Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Komunitas setiap minggu kecuali minggu ke - 4 di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Sharing Group sebulan 2 x Formation Teaching sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 www.DOJCC.com ANEKA KEGIATAN DOJ April 2014 Kamis 17 April 2014 Photo bersama usai pelayanan Koor Misa Kamis Putih di Gereja Fransiskus Xaverius Kuta - Bali 20 April 2014 Pelayanan Tatib Minggu Paskah di Gereja Fransiskus Xaverius Kuta - Bali Pelayanan Parkir Pekan Suci Paskah di Gereja FX Kuta Worskhop Doa hari ke - 3 Rabu 30 April 2014 Foto bersambung ke halaman 36 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Shalom... Selamat Paskah untuk semua... Tak terasa kita telah melewati masa prapaskah....juga Pekan Paskah dan saat ini bulan Mei ini kita memasuki Bulan Maria. Fresh JUICE ! Team Dibulan ini sebagian besar orang Katolik yang berdevosi pada Bunda Maria pasti akan mengangkat Doa Rosario tiap hari. Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska Bunda Maria memang patut kita jadikan teladan dalam hidup kita. Bagaimana ketaatannya kepada kehendak Tuhan, kesetiaannya dalam mendidik dan membesarkan Yesus. Juga kepasrahannya saat mendampingi Yesus dalam perjalanan menuju Salib. Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Langganan & Marketing Iklan : Nathasa (0361- 85 11223) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Marilah di bulan Mei ini kita belajar lewat teladan Bunda Maria dalam hidup kita sehari-hari. Dalam pekerjaan, pelayanan, dan keluarga. Kita juga mohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita kepada PutraNya. Semoga Kasih karunia Tuhan selalu beserta kita semua Nathasa PemRed I Believe in You St.Yusuf Pekerja Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36 Kamis 1 Mei 2014 Yoh 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, Hidup dalam kehidupan ini seringkali membawa kita pada hal-hal yg menurut pikiran kita, adalah masa-masa sulit. Bagi saya pribadi, yang sangat menyukai tantangan, pada saat keadaan tersebut datang, sangat sulit untuk mengambil waktu “diam” di dalamNya. Saya seringkali akan menjadi begitu sibuk, panik atau seringkali masuk dalam keadaan yg orang bilang ‘stres’. Tapi He is still on time. Ada saja caraNya yg membuat saya memalingkan wajah saya kembali padaNya. Dan tak jarang itu kadang bagai paksaan. Saya ingat, pernah saya dalam keadaan dimana saya tidak tahu lagi harus bagaimana, entah kenapa saya tiba2 mendownload renungan Fj audio. Hal itu tidak pernah saya lakukan, biasanya saya hanya streaming saja. Akibatnya, saya terpaksa mendengarkan sampai selesai, dan di akhir renungan itu saya hanya berkata : Yes, I do believe in God. Good or bad, who’s know??? Dan entah apa yang terjadi, keadaan berangsur-angsur membaik tanpa saya terlibat langsung :-) Terima kasih Yesusku.... Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 5 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Kebutuhan Jumat 2 Mei 2014 Yoh 6:5 “ Dimanakah kita akan Peringatan Wajib St. Atanasius Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15 membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?” Saya ingat sekali pelajaran waktu saya masih SD, ada berbagai macam kebutuhan, yaitu kebutuhan primer (yang harus segera dipenuhi jika tidak akan sakit/mati), kebutuhan sekunder (bisa dipenuhi dan bisa tidak) dan kebutuhan tersier (kebutuhan tambahan yang bila tidak dipenuhi tidak mengakibatkan sesuatu yang buruk). Pada saat itu semua kompak menjawab kalau kebutuhan primer adalah makanan, kebutuhan sekunder adalah rumah dan kebutuhan tersier adalah telepon, mobil dan selanjutnya. Nah saat ini saya melihat adanya peningkatan yang sangat extrim, dikendaraan umum, ditempat makan, didalam ruang keluarga, disaat rapat, bahkan didalam Gereja saat misa. Yaitu handphone/ mobile phone/ smartphone. Peningkatan kebutuhan hp tersebut dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder, mungkin ada beberapa yang menjadikannya sebagai kebutuhan primer. Tiap orang tidak bisa lepas dari hpnya (bahkan saya menulis ini pakai hp, ampun deh!!!), mungkin ini dikarenakan kita semakin dimanja dengan fitur-fiturnya, sehingga membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah, lebih cepat dan tidak dibatasi oleh waktu. Dan ada lagi yang lebih extrim, yaitu “uang”, ada istilah anak-anak sekarang “memang uang bukanlah segalanya, tetapi segalanya bisa dibeli dengan uang” secara tidak langsung saya juga mengiyakan istilah tersebut, saya bekerja dibeberapa tempat demi uang yang hanya lewat saja. Mungkin beberapa pembaca juga menyadari hal tersebut, tetapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa pada saat kita mati, kita hanya membawa nama kita (baik/buruk) dan juga bahwa Kerajaan Surga tidak dapat dibeli!!! Kita boleh bekerja keras demi uang, tetapi jangan sampai kita menjadi hamba uang, diperbudak oleh uang. Kita bisa mendapatkan segala sesuatu jika kita dekat dengan Tuhan. “Carilah dulu kerajaan Allah, maka semua akan ditambahkan kepadamu” itulah janji Tuhan kepada kita hamba hambanya. Tuhan Yesus memberkati Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 6 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Jalan yang Benar Pesta St. Filipus dan Yakobus. 1Kor 15:1-8, Mzm 19:2-3-4-5, Yoh 14:6-14 Sabtu 3 Mei 2014 Yoh14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Jika kita ingin pergi kesuatu tempat maka kita harus melalui sebuah jalan, dan jalan yang kita lalui haruslah jalan yang benar, jika tidak maka kita tidak akan pernah tiba ditempat tujuan kita dengan selamat....dan hidup. Dalam Injil hari ini Yesus berkata :” Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia adalah jalan, Yesus menunjukannya dengan sikap hidup, perkataan dan perbuatan-perbuatanNya yang menunjukan jalan yang menuju pada Bapa, keselamatan abadi. Kebenaran selalu ada dalam setiap ajaranNya, Dialah satu-satunya yang memberikan kita kebenaran dalam arti kekudusan , dalam kesatuan hidup dengan Dia. Dialah hidup. Dia tidak hanya menyediakan hidup, Dia adalah hidup yang sesunguhnya. Apa yang dulu kita ketahui sebagai hidup sebelum kita mengenal Dia, tidaklah berarti, karena hidup yang sesungguhnya itu berada dalam Yesus karena Ia memberikan pada kita bagian dalam hidup Allah sendiri . Kita harus ada “dalam Kristus”, sebagai anggota tubuhNja yaitu gereja untuk dapat hidup dalam kesatuan dengan Allah. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita juga dipanggil untuk menjadikan Dia sebagai ‘jalan dan kebenaran dan hidup’, artinya kita diajak untuk menghayati cara hidupNya dan sabda-sabdaNya dalam hidup dan cara bertindak kita sehari-hari, dimanapun dan kapanpun, kita harus meluruskan jalan hidup kita, sehingga kita layak disebut sebagai ‘sahabat-sahabat Yesus’. Seorang sahabat sejati selalu membela dan menginginkan yang terbaik bagi sahabatNya. Yesus adalah sahabat sejati kita yang telah rela untuk menderita dan wafat disalib agar kita para sahabatnya dapat hidup kekal dalam kemuliaan Allah. Karena menjadi sahabat Yesus maka secara tidak langsung kita juga memiliki dimensi rasuli yang harus kita hayati. Seorang rasul mempunyai tugas untuk memberitakan jalan menuju keselamatan atau kebahagiaan sejati, yaitu jalan menuju kembali kepada Bapa, maka untuk itu sang rasul diharapkan telah tahu jalan tersebut dan berusaha untuk menelusurinya terus menerus. Ini bukanlah hal yang mudah oleh karena itu marilah kita bersama-sama saling membantu untuk senantiasa dapat menghayati dan berada pada “jalan dan kebenaran dan hidup” seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. DOA: Terima kasih Tuhan Yesus untuk kehadiran-Mu yang terus-menerus tanpa henti. Pimpinlah kami agar menjadi lebih dekat lagi dengan Bapa surgawi. Biarlah Roh Kudus-Mu membentuk diri kami senantiasa agar dapat mengalami dengan lebih mendalam segala kebenaran dan pemahaman akan segalanya yang ilahi. Terima kasih, ya Tuhan Yesus. Terpujilah namaMu selalu. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 7 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Berkobar Kembali Minggu 4 Mei 2014 Lukas 24:32, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita...” Hari Minggu Paskah III Kis. 2:14, 22-33, Mzm 16:1-11, 1Ptr 1:17-21, Luk 24:13-35 Pernahkah Anda mengalami saat-saat baru memulai sesuatu? Contohnya baru menikah, baru ditahbiskan, baru mengalami hidup baru dalam roh, baru mendapatkan promosi di tempat kerja, baru mendapatkan anak setelah bertahun-tahun menunggu, baru lulus ujian, baru pindah rumah baru dan lain sebagainya. Pada awalnya kita semangat dan hati kita berkobar-kobar. Hati dan hidup kita terfokus kepada hal baru yang kita alami. Namun apakah semua yang baru kita mulai dapat bertahan lama? Inilah yang dialami dua orang murid dalam perjalanan ke Emmaus. Waktu Yesus masih hidup, membuat banyak mukjizat sehingga banyak orang menginginkan Yesus menjadi raja, hati mereka berkobar-kobar mengikuti Yesus. Tapi apakah yang terjadi setelah itu? Ketika Yesus mati di kayu salib, mereka sedih, tidak bergairah lagi dan mereka hilang harapan. Tapi setelah bertemu dengan “The Risen Lord”, Yesus sang sudah bangkit dan mengalahkan kematian, hati mereka berkobar-kobar kembali walaupun itu terjadi beberapa saat setelah Yesus memecah-mecahkan roti dan “lenyap” dari tengah tengah mereka. Kedua orang murid tersebut bersemangat kembali dan pergi ke Yerusalem untuk memberitakan kabar gembira ini kepada murid-murid yang lain yang mungkin masih dirundung kesedihan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa di dalam hidup, kita sering mengalami yang namanya up and down, atau naik turunnya gairah dalam hidup. Nyala api dalam hati kita kadangkadang redup bahkan kadang mau padam. Yang paling penting ketika kita down atau mengalami kekeringan dalam hidup marilah kita kembali kepada Sang Sumber kehidupan yakni Tuhan Yesus sendiri. Yesus yang dapat kita temukan dalam firmanNya di Kitab Suci. Sama seperti yang dialami kedua orang murid, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika ia menerangkan kitab suci kepada kita?” Apakah hati kita berkobar-kobar kembali saat kita merayakan paskah di tahun ini? Rm. Vincent, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 8 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Bekerja bagi kebahagiaan sejati Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29 Senin 5 Mei 2014 Yoh 6:27 “… Apakah yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikendaki Allah?” Mencari kehendak Allah tentunya adalah keinginan setiap orang beriman. Keinginan yang diletakkan Allah dalam hati kita ini mengantar kita masuk dalam sebuah dinamika yang indah. Ketika seorang beriman bertekun dalam pencarian, Allah mengirimkan rahmatNya untuk menuntun langkah demi langkah hingga menemukan kebenaran yang dicari, terutama di dalam Sabda Kristus yang berbicara secara pribadi kepadanya. Perikop Injil hari ini menampilkan satu contoh bagi kita. Ada banyak orang sedang bersusah payah mencari Yesus hingga seberang laut. Tetapi melihat antusias orang banyak itu, Yesus malahan memberi satu teguran yang patut kita renungkan. Mereka mencari Yesus sematamata karena telah memakan roti hingga kenyang! Dengan perhatian yang terpusat pada roti, mereka tidak dapat melihat rahasia iman yang dinyatakan pada mereka dalam tanda heran yang Yesus kerjakan, yaitu penggandaan roti dan ikan. Setiap tanda heran yang Yesus kerjakan menyatakan identitasnya sebagai Putra Allah, karena hanya Allah yang dapat melakukan perbuatan yang ajaib. Karena hanya terpaku pada roti yang menghilangkan rasa lapar, bagi orang banyak yang mencari Yesus Ia tidak lebih dari seorang mesias ‘duniawi’ yang dapat membuat mereka tidak lapar lagi, menyembuhkan berbagai mereka dan menyelesaikan persoalan hidup lainnya. Perhatikan bagaimana Yesus kemudian membimbing mereka masuk dalam cara pandang Allah. Ia mengundang mereka untuk bekerja bagi makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Dari roti yang tidak bertahan lama pandangan mereka beralih pada makanan yang mengantar pada hidup kekal. Yesus, Anak Manusia, Dialah satu-satunya yang dapat mengantar manusia pada hidup yang kekal. Dalam perikop selanjutnya Yesus lalu menjelaskan makanan yang akan Ia berikan bagi manusia yaitu ‘Tubuh-Nya’ yang dikurbankan di salib. Mendengar perkataan Yesus hati mereka terbuka untuk bertanya apa yang harus mereka perbuat. Bagi orang Yahudi seluruh isi hukum taurat adalah inti dari kehendak Allah yang harus mereka taati dan amalkan untuk memperoleh keselamatan atau hidup kekal. Yesus dengan bijaksana menjawab pertanyaan mereka dengan satu kebenaran iman: pekerjaan yang berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Dia yang telah diutus oleh Allah. Inilah jawaban bagi setiap orang beriman yang mencari kehendak Allah dan ingin melakukan apa yang berkenan kepada Allah. Iman akan Yesus adalah keputusan radikal dari setiap pengikut-Nya dalam kebebasan penuh untuk mengarahkan setiap perbuatan dan karyanya pada Kristus, bukan karena dari-Nya kita dapat memperoleh berbagai berkat jasmani ataupun rohani, tetapi karena oleh-Nya dan bersama-Nya kita boleh masuk ke dalam sukacita Allah yang abadi. Terima kasih, Ya Bapa, karena Engkau telah menganugerahkan Putra-Mu bagi keselamatan kami. Berilah rahmat iman akan Yesus pada setiap murid-Nya agar dapat mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dengan sepenuh hati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 9 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Roti Hidup Selasa 6 Mei 2014 Dominikus Savio, Anna Rosa Gattorno Kis 7:51-8:1a ; Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab ; Yoh 6:30-35 Yoh 6:35 ...”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi” Tentunya kita pernah merasa kelaparan. Rasa lapar itu akan hilang ketika kita makan sampai kenyang. Kalau makanan didunia ini hanya bisa mengenyangkan perut kita, bagaimana dengan “rasa lapar dan haus” kita akan hal-hal lain? Ada kalanya kita merasa khawatir akan masa depan kita, kita merasa kesepian/sendiri dalam menjalani hidup ini, ada kesedihan, rasa kosong dihati, ada ketidak berdayaan, ada kemarahan karena tidak dimengerti, dan banyak lainnya. Ketika semua itu menjadi “rasa lapar” yang semakin hari menjadi semakin mengganggu, dengan apakah kita dapat mengenyangkannya? Adakah 1 hal di dunia ini yang mampu mengenyangkan semua “rasa lapar” rohani itu sekaligus? TIDAK ADA. Mungkin saat ini kita punya teman yang memberi semangat/menemani, mempunyai cukup uang untuk beberapa tahun ke depan, tetapi ketika semua itu meninggalkan kita, kita akan kembali di dera “rasa-rasa lapar” rohani kembali. Hanya 1 yang bisa mengenyangkan “rasa-rasa lapar” rohani tsb, yaitu Yesus Kristus. Ia mengumpamakan dirinya sebagai roti. Barang siapa datang kepada Yesus, mengijinkan Yesus untuk masuk dalam hidupnya, maka kita tidak akan terganggu dengan “rasa-rasa lapar” rohani itu lagi untuk selamanya. Dengan Yesus kita akan merasa dikasihi, disertai setiap saat sehingga kita tidak akan merasa kesepian. Dengan Yesus berkarya dalam hidup kita, kita boleh percaya, Dia memelihara kita dan masa depan kita. Dengan Yesus ada suka cita, damai, ketenangan batin & rasa syukur, hingga kita tidak lagi memendam kesedihan, kemarahan, benci, dll. Bagi saya pribadi, saya percaya Yesus tidak hanya mengenyangkan “rasa lapar” rohani, tetapi juga jasmani. Contoh pernah ketika saya bangun pagi dan melakukan tugas-tugas di pagi hari, saya merasa lemah karena lapar bahkan perut terasa nyeri. Kemudian saya teringat kalau hari itu jadwal saya berpuasa. Tentu ada sedikit pertentangan hati, apa lebih baik saya makan saja dari pada tidak kuat terus maag saya kambuh. Lalu saya teringat, saya punya Tuhan yang hebat. Saya berdoa memohon Tuhan singkirkan rasa lapar & nyeri di perut saya. Dan luar biasa, rasa lapar dan nyeri diperut saya hilang. Ada kalanya juga di awal saya pindah ke Bali, ketika usaha belum jalan, uang sudah habis, tapi saya sungguh melihat campur tangan Tuhan yang tidak membiarkan kami kelaparan. (Puji Tuhan) Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, lebih daripada kita sendiri. Dan karena Dia adalah roti yang benar dari surga, Ia akan memenuhi semua kebutuhan yg membawa kebaikan bagi kita dan menjadikan hidup kita benar-benar hidup yang dikehendaki Allah di surga. Jesus bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 10 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Bukan Suatu Kebetulan Marie-Louise dr Yesus Trichet Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40 Rabu 7 Mei 2014 Yoh 6:37 : Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Saya dibaptis bersamaan dengan adik saya kedua, yaitu waktu adik saya baru lahir, dan saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang disuruh mengingat saat itu, sama sekali ga terbayang apa pun di otak saya. Kadang saya berpikir bagaimana ya rasanya orang yang dibaptis saat dewasa, bagaimana perjalanan rohaninya sampai bisa menerima Yesus dan dibaptis secara Katholik. Memang kalau dipikir apa saja yang telah terjadi dalam hidup kita, semuanya karena turut campur tangan Tuhan. Saya tidak pernah membayangkan bagaimana sampai bisa tinggal dibali. Iseng aja di blanko UMPTN mengisi pilihan pertama Unair dan kedua UNUD. Akhirnya yang ketrima di Unud Bali. Tidak ada satu pun keluarga saya yang tinggal disini. Berkenalan dengan teman dari fakultas lain yang mengajak saya bergabung dalam persekutuan doa, suatu perkumpulan yang tidak pernah saya ikuti selama masih SMP atau SMA. Pertemuan dengan Yovie, yang kemudian menjadi suami saya. Tuhan merenda hidup saya dengan begitu indahnya. Waktu masih sekolah, SD-SMA tidak pernah saya mengerti apa itu melayani Tuhan. Saya hanya tahu ke gereja tiap minggu titik. Dan injil hari ini membuat saya mengerti bagaimana kasih Tuhan kepada umatNya. Yesus berkata, semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Saya jadi sangat bersyukur karena sejak kecil orang tua saya telah mempersembahkan saya untuk dibaptis dan menjadi Katolik. Karena dengan demikian saya telah menjadi milik Yesus dan Dia tidak akan pernah membiarkan saya dibuang. Walaupun dari kecil saya tidak mengenal bagaimana melayani Tuhan tapi jalan hidup yang Dia renda untuk saya membuat saya bisa belajar menjadi pelayanNya. Jadi setelah menerima pembaptisan dan menjadi anak Bapa, kita akan selamanya menjadi anakNya. Kita tidak akan pernah dibiarkan hilang atau bahkan terbuang, seburuk apapun masa lalu kita, seberat apapun dosa kita. Apakah semuanya karena kebetulan?? Pasti tidak... Pasti karena Tuhan sudah merenda kehidupan kita semua asal kita percaya padaNYA, melayani DIA dan senantiasa hidup dalam kasihNYA. (nathasa) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Pengalaman di Lanciano Kamis 8 Mei 2014 Yoh 6:51 “Akulah Roti Hidup yang telah turun dari Surga” Aloisius Rabata, Yeremias dr Salakhia Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Di pertengahan tahun 2005, saya dengan rombongan 200 anak muda dari Melbourne Australia berangkat ke Jerman untuk mengikuti pertemuan anak muda sedunia. Saya masih ingat bagaimana saya bertanya kepada Yesus di depan Roti Maha Kudus, apakah Ia ingin saya ikut (karena mahal sekali biaya pergi kesana selama 3 minggu). Saya merasakan cukup damai dan akhirnya memutuskan untuk ikut. Di perjalanan kami juga ziarah naik bus lewat Itali. Kita singgah di Roma, Vatikan, Asisi, Loreto, Padua, Venisia, dan Austria sampai ke Jerman. Pengalaman waktu itu sungguh membuka mata saya akan kekayaan iman dan budaya Katolik kita. Sejak itu saya juga berubah dan mau ikut Misa dan doa Rosario setiap hari. Walaupun seluruh tabungan saya habis terpakai, saya sangat puas dan tidak ada sedikitpun kekecewaan. Diperjalanan menuju ke Loreto kami singgah di kota Lanciano. Lanciano ternyata bukan nama asli kota ini, tetapi nama yang diambil dari “The Lance” yang artinya TOMBAK. Tradisi mengatakan bahwa Longinus, sang prajurit yang menikam uluk hati Yesus dengan tombaknya sampai menumpahkan darah dan air (Yoh 19:34), adalah dari kota ini. Di Lanciano saya menyaksikan spesimen Roti Ekaristi dari keajaiban yang terjadi disana di sekitar tahun 700 AD. Waktu itu ada seorang seorang biarawan dari Basil yang sedang mengalami cobaan iman akan kehadiran Tuhan Yesus dalam Roti Kudus. Keraguan terus menggerogotinya setiap kali ia menkonsekrasikan roti dan anggur untuk menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dia terus berdoa mohon bantuan Tuhan karena ia takut kehilangan panggilannya. Suatu pagi hari saat merayakan Misa bersama umat umat setempat, dia menyaksikan roti dan anggur berubah menjadi Darah dan Daging!! Banyak orang, setelah menyaksikan keajaiban itu mulai meratap dan meminta pengampunan. Ada yang mulai memukuli dada sendiri, mengakui dosa-dosa mereka dan menyatakan tidak layak untuk menyaksikan keajaiban tersebut. Ada juga yang berlutut mengucap syukur atas anugerah Tuhan telah diberikan kepada mereka. Cerita ini tersebar cepat keseluruh kota dan desa-desa sekitarnya. Banyak tes ilmiah telah dilakukan dan semua memberikan konfirmasi positif. Dokter and ilmuwan yang melakukan tes yang terakhir di tahun 1970 menyatakan bahwa daging dan darah itu adalah milik manusia, bergolongan darah yang sama (AB) dan berasal dari jaringan otot jantung (miokardium). Di dalam darah, didapati protein dalam proporsi normal yang sama seperti yang ditemukan dalam sero-proteic yang membuat darah segar (yang seharusnya hanya bertahan 20-30 menit saja). Tetapi selama lebih dari dua belas abad Darah Yesus tetap segar, meskipun tanpa pengawet kimia! Saya yang waktu itu kurang menghargai arti keajaiban ini sekarang kembali disegarkan imannya. Tuhan Yesus memilih tempat yang penuh sejarah! Darah Kudusnya pertama tercucur untuk dunia malalui TOMBAK Longinus. Lalu dikota tempat Longinus berasal, Yesus kembali memberikan Darahnya Dagingnya untuk menguatkan iman kita semua. Mari kita lebih lagi mau makan Tubuh dan Darah Ekaristi Yesus, supaya kita bisa menikmati janji hidup kekal-Nya. fr David Lemewu mgl Cerita ini bisa dibaca lebih di http://www.miraclerosarymission.org/lanciano.html Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Tubuh dan Darah Kristus Maria Katarina dr St. Agustinus, Georgius Preca, Katarina dr Bologna Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59 Jumat 9 Mei 2014 Yoh 6:53 “sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu…. Sekitar tahun 2001 saat itu saya masih bekerja di sebuah perusahaan besar dan mempunyai nama di luar negeri. Semakin besar sebuah perusahaan tempat bekerja pasti meminta kita untuk bekerja lebih keras lagi. Setiap hari saya bekerja dari pkl.08.00 smp pkl. 21.00 bahkan sering sampai pkl 24.00 dini hari. Hari minggu jika bos minta saya untuk lembur, maka hari minggu saya terus bekerja dan boleh dikatakan saya jarang untuk ke gereja. Dari kehidupan bekerja yang keras, lingkungan teman-teman saya di kantor golongan anakanak yang suka hunting dan suka duduk berjam-jam disebuah Pub di ubud. Tentu kehidupan saya saat itu tidak jauh dari Alkohol dan merokok, padahal sebelumnya saya sudah tobat tidak mau merokok dan minum alkohol lagi. Belum lagi kalau bos saya mengadakan party di rumahnya, undangannya orang-orang asing yang berkelas. Semua itu tidak jauh dari minuman yang mengandung alkohol keras. Suatu ketika ada seorang teman baru cewek dari Jakarta yang bekerja di perusahaan tempat bekerja saya, dia di posisi assisten GM. Saat itu GM minta saya untuk membantu assistennya mencari tempat kos untuknya di ubud. Akhirnya kami berkenalan dan saya mencarikan kos untuk dia di daerah ubud, setelah perkenalan tersebut kami semakin dekat dan saya menganggap dia sebagai kakak saya sendiri. Kami sering curhat-curhatan, walaupun saat itu posisi kantor kami berjauhan, tetapi kami selalu sempatkan untuk jalan kemana-kamana bareng. Pada hari minggu saat saya mau berangkat kerja, dia datang kerumah menjemput saya. Saya katakan kalau saya mau bekerja, dia hanya bilang ini hari Minggu tempatmu bukan di kantor terus.Lalu saya dipaksa untuk tidak ke kantor, tetapi saya diantar ke gereja kepundung. Saya bingung dan malu, karena dia beragama budha. Singkatnya setelah setahun semenjak perkenalan kami, tiba-tiba saya sakit yang cukup parah,mungkin karena dari gaya hidup yang masih suka minum alkohol. Juga pada saat itu saya sering tidak mempunyai percaya diri dan sering merasa putus asa. Saat itu yang benarbenar sibuk mengantar saya kerumah sakit adalah teman baik saya itu sampai akhirnya saya harus di opname. Sampai suatu ketika dia membawa sebuah tape dan kaset rohani, dia minta dengan lagu-lagu ini saya bisa berdoa. Saya dan ibu saya sungguh terharu dengan kebaikan teman saya ini, dia seorang beragama lain keinginannya untuk saya bisa selalu berdoa kepada Tuhan Yesus begitu besar. Lagu rohani yang dia beli saat itu adalah lagu Bagaikan Bejana Siap Dibentuk.. Setelah agak membaik, saya dirujuk ke rumah sakit Penang Malaysia dan teman baik saya ini yang mengurusi perawatan dan biaya-biaya saya disana sampai dokter mengatakan saya sembuh dan harus merubah gaya hidup saya. Sepulang dari Malaysia, teman baik saya ini mengenalkan saya ke teman dia yang seorang carmelit awam. Dan akhirnya saya untuk pertama kali mengikuti retret SHB, sejak itulah kehidupan saya benar-benar dibentuk oleh Tuhan seperti lagu yang diberikan teman baik saya itu. Dan itulah awal pertama saya untuk benar-benar bisa lebih hidup lagi dengan tidak meninggalkan Misa di hari minggu untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus. Sungguh tangan Tuhan bekerja untuk hidup saya melalui teman baik saya ini dan persahabatan kami terjalin sampai detik ini….. (terima kasih buat Tuhan Yesus dan cici Athing) Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Jejak Yesus Sabtu 10 Mei 2014 Yoh. 6:61 “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Antonius dr Florence, Damianus de Veuster Kis. 9:31-42; Mzm. 116:12-13,1415,16-17; Yoh. 6:60-69. BcO Kis. 11:19-30 Ada seorang pemuda yang baru saja dibabtis menjadi katolik membagikan pengalamannya dengan aku. Dia berkata, “Romo, aku selalu merasa sangat ditentang ketika aku ke Gereja atau di rumahku ketika berdoa.” Kemudian aku bertanya, “Mengapa?” Pemuda itu diam saja dan hanya menundukkan kepalanya sambil memandang ke arah jari-jari kakinya.” Lalu aku bertanya, “Apakah yang anda sedang pikirkan?” Dia menjawab, “Aku membayangkan berjalan mengikuti jejak Yesus.” Injil hari ini mengisahkan tentang reaksi para pengikut Yesus atas ajaranNya. Mereka berkata bahwa perkataan Yesus itu sangat keras. Karena perkataan yang keras itu, banyak yang pergi meninggalkan Yesus. Di dalam surat kepada orang Ibrani dikatakan: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita,” Firman Allah itu sungguh menggoncangkan iman kita jikalau kita tidak bersedia. Firman Allah itu juga sangat menantang kita jikalau kita masih terikat oleh dosa-dosa kita. Mengapa? Firman itu menyadarkan kita agar kita dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita dan mulai berjalan mengikuti jejak Yesus. Yesus, Tuhan dan Allah kita yang kita sembah, mengalami banyak tantangan di dalam dunia ini. Ketika Dia berjalan menuju Kalvari, Dia mengalami banyak godaan, tantangan, penyiksaan dan merasakan perih dan pedihnya salib. Namun mata hatinya tertuju pada rencana dan kehendak Bapa. Ketika Yesus jatuh tiga kali, Ia mengingatkan kita akan kelemahan dan kejatuhan kita. Namun Dia mengingatkan kita akan tujuan dari akhir hidup kita yang adalah hidup bersatu dengan Tuhan selamanya. Sering kita bergitu lemah ketika ditantang oleh realitas hidup kita. Kita ditantang oleh masalah di dalam keluarga, tidak adanya kerukunan hidup di dalam keluarga, tidak ada saling menghargai di dalam lingkungan hidup kita, tempat kerja dan di mana saja kita berada. Jikalau kita tidak bertahan dan kuat dalam iman, kita akan mudah jatuh dan menyerah seperti murid-murid yang pergi meninggalkan Yesus. Kita harus berenungkan jejak hidup kita. Seperti sang pemuda tadi, dia puas dan bahagia ketika merenungkan perjalana panggilannya. Dia membayangkan berjalan mengikuti Jesus menuju kehidupan yang abadi bersama Bapa di surga. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Om Kumis Minggu 11 Mei 2014 HARI MINGGU PASKAH IV Hari Minggu Panggilan Kis. 2:14a,36-41; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; 1Ptr. 2:20b-25; Yoh. 10:1-10 Yoh. 10:10 “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan“ Di tempat kami sekarang tinggal di Maumere, ada seorang bapak, namanya Om Kumis, dia seorang gembala kambing, bukan kambingnya sendiri tapi kambing milik bosnya. Dia punya kambing juga tapi hanya beberapa ekor saja, selain itu ada juga temannya yang menitipkan beberapa ekor supaya dia rawat. Jadi total jumlah yang ia gembalakan sekarang kira-kira 50 ekor. Iseng-iseng saya tanya sukadukanya sebagai gembala kambing di Maumere, lantaran banyak pencuri, lalu juga tidak banyak padang atau lahan terbuka yang tersedia. Sambil mengepulkan asap kreteknya si Om Kumis berceritera yah memang sudah resiko begitu, kalau berani menjadi gembala, berarti harus juga berani menghadapi pencuri, harus rela bangun jam 3 malam setiap hari untuk mengontrol kambing-kambingnya, harus memberi makan dan minum setiap hari, artinya tidak ada istilah liburan. Orang boleh berlibur dan ambil cuti waktu Paskah, Natal atau Tahun Baru, tetapi Om Kumis tidak bisa berlibur karena tanggung jawabnya. Om Kumis pun tidak bisa percaya orang lain, karena mereka tidak mengenal kambingkambing itu. Pernah suatu malam, pagar tempat ia melepas kambing-kambingnya itu dirusak orang, ketika dia mengontrol kambing-kambingnya jam 3 malam, semua sudah terpencar-pencar di jalan. Malam itu juga dia harus pergi mengumpulkan kembali kambing-kambingnya kembali ke tempatnya. Luar biasa Om Kumis ini. Ketika saya merefleksikan Yesus sebagai Sang Gembala baik, saya teringat sosok Om Kumis ini, yang dekil, hitam, terpanggang matahari, bau badannya dengan bau kambing beda-beda tipis. Dia tidak banyak omong, mungkin karena tiap hari bergaul dengan kambing saja, tetapi tanggung jawabnya mengalahkan sosok seorang presiden atau pejabat tinggi lainnya. Ia menyayangi kambing-kambing yang ia rawat seolah-olah seperti anak-anaknya. Pernah suatu kali salah satu kambingnya ditabrak mobil, langsung mati, dagingnya dia bawa ke rumah, tapi dia sendiri tidak sampai hati untuk memakannya. Yesus Sang Gembala Baik, Ia tidak pernah berhenti menyayangi dan memelihara kita. Ia menjadi penyelamat dunia, tanpa kita minta. Ia mati disalib dengan rela. Ia bergaul dengan kita para pendosa sampai-sampai banyak orang meragukan ke-Allah-annya. Masihkah kita ragu untuk menyerahkan diri kita kepada Yesus yang menggembalakan kita? Masihkah kita mau pergi dan percaya pada tawaran-tawaran lain yang dari dunia, pesugihan-pesugihan misalnya? Masihkah kita takut pada hal-hal takhyul? Tuhan Engkaulah Gembala yang Baik, kami percaya kepada-Mu. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 I am a Good Shepherd Senin 12 Mei 2014 Yoh 10:14 “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku” Nereus dan Akhilleus, Pankrasius, William Tirri, Leopoldus Mandic Kis.11:118; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:11-18 Ketika sedang kumpul bersama teman-teman, saya kaget ada bbm masuk yang mengabarkan, jika anak dari mantan supervisor saya di tempat kerja, meninggal dunia. Langsung saja saya cari info dari beberapa teman, apa penyebab utamanya. Mereka menginformasikan jika anak supervisor saya ini dititipkan di DayCare, daerah Nusa Dua. Nach, karena kondisi anak ini sedang gak baik, daycare membawa ke klinik. Tapi entah apa yang terjadi, tiba-tiba daycare menginformasikan jika anak ini tenggelam dan sudah tidak bernyawa lagi. Anak ini masih kecil dan berusia di bawah 3 tahun (batita). Shock banget saya ketika dengar cerita dari teman, seputar kronologi meninggalnya anak ini. Padahal siang hari, saya sempat menonton berita seputar banjir di TV. Senang dan bersyukur, ketika melihat ada bayi yang bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir sudah menenggelamkan rumah mereka. Eh, malam harinya dapat kabar yang bertolak belakang sekali dengan kejadian di siang hari. Bacaan Injil hari ini, ingin meneguhkan kita semua bahwa Yesus adalah seorang Gembala yang baik, yang memperhatikan kawanan domba-dombaNya. Gembala sejati yang rela memberikan nyawa-Nya untuk kita semua umat kesayangan-Nya. Bukan seperti seorang upahan, yang tiba-tiba lari ketika ada serigala datang untuk menerkam kawanan domba-domba. Seperti cerita di atas, ketika anak ini dititipkan – daycare juga tidak memperhatikan secara teliti setiap tingkah lakunya, sehingga menyebabkan kelalaian. Berbeda, ketika orang tuanya sendiri yang merawat dan menjaganya. Orang tua tentu lebih mengenal dan melakukan apa saja untuk menjaga agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan yang benar. Berjalanlah selalu bersama Yesus, sang Gembala yang baik !! Ia selalu mengerti dan mengenal pribadi kita masing-masing, serta tak akan membiarkan kita tersesat dan terancam akan godaan-godaan dari si jahat. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Indah pada waktuNya Maria Fatima, Maria Dominica Mazzarello. Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30. Selasa 13 Mei 2014 Yoh 10: 24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Tanggal 13 Mei 1917 di Fatima, sebuah desa di Portugal. Tiga anak gembala mendapat penampakkan Bunda Maria. Lucia (12 th), Fransico(9th) dan Jacintha (7th). Bunda Maria meminta supaya semua orang berdoa Rosario untuk berhentinya peperangan dan bertobatnya orang-orang berdosa, khususnya runtuhnya komunis. Kita bisa membayangkan sulitnya perjuangan tiga anak kecil itu untuk membuat orang percaya bahwa itu adalah Bunda Maria dan supaya orang-orang mau menjalankan permintaan Bunda Maria, berdoa Rosario setiap hari. Anak-anak kecil itu dibawa ke sana kemari, ditanya di bawah ancaman orang–orang dewasa yang berkuasa. Seperti bacaan hari ini, betapa sulitnya Yesus membuat orang-orang Yahudi percaya akan Firman-Nya. Mereka berkerumun, mungkin, dengan marah, minta bukti, apakah betul, Yesus itu datang dari Allah, atau apakah benar Yesus itu Mesias yang mereka tunggu-tunggu? Pertanyaan orang-orang Yahudi itu juga terkadang menjadi pertanyaan manusia, ketika orang sedang dalam masalah; Atau mungkin seperti tiga anak Fatima yang mendapat penampakkan, ketika kita memberikan waktu untuk melayani Tuhan, ada saja orang yang bertanya, ‘Mana buktinya Tuhan bersama kamu, sedang kamu masih seperti ini dan itu?’ dan berbagai pertanyaan yang kadang bisa melemahkan iman. Tetapi Yesus memberi contoh jawaban yang bijaksana. ‘Aku sudah mengatakannya dan kamu tidak percaya pada kata-kataku. Sekarang lihatlah apa yang telah aku perbuat.” Biarkanlah waktu menjawab setiap permasalahan kita. Biarkan orang melihat hasil dari apa yang kita lakukan, barulah mereka percaya, dengan demikian kita tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk berdebat lalu kehilangan waktu untuk bekerja. Bila kita melihat sejarah, tahun 1960-an muncul seorang Imam muda Polandia, Karol Wojtyla, yang diam-diam berdoa Rosario setiap hari dengan intensi seperti pesan Bunda Maria di Fatima, suatu hari ia terpilih menjadi Paus Yohanes Paulus II. Dengan imannya yang muncul dari kata-kata, ‘Jangan takut!’ Ia bisa memberikan semangat perjuangan untuk Polandia, negara asalnya, bebas dari penindasan Komunis. Dan bukan hanya itu saja, ia membuat pemimpin negara komunis terbesar, Rusia, menyerah dan membubarkan komunisme di negaranya. Negara Jerman Timur pun dibebaskan. Patung Kremlin ditumbangkan. Eropa Timur bebas dari kungkungan komunisme. Dan sekarang ini, banyak orang mulai berziarah ke Eropa Timur. Lalu 13 Mei 1981, Paus yang sama melihat sebuah bayangan menghalangi peluru yang ada di depan matanya, sehingga ia terbebas dari kematian akibat tembakan musuh. Segala sesuatu yang Ilahi, akan menjadi sulit dibahas bila hanya dipikirkan untuk mencari jawaban. Carilah jawaban dengan hati yang damai dan dengan melihat hasil dari tindakan di dalam Tuhan. (narita). Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Arti Sahabat Rabu 14 Mei 2014 Yohanes 15:15 “… tetapi Aku menyebut kamu Sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu” Pesta St. Matias Rasul Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17 “Sahabat” bagi saya sangat berarti, karena peran mereka sangat besar untuk membawa saya bisa sampai pada hari ini. Kasih dan penerimaan yang tanpa pamrih dari mereka, telah memurnikan rasa percaya diri seorang anak yang “insecured” di dalam diri saya dan membantu saya bertumbuh. “Akhirnya Tuhan mempertemukan saya dengan kamu”. “Kamu akan selalu memiliki tempat di hati saya”. Itu adalah kata-kata sahabat-sahabat saya yang senantiasa mengingatkan bahwa saya berharga. Waktu saya study di Taiwan, pada hari pengumuman beasiswa, sahabat saya membangunkan saya pagi-pagi benar. Dia mengajak saya berlari dari asrama ke kampus. Dia berlari mendahului saya dengan semangat (saya mengikutinya dari belakang dengan harap cemas). Ia sampai duluan, masuk ke kampus. Sesaat kemudian ia keluar, melompat kegirangan “Kamu dapat, kamu dapat!!!” Saya tahu betapa dia mendoakan saya. Ketika saya bertanya “Kenapa kamu tidak ikut ujian beasiswa itu dan berdoa agar kamu sendiri mendapatkannya?” Dia menjawab “Kamu lebih membutuhkannya”. Memang saya sangat membutuhkan beasiswa itu untuk dapat meneruskan study. Ada sebuah lagu tentang sahabat yang mengatakan “Kau percaya padaku bahkan lebih daripadaku percaya pada diriku sendiri, kau membuatku .. tidak punya alasan untuk tidak melangkah maju” (zhen xin de peng you) Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Yesus hari ini mengatakan kita adalah sahabatNya. Ia bukan hanya seorang sahabat yang memberikan dukungan moril dan kasih namun Ia adalah Tuhan yang memampukan. Ia juga menegaskan bahwa “Bukan kamu yang memilih Aku tapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah MENETAPKAN kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap”. Jadi, adalah KETETAPAN ILAHI untuk kita berbuah. Dengan cinta dan kuasa seperti ini, kita tidak punya alasan tidak melangkah maju dalam kehidupan kita, dalam panggilan kita, apapun keadaannya. TERIMA KASIH SAHABAT, semoga Tuhan senantiasa memberkatimu. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Rendah Hati Pakomius Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-2 Kamis 15 Mei 2014 Yoh. 13:16 “seorang hamba tidak lebih besar dari tuannya, dan seorang pesuruh tidak lebih besar dari orang yang mengutusnya” Perikop kitab suci di atas mengingatkanku akan kebiasaan di kampungku mengenai proses perkawinan. Ketika seorang pemuda hendak meminang seorang gadis, di sana ada seorang pengantara yang diutus oleh keluarga laki-laki untuk menemui atau berbicara dengan keluarga perempuan. Topik pembicaraan adalah berupa hal-hal yang berhubungan dengan belis atau barang berharga yang hendak diminta oleh keluarga perempuan. Dia bertugas untuk mengkomunikasikan sesuatu yang berguna atau menguntungkan bagi kedua bela-pihak. Dalam bahasa modern saat ini orang yang diutus disebut sebagai duta besar atau dalam bahasa keren orang beriman disebut sebagai nabi atau rasul. Saya dan anda setelah dibabtis mendapat perutuasan yakni menjadi nabi Allah yang Mahatinggi (Luk. 1:76). Tapi dalam hidup dan pelayanan, sikap dan tuturkata saya seringkali tidak mencerminkan jati diriku sebagai nabi atau utusan dari Tuhan. Saya lebih bertindak menurut apa yang saya pikir atau kehendaki. Saya bukan membawa kabar sukacita Tuhan, melainkan mewartakan diriku sendiri dengan segala cara dan upaya yang kumiliki. Dari situ lahirlah sikap sombong atau lupa diri yang merupakan akar dari dosa-dosa lain dalam hidup. Saya tidak lagi mendengar dan melakukan tugas atau amanat sesuai dengan status yang dipercayakan Tuhan kepadaku. Saya mungkin juga mengumbar-umbar mimpi dan khayalanku kepada orang lain. Hari ini, kita semua diingatkan oleh Tuhan Yesus, bahwa “seorang hamba tidak lebih besar dari tuannya, dan juga seorang pesuruh yang tidak lebih besar dari orang yang mengutusnya (Yoh. 13:16)” Tuhan Yesus dalam hidup-Nya pernah berkata bahwa “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku dan melaksanakan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34). Hal yang sama pula dilakukan oleh Yohanes Pembabtis sebagaimana dikutip oleh rasul Paulus hari ini, “Sebelum kedatangan-Nya, Yohanes memaklumkan pembabtisan tobat kepada seluruh kaum Israel. Dan ketika tugasnya hampir selesai, Yohanes berkata, Aku ini bukan Dia yang kamu sangka, tetapi setelah aku akan muncul Dia, yang tali kasut-Nya pun aku tidak layak membuka” (Kis. 13:24-25). Semoga saya dan anda menjadi pelayan yang tahu membawa dan menempatkan diri kita sesuai dengan panggilan dan amanat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita masing-masing. Doa: Tuhan Yesus anugerahkanlah rahmat kerendahan-hati bagi diriku untuk mendengar dan melakukan kehendak Bapa di surga dalam hidup dan pelayananku sehari-hari, kini dan selamanya. Amin. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Memilih Jalan yang Pasti Jumat 16 Mei 2014 Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Gemma Galgani, Aloisius Orione, Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6 Saat kita hendak menuju ke satu tujuan, dimana tempat itu baru, tentu saja kita butuh penunjuk jalan. Sebagai contoh, sewaktu pesta musim durian kemarin, dimana salah seorang anggota di komunitas DOJ tercinta ini, mengatakan ada durian top markotop di daerah tampak siring. Karena dia hanya memberikan info demikian, otomatis teman - teman durian lover DOJ, termasuk saya, tidak tahu jalan untuk menuju ke penjual durian yang konon mempunyai durian yang wuenaakk itu. Sampai suatu ketika, ada satu kesempatan dimana saya sendiri diajak untuk menuju kepada penjual durian tersebut, barulah saya tahu tempatnya, dan tentu saja saya dapat kesana lagi. Sama seperti itulah bacaan pada hari ini. Yesus berkata, bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Dan, tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Yesus. Yesus bukan sekedar sang penunjuk jalan, tetapi dialah Jalan Kebenaran dan Hidup. Yesus sendiri yang memberi janji, dengan berkata “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Maka itu, sebuah kepastian akan keselamatan telah ditawarkan kepada kita semua. Apakah kita akan berputar – putar mencari jalan sendiri, namun hasilnya kita malah capek sendiri dan tidak menemukan jalannya? Ataukah kita akan mengikuti sang Jalan Kehidupan, sehingga kita tahu tempatnya, dan kita dapat kesana dengan pasti? Silahkan pilih jalan Anda Tuhan Memberkati Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Dalam Nama Yesus Paskalis Baylon. Kis 13:44-52, Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4. Yoh 14:7-14 Sabtu 17 Mei 2014 Yoh 14:14: Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” Seseorang yang bisa mendapatkan “katebelece” dengan tanda tangan seorang pejabat yang berwenang untuk digunakan guna mencapai tujuannya merasa sangat beruntung, karena dengan nama dan tanda tangan pejabat tersebut, maka yang tidak mungkin menjadi mungkin, seperti kepala sekolah yang terpaksa menerima seorang murid pindahan dari kota lain, walaupun nilainya dibawah rata-rata atau seorang pelamar yang tidak memenuhi persyaratan untuk memegang jabatan disebuah perusahaan besar, namum terpaksa harus diterima karena disurat lamarannya ada “katebelece” yaitu surat pengantar singkat dengan pesan penting yang ditanda tangani oleh seseorang yang mempunyai wewenang dalam hal tersebut. Dalam injil hari ini Yesus mengatakan :” Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” Halelluyah Puji Tuhan, berarti kita sudah dapat ketebelece khusus dari Tuhan Yesus untuk meminta sesuatu kepada-Nya dalam namaNya. Kita sudah diberi ijin untuk menggunakan Nama yang terbesar, terindah dan terajaib sepanjang sejarah umat manusia untuk mengajukan permohonan yang kita butuhkan dan Yesus akan melakukannya......, jika permohonan itu sesuai dengan kehendakNya dan demi kebaikan kita umat yang dicintaiNya, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kalau katebelece dari para pejabat yang berwenang hanya terbatas pada hal duniawi saja, maka dalam nama Yesus keajaiban dapat terjadi dalam hal duniawi dan rohani. Seringkali kita berpikir bahwa Bapa di sorga harus menjawab doa-doa kita oleh karena kebaikan dan jasa-jasa kita, tetapi sebetulnya doa kita dijawab bukanlah karena kita baik, tapi terutama karena nama Yesus. Ia telah memberikan kepada kita hak dan wewenang untuk menggunakan namaNya, jadi segala doa dan permohonan yang kita tujukan kepada Bapa harus di dalam nama Yesus. Berdoa dalam nama Yesus berarti berdoa dengan otoritas Yesus. Saat kita percaya bahwa nama Yesus itu berkuasa, dan kita berdoa menggunakan kuasa itu, maka kita memiliki otoritas di dalam berdoa . Jangan pernah kita mencoba untuk mengatasi sendiri persoalan yang sedang kita hadapi, sebab jika demikian kita sedang menghalangi Tuhan untuk mengulurkan tanganNya atas kita, seperti ilustrasi berikut ini. Seorang bapak tua yang memanggul beban berat dipundaknya sedang berjalan dengan susah payah dibawah terik matahari. Seorang pengandara mobil merasa kasihan pada bapak itu dan mempersilahkan bapak itu untuk naik ke mobilnya. Didalam mobil bapak itu tetap memanggul bebannya karena ia takut untuk meletakannya dibagasi mobil. Tampa kita sadari seringkali kita juga tidak mengijinkan Tuhan mengambil alih semua persoalan yang sedang kita hadapi, karena kita mau Tuhan menyelesaikannya dengan cara yang kita kehendaki. Ketika berdoa kita harus percaya bahwa apa yang kita minta akan kita terima sesuai dengan kehendakNya. Doa: Tuhan Yesus, terimakasih, karena Engkau telah berikan hak istimewa untuk mempergunakan namaMu yang Maha Kuasa dalam setiap doa kami kepada Bapa di sorga. Semoga dengan hak istimewa ini kami dapat hidup lebih dekat denganMu. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Mengenal Bapa Minggu 18 Mei 2014 Hari Minggu Paskah V Kis. 6:1-7, Mzm. 33:1-5, 18-19, 1Ptr. 2:4-9, Yoh. 14:1-12 Yoh. 14:9, Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; Dulu ketika aku memasuki masa pendidikan di Missionaries of God’s Love (MGL) di Canberra aku sempat berpikir, aku sudah pernah menjalani masa pendidikan menjadi calon imam bersama Serikat Xaverian (SX) selama tujuh tahun, termasuk 2 tahun novisiat, 4 tahun belajar filsafat dan satu tahun belajar Bahasa di Paris, Perancis. Aku berpikir bahwa dengan waktu tujuh tahun itu aku sudah “cukup” digembleng dan tahu siapakah Yesus yang aku ikuti dan siapakah Allah Bapa yang puja dan sembah. Ternyata belum! Ketika aku memulai lagi masa pendidikan dan pembinaan bersama MGL dibutuhkan waktu 7 tahun lagi alias totalnya 14 tahun di seminari sebelum ditahbiskan menjadi seorang imam. Apakah dengan waktu yang lama itu aku telah “melihat” Bapa? Bacaan injil hari ini benar-benar menggugah hidup rohaniku. Apakah selama ini aku telah “melihat” Bapa? Sama seperti yang dikatakan Yesus kepada Philipus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkalah Bapa itu kepada kami?” Lamanya seseorang “bersama” dengan orang yang dicintainya, belum tentu orang tersebut “mengenalnya”. Yang dibutuhkan sekarang adalah kualitas “kebersamaan” sehingga bisa mengenal orang yang kita cintai. Bisa jadi orang yang telah berpuluh-puluh tahun menjadi Katolik belum tentu memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus dibandingkan dengan orang yang minggu lalu bertobat, dibaptis dan berkobar-kobar melayani Tuhan. Sejujurnya terkadang ada bisikan roh jahat di dalam hatiku ketika ada orang yang memberikan kesaksian imannya dengan kata-kata seperti ini, “Ah, kau baru dipermandikan kemarin, sudah mau mengajar kita yang sudah berpuluh-puluh tahun dibaptis dan aktif melayani Tuhan!” Itu salah besar! Tuhan mengajak kita untuk selalu rendah hati dan selalu belajar dari orang lain supaya kita bisa lebih “mengenal” Allah Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus. Marilah kita menggunakan waktu-waktu kita seperti doa pribadi, sharing kelompok, kebersamaan di dalam komunitas dan lain sebagainya untuk mengenal dan mencintai Tuhan Yesus yang kita saksikan dalam hidup orang lain di sekitar kita. Rm. Vincent, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Berdiam di dalam Allah Minggu Paskah V Kis. 14:5-18; Mzm. 115:1-2,3-4,15-16; Yoh. 14:21-26 Senin 19 Mei 2014 Yoh 14:23 “… dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” Penginjil Yohanes begitu dikenal tidak saja dengan gaya bahasa simbolis tetapi juga spiritualis yang indah dalam Injil yang ditulisnya. Dikisahkan pada malam perjamuan terakhir, setelah membasuh kaki para murid-Nya, Yesus berbicara dengan gamblang kepada para murid-Nya sebagai seorang sahabat tanpa menggunakan perumpamaan. Ia menyatakan kasih Allah yang demikian besar hingga membuat-Nya ingin tinggal di dalam hati setiap orang yang mengasihi-Nya. Tetapi mengapa hanya kepada para murid-Nya rahasia kasih Allah ini dinyatakan? Jawaban Yesus kepada Yudas, yang bukan Iskariot, mengungkap identitas murid Yesus yang sejati. “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku …” (Yoh 14:23). Rahasia kasih Allah dinyatakan hanya pada para murid karena mereka sungguh mengasihi Yesus dengan menuruti firman-Nya yang berasal dari Bapa. “Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” (Yoh 14:21). Setiap murid Yesus yang menerima Yesus sebagai wujud kepenuhan kasih Allah Bapa kepada manusia dengan taat pada sabda-Nya akan dikasihi Allah Bapa dan diperkenankan masuk dalam kesatuan kasih Allah. Bagi para murid-Nya Yesus menyerahkan nyawa-Nya dan mengungkap dengan jelas identitas-Nya sebagai putra Allah. Hati adalah pusat seluruh diri setiap manusia. Di bagian yang terdalam ini Allah ingin berdiam, namun hanya di dalam hati para murid Yesus yang mendengar dan melakukan sabda-Nya. Hanya pada merekapun Yesus menjanjikan Roh Kudus, sang Penolong, yang membantu mereka mengingat, memahami kebenaran sabda - karya Yesus sebagai wujud rencana keselamatan Bapa bagi semua manusia. Roh Kuduslah yang menjadikan karya Allah nyata dan terpenuhi dalam hidup kita. Utuslah, ya Bapa, Roh Kudus-Mu ke dalam hati setiap murid Kristus agar menerangi, menolong dan menjadikan kami saksi kasih-Mu bagi setiap orang yang merindukannya, demi Kristus Tuhan kami. Amin. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Selasa 20 Mei 2014 Janganlah Gelisah & Gentar Hatimu Yoh 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” Bernardinus dr Siena Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,1213ab,21; Yoh. 14:27-31a Yesus menyampaikan kata-kata penghiburan kepada para murid. Damai sejahtera diberikan kepada mereka, sehingga mereka tak boleh lagi merasa gelisah dan takut. Yesus menghendaki agar para murid mengalami sukacita sebagai perwujudan kasih Bapa melalui Yesus Putra-Nya. Memang betapa menggembirakan kenyataan dan peristiwa itu. Inilah dasar bagi para murid untuk bersaksi di dalam dunia ini. Namun dalam kenyataan hidup kita sehari-hari tak jarang situasi yang sebaliknya yang kita hadapi. Acapkali kita gelisah dan takut karena menghadapi sekian banyak masalah baik dalam pekerjaan, keluarga, pasangan hidup maupun sebagainya. Seringkali kita dihadapi situasi seperti kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi, memikirkan biaya pendidikan anak untuk masa datang, situasi tempat kerja yang membelenggu, banyaknya keinginan untuk memiliki sesuatu karena dan masih banyak lagi. Dalam keadaan seperti itu, dapatkah saya mengalami kedamaian dan kesejahteraan seperti yang saya ingini? Memang masih banyak kegelisahan dan ketakutan yang tak jarang bertahan terus dalam kehidupan ini. Ingatlah anugerah Tuhan yang berupa damai sejahtera dan dengarkan perintahNya untuk tidak gelisah dan gentar hati. Yohanes Yudi Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Lulus Ujian Kristoforus Magallanes, Eugenius Dr Mazenod Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8 Rabu 21 Mei 2014 Yoh 15:1-2 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Biasanya dilingkungan umat gereja atau disebuah komunitas rohani, selalu ada 3 golongan orang. Yang Aktif, Setengah Aktif dan yang tidak aktif. Golongan Aktif biasanya merasa terpanggil untuk melayani Tuhan,dan mau jadi Pengurus, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan juga materi. Yang setengah Aktif sering ikut kegiatan, tapi kepentingan keluarga, urusan business lebih diutamakan. Yang ketiga adalah yang masuk golongan tidak aktif. Umat gereja seperti ini biasanya mendapat julukan Kristen KTP atau Napas, yang datang ke gereja pada saat hari Natal dan Paskah saja. Terhadap bermacam-macam golongan itu Tuhan selalu memberikan kasihNya. Tuhan selalu memberikan rasa suka cita,damai sejahtera, dan kasih yang melimpah. Kepada semua makhluk ciptaanNya. Yang berbeda adalah bagaimana tiap kelompok ini menanggapi Kasih Tuhan itu. Semua golongan pasti pernah mendapat masalah yang berat dalam hidup mereka, tapi dengan selalu bersandar dan berserah kepada penyelenggaraan Tuhan, dapat dipastikan mereka akan bisa menerima cobaan tersebut sebagai rencana Tuhan untuk membuat mereka lebih kuat dan lebih bertumbuh dalam mencapai kedewasaan rohani. Selanjutnya untuk orang-orang yang sudah lulus ujian, bisa mengatasi masalah-masalah dengan baik dan punya jiwa kepemimpinan serta punya komitmen yang kuat, terhadap mereka ini Tuhan akan memberi tugas-tugas yang lebih besar lagi, agar dapat berbuah lebih banyak. Malahan Tuhan sudah berjanji dalam Amzal 22 ayat 4. “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Amln. Iwan Setiawan. Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Kamis 22 Mei 2014 Sukacita Meluap dari Botol Plastikku! Yoh 15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-ku, kamu akan tinggal di dalam kasihKu… Rita dr Cascia, Yoachina de Vedruna de Mas Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11 Bulan Juli 2012 lalu saya pertama kali berkesempatan menemani teman teman komunitas Disciples of Jesus (DOJ) dari Australia untuk mengunjungi “Bali Nine” atau sembilan orang Australia yang ditahan di penjara Kerobokan di Bali. Setelah melewati sedikit kesulitan akhirnya kami bertemu dengan Andrew Chan dan Martin Stephens, dua dari kesembilan itu. Terus terang saya terkesan dengan Andrew yang sampai hari ini masih menunggu clemency atau amnesti dari Presiden kita supaya diringankan dari hukuman mati yang ia dapat di tahun 2005, karena memimpin penyelundupkan narkotika ke Indonesia dengan jumlah besar. Kami banyak bercanda sambil duduk dilantai dan dengan santai mengobrol dan makan. Banyak juga orang lain disekitar kita yang dikunjungi teman atau keluarganya. Andrew berkata,“saya bersyukur karena ditangkap karena kalau tidak mungkin saya tidak akan mengenal Yesus dan cinta kasihnya yang besar.” Tampak ada sukacita di wajahnya. Memang banyak yang mengatakan bahwa hidupnya didalam penjara banyak berubah, dia mengurus komputer disana dan mengajar bahasa Inggris. Dia juga kuliah teologi jarak jauh di universitas di Australia karena masih ada semangat mau menjadi pewarta. Dia juga melihat ada tanda salib di baju saya.“ Kamu juga akan menjadi pelayan Tuhan kan… a minister of the Lord!” katanya. Saya bilang saya terpanggil untuk menjadi imamnya. Dia yang bukan Katolikpun bertanya sedikit sedikit tentang kaul kemiskinan, ketaatan dan kaul selibat. Tetapi yang menyentuh saya adalah saat dia berkata. “I have only one thing to offer you my friend… kalau kamu mau menjadi pelayan Tuhan, ingatlah bahwa kamu hanya bisa memberi dari apa yang meluap daripadamu… you can only give from what is overflowing from you… see that water bottle in front of you, yang meluap dari botol itu adalah sukacitamu… dan hanya itulah yang menjadi pemberian bermakna bagi sesama.” Saya tidak bisa lupa kata kata ini karena dihari sebelumnya kami pergi mengisi retret bersama teman teman komunitas DOJ. Di Bedugul yang tempatnya sejuk itu seorang teman mendoakan saya, dan dia merasa bahwa Tuhan sedang menyembuhkan saya dari luka batin supaya Roh Kudusnya bisa penuh didiri saya. “Seperti botol plastik kamu yang penyok diremas itu (pas botol yang sama)… botol itu kembang kembali dan bisa diisi sampai penuh meluap.” Ini bukanlah suatu kebetulan menurut saya. Tuhan menyembuhkan saya dan mengajar saya melalui teman saya dan Andrew Chan. Sungguh luar biasa!! Teman teman terkasih, melanggar perintah Tuhan itu sama seperti meremukkan tubuh kita seperti sebuah botol plastik, atau menusuknya sehingga bocor dan tidak bisa lagi diisi sampai meluap. Dan kalau tidak ada sukacita meluap, apalah gunanya bagi sesama… tidak perduli apa saya ini seorang romo, atau pebisnis besar, atau ibu rumah tangga, atau pelajar, atau supir taksi. Yang penting adalah kalau kita taat pada perintahnya untuk mengasihi Tuhan dan sesama, Roh Kudus akan tinggal memenuhi kita dan sukacita Yesus akan meluap dari diri kita. Mari jangan biarkan diri kita bocor! Jagalah Roh Kudus dan hiduplah dengan penuh sukacita! fr David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Aku yang memilih kamu Jumat 23 Mei 2014 Yoh 15 : 12: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Yohana Antida Thouret Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17 Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu. Alangkah indahnya bila ada yang berkata “Bukan kamu yang memilih aku, tapi aku yang memilih kamu”. Kita pasti merasa berbunga bunga, merasa begitu berharga, dan mungkin jadi lupa diri dan sombong. Bayangkan yang berkata begitu bukan manusia, tapi Tuhan itu sendiri. Bukan kita yang memilih Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus telah memilih kita satu persatu, dan memastikan kita berbuah, dan memastikan kita akan mendapatkan apa kita minta. Hebat sekali bukan? Tapi seberapa sering kita melupakan hal itu? Betapa sering kita merasatak berdaya, merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Merasa kosong. Saya sendiri pernah merasakan itu. Ketika saya tersesat di dalam pegunungan Tajikistan, dan membuat saya cedera karena jatuh dari tebing yang dalam, saya merasa sendiri. Saya ketakutan dan merasa kosong, sambil menahan sakit, saya mencari jalan pulang. Namun ketika sudah lelah berjalan, saya malah menemui jalan buntu, jalan yang salah, saya tersesat semakin jauh. Saat ini saya merasa Tuhan meninggalkan saya sendiri di hutan itu. Rasa takut menyeliputi dan membuat saya gelisah dan berfikir yang tidak tidak. Saya sudah berdoa, tapi doa saya tidak terjawab, saya malah menemukan jalan yang salah lagi, padahal saya sudah lelah berjalan. Sampai akhirnya, saya berpasrah dan berdoa minta pengampunan, saya menemukan titik terang, petunjuk ke jalan yang benar. Bila saat itu saya tetap yakin bahwa Tuhan Yesus telah memilih saya, dan yakin dia menjaga kita dan memastikan kita akan baik baik saja, seharusnya saya tidak perlu ketakutan seperti itu. Tuhan Yesus, beri saya ingatan yang panjang bahwa Engkau telah memilihku, dan menjaga ku agar aku tidak celaka. Amin Jeff Kristianto Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Kehadiran Tuhan Sabtu 24 Mei 2014 Yoh. 15:18-19 “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Fidelis Dr Sigmaringen, SP Maria della Strada Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh. 15:18-21 Suatu waktu, ketika St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus mengalami sesuatu kehadiran Tuhan lewat sesama susternya. Ada seorang suster yang mempunyai rasa iri dan benci ketika bertemu dengan Sr. Teresia. Sr. Teresia sadar akan keadaan itu. Karena itu dia selalu berusaha untuk memberikan senyum dengan dan menyapa sang suster itu. Suatu ketika, suster itu merasa tidak nyaman lalu bertanya di dalam hatinya, “Mengapa Sr. Teresia selalu senyum ketika bertemu dengan aku? Dia tahu dan sadar kalau aku sangat membenci dia.” Karena tidak puas, suster itu mendekati Sr. Teresia dan bertanya, “Mengapa engkau selalu tersenyum dengan aku?” Sr. Teresia mengatakan, “Aku mengalami kahadiran Tuhan di dalam diri anda.” Suster itu sangat terkejut mendengar perkataan Sr. Teresia. Mulai saat itu dan seterusnya, mereka menjadi sahabat yang baik. “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Yesus mengingatkan para rasul akan apa yang Dia alami saat itu. Dia mengalami banyak tantangan dari orang Yahudi dan orang Farisi. Dia ditatang karena orang-orang Farisi dan Yahudi berpikir bahwa ajaranNya itu tidak sesuai dengan hukum. Namun Yesus menjelaskan bahwa sebenarnya Dia datang bukan untuk menghapuskan hukum tetapi untuk menyempurnahkannya. Namun mereka tidak menanggap perkataan Yesus. Dengan itu mereka bersokongkol untuk membunuh Dia. Kalau kita merenungkan baik-baik kisah ini, orang-orang Farisi dan Yahudi menantang Yesus mungkin karena perasaan iri dan benci. Di samping itu mereka juga cemas akan ajaran dan kepribadian Yesus yang menarik perhatian banyak orang. Mereka juga tidak percaya ketika Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Mereka berpikir, Yesus menghujat Allah. Sering kali kita mengalami situasi yang sama. Mungkin kita tidak disukai oleh orang lain karena perilaku kita atau mungkin kita tidak menyukai orang lain karena perilaku yang sama. Kita tidak saling menyukai satu sama lain karena perbuatan baik yang ditonjolkan. Tetapi jangan berkecil hati, hari ini Yesus mengingatkan kita, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Jikalau anda merasa dibenci, renungkan kata-kata Yesus. Mereka mungkin ditantang oleh perilaku baik anda. Dan Jikalau anda sendiri yang sulit menerima orang lain, ingatlah bahwa Yesus yang adalah cinta dan kasih, berada di dalam diri orang itu. Seperti Sr. Atau St. Teresia yang selalu merasakankehadiran Tuhan di dalam diri suster itu. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Tetapi kamu mengenal DIA HARI MINGGU PASKAH VI Kis. 8:5-8,14-17; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; 1Ptr. 3:15-18; Yoh. 14:15-21 Minggu 25 Mei 2014 Yoh. 14:17 “Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu“ „Tetapi KAMU mengenal Dia....“ kata-kata Yesus ini sungguh langsung menusuk ke ulu hati, membuat saya sedikit mual-mula ketakutan. Benarkah saya sudah mengenal Roh Kudus..? Atau sudahkah saya membiarkan Roh Kudus untuk berkarya dalam hidup saya...? Lalu kalau memang saya sudah mengenal Roh Kudus dan karya-karya-Nya dalam hidup saya, apa yang harus saya lalukakan...? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah-olah seperti seorang juru kampanye yang menampilkan calon pengganti-Nya untuk berada bersama kita. Yesus menekankan bahwa memang dunia akan menolak pengganti-Nya itu, tetapi Ia yakin kita tidak akan menolakNya, karena kita mengenal-Nya. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah seperti Sir Alex Ferguson yang mempromosikan David Moyes sebagai penggantinya untuk melatih MU yang akhirnya dipecat juga. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah-olah seperti membicarakan benda yang paling berharga yang hanya kita yang tahu nilainya. Yesus membicarakan Roh Kudus seolah-olah kita memang memerlukan-Nya dalam hidup kita. Peristiwa datangnya Sang Penolong, Roh Kebenaran, Roh Kudus, diperingati Gereja sebagai Hari Raya Pentekosta atau Hari Raya Kelahiran Gereja. Roh Kudus selalu menjadi tanda kelahiran baru. Beda dengan manusia yang hanya lahir sekali dalam hidup, Roh Kudus bisa lahir berkali-kali dalam hidup kita. Di dalam Roh Kudus kita selalu memperbaharui diri dalam harap, iman dan kasih, istilah kerennya Ecclesia semper reformanda, Gereja yang selalu membaharui diri. Gereja yang nggak ade mati-matinye kata orang Betawi. Kita selalu memerlukan Roh Kudus dalam hidup kita. Syukurlah Roh Kebenaran itu selalu menyertai kita, tanpa kita minta. Dia sudah ada di dalam diri kita. Dia selalu siap membaharui diri kita hari lepas hari. Yang kita butuhkan adalah kerendahan hati untuk membiarkan Roh itu bekerja. Kerendahan hati untuk terus kembali ke Gereja merayakan Ekaristi bersama, mendoakan doa-doa devosi yang kita sukai, kerendahan hati untuk aktif dalam hidup berkomunitas dan menggereja, kerendahan hati untuk bisa melihat karya Allah dalam derita hidup kita sendiri atau sesama. Kerendahan hati untuk mengamini apa yang Yesus katakan bahwa ya, saya mengenal Roh Kudus dan saya yakin Roh Kebenaran itu bekerja dalam diri saya. Semoga. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Mempertanyakan Tuhan Senin 26 Mei 2014 Yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Peringatan Wajib St. Filipus Neri Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26-16:4 Mari bandingkan anak kecil di jaman kita lahir dan anak kecil yang lahir di era tahun 2000-an. Yang era jadul waktu kecil paling banter main playstation, kebanyakan sih game tetris. Anak sekarang belum genep 3 taon udah bisa maen game di ipad. Anak mudanya sekarang, kalo dulu pacaran yah ngapel ke rumah atau jalan ke mall, sekarang semua ngutikin smartphone masing – masing. Makan bareng berdua sih emang, tapi yang ada sibuk motoin makanannya dulu terus ngeupload di akun media sosialnya masing – masing. Nah terus salah orang tuanya gitu kalo anak kecil sama anak mudanya gitu? Nggak salah kok, itu kan namanya perubahan. Satu – satunya di dunia ini yang cepat berubah ya perubahan itu sendiri. Tapi bukan berarti tidak menimbulkan dampak lho, yang patut diwaspadai adalah dengan seiring kemajuan teknologi dan kemampuan berpikir manusia yang semakin pintar, seringkali tanpa sadar banyak orang sekarang mempertanyakan keberadaan Tuhan. Orang semakin berpikir menggunakan logika otaknya. Seperti di negara – negara maju, mayoritas penduduknya pasti tidak beragama. Waktu saya di Korea Selatan dan ngobrol dengan beberapa warga lokalnya, mayoritas bilang bahwa mereka tidak tertarik dengan agama ataupun Tuhan. Gereja dan masjid di Korea Selatan pun bisa dihitung dengan jari. Waktu saya berkunjung ke Myeongdong Cathedral, gereja pertama dan tertua di Seoul jumlah umatnya kalau dibandingkan dengan di Indonesia, seperti umat yang ada di stasi – stasi kecil, sangat sedikit untuk ukuran katedral. Lalu, kasus bunuh diri yang banyak terjadi di Korea, karena depresi, stress, dan perasaan bersalah. Kasus yang baru terjadi adalah saat tragedi tenggelamnya kapal Sewol yang membawa ratusan murid sekolah ke Jeju Island. Wakil kepala sekolahnya yang selamat akhirnya bunuh diri karena perasaan bersalah bahwa dia selamat sedangkan sebagian muridnya tidak. Tuhan menjanjikan pada kita hidup yang bukan rancangan kecelakaan, hidup yang Tuhan janjikan untuk kita semua pasti ada tujuannya. Tapi terkadang, saking merasa kuat dan hebatnya kita menjalani hidup kita dengan baik, lupalah kita bahwa sebenarnya setiap detail inci kehidupan kita Tuhan sudah atur selengkap-lengkapnya. Maka dari itu Tuhan menjanjikan Roh Penghibur dan Penolong yang mampu memberitahukan kebenaran sesungguhnya tentang Allah, agar kita mengimani Dia. Tinggal minta saja supaya Roh Kudus, Roh Kebenaran, Penghibur, dan Penolong tercurah atas kita dan hidup kita. Maia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Roh Penghibur Agustinus dr Canterbury Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11 Selasa 27 Mei 2014 Yoh 16:7 Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, Penghiburan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam bacaan hari ini adalah Roh Kudus, Roh Allah sendiri. Tetapi pada saat itu para Rasul belum mengetahui langsung makna kata-kata penghiburan tersebut. Namun setelah peristiwa Pentakosta, peristiwa turun nya Roh Kudus atas Para Rasul. Para Rasul mulai mengerti maksud dari Tuhan Yesus atas bimbingan dari Roh Kudus itu sendiri. Dalam proses ini, para Rasul bersabar akan kasih Tuhan Allah kepada mereka. Mereka percaya akan janji yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada mereka. Sebagaimana para Rasul, kita juga perlu mempunyai kesabaran dalam dunia ini. Seringkali memang diperlukan waktu yang lama untuk melihat makna atau Rencana Allah di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Roh Kudus sendirilah yang akan membimbing kita di dalam menjalani perziarahan hidup kita di dunia ini. Hendaklah kita peka terhadap suara hati kita yang terkadang Roh Kudus sendiri yang berbicara kepada kita. Kita perlu bersyukur dan tetap mengharapkan kehadiran Roh Kudus di dalam diri kita. HadirNya Roh Kudus merupakan tanda kasih Allah yang tiada batasnya bagi kita karena Ia juga mau menyertai hingga akhir zaman. Tiga peran Roh Penghibur yang dikatakan Tuhan Yesus membuat kita terdorong untuk memiliki Roh Kudus di dalam hidup. Kita butuh Roh Kudus karena Ia menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:9-11).Roh Kudus akan membantu kita untuk membedakan mana dosa dan bukan dosa. Kebenaran akan memerdekakan kita karena Yesus sungguh bangkit.Penghakiman karena Yesus juga kita nantikan untuk datang mengadili orang yang hidup dan mati. Doa: Tuhan terima kasih atas anugerah Roh KudusMu kepada kami. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Rabu 28 Mei 2014 Katakan sesuai kuasa dan kebenaran-Nya Yoh 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran Kis. 17:15,22 - 18:1; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c14a,14bcd; Yoh. 16:12-15 Ah, kamu cuma omdo (omong doang) alias NATO (No Action Talk Only) !! Itu biasanya ungkapan kita kepada teman atau orang lain yang bisanya cuma berbicara panjang lebar dan gak jelas isi pembicaraannya mau ke mana. Yang lebih bahayanya lagi, kalau apa yang dibicarakan oleh orang itu adalah gossip-gosip murahan, yang belum tentu kebenarannya. Kita yang dengar, ujung-ujungnya bisa terprovokasi juga dengan omongan dari orang itu. Sebagai murid Yesus yang melakukan karya pelayanan bagi sesama, kita tidak jarang juga menjadi seperti orang yang OMDO atau ngomong sesuatu secara ekstrem dan terkesan meng”judge” seseorang. Gak seru kalau gak ada bahan pembicaraan, jadinya yang ada semua diomongi secara blak-blak-an, tanpa di saring terlebih dahulu mana yang perlu , mana yang tidak perlu. Yesus pun mengutus roh kebenaran kepada setiap umat-Nya, sehingga pada saatnya kita dapat memberitakan tentang kebenaran dan kuasa Allah yang maha besar. Roh itulah yang menjadi penuntun kita setiap hari, baik dalam berkata maupun bertindak, serta dalam menghayati setiap firman Tuhan. Kebenaran akan karya dan mukjizatmukjizat Tuhan, yang sudah selayaknya kita dengar, hayati, dan kemudian kita bagikan kepada sesama kita. Bayangkan, ketika kita memberitakan sesuatu yang tidak benar dan mengada-ada, itu hanya akan membuat diri kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Marilah kita mohon rahmat Tuhan, agar roh kebenaran itu senantiasa ada di dalam hati kita, dan menyertai kita dalam setiap tingkah laku dan tutur kata kita sebagai murid-murid Tuhan. Hilda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Jadilah pelayan yang bijak Kis. 1:7 “Engkau tidak perlu mengetahui waktu dan langkahlangkah yang telah ditetapkan Allah Bapa dengan kuasa-Nya sendiri” Kamis 29 Mei 2014 HARI RAYA KENAIKAN TUHAN Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,67,8-9; Ef. 1:17-23; Mat. 28:16-20 Kutipan ayat kitab suci di atas, merupakan jawaban Tuhan Yesus kepada para rasul terhadap pertanyaan mereka, “Inikah saatnya Engkau memulihkan kerajaan Israel?” (Kis. 1:4). Ia merasa sedikit agak kesal dengan para murid yang memahami atau menafsirkan ajaran-Nya secara keliru. Mereka hanya berpikir bahwa kedatangan Tuhan Yesus beserta dan kabar gembira Bapa-Nya di surga hanya untuk umat Israel saja. Mereka tidak mengerti apa rencana dan misi Tuhan Yesus, yakni menjadikan semua bangsa supaya dibaptis “dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus” (Mat. 28:19). Mereka dipilih untuk menjadi utusan dan pewarta kabar-sukacita-Nya kepada seluruh bangsa. Seringkali saya terlalu merasa cemas dan kuatir akan strategi apa yang hendak digunakan, agar pewartaan atau pelayananku menjadi lebih efektif dan efesien. Saya berusaha membuat strategi atau cara tertentu untuk mengatasi kesulitan dalam pelayanan atau mewartakan kabar-sukacita Kristus kepada dunia. Dengan kata lain, sama seperti para rasul, saya berkutat dengan pikiran sendiri atau ingin mengetahui kapan atau bagaimana Tuhan akan menunjukan kekuasaan-Nya. Saya lupa bahwa Tuhanlah yang menjadi agen utama dalam pelayanan atau pewartaanku. Saya hanyalah instrument atau alat yang dipakai-Nya untuk melakukan atau menyuarakan kehendak-Nya. Melalui bacaan-bacaan suci hari ini, Tuhan Yesus menghendaki saya dan anda untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Ia ingin supaya model atau cara pewartaan dan pelayanan saya, jangan terlalu terikat atau terpaku pada pola atau strategi tertentu. Ia mengundang saya untuk membuka diri dan membiarkan Roh Kudus atau Allah sendirilah yang membimbing dan menuntunku. Saya dan anda dipanggil oleh Tuhan Yesus menjadi saksi-saksi-Nya dan mewartakan kepada dunia bahwa Ia telah sungguh bangkit dan hidup. Ia juga memberi kuasa-Nya yang mana menyanggupkan saya dan anda untuk berani memberikan kesaksian tentang kebenaran iman kita kepada-Nya. Doa: Tuntunlah aku ya Tuhan di jalan-Mu dan ajarilah aku untuk mampu menjadi saksi kebangkitan-Mu kepada bangsa dan dunia dalam hidup dan pelayananku sehari-hari. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Jumat 30 Mei 2014 Panggilan Yang Bukan Kebetulan Yoh 16:23 Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu Baptista Varani, Marta Wiecka Kis. 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh. 16:20-23a Nama Matias hanya disebut satu kali dalam Perjanjian Baru, yaitu ketika ia dipilih menjadi rasul menggantikan Yudas Iskariot untuk menggenapi jumlah dua belas rasul. Pemilihannya terjadi sebelum peristiwa Pentakosta, awal kelahiran Gereja. Walaupun pemilihannya terjadi melalui undian, tetapi hal yang pokok adalah doa yang mendahuluinya untuk meminta petunjuk dari Tuhan. ”Mereka semua lalu berdoa.”Suatu kebiasaan bagus bahwa peristiwaperistiwa penting—baik dalam keluarga maupun dalam Gereja atau umat—selalu didahului dengan doa. Dengan menyerahkan peristiwa tertentu dalam doa, Tuhan diundang untuk hadir dan berkarya. Hal ini sangat sesuai bagi seseorang secara pribadi maupun bagi komunitas, misalnya untuk memutuskan apakah seseorang dipanggil untuk menjadi imam, biarawanbiarawati, atau pelayan Tuhan. Doa dan pemilahan kehendak Allah adalah hal yang—tidak bisa tidak—harus ada. ”Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Itulah semangat panggilan seorang murid. Biarlah suatu pengambilan keputusan dipercayakan dalam bimbingan Roh Tuhan agar— seperti Matias—pemilihan terjadi karena kehendak Tuhan sendiri. Kita bersyukur karena kita dipanggil menjadi murid Tuhan bukan pertama-tama karena pilihan kita, tetapi karena Allah yang berkarya di dalam diri kita. Doa: Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah memilih aku untuk ikut serta dalam mewujudkan Kerajaan-Mu di dunia ini. Sertailah aku untuk memenuhi panggilanMu dalam mewartakan kerajaanMu Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 www.DOJCC.com Penyertaan Tuhan Roma 12:12 bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Sabtu 31 Mei 2014 Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet Zef. 3:14-18a atau Rm. 12:9-16b; MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6; Luk. 1:39-56 Santo Paulus dalam surat kepada jemaat di Roma mengingatkan kita, Bersukacitalah dalam pengharapan, Sabarlah dalam kesesakan, Bertekunlah dalam doa Salah satu sifat dasar manusia yang sering tanpa sadar mendominasi sikap hidup kita, adalah Pesimis. Lebih cenderung berpikir akan gagal, meski kemungkinan berhasilpun ada. Akan tetapi ketakutan menjadi gagal membuat secercah pengharapan menjadi tertutup. Ingin memiliki usaha, tapi takut gagal, padahal belum tentu pun akan gagal, akhirnya menghentikan langkah kita. Bersukacitalah dalam pengharapan, dapat diartikan dengan optimis! Didalam setiap pengharapan-pengharapan hidup kita, optimis bahwa selama kita mau berusaha, Tuhan pasti akan bekerja dengan caraNya sendiri.. Sabar bukan berarti mengalah. Jika kita menyamakan sabar dengan mengalah, maka kalimat nya akan menjadi ‘mengalahlah dalam kesesakan’. Santo Paulus menggunakan kalimat sabar yang berarti, bila menghadapi kesulitan/kesesakan hidup, jangan menyerah.. jangan pula mau segera tuntaskan perkara sehingga terburu2 mengambil keputusan yang bisa disesali kelak. Tetapi didalam kesabaran, kita tetap tenang sehingga bisa dengan bijak melangkah. Dan yang terakhir, adalah bertekunlah dalam doa. Bila sudah optimis, tidak cepat menyerah.. maka serahkanlah semua kembali kepada Tuhan. Sebagai manusia, kita wajib melakukan yang terbaik didalam menjalani hidup karena Tuhan sudah terlebih dahulu mempercayakan sebuah kehidupan kepada kita. Lakukan yang terbaik, dan serahkan hasilnya kepada Tuhan dengan selalu menyertakan Tuhan dalam keputusan-keputusan hidup kita. Berdoa bukan hanya disaat-saat sulit, akan tetapi kita berdoa seperti kita bernapas, tidak bisa dihentikan, sebagai sebuah kebutuhan. Melakukan berdoa bukan hanya sesekali, tetapi selalu bertekun didalam doa. Santo Paulus menuliskan kalimat ini dengan tepat, yang bila dirangkai menjadi “optimis dalam setiap pengharapan kita, dan bila didalam langkah kita kemudian menemui kesesakankesesakan hidup, maka sabarlah jangan menyerah, badai pasti akan berlalu, roda selalu berputar. Serta selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu menyertai langkah-langkah hidup kita. Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 54 / 2014 Celebration Meal di Rumah Frengky dan Putu di Jimbaran Ziarah Community Care Team (CCT) ke Goa Maria Babakan 1 Mei 2014 Happy Birthday Adhi - 1 Mei 2014