ Gg. Pertumbuhan dan reproduksi
~ Bulu menjadi abu-abu
“Spectaclear Eye”
~ Gg. Kulit, mukosa dan kornea
 Merupakan turunan piridin : 3 bentuk
 Ke-3nya sama aktif sebagai prazat : piridoksal P
 Larut dalam air dan alkohol
 Sedikit larut dalam pelarut lemak
 Peka terhadap sinar U.V dan alkali
 Piridoksin tahan pemanasan
Piridoksal & piridoksamin tidak tahan panas
METABOLISME PIRIDOKSIN
- Mudah diabsorbsi usus
- Ada di semua jaringan tubuh
- Dalam sitoplasma terfosforilasi
ATP
PIRIDOKSAL
PIRIDOKSAL
Kinase
PIRIDOKSAL
FOSFAT
ADP
PIRIDOKSAL P
PIRIDOKSAMIN
- Paling potent
- metabolit utama
plasma
Btk. Potent & aktif sebagai
koenzim pada metabolisme
EKSKRESI :
- Melalui urine
- Metabolit utama : As. piridoksat
FUNGSI PIRIDOKSIN
 Koenzim pada metab. Beberapa As. Amino
transminasi
Dekarbosilaksi
Deaminasi
 Berperan pada proses glikosis
 Piridoksal P.
Sintesa niasin dari triptofan
Transport aktif dalam absorbsi As. Amino. Masuk sel
Sintesa Hb  penggabungan As. Amino ke heme
 Piridoksin
Reaksi transulfurasi
transfer sulfur dari metionin ke As. Amino. Serin
membentuk sistein
DEFISIENSI PIRIDOKSIN
Anemia hipokromik mikrositer
- Tx. INH jangka lama tanpa pemberian Vit. B6
- Jika niasin juga kurang  pellagra
- Mudah terjadi pada bayi :
 pemanasan susu  piridoksal
rusak
piridoksamin
- muntah, diarrhae
- kejang-kejang
- dewasa & hamil  terjadi pe ↓ an Hb dan
leukosit
SUMBER PIRIDOKSIN
Kuning telur, gading, ikan, susu, hati
Kacang-kacangan, gandum, padi-padian,
kubis
Sintesa oleh bakteri usus →
Penggunaan oleh tubuh ?
KEBUTUHAN PIRIDOKSIN PD. MAN
Dewasa dgn. Intake prot. ± 100 gr/hari
: ± 2 mg/hari
Anak-anak
: 0,3 – 1,2 mg/hari
Hamil & laktasi : 2,5 mg/hari
BIOTIN :
 Turunan imidazole
 Kristal jarum panjang
 Tak. Larut dalam eter &
khloroform
 Larut dalam air & alkohol
 Stabil terhadap panas
METABOLISME BIOTIN
Dialam
bebas
Terikat  mudah dipecah enzim
proteolitik
Diabsorbsi di eleum
Absorbsi biotin dari makanan
 Biotin jagung dan kacang kedelai  dapat diambil
seluruhnya
 Biotin gandum  hampir tak diambil
 Sumber utama biotin  yang disintesa flora usus
Ekskresi :  urine. >>dalam faeses yang berasal dari
flora usus
FUNGSI BIOTIN
- Koenzim N karboksi biotinil lisin
mengkatalisis Rx. Karboksilasi oleh
- enzim piruvat karboksilase
- enzim asetil KoA karboksilase
- enzim propionil KoA karboksilase
- Koenzim proses deaminasi gugs Amino dari As.
Amino tertentu
Misal : As. Partat
Serin
Treonin
DEFISIENSI BIOTIN
Terjadi karena :
 Pemberian anti biotik jangka panjang
 Putih telur >  Avidin mengikat biotin sehingga
tidak dapat diabsorbsi. Avidin labil terhadap panas
 Bukan oleh karena diet < (dietary biotin deficiency is
unknown), tetapi oleh karena defect penggunaan
* Gx 
-
dermatitis
gg. Pertumbuhan
botak
otot kehilangan kontrol
SUMBER BIOTIN
- Terutama bakteri usus
- Hati, ginjal, susu, ragi, kuning
telur, tomat
KEBUTUHAN BIOTIN :
Dewasa : 150 – 300 µg/hari
= 0,15 – 0,30 mg
ASAM FOLAT = VIT. B9
Folacin, As. Ptesoil glutamat, PGA,
Vit. M
Terdiri : - Cincin heterosiklik pteridin
- PABA
- As. Glutamat
Asam folat = Vit. B9 = Folacin, asam Pteroil
Glutamat (PGA) = Vit. M
 Kristal kuning
 Tidak larut dalam pelarut lemak
 Stabil terhadap pemanasan dalam suasana netral dan alkali
METABOLISME ASAM FOLAT
Pada tumb. : dalam bentuk poliglutamat (mgd. 3 – 7ggs.
glutamat) sulit diabsorbsi
Dalam hati :
Sebagian besar As. Folat dalam bentuk terkonjugasi dengan
penta Glutamil
Dalam glomerulus ginjal :
Hanya sebagian kecil direabsorbsi oleh tubulus ginjal
Dalam Usus :
Poliglutamat
Folic poliglutamat
Hidrolase
Pteroil mono glutamat
(As. Folat)
NADPH + H+
Enz. Folat Reductase Vit. C
NADP+
Dihydrofolic Acid
Sel NADPH + H+
Usus
NADP+
(-)
Trimetnoprin
Methotrezxak
Enz. Folat Reductase Vit. C
(-)
Tetrahydrofolic Acid
Metilasi
N5 Me H4 Folat
EKSKRESI
Melalui urine & empedu
As. Folinat (N2 Formil H4 Folat)
 Bentuk H4 folat yang stabil
 Dapat diberikan per oral
Parental
 Dalam usus, sebelum diabsorbsi sebagian
besar ggs. Formil diganti Me
FUNGSI AS. FOLAT
 Pembawa atom C tunggal  dalam bentuk
tereduksi H4 folat
 Sumber atom C tunggal :
Gug. Metil
Gug. Formil
Gug. Metilen
Gug. Formimino
Gug. Metinil
Dll.
 Menyediakan gug. metil dapa Deoksi Uridilat
Membentuk Timidilat  prazat untuk sintesa
DNA
 Pembuatan Atom C tunggal pembuatan HEME
 Pembuatan sel darah merah
SERINE
GLISIN
H2O
H4FOLAT
N5, N10 Methylen H4Folat
PIRIDOKSAL P
NADH + H+
NAD+
FORMALE
ATP
NADP+
SDP + Pi
NADPH + H
N5 METHYL H4FOLAT
H4FOLAT
Me KOBALA
HOMO MIN METHIONIN
SISTEIN
DEF.B12
H20
N10FORMIL H4FOLAT
FIGLU =
AS. FORMIMINO
GLUTAMAT
N5, N10 METHYNIL N4FOLAT
NH4
NH4
N5 FORMIMINO N4FOLAT
DEF
GGS FORMIMINO
N5 FORMIL H4FOLAT
N4
FOLAT
(FOLINIC ACID)
FIGLU
HISTIDIN
DEF. FOLAT
Purin & atau TMP
Sintesis DNA
Perubahan Ukuran & Bentuk Nukleus
Megaloblastik
Ery
Macrocytic
Penyebab Def. Folat
 Intake inadequat
 Gangguan absorbsi
 Kebutuhan meningkat
 Gangguan metab
Anemia Macrocytic
Gejala klinis
~ Glositis dan gangguan saluran cerna
~ Megaloblastik anemia
~ Gx. Klinis sulit dibedakan dengan def. Vit. B12
SUMBER :
TT & sayur (utama), ragi, hati, ginjal, daging,
gandum, ubi, tomat, pisang, nasi, jagung
Kebutuhan :
Dewasa
:
400 µg/H Hamil
Anak
:
umur & BB Laktasi
KOBALAMIN = VIT. B12
= Vit. Pernicious Anmeia
= Faktor ekstrinsik
Terdiri dari :
Cincin tetrapirol
Dengan ion Cobalt di tengah
5.6 di Me. Benzimidazol
Ribosa
Fosfat
R = CN-  cyanocobalamin
R = OH-  hydroxocobalamin
R = 5‟-deoxyadenosil
 5‟-deoxyadenosil cobalamin
R = H2O  aquocobalamin
R = CH3  methylcobalamin
Vit. B12 a (sianokobalamin) :
siamida
Vit. B12 b (aquobalamin, hidroksokobalamin) : OH
Vit. B12 (nitrotokobalamin) : nitrat
Terikat Co
Vit. B12 a
Stabil terhadap panas
- Larut dalam air
- Berupa kristal
-Tidak berwarna
-Tidak berbau
METABOLISME KOBALAMIN
 Kobalamin diabsorbsi di Ilium
Dengan bantuan faktor intrinsik castle
- Gliko protein
- Disekresi sel pariental
- Mukosa lambung
- Tak dirusak en. Pankreas
 Lewat mukosa ilieum F. intrinsik castle dilepas 
Vit. B12 diikat protein transpor plasma
TRANSKOBALAMIN D
Transkobalamin I :
~ Protein transpor kobalamin
~ btk efektif simpanan kobalamin di hati
terdapat di plasma dan hati
Disirkulasi kobalamin dalam bentuk :
- Metil kobalamin (utama)
- Hidrokso kobalamin (<)
Di hati btk. Kobalamin :
- 70% 5 deoksiadenosil kobalamin
- 3% Me kobalamin
- 27% hidroksokobalamin
Kompleks transkobalamin II
melepas kobalamin di JAR
masuk sel
di sitosol sel
Dalam bentuk hidroksokobalamin
diubah jadi
Me kobalamin atau
kobalt mengalami reduksi di mitokhondria menjadi
5 deoksi adenosilkobalamin
FUNGSI KOBALAMIN
* Koenzim
- Metilasi homosistein
metionin
- Isomerisasi Me – Malonil KoA
Suksinil KoA
Homosistein
Me = metil
Metionin
Metionin Sintase
Me H4 Folat
Folat
L Me Malonil KoA
Me Kobalamin
B12
H4
Hidrokso Kobalamin
B12
B12
Deoksiadenosil Kobalamin
Suksinil KoA
Me Malonil KoA Mutase
 Proses hemato poiesis
Tak langsung pada pembentuk ery. Melalui aktivasi koenz. As.
Folat
 Mempercepat pertumbuhan pada hewan
DEFISIENSI KOBALAMIN
Terjadi karena malabsorbsi atau gangguan pelepasan kobalamin
di Jar.
 Anemia megaloblastik dk gangguan metilasi homosistein
Penumpukan N5 Me H4 Folat
 Homosistein Uria & Me malonil asiduria sekunder dari Def.
Metionin
Gx. Neurologis
 Def. Faktor intrinsik
anemia pernisiosa
(Anemia makrosister & gangguan syaraf)
Parastesi
SUMBER KOBALAMIN
- Hati, susu, daging, telur, ikan, tiram
- Dalam tumbuh-tumbuhan tidak ada
Kebutuhan kobalamin :
Dewasa
: 3 µg/H
Hamil, laktasi
: 4 µg/H
VITAMIN C = ASAM ASKORBAT
C=O
C=O
C=O
HO
C=O
C
H
C
OH
O
HO
C
H
C
O
H
C
H
(2H)
OH
C
O
C=O
H
C
H
HO
C
H
Primata
HO
C
H
C H2 OH
HO = C
H
C H2 OH
C H2 OH
AS. DEHIDRO
GULONOLAKTON
AS. ASKORBAT
ASKORBAT
Vit. C
Kristal putih tak berbau
Larut air, tetapi kurang stabil
Peka terhadap pamanasan dan oksidasi
Pereduksi kuat
Ada dua bentuk
As. Askorbat
As. Dehidroaskorbat
METABOLISME VIT. C
Mudah diabsorbsi di usus
Dapat diubah menjadi oksalat
garam Ca
Oksalat tak larut
Batu ginjal, kandung kencing
Tak disimpan di Jaringan
Di distribusi di seluruh jaringan tubuh dan jaringan
tertentu = (Kel. Adrenal, otak, ginjal, hati)
EKSKRESI MELALUI URINE
>> As. Dehidro askorbat jika intake Vit. C (N)
>> As. Askorbat jika intake Vit. C >> As. Oksalat
FUNGSI VIT. C
- Transpor Elektron
HO
N
HO
O
O
HO
N
-H+ - e-
O
O
O
OH
L-ASCORBATE
FEE RADICAL
O OH
O
ASCORBATE
+e- -e
HO H
O
O
O
OH
O
DEHYDRO L ASCORBIC ACID
Reaksi Enzimatik
- Hidroksilasi (sintesis kolagen)
- Met. Tiroksin, histamin, kholesterol
- Detoksifikasi di hati
Fungsi yang lain:
diperlukan oleh enzim Dopamine β –
hydroxylase (mengandung Cu+)
dalam reaksi
tyrosine  epinephrine
( tahapan hidroksilasi)
Cu+  Cu++ (dioksidasi)
Untuk mengemballikan asam askobat
Mereduksi Cu++  Cu+
Definisi Vit. C
 Terjadi skorbut (“scurvy”)
 Gangguan pembentuk jaringan kolagen dan
dd. Kapiler → mudah pendarahan
→ Anemia
SUMBER VIT. C
 Buah-buahan, sayur segar hijau
 Berbagai tumb-tumb dan hampir semua hewan
dapat mensintesa Vit. C
Marmut dan primata (-) o.k tidak ada enzim
untuk merubah L Gulonat
As. Askorbat
KEBUTUHAN VIT. C
Dewasa
: 45 mg/H
Anak
: 35 mg/H
Hamil
:
Laktasi :
60 mg/H
(Vit. C) plasma : 0,6 – 2,5 mg/100ml
Download