Gathering pertemuan Komunitas

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering
pertemuan Komunitas
setiap minggu kecuali minggu ke - 4
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Sharing Group sebulan 2 x
Formation Teaching sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama)
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
www.DOJCC.com
ANEKA KEGIATAN DOJ
April 2014
Kamis 17 April 2014
Photo bersama usai pelayanan Koor
Misa Kamis Putih
di Gereja Fransiskus Xaverius Kuta - Bali
20 April 2014
Pelayanan Tatib Minggu Paskah
di Gereja Fransiskus Xaverius
Kuta - Bali
Pelayanan Parkir Pekan
Suci Paskah
di Gereja FX Kuta
Worskhop Doa hari ke - 3
Rabu 30 April 2014
Foto bersambung ke halaman 36
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Shalom...
Selamat Paskah untuk semua...
Tak terasa kita telah melewati masa
prapaskah....juga Pekan Paskah dan
saat ini bulan Mei ini kita memasuki
Bulan Maria.
Fresh JUICE ! Team
Dibulan ini sebagian besar orang
Katolik yang berdevosi pada Bunda
Maria pasti akan mengangkat Doa
Rosario tiap hari.
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina,
Agatha,
Fransiska,
Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina,
Rm. Joseph MGL, Rm Wenz
MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi,
Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel,
Yance, Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska
Bunda Maria memang patut kita
jadikan teladan dalam hidup kita.
Bagaimana ketaatannya kepada
kehendak
Tuhan,
kesetiaannya
dalam mendidik dan membesarkan
Yesus. Juga kepasrahannya saat
mendampingi Yesus dalam perjalanan
menuju Salib.
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Langganan & Marketing Iklan :
Nathasa (0361- 85 11223)
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Seluruh hasil Fresh Juice akan
disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul
Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Marilah di bulan Mei ini kita belajar
lewat teladan Bunda Maria dalam
hidup
kita
sehari-hari.
Dalam
pekerjaan, pelayanan, dan keluarga.
Kita juga mohon kepada Bunda
Maria untuk mendoakan kita kepada
PutraNya.
Semoga Kasih karunia Tuhan selalu
beserta kita semua
Nathasa
PemRed
I Believe in You
St.Yusuf Pekerja
Kis. 5:27-33;
Mzm. 34:2,9,17-18,19-20;
Yoh. 3:31-36
Kamis 1 Mei 2014
Yoh 3:36
Barangsiapa percaya kepada Anak,
ia beroleh hidup yang kekal,
Hidup dalam kehidupan ini seringkali membawa kita pada hal-hal yg menurut pikiran
kita, adalah masa-masa sulit.
Bagi saya pribadi, yang sangat menyukai tantangan, pada saat keadaan tersebut
datang, sangat sulit untuk mengambil waktu “diam” di dalamNya.
Saya seringkali akan menjadi begitu sibuk, panik atau seringkali masuk dalam keadaan
yg orang bilang ‘stres’.
Tapi He is still on time. Ada saja caraNya yg membuat saya memalingkan wajah saya
kembali padaNya. Dan tak jarang itu kadang bagai paksaan. Saya ingat, pernah saya
dalam keadaan dimana saya tidak tahu lagi harus bagaimana, entah kenapa saya
tiba2 mendownload renungan Fj audio. Hal itu tidak pernah saya lakukan, biasanya
saya hanya streaming saja. Akibatnya, saya terpaksa mendengarkan sampai selesai,
dan di akhir renungan itu saya hanya berkata : Yes, I do believe in God. Good or bad,
who’s know???
Dan entah apa yang terjadi, keadaan berangsur-angsur membaik tanpa saya terlibat
langsung :-)
Terima kasih Yesusku....
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
5
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Kebutuhan
Jumat 2 Mei 2014
Yoh 6:5 “ Dimanakah kita akan
Peringatan Wajib St. Atanasius
Kis. 5:34-42;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Yoh. 6:1-15
membeli roti, sehingga mereka
ini dapat makan?”
Saya ingat sekali pelajaran waktu saya masih SD, ada berbagai macam kebutuhan, yaitu
kebutuhan primer (yang harus segera dipenuhi jika tidak akan sakit/mati), kebutuhan sekunder
(bisa dipenuhi dan bisa tidak) dan kebutuhan tersier (kebutuhan tambahan yang bila tidak
dipenuhi tidak mengakibatkan sesuatu yang buruk).
Pada saat itu semua kompak menjawab kalau kebutuhan primer adalah makanan, kebutuhan
sekunder adalah rumah dan kebutuhan tersier adalah telepon, mobil dan selanjutnya.
Nah saat ini saya melihat adanya peningkatan yang sangat extrim, dikendaraan umum,
ditempat makan, didalam ruang keluarga, disaat rapat, bahkan didalam Gereja saat misa.
Yaitu handphone/ mobile phone/ smartphone.
Peningkatan kebutuhan hp tersebut dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder,
mungkin ada beberapa yang menjadikannya sebagai kebutuhan primer. Tiap orang
tidak bisa lepas dari hpnya (bahkan saya menulis ini pakai hp, ampun deh!!!), mungkin ini
dikarenakan kita semakin dimanja dengan fitur-fiturnya, sehingga membuat pekerjaan kita
menjadi lebih mudah, lebih cepat dan tidak dibatasi oleh waktu.
Dan ada lagi yang lebih extrim, yaitu “uang”, ada istilah anak-anak sekarang “memang uang
bukanlah segalanya, tetapi segalanya bisa dibeli dengan uang” secara tidak langsung saya
juga mengiyakan istilah tersebut, saya bekerja dibeberapa tempat demi uang yang hanya
lewat saja. Mungkin beberapa pembaca juga menyadari hal tersebut, tetapi satu hal yang
perlu kita ingat bahwa pada saat kita mati, kita hanya membawa nama kita (baik/buruk) dan
juga bahwa Kerajaan Surga tidak dapat dibeli!!!
Kita boleh bekerja keras demi uang, tetapi jangan sampai kita menjadi hamba uang,
diperbudak oleh uang. Kita bisa mendapatkan segala sesuatu jika kita dekat dengan Tuhan.
“Carilah dulu kerajaan Allah, maka semua akan ditambahkan kepadamu” itulah janji Tuhan
kepada kita hamba hambanya.
Tuhan Yesus memberkati
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
6
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Jalan yang Benar
Pesta St. Filipus dan Yakobus.
1Kor 15:1-8,
Mzm 19:2-3-4-5,
Yoh 14:6-14
Sabtu 3 Mei 2014
Yoh14:6:
“Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup.
Jika kita ingin pergi kesuatu tempat maka kita harus melalui sebuah jalan, dan jalan yang
kita lalui haruslah jalan yang benar, jika tidak maka kita tidak akan pernah tiba ditempat
tujuan kita dengan selamat....dan hidup.
Dalam Injil hari ini Yesus berkata :” Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Ketika Yesus mengatakan
bahwa Dia adalah jalan, Yesus menunjukannya dengan sikap hidup, perkataan dan
perbuatan-perbuatanNya yang menunjukan jalan yang menuju pada Bapa, keselamatan
abadi.
Kebenaran
selalu ada dalam setiap ajaranNya, Dialah satu-satunya yang
memberikan kita kebenaran dalam arti kekudusan , dalam kesatuan hidup dengan Dia.
Dialah hidup. Dia tidak hanya menyediakan hidup, Dia adalah hidup yang sesunguhnya.
Apa yang dulu kita ketahui sebagai hidup sebelum kita mengenal Dia, tidaklah berarti,
karena hidup yang sesungguhnya itu berada dalam Yesus karena Ia memberikan pada
kita bagian dalam hidup Allah sendiri . Kita harus ada “dalam Kristus”, sebagai anggota
tubuhNja yaitu gereja untuk dapat hidup dalam kesatuan dengan Allah.
Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita juga dipanggil untuk menjadikan
Dia sebagai ‘jalan dan kebenaran dan hidup’, artinya kita diajak untuk menghayati cara
hidupNya dan sabda-sabdaNya dalam hidup dan cara bertindak kita sehari-hari, dimanapun
dan kapanpun, kita harus meluruskan jalan hidup kita, sehingga kita layak disebut sebagai
‘sahabat-sahabat Yesus’. Seorang sahabat sejati selalu membela dan menginginkan yang
terbaik bagi sahabatNya. Yesus adalah sahabat sejati kita yang telah rela untuk menderita
dan wafat disalib agar kita para sahabatnya dapat hidup kekal dalam kemuliaan Allah.
Karena menjadi sahabat Yesus maka secara tidak langsung kita juga memiliki dimensi rasuli
yang harus kita hayati. Seorang rasul mempunyai tugas untuk memberitakan jalan menuju
keselamatan atau kebahagiaan sejati, yaitu jalan menuju kembali kepada Bapa, maka untuk
itu sang rasul diharapkan telah tahu jalan tersebut dan berusaha untuk menelusurinya terus
menerus. Ini bukanlah hal yang mudah oleh karena itu marilah kita bersama-sama saling
membantu untuk senantiasa dapat menghayati dan berada pada “jalan dan kebenaran
dan hidup” seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
DOA: Terima kasih Tuhan Yesus untuk kehadiran-Mu yang terus-menerus tanpa henti.
Pimpinlah kami agar menjadi lebih dekat lagi dengan Bapa surgawi. Biarlah Roh Kudus-Mu
membentuk diri kami senantiasa agar dapat mengalami dengan lebih mendalam segala
kebenaran dan pemahaman akan segalanya yang ilahi. Terima kasih, ya Tuhan Yesus.
Terpujilah namaMu selalu. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
7
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Berkobar Kembali
Minggu 4 Mei 2014
Lukas 24:32, “Bukankah hati
kita berkobar-kobar, ketika Ia
berbicara dengan kita...”
Hari Minggu Paskah III
Kis. 2:14, 22-33, Mzm 16:1-11,
1Ptr 1:17-21, Luk 24:13-35
Pernahkah Anda mengalami saat-saat baru memulai sesuatu? Contohnya baru menikah,
baru ditahbiskan, baru mengalami hidup baru dalam roh, baru mendapatkan promosi di
tempat kerja, baru mendapatkan anak setelah bertahun-tahun menunggu, baru lulus ujian,
baru pindah rumah baru dan lain sebagainya. Pada awalnya kita semangat dan hati kita
berkobar-kobar. Hati dan hidup kita terfokus kepada hal baru yang kita alami. Namun
apakah semua yang baru kita mulai dapat bertahan lama?
Inilah yang dialami dua orang murid dalam perjalanan ke Emmaus. Waktu Yesus masih hidup,
membuat banyak mukjizat sehingga banyak orang menginginkan Yesus menjadi raja, hati
mereka berkobar-kobar mengikuti Yesus.
Tapi apakah yang terjadi setelah itu? Ketika Yesus mati di kayu salib, mereka sedih, tidak
bergairah lagi dan mereka hilang harapan. Tapi setelah bertemu dengan “The Risen Lord”,
Yesus sang sudah bangkit dan mengalahkan kematian, hati mereka berkobar-kobar kembali
walaupun itu terjadi beberapa saat setelah Yesus memecah-mecahkan roti dan “lenyap”
dari tengah tengah mereka.
Kedua orang murid tersebut bersemangat kembali dan pergi ke Yerusalem untuk memberitakan
kabar gembira ini kepada murid-murid yang lain yang mungkin masih dirundung kesedihan.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa di dalam hidup, kita sering mengalami yang namanya
up and down, atau naik turunnya gairah dalam hidup. Nyala api dalam hati kita kadangkadang redup bahkan kadang mau padam.
Yang paling penting ketika kita down atau mengalami kekeringan dalam hidup marilah kita
kembali kepada Sang Sumber kehidupan yakni Tuhan Yesus sendiri. Yesus yang dapat kita
temukan dalam firmanNya di Kitab Suci. Sama seperti yang dialami kedua orang murid,
“Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan
ketika ia menerangkan kitab suci kepada kita?”
Apakah hati kita berkobar-kobar kembali saat kita merayakan paskah di tahun ini?
Rm. Vincent, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
8
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Bekerja bagi kebahagiaan sejati
Kis. 6:8-15;
Mzm. 119:23-24,26-27,29-30;
Yoh. 6:22-29
Senin 5 Mei 2014
Yoh 6:27 “… Apakah yang harus kami
perbuat supaya kami mengerjakan
pekerjaan yang dikendaki Allah?”
Mencari kehendak Allah tentunya adalah keinginan setiap orang beriman. Keinginan yang
diletakkan Allah dalam hati kita ini mengantar kita masuk dalam sebuah dinamika yang
indah. Ketika seorang beriman bertekun dalam pencarian, Allah mengirimkan rahmatNya untuk menuntun langkah demi langkah hingga menemukan kebenaran yang dicari,
terutama di dalam Sabda Kristus yang berbicara secara pribadi kepadanya. Perikop Injil
hari ini menampilkan satu contoh bagi kita. Ada banyak orang sedang bersusah payah
mencari Yesus hingga seberang laut. Tetapi melihat antusias orang banyak itu, Yesus
malahan memberi satu teguran yang patut kita renungkan. Mereka mencari Yesus sematamata karena telah memakan roti hingga kenyang! Dengan perhatian yang terpusat pada
roti, mereka tidak dapat melihat rahasia iman yang dinyatakan pada mereka dalam tanda
heran yang Yesus kerjakan, yaitu penggandaan roti dan ikan. Setiap tanda heran yang Yesus
kerjakan menyatakan identitasnya sebagai Putra Allah, karena hanya Allah yang dapat
melakukan perbuatan yang ajaib. Karena hanya terpaku pada roti yang menghilangkan
rasa lapar, bagi orang banyak yang mencari Yesus Ia tidak lebih dari seorang mesias
‘duniawi’ yang dapat membuat mereka tidak lapar lagi, menyembuhkan berbagai mereka
dan menyelesaikan persoalan hidup lainnya.
Perhatikan bagaimana Yesus kemudian membimbing mereka masuk dalam cara pandang
Allah. Ia mengundang mereka untuk bekerja bagi makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal. Dari roti yang tidak bertahan lama pandangan mereka beralih pada
makanan yang mengantar pada hidup kekal. Yesus, Anak Manusia, Dialah satu-satunya
yang dapat mengantar manusia pada hidup yang kekal. Dalam perikop selanjutnya Yesus
lalu menjelaskan makanan yang akan Ia berikan bagi manusia yaitu ‘Tubuh-Nya’ yang
dikurbankan di salib. Mendengar perkataan Yesus hati mereka terbuka untuk bertanya
apa yang harus mereka perbuat. Bagi orang Yahudi seluruh isi hukum taurat adalah inti
dari kehendak Allah yang harus mereka taati dan amalkan untuk memperoleh keselamatan
atau hidup kekal. Yesus dengan bijaksana menjawab pertanyaan mereka dengan satu
kebenaran iman: pekerjaan yang berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Dia yang
telah diutus oleh Allah. Inilah jawaban bagi setiap orang beriman yang mencari kehendak
Allah dan ingin melakukan apa yang berkenan kepada Allah. Iman akan Yesus adalah
keputusan radikal dari setiap pengikut-Nya dalam kebebasan penuh untuk mengarahkan
setiap perbuatan dan karyanya pada Kristus, bukan karena dari-Nya kita dapat memperoleh
berbagai berkat jasmani ataupun rohani, tetapi karena oleh-Nya dan bersama-Nya kita
boleh masuk ke dalam sukacita Allah yang abadi.
Terima kasih, Ya Bapa, karena Engkau telah menganugerahkan Putra-Mu bagi keselamatan
kami. Berilah rahmat iman akan Yesus pada setiap murid-Nya agar dapat mendengarkan
dan melaksanakan Sabda-Nya dengan sepenuh hati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
9
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Roti Hidup
Selasa 6 Mei 2014
Dominikus Savio, Anna Rosa Gattorno
Kis 7:51-8:1a ;
Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab ;
Yoh 6:30-35
Yoh 6:35 ...”Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku,
ia tidak akan lapar lagi”
Tentunya kita pernah merasa kelaparan. Rasa lapar itu akan hilang ketika kita makan sampai
kenyang. Kalau makanan didunia ini hanya bisa mengenyangkan perut kita, bagaimana
dengan “rasa lapar dan haus” kita akan hal-hal lain?
Ada kalanya kita merasa khawatir akan masa depan kita, kita merasa kesepian/sendiri
dalam menjalani hidup ini, ada kesedihan, rasa kosong dihati, ada ketidak berdayaan,
ada kemarahan karena tidak dimengerti, dan banyak lainnya. Ketika semua itu menjadi
“rasa lapar” yang semakin hari menjadi semakin mengganggu, dengan apakah kita dapat
mengenyangkannya? Adakah 1 hal di dunia ini yang mampu mengenyangkan semua “rasa
lapar” rohani itu sekaligus? TIDAK ADA.
Mungkin saat ini kita punya teman yang memberi semangat/menemani, mempunyai cukup
uang untuk beberapa tahun ke depan, tetapi ketika semua itu meninggalkan kita, kita akan
kembali di dera “rasa-rasa lapar” rohani kembali.
Hanya 1 yang bisa mengenyangkan “rasa-rasa lapar” rohani tsb, yaitu Yesus Kristus. Ia
mengumpamakan dirinya sebagai roti. Barang siapa datang kepada Yesus, mengijinkan
Yesus untuk masuk dalam hidupnya, maka kita tidak akan terganggu dengan “rasa-rasa
lapar” rohani itu lagi untuk selamanya.
Dengan Yesus kita akan merasa dikasihi, disertai setiap saat sehingga kita tidak akan merasa
kesepian. Dengan Yesus berkarya dalam hidup kita, kita boleh percaya, Dia memelihara kita
dan masa depan kita. Dengan Yesus ada suka cita, damai, ketenangan batin & rasa syukur,
hingga kita tidak lagi memendam kesedihan, kemarahan, benci, dll.
Bagi saya pribadi, saya percaya Yesus tidak hanya mengenyangkan “rasa lapar” rohani,
tetapi juga jasmani. Contoh pernah ketika saya bangun pagi dan melakukan tugas-tugas
di pagi hari, saya merasa lemah karena lapar bahkan perut terasa nyeri. Kemudian saya
teringat kalau hari itu jadwal saya berpuasa. Tentu ada sedikit pertentangan hati, apa lebih
baik saya makan saja dari pada tidak kuat terus maag saya kambuh. Lalu saya teringat,
saya punya Tuhan yang hebat. Saya berdoa memohon Tuhan singkirkan rasa lapar & nyeri di
perut saya. Dan luar biasa, rasa lapar dan nyeri diperut saya hilang.
Ada kalanya juga di awal saya pindah ke Bali, ketika usaha belum jalan, uang sudah habis,
tapi saya sungguh melihat campur tangan Tuhan yang tidak membiarkan kami kelaparan.
(Puji Tuhan)
Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, lebih daripada kita sendiri. Dan karena Dia adalah roti
yang benar dari surga, Ia akan memenuhi semua kebutuhan yg membawa kebaikan bagi
kita dan menjadikan hidup kita benar-benar hidup yang dikehendaki Allah di surga.
Jesus bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
10
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Bukan Suatu Kebetulan
Marie-Louise dr Yesus Trichet
Kis. 8:1b-8;
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a;
Yoh. 6:35-40
Rabu 7 Mei 2014
Yoh 6:37 : Semua yang diberikan Bapa
kepadaKu akan datang kepadaKu, dan
barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan
Kubuang.
Saya dibaptis bersamaan dengan adik saya kedua, yaitu waktu adik saya baru lahir,
dan saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang disuruh mengingat saat itu, sama sekali ga
terbayang apa pun di otak saya. Kadang saya berpikir bagaimana ya rasanya orang
yang dibaptis saat dewasa, bagaimana perjalanan rohaninya sampai bisa menerima
Yesus dan dibaptis secara Katholik.
Memang kalau dipikir apa saja yang telah terjadi dalam hidup kita, semuanya karena
turut campur tangan Tuhan.
Saya tidak pernah membayangkan bagaimana sampai bisa tinggal dibali. Iseng aja di
blanko UMPTN mengisi pilihan pertama Unair dan kedua UNUD. Akhirnya yang ketrima di
Unud Bali. Tidak ada satu pun keluarga saya yang tinggal disini.
Berkenalan dengan teman dari fakultas lain yang mengajak saya bergabung dalam
persekutuan doa, suatu perkumpulan yang tidak pernah saya ikuti selama masih SMP
atau SMA.
Pertemuan dengan Yovie, yang kemudian menjadi suami saya. Tuhan merenda hidup
saya dengan begitu indahnya.
Waktu masih sekolah, SD-SMA tidak pernah saya mengerti apa itu melayani Tuhan. Saya
hanya tahu ke gereja tiap minggu titik.
Dan injil hari ini membuat saya mengerti bagaimana kasih Tuhan kepada umatNya.
Yesus berkata, semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku
dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.
Saya jadi sangat bersyukur karena sejak kecil orang tua saya telah mempersembahkan
saya untuk dibaptis dan menjadi Katolik. Karena dengan demikian saya telah menjadi
milik Yesus dan Dia tidak akan pernah membiarkan saya dibuang. Walaupun dari kecil
saya tidak mengenal bagaimana melayani Tuhan tapi jalan hidup yang Dia renda
untuk saya membuat saya bisa belajar menjadi pelayanNya.
Jadi setelah menerima pembaptisan dan menjadi anak Bapa, kita akan selamanya
menjadi anakNya. Kita tidak akan pernah dibiarkan hilang atau bahkan terbuang,
seburuk apapun masa lalu kita, seberat apapun dosa kita.
Apakah semuanya karena kebetulan??
Pasti tidak... Pasti karena Tuhan sudah merenda kehidupan kita semua asal kita percaya
padaNYA, melayani DIA dan senantiasa hidup dalam kasihNYA.
(nathasa)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Pengalaman di Lanciano
Kamis 8 Mei 2014
Yoh 6:51
“Akulah Roti Hidup yang telah turun
dari Surga”
Aloisius Rabata,
Yeremias dr Salakhia
Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20;
Di pertengahan tahun 2005, saya dengan rombongan 200 anak muda dari Melbourne Australia
berangkat ke Jerman untuk mengikuti pertemuan anak muda sedunia. Saya masih ingat
bagaimana saya bertanya kepada Yesus di depan Roti Maha Kudus, apakah Ia ingin saya ikut
(karena mahal sekali biaya pergi kesana selama 3 minggu). Saya merasakan cukup damai dan
akhirnya memutuskan untuk ikut.
Di perjalanan kami juga ziarah naik bus lewat Itali. Kita singgah di Roma, Vatikan, Asisi, Loreto,
Padua, Venisia, dan Austria sampai ke Jerman. Pengalaman waktu itu sungguh membuka mata
saya akan kekayaan iman dan budaya Katolik kita. Sejak itu saya juga berubah dan mau ikut
Misa dan doa Rosario setiap hari. Walaupun seluruh tabungan saya habis terpakai, saya sangat
puas dan tidak ada sedikitpun kekecewaan.
Diperjalanan menuju ke Loreto kami singgah di kota Lanciano. Lanciano ternyata bukan
nama asli kota ini, tetapi nama yang diambil dari “The Lance” yang artinya TOMBAK. Tradisi
mengatakan bahwa Longinus, sang prajurit yang menikam uluk hati Yesus dengan tombaknya
sampai menumpahkan darah dan air (Yoh 19:34), adalah dari kota ini.
Di Lanciano saya menyaksikan spesimen Roti Ekaristi dari keajaiban yang terjadi disana di sekitar
tahun 700 AD. Waktu itu ada seorang seorang biarawan dari Basil yang sedang mengalami
cobaan iman akan kehadiran Tuhan Yesus dalam Roti Kudus. Keraguan terus menggerogotinya
setiap kali ia menkonsekrasikan roti dan anggur untuk menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dia terus
berdoa mohon bantuan Tuhan karena ia takut kehilangan panggilannya. Suatu pagi hari saat
merayakan Misa bersama umat umat setempat, dia menyaksikan roti dan anggur berubah
menjadi Darah dan Daging!!
Banyak orang, setelah menyaksikan keajaiban itu mulai meratap dan meminta pengampunan.
Ada yang mulai memukuli dada sendiri, mengakui dosa-dosa mereka dan menyatakan tidak
layak untuk menyaksikan keajaiban tersebut. Ada juga yang berlutut mengucap syukur atas
anugerah Tuhan telah diberikan kepada mereka. Cerita ini tersebar cepat keseluruh kota dan
desa-desa sekitarnya.
Banyak tes ilmiah telah dilakukan dan semua memberikan konfirmasi positif. Dokter and ilmuwan
yang melakukan tes yang terakhir di tahun 1970 menyatakan bahwa daging dan darah itu
adalah milik manusia, bergolongan darah yang sama (AB) dan berasal dari jaringan otot jantung
(miokardium). Di dalam darah, didapati protein dalam proporsi normal yang sama seperti yang
ditemukan dalam sero-proteic yang membuat darah segar (yang seharusnya hanya bertahan
20-30 menit saja). Tetapi selama lebih dari dua belas abad Darah Yesus tetap segar, meskipun
tanpa pengawet kimia!
Saya yang waktu itu kurang menghargai arti keajaiban ini sekarang kembali disegarkan
imannya. Tuhan Yesus memilih tempat yang penuh sejarah! Darah Kudusnya pertama tercucur
untuk dunia malalui TOMBAK Longinus. Lalu dikota tempat Longinus berasal, Yesus kembali
memberikan Darahnya Dagingnya untuk menguatkan iman kita semua. Mari kita lebih lagi mau
makan Tubuh dan Darah Ekaristi Yesus, supaya kita bisa menikmati janji hidup kekal-Nya.
fr David Lemewu mgl
Cerita ini bisa dibaca lebih di http://www.miraclerosarymission.org/lanciano.html
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Tubuh dan Darah Kristus
Maria Katarina dr St. Agustinus,
Georgius Preca, Katarina dr Bologna
Kis. 9:1-20;
Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59
Jumat 9 Mei 2014
Yoh 6:53 “sesungguhnya jikalau kamu
tidak makan daging Anak Manusia
dan minum darah-Nya, kamu tidak
mempunyai hidup di dalam dirimu….
Sekitar tahun 2001 saat itu saya masih bekerja di sebuah perusahaan besar dan mempunyai
nama di luar negeri. Semakin besar sebuah perusahaan tempat bekerja pasti meminta kita
untuk bekerja lebih keras lagi. Setiap hari saya bekerja dari pkl.08.00 smp pkl. 21.00 bahkan
sering sampai pkl 24.00 dini hari. Hari minggu jika bos minta saya untuk lembur, maka hari
minggu saya terus bekerja dan boleh dikatakan saya jarang untuk ke gereja.
Dari kehidupan bekerja yang keras, lingkungan teman-teman saya di kantor golongan anakanak yang suka hunting dan suka duduk berjam-jam disebuah Pub di ubud. Tentu kehidupan
saya saat itu tidak jauh dari Alkohol dan merokok, padahal sebelumnya saya sudah tobat
tidak mau merokok dan minum alkohol lagi. Belum lagi kalau bos saya mengadakan party
di rumahnya, undangannya orang-orang asing yang berkelas. Semua itu tidak jauh dari
minuman yang mengandung alkohol keras.
Suatu ketika ada seorang teman baru cewek dari Jakarta yang bekerja di perusahaan tempat
bekerja saya, dia di posisi assisten GM. Saat itu GM minta saya untuk membantu assistennya
mencari tempat kos untuknya di ubud. Akhirnya kami berkenalan dan saya mencarikan
kos untuk dia di daerah ubud, setelah perkenalan tersebut kami semakin dekat dan saya
menganggap dia sebagai kakak saya sendiri. Kami sering curhat-curhatan, walaupun saat
itu posisi kantor kami berjauhan, tetapi kami selalu sempatkan untuk jalan kemana-kamana
bareng.
Pada hari minggu saat saya mau berangkat kerja, dia datang kerumah menjemput saya. Saya
katakan kalau saya mau bekerja, dia hanya bilang ini hari Minggu tempatmu bukan di kantor
terus.Lalu saya dipaksa untuk tidak ke kantor, tetapi saya diantar ke gereja kepundung. Saya
bingung dan malu, karena dia beragama budha.
Singkatnya setelah setahun semenjak perkenalan kami, tiba-tiba saya sakit yang cukup
parah,mungkin karena dari gaya hidup yang masih suka minum alkohol. Juga pada saat itu
saya sering tidak mempunyai percaya diri dan sering merasa putus asa. Saat itu yang benarbenar sibuk mengantar saya kerumah sakit adalah teman baik saya itu sampai akhirnya saya
harus di opname. Sampai suatu ketika dia membawa sebuah tape dan kaset rohani, dia minta
dengan lagu-lagu ini saya bisa berdoa. Saya dan ibu saya sungguh terharu dengan kebaikan
teman saya ini, dia seorang beragama lain keinginannya untuk saya bisa selalu berdoa
kepada Tuhan Yesus begitu besar. Lagu rohani yang dia beli saat itu adalah lagu Bagaikan
Bejana Siap Dibentuk.. Setelah agak membaik, saya dirujuk ke rumah sakit Penang Malaysia
dan teman baik saya ini yang mengurusi perawatan dan biaya-biaya saya disana sampai
dokter mengatakan saya sembuh dan harus merubah gaya hidup saya.
Sepulang dari Malaysia, teman baik saya ini mengenalkan saya ke teman dia yang seorang
carmelit awam. Dan akhirnya saya untuk pertama kali mengikuti retret SHB, sejak itulah
kehidupan saya benar-benar dibentuk oleh Tuhan seperti lagu yang diberikan teman baik
saya itu. Dan itulah awal pertama saya untuk benar-benar bisa lebih hidup lagi dengan tidak
meninggalkan Misa di hari minggu untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus. Sungguh tangan
Tuhan bekerja untuk hidup saya melalui teman baik saya ini dan persahabatan kami terjalin
sampai detik ini….. (terima kasih buat Tuhan Yesus dan cici Athing)
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Jejak Yesus
Sabtu 10 Mei 2014
Yoh. 6:61 “Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
Antonius dr Florence,
Damianus de Veuster
Kis. 9:31-42; Mzm. 116:12-13,1415,16-17; Yoh. 6:60-69. BcO
Kis. 11:19-30
Ada seorang pemuda yang baru saja dibabtis menjadi katolik membagikan pengalamannya
dengan aku. Dia berkata, “Romo, aku selalu merasa sangat ditentang ketika aku ke Gereja
atau di rumahku ketika berdoa.” Kemudian aku bertanya, “Mengapa?” Pemuda itu diam
saja dan hanya menundukkan kepalanya sambil memandang ke arah jari-jari kakinya.” Lalu
aku bertanya, “Apakah yang anda sedang pikirkan?” Dia menjawab, “Aku membayangkan
berjalan mengikuti jejak Yesus.”
Injil hari ini mengisahkan tentang reaksi para pengikut Yesus atas ajaranNya. Mereka berkata
bahwa perkataan Yesus itu sangat keras. Karena perkataan yang keras itu, banyak yang
pergi meninggalkan Yesus. Di dalam surat kepada orang Ibrani dikatakan: “Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk
amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita,” Firman Allah itu sungguh menggoncangkan
iman kita jikalau kita tidak bersedia. Firman Allah itu juga sangat menantang kita jikalau kita
masih terikat oleh dosa-dosa kita. Mengapa? Firman itu menyadarkan kita agar kita dapat
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita dan mulai berjalan mengikuti jejak Yesus.
Yesus, Tuhan dan Allah kita yang kita sembah, mengalami banyak tantangan di dalam
dunia ini. Ketika Dia berjalan menuju Kalvari, Dia mengalami banyak godaan, tantangan,
penyiksaan dan merasakan perih dan pedihnya salib. Namun mata hatinya tertuju pada
rencana dan kehendak Bapa. Ketika Yesus jatuh tiga kali, Ia mengingatkan kita akan
kelemahan dan kejatuhan kita. Namun Dia mengingatkan kita akan tujuan dari akhir hidup
kita yang adalah hidup bersatu dengan Tuhan selamanya.
Sering kita bergitu lemah ketika ditantang oleh realitas hidup kita. Kita ditantang oleh
masalah di dalam keluarga, tidak adanya kerukunan hidup di dalam keluarga, tidak
ada saling menghargai di dalam lingkungan hidup kita, tempat kerja dan di mana saja
kita berada. Jikalau kita tidak bertahan dan kuat dalam iman, kita akan mudah jatuh dan
menyerah seperti murid-murid yang pergi meninggalkan Yesus. Kita harus berenungkan jejak
hidup kita. Seperti sang pemuda tadi, dia puas dan bahagia ketika merenungkan perjalana
panggilannya. Dia membayangkan berjalan mengikuti Jesus menuju kehidupan yang abadi
bersama Bapa di surga.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Om Kumis
Minggu 11 Mei 2014
HARI MINGGU PASKAH IV
Hari Minggu Panggilan
Kis. 2:14a,36-41; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
1Ptr. 2:20b-25; Yoh. 10:1-10
Yoh. 10:10 “Aku datang supaya
mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala
kelimpahan“
Di tempat kami sekarang tinggal di Maumere, ada seorang bapak, namanya Om
Kumis, dia seorang gembala kambing, bukan kambingnya sendiri tapi kambing milik
bosnya. Dia punya kambing juga tapi hanya beberapa ekor saja, selain itu ada juga
temannya yang menitipkan beberapa ekor supaya dia rawat. Jadi total jumlah yang ia
gembalakan sekarang kira-kira 50 ekor. Iseng-iseng saya tanya sukadukanya sebagai
gembala kambing di Maumere, lantaran banyak pencuri, lalu juga tidak banyak
padang atau lahan terbuka yang tersedia. Sambil mengepulkan asap kreteknya si Om
Kumis berceritera yah memang sudah resiko begitu, kalau berani menjadi gembala,
berarti harus juga berani menghadapi pencuri, harus rela bangun jam 3 malam setiap
hari untuk mengontrol kambing-kambingnya, harus memberi makan dan minum setiap
hari, artinya tidak ada istilah liburan. Orang boleh berlibur dan ambil cuti waktu Paskah,
Natal atau Tahun Baru, tetapi Om Kumis tidak bisa berlibur karena tanggung jawabnya.
Om Kumis pun tidak bisa percaya orang lain, karena mereka tidak mengenal kambingkambing itu. Pernah suatu malam, pagar tempat ia melepas kambing-kambingnya itu
dirusak orang, ketika dia mengontrol kambing-kambingnya jam 3 malam, semua sudah
terpencar-pencar di jalan. Malam itu juga dia harus pergi mengumpulkan kembali
kambing-kambingnya kembali ke tempatnya. Luar biasa Om Kumis ini.
Ketika saya merefleksikan Yesus sebagai Sang Gembala baik, saya teringat sosok
Om Kumis ini, yang dekil, hitam, terpanggang matahari, bau badannya dengan bau
kambing beda-beda tipis. Dia tidak banyak omong, mungkin karena tiap hari bergaul
dengan kambing saja, tetapi tanggung jawabnya mengalahkan sosok seorang
presiden atau pejabat tinggi lainnya. Ia menyayangi kambing-kambing yang ia rawat
seolah-olah seperti anak-anaknya. Pernah suatu kali salah satu kambingnya ditabrak
mobil, langsung mati, dagingnya dia bawa ke rumah, tapi dia sendiri tidak sampai hati
untuk memakannya.
Yesus Sang Gembala Baik, Ia tidak pernah berhenti menyayangi dan memelihara kita.
Ia menjadi penyelamat dunia, tanpa kita minta. Ia mati disalib dengan rela. Ia bergaul
dengan kita para pendosa sampai-sampai banyak orang meragukan ke-Allah-annya.
Masihkah kita ragu untuk menyerahkan diri kita kepada Yesus yang menggembalakan
kita? Masihkah kita mau pergi dan percaya pada tawaran-tawaran lain yang dari
dunia, pesugihan-pesugihan misalnya? Masihkah kita takut pada hal-hal takhyul?
Tuhan Engkaulah Gembala yang Baik, kami percaya kepada-Mu.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
I am a Good Shepherd
Senin 12 Mei 2014
Yoh 10:14 “Akulah
gembala
yang baik dan Aku mengenal
domba-domba-Ku”
Nereus dan Akhilleus, Pankrasius,
William Tirri, Leopoldus Mandic
Kis.11:118;
Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:11-18
Ketika sedang kumpul bersama teman-teman, saya kaget ada bbm masuk yang
mengabarkan, jika anak dari mantan supervisor saya di tempat kerja, meninggal dunia.
Langsung saja saya cari info dari beberapa teman, apa penyebab utamanya. Mereka
menginformasikan jika anak supervisor saya ini dititipkan di DayCare, daerah Nusa Dua.
Nach, karena kondisi anak ini sedang gak baik, daycare membawa ke klinik. Tapi entah
apa yang terjadi, tiba-tiba daycare menginformasikan jika anak ini tenggelam dan
sudah tidak bernyawa lagi. Anak ini masih kecil dan berusia di bawah 3 tahun (batita).
Shock banget saya ketika dengar cerita dari teman, seputar kronologi meninggalnya
anak ini. Padahal siang hari, saya sempat menonton berita seputar banjir di TV. Senang
dan bersyukur, ketika melihat ada bayi yang bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat
banjir sudah menenggelamkan rumah mereka. Eh, malam harinya dapat kabar yang
bertolak belakang sekali dengan kejadian di siang hari.
Bacaan Injil hari ini, ingin meneguhkan kita semua bahwa Yesus adalah seorang
Gembala yang baik, yang memperhatikan kawanan domba-dombaNya. Gembala
sejati yang rela memberikan nyawa-Nya untuk kita semua umat kesayangan-Nya. Bukan
seperti seorang upahan, yang tiba-tiba lari ketika ada serigala datang untuk menerkam
kawanan domba-domba. Seperti cerita di atas, ketika anak ini dititipkan – daycare
juga tidak memperhatikan secara teliti setiap tingkah lakunya, sehingga menyebabkan
kelalaian. Berbeda, ketika orang tuanya sendiri yang merawat dan menjaganya. Orang
tua tentu lebih mengenal dan melakukan apa saja untuk menjaga agar anaknya dapat
tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan yang benar.
Berjalanlah selalu bersama Yesus, sang Gembala yang baik !! Ia selalu mengerti dan
mengenal pribadi kita masing-masing, serta tak akan membiarkan kita tersesat dan
terancam akan godaan-godaan dari si jahat.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Indah pada waktuNya
Maria Fatima,
Maria Dominica Mazzarello.
Kis. 11:19-26;
Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;
Yoh. 10:22-30.
Selasa 13 Mei 2014
Yoh 10: 24
Maka orang-orang Yahudi mengelilingi
Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau
membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau
Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”
Tanggal 13 Mei 1917 di Fatima, sebuah desa di Portugal. Tiga anak gembala mendapat
penampakkan Bunda Maria. Lucia (12 th), Fransico(9th) dan Jacintha (7th). Bunda Maria
meminta supaya semua orang berdoa Rosario untuk berhentinya peperangan dan
bertobatnya orang-orang berdosa, khususnya runtuhnya komunis. Kita bisa membayangkan
sulitnya perjuangan tiga anak kecil itu untuk membuat orang percaya bahwa itu adalah
Bunda Maria dan supaya orang-orang mau menjalankan permintaan Bunda Maria, berdoa
Rosario setiap hari. Anak-anak kecil itu dibawa ke sana kemari, ditanya di bawah ancaman
orang–orang dewasa yang berkuasa.
Seperti bacaan hari ini, betapa sulitnya Yesus membuat orang-orang Yahudi percaya akan
Firman-Nya. Mereka berkerumun, mungkin, dengan marah, minta bukti, apakah betul, Yesus
itu datang dari Allah, atau apakah benar Yesus itu Mesias yang mereka tunggu-tunggu?
Pertanyaan orang-orang Yahudi itu juga terkadang menjadi pertanyaan manusia, ketika
orang sedang dalam masalah; Atau mungkin seperti tiga anak Fatima yang mendapat
penampakkan, ketika kita memberikan waktu untuk melayani Tuhan, ada saja orang yang
bertanya, ‘Mana buktinya Tuhan bersama kamu, sedang kamu masih seperti ini dan itu?’ dan
berbagai pertanyaan yang kadang bisa melemahkan iman.
Tetapi Yesus memberi contoh jawaban yang bijaksana. ‘Aku sudah mengatakannya dan
kamu tidak percaya pada kata-kataku. Sekarang lihatlah apa yang telah aku perbuat.”
Biarkanlah waktu menjawab setiap permasalahan kita. Biarkan orang melihat hasil dari apa
yang kita lakukan, barulah mereka percaya, dengan demikian kita tidak perlu menghabiskan
energi dan waktu untuk berdebat lalu kehilangan waktu untuk bekerja.
Bila kita melihat sejarah, tahun 1960-an muncul seorang Imam muda Polandia, Karol Wojtyla,
yang diam-diam berdoa Rosario setiap hari dengan intensi seperti pesan Bunda Maria di
Fatima, suatu hari ia terpilih menjadi Paus Yohanes Paulus II. Dengan imannya yang muncul
dari kata-kata, ‘Jangan takut!’ Ia bisa memberikan semangat perjuangan untuk Polandia,
negara asalnya, bebas dari penindasan Komunis. Dan bukan hanya itu saja, ia membuat
pemimpin negara komunis terbesar, Rusia, menyerah dan membubarkan komunisme di
negaranya. Negara Jerman Timur pun dibebaskan. Patung Kremlin ditumbangkan. Eropa
Timur bebas dari kungkungan komunisme. Dan sekarang ini, banyak orang mulai berziarah
ke Eropa Timur. Lalu 13 Mei 1981, Paus yang sama melihat sebuah bayangan menghalangi
peluru yang ada di depan matanya, sehingga ia terbebas dari kematian akibat tembakan
musuh.
Segala sesuatu yang Ilahi, akan menjadi sulit dibahas bila hanya dipikirkan untuk mencari
jawaban. Carilah jawaban dengan hati yang damai dan dengan melihat hasil dari tindakan
di dalam Tuhan.
(narita).
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Arti Sahabat
Rabu 14 Mei 2014
Yohanes 15:15 “… tetapi Aku menyebut
kamu Sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari
BapaKu”
Pesta St. Matias Rasul
Kis. 1:15-17,20-26;
Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh.
15:9-17
“Sahabat” bagi saya sangat berarti, karena peran mereka sangat besar untuk membawa
saya bisa sampai pada hari ini. Kasih dan penerimaan yang tanpa pamrih dari mereka,
telah memurnikan rasa percaya diri seorang anak yang “insecured” di dalam diri saya
dan membantu saya bertumbuh.
“Akhirnya Tuhan mempertemukan saya dengan kamu”. “Kamu akan selalu memiliki
tempat di hati saya”. Itu adalah kata-kata sahabat-sahabat saya yang senantiasa
mengingatkan bahwa saya berharga.
Waktu saya study di Taiwan, pada hari pengumuman beasiswa, sahabat saya
membangunkan saya pagi-pagi benar. Dia mengajak saya berlari dari asrama
ke kampus. Dia berlari mendahului saya dengan semangat (saya mengikutinya
dari belakang dengan harap cemas). Ia sampai duluan, masuk ke kampus. Sesaat
kemudian ia keluar, melompat kegirangan “Kamu dapat, kamu dapat!!!” Saya tahu
betapa dia mendoakan saya. Ketika saya bertanya “Kenapa kamu tidak ikut ujian
beasiswa itu dan berdoa agar kamu sendiri mendapatkannya?” Dia menjawab “Kamu
lebih membutuhkannya”. Memang saya sangat membutuhkan beasiswa itu untuk
dapat meneruskan study.
Ada sebuah lagu tentang sahabat yang mengatakan “Kau percaya padaku bahkan
lebih daripadaku percaya pada diriku sendiri, kau membuatku .. tidak punya alasan
untuk tidak melangkah maju” (zhen xin de peng you)
Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam
kesukaran.
Yesus hari ini mengatakan kita adalah sahabatNya. Ia bukan hanya seorang sahabat
yang memberikan dukungan moril dan kasih namun Ia adalah Tuhan yang memampukan.
Ia juga menegaskan bahwa “Bukan kamu yang memilih Aku tapi Akulah yang memilih
kamu. Dan Aku telah MENETAPKAN kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap”. Jadi, adalah KETETAPAN ILAHI untuk kita berbuah. Dengan cinta
dan kuasa seperti ini, kita tidak punya alasan tidak melangkah maju dalam kehidupan
kita, dalam panggilan kita, apapun keadaannya.
TERIMA KASIH SAHABAT, semoga Tuhan senantiasa memberkatimu.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Rendah Hati
Pakomius
Kis. 13:13-25;
Mzm. 89:2-3,21-22,25,27;
Yoh. 13:16-2
Kamis 15 Mei 2014
Yoh. 13:16 “seorang hamba tidak lebih
besar dari tuannya, dan seorang pesuruh tidak
lebih besar dari orang yang mengutusnya”
Perikop kitab suci di atas mengingatkanku akan kebiasaan di kampungku mengenai proses
perkawinan. Ketika seorang pemuda hendak meminang seorang gadis, di sana ada seorang
pengantara yang diutus oleh keluarga laki-laki untuk menemui atau berbicara dengan
keluarga perempuan. Topik pembicaraan adalah berupa hal-hal yang berhubungan
dengan belis atau barang berharga yang hendak diminta oleh keluarga perempuan. Dia
bertugas untuk mengkomunikasikan sesuatu yang berguna atau menguntungkan bagi
kedua bela-pihak. Dalam bahasa modern saat ini orang yang diutus disebut sebagai duta
besar atau dalam bahasa keren orang beriman disebut sebagai nabi atau rasul.
Saya dan anda setelah dibabtis mendapat perutuasan yakni menjadi nabi Allah yang
Mahatinggi (Luk. 1:76). Tapi dalam hidup dan pelayanan, sikap dan tuturkata saya seringkali
tidak mencerminkan jati diriku sebagai nabi atau utusan dari Tuhan. Saya lebih bertindak
menurut apa yang saya pikir atau kehendaki. Saya bukan membawa kabar sukacita Tuhan,
melainkan mewartakan diriku sendiri dengan segala cara dan upaya yang kumiliki. Dari
situ lahirlah sikap sombong atau lupa diri yang merupakan akar dari dosa-dosa lain dalam
hidup. Saya tidak lagi mendengar dan melakukan tugas atau amanat sesuai dengan status
yang dipercayakan Tuhan kepadaku. Saya mungkin juga mengumbar-umbar mimpi dan
khayalanku kepada orang lain.
Hari ini, kita semua diingatkan oleh Tuhan Yesus, bahwa “seorang hamba tidak lebih besar dari
tuannya, dan juga seorang pesuruh yang tidak lebih besar dari orang yang mengutusnya
(Yoh. 13:16)” Tuhan Yesus dalam hidup-Nya pernah berkata bahwa “Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku dan melaksanakan pekerjaan-Nya (Yoh.
4:34). Hal yang sama pula dilakukan oleh Yohanes Pembabtis sebagaimana dikutip oleh
rasul Paulus hari ini, “Sebelum kedatangan-Nya, Yohanes memaklumkan pembabtisan tobat
kepada seluruh kaum Israel. Dan ketika tugasnya hampir selesai, Yohanes berkata, Aku ini
bukan Dia yang kamu sangka, tetapi setelah aku akan muncul Dia, yang tali kasut-Nya pun
aku tidak layak membuka” (Kis. 13:24-25). Semoga saya dan anda menjadi pelayan yang
tahu membawa dan menempatkan diri kita sesuai dengan panggilan dan amanat yang
diberikan oleh Tuhan kepada kita masing-masing.
Doa: Tuhan Yesus anugerahkanlah rahmat kerendahan-hati bagi diriku untuk mendengar
dan melakukan kehendak Bapa di surga dalam hidup dan pelayananku sehari-hari, kini dan
selamanya. Amin.
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Memilih Jalan yang Pasti
Jumat 16 Mei 2014
Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup.
Gemma Galgani, Aloisius Orione,
Kis. 13:26-33;
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;
Yoh. 14:1-6
Saat kita hendak menuju ke satu tujuan, dimana tempat itu baru, tentu saja kita butuh
penunjuk jalan.
Sebagai contoh, sewaktu pesta musim durian kemarin, dimana salah seorang anggota di
komunitas DOJ tercinta ini, mengatakan ada durian top markotop di daerah tampak siring.
Karena dia hanya memberikan info demikian, otomatis teman - teman durian lover DOJ,
termasuk saya, tidak tahu jalan untuk menuju ke penjual durian yang konon mempunyai
durian yang wuenaakk itu.
Sampai suatu ketika, ada satu kesempatan dimana saya sendiri diajak untuk menuju kepada
penjual durian tersebut, barulah saya tahu tempatnya, dan tentu saja saya dapat kesana
lagi.
Sama seperti itulah bacaan pada hari ini.
Yesus berkata, bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Dan, tidak ada seorangpun
yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Yesus.
Yesus bukan sekedar sang penunjuk jalan, tetapi dialah Jalan Kebenaran dan Hidup.
Yesus sendiri yang memberi janji, dengan berkata “Janganlah gelisah hatimu; percayalah
kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Maka itu, sebuah kepastian akan keselamatan telah ditawarkan kepada kita semua.
Apakah kita akan berputar – putar mencari jalan sendiri, namun hasilnya kita malah capek
sendiri dan tidak menemukan jalannya? Ataukah kita akan mengikuti sang Jalan Kehidupan,
sehingga kita tahu tempatnya, dan kita dapat kesana dengan pasti?
Silahkan pilih jalan Anda
Tuhan Memberkati
Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Dalam Nama Yesus
Paskalis Baylon.
Kis 13:44-52,
Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4.
Yoh 14:7-14
Sabtu 17 Mei 2014
Yoh 14:14: Jika kamu meminta
sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya”
Seseorang yang bisa mendapatkan “katebelece” dengan tanda tangan seorang pejabat
yang berwenang untuk digunakan guna mencapai tujuannya merasa sangat beruntung,
karena dengan nama dan tanda tangan pejabat tersebut, maka yang tidak mungkin menjadi
mungkin, seperti kepala sekolah yang terpaksa menerima seorang murid pindahan dari kota lain,
walaupun nilainya dibawah rata-rata atau seorang pelamar yang tidak memenuhi persyaratan
untuk memegang jabatan disebuah perusahaan besar, namum terpaksa harus diterima karena
disurat lamarannya ada “katebelece” yaitu surat pengantar singkat dengan pesan penting yang
ditanda tangani oleh seseorang yang mempunyai wewenang dalam hal tersebut.
Dalam injil hari ini Yesus mengatakan :” Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya.” Halelluyah Puji Tuhan, berarti kita sudah dapat ketebelece khusus dari
Tuhan Yesus untuk meminta sesuatu kepada-Nya dalam namaNya. Kita sudah diberi ijin untuk
menggunakan Nama yang terbesar, terindah dan terajaib sepanjang sejarah umat manusia
untuk mengajukan permohonan yang kita butuhkan dan Yesus akan melakukannya......, jika
permohonan itu sesuai dengan kehendakNya dan demi kebaikan kita umat yang dicintaiNya,
karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kalau katebelece dari para pejabat yang berwenang
hanya terbatas pada hal duniawi saja, maka dalam nama Yesus keajaiban dapat terjadi dalam
hal duniawi dan rohani.
Seringkali kita berpikir bahwa Bapa di sorga harus menjawab doa-doa kita oleh karena kebaikan
dan jasa-jasa kita, tetapi sebetulnya doa kita dijawab bukanlah karena kita baik, tapi terutama
karena nama Yesus. Ia telah memberikan kepada kita hak dan wewenang untuk menggunakan
namaNya, jadi segala doa dan permohonan yang kita tujukan kepada Bapa harus di dalam
nama Yesus.
Berdoa dalam nama Yesus berarti berdoa dengan otoritas Yesus. Saat kita percaya bahwa nama
Yesus itu berkuasa, dan kita berdoa menggunakan kuasa itu, maka kita memiliki otoritas di dalam
berdoa . Jangan pernah kita mencoba untuk mengatasi sendiri persoalan yang sedang kita
hadapi, sebab jika demikian kita sedang menghalangi Tuhan untuk mengulurkan tanganNya atas
kita, seperti ilustrasi berikut ini. Seorang bapak tua yang memanggul beban berat dipundaknya
sedang berjalan dengan susah payah dibawah terik matahari. Seorang pengandara mobil
merasa kasihan pada bapak itu dan mempersilahkan bapak itu untuk naik ke mobilnya. Didalam
mobil bapak itu tetap memanggul bebannya karena ia takut untuk meletakannya dibagasi mobil.
Tampa kita sadari seringkali kita juga tidak mengijinkan Tuhan mengambil alih semua persoalan
yang sedang kita hadapi, karena kita mau Tuhan menyelesaikannya dengan cara yang kita
kehendaki. Ketika berdoa kita harus percaya bahwa apa yang kita minta akan kita terima sesuai
dengan kehendakNya.
Doa: Tuhan Yesus, terimakasih, karena Engkau telah berikan hak istimewa untuk mempergunakan
namaMu yang Maha Kuasa dalam setiap doa kami kepada Bapa di sorga. Semoga dengan hak
istimewa ini kami dapat hidup lebih dekat denganMu. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Mengenal Bapa
Minggu 18 Mei 2014
Hari Minggu Paskah V
Kis. 6:1-7,
Mzm. 33:1-5, 18-19,
1Ptr. 2:4-9,
Yoh. 14:1-12
Yoh. 14:9, Barangsiapa
telah melihat Aku,
ia telah melihat Bapa;
Dulu ketika aku memasuki masa pendidikan di Missionaries of God’s Love (MGL) di Canberra
aku sempat berpikir, aku sudah pernah menjalani masa pendidikan menjadi calon imam
bersama Serikat Xaverian (SX) selama tujuh tahun, termasuk 2 tahun novisiat, 4 tahun belajar
filsafat dan satu tahun belajar Bahasa di Paris, Perancis. Aku berpikir bahwa dengan waktu
tujuh tahun itu aku sudah “cukup” digembleng dan tahu siapakah Yesus yang aku ikuti dan
siapakah Allah Bapa yang puja dan sembah. Ternyata belum!
Ketika aku memulai lagi masa pendidikan dan pembinaan bersama MGL dibutuhkan waktu
7 tahun lagi alias totalnya 14 tahun di seminari sebelum ditahbiskan menjadi seorang imam.
Apakah dengan waktu yang lama itu aku telah “melihat” Bapa?
Bacaan injil hari ini benar-benar menggugah hidup rohaniku. Apakah selama ini aku telah
“melihat” Bapa? Sama seperti yang dikatakan Yesus kepada Philipus, “Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat
Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkalah Bapa itu kepada kami?”
Lamanya seseorang “bersama” dengan orang yang dicintainya, belum tentu orang tersebut
“mengenalnya”. Yang dibutuhkan sekarang adalah kualitas “kebersamaan” sehingga bisa
mengenal orang yang kita cintai. Bisa jadi orang yang telah berpuluh-puluh tahun menjadi
Katolik belum tentu memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus dibandingkan dengan
orang yang minggu lalu bertobat, dibaptis dan berkobar-kobar melayani Tuhan.
Sejujurnya terkadang ada bisikan roh jahat di dalam hatiku ketika ada orang yang
memberikan kesaksian imannya dengan kata-kata seperti ini, “Ah, kau baru dipermandikan
kemarin, sudah mau mengajar kita yang sudah berpuluh-puluh tahun dibaptis dan aktif
melayani Tuhan!” Itu salah besar!
Tuhan mengajak kita untuk selalu rendah hati dan selalu belajar dari orang lain supaya kita
bisa lebih “mengenal” Allah Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus.
Marilah kita menggunakan waktu-waktu kita seperti doa pribadi, sharing kelompok,
kebersamaan di dalam komunitas dan lain sebagainya untuk mengenal dan mencintai
Tuhan Yesus yang kita saksikan dalam hidup orang lain di sekitar kita.
Rm. Vincent, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Berdiam di dalam Allah
Minggu Paskah V
Kis. 14:5-18;
Mzm. 115:1-2,3-4,15-16;
Yoh. 14:21-26
Senin 19 Mei 2014
Yoh 14:23 “… dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama
dengan dia”
Penginjil Yohanes begitu dikenal tidak saja dengan gaya bahasa simbolis tetapi juga
spiritualis yang indah dalam Injil yang ditulisnya. Dikisahkan pada malam perjamuan terakhir,
setelah membasuh kaki para murid-Nya, Yesus berbicara dengan gamblang kepada para
murid-Nya sebagai seorang sahabat tanpa menggunakan perumpamaan. Ia menyatakan
kasih Allah yang demikian besar hingga membuat-Nya ingin tinggal di dalam hati setiap
orang yang mengasihi-Nya. Tetapi mengapa hanya kepada para murid-Nya rahasia kasih
Allah ini dinyatakan?
Jawaban Yesus kepada Yudas, yang bukan Iskariot, mengungkap identitas murid Yesus yang
sejati. “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku …” (Yoh 14:23). Rahasia
kasih Allah dinyatakan hanya pada para murid karena mereka sungguh mengasihi Yesus
dengan menuruti firman-Nya yang berasal dari Bapa. “Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia
akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya” (Yoh 14:21). Setiap murid Yesus yang menerima Yesus sebagai wujud kepenuhan
kasih Allah Bapa kepada manusia dengan taat pada sabda-Nya akan dikasihi Allah Bapa dan
diperkenankan masuk dalam kesatuan kasih Allah. Bagi para murid-Nya Yesus menyerahkan
nyawa-Nya dan mengungkap dengan jelas identitas-Nya sebagai putra Allah.
Hati adalah pusat seluruh diri setiap manusia. Di bagian yang terdalam ini Allah ingin
berdiam, namun hanya di dalam hati para murid Yesus yang mendengar dan melakukan
sabda-Nya. Hanya pada merekapun Yesus menjanjikan Roh Kudus, sang Penolong, yang
membantu mereka mengingat, memahami kebenaran sabda - karya Yesus sebagai wujud
rencana keselamatan Bapa bagi semua manusia. Roh Kuduslah yang menjadikan karya
Allah nyata dan terpenuhi dalam hidup kita.
Utuslah, ya Bapa, Roh Kudus-Mu ke dalam hati setiap murid Kristus agar menerangi, menolong
dan menjadikan kami saksi kasih-Mu bagi setiap orang yang merindukannya, demi Kristus
Tuhan kami. Amin.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Selasa 20 Mei 2014
Janganlah Gelisah & Gentar Hatimu
Yoh 14:27
“Damai
sejahtera
Kutinggalkan
bagimu.
Damai
sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu”
Bernardinus dr Siena
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,1213ab,21; Yoh. 14:27-31a
Yesus menyampaikan kata-kata penghiburan kepada para murid. Damai sejahtera
diberikan kepada mereka, sehingga mereka tak boleh lagi merasa gelisah dan takut.
Yesus menghendaki agar para murid mengalami sukacita sebagai perwujudan kasih
Bapa melalui Yesus Putra-Nya. Memang betapa menggembirakan kenyataan dan
peristiwa itu. Inilah dasar bagi para murid untuk bersaksi di dalam dunia ini.
Namun dalam kenyataan hidup kita sehari-hari tak jarang situasi yang sebaliknya yang
kita hadapi. Acapkali kita gelisah dan takut karena menghadapi sekian banyak masalah
baik dalam pekerjaan, keluarga, pasangan hidup maupun sebagainya. Seringkali
kita dihadapi situasi seperti kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi, memikirkan
biaya pendidikan anak untuk masa datang, situasi tempat kerja yang membelenggu,
banyaknya keinginan untuk memiliki sesuatu karena dan masih banyak lagi.
Dalam keadaan seperti itu, dapatkah saya mengalami kedamaian dan kesejahteraan
seperti yang saya ingini? Memang masih banyak kegelisahan dan ketakutan yang tak
jarang bertahan terus dalam kehidupan ini. Ingatlah anugerah Tuhan yang berupa
damai sejahtera dan dengarkan perintahNya untuk tidak gelisah dan gentar hati.
Yohanes Yudi
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Lulus Ujian
Kristoforus Magallanes,
Eugenius Dr Mazenod
Kis. 15:1-6;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Yoh. 15:1-8
Rabu 21 Mei 2014
Yoh 15:1-2 “Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.
Biasanya dilingkungan umat gereja atau disebuah komunitas rohani, selalu ada 3
golongan orang. Yang Aktif, Setengah Aktif dan yang tidak aktif.
Golongan Aktif biasanya merasa terpanggil untuk melayani Tuhan,dan mau jadi Pengurus,
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan juga materi. Yang setengah Aktif sering ikut
kegiatan, tapi kepentingan keluarga, urusan business lebih diutamakan. Yang ketiga
adalah yang masuk golongan tidak aktif. Umat gereja seperti ini biasanya mendapat
julukan Kristen KTP atau Napas, yang datang ke gereja pada saat hari Natal dan Paskah
saja.
Terhadap bermacam-macam golongan itu Tuhan selalu memberikan kasihNya.
Tuhan selalu memberikan rasa suka cita,damai sejahtera, dan kasih yang melimpah.
Kepada semua makhluk ciptaanNya. Yang berbeda adalah bagaimana tiap kelompok
ini menanggapi Kasih Tuhan itu. Semua golongan pasti pernah mendapat masalah
yang berat dalam hidup mereka, tapi dengan selalu bersandar dan berserah kepada
penyelenggaraan Tuhan, dapat dipastikan mereka akan bisa menerima cobaan tersebut
sebagai rencana Tuhan untuk membuat mereka lebih kuat dan lebih bertumbuh dalam
mencapai kedewasaan rohani.
Selanjutnya untuk orang-orang yang sudah lulus ujian, bisa mengatasi masalah-masalah
dengan baik dan punya jiwa kepemimpinan serta punya komitmen yang kuat, terhadap
mereka ini Tuhan akan memberi tugas-tugas yang lebih besar lagi, agar dapat berbuah
lebih banyak. Malahan Tuhan sudah berjanji dalam Amzal 22 ayat 4. “Ganjaran
kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
Amln.
Iwan Setiawan.
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Kamis 22 Mei 2014
Sukacita Meluap dari Botol Plastikku!
Yoh 15:10 “Jikalau kamu menuruti
perintah-ku, kamu akan tinggal
di dalam kasihKu…
Rita dr Cascia,
Yoachina de Vedruna de Mas
Kis. 15:7-21;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10;
Yoh. 15:9-11
Bulan Juli 2012 lalu saya pertama kali berkesempatan menemani teman teman komunitas Disciples
of Jesus (DOJ) dari Australia untuk mengunjungi “Bali Nine” atau sembilan orang Australia yang
ditahan di penjara Kerobokan di Bali. Setelah melewati sedikit kesulitan akhirnya kami bertemu
dengan Andrew Chan dan Martin Stephens, dua dari kesembilan itu.
Terus terang saya terkesan dengan Andrew yang sampai hari ini masih menunggu clemency atau
amnesti dari Presiden kita supaya diringankan dari hukuman mati yang ia dapat di tahun 2005,
karena memimpin penyelundupkan narkotika ke Indonesia dengan jumlah besar.
Kami banyak bercanda sambil duduk dilantai dan dengan santai mengobrol dan makan. Banyak
juga orang lain disekitar kita yang dikunjungi teman atau keluarganya. Andrew berkata,“saya
bersyukur karena ditangkap karena kalau tidak mungkin saya tidak akan mengenal Yesus
dan cinta kasihnya yang besar.” Tampak ada sukacita di wajahnya. Memang banyak yang
mengatakan bahwa hidupnya didalam penjara banyak berubah, dia mengurus komputer disana
dan mengajar bahasa Inggris. Dia juga kuliah teologi jarak jauh di universitas di Australia karena
masih ada semangat mau menjadi pewarta.
Dia juga melihat ada tanda salib di baju saya.“ Kamu juga akan menjadi pelayan Tuhan kan…
a minister of the Lord!” katanya. Saya bilang saya terpanggil untuk menjadi imamnya. Dia yang
bukan Katolikpun bertanya sedikit sedikit tentang kaul kemiskinan, ketaatan dan kaul selibat. Tetapi
yang menyentuh saya adalah saat dia berkata. “I have only one thing to offer you my friend…
kalau kamu mau menjadi pelayan Tuhan, ingatlah bahwa kamu hanya bisa memberi dari apa
yang meluap daripadamu… you can only give from what is overflowing from you… see that water
bottle in front of you, yang meluap dari botol itu adalah sukacitamu… dan hanya itulah yang
menjadi pemberian bermakna bagi sesama.”
Saya tidak bisa lupa kata kata ini karena dihari sebelumnya kami pergi mengisi retret bersama
teman teman komunitas DOJ. Di Bedugul yang tempatnya sejuk itu seorang teman mendoakan
saya, dan dia merasa bahwa Tuhan sedang menyembuhkan saya dari luka batin supaya Roh
Kudusnya bisa penuh didiri saya. “Seperti botol plastik kamu yang penyok diremas itu (pas botol
yang sama)… botol itu kembang kembali dan bisa diisi sampai penuh meluap.” Ini bukanlah suatu
kebetulan menurut saya. Tuhan menyembuhkan saya dan mengajar saya melalui teman saya
dan Andrew Chan. Sungguh luar biasa!!
Teman teman terkasih, melanggar perintah Tuhan itu sama seperti meremukkan tubuh kita seperti
sebuah botol plastik, atau menusuknya sehingga bocor dan tidak bisa lagi diisi sampai meluap.
Dan kalau tidak ada sukacita meluap, apalah gunanya bagi sesama… tidak perduli apa saya
ini seorang romo, atau pebisnis besar, atau ibu rumah tangga, atau pelajar, atau supir taksi. Yang
penting adalah kalau kita taat pada perintahnya untuk mengasihi Tuhan dan sesama, Roh Kudus
akan tinggal memenuhi kita dan sukacita Yesus akan meluap dari diri kita.
Mari jangan biarkan diri kita bocor! Jagalah Roh Kudus dan hiduplah dengan penuh sukacita!
fr David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Aku yang memilih kamu
Jumat 23 Mei 2014
Yoh 15 : 12: Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu.
Yohana Antida Thouret
Kis. 15:22-31;
Mzm. 57:8-9,10-12;
Yoh. 15:12-17
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu
itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya
kepadamu.
Alangkah indahnya bila ada yang berkata “Bukan kamu yang memilih aku, tapi aku yang
memilih kamu”. Kita pasti merasa berbunga bunga, merasa begitu berharga, dan mungkin
jadi lupa diri dan sombong. Bayangkan yang berkata begitu bukan manusia, tapi Tuhan itu
sendiri. Bukan kita yang memilih Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus telah memilih kita satu persatu,
dan memastikan kita berbuah, dan memastikan kita akan mendapatkan apa kita minta.
Hebat sekali bukan?
Tapi seberapa sering kita melupakan hal itu? Betapa sering kita merasatak berdaya, merasa
ditinggalkan oleh Tuhan. Merasa kosong.
Saya sendiri pernah merasakan itu. Ketika saya tersesat di dalam pegunungan Tajikistan,
dan membuat saya cedera karena jatuh dari tebing yang dalam, saya merasa sendiri.
Saya ketakutan dan merasa kosong, sambil menahan sakit, saya mencari jalan pulang.
Namun ketika sudah lelah berjalan, saya malah menemui jalan buntu, jalan yang salah,
saya tersesat semakin jauh. Saat ini saya merasa Tuhan meninggalkan saya sendiri di hutan
itu. Rasa takut menyeliputi dan membuat saya gelisah dan berfikir yang tidak tidak.
Saya sudah berdoa, tapi doa saya tidak terjawab, saya malah menemukan jalan yang
salah lagi, padahal saya sudah lelah berjalan.
Sampai akhirnya, saya berpasrah dan berdoa minta pengampunan, saya menemukan titik
terang, petunjuk ke jalan yang benar.
Bila saat itu saya tetap yakin bahwa Tuhan Yesus telah memilih saya, dan yakin dia menjaga
kita dan memastikan kita akan baik baik saja, seharusnya saya tidak perlu ketakutan seperti
itu.
Tuhan Yesus, beri saya ingatan yang panjang bahwa Engkau telah memilihku, dan menjaga
ku agar aku tidak celaka.
Amin
Jeff Kristianto
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Kehadiran Tuhan
Sabtu 24 Mei 2014
Yoh.
15:18-19
“Jikalau dunia
membenci kamu, ingatlah bahwa ia
telah lebih dahulu membenci Aku dari
pada kamu.”
Fidelis Dr Sigmaringen,
SP Maria della Strada
Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5;
Yoh. 15:18-21
Suatu waktu, ketika St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus mengalami sesuatu kehadiran Tuhan
lewat sesama susternya. Ada seorang suster yang mempunyai rasa iri dan benci ketika
bertemu dengan Sr. Teresia. Sr. Teresia sadar akan keadaan itu. Karena itu dia selalu berusaha
untuk memberikan senyum dengan dan menyapa sang suster itu.
Suatu ketika, suster itu merasa tidak nyaman lalu bertanya di dalam hatinya, “Mengapa Sr.
Teresia selalu senyum ketika bertemu dengan aku? Dia tahu dan sadar kalau aku sangat
membenci dia.” Karena tidak puas, suster itu mendekati Sr. Teresia dan bertanya, “Mengapa
engkau selalu tersenyum dengan aku?” Sr. Teresia mengatakan, “Aku mengalami kahadiran
Tuhan di dalam diri anda.” Suster itu sangat terkejut mendengar perkataan Sr. Teresia. Mulai
saat itu dan seterusnya, mereka menjadi sahabat yang baik.
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku
dari pada kamu.” Yesus mengingatkan para rasul akan apa yang Dia alami saat itu. Dia
mengalami banyak tantangan dari orang Yahudi dan orang Farisi. Dia ditatang karena
orang-orang Farisi dan Yahudi berpikir bahwa ajaranNya itu tidak sesuai dengan hukum.
Namun Yesus menjelaskan bahwa sebenarnya Dia datang bukan untuk menghapuskan
hukum tetapi untuk menyempurnahkannya. Namun mereka tidak menanggap perkataan
Yesus. Dengan itu mereka bersokongkol untuk membunuh Dia.
Kalau kita merenungkan baik-baik kisah ini, orang-orang Farisi dan Yahudi menantang Yesus
mungkin karena perasaan iri dan benci. Di samping itu mereka juga cemas akan ajaran dan
kepribadian Yesus yang menarik perhatian banyak orang. Mereka juga tidak percaya ketika
Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Mereka berpikir, Yesus menghujat Allah.
Sering kali kita mengalami situasi yang sama. Mungkin kita tidak disukai oleh orang lain
karena perilaku kita atau mungkin kita tidak menyukai orang lain karena perilaku yang
sama. Kita tidak saling menyukai satu sama lain karena perbuatan baik yang ditonjolkan.
Tetapi jangan berkecil hati, hari ini Yesus mengingatkan kita, “Jikalau dunia membenci
kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Jikalau anda
merasa dibenci, renungkan kata-kata Yesus. Mereka mungkin ditantang oleh perilaku baik
anda. Dan Jikalau anda sendiri yang sulit menerima orang lain, ingatlah bahwa Yesus yang
adalah cinta dan kasih, berada di dalam diri orang itu. Seperti Sr. Atau St. Teresia yang selalu
merasakankehadiran Tuhan di dalam diri suster itu.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Tetapi kamu mengenal DIA
HARI MINGGU PASKAH VI
Kis. 8:5-8,14-17;
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20;
1Ptr. 3:15-18;
Yoh. 14:15-21
Minggu 25 Mei 2014
Yoh. 14:17 “Tetapi kamu mengenal
Dia, sebab Ia menyertai kamu dan
akan diam di dalam kamu“
„Tetapi KAMU mengenal Dia....“ kata-kata Yesus ini sungguh langsung menusuk ke ulu hati,
membuat saya sedikit mual-mula ketakutan. Benarkah saya sudah mengenal Roh Kudus..?
Atau sudahkah saya membiarkan Roh Kudus untuk berkarya dalam hidup saya...? Lalu kalau
memang saya sudah mengenal Roh Kudus dan karya-karya-Nya dalam hidup saya, apa
yang harus saya lalukakan...? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak
saya.
Yesus membicarakan Roh Kudus seolah-olah seperti seorang juru kampanye yang
menampilkan calon pengganti-Nya untuk berada bersama kita. Yesus menekankan bahwa
memang dunia akan menolak pengganti-Nya itu, tetapi Ia yakin kita tidak akan menolakNya, karena kita mengenal-Nya. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah seperti Sir Alex
Ferguson yang mempromosikan David Moyes sebagai penggantinya untuk melatih MU yang
akhirnya dipecat juga. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah-olah seperti membicarakan
benda yang paling berharga yang hanya kita yang tahu nilainya. Yesus membicarakan Roh
Kudus seolah-olah kita memang memerlukan-Nya dalam hidup kita.
Peristiwa datangnya Sang Penolong, Roh Kebenaran, Roh Kudus, diperingati Gereja sebagai
Hari Raya Pentekosta atau Hari Raya Kelahiran Gereja. Roh Kudus selalu menjadi tanda
kelahiran baru. Beda dengan manusia yang hanya lahir sekali dalam hidup, Roh Kudus bisa
lahir berkali-kali dalam hidup kita. Di dalam Roh Kudus kita selalu memperbaharui diri dalam
harap, iman dan kasih, istilah kerennya Ecclesia semper reformanda, Gereja yang selalu
membaharui diri. Gereja yang nggak ade mati-matinye kata orang Betawi.
Kita selalu memerlukan Roh Kudus dalam hidup kita. Syukurlah Roh Kebenaran itu selalu
menyertai kita, tanpa kita minta. Dia sudah ada di dalam diri kita. Dia selalu siap membaharui
diri kita hari lepas hari. Yang kita butuhkan adalah kerendahan hati untuk membiarkan Roh
itu bekerja. Kerendahan hati untuk terus kembali ke Gereja merayakan Ekaristi bersama,
mendoakan doa-doa devosi yang kita sukai, kerendahan hati untuk aktif dalam hidup
berkomunitas dan menggereja, kerendahan hati untuk bisa melihat karya Allah dalam derita
hidup kita sendiri atau sesama. Kerendahan hati untuk mengamini apa yang Yesus katakan
bahwa ya, saya mengenal Roh Kudus dan saya yakin Roh Kebenaran itu bekerja dalam diri
saya. Semoga.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Mempertanyakan Tuhan
Senin 26 Mei 2014
Yoh 15:26
Jikalau Penghibur yang
akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia
akan bersaksi tentang Aku.
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
Kis. 16:11-15;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b;
Yoh. 15:26-16:4
Mari bandingkan anak kecil di jaman kita lahir dan anak kecil yang lahir di era tahun
2000-an. Yang era jadul waktu kecil paling banter main playstation, kebanyakan sih game
tetris. Anak sekarang belum genep 3 taon udah bisa maen game di ipad. Anak mudanya
sekarang, kalo dulu pacaran yah ngapel ke rumah atau jalan ke mall, sekarang semua
ngutikin smartphone masing – masing. Makan bareng berdua sih emang, tapi yang ada
sibuk motoin makanannya dulu terus ngeupload di akun media sosialnya masing – masing.
Nah terus salah orang tuanya gitu kalo anak kecil sama anak mudanya gitu? Nggak salah
kok, itu kan namanya perubahan.
Satu – satunya di dunia ini yang cepat berubah ya perubahan itu sendiri. Tapi bukan berarti
tidak menimbulkan dampak lho, yang patut diwaspadai adalah dengan seiring kemajuan
teknologi dan kemampuan berpikir manusia yang semakin pintar, seringkali tanpa sadar
banyak orang sekarang mempertanyakan keberadaan Tuhan. Orang semakin berpikir
menggunakan logika otaknya. Seperti di negara – negara maju, mayoritas penduduknya
pasti tidak beragama. Waktu saya di Korea Selatan dan ngobrol dengan beberapa warga
lokalnya, mayoritas bilang bahwa mereka tidak tertarik dengan agama ataupun Tuhan.
Gereja dan masjid di Korea Selatan pun bisa dihitung dengan jari. Waktu saya berkunjung
ke Myeongdong Cathedral, gereja pertama dan tertua di Seoul jumlah umatnya kalau
dibandingkan dengan di Indonesia, seperti umat yang ada di stasi – stasi kecil, sangat sedikit
untuk ukuran katedral. Lalu, kasus bunuh diri yang banyak terjadi di Korea, karena depresi,
stress, dan perasaan bersalah. Kasus yang baru terjadi adalah saat tragedi tenggelamnya
kapal Sewol yang membawa ratusan murid sekolah ke Jeju Island. Wakil kepala sekolahnya
yang selamat akhirnya bunuh diri karena perasaan bersalah bahwa dia selamat sedangkan
sebagian muridnya tidak.
Tuhan menjanjikan pada kita hidup yang bukan rancangan kecelakaan, hidup yang Tuhan
janjikan untuk kita semua pasti ada tujuannya. Tapi terkadang, saking merasa kuat dan
hebatnya kita menjalani hidup kita dengan baik, lupalah kita bahwa sebenarnya setiap
detail inci kehidupan kita Tuhan sudah atur selengkap-lengkapnya. Maka dari itu Tuhan
menjanjikan Roh Penghibur dan Penolong yang mampu memberitahukan kebenaran
sesungguhnya tentang Allah, agar kita mengimani Dia. Tinggal minta saja supaya Roh Kudus,
Roh Kebenaran, Penghibur, dan Penolong tercurah atas kita dan hidup kita.
Maia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Roh Penghibur
Agustinus dr Canterbury
Kis. 16:22-34;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8;
Yoh. 16:5-11
Selasa 27 Mei 2014
Yoh 16:7 Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu,
Penghiburan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam bacaan hari ini adalah
Roh Kudus, Roh Allah sendiri. Tetapi pada saat itu para Rasul belum mengetahui
langsung makna kata-kata penghiburan tersebut. Namun setelah peristiwa
Pentakosta, peristiwa turun nya Roh Kudus atas Para Rasul. Para Rasul mulai
mengerti maksud dari Tuhan Yesus atas bimbingan dari Roh Kudus itu sendiri.
Dalam proses ini, para Rasul bersabar akan kasih Tuhan Allah kepada mereka.
Mereka percaya akan janji yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada mereka.
Sebagaimana para Rasul, kita juga perlu mempunyai kesabaran dalam dunia
ini. Seringkali memang diperlukan waktu yang lama untuk melihat makna atau
Rencana Allah di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Roh Kudus
sendirilah yang akan membimbing kita di dalam menjalani perziarahan hidup
kita di dunia ini. Hendaklah kita peka terhadap suara hati kita yang terkadang
Roh Kudus sendiri yang berbicara kepada kita.
Kita perlu bersyukur dan tetap mengharapkan kehadiran Roh Kudus di dalam
diri kita. HadirNya Roh Kudus merupakan tanda kasih Allah yang tiada batasnya
bagi kita karena Ia juga mau menyertai hingga akhir zaman. Tiga peran Roh
Penghibur yang dikatakan Tuhan Yesus membuat kita terdorong untuk memiliki
Roh Kudus di dalam hidup. Kita butuh Roh Kudus karena Ia menginsafkan
kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:9-11).Roh Kudus akan
membantu kita untuk membedakan mana dosa dan bukan dosa. Kebenaran
akan memerdekakan kita karena Yesus sungguh bangkit.Penghakiman karena
Yesus juga kita nantikan untuk datang mengadili orang yang hidup dan mati.
Doa:
Tuhan terima kasih atas anugerah Roh KudusMu kepada kami. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Rabu 28 Mei 2014
Katakan sesuai kuasa dan kebenaran-Nya
Yoh 16:13
Tetapi apabila Ia
datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran
Kis. 17:15,22 - 18:1;
Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c14a,14bcd;
Yoh. 16:12-15
Ah, kamu cuma omdo (omong doang) alias NATO (No Action Talk Only) !! Itu biasanya
ungkapan kita kepada teman atau orang lain yang bisanya cuma berbicara panjang
lebar dan gak jelas isi pembicaraannya mau ke mana. Yang lebih bahayanya lagi,
kalau apa yang dibicarakan oleh orang itu adalah gossip-gosip murahan, yang belum
tentu kebenarannya. Kita yang dengar, ujung-ujungnya bisa terprovokasi juga dengan
omongan dari orang itu.
Sebagai murid Yesus yang melakukan karya pelayanan bagi sesama, kita tidak jarang
juga menjadi seperti orang yang OMDO atau ngomong sesuatu secara ekstrem dan
terkesan meng”judge” seseorang. Gak seru kalau gak ada bahan pembicaraan,
jadinya yang ada semua diomongi secara blak-blak-an, tanpa di saring terlebih dahulu
mana yang perlu , mana yang tidak perlu.
Yesus pun mengutus roh kebenaran kepada setiap umat-Nya, sehingga pada saatnya
kita dapat memberitakan tentang kebenaran dan kuasa Allah yang maha besar. Roh
itulah yang menjadi penuntun kita setiap hari, baik dalam berkata maupun bertindak,
serta dalam menghayati setiap firman Tuhan. Kebenaran akan karya dan mukjizatmukjizat Tuhan, yang sudah selayaknya kita dengar, hayati, dan kemudian kita bagikan
kepada sesama kita.
Bayangkan, ketika kita memberitakan sesuatu yang tidak benar dan mengada-ada, itu
hanya akan membuat diri kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Marilah kita
mohon rahmat Tuhan, agar roh kebenaran itu senantiasa ada di dalam hati kita, dan
menyertai kita dalam setiap tingkah laku dan tutur kata kita sebagai murid-murid Tuhan.
Hilda
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Jadilah pelayan yang bijak
Kis.
1:7
“Engkau tidak perlu
mengetahui waktu dan langkahlangkah yang telah ditetapkan Allah
Bapa dengan kuasa-Nya sendiri”
Kamis 29 Mei 2014
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,67,8-9; Ef. 1:17-23; Mat.
28:16-20
Kutipan ayat kitab suci di atas, merupakan jawaban Tuhan Yesus kepada para rasul
terhadap pertanyaan mereka, “Inikah saatnya Engkau memulihkan kerajaan Israel?”
(Kis. 1:4). Ia merasa sedikit agak kesal dengan para murid yang memahami atau
menafsirkan ajaran-Nya secara keliru. Mereka hanya berpikir bahwa kedatangan Tuhan
Yesus beserta dan kabar gembira Bapa-Nya di surga hanya untuk umat Israel saja.
Mereka tidak mengerti apa rencana dan misi Tuhan Yesus, yakni menjadikan semua
bangsa supaya dibaptis “dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus” (Mat. 28:19).
Mereka dipilih untuk menjadi utusan dan pewarta kabar-sukacita-Nya kepada seluruh
bangsa.
Seringkali saya terlalu merasa cemas dan kuatir akan strategi apa yang hendak
digunakan, agar pewartaan atau pelayananku menjadi lebih efektif dan efesien.
Saya berusaha membuat strategi atau cara tertentu untuk mengatasi kesulitan dalam
pelayanan atau mewartakan kabar-sukacita Kristus kepada dunia. Dengan kata lain,
sama seperti para rasul, saya berkutat dengan pikiran sendiri atau ingin mengetahui
kapan atau bagaimana Tuhan akan menunjukan kekuasaan-Nya. Saya lupa bahwa
Tuhanlah yang menjadi agen utama dalam pelayanan atau pewartaanku. Saya
hanyalah instrument atau alat yang dipakai-Nya untuk melakukan atau menyuarakan
kehendak-Nya.
Melalui bacaan-bacaan suci hari ini, Tuhan Yesus menghendaki saya dan anda
untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Ia ingin supaya model atau cara pewartaan dan
pelayanan saya, jangan terlalu terikat atau terpaku pada pola atau strategi tertentu.
Ia mengundang saya untuk membuka diri dan membiarkan Roh Kudus atau Allah
sendirilah yang membimbing dan menuntunku. Saya dan anda dipanggil oleh Tuhan
Yesus menjadi saksi-saksi-Nya dan mewartakan kepada dunia bahwa Ia telah sungguh
bangkit dan hidup. Ia juga memberi kuasa-Nya yang mana menyanggupkan saya dan
anda untuk berani memberikan kesaksian tentang kebenaran iman kita kepada-Nya.
Doa: Tuntunlah aku ya Tuhan di jalan-Mu dan ajarilah aku untuk mampu menjadi saksi
kebangkitan-Mu kepada bangsa dan dunia dalam hidup dan pelayananku sehari-hari.
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Jumat 30 Mei 2014
Panggilan Yang Bukan Kebetulan
Yoh 16:23
Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu minta kepada
Bapa akan diberikanNya kepadamu
dalam namaKu
Baptista Varani, Marta Wiecka
Kis. 18:9-18;
Mzm. 47:2-3,4-5,6-7;
Yoh. 16:20-23a
Nama Matias hanya disebut satu kali dalam Perjanjian Baru, yaitu ketika ia dipilih menjadi
rasul menggantikan Yudas Iskariot untuk menggenapi jumlah dua belas rasul. Pemilihannya
terjadi sebelum peristiwa Pentakosta, awal kelahiran Gereja. Walaupun pemilihannya terjadi
melalui undian, tetapi hal yang pokok adalah doa yang mendahuluinya untuk meminta
petunjuk dari Tuhan. ”Mereka semua lalu berdoa.”Suatu kebiasaan bagus bahwa peristiwaperistiwa penting—baik dalam keluarga maupun dalam Gereja atau umat—selalu didahului
dengan doa.
Dengan menyerahkan peristiwa tertentu dalam doa, Tuhan diundang untuk hadir dan
berkarya. Hal ini sangat sesuai bagi seseorang secara pribadi maupun bagi komunitas,
misalnya untuk memutuskan apakah seseorang dipanggil untuk menjadi imam, biarawanbiarawati, atau pelayan Tuhan. Doa dan pemilahan kehendak Allah adalah hal yang—tidak
bisa tidak—harus ada.
”Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Itulah semangat panggilan seorang murid.
Biarlah suatu pengambilan keputusan dipercayakan dalam bimbingan Roh Tuhan agar—
seperti Matias—pemilihan terjadi karena kehendak Tuhan sendiri. Kita bersyukur karena kita
dipanggil menjadi murid Tuhan bukan pertama-tama karena pilihan kita, tetapi karena Allah
yang berkarya di dalam diri kita.
Doa:
Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah memilih aku untuk ikut serta dalam mewujudkan
Kerajaan-Mu di dunia ini. Sertailah aku untuk memenuhi panggilanMu dalam mewartakan
kerajaanMu
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
www.DOJCC.com
Penyertaan Tuhan
Roma 12:12 bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan,
dan
bertekunlah
dalam doa!
Sabtu 31 Mei 2014
Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet
Zef. 3:14-18a atau Rm. 12:9-16b;
MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6;
Luk. 1:39-56
Santo Paulus dalam surat kepada jemaat di Roma mengingatkan kita,
Bersukacitalah dalam pengharapan, Sabarlah dalam kesesakan, Bertekunlah dalam doa
Salah satu sifat dasar manusia yang sering tanpa sadar mendominasi sikap hidup kita,
adalah Pesimis. Lebih cenderung berpikir akan gagal, meski kemungkinan berhasilpun ada.
Akan tetapi ketakutan menjadi gagal membuat secercah pengharapan menjadi tertutup.
Ingin memiliki usaha, tapi takut gagal, padahal belum tentu pun akan gagal, akhirnya
menghentikan langkah kita. Bersukacitalah dalam pengharapan, dapat diartikan dengan
optimis! Didalam setiap pengharapan-pengharapan hidup kita, optimis bahwa selama kita
mau berusaha, Tuhan pasti akan bekerja dengan caraNya sendiri..
Sabar bukan berarti mengalah. Jika kita menyamakan sabar dengan mengalah, maka
kalimat nya akan menjadi ‘mengalahlah dalam kesesakan’. Santo Paulus menggunakan
kalimat sabar yang berarti, bila menghadapi kesulitan/kesesakan hidup, jangan menyerah..
jangan pula mau segera tuntaskan perkara sehingga terburu2 mengambil keputusan yang
bisa disesali kelak. Tetapi didalam kesabaran, kita tetap tenang sehingga bisa dengan bijak
melangkah.
Dan yang terakhir, adalah bertekunlah dalam doa. Bila sudah optimis, tidak cepat menyerah..
maka serahkanlah semua kembali kepada Tuhan. Sebagai manusia, kita wajib melakukan
yang terbaik didalam menjalani hidup karena Tuhan sudah terlebih dahulu mempercayakan
sebuah kehidupan kepada kita. Lakukan yang terbaik, dan serahkan hasilnya kepada Tuhan
dengan selalu menyertakan Tuhan dalam keputusan-keputusan hidup kita. Berdoa bukan
hanya disaat-saat sulit, akan tetapi kita berdoa seperti kita bernapas, tidak bisa dihentikan,
sebagai sebuah kebutuhan. Melakukan berdoa bukan hanya sesekali, tetapi selalu bertekun
didalam doa.
Santo Paulus menuliskan kalimat ini dengan tepat, yang bila dirangkai menjadi “optimis dalam
setiap pengharapan kita, dan bila didalam langkah kita kemudian menemui kesesakankesesakan hidup, maka sabarlah jangan menyerah, badai pasti akan berlalu, roda selalu
berputar. Serta selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu menyertai langkah-langkah hidup
kita.
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 54 / 2014
Celebration Meal
di Rumah
Frengky dan Putu
di Jimbaran
Ziarah Community
Care Team (CCT)
ke Goa Maria Babakan
1 Mei 2014
Happy Birthday
Adhi - 1 Mei 2014
Download