PALESTINA SEPANJANG SEJARAH

advertisement
PALESTINA SEPANJANG SEJARAH
® Palestina terletak di bagian barat daya Negri Syam, di daerah pesisir laut Mediterania,
memiliki posisi center, strategis dan unik yaitu sebagai titik penyambung antara tiga benua;
Asia, Afrika dan Eropa. Dan dari sejak dulu menjadi jalur lintasan kafilah-kafilah dagang
bangsa Arab.
® dahulu nama Palestina adalah (negri Kan’an) yang dinisbatkan kepada Kan’an bin Ham bin
Nuh. Lalu setelah itu dinamai dengan Balast, yang dinisbatkan kepada bangsa yang
menempati pesisir laut sebelah utara dan selatan Palestina.
® luas Palestina sekitar 27 ribu meter persegi, iklimnya adalah iklim laut mediterania,
dataranya terdiri dari empat macam; pesisir yang terletak di pinggiran laut mediterania,
dataran tinggi yang terbentang dari ujung sebelah utara sampai gurun pasir Naqab di
selatan, dan mencakupi pegunungan Al-Jalil di utara dan pegunungan tengah berantai.
Kemudian dataran paling rendah dan gurun pasir Naqab yang luasnya setengah dari luas
Palestina secara keseluruhan.
® adapun kedudukan Palestina di dalam Islam dan agama-agama samawi bahwa Al-Quran di
dalam banyak ayat-ayatnya menegaskan akan betapa pentingnya dan berkahnya Palestina,
sebagaimana juga hadis-hadis dalam Sunah menegaskan hal yang sama; bahwa Palestina
adalah kiblat pertama umat Islam, di dalamnya terdapat Masjid kedua yang dibangun di
muka bumi, ke Masjid Al-Aqsa perjalanan jauh dianjurkan untuk dilakukan, Pahala shalat di
Masjid Al-Aqsa berlipat, Tempat kelompok yang dimenangkan Allah dan Tanah Mansyar dan
Mahsyar.
® upaya-upaya Yahudi tidak pernah putus dalam membangun kembali kuil Sulaima di atas
puing reruntuhan Masjid Al-Aqsa. Dan untuk mewujudkan hal itu mereka membuat dua
rencana utama: menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun kembali Kuil ketiga.
Dimana sudah banyak upaya, baik secara individu maupun kelompok, dalam membakar dan
menghancurkan Masjid Al-Aqsa, ditambah dengan tiada hentinya mereka menggali
terowongan di bawah Masjid. Di Kota Al-Quds saja sudah terdapat 7 yayasan yang memikul
persiapan pembangunan Kuil.
® Terdapat sekitar 20 organisasi Yahudi yang concern dalam menghancurkan Al-Aqsa,
diantaranya adalah : kelompok Gush Emunim, Organisasi Yeshiva Ateret Cohanim,
Kelompok Umana Haikal dan Gerakan Kach
® palestina memiliki kedudukan yang agung dimata tiga agama besar; Yahudi
menganggapnya sebagai tanah yang dijanjikan, sebagaimana terdapat di dalam perjanjian
lama, Nashrani mengganggapnya sebagai tempat kemunculan agama mereka, karena di
sana Isa Al-Masih dilahirkan dan berdakwah. Sementara Umat Islam mengimani bahwa
merekalah ahli waris sebenarnya atas peninggalan Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi-Nabi
Bani Israel dan orang-orang soleh dari kalangan mereka yang pernah menguasai Palestina
selama beberapa periode di bawah bendera tauhid.
® adapun tentang ringkasan sejarah Palestina adalah sebagai berikut bahwa palestina
merupakan daerah pertama di dunia yang mengenal peradaban, disana terdapat kota tertua
dalam sejarah, yaitu Ariha, dan puluhan peradaban pernah singgah di Palestina, yang
pertama adalah bangsa Kan’an, lalu disusul bangsa Moria, dan dari keturunan mereka
adalah bangsa Palestina yang ada di Palestina saat ini, kemudian disusul bangsa Yabus yang
melakukan migrasi dari Jazirah Arab.
® Nabi Ibrahim datang ke palestina, dan ia berasal dari kota Ur, dari daerah bagian selatan
Irak, pada akhir abad ke 19 SM. Lalu tinggal di Syakim di Nablus, dan setelah itu pindah ke
Hebron (Khalil).
® Bani Israel masuk ke Palestina di bawah komando Yusa bin Nun, pada abad ke 12 SM. Lalu
Nabi Daud muncul sebagai pemimpin mereka setelah mengalahkan Jalut serta kemudian
mendirikan kerajaan bagi Bani Israel. Lalu setelah itu digantikan oleh putranya Nabi
Sulaiman yang memimpin dari tahun 963 SM sampai 923 SM. Setelah Nabi Sulaiman wafat
kerajaanya terbelah menjadi dua; kerajaan Israel di Utara (Samirah) dan kerajaan Yahudza di
selatan (Quds)
® dua kerajaan Yahudi dihancurkan oleh seorang pemimpin dari mesir bernama Syisynaq,
lalu daerah-daerah dua kerajaan itu dijajah oleh bangsa Asyiria, hingga Nebukhtanasar
datang dan menghancurkan Palestina pada tahun 597 SM. Dan menguasai Al-Quds yang
merupakan ibukota kerajaan Yahudza, menawan raja dan keluarganya serta para panglima
dan dibawa ke Irak, setelah itu Nebukhtanasar menggantinya dengan raja yang baru.
® Persia menyerang Palestina pada tahun 539 SM dan menjajahnya setelah sebelumnya
berhasil menjajah Babilon. Setelah itu datang Alexander Agung pada tahun 332 SM. Dan
menjadikan Palestina sebagai subordinat di bawah kekuasaan Yunani
® Romawi menjajah Palestina dan pertama-tama menjadikanya wilayah romawi di bawah
kekuasaan Roma, lalu dibawah Byzantium hingga pertengahan abad ketujuh Masehi, dan
setelah ditaklukan oleh Umat Islam, Palestina kemudian menjadi bagian dari daerah
kekuasaan Islam. Dan selama periode itu Nabi Isa dilahirkan dan bangsa Yahudi
memberontak kepada Romawi dan mencoba mendirikan entitas negara, namun penguasa
Romawi (Titus) dengan bantuan bangsa Arab menyerang mereka pada tahun 71 M.
Menjajah Al-Quds dan membunuh banyak sekali bangsa Yahudi, sebelum mereka kabur ke
Suria, Mesir dan negara Arab lainya.
® percobaan terakhir Yahudi dalam mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina adalah
pada tahun 135 M. lalu penguasa Romawi, Adrian kala itu menyerang mereka, menjajah
daerah-daerah Yahudi dan menghancurkan Al-Quds, setelah itu ia membangun kota baru
dimana Yahudi dilarang memasukinya.
® sesungguhnya kliam-klaim hak secara historis Yahudi atas Palestina, tidak ada apa-apanya
ketika dibandingkan dengan hak bangsa Arab muslim atas tanah mereka. Karena penduduk
Palestina menempati tanah itu 1500 tahun sebelum berdirinya kerajaan Bani Israel (
kerajaan Nabi Daud) , dan mereka tetap menetap di sana, bahkan selama periode ketika
Yahudi terputus hubungan dengan Palestina, hingga saat ini.
® Umat Islam menaklukan Palestina pada khilafah Rasyidah di zaman Umar bin Khattab, ia
kemudian menulis perjanjian dengan penduduk Al-Quds yang dikenal dengan Uhdah
Umariyah, yang salah satu isinya adalah keputusan agar tidak ada seorang Yahudipun yang
tinggal di kota suci itu.
® dua peperangan paling terkenal yang terjadi pada masa khilafah Rasyidah adalah perang
Ajnadin yang dipimpin oleh Amr bin Ash tahun (634 M) dan perang Yarmuk yang dipimpin
oleh Khalid bin Walid tahun 15 H/ 636 m. Dan setelah perang itu bangsa Romawi berhasil
diusir dari Palestina.
®pada periode Umawiyah Palestina berada di bawah kekuasaan Damaskus, dan peninggalan
paling terkenal dari masa itu adalah ( Qubatus Sakhrah) yang dibangun oleh (Abdul Malik bin
Marwan) , tepat di tempat Nabi Muhamad di Mi’rajkan. Dan Masjid Al-Aqsa yang
disempurnakan bangunanya oleh Al-Walid bin Abdul Malik.
® pada masa Abbasiyah, proyek arabisasi semakin gencar, dan muncul generasi baru yang
berasal dari perkawinan antara pasukan penakluk dan penduduk setempat.
® diakibatkan oleh lemahnya dinasti Abbasiyah, maka bangsa Thulun yang dipimpin oleh
Ahmad bin Thulun mampu menguasai Libanon, Suria, Mesir dan Palestina. Dan peninggalan
paling terkenal dari masa itu adalah pembangunan benteng pelabuhan Akka
® para sejarawan berpendapat bahwa abad ke empat Hijriyah adalah abad kekacauan
politik, dan kelompok Qaramithah yang keluar dari daerah teluk arabia melakukan
penyerangan terhadap Syam dan menjajah Palestina setelah sebelumnya mereka
melakukan penghancuran dan pengrusakan.
® dan setelah itu Palestina dikuasai oleh dinasti yang berbeda secara bergantian; Ikhsyid,
Saljuk dan Fatimiyah. Dan memang benar pendapat para sejarawan bahwa abad itu adalah
abad kekacauan.
® penjajah asing kembali menjajah palestina pada akhir abad ke sebelas masehi, terutama
setelah barat dirundung berbagai masalah pelik, dan menjajah timur adalah solusi terbaik
bagi masalah itu, dan itu dimulai dengan pengisian baterei oleh khutbah paus Urbanus II
pada tahun 1095 M, di dalam khutbahnya ia meminta kepada masyarakat awam agar
membersihkan kuburan Isa Al-Masih dari tangan-tangan umat Islam, maka agresi militer
pertama dipimpin oleh Petrus An-Nasik yang berlangsung selama dua abad, yang kemudian
dikenal dengan agresi salibis, karena salib dijadikan sebagai simbol peperanganya.
® dibawah pimpinan Petrus An-Nasik salibis mampu memasuki Al-Quds pada tahun 1099 M,
mereka lalu membantai penduduk Al-Quds ketika pertama kali memasukinya. Referensireferensi sejarah menyebutkan bahwa jumlah yang dibantai adalah 70 ribu orang.
® Palestina di bawah kekuasaan Salibis termasuk ke dalam kepemilikan kerajaan Bait Almaqdis, yang kala itu kekuasaanya membentang dari beirut di utara ke rafah di selatan dan
yordania di timur, dan sebagian dari daerah Suria (Banyas), kerajaan itu dipimpin secara
bergantian oleh sekitar sembilan orang raja salibis.
® sultan Solahudin lalu mengakhiri kekuasaan Fatimiyah di Mesir pada tahun 565 H/1171 M,
ia melanjutkan usaha Imadudin Zangki dan anaknya Nurudin Zangki dalam melawan salibis,
dan setelah itu ia mulai memerangi Salibis hingga akhirnya menang di perang Hittin pada
tahun 583 H/1187 M.
® Setelah itu Salibis mengirim agresi salib ke tiga yang dipimpin oleh Richard the lionheart,
raja inggris. Federik Barbarosa, seorang jerman emperor. Dan philif Agustus, raja perancis.
Agresi ketiga ini berhasil menjajah kota Akka dan kota-kota Palestina lainya. Bahkan Richard
sudah mendekati kota Al-Quds. Dimana ia dan pasukanya berkemah di kota Bait Nuba. Akan
tetapi di kota itu Richard terserang sakit. Sehingga ia melakukan perundingan dengan umat
Islam. Dan berakhir dengan perjanjian Ramlah pada tahun 588 H/1192 M.
® Dinasti Mamalik yang dipimpin oleh Saifudin Qutuz dan Dhahir Beibers terlibat dalam
perang Ain Jalut di tanah Palestina, perang ini terjadi pada hari Jumat tanggal 25 Ramadhan
tahun 658 H/1260 M, pada perang ini umat Islam berhasil mengalahkan Pasukan Tatar dan
berhasil meruntuhkan kekuasaan Mongolia di kawasan.
® Pada tahun 1516 M bangsa Turki berhasil mengalahkan Mamalik di perang Maraj Dabiq.
Sebuah daerah dekat kota Halab. Lalu menguasai Palestina. Dan menjadikan Palestina
sebagai wilayah di bawah kekuasaanya sekitar 4 abad lamanya.
® Sultan Abdul Hamid II memiliki peran signifikan dalam menekan dan melarang migrasi
Yahudi ke Palestina. Dengan cara mengeluarkan undang-undang yang melarang migrasi
besar-besaran Yahudi ke tanah-tanah milik Turki Utsmani, serta melarang para pengunjung
untuk tinggal di Palestina lebih dari tiga bulan. Bahkan yang sifatnya individu.
GERAKAN ZIONISME
® Banyak sebab yang memunculkan gerakan zionis, diantaranya adalah; tumbuhnya faham
zionisme yang mendorong dikumpulkanya Yahudi di Palestina. Munculnya ideology
nasionalisme dan kesukuan di eropa, munculnya hal yang disebut (permasalahan Yahudi)
khususnya di eropa timur, gagalnya gerakan pencerahan yahudi (Heskila) yang dalam
bahasa ibrani berarti pemahaman, yang berusaha untuk meleburkan Yahudi ke dalam
masyarakat-masyarakat yang dimana mereka hidup di dalamnya
® Gerakan zionisme adalah gerakan politis, rasis, kolonialis, dan ekstimis, yang bertujuan
untuk mengumpulkan seluruh yahudi di dunia. Lalu mendirikan entitas nasional bagi mereka
di Palestina. Sebagai bentuk perwujudan dari slogan: (tanah tanpa bangsa untuk bangsa
tanpa tanah).
® Awal mula kemunculan gerakan ini pada tahun 1893 M, dikenal dengan gerakan zionisme,
yang dinisbatkan kepada bukit zion di samping kota Al-Quds, namun gerakan secara esensi
muncul jauh sebelum itu.
® Munculnya pemikiran tentang entitas yahudi yang berfungsi sebagai (Negara pemisah)
dan entitas zionis merupakan bahaya barat-zionis paling bahaya terhadap dunia Islam,
karena bertujuan untuk membelah dua sayap dunia Islam kepada dua bagian terpisah; Asia
dan Afrika
® Tokoh yang paling lantang menyerukan pendirian entitas nasional bagi yahudi adalah
teodore hertzl, seorang yahudi yang berasal dari megr. Ia yang mendeklarasikan pendirian
persatuan kolonialis yahudi di Palestina. Ia menulis buku berjudul derjuden stat, di
dalamnya ia menyeru pendirian Negara di Palestina, dan ketika yahudi tidak bisa menguasai
Palestina, maka sebagai gantinya akan tetap berdiri di Argentina.
® Organisasi internasional Yahudi berdiri di basel, swiss, pada bulan agustus tahun 1897,
yang dipimpin oleh Teodore Hertzl. Organisasi itu mengikatkan diri dengan proyek
kolonialisme barat, dan hingga akhir perang dunia pertama organisasi itu gagal
mendapatkan sesuatu yang berharga walaupun sedikit.
® Hertzl menawarkan kepada Sultan Abdul Hamid II sumbangan uang yang besar, tapi
dengansyarat dibolehkanya yahudi melakukan migrasi ke Palestina, akan tetapi sultan
menolaknya dengan tegas, karenanya teodore Hertzl mulai merencanakan untuk
menghancurkan khilafah utsmaniyah
® Yahudi memutuskan untuk melakukan konspirasi terhadap sultan Abdul Hamid II, maka
yahudi yang ada di dalam turki mulai bergerak melalui organisasi turki muda, yang memiliki
kepanjangan tangan organisasi Etihad wa taraqi, dan salah satu pemimpin organisasi
tersebut adalah Mustafa Kemal Attaturk yang memiliki gelar Al-Ghazi.
® Organisasi ini dengan melalui Parlemen turki mampu menarik ke dalam barisanya para
pemimpin utsmani, dan dalam waktu yang singkat mampu menguasai pemerintahan, lalu
melengserkan sultan Abdul Hamid, dan setelah itu turki dikuasai oleh organisasi Etihad wa
taraqi.
PALESTINA PADA ERA MODERN
® Inggris kemudian mengadopsi proyek zionisme, maka pada tanggal 2 November 1917 M
Inggris mengeluarkan janji yang disebut janji Belfour. Yaitu janji untuk mendirikan sebuah
Negara bagi Yahudi di Palestina. Lalu pada tahun 1918 M Inggris menjajah Palestina. Serta
mengingkari janjinya kepada bangsa Arab yang dipimpin oleh Syarief Husein, bahwa bangsa
Arab akan diberikan kebebasan dan kemerdekaan. Dan membagi daerah kekuasaan atas
negri Syam dan Irak dengan Perancis melalui perjanjian Sykes-Picot pada tahun 1916 M.
Dan menjadikan Palestina sebagai daerah Internasional.
® Pada bulan April 1920 M. melalui perjanjian San Rimo. Akhirnya Inggris berkuasa penuh
atas Palestina, dan mulai mewujudkan janjinya kepada Yahudi dengan menjadikan Palestina
berada di bawah mandat (penjajahan) Inggris, yang itu atas persetejuan dari Liga Bangsabangsa pada Juni 1922 M. lalu Inggris mengangkat Herbert Samuel -seorang Inggris-Yahudisebagai mandataris pertama inggris di Palestina.
® Ketika Inggris menjajah Palestina (1918-1948 M). Ingggris membuka pintu migrasi bagi
Yahudi ke Palestina. Sehingga populasi Yahudi yang awalnya 55 ribu orang di tahun 1918 M
bertambah menjadi 646 ribu pada tahun 1948 M. Atau dari 8 % menjadi 31,7 % dari total
populasi keseluruhan penduduk Palestina. Juga menyokong kepemilikan tanah oleh Yahudi.
Sehingga yang awalnya setengah juta hektar atau 2 % bertambah menjadi 1 juta 800 ribu
hektar atau sekitar 6,7 % tanah milik Yahudi.
® Dan atas dukungan mesin perang Inggris, bangsa Yahudi mampu membangun lembagalembaga mereka; baik dalam sektor ekonomi, politik, pendidikan, militer maupun sosial.
Pada tahun 1948 Yahudi telah membangun 292 pemukiman illegal di tanah Palestina. Serta
membentuk organisasi-organisasi militer mereka seperti Haganah, Aragon dan Syatirn yang
berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Dan dengan perangkat-perangkat tersebut mereka
sudah siap mendeklarasikan sebuah entitas Negara.
® menyikapi penjajahan itu di Palestina berdiri berbagai aliran kemerdekaan nasionalis dan
islamis yang dipimpin oleh Musa Kadzim dan Haji Amin Husaini serta rekan-rekanya, untuk
memobilisasi masa melakukan gerakan politik dan revolusi. Sehingga terjadilah revolusi AlQuds pada tahun 1920, revolusi Yafa pada tahun 1921, revolusi Al-Buraq pada tahun 1929,
revolusi oktober pada tahun 1933. Serta berdiri gerakan Jihad yang dipimpin oleh syeikh
Izuddin Al-Qassam. Dan organisasi jihad suci yang dipimpin oleh Abdul Qadir Al-Husaini. Dan
‘Komite tingga Arab untuk Palestina’ dibawah pimpinan Haji Amin Al-Husaini sebagai payung
politik bagi gerakan perlawanan.
® Tekanan revolusi rakyat Palestina terbesar tahun 1936-1939 M, membuat Inggris terpaksa
mengeluarkan buku putih pada Mei tahun 1939 M. yang berisi Inggris berjanji akan
mendirikan Negara Palestina dalam rentang waktu 10 tahun, menghentikan penjualan tanah
ke Yahudi, dan menghentikan migrasi Yahudi. Namun kemudian Inggris mengingkari janjijanjinya pada tahun 1945 M. Lalu proyek Zionisme kembali bernafas, dibawah sokongan
Amerika.
® Pada 29 November 1947 PBB mengeluarkan resolusi no 181 yang berisi pembagian
Palestina menjadi dua Negara: Arab dan Yahudi. Sekitar 54 % untuk Yahudi, 45 % untuk Arab
Palestina, dan 1 % merupakan kawasan Internasional, yaitu kota Al-Quds.
® Zionisme mendeklarasikan berdirinya Negara Israel pada sore hari tanggal 14 Mei 1948 M.
dan mengalahkan pasukan-pasukan Arab, merampas 77 % tanah Palestina dan mengusir
800 ribu rakyat Palestina keluar dari tanah yang akan mereka dirikan di atasnya entitas
mereka.
®pasca pembelahan Palestina, maka mulailah konflik arab-israel, dengan slogan
‘nasionalisme peperangan’ dan ‘persatuan adalah jalan kemerdekaan’ selalu mendominasi
selama periode dari tahun 1948 hingga tahun 1967 M). Lalu inisiasi atas permasalahan
Palestina di pegang oleh negara-negara Arab, dibawah komando Jamal Abdul Nasir.
Sementara peran tokoh-tokoh Palestina semakin berkurang, demi memberi ruang bagi
solusi dari bangsa Arab. Namun sayangnya negara-negara Arab tidak memiliki sistematika
pembebasan yang jelas, kesungguhan dan keinginan yang jujur untuk berperang.
® lalu PLO didirikan pada tahun 1964 M, diketuai oleh Ahmad Syaqiri. Atas dukungan
langsung dari Jamal Abdul Naser. Terutama setelah dinamika politik internal Palestina mulai
menggeliat dengan menjamurnya berbagai gerakan dan organisasi rahasia. Khususnya
Fatah, yang akarnya muncul sejak tahun 1957 M.
® Pada tahun 1968 M berbagai organisasi fedai (pejuang kemerdekaan) menggabungkan diri
ke dalam PLO. Termasuk di dalamnya adalah Fatah. Lalu Yaser Arafat, yang merupakan
pemimpin Fatah, menduduki posisi pemimpin PLO, sejak Februari tahun 1969 M.
® Pada tahun 1974 M Negara-negara Arab mengakui PLO sebagai representasi legal dan
satu-satunya bagi rakyat Palestina. Dan di tahun yang sama, PLO dijadikan sebagai anggota
pengawas di PBB.
® Perang Haziran/Juni 1967 M merupakan kekalahan pahit bagi Negara-negara Arab. Lalu
Tepi Barat jatuh ke tangan Israel, termasuk di dalamnya adalah Al-Quds timur dan Gaza juga
jatuh. Setelah itu 330 ribu rakyat Palestina diusir. Serta bukit Golan di Suria(1150 km
persegi) dan Sinai di Mesir (61198 km persegi) juga jatuh ke tangan Israel.
® entitas Zionis melarang bangsa palestina kembali ke tanah milik mereka, dan membuka
pintu bagi migrasi Yahudi ke Palestina, maka lebih dari 2 juta 800 ribu Yahudi melakukan
migrasi ke Palestina selama periode 1949-2000 M
® Zionis memfokuskan diri untuk me-Yahudisasi- kota Al-Quds. Maka mereka menguasai 86
% tanah Al-Quds. Dan memenuhi kota Al-Quds dengan para imigran Yahudi. Serta
mendeklarasikan Al-Quds sebagai ibukota abadi entitas zionis. dan sangat serius ingin
menguasai Masjid Al-Aqsa. Maka mereka merampas tembok bagian barat dari Masjid AlAqsa (tembok Al-Buraq). Menghancurkan kompleks Al-Magharibah yang ada di sampingnya.
Dan telah merampungkan sepuluh tahap penggalian terowongan di bawah Masjid. Serta
membangun empat terowongan yang membuat Masjid bisa runtuh kapan saja.
® menurut statistik tahun 2003 jumlah pengungsi palestina yang diusir dari tanah jajahan 48
mencapai 5 juta 400 ribu orang. Dan sekitar 1 juta orang lainya harus tinggal di Tepi Barat
dan Gaza karena dilarang kembali ke tanah milik mereka. Artinya diluar sana ada sekitar 6
juta 400 ribu pengungsi atau sekitar 68,8 % dari populasi penduduk Palestina. Dengan
jumlah itu pengungsi Palestina merupakan pengungsi terbanyak yang ada di dunia
® periode 1967-1970 merupakan periode gemilang bagi kerja martir (Fedai) dan gerakan
perlawanan Palestina. Namun sejak tahun 1971 dilarang beroprasi di Yordania. Hingga
kemudian fokus ke front Libanon. Namun agresi Zionis terus menerus terhadap Libanon,
penyerangan terhadap daerah selatan Libanon pada tahun 1978 , pembentukan ikat
pinggang keamanan dan penyerangan daerah utara Libanon pada tahun 1982 mampu
memukul sarana dan prasarana perlawanan.
® Setelah perang Oktober pada tahun 1973. Dan setelah PLO dijadikan sebagai perwakilan
resmi rakyat Palestina pada tahun 1974. Maka sejak itu rasa tanggung jawab Negara-negara
Arab terhadap Palestina mulai menyusut. Dan dengan disepakatinya perjanjian Camp David
oleh Mesir tahun 1978. Maka keluarlah Negara arab terkuat dari konflik Arab-Zionis. Lalu
terjadi perang Irak-Iran pada tahun 1980-1988 M. dimana dukungan finansial dari Negaranegara teluk menjadi berkurang, diakibatkan oleh turunya harga minyak. Disamping invasi
Irak terhadap Kuwait pada tahun 1990 yang mengakibatkan terjadinya perang Teluk. Juga
runtuhnya Uni Soviet serta blok Timur. itu semua menyebabkan gerakan perlawanan
Palestina menjadi lemah dan mendorong para pemimpin PLO untuk mengambil jalur
perundingan.
® ketika PLO mengambil inisiatif perundingan maka meletuslah Intifadah mubarakah yang
terjadi pada tahun 1987-1993 M dan menjadi momentum tumbuhnya inisiatif dari internal
Palestina, serta muncul kembali gerakan-gerakan Islam untuk kembali menjadi unsur inti
perlawanan rakyat Palestina. Terutama Hamas.
® Ketika PLO semakin lemah, lalu keluar keputusan dari PLO pada bulan November 1988
yang berisi pengakuan terhadap resolusi PBB (no. 181) terkait pembagian tanah Palestina
menjadi dua; Arab dan Yahudi, dan mengakui keputusan dewan keamanan PBB ( no. 242)
pada November 1967 yang memandang permasalahan Palestina hanyalah tentang para
pengungsi dan seruan menyelesaikan penjajahan Palestina dengan cara-cara damai.
® Pada Oktober 1991, PLO dan Negara-negara Arab sepakat untuk melakukan perundingan
damai dengan zionis di Madrid. Namun selama dua tahun utusan resmi organisasi tidak
menemukan titik kesepakatan dengan Zionis. Kecuali melalui jalur perundingan berbeda
yang rahasia, yang mulai dibuka pada bulan desember 1992, yang menghasilkan
kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Oslo atau perjanjian ‘Gaza sampai Ariha
terlebih dahulu’ yang terjadi di kota Oslo, Norwegia. Yang ditandatangani secara resmi oleh
PLO dengan zionis di Washington pada tanggal 13 september 1993.
® Perjanjian Oslo (Gaza sampai Ariha dahulu) mendapatkan penolakan keras dari rakyat
Palestina, Arab dan Islam, berdasarkan kepada fatwa yang melarang berdamai dengan
zionis, Palestina adalah tanah wakaf milik umat Islam, dan tidak boleh dimiliki seorangpun
atau ditanggalkan. Disamping ketika perjanjian itu diambil, diambil atas dasar inisiatif para
pemimpin PLO saja, tanpa kembali kepada bangsa Palestina.
® perjanjian Oslo tidak mengakui hak bangsa Palestina dalam menentukan nasib, hak
mendirikan negara merdeka, dan tidak memandang Tepi Barat dan Gaza sebagai tanah yang
dijajah
® Intifadah kedua yang terjadi pada bulan September tahun 2000 membuktikan akan
keteguhan bangsa Palestina dalam mempertahankan haknya atas tanahnya, dan masih
adanya ruh empati dan kepedulian yang luas dari bangsa Arab dan Islam terhadap gerakan
Intifadah dan bahwa permasalahan Palestina adalah permasalahan seluruh umat Islam.
® Kondisi rakyat Palestina sangat berat dan sulit, lebih dari 3300 orang syahid, dan yang
terluka lebih dari 45 ribu orang. Prosentase pengangguran mencapai 58 %. Namun
keteguhan dan perlawanan yang sangat luar biasa dari mereka, mampu menciptakan situasi
‘keseimbangan ketakutan’ untuk pertama kalinya dengan Zionis.
® Nasrani di Palestina mengalami kedzaliman, penindasan dan pengusiran yang dilakukan
oleh Israel sebagaimana juga dialami umat Islam Palestina, maka mereka ikut serta dalam
gerakan nasionalisme, bahkan sejak permulaan Inggris menjajah Palestina. Yang dengan itu
mereka menjadi contoh tentang persatuan dan kesatuan bangsa dalam melawan proyek
Zionis.
® adapun pandangan Islam terhadap permasalahan Palestina adalah bahwa Islam sangat
menentang terorisme dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa, dan Islam di waktu
yang sama adalah agama kebenaran, keadilan dan kebebasan. Para pengikutnya tidak mau
didzalimi sebagaimana mereka menolak mendzalimi, dan sangat menolak agamanya diinjakinjak.
® Umat Islam tidak memerangi Yahudi karena mereka beragama Yahudi. Muncul dan
terjadinya ‘problematika Yahudi’ dan anti semit, hanya di Eropa. Tidak di dunia Islam.
dimana bangsa Yahudi justru meminta perlindungan dari penyiksaan, fanatisme agama dan
pembersihan etnis yang dilakukan oleh Eropa.
® rambu-rambu Islami dalam penyelesaian permasalahan Palestina adalah berupa;
Menjadikan Islam sebagai aqidah, sikap dan aturan kehidupan. menyiapkan para pemimpin
Islami, yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta jujur, Memperluas skala pertarungan
melawan zionis hingga mencakupi dunia Islam. Mensuport, membantu dan meningkatkan
kualitas bangsa Palestina dengan berbagai cara. Berupaya mewujudkan kebangkitan
peradaban; dengan melakukan perubahan dan kemajuan yang komfrehensif bagi
masyarakat muslim. Baik dari segi politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan militer.
® Permasalahan Palestina telah menelanjangi standar ganda dan bobroknya organisasiorganisasi internasional yang bertopeng kemunafikan. Dari sebuah peradaban yang jumawa
karena kemajuanya, ilmu pengetahuanya dan teknologinya. Yang bahkan hak asasi
hewanpun dipelihara . Tapi diam seribu bahasa ketika 6 juta 400 ribu orang dibuang dan
harus menjadi pengungsi yang hidup dalam penderitaan dan kehinaan. Dimana setelah itu
rumah dan tanah mereka dirampas oleh kelompok-kelompok Yahudi, yang terpencar di
seluruh dunia berdasarkan pada klaim-klaim batil
® tidak pantas memandang Yahudi sebagai aktor dibalik semua hal yang kecil dan besar dari
berbagai peristiwa yang terjadi, atau bahwa mereka Allah takdir Allah yang tidak bisa
dirubah, karena mereka tetaplah manusia ciptaan Allah, dan akan mengalami sunatullah
yang ada di semesta, serta sunah tadafu dan pergiliran.
® kekalahan proyek zionis di Palestina, bukan hanya sesuatu yang mungkin saja, akan tetapi
sesuatu yang pasti, karena itu adalah kabar gembira dari Allah, yang terdapat di dalam AlQuran yang tidak ada kebatilan baik di depan maupun di belakangnya.
Bagaimanakah kembalinya giliran
keberkuasaan bagi Bani Israel?
Sedetikpun mimpi mereka untuk kembali ke Bait Al-Maqdis dan menguasai dunia dari sana
tidak pernah berhenti, Sabtai Zafi, pendiri gerakan Yahudi Dunamah, yang dilahirkan di
kota Azmir Turki pada tahun 1626 berkata: “aku adalah keturunan Sulaiman bin Daud,
pemimpin seluruh manusia, dan Al-Quds adalah istana bagiku”. Adapun pendiri gerakan
Zionisme di era modern, Teodore Hertezl berkata di dalam bukunya (Der Juden Stat, yang
terbit pada tahun 1896 M) : “ sesungguhnya Palestina adalah tanah air historis kita, yang
tidak mungkin dan tidak akan pernah dilupakan.”
Sebuah mimpi dari umat yang tercerai berai untuk mengembalikan kejayaanya, namun di
awal-awal harus berbenturan dengan tembok bendungan yang sangat kokoh, yaitu sebuah
Negara yang besar, yang digambarkan oleh Abdulah Tal, penulis ular Yahudi di pusat jantung
Islam bahwa: “walaupun di dalam sekte Yahudi Dunamah ini terdapat berbagai perselisihan;
terutama dalam masalah keyakinan dan syariat, akan tetapi mereka memilik satu tujuan
yang sama, yaitu menghancurkan Negara Islam yang mereka anggap sebagai batu
sandungan dan bendungan yang kokoh yang menghalangi dalam merealisasikan mimpi
mereka untuk mendirikan Negara Yahudi sebagaimana dijanjikan kepada mereka oleh
Sabtai.”
Sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang Sultan yang agung, yang sikap-sikapnya
dijelaskan oleh Ustadz Rafiq Natasye sebagai berikut:
“Sultan ini menolak penawaran dari “ organisasi pecinta zion” pada tahun 1882, yang
disampaikan ke konsulat Utsmani di kota Odesa, Rusia. berupa keinginan Yahudi Rusia
untuk mendapatkan izin dari Sultan untuk melakukan migrasi ke Palestina dan tinggal di
sana.
Maka Sultan mengeluarkan perintah kepada wakilnya di Al-Quds agar jangan sampai
dibiarkan ada seorang Yahudipun dari Rusia, Rumania dan Bulgaria yang memasuki
Palestina.
Dan pada tahun 1892 Sultan ini mengeluarkan sebuah firman, yang mengharamkan
penjualan tanah Palestina ke orang Yahudi, bahkan walaupun Yahudi itu adalah rakyat
Turki Utsmani.
Dan akhirnya juga Sultan melarang Yahudi mendirikan sebuah Negara kebangsaan di
Palestina. (dinukil dari bukunya Sultan Abdul Hamid II dan Palestina)
Ya, dialah Sultan Abdul Hamid II. Karenanya solusi satu-satunya bagi Yahudi untuk
mewujudkan mimpi mereka adalah dengan menghancurkan tembok dari bendungan itu,
maka mereka pun berbuat makar dan berencana untuk melakukan hal tersebut; bacalah
teks dari surat yang ditulis oleh dubes Inggris di Istanbul, Gerad, kepada mentri luar
negrinya, dimana ia berkata: “Beberapa tahun sebelum penggulingan itu Emanuel Qarasu
(seorang Yahudi Spanyol), dan juga seorang anggota Freemason di Salanaik (kota Turki) dan
wakil walikota dan wakil ruang niaga, mendirikan sebuah perkumpulan “Makdunia
Rizotura”, yang berkoordinasi dan bekerja sama dengan perkumpulan freemason Itali.
dimana Emanuel mampu menarik organisasi persatuan dan pembangunan; yang terdiri
dari warga sipil dan militer, untuk bergabung dengan Freemason, dan tujuan dari
penarikan itu semua adalah untuk mendiktekan kepentingan dan pengaruh Yahudi atas
system politik Turki Utsmani.”
Dubes Gerad Luther berkata yang menggambarkan kepada kita di dalam sebuah surat pada
tanggal 29/5/1910 M, tentang tabiat (gerakan Turki Muda), ia berkata: “tampak bahwa para
perancang dan perencana gerakan Turki Muda di Salanaik (Kota Turki) mayoritasnya adalah
Yahudi…dan setiap Yahudi, sebagaimana dikatakan salah seorang bangsa Turki, adalah
mata-mata bagi organisasi rahasia, dan orang-orang pun mulai menilai bahwa gerakan Turki
Muda, adalah gerakan Yahudi dan bukan gerakan bangsa Turki.”
Di tempat lain, dubes Gerad Luther berkata: “Yahudi Dunamahlah yang mendirikan
organisasi persatuan dan pembangunan dan memimpin kudeta konstitusi pada tahun 1908
dan menggulingkan Sultan Abdul Hamid II dari kursi kekuasaan pada tahun 1909.”
Mari kita baca bagaimana gerakan Yahudi Freemason, mendominasi Negara Turki Utsmani,
dari memoar yang ditulis oleh Sultan Abdul Hamid II, dimana ia menulis: “di dalam hidupku
tidak ada lebih yang mengguncang saya dengan guncangan yang keras, daripada seseorang
yang naik ke posisi pemimpin militer dan posisi paling puncak lalu menerima uang dari
Negara asing. Madhat Basya tidak hanya menebar berbagai masalah, tetapi juga di satu sisi
ingin menciptakan krisis di tengah para tawanan dan di sisi lainya ingin menyeret Negara ke
dalam tungku perang, dan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana
pemimpin puncak itu mendukung dan bekerja sama dengan Inggris, baik itu karena factor
Freemason ataupun karena factor-faktor lainya.”
Adapun guru agung (pemimpin tertinggi) Freemason (Syariba) menggambarkan hancurkan
tembok bendungan itu dengan: “perhatikanlah saudara-saudara kalian, para freemason
Salunik, mereka mendirikan gerakan perubahan konstitusi, lalu menggulingkan kekuasaan
Utsmani terkahir pada masa Sultan Abdul Hamid II, tanpa meneteskan setetes darahpun,
dan dengan kontribusi yang dilakukan oleh para freemason seperti mereka, maka sungguh
gerakan Freemason sangat berbangga kepada mereka.”
Zionis Freemason tidak cukup melakukan makar sampai pada batas ini saja, mari kit baca,
apa yang dikatakan Sang Sultan yang terguling di halaman lain di dalam memoarnya: “saya
tidak bisa memahami bagaimana mungkin mereka menggulingkanku lalu mengangkat
saudaraku Murad, apakah karena saudaraku Sultan Murad seperti mereka sebagai seorang
mason? Sejarah pasti akan membuka identitas dan jati diri kemasonan dari mereka yang
menyebut diri mereka sebagai pemuda Turki atau Turki Muda, sebatas yang saya ketahui
dari penelitian saya, bahwa mayoritas mereka adalah para mason, dan bahwa mereka
adalah anggota perkumpulan Freemason Inggris, dan mereka menerima bantuan finansial
dari perkumpulan tersebut.”
Apa yang telah dilakukan oleh para Mason Yahudi terhadap negara Islam, sebelumnya juga
telah mereka lakukan di berbagai ibukota Eropa, mereka membuat makar, merancang dan
menguasai demi mewujudkan kehendak Allah agar giliran mereka berjaya kembali kepada
mereka untuk kemudian berkuasa di muka bumi. Kekuasaan itu diangkat dan dimahkotai
oleh janji Belfour, mentri Luar Negri Inggris pada tahun 1917, yang memberikan Palestina
sebagai tanah air kepada Yahudi. Dimana setelah janji itu berlanjut dengan dijajahnya
Palestina pada tahun 1948 dan 1967 M.
Siapa yang memimpin freemason di dunia?
Sejarawan Perancis Leyotolksoy menjawab hal itu, ketika ia menjelaskan tentang freemason
semesta, yang merupakan tingkatan tertinggi Freemason:
“freemason semesta ini tidak ada yang tau pusatnya dimana dan siapa pemimpinya,
kecuali anggotanya dari para pemimpin perkumpulan kalung kerajaan yang semuanya
Yahudi dari keturunan Yahudza (anak keempat Israel) dan Freemason ini memiliki satu
perkumpulan (Lodge) yang dikuasai oleh satu orang, dan kalung kerajaan yang dipakai
oleh para tokoh Freemason adalah gambaran tentang kalung yang dilukis padanya semua
ordo (suku) Bani Israel.”
Maka kita sepakat bahwa perkumpulan-perkumpulan (lodge) freemason adalah tempat
para pemimpin dunia berafiliasi kepadanya; para pucuk pimpinan Negara-negara, para
pembuat kebijakan, para pemilik lembaga-lembaga keuangan, media, pabrik-pabrik senjata,
dan para pengontrol acara-acara kemanusian dan social di dunia, dan juga kita setuju bahwa
yang memimpin dunia adalah Yahudi Bani Israel dari keturunan Yahudza, karenanya ayat
dibawah ini tepat dan sesuai dengan realitas yang kita alami saat ini:
“dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu
kelompok yang lebih besar.”
Dan kita juga tidak boleh melupakan berbagai lembaga dan organisasi rahasia Yahudi yang
lainya; seperti zionisme internasional yang didirikan oleh Teodore Hertzl pada konferensi
yang dilakukan di Swiss tahun 1897 disamping juga lobi Yahudi yang berfungsi sebagai
kekuatan penekan dan pendikte kebijakan milik Yahudi di setiap tempat pusat-pusat
keputusan di dunia.
Allah berfirman:
“ jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.”
Dan sesungguhnya ayat di atas membutuhkan banyak pembahasan. Yang akan dibahas di
bab-bab selanjutnya tentang janji hukuman terkahir, tentang fase-fase kemenangan dan
tentang road map pembebasan.
Janji hukuman terkahir
Terdapat dua ayat di dalam Surat Al-Isra yang menyebutkan janji terkahir ini, pertama pada
ayat ketujuh:
“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.”
Dan kedua; pada ayat ke 104:
“ dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, Maka apabila
datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam Keadaan bercampur baur
(dengan musuhmu )".
Janji terakhir: adalah janji kedua dari Allah kepada hambanya tentang kemenangan dan
kejayaan atas para perusak dari kalangan Bani Israel. Dan janji tersebut semakin dekat ke
perwujudanya, yaitu ketika Yahudi yang terdiaspora di seluruh dunia semuanya berkumpul
di satu tanah air.
Syeikh Mutawali Asya’rawi berkata dalam tafsirnya tentang dua ayat ini: “orang yang
merenungi ayat ini maka ia akan menemukan di dalamnya terdapat kabar gembira akan
keterwujudan janji Allah, dan ia juga akan menemukan bahwa apa yang terjadi saat ini,
yaitu berkumpulnya bangsa Yahudi di tanah Palestina adalah satu tanda yang dikehendaki
oleh Allah.
Makna ayat tersebut bahwa kami katakan kepada Bani Israel setelah Nabi Musa:
Tinggalah kalian di bumi. Jika ada seseorang berkata kepadamu: tinggalah, maka orang itu
mesti menentukan sebuah tempat dari bumi ini untuk engkau tempati, misalnya ia
mengatakan kepadamu: tinggalah di Bursaid...tinggalah di Kairo...tinggalah di Yordan.
Namun ketika ia berkata kepadamu: tinggalah di bumi!! Itu artinya bahwa Allah
menghendaki mereka untuk tetap terdiaspora di setiap pelosok bumi dan berpencar di
semua negara.”
Syeikh melanjutkan: “setelah Allah menempatkan mereka di bumi dan memencarkan
(diaspora) mereka, maka Ia menggerakan hati para patner dan pengikut Yahudi dari
pasukan kebatilan, lalu patner itu membisikan ke telinga Yahudi tentang gagasan negara
bangsa, memperindah langkah-langkah bagi kehancuran mereka, maka Yahudi memilih
Palestina untuk dijadikan sebagai tanah air dan tempat berkumpul dari seluruh pelosok
dunia.
Sebagian berpendapat bahwa dengan berdirinya negara Israel dan berkumpulnya Yahudi
di sana adalah sebuah pembalasan bagi Islam dan Umat Islam, akan tetapi sebenarnya
faktanya bukan seperti itu, karena yang benar adalah; bahwa Allah berkehendak agar kita
memukul mereka dengan pukulan keimanan, oleh pasukan yang disifati oleh Allah dengan
hamba-hamba kami, dan yang menarik bahwa pukulan itu tidak akan bisa dilakukan jika
mereka terpencar di setiap pelosok dunia. dimana kita tidak akan bisa memerangi mereka
ke setiap pelosok dunia, kita tidak akan bisa mengirim kompi pasukan ke setiap negri,
yang di sana ada perkampungan Yahudi.
Karena bagaimana mungkin kita bisa menyisir mereka sementara mereka terpencar,
dimana di setiap negara ada sekelompok kecil dari mereka?
Oleh karena itu: gagasan dikumpulkannya dan ide tanah air bagi mereka, yang diserukan
oleh Belfour dan didukung oleh negara-negara adidaya, yang mendukung Yahudi dan
memusuhi Islam, adalah merupakan ide yang membantu Umat Islam, sehingga
memudahkan kita untuk menyisir Yahudi serta membuat kita mampu memberantas
mereka semua, karenanya Allah berfirman:
“ dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, Maka apabila
datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam Keadaan bercampur baur
(dengan musuhmu )".
Artinya: akan kami datangkan kalian semua, lalu kami kumpulkan antara satu dengan
lainya, maka dari itu hal ini merupakan kabar gembira bagi kita semua wahai umat Islam,
bahwa giliran kejayaan akan beralih kepada kita, bahwa kemenangan pada akhirnya akan
ada di tangan Islam dan Umat Islam, tidak ada yang mesti kita lakukan untuk mewujudkan
janji itu selain dengan kembali kepada Allah, dan menghadap kepada-Nya, sebagaimana
firman-Nya:
“ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras,
dan syaitanpun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka
kerjakan.”
Dan yang dimaksud dalam firman-Nya: “ ‫ “وعد األرخة‬adalah janji yang terdapat dalam
firman Allah:
“ jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabishabisnya apa saja yang mereka kuasai.”
Penulis nukilkan kepada pembaca sekalian sepotong dari kajian yang diambil dari salah satu
situs di internet cabang dari Al-Jazeera, yang berjudul: “keringnya migrasi Yahudi ke
Palestina yang terjajah, pada tanggal 24/11/2008 :
“beriringan dengan terjadinya Intifadhah Al-Aqsa pada akhir desember 2000, dan rontoknya
keamanan Israel, maka munculah berbagai pertanyaan seputar masa depan migrasi Yahudi,
dimana keajegan keamanan ikut berperan penting dalam menarik Yahudi ke Palestina
terjajah.
Kepala agensi Yahudi, Sali Maridur menegaskan bahwa jumlah migrasi ke tanah arab yang
terjajah (Palestina) mengalami kemunduran dari sekitar 70 ribu imigran pada tahun 2000
menjadi 43 ribu pada tahun 2001, dan hingga 30 ribu pada tahun 2002, dan hingga
mencapai akhir tahun 2003 jumlahnya tidak lebih dari 19 ribu.
Jumlah itu tidak berubah hingga akhir tahun 2007, dimana data statistik Israel menyebutkan
tingginya migrasi keluar melebihi jumlah yang migrasi ke dalam, dimana sekitar 3000
imigran yang keluar dari tanah terjajah.
Dan sebuah hal yang bisa diprediksikan, bahwa tidak akan terjadi perubahan signifikan dari
segi data jumlah imigran di tahun-tahun mendatang, dimana itu terjadi di tengah kondisi
kemungkinan migrasi keluar semakin meningkat, dimana terdapat sekitar 40 persen
pemuda Yahudi yang siap melakukan migrasi keluar dari Israel.
Walau Kementrian migrasi menyembunyikan data jumlah real Yahudi yang melakukan
migrasi keluar dari Israel, namun terdapat banyak kajian yang menunjukan bahwa terdapat
400 ribu Yahudi yang keluar dari Israel dan tidak akan pernah kembali lagi ke Israel,
khususnya mereka yang memiliki kewarganegaraan lain di Negara-negara di dunia.
Oleh karena itu, semakin dekatnya kepada sempurnanya proses pengumpulan, yang
merupakan sebuah tanda akan dekatnya perwujudan janji terakhir, yaitu janji akan
kemenangan dan kejayaan bagi hamba-hamba-Nya.
Namun apa saja fase-fase kemenangan yang disebutkan dalam ayat ke tujuh dari Surat AlIsra?
Fase-fase kemenangan
1. Pertama: Memburamkan muka: fase ini mungkin saja bermula sejak permulaan intifadah
Al-Aqsa pada tahun 2000, dan berlanjut hingga perang dan blokade terhadap Gaza, yang
kemudian menyulut berbagai aksi demonstrasi jutaan di mayoritas ibukota di dunia, dan
juga diangkatnya aduan berbagai pelanggaran atas hukum internasional yang dilakukan oleh
para pemimpin penjajah ke pengadilan-pengadilan internasional di Eropa, sehingga
membuat mereka ketakutan dan tidak berani melakukan perjalanan keluar ke negaranegara tersebut. Kemudian berlanjut dengan perilisan data oleh Goldiston. Lalu
Penembakan serta pembunuhan secara sengaja terhadap rombongan kemanusiaan kapal
Mavi Marmara untuk mematahkan blokade terhadap Gaza, yang membuat hubungan
antara Israel dan Turki serta berbagai organisasi kemanusiaan internasional memburuk dan
memanas.
Pemburaman wajah merupakan fase pertama yang mesti dilewati dalam fase-fase
kemenangan dan kejayaan; dan ia merupakan fase pemutusan tali (perjanjian) dengan
manusia:
“mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang
kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali
mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena
mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar.
yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
Dan bagi yang tidak bisa ikut serta dalam memikul senjata untuk melawan Zionis secara
langsung, maka ia bisa ikut berkontribusi dalam memburamkan wajah mereka; baik itu
hanya dengan sebatas satu kalimat atau sebuah artikel atau membuat grup di media
sosial, atau dengan menggalakan ajakan dan seruan melawan Zionis, ataupun sarana
lainya yang sesuai dengan kondisinya, untuk mempercepat pemutusan tali (perjanjian)
dengan manusia, dan fase ini akan terus berlanjut hingga periode dimulainya fase yang
kedua, yaitu:
2. Kedua: memasuki masjid Al-Aqsa sebagaimana dahulu umat Islam memasukinya di kali
pertama: potongan ayat tersebut adalah Road Map pembebasan Al-Quds, dan atau
bahkan seluruh tanah Palestina, dan penjelasan lebih rincinya akan penulis lebih paparkan
lagi di pembahasan mendatang.
3. Ketiga: fase menghancurkan sehancur-hancurnya apa saja yang telah mereka bangun
dan kuasai: adalah fase pendirian negara Islam internasional (khilafah) yang akan
membentang hingga ke setiap tempat yang dikuasai oleh Bani Israel, baik tempat itu
dikuasai oleh mereka dengan jalan uang ataupun dengan gerakan freemason.
Road Map pembebasan
“dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada
kali pertama”
Penulis sangat lama merenungi potongan ayat ini, lalu terbersit banyak sekali pertanyaan,
dan ketika satu pertanyaan berhasil ditemukan jawabannya, maka jawaban itu akan
menuntun ke pertanyaan berikutnya:
Apa yang dimaksud dengan memasuki masjid pada kali pertama?
Syeikh Sya’rawi menjawab pertanyaan itu di dalam tafsirnya: “orang yang merenungkan
redaksi ayat ini, maka ia akan menemukan bahwa masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa
di kali pertama adalah pada zaman Umar bin Khatta.”. Oleh karena itu; jawabanya adalah
masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa pada masa Umar atau yang dikenal dengan
penaklukan Umar (Fathu Umari).”
Apa maksud dan tujuan kata “ “ di dalam ayat di atas?
Kata “” berarti dan menunjukan arti keserupaan dan kemiripan, dan dan jika ada
bukti redaksi ikutan yang menguatkan, maka itu menunjukan arti kesamaan/persis.
Apa saja hadis-hadis Nabi yang membahas masa depan dan menggunakan kata
“”?
Penulis menemukan sebuah hadis yang penting. Diriwayatkan oleh Imam Muslim: dari Abu
Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “ Islam bermula asing, dan akan kembali asing
sebagaimana (‫ (كما‬seperti permulaanya, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.”
Hadis lain yang memiliki makna yang sama, di dalam Sahih Muslim: “jika Irak
ditahan/dilarang dari dirham-dirhamnya dan dari timbangan-timbanganya….dan kalian
kembali ke posisi dan situasi sebagaimana kalian memulainya dan kalian kembali ke posisi
dan situasi sebagaimana kalian memulainya dan kalian kembali ke posisi dan situasi
sebagaimana kalian memulainya.”
Kekasih kita mengabarkan kepada kita bahwa Islam akan kembali sebagaimana ketika
bermulanya; yaitu memasuki fase keterasingan.
Apakah saat ini Islam sudah berada di fase keterasingan sebagaimana dikabarkan oleh
Rasulullah?
Ya benar, Islam sudah memasuki fase keterasingan, yaitu ketika simbol politiknya jatuh:
khilafah di kali yang pertama pada tahun 1924 M, dan hal itu telah penulis jelaskan ketika
membahas ayat:
“kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar.”
Yang membahas tentang kerusakan yang kedua oleh Bani Israel.
Seolah-olah hadis Rasulullah menjelaskan tentang bagaimana situasi Islam dikemudian hari
di zaman ‘kerusakan oleh bani Israel yang kedua’, dan kemudian Rasulullah bersabda: “dan
beruntunglah orang-orang yang terasing itu”.
Siapakah orang-orang yang terasing itu? Dimanakah mereka berada dan apa yang mereka
sedang lakukan?
Rasulullah bersabda: “sekelompok dari umatku akan tetap menegakan kebenaran,
mengekang musuh-musuh mereka. Penentangan yang datang dari orang-orang yang
menentang mereka tidak akan mempengaruhi mereka. Dan mereka hanya akan ditimpa
oleh musibah-musibah saja, mereka seperti secangkir air di tengah orang-orang yang sedang
kelaparan, hingga datang keputusan Allah, mereka akan tetap seperti itu, kemudian para
sahabat bertanya? Dimanakah mereka wahai Rasulullah? Rasulullah lalu menjawab: di Bait
Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis.”
Mereka adalah sekelompok dari Umat Nabi Muhamad, dan bukan keseluruhan dari umat
Nabi Muhamad. Dan mereka berada di Bait Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis.
Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Athabari dan disahihkan oleh Al-Bani di dalam silsilah hadis dhaif: “ permulaan urusan
agama ini adalah kenabian dan rahmat kemudian khilafah dan rahmat kemudian kerajaan
dan rahmat kemudian mereka saling memperebutkan kekuasaan seperti keledai
memperebutkan makananya, maka kala itu hendaklah kalian berjihad, dan sebaik-baiknya
jihad adalah ribath, dan sebaik-baiknya Ribath adalah di Asqolan.” Sebagai sebuah isyarat ke
Gaza yang merupakan bagian dari Asqolan secara historisnya.
Hadis ini menjelaskan tentang fase-fase yang akan dilalui olehumat Islam; bermula dari fase
kenabian hingga mencapai fase keterasingan, dan hadis itu juga menegaskan bahwa kita
saat ini sedang berada di fase keterasingan yang datang setelah fase kerajaan yang diiringi
rahmat, dan periode kerajaan yang disertai rahmat adalah periode antara permulaan dinasti
Umawiyah hingga jatuhnya dinasti Utsmaniyah pada tahun 1924 M. hadis itu juga merinci
fase keterasingan dengan “lalu mereka saling memperebutkan kekuasaan sebagaimana
keledai berebut makanan”, dan menjelaskan bahwa orang-orang terasing itu adalah mereka
yang akan melaksanakan wasiat: “hendaklah kalian berjihad, dan sebaik-baiknya jihad
adalah ribath, dan sebaik-baiknya ribath adalah di Asqolan.” Dan sebaik-baiknya orang yang
terasing adalah mereka yang ada di Asqolan.
Apa yang akan terjadi setelah fase ribath di Asqolan dan setelah fase keterasingan itu:
adalah “zaman kerusakan yang kedua oleh Bani Israel?
“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hudzaifah: bahwasanya Rasulullah bersabda: “kalian
akan mengalami masa kenabian yang berlansung periodenya sesuai dengan kehendak Allah,
kemudian masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, kemudian setelah itu periode
kekhilafahan berdasarkan pada manhaj Nubuwah, masa itu berlanjut periodenya sesuai
dengan kehendak Allah, kemudian masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu
setelah itu masa raja-raja yang menggigit, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan
kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa rajaraja yang lalim dan diktator, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah,
kemudian masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, kemudian setelah itu masa
kekhilafahan sesuai manhaj Nubuwah, kemudian setelah itu Nabi terdiam)”. Hadis ini
disahihkan oleh Al-Bani di dalam ( Silsilah Sahihah) dan dihasankan oleh Arnauth.
Al-Bani berkata di dalam (silsilah sahihah) : menurutku sangat jauh jika hadis ini disandarkan
kepada Umar bin Abdul Aziz, karena kekhilafahanya sangat dekat dengan masa kekhalifahan
ar-Rasyidah, dan juga bukan di kedua masa kerajaan: masa raja-raja yang menggigit dan
raja-raja yang lalim dan diktator.
Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah dan diriwayatkan oleh Ibnu Abbas di atas itu
membagi fase-fase yang akan dialami oleh umat Islam, dan jika kita bandingkan antara
kedua hadis di atas maka baganya adalah seperti di bawah ini:
fase
Fase pertama
Fase kedua
Fase ketiga
Fase keempat
Fase kelima
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
Hadis yang diriwayatkan oleh
Hudzaifah
Kenabian yang disertai rahmat
Kenabian
Khilafah yang disertai rahmat
Khilafah di atas manhaj
kenabian
Kerajaan yang disertai rahmat
Raja-raja yang menggigit
Saling berebut kekuasaan seperti Raja-raja yang lalim dan
berebutnya keledai terhadap makanan, diktator
dan sebaik-baiknya ribath adalah di
Asqolan
Kekhilafahan
berdasarkan
manhaj kenabian
Maka kita berkesimpulan:
Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, mensifati masa keterasingan dengan (raja-raja
yang lalim dan diktator) sementara hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas mensifatinya
dengan (ketika mereka berebut kekuasaan seperti keledai memperebutkan makanan)
adapun surat Al-Isra mensifatinya dengan “kerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani
Israel”. Dan ketiga sifat-sifat di atas sangat sesuai dengan fase yang saat ini kita alami.
Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah menyebutkan fase yang kelima yang akan datang
setelah fase keterasingan, sementara hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas tidak
menyebutkanya; yaitu fase kekhilafahan berdasarkan manhaj kenabian.
Fase khilafah berdasarkan manhaj kenabian disebutkan di dalam Surat Al-Isra dengan
firman-Nya:
“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai.”
Oleh karena itu, terdapat kesamaan antara ayat dengan hadis yang diriwayatkan oleh
Hudzaifah, yang mengabarkan bahwa fase yang akan terjadi setelah Ribath di Asqalan,
adalah pembebasan Bait Al-Maqdis, dan Khilafah berdasarkan pada Manhaj Kenabian.
Akan membentang sampai kemana ruang kekuasaan khilafah itu?
Secara geografis akan membentang ke setiap tempat yang dikuasai oleh Bani Israel,
sebagaimana dalam firman Allah:
“untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”
Artinya ke semua tempat yang ada di atas muka bumi, sebagai pembuktian atas apa
terdapat di dalam hadis Nabi:
“sesungguhnya agama ini akan sampai pada setiap daratan yang disentuh oleh siang dan
malam, Allah tidak akan meninggalkan satu rumahpun; baik di kota atau dikampung, kecuali
akan dimasuki oleh agama ini, baik dengan kemuliaan atau dengan kehinaan; dengan
kemuliaan karena dimuliakan oleh Allah karena masuk Islam, atau dengan kehinaan karena
dihinakan oleh Allah karena kafir.”
-Membentang dari segi periode dan waktu selama waktu yang dikehendaki oleh Allah.
Adapun ibukota khilafah, Rasulullah bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh
hawalah, dikala Rasulullah meletakan tanganya di kepala Hiwalah: “ wahai Ibnu Hiwalah, jika
engkau melihat khilafah turun dan tegak di tanah yang disucikan (Palestina) maka
sesungguhnya telah dekat masa penuh dengan gempa, bencana, fitnah dan hal-hal yang
besar dan kiamat saat itu sudah dekat dengan manusia sebagaimana dekatnya tanganku ini
dengan kepalamu.’’ Sunan Abi Daud dan disahihkan oleh Al-Bani.
Setelah semua penjelasan di atas, bagaimanakah kita membuat road map pembebasan, dari
apa yang sudah dipaparkan di atas?
Maka kita kumpulkan semua ceceran dan serakan itu untuk dirakit dalam membangun jalan
yang jelas. Dan penulis katakan bahwa kita sudah sampai pada buah kesimpulan dari
pembahasan yang silam, bahwa benih-benih para pembebas itu dan pelopornya adalah
mereka yang terasing yang ada di bait Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis, yang saat ini
sedang melakukan ribath di Asqolan, yang disifati oleh surat Al-Isra dengan “ hamba-hamba
kami”. Dan penelusuran penulis tentang mereka di sana, maka penulis temukan bahwa yang
sangat sesuai dengan sifat-sifat itu adalah, para pemiliki proyek islami saat ini di tanah
Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, yang merupakan qalbu (pelopor dan jantung) proyek
internasional yang bertujuan mengislamisasi dunia.
Adapun jalan mereka menuju pembebasan adalah jalan yang sama yang telah diretas oleh
Rasulullah dan sahabatnya hingga berhasil menaklukan Bait Al-Maqdis.
“dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada
kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”
Dan di pembahasan yang lalu penulis menukil perkataan As-Sya’rawi tentang ayat ini:
“orang yang merenungi ayat ini, maka ia akan menemukan bahwa masuknya Umat Islam
ke Masjid Al-Aqsa di kali pertama terjadi di masa Umar bin Khattab.”
Dan kami nukilkan juga dua hadis dari sahih Muslim, dari Abi Hurairah, ia berkata:
bahwasanya Rasullullah bersabda: “ Islam bermula asing, dan akan kembali asing seperti
bermula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.”
Dan hadis lain yang memiliki makna yang sama :“ ketika Irak di
dirhamnya…..dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kodisi)
memulainya dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kondisi)
memulainya dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kondisi)
memulainya.
tahan/dilarang dari
sebagaimana kalian
sebagaimana kalian
sebagaimana kalian
Dan telah kami simpulkan juga bahwa makna kata “‫ ” كما‬di dalam ayat dan hadis pertama,
berarti mirip dan persis, bahkan kadang sangat persis (kembar) jika ada bukti redaksi yang
mendukungnya (qarinah).
Kita memahami dari kata “‫ ”كما‬di hadis yang pertama, bahwa umat islam di fase
keterasingan akan memulai sebagaimana Rasulullah memulai dakwahnya hingga
menegakan dan membangun kekhilafahan yang berdasarkan pada manhaj kenabian,
dimana sebagaimana telah kami sebutkan; kekuasaanya akan membentang ke setiap
tempat yang dikuasai oleh Bani Israel, seperti/persis/mirip sebagaimana dahulu Rasulullah
membangun Negara di atas benteng-benteng bani Israel di Jazirah Arab.
Kita memahami dari kata “ ‫ ”كما‬di dalam ayat, bahwasanya itu adalah isyarat dari Allah
tentang kemestian bagi siapapun yang ingin tergolong kelompok yang dibangkitkan oleh
Allah di kali yang kedua untuk memusnahkan Bani Israel; masuk dan membebaskan Masjid
Al-Aqsa sebagaimana Umar dan Pasukan Muslim memasuki dan membebaskanya, ia mesti
mengetahui bagaimana Masjid Al-Aqsa dimasuki di kali pertamanya dan memperlajari fase
itu yang bermula dari diutusnya Nabi Muhamad hingga Masjid AL-Aqsa ditaklukan Umat
Islam pada zaman Umar pada tahun 15 H.
Dengan kata lain, apakah kata “‫ ”كما‬di dalam ayat dan hadis yang pertama di atas akan
menuntun kita pada kesimpulan bahwa terdapat kemiripan antara sejarah Nabi dan sejarah
orang-orang yang disifati dengan orang-orang yang terasing dan orang-orang yang
melakukan ribath di Asqolan, dimana Rasulullah bersabda tentang mereka:
“sekelompok dari umatku akan senantiasa menegakan kebenaran, terhadap musuh mereka
mengalahkan dan orang-orang yang berbeda dengan mereka tidak akan memberikan
madarat pada mereka ( tidak akan berubah pendirian mereka). Dan surat Al-Isra mensifati
mereka dengan “ hamba-hamba kami”.
Ya, Tentunya, walaupun tentu terdapat perbedaan dari segi keutamaan dan kedudukan
yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Dan akan kami jelaskan di pembahasan berikutnya tentang kesamaan peristiwa-peristiwa
yang penulis temukan, tanggal-tanggal dan kandungan-kandunganya. Sebuah kesamaan
yang kami temukan antara sejarah Nabi Muhamad dan apa yang terjadi serta berbagai
peristiwa yang dialami oleh pewaris proyek Islami di Palestina, yaitu Hamas dan para
mujahidin lainya di sana.
Sebuah kemiripan yang mengandung banyak kelembutan Ilahi dan kabar gembira, tapi disini
penulis tekankan lagi kenapa penulis menggunakan kata mirip daripada serupa, karena
Rasulullah dan para sahabatnya memiliki keutamaan atas semua manusia, dan di buku ini
penulis mengukur dan mencari kesamaan berbagai peristiwa besar yang terjadi. Yang akan
membantu para pemimpin proyek pembebasan, kemenangan dan kejayaan atas izin Allah
dalam membuat merumuskan kerja mereka. Dan penulis juga dengan kesamaan itu ingin
memberikan kabar gembira kepada khalayak umum di Gaza dan di luar Gaza dengan berita
kemenangan di masa mendatang, dan penulis mengajak anda semuanya untuk menjadi
bagian dari kemenangan itu.
Fase pertama
Fase makkiyah
penjagaan Ilahi sebelum diutus dan sebelum bertolak
40 tahun memisahkan antara kelahiran Nabi dengan masa diutusnya sebagai seorang nabi
dan Rasul, Allah menjaga dan menyiapkan baginya jalan untuk memikul risalah. Dan
bilangan jumlah tahun yang sama juga yang memisahkan antara permulaan kemunculan
Hamas di Palestina dengan bertolaknya sebagai sebuah gerakan. Penjagaan Allah lah yang
mempabrikasi para tokoh dan rijal gerakan itu dan menyiapkan masyarakat serta situasi
dan kondisi disekitarnya untuk dijadikan sebagai pijakan bertolaknya gerakan tersebut.
Diriwayatkan dari Rasulullah, tentang penjagaan Allah atasnya sebelum ia diutus, Rasulullah
bersabda: “Rabbku mendidiku sehingga baguslah pendidikanku”. Yang diriwayatkan oleh
Ibnu Sam’an di dalam adab imla dan istimla. Ibnu Taimiyah di dalam Majmu fatawa 375/18,
mengatakan bahwa maknanya betul akan tetapi sanadnya tidak diketahui ke tsubutanya. DR
Aid Al-Qarni mengisyarakan bahwa sirah Nabi semuanya adalah wangi, adalah contoh yang
agung, adalah akhlak yang tinggi, adalah perjalanan hidup yang mulia, adalah kejayaan,
adalah keiffahan, adalah kedermawanan, adalah tantangan terhadap semua musuh islam
untuk mendatangkan satu kisah pun yang menceritakan bahwasanya Rasulullah pernah
berkhianat, berbohong, ingkar janji, atau ada sikap dan perilakunya yang bertentangan
dengan akhlak yang mulia dan jalan hidup yang lurus.
DR. Salman Al-Audah ketika menjelaskan fase tersebut, ia berkata: “mengasingkan diri
adalah sebuah kebiasaan tahunan Rasulullah pada setiap bulan Ramadhan. Rasulullah pergi
untuk bertahanuts dan beribadah selama berhari-hari, lalu kembali ke istrinya untuk
mengambil bekal demi kembali lagi melakukan hal yang sama. Rasulullah bermunajat
kepada Rabb-nya serta menyembah-Nya dan gundah gulana melihat kondisi orang-orang
yang ada disekitarnya.”
Di Goa tersebut dan di tahun itu, dimana ketika usianya sudah mencapai 40 tahun,
terjadilah satu peristiwa yang besar, Rabbul Izaah mengutus malaikat pembawa wahyu;
Jibril kepada Nabi Muhamad, ia membawakan kepadanya ayat-ayat pertama dari Al-Quran,
dan peristiwa tersebut menurut pendapat terkuat terjadi pada hari senin, pada tanggal 21
Ramadhan, di tahun 13 sebelum hijrah.
Dan juga atas takdir dan penjagaan Allah kisah Hamas bermula
Di dalam sebuah judul dengan ‘’kemunculan dan perkembangan Hamas’’, Info Palestina
merilis:
“akar mula kemunculan gerakan Hamas berawal pada sekitar tahun 40-an di abad 20,
Hamas adalah perpanjangan dari gerakan IM. Dan sebelum mendeklarasikan diri sebagai
sebuah gerakan, IM di Palestina menggunakan nama lain untuk mengutarakan sikap politik
mereka terhadap permasalahan Palestina, di antaranya adalah dengan nama ‘murabithun di
tanah Isra (Al-Murabithun Ala Ard Al-Isra) ’, ‘gerakan perjuangan islami’ (Harakah Al-kifah AlIslami) dan lainya.”
Menurut laporan gerakan ‘pax christi, yang merupakan gerakan perdamaian terbesar di
Belanda bahwa:
“bermula dari tahun 70-an cabang IM di palestina berdiri, yang dipimpin oleh Ahmad Yasin.
Ahmad Yasin kala itu sibuk mengislamisasi masyarakat di daerah-daerah Palestina, melalui
berbagai nasehat keagamaan dan berbagai bantuan sosial bagi orang-orang fakir, dengan
bertolak dari sebuah pemikiran dasar bahwa : “ Umat Islam memiliki potensi untuk
membentuk pemerintahan yang legal. Sebuah pemerintahan yang peduli terhadap orangorang fakir. Yang disalurkan oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat dan organisasiorganisasi sosial keagamaan di masjid-masjid besar”. dan aktifitas social keagamaan itulah
pula yang menjadikan pengaruh IM di Palestina semakin meluas”
Info palestina melanjutkan di dalam judul yang sama
“akumulasi dampak negatif dari politik pengekangan yang dzalim oleh penjajah zionis
terhadap bangsa Palestina, dan semakin matangnya gagasan perlawanan yang dimiliki oleh
bangsa Palestina, baik di dalam maupun di luar Palestina, ikut berperan dalam kemunculan
proyek jihad islami di Palestina, dimana kerangka dan ciri-cirinya bermula di usrah jihad
pada tahun 1981 dan kelompok yang dibina oleh Syeikh Ahmad Yasin pada tahun 1983 dan
lainya.
Dan pada akhir tahun 1987, maka kondisi telah siap matang dan cukup bagi kemunculan
proyek baru tersebut untuk menandingi proyek zionis dan perpanjanganya. Proyek itu
berdiri diatas dasar-dasar yang baru. kemunculanya beriringan dengan perubahan internal
dan eksternal Palestina. Maka Gerakan Hamas adalah manifestasi aplikatif dari sebuah
interaksi terhadap faktor-faktor di atas.
Kemunculan Hamas adalah respon natural bagi kondisi yang dialami oleh bangsa Palestina
dan permasalahanya, setelah penjajah zionis menyempurnakan penjajahanya atas tanah
Palestina pada tahun 1967 M.
Kesadaran publik bangsa Palestina juga ikut berkontribusi dalam kemunculan gerakan,
disamping kesadaran paripurna yang dimiliki oleh gerakan-gerakan islam di Palestina, dalam
menginternalisasi proyek Hamas, yang kerangka dan ciri-cirinya terbentuk pada tahun 80-an
dimana dibentuk juga sayap militer perlawanan. Serta disiapkanya grassroot bagi gerakan
islami untuk bergerak dalam melakukan persiapan aplikatif untuk melakukan bentrokan
massa dengan penjajah zionis sejak tahun 1986 M ”
Pengutusan dan bertolak:
Allah mengutus Nabi Muhammad dengan membawa agama Islam untuk memimpin dunia:
“dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tiada mengetahui.”
Maka itulah pengutusan Nabi Muhamad sebagai seorang nabi dan Rasul.
Dan pada tahun 15/12/1987 gerakan Hamas bertolak untuk menjadi salah satu bagian,
bahkan menjadi jantung proyek yang mengimitasi proyek Rasulullah, untuk mengembalikan
syariat Allah tegak di Palestina dan dunia Islam, bahkan di dunia. Dan waktu itulah waktu
bertolaknya.
Mari kita dengar bagian lain dari laporan gerakan Pax Christi: “ Hamas adalah bagian dari
gerakan IM, IM adalah gerakan yang muncul pada tahun 1928 di Mesir, IM mengimani
akidah yang tegas yang diambil dari Al-Quran dan dari dakwah untuk mendirikan negara
islam yang sesuai dengan wasiat-wasiat nabi. IM dan Hamas sejak tahun 70-an memiliki arah
untuk menampakan islam politik yang mencoba menyusun jawaban dan respon atas
globalisasi dan modernisasi, yang dipandang sebagai ancaman bagi nilai-nilai dan peradaban
Islam dan bagi peran islam secara umum, gerakan IM adalah gerakan internasional dan
universal, dan itulah yang membuatnya selalu berusaha untuk memainkan peran dalam
politik dalam negri di berbagai negara-negara Arab.”
Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Gerakan Hamas mencontoh dan mengimitasi gerakan Rasulullah, qudwah dan pemimpinya,
dan bermula dengan berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Penyiksaan
Sebagaimana waktu Rasulullah disakiti dan para sahabatnya disiksa oleh para pembesar
quraisy dan diwaktu lainya oleh sanak saudara, keluarga dan kabilahnya, demikian juga,
Para pemimpin dan kader-kader hamas disiksa dan dipenjara oleh penjajah Zionis, dan di
waktu lainya oleh otoritas Palestina.
Info palestina melanjutkan, masih dalam judul yang sama: “kemunculan gerakan Hamas
telah membuat zionis kebakaran jenggot, dan lembaga-lembaga intelejen dikerahkan semua
kemampuanya untuk menyelidiki gerakan Hamas dan para pemimpinya. Dan ketika Penjajah
melihat partisipasi rakyat yang tinggi dalam melakukan pemogokan, dan berbagai kegiatan
perlawanan lainya yang diadakan oleh gerakan Hamas secara mandiri sejak bertolak dan
setelah keluarnya adart gerakan, maka sejak saat itulah terjadi berbagai penangkapan
terhadap kader-kader Hamas dan simpatisanya.
Dan penangkapan terbesar yang menimpa gerakan kala itu adalah pada Mei 1989 dan
dalam penangkapan itu, pemimpin sekaligus pendiri hamas, syeikh Ahmad Yasin ditangkap.”
Info palestina melanjutkan dengan judul sikap terhadap otoritas palestina:
‘’sesungguhnya Hamas meyakini bahwa zionis berusaha menjauhi berhadap-hadapan
langsung dengan gerakan Hamas dan program-program jihadnya, dengan cara bersembunyi
di balik otoritas Palestina. Dan Hamas faham bahwa jika ia disibukan dengan berhadapan
langsung secara militer dengan otoritas Palestina, itu hanya akan mewujudkan tujuan zionis
saja dan memenuhi sebagian dari keinginan dan harapan mereka. Kesadaran itu berdampak
pada sikap Hamas yang menjauhkan diri dengan tegas dari terjerumus ke dalam perseteruan
melawan otoritas Palestina. Walaupun berbagai tindakan refresif dan pelanggaran atas hak
asasi manusia dilakukan oleh otoritas Palestina di daerah mereka terhadap Hamas, bahkan
hingga pada titik pembunuhan para mujahidin dan menembakan peluru kepada orangorang yang sedang sholat, serta penangkapan ratusan pemuda Palestina dengan alasan
karena mendukung faksi-faksi perlawanan, disamping berbagai penyiksaan terhadap mereka
yang ditawan yang mengakibatkan sebagian dari tahanan meninggal dunia.”
Syiíb dan Maraj Azuhur
Penyiksaan terhadap para sahabat Nabi tidak berhasil membuat mereka keluar dari agama
Islam, maka mesti ada cara baru yang lebih kejam dan keras, karenanya dilakukanlah
pengusiran dan pemboikotan di Syiíb. Dr Ragib Asirjani berkata:
“Maka dimulailah periode baru; periode kepedihan dan kesengsaraan, dimana umat Islam
dan orang-orang musyrik dari Abd Manaf dan juga Abu Thalib diboikot di Syi’ib Abi Thalib.
tingkat kesulitan dan kesengsaraan yang mereka alami sampai pada batas terdengarnya
suara teriakan perempuan-perempuan dan anak-anak karena kelaparan dan keperihan, dan
sampai-sampai mereka terpaksa harus memakan dedaunan pohon dan kulit kering.”
Hal yang sama juga dilakukan oleh penjajah, dengan cara mengisolasi sekelompok pemimpin
dan kader Hamas di Maraj Zuhur.
Mari kita kembali ke info palestina dengan judul yang sama ‘kemunculan dan
perkembanganya’: “pada desember 1992, beberapa pejuang Hamas melakukan operasi
penawanan seorang prajurit zionis bernama Nasim Toliando, dan setelah peristiwa itu zionis
melakukan operasi penangkapan besar-besaran terhadap simpatisan dan kader Hamas.
Kemudian Mantan perdana mentri Israel, Ishak Rabin mengeluarkan keputusan untuk
mengasingkan 415 ikon dan tokoh bangsa Palestina, sebagai bentuk hukuman terhadap
gerakan Hamas. Akan tetapi mereka yang diisolasi dari gerakan Hamas dan Jihad Islami
mampu menampilkan contoh yang luar biasa tentang seorang pejuang yang teguh
mempertahankan tanahnya, dengan harga apapun, yang membuat Rabin terpaksa
mengembalikan mereka setelah berlalu satu tahun lamanya; satu tahun yang mereka
habiskan di alam terbuka di tenda-tenda sementara di Maraj Azuhur di sebelah selatan
Libanon.
Upaya pengasingan itu tidak mampu menghentikan gerakan Hamas dan sayap militernya,
dan pada tahun 1993, bentrokan masa antara bangsa Palestina dan pasukan penjajah zionis
semakin naik prosentasenya, dan semakin meningkatnya serangan militer terhadap pasukan
penjajah dan pemukim illegal. Setelah ombak perlawanan rakyat membesar, zionis
kemudian menutup secara paksa tepi Barat dan Gaza sebagai upaya untuk meminimalisir
semakin memanasnya perlawanan.”
Kesedihan
Adapun kesedihan terbesar yang dirasakan oleh Nabi di fase Mekkah adalah ketika Abu
Thalib dan Khadijah wafat, Dr. Ragib Asirjani menjelaskan fase itu dengan: “ Ketika tahun
boikot itu telah berlalu kemudian setelah itu disusulah dengan tahun kesedihan, dimana
penamaanya bukan karena rasa kasihan dari orang lain, akan tetapi Nabi sendiri yang
menamakanya seperti itu; yaitu ketika terjadi dua musibah besar di tahun 10 kenabian; yang
pertama adalah kematian Abi thalib, yang merupakan paman Rasulullah dan sandaran sosial
baginya. Yang kedua adalah wafatnya Khadijah, yang merupakan istri Nabi dan sandaran
rasa dan hati bagi Nabi.
Kedua kejadian menyedihkan itu terjadi dalam waktu yang cepat, sehingga menambah
kepedihan dan kesedihan di dalam hati Rasulullah, dan orang-orang Quraisy setelah itu
semakin berani menyakitinya; dimana banyak keburukan yang mereka timpakan kepadanya
setelah kematian pamanya; Abu Thalib.”
Adapun Hamas, kesedihan terbesarnya adalah dengan syahidnya pemimpin dan ikon
utamanya yaitu Ahmad Yasin dan setelah itu dalam waktu sebentar disusul dengan
syahidnya Abdul Aziz Ar-Rantisy.
Dr. Muhsin Shalih di dalam bukunya menulis: “ Hamas menerima pukulan yang sangat telak
dan keras dengan syahidnya pemimpin spiritual dan pendiri gerakan mereka yaitu Syeikh
Ahmad Yasin pada 22/3/2004, dan kemudian diikuti oleh Syahidnya Abdul Aziz Ar-Rantisy
pada 17/04/2004”
Peristiwa Isra dan Intifadah Al-Aqsa
Peristiwa terbesar pada fase makkiyah terjadi setelah sekitar 12 tahun sejak Nabi diangkat
sebagai Nabi, yaitu ketika Rasulullah diisrakan dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa untuk
menerima kunci masjid -secara maknawi- dari para Nabi, kemudian Nabi mengimami para
Nabi sebagai bentuk dan isyarat yang ditujukan kepada generasi umat Islam setelahnya atas
keberhakan mereka terhadap tanah suci tersebut dan kewajiban mereka untuk membela
dan mempertahankan tanah dan Masjidnya.
Dan ini pula yang dilakukan oleh bangsa Palestina dan gerakan Hamas dengan ‘Isra’ mereka
yang terjadi setelah 13 tahun dari masa bertolaknya, yang dikenal dengan intifadah Al-Aqsa
yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut.
“kedudukan fase Makkiyah adalah sebagai pondasi kuat bagi bangunan megah islam
dikemudian hari, dan mustahil umat Islam bisa melewati fase-fase berikutnya seperti Badar,
Ahzab, Khaibar, Tabuk, tanpa melewati terlebih dahulu fase Makiyah.
Dan juga mustahil satu umat bisa dibangun, atau satu negara bisa ditegakan, atau mampu
memasuki medan jihad dan berhasil dengan gemilang, atau tetap teguh dalam peperangan
yang merugikan, kecuali setelah hidup di dalam fase Makiyah dengan semua sisi dan
dimensinya.
Maka hendaknya para da’i mempelajari secara mendalam fase ini, dan merenungkan setiap
peristiwa-baik yang pendek waktunya maupun yang kecil ukuranya- dengan perenungan
yang sangat panjang dan lama.
Karena di situlah permulaan yang menjadi dan merupakan sebuah kemestian, dimana tanpa
Mekah maka Madinah tidak akan ada, tanpa para Muhajirin maka orang-orang Anshar tidak
akan ada, tanpa Iman, Akhlak dan sabar dalam menghadapi ujian, maka umat, negara,
kemenangan, kepemimpinan dan kejayaan tidak akan tercipta.”
Dinukil dari Dr. Ragib Asirjani di dalam artikelnya yang berjudul, ‘’dalam naungan hijrah
kenabian.’’
Fase kedua
Fase Hijrah dan pemilu Palestina pada tanggal 25/1/2006
Kemiripan dari segi waktu
Hijrah terjadi satu tahun setelah peristiwa Isra dan Mi’raj dan pemilu Palestina terjadi satu
tahun setelah berakhirnya peristiwa Intifadah Al-Aqsa.
Konteks dan situasi sebelum dan saat Hijrah dan konteks serta situasi sebelum pemilu dan
saat pemilu
Berbagai peristiwa besar dihadapi oleh proyek Islami di Mekkah dan Palestina, DR. Ragib
Asirjani menjelaskan peristiwa-peristiwa tersebut di dalam artikelnya, ‘di dalam naungan
hijrah kenabian’: “Hijrah secara total dan menyeluruh bagi semua umat Islam tidak terjadi
kecuali setelah pintu-pintu dakwah di Mekah ditutup rapat secara total; pintu untuk
berdakwah itu ditutup sejak 3 tahun sebelum Hijrah. Setelah wafatnya Abu Thalib dan
Khadijah, dan sejak saat itu, Rasulullah merencanakan untuk melakukan Hijrah.”
Mufaz di dalam Koran Maaref pada tanggal 8/5/2011 menulis: “saya sangat mengetahui
gerakan Hamas, dan saya yakin Hamas adalah gerakan paling sulit dan merupakan
sandungan terbesar yang pernah dikenal oleh Israel, dan perhitungan kita dengan gerakan
Hamas sangat perih dan pedih, karena banyaknya operasi yang dilakukan oleh Hamas
terhadap kami, dan sebagaimana kalian ketahui bahwasanya ketika saya menjadi mentri
pertahanan di antara tahun 2004-2005, saya menggunakan jalan kekerasan dalam
berinteraksi dengan gerakan Hamas, termasuk di dalamnya adalah mentarget para
pemimpin gerakan di Gaza dan di Tepi Barat.”
Bisan Udwan di dalam artikel yang ditulisnya (Gerakan Hamas antara upaya pemangkasan
dan tekanan Israel, menjelaskan:” tahun 2003 adalah tahun tersulit bagi gerakan Hamas,
dimana gerakan itu harus membayar harga yang sangat mahal. Dan dalam kondisi itu Hamas
hanya punya dua pilihan; yaitu meneruskan operasi bom syahid dan tetap mempertahankan
bentuk operasi seperti itu, atau mengevaluasi cara tersebut dan beralih pada kerja politik
dan bernaung di bawah payung legalitas Palestina serta berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan politik.”
Selama 3 tahun berbagai peristiwa dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya di Mekkah,
maka menjadi sebuah kemestian adanya alternatif lain dalam melindungi proyek Islami dan
pengikutnya, oleh karena itu diambilah keputusan untuk Hijrah. Demikian juga selama 3
tahun berbagai peristiwa besar dialami oleh gerakan Hamas di Palestina. Dan itu membuat
gerakan tersebut terpaksa berfikir untuk mencari cara lain demi melindungi proyek
islaminya dan para pengikutnya, maka diambilah keputusan untuk ikut berpartisipasi dalam
pemilu.
Fahamnya penduduk Yatsrib dan bangsa Palestina akan resiko pilihan mereka
Imam Ahmad di dalam Musnadnya meriwayatkan peristiwa yang terjadi saat bait Aqabah
yang kedua: “ Abbas bin Abdul Muthalib adalah orang pertama yang berbicara, ia berkata:
wahai kaum Khajraj -bangsa Arab dahulu memaksudkan kata Khajraj adalah Aus dan Khajrajsesungguhnya Muhamad di sisi kami memiliki kedudukan sebagaimana kalian ketahui. Kami
telah melindunginya dari kaum kami, seperti kami melindungi salah seorang dari antara
kami. Jadi, Muhammad berada dalam penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya.
Akan tetapi dia lebih memilih bergabung dengan kalian. Maka jika kalian merasa sanggup
memenuhi apa yang kalian janjikan untuknya dan sanggup melindunginya dari orang yang
menentangnya, maka terserah kepada kalian. Karena dia (sebenarnya) berada dalam
penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya".
Ka'ab berkata: Lalu kami menyahut: "Kami sudah mendengar ucapanmu. Sekarang
berbicaralah, wahai Rasulullah. Pilihlah untukmu dan Rabbmu apa yang engkau inginkan!"
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
membacakan Al-Qur`ân, menyerukan Islam dan memberikan motivasi dalam berislam.
Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: "Aku bai'at kalian, supaya kalian
menjagaku dari segala hal, yang kalian hindarkan dari istri-istri dan anak-anak kalian!".
Serta merta al-Barrâ` bin Ma`rûr Radhiyallahu anhu memegang tangan beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam sembari berkata: "Demi Dzat yang telah mengutus dengan al-haq, sungguh
kami akan menjagamu dari segala hal yang kami tolak dari kaum wanita kami. Bai'atlah
kami, wahai Rasulullah! Demi Allah, kami adalah kaum yang memiliki kemampuan
bertempur dan saling bahu-membahu, kami telah mewarisi sifat ini dari pembesarpembesar kami".
“dari jawaban Al-Barra terlihat jelas bahwa penduduk Yatsrib sangat faham tentang apa
yang akan dihadapi oleh mereka, berupa peperangan dan permusuhan dari bangsa Arab
ketika mereka membaiat Rasulullah, bahkan sebagaimana dikatakan oleh Al-Abbas bin
Ubadah Al-Anshari, bahwa baiat itu adalah persiapan untuk memerangi bangsa merah dan
hitam (semua manusia).
“orang yang membuka kembali pernyataan-pernyataan resmi Eropa dan Amerika selama
beberapa minggu sebelum pemilu, ia akan menemukan bahwa berbagai pesan ancaman,
pelaparan dan blokade internasional, telah benar-benar sampai ke bangsa Palestina, akan
tetapi walaupun kondisinya seperti itu, mereka tetap memberikan Hamas suara mayoritas di
Parlemen.”
Potongan dari arikel yang ditulis Basyir Musa nafi’ yang berjudul “isyarat-siyarat
kemenangan Hamas, Krisis pengecualian ataukah pertumbuhan natural? Yang dirilis oleh
Aljazeera.net pada hari ahad tanggal 12/2/2006, itu menjelaskan tentang tahu dan
fahamnya bangsa Palestina tentang apa yang akan dihadapi oleh mereka, berupa
permusuhan internasional, ketika mereka memilih Hamas.
Dan di dalam acara, dibalik berita, yang disiarkan oleh channel Al-Jazeera, yang berjudul
‘krisis finansial yang dialami oleh pemerintahan baru Palestina’ pada tanggal 5/4/2006, DR.
Musa Abu Marzuq, wakil ketua kantor politik Hamas menjelaskan tentang fahamnya bangsa
Palestina akan tabiat dari ancaman internasional kepada mereka jika memilih Hamas:
“ancaman-ancaman itu tidak hanya ditujukan kepada gerakan Hamas saja, akan tetapi juga
ditujukan kepada bangsa Palestina. Dan dunia dibuat kaget karena bangsa Palestina
berusaha menyelesaikan ancaman-ancaman itu dengan ketegaran dan keteguhan dalam
menghadapinya, demi memilih siapa yang dikehendakinya, oleh karena itu saya katakan,
disinilah inti pembahasanya. Bangsa kami, bangsa Palestina akan bersabar bersama Hamas
di fase mendatang, karena ketika mereka memilih Hamas, mereka memilihnya berdasarkan
kesadaran bahwa kedepanya mereka akan menghadapi masalah, dan masalah itu berupa
sikap Amerika dan Israel.”
Upaya menahan prosesi Hijrah dan menahan Hamas memenangkan pemilu
Quraisy berusahan menahan prosesi Hijrah, dan itu terlihat jelas dari sikap Quraisy atas
kondisi-kondisi dibawah ini:
Pertama: di dalam kisah Umulmukminin Umu Salamah-RA- ketika Hijrah, Quraisy
memisahkan Umu Salamah dengan suaminya, Abi Salamah dan juga dengan anaknya.
Dengan tujuan untuk menggalkan hijrahnya, akan tetapi Abu Salamah mampu menampilkan
contoh pengorbanan dan kontribusi yang besar, dengan menjadi orang yang pertama kali
Hijrah dan sampai ke Madinah, walaupun ia harus kehilangan istri dan anaknya. Demikian
juga kita lihat Umu Salamah yang kemudian melanjutkan perjalanan Hijrah dengan azam
yang tulus dan keinginan yang kuat, yang tidak pernah melemah, sehigga kemudian ia bisa
menyusul suami dan anaknya. Dan apapun yang akan menimpa atas dirinya, suami dan
anaknya. Ia dan keluarganya hanya berharap pahala dijalan Allah atas apa yang dialami.
Kedua: upaya Quraisy untuk membunuh Rasulullah pada malam sebelum ia Hijrah, dimana
mereka mengumpulkan dari setiap kabilah seorang pemuda perkasa untuk memuluskan
rencana busuk tersebut, akan tetapi Inayah (penjagaan) Allah pada akhirnya menggagalkan
rencana busuk mereka.
Ketiga: mengikuti dan menyisir jejak Rasulullah dan sahabatnya Abu Bakar Sidiq, serta
mereka berusaha untuk menangkap keduanya. Dan ketika mereka gagal dalam hal itu, maka
mereka menugaskan Suraqah bin Malik untuk melakukan tugas tersebut, akan tetapi sekali
lagi Inayah (penjagaan) Allah mengintervensi hal tersebut.
Berbagai upaya untuk menahan Hamas ikut serta dalam pemilu legislatif
“Fase ini menjelaskan tentang upaya-upaya internasional, internal (otoritas Palestina) dan
Israel untuk menyingkirkan gerakan Hamas dari keikutsertaanya di dalam pemilu. Setelah
Amerika gagal menundukan gerakan perlawanan dan tidak bisa mencabut senjata mereka,
maka kemudian Amerika mengancam bahwa kemenangan Hamas dengan suara mayoritas
di dalam pemilu legislatif, akan berpengaruh negatif terhadap hubungan antara Amerika
dengan otoritas Palestina dan terhadap proyek perdamaian. Dan akan memaksa kongres
mengeluarkan kebijakan yang buruk. Sebagaimana juga Amerika akan memperuncing
perselisihan di internal Palestina, sebagai bentuk upaya Amerika dalam meminimalisir peran
Hamas dalam pengambilan keputusan di Palestina.
Presiden Mahmud Abbas bertujuan dengan adanya pemilu legislatif dan dengan partisipasi
Hamas, itu akan menghentikan Intifadah Al-Aqsa, mengurung Hamas di dalam fase gencatan
senjata, dan mendapatkan legalitas penuh untuk melancarkan proyek perdamaian sesuai
dengan kepentingan dan kehendaknya.
Akan tetapi rasa takut atas optimal dan sempurnanya Hamas mulai menghantuinya,
terutama setelah tampaknya kekuatan Hamas di dalam pilkada, ditambah lagi terdapatnya
perpecahan dan perseteruan di dalam internal gerakan Fatah, faktor-faktor itu kemudian
menjadikan presiden Abbas menangguhkan pemilu legislatif, dan penangguhan itu adalah
untuk kali yang kedua setelah adanya ancaman, setelah adanya penolakan dari Israel atas
diadakanya pemilu di Al-Quds.
Sementara Uni Eropa terlihat ingin Hamas berpartisipasi dalam perpolitikan, sebagai
langkah pertama untuk melepaskan senjata mereka dan mengakui Israel, akan tetapi
gagalnya alternatif tersebut, pada akhirnya membuat Uni Eropa mengadopsi sikap Amerika.
Adapun Israel tidak hanya menyeru untuk menyingkirkan Hamas dalam berpartisipasi di
dalam pemilu legislatif, tetapi juga mulai menangkapi para pemimpin dan para calon Hamas.
Operasi militerpun semakin gencar dilakukan Israel yang menarget Hamas, dan mengancam
akan mentarget para pemimpinya dan membersihkanya. Penangkapan demi penangkapan
terus berlanjut demi mewujudkan rencana Israel agar Hamas tidak ikut berpartisipasi di
dalam pemilu legislatif.
Dan beberapa kali Israel melakukan pengetatan keamanan di dalam ‘perjanjian peta jalan’
dengan otoritas Palestina untuk menahan Hamas dari ikut serta dalam pemilu legislatif.”
Diatas adalah potongan dari penjelasan Amal Aitani di Aljazeera.net pada tanggal
11/12/2006 dalam komentarnya atas buku ‘blokade’ yang ditulis oleh Ahmad Sa’ad.
Di dalam situs yang sama, pada tanggal 19/9/2005 terdapat berita dengan judul: “Sharon
menaikan eskalasi penolakan terhadap partisipasi Hamas di dalam pemilu legislatif dan ia
mengadakan pertemuan dengan Abbas. “ di dalam berita tersebut disebutkan: “Sharon yang
sedang menghadiri internasional summit PBB berkata di dalam sambutanya di depan para
pemimpin Yahudi Amerika: ” Hari ini saya sudah berbicara dengan pemimpin umum PBB,
dan juga saya sudah berbicara kepada setiap pemimpin Eropa terkait hal itu.”
Ia lalu melanjutkan dengan bahasa Inggris: “saya meminta mereka agar memahami posisi
kita terkait hal ini, dan mereka mesti melakukan penekanan, untuk menggagalkan
keikutsertaan Hamas di dalam pemilu, kecuali dengan syarat setelah Hamas menyerahkan
senjatanya.”
Bertahap dalam langkah-langkah penyiapan untuk Hijrah dan pemilu
(Bertahap dalam langkah-langkah) di dalam judul itu DR. Imadudin Khalil dalam artikelnya
menjelaskan tentang tahapan dan langkah-langkah prosesi Hijrah: “sudah kita lihat,
bagaimana Nabi bertahap dalam langkah-langkahnya kepada penduduk Yatsrib, pertamatama Nabi meminta mereka untuk masuk Islam, membenarkanya dan melihat kondisi dan
situasi kaumnya. Dan setelah satu tahun berlalu, Nabi lalu membaiat mereka atas dasar
yang tidak diperdebatkan lagi, yaitu akhlak dan keutamaan, dan Nabi menangguhkan
permintaan agar mereka melindungi dan menolongnya, lalu Nabi mengirim bersama mereka
Mus’ab, untuk membacakan Al-Quran kepada mereka, dan untuk melihat dan menentukan
waktu yang tepat untuk meminta pertolongan dari mereka, dan setelah 2 tahun, Nabi
meminta mereka datang, berbaiat dan melindunginya, dan memilih para naqib (pemimpin)
dari kalangan mereka.”
Adapun bertahapnya langkah-langkah Hamas, dijelaskan oleh artikel Basyir Musa Nafi yang
berjudul; “isyarat-siyarat kemenangan Hamas, Krisis pengecualian ataukah pertumbuhan
natural? “ yang dirilis Aljazeera.net pada ahad 12/2/2006 : “berbagai kegiatan dan aktifitas
hamas yang luas dalam menyokong ketegaran bangsa Palestina selama tahun-tahun
Intifadah ikut membantu dalam menaikan trust rakyat terhadap Hamas, disamping juga
peran Hamas dalam meri’ayah ribuan tawanan yang miskin, keluarga tawanan dan para
syuhada. Sementara itu otoritas Palestina berlepas tangan dari mayoritas peranya dalam
menjaga masyarakat dari beban berat karena isolasi, kehancuran dan kematian. Pada
hakikatnya Hamas melakukan kewajiban yang semestinya kewajiban itu bukan dipikul
olehnya. Maka bangsa Palestina pergi ke kotak-kotak suara, dengan mata terbuka, dan
dengan penuh kesadaran akan pilihan mereka dan konsekwensi dari pilihan itu.”
Pengaburan untuk memuluskan rencana.
Rasulullah memerintahkan Ali tidur dikasurnya untuk mengaburkan Quraisy lalu meminta
Amr bin Fuhairah untuk mengembalakan domba, dan supaya mengembalakanya disekitar
goa, untuk menutupi bekas-bekas jejak anak Abu Bakar.
Adapun Hamas memanfaatkan berbagai survei, dan memerintahkan pengikutnya untuk
mengatakan kepada petugas yang melakukan survei, bahwa mereka akan memilih Fatah.
“di dalam jajak pendapat/survei yang disiapkan oleh DR. Nabil Kukali, dan dirilis oleh pusat
survei Palestina, menyatakan bahwa Fattah akan meraup suara 39,6 % dan Hamas
mendapat 28,8 % suara, dan pada 20-21 Januari 2006, hasil yang sama juga dikeluarkan oleh
pusat survei. Study Al-Mashiyah- universitas An-Najah, merilis bahwa suara Fatah 39 % dan
23,4 % suara Hamas. Itu artinya ada peningkatan signifikan pada suara Fatah atas rivalnya
Hamas.
Akan tetapi hasilnya ternyata terbalik dengan prediksi, dimana Fatah hanya mendapatkan
35 kursi dan Hamas sebanyak 74 kursi.” Di atas adalah potongan komentar dari penjelasan
Amal Aitani di Aljazeera.net pada tanggal 11/12/2006 dalam komentarnya atas buku
‘Blokade’ yang ditulis oleh Ahmad Sa’ad, dengan judul “pada akhirnya ketauladanan tidak
bisa disingkirkan oleh penangguhan pemilu legislatif.” Yang dirilis di situs aljazeera.net pada
tanggal 13/1/2006 : “dalam upaya untuk menenangkan kedua belah pihak; Amerika dan
Israel, dengan keikutsertaan Hamas di dalam pemilu, utusan otoritas Palestina yang baru,
Afif Shafiyah mengatakan kepada Amerika; sangat mustahil Hamas meraih lebih dari
sepertiga suara, dengan itu Hamas tidak akan bisa ikut serta dalam pembentukan koalisi
pemerintahan.”
Safiyah yang diutus otoritas ke London dan Fatikan memprediksi, bahwa Fatah akan
memenangkan pemilu, dan calon-calon independent mereka, akan meraih 65 % suara,
seraya sambil berkata dengan bangga: sebuah mayoritas yang menggembirakan di dalam
sistem demokrasi.”
Maka sangat terlihat jelas dampak dari pengaburan itu dalam memuluskan dua rencana,
khususnya rencana gerakan Hamas, dan berita yang kami paparkan tadi adalah berita pada
tanggal 13/1/2006 atau 12 hari sebelum pemilu legislatif, yang menegaskan bahwa
penangguhan pemilu adalah sebuah makar yang direncanakan, jika tanpa pengaburan yang
dilhamkan oleh Allah kepada para pelaksana gerakan Hamas, yang dengan itu membuat
Fattah terbujuk, dan juga sebelumnya Zionis dan Amerika untuk tetap mempertahankan
waktu pelaksanaan pemilu di waktunya.
Keberhasilan Hijrah dan keberhasilan Hamas dalam pemilu
Rasulullah sampai ke Madinah, setelah sebelumnya para sahabat telah sampai terlebih
dahulu, dan juga Hamas berhasil di dalam pemilu legislatif, meraih 74 kursi sementara
Fattah hanya meraih 45 kursi.
Apa dampak dua kemenangan itu?
Berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat Madinah dan Masyarakat Palestina
Dua masyarakat di atas memiliki kesamaan, DR. Hibah Rauf Izzat menulis di dalam artikelnya
Hijrah dan Madinah: “dengan melihat karakteristik masyarakat dimana Rasulullah hijrah ke
sana, hal itu memberikan kita pelajaran yang banyak tentang esensi kota tempat hijrah Nabi
untuk dijadikan sebagai titik tolak dalam berdakwah kepada seluruh umat manusia, Yatsrib
adalah masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai ras dan agama, demikian juga
dengan masyarakat Palestina; merupakan masyarakat yang memiliki beragam faksi dan
ideologi, dan Islam bukanlah agama semua orang palestina. Itu pertama.
Kedua; masyarakat Madinah di dalamnya ada kaum Muhajirin dan Anshar, sebagaimana
juga masyarakat Palestina di dalamnya terdapat penduduk asli dan para pendatang, DR.
Muhamad Abu Diyat Zaqut dalam tesisnya tentang permasalahan dan kondisi para
pengungsi Palestina di Gaza menulis:
“kajian ini adalah upaya untuk mengemukakan kondisi para pengungsi Palestina di Gaza,
hingga pertengahan tahun 2008, yang bertujuan untuk menganalisa berbagai arah
perubahan dalam kondisi mereka dengan perkembangan isolasi di Gaza -dimana mereka
adalah bagian terpenting- dari bangsa Palestina dan yang merasakan penderitaanya akibat
pengusiran, disamping mereka merupakan 23 % dari total para pengungsi Palestina, dan 2/3
penduduk yang menempati Gaza.”
Membangun negara Islam pertama dan membentuk pemerintahan pertama yang
bereferensi Islam di Palestina setelah kejatuhan khilafah
Yang menjadi konsekwensi dari kedua kondisi itu adalah masa transisi dari kepemimpinan
atas individu ke kepemimpinan atas suatu bangsa; satu entitas yang memiliki kebutuhan
ekonomi dan keamanan, namun di satu waktu merupakan tantangan bagi dua kekuasaan
yang baru tumbuh itu:
Pertama: tantangan ekonomi
Dr. Ragib Asirjani menjelaskan tantangan ekonomi di Madinah, di dalam artikelnya ‘dalam
naungan Hijrah Nabi : “ Hijrah bukanlah urusan yang mudah, hijrah bukanlah meninggalkan
satu negara ke negara lain yang kondisinya lebih baik, dan dengan uang yang lebih banyak
(bukan akad kerja dengan gaji yang tinggi), akan tetapi Hijrah adalah meninggalkan rumah,
kampung halaman, meninggalkan harta dan meninggalkan pekerjaan.” Oleh karena itu
Hijrah adalah proses berpindahnya kaum Muhajirin ke Madinah, yang tidak memiliki
pekerjaan.
DR. Muhamad Ratib Anabulsi: (sabtu 21/04/2007- dalam dars Umawi- Fikih Sirah Nabi
“pondasi ekonomi pada masa Nabi’’-materi ke 52) : dengan judul kilas kondisi ekonomi
penduduk Madinah mengatakan:
“ kilas tentang kondisi penduduk Madinah sebelum kedatangan Rasulullah:
1. kondisi ekonomi
Yahudi menguasai sumber-sumber perdagangan, dengan sistem riba dan dengan
memonopoli harga, serta kebanyakan orang berprofesi sebagai petani, pengembala domba
dan onta, pemburu, pengrajin dan pengumpul kayu, demikianlah kondisi ekonomi Madinah
sebelum kedatangan Nabi.
2. Yahudi adalah para penguasa ekonomi
Adapun di Palestina berdasarkan komentar Amal Aitani di situs aljazeera.net tanggal
11/12/2006 atas buku yang berjudul blokade yang ditulis oleh Wail Ahmad menulis:
“laporan PBB memprediksikan bahwa prosentase pengangguran pada tahun 2006 akan
mencapai 43 % . sementara prosentase kemiskinan adalah yang paling memprihatinkan,
karena prosentase keseleruhan di Tepi Barat dan Gaza meningkat hingga mencapai 66 %,
dan di Gaza mencapai 87,7 %.”
Acara di balik berita yang disiarkan oleh chanel Al-Jazeera membahas khusus tentang hal
itu, dengan judul krisis finansial yang dihadapi dan dialami oleh pemerintahan baru
palestina, pada tanggal 5/4/2006, di dalam acara itu dr. Musa Abu Marzuq, wakil kantor
politik Hamas mengatakan:
“namun bukan hanya itu saja, pemerintahan juga saat ini di setiap departemenya memiliki
hutang sekitar 2 miliar, dan di pusat sekitar 2 miliar dolar, oleh karena itu perbendaharaan
negara tidak hanya kosong, tetapi juga berhutang, yang artinya saat ini kas negara sangat
minim dan kurang“
Kedua: tantangan keamanan
Atas anugrah dari Allah Rasulullah berhasil menjaga proyek dan pengikutnya secara
sementara dengan jalan Hijrah, namun musuh-musuh yang mengintai disekitar juga banyak,
dan karakter masyarakat Yatsrib dengan berbagai permusuhan antara Aus dan Khazraj
dengan orang-orang munafik dan Yahudi di dalam Madinah, dan dengan Quraisy dan
kabilah-kabilah musyrik dari luar Madinah. Dan di luar Jazirah Arab terdapat Persia dan
Romawi, dan semuanya sedang menunggu kesempatan dan waktu yang tepat untuk
meruntuhkan dan mengakhiri proyek islami itu.
Kondisi yang sama terulang di Palestina; otoritas Palestina dan kekacauan keamanan yang
dilakukan oleh para antek-anteknya, Yahudi dari dalam dan negara-negara arab yang
berkoalisi dengan keduanya dari luar, dan dari kejauhan Barat yang dipimpin oleh Amerika
sedang mengawasi, dan semuanya ingin mengakhiri Hamas dan proyek islaminya.
Sudah kami coba kumpulkan dari situs al-jazeera.net, dan lebih dari 300 dokumen dengan
tanggal dan tahun yang berbeda, yang menjelaskan tentang tantangan keamanan yang
dihadapi oleh pemerintahan Hamas, kami sertakan sebagian darinya:
Berita pada 3/10/2004 dengan judul otoritas departemen keamanan Palestina antara
keseriusan dan keraguan, yang ditulis oleh Musa Arafat kepada Al-Jazeera.net: yang
berjudul “pengangkatanku bukanlah formalitas : “operasi penculikan di Gaza kembali
terjadi, yang membuat permasalahan kekacauan keamanan kembali menguat di tanah
Palestina, dan menyisakan berbagai tanda tanya besar terkait kemestian perubahan yang
efektif serta melaksanakan tuntutan-tuntutan internal dan juga tekanan-tekanan luar yang
meminta disatukanya 12 departemen keamanan menjadi 3 departemen saja.”
Berita lain pada 24/4/2005 dengan judul: bangsa Palestina menyambut perubahan di
departemen-departemen keamanan, isinya adalah: “bangsa Palestina menanti-nanti
perubahan di dalam barisan departemen keamanan Palestina, yang ikut berperan dalam
menahan dan meminimalisir kekacauan keamanan dan tindakan anarkis yang korbanya
mencapai ratusan selama 4 tahun, setelah otoritas Palestina kehilangan penguasaan secara
keamanan atas mayoritas daerah, sebagai buntut dari perusakan yang dilakukan oleh
penjajah secara sengaja terhadap kantor-kantor dan lembaga-lembaga keamanan
Palestina.”
Judul lain pada tanggal 17/6/2005 “para pengacara berdemontrasi menentang kekacauan
keamanan”.
Judul lain pada tanggal 19/6/2005 “ bangsa Palestina mulai berfikir untuk melakukan migrasi
disebabkan oleh kacaunya keamanan.”
Berita pada tanggal 16/12/2006 berjudul “ Misy’al menolak perang saudara, Condola Rais
mendukung adanya penjaga bagi Abbas, “kemerosotan keamanan di Gaza dan tepi Barat
berseiringan dengan eskalasi konfrontasi politik antara berbagai kutub kekuasaan.”
Berita lain pada 17/1/2007 berjudul Abbas tidak ingin berdialog dengan Misy’al, dan tetap
mempertahankan alternatif berupa pemilu, yang berisi: ” dalam rangka untuk meminimalisir
kondisi kekacauan keamanan di dalam, maka Abbas menunjuk, sesuai dengan dekrit
presiden, Brigadir Majid Faraj sebagai direktur umum intelijen militer di Tepi Barat dan
Brigadir Diyab Al-Hamduni (Abu Al-Fath) sebagai panglima keamanan nasional di Tepi
Barat.”
Seorang purnawiranan intelijen Inggris, Alster Kruk menulis sebuah artikel di majalah
Broscet, ia mengatakan: “Amerika sangat ingin pemerintahan Hamas hancur...ia juga
menulis: bangsa Palestina mesti dihukum karena mereka memilih Hamas, dan di artikel yang
sama, si penulis mendorong Fatah untuk bertahap dalam melakukan kudeta terhadap
Hamas.
Dan berbagai tantangan yang sama dan mirip itu, akan mengantarkan pada berbagai
peristiwa berikutnya yang sama dan mirip, atas izin Allah, tapi keyakinan bahwa akhir yang
baik adalah milik ketakwaan dan orang-orang yang bertakwa, mesti selalu memenuhi hatihati, sehingga menjadikanya pasrah hanya kepada pengaturan Allah, yang waktu demi
waktu mengintervensi untuk menyelamatkan para pemikul proyek pertama dan para
pewarisnya saat ini.
Tanpa pengaturan dan perencanaan umat Islam, Kehendak Rabbani mengintervensi untuk
mengatur fase berikutnya, dan Maha Lathif juga menggiring berbagai peristiwa di Gaza,
untuk mengantarkanya pada fase berikutnya, dan itu tanpa direncanakan atau dikehendaki
oleh manusia atau bahkan tanpa keputusan politik dari para qiyadah
Fase ketiga
Perang Badar dan pengambilalihan secara militer di Gaza pada tanggal 14/6/2007
Hal pertama yang menarik perhatian kita dari kesamaan dan kemiripan antara Badar dan
pengambilalihan secara militer (penguasaan Hamas atas Gaza) adalah kesamaan dari segi
tanggal kejadian dan urutanya, peristiwa pertama terjadi setelah 1 tahun setengah dari
Hijrah dan peristiwa kedua terjadi setelah satu tahun setengah dari pemilu.
Dan peristiwa itu terjadi tanpa rencana dan keinginan qiyadah, akan tetapi berbagai
peristiwa bergulir di sana sini begitu saja, untuk menegaskan bahwa itu adalah murni
kehendak Allah. Maka dari itu persiapan perang Badar sifatnya dadakan dan dengan
persiapan seadanya. Dimana terjadi ketidakseimbangan neraca kekuatan. Kala itu kabar
tentang kedatangan kafilah dagang Abu Sufyan dari Syam sampai ke umat Islam, kafilah itu
membawa harta dan perdagangan Quraisy, diperkirakan jumlahnya sekitar 30-hingga 40
orang Quraisy, dan ketika berita itu sampai ke Nabi. Nabi kemudian berkata kepada umat
Islam: ini adalah kafilah dagang Quraisy, di dalamnya ada uang mereka, maka keluarlah
kalian menahan mereka, semoga Allah menyampaikan kalian kepada mereka.
Maka umat Islam pun bersiap untuk bertolak, sebagian menyiapkan senjata dan sebagian
lainya tidak menyiapkan senjata; hanya sarana transportasi saja seperti onta, karena mereka
tidak yakin akan kemungkinan terjadinya perang.
Adapun pengambilalihan adalah respon cepat yang diakibatkan oleh cepatnya berbagai
peristiwa yang terjadi tanpa perencanaan. Situs Ribath Palestina pada tanggal 7/7/2007
tentang ‘’Musa Abu Marzuq“ wakil kantor politik Hamas: “ gerakanya tidak menemukan
solusi untuk keluar dari krisis yang terjadi di daerah-daerah Palestina kecuali melalui jalan
dialog, sebagai isyarat bahwa pengambilalihan militer di Gaza bukan berasal dari keputusan
politik, akan tetapi merupakan ijtihad dari sebagian pemimpin di lapangan.”
Adapun perbedaan kekuatan antara otoritas dan Hamas, disebutkan oleh ustadz Fahmi
Huwaidi, diambil surat perdana mentri Palestina Ismail Haneyya yang ditujukan kepada
presiden Abu Mazin, teksnya adalah sebagai berikut:
“kami berikan ucapan terbaik, kami berdoa kepada Allah agar engkau diberikan taufiq, kami
telah banyak mendapatkan informasi akhir-akhir ini, yang menunjukan adanya rencana
keamanan yang bertujuan untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan dan keputusan
demokrasi bangsa Palestina, informasi-informasi itu adalah sebagai berikut:
- memasukan sejumlah besar senjata untuk kepentingan paspampres dari pihak ketiga,
dengan sepengetahuan dan persetujuan Amerika dan Zionis.
- pembentukan kekuatan khusus dari keamanan nasional yang berkisar ribuan untuk
melawan pemerintahan Palestina dan eksekutif dan menjadikan “kantor penolong di Gaza”
sebagai kantor pusat mereka.
- penyiapan mobil-mobil, baju pelindung, senjata dan amunisi bagi kekuatan-kekuatan itu
dan pengalihan gaji kepada para loyalisnya.
- melakukan rapat keamanan sensitive untuk sejumlah prajurit keamanan Palestina di
kantor kedutaan Amerika, dimana di dalamnya dibahas tentang rencana kerja
- dimulai dengan proses pencopotan beberapa prajurit dan diganti dengan orang lain,
dengan sepengetahuan bahwa komite prajuritlah yang berwenang dan bertanggung jawab
akan hal ini. Demikian juga pengangkatan Muhamad Dahlan, dari pihak kalian secara lisan
sebagai pemimpin umum departemen keamanan, dan hal itu melanggar undang-undang.
- ancaman pembunuhan terhadap para mentri dan para walikota, dimana penyerangan
terhadap seorang mentri tawanan, Wasfi Qubha telah terjadi, dan dikabarkan kepadanya
melalui teman-temanya bahwa penyerangan berikutnya adalah dengan pembunuhan.
- juga penugasan salah seorang miliader Fatah untuk membersihkan mentri Abdurahman
Zaidan – mentri tenaga kerja dan perumahan – dengan upah sebesar 30 ribu dolar
Saudara presiden, berdasarkan pada hal-hal di atas dan pada informasi lainya yang banyak
yang kami miliki, maka kami merasa kecewa dengan hal itu, karena hal itu mengancam
sistem politik Palestina, ikatan nasional dan sosial, dan menjadikan permasalahan Palestina
dalam situasi bahaya.
Kami berharap dari anda agar segera diadakan perencanaan dan administratif yang
semestinya untuk menjaga bangsa dan permasalahan bersama kita, dan kami akan tetap
setia dan bersemangat dalam mempertahakan persatuan dan kesatuan bangsa, dan
terimalah ucapan salam dari kami.”
Di waktu ketika Ismail Haneyya mengirimkan surat ini ke Abu Mazin, di depan Haneyya
terdapat informasi spesifik tentang beberapa rincian persiapan rencana keamanan itu,
diantaranya adalah:
-
Pengangkatan Muhamad Dahlan sebagai panglima umum departemen-departemen
keamanan.
Pemilihan 15 ribu unsur loyalis, untuk dibentuk sebagai kekuatan khusus dalam
keamanan nasional demi menghadapi Hamas.
Menyiapkan 2000 senapan klasnikov, di samping itu juga jutaan peluru.
Menyiapkan seragam khusus dan baju pelindung bagi kekuatan baru.
Rekonstruksi total departemen-departemen keamanan, dan pemecatan 15 dari para
panglimanya lalu diganti dengan para loyalis mereka.
Pemecatan 185 prajurit keamanan nasional, untuk membersihkan barisan
departemen dari orang-orang yang tidak dipercaya dan diragukan loyalitasnya.”
Maka, Allah berkehendak menjadikan Badar sebagai peperangan, sementara umat Islam
menginginkanya hanya sebatas menahan kafilah untuk mengembalikan sebagian dari apa
yang dirampas dari mereka oleh orang-orang musyrik Mekkah.
Pengambilalihan adalah sebuah respon atas penganiayaan, kekacauan keamanan, korupsi
dan pencurian harta rakyat Palestina yang dilakukan oleh sebagian departemen otoritas
Palestina. Dan tentang kekacauan itu serta peran Jendral Daiton di dalamnya, dirilis pada
tanggal 14 Juni 2007 oleh koran Yongaflet, Jerman, sebuah laporan yang ditulis oleh volf
rainhart, sebagai berikut:
“pemerintahan presiden AS Jorge Bush sudah merencakan, sejak waktu yang sangat lama,
untuk meledakan dan mengacaukan kondisi internal Palestina, dan memprovokasi aliran
yang loyal kepadanya di dalam tubuh Fatah untuk melakukan pembersihan secara fisik
terhadap para pemimpin militer gerakan Hamas.”
Terkait hal itu; Jendral Kite Diton, penanggung jawab hubungan militer Amerika yang tinggal
di Tel Aviv, berbicara dengan terus terang di sebuah pertemuan yang diadakan oleh komite
Timur Tengah di Kongres Amerika pada akhir bulan Mei yang lalu. Di dalam kesaksianya
Jendral Daiton menyebutkan bahwa Amerika memiliki pengaruh kuat di seluruh aliran di
dalam Fatah, dan bahwa kondisi di Gaza akan meledak sebentar lagi, tentunya akan sangat
keras dan tanpa rasa ampun.
Ia berkata: kementrian pertahanan Amerika dan intelijen pusat mengerahkan semua
pengaruh besar yang dimiliki, untuk menekan sekutu-sekutu Amerika dan Zionis di dalam
tubuh Fatah. Sebagaimana juga memobilisasi departemen-departemen keamanan dan
militer yang berada di bawah presiden otoritas Palestina untuk melawan Hamas, dan itu
adalah merupakan pilihan strategis dari pemerintahan Amerika saat ini, dan itulah tafsiran
kenapa kongres begitu mudah dan tidak ragu-ragu menggelontorkan uang sebesar 59 juta
uero untuk melatih paspampres di beberapa negara tetangga, yang disiapkan terjun ke
dalam konfrontasi militer melawan Hamas.
Sang pengamat politik Jerman itu juga menambahkan bahwa para loyalis Amerika Zionis di
dalam Fatah telah gagal, walau disokong dengan dana secara cuma-cuma untuk
menghancurkan kekuatan Hamas. dan hal itulah yang kemudian memaksa agen intelijen
pusat Amerika untuk mengulangi pengalamanya di Republik Salvador, lalu mengarahkanya
kepada unsur-unsur Fatah yang loyal dengan mereka untuk membentuk kelompok berani
mati demi membunuh para pemimpin dan kader Hamas. Di dalam point ini Rainhart
berbicara tentang benang merah yang banyak yang mengaitkan antara kelompok berani
mati dengan paspampres Palestina dan penasehat keamanan Palestina; Muhamad Dahlan.
Dan ia menisbatkan pendapat itu kepada pakar perencana politik di berbagai universitas
zionis, DR. Hega Yau Majarten, yang berkata: “ Dahlan ditugaskan oleh departemen intelijen
pusat dan departemen-departemen Amerika lainya untuk melakukan tugas khusus, yaitu
membersihkan berbagai kelompok perlawanan terhadap Zionis di dalam ataupun di luar
Hamas.”
Akhir dari perang Badar adalah kemenangan yang cepat bagi umat Islam, walaupun Quraisy
menyangka bahwa mereka keluar untuk senang-senang, lihatlah perkataan Abu Jahal yang
terkenal menegaskan hal itu : “ kita tidak akan kembali hingga sampai ke Badar, kita akan
tinggal tiga hari disana; lalu menyembelih unta-unta, makan-makan, minum arak, berpesta
diiringi tabuhan gendang, dan bangsa Arab akan selalu menyegani kita selamanya.”
Itu juga yang diprediksikan oleh tokoh-tokoh otoritas Palestina : bahwa otoritas mampu
menghabisi Hamas dalam 3 jam.
Adapun fakta sebenarnya diceritakan kepada kita oleh laporan gerakan Pax Christi:
“pada 9 Haziran Hamas mulai berusaha menguasai otoritas dengan kekerasan. Dan dalam 3
hari Hamas mampu mengalahkan kekuatan yang loyal kepada Fatah dan menduduki kantorkantor utama kekuatan keamanan serta bangunan-bangunan kepresidenan. Hamas
mengklaim itu adalah perlombaan, yang bertujuan untuk menjamin tidak adanya
penguasaan oleh kelompok-kelompok yang loyal kepada Fattah terhadap otoritas, klaim itu
adalah klaim yang bukan tanpa dasar, dimana Muhamad Dahlan, kepala departemen
keamanan di Gaza, sudah bersiap menggunakan berbagai cara militer untuk menghabisis
para pemimpin Hamas.
Adapun Hamas telah mengembalikan sistem kembali ke Gaza, dan menguasai penuh atas
berbagai tindakan kekerasan, serta memonopoli dengan penuh semua aktifitas politik, dan
merubah undang-undang dan sistem pemerintahan."
Dalam waktu yang singkat yang dipakai oleh pengambilalihan di Badar, umat Islam mampu
membunuh beberapa pentolan Quraisy, sebagaimana juga Hamas mampu membunuh
sejumlah mata-mata dan orang-orang yang berkomplot dengan penjajah.
Adapun buahnya telah merubah realitas dua sisi fase sejarah itu; baik itu dari sisi politik
ataupun militer, yaitu sebagai berikut:
1. Umat Islam di Badar berhasil mendapatkan harta rampasan perang dan rampasan
informasi, sebagaimana pengambilalihan berbuah penguasaan atas lembaga-lembaga
kekuasaan, dan dari dokumen-dokumenya di dapatkan informasi yang banyak tentang
kordinasi antara otoritas dan penjajah untuk memerangi muqawamah. Kordinasi itu yang
menjadikan otoritas dalam satu parit dengan Yahudi.
2. setelah Badar Umat Islam di Madinah memiliki pasukan dan kekuatan militer lengkap
yang disegani, adapun pengambilalihan telah menjadikan Hamas mampu merubah sayap
militernya menjadi seperti tentara reguler dengan semua formasinya, walaupun tetap
strategi perangnya adalah dengan perang geriliya (ini yang dikemukakan oleh informasi
intelijen zionis) dan juga membuat Hamas mampu memperbaiki persenjataan sayap
militernya.
3. Badar mampu mengangkat maknawiyah umat Islam dan kekuataanya serta mampu
mendorong umat Islam untuk melanjutkan konfrontasi dan juga menguatkan keyakinan
akan kemenangan di masa mendatang, dan pengambilalihan telah mengangkat maknawiyah
Hamas dan kadernya di setiap tempat.
Adapun Quraisy keluar dari peperangan dengan rasa kebencian yang mendalam dan
keinginan untuk balas dendam, dan seperti itulah juga kondisi otoritas Palestina dan Yahudi.
Sampai disini kita menutup lembaran fase ini untuk kembali membuka lembaran kemiripan
di halaman berikutnya.
Prolog fase ke empat
Abdullah bin Ubay bin Salul dan Yahudi di Madinah mengetahui bahwa Quraisy tidak akan
tenang sampai merebut kembali gengsi dan kedudukanya, dan bahwa Quraisy sedang
menyiapkan serangan berikutnya yang merupakan serangan yang akan menghabisi proyek
islami. Maka mereka menyiapkan rencana untuk terlibat bersama Quraisy dalam hal itu,
melalui 600 Yahudi yang dipimpin oleh Abdulah bin Ubay bin Salul yang akan ditumpahkan
ke umat Islam dari arah belakang. Dan setelah pemimpin umat islam binasa maka kondisi di
Madinah akan kembali seperti direncakan semula berupa pengangkatan Abdullah bin Ubay
bin Salul sebagai raja di Madinah.
“Rasululllah keluar pada hari Ahad, dan ketika melewati tsaniyah Al-Wada, Rasulullah
melihat satu batalyon besar, lalu Rasulullah bertanya: siapa mereka? Para sahabat
menjawab: Abdullah bin Ubay bin Salul sedang memimpin 600 loyalisnya dari kalangan
Yahudi bani Qunaiqa, dan mereka adalah kaum Abdulah bin Salam, lalu Rasulullah bertanya
lagi: apakah mereka sudah masuk Islam, para sahabat menjawab: tidak Ya Rasulullah.
Kemudian Rasulullah bersabda: katakan pada mereka agar kembali, karena kita tidak akan
meminta bantuan untuk memerangi orang-orang musyrik dengan orang-orang musyrik.”
(Al-Bani, silsilah sahihah)
Hal serupa juga dilakukan oleh sebagian pemimpin otoritas, yaitu berkomplot dengan
penjajah untuk menghabisi Hamas, yang merupakan musuh bersama mereka, dan
menjajikan kepada penjajah bahwa setelah serangan pertama, orang-orang akan melakukan
revolusi terhadap Hamas, saat itu ia akan masuk dengan pasukanya untuk mengembalikan
kondisi di Gaza seperti semula, maka para pemimpin otoritas itu kemudian menyiapkan 600
pasukan (jumlah yang sama dengan jumlah orang-orang munafik dan Yahudi Madinah) di
Arisy untuk menghabisi Gaza.
Di dalam acara “ Haki A Al-Maksyuf” yang disiarkan stasiun TV corong otoritas Palestina
pada malam Jum’at 12/8/2011, menghadirkan anggota komite pusat gerakan Fatah, Jamal
Muhaisin Al-Qiyadi, dimana ia berkata: “ intelijen penjajah bertemu dengan Dahlan dan
konco-konconya di keamanan preventif untuk melakukan kordinasi pra dan pasca perang
terhadap Gaza.” Situs Al-Jazeera.net pada tanggal 2/2/2009 merilis sebuah berita dengan
judul : “anggota-anggota parlemen Mesir mengecam pemerintah Mesir atas sikapnya
terhadap isolasi Gaza”, yang berisi:
“ wakil Hamdin Hasan mendeteksi keberadaan para tentara keamanan Palestina, yang
berada di bawah komando seorang pemimpin Fatah, Muhamad Dahlan, di perbatasan
Mesir, di gerbang Rafah, untuk mengecek identitas orang-orang yang terluka yang masuk ke
Mesir dan untuk mengecek para pengikut Hamas, “itu menguatkan apa yang kami dengar
tentang penyiksaan terhadap para korban dari bangsa Palestina di Mesir, dan dinukil dari
penduduk Rafah bahwa pasukan Dahlan yang berada di gerbang Rafah sedang menanti
perintah untuk melakukan penyerangan terhadap Gaza.”
Adapun wakil Hazim Faruq mengecam ditahanya 8 wakil Mesir untuk sampai ke perbatasan,
dimana bersama mereka ada wakil dari Jazair, Magrib dan 20 wakil dari Parlemen Malaisia,
sementara itu utusan insinyur-insinyur militer Amerika diizinkan untuk mengecek
perbatasan, dan juga pasukan Dahlan untuk melakukan latihan di Arisy dengan harapan bisa
memasuki Gaza dengan menumpangi tank-tank milik Israel.”
Sesungguhnya orang yang disebutkan di atas, menganggap dirinya sebagai raja Gaza,
sebagaimana Abdulah bin Ubay bin Salul menganggap dirinya pantas diberikan mahkota raja
di Yatsrib, dengarlah apa yang dikatakan oleh Yaser Arafat – dalam komentarnya setelah
usaha pemberontakan Dahlan kepadanya pada musim panas tahun 2004 – : “ Gaza tidak
akan menjadi ladang pribadi Dahlan selama saya masih hidup.”
Adapun sokongan kabilah-kabilah Arab sangat besar diberikan kepada Quraisy untuk
menghabisi umat Islam, dan seperti itu juga sokongan negara-negara Arab kepada penjajah
untuk menghabisi musuh bersama mereka; yaitu “Hamas” dan ini yang ditegaskan oleh
berita di atas.
Di dalam Quraisy terdapat Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan, yang memiliki peran besar
dalam memprovokasi perang untuk menghabisi umat Islam.
Ibnu Ishaq berkata : “ketika orang-orang berkumpul dan antara satu dengan lainya saling
mendekat, Hindun binti Utbah lalu berdiri di tengah-tengah para wanita yang bersamanya,
lalu mereka memukul gendang di belakang para lelaki, sambil memprovokasi untuk perang.
Maka Hindun berkata:
Wahai Bani Abdud Daar, Duhai para pembela anak keturunan, Yang memukul dengan
pedang tajam.”
Ia juga berkata “Jika kalian maju, kalian akan kami peluk , Dan kami sediakan bantal kecil
untuk bersandar, Namun jika kalian mundur, kami akan berpisah dari kalian dengan
perpisahan yang tidak menyenangkan.
Ibnu Ishaq juga berkata: “setiap kali Wahsy melewati Hindun binti Utbah atau setiap kali
Hindun bertemu dengan Wahsyi, ia selalu berkata: wahai Aba Dasmah, Isyfi wasytafi, yang
artinya Hindun memprovokasi Wahsy untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib.”
Dan di internal zionis serta koalisinya Amerika terdapat Tzipi Livny dan Rais, Dua mentri
luar negri, yang memiliki peran besar dalam memprovokasi peperangan.
“Mentri luar negri Israel Tzipi Livny, setelah pertemuan hari kamis dengan presiden Mesir
yang digulingkan di Kairo, ia berjanji akan merubah kondisi di Gaza, dan berkata:
sesungguhnya pemerintahan Israel tidak akan berdiam diri terhadap rudal-rudal Palestina.”
Itu adalah potongan dari berita berjudul : “Hamas menafikan adanya tawaran gencatan
senjata “. Di Al-Jazeera-net pada tanggal 27/12/2008. Atau sehari sebelum agresi.
Pada tahun ketiga Hijrah dan pada tahun ketiga setelah pemilu, sejarah kala itu telah siap
untuk memasuki fase baru dari perseteruan, dan juga lembaran baru dari kemiripan.
Fase Keempat
Perang Uhud dan Agresi terhadap Gaza “ perang Al-Furqan” 28/12/2008
Ibnu Ishaq berkata: orang Quraisy keluar dengan seluruh potensi miliknya dan dengan
semua pasukanya serta pengikutnya dari Bani Kinanah dan Tihamah.
Sendainya Ibnu Ishaq masih hidup dan ia ingin menulis sejarah Agresi terhadap Gaza, maka
ia akan menulis : “Israel keluar dengan seluruh potensi miliknya dan dengan semua pasukan
serta pengikutnya dari negara-negara Arab.”
Kaum muslimin pun bersiap untuk perang (Qatadah berkata: pada hari sabtu) Rasulullah
menyiapkan pasukan, dan memanfaatkan sebuah gunung di tempat itu dimana Rasulullah
meletakan 50 pemanah di sana yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair, tugas mereka adalah
menjaga bagian belakang umat Islam, lalu Rasulullah bersabda: -dalam riwayat Bukhari- “
jika kalian melihat kami dipatuk oleh burung, maka jangan meninggalkan tempat ini, hingga
saya mengirim utusan kepada kalian, dan jika kalian melihat kami mengalahkan kaum itu,
maka jangan tinggalkan tempat sampai saya mengirim utusan kepada kalian.”
Akan tetapi para pemanah tergesa-gesa di saat melihat kemenangan, lalu mereka turun dari
gunung itu, sehingga mengakibatkan syahidnya pemimpin mereka dan goncangnya barisan
umat Islam sementara waktu.
Dan pada hari sabtu juga, akan tetapi setelah 1400 tahun berlalu, agresi terhadap Gaza
bermula, dan serangan pertama ditujukan kepada perayaan hari kelulusan dari kepolisian –
yang merupakan penjaga punggung-punggung para Mujahidin- dan pemimpin mereka
syahid, yaitu Taufiq Jabir serta banyak yang lainya, yang mengakibatkan goncangnya barisan
gerakan sementara waktu.
Boleh jadi persamaan dua kejadian itu dan dampaknya adalah disebabkan karena melanggar
perintah pemimpin di sini dan di sana, pada peristiwa pemanah di perang uhud, Rasulullah
memerintahkan mereka agar tidak turun dari gunung, hingga walaupun mereka
menyaksikan umat islam sedang dibantai, dan dalam kisah perayaan kepolisian, telah terjadi
pelanggaran perintah pemimpin, dimana datang surat perintah kepada mayjen Taufiq Jabar
agar membatalkan perayaan, akan tetapi Taufiq tetap bersikukuh akan melaksanakan
perayaan itu.
Semoga Allah merahmati kedua pemimpin yang syahid dalam satu peristiwa dan kisah yang
mirip, bahkan juga dari segi nama terdapat kemiripan; nama sahabat adalah Abdulah bin
Jubair dan Mayjen Taufiq Jabir.
Di dalam perang Uhud banyak yang kemudian syahid, diantara yang terpenting adalah;
Hamzah bin Abdul Muthalib, pemimpin militer terpenting umat Islam, yang dibunuh oleh
Wahsy, seorang budak musyrik yang mahir dalam melemparkan tombak, yang
diperintahkan oleh tuanya untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi. Dan
Wahsy dijanjikan jika ia mampu membunuh Hamzah, maka ia akan bebas, dan selama
peperangan berlangsung ia menunggu kesempatan yang tepat dimana ia berada
berhadapan dengan Hamzah, ia lalu mengangkat tombaknya dan melemparkanya dan
kemudian tombak itu menembus jasad Hamzah yang kemudian tersungkur syahid.”
Juga syahidnya da’i pertama, yaitu Mushab bin Umair, Imam Athabary berkata: “sepasukan
lainya berlari untuk melindungi Rasul, diantara mereka adalah Mushab bin Umair, Ziyad bin
Sakan dan 5 orang dari kalangan Anshar, lalu mereka melindungi Rasul, akan tetapi mereka
semua terbunuh, dan ketika Ibu Qumiah Alaisy membunuh Mushab bin Umair, ia
menyangka bahwa yang ia bunuh adalah Rasulullah, maka ia berteriak : “ aku telah
membunuh Muhamad.”
Demikian juga terjadi saat agresi terhadap Gaza, dimana banyak yang syahid dan yang
terpenting adalah sang singa, Said Shiyam, pemimpin terpenting Hamas dan seorang Dai
yang Alim Rabbani Nizar Rayyan.
Umat Islam tetap tegar dan teguh di Uhud setelah Quraisy mengagetkan mereka dari arah
belakang, walaupun serangan-serangan datang sangat keras bahkan hampir membunuh
Rasulullah. Sebagaimana juga para Mujahid tetap sabar dan tegar dan juga penduduk Gaza
ikut tegar di tengah kerasnya serangan ketika agresi dan ditengah upaya para agen
penghianat yang mencoba menggoyang barisan internal.
Sebagaimana Hasan bin Tsabit berusaha meneguhkan dan menguatkan umat Islam dengan
syair-syairnya di perang Uhud, demikian juga yang dilakukan oleh chanel Al-Jazeera, Al-Aqsa
dan Al-Quds dalam menguatkan orang-orang secara umum, dan memotivasi para Mujahidin
secara khusus.
Umat Islam memasuki Uhud tanpa intervensi dan bantuan pihak sekutu manapun, dan
agresi atas Gaza juga tidak ada satupun dari sekutu faksi-faksi perlawanan yang
mengintervensi peperangan secara langsung (seperti Hizbullah, Suria dan lainya).
Dari kalangan wanita yang ikut dalam perang Uhud adalah Nusaibah binti Ka’ab – Ummu
Imarah – ketika ia melihat Nabi di medan pertempuran sedang dikepung oleh musuhmusuhnya dari arah kanan dan kiri, maka ia melemparkan kendi yang ia pakai untuk
memberi minum orang-orang yang terluka dari kalangan umat Islam, dan bersegera
membela dan melindungi Rasulullah, lalu Rasulullah bersabda: “ saya tidak melihat
seorangpun yang seperti Umu Imarah pada hari itu, ketika aku ke kanan, maka ia beralih ke
kanan melindungiku, dan ketika aku ke kiri, Ummu Imarahpun ke kiri melindungiku.” Nabi
lalu bersabda kepadanya di medan pertempuran : “ sungguh tidak ada yang bisa melakukan
hal yang engkau lakukan saat ini Ummu Imarah, mintalah kepadaku apapun wahai Umu
Imarah.” Ummu Imarah berkata : “ aku meminta untuk bisa menemanimu di Surga wahai
Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: kalian adalah teman-temanku di Surga. “
diriwayatkan oleh Ibnu Saad di dalam Thabaqat.
Para pasukan Al-Qassam perempuan di Gaza mengambil contoh para sahabiyat, mereka
mendorong anak dan suami mereka untuk berjihad, dan ada ribuan wanita dari mereka
yang sudah siap melakukan bom syahid ketika dibutuhkan.
Pada perang Uhud Allah memberikan kenikmatan kepada para sahabat berupa ketenangan
dan tidur:
“kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa)
kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu.”
Diriwayatkan dari salah seorang Mujahid Al-Qassam tentang rasa tenang yang mereka
rasakan saat peperangan (dalam acara dialog terbuka) , dengan judul : pasukan Al-Qassam
diantara gumpalan awan dan posisi-posisi perang. Pada tanggal 12/2/2009.
“prajurit 6 : “di tengah membaranya api dan berseliweranya peluru, akan tetapi aku
bersumpah, saat itu kami merasakan ketenangan yang tidak seperti biasanya, dan dalam
situasi seperti itu, kami masuk ke pos kami; sebagian dari kami tidur dan sebagian lainya
terbangun, dan kami temukan di bangunan itu teh, nescafe dan lainya aku lupa, dan ketika
ikhwah lainya datang membangunkan yang tertidur, lalu mereka duduk di meja, maka kami
temui ikhwah yang masih bangun, disekitar mereka ada teh, makanan, dan apa lagi aku
lupa. Dan setelah itu terdengar suara dentuman di luar yang mengguncang, maksudku
adalah ketenangan yang dimiliki oleh para pemuda itu, adalah sebuah ketenangan yang luar
biasa.”
Para malaikat ikut berperang saat perang Uhud, dari Rasulullah di dalam sahihain, dari Sa’ad
bin Abi Waqash, ia berkata: saya melihat Rasulullah saat perang Uhud, dan disampingnya
ada dua orang lelaki yang berperang bersamanya, keduanya memakai baju putih, dan
keduanya berperang dengan sangat sengit, dan saya sebelum dan sesudah itu tidak pernah
melihat keduanya lagi.”
Di Gaza, situs Al-Qassam pada tanggal 26/1/2009 menceritakan kisah serupa dengan judul
“pasukan Ar-Rahman ikut berperang bersama Al-Qassam pada perang Al-Furqan.”
“pembicaraan pasukan zionis dan para pemimpin operasi mereka adalah tentang apa yang
mereka lihat, berupa hantu-hantu yang memakai baju putih dan menunggangi kuda, dan
ditegaskan lagi oleh seorang mujahid, dimana ia bercerita: terdapat sebuah rumah milik
keluarga Dardunah di persimpangan antara gunung Al-Kasyif dan gunung Arris di jalan AlQurm, dimana para prajurit zionis memasuki rumah, lalu mengumpulkan seluruh keluarga di
dalam satu kamar, lalu mengambil salah seorang pemuda dari anggota keluarga untuk
diinterograsi, lalu merekapun bertanya: apa yang dipakai oleh pasukan Al-Qassam, lalu
pemuda tersebut menjawab: baju hitam.”
‘’Ketika itu pasukan Israel murka, dan memukuli sang pemuda hingga pingsan, di hari
berikutnya pemuda itu dibawa lagi oleh pasukan israel, dan mereka bertanya dengan
pertanyaan yang sama, dan si pemudapun menjawab dengan jawaban yang sama; bahwa
pasukan Al-Qassam memakai baju hitam, dan pasukan Israel pun kembali memukuli
pemuda tersebut hingga pingsan, di hari ketiga pasukan Israel melakukan hal yang sama dan
sipemuda menjawab dengan jawaban yang sama, maka kemudian salah seorang pasukan
Israel menghardik dan mencerca si pemuda tersebut : dasar pembohong, mereka memakai
baju putih.”
Salah satu karamah para sahabat saat perang Uhud yang diceritakan di dalam magazi alUmawi : “bahwa orang-orang musyrik menaiki sebuah gunung, lalu Rasulullah bersabda
kepada Sa’ad: serang mereka, dan ia berkata lagi: lawan mereka, kemudian ia berkata:
bagaimana aku akan melawan mereka sendirian? Kemudian Rasulullah bersabda: itu ada
tiga orang, kemudian Sa’ad mengambil panah, mengarahkanya pada musuh dan berhasil
membunuh musuh tersebut, ia berkata: lalu aku ambil panah lagi, lalu aku panah lagi dan
mengenai musuh, kemudian aku ambil lagi, lalu aku panah lagi dan mengenai musuh, maka
mereka semuanya jatuh dari tempat mereka. Kemudian aku berkata: ini adalah panah yang
diberkati, akan aku simpan di tempatnya, dan panah-panah itu tetap tersimpan di Sa’ad,
kemudian setelah itu diwariskan kepada anak-anaknya.
Di Gaza, situs Al-Qassam menceritakan, dengan judul yang sama, tentang sebagian dari
karamah para mujahidnya: diantara bukti-bukti yang digunakan oleh para mujahid yang
menenangkan mereka dan membuat mereka merasakan bantuan Allah kepada mereka dan
pertolongan-Nya, bahwasanya di gunung Arais, sebelum rudal zionis bertolak dari penjajah
zionis ke para mujahidin, maka seekor merpati terbang di langit dan bersuara yang
membuat para mujahid disetiap kali hal itu terjadi selalu waspada dan melindungi diri
mereka agar tidak terkena rudal, dan itu terjadi berkali-kali sebagaimana diceritakan oleh
salah seorang mujahid yang berperang di tempat itu.
Pasukan Al-Qassam benar-benar tahu bahwa Allah ketika berkehendak maka akan terjadi, Ia
lah yang mampu menghilangkan potensi membakar pada api dan potensi menyembelih
pada pisau, oleh karena itu Ia juga bisa menjadikan anjing galak menjadi anjing yang jinak
dan mudah dijinakan, walaupun dilatih untuk menerkam dan memangsa musuh, dan itulah
yang terjadi pada salah satu kesatuan pasukan Al-Qassam yang sedang ribath di salah satu
titik depan, pada pertengahan malam itu, tiba-tiba muncul seekor anjing terlatih milik zionis,
dari spesies “doberman”. Yaitu anjing zionis yang terlatih untuk membantu zionis
menemukan senjata dan pasukan mujahid. Maka anjing besar itupun mendekati dalam
kondisi ingin menerkam para mujahid, akan tetapi salah seorang mujahid berkata kepada
anjing tersebut: “ kami adalah para mujahid yang berjuang di jalan Allah, dan kami
diperintahkan untuk berada di tempat ini, maka menjauhlah dari kami dan jangan
mendatangkan mudarat pada kami.” lalu tiba-tiba anjing tersebut duduk dan merentangkan
kakinya dan tenang. Maka salah seorang mujahid memberinya beberapa butir korma, dan
anjing tersebut memakanya dengan tenang lalu setelah itu pergi.”
Adapun tentang perusakan dan mutilasi jasad para syuhada di perang Uhud, di dalam
beberapa riwayat diceritakan: bahwa Hindun binti Utbah membelah jantung Hamzah bin
Abdul Muthalib, lalu ia mencoba menelanya, tapi kemudian tidak bisa, kemudian Hindun
membuangnya, dan hal yang mirip dengan itu juga terjadi saat agresi terhadap Gaza, berupa
perusakan dan mutilasi jasad para syuhada, dan anggota-anggota tubuh mereka dicuri
setelah agresi itu, selain juga berupa perusakan tubuh orang-orang yang masih hidup
dengan menggunakan bom fosfor dan yang lainya yang mengakibatkan anggota tubuh yang
terkena olehnya mesti diamputasi.
Perang Uhud berakhir di hari yang sama dengan saat dimulai, pada hari sabtu. Dan agresi
terhadap Gaza juga berakhir pada hari sabtu, setelah berlangsung selama 22 hari.
Perang Uhud berakhir dengan kemenangan umat Islam; dimana pembunuhan terhadap
Rasulullah gagal, yang merupakan target inti dan terbesar dari perang ini : “setelah umat
islam berlindung di balik batu di gunung uhud, maka Abu Sufyan kemudian maju dan
berteriak dari bawah batu: apakah pada kalian ada Muhamad? Tiga kali dan tidak ada
seorangpun yang menjawabnya, akan tetapi Abu Sufyan terus berteriak: apakah pada kalian
ada Ibnu Abi Quhafah? Apakah pada kalian ada Ibnu Al-Khattab, kemudian Abu Sufyan
berkata kepada teman-temanya: adapun mereka telah terbunuh. Namun Umar tidak tahan
akan hal itu, lalu ia berkata: bohong, demi Allah orang-orang yang tadi engkau sebutkan itu
semuanya masih hidup.” Lalu Abu Sufyan berteriak : sebetulnya perang itu berputar
kemenanganya, tinggilah Hubal, hari ini adalah hari pembalasan dari hari Badar. Lalu
Rasulullah menjawab: Allah lah yang Maha Agung dan Besar, tidak ada selainya, orang-orang
yang terbunuh diantara kami berada di Surga dan orang-orang yang terbunuh dari kalian
berada di neraka.”
Adapun akhir dari agresi terhadap Gaza adalah sebuah kemenangan dan keberhasilan bagi
perlawanan. Dimana agresi tersebut gagal mewujudkan target utamanya, yaitu menghabisi
Hamas di Gaza.
Salah seorang tokoh besar Hamas DR. Ismail Ridhwan menegaskan bahwa perang yang
dilakukan israel yang terakhir terhadap Gaza, gagal dalam mewujudkan target yang
diharapkan, yaitu mengakhiri dan menghabisi pemerintahan Hamas, menghentikan rudal
dan menghabisi perlawanan di Gaza.” potongan dari dialog yang dilakukan oleh Diya Kahlut
dengan judul”: Hamas, perang yang tidak terwujud targetnya. Yang dirilis oleh AlJazeera.net pada tanggal 25/12/2009.
Rasulullah lalu kembali ke Madinah, dan ia menemukan bahwa keamanan dan managemen
urusan umat Islam di Madinah adalah seperti yang direncanakan dan disiapkan sebelum
Rasul keluar untuk berperang, dimana di sana terdapat mata-mata pelindung, yang terdiri
dari para pemuda yang tidak diizinkan oleh Rasul untuk berperang karena usia mereka
masih belia dan juga yang sudah renta. Dan mengangkat Muhamad bin Maslamah sebagai
pemimpin pelindung tersebut. Karena khawatir akan akan penyerangan, dan mewakilkan
kepadanya untuk mengatur urusan umat islam hingga Rasul kembali. Ibnu Hisyam berkata:
dan Rasulullah mengangkat Abdulah bin Umi Maktum sebagai pemimpin di Madinah.
Di Gaza: Muhamad Iwadh, pemimpin umum kementrian menjelaskan di dalam acara televisi
yang disiarkan oleh chanel Al-Aqsa pada sore Ahad, tentang keberhasilan-keberhasilan
kementrian yang beragam pada pemerintahan Ismail Haniya saat perang, disamping juga
pemberian gaji kepada para pegawai pada bulan desember yang lalu.
Seorang penanggung jawab Palestina juga menegaskan bahwa pemerintahan terus
melanjutkan-walaupun kantornya dibombardir- kerja dalam mengoptimalkan semua potensi
untuk berbakti kepada rakyat Palestina di Gaza dan dalam meringankan penderitaan
mereka, sambil menjelaskan bahwa pemerintahan di semua bidang dan semua sektor
kementrian bekerja dengan energi yang tiada habisnya.
Adapun tentang kondisi keamanan, ia berkata: kementrian dalam negri dan keamanan
nasional mampu beradaptasi dengan keadaan dengan cepat, walaupun dijadikan target
penghancuran secara langsung dan pemusnahan semua kantor-kantornya, tapi tugas
terdistribusikan dengan baik dan tersebar di dunia, sehingga dengan itu mampu mengontrol
berbagai keadaan yang berusaha untuk menghancurkan front internal.” Potongan berita
yang dirilis di Al-Jazeera.net pada tanggal 12/1/2009 dengan tema; Gaza membutuhkan 1
miliar dolar untuk merekonstruksi ulang.
Di hari berikutnya, pada hari Ahad Rasulullah keluar untuk berperang di peperangan Hamra
Al-Asad untuk menakuti orang-orang kafir dan untuk meneguhkan kemampuan umat Islam
dalam melanjutkan peperangan. ibnu Katsir berkata: dan di pagi hari Ahad Rasulullah
bersegera bangkit untuk mengejar musuh, dengan tujuan menakuti mereka, dan itu adalah
perang Hamra Al-Asad.”
Dan para Mujahidin di Gaza mencontoh perang Hamra Al-Asad dengan menembakan 22
rudal ke beberapa kota musuh, dan itu- setelah deklarasi pemberhentian perang dari pihak
Israel- dan itu juga terjadi pada hari Ahad, tujuanya untuk menegaskan dan meneguhkan
kemampuan perlawanan dalam melanjutkan peperangan, dan mendeklarasikan bahwa
target musuh untuk membuat kapok perlawanan sama sekali tidak terwujud.
Buah perang Uhud dan agresi atas Gaza
1. Uhud adalah penyortiran pertama bagi barisan umat Islam dan pendeteksian orang-orang
munafik, dan Agresi juga adalah sebuah penyortiran yang cukup yang menyingkap orangorang yang berkomplot dengan penjajah, baik mereka ada di dalam Palestina ataupun di
luar Palestina.
2. Uhud adalah pembersihan dan penyaringan barisan muslim dan penyatuan dengan lebih
erat dengan pemimpin-pemimpinya, dan demikian juga apa yang dilakukan oleh Agresi atas
Gaza
3. adapun hasil dan buah terbesar dari itu adalah yakinya Quraisy dengan kekuatan umat
Islam dan tidakmampunya Quraisy menghabisi umat Islam, jika tanpa meminta bantuan
kepada aliansinya, dan barangkali itu juga kesimpulan yang di dapat oleh penjajah atas
agresinya ke Gaza, dan kita akan lihat hal itu di fase berikutnya.
Uhud selesai, dan Agresi atas Gaza juga selesai, akan tetapi perseteruan antara kebenaran
dan kebatilan terus berlanjut. Sampai kemudian kebenaran itu menghempaskan kebatilan.
Dan dengan berakhirnya fase ini, maka bermulalah persiapan untuk fase berikutnya.
Fase kelima
Perang Ahzab dan peristiwa bulan 12/2010 dan 1/2011
Dua tahun setelah perang Uhud, yaitu pada tahun ke lima hijriyah, kebatilan mengintai lebih
intens kekuatan kebenaran yang semakin kuat, seseorang yang sebelumnya melihat
Muhamad hanya seorang diri, sekarang semakin bertambah jumlahnya dan berkembang
menjadi sebuah negara dan pasukan yang disegani. Keberadaanya tidak hanya mengancam
Quraisy saja akan tetapi juga mengancam terjadinya perubahan bentuk kawasan dan peta
politiknya. Termasuk di dalamnya kabilah-kabilah dan Yahudi.
Dan mimpi buruk itu mendorong kebatilan untuk mengerahkan pasukanya, dan yang
pertama kali menyambut hal itu adalah para pembesar Yahudi Bani Nadhir, dimana
pentolanya adalah Huyay Bin Akhtab. Maka kemudian mereka melakukan kunjungan kepada
para pemimpin Quraisy, Gathafan, dan kabilah-kabilah sekitarnya. Untuk membangkitkan
dan memprovokasi mereka memerangi Madinah, dan mencabut habis akar umat islam di
sana. Dan menjanjikan kepada mereka bahwa Bani Nadhir akan memprovokasi Yahudi Bani
Quraidzah yang masih ada di Madinah, serta menjanjikan Gathafan setengah dari hasil
kurma Khaibar. Maka bersatulah antara dendam Quraisy, Bani Nadhir dan ambisi Gathafan,
dan semua kabilah itu bersepakat dengan semua aliansinya untuk menyerang Madinah, lalu
mereka mengumpulkan seribu pasukan, dan itu terjadi pada awal-awal bulan syawal, dan
ketika mereka sampai di perbatasan Madinah, mereka terkaget-kaget oleh sebuah kejutan
yang ada di depan mereka, sehingga mereka terpaksa harus mengepung Madinah.
Di bagian lain dalam sejarah, mimpi buruk yang sama membuat kebatilan dan pasukanya
tidak bisa tidur nyenyak. Setelah agresi atas Gaza, Hamas keluar dengan kekuatan yang
lebih, dan efek dari kekuatan itu bisa jadi akan mempengaruhi kawasan, dan tampak jelas
bahwa kekuatan Zionis tidak bisa menghabisi Hamas sendirian.
Beberapa organisasi Internasional mengeluarkan sebuah laporan yang menunjukan akan
semakin bertambahnya kekuatan Hamas: “gerakan Islam mampu meneguhkan diri
bahwasanya ia semakin dekat kepada terwujudnya sebuah sistem yang efektif,
merekonstruksi ulang sistem undang-undang dan sistem legislatif dan juga merekonstuksi
urusan kesehatan dan sosial. Mampu mendisiplinkan sistem dan mengkontrol senjata,
mengeleminasi kepemimpinan suku dan berbagai aktifitas kejahatan dan permusuhan.
Sebagaimana juga Hamas mampu meneguhkan kemahiranya dalam merobek dan
menerobos isolasi dan blokade.”
Majalah Economist di Inggris menulis : “Hamas mengatur urusan Gaza dengan efektif
setelah agresi atas Gaza dan mampu meningkatkan prosentase laju pertumbuhan.”
Majalah Economist juga menegaskan : “ bahwa Hamas mampu mengatur urusan Gaza
dengan sangat baik yang menegaskan akan fleksibelitasnya setelah berlalu satu tahun dari
Agresi Israel terhadap Gaza pada musim dingin tahun lalu, dan yang menarik bahwa Gaza di
bawah kepemimpinan gerakan Islam tumbuh lebih cepat dibanding di Tepi Barat
sebagaimana ulasan para pengamat walaupun Gaza diisolasi oleh Israel.”
Sebuah majalah terkenal Inggris di dalam laporanya di edisi minggu ini menulis : “setelah
empat tahun yang ‘mencekik’ dalam isolasi (blokade), sesungguhnya penduduk Gaza, dan
gerakan Hamas yang memimpin mereka, masih bisa menguasai berbagai masalah dengan
baik, yang menjamin keberlangsungan mereka, dan itu di tengah kondisi yang
kontraproduktif dan bersebrangan.”
Semua ini mengingatkan kita pada pembahasan “fase kedua: Hijrah dan pemilu Palestina.”
Tentang tantangan-tantangan yang sama, yang dihadapi oleh Rasulullah dan gerakan Hamas
di permulaan pemerintahanya, dan juga telah kami jelaskan tentang keberurutan fase-fase
bagaimana tantangan-tantangan yang sama itu, adalah yang membawa kedua proyek
kepada kondisinya saat ini; berupa keberhasilan dan keberlangsungan dalam meraih tujuan
yang diharapkan.
Kami katakan ini, dan kita sedang membahas fase terpenting dan fase transisi. Sebuah fase
dari fase-fase yang mirip dalam sejarah. Fase yang tema utamanya adalah: “isolasi
kebenaran dan aliansi dalam menghabisi kebenaran itu. Sebuah fase yang di permulaanya
Rasulullah memberikan kabar gembira akan ditaklukanya Yaman, Syam, Magrib dan Masyriq
dan Rasulullah bersabda setelah fase itu berakhir : “sekarang kita akan memerangi mereka
dan mereka tidak akan memerangi kita.” Untuk setelahnya kabar gembira kemenangan
terus berkelanjutan. Maka mari bersama mengulang fase itu kembali; dan dalam kemiripan
ini kami akan menggunakan metode menukil dari apa yang telah ditulis oleh DR. Raghib
Asirjani tentang perang Ahzab, dengan judul “ kisah Ahzab” lalu akan kami sertakan yang
mirip denganya dari kondisi Gaza, dari dokumen situs Al-Jazeera.net dan ketika kami
menukil teks selain dari kedua sumber itu, maka akan kami sebutkan sumbernya disertai
dengan komentar kami:
Bersekutunya golongan-golongan (Ahzab) dan bermulanya isolasi (blokade) serta sikap
kaum mukminin terhadapnya
“sesungguhnya Yahudi telah menggerakan (memprovokasi) Quraisy, dan akan menggerakan
Gathafan, serta akan mengumpulkan 10 ribu pasukan. Tujuan mereka adalah menghabisi
secara total umat Islam, dimana tidak hanya sebatas memenangkan peperangan, akan
tetapi mengakhiri keberadaan Islam dari muka bumi, dan tidak diragukan lagi, bahwa itu
adalah ujian terberat dan terbesar dibanding sebelumnya bagi penduduk Madinah.
Adapun yang dilakukan oleh umat Islam di Madinah ketika kabar berkumpulnya dan
bersekutunya pasukan kafir sampai ke mereka, mereka mengetahui bahwa itu adalah tandatanda kemenangan, dan menjelaskan akan kebenaran janji Allah, dimana bagian
pertamanya adalah bersatu dan bersekutunya Ahzab, dan pasti bagian kedua dari janji itu
akan terwujud, yaitu kemenangan bagi Umat Islam, karena itu umat islam menyambut
berita itu dengan keteguhan dan ketegaran, dan keimanan serta keyakinan mereka kepada
Allah semakin bertambah.
Dalam hal ini Allah berfirman di dalam Al-Quran:
“dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka
berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan.”
Tapi bukan berarti bahwa umat Islam menyambut berita isolasi dan bersekutunya golongan
dengan rasa bahagia dan senang, karena kekuatan keimanan kaum mukminin tetap tidak
mengeluarkan mereka dari entitasnya sebagai manusia.”
Sebuah berita dirilis pada tanggal 17/1/2009 atau sehari setelah dihentikanya agresi
terhadap Gaza, dengan judul memoar kesepahaman antara Washington dan Tel Aviv yang
menjelaskan tentang peran Amerika dalam mencegah penyelundupan senjata ke Gaza, yaitu
sebagai berikut:
“di Washinton, mentri luar negri Amerika Serikat, Condola Rise dan Tzipi Livny
menandatangani nota kesepahaman, yang menyatakan tentang peran Washington berupa
bantuan teknis dan pengawasan untuk mencegah penyelundupan senjata kepada Hamas,
dan bekerja untuk membentuk kelompok pengawas di Rafah, demi menutup terowongan
dan sarana-sarana untuk menyelundupkan senjata, sebagai bentuk respon atas tuntutan
utama Isreal dalam menemukan jalan gencatan senjata di Gaza.”
Rais juga menekankan bahwa penghentian penyelundupan senjata adalah syarat untuk
sampai pada kesepakatan, dan bahwa Inggris, Perancis dan Jerman akan ikut serta
‘’kemungkinan besarnya’’ dalam kekuatan para pengawas internasional. Dan ia juga
menegaskan bahwa langkah itu untuk mendukung inisiatif Mesir.”
Berita lain pada tanggal 19/1/2009 dengan judul, Olmert menyampaikan kepada para
peserta pertemuan tingkat tinggi di Syarm Syeikh tentang keinginanya untuk menarik
pasukan, yaitu sebagai berikut:
“perdana Mentri Israel, Ehud Olmert menyampaikan kepada para pemimpin Eropa yang
mengunjunginya di Al-Quds setelah mengikuti acara pertemuan tingkat tinggi di Syarm
Syeikh, tentang keinginanya untuk menarik pasukan dari Gaza. Olmert bertemu dengan
presiden Perancis Nicola Sarakozi dan kanselir Jerman Angela Merkel serta para perdana
mentri Inggris Gordon Brown, perdana mentri Spanyol José Luis Rodríguez Zapatero, dan
perdana mentri Italia, Silvio Berlusconi disamping juga perdana mentri Ceko, Mirek
Topolánek, dimana negaranya memimpin giliran saat ini bagi Uni Eropa.
Para pengunjung dari Eropa yang menghadiri konferensi tingkat tinggi kemarin Ahad,
bersama presiden Mesir Husni Mubarak, untuk memperkokoh perdamaian di Gaza, terlihat
bahwa mereka menampakan satu kesatuan untuk memperkokoh perdamaian abadi di
kawasan.
Sarakozi, Brown, Merkel dan Berlusconi mengatakan di konferensi Syarm Syeikh bahwa
mereka akan pergi ke Israel untuk memastikan melindungi keamananya, dan untuk
menuntut Israel menarik pasukan setelah gencatan senjata rudal dan penghentian proses
penyelundupan senjata.”
Di bawah ini adalah potongan dari artikel “dinding baja” yang dirilis oleh wikipedia:
“pada Desember 2009, Mesir mengumumkan keinginanya membangun tembok di bawah
tanah antara Rafah dan Gaza, sedalam 30 meter dan panjangnya 10 km, dengan tujuan
untuk menghentikan infiltrasi rakyat palestina dan penyelundupan senjata ke Mesir, dan
menghentikan penyelundupan barang-barang dari Mesir dengan semua bentuknya ke tanah
jajahan, dimana tujuan dari pembangunan tembok pemisah itu adalah untuk
menghancurkan terowongan-terowongan yang menghubungkan antara Mesir dan Gaza,
karena terowongan-terowongan itu adalah pintu masuk satu-satunya saat ini bagi
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bangsa Palestina di Gaza, setelah sebelumnya Mesir
mengisolasi perlintasan Rafah, yang merupakan pintu keluar satu-satunya bagi Gaza ke
dunia, dan setelah leher penduduk Gaza dicekik. Di Mesir saat ini ada berkas pengadilan
yang sudah diangkat untuk menentang tembok itu.”
Pada 27/12/2010 sebuah berita dengan judul “al-hindi” ancaman-ancaman Israel tidak
membuat kami takut, yaitu sebagai berikut:
“Muhamad Al-Hindi berkata, salah seorang pemimpin Jihad Islam, terkait ancamanancaman Israel: “musuh Zionis tidak akan bisa melakukan apapun dan tidak akan bisa
mewujudkan apapun.”
Komentar: kemiripan dalam bersekutunya golongan-golongan untuk mengisolasi kedua
proyek itu sangat jelas. Dan bahwa kebersekutuan itu lebih besar dibanding kemampuan
dan potensi dua kota yang jadi target itu. Menurut ukuran dan standar manusia. Akan tetapi
walaupun kondisinya seperti itu, sikap kaum mukminin tetap tegap dan teguh meyakini
akan datangnya kemenangan dari Allah, dan itu yang dikatakan oleh Muhamad Al-Hindi
dalam berita yang telah kami nukil diatas.
Pemanasan pront depan medan tempur sebagai prolog peperangan:
“pada bulan syawal tahun 5 H, sekitar 10 ribu pasukan musyrik Quraisy, Gathafan, Bani
Sulaim dan lainya, sampai di perbatasan Madinah. Dan kemudian Umat Islam melempari
mereka dengan panah-panah, untuk menahan mereka memasuki parit atau menguburnya,
sementara orang-orang musyrik berusaha dengan keras untuk melewati parit.”
Ali Hafidz berkata di bab tentang sejarah Madinah Munawarah : “kedua pasukan saling
berhadapan, dan antara keduanya tidak terjadi peperangan kecuali dengan lempar panah
dan batu saja.”
Berita pada tanggal 21/12/2010 dengan judul: “Asykanazi mengancam akan melakukan
serangan yang baru ke Gaza, sebagai berikut:
“pada selasa, pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangkaian penyerangan udara
baru ke Gaza, dengan alasan membalas serangan rudal yang ditembakan oleh muqawamah
Palestina dari Gaza, dan kepala militer Israel, Gabi Isykanazi mengancam akan melakukan
serangan besar-besaran ke Gaza.”
Malam yang lalu, pesawat-pesawat perang Israel melakukan tujuh serangan ke beberapa
daerah di Gaza, yang meninggalkan 3 korban, salah satunya dalam keadaan kritis.
Sementara wartawan Al-Jazeera di Gaza menyebutkan bahwa pengeboman itu mengincar
pabrik susu dan situs Al-Qadisiyah yang berada di bawah Brigadir Al-Qassam, sayap militer
Hamas.
Sumber-sumber militer Israel kemarin membuka sebuah rilis dari Artileri Batalyon di
perbatasan Gaza, bahwa mereka telah disiapkan dengan sistem pengamanan dengan misil
yang disebut “mantel angin”.
Sebuah situs milik majalah “ Yedioth Ahronoth” Israel menyebutkan: “beberapa orang Israel
terluka dengan luka ringan, dan dua orang anak masih panik diakibatkan jatuhnya rudal di
selasa pagi- yang ditembakan oleh orang-orang bersenjata Palestina di Gaza- di dekat taman
kanak-kanak dekat dengan kantor perwakilan rakyat distrik Askelon Israel.”
Juru bicara tentara Israel mengisyaratkan bahwa ada 14 rudal yang ditembakan dari Gaza
dalam dua hari silam, dan ia juga menyebutkan bahwa rudal-rudal Palestina yang jatuh
tersebut tidak mengakibatkan adanya orang-orang yang terluka.”
Pada 27/12/2010 sebuah berita dengan judul; Al-Hindi: ancaman Israel tidak membuat kami
takut. Yaitu sebagai berikut:
“peringatan ini dilangsungkan di tengah kondisi tegang, setelah para mentri Israel
mengisyaratkan kemungkinan terjadinya agresi baru terhadap Gaza, dan mentri pertahanan
Israel Ehud Barak telah memperingatkan Hamas akan hal itu jika masih berlangsungnya
penembakan rudal dari Gaza.
Bangsa Palestina hari ini sedang memperingati peringatan tahun kedua agresi Israel ke Gaza,
dan itu di tengah-tengah kondisi ancaman Israel untuk melakukan agresi yang baru, dan
pernyataan-pernyataan akan mustahilnya terwujud perdamaian antara kedua belah pihak.”
Berita pada 9/1/2011 dengan judul : Israel memberikan peringatan akan meledaknya
kawasan, sebagai berikut:
“dalam analisanya terhadap realitas, Ildar mengisyaratkan bahwa pemerintah Israel saat ini,
tidak mengalamani tekanan internal ataupun eksternal, dari Amerika dan Uni Eropa, dan itu
“semakin menambah kemungkinan terjadinya kebakaran yang baru, khususnya kondisi saat
ini sangat mendukung poros Hamas dan Hizbullah, Libanon.”
Harel berkata:” realitas saat ini sangat kering dan punya potensi meledak, dan ia melihat
bahwa Hamas tidak menguasai secara penuh faksi-faksi di Gaza, yang membuka ruang bagi
keberlangsungan penembakan rudal-rudal ke arah Israel.
Meskipun ancaman para pemimpin Israel akan kebakaran yang baru dan kebocoran ke
wikileaks bahwa kepala militer, isykanazi telah menyiapkan pasukan untuk agresi yang baru
ke Gaza, namun Harel –juga diamini oleh para analis lainya- mengatakan bahwa kondisi dan
situasi saat ini sangat potensial bagi terjadinya ledakan yang cepat.”
Pada tanggal 10/1/2011 sebuah berita dengan judul : Hamas menolak perjanjian terkait
perlintasan-perlintasan Gaza : seorang syahid di Gaza, seorang wakil rakyat di penjara di
Tepi Barat, sebagai berikut:
“itu terjadi di saat ketika seorang prajurit Israel berkata: bahwasanya ia melakukan serangan
udara di waktu pagi hari ini, terhadap ‘’tempat-tempat teroris” di utara dan selatan Gaza,
dan seorang juru bicara di Tel Aviv berkata: tempat-tempat itu digunakan oleh kelompokkelompok radikal untuk melatih pasukan bersenjata atau digunakan sebagai titik-titik
depan.”
Sekitar 13 orang Palestina syahid karena serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel
pada bulan lalu, dan hal itu direspon oleh faksi-faksi perlawanan dengan menembakan
rudal-rudal ke Israel.
Pada hari Ahad, Hamas berkata: “bahwasanya Hamas memulai pembicaraan dengan faksifaksi perlawanan Palestina di Gaza, untuk mendorong mereka menghentikan penembakan
rudal ke Israel di tengah situasi banyaknya ancaman-ancaman Israel untuk melakukan
perang yang baru.”
Komentar: perang Ahzab terjadi dua tahun setelah perang Uhud : “Uhud terjadi pada bulan
Syawal tahun ke 3 H, itu pendapat Az-Zuhri, Qatadah, Musa bin Uqbah, Muhamad bin Ishaq,
Malik. Dan Ibnu Ishaq berkata: pada pertengahan Syawal.” Dan telah penulis nukilkan
perkataan DR. Raghib Asirjani : “pada bulan syawal tahun 5 H, sekitar 10 ribu pasukan
musyrik Quraisy, Gathafan, Bani Sulaim dan lainya, sampai di perbatasan Madinah.” Dan
proyek perang kedua terhadap Gaza terjadi dua tahun setelah perang sebelumnya pada
tanggal 28/12/2008, sebagaimana dijelaskan oleh tanggal-tanggal berita yang telah
disebutkan di atas.
Para sejarawan menjelaskan bahwa perang Ahzab tidak berbentuk pertempuran, hanya
dengan melempar panah, tombak dan batu, sebagaimana telah kami nukil dari perkataan
Hafidz: dan kejadian-kejadian yang terjadi pada tanggal-tanggal tersebut, bukanlah
peperangan, akan tetapi hanya saling melempar, akan tetapi dengan menggunakan rudal
dan milisi sebagaimana disebutkan oleh berita-berita di atas.
Kondisi kejiwaan
“semua yang terjadi saat perang Ahzab dan isolasi yang berlangsung di dalamnya, adalah
merupakan salah satu tingkatan dari tingkatan ujian, akan tetapi saat ini kondisi umat islam
berada pada tingkatan yang saya sebut “gempa” yang menggoyang dan menggemparkan
umat Islam dengan keras, dan tidak ada yang tegar kecuali mereka yang benar-benar jujur,
adapun orang-orang munafik, apapun derajat kemunafikanya, mereka akan terjatuh, kondisi
itu dijelaskan oleh Allah di dalam Surat Al-Ahzab :
“(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak
tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu
menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Disitulah diuji orangorang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.”
Berita tanggal 28/12/2010 dengan judul “peringatan kedua atas perang: penduduk Gaza
memprediksikan akan terjadinya agresi yang baru” sebagai berikut:
“isyarat-isyarat penjajah tentang eskalasi penyerangan terhadap Gaza yang bertepatan
dengan peringatan kedua atas agresi Israel, disambut dengan perhatian yang mencolok oleh
penduduk Gaza.”
Komentar: kondisi ketakutan terhadap Perang, khususnya di tengah situasi tidak
berimbangnya kekuatan dan sumber daya manusia adalah sesuatu yang wajar.
Upaya untuk melibatkan orang-orang yang ada dalam perjanjian dengan Rasulullah dalam
peperangan dan upaya untuk melibatkan orang-orang yang punya ikatan dengan Gaza
dari segi agama, darah, sejarah dan geografi dalam agresi.
Dr. Ragib Asirjani berkata : “jatuh di tangan orang-orang kafir, bingung dalam mencari cara
menemukan solusi bagi kondisi krisis mereka, hingga kemudian mereka menemukan solusi
itu, dan itu berasal dari Yahudi.
Dan ketika Yahudi telah mengumpulkan pasukan itu, maka mereka berfikir untuk membabat
habis umat Islam, dan mereka mulai memikirkan cara untuk melaksanakan hal tersebut.
Dan diantara orang-orang musyrik itu ada seorang pentolan Yahudi yang bernama Huyay bin
Akhtab, yang merupakan paling kafir, benci, iri dan hasad kepada umat Islam, maka ia
memikirkan hal itu, dan ia tidak menemukan solusi kecuali dengan Bani Quraidzah.
Bani Quradizah sebagaimana telah kami sebutkan, berada di sebelah utara timur Madinah,
seandainya mereka mau membuka pintu dari arah mereka agar orang-orang musyrik bisa
memasuki Madinah maka madinah akan musnah, maka apatah lagi jika ikut berperang
bersama orang-orang musyrik, dan gagasan itu pun disetujui oleh orang-orang musyrik,.
Maka tinggal meyakinkan Bani Quraidzah untuk melanggar perjanjian dengan Rasulullah,
dan mendapatkan izin agar orang-orang musyrik memasuki Madinah untuk membabat habis
rakyat muslim semuanya. Maka Huyay pun pergi untuk memuluskan kekejian itu, ia
menemui pemimpin Bani Quraidzah, Ka’ab bin Asad. Huyay berkata: sesungguhnya aku
datang membawa kejayaan abadi wahai Ka’ab, aku datang membawa Quraisy dan para
pemimpin serta pemukanya, Gathafan dan para pemimpin serta pemukanya, dan mereka
semua telah berjanji dan berakad denganku bahwa mereka tidak akan pulang hingga
membabat habis muhamad dan orang-orang yang bersamanya.
Ka’ab berkata: engkau datang kepadaku demi Allah membawa kehinaan abadi, kurang ajar
engkau Huyay, biarkan aku dan kondisiku seperti ini, karena aku tidak melihat dari
Muhamad kecuali kejujuran dan tepat janji.”
Adapun Al-Jazeera.net merilis sebuah berita pada tanggal 7/1/2011 dengan judul “Mubarak
memperingatkan Netanyahu tentang agresi ke Gaza” sebagai berikut:
“presiden Mesir Husni Mubarak memperingatkan Israel akan bahayanya melakukan perang
baru terhadap Gaza. Dan ketika menyambut perdana mentri Israel, benyamin Netanyahu di
Syarm Syeikh, ia menyerukan dirubahnya sikap Israel terkait pembicaraan perdamaian dan
pembangunan pemukiman ilegal, dengan tujuan agar sampai kepada kesepakatan akhir
dengan orang-orang Palestina.
Salah satu agensi berita Timur Tengah resmi di Mesir menulis: Mubarak menegaskan
penolakan negaranya terhadap setiap agresi yang baru terhadap penduduk Gaza, sembari
memperingatkan akan bahaya ancaman-ancaman Israel akhir-akhir ini dan dampaknya
terhadap keamanan dan ketentraman kawasan serta permasalahan perdamaian di Timur
Tengah.”
Komentar: Rezim Mesir yang silam sesungguhnya tidak mau kecuali ikut serta dalam
mengisolasi Gaza, dan pengangkatan mahkota isolasi tersebut adalah dengan pembangunan
tembok baja, sebagaimana telah kami jelaskan. Dan Rezim Mesir mengambil peran Yahudi
Bani Quraidzah yang menolak hingga saat ini untuk ikut serta dalam peperangan.
Berhasilnya upaya itu
DR. Ragib Asirjani berkata: “akan tetapi Huyay terus berbicara kepada Ka’ab dan
memperindah tindakan itu, lalu berjanji ketika Quraisy dan Gathafan berlepas diri darinya,
Huyay akan masuk ke bentengnya, dan akan bersama menanggung secara bersama
denganya setelah itu.
Dan dibawah pengaruh setan Bani Nadhir maka terperangkaplah setan Bani Quraidzah, dan
akhirnya memutuskan untuk berkomplot dengan orang-orang musyrik untuk melaksanakan
apa yang telah disebutkan oleh Huyay: kita tidak akan pergi sampai kita membabat habis
Muhamad dan pengikutnya.
Koalisi itu tidak hanya memutuskan untuk membuka pintu bagi orang-orang musyrik untuk
memasuki Madinah, bahkan juga menyiapkan kelompok militer untuk berperang melawan
umat Islam, dan itu adalah bencana, dimana Madinah berada di pintu kehancuran yang
dekat, dan apa yang akan terjadi jika 10 ribu pasukan bersenjata disamping juga Yahudi Bani
Quraidzah mampu menerobos Madinah, saya mengira tidak akan ada satu orangpun yang
hidup di Madinah kala itu.”
Di halaman pertama, Rose Al-Youssef pada tanggal 24/1/2011 merilis sebuah artikel
berjudul : Abdullah Kamal menulis sebuah analisa politik dari sebuah pidato penting yang
berjudul: bangunlah wahai rakyat”, sebagai berikut:
“sampai batas apa Mesir akan menggunakan tangan panjangnya untuk melindungi
keamananya?
Mubarak berjanji akan mengalahkan teroris dan akan mengerahkan semua kekuatan dan
potensinya untuk melawan teroris.
Presiden mengisyaratkan perang pacuan untuk menjaga keamanan rakyat, ia berkata:
“keamanan Mesir tidaklah lebih remeh dibanding keamaan negara-negara yang lain, dan
mentri dalam negri menegaskan: dengan bukti yang pasti “pasukan Islam Palestina”
melakukan kejahatan di Alexandria, dan bersembunyi dibalik rekrutmen unsur-unsur
setempat.
Momentum saat presiden berpidato kemarin tidak mungkin disifati kecuali dengan
‘’momentum bersejarah’’, yang menampakan negara yang kuat dan kepercayaan diri
presidenya.
Presiden memiliki banyak pidato yang penting, akan tetapi pidatonya kemarin dikategorikan
sebagai pidato bersejarah yang memiliki kedudukan paling tinggi, dimana presiden
mengumumkan dengan jelas dan tegas, serta penuh dengan azam seorang panglima yang
akan memasuki peperangan: “kami akan menang, kami akan mengalahkan kalian”.
Oleh karena itu mentri dalam negri, Habib Al-Adali setelah itu segera melakukan konferensi
pers dan mengumumkan di dalam pidatonya bahwa organisasi ‘pasukan islam Palestina’
yang punya kaitan dengan Al-Qaeda adalah aktor di balik pengeboman di Alexandria,
sehingga mendorong presiden Mubarak berkata dalam pidatonya:”(sesungguhnya apa yang
diumumkan oleh bapak mentri dalam negri saat itu, sangat mengobati rasa sakit dada-dada
semua orang Mesir, dan meletakan lencana anugrah yang baru di dada para polisi, dan kita
sedang dalam situasi memperingati hari raya mereka.”
Realitasnya, bahwa kegembiraan yang disemburkan oleh kemampuan dan potensi
kepolisian, mengundang pertanyaan yang esensial, terkait :
-karakteristik organisasi tertuduh - sebagai organisasi Palestina, yang telah dan sedang
bekerja di tanah Gaza- memunculkan pertanyaan yang mengerikan seputar lingkungan
yang dibentuk oleh kehadiran Hamas di Gaza dan kondisi yang diciptakanya, dimana
kondisi itu akan melahirkan organisasi-organisasi yang tidak hanya mengancam
keamanan dan masa depan Palestina saja, akan tetapi juga keamanan Mesir, maka
akankah Mesir bisa bertahan menghadapinya?
- tuduhan itu juga menimbulkan banyak pertanyaan mendasar tentang beban
nasionalisme yang dipikul oleh Mesir dan tekanan yang ditimbulkanya serta
mengitarinya, khususnya terkait perlintasan Rafah, dan peliknya permasalahan
terowongan yang menyebabkan masalah besar yang mengancam keamanan Sinai dan
keamanan nasional secara umum, maka mesti hal itu terlihat jelas di periode mendatang
bagaimana kondisi akan menimbulkan efek terhadap keamanan Mesir, yang terlihat
jelas khususnya terkait tindakan kriminal (gereja Qadisin).
Dan ketika kita memberikan ucapan selamat kepada polisi atas keberhasilan yang telah
di capainya, dimana itu belum satu bulan berlalu dari kejahatan yang mengerikan di
Alexandria. Pidato Presiden kemarin di hari perayaan kepolisian, untuk memperingati
para syuhada yang wafat di medan pertempuran melawan penjajah, merupakan pesan
yang kuat dan tegas dan menentukan tentang perang antara Mesir melawan teroris.
Ringkasnya bahwa pidato itu adalah tentang: “deklarasi perang menyeluruh terhadap
terorisme dan separatisme.” Tanpa berlebihan. Bahwa itu adalah deklarasi dengan
segala komponennya yang cermat dan teliti, sebagaimana saya baca dari pidato
presiden, dimana teks pidatonya sebagai berikut:
- presiden berkata: kita akan melaju dalam perang kita terhadap terorisme
- presiden berkata: perang terhadap terorisme ini akan disokong dengan kekuatan
udang-undang dan ketegasanya.
- presiden berkata: dalam perang ini kita akan mengerahkan segala kekuatan dan
potensi yang kita miliki, dan kita memiliki itu dalam jumlah yang banyak (perhatikan
presiden di sini menggunakan kata “mengerahkan segala” dan “kekuatan” dan “kita
memiliki itu dalam jumlah yang banyak”.
- pidato itu disampaikan setelah ucapan presiden tentang perang pacuan yang digelar
negara-negara adidaya di luar perbatasan negara, seperti di (Afganistan dan Irak) dan ia
berkata: negara-negara itu telah mengangkat slogan perang terhadap terorisme, yang
berakibat pada mengucurnya banyak darah, serta banyak nyawa yang dicabut, dan itu
terus berlanjut. Hanya demi menjaga keamanan nasional dan keamanan rakyatnya.
Setelah itu presiden mengatakan dengan jelas : “keamanan nasional Mesir tidaklah lebih
remeh dibanding keamanan nasional mereka, semangat kami dalam melindungi negara
dan rakyat kami, tidaklah lebih rendah dibanding semangat mereka dalam melindungi
negara dan rakyatnya.”
Itu adalah redaksi yang sangat jelas, tidak ada seorangpun yang tidak akan
memahaminya. Presiden berkata: kami tidak akan pernah ragu sedikitpun dalam
mengambil keputusan yang akan mewujudkan keamanan Mesir dan rakyatnya.
-presiden berkata : kami akan membendung terorisme dan kami akan mengalahkanya,
akan kami sisir pelakunya dan akan kami kejar mereka, baik itu di dalam maupun di luar,
dan mereka tidak akan pernah bisa menghindar dari keadilan.
Presiden mengulang kembali apa yang telah ia sampaikan pada awal Januari: “kami tidak
akan bertambah, kecuali semakin maju dalam mengepungnya, mengejarnya, memotong
tanganya, dan mencabut akar-akarnya.” Perkataan ini sangat penting, apalagi bahwa
akar terorisme yang menjadi otak dari apa yang di terjadi di Alexandria ada di Gaza.
-di sana terdapat kerjasama internasional yang mesti dioptimalkan, dan negara-negara
itu tidak boleh lepas tanggung jawab dalam konfrontasi kolektif terhadap terorisme,
karena terorisme adalah acaman yang membahayakan semuanya.
Maka pidato itu bukanlah pidato biasa, dan konteksnya juga tidak akan menjadikanya
biasa, tanggung jawab yang akan muncul darinya juga tidak akan menjadikanya biasa,
tekanan-tekanan yang ada juga tidak akan menjadikanya biasa, ancaman-ancaman yang
mengitarinya juga tidak akan menjadikanya biasa, dan presiden sendiri tidak akan rela
jika pidato itu ditempatkan pada posisi yang biasa.”
Komentar: pada akhirnya Ka’ab menerima ajakan Huyay untuk ikut memerangi umat
Islam, memberangus dan membabat habis proyek mereka yang sudah menjadi ancaman
bagi kawasan secara keseluruhan, sehingga sempurnalah dengan itu pembentukan
koalisi.
Dan pada akhirnya Presiden Mubarak menyetujui permintaan Netanyahu untuk ikut
terlibat dalam perang terhadap Gaza, demi mencerabut proyek Hamas, penulis artikel di
atas telah mensifati pidato Mubarak, dan itu tidak hanya sekali, dengan pidato
bersejarah, tidak biasa, di waktu yang tidak biasa. Itu adalah pidato deklarasi perang,
perang pembebasan. Pembebasan bumi dan seluruh bumi dari bahaya yang mengancam
yang akan dari Hamas dan proyek Hamas, dan perang itu sebagaimana diutup oleh
artikel itu membutuhkan kerjasama internasional. Dan itu adalah mobilisasi pasukan
Ahzab, dan itu adalah perang Ahzab kedua.
Allah menghindarkan dari orang-orang mukmin peperangan
“ angin adalah pasukan luar biasa dari pasukan Ar-Rahman, Allah mengirimkan angin
yang sangat kencang dan sangat dingin ke perkemahan orang-orang kafir, tidak ada
satupun dari kemah itu kecuali tercabut, tidak ada satupun panci yang tersisa kecuali
sudah terbalik, tidak ada satupun api kecuali sudah padam, kencang dan bahayanya
angin itu membuat mereka memutuskan untuk membatalkan perang dan kembali
pulang, dan pengepungan (isolasi) itu pun akhirnya dibatalkan dengan cepat hancur.
adapun angin perubahan yang bertiup ke tanah bangsa Arab dan menerbangkan kemahkemah orang-orang yang bersekongkol untuk memerangi Gaza, membalikan panci dan
mematikan api mereka, yang bertolak dari Tunisia, oleh seorang pemuda bernama
Muhamad Buazizi pada tanggal 17/12/2010 kemudian menggulingkan diktator pertama
Zainal Abidin Ben Ali pada hari jumat pada tanggal 14/1/2011 lalu berpindah ke Mesir
pada tanggal 25/1/2011 atau dua hari saja setelah pidato Reis dan deklarasinya untuk
memerangi Gaza.
Komentar: Allah telah mengirimkan angin pada perang Ahzab dengan tiba-tiba
sebagaimana juga tidak ada yang memprediksikan-kecuali orang-orang yang
dikehendaki-Nya-bahwa akan terjadi perubahan dalam waktu dekat pada bangsa-bangsa
Arab, dan mereka akan membuang dari pundak bangsa-bangsa itu para pemimpin
diktatornya, dan juga hal yang lebih mengejutkan lagi angin perubahan itu bermula dari
Tunis, terutama setelah si pemimpin lalim itu melakukan berbagai penyiksaan dan
pengasingan terhadap bangsanya yang agung, akan tetapi takdir Allah terjadi di waktu
dan tempat yang tepat:
“ dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang Keadaan mereka penuh kejengkelan,
(lagi) mereka tidak memperoleh Keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orangorang mukmin dari peperangan. dan adalah Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.”
Janji Allah lebih benar daripada perhitungan orang-orang munafik
“orang-orang munafik tidak tahu kecuali perhitungan kertas dan pena, tidak menghargai
takdir Allah dengan baik, tidak mengimani janji-Nya, akan tetapi mereka menggunakan akal
mereka untuk menilai segala sesuatu; kecil atau besar, dan ketika mereka melihat jumlah
yang besar dari pasukan orang-orang musyrik, mereka berkata: dengan jumlah itu maka
tidak akan dikalahkan, itu adalah kekuatan yang tidak mungkin ditaklukan, perbedaan
kekuatan antara kita dengan mereka sangat menjurang, dan mereka tidak memiliki
kekuatan untuk mengalahkan kita, jadi apapun yang dijanjikan kepada kita oleh mereka
bahwa mereka akan menang, maka itu adalah janji bohong, hanya ilusi yang tidak ada
kenyataanya di dalam realitas.
Dan tentang mereka Allah berfirman:
“dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam
hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada Kami melainkan tipu
daya".
Allah juga berfirman:
“dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka
berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan.”
Allah berfirman:
“5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan)
itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar,
lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar.
7. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai”.
Dari Jabir RA, ia berkata: “ketika kami menggali parit pada peristiwa khandaq, sebongkah
batu yang sangat keras menghalangi kami, lalu para sahabat menemui Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam seraya mengatakan, 'Batu yang sangat keras ini menghalangi kami
menggali parit,' Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku sendiri yang akan
turun." Kemudian beliau berdiri (dalam parit), sementara perut beliau diganjal dengan batu
(karena lapar). lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil kampak. Beliau
memulainya dengan membaca, "Bismillah." Lalu memukul dan berhasil menghancurkan
sepertiganya dan beliau mengucapkan, "Allâhu akbar ! aku telah di beri kunci-kunci Syam.
Demi Allâh, sekarang saya melihat istana yang merah." Beliau melanjutkan dengan pukulan
kedua. Kali ini, , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berhasil menghancurkan sepertiga
berikutnya dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, "Allâhu akbar ! aku telah
di beri kunci-kunci Paris. Demi Allâh ! Saya melihat istananya yang putih." Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam melanjutkan dengan pukulan ketiga dan akhirnya batu yang tersisa berhasil
dipecahkan. Setelah pukulan ketiga, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
"Allâhu akbar ! aku telah di beri kunci-kunci Yaman. Demi Allâh aku melihat pintu-pintu
Shan'a dari tempatku ini. Diriwayatkan oleh Ahmad.
Komentar: sesungguhnya janji kemenangan yang sama terulang: janji Allah kepada hambahamba-Nya yang terikat dengan-Nya, bahwasanya Allah ketika menghendaki sesuatu, Ia
hanya berkata, jadi maka jadilah ia. Janji pertama ada di dalam surat Al-Isra kepada
Rasulullah dan sahabatnya yang lemah di Mekkah bahwa kemenangan dan kejayaan bagi
mereka atas Jazirah Arab akan terwujud, adapun janji pada saat perang Ahzab adalah
kepanjangan dari janji yang pertama, dimana walaupun banyaknya komplotan musuh,
kerasnya isolasi dan ketakutan sangat memuncak dirasakan umat Islam, akan tetapi janji
kemenangan itu dua kali; pertama dengan teks ayat yang telah lalu dari Surat Al-Ahzab dan
kedua dari yang didukung oleh wahyu, Nabi Muhamad, sang pemberi kabar gembira
tentang penaklukan-penaklukan besar, dan hari ini serta konteks saat ini sebagaimana kalian
ketahui bahwa kita sedang menunggu pewujudan janji kedua dari Surat Al-Isra, dan itu bagi
Allah bukanlah sesuatu yang mustahil.
Orang-orang munafik tetaplah orang-orang munafik yang selalu sama di setiap waktu, sikap
dan perhitungan mereka juga tetap sama, bahkan mengulangi perkataan yang sama, walau
dengan redaksi berbeda, di satu waktu mereka mengatakan dengan : petualangan politik.
Dan yang lainya berkata: ketidakbijaksanaan politik, dan berbagai stigma lainya yang
seringkali kita dengar dari kelompok tersebut.
Dan dengan berakhirnya perang Ahzab yang pertama, dengan itu berakhirlah satu fase dan
bermulalah fase berikutnya, yang disampaikan oleh Rasulullah dengan: “sekarang kita
memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita, dan kita yang akan mendatangi
mereka.”
Negara Islam Madinah telah menjadi kuat dimana tidak mungkin dibabat habis dan
membuat musuh-musuh Islam berhenti berfikir untuk mengagresi madinah.
Adapun fase yang baru, adalah fase penaklukan, penyebaran dan kejayaan, dan Islam akan
menyebar dengan sangat cepat ke Jazirah Arab dan sekitarnya.
Fase keenam
“kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita”
Dr. Ragib Asirjani menulis dengan judul, aktivitas umat Islam setelah perang Ahzab, ia
berkata:
“Fase penyebaran dan ekspansi:
Dengan berakhirnya perang Ahzab, maka berakhirlah fase yang penting ini, untuk kemudian
bermula fase yang tidak kalah penting dengan fase sebelumnya, yang dikatakan oleh
Rasulullah dengan sabdanya yang mendalam yang menandakan ketersambunganya dengan
wahyu: “sekarang kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita, dan kita
yang akan mendatangi mereka.”
Dengan anugrah Allah negara Madinah menjadi kuat dimana tidak mungkin dibabat habis
dan membuat musuh-musuh Islam berhenti berfikir untuk mengagresi madinah.
Fase baru ini bisa kita sebut dengan fase penyebaran, penaklukan dan kejayaan, pada fase
ini agama Islam akan menyebar sangat cepat, tidak hanya di Jazirah Arab saja, akan tetapi
juga di sekitarnya, dan setelah Rasulullah wafat akan berkembang lagi hingga mencapai
seperempat dunia, itulah tabiat pembentukan Umat Islam, bermula sangat sulit dan berat,
semua musuh dengan berbagai ideologi berdiri memeranginya, kemudian Umat keluar dari
leher botol di satu waktu tertentu untuk memulai fase penyebaran, penaklukan dan
kejayaan. Demikianlah pada bulan Dzulhijjah tahun 5 H pasukan ahzab (aliansi) hengkang,
dan di bulan yang sama, Umat Islam memulai fase barunya; yaitu unjuk gigi militer secara
berkala dan berkelanjutan secara cepat dengan tujuan utama: memberi pelajaran dan
hukuman kepada mereka yang berkhianat kepada umat Islam di dalam peristiwa-peristiwa
yang lalu sebelum perang Ahzab, untuk mentaklimatkan kepada semua orang bahwa
penodaan apapun terhadap kehormatan umat Islam tidak akan berlalu begitu saja tanpa
hukuman.
Ekspansi militer itu dilakukan dengan sangat masif, dengan prosentase setiap satu ekspansi
dengan berikutnya jaraknya hanya sekitar 20 hari saja, dan itu membuat negara Islam
Madinah yang baru tumbuh kecapaian dan kewalahan, akan tetapi kecapaian dan kelelahan
itu adalah sebuah kemestian, karena umat yang tidak berjihad maka akan dijangkiti penyakit
kehinaan.”
Fase ini memiliki banyak judul dan tema utama, yang akan kita diskusikan di pembahasan
berikut. Insya Allah.
Pertama: perang Bani Quraidzah dan revolusi 25 Januari
Kita melanjutkan bersama dengan DR. Ragib Asirjani, namun dalam artikelnya yang berjudul
“perang bani Quraidzah dan hukum Allah atas mereka”. “jika kisah tentang perang Ahzab
telah usai, maka kisah tentang Bani Quraidzah belumlah usai, Rasulullah bersabda:
“janganlah salah seorang dari kalian shalat kecuali di Bani Quraidzah, demikianlah sabda
Rasulullah, ketika berkumpul bersama dengan para sahabatnya yang berjumlah 3000 orang
pasukan, jumlah itu diluar para malaikat, untuk mengepung Bani Quraidzah, dan
pengepungan itu berlangsung selama 25 malam, lalu kabilah Aus mendatangi Rasulullah,
dan berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau telah melakukan sesuatu terhadap Bani
Qunaiqa sebagaimana telah engkau ketahui dan mereka adalah koalisi saudara kita Khazraj,
dan Banu Quraidzah adalah mawali kami, maka berbuat baiklah kepada mereka, kemudian
Rasulullah bersabda: apakah kalian rela seseorang dari antara kalian yang akan memutuskan
perkara terkait mereka? Maka mereka menjawab: ya kami rela. Lalu Nabi bersabda: dialah
Sa’ad bin Muadz. Mereka berkata: kami ridha denganya. Maka Rasulullah mengirim surat
kepada Sa’ad, dan Sa’ad kala itu sedang sakit, maka kemudian mereka membopong Sa’ad di
atas seekor keledai, dan ketika kaum Aus melihatnya, mereka segera mengerubunginya, lalu
mereka berkata: wahai Sa’ad berbuat baiklah kepada mawalimu, karena Rasulullah telah
menunjukmu untuk memutuskan perkara mereka, maka hendaklah engkau berbuat baik
kepada mereka. Sa’ad pun diam dan tidak menjawab, hingga kemudian ia berkata kepada
mereka: sudah saatnya bagi Sa’ad agar tidak terpengaruh oleh cacian apapun di jalan Allah,
dan ketika mereka mendengar hal itu, mereka tahu bahwa Sa’ad akan memberikan putusan
hukuman kepada bani Quraidzah dengan hukuman yang sangat keras, maka datanglah Sa’ad
dan sampai ke tempat berkumpulnya para sahabat, dan ketika Rasulullah melihatnya, Nabi
lalu berkata: berdirilah dengan kedatangan tuan kalian, maka para Sahabatpun berdiri
untuk menghormati Sa’ad dan menurunkanya dari atas keledai, dan mereka berkata: wahai
Sa’ad, sesungguhnya kaum itu telah setuju dengan keputusanmu, dan Sa’ad berkata: apakah
keputusanku akan dilaksanakan kepada mereka? –artinya bahwa apa yang akan saya
katakan akan berlaku kepada mereka? -Mereka berkata: ya benar, ia berkata lagi: dan
kepada umat Islam? Mereka berkata: ya benar, dan mereka berkata: dan kepada yang ada di
sini? Lalu ia memalingkan wajah, dan berbalik dari arah Rasulullah, ia tidak ingin
mengatakan: keputusanku juga berlaku kepada Rasulullah, itu menunjukan akan adabnya
kepada Rasulullah, lalu Nabi bersabda: ya, kepadaku juga-artinya: bahwa keputusanmu juga
akan berlaku kepadaku-Sa’ad berkata: saya memutuskan hukuman bagi mereka agar lakilaki mereka dibunuh, istri dan keturunan mereka ditawan, dan harta benda mereka dibagibagi, lalu Rasulullah bersabda: sesungguhnya engkau telah memberi putusan pada mereka
dengan hukum Allah dari atas lagi tujuh”, dan kemudian mereka mulai melaksanakan
keputusan Sa’ad bin Muadz.
Adapun revolusi tanggal 25 Januari:
Koran Al-Quds Al-Arabi di laman pertama merilis sebuah judul utama pada tanggal
26/1/2011 (intifadah rakyat menuntut Mubarak turun).
Dan setelah 18 hari sejak bertahan (i’thisam) di Medan Tahrir dan medan-medan lainya di
medan-medan mesir, koran yang sama merilis di halam pertamanya sebuah judul pada
tanggal 12/2/2011 (inilah dia Mesir, rakyat menggulingkan Mubarak dan hendak
mengadilinya).
Pada tanggal 3/8/2011 koran Al-Quds Al-Arabi merilis di halaman pertamanya sebuah judul
utama: “penegasan-penegasan resmi tentang dipindahkanya Mubarak untuk diadili pada
hari ini di tengah berbagai prosedural militer dan keamanan yang ketat. Pengadilan abad ini:
Firaun dan pewarisnya di dalam sangkar tuduhan).
Komentar: pertama: perang Bani Quraidzah bermula di hari yang sama ketika perang Ahzab
berakhir. Dan revolusi 25 Januari bermula, untuk menghentikan perang ahzab kedua secara
langsung setelah Mubarak mendeklarasikan keikutsertaan Mesir di dalamnya, dari Abu
Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “sesungguhnya Allah berfirman: barangsiapa
memusuhi para wali-Ku maka Aku deklarasikan perang kepadanya.” HR. Bukhari.
Perang Bani Quraidzah berbuah diadilinya para penghianat di peristiwa Ahzab, dan revolusi
25 januari berbuah diadilinya ikon-ikon rezim Mesir yang silam, yang menghianati rakyat,
arab, agama dan umat mereka, dan bagian kelembutan Allah, bahwasanya rezim Mesir
adalah satu-satunya rezim dari rezim-rezim Arab yang digulingkan yang diadili hingga saat
ini, sebagaimana Bani Quraidzah adalah satu-satunya yang diadili.
Kedua: ekspansi ke seluruh Jazirah Arab dan meluasnya Arab Spring:
Sekali lagi dengan judul: “aktifitas Umat Islam setelah perang Ahzab”. Dr. Raghib Asirjani
berkata:
“tahun yang diberkahi ini adalah tahun yang istimewa -tahun ke enam hijriah- karena ia
adalah tahun jihad di dalam tahap puncaknya, dan pasukan Islam menyebar ke setiap
tempat di Jazirah Arab, dan sekitar 20 ekspansi berhasil dilakukan, itu artinya di setiap 20
hari ada ekpansi militer, 17 ekspansi dipimpin oleh sahabat Nabi, dan 3 ekspansi dipimpin
langsung oleh Nabi. Dan walaupun ekspansi-ekspansi itu bukanlah peperangan yang besar,
akan tetapi memiliki dampak yang besar dan mendalam bagi penduduk Jazirah Arab secara
keseluruhan; baik umat Islam, Musyrik, Yahudi, Munafik, maupun bangsa Arab secara
keseluruhan.”
Dan penulis katakan, tahun 2011 ini sangat istimewa, tahun yang diberkahi –tahun ke enam
setelah pemilu Palestina- adalah tahun yang penuh dengan revolusi dan demonstrasidemonstrasi di dalam tahap puncaknya, dan menyebar ke seluruh negara-negara arab, dan
dampaknya sangat besar dan mendalam bagi bangsa arab secara keseluruhan, dan bagi
penjajah zionis, bahkan bagi seluruh dunia semuanya.
Mari bersama mengulang secara cepat momen-momen penting dari arab spring itu:
17/12/2010 adalah permulaan Arab Spring dan revolusi Tunisia yang dipecahkan oleh
seorang pemuda bernama Muhamad Buazizi, dan memuncak dengan sebuah kemenangan
pada tanggal 14/1/2011, dan berita tentang itu adalah headline di semua koran Arab pada
hari berikutnya, dan termasuk di dalamnya koran opini Yordania, yang memberinya judul:
Ben Ali kabur dari Tunis, dan Ghanusy menduduki kursi pemerintahan sementara.
25/1/2011 bermulanya revolusi di Mesir dan revolusi itu berhasil pada tanggal 11/2/2011
sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya.
Di tanggal yang sama dimana revolusi di Mesir berhasil, maka bermulalah revolusi di Yaman
dimana berbagai gerakan protes terjadi di Taiz dan ibu kota Shan’a pada tanggal 11/2/2011.
Pada tanggal 24/11/2011 situs Al-Jazeera.net merilis sebuah berita dengan judul: “apresiasi
internasional atas ditandatanganinya sebuah prakarsa teluk oleh Ali Abdullah Soleh, yang
kemudian menjadi prolog bagi terbukanya jalan keberhasilan revolusi.”
Pada 17/2/2011 rakyat Libia bangkit melakukan revolusi dan pada tanggal 20/10/2011
Qadafi terbunuh, maka diumumkanlah berakhirnya rezim Qadafi, yang merupakan judul lain
yang dirilis oleh situs Al-Jazeera.net.
Adapun para revolusioner, maka kita berdoa kepada Allah agar mereka dimenangkan
dengan kemenangan yang dekat setelah mereka meledakan revolusi mereka pada tanggal
15/3/2011, dan semoga mereka dimenangkan dengan terbitnya naskah pertama dari buku
ini.
Adapun hal-hal penting yang diwujudkan oleh Arab Spring terhadap Hamas dan proyek
islaminya hingga saat ini adalah:
Pertama dalam dimensi kemanusiaan:
Bermulanya upaya penjebolan bagi blokade terhadap Gaza, pada tanggal 1/5/2011 AlJazeera.net merilis sebuah berita berjudul: “kekhawatiran Israel atas dibukanya gerbang
Rafah” di antara isinya adalah:
“mentri luar negri Mesir, Nabil Al-Arabi menjelaskan kepada Al-Jazeera bahwa gerbang
Rafah, antara Gaza dan Mesir, akan dibuka secara total untuk meringankan blokade yang
dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.”
Al-Arabi mengatakan: bahwa Mesir akan mengambil langkah-langkah penting dalam
membantu meringankan blokade terhadap Gaza dalam beberapa hari ke depan, ia juga
menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima gerbang rafah dalam kondisi tertutup.
Ia juga memprediksi akan terjadi perubahan kondisi yang mendasar di Gaza, seraya
menjelaskan bahwa penutupan gerbang Rafah adalah ‘’sesuatu yang menjijikan’’.
Kedua: dalam dimensi politik dan penyebaran:
Tunis adalah tempat lahirnya Arab Spring, Al-Jazeera.net memberi judul tentang
pengumuman pemilu dengan “pemilu hari ahad adalah kemenangan Partai Nahdah dan
runtuhnya pondasi sisa-sisa rezim”. Dan pada tanggal 28/10/2011 dan tanggal 24/12/2011
sebuah berita berjudul “Al-Jubali ditugaskan untuk membentuk pemerintahan Tunisia”,
sebagian isi beritanya adalah : “Presiden Tunisia yang baru Munsif Al-Marzuqi hari ini
menugaskan pemimpin umum partai Nahdah untuk membentuk pemerintahan.”
Dan di Maroko, Al-Jazeera.net pada tanggal 26/11/2011 merilis sebuah berita dengan judul
“partai keadilan memenangkan pemilu di Maroko “ dan berita lain dengan judul “Abdul Ilah
Bankiran” pada tanggal 14/12/2011, yang isinya : “Abdul Ilah Bankiran adalah presiden
Maroko saat ini, ia adalah ketua umum partai keadilan dan pembangunan Maroko sejak 20
Mei 2008, anggota parlemen Maroko dari kota Sala (dekat dengan ibukota Aribath) sejak 14
November 1997, menjabat selama 3 kali periode, 1997, 2002 dan 2007.
Raja Muhamad enam mengangkatnya sebagai presiden pada tanggal 29 November 2011,
setelah partainya menduduki posisi pertama dalam pemilu legislatif di Maroko pada tanggal
25 di bulan yang sama, dan sesuai dengan konstitusi baru yang diusulkan oleh raja Maroko,
yang kemudian diadopsi secara resmi setelah referendum pada Juni 2011, konstitusi itu
berbunyi bahwa Raja mesti mengangkat perdana mentri dari partai yang meraih suara
terbanyak pada pemilu legislatif.”
Terkait dengan Mesir yang merupakan big brother, situs yang sama merilis sebuah berita
pada tanggal 25/12/2011 dengan judul: “kenapa para aktivis Islam memenangkan pemilu di
Mesir? “isinya sebagai berikut:
“akan tetapi analisa komperehnsif terkait hasil dari tahap pertama dan kedua, baik dalam
tataran daftar yang akan terbentuk darinya dua pertiga anggota DPR ataupun dalam tataran
individu yang akan membentuk satu pertiga anggota DPR. Dan hasil dari itu semua
menjelaskan tentang keberhasilan besar yang diraih oleh para aktivis islam, dimana koalisi
partai kebebasan dan keadilan berhasil mengumpulkan 161 kursi yang merupakan setengah
dari dua tahapan berbanding 82 untuk partai Anur, 27 untuk partai Wafd, dan 23 bagi blok
Mesir yang terdiri dari tiga partai yaitu partai Tajam’u, para merdeka mesir dan mesir
demokrasi sosial.”
Dan sudah maklum bahwa semua nama partai, yang telah disebutkan di pembahasan di atas
yang beragam itu adalah wajah politik gerakan Ikhwan Al-Muslimin di berbagai negaranegara tersebut, dan juga termasuk di dalamnya adalah Hamas, dan itu telah penulis
jelaskan di dalam pembahasan (fase pertama: fase Makkiyah).
Adapun keuntungan yang didapat Hamas dengan naiknya gerakan Ikhwan, yaitu terdapat
pada sebuah judul artikel yang dirilis oleh Al-Jazeera.net pada tanggal 27/12/2011, yang
isinya sebagai berikut:
“Hamas melihat bahwa naiknya gerakan Ikhwan Al-muslimin di Mesir dan meluasnya
pengakuan internasional atasnya sebagai kekuatan politik yang memiliki pengaruh di
kawasan, akan ada efek yang menggembirakan bagi Hamas untuk keluar dari isolasi dan
blokade politik yang dilakukan oleh negara-negara Arab dan Barat terhadapnya.
Pemimpin Hamas Solah Al-Bardawil mengungkapkan keherananya, seraya menjelaskan
bahwa gerakan sebelumnya sudah mengumumkan di dalam ADART nya yang pertama pada
tahun 1988 bahwasanya ia adalah salah salah satu dari sayap Ikhwan Al-Muslimin.
Bardawil berpendapat bahwa Hamas akan mendapatkan manfaat dengan naiknya Ikhwan di
negara-negara Arab, dengan alasan bahwa hal itu akan menciptakan kesempatan yang
menggembirakan untuk bergerak dan keluar dari isolasi secara paksa yang dilakukan oleh
rezim-rezim arab di masa silam.
Terkait tentang kedudukan gerakan (Hamas) diantara berbagai gerakan yang menginduk
kepada Ikhwan Al-muslimin di kawasan, Bardawil berkata: “Hamas adalah gerakan yang
memiliki kedudukan yang tinggi, ia juga menambahkan bahwa harga yang telah dibayar oleh
Hamas untuk memperkuat fikrah dan memperkokoh gerakan di atas muka bumi adalah
yang kemudian membuka jalan bagi berbagai gerakan islam di negara-negara Arab untuk
mendapatkan kursi kepemimpinan di pemerintah, sebagaimana dikatakanya.”
Arab Spring telah mematahkan isolasi dan blokade politik yang mencekik gerakan Hamas
dan para pemimpinya, bahkan tidak hanya itu, Arab Spring telah mengembalikan berbagai
permasalahan ke tempat dan posisinya, dimanapun para pemimpin Hamas berada dan
kemanapun mereka pergi, selalu disambut dengan sambutan bak para pahlawan, yang
menunjukan kedudukan dan posisi gerakan, diantaranya adalah kunjungan perdana mentri
Ismail Haneya, dan penulis pilih berita-berita di bawah ini untuk menjelaskan tentang
kunjungan tersebut.
Judulnya “acara yang hangat untuk Haneya di Kairo”, yang dirilis oleh Al-Jazeera.net,
diantara isinya adalah:
“ Ahad sore Perdana Mentri pemerintahan Palestina yang digulingkan di Gaza sampai ke
Kairo, sebagai bentuk permulaan bagi kunjungan luar negri yang mencakup beberapa
negara Arab dan Islam, itu terjadi beberapa hari setelah kesepakatan berbagai faksi
Palestina yang digagas dan dimotori oleh Mesir untuk mengefektifkan sarana-sarana dalam
mewujudkan rekonsiliasi Palestina, kedatangan Haneya dari Gaza melalui gerbang Rafah,
lalu ia bertemu dengan beberapa pemimpin keamanan Mesir, sebagaimana juga bertemu
dengan para pemimpin intelijen Mesir, diantaranya adalah Brigadir Nadir Al-A’sar,
penanggung jawab bab Palestina di Intelijen.
Haneya juga bertemu dengan Khairat Syatir, wakil Mursyid jama’ah Ikhwan Al-Muslimin,
karena program-program kunjunganya di Kairo pada hari senin, termasuk di dalamnya
adalah bertemu dengan Mursyid IM, Muhamad Badi’e, sebagaimana disampaikan oleh
kajian kepalestinaan di Kairo, Ibrahim Adarawi kepada Al-Jazeera.net, ia juga menegaskan
bahwa Haneya akan bertemu dengan direktur intelijen Mesir, Brigadir Murad Muwafie dan
perdana Mentri Kamal Al-Janzuri dan Sekjen Liga Arab Nabil Al-Arabi.
Addarani juga menambahkan bahwa kunjungan Haneya ke Kairo dalam rangka
berkomunikasi dengan para pemimpin Mesir untuk membahas implementasi perjanjian
rekonsiliasi Palestina, disamping untuk membahas berbagai permasalahan lain, diantaranya
adalah isolasi dan blokade Israel atas Gaza.
Kunjungan Haneya meliputi Mesir, Sudan, Qatar, Bahrain, Tunis dan Turki. Para pemimpin di
pemerintahan Hamas yang digulingkan diwaktu silam berkata: kunjungan itu akan
membahas berbagai permasalahan rekonstruksi Gaza, pembangunan, pengangguran,
disamping juga perkembangan politik Palestina, khususnya rekonsiliasi, dan mereka melihat
bahwa kunjungan itu merupakan prolog untuk menjebol blokade politik atas Gaza.
Sebelumnya Haneya tidak pernah mengadakan kunjungan luar negri, keluar dari Gaza sejak
Hamas menguasai kondisi di Gaza pada bulan Juni.”
Pada tanggal 28/12/2011 Arisalah.net merilis sebuah berita sebagai berikut:
“Perdana Mentri Palestina Ismail Haneya sampai ke Ibu kota Sudan, Khortum pada selasa
sore, dimana ia disambut oleh Ibrahim Ahmad Umar, penasehat Presiden Sudan dan DR.
Kamal Abid mentri penerangan Sudan, dan beberapa pemimpin tingkat tinggi Sudan.”
Dan kita kembali ke Al-Jazeera.net dengan judul sambutan yang baik terhadap Haneya di
Parlemen Turki, pada tanggal 3/1/2012, yang isinya sebagai berikut:
“selasa, Perdana Mentri Palestina yang digulingkan Ismail Haneya disambut dengan hangat
di Ankara oleh para wakil rakyat dari partai penguasa AKP, di tengah kunjungan Haneya ke
Parlemen, ia juga bertemu dengan para pemimpin oposisi di asosiasi nasional Turki.
Dan para wakil rakyat dari AKP bertepuk tangan dengan hangat ketika Haneya masuk ke
gedung Parlemen, disamping itu Perdana Mentri Turki Erdogan di dalam pidatonya
mengapresiasi rekonsiliasi Palestina. Erdogan dan Haneya juga bersalaman di depan kamera
para fotografer.”
Adapun info Palestina pada tanggal 5/1/2012 merilis sebuah berita dengan judul: “di tengah
sambutan hangat secara resmi dan oleh publik, Haneya sampai ke Tunisia di dalam
kunjungan resminya. Ia kemudian bertemu dengan Presiden Tunisia”. Yang isinya sebagai
berikut:
“Perdana Mentri Ismail Haneya disambut dengan hangat secara resmi dan oleh publik di
ibukota Tunisia, pada Kamis (5/1) dimana yang ikut menyambutnya adalah perdana Mentri
Tunisia DR. Hamid Al-Jubali di bandara Tunisia dan beberapa mentri-mentrinya, dan juga
Presiden gerakan Nahdhah Tunisia.
Dua Perdana Mentri itu, Hars Syarief dan Haneyya, mengulas tentang stagnanya
perdamaian antara dua negara, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan khusus antara
keduanya, diikuti dengan sambutan dari Haneya terhadap ribuan massa yang berkumpul di
daerah Bandara, yang mengangkat gambar pendiri Hamas As-Syahid Ahmad Yasin, dan
bendera Palestina dan Tunisia, seraya mengucapkan yel-yel “rakyat menginginkan
pembebasan Palestina.”
Di akhir pembahasan ini penulis katakan: Allah berkehendak menjadikan permulaan revolusi
besar-besaran atas kondisi bangsa dan negara-negara Arab, sebagai kedudukan dan
kedalaman geografi yang strategis bagi Gaza; dimana Mesir adalah tetangga sebelah barat
Gaza, kemudian Libia, kemudian Tunisia, setelah sebelumnya rezim-rezim negara-negara
tersebut ikut serta dalam mengisolasi Gaza.
Sesungguhnya bertolaknya revolusi di tengah kondisi negara-negara Arab, dari posisi-posisi
geografis yang strategis dengan Gaza, itu menegaskan bahwa Gaza adalah pusat revolusi
tersebut dan juga penggerak utama bagi revolusi, yang minimalnya di dalam hati-hati rakyat
yang hidup.
Ketiga: perjanjian Hudaibiyah dan rekonsiliasi Palestina
Di dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam menyebutkan: perjanjian Hudaibiyah terjadi pada
akhir tahun ke enam (Hijriyah).
Dan kesepakatan faksi-faksi Palestina dalam mengefektifkan sarana-sarana implementasi
rekonsiliasi Palestina terjadi pada akhir tahun ke enam dari pemilu Palestina, walaupun
penandatanganan rekonsiliasi itu terjadi pada pertengahan tahun, akan tetapi
penandatanganan itu tidak dilaksanakan hingga tanggal 6/2/2012.
Berita yang dirilis oleh Al-Jazeera.net ini menjelaskan hal itu:
Doha mendeklarasikan bahwa berita terkait rekonsiliasi Palestina adalah berita paling
penting pada tanggal 6/2/2012, sebagian isinya adalah berikut:
“kesepakatan yang terjadi atas ri’ayah Amir Qatar Syeikh Hamad bin Khalifah Al Atsani,
berbunyi empat point:
Pertama: penegasan akan diteruskanya langkah-langkah dalam mengefektifan dan
mengembangkan PLO melalui rekonstruksi Majlis nasional Palestina, seiring dengan pemilu
presiden dan legislatif...
Kedua: membentuk pemerintahan nasional Palestina bersama, yang terdiri dari para
profesional mandiri yang dipimpin oleh Mahmud Abbas, yang fungsinya memudahkan
pemilu presiden dan legislatif dan memulai rekonstruksi Gaza...”
Dan dengan kembali ke perjanjian Hudaibiyah, Dr. Raghib Asirjani menulis sebuah artikel,
dengan judul “diplomat Quraisy dan lelaki merpati”: “dari sini Quraisy mengirim seorang
lelaki merpati (diplomat) yaitu Suhail Bin Amr, yang merupakan seseorang yang memiliki
kehidupan tenang di Mekkah, dan di dalam sejarah hidupnya tidak pernah sama sekali
bentrok dengan umat Islam, hal yang membuatnya bisa berunding dengan Umat Islam
secara tenang, dan itulah yang dikehendaki oleh Quraisy.”
Adapun Al-Jazeera.net pada tanggal 27/4/2011 merilis sebuah berita dengan judul:
“penandatangan kesepakatan pertama untuk rekonsiliasi Palestina”, diantara isinya adalah:
“pada hari ini telah ditandatangani paragraf pertama kesepakatan antara Fatah dan Hamas,
untuk melakukan rekonsiliasi, di sela pertemuan keduanya di Kairo dengan dorongan Mesir.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Musa Abu Marzuq, wakil kantor politik Hamas dan
aggota pusat Fattah, Azzam Ahmad, yang dihadiri oleh kepala intelijen Mesir, Brigadir
Murad Muwafi.”
Komentar: orang yang memperhatikan pertemuan-pertemuan antara dua gerakan itu, ia
akan memahami bahwa kepribadian Azzam Ahmad adalah yang paling mampu untuk
menyelesaikan tugas tersebut, dimana sejarah hidupnya seperti sejarah hidup Suhail Bin
Amr, tidak pernah sekalipun bentrok secara langsung dengan Hamas, dan itu membuatnya
mampu berunding dengan Hamas secara tenang.
Di dalam judul yang sama, Dr. Ragib Asirjani menulis: “kesepakatan seperti itu memiliki sisi
positif yang penting, yaitu setiap pihak dari kedua belah pihak yang melakukan perjanjian
diterima oleh pihak lainya, jika di sana ada sebuah kelompok dan bukan sebuah negara,
sedikit dan tidak banyak, kemudian terjadi perundingan dengan kelompok itu, maka ini
adalah sisi positif yang signifikan, itu karena perjanjian tersebut merupakan permulaan dari
sebuah pengakuan terhadap dirinya sebagai kekuatan yang diperhitungkan.
Dan maksud penulis saat ini adalah bahwa Quraisy tidak membutuhkan pengakuan
Rasulullah terhadapnya, itu karena Quraisy memiliki sejarah yang panjang, lebih dari 600
tahun, ia juga adalah kabilah yang disegani di Mekkah, di Jazirah Arab bahkan di seluruh
dunia saat itu, dan juga memiliki hubungan dengan beberapa negara di dunia.
Adapun Jama’ah umat Islam, tidak ada seorangpun yang mengakuinya, itu karena masih
baru berdiri dan lemah, dan ketika diakui oleh Quraisy maka itu merupakan sisi positif
terbesar dan tersignifikan dari perjanjian Hudaibiyah.”
Dan kami katakan: itu sesuai secara sempurna dengan kedua belah pihak rekonsiliasi
Palestina, Fatah adalah gerakan pertama yang berjuang sebagai gerakan terstruktur di
dalam sejarah Palestina modern, akan tetapi di dalam sejarahnya yang panjang Fatah
banyak melakukan konsesi-konsesi demi meraih pengakuan terhadap dirinya dari negaranegara Arab dan Internasional sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina. Dengan memakai
nama PLO, yang terdiri dari Fatah sebagai faksi terbesar, utama dan penguasa, sementara
faksi-faksi lainya lebih kecil porsi dan pengaruhnya terhadap kebijakan-kebijakan PLO,
Sementara Hamas tidak ada seorangpun yang mengakuinya, dan masih sebagai kekuatan
yang baru tumbuh dan butuh kepada rekonsiliasi untuk menjebol isolasi (blokade) politik
yang mencekiknya, dan penulis ingatkan lagi dengan bagian dari berita yang penulis nukil
dari Al-Jazeera.net di pembahasan sebelumnya, dengan judul “sebuah acara yang hangat
untuk Haneya di Kairo:
“Ahad sore Perdana Mentri pemerintahan Palestina yang digulingkan di Gaza sampai ke
Kairo, sebagai bentuk permulaan bagi kunjungan luar negri yang mencakup beberapa
negara Arab dan Islam, itu terjadi beberapa hari setelah kesepakatan berbagai faksi
Palestina yang digagas dan dimotori oleh Mesir untuk mengefektifkan sarana-sarana dalam
mewujudkan rekosiliasi Palestina.” Yang artinya bahwa kesepakatan untuk mengefektifkan
sarana-sarana dalam mewujudkan rekonsiliasi Palestina memudahkan Perdana mentri
Ismail Haneya untuk melakukan kunjungan-kunjungan itu.
Wasiat-wasiat dan kabar gembira untuk setiap kader Hamas
Di dalam tema yang sama Dr. Ragib Asirjani menulis: “ketika kedua belah pihak duduk untuk
berunding dan berdamai maka setiap pihak mesti melakukan konsesi atau beberapa konsesi
dari hak-haknya.
Dan hal yang seperti ini mesti dengan pemikiran dan perenungan yang mendalam dan
tenang, sehingga ketika hal seperti itu terjadi, misalnya antara umat Islam dan yang lainya,
maka kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dengan tabiat perundingan dan perdamaian
tersebut, dan juga kita benar-benar sadar tentang apa saja yang akan dikonsesikan oleh
umat Islam, kemudian kita mengesampingkan hal yang dikonsesikan tersebut. dan apa saja
yang mungkin dikonsesikan oleh mereka, dimana kita tidak boleh berdiam diri atas hal itu.
Dari sini tidak diragukan lagi bahwa Rasulullah di dalam perjanjian Hudaibiyah akan
menerima – dan itu tidak bisa dihindari- beberapa hal yang akan membuat umat Islam
bersedih hati, dan ini adalah hal yang mesti dilakukan, ketika kedua belah pihak yang setara
duduk dalam kursi perundingan, setiap pihak mesti melakukan konsesi, karena jika tidak,
maka dengan apakah perundingan dan perdamaian dilakukan?”
Penulis katakan kepada kalian wahai para kader Hamas: bahwa setiap perundingan, mesti
akan mengakibatkan berbagai konsesi dari sebagian yang telah kalian raih dan telah kalian
wujudkan bagi rakyat Palestina dan untuk kalian, khususnya di Gaza, dan penulis ingatkan
kepada kalian 3 sikap yang terjadi ketika perjanjian Hudaibiyah:
Sikap pertama: Umar bin Khattab dan Abu Bakar Ashidiq:
“ ketika perjanjian telah disepakati, Umar lalu menemui Abu Bakar dan berkata: wahai Abu
Bakar, bukankah ia (nabi) adalah utusan Allah? Abu Bakar menjawab: ya benar: Umar
berkata lagi: bukankah kita umat Islam? Abu Bakar menjawab: ya benar. Umar berkata lagi:
bukankah mereka orang-orang Musyrik? Abu Bakar menjawab: ya benar. Umar menjawab:
lalu kenapa kita memberikan kerendahan kepada agama kita? Abu Bakar menjawab: Wahai
Umar, iljim garjahu (jangan menyeleweng dari jalanya Nabi SAW, dan jangan memilih
sesuatu untuk dirimu kecuali apa yang telah ia pilihkan untukmu) karena sesungguhnya aku
bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah, lalu Umar menjawab: dan aku juga bersaksi bahwa ia
adalah utusan Allah”. Sirah Ibnu Hisyam.
Sikap kedua: Umar bin Khattab terhadap Rasulullah:
Di dalam riwayat kedua di dalam Sahihain: “bahwasanya Umar bin Khattab berkata: aku
mendatangi Rasulullah, lalu aku bertanya kepadanya: Bukankah Engkau benar seorang Nabi
Allâh ? Nabi menjawab, "Tentu. Aku (Umar) bertanya, " Bukankah kita di atas kebenaran
sementara musuh berada di atas kebatilan?" Beliau menjawab, "Tentu". Bukankah orangorang yang wafat dari kita di surga dan orang-orang yang mati dari mereka di neraka? Beliau
menjawab: “tentu”aku bertanya: bukankah engkau mengatakan kepada kami, bahwa kami
akan mendatangi Al-Bait (Ka’bah) dan kami akan thawaf di sana? Beliau menjawab”tentu,
tapi apakah aku mengabarimu bahwa engkau akan mendatanginya tahun ini? Aku
menjawab : tidak. Lalu Nabi bersabda: sesungguhnya engkau akan benar-benar
memasukinya dan thawaf di dalamnya. “ Mutafaq alaihi.
Umar berkata: sampai saat ini aku terus bersedekah, berpuasa, solat dan memerdekakan
budak, untuk mengganti kesalahan yang aku lakukan saat itu, karena aku takut akan celaka
karena perkataan yang aku katakan saat itu, dan sampai saat ini aku selalu berharap itu
tidak apa-apa”. Sirah Ibnu Hisyam.
Sikap ketiga: setelah perjanjian disepakati:
“setelah Rasulullah selesai dengan urusan perjanjian, beliau kemudian berkata kepada para
sahabatnya: bangunlah, lalu sembelihlah hewan sembelihan dan cukurlah rambut kalian,
dan demi Allah tidak ada seorangpun yang berdiri (diakibatkan oleh kerasnya goncangan
jiwa yang membuat mereka sedih karena ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyah) ,
bahkan hingga tiga kali Rasulullah mengatakan hal tersebut, dan ketika tidak ada
seorangpun yang berdiri, maka Rasulullah masuk dan menemui Ummu Salamah,
mengabarkan kepadanya tentang apa yang dilakukan oleh para sahabatnya, kemudian
Ummu Salamah berkata: wahai Rasulullah, sukakah engkau dengan hal itu? Keluarlah
kemudian jangan berbicara dengan siapapun sepatah katapun, kemudian engkau sembelih
hewan sembelihanmu, dan memanggil pencukur rambut untuk mencukur rambutmu. Maka
Rasulullahpun keluar, tidak berbicara dengan siapapun, hingga selesai melakukan hal-hal
tersebut; menyembelih hewan sembelihan dan memanggil tukang cukur untuk mencukur
rambutnya, dan ketika umat Islam melihat hal itu, maka merekapun berdiri dan
menyembelih hewan sembelihan, sebagian dari mereka mencukur rambut lainya, bahkan
hingga sebagian dari mereka hampir saja membunuh sebagian lainya, dikarenakan
kesedihan yang sangat mendalam. (mukhtasar Ibnu Katsir).
Pasukan kemudian kembali tanpa meraih penaklukan dan tanpa membawa kemenangan
(seperti yang dilihat oleh kebanyakan orang).
Para sahabat Nabi melihat segala permasalahan dari dzahirnya saja, dan itu adalah hal yang
wajar, akan tetapi makar dan rencana Allah adalah yang menentukan, dan di perjalanan
antara Mekkah dan Madinah, turunlah Surat Al-Fath, memberi kabar gembira kepada
Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya dari Umat Islam, bahwa kemenangan akan
diraih secara pasti, dan apa yang telah lalu (perjanjian Hudaibiyah) adalah sebuah
penaklukan dan kemenangan:
“ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.”
Dan maksud kemenangan yang nyata di ayat di atas adalah perjanjian Hudaibiyah,
sebagaimana dikatakan para mufasir, dan sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas: kami
mengganggap perjanjian Hudaibiyah adalah kemenangan.
Maka, tetap konsistenlah wahai para kader Hamas dengan perintah para qiyadah kalian,
karena bisa jadi Allah merencanakan bagi kalian kemenangan dan penaklukan yang kalian
inginkan, dan bisa saja hal itu dalam waktu yang sangat dekat.
Keempat: penaklukan Mekkah dan yang akan serupa denganya Insya Allah.
Penulis memprediksi bahwa di hari-hari dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa
mendatang, akan banyak yang serupa antara jalan Hamas dan umat Islam saat ini dalam
pembebasan Bait Al-Maqdis, dengan jalan Rasulullah dan para sahabatnya dalam
penaklukan Mekkah dan Bait Al-Maqdis. Sebagaimana terjadinya kemiripan sebelum itu
(dan mereka masuk ke dalam mesjid sebagaimana mereka memasukinya pada kali
pertama) dan kedekatan tanggal dan waktu sejarahnya sebagaimana terjadi kedekatan
sebelumnya, dan penulis ingatkan bahwa penulis menisbatkan tanggal dan waktu sejarah ke
pemilu Palestina dan menyerupakanya dengan tanggal dan waktu Hijrah Nabawiyah.
Dan sebenarnya banyak sekali peristiwa penting yang terjadi sebelum dan sesudah
penaklukan Mekkah, akan tetapi penulis membatasi hal itu pada pembahasan tentang fathu
(penaklukan) Makkah dan fathu (penaklukan) bait Al-Maqdis, karena hal itu adalah yang
paling penting dan merupakan pembahasan di masa mendatang, insya Allah.
Fathu Makkah:
Waktunya: tahun ke delapan Hijriyah.
Sebabnya: pelanggaran Quraisy atas perjanjian Hudaibiyah, yaitu dengan membantu
koalisinya Bani Bakar dengan senjata dan pasukan dalam memerangi Huza’ah yang
merupakan koalisi Rasulullah, maka kemudian menjadi kewajiban bagi Umat Islam untuk
menolong dan membantu koalisinya, yaitu Huza’ah.
Hasilnya:
Penaklukan Mekkah terjadi tanpa perang, terutama setelah Quraisy ketakutan dengan
kekuatan umat Islam yang jumlahnya melebihi 10 ribu pasukan.
Rasulullah lalu menghancurkan patung-patung, seraya mengulang-ulang: "Yang benar telah
datang dan yang bathil telah lenyap".
Dan dengan itu Quraisy dibebaskan, ketika Rasulullah berkata kepada mereka, sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi ketika memasuki Mekkah..maka Nabi berjalan
dan thawaf di Ka’bah, lalu solat dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim, kemudian
memegang kedua sisi pintu, dan berkata:
“wahai Quraisy bagaimanakah persangkaan kalian dan apa yang akan kalian katakan?
Mereka berkata: kami katakan dan kami menyangka bahwa engkau adalah saudara, anak
paman yang bijak, lembut dan penyayang. wahai Quraisy bagaimana persangkaan kalian dan
apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata: kami katakan dan kami menyangka bahwa
engkau adalah saudara, anak paman yang bijak, lembut dan penyayang. wahai Quraisy
bagaimana persangkaan kalian dan apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata: kami
katakan dan kami menyangka bahwa engkau adalah saudara, anak paman yang bijak,
lembut dan penyayang. Nabi lalu bersabda: aku berkata sebagaimana perkataan saudaraku
Yusuf “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni
(kalian), dan Dia adalah Maha penyayang di antara para Penyayang.” Diriwayatkan oleh
Athahawi fi syarh ma’ani Al-Atsar. No 5044 dengan sanad sahih.
Penaklukan kota Mekkah mengakhiri permusuhan antara Rasulullah dan umat Islam,
khususnya kaum muhajirin dari mereka di satu sisi, dengan Quraisy yang merupakan
keluarga dan sanak saudara mereka, dan penulis memprediksi bahwa akan terjadi satu
peristiwa di masa depan, waktunya pada tahun ke depalan setelah pemilu Palestina, dan
akan menyerupai peristiwa itu -yang mengakhiri perpecahan antara dua sisi dari negara dan
bangsa yang satu- Gaza dan Tepi Barat.
Kelima: Penaklukan Bait Al-Maqdis
Dan pembebasan Al-Quds pada tahun 2021 Insya Allah.
Penaklukan Bait Al-Maqdis:
Waktunya: pada tahun ke 15 H.
Sebabnya: berkesinambunganya para Khalifah Rasulullah dalam menyebarkan Islam setelah
wafatnya Rasulullah, dan target pertama mereka setelah Jazirah Arab adalah negri Syam,
khususnya Bait Al-Maqdis yang merupakan saudara kembar dari Mekkah dan Madinah.
Maka untuk tujuan itu dikirimlah pasukan dan dilakukanlah ekspansi-ekspansi, dan terlibat
di dalam banyak peperangan, yang terpenting adalah Perang Yarmuk, sebagai prolog
terbesar bagi penaklukan Bait Al-Maqdis.
Hasilnya: penaklukan Bait Al-Maqdis tanpa peperangan, akan tetapi orang-orang Nashrani
Al-Quds mensyaratkan bagi penyerahan kunci kota Al-Quds, agar pemimpin terbesar Umat
islam sendirilah yang menerimanya. Maka khalifah Rasulullah, Umar bin Khattab pun keluar
dari Madinah menuju ke kota yang disucikan, ia hanya ditemani oleh seorang pemuda
pembantunya, yang silih bergantian denganya menaiki keledai, dan ketika Umar sampai di
kota yang disucikan, para pendeta dengan cepat mengetahuinya, Umar seperti digambarkan
oleh peninggalan-peninggalan masa silam; berbahu dan berpostur tinggi, pakaian yang
ditambal, keizzahan yang tidak ada bandingnya terhadap agama yang meng-izzahkan
pemeluknya, maka merekapun menyerahkan kepadanya kunci kota, dan Umar kemudian
membuat perjanjian yang dikenal dengan Uhdah Umariyah.
Sebuah penaklukan yang besar, yang menyerupai dan menyamai penaklukan Rasulullah atas
Makkah.
Kebesaran dan keagungan peristiwa itu mendorong Muadzin Rasulullah untuk adzan,
walaupun ia setelah wafatnya Rasulullah berpuasa dari mengumandangkan adzan, dan
ketika sampai pada kalimat “ Asyhadu An La Ilaha Illa Allah wa anna Muhamadan Rasulullah.
Maka Bilal dan umat Islam meledak dalam tangisan, dimana mereka mengingat lagi kekasih
mereka, sayid Al-Isra dan penutup para Nabi.
Dan penulis memprediksikan bahwa penaklukan Al-Quds akan terjadi pada tahun 2021 atau
15 tahun setelah pemilu Palestina, dan kita akan memasuki Masjid Al-Aqsa sebagaimana
kita dahulu memasukinya di kali pertama, lalu kita akan memulai periode baru dan era baru
yaitu era kekhilafahan berdasarkan Manhaj Nubuwah, ibukotanya Al-Quds, dan batasan
wilayahnya adalah seluruh muka bumi, setelah kita menghancurkan apa saja yang telah
dibangun dan dikuasai oleh Israel dengan sehancur-hancurnya, dengan izin dan takdir Allah,
Insya Allah.
Urutan-urutan kejadian hingga
berkahirnya dunia
Apa yang akan kami sebutkan tentang urutan kejadian ini berdasarkan pemahaman kami
terhadap Surat Al-Isra, kemudian mengaitkan pemahaman tersebut dengan hadis-hadis,
seraya berijtihad dan bertawakal kepada Allah:
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan Sekiranya
kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami
jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Sebuah pertanyaan penting yang mungkin saja terlintas di benak pembaca ketika membaca
ayat ini, yaitu: apakah Bani Israil akan kembali melakukan kerusakan di muka bumi dan
menjajah kembali Al-Quds setelah ditaklukan Umat Islam?
Sudah penulis jelaskan di dalam pembahasan road map pembebasan tentang urutan
peristiwa hingga berdirinya khilafah berdasarkan pada manhaj kenabian, yang pusatnya
terletak di Bait Al-Maqdis, Insya Allah, akan tetapi apa yang akan terjadi setelah berdirinya
khilafah tersebut?
Rasulullah bersabda: makmurnya Bait Al-Maqdis adalah hancurnya Yatsrib, dan hancurnya
Yatsrib adalah waktu keluarnya malhamah (peristiwa-peristiwa besar), keluarnya malhamah
adalah waktu penaklukan Konstantinopel, dan penaklukan Konstantinopel adalah waktu
keluarnya Dajjal.” Diriwayatkan oleh Abu Daud, dan di hasankan oleh Albani di dalam sahih
abi daud 4294).
Mari kembali kita sebutkan kejadian-kejadian secara berurut sesuai dengan pemahaman
penulis dari sejak masa kenabian hingga munculnya Dajjal.
Rasulullah bersabda: “kalian akan mengalami masa kenabian yang berlanjut periodenya
sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu
setelah itu masa khilafah berdasarkan manhaj Nubuwah, masa itu berlanjut periodenya
sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu
setelah itu masa raja-raja yang menggigit, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan
kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu raja-raja
yang diktator, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa itu
diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa kekhilafahan sesuai manhaj
Nubuwah, lalu setelah itu Nabi diam)”
Dan ibukota Khilafah akan berada di:“ wahai Ibnu Hiwalah, jika engkau melihat khilafah
turun dan tegak di tanah yang disucikan maka sesungguhnya telah dekat masa penuh
dengan gempa, bencana dan hal-hal yang besar dan kiamat saat itu sudah dekat dengan
manusia sebagaimana dekatnya tanganku ini dengan kepalamu.’’
Dan setelah berdirinya khilafah di Bait Al-Maqdis, Rasulullah bersabda: “makmurnya Bait AlMaqdis adalah waktu hancurnya Yatsrib, dan hancurnya Yatsrib adalah waktu keluarnya
malhamah, keluarnya malhamah adalah waktu penaklukan Konstantinopel, dan penaklukan
Konstantinopel adalah waktu keluarnya Dajjal”.
Adapun malhamah, telah diriwayatkan oleh Muslim di dalam sahihnya, dari Abi Hurairah:
bahwasanya Rasulullah bersabda: “"Tidak akan terjadi kiamat hingga bangsa Romawi turun
ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, dan kemudian ada
sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Dan mereka adalah
sebaik-baik penduduk bumi ketika itu.
Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami dengan orangorang yang telah ditawan dari kami itu, kami akan bunuh mereka!
'Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian
memerangi saudara-saudara kami.'
Maka terjadilah peperangan antara kedua pasukan itu. Lalu sepertiga pasukan kalah dan
Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh
dan mereka adalah sebaik-baiknya para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi, Allah
memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa fitnah untuk
selamanya, kemudian mereka menaklukkan Kostantinopel.
Dan dikala mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan pedang-pedang
mereka sudah digantungkan di pohon zaitun, tiba-tiba syaitan berteriak kepada mereka
'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian,' dan mereka
pun berhamburan keluar, dan ternyata itu adalah kebohongan belaka.
dan ketika mereka mendatangi Syam, Dajjal pun muncul. Dan ketika mereka sedang
mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu
solat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam a.s, dan Isa mengimami mereka.
Dan apabila musuh Allah melihat Isa, nescaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang
mencair di dalam air, dan seandainya ia membiarkannya maka akan meleleh dan binasa
akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangan -maksudnya Isa Al-Masihlalu memperlihatkan kepada mereka darah yang berada di tombaknya."
Dabiq: adalah nama sebuah kampung bersejarah yang merupakan bagian dari Ikhtarin, yang
terletak di sebelah utara kota Alepo sejauh 45 km, dan dari perbatasan Turki sekitar 15 km.
Yang jelas dari hadis ini dan keterkaitanya dengan Surat Al-Isra, bahwasanya fase-fase dan
peristiwa-peristiwa itu saling terkait antara satu dengan yang lainya, akan tetapi bagi yang
merenungkanya akan menemukan bahwa fase-fase tersebut kadang dibatasi waktu yang
panjang, dan yang lainya dibatasi waktu yang sempit.
1. Mengaitkan hadis-hadis ini dengan surat Al-isra akan ditemukan kejelasan bahwa
Bait Al-Maqdis akan ditaklukan sebelum keluarnya Dajjal. Berada dibawah kekuasaan
Islam, bahkan akan Bait Al-Maqdis akan menjadi ibukotanya, adapun yang dimaksud
dengan kehancuran Yatsrib, Ibnu Katsir berkata di dalam Än-Nihayah: “maksudnya
bahwa bukan Madinah akan hancur secara total sebelum keluarnya Dajjal, karena itu
artinya akhir zaman, akan tetapi makmurnya bait Al-Maqdis adalah sebab bagi
hancurnya kota Nabi, dan sudah jelas terdapat di dalam hadis-hadis yang Sahih
bahwa Dajjal tidak bisa memasukinya. Dajjal dilarang memasukinya karena di pintupintunya terdapat malaikat yang berjaga dan ditangan mereka terdapat pedangpedang yang sudah terhunus.
2. Kekhilafahan terkahir ini, yang merupakan kekhilafahan berdasarkan kepada manhaj
kenabian, dimana setelah kekuasaanya mencakup semua tempat yang disentuh oleh
siang dan malam, dan setelah tidak ada satupun rumah di kota atau di kampung,
kecuali sudah dimasuki islam, sebagaimana ditegaskan oleh teks hadis ”Romawi
berkata: biarkan kami memerangi dan membunuh orang-orang yang ditawan dari
kalangan kami.” Orang-orang yang ditawan dari kalangan kami: maksudnya adalah
orang-orang Romawi yang keluar dari agama Romawi kemudian memeluk agama
Islam, dan dengan keislaman mereka kekuatan Romawi semakin melemah. Bukti
melemahnya kekuataan tersebut adalah sabda Nabi.” keluarnya malhamah adalah
waktunya penaklukan Konstantinopel” (lalu mereka menaklukan konstantinopel)
dan sudah diketahui bahwa Muhamad Al-fatih adalah orang yang menaklukan
Konstantinopel atau Istanbul, dan Istanbul saat ini mayoritas penduduknya adalah
muslim, dan yang saat ini memimpin Turki adalah AKP, yang berideologi islam. Oleh
karena itu akan datang waktu dimana Istanbul akan lepas dari kekuasaan Islam sekali
lagi.
3. Dan ketika kekuatan dan pengaruh Islam semakin surut maka kekuatan dan
pengaruh Romawi akan semakin menguat, dan Istanbul akan ada di bawah
kekuasaan mereka sekali lagi, bahkan pengaruh itu akan mencapai ke perbatasan
negri Syam sebelah utara; yaitu ke Dabiq, dekat Alepo, kota Suria.
4. Dan setelah peperangan melawan Romawi selesai atau malhamah yang sering
dibicarakan oleh para ulama, bahwa pemimpin umat Islam saat itu adalah Al-Mahdi.
Dimana umat Islam kembali dan mendapatkan giliran putaran meraih kejayaan,
kemudian mereka menuju konstantinopel dan menaklukanya kembali, dan tidak ada
yang bisa menahan umat islam kecuali kemuculan Dajjal
5. Menujunya Umat Islam setelah peperangan ke arah utara ke Istanbul untuk
kemudian menaklukanya kembali, yang jaraknya ratusan km dari Dabiq. Hal itu tidak
masuk akal jika Yahudi masih menjajah sebagian dari negri Syam, Yaitu Palestina,
yang itu artinya bahwa pembebasan Palestina sudah rampung sebelum itu.
Pemahaman ini dikuatkan oleh sebuah hadis lainya, yang diriwayatkan oleh Ahmad di dalam
Musnadnya (17443) dan hakim di dalam Mustadraknya (8581) :
dari Ustman bin Abul Ash, ia berkata: saya mendengar Rosululah bersabda: kaum muslimin
akan menguasai tiga wilayah, satu wilayah di pertemuan antara dua laut, kedua satu wilayah
di al hirah dan ketiga satu wilayah di syam. Manusia kemudian ketakutan sebanyak tiga kali.
kemudian Dajal akan muncul dan menistakan kehormatan manusia. Dajjal menyerang dari
arah timur. Wilayah yang pertama menahan Dajjal adalah yang berada di pertemuan antara
dua laut. Dan kemudian penduduknya terpecah menjadi tiga kelompok. kelompok pertama
berkata: kita lihat apa itu? kelompok kedua bergabung dengan orang orang badui, dan
kelompok ketiga bergabung ke wilayah setelahnya. Di belakang Dajjal ada tujuh puluh ribu
pasukan yang berselendang. kebanyakan pengikutnya adalah orang orang Yahudi dan kaum
wanita. kemudian Dajjal mendatangi daerah berikutnya, penduduknya pun terpecah
menjadi tiga kelompok. kelompok pertama berkata, kita lihat apa dia? kelompok kedua
bergabung dengan orang orang badui, dan kelompok ketiga bergabung dengan daerah
berikutnya di arah barat Syam. kaum muslimin kemudian bergabung ke aqabah afiq,
kemudian mereka mengembalakan ternaknya, lalu ternak yang di gembalakan oleh mereka
terkena musibah, yang hal itu sangat menyulitkan mereka, dan mereka ditimpa kelaparan
yang dahsyat serta kesulitan hidup yang melelahkan, sampai sampai salah seorang di antara
mereka membakar tali busurnya kemudian memakanya. ketika mereka dalam kondisi
demikian, tiba-tiba ada suara menyeru pada waktu menjelang subuh: hai sekalian manusia,
telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka
berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya suara itu adalah suara seseorang yang
kenyang. Kemudian Isa ibnu Maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka
berkata kepadanya: Wahai Ruh Allah! Majulah dan shalatlah. Jawab Isa: bagi umat ini
sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya. kemudian pemimpin mereka
maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian
mengambil tombaknya dan pergi mencari Dajjal. ketika Dajjal melihatnya, ia langsung lunglai
sebagaimana melelehnya peluru. kemudian ia menempatkan ujung tombaknya di
pertengahan dada Dajjal lalu membunuhnya, maka kalahlah pasukan Dajjal. Dan pada saat
itu tidak apapun yang melindungi seorangpun dari mereka, bahkan pohon akan berkata
kepada orang mukmin: hai mukmin! ini ada orang kafir. dan batu juga berkata: hai mukmin!
ini ada orang kafir.
Hadis ini menegaskan pendapat kami sebelumnya bahwa:
1. Akan mengkerutnya pengaruh umat Islam di zaman ketika Dajjal keluar ke tiga kota
sebagaimana di sebutkan di dalam hadis di atas
2. Salah satu dari tiga kota yang ada di bawah kekuasaan dan pengaruh umat Islam
adalah negri Syam, dan Palestina adalah bagian dari Syam
Dan hadis di atas menentukanya di sebelah barat negri Syam, dan Palestina terletak di
bagian sebelah barat dari negri Syam, yang itu artinya bahwa saat itu Palestina sudah bebas
dan merdeka dari penjajahan Yahudi, Walahu A’lam.
Siapa saja pengikut terpenting Dajjal?
Hadis di atas menjelaskan bahwa “pengikut terbanyaknya adalah Yahudi dan wanita.”
diriwayatkan oleh Muslim dari Rasulullah: “Dajjal diikuti oleh 70 ribu Yahudi Esfahan,
mereka memakai selendang”
Syeikh Muhamad Al-Arifi di dalam bukunya mengomentari hadis ini dari Imam Muslim, ia
berkata: Esfahan adalah kota di Iran, terletak di tengah-tengah Iran, dan saat ini dihuni oleh,
menurut sumber resmi; 25-30 ribu Yahudi.” akan tetapi sampai saat ini kita belum
mengetahui berapa diantara mereka yang memakai selendang.
Adapun Surat Al-Isra telah menunjuki hal itu:
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan Sekiranya
kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami
jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Maka kembalinya Bani Israil yang terkahir adalah bersama raja mereka, sang penyelamat
yang sebelah matanya buta, yaitu Dajjal, lalu mereka membuat kerusakan di muka bumi dan
menguasai kembali kota Al-Quds, lalu Allah mengirim Nabi Isa yang kemudian membunuh
Dajjal di bab Al-lud, diriwayatkan oleh Muslim di dalam sahihnya tentang apa yang akan
terjadi kepada Dajjal : “Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah
timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan
za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat, bila ia
menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran
seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh
bau nafasnya tercium sejauh mata memandang. Isa kemudian mencari Dajjal hingga
menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya.”
Syeikh Muhamad Arifi menukil sebuah teks Talmud didalam bukunya akhir dunia yang
menegaskan akan kembalinya Yahudi bersama Al-Masih Dajjal setelah Allah mengangkat
khilafah Rasyidah, teksnya adalah: “akan tetapi Al-Masih tidak akan datang kecuali setelah
tiadanya (runtuhnya) kekuasaan orang-orang jahat.” Teks lengkapnya adalah: “ ketika AlMasih datang, maka bumi akan melemparkan fathir, baju-baju dari bulu domba dan gandum
yang bijinya seberat kilawi, di waktu itu, kekuasaan kembali ke tangan Yahudi dan semua
umat menjadi pembantu Al-Masih dan tunduk kepadanya, di saat itu setiap Yahudi akan
memiliki 2800 budak yang akan melayaninya, 310 dunia di bawah kekuasaanya, namun AlMasih tidak akan datang kecuali setelah tiadanya (runtuhnya) kekuasaan orang-orang jahat,
dan terwujudlah yang ketika itu ditunggu-tunggu oleh umat Yahudi, yaitu kedatangan Israel,
dan umat itu akan berkuasa atas umat-umat yang lain ketika ia datang.”
Kemudian terjadi peperangan antara umat islam dengan pengikut Dajjal dari kalangan
orang-orang kafir dan Yahudi, tapi peperangan itu kemudian dimenangkan oleh umat islam,
diriwayatkan oleh Ahmad di dalam hadis yang disebutkan oleh Utsman bin Al-Ash : “ Isa
kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal. ketika dajjal melihatnya, ia
langsung lunglai sebagaimana melelehnya peluru. kemudian ia menempatkan ujung
tombaknya di pertengahan dada Dajjal lalu membunuhnya, maka kalahlah pasukan dajjal.
Dan pada saat itu tidak ada apapun yang menjadi pelindung seorangpun dari mereka,
bahkan pohon akan berkata kepada orang mukmin: hai mukminin! ini ada orang kafir. dan
batu juga berkata: hai mukminin! ini ada orang kafir.”
Hadis yang senada diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Sahihnya dari Abi Hurairah,
bahwasanya Rasulullah bersabda: “ kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi
Yahudi, hingga batu yang ada Yahudi dibelakangnya ikut bicara: wahai Muslim ini di
belakangku ada yahudi, bunuhlah ia.”
Diriwayatkan juga oleh Bukhari dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “aku mendengar
Rasulullah bersabda: “kalian akan memerangi Yahudi, hingga kalian menguasai mereka, lalu
batu berbicara: “wahai Muslim ini yahudi dibelakangku, bunuhlah dia.”
Darinya juga, dari Rasulullah bersabda: “sungguh kalian akan memerangi Yahudi, dan
sungguh kalian akan benar-benar membunuh mereka, hingga batu berbicara: wahai muslim,
ini Yahudi, kemarilah dan bunuhlah dia.” diriwayatkan oleh Muslim.
Darinya juga; bahwasanya Rasulullah bersabda: kalian akan memerangi Yahudi, lalu kalian
akan menguasai mereka, hingga batu berbicara: wahai muslim, ini yahudi dibelakangku,
bunuhlah dia.”diriwayatkan oleh Turmudzi.
Adapun tentang peristiwa-peristiwa terjadinya kiamat, akan kami sempurnakan
pembahasanya dengan sebuah hadis dari sahih Muslim, yang sebagianya adalah sebagai
berikut:
“dari Nuwas bin Samán, ia berkata:
Di suatu pagi Rasulullah menyebutkan tentang Dajjal, ia memelankan dan meninggikan
suaranya, sehingga kami menyangka bahwa Dajjal sedang berada di sekeliling pohon kurma,
dan ketika kami mendekatinya, Rasulullah bertanya: ada apa dengan kalian? Kami berkata:
wahai Rasulullah, engkau menyebutkan tentang Dajjal, engkau memelankan dan
mengeraskan suara, hingga kami menyangka ia ada di sekeliling pohon korma. Lalu
Rasulullah bersabda: bukan Dajjal yang aku takutkan ada pada kalian, karena ketika ia
keluar, dan aku masih ada di antara kalian, maka aku akan menjadi pelindung kalian darinya,
dan ketika ia keluar dan aku sudah tidak berada di antara kalian, maka setiap orang adalah
pelindung bagi dirinya sendiri, Allah adalah penggantiku pada setiap muslim sepeninggalku,
Ia adalah pemuda yang matanya redup, mirip dengan Abdul Uzza bin Qutn, barangsiapa
diantara kalian bertemu denganya maka bacakan padanya permulaan surat Al-Kahfi, ia
keluar dari tempat antara Syam dan Irak, kemudian membuat kerusakan di kanan dan di kiri,
wahai hamba Allah tetaplah teguh, kemudian kami bertanya: wahai Rasulullah berapa lama
ia akan menetap di muka bumi? Ia menjawab: 40 hari, seharinya seperti setahun, sehari
berikutnya seperti sebulan, sehari berikutnya seperti satu jum’at, dan sisanya seperti harihari biasa, kami bertanya lagi: wahai Rasulullah yang sehari seperti setahun apakah cukup
sholat seperti sehari biasanya? Ia menjawab: tidak, akan tetapi perkirakanlah waktunya,
kami bertanya lagi: seberapa cepat ia di bumi? Ia berkata: seperti hujan yang ditiup angin
kencang, dimana ia mendatangi satu kaum lalu kaum itu mengimaninya dan menerimanya,
ketika ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka hujanpun turun, dan bumi
untuk tumbuh maka tumbuhlah, hewan gembalaan mereka kembali dari bebukitan dalam
kondisi susu-susu penuh dan dagingnya gemuk, kemudian ia mendatangi satu kaum dan
menyeru mereka, tapi mereka menolaknya, maka ia berpaling dari mereka, dan berdoa
supaya fakir, maka kemudian mereka tidak memiliki sesuatupun dari harta mereka,
kemudian ia melewati sarang lebah dan berkata: keluarkanlah persimpanan kalian, maka
keluarlah persimpanan lebah itu dan mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah yang
mengikuti ratunya, kemudian ia memanggil seorang lelaki gemuk dan masih muda, lalu
menusuknya dengan pedang, dan kemudian kedua kakinya dipotong menjadi dua, dan
Dajjal lalu menyerunya dan lelaki itupun menerimanya dan Dajjal pun tertawa melihat hal
itu, dan dikala Dajjal dalam kondisi seperti itu; maka Allah mengutus Al-Masih bin Maryam,
ia turun dari sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang
dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap-sayap dua
malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun
bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan
mati. Sungguh bau nafasnya tercium sejauh mata memandang. Isa kemudian mencari Dajjal
hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya, kemudian Isa bin Maryam didatangi
oleh satu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal, Isa kemudian mengusap wajah
mereka dan memberitahukan derajat mereka di surga, dan ketika Isa sedang seperti itu,
Allah kemudian berfirman kepadanya: sesungguhnya Aku telah keluarkan hamba-hamba Ku,
tidak ada yang bisa memerangi mereka, maka giringlah hamba Ku ke bukit Thur dan jadikan
mereka sebagai tameng, lalu Allah mengutus Ya’juz dan Ma’juz dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi, yang pertama-tama dari mereka kemudian melewati
danau Tiberias dan meminum semua air yang ada di dalmnya dan yang terakhir dari mereka
melewati danau tersebut lalu berkata: sebelumnya di danau ini ada airnya, lalu kemudian
Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya dikepung, dan Ya’juz dan Ma’juz mengepung Nabi
Isa dan sahabatnya tanpa makanan dan minuman hingga kepala banteng bagi mereka itu
lebih baik di banding 100 dinar milik kalian hari ini, lalu nabiyullah Isa dan para sahabatnya
berharap kepada Allah, maka Allah kemudian mengirimkan kepada Yajuz dan Majuz ulat di
leher mereka dan seketika mereka semuanya menjadi mayat yang bergelimpangan,
kemudian Nabi Isa dan sahabatnya turun ke tempat mereka, maka tidak ada satu jengkalpun
dari tempat itu kecuali di penuhi oleh mayat dan bau busuk mereka, maka Nabiyullah Isa
dan sahabatnya berharap kepada Allah agar dijauhkan dari tempat itu, dan Allah lalu
mengirim kepada mereka burung seperti leher onta khurasan, lalu burung itu membawa
mayat-mayat tersebut dan melemparkanya ke tempat yang jauh, lalu Allah menurunkan
hujan, tidak ada satupun tempat di kampung atau di desa kecuali disiram, hingga bekasnya
menjadi bersih seperti cermin, kemudian dikatakan kepada bumi: tumbuhkanlah buahbuahanmu dan keluarkanlah keberkahanmu, dan di hari itu sekelompok orang tersebut
memakan buah ruman dan berlindung di bawahnya, dan diberkahi dengan air susu, hingga
onta yang baru melahirkan, air susunya bisa mencukupi orang banyak, dan sapi yang baru
melahirkan air susunya bisa mencukupi satu kabilah, dan kambing yang baru melahirkan air
susunya mencukupi sekumpulan orang yang terdiri dari kerabat-kerabat, dan ketika mereka
sedang seperti itu, Allah lalu mengirim angin yang sejuk dan melewati ketiak-ketika mereka,
lalu nyawa setiap mukmin dan muslim dicabut, sehingga yang tersisa adalah orang-orang
yang buruk; mereka menggauli wanita-wanita mereka secara terang-terangan seperti
keledai yang menggauli betina-betinanya, dan kepada merekalah kiamat di timpakan dan
terjadi.”
Apa kesimpulan dari penjelasan di atas?
Pendapat kami tentang urutan secara waktu dari peristiwa-peristiwa itu berdasarkan
kepada ayat-ayat dari Surat Al-isra dan hadis-hadis nabi, untuk menjelaskan bahwa saat ini
kita berada di masa kerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani Israel, dan akhir dari
kerusakan itu tidak terkait dengan kehadiran Al-Mahdi, Dajjal dan Isa bin Maryam, dan
bahwa kiamat tidaklah sangat dekat, kecuali dengan makna yang sangat relatif, atau
kejadianya pada waktu yang tersisa diukur oleh umur dunia, dan juga kemunculanya tidak
terkait dengan lenyapnya penjajahan dari Palestina, Walahu A’lam.
Yang menguatkan pendapat itu adalah bahwa masih sangat banyak ciri-ciri kiamat kecil yang
belum muncul, dan Syeikh Muhamad Al-Arifi sudah menghitung di dalam bukunya akhir
dunia, ada sekitar 131 ciri dari ciri-ciri kiamat kecil yang belum terjadi sama sekali.
Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqar menyebutkan di dalam bukunya “kiamat kecil” sebagian
dari ciri-cirinya yang belum terjadi, dan kami nukilkan disini pendapatnya tersebut:
“dengan itu jelas bahwa ada 9 ciri dari kiamat kecil yang belum muncul hingga saat ini, dan
jelas bahwa apa yang sering diulang dan dikatakan oleh kebanyakan orang, bahwa ciri-ciri
kiamat kecil semuanya sudah muncul, dan yang tersisa hanya kemunculan ‘’Al-Mahdi’’
adalah sebuah pendapat yang benar-benar salah. Walahu A’lam.”
Perintah-perintah dalam surat Al-Isra,
yang membentuk seorang prajurit
kebangkitan rabbani yang kedua.
Bab ini adalah bagian terpenting dari buku ini, karena ia adalah saripati aplikatifnya, dan
rencana manhaji dalam merumuskan serta meretas jalan menuju kepada perwujudan janji
Allah. Di dalam bab ini kita akan membahas tentang jalan aplikatif praktis untuk membentuk
prajurit kebangkitan rabbani yang kedua, melalui ayat-ayat dan perintah-perintah dalam
surat Al-Isra.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa ketidakmampuanmu untuk ribath bersama orang-orang
yang sedang ribath (berjaga di parit-parit jihad), dikarenakan engaku berada di luar tanah
isra. Akan tetapi itu tidak menghalangimu tergabung di dalam kafilah kebangkitan rabbani
kedua terhadap para perusak Yahudi. Dan administrasi pertama untuk mendaftarkan diri ke
dalam kafilah tersebut adalah: niat yang jujur, dan tekad yang membara.
Ketahuilah wahai saudaraku, umat Islam saat ini akan memasuki perputaran (fase)
persiapan, pembentukan, dan penyiapan untuk menghadapi perang penaklukan Al-Quds
dan seluruh Palestina, jika engkau ingin mendaftar dalam fase ini, maka kemarilah dan
bacalah bab ini. Bab yang diinspirasi dari surat Al-Isra ini akan menyiapkanmu menjadi salah
satu prajurit kebangkitan itu. Bahkan ketika engkau bersungguh-sungguh, itu akan
menjadikan menjadikanmu salah satu dari panglimanya. Dengan itu engkau meraup pahala
yang besar di sisi Allah, dan meraih kedudukan yang tinggi karena ikut terlibat dan
berkontribusi dalam pasukan penaklukan Al-Aqsa....sesungguhnya orang-orang kafir melihat
hal tersebut sebagai sesuatu yang masih jauh, tapi kita melihatnya sudah dekat, atas izin
Allah.
Di bab ini juga kami akan menambahkan ayat-ayat yang berbicara tentang Al-Quran, agar
kita benar-benar menyadari pentingnya Al-Quran dalam perang ini dan di dalam kehidupan
umat Islam. Itulah karenanya kami jadikan bab pertama dari buku ini berjudul ( Al-Quran
adalah konstitusi kita) dan kami khususkan pembahasan terkait Al-Quran dan peranya
dalam kebangkitan Umat.
Kami akan tutup bab ini dengan menghadirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan
utama dalam perseteruan Yahudi-Palestina (Al-Quds, perbatasan dan para pengungsi) yang
diambil dari surat Al-Isra.
Ayat-ayat perintah berdasarkan urutanya di dalam surat Al-Isra
Kita bisa membagi perintah-perintah tersebut, sesuai dengan urutanya di dalam surat,
kepada enam fase, dan dengan diimplementasikanya perintah-perintah di setiap fase
tersebut, maka seorang muslim akan naik ke fase berikutnya, hingga mencapai
kesempurnaan ubudiyah kepada Allah, dimana kala itu akan membuatnya berhak ditolong
oleh Allah dan layak dijadikan khalifah di atas muka bumi.
Fase pertama:
"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku”
“janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi
tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).”
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia”.
“dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil".
“dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros”.
“dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu
harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas”.
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”.
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang
akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar”.
“dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. dan suatu jalan yang buruk”.
“dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli
waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan”.
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya”.
“dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca
yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya”.
“dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung”.
“semua itu kejahatannya Amat dibenci di sisi Tuhanmu”.
“Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu
Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke
dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”.
Ayat-ayat perintah dan larangan ini adalah batasan minimal yang wajib dilakukan oleh
seorang muslim, sehingga dengan itu ia bisa menjaga dirinya dan masyarakat di sekitarnya
dari kekacauan dan kehancuran, dan sudah kami sebutkan dipembahasan sebelumnya
tentang kondisi Barat....dan bagaimana Barat sedang menapaki jalan menuju kehancuranya,
dikarenakan melanggar larangan-larangan tersebut.
Fase kedua: fase hamba Allah (‫(قل لعبادي‬
"dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan
yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".
“dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”.
Pada fase ini Allah mengangkat derajat umat Islam dengan disematkanya gelar “hambaku”
kepada mereka.
Fase ketiga: fase pemilihan dan pemilahan kebangkitan oleh Allah (‫)عسي ان يبعثك ةبك‬
“dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Terpuji”.
Maka barangsiapa yang melaksanakan perintah-perintah di fase sebelumnya hingga
mencapai ke fase ini, maka Allah akan memasukanya ke dalam barisan “kebangkitan yang
kedua oleh Allah’’ untuk menghabisi para perusak dari kalangan Bani Israel sebagaimana
firman Allah:
“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu,
Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu
mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana”.
Fase keempat: fase deklarasi izin kebangkitan, dengan doa ‫)واجعل لي من لدنك سلطانا نصيةا‬
mengharap kemenangan
“dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau
kekuasaan yang menolong”.
Fase kelima: fase kemenangan bagi orang-orang yang diangkat oleh Allah ( ‫قل جاء الحق وزهق‬
‫ )الباطل‬dan pembentukan negara wasatiyah (‫)وال تجهة بصالتك وال ترخافت بها وابتغ بين ذلك سبيال‬
“dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”.
“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah
jalan tengah di antara kedua itu".
Fase keenam : fase mengagungkan, memuji dan bersyukur kepada Allah atas kejayaan
yang dianugrahkan-Nya, Ia adalah Maha Pemberi yang menganugrahkan kekuasaan,
Maha Penolong atas hamba-Nya, dan dengan syukur maka nikmat itu akan tetap:
“dan Katakanlah: "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai
sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan
agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”.
Klasifikasi dan penjelasan ayat-ayat perintah dalam surat Al-Isra
Di pembahasan ini kita akan mengklasifikasikan ayat-ayat perintah dalam surat Al-Isra sesuai
dengan temanya, dan juga akan kami sertakan penjelasan bagi ayat-ayat tersebut, dengan
harapan para pembaca bisa mengambil manfaat darinya, terutama mereka yang
menguatkan niat, tekad serta menyingsingkan lengan baju untuk menjadi bagian dari
pasukan kebangkitan kedua oleh Allah terhadap orang-orang Yahudi.
Pertama: perintah-perintah bangunan aqidah
"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku”.
Sayid Qutub berkata di dalam tafsir Dzilalnya:
“dinyatakan bahwa tujuan utama dari diberikanya Al-Kitab kepada Musa adalah:
“sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong
selain Aku.”
Maka mereka tidak menyandarkan diri kecuali kepada Allah semata, tidak memberikan
harapan kecuali kepada Allah semata, hal itulah yang disebut dengan petunjuk, serta itulah
yang disebut dengan keimanan, maka tidak mendapat petunjuk dan tidak beriman
seseorang yang menjadikan selain Allah sebagai penolongnya.”
“Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi
tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)”.
Pengarang Dzilal berkata:
“itu adalah larangan melakukan syirik dan peringatan akan akibatnya. Perintahnya bersifat
umum, akan tetapi ditujukan kepada setiap individu, agar setiap individu tersebut merasa
bahwa perintah itu adalah perintah khusus untuk dirinya dan datang hanya kepadanya.
Keyakinan adalah masalah individual, dan setiap individu akan dimintai pertanggung
jawaban tentangnya.”
“dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia”.
Sayid Qutub berkata:
“ini adalah perintah agar mengesakan Allah, setelah larangan menyekutukanya. Satu
perintah dalam bentuk ketetapan, maka ia adalah perintah yang pasti, seperti kepastian
ketetapan Allah. Kata ‘qada ‘ melepaskan penekanan dari kata perintah dan disematkan ke
sisi pembatasan, yang bermakna menafikan dan mengecualikan
“kamu jangan menyembah selain Dia”
Dari redaksinya tampak dilingkupi oleh suasana penekanan
“Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu
Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke
dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”.
Sayid Qutb berkata:
“perintah-perintah dan larangan-larangan ditutup sebagaimana dimulai dengan cara
diikatkan pada Allah, akidah tauhid, peringatan akan syirik, dan penjelasan bahwa semua itu
adalah sebagian hikmah yang dirahkan Al-Quran dan diturunkan kepada Rasul. “Itulah
sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu Mengadakan
Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka
dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”. Terdapat kemiripan antara
pembuka dan penutupnya. Sehingga dengan itu antara keduanya terikat erat, dan
tersambung dengan kaidah utama yang dijadikan sebagai pondasi kehidupan oleh Islam,
yaitu pondasi tauhid dan penyembahan hanya kepada Allah.”
Kedua: perintah-perintah untuk menepati dan menetapi kewajiban
“dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.
“dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil".
Sayid qutb berkata:
“ketika dasar sudah diletakan dan pondasi sudah ditegakan, maka setelah itu dilanjut
dengan kewajiban-kewajiban individu dan sosial, di dalam jiwa terdapat pondasi akidah
terhadap Allah yang Maha Esa, yang kemudian mentauhidkan motif, orientasi dari setiap
kewajiban dan amal perbuatan.
Ikatan pertama setelah ikatan akidah adalah ikatan keluarga, maka tidak heran Allah
mengikatkan redaksi berbakti kepada kedua orang tua dengan ibadah kepada Allah, dan
sebagai penegasan dan deklarasi akan bernilainya berbakti kepada kedua orangtua di sisi
Allah.”
“dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros”.
Syeikh Sya’rawi berkata di dalam tafsirnya:
‘orang miskin’ adalah; ia yang memiliki harta benda dan juga uang, akan tetapi itu tidak
mencukupinya, adapun ‘orang fakir’ adalah; ia yang tidak memiliki apa-apa, dan sebagian
orang kadang terbalik dalam mengartikanya. Dan pemahaman seperti itu adalah salah.
‘Ibnu sabil’: sabil adalah jalan.
‘Ibnu sabil’ jika ia meminta bantuan, janganlah engkau korek-korek kondisi sebenarnya dari
dirinya, karena ia memiliki hak dan kewajiban yang mesti engkau tunaikan, maka jangan
letakan ia dalam situasi terhina dan segan.”
Sayid qutub berkata:
“Al-Quran menjadikan bagi keluarga-keluarga terdekat, orang miskin dan ibnu sabil hak
infak yang mengikat di leher yang mesti ditunaikan. Dan itu bukan kebaikan yang diberikan
seseorang kepadanya, akan tetapi itu adalah hak yang diwajibkan oleh Allah, yang diikatkan
dengan ibadah dan tauhid kepada-Nya. Hak yang mesti dibayarkan oleh mukalif untuk
membebaskan dirinya dari kewajiban. Dan sebagai cara untuk menyampaikan dan mengikat
kasih sayang antara dirinya dan orang yang ia beri. Walaupun sebenarnya ia menunaikan
apa yang menjadi kewajibanya terhadap Allah.”
“dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu
harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas.
Sayid Qutub berkata:
“jika seseorang tidak memiliki sesuatu untuk menunaikan kewajibanya kepada keluargakeluarga dekat, orang-orang miskin dan ibnu sabil, serta malu untuk menemui mereka, lalu
ia mengharap kepada Allah agar dikarunia rizki dan juga mereka dianugrahi rizki, maka
hendaklah ia menjanjikan kepada mereka pada masa dimana ia memilikinya, dan hendaklah
ia berkata kepada mereka dengan perkataan yang lembut, jangan membuat dada mereka
sesak, serta tidak diam saja dan membiarkan mereka merasa tertekan karena sikap
diamnya, karena di dalam perkataan yang baik dan lembut ada ganti, harapan dan basa
basi.”
Ketiga: perintah-perintah untuk menjaga moral dan finansial masyarakat
“dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”.
Syeikh Sya’rawi berkata di dalam tafsirnya:
“tabdzir adalah sikap boros (israf), yang diambil dari kata badzar, Allah lebih memilih kata
tabdzir daripada boros (israf), karena tabdzir artinya adalah membuang uang bukan pada
tempatnya yang tepat. Berinfak tanpa ada kontrol dan tanpa diukur; yaitu sangat dermawan
terhadap sesuatu yang tidak semestinya, dan pelit pada sesuatu yang lebih penting dan
tempat yang semestinya.”
“dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”.
Sayid Qutub berkata:
“Keseimbangan adalah kaidah (dasar) utama dalam manhaj Islam, dan guluw (berlebihan)
dan melewati batas merusak keseimbangan.”
“dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang
akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar”.
Syeikh Sya’rawi berkata:
“sangat jelas sekali keterikatan ayat ini dengan ayat sebelumnya, karena tema pembicaraan
di ayat ini adalah masih terkait rizki, dan Allah memberikan peringatan kepada kita:
“hendaklah kalian menjauhi dan jangan masuk ke dalam masalah rizki dengan hitunganhitungan kalian, karena yang menciptakan kalian bukanlah kalian, serta bukan kalian juga
yang menciptakan anak-anak dan keturunan kalian.”
“dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. dan suatu jalan yang buruk”.
Syeikh Sya’rawi berkata dalam tafsirnya:
“Setelah Allah berbicara tentang hal-hal yang menjaga keturunan dan mempertahankan
kekhilafahan di muka bumi, maka setelah itu Allah hendak memelihara keturunan tersebut
dari kerusakan serta hendak menyiapkan bagi mereka kehidupan yang terhormat. Allah
maha Mengetahui tabiat ciptaanya, dan Tahu apa yang terbersit dan melintas di dalam
perasaan dan jiwanya. Maka Allah tidak hanya mengharamkan zina, akan tetapi juga
mengharamkan semua hal yang akan mendekatkan kepadanya, bermula dari pandangan,
karena itu kita memahami kenapa Allah mengatakan “ janganlah kamu mendekati zina.”
Bukan “jangan berzina”. karena perbuatan zina ada prolog-prolognya. Maka hendaklah
engkau hati-hati dalam mendekati prolog-prolog itu. Karena barangsiapa mengembala di
dekat tempat terlarang, akan mudah baginya terjatuh ke tempat tersebut, lalu Allah berkata
“ itu adalah perbuatan yang keji”
‘kata fahisyah berarti: sesuatu yang sangat buruk
kemudian Allah melanjutkan ‘dan suatu jalan yang buruk’
‘Sabil’ adalah jalan yang mengantarkan pada tujuan, dan tujuan hidup kita adalah menjadi
khalifah di muka bumi, Allah menciptakan kita untuk memakmurkan bumi, berusaha di bumi
demi kebahagiaan kita bersama, dan mengusahakan kebaikan bersama dan bagi sesama.
Dan ketika manusia tersesat serta melenceng dari garis yang telah ditetapkan Rabbnya,
maka manusia telah menghancurkan kekhilafahan itu. Membuat dunia dalam kesengsaraan.
Dan apa yang kita saksikan saat ini di sebuah negara yang rusak dan bobrok, dan kemudian
merembet ke negara-negara islam berupa kegelisahan dan ketakutan, membuat kita
meyakini bahwa zina benar-benar jalan yang buruk, yang akan menghancurkan
keselamatan, keamaan dan kebahagiaan masyarakat”.
“dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli
waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan”.
Sayid Qutub berkata:
“antara membunuh anak-anak dan zina terdapat keterikatan dan keterkaitan, itulah
karenanya larangan untuk berzina berada di tengah-tengah larangan membunuh anak-anak
dan jiwa manusia.
Islam adalah agama kehidupan dan perdamaian, membunuh jiwa dimata islam adalah dosa
besar setelah syirik kepada Allah. Allah adalah pemberi nyawa, dan tidak boleh seorangpun
merenggut nyawa orang lain tanpa izin dan diluar batasan-batasan yang telah ditetapkanNya.”
“dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya”.
Syeikh Syarawi berkata:
“disini Allah juga berfirman “ janganlah kamu mendekati’’, dan tidak berfirman: jangalah
kalian makan harta anak yatim, tujuanya adalah untuk memperingati kita dari
mendekatinya. Atau berfikir untuk merampasnya. Karena kondisi yatim adalah salah satu
dari bentuk kelemahan yang tidak boleh dimanfaatkan. Dan yatim adalah seorang yang
kehilangan ayahnya ketika usianya belum baligh, sehingga ketika ia kehilangan ayahnya, ia
kehilangan orang yang mengayominya, ia akan berkeluh kesah dan merasa sakit ketika
melihat anak-anak lain memiliki ayah yang menyayanginya, dan ia akan marah pada takdir
yang telah membuatnya kehilangan ayahnya.
Pertama-tama Allah menghendaki agar perasaan dan rasa sakit itu dicabut dari hatinya,
sehingga Allah mewasiatkan kepada masyarakat sekitarnya, agar ketika ia kehilangan
ayahnya, ia tetap merasa bahwa semua orang yang beriman adalah ayahnya, kasih sayang
mereka bisa menjadi ganti dari kasih sayang ayah kandungnya yang telah tiada.
Dan firman Allah (kecuali dengan cara yang lebih baik) adalah pengecualian dari hukum
sebelumnya yaitu (dan janganlah kamu mendekati) menunjukan bolehnya kita mendekati
harta anak yatim, akan tetapi dengan cara yang lebih baik.
Kata (yang lebih baik) adalah wazan af’al yang menunjukan lebih dan berlebih daripada
sekedar baik, seolah kita dihadapkan dengan dua sifat terpuji: baik dan lebih baik. Seolah
maknanya: jangan dekati harta anak yatim, bukan hanya dengan cara yang baik, akan tetapi
dengan cara yang lebih baik.
Lalu Allah berfirman (sampai ia dewasa) : ketika telah sempurna dirinya (fisik) atau ketika ia
telah tegak fisiknya: dimana anggota tubuh manusia berkembang dan tumbuh seiring
dengan waktu, sampai mencapai usia dewasa, dan kemudian mampu memproduksi orang
yang seperti dirinya.
Lalu Allah berfirman (penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan
jawabnya) : janji adalah sesuatu yang diikat antara satu orang dengan yang lainya secara
sukarela, dan berkomitmen dengan hasil serta konsekwensinya.”
“dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca
yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Sayid Qutub berkata:
“keterkaitan antara memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan adalah sesuatu yang
jelas secara makna dan lafadznya. Dan perpindahan dalam redaksi adalah sesuatu yang
telihat jelas. Sempurna dalam timbangan dan lurus dalam takaran, menunjukan amanah
dalam bermuamalah dan kebersihan hati, yang dengan keduanya maka muamalah di dalam
sebuah jama’ah akan lurus, dan terjalin saling percaya antara jiwa, sehingga keberkahan
dalam hidup dapat terwujud.
(Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya) baik dan utama di dunia, dan
lebih baik akibatnya di akhirat.
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya”.
Syeikh Syarawi berkata:
“Allah berpindah ke permasalahan lain yang mengatur gerak kehidupan dan gerak manusia
yang dijadikan-Nya sebagai khalifah dimuka bumi, dan diberikan kepadanya kehidupan,
potensi-potensi, perangkat-perangkat kehidupan dan hal-hal premiernya. Dan setelah Allah
menjamin segala kebutuhan dasarnya, kemudian Allah menunjukinya untuk meningkatkan
levelnya dengan cara berfikir, menggunakan akal yang telah diciptakanya, materi-materi
yang telah disediakan-Nya. Potensi-potensi yang dipendam padanya. Sehingga dengan itu
kehidupan diri dan masyarakatnya berkembang. Dan gerak pengembangan dan pengayaan
ini tidak akan sempurna kecuali berdiri di atas asas yang tetap dan jelas. Dan ketika engkau
bergerak dalam hidup ini berdasarkan atas asas tersebut maka engkau akan sampai pada
hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu: gerak kehidupan mesti dibangun di atas asas yang tetap, asas ini
menjadikan orang yang bergerak merasa yakin bahwa geraknya akan mengantarkanya pada
hasil yang diharapkan. Dan gerak kehidupan tidak akan sempurna kecuali berdiri di atas asas
yang hakiki di semesta ini. Dan asas itu adalah ilmu.
Allah berfirman: (dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya) agar engkau berjalan di atas gerak kehidupan berdasarkan
petunjuk dan basirah.
(la takfu) : artinya jangan mengikuti dan masuk ke dalam sesuatu yang engkau tidak
memiliki pengetahuan tentangnya.
Yang dimaksud ilmu disini adalah ilmu yang mutlak, karena banyak orang yang meyakini
bahwa maksud ilmu disini adalah ilmu agama saja. Akan tetapi yang benar adalah semua
ilmu yang akan dan bisa memperkaya kehidupan.
Dan sarana untuk mendapatkan ilmu adalah, sebagaimana firmanya: (Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya).
“dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung”.
Sayiq Qutub berkata:
“manusia ketika hatinya kosong dari perasaan hadirnya Sang Pencipta, yang menguasai
semua ciptaanya, maka ia akan mulai dihinggapi kesombongan atas semua yang berhasil
dicapainya; berupa kekayaan dan kekuasaan, atau kekuataan dan ketampanan. Seandainya
ia menyadari bahwa kenikmatan yang ia dapatkan itu berasal dari Allah. Dan ia lemah di
hadapan kekuatan dan kekuasaan Allah, maka kesombonganya akan musnah, terkikis sedikit
demi sedikit, dan akan berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan tidak sombong.”
Al-Quran menghentakan orang yang sombong, dengan fakta bahwa ia lemah, kecil dan tidak
berdaya. Bahwa (sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak akan sampai setinggi gunung). Fisik yang dimiliki manusia itu kecil, tidak
sebanding dengan fisik yang begitu besar dari ciptaan Allah yang lainya.
Akan tetapi manusia itu kuat dengan kekuataan yang diberikan Allah, jaya dengan kejayaan
yang diberikan-Nya. Terpuji dengan ruh yang ditiupkan Allah kepadanya, agar ia selalu
tersambung dengan-Nya, merasa selalu diawasi oleh-Nya dan tidak pernah melupakan-Nya.
Keempat: perintah-perintah untuk menyatukan dan merapatkan barisan
“ dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan
yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
As-Sya’rawi berkata:
“Sudah kami jelaskan sebelumnya perbedaan antara Abid dan Ibad dan bahwa keduanya
adalah kata jama dari Abd. Bahwa kata Abid adalah ia yang tunduk kepada tuanya dalam
urusan-urusan yang dipaksakan. Tapi membangkang dalam urusan-urusan yang sifatnya
sukarela, akan tetapi ibad adalah ia yang tunduk kepada tuanya dalam urusan yang
dipaksakan ataupun sukarela, dan mendahulukan kehendak Allah atas kehendaknya.)
Sayid Qutub berkata:
“dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan
yang lebih baik (benar)”. Itu sifatnya mutlak dan dalam segala segi dan segment. Artinya
hendaknya mereka memilih perkataan yang paling baik untuk dikatakan: sehingga dengan
itu mereka bisa menjaga dari kerusakan yang diciptakan setan terhadap jalinan kasih antara
mereka.”
Kelima: perintah-perintah ibadah ritual
“dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
Syarawi berkata:
Setelah Allah berkata tentang ilahiyat untuk diimani, dan nubuwat untuk dibenarkan serta
tentang hari kiamat dan kewajiban mengimaninya, dan apa yang terjadi setelah itu berupa
catatan amal perbuatan diberikan, kemudian Allah hendak memberikan kepada kita buah
dari manhaj ini dan hasil akhirnya. Yaitu manhaj hidup kita akan lurus dan gerak gerik kita
akan terkontrol dan teratur. Manhaj ilahi ini berbentuk gambaran hukum-hukum, dan
hukum-hukum ini memiliki rukun dasarnya, seperti disabdakan Nabi Muhamad: Islam
dibangun di atas 5 perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhamad
adalah utusan Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji ke
baitullah bagi yang mampu.” Inilah rukun-rukun yang dibangun diatasnya agama Islam.
Akan tetapi bagaimana bagian setiap muslim atas rukun-rukun ini: seandainya kita
merenunginya maka kita semua sama dan bisa dalam bersyahadat, solat yang tidak boleh
ditinggalkan oleh siapapun tanpa sebab apapun, dan itu dilaksanakan 5 kali dalam sehari.
Adapun rukun lainya: zakat, saum dan haji. Kadang syarat-syaratnya tidak mencakupi semua
orang. Orang fakir tidak diwajibkan zakat dan haji. Orang sakit tidak diwajibkan puasa. Oleh
karena itu, kita memiliki rukun islam dan rukun bagi muslim yaitu: syahadat dan solat.
Kadang termasuk di dalamnya zakat, puasa dan haji. Dan ketika seorang muslim melakukan
semua rukun itu, maka ia telah menunaikan rukun islam dan rukun seorang muslim.
Dan firman Allah. (sesudah matahari tergelincir).
Allah hendak menjelaskan kepada kita waktu-waktu sholat. Dan yang dimaksud dengan
duluk adalah : ketika matahari tergelincir, lalu Allah melanjutkan (sampai gelap malam)
artinya: lakukanlah solat sesudah matahari tergelincir hingga malam gelap. Dalam waktu itu
adalah solat : dzuhur, Ashar, magrib, Isya, dan yang tersisa adalah solat subuh, maka Allah
berfirman (dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat).
Dan ada pertanyaan, kenapa Allah menggunakan quran fajr dan bukan kata sholat?
Dikatakan: itu karena membaca Al-Quran pada saat itu adalah saat dimana semesta sepi dan
jiwa bersih, dan bacaan Al-Quran menjadi sangat merdu dan lembut, dan difahami dengan
pemahaman baik, karena belum disibukan oleh urusan dunia.
Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
Dan ketika disaksikan oleh malaikat, itu artinya ada nilai tambah di dalam ibadah tersebut.
“dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Terpuji.”
Sya’rawi berkata:
Al-hujud artinya adalah tidur, dan tahajad artinya: menghilangkan tidur dan rasa kantuk dari
diri. Diwaktu ketika manusia tertidur pulas, dan kepala mereka berat untuk beribadah. Dan
engkau berdiri dihadapan Rabb-mu, bermunajat kepadanya. Maka dengan itu rahmat dan
keutamaan akan menghujanimu. Barangsiapa yang berdiri diwaktu itu maka ia akan
mendapatkan bagian dari rahmat itu, dan dianugrahkan padanya keutamaan. Dan
barangsiapa berat melakukanya, maka ia tidak mendapatkan apa-apa.
Oleh karena itu: di dalam qiyamulail terdapat kekuatan iman dan energi ruhiyah yang begitu
besar. Dan oleh karena tugas Rasul berada di atas tugas manusia biasa, maka bagianya
dalam qiyamulail di atas mereka. Beban Nabi lebih banyak. Dan beban yang berat
membutuhkan ketersambungan dengan Allah yang Esa, Al-Qayyum. Sehingga dengan
bercumbu dengan Rabb-nya, ia mendapatkan kekuatan dan bantuan untuk menyelesaikan
segala kebutuhanya.
Dan anehnya, banyak umat islam yang meninggalkan serta lalai akan sunah ini.
Firman Allah (sebagai suatu ibadah tambahan bagimu) : tambahan dari apa yang telah
diwajibkan (kepadamu) khusus untuk dirimu, dan bukan selain dirimu. Dan inilah kedudukan
ihsan sebagaimana dalam firman Allah:
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan
mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka
sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
Muhsin adalah orang yang menempati kedudukan ihsan, yaitu ia yang melakukan sesuatu
lebih dari apa yang diwajibkan kepadanya. Dan salah satu bentuk ihsan adalah:
“ di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. dan selalu memohonkan ampunan
diwaktu pagi sebelum fajar.
Kedudukan ini bukanlah sesuatu yang diwajibkan kepadamu, engkau boleh solat Isya, hingga
kemudian datang waktu solat subuh, akan tetapi jika engkau ingin mencontoh Rasul, maka
masuklah ke dalam kedudukan(maqam) Ihsan semampumu.)
“dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau
kekuasaan yang menolong.”
Pengarang Dzilal berkata:
“itu adalah doa yang diajarkan Allah kepada Nabi-Nya. Untuk kemudian umatnya belajar
darinya bagaimana berdoa kepada Allah dan kepada siapa meminta. Yaitu doa agar
dimasukan secara masuk yang benar, dan dikeluarkan secara keluar yang benar, yang
merupakan kinayah bagi perjalanan yang benar secara keseluruhan. Di permulaanya dan
diakhirnya. Di permulaan dan di akhirnya. Di awalnya dan di akhirnya. Kebenaran disini
memiliki kedudukan dan nilainya, terutama terkait upaya orang-orang musyrik dalam
memfitnahnya dari apa yang diturunkan Allah kepadanya, agar kemudian berdusta kepada
Allah dengan mengada-ada selain itu.
Dan Kebenaran di sini juga memiliki nuansanya; nuansa keteguhan, ketenangan, kebersihan
dan keikhlasan.
dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
Yaitu kekuatan yang patut disegani dan ditakuti, karena berada di atas kekuasaan yang ada
di bumi, dan di atas kekuatan serta pengaruh orang-orang yang musyrik. (dari sisi Engkau) :
menunjukan kedekatan, ketersambungan dengan Allah, dan menyerap kekuatan secara
langsung hanya pada pertolongan-Nya. Dan bersandar hanya pada keharibaan-Nya.
Seorang da’i tidak mungkin menyerap kekuasaan kecuali dari Allah semata. Dan tidak
mungkin takut dan segan kecuali oleh kekuatan dan keuasaan Allah semata. Dan tidak
mungkin meminta perlindungan kepada penguasa, atau orang yang memiliki pengaruh, agar
ditolong dan dilindungi, sebelum menyerahkan semuanya hanya kepada Allah sebelum itu.
Dakwah kadang menaklukan hati-hati para penguasa dan orang-orang berpengaruh, lalu
mereka menjadi prajurit dan pembantu dakwah, sehingga dengan itu mereka menjadi
orang-orang yang beruntung. Tapi dakwah tidak akan beruntung jika menjadi prajurit dan
pembantu penguasa lalim. Karena dakwah itu berasal dari Allah, dan dakwah itu lebih tinggi
dibanding para penguasa dan orang-orang yang berpengaruh yang lalim tersebut.”
Enam: buah dan hasil
“dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Sya’rawi berkata:
“Demikianlah Allah mendeklarasikan syiar dengan deklarasi yang tegas: (Yang benar telah
datang) dan ketika Allah berfirman kepada Rasul-Nya (dan katakanlah) maka tiada keraguan
lagi kebenaran pasti akan datang. Karenanya Allah memerintahkan kepada Rasul dengan
perintah yang langsung, bukan tersirat. Dan setelah itu Rasul mengatakan hal itu di hari
ketika kota Mekkah ditaklukan. Dan ketika Rasul memasuki Mekkah, dan disekitar ka’bah
terdapat 360 berhala, maka berhala-berhala itu kemudian dihancurkan, sambil menyeru
dengan lantang: “ kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap, dan kebatilan tidak
akan muncul dan tidak akan kembali lagi.”
“ Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah
jalan tengah di antara kedua itu".
Sya’rawi berkata:
“dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".
Artinya: antara keras dan pelan, dan ambilah jalan tengah (proporsional) sebagaimana
dibawa oleh Syariat.
Proporsional dan wasatiyah ini diperintahkan oleh Allah kepada kita, bahkan dalam kondisi
kita sedang berdoa. Sebagaimana dalam firman Allah:
“dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu
Termasuk orang-orang yang lalai.
Kata “jalan tengah” di dalam Al-Isra, dan jalan yang wasatiyah itu hampir kita temukan
disemua hukum-hukum agama. Karena Al-Quran diturukan kepada umat yang wasath,
dengan perintah-perintah yang wasatiyah dalam semua urusan kehidupan. Dalam urusan
akidah misalnya: Islam berdiri pada titik wasatiyah antara yang mengingkari eksistensi Allah
dan yang mengatakan Allah itu banyak, Islam menafikan keduanya, dan mengatakan bahwa
Allah itu ada dan Esa, dan tidak memiliki sekutu.
Dalam masalah infak Islam memilih wasatiyah, dalam firmanya:
“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak
(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Yang dengan itu Islam menjamin bagi pemeluknya sistem ekonomi yang berhasil yang akan
memperkaya kehidupan jama’ah, menaikan taraf dan level individu, dimana sistem ekonomi
itu teringkas dalam firman Allah:
“dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
Orang yang pelit dan kikir, yang menahan tanganya dari infak, mereka menjadi penyebab
tersendatnya barang dan stagnanya gerak kehidupan, dan itu akan membahayakan banyak
orang dan masyarakat. Dan sikap boros juga berbahaya bagi individu, dimana ia
menginfakan semua miliknya. Tidak menyisakan sedikitpun baginya untuk menaikan taraf
dan level kehidupanya, dan ketika ia tidak mengikuti manhaj yang lurus ini, maka ia akan
tercela karena kikir dan menyesal karena boros, dimana hal itu akan menjauhkan dirimu dari
kesempatan menaikan taraf dan level kehidupan layaknya orang lain.
dan Katakanlah: "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai
sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan
agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
Dan kita tutup dengan perkataan Syeikh Syarawi:
Dengan ayat ini surat Al-Isra ditutup, dan Allah menjadikan kita menutupnya dengan nikmat
yang dianugrahkanya kepada kita berupa tiga kenikmatan. Dan ketiga kenikmatan itu
tidaklah menggambarkan semua nikmat Allah kepada kita, karena Allah memberikan kepada
kita nikmat yang tidak terhitung, hanya saja ketiga kenikmatan itu adalah puncaknya nikmat
yang mesti kita puji dan syukuri.
Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, karena Ia tidak melahirkan dan
dilahirkan, Ia adalah Maha Esa, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai sekutu, karena
Ia Maha Esa. Segala puji bagi Allah yang bukan pula hina yang memerlukan penolong,
karena Ia Al-Qahar, Al-Aziz, Al-Muizz, oleh karena itu kita mesti mengangungkan Allah
dengan pengagungan yang sebesar-besarnya, atas setiap nikmat yang kita terima dari-Nya.
KABAR GEMBIRA DARI SURAT AR-RUM
DAN SURAT AL-HASYR
Bab ini akan mendiskusikan kabar gembira tentang kemenangan dan kejayaan yang akan
terjadi atas izin Allah kepada Umat Islam, yang diambil dari surat Ar-Rum dan Al-Hasyr. Dan
penulis akan menggunakan metode yang berbeda dari metode yang telah digunakan
sebelumnya.
Pertama-tama penulis akan melemparkan permasalahan kabar gembira dari surat Al-Hasyr.
Yang secara umum adalah hasil renungan dan pemahaman yang didapatkan penulis dari
Surat tersebut. kemudian mengaitkan pemahaman tersebut dengan berbagai peristiwa dan
kejadian nyata yang meliputi kita. Tanpa merinci dengan penafsiran-penafsiran para mufasir
secara mendalam, lalu setelah itu beralih pada surat Ar-Rum dengan bersandar pada tafsir
Ibnu Barajan yang wafat pada tahun 536 H- yang telah disinggung di bab pertama- tentang
“Konstitusi kita membahas perseteruan umat Islam melawan Romawi dan Bani Israel”-.
Bahwasanya Ibnu Barajan melalui tafsirnya terhadap permulaan surat Ar-Rum mampu
memprediksikan bahwa waktu pembebasan Al-Quds dari cengkraman salibis, yang berhasil
dilakukan oleh Solahudin Al-Ayyubi, akan terjadi pada tahun 583 H pada bulan Rajab, dan
prediksi itu ternyata benar, padahal ia menulis tafsirnya pada tahun 522 H. Demikian juga
penulis akan mendasarkan pada tafsir tersebut untuk memprediksikan kapan akhir dari
hegemoni barat atas kawasan kita, bidznillah.
Yang akan penulis bahas dalam pembahasan ini tentang kabar gembira tentang
kemenangan dari surat Ar-Rum adalah ringkasan bagi proyek pengadaan buku saku di masa
mendatang, Insya Allah. penulis memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk
merampungkanya, yang ditujukan untuk umat islam yang tinggal di barat, dengan harapan
apa yang penulis pahami dari surat Ar-Rum mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat
bagi mereka yang tinggal di negara-negara tersebut.
Berita gembira tentang kemenangan dari Surat Al-Hasyr
Sebab diturunkanya surat Al-Hasyr:
Aisyah berkata: perang Bani Nadhir, yang merupakan salah satu kelompok Yahudi terjadi
pada enam bulan setelah perang Badar. Rumah dan kebun-kebun korma mereka terletak di
pinggiran Madinah, lalu Rasulullah mengepung mereka hingga menyerah dan menerima
keputusan dari Nabi Muhamad; yaitu hengkang dari kampung halaman, dan setelah itu
mereka hanya boleh membawa uang dan barang-barang yang mampu diangkut oleh onta
saja, kecuali senjata tidak boleh dibawa, maka kemudian Allah menurunkan ayat terkait
mereka:
“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung
mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan
keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan
mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah
yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka;
mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orangorang yang mempunyai wawasan.
Maka Nabi memerangi mereka hingga mereka meminta damai dengan hengkang dari
tempat mereka, lalu mereka pergi menuju Syam, dan mereka termasuk suku yang tidak
pernah diusir sebelumnya, tapi Allah telah menakdirkan hal tersebut. Karena jika tidak, Allah
akan mengadzab mereka di dunia dengan dibunuh dan ditawan, adapun firman Allah “saat
pengusiran yang pertama” itu adalah pengumpulan pertama mereka di dunia, di Syam.”
diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak, lalu ia berkata; sesuai dengan syarat dua
Syeikh, dan disetujui oleh Dzahabi dan Al-Baihaki di dalam dalail Nubuwah.”
Kabar gembira kemenangan
˃Al-hasyr adalah satu-satunya surat di dalam Al-Quran yang antara awal dan akhirnya
mirip
“telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana
.“Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang
mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Yang berbeda hanya bentuk kata kerjanya saja, di permulaan Surat dengan menggunakan
kata kerja lampau adapun di akhirnya dengan menggunakan kata kerja sekarang dan masa
mendatang; yang memiliki fungsi keberlanjutan dan keberlangsungan. Sebagai bentuk
isyarat dari Allah- Ia Maha Mengetahui- bahwa apa yang diriwayatkan Surat ini tentang
perang Bani Nadhir, yang merupakan bagian dari perseteruan antara Umat Islam dengan
Yahudi, bukanlah akhir dari perseteruan tersebut, akan tetapi akan terjadi yang mirip
dengannya di masa depan Umat Nabi Muhamad dalam melawan cucu-cucu mereka yang
dahulu telah diusir ke Syam, sebagai bentuk prolog bagi kerusakan kedua yang akan mereka
lakukan.
˃adanya kemiripan kondisi psikologis (kejiwaan) umat Islam saat ini dengan kondisi
psikologis (kejiwaan) umat islam kala itu
“kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar”
Dan terdapat kemiripan dari segi kondisi kejiwaan antara Yahudi kala itu dengan Yahudi saat
ini:
“dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka
dari (siksa) Allah”
˃ ketakutan adalah prajurit utama dalam perang Bani Nadhir
“dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka”
Sebagaimana juga merupakan prajurit utama dalam perseteruan saat ini, orang yang
mengikuti pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin perlawanan
tentang bom syahid atau tentang penembakan meriam-meriam, maka ia akan sering
mendengar kata: “sesungguhnya jenis perlawanan seperti ini menimbulkan keberimbangan
ketakutan”. Ya benar, sistem ketakutan di era sekarang ini memainkan peran penting dalam
setiap peperangan melawan zionis, dan mesti lebih difokuskan ke hal itu di setiap fase-fase
perseteruan mendatang, dan memaksimalkan seoptimal mungkin semua sarana yang ada;
media dan senjata dalam menakut-nakuti musuh.
Akhir ayat kedua dari surat Al-Hasyr mendorong umat Islam untuk mengambil pelajaran
berupa:
1. bahwa Allah-lah yang mengeluarkan Yahudi Bani Nadhir dari kampung-kampung mereka
2. kondisi kejiwaan umat Islam dan Yahudi Bani Nadhir sebelum terjadinya peperangan
3. mengoptimalkan manfaat dari tentara ketakutan dalam peperangan serupa melawan
zionis
Dan penyebutan peristiwa tersebut tujuanya adalah untuk diambil ibrahnya, walahu A’lam.
dan juga sebagai Isyarat bahwa peristiwa seperti itu akan terulang lagi.
“Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai
wawasan.”
Hasil akhir dari perang Bani Nadhir adalah hengkangnya Yahudi Bani Nadhir, dan walahu
A’lam, bisa jadi hasil akhir dari peperangan saat ini juga, adalah sebagai bentuk persiapan
untuk peperangan terkahir melawan Dajjal, di hari ketika pohon dan batu berbicara: “ wahai
Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada Yahudi, maka bunuhlah ia.” Yang dengan itu
artinya adalah kemusnahan total bagi Yahudi:
dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar
Allah mengazab mereka di dunia. dan bagi mereka di akhirat azab neraka.
Adanya kemiripan sebab-sebab bagi hasil perang yang terdapat di dalam Surat Al-Hasyr
dan Al-Isra
“yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.
˃ bolehnya pengecualian di dalam peperangan seperti itu
apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu
biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, Maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan
karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.
Seringkali kita mendengar protes-protes yang dilontarkan oleh masyarakat Internasional
terkait tidak bolehnya menjadikan warga sipil ‘israel’ sebagai target, dan perlu diketahui
bahwa di dalam tubuh penjajah sama sekali tidak ada warga sipil; siapapun yang menempati
tanahmu dan menjajahnya, ia adalah juga musuhmu yang bersekongkol dalam merebut
tanah dan mengusirmu dari rumahmu. Adapun warga sipil palestina yang jadi target Israel,
hanya sedikit yang kemudian kita temukan memprotesnya, itupun dengan malu-malu.
Karena warga sipil Palestina tidak pantas untuk ditangisi.
Surat Al-Hasyr menjelaskan tentang tiga kondisi kelompok umat islam ketika harta
rampasan perang dibagikan:
dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) mereka, Maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun
dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya
terhadap apa saja yang dikehendakiNya. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. apa
saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang
berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anakanak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu
jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul
kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (juga) bagi orang
fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka
(karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan
RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar. dan orang-orang yang telah menempati
kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin),
mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka
(Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri
mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung. dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan
saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau
membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb
Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
ketiga kelompok itu adalah: kaum Muhajirin, Anshar dan orang-orang yang datang setelah
mereka.
Adapun kaum Muhajirin dan Anshar adalah mereka yang ikut serta dalam peperangan
menghentikan kerusakan pertama yang dilakukan oleh Bani Israel.
sementara orang-orang yang datang setelah mereka adalah para pemikul proyek Islami di
Palestina yang sedang terlibat dalam peperangan menghentikan kerusakan kedua yang
dilakukan oleh Bani Israel, buktinya adalah pada doa yang dipanjatkan:
dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
Tapi kemudian ada sebuah pertanyaan; apakah penyebab adanya kedengkian di hati umat
islam tersebut kepada saudaranya?
Orang-orang yang datang setelah kaum Muhajirin dan Anshar tentunya adalah sekelompok
orang yang merupakan kepanjangan natural dari para sahabat nabi, dimana Nabi mensifati
mereka dengan sabdanya: “sekelompok dari umatku akan senantiasa...” yang artinya adalah
mereka yang senantiasa mewarisi warisanku dan warisan sahabat-sahabatku dalam
memerangi orang-orang yang merusak dari kalangan bani Israel. Adapun sifat-sifat utama
mereka dijelaskan dengan kelanjutan sabda nabi, yaitu “senantiasa menegakan perintah
Allah, orang yang menentang mereka tidak akan memberikan madarat sama sekali terhadap
mereka, sampai kemudian datang urusan Allah (kiamat) dan mereka tetap menegakan hal
tersebut di tengah-tengah manusia, kemudian para sahabat berkata: wahai Amirul
Mukminin, saya mendengar Muadz berkata; mereka adalah penduduk Syam) HR. Bukhari.
maka kelompok tersebut tinggal Syam, dan diriwayat lain di Bait Al-Maqdis dan sekitar Bait
Al-Maqdis; sekelompok dari Umat Nabi Muhamad yang senantiasa menegakan dan
membela agama Allah, walau sebagian umat lainya tidak ambil peduli dan berbeda dengan
mereka, dan mereka selalu seperti itu; selalu menanggung bagian terbesar dan terberat
dalam peperangan menghentikan kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israel, hingga
kemudian datang pertolongan dari Allah dan mereka dimenangkan atas musuh-musuh
mereka.
Karenanya penulis katakan kepada kelompok tersebut; jangalah kalian bersedih dikarenakan
ketidakpedulian dan penolakan dari umat-umat yang lain, karena Allah telah jadikan;
ketidakpedulian dan penolakan tersebut sebagai kabar gembira akan kemenangan kalian
atas musuh-musuh kalian.
Kemesraan kaum munafik dengan Yahudi Bani Nadhir
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudarasaudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya
Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada
siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti Kami akan membantu
kamu." dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama
mereka, dan Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya;
Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang;
kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
Dan terdapat kemiripan hubungan antara Yahudi dan orang-orang munafik saat ini, dan itu
telah penulis sebutkan di bab tiga dari buku ini.
Akan tetapi penulis ingatkan lagi di sini: di dalam sebuah acara televisi, salah satu stasiun
televisi milik otoritas Palestina menayangkan pada hari jumat 12/08/2011, sebuah
pertemuan dengan salah seorang anggota komite pusat gerakan fatah, yaitu Jamal
Muhaisin al-qiyadi, dimana ia berkata: sesunggunya intelejen Israel bertemu dengan
Dahlan dan kelompoknya di prevent security untuk membahas kordinasi tentang agresi
dan pasca agresi terhadap Gaza.
Surat Al-Hasyar kembali menyebutkan tentang ketakutan, dan bahwa Umat Islam di hati
para materilialistik Yahudi lebih besar dibanding ketakutan mereka kepada Allah.
Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu
karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
Itu tampak dengan jelas di setiap peperangan antara Muqawamah dan penjajah Israel,
dimana keberadaan gerakan muqawamah begitu membuat mereka takut, hingga mereka
meninggalkan rumah-rumah dan kota-kota mereka, dan lari ke tempat yang menurut
mereka aman, maka penulis tegaskan kembali kepada gerakan Muqawamah dan Hamas
bahwa kalian mesti mengoptimalkan sistem ketakutan itu, karena kalian lebih ditakuti zionis
dibandingkan Allah.
˃ surat Al-Hasyr menyebutkan cara bagaimana Yahudi Bani Nadhir membuat benteng;
yaitu dengan kampung yang dibentengi tembok
“mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam
kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok”.
Sebagaimana juga Surat Al-Hasyr menyebutkan cara lain yang digunakan Yahudi saat ini
untuk membentengi diri mereka yaitu dengan membangun tembok, dimana setelah mereka
membangun tembok rasial yang memutus sendi-sendi tepi Barat, mereka sekarang berniat
membangun tembok di perbatasan antara Palestina dengan Mesir dan Yordania.
Al-Jazeera.net merilis sebuah berita berjudul; partai buruh mengancam akan meninggalkan
pemerintahan Netanyahu pada tanggal 4/1/2011, isinya sebagai berikut:
Netanyahu berkata: Israel akan terus membangun tembok pembatas dengan Mesir, bahkan
mungkin saja akan membangun tembok lainya di perbatasan yang membatasinya dengan
Yordania, guna mencegah hal yang disebut dengan Offside.
Dan Surat Al-Hasyr menjelaskan tentang kondisi hubungan dan kehidupan sosial yang terjadi
di dalam masyarakat Bani Nadhir, yaitu dengan firman-Nya:
“permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu,
sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang tidak mengerti.”
Gambaran tersebut sama persis dengan hubungan dan kehidupan sosial yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat zionis saat ini, dan hal itu adalah sesuatu yang jelas bagi yang
mengikuti perkembangan zionis maupun yang tidak, di bawah ini akan penulis sebutkan
judul-judul berita yang dimuat di media zionis yang menggambarkan hal tersebut.
®ditemukanya lima kejadian dimana prajurit dihajar dan disiksa oleh sesama rekanya. Radio
Israel 18/10/2009
®pembangkangan para perwira “ kafer” Israel sebagai bentuk protes atas pengosongan
pemukiman. Radio Israel 23/10/2009
®salah seorang prajurit Israel melemparkan temanya ke jurang hingga mati karena
perselisihan tentang manajemen komunikasi. Haaret 13/2/2009
Peristiwa-peristiwa di atas dan masih banyak lainya terjadi di tengah-tengah pasukan Israel.
Adapun elemen masyarakat lainya pada dasarnya adalah elemen yang kacau. Di sana
terdapat orang-orang Timur, Barat, Sekuler, Agamawan, Felasya, dan masih banyak
pembagian dan sikap rasis lainya di dalam entitas zionis yang akan lenyap itu insya Allah.
Surat Al-Hasyr adalah Surat yang menggambarkan peristiwa-peristiwa perang Bani Nadhir,
dan juga menjelaskan kopian asli dari perang itu, yaitu perseteruan yang terjadi saat ini di
Palestina, dan harapan penulis kepada Allah sangat besar, agar hasil akhir dari perseteruan
tersebut sama persis dengan hasil akhir dari peperangan Bani Nadhir.
Berita gembira berupa kemenangan dari Surat Ar-Rum
Telah penulis sebutkan di bab pertama dari buku ini tentang pembahasan (konstitusi kita
membahas perseteruan umat Islam melawan Romawi dan Bani Israel) bahwa Surat ArRum membahas perseteruan antara bangsa Romawi dan Umat Islam, dan itu sudah
disebutkan oleh seorang ulama (Ibnu Barajan) yang wafat pada tahun 536 H, ketika ia
menafsirkan permulaan Surat Ar-Rum, bahwa itu merupakan kabar gembira dari Allah
tentang penaklukan Bait Al-maqdis pada tahun 15 H di masa Umar bin Khattab, dan
berdasarkan pada permulaan surat Ar-Rum juga, Ibnu Barajan mampu- di dalam tafsirnya
Tanbih Al-Afham ila tadaburi Al-Kitab Al-Hakim- memprediksikan waktu penaklukan Bait AlMaqdis, yaitu tanggal 583 H pada bulan Rajab, yang telah dijajah oleh Romawi pada tahun
489.
Namun bagaimanakah Ibnu Barajan menafsirkan permulaan surat Ar-Rum itu? Bersandar
kepada apa dalam menentukan waktu penaklukan Bait Al-Maqdis tersebut?
Ibnu Barajan dalam prediksinya bersandar pada:
® dua Qira’at terhadap Surat Ar-Rum
® dua riwayat yang menjelaskan waktu diturunkanya
® rahasia kalimat ‘bid’i
® penentuan tempatnya, yaitu di Adna Al-Ardi : (negri Syam, khususnya di Al-Quds dan
sekitarnya).
Adapun dua qiraat itu:
Pertama: qira’ah mayoritas para Qura’ :





 
Qiraah kedua:
    ‫غَلبت‬

Adapun dua riwayat yang menjelaskan tentang waktu diturunkanya:
waktu diturunkanya surat Ar-Rum adalah ketika Persia mengalahkan Romawi pada tahun 8
kenabian, atau 5 tahun 3 bulan sebelum Nabi Hijrah, adapun kemenangan Romawi atas
Persia, adalah tanggal yang sama dengan terjadinya perang Badar, atau 1 tahun 9 bulan
setelah Hijrah. Artinya: ada rentang waktu 7 tahun antara kekalahan Romawi dengan
kemenanganya.
Ibnu Barajan berkata: “maka demikianlah firman Allah:
  
telah dikalahkan bangsa Rumawi
merupakan prediksi dan kabar gembira dari Allah tentang penentuan sejak awal akan
kemenangan “Al-Kayin”, yaitu pada zaman Umar bin Khattab, yang mengalahkan Romawi di
negri Syam dan mengeluarkan Bait Al-Maqdis dari tangan mereka.”
Yang dimaksud Ibnu Barajan adalah: bahwa firman Allah “
  
Dengan qiraat mayoritas dan dengan bersandar pada riwayat pertama tentang waktu
diturunkanya surat Ar-Rum, yaitu pada tahun 8 kenabian, adalah merupakan kabar gembira
bagi umat Islam, bahwa mereka akan mengalahkan Romawi di Negri Syam dan
membebaskan Bait Al-Maqdis, dan itu terjadi dibawah pimpinan Umar bin Khattab.
Ibnu Barajan berkata: “ di dalam kata bid’I sinin (beberapa tahun) dan kata bid’I
menunjukan bilangan dari 3-9 tahun, dan surat ini diturunkan di Mekkah, maka dalam
beberapa minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun, penaklukan akan
terjadi, setelah itu bisa melebar dan berlanjut hingga akhir dari yang telah diprediksikan.”
Maksud Ibnu Barajan: bahwa pengertian dari kata Bid’I adalah bilangan dari 3 hingga 9, dan
penaklukan Umar terjadi pada tahun 15 H, yaitu setelah 21 tahun dari pertama kali surat ArRum itu diturunkan, itulah maksud dari perkataanya: “di dalam beberapa minggu-minggu
tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun” dan bahwasanya penaklukan itu berlanjut
dan Al-Quds berada di bawah kekuasaan umat Islam hingga masa yang dikehendaki oleh
Allah untuk terjadi.
Namun bagaimanakah Ibnu Barajan menghitung bahwa penaklukan akan terjadi di dalam
rentang masa dari akhir 20 hingga 28 tahun dari waktu diturunkanya surat Ar-Rum?
Kami sebutkan kembali perkataan Ibnu Barajan: “dan surat ini diturunkan di Mekkah, maka
dalam beberapa minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun, penaklukan
akan terjadi”.
Kenapa ia menggunakan dan menambahkan kata minggu-minggu?
Al-Bayuni berkata: “kata bid’I memiliki rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh orangorang yang paham betul akan bahasa Arab.”
Untuk menjelaskan bagaimana Ibnu Barajan bisa berkesimpulan bahwa penaklukan akan
terjadi di dalam rentang waktu antara akhir 20 hingga 28 tahun dari sejak turunya surat ArRum, setelah ia meletakan kata ‘minggu-minggu’ di antara kata Bid’I dan tahun-tahun,
dengan mendasarkan pada rahasia-rahasia kata tersebut. Dan Ibnu Barajan merupakan
orang-orang yang faham akan rahasia-rahasia itu. Untuk itu kami sertakan bagan di bawah
ini.
Bid’i
3-4
4-5
5-6
6-7
7-8
8-9
minggu
7
7
7
7
7
7
perhitungan
(3 ×7( sampai (4×7)
(4×7) sampai (5 ×7)
(5×7) sampai (6×7)
(6×7) sampai (7×7)
(7×7) sampai (8×7)
(8×7) sampai (9×7)
Bid’i -minggu minggu- tahun tahun
Dari 21 sampai 28 tahun setelah turunya surat
Dari 28 sampai 35 tahun setelah turunya surat
Dari 35 sampai 42 tahun setelah turunya surat
Dari 42 sampai 49 tahun setelah turunya surat
Dari 49 sampai 56 tahun setelah turunya surat
Dari 56 sampai 63 tahun setelah turunya surat
Pada kolom pertama penulis letakan kalimat bid’I berdasarkan pengertianya bahwa ia
adalah bilangan dari 3 sampai 9, lalu penulis jabarkan dalam bentuk rentang waktu; pertama
dari 3-4, kedua dari 4-5 dan seterusnya.
Di kolom kedua, penulis tuliskan 7 sesuai dengan jumlah hari dalam satu minggu.
Di kolom ketiga adalah perhitungan berdasarkan peletakan Ibnu Barajan akan kata mingguminggu di tengah-tengah kata bid’I dan tahun-tahun, dimana yang ia maksudkan adalah
mengkalikan jumlah dari 3 hingga 9, dan arti dari kata Bid’I di dalam jumlah hari dalam
seminggu dengan cara yang terlihat di dalam kolom ketiga.
Di kolom keempat adalah hasil dari proses perkalian.
Dengan kembali ke perkataan Ibnu Barajan: “dan surat ini diturunkan di Mekkah, dan itu di
dalam bid’i minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun.”
Dan itu adalah hasil dari baris yang pertama, dimana hasilnya terdapat di bagan, yaitu dari
21 tahun hingga 28 tahun sejak surat Ar-Rum diturunkan, dan penaklukan Umar bin Khattab
terjadi pada tahun 15 H di bulan Ramadhan, dan waktu diturunkanya surat Ar-Rum
berdasarkan riwayat pertama, adalah sebelum Hijrah sekitar 5 tahun dan 3 bulan, jika
ditambahkan dengan 15 tahun 9 bulan setelah hijrah, maka hasilnya adalah 21 tahun.
Adapun riwayat yang kedua tentang waktu diturunkanya Suran Ar-Rum:
Di dalam hadis Sahih dari Abi Sufyan, bahwa kemenangan Romawi atas Persia adalah
sewaktu perjanjian Hudaibiyah, yaitu pada tahun 7 H, yang dengan itu waktu diturunkanya
Surat Ar-Rum adalah sebelum Hijrah sekitar dua bulan atau tidak jauh dari itu.
Ibnu Barajan berkata: “lalu diputarkan kemenangan kedua kepada mereka pada tahun 489
H, dimana mereka menguasai semua negri Syam dan Bait Al-Maqdis, yaitu pada akhir tahun
ke enam yang merupakan bagian dari 1000 bulan dan dari bulan-bulanya bangsa Arab,
sebagai pembenaran atas firman-Nya “di dalam beberapa tahun”, yang di hari keenamnya
adalah permulaan dari 500 tahun hingga 583 dan sepertiga tahun, bertepatan pada 7
tahunya dan kita sekarang hidup di tahun 522.”
Maksud Ibnu Barajan: bahwa Romawi mengalahkan Umat Islam di negri Syam dan menjajah
Bait Al-Maqdis pada tahun 489 H, dan Ibnu Barajan menyebutnya dengan: pada akhir tahun
ke enam, apa yang dimaksud Ibnu Barajan dengan tahun keenam dan apa keterkaitanya
dengan tahun 489?
® Ibnu Barajan menyandarkan -sebagaimana dikatakan olehnya- kepada pengertian tahun
menurut bangsa Arab, yaitu 1000 bulan, dan bukan 12 bulan, sehingga dengan itu tahunya
bangsa arab adalah: 1000 : 12 = 83,3 tahun (delapan puluh tiga tahun koma tiga (angka 3 di
belakang koma berjumlah 10)) Hijriah. Maka 6 ×83,3 = 499,8 H, dengan pengertian tahun
menurut bangsa arab di atas maka hasilnya adalah pada tahun 489.
® tahun keenam termasuk ke dalam arti kata Bid’I; yang berarti jumlah dari 3-9
® Ibnu Barajan juga bersandar kepada riwayat kedua yang menjelaskan waktu turunya Surat
Ar-Rum, yaitu ketika dua bulan sebelum Hijrah, lalu ia menisbatkan perhitunganya kepada
tahun keenam dan tahun ke tujuh, yang ia prediksikan sebagai waktu dibebaskanya Bait AlMaqdis, menurut pengertian bangsa arab tentang tahun hingga waktu hijrah.
Lalu menyandarkan kepada hal di atas prediksinya bahwa waktu penaklukan Bait Al-Maqdis
akan terjadi pada tahun 583,3 H, yaitu melalui perkalian 7 ×83,3 = 583,3.
Selanjutnya Ibnu Barajan melanjutkan, bahwa kita sekarang hidup di tahun 522 H, dan benar
apa yang diprediksikan olehnya, dimana Solahudin menaklukan Bait Al-Maqdis pada bulan
rajab tahun 583 H.
Adapun kenapa Ibnu Barajan mengalikanya dengan angka 7?
Karena ia melihat, berdasarkan dua riwayat yang ia sebutkan, bahwa perbedaan waktu
antara kekalahan romawi dengan kemenanganya adalah 7 tahun, dan 7 tahun termasuk ke
dalam pengertian dari kata Bid’i.
Rotasi perputaran prediksi :
Ibnu Barajan berkata di permulaan tafsirnya, setelah ia menuliskan tentang dua qiraat: “
Hikmah Allah tentang perputaran perkiraan, yaitu hendaknya perintah-perintah tentang
hukum(memastikan) dikembalikan kepada awal-awalnya dari putaran-putaran yang
diperkirakan; yang kadang melebar sesuai dengan ukuran dari kehendak Allah terhadap dan
atasnya.”
Alam semesta ini beserta hukum-hukum dan sunatullah-sunatullah yang ada di dalamnya
diciptakan oleh Allah, bersandar dan dalam bentuk yang utama walau tidak sempurna
kepada perputaran (rotasi), semua yang ada di sekitar kita yang ada di alam semesta yang
luas ini; galaksi-galaksi, rasi-rasi, bintang-bintang, planet-planet dan lainya dalam
pergerakanya adalah dengan berputar, maka demikian juga pergantian siang dan malam
serta perhitungan waktu. Satu tahun digambarkan dengan 12 bulan, ketika diakhir akan
berlalu maka dimulailah tahun berikutnya dengan cara berputar secara terus menerus
dalam bentuk rotasi hingga hari kiamat. Hal seperti itu juga berlaku kepada satuan waktu;
seperti bulan, minggu, jam dan seterusnya.
Di dalam sahihain dan lainya bahwa Nabi bersabda ketika haji wada’: “sesungguhnya waktu
telah berputar, persis seperti ketika Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun terdiri
dari 12 bulan; di dalam bulan-bulan itu ada 4 bulan yang diharamkan, 3 secara berturut-
turut, yaitu dzul qa’dah, dzul hijjah, dan Muharam, lalu rajab yang terletak di antara Jumadi
dan Sya’ban.”
Hal itu berlaku juga kepada atom dan sel yang membentuk berbagai makhluk, dimana
electron berputar mengelilingi proton, dan demikian juga jika digeneralisir semua yang ada
di alam semesta yang luas ini.
Karena pencipta adalah Maha Esa, satu yang tidak tergantung kepada yang lain, maka
sunatullahnya pasti satu dan tidak akan berubah. Sebagaimana perputaran itu berlaku
kepada yang telah disebutkan di atas, juga berlaku kepada cara beribadah; seperti tawaf
mengitari ka’bah, dan mencakupi juga sholat; dimana Umat Islam menghadap ke arah kiblat
dengan shaf yang melingkar menghadap ka’bah dari yang ada sekitar Ka’bah hingga sampai
memenuhi seluruh daratan di bumi.
Demikian juga perputaran umat dalam menjadi khalifah di muka bumi:
“dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman
(dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai)
syuhada'[231]. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.”
Tapi waktu kekhilafahan satu umat kadang ada yang panjang masanya dan ada pula yang
pendek.
Sebagaimana juga perputaran kekuasaan atas dunia antara yang hak dan yang batil, adalah
juga merupakan sunatullah; dan lamanya masa serta panjangnya giliran perputaran
kebenaran dan sempitnya serta pendeknya giliran perputaran kebatilan merupakan keadilan
Allah, maka berbahagialah Umat Islam dengan giliran yang akan panjang dan lama, walahu
A’lam.
Karenanya kita temukan bahwa Surat Ar-Rum yang berbicara tentang pergiliran dan
perputaran kemenangan antara Romawi dan umat Islam atas negri Syam, khususnya Bait AlMaqdis, sifatnya dan bentuknya adalah pergiliran, perputaran dan rotasi, sebagaimana
perputaran yang ada di alam semesta, penulis menghitung ada sekitar 17 rotasi yang ada di
dalam Surat Ar-Rum, diantaranya adalah:
Ayat 9-10 tentang pergiliran, perputaran dan rotasi umat-umat:
dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan
bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu
adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah datang
kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak Berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang Berlaku zalim
kepada diri sendiri. Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah
(azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu
memperolok-oloknya.
® perputaran dan rotasi penciptaan:
Allah
menciptakan
(manusia)
dari
permulaan,
kemudian
mengembalikan
(menghidupkan)nya kembali; kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan.
® ayat 17 tentang perputaran dan rotasi pagi dan sore hari:
Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu
berada di waktu subuh.
® Ayat 19 tentang dikeluarkanya yang hidup dari yang mati dan dikeluarkanya yang mati dari
yang hidup; perputaran dan rotasi hidup dan matinya dunia:
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup
dan menghidupkan bumi sesudah matinya. dan seperti Itulah kamu akan dikeluarkan (dari
kubur).
Ayat 24 tentang perputaran dan rotasi kehidupan air dan kehidupan bumi:
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu
menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
Dalam sebuah Hadis Nabi:” Romawi memiliki beberapa tanduk, setiap kali satu tanduk
hancur, maka akan digantikan oleh tanduk lainya.” Sebagai bentuk pembenaran atas
perputaran kekalahan dan kemenangan bagi Romawi.
Maka bagaimanakah kita merotasi prediksi Ibnu Barajan lalu menyimpulkan waktu
berakhirnya hegemoni Romawi dewasa ini terhadap kawasan Arab, khususnya di Negri
Syam?
Penulis katakan: lingkaran terdiri dari 360 derajat; dimulai dari titik 0 hingga 360 di titik 0
lagi.
Jika terdapat derajat lebih besar dari 360 derajat, maka bagaimanakah kita
menggambarkanya ke dalam sebuah lingkaran?
gambaran derajat lebih besar dari 360 ke dalam lingkaran adalah dengan membagi derajat
tersebut kepada 360 bagian memanjang.
Hasilnya adalah kelipatan putaran dan sisanya menggambarkan lingkaran.
Contohnya: bagaimana kita menggambarkan derajat 450 ÷ 360 = 1 , adalah kelipatan
putaran dan sisanya 90 merupakan gambaran lingkaran.
Contoh: 630 : 630 ÷ 360 = 1 adalah kelipatan putaran dan sisanya 270, merupakan
gambaran dari lingkaran.
Sebagaimana telah penulis katakan sebelumnya bahwa segala sesuatu di alam semesta ini
berputar, maka menjadi kemestian bahwa kata “ bid’i” itu juga adalah lingkaran.
Karakteristik lingkaran “bid’i”:
® terbagi kepada enam derajat dimulai dari angka 3 dan kembali kepada angka 3 ketika
berada di angka 9 sesuai dengan pengertian bid’i yaitu dari 3-9.
® lingkaran bid’i tidak mencakupi angka 1 dan 2 karena pengertian bid’a adalah dari 3-9
Jika terdapat angka lebih besar dari 9 , maka bagaimana kita menggambarkanya kedalam
lingkaran bid’i?
Dengan cara yang sama, yaitu lingkaran teknik.
Kita membagi angka dengan angka 9 bagian memanjang, dan hasilnya adalah kelipatan
putaran dan sisanya adalah gambaran lingkaran:
Contoh: 1: 10 ÷ 9 = 1 yang adalah kelipatan putaran, dan sisanya 1 merupakan gambaran
dari lingkaran bid’a.
Karena itu tidak mungkin menggambarkan angka 10 ke dalam lingkaran bid’i, karena sisanya
1 dan 1 berada di luar lingkaran bid’a, dan kondisi yang serupa juga berlaku kepada angka
11 karena sisanya 2 dan 2 berada di luar lingkaran bid’i.
Adapun angka selainya, maka kita menggambarkanya sebagai berikut:
Angka yang kita perdulikan di dalam lingkaran adalah angka gambaran, pada angka 7 yaitu
angka 16, karena angka 7 adalah jarak tahun antara kekalahan Romawi dan kemenanganya
di dalam lingkaran bid’i.
Oleh karena itu setelah putaran (7 tahun) Romawi akan kembali ke Adna Al-Ard (negri Syam)
dengan berdasarkan kepada riwayat kedua tentang waktu turunya surat, yang mengatakan
bahwa waktu turunya adalah beriringan dengan peristiwa Hijrah.
16 × 83,3 = 1333,3 Hijriyah, adalah tahun kemenangan Romawi atas umat Islam.
1333 H adalah 1915 M. DR Muhsin Sholih di dalam bukunya (permasalahan Palestina)
mengatakan: “ Britania dalam menancapkan kekuasaan dan pengaruhnya di Negri Syam dan
Irak adalah melalui 3 arah dan strategi yang kontradiktif:
Strategi pertama: melakukan perjanjian dengan Syarief Husein bin Ali Emir Hijaz yang
dikenal dengan korespondensi Husein-Makmahon (juli 1915 – Maret 1916) guna
mendorong Husein melakukan revolusi Arabia terhadap Turki Utsmani dengan balasan janji
merdekanya beberapa daerah Arab di Jazirah Arab, Negri Syam dan Irak dan yang berada
dibawah kekuasaanya.”
Itu adalah jeratan yang berhasil menipu Syarief Husen, yang dilakukan oleh Britania dan
merupakan langkah pertama bagi kembalinya kekuasaan dan pengaruh Romawi; dengan
memakai tema yang baru, atas negri Syam. Adapun strategi kedua dan ketiga, yang diambil
oleh Britania untuk memastikan kekuasaan dan pengaruhnya di Negri Syam, sebagaimana
dikatakan oleh DR Muhsin Soleh adalah sebagai berikut:
1. melakukan perjanjian dengan Perancis yang berakhir pada Mei 1916 dengan
disepakatinya perjanjian Sykes-Picot.
2. melakukan perjanjian dengan organisasi Zionis internasional terkait masa depan
Palestina.
Dan dengan kembali kepada cara menghitung, dimana ada seseorang bertanya kepada
penulis : kenapa anda dalam menghitung menggunakan angka 83,3 ? maka saya jawab:
® karena 83,3 adalah pengertian dari tahun menurut hitungan bangsa Arab sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Barajan.
® karena kita faham bahwa meluasnya giliran perputaran kebenaran (Al-Haq) dan
panjangnya periodenya serta sempitnya perputaran kebatilan dan pendeknya periodenya
adalah merupakan keadilan Allah. Walahu A’lam. Maka dengan itulah kita mesti
menggunakan pengertian tahun menurut bangsa Arab dalam menghitung kekuasaan Umat
Islam atas Negri Syam.
Adapun waktu kemenangan Umat Islam dan kekalahan Romawi dengan bersandar pada
riwayat qira’ah yang kedua adalah:
‫غَلبت الروم وهم من بعد غلبهم سيغلبون‬
Adalah dengan memasukan kata ‘minggu-minggu’ antara bid’i dan tahun-tahun untuk
kemudian menjadi bid’a asabi’ sinin (beberapa(3-9) minggu-minggu tahun-tahun) dengan
bersandar pada lingkaran bid’i:
16 × 7 = 112 tahun Hijriyah dari kekalahan Umat Islam dan kemenangan Romawi.
1333 Hijriyah + 112 = 1445 Hijriyah atau 2023 M.
Kita mendapatkan angka 16 dalam proses perhitungan dari lingkaran bid’i yang artinya
sebagaimana telah dijelaskan setelah satu putaran dan 7 tahun, sementara angka 7 kita
dapatkan dari memasukan minggu-minggu di antara bid’a dan tahun-tahun, dengan
mengambil faedah dari rahasia kata bid’i menurut bangsa Arab dan dari pemahaman penulis
bahwa putaran kebathilan itu mesti pendek, walahu A’lam.
Dengan itu maka tahun 2023 M walahu A’lam adalah tahun dimana kekuasaan terkahir
barat di Negri Syam akan berakhir.
Epilog
Di akhir buku ini, kami menyeru kepada setiap orang yang membacanya, dan setuju dengan
ide yang ada di dalamnya, dan ingin berada di shaf kebangkitan kedua untuk mengakhiri
kerusakan Bani Israil, agar berkomitmen dengan janjinya kepada Allah dalam mewujudkan
perintah-perintah yang ada di dalam Surat Al-Isra.
Janji kepada Allah di dalam Surat Al-Isra
“saya berjanji kepada Allah dengan sebuah janji yang tidak akan saya langgar selama saya
masih hidup, dan dalam batas kemampuan saya, hingga bertemu dengan Allah dalam
keadaan tetap memegangnya, dan hingga bertemu dengan Rasulullah di telaga dalam
keadaan tidak melanggarnya.
Saya berjanji kepada Allah untuk tidak menyembah selain kepada-Nya, dan tidak
menjadikan selai-Nya sebagai sesembahan, disertai pengakuanku terhadap Allah akan
kesempurnaan uluhiyah-Nya, dan pengakuan atas diriku untuk berubudiyah kepada-Nya
dan atas lemahnya diriku, dan tidak menjadikan selain-Nya sebagai wakil, bahkan saya
serahkan seluruh urusanku kepada-Nya, meletakan arah kehidupan saya di depan pintu-Nya
dan di dalam keharibaan-Nya, melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa
yang dilarang-Nya.
saya berjanji kepada Allah untuk berbuat baik kepada kedua orang tuaku, merendah kepada
keduanya, merangkul keduanya, merendah dengan penuh kasih sayang di depan keduanya,
selalu mendoakan keduanya, memohonkan ampun untuk keduanya, selalu mengingat jasa
keduanya kepadaku, selalu merasa sangat banyak jasa keduanya, saya tidak akan pernah
lelah melakukan hal-hal tersebut, dan tidak akan pernah merasa telah membalas jasa
keduanya.
Saya berjanji kepada Allah untuk berbuat baik kepada kerabat dan sanak saudara,
menyambung silaturahim, berinfak kepada mereka sesuai kemampuan, bahagia ketika
mereka bahagia dan sedih ketika mereka sedih, jika ada yang fakir maka saya akan
membantunya, jika ada yang didzalimi maka saya akan membelanya, jika ada yang tersesat
maka saya akan mendoakanya, dan jika ada yang berjihad maka saya akan menyokong dan
mendukungnya.
Berinfak dari uang yang saya miliki kepada mereka, dan kepada orang miskin secara umum
serta ibnu sabil, karena itu adalah hak Allah bagi mereka di dalam hartaku, yang telah
diberikan kepadaku, tanpa upaya dan kekuatan dariku jika tanpa-Nya.
Ketika saya tidak mampu melakukan hal itu dari harta yang saya miliki, maka saya wajib
menyampaikan dengan ucapan yang baik, berdoa dengan kebaikan dan kelapangan, dan
memberikan kabar gembira bahwa akan ada jalan keluar bagi masalah dan akan ada solusi
serta kemudahan bagi setiap kesulitan.
Dan proporsional dalam menginfakan harta, tanpa berlebihan dan pelit, mampu mengontrol
urusan finansial, tidak kesal untuk mengeluarkan bagi yang memang berhak, tidak terlalu
membuka tangan sehingga berakhir buruk, penyesalan, caci maki dan kehinaan.
Saya berjanji kepada Allah untuk menjauhi dosa-dosa besar baik yang tampak atau yang
tersembunyi, dalam keadaan sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan, menjaga janji
dan batasan Allah, dan amanah yang dipikulkan kepada saya sekuat tenaga.
Saya berjanji tidak akan membunuh anak keturunan karena takut miskin dan fakir, karena
itu adalah dosa yang besar. Tidak mendekati zina, tidak berduaan dengan perempuan yang
belum halal bagi saya, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi, bahwa ada setan
yang menjadi ketiganya, yang selalu menggoda dan memanas-manasi...dan menjaga
pandangan agar terhindar dari hal tersebut, membersihan pandangan, menjauhi tempattempat fitnah, dan menjaga iffah dan kehormatan.
Dan tidak akan membunuh orang tanpa alasan yang benar, dan menganggap hal itu sebagai
perbuatan dosa besar, tidak mencelakakan diri, dengan cara apapun, dan juga tidak
mencelakakan umat islam yang darahnya haram ditumpahkan, dan tidak juga kaum dzimi
dan yang terikat perjanjian, sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah.
Saya berjanji kepada Allah untuk menepati janji, dan melaksanakanya, karena mengingkari
janji dan khianat adalah maksiat, nifaq dan melalaikan amanah, dan yang lebih dari itu lagi
adalah; melalaikan janji dengan Allah, untuk menolong Nabi-Nya dan dakwahnya, jihad
menegakan agama dan negara, dan juga semua janji yang saya ikat dengan orang lain.
Saya berjanji kepada Allah untuk tidak memakan harta haram dengan semua macamnya,
dan membersihkan harta saya dari hal itu, tidak memberi makan anak dan keluarga saya
dengan harta tersebut, karena jasad yang dibentuk oleh yang haram, maka neraka lebih
utama baginya.
Juga tidak memakan harta anak yatim, tidak mendekatinya kecuali dengan cara yang baik,
karena itu adalah perbuatan yang akan menimbulkan penyakit, dan hartanya di dalamnya
terdapat kemandulan, demikian juga semua harta yang diamanahkan kepadaku; dari uang
pribadi atau umum, di saat sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
Dan memenuhi timbangan-ketika aku menimbang- dengan ukuran dan timbangan yang adil,
karena apapun yang dibolehkan oleh Allah adalah keberkahan, dan apapun yang dilarang
oleh Allah itu mencelakakan dan membawa sial.
Saya berjanji kepada Allah untuk tidak mengikuti kecuali yang ada dalil dan buktinya, tidak
menyebarkan sesuatu apapun kecuali yang sudah pasti, banyak ataupun sedikit, selalu
mencari kebenaran, menghindari cercaan dan adzab di hari kiamat ketika
mencampuradukan hal tersebut, karena saya bertanggung jawab atas semua yang diberikan
Allah kepadaku, menggunakan semua hal itu dalam keridhan Allah semata.
Tawadhu kepada sesama makhluk Allah, menjauhi sifat takabur dan sombong, baik di dalam
cara berjalan, memandang atau ucapan, karena saya tidak bisa menembus bumi dan tidak
bisa melebihi gunung yang tinggi.
Selalu berusaha bahwa apapun yang dikatakan oleh lisan saya kepada orang lain adalah halhal yang baik, memilih dan memilah ucapan, tidak menyakiti dan menggibah, tidak mencela
dan melaknat, dan tidak kotor.
Berlindung kepada Allah dari Syetan, dari apa yang dilemparkanya berupa permusuhan dan
perselisihan antara sesama saudara muslim, memaafkan setiap ucapan buruk saudara,
karena bisa jadi itu adalah kesalahan tanpa disadari atau merupakan sebuah niat baik.
Saya berjanji kepada Allah untuk tidak berdoa kecuali kepada-Nya, dalam kondisi sembunyisembunyi atau terang-terangan, mengharap rahmat-Nya, takut akan adzab-Nya, dengan
mengimani akan qudrah dan luasnya rahmat-Nya.
Saya berjanji kepada Allah untuk tegar dan teguh dalam berdakwah, dalam menolong
agama dan umat-Nya, dan dalam menyampaikan kebenaran dan tidak condong kepada
orang-orang dzalim, tidak merajuk mereka, tidak melakukan konsesi dalam masalah
prinsipil, akidah dan syariat, memiliki izzah atas apa yang diturunkan oleh Allah kepadaku
berupa agama yang benar, mendakwahkanya, berhukum kepadanya, memberikan kabar
gembira tentang kejayaanya yang dekat, karena janji Allah tidak akan teringkari dan
matahari tidak akan redup.
Saya berjanji kepada Allah untuk menjaga shalat-shalat fardu dan melaksanakanya
sebagaimana diperintahkan oleh Allah, menjaga rukun dan sunahnya, mewujudkan syaratsyaratnya, menghadirkan kekhusyuan, dan ketundukan, dan menjaga sholat subuh yang
disaksikan malaikat, melaksanakanya tepat pada waktunya, semangat menjemput
keutamaanya, bersungguh-sungguh dalam hal itu, mengambil sebab-sebab untuk itu, tidak
malas dan meremehkan, dan tidak mengakhirkanya.
Saya berjanji kepada Allah untuk melaksanakan sunah-sunah sekemampuanku, berharap
menggapai cinta-Nya, dan dicelup dengan celupan-Nya, dan melakukan qiyamulail; yang
merupakan kehormatan seorang mukmin, bersujud kepada Allah yang Maha Pengasih dan
Penyayang, bermunajat kepada-Nya di dalam mihrab ubudiyah-Nya, bertadaru’ kepada-Nya
di medan kekhusyuan, ketundukan dan kepasrahan kepada-Nya, selalu mengetuk pintu-Nya,
selalu memanggil-Nya, berharap dan mengharap rahmat, ridha dan pahala-Nya.
Selalu komitmen berdoa, menyertakan baik sangka dan berharap kepada-Nya, meminta
taufiq-Nya, bertawakal dan menyerahkan segala kepada-Nya secara total, karena semua
yang baik berasal dari Allah, setiap kesuksesan atas keutamaan-Nya, tidak bersandar kecuali
kepada-Nya, tidak mengharap kecuali apa yang ada pada-Nya, dan setiap kemaksiatan
adalah karena kehinaan, dan kekalahanku di depan syetan.
Saya berdoa kepada-Mu agar memasukanku dengan cara yang baik dan mengeluarkanku
dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Mu kekuasaan yang menolong, dan
jangan serahkan diriku kepada diriku atau kepada selain diri-Mu, dan tolonglah aku dari
orang yang mendzalimi dan memusuhiku.
Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah
sesuatu yang pasti lenyap.
"Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi, aku berdoa kepadaMu, wahai Rabb ku, dengan asma-Mu Al-Husna dan sifat-Mu yang tinggi, aku berdoa
kepada-Mu, karena engkau Allah Maha Pengasih, menuntun kami kepada ketaatan-Mu dan
Ridha-Mu, melindungi kami dari bermaksiat kepada-Mu, tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan-Mu, tunjukan kepada kami kebenaran dari hal-hal yang tidak jelas kebenaranya
dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau menunjuki orang yang Engkau kehendaki kepada
jalan yang lurus..
Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong, walahu Akbar, milik-Nya
lah keizzahan, darinya dan kepada-Nya keizzahan, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang
besar.
Wallau Akbar, wal Izzah lillah, walhamdulillah Rabb Al-Alamin
Download