PALESTINA SEPANJANG SEJARAH ® Palestina terletak di bagian barat daya Negri Syam, di daerah pesisir laut Mediterania, memiliki posisi center, strategis dan unik yaitu sebagai titik penyambung antara tiga benua; Asia, Afrika dan Eropa. Dan dari sejak dulu menjadi jalur lintasan kafilah-kafilah dagang bangsa Arab. ® dahulu nama Palestina adalah (negri Kan’an) yang dinisbatkan kepada Kan’an bin Ham bin Nuh. Lalu setelah itu dinamai dengan Balast, yang dinisbatkan kepada bangsa yang menempati pesisir laut sebelah utara dan selatan Palestina. ® luas Palestina sekitar 27 ribu meter persegi, iklimnya adalah iklim laut mediterania, dataranya terdiri dari empat macam; pesisir yang terletak di pinggiran laut mediterania, dataran tinggi yang terbentang dari ujung sebelah utara sampai gurun pasir Naqab di selatan, dan mencakupi pegunungan Al-Jalil di utara dan pegunungan tengah berantai. Kemudian dataran paling rendah dan gurun pasir Naqab yang luasnya setengah dari luas Palestina secara keseluruhan. ® adapun kedudukan Palestina di dalam Islam dan agama-agama samawi bahwa Al-Quran di dalam banyak ayat-ayatnya menegaskan akan betapa pentingnya dan berkahnya Palestina, sebagaimana juga hadis-hadis dalam Sunah menegaskan hal yang sama; bahwa Palestina adalah kiblat pertama umat Islam, di dalamnya terdapat Masjid kedua yang dibangun di muka bumi, ke Masjid Al-Aqsa perjalanan jauh dianjurkan untuk dilakukan, Pahala shalat di Masjid Al-Aqsa berlipat, Tempat kelompok yang dimenangkan Allah dan Tanah Mansyar dan Mahsyar. ® upaya-upaya Yahudi tidak pernah putus dalam membangun kembali kuil Sulaima di atas puing reruntuhan Masjid Al-Aqsa. Dan untuk mewujudkan hal itu mereka membuat dua rencana utama: menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun kembali Kuil ketiga. Dimana sudah banyak upaya, baik secara individu maupun kelompok, dalam membakar dan menghancurkan Masjid Al-Aqsa, ditambah dengan tiada hentinya mereka menggali terowongan di bawah Masjid. Di Kota Al-Quds saja sudah terdapat 7 yayasan yang memikul persiapan pembangunan Kuil. ® Terdapat sekitar 20 organisasi Yahudi yang concern dalam menghancurkan Al-Aqsa, diantaranya adalah : kelompok Gush Emunim, Organisasi Yeshiva Ateret Cohanim, Kelompok Umana Haikal dan Gerakan Kach ® palestina memiliki kedudukan yang agung dimata tiga agama besar; Yahudi menganggapnya sebagai tanah yang dijanjikan, sebagaimana terdapat di dalam perjanjian lama, Nashrani mengganggapnya sebagai tempat kemunculan agama mereka, karena di sana Isa Al-Masih dilahirkan dan berdakwah. Sementara Umat Islam mengimani bahwa merekalah ahli waris sebenarnya atas peninggalan Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi-Nabi Bani Israel dan orang-orang soleh dari kalangan mereka yang pernah menguasai Palestina selama beberapa periode di bawah bendera tauhid. ® adapun tentang ringkasan sejarah Palestina adalah sebagai berikut bahwa palestina merupakan daerah pertama di dunia yang mengenal peradaban, disana terdapat kota tertua dalam sejarah, yaitu Ariha, dan puluhan peradaban pernah singgah di Palestina, yang pertama adalah bangsa Kan’an, lalu disusul bangsa Moria, dan dari keturunan mereka adalah bangsa Palestina yang ada di Palestina saat ini, kemudian disusul bangsa Yabus yang melakukan migrasi dari Jazirah Arab. ® Nabi Ibrahim datang ke palestina, dan ia berasal dari kota Ur, dari daerah bagian selatan Irak, pada akhir abad ke 19 SM. Lalu tinggal di Syakim di Nablus, dan setelah itu pindah ke Hebron (Khalil). ® Bani Israel masuk ke Palestina di bawah komando Yusa bin Nun, pada abad ke 12 SM. Lalu Nabi Daud muncul sebagai pemimpin mereka setelah mengalahkan Jalut serta kemudian mendirikan kerajaan bagi Bani Israel. Lalu setelah itu digantikan oleh putranya Nabi Sulaiman yang memimpin dari tahun 963 SM sampai 923 SM. Setelah Nabi Sulaiman wafat kerajaanya terbelah menjadi dua; kerajaan Israel di Utara (Samirah) dan kerajaan Yahudza di selatan (Quds) ® dua kerajaan Yahudi dihancurkan oleh seorang pemimpin dari mesir bernama Syisynaq, lalu daerah-daerah dua kerajaan itu dijajah oleh bangsa Asyiria, hingga Nebukhtanasar datang dan menghancurkan Palestina pada tahun 597 SM. Dan menguasai Al-Quds yang merupakan ibukota kerajaan Yahudza, menawan raja dan keluarganya serta para panglima dan dibawa ke Irak, setelah itu Nebukhtanasar menggantinya dengan raja yang baru. ® Persia menyerang Palestina pada tahun 539 SM dan menjajahnya setelah sebelumnya berhasil menjajah Babilon. Setelah itu datang Alexander Agung pada tahun 332 SM. Dan menjadikan Palestina sebagai subordinat di bawah kekuasaan Yunani ® Romawi menjajah Palestina dan pertama-tama menjadikanya wilayah romawi di bawah kekuasaan Roma, lalu dibawah Byzantium hingga pertengahan abad ketujuh Masehi, dan setelah ditaklukan oleh Umat Islam, Palestina kemudian menjadi bagian dari daerah kekuasaan Islam. Dan selama periode itu Nabi Isa dilahirkan dan bangsa Yahudi memberontak kepada Romawi dan mencoba mendirikan entitas negara, namun penguasa Romawi (Titus) dengan bantuan bangsa Arab menyerang mereka pada tahun 71 M. Menjajah Al-Quds dan membunuh banyak sekali bangsa Yahudi, sebelum mereka kabur ke Suria, Mesir dan negara Arab lainya. ® percobaan terakhir Yahudi dalam mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina adalah pada tahun 135 M. lalu penguasa Romawi, Adrian kala itu menyerang mereka, menjajah daerah-daerah Yahudi dan menghancurkan Al-Quds, setelah itu ia membangun kota baru dimana Yahudi dilarang memasukinya. ® sesungguhnya kliam-klaim hak secara historis Yahudi atas Palestina, tidak ada apa-apanya ketika dibandingkan dengan hak bangsa Arab muslim atas tanah mereka. Karena penduduk Palestina menempati tanah itu 1500 tahun sebelum berdirinya kerajaan Bani Israel ( kerajaan Nabi Daud) , dan mereka tetap menetap di sana, bahkan selama periode ketika Yahudi terputus hubungan dengan Palestina, hingga saat ini. ® Umat Islam menaklukan Palestina pada khilafah Rasyidah di zaman Umar bin Khattab, ia kemudian menulis perjanjian dengan penduduk Al-Quds yang dikenal dengan Uhdah Umariyah, yang salah satu isinya adalah keputusan agar tidak ada seorang Yahudipun yang tinggal di kota suci itu. ® dua peperangan paling terkenal yang terjadi pada masa khilafah Rasyidah adalah perang Ajnadin yang dipimpin oleh Amr bin Ash tahun (634 M) dan perang Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid tahun 15 H/ 636 m. Dan setelah perang itu bangsa Romawi berhasil diusir dari Palestina. ®pada periode Umawiyah Palestina berada di bawah kekuasaan Damaskus, dan peninggalan paling terkenal dari masa itu adalah ( Qubatus Sakhrah) yang dibangun oleh (Abdul Malik bin Marwan) , tepat di tempat Nabi Muhamad di Mi’rajkan. Dan Masjid Al-Aqsa yang disempurnakan bangunanya oleh Al-Walid bin Abdul Malik. ® pada masa Abbasiyah, proyek arabisasi semakin gencar, dan muncul generasi baru yang berasal dari perkawinan antara pasukan penakluk dan penduduk setempat. ® diakibatkan oleh lemahnya dinasti Abbasiyah, maka bangsa Thulun yang dipimpin oleh Ahmad bin Thulun mampu menguasai Libanon, Suria, Mesir dan Palestina. Dan peninggalan paling terkenal dari masa itu adalah pembangunan benteng pelabuhan Akka ® para sejarawan berpendapat bahwa abad ke empat Hijriyah adalah abad kekacauan politik, dan kelompok Qaramithah yang keluar dari daerah teluk arabia melakukan penyerangan terhadap Syam dan menjajah Palestina setelah sebelumnya mereka melakukan penghancuran dan pengrusakan. ® dan setelah itu Palestina dikuasai oleh dinasti yang berbeda secara bergantian; Ikhsyid, Saljuk dan Fatimiyah. Dan memang benar pendapat para sejarawan bahwa abad itu adalah abad kekacauan. ® penjajah asing kembali menjajah palestina pada akhir abad ke sebelas masehi, terutama setelah barat dirundung berbagai masalah pelik, dan menjajah timur adalah solusi terbaik bagi masalah itu, dan itu dimulai dengan pengisian baterei oleh khutbah paus Urbanus II pada tahun 1095 M, di dalam khutbahnya ia meminta kepada masyarakat awam agar membersihkan kuburan Isa Al-Masih dari tangan-tangan umat Islam, maka agresi militer pertama dipimpin oleh Petrus An-Nasik yang berlangsung selama dua abad, yang kemudian dikenal dengan agresi salibis, karena salib dijadikan sebagai simbol peperanganya. ® dibawah pimpinan Petrus An-Nasik salibis mampu memasuki Al-Quds pada tahun 1099 M, mereka lalu membantai penduduk Al-Quds ketika pertama kali memasukinya. Referensireferensi sejarah menyebutkan bahwa jumlah yang dibantai adalah 70 ribu orang. ® Palestina di bawah kekuasaan Salibis termasuk ke dalam kepemilikan kerajaan Bait Almaqdis, yang kala itu kekuasaanya membentang dari beirut di utara ke rafah di selatan dan yordania di timur, dan sebagian dari daerah Suria (Banyas), kerajaan itu dipimpin secara bergantian oleh sekitar sembilan orang raja salibis. ® sultan Solahudin lalu mengakhiri kekuasaan Fatimiyah di Mesir pada tahun 565 H/1171 M, ia melanjutkan usaha Imadudin Zangki dan anaknya Nurudin Zangki dalam melawan salibis, dan setelah itu ia mulai memerangi Salibis hingga akhirnya menang di perang Hittin pada tahun 583 H/1187 M. ® Setelah itu Salibis mengirim agresi salib ke tiga yang dipimpin oleh Richard the lionheart, raja inggris. Federik Barbarosa, seorang jerman emperor. Dan philif Agustus, raja perancis. Agresi ketiga ini berhasil menjajah kota Akka dan kota-kota Palestina lainya. Bahkan Richard sudah mendekati kota Al-Quds. Dimana ia dan pasukanya berkemah di kota Bait Nuba. Akan tetapi di kota itu Richard terserang sakit. Sehingga ia melakukan perundingan dengan umat Islam. Dan berakhir dengan perjanjian Ramlah pada tahun 588 H/1192 M. ® Dinasti Mamalik yang dipimpin oleh Saifudin Qutuz dan Dhahir Beibers terlibat dalam perang Ain Jalut di tanah Palestina, perang ini terjadi pada hari Jumat tanggal 25 Ramadhan tahun 658 H/1260 M, pada perang ini umat Islam berhasil mengalahkan Pasukan Tatar dan berhasil meruntuhkan kekuasaan Mongolia di kawasan. ® Pada tahun 1516 M bangsa Turki berhasil mengalahkan Mamalik di perang Maraj Dabiq. Sebuah daerah dekat kota Halab. Lalu menguasai Palestina. Dan menjadikan Palestina sebagai wilayah di bawah kekuasaanya sekitar 4 abad lamanya. ® Sultan Abdul Hamid II memiliki peran signifikan dalam menekan dan melarang migrasi Yahudi ke Palestina. Dengan cara mengeluarkan undang-undang yang melarang migrasi besar-besaran Yahudi ke tanah-tanah milik Turki Utsmani, serta melarang para pengunjung untuk tinggal di Palestina lebih dari tiga bulan. Bahkan yang sifatnya individu. GERAKAN ZIONISME ® Banyak sebab yang memunculkan gerakan zionis, diantaranya adalah; tumbuhnya faham zionisme yang mendorong dikumpulkanya Yahudi di Palestina. Munculnya ideology nasionalisme dan kesukuan di eropa, munculnya hal yang disebut (permasalahan Yahudi) khususnya di eropa timur, gagalnya gerakan pencerahan yahudi (Heskila) yang dalam bahasa ibrani berarti pemahaman, yang berusaha untuk meleburkan Yahudi ke dalam masyarakat-masyarakat yang dimana mereka hidup di dalamnya ® Gerakan zionisme adalah gerakan politis, rasis, kolonialis, dan ekstimis, yang bertujuan untuk mengumpulkan seluruh yahudi di dunia. Lalu mendirikan entitas nasional bagi mereka di Palestina. Sebagai bentuk perwujudan dari slogan: (tanah tanpa bangsa untuk bangsa tanpa tanah). ® Awal mula kemunculan gerakan ini pada tahun 1893 M, dikenal dengan gerakan zionisme, yang dinisbatkan kepada bukit zion di samping kota Al-Quds, namun gerakan secara esensi muncul jauh sebelum itu. ® Munculnya pemikiran tentang entitas yahudi yang berfungsi sebagai (Negara pemisah) dan entitas zionis merupakan bahaya barat-zionis paling bahaya terhadap dunia Islam, karena bertujuan untuk membelah dua sayap dunia Islam kepada dua bagian terpisah; Asia dan Afrika ® Tokoh yang paling lantang menyerukan pendirian entitas nasional bagi yahudi adalah teodore hertzl, seorang yahudi yang berasal dari megr. Ia yang mendeklarasikan pendirian persatuan kolonialis yahudi di Palestina. Ia menulis buku berjudul derjuden stat, di dalamnya ia menyeru pendirian Negara di Palestina, dan ketika yahudi tidak bisa menguasai Palestina, maka sebagai gantinya akan tetap berdiri di Argentina. ® Organisasi internasional Yahudi berdiri di basel, swiss, pada bulan agustus tahun 1897, yang dipimpin oleh Teodore Hertzl. Organisasi itu mengikatkan diri dengan proyek kolonialisme barat, dan hingga akhir perang dunia pertama organisasi itu gagal mendapatkan sesuatu yang berharga walaupun sedikit. ® Hertzl menawarkan kepada Sultan Abdul Hamid II sumbangan uang yang besar, tapi dengansyarat dibolehkanya yahudi melakukan migrasi ke Palestina, akan tetapi sultan menolaknya dengan tegas, karenanya teodore Hertzl mulai merencanakan untuk menghancurkan khilafah utsmaniyah ® Yahudi memutuskan untuk melakukan konspirasi terhadap sultan Abdul Hamid II, maka yahudi yang ada di dalam turki mulai bergerak melalui organisasi turki muda, yang memiliki kepanjangan tangan organisasi Etihad wa taraqi, dan salah satu pemimpin organisasi tersebut adalah Mustafa Kemal Attaturk yang memiliki gelar Al-Ghazi. ® Organisasi ini dengan melalui Parlemen turki mampu menarik ke dalam barisanya para pemimpin utsmani, dan dalam waktu yang singkat mampu menguasai pemerintahan, lalu melengserkan sultan Abdul Hamid, dan setelah itu turki dikuasai oleh organisasi Etihad wa taraqi. PALESTINA PADA ERA MODERN ® Inggris kemudian mengadopsi proyek zionisme, maka pada tanggal 2 November 1917 M Inggris mengeluarkan janji yang disebut janji Belfour. Yaitu janji untuk mendirikan sebuah Negara bagi Yahudi di Palestina. Lalu pada tahun 1918 M Inggris menjajah Palestina. Serta mengingkari janjinya kepada bangsa Arab yang dipimpin oleh Syarief Husein, bahwa bangsa Arab akan diberikan kebebasan dan kemerdekaan. Dan membagi daerah kekuasaan atas negri Syam dan Irak dengan Perancis melalui perjanjian Sykes-Picot pada tahun 1916 M. Dan menjadikan Palestina sebagai daerah Internasional. ® Pada bulan April 1920 M. melalui perjanjian San Rimo. Akhirnya Inggris berkuasa penuh atas Palestina, dan mulai mewujudkan janjinya kepada Yahudi dengan menjadikan Palestina berada di bawah mandat (penjajahan) Inggris, yang itu atas persetejuan dari Liga Bangsabangsa pada Juni 1922 M. lalu Inggris mengangkat Herbert Samuel -seorang Inggris-Yahudisebagai mandataris pertama inggris di Palestina. ® Ketika Inggris menjajah Palestina (1918-1948 M). Ingggris membuka pintu migrasi bagi Yahudi ke Palestina. Sehingga populasi Yahudi yang awalnya 55 ribu orang di tahun 1918 M bertambah menjadi 646 ribu pada tahun 1948 M. Atau dari 8 % menjadi 31,7 % dari total populasi keseluruhan penduduk Palestina. Juga menyokong kepemilikan tanah oleh Yahudi. Sehingga yang awalnya setengah juta hektar atau 2 % bertambah menjadi 1 juta 800 ribu hektar atau sekitar 6,7 % tanah milik Yahudi. ® Dan atas dukungan mesin perang Inggris, bangsa Yahudi mampu membangun lembagalembaga mereka; baik dalam sektor ekonomi, politik, pendidikan, militer maupun sosial. Pada tahun 1948 Yahudi telah membangun 292 pemukiman illegal di tanah Palestina. Serta membentuk organisasi-organisasi militer mereka seperti Haganah, Aragon dan Syatirn yang berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Dan dengan perangkat-perangkat tersebut mereka sudah siap mendeklarasikan sebuah entitas Negara. ® menyikapi penjajahan itu di Palestina berdiri berbagai aliran kemerdekaan nasionalis dan islamis yang dipimpin oleh Musa Kadzim dan Haji Amin Husaini serta rekan-rekanya, untuk memobilisasi masa melakukan gerakan politik dan revolusi. Sehingga terjadilah revolusi AlQuds pada tahun 1920, revolusi Yafa pada tahun 1921, revolusi Al-Buraq pada tahun 1929, revolusi oktober pada tahun 1933. Serta berdiri gerakan Jihad yang dipimpin oleh syeikh Izuddin Al-Qassam. Dan organisasi jihad suci yang dipimpin oleh Abdul Qadir Al-Husaini. Dan ‘Komite tingga Arab untuk Palestina’ dibawah pimpinan Haji Amin Al-Husaini sebagai payung politik bagi gerakan perlawanan. ® Tekanan revolusi rakyat Palestina terbesar tahun 1936-1939 M, membuat Inggris terpaksa mengeluarkan buku putih pada Mei tahun 1939 M. yang berisi Inggris berjanji akan mendirikan Negara Palestina dalam rentang waktu 10 tahun, menghentikan penjualan tanah ke Yahudi, dan menghentikan migrasi Yahudi. Namun kemudian Inggris mengingkari janjijanjinya pada tahun 1945 M. Lalu proyek Zionisme kembali bernafas, dibawah sokongan Amerika. ® Pada 29 November 1947 PBB mengeluarkan resolusi no 181 yang berisi pembagian Palestina menjadi dua Negara: Arab dan Yahudi. Sekitar 54 % untuk Yahudi, 45 % untuk Arab Palestina, dan 1 % merupakan kawasan Internasional, yaitu kota Al-Quds. ® Zionisme mendeklarasikan berdirinya Negara Israel pada sore hari tanggal 14 Mei 1948 M. dan mengalahkan pasukan-pasukan Arab, merampas 77 % tanah Palestina dan mengusir 800 ribu rakyat Palestina keluar dari tanah yang akan mereka dirikan di atasnya entitas mereka. ®pasca pembelahan Palestina, maka mulailah konflik arab-israel, dengan slogan ‘nasionalisme peperangan’ dan ‘persatuan adalah jalan kemerdekaan’ selalu mendominasi selama periode dari tahun 1948 hingga tahun 1967 M). Lalu inisiasi atas permasalahan Palestina di pegang oleh negara-negara Arab, dibawah komando Jamal Abdul Nasir. Sementara peran tokoh-tokoh Palestina semakin berkurang, demi memberi ruang bagi solusi dari bangsa Arab. Namun sayangnya negara-negara Arab tidak memiliki sistematika pembebasan yang jelas, kesungguhan dan keinginan yang jujur untuk berperang. ® lalu PLO didirikan pada tahun 1964 M, diketuai oleh Ahmad Syaqiri. Atas dukungan langsung dari Jamal Abdul Naser. Terutama setelah dinamika politik internal Palestina mulai menggeliat dengan menjamurnya berbagai gerakan dan organisasi rahasia. Khususnya Fatah, yang akarnya muncul sejak tahun 1957 M. ® Pada tahun 1968 M berbagai organisasi fedai (pejuang kemerdekaan) menggabungkan diri ke dalam PLO. Termasuk di dalamnya adalah Fatah. Lalu Yaser Arafat, yang merupakan pemimpin Fatah, menduduki posisi pemimpin PLO, sejak Februari tahun 1969 M. ® Pada tahun 1974 M Negara-negara Arab mengakui PLO sebagai representasi legal dan satu-satunya bagi rakyat Palestina. Dan di tahun yang sama, PLO dijadikan sebagai anggota pengawas di PBB. ® Perang Haziran/Juni 1967 M merupakan kekalahan pahit bagi Negara-negara Arab. Lalu Tepi Barat jatuh ke tangan Israel, termasuk di dalamnya adalah Al-Quds timur dan Gaza juga jatuh. Setelah itu 330 ribu rakyat Palestina diusir. Serta bukit Golan di Suria(1150 km persegi) dan Sinai di Mesir (61198 km persegi) juga jatuh ke tangan Israel. ® entitas Zionis melarang bangsa palestina kembali ke tanah milik mereka, dan membuka pintu bagi migrasi Yahudi ke Palestina, maka lebih dari 2 juta 800 ribu Yahudi melakukan migrasi ke Palestina selama periode 1949-2000 M ® Zionis memfokuskan diri untuk me-Yahudisasi- kota Al-Quds. Maka mereka menguasai 86 % tanah Al-Quds. Dan memenuhi kota Al-Quds dengan para imigran Yahudi. Serta mendeklarasikan Al-Quds sebagai ibukota abadi entitas zionis. dan sangat serius ingin menguasai Masjid Al-Aqsa. Maka mereka merampas tembok bagian barat dari Masjid AlAqsa (tembok Al-Buraq). Menghancurkan kompleks Al-Magharibah yang ada di sampingnya. Dan telah merampungkan sepuluh tahap penggalian terowongan di bawah Masjid. Serta membangun empat terowongan yang membuat Masjid bisa runtuh kapan saja. ® menurut statistik tahun 2003 jumlah pengungsi palestina yang diusir dari tanah jajahan 48 mencapai 5 juta 400 ribu orang. Dan sekitar 1 juta orang lainya harus tinggal di Tepi Barat dan Gaza karena dilarang kembali ke tanah milik mereka. Artinya diluar sana ada sekitar 6 juta 400 ribu pengungsi atau sekitar 68,8 % dari populasi penduduk Palestina. Dengan jumlah itu pengungsi Palestina merupakan pengungsi terbanyak yang ada di dunia ® periode 1967-1970 merupakan periode gemilang bagi kerja martir (Fedai) dan gerakan perlawanan Palestina. Namun sejak tahun 1971 dilarang beroprasi di Yordania. Hingga kemudian fokus ke front Libanon. Namun agresi Zionis terus menerus terhadap Libanon, penyerangan terhadap daerah selatan Libanon pada tahun 1978 , pembentukan ikat pinggang keamanan dan penyerangan daerah utara Libanon pada tahun 1982 mampu memukul sarana dan prasarana perlawanan. ® Setelah perang Oktober pada tahun 1973. Dan setelah PLO dijadikan sebagai perwakilan resmi rakyat Palestina pada tahun 1974. Maka sejak itu rasa tanggung jawab Negara-negara Arab terhadap Palestina mulai menyusut. Dan dengan disepakatinya perjanjian Camp David oleh Mesir tahun 1978. Maka keluarlah Negara arab terkuat dari konflik Arab-Zionis. Lalu terjadi perang Irak-Iran pada tahun 1980-1988 M. dimana dukungan finansial dari Negaranegara teluk menjadi berkurang, diakibatkan oleh turunya harga minyak. Disamping invasi Irak terhadap Kuwait pada tahun 1990 yang mengakibatkan terjadinya perang Teluk. Juga runtuhnya Uni Soviet serta blok Timur. itu semua menyebabkan gerakan perlawanan Palestina menjadi lemah dan mendorong para pemimpin PLO untuk mengambil jalur perundingan. ® ketika PLO mengambil inisiatif perundingan maka meletuslah Intifadah mubarakah yang terjadi pada tahun 1987-1993 M dan menjadi momentum tumbuhnya inisiatif dari internal Palestina, serta muncul kembali gerakan-gerakan Islam untuk kembali menjadi unsur inti perlawanan rakyat Palestina. Terutama Hamas. ® Ketika PLO semakin lemah, lalu keluar keputusan dari PLO pada bulan November 1988 yang berisi pengakuan terhadap resolusi PBB (no. 181) terkait pembagian tanah Palestina menjadi dua; Arab dan Yahudi, dan mengakui keputusan dewan keamanan PBB ( no. 242) pada November 1967 yang memandang permasalahan Palestina hanyalah tentang para pengungsi dan seruan menyelesaikan penjajahan Palestina dengan cara-cara damai. ® Pada Oktober 1991, PLO dan Negara-negara Arab sepakat untuk melakukan perundingan damai dengan zionis di Madrid. Namun selama dua tahun utusan resmi organisasi tidak menemukan titik kesepakatan dengan Zionis. Kecuali melalui jalur perundingan berbeda yang rahasia, yang mulai dibuka pada bulan desember 1992, yang menghasilkan kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Oslo atau perjanjian ‘Gaza sampai Ariha terlebih dahulu’ yang terjadi di kota Oslo, Norwegia. Yang ditandatangani secara resmi oleh PLO dengan zionis di Washington pada tanggal 13 september 1993. ® Perjanjian Oslo (Gaza sampai Ariha dahulu) mendapatkan penolakan keras dari rakyat Palestina, Arab dan Islam, berdasarkan kepada fatwa yang melarang berdamai dengan zionis, Palestina adalah tanah wakaf milik umat Islam, dan tidak boleh dimiliki seorangpun atau ditanggalkan. Disamping ketika perjanjian itu diambil, diambil atas dasar inisiatif para pemimpin PLO saja, tanpa kembali kepada bangsa Palestina. ® perjanjian Oslo tidak mengakui hak bangsa Palestina dalam menentukan nasib, hak mendirikan negara merdeka, dan tidak memandang Tepi Barat dan Gaza sebagai tanah yang dijajah ® Intifadah kedua yang terjadi pada bulan September tahun 2000 membuktikan akan keteguhan bangsa Palestina dalam mempertahankan haknya atas tanahnya, dan masih adanya ruh empati dan kepedulian yang luas dari bangsa Arab dan Islam terhadap gerakan Intifadah dan bahwa permasalahan Palestina adalah permasalahan seluruh umat Islam. ® Kondisi rakyat Palestina sangat berat dan sulit, lebih dari 3300 orang syahid, dan yang terluka lebih dari 45 ribu orang. Prosentase pengangguran mencapai 58 %. Namun keteguhan dan perlawanan yang sangat luar biasa dari mereka, mampu menciptakan situasi ‘keseimbangan ketakutan’ untuk pertama kalinya dengan Zionis. ® Nasrani di Palestina mengalami kedzaliman, penindasan dan pengusiran yang dilakukan oleh Israel sebagaimana juga dialami umat Islam Palestina, maka mereka ikut serta dalam gerakan nasionalisme, bahkan sejak permulaan Inggris menjajah Palestina. Yang dengan itu mereka menjadi contoh tentang persatuan dan kesatuan bangsa dalam melawan proyek Zionis. ® adapun pandangan Islam terhadap permasalahan Palestina adalah bahwa Islam sangat menentang terorisme dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa, dan Islam di waktu yang sama adalah agama kebenaran, keadilan dan kebebasan. Para pengikutnya tidak mau didzalimi sebagaimana mereka menolak mendzalimi, dan sangat menolak agamanya diinjakinjak. ® Umat Islam tidak memerangi Yahudi karena mereka beragama Yahudi. Muncul dan terjadinya ‘problematika Yahudi’ dan anti semit, hanya di Eropa. Tidak di dunia Islam. dimana bangsa Yahudi justru meminta perlindungan dari penyiksaan, fanatisme agama dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh Eropa. ® rambu-rambu Islami dalam penyelesaian permasalahan Palestina adalah berupa; Menjadikan Islam sebagai aqidah, sikap dan aturan kehidupan. menyiapkan para pemimpin Islami, yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta jujur, Memperluas skala pertarungan melawan zionis hingga mencakupi dunia Islam. Mensuport, membantu dan meningkatkan kualitas bangsa Palestina dengan berbagai cara. Berupaya mewujudkan kebangkitan peradaban; dengan melakukan perubahan dan kemajuan yang komfrehensif bagi masyarakat muslim. Baik dari segi politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan militer. ® Permasalahan Palestina telah menelanjangi standar ganda dan bobroknya organisasiorganisasi internasional yang bertopeng kemunafikan. Dari sebuah peradaban yang jumawa karena kemajuanya, ilmu pengetahuanya dan teknologinya. Yang bahkan hak asasi hewanpun dipelihara . Tapi diam seribu bahasa ketika 6 juta 400 ribu orang dibuang dan harus menjadi pengungsi yang hidup dalam penderitaan dan kehinaan. Dimana setelah itu rumah dan tanah mereka dirampas oleh kelompok-kelompok Yahudi, yang terpencar di seluruh dunia berdasarkan pada klaim-klaim batil ® tidak pantas memandang Yahudi sebagai aktor dibalik semua hal yang kecil dan besar dari berbagai peristiwa yang terjadi, atau bahwa mereka Allah takdir Allah yang tidak bisa dirubah, karena mereka tetaplah manusia ciptaan Allah, dan akan mengalami sunatullah yang ada di semesta, serta sunah tadafu dan pergiliran. ® kekalahan proyek zionis di Palestina, bukan hanya sesuatu yang mungkin saja, akan tetapi sesuatu yang pasti, karena itu adalah kabar gembira dari Allah, yang terdapat di dalam AlQuran yang tidak ada kebatilan baik di depan maupun di belakangnya. Bagaimanakah kembalinya giliran keberkuasaan bagi Bani Israel? Sedetikpun mimpi mereka untuk kembali ke Bait Al-Maqdis dan menguasai dunia dari sana tidak pernah berhenti, Sabtai Zafi, pendiri gerakan Yahudi Dunamah, yang dilahirkan di kota Azmir Turki pada tahun 1626 berkata: “aku adalah keturunan Sulaiman bin Daud, pemimpin seluruh manusia, dan Al-Quds adalah istana bagiku”. Adapun pendiri gerakan Zionisme di era modern, Teodore Hertezl berkata di dalam bukunya (Der Juden Stat, yang terbit pada tahun 1896 M) : “ sesungguhnya Palestina adalah tanah air historis kita, yang tidak mungkin dan tidak akan pernah dilupakan.” Sebuah mimpi dari umat yang tercerai berai untuk mengembalikan kejayaanya, namun di awal-awal harus berbenturan dengan tembok bendungan yang sangat kokoh, yaitu sebuah Negara yang besar, yang digambarkan oleh Abdulah Tal, penulis ular Yahudi di pusat jantung Islam bahwa: “walaupun di dalam sekte Yahudi Dunamah ini terdapat berbagai perselisihan; terutama dalam masalah keyakinan dan syariat, akan tetapi mereka memilik satu tujuan yang sama, yaitu menghancurkan Negara Islam yang mereka anggap sebagai batu sandungan dan bendungan yang kokoh yang menghalangi dalam merealisasikan mimpi mereka untuk mendirikan Negara Yahudi sebagaimana dijanjikan kepada mereka oleh Sabtai.” Sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang Sultan yang agung, yang sikap-sikapnya dijelaskan oleh Ustadz Rafiq Natasye sebagai berikut: “Sultan ini menolak penawaran dari “ organisasi pecinta zion” pada tahun 1882, yang disampaikan ke konsulat Utsmani di kota Odesa, Rusia. berupa keinginan Yahudi Rusia untuk mendapatkan izin dari Sultan untuk melakukan migrasi ke Palestina dan tinggal di sana. Maka Sultan mengeluarkan perintah kepada wakilnya di Al-Quds agar jangan sampai dibiarkan ada seorang Yahudipun dari Rusia, Rumania dan Bulgaria yang memasuki Palestina. Dan pada tahun 1892 Sultan ini mengeluarkan sebuah firman, yang mengharamkan penjualan tanah Palestina ke orang Yahudi, bahkan walaupun Yahudi itu adalah rakyat Turki Utsmani. Dan akhirnya juga Sultan melarang Yahudi mendirikan sebuah Negara kebangsaan di Palestina. (dinukil dari bukunya Sultan Abdul Hamid II dan Palestina) Ya, dialah Sultan Abdul Hamid II. Karenanya solusi satu-satunya bagi Yahudi untuk mewujudkan mimpi mereka adalah dengan menghancurkan tembok dari bendungan itu, maka mereka pun berbuat makar dan berencana untuk melakukan hal tersebut; bacalah teks dari surat yang ditulis oleh dubes Inggris di Istanbul, Gerad, kepada mentri luar negrinya, dimana ia berkata: “Beberapa tahun sebelum penggulingan itu Emanuel Qarasu (seorang Yahudi Spanyol), dan juga seorang anggota Freemason di Salanaik (kota Turki) dan wakil walikota dan wakil ruang niaga, mendirikan sebuah perkumpulan “Makdunia Rizotura”, yang berkoordinasi dan bekerja sama dengan perkumpulan freemason Itali. dimana Emanuel mampu menarik organisasi persatuan dan pembangunan; yang terdiri dari warga sipil dan militer, untuk bergabung dengan Freemason, dan tujuan dari penarikan itu semua adalah untuk mendiktekan kepentingan dan pengaruh Yahudi atas system politik Turki Utsmani.” Dubes Gerad Luther berkata yang menggambarkan kepada kita di dalam sebuah surat pada tanggal 29/5/1910 M, tentang tabiat (gerakan Turki Muda), ia berkata: “tampak bahwa para perancang dan perencana gerakan Turki Muda di Salanaik (Kota Turki) mayoritasnya adalah Yahudi…dan setiap Yahudi, sebagaimana dikatakan salah seorang bangsa Turki, adalah mata-mata bagi organisasi rahasia, dan orang-orang pun mulai menilai bahwa gerakan Turki Muda, adalah gerakan Yahudi dan bukan gerakan bangsa Turki.” Di tempat lain, dubes Gerad Luther berkata: “Yahudi Dunamahlah yang mendirikan organisasi persatuan dan pembangunan dan memimpin kudeta konstitusi pada tahun 1908 dan menggulingkan Sultan Abdul Hamid II dari kursi kekuasaan pada tahun 1909.” Mari kita baca bagaimana gerakan Yahudi Freemason, mendominasi Negara Turki Utsmani, dari memoar yang ditulis oleh Sultan Abdul Hamid II, dimana ia menulis: “di dalam hidupku tidak ada lebih yang mengguncang saya dengan guncangan yang keras, daripada seseorang yang naik ke posisi pemimpin militer dan posisi paling puncak lalu menerima uang dari Negara asing. Madhat Basya tidak hanya menebar berbagai masalah, tetapi juga di satu sisi ingin menciptakan krisis di tengah para tawanan dan di sisi lainya ingin menyeret Negara ke dalam tungku perang, dan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana pemimpin puncak itu mendukung dan bekerja sama dengan Inggris, baik itu karena factor Freemason ataupun karena factor-faktor lainya.” Adapun guru agung (pemimpin tertinggi) Freemason (Syariba) menggambarkan hancurkan tembok bendungan itu dengan: “perhatikanlah saudara-saudara kalian, para freemason Salunik, mereka mendirikan gerakan perubahan konstitusi, lalu menggulingkan kekuasaan Utsmani terkahir pada masa Sultan Abdul Hamid II, tanpa meneteskan setetes darahpun, dan dengan kontribusi yang dilakukan oleh para freemason seperti mereka, maka sungguh gerakan Freemason sangat berbangga kepada mereka.” Zionis Freemason tidak cukup melakukan makar sampai pada batas ini saja, mari kit baca, apa yang dikatakan Sang Sultan yang terguling di halaman lain di dalam memoarnya: “saya tidak bisa memahami bagaimana mungkin mereka menggulingkanku lalu mengangkat saudaraku Murad, apakah karena saudaraku Sultan Murad seperti mereka sebagai seorang mason? Sejarah pasti akan membuka identitas dan jati diri kemasonan dari mereka yang menyebut diri mereka sebagai pemuda Turki atau Turki Muda, sebatas yang saya ketahui dari penelitian saya, bahwa mayoritas mereka adalah para mason, dan bahwa mereka adalah anggota perkumpulan Freemason Inggris, dan mereka menerima bantuan finansial dari perkumpulan tersebut.” Apa yang telah dilakukan oleh para Mason Yahudi terhadap negara Islam, sebelumnya juga telah mereka lakukan di berbagai ibukota Eropa, mereka membuat makar, merancang dan menguasai demi mewujudkan kehendak Allah agar giliran mereka berjaya kembali kepada mereka untuk kemudian berkuasa di muka bumi. Kekuasaan itu diangkat dan dimahkotai oleh janji Belfour, mentri Luar Negri Inggris pada tahun 1917, yang memberikan Palestina sebagai tanah air kepada Yahudi. Dimana setelah janji itu berlanjut dengan dijajahnya Palestina pada tahun 1948 dan 1967 M. Siapa yang memimpin freemason di dunia? Sejarawan Perancis Leyotolksoy menjawab hal itu, ketika ia menjelaskan tentang freemason semesta, yang merupakan tingkatan tertinggi Freemason: “freemason semesta ini tidak ada yang tau pusatnya dimana dan siapa pemimpinya, kecuali anggotanya dari para pemimpin perkumpulan kalung kerajaan yang semuanya Yahudi dari keturunan Yahudza (anak keempat Israel) dan Freemason ini memiliki satu perkumpulan (Lodge) yang dikuasai oleh satu orang, dan kalung kerajaan yang dipakai oleh para tokoh Freemason adalah gambaran tentang kalung yang dilukis padanya semua ordo (suku) Bani Israel.” Maka kita sepakat bahwa perkumpulan-perkumpulan (lodge) freemason adalah tempat para pemimpin dunia berafiliasi kepadanya; para pucuk pimpinan Negara-negara, para pembuat kebijakan, para pemilik lembaga-lembaga keuangan, media, pabrik-pabrik senjata, dan para pengontrol acara-acara kemanusian dan social di dunia, dan juga kita setuju bahwa yang memimpin dunia adalah Yahudi Bani Israel dari keturunan Yahudza, karenanya ayat dibawah ini tepat dan sesuai dengan realitas yang kita alami saat ini: “dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” Dan kita juga tidak boleh melupakan berbagai lembaga dan organisasi rahasia Yahudi yang lainya; seperti zionisme internasional yang didirikan oleh Teodore Hertzl pada konferensi yang dilakukan di Swiss tahun 1897 disamping juga lobi Yahudi yang berfungsi sebagai kekuatan penekan dan pendikte kebijakan milik Yahudi di setiap tempat pusat-pusat keputusan di dunia. Allah berfirman: “ jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Dan sesungguhnya ayat di atas membutuhkan banyak pembahasan. Yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya tentang janji hukuman terkahir, tentang fase-fase kemenangan dan tentang road map pembebasan. Janji hukuman terkahir Terdapat dua ayat di dalam Surat Al-Isra yang menyebutkan janji terkahir ini, pertama pada ayat ketujuh: “jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Dan kedua; pada ayat ke 104: “ dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam Keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )". Janji terakhir: adalah janji kedua dari Allah kepada hambanya tentang kemenangan dan kejayaan atas para perusak dari kalangan Bani Israel. Dan janji tersebut semakin dekat ke perwujudanya, yaitu ketika Yahudi yang terdiaspora di seluruh dunia semuanya berkumpul di satu tanah air. Syeikh Mutawali Asya’rawi berkata dalam tafsirnya tentang dua ayat ini: “orang yang merenungi ayat ini maka ia akan menemukan di dalamnya terdapat kabar gembira akan keterwujudan janji Allah, dan ia juga akan menemukan bahwa apa yang terjadi saat ini, yaitu berkumpulnya bangsa Yahudi di tanah Palestina adalah satu tanda yang dikehendaki oleh Allah. Makna ayat tersebut bahwa kami katakan kepada Bani Israel setelah Nabi Musa: Tinggalah kalian di bumi. Jika ada seseorang berkata kepadamu: tinggalah, maka orang itu mesti menentukan sebuah tempat dari bumi ini untuk engkau tempati, misalnya ia mengatakan kepadamu: tinggalah di Bursaid...tinggalah di Kairo...tinggalah di Yordan. Namun ketika ia berkata kepadamu: tinggalah di bumi!! Itu artinya bahwa Allah menghendaki mereka untuk tetap terdiaspora di setiap pelosok bumi dan berpencar di semua negara.” Syeikh melanjutkan: “setelah Allah menempatkan mereka di bumi dan memencarkan (diaspora) mereka, maka Ia menggerakan hati para patner dan pengikut Yahudi dari pasukan kebatilan, lalu patner itu membisikan ke telinga Yahudi tentang gagasan negara bangsa, memperindah langkah-langkah bagi kehancuran mereka, maka Yahudi memilih Palestina untuk dijadikan sebagai tanah air dan tempat berkumpul dari seluruh pelosok dunia. Sebagian berpendapat bahwa dengan berdirinya negara Israel dan berkumpulnya Yahudi di sana adalah sebuah pembalasan bagi Islam dan Umat Islam, akan tetapi sebenarnya faktanya bukan seperti itu, karena yang benar adalah; bahwa Allah berkehendak agar kita memukul mereka dengan pukulan keimanan, oleh pasukan yang disifati oleh Allah dengan hamba-hamba kami, dan yang menarik bahwa pukulan itu tidak akan bisa dilakukan jika mereka terpencar di setiap pelosok dunia. dimana kita tidak akan bisa memerangi mereka ke setiap pelosok dunia, kita tidak akan bisa mengirim kompi pasukan ke setiap negri, yang di sana ada perkampungan Yahudi. Karena bagaimana mungkin kita bisa menyisir mereka sementara mereka terpencar, dimana di setiap negara ada sekelompok kecil dari mereka? Oleh karena itu: gagasan dikumpulkannya dan ide tanah air bagi mereka, yang diserukan oleh Belfour dan didukung oleh negara-negara adidaya, yang mendukung Yahudi dan memusuhi Islam, adalah merupakan ide yang membantu Umat Islam, sehingga memudahkan kita untuk menyisir Yahudi serta membuat kita mampu memberantas mereka semua, karenanya Allah berfirman: “ dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam Keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )". Artinya: akan kami datangkan kalian semua, lalu kami kumpulkan antara satu dengan lainya, maka dari itu hal ini merupakan kabar gembira bagi kita semua wahai umat Islam, bahwa giliran kejayaan akan beralih kepada kita, bahwa kemenangan pada akhirnya akan ada di tangan Islam dan Umat Islam, tidak ada yang mesti kita lakukan untuk mewujudkan janji itu selain dengan kembali kepada Allah, dan menghadap kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya: “ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” Dan yang dimaksud dalam firman-Nya: “ “وعد األرخةadalah janji yang terdapat dalam firman Allah: “ jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabishabisnya apa saja yang mereka kuasai.” Penulis nukilkan kepada pembaca sekalian sepotong dari kajian yang diambil dari salah satu situs di internet cabang dari Al-Jazeera, yang berjudul: “keringnya migrasi Yahudi ke Palestina yang terjajah, pada tanggal 24/11/2008 : “beriringan dengan terjadinya Intifadhah Al-Aqsa pada akhir desember 2000, dan rontoknya keamanan Israel, maka munculah berbagai pertanyaan seputar masa depan migrasi Yahudi, dimana keajegan keamanan ikut berperan penting dalam menarik Yahudi ke Palestina terjajah. Kepala agensi Yahudi, Sali Maridur menegaskan bahwa jumlah migrasi ke tanah arab yang terjajah (Palestina) mengalami kemunduran dari sekitar 70 ribu imigran pada tahun 2000 menjadi 43 ribu pada tahun 2001, dan hingga 30 ribu pada tahun 2002, dan hingga mencapai akhir tahun 2003 jumlahnya tidak lebih dari 19 ribu. Jumlah itu tidak berubah hingga akhir tahun 2007, dimana data statistik Israel menyebutkan tingginya migrasi keluar melebihi jumlah yang migrasi ke dalam, dimana sekitar 3000 imigran yang keluar dari tanah terjajah. Dan sebuah hal yang bisa diprediksikan, bahwa tidak akan terjadi perubahan signifikan dari segi data jumlah imigran di tahun-tahun mendatang, dimana itu terjadi di tengah kondisi kemungkinan migrasi keluar semakin meningkat, dimana terdapat sekitar 40 persen pemuda Yahudi yang siap melakukan migrasi keluar dari Israel. Walau Kementrian migrasi menyembunyikan data jumlah real Yahudi yang melakukan migrasi keluar dari Israel, namun terdapat banyak kajian yang menunjukan bahwa terdapat 400 ribu Yahudi yang keluar dari Israel dan tidak akan pernah kembali lagi ke Israel, khususnya mereka yang memiliki kewarganegaraan lain di Negara-negara di dunia. Oleh karena itu, semakin dekatnya kepada sempurnanya proses pengumpulan, yang merupakan sebuah tanda akan dekatnya perwujudan janji terakhir, yaitu janji akan kemenangan dan kejayaan bagi hamba-hamba-Nya. Namun apa saja fase-fase kemenangan yang disebutkan dalam ayat ke tujuh dari Surat AlIsra? Fase-fase kemenangan 1. Pertama: Memburamkan muka: fase ini mungkin saja bermula sejak permulaan intifadah Al-Aqsa pada tahun 2000, dan berlanjut hingga perang dan blokade terhadap Gaza, yang kemudian menyulut berbagai aksi demonstrasi jutaan di mayoritas ibukota di dunia, dan juga diangkatnya aduan berbagai pelanggaran atas hukum internasional yang dilakukan oleh para pemimpin penjajah ke pengadilan-pengadilan internasional di Eropa, sehingga membuat mereka ketakutan dan tidak berani melakukan perjalanan keluar ke negaranegara tersebut. Kemudian berlanjut dengan perilisan data oleh Goldiston. Lalu Penembakan serta pembunuhan secara sengaja terhadap rombongan kemanusiaan kapal Mavi Marmara untuk mematahkan blokade terhadap Gaza, yang membuat hubungan antara Israel dan Turki serta berbagai organisasi kemanusiaan internasional memburuk dan memanas. Pemburaman wajah merupakan fase pertama yang mesti dilewati dalam fase-fase kemenangan dan kejayaan; dan ia merupakan fase pemutusan tali (perjanjian) dengan manusia: “mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” Dan bagi yang tidak bisa ikut serta dalam memikul senjata untuk melawan Zionis secara langsung, maka ia bisa ikut berkontribusi dalam memburamkan wajah mereka; baik itu hanya dengan sebatas satu kalimat atau sebuah artikel atau membuat grup di media sosial, atau dengan menggalakan ajakan dan seruan melawan Zionis, ataupun sarana lainya yang sesuai dengan kondisinya, untuk mempercepat pemutusan tali (perjanjian) dengan manusia, dan fase ini akan terus berlanjut hingga periode dimulainya fase yang kedua, yaitu: 2. Kedua: memasuki masjid Al-Aqsa sebagaimana dahulu umat Islam memasukinya di kali pertama: potongan ayat tersebut adalah Road Map pembebasan Al-Quds, dan atau bahkan seluruh tanah Palestina, dan penjelasan lebih rincinya akan penulis lebih paparkan lagi di pembahasan mendatang. 3. Ketiga: fase menghancurkan sehancur-hancurnya apa saja yang telah mereka bangun dan kuasai: adalah fase pendirian negara Islam internasional (khilafah) yang akan membentang hingga ke setiap tempat yang dikuasai oleh Bani Israel, baik tempat itu dikuasai oleh mereka dengan jalan uang ataupun dengan gerakan freemason. Road Map pembebasan “dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama” Penulis sangat lama merenungi potongan ayat ini, lalu terbersit banyak sekali pertanyaan, dan ketika satu pertanyaan berhasil ditemukan jawabannya, maka jawaban itu akan menuntun ke pertanyaan berikutnya: Apa yang dimaksud dengan memasuki masjid pada kali pertama? Syeikh Sya’rawi menjawab pertanyaan itu di dalam tafsirnya: “orang yang merenungkan redaksi ayat ini, maka ia akan menemukan bahwa masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di kali pertama adalah pada zaman Umar bin Khatta.”. Oleh karena itu; jawabanya adalah masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa pada masa Umar atau yang dikenal dengan penaklukan Umar (Fathu Umari).” Apa maksud dan tujuan kata “ “ di dalam ayat di atas? Kata “” berarti dan menunjukan arti keserupaan dan kemiripan, dan dan jika ada bukti redaksi ikutan yang menguatkan, maka itu menunjukan arti kesamaan/persis. Apa saja hadis-hadis Nabi yang membahas masa depan dan menggunakan kata “”? Penulis menemukan sebuah hadis yang penting. Diriwayatkan oleh Imam Muslim: dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “ Islam bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana ( (كماseperti permulaanya, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.” Hadis lain yang memiliki makna yang sama, di dalam Sahih Muslim: “jika Irak ditahan/dilarang dari dirham-dirhamnya dan dari timbangan-timbanganya….dan kalian kembali ke posisi dan situasi sebagaimana kalian memulainya dan kalian kembali ke posisi dan situasi sebagaimana kalian memulainya dan kalian kembali ke posisi dan situasi sebagaimana kalian memulainya.” Kekasih kita mengabarkan kepada kita bahwa Islam akan kembali sebagaimana ketika bermulanya; yaitu memasuki fase keterasingan. Apakah saat ini Islam sudah berada di fase keterasingan sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah? Ya benar, Islam sudah memasuki fase keterasingan, yaitu ketika simbol politiknya jatuh: khilafah di kali yang pertama pada tahun 1924 M, dan hal itu telah penulis jelaskan ketika membahas ayat: “kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” Yang membahas tentang kerusakan yang kedua oleh Bani Israel. Seolah-olah hadis Rasulullah menjelaskan tentang bagaimana situasi Islam dikemudian hari di zaman ‘kerusakan oleh bani Israel yang kedua’, dan kemudian Rasulullah bersabda: “dan beruntunglah orang-orang yang terasing itu”. Siapakah orang-orang yang terasing itu? Dimanakah mereka berada dan apa yang mereka sedang lakukan? Rasulullah bersabda: “sekelompok dari umatku akan tetap menegakan kebenaran, mengekang musuh-musuh mereka. Penentangan yang datang dari orang-orang yang menentang mereka tidak akan mempengaruhi mereka. Dan mereka hanya akan ditimpa oleh musibah-musibah saja, mereka seperti secangkir air di tengah orang-orang yang sedang kelaparan, hingga datang keputusan Allah, mereka akan tetap seperti itu, kemudian para sahabat bertanya? Dimanakah mereka wahai Rasulullah? Rasulullah lalu menjawab: di Bait Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis.” Mereka adalah sekelompok dari Umat Nabi Muhamad, dan bukan keseluruhan dari umat Nabi Muhamad. Dan mereka berada di Bait Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis. Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Athabari dan disahihkan oleh Al-Bani di dalam silsilah hadis dhaif: “ permulaan urusan agama ini adalah kenabian dan rahmat kemudian khilafah dan rahmat kemudian kerajaan dan rahmat kemudian mereka saling memperebutkan kekuasaan seperti keledai memperebutkan makananya, maka kala itu hendaklah kalian berjihad, dan sebaik-baiknya jihad adalah ribath, dan sebaik-baiknya Ribath adalah di Asqolan.” Sebagai sebuah isyarat ke Gaza yang merupakan bagian dari Asqolan secara historisnya. Hadis ini menjelaskan tentang fase-fase yang akan dilalui olehumat Islam; bermula dari fase kenabian hingga mencapai fase keterasingan, dan hadis itu juga menegaskan bahwa kita saat ini sedang berada di fase keterasingan yang datang setelah fase kerajaan yang diiringi rahmat, dan periode kerajaan yang disertai rahmat adalah periode antara permulaan dinasti Umawiyah hingga jatuhnya dinasti Utsmaniyah pada tahun 1924 M. hadis itu juga merinci fase keterasingan dengan “lalu mereka saling memperebutkan kekuasaan sebagaimana keledai berebut makanan”, dan menjelaskan bahwa orang-orang terasing itu adalah mereka yang akan melaksanakan wasiat: “hendaklah kalian berjihad, dan sebaik-baiknya jihad adalah ribath, dan sebaik-baiknya ribath adalah di Asqolan.” Dan sebaik-baiknya orang yang terasing adalah mereka yang ada di Asqolan. Apa yang akan terjadi setelah fase ribath di Asqolan dan setelah fase keterasingan itu: adalah “zaman kerusakan yang kedua oleh Bani Israel? “jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hudzaifah: bahwasanya Rasulullah bersabda: “kalian akan mengalami masa kenabian yang berlansung periodenya sesuai dengan kehendak Allah, kemudian masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, kemudian setelah itu periode kekhilafahan berdasarkan pada manhaj Nubuwah, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, kemudian masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa raja-raja yang menggigit, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa rajaraja yang lalim dan diktator, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, kemudian masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, kemudian setelah itu masa kekhilafahan sesuai manhaj Nubuwah, kemudian setelah itu Nabi terdiam)”. Hadis ini disahihkan oleh Al-Bani di dalam ( Silsilah Sahihah) dan dihasankan oleh Arnauth. Al-Bani berkata di dalam (silsilah sahihah) : menurutku sangat jauh jika hadis ini disandarkan kepada Umar bin Abdul Aziz, karena kekhilafahanya sangat dekat dengan masa kekhalifahan ar-Rasyidah, dan juga bukan di kedua masa kerajaan: masa raja-raja yang menggigit dan raja-raja yang lalim dan diktator. Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah dan diriwayatkan oleh Ibnu Abbas di atas itu membagi fase-fase yang akan dialami oleh umat Islam, dan jika kita bandingkan antara kedua hadis di atas maka baganya adalah seperti di bawah ini: fase Fase pertama Fase kedua Fase ketiga Fase keempat Fase kelima Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah Kenabian yang disertai rahmat Kenabian Khilafah yang disertai rahmat Khilafah di atas manhaj kenabian Kerajaan yang disertai rahmat Raja-raja yang menggigit Saling berebut kekuasaan seperti Raja-raja yang lalim dan berebutnya keledai terhadap makanan, diktator dan sebaik-baiknya ribath adalah di Asqolan Kekhilafahan berdasarkan manhaj kenabian Maka kita berkesimpulan: Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, mensifati masa keterasingan dengan (raja-raja yang lalim dan diktator) sementara hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas mensifatinya dengan (ketika mereka berebut kekuasaan seperti keledai memperebutkan makanan) adapun surat Al-Isra mensifatinya dengan “kerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani Israel”. Dan ketiga sifat-sifat di atas sangat sesuai dengan fase yang saat ini kita alami. Hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah menyebutkan fase yang kelima yang akan datang setelah fase keterasingan, sementara hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas tidak menyebutkanya; yaitu fase kekhilafahan berdasarkan manhaj kenabian. Fase khilafah berdasarkan manhaj kenabian disebutkan di dalam Surat Al-Isra dengan firman-Nya: “jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Oleh karena itu, terdapat kesamaan antara ayat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, yang mengabarkan bahwa fase yang akan terjadi setelah Ribath di Asqalan, adalah pembebasan Bait Al-Maqdis, dan Khilafah berdasarkan pada Manhaj Kenabian. Akan membentang sampai kemana ruang kekuasaan khilafah itu? Secara geografis akan membentang ke setiap tempat yang dikuasai oleh Bani Israel, sebagaimana dalam firman Allah: “untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Artinya ke semua tempat yang ada di atas muka bumi, sebagai pembuktian atas apa terdapat di dalam hadis Nabi: “sesungguhnya agama ini akan sampai pada setiap daratan yang disentuh oleh siang dan malam, Allah tidak akan meninggalkan satu rumahpun; baik di kota atau dikampung, kecuali akan dimasuki oleh agama ini, baik dengan kemuliaan atau dengan kehinaan; dengan kemuliaan karena dimuliakan oleh Allah karena masuk Islam, atau dengan kehinaan karena dihinakan oleh Allah karena kafir.” -Membentang dari segi periode dan waktu selama waktu yang dikehendaki oleh Allah. Adapun ibukota khilafah, Rasulullah bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh hawalah, dikala Rasulullah meletakan tanganya di kepala Hiwalah: “ wahai Ibnu Hiwalah, jika engkau melihat khilafah turun dan tegak di tanah yang disucikan (Palestina) maka sesungguhnya telah dekat masa penuh dengan gempa, bencana, fitnah dan hal-hal yang besar dan kiamat saat itu sudah dekat dengan manusia sebagaimana dekatnya tanganku ini dengan kepalamu.’’ Sunan Abi Daud dan disahihkan oleh Al-Bani. Setelah semua penjelasan di atas, bagaimanakah kita membuat road map pembebasan, dari apa yang sudah dipaparkan di atas? Maka kita kumpulkan semua ceceran dan serakan itu untuk dirakit dalam membangun jalan yang jelas. Dan penulis katakan bahwa kita sudah sampai pada buah kesimpulan dari pembahasan yang silam, bahwa benih-benih para pembebas itu dan pelopornya adalah mereka yang terasing yang ada di bait Al-Maqdis dan disekitar Bait Al-Maqdis, yang saat ini sedang melakukan ribath di Asqolan, yang disifati oleh surat Al-Isra dengan “ hamba-hamba kami”. Dan penelusuran penulis tentang mereka di sana, maka penulis temukan bahwa yang sangat sesuai dengan sifat-sifat itu adalah, para pemiliki proyek islami saat ini di tanah Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, yang merupakan qalbu (pelopor dan jantung) proyek internasional yang bertujuan mengislamisasi dunia. Adapun jalan mereka menuju pembebasan adalah jalan yang sama yang telah diretas oleh Rasulullah dan sahabatnya hingga berhasil menaklukan Bait Al-Maqdis. “dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” Dan di pembahasan yang lalu penulis menukil perkataan As-Sya’rawi tentang ayat ini: “orang yang merenungi ayat ini, maka ia akan menemukan bahwa masuknya Umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di kali pertama terjadi di masa Umar bin Khattab.” Dan kami nukilkan juga dua hadis dari sahih Muslim, dari Abi Hurairah, ia berkata: bahwasanya Rasullullah bersabda: “ Islam bermula asing, dan akan kembali asing seperti bermula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.” Dan hadis lain yang memiliki makna yang sama :“ ketika Irak di dirhamnya…..dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kodisi) memulainya dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kondisi) memulainya dan kalian akan kembali ke masa (situasi dan kondisi) memulainya. tahan/dilarang dari sebagaimana kalian sebagaimana kalian sebagaimana kalian Dan telah kami simpulkan juga bahwa makna kata “ ” كماdi dalam ayat dan hadis pertama, berarti mirip dan persis, bahkan kadang sangat persis (kembar) jika ada bukti redaksi yang mendukungnya (qarinah). Kita memahami dari kata “ ”كماdi hadis yang pertama, bahwa umat islam di fase keterasingan akan memulai sebagaimana Rasulullah memulai dakwahnya hingga menegakan dan membangun kekhilafahan yang berdasarkan pada manhaj kenabian, dimana sebagaimana telah kami sebutkan; kekuasaanya akan membentang ke setiap tempat yang dikuasai oleh Bani Israel, seperti/persis/mirip sebagaimana dahulu Rasulullah membangun Negara di atas benteng-benteng bani Israel di Jazirah Arab. Kita memahami dari kata “ ”كماdi dalam ayat, bahwasanya itu adalah isyarat dari Allah tentang kemestian bagi siapapun yang ingin tergolong kelompok yang dibangkitkan oleh Allah di kali yang kedua untuk memusnahkan Bani Israel; masuk dan membebaskan Masjid Al-Aqsa sebagaimana Umar dan Pasukan Muslim memasuki dan membebaskanya, ia mesti mengetahui bagaimana Masjid Al-Aqsa dimasuki di kali pertamanya dan memperlajari fase itu yang bermula dari diutusnya Nabi Muhamad hingga Masjid AL-Aqsa ditaklukan Umat Islam pada zaman Umar pada tahun 15 H. Dengan kata lain, apakah kata “ ”كماdi dalam ayat dan hadis yang pertama di atas akan menuntun kita pada kesimpulan bahwa terdapat kemiripan antara sejarah Nabi dan sejarah orang-orang yang disifati dengan orang-orang yang terasing dan orang-orang yang melakukan ribath di Asqolan, dimana Rasulullah bersabda tentang mereka: “sekelompok dari umatku akan senantiasa menegakan kebenaran, terhadap musuh mereka mengalahkan dan orang-orang yang berbeda dengan mereka tidak akan memberikan madarat pada mereka ( tidak akan berubah pendirian mereka). Dan surat Al-Isra mensifati mereka dengan “ hamba-hamba kami”. Ya, Tentunya, walaupun tentu terdapat perbedaan dari segi keutamaan dan kedudukan yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Dan akan kami jelaskan di pembahasan berikutnya tentang kesamaan peristiwa-peristiwa yang penulis temukan, tanggal-tanggal dan kandungan-kandunganya. Sebuah kesamaan yang kami temukan antara sejarah Nabi Muhamad dan apa yang terjadi serta berbagai peristiwa yang dialami oleh pewaris proyek Islami di Palestina, yaitu Hamas dan para mujahidin lainya di sana. Sebuah kemiripan yang mengandung banyak kelembutan Ilahi dan kabar gembira, tapi disini penulis tekankan lagi kenapa penulis menggunakan kata mirip daripada serupa, karena Rasulullah dan para sahabatnya memiliki keutamaan atas semua manusia, dan di buku ini penulis mengukur dan mencari kesamaan berbagai peristiwa besar yang terjadi. Yang akan membantu para pemimpin proyek pembebasan, kemenangan dan kejayaan atas izin Allah dalam membuat merumuskan kerja mereka. Dan penulis juga dengan kesamaan itu ingin memberikan kabar gembira kepada khalayak umum di Gaza dan di luar Gaza dengan berita kemenangan di masa mendatang, dan penulis mengajak anda semuanya untuk menjadi bagian dari kemenangan itu. Fase pertama Fase makkiyah penjagaan Ilahi sebelum diutus dan sebelum bertolak 40 tahun memisahkan antara kelahiran Nabi dengan masa diutusnya sebagai seorang nabi dan Rasul, Allah menjaga dan menyiapkan baginya jalan untuk memikul risalah. Dan bilangan jumlah tahun yang sama juga yang memisahkan antara permulaan kemunculan Hamas di Palestina dengan bertolaknya sebagai sebuah gerakan. Penjagaan Allah lah yang mempabrikasi para tokoh dan rijal gerakan itu dan menyiapkan masyarakat serta situasi dan kondisi disekitarnya untuk dijadikan sebagai pijakan bertolaknya gerakan tersebut. Diriwayatkan dari Rasulullah, tentang penjagaan Allah atasnya sebelum ia diutus, Rasulullah bersabda: “Rabbku mendidiku sehingga baguslah pendidikanku”. Yang diriwayatkan oleh Ibnu Sam’an di dalam adab imla dan istimla. Ibnu Taimiyah di dalam Majmu fatawa 375/18, mengatakan bahwa maknanya betul akan tetapi sanadnya tidak diketahui ke tsubutanya. DR Aid Al-Qarni mengisyarakan bahwa sirah Nabi semuanya adalah wangi, adalah contoh yang agung, adalah akhlak yang tinggi, adalah perjalanan hidup yang mulia, adalah kejayaan, adalah keiffahan, adalah kedermawanan, adalah tantangan terhadap semua musuh islam untuk mendatangkan satu kisah pun yang menceritakan bahwasanya Rasulullah pernah berkhianat, berbohong, ingkar janji, atau ada sikap dan perilakunya yang bertentangan dengan akhlak yang mulia dan jalan hidup yang lurus. DR. Salman Al-Audah ketika menjelaskan fase tersebut, ia berkata: “mengasingkan diri adalah sebuah kebiasaan tahunan Rasulullah pada setiap bulan Ramadhan. Rasulullah pergi untuk bertahanuts dan beribadah selama berhari-hari, lalu kembali ke istrinya untuk mengambil bekal demi kembali lagi melakukan hal yang sama. Rasulullah bermunajat kepada Rabb-nya serta menyembah-Nya dan gundah gulana melihat kondisi orang-orang yang ada disekitarnya.” Di Goa tersebut dan di tahun itu, dimana ketika usianya sudah mencapai 40 tahun, terjadilah satu peristiwa yang besar, Rabbul Izaah mengutus malaikat pembawa wahyu; Jibril kepada Nabi Muhamad, ia membawakan kepadanya ayat-ayat pertama dari Al-Quran, dan peristiwa tersebut menurut pendapat terkuat terjadi pada hari senin, pada tanggal 21 Ramadhan, di tahun 13 sebelum hijrah. Dan juga atas takdir dan penjagaan Allah kisah Hamas bermula Di dalam sebuah judul dengan ‘’kemunculan dan perkembangan Hamas’’, Info Palestina merilis: “akar mula kemunculan gerakan Hamas berawal pada sekitar tahun 40-an di abad 20, Hamas adalah perpanjangan dari gerakan IM. Dan sebelum mendeklarasikan diri sebagai sebuah gerakan, IM di Palestina menggunakan nama lain untuk mengutarakan sikap politik mereka terhadap permasalahan Palestina, di antaranya adalah dengan nama ‘murabithun di tanah Isra (Al-Murabithun Ala Ard Al-Isra) ’, ‘gerakan perjuangan islami’ (Harakah Al-kifah AlIslami) dan lainya.” Menurut laporan gerakan ‘pax christi, yang merupakan gerakan perdamaian terbesar di Belanda bahwa: “bermula dari tahun 70-an cabang IM di palestina berdiri, yang dipimpin oleh Ahmad Yasin. Ahmad Yasin kala itu sibuk mengislamisasi masyarakat di daerah-daerah Palestina, melalui berbagai nasehat keagamaan dan berbagai bantuan sosial bagi orang-orang fakir, dengan bertolak dari sebuah pemikiran dasar bahwa : “ Umat Islam memiliki potensi untuk membentuk pemerintahan yang legal. Sebuah pemerintahan yang peduli terhadap orangorang fakir. Yang disalurkan oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat dan organisasiorganisasi sosial keagamaan di masjid-masjid besar”. dan aktifitas social keagamaan itulah pula yang menjadikan pengaruh IM di Palestina semakin meluas” Info palestina melanjutkan di dalam judul yang sama “akumulasi dampak negatif dari politik pengekangan yang dzalim oleh penjajah zionis terhadap bangsa Palestina, dan semakin matangnya gagasan perlawanan yang dimiliki oleh bangsa Palestina, baik di dalam maupun di luar Palestina, ikut berperan dalam kemunculan proyek jihad islami di Palestina, dimana kerangka dan ciri-cirinya bermula di usrah jihad pada tahun 1981 dan kelompok yang dibina oleh Syeikh Ahmad Yasin pada tahun 1983 dan lainya. Dan pada akhir tahun 1987, maka kondisi telah siap matang dan cukup bagi kemunculan proyek baru tersebut untuk menandingi proyek zionis dan perpanjanganya. Proyek itu berdiri diatas dasar-dasar yang baru. kemunculanya beriringan dengan perubahan internal dan eksternal Palestina. Maka Gerakan Hamas adalah manifestasi aplikatif dari sebuah interaksi terhadap faktor-faktor di atas. Kemunculan Hamas adalah respon natural bagi kondisi yang dialami oleh bangsa Palestina dan permasalahanya, setelah penjajah zionis menyempurnakan penjajahanya atas tanah Palestina pada tahun 1967 M. Kesadaran publik bangsa Palestina juga ikut berkontribusi dalam kemunculan gerakan, disamping kesadaran paripurna yang dimiliki oleh gerakan-gerakan islam di Palestina, dalam menginternalisasi proyek Hamas, yang kerangka dan ciri-cirinya terbentuk pada tahun 80-an dimana dibentuk juga sayap militer perlawanan. Serta disiapkanya grassroot bagi gerakan islami untuk bergerak dalam melakukan persiapan aplikatif untuk melakukan bentrokan massa dengan penjajah zionis sejak tahun 1986 M ” Pengutusan dan bertolak: Allah mengutus Nabi Muhammad dengan membawa agama Islam untuk memimpin dunia: “dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” Maka itulah pengutusan Nabi Muhamad sebagai seorang nabi dan Rasul. Dan pada tahun 15/12/1987 gerakan Hamas bertolak untuk menjadi salah satu bagian, bahkan menjadi jantung proyek yang mengimitasi proyek Rasulullah, untuk mengembalikan syariat Allah tegak di Palestina dan dunia Islam, bahkan di dunia. Dan waktu itulah waktu bertolaknya. Mari kita dengar bagian lain dari laporan gerakan Pax Christi: “ Hamas adalah bagian dari gerakan IM, IM adalah gerakan yang muncul pada tahun 1928 di Mesir, IM mengimani akidah yang tegas yang diambil dari Al-Quran dan dari dakwah untuk mendirikan negara islam yang sesuai dengan wasiat-wasiat nabi. IM dan Hamas sejak tahun 70-an memiliki arah untuk menampakan islam politik yang mencoba menyusun jawaban dan respon atas globalisasi dan modernisasi, yang dipandang sebagai ancaman bagi nilai-nilai dan peradaban Islam dan bagi peran islam secara umum, gerakan IM adalah gerakan internasional dan universal, dan itulah yang membuatnya selalu berusaha untuk memainkan peran dalam politik dalam negri di berbagai negara-negara Arab.” Dakwah secara sembunyi-sembunyi Gerakan Hamas mencontoh dan mengimitasi gerakan Rasulullah, qudwah dan pemimpinya, dan bermula dengan berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Penyiksaan Sebagaimana waktu Rasulullah disakiti dan para sahabatnya disiksa oleh para pembesar quraisy dan diwaktu lainya oleh sanak saudara, keluarga dan kabilahnya, demikian juga, Para pemimpin dan kader-kader hamas disiksa dan dipenjara oleh penjajah Zionis, dan di waktu lainya oleh otoritas Palestina. Info palestina melanjutkan, masih dalam judul yang sama: “kemunculan gerakan Hamas telah membuat zionis kebakaran jenggot, dan lembaga-lembaga intelejen dikerahkan semua kemampuanya untuk menyelidiki gerakan Hamas dan para pemimpinya. Dan ketika Penjajah melihat partisipasi rakyat yang tinggi dalam melakukan pemogokan, dan berbagai kegiatan perlawanan lainya yang diadakan oleh gerakan Hamas secara mandiri sejak bertolak dan setelah keluarnya adart gerakan, maka sejak saat itulah terjadi berbagai penangkapan terhadap kader-kader Hamas dan simpatisanya. Dan penangkapan terbesar yang menimpa gerakan kala itu adalah pada Mei 1989 dan dalam penangkapan itu, pemimpin sekaligus pendiri hamas, syeikh Ahmad Yasin ditangkap.” Info palestina melanjutkan dengan judul sikap terhadap otoritas palestina: ‘’sesungguhnya Hamas meyakini bahwa zionis berusaha menjauhi berhadap-hadapan langsung dengan gerakan Hamas dan program-program jihadnya, dengan cara bersembunyi di balik otoritas Palestina. Dan Hamas faham bahwa jika ia disibukan dengan berhadapan langsung secara militer dengan otoritas Palestina, itu hanya akan mewujudkan tujuan zionis saja dan memenuhi sebagian dari keinginan dan harapan mereka. Kesadaran itu berdampak pada sikap Hamas yang menjauhkan diri dengan tegas dari terjerumus ke dalam perseteruan melawan otoritas Palestina. Walaupun berbagai tindakan refresif dan pelanggaran atas hak asasi manusia dilakukan oleh otoritas Palestina di daerah mereka terhadap Hamas, bahkan hingga pada titik pembunuhan para mujahidin dan menembakan peluru kepada orangorang yang sedang sholat, serta penangkapan ratusan pemuda Palestina dengan alasan karena mendukung faksi-faksi perlawanan, disamping berbagai penyiksaan terhadap mereka yang ditawan yang mengakibatkan sebagian dari tahanan meninggal dunia.” Syiíb dan Maraj Azuhur Penyiksaan terhadap para sahabat Nabi tidak berhasil membuat mereka keluar dari agama Islam, maka mesti ada cara baru yang lebih kejam dan keras, karenanya dilakukanlah pengusiran dan pemboikotan di Syiíb. Dr Ragib Asirjani berkata: “Maka dimulailah periode baru; periode kepedihan dan kesengsaraan, dimana umat Islam dan orang-orang musyrik dari Abd Manaf dan juga Abu Thalib diboikot di Syi’ib Abi Thalib. tingkat kesulitan dan kesengsaraan yang mereka alami sampai pada batas terdengarnya suara teriakan perempuan-perempuan dan anak-anak karena kelaparan dan keperihan, dan sampai-sampai mereka terpaksa harus memakan dedaunan pohon dan kulit kering.” Hal yang sama juga dilakukan oleh penjajah, dengan cara mengisolasi sekelompok pemimpin dan kader Hamas di Maraj Zuhur. Mari kita kembali ke info palestina dengan judul yang sama ‘kemunculan dan perkembanganya’: “pada desember 1992, beberapa pejuang Hamas melakukan operasi penawanan seorang prajurit zionis bernama Nasim Toliando, dan setelah peristiwa itu zionis melakukan operasi penangkapan besar-besaran terhadap simpatisan dan kader Hamas. Kemudian Mantan perdana mentri Israel, Ishak Rabin mengeluarkan keputusan untuk mengasingkan 415 ikon dan tokoh bangsa Palestina, sebagai bentuk hukuman terhadap gerakan Hamas. Akan tetapi mereka yang diisolasi dari gerakan Hamas dan Jihad Islami mampu menampilkan contoh yang luar biasa tentang seorang pejuang yang teguh mempertahankan tanahnya, dengan harga apapun, yang membuat Rabin terpaksa mengembalikan mereka setelah berlalu satu tahun lamanya; satu tahun yang mereka habiskan di alam terbuka di tenda-tenda sementara di Maraj Azuhur di sebelah selatan Libanon. Upaya pengasingan itu tidak mampu menghentikan gerakan Hamas dan sayap militernya, dan pada tahun 1993, bentrokan masa antara bangsa Palestina dan pasukan penjajah zionis semakin naik prosentasenya, dan semakin meningkatnya serangan militer terhadap pasukan penjajah dan pemukim illegal. Setelah ombak perlawanan rakyat membesar, zionis kemudian menutup secara paksa tepi Barat dan Gaza sebagai upaya untuk meminimalisir semakin memanasnya perlawanan.” Kesedihan Adapun kesedihan terbesar yang dirasakan oleh Nabi di fase Mekkah adalah ketika Abu Thalib dan Khadijah wafat, Dr. Ragib Asirjani menjelaskan fase itu dengan: “ Ketika tahun boikot itu telah berlalu kemudian setelah itu disusulah dengan tahun kesedihan, dimana penamaanya bukan karena rasa kasihan dari orang lain, akan tetapi Nabi sendiri yang menamakanya seperti itu; yaitu ketika terjadi dua musibah besar di tahun 10 kenabian; yang pertama adalah kematian Abi thalib, yang merupakan paman Rasulullah dan sandaran sosial baginya. Yang kedua adalah wafatnya Khadijah, yang merupakan istri Nabi dan sandaran rasa dan hati bagi Nabi. Kedua kejadian menyedihkan itu terjadi dalam waktu yang cepat, sehingga menambah kepedihan dan kesedihan di dalam hati Rasulullah, dan orang-orang Quraisy setelah itu semakin berani menyakitinya; dimana banyak keburukan yang mereka timpakan kepadanya setelah kematian pamanya; Abu Thalib.” Adapun Hamas, kesedihan terbesarnya adalah dengan syahidnya pemimpin dan ikon utamanya yaitu Ahmad Yasin dan setelah itu dalam waktu sebentar disusul dengan syahidnya Abdul Aziz Ar-Rantisy. Dr. Muhsin Shalih di dalam bukunya menulis: “ Hamas menerima pukulan yang sangat telak dan keras dengan syahidnya pemimpin spiritual dan pendiri gerakan mereka yaitu Syeikh Ahmad Yasin pada 22/3/2004, dan kemudian diikuti oleh Syahidnya Abdul Aziz Ar-Rantisy pada 17/04/2004” Peristiwa Isra dan Intifadah Al-Aqsa Peristiwa terbesar pada fase makkiyah terjadi setelah sekitar 12 tahun sejak Nabi diangkat sebagai Nabi, yaitu ketika Rasulullah diisrakan dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa untuk menerima kunci masjid -secara maknawi- dari para Nabi, kemudian Nabi mengimami para Nabi sebagai bentuk dan isyarat yang ditujukan kepada generasi umat Islam setelahnya atas keberhakan mereka terhadap tanah suci tersebut dan kewajiban mereka untuk membela dan mempertahankan tanah dan Masjidnya. Dan ini pula yang dilakukan oleh bangsa Palestina dan gerakan Hamas dengan ‘Isra’ mereka yang terjadi setelah 13 tahun dari masa bertolaknya, yang dikenal dengan intifadah Al-Aqsa yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut. “kedudukan fase Makkiyah adalah sebagai pondasi kuat bagi bangunan megah islam dikemudian hari, dan mustahil umat Islam bisa melewati fase-fase berikutnya seperti Badar, Ahzab, Khaibar, Tabuk, tanpa melewati terlebih dahulu fase Makiyah. Dan juga mustahil satu umat bisa dibangun, atau satu negara bisa ditegakan, atau mampu memasuki medan jihad dan berhasil dengan gemilang, atau tetap teguh dalam peperangan yang merugikan, kecuali setelah hidup di dalam fase Makiyah dengan semua sisi dan dimensinya. Maka hendaknya para da’i mempelajari secara mendalam fase ini, dan merenungkan setiap peristiwa-baik yang pendek waktunya maupun yang kecil ukuranya- dengan perenungan yang sangat panjang dan lama. Karena di situlah permulaan yang menjadi dan merupakan sebuah kemestian, dimana tanpa Mekah maka Madinah tidak akan ada, tanpa para Muhajirin maka orang-orang Anshar tidak akan ada, tanpa Iman, Akhlak dan sabar dalam menghadapi ujian, maka umat, negara, kemenangan, kepemimpinan dan kejayaan tidak akan tercipta.” Dinukil dari Dr. Ragib Asirjani di dalam artikelnya yang berjudul, ‘’dalam naungan hijrah kenabian.’’ Fase kedua Fase Hijrah dan pemilu Palestina pada tanggal 25/1/2006 Kemiripan dari segi waktu Hijrah terjadi satu tahun setelah peristiwa Isra dan Mi’raj dan pemilu Palestina terjadi satu tahun setelah berakhirnya peristiwa Intifadah Al-Aqsa. Konteks dan situasi sebelum dan saat Hijrah dan konteks serta situasi sebelum pemilu dan saat pemilu Berbagai peristiwa besar dihadapi oleh proyek Islami di Mekkah dan Palestina, DR. Ragib Asirjani menjelaskan peristiwa-peristiwa tersebut di dalam artikelnya, ‘di dalam naungan hijrah kenabian’: “Hijrah secara total dan menyeluruh bagi semua umat Islam tidak terjadi kecuali setelah pintu-pintu dakwah di Mekah ditutup rapat secara total; pintu untuk berdakwah itu ditutup sejak 3 tahun sebelum Hijrah. Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah, dan sejak saat itu, Rasulullah merencanakan untuk melakukan Hijrah.” Mufaz di dalam Koran Maaref pada tanggal 8/5/2011 menulis: “saya sangat mengetahui gerakan Hamas, dan saya yakin Hamas adalah gerakan paling sulit dan merupakan sandungan terbesar yang pernah dikenal oleh Israel, dan perhitungan kita dengan gerakan Hamas sangat perih dan pedih, karena banyaknya operasi yang dilakukan oleh Hamas terhadap kami, dan sebagaimana kalian ketahui bahwasanya ketika saya menjadi mentri pertahanan di antara tahun 2004-2005, saya menggunakan jalan kekerasan dalam berinteraksi dengan gerakan Hamas, termasuk di dalamnya adalah mentarget para pemimpin gerakan di Gaza dan di Tepi Barat.” Bisan Udwan di dalam artikel yang ditulisnya (Gerakan Hamas antara upaya pemangkasan dan tekanan Israel, menjelaskan:” tahun 2003 adalah tahun tersulit bagi gerakan Hamas, dimana gerakan itu harus membayar harga yang sangat mahal. Dan dalam kondisi itu Hamas hanya punya dua pilihan; yaitu meneruskan operasi bom syahid dan tetap mempertahankan bentuk operasi seperti itu, atau mengevaluasi cara tersebut dan beralih pada kerja politik dan bernaung di bawah payung legalitas Palestina serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.” Selama 3 tahun berbagai peristiwa dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya di Mekkah, maka menjadi sebuah kemestian adanya alternatif lain dalam melindungi proyek Islami dan pengikutnya, oleh karena itu diambilah keputusan untuk Hijrah. Demikian juga selama 3 tahun berbagai peristiwa besar dialami oleh gerakan Hamas di Palestina. Dan itu membuat gerakan tersebut terpaksa berfikir untuk mencari cara lain demi melindungi proyek islaminya dan para pengikutnya, maka diambilah keputusan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Fahamnya penduduk Yatsrib dan bangsa Palestina akan resiko pilihan mereka Imam Ahmad di dalam Musnadnya meriwayatkan peristiwa yang terjadi saat bait Aqabah yang kedua: “ Abbas bin Abdul Muthalib adalah orang pertama yang berbicara, ia berkata: wahai kaum Khajraj -bangsa Arab dahulu memaksudkan kata Khajraj adalah Aus dan Khajrajsesungguhnya Muhamad di sisi kami memiliki kedudukan sebagaimana kalian ketahui. Kami telah melindunginya dari kaum kami, seperti kami melindungi salah seorang dari antara kami. Jadi, Muhammad berada dalam penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya. Akan tetapi dia lebih memilih bergabung dengan kalian. Maka jika kalian merasa sanggup memenuhi apa yang kalian janjikan untuknya dan sanggup melindunginya dari orang yang menentangnya, maka terserah kepada kalian. Karena dia (sebenarnya) berada dalam penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya". Ka'ab berkata: Lalu kami menyahut: "Kami sudah mendengar ucapanmu. Sekarang berbicaralah, wahai Rasulullah. Pilihlah untukmu dan Rabbmu apa yang engkau inginkan!" Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan Al-Qur`ân, menyerukan Islam dan memberikan motivasi dalam berislam. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: "Aku bai'at kalian, supaya kalian menjagaku dari segala hal, yang kalian hindarkan dari istri-istri dan anak-anak kalian!". Serta merta al-Barrâ` bin Ma`rûr Radhiyallahu anhu memegang tangan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sembari berkata: "Demi Dzat yang telah mengutus dengan al-haq, sungguh kami akan menjagamu dari segala hal yang kami tolak dari kaum wanita kami. Bai'atlah kami, wahai Rasulullah! Demi Allah, kami adalah kaum yang memiliki kemampuan bertempur dan saling bahu-membahu, kami telah mewarisi sifat ini dari pembesarpembesar kami". “dari jawaban Al-Barra terlihat jelas bahwa penduduk Yatsrib sangat faham tentang apa yang akan dihadapi oleh mereka, berupa peperangan dan permusuhan dari bangsa Arab ketika mereka membaiat Rasulullah, bahkan sebagaimana dikatakan oleh Al-Abbas bin Ubadah Al-Anshari, bahwa baiat itu adalah persiapan untuk memerangi bangsa merah dan hitam (semua manusia). “orang yang membuka kembali pernyataan-pernyataan resmi Eropa dan Amerika selama beberapa minggu sebelum pemilu, ia akan menemukan bahwa berbagai pesan ancaman, pelaparan dan blokade internasional, telah benar-benar sampai ke bangsa Palestina, akan tetapi walaupun kondisinya seperti itu, mereka tetap memberikan Hamas suara mayoritas di Parlemen.” Potongan dari arikel yang ditulis Basyir Musa nafi’ yang berjudul “isyarat-siyarat kemenangan Hamas, Krisis pengecualian ataukah pertumbuhan natural? Yang dirilis oleh Aljazeera.net pada hari ahad tanggal 12/2/2006, itu menjelaskan tentang tahu dan fahamnya bangsa Palestina tentang apa yang akan dihadapi oleh mereka, berupa permusuhan internasional, ketika mereka memilih Hamas. Dan di dalam acara, dibalik berita, yang disiarkan oleh channel Al-Jazeera, yang berjudul ‘krisis finansial yang dialami oleh pemerintahan baru Palestina’ pada tanggal 5/4/2006, DR. Musa Abu Marzuq, wakil ketua kantor politik Hamas menjelaskan tentang fahamnya bangsa Palestina akan tabiat dari ancaman internasional kepada mereka jika memilih Hamas: “ancaman-ancaman itu tidak hanya ditujukan kepada gerakan Hamas saja, akan tetapi juga ditujukan kepada bangsa Palestina. Dan dunia dibuat kaget karena bangsa Palestina berusaha menyelesaikan ancaman-ancaman itu dengan ketegaran dan keteguhan dalam menghadapinya, demi memilih siapa yang dikehendakinya, oleh karena itu saya katakan, disinilah inti pembahasanya. Bangsa kami, bangsa Palestina akan bersabar bersama Hamas di fase mendatang, karena ketika mereka memilih Hamas, mereka memilihnya berdasarkan kesadaran bahwa kedepanya mereka akan menghadapi masalah, dan masalah itu berupa sikap Amerika dan Israel.” Upaya menahan prosesi Hijrah dan menahan Hamas memenangkan pemilu Quraisy berusahan menahan prosesi Hijrah, dan itu terlihat jelas dari sikap Quraisy atas kondisi-kondisi dibawah ini: Pertama: di dalam kisah Umulmukminin Umu Salamah-RA- ketika Hijrah, Quraisy memisahkan Umu Salamah dengan suaminya, Abi Salamah dan juga dengan anaknya. Dengan tujuan untuk menggalkan hijrahnya, akan tetapi Abu Salamah mampu menampilkan contoh pengorbanan dan kontribusi yang besar, dengan menjadi orang yang pertama kali Hijrah dan sampai ke Madinah, walaupun ia harus kehilangan istri dan anaknya. Demikian juga kita lihat Umu Salamah yang kemudian melanjutkan perjalanan Hijrah dengan azam yang tulus dan keinginan yang kuat, yang tidak pernah melemah, sehigga kemudian ia bisa menyusul suami dan anaknya. Dan apapun yang akan menimpa atas dirinya, suami dan anaknya. Ia dan keluarganya hanya berharap pahala dijalan Allah atas apa yang dialami. Kedua: upaya Quraisy untuk membunuh Rasulullah pada malam sebelum ia Hijrah, dimana mereka mengumpulkan dari setiap kabilah seorang pemuda perkasa untuk memuluskan rencana busuk tersebut, akan tetapi Inayah (penjagaan) Allah pada akhirnya menggagalkan rencana busuk mereka. Ketiga: mengikuti dan menyisir jejak Rasulullah dan sahabatnya Abu Bakar Sidiq, serta mereka berusaha untuk menangkap keduanya. Dan ketika mereka gagal dalam hal itu, maka mereka menugaskan Suraqah bin Malik untuk melakukan tugas tersebut, akan tetapi sekali lagi Inayah (penjagaan) Allah mengintervensi hal tersebut. Berbagai upaya untuk menahan Hamas ikut serta dalam pemilu legislatif “Fase ini menjelaskan tentang upaya-upaya internasional, internal (otoritas Palestina) dan Israel untuk menyingkirkan gerakan Hamas dari keikutsertaanya di dalam pemilu. Setelah Amerika gagal menundukan gerakan perlawanan dan tidak bisa mencabut senjata mereka, maka kemudian Amerika mengancam bahwa kemenangan Hamas dengan suara mayoritas di dalam pemilu legislatif, akan berpengaruh negatif terhadap hubungan antara Amerika dengan otoritas Palestina dan terhadap proyek perdamaian. Dan akan memaksa kongres mengeluarkan kebijakan yang buruk. Sebagaimana juga Amerika akan memperuncing perselisihan di internal Palestina, sebagai bentuk upaya Amerika dalam meminimalisir peran Hamas dalam pengambilan keputusan di Palestina. Presiden Mahmud Abbas bertujuan dengan adanya pemilu legislatif dan dengan partisipasi Hamas, itu akan menghentikan Intifadah Al-Aqsa, mengurung Hamas di dalam fase gencatan senjata, dan mendapatkan legalitas penuh untuk melancarkan proyek perdamaian sesuai dengan kepentingan dan kehendaknya. Akan tetapi rasa takut atas optimal dan sempurnanya Hamas mulai menghantuinya, terutama setelah tampaknya kekuatan Hamas di dalam pilkada, ditambah lagi terdapatnya perpecahan dan perseteruan di dalam internal gerakan Fatah, faktor-faktor itu kemudian menjadikan presiden Abbas menangguhkan pemilu legislatif, dan penangguhan itu adalah untuk kali yang kedua setelah adanya ancaman, setelah adanya penolakan dari Israel atas diadakanya pemilu di Al-Quds. Sementara Uni Eropa terlihat ingin Hamas berpartisipasi dalam perpolitikan, sebagai langkah pertama untuk melepaskan senjata mereka dan mengakui Israel, akan tetapi gagalnya alternatif tersebut, pada akhirnya membuat Uni Eropa mengadopsi sikap Amerika. Adapun Israel tidak hanya menyeru untuk menyingkirkan Hamas dalam berpartisipasi di dalam pemilu legislatif, tetapi juga mulai menangkapi para pemimpin dan para calon Hamas. Operasi militerpun semakin gencar dilakukan Israel yang menarget Hamas, dan mengancam akan mentarget para pemimpinya dan membersihkanya. Penangkapan demi penangkapan terus berlanjut demi mewujudkan rencana Israel agar Hamas tidak ikut berpartisipasi di dalam pemilu legislatif. Dan beberapa kali Israel melakukan pengetatan keamanan di dalam ‘perjanjian peta jalan’ dengan otoritas Palestina untuk menahan Hamas dari ikut serta dalam pemilu legislatif.” Diatas adalah potongan dari penjelasan Amal Aitani di Aljazeera.net pada tanggal 11/12/2006 dalam komentarnya atas buku ‘blokade’ yang ditulis oleh Ahmad Sa’ad. Di dalam situs yang sama, pada tanggal 19/9/2005 terdapat berita dengan judul: “Sharon menaikan eskalasi penolakan terhadap partisipasi Hamas di dalam pemilu legislatif dan ia mengadakan pertemuan dengan Abbas. “ di dalam berita tersebut disebutkan: “Sharon yang sedang menghadiri internasional summit PBB berkata di dalam sambutanya di depan para pemimpin Yahudi Amerika: ” Hari ini saya sudah berbicara dengan pemimpin umum PBB, dan juga saya sudah berbicara kepada setiap pemimpin Eropa terkait hal itu.” Ia lalu melanjutkan dengan bahasa Inggris: “saya meminta mereka agar memahami posisi kita terkait hal ini, dan mereka mesti melakukan penekanan, untuk menggagalkan keikutsertaan Hamas di dalam pemilu, kecuali dengan syarat setelah Hamas menyerahkan senjatanya.” Bertahap dalam langkah-langkah penyiapan untuk Hijrah dan pemilu (Bertahap dalam langkah-langkah) di dalam judul itu DR. Imadudin Khalil dalam artikelnya menjelaskan tentang tahapan dan langkah-langkah prosesi Hijrah: “sudah kita lihat, bagaimana Nabi bertahap dalam langkah-langkahnya kepada penduduk Yatsrib, pertamatama Nabi meminta mereka untuk masuk Islam, membenarkanya dan melihat kondisi dan situasi kaumnya. Dan setelah satu tahun berlalu, Nabi lalu membaiat mereka atas dasar yang tidak diperdebatkan lagi, yaitu akhlak dan keutamaan, dan Nabi menangguhkan permintaan agar mereka melindungi dan menolongnya, lalu Nabi mengirim bersama mereka Mus’ab, untuk membacakan Al-Quran kepada mereka, dan untuk melihat dan menentukan waktu yang tepat untuk meminta pertolongan dari mereka, dan setelah 2 tahun, Nabi meminta mereka datang, berbaiat dan melindunginya, dan memilih para naqib (pemimpin) dari kalangan mereka.” Adapun bertahapnya langkah-langkah Hamas, dijelaskan oleh artikel Basyir Musa Nafi yang berjudul; “isyarat-siyarat kemenangan Hamas, Krisis pengecualian ataukah pertumbuhan natural? “ yang dirilis Aljazeera.net pada ahad 12/2/2006 : “berbagai kegiatan dan aktifitas hamas yang luas dalam menyokong ketegaran bangsa Palestina selama tahun-tahun Intifadah ikut membantu dalam menaikan trust rakyat terhadap Hamas, disamping juga peran Hamas dalam meri’ayah ribuan tawanan yang miskin, keluarga tawanan dan para syuhada. Sementara itu otoritas Palestina berlepas tangan dari mayoritas peranya dalam menjaga masyarakat dari beban berat karena isolasi, kehancuran dan kematian. Pada hakikatnya Hamas melakukan kewajiban yang semestinya kewajiban itu bukan dipikul olehnya. Maka bangsa Palestina pergi ke kotak-kotak suara, dengan mata terbuka, dan dengan penuh kesadaran akan pilihan mereka dan konsekwensi dari pilihan itu.” Pengaburan untuk memuluskan rencana. Rasulullah memerintahkan Ali tidur dikasurnya untuk mengaburkan Quraisy lalu meminta Amr bin Fuhairah untuk mengembalakan domba, dan supaya mengembalakanya disekitar goa, untuk menutupi bekas-bekas jejak anak Abu Bakar. Adapun Hamas memanfaatkan berbagai survei, dan memerintahkan pengikutnya untuk mengatakan kepada petugas yang melakukan survei, bahwa mereka akan memilih Fatah. “di dalam jajak pendapat/survei yang disiapkan oleh DR. Nabil Kukali, dan dirilis oleh pusat survei Palestina, menyatakan bahwa Fattah akan meraup suara 39,6 % dan Hamas mendapat 28,8 % suara, dan pada 20-21 Januari 2006, hasil yang sama juga dikeluarkan oleh pusat survei. Study Al-Mashiyah- universitas An-Najah, merilis bahwa suara Fatah 39 % dan 23,4 % suara Hamas. Itu artinya ada peningkatan signifikan pada suara Fatah atas rivalnya Hamas. Akan tetapi hasilnya ternyata terbalik dengan prediksi, dimana Fatah hanya mendapatkan 35 kursi dan Hamas sebanyak 74 kursi.” Di atas adalah potongan komentar dari penjelasan Amal Aitani di Aljazeera.net pada tanggal 11/12/2006 dalam komentarnya atas buku ‘Blokade’ yang ditulis oleh Ahmad Sa’ad, dengan judul “pada akhirnya ketauladanan tidak bisa disingkirkan oleh penangguhan pemilu legislatif.” Yang dirilis di situs aljazeera.net pada tanggal 13/1/2006 : “dalam upaya untuk menenangkan kedua belah pihak; Amerika dan Israel, dengan keikutsertaan Hamas di dalam pemilu, utusan otoritas Palestina yang baru, Afif Shafiyah mengatakan kepada Amerika; sangat mustahil Hamas meraih lebih dari sepertiga suara, dengan itu Hamas tidak akan bisa ikut serta dalam pembentukan koalisi pemerintahan.” Safiyah yang diutus otoritas ke London dan Fatikan memprediksi, bahwa Fatah akan memenangkan pemilu, dan calon-calon independent mereka, akan meraih 65 % suara, seraya sambil berkata dengan bangga: sebuah mayoritas yang menggembirakan di dalam sistem demokrasi.” Maka sangat terlihat jelas dampak dari pengaburan itu dalam memuluskan dua rencana, khususnya rencana gerakan Hamas, dan berita yang kami paparkan tadi adalah berita pada tanggal 13/1/2006 atau 12 hari sebelum pemilu legislatif, yang menegaskan bahwa penangguhan pemilu adalah sebuah makar yang direncanakan, jika tanpa pengaburan yang dilhamkan oleh Allah kepada para pelaksana gerakan Hamas, yang dengan itu membuat Fattah terbujuk, dan juga sebelumnya Zionis dan Amerika untuk tetap mempertahankan waktu pelaksanaan pemilu di waktunya. Keberhasilan Hijrah dan keberhasilan Hamas dalam pemilu Rasulullah sampai ke Madinah, setelah sebelumnya para sahabat telah sampai terlebih dahulu, dan juga Hamas berhasil di dalam pemilu legislatif, meraih 74 kursi sementara Fattah hanya meraih 45 kursi. Apa dampak dua kemenangan itu? Berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat Madinah dan Masyarakat Palestina Dua masyarakat di atas memiliki kesamaan, DR. Hibah Rauf Izzat menulis di dalam artikelnya Hijrah dan Madinah: “dengan melihat karakteristik masyarakat dimana Rasulullah hijrah ke sana, hal itu memberikan kita pelajaran yang banyak tentang esensi kota tempat hijrah Nabi untuk dijadikan sebagai titik tolak dalam berdakwah kepada seluruh umat manusia, Yatsrib adalah masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai ras dan agama, demikian juga dengan masyarakat Palestina; merupakan masyarakat yang memiliki beragam faksi dan ideologi, dan Islam bukanlah agama semua orang palestina. Itu pertama. Kedua; masyarakat Madinah di dalamnya ada kaum Muhajirin dan Anshar, sebagaimana juga masyarakat Palestina di dalamnya terdapat penduduk asli dan para pendatang, DR. Muhamad Abu Diyat Zaqut dalam tesisnya tentang permasalahan dan kondisi para pengungsi Palestina di Gaza menulis: “kajian ini adalah upaya untuk mengemukakan kondisi para pengungsi Palestina di Gaza, hingga pertengahan tahun 2008, yang bertujuan untuk menganalisa berbagai arah perubahan dalam kondisi mereka dengan perkembangan isolasi di Gaza -dimana mereka adalah bagian terpenting- dari bangsa Palestina dan yang merasakan penderitaanya akibat pengusiran, disamping mereka merupakan 23 % dari total para pengungsi Palestina, dan 2/3 penduduk yang menempati Gaza.” Membangun negara Islam pertama dan membentuk pemerintahan pertama yang bereferensi Islam di Palestina setelah kejatuhan khilafah Yang menjadi konsekwensi dari kedua kondisi itu adalah masa transisi dari kepemimpinan atas individu ke kepemimpinan atas suatu bangsa; satu entitas yang memiliki kebutuhan ekonomi dan keamanan, namun di satu waktu merupakan tantangan bagi dua kekuasaan yang baru tumbuh itu: Pertama: tantangan ekonomi Dr. Ragib Asirjani menjelaskan tantangan ekonomi di Madinah, di dalam artikelnya ‘dalam naungan Hijrah Nabi : “ Hijrah bukanlah urusan yang mudah, hijrah bukanlah meninggalkan satu negara ke negara lain yang kondisinya lebih baik, dan dengan uang yang lebih banyak (bukan akad kerja dengan gaji yang tinggi), akan tetapi Hijrah adalah meninggalkan rumah, kampung halaman, meninggalkan harta dan meninggalkan pekerjaan.” Oleh karena itu Hijrah adalah proses berpindahnya kaum Muhajirin ke Madinah, yang tidak memiliki pekerjaan. DR. Muhamad Ratib Anabulsi: (sabtu 21/04/2007- dalam dars Umawi- Fikih Sirah Nabi “pondasi ekonomi pada masa Nabi’’-materi ke 52) : dengan judul kilas kondisi ekonomi penduduk Madinah mengatakan: “ kilas tentang kondisi penduduk Madinah sebelum kedatangan Rasulullah: 1. kondisi ekonomi Yahudi menguasai sumber-sumber perdagangan, dengan sistem riba dan dengan memonopoli harga, serta kebanyakan orang berprofesi sebagai petani, pengembala domba dan onta, pemburu, pengrajin dan pengumpul kayu, demikianlah kondisi ekonomi Madinah sebelum kedatangan Nabi. 2. Yahudi adalah para penguasa ekonomi Adapun di Palestina berdasarkan komentar Amal Aitani di situs aljazeera.net tanggal 11/12/2006 atas buku yang berjudul blokade yang ditulis oleh Wail Ahmad menulis: “laporan PBB memprediksikan bahwa prosentase pengangguran pada tahun 2006 akan mencapai 43 % . sementara prosentase kemiskinan adalah yang paling memprihatinkan, karena prosentase keseleruhan di Tepi Barat dan Gaza meningkat hingga mencapai 66 %, dan di Gaza mencapai 87,7 %.” Acara di balik berita yang disiarkan oleh chanel Al-Jazeera membahas khusus tentang hal itu, dengan judul krisis finansial yang dihadapi dan dialami oleh pemerintahan baru palestina, pada tanggal 5/4/2006, di dalam acara itu dr. Musa Abu Marzuq, wakil kantor politik Hamas mengatakan: “namun bukan hanya itu saja, pemerintahan juga saat ini di setiap departemenya memiliki hutang sekitar 2 miliar, dan di pusat sekitar 2 miliar dolar, oleh karena itu perbendaharaan negara tidak hanya kosong, tetapi juga berhutang, yang artinya saat ini kas negara sangat minim dan kurang“ Kedua: tantangan keamanan Atas anugrah dari Allah Rasulullah berhasil menjaga proyek dan pengikutnya secara sementara dengan jalan Hijrah, namun musuh-musuh yang mengintai disekitar juga banyak, dan karakter masyarakat Yatsrib dengan berbagai permusuhan antara Aus dan Khazraj dengan orang-orang munafik dan Yahudi di dalam Madinah, dan dengan Quraisy dan kabilah-kabilah musyrik dari luar Madinah. Dan di luar Jazirah Arab terdapat Persia dan Romawi, dan semuanya sedang menunggu kesempatan dan waktu yang tepat untuk meruntuhkan dan mengakhiri proyek islami itu. Kondisi yang sama terulang di Palestina; otoritas Palestina dan kekacauan keamanan yang dilakukan oleh para antek-anteknya, Yahudi dari dalam dan negara-negara arab yang berkoalisi dengan keduanya dari luar, dan dari kejauhan Barat yang dipimpin oleh Amerika sedang mengawasi, dan semuanya ingin mengakhiri Hamas dan proyek islaminya. Sudah kami coba kumpulkan dari situs al-jazeera.net, dan lebih dari 300 dokumen dengan tanggal dan tahun yang berbeda, yang menjelaskan tentang tantangan keamanan yang dihadapi oleh pemerintahan Hamas, kami sertakan sebagian darinya: Berita pada 3/10/2004 dengan judul otoritas departemen keamanan Palestina antara keseriusan dan keraguan, yang ditulis oleh Musa Arafat kepada Al-Jazeera.net: yang berjudul “pengangkatanku bukanlah formalitas : “operasi penculikan di Gaza kembali terjadi, yang membuat permasalahan kekacauan keamanan kembali menguat di tanah Palestina, dan menyisakan berbagai tanda tanya besar terkait kemestian perubahan yang efektif serta melaksanakan tuntutan-tuntutan internal dan juga tekanan-tekanan luar yang meminta disatukanya 12 departemen keamanan menjadi 3 departemen saja.” Berita lain pada 24/4/2005 dengan judul: bangsa Palestina menyambut perubahan di departemen-departemen keamanan, isinya adalah: “bangsa Palestina menanti-nanti perubahan di dalam barisan departemen keamanan Palestina, yang ikut berperan dalam menahan dan meminimalisir kekacauan keamanan dan tindakan anarkis yang korbanya mencapai ratusan selama 4 tahun, setelah otoritas Palestina kehilangan penguasaan secara keamanan atas mayoritas daerah, sebagai buntut dari perusakan yang dilakukan oleh penjajah secara sengaja terhadap kantor-kantor dan lembaga-lembaga keamanan Palestina.” Judul lain pada tanggal 17/6/2005 “para pengacara berdemontrasi menentang kekacauan keamanan”. Judul lain pada tanggal 19/6/2005 “ bangsa Palestina mulai berfikir untuk melakukan migrasi disebabkan oleh kacaunya keamanan.” Berita pada tanggal 16/12/2006 berjudul “ Misy’al menolak perang saudara, Condola Rais mendukung adanya penjaga bagi Abbas, “kemerosotan keamanan di Gaza dan tepi Barat berseiringan dengan eskalasi konfrontasi politik antara berbagai kutub kekuasaan.” Berita lain pada 17/1/2007 berjudul Abbas tidak ingin berdialog dengan Misy’al, dan tetap mempertahankan alternatif berupa pemilu, yang berisi: ” dalam rangka untuk meminimalisir kondisi kekacauan keamanan di dalam, maka Abbas menunjuk, sesuai dengan dekrit presiden, Brigadir Majid Faraj sebagai direktur umum intelijen militer di Tepi Barat dan Brigadir Diyab Al-Hamduni (Abu Al-Fath) sebagai panglima keamanan nasional di Tepi Barat.” Seorang purnawiranan intelijen Inggris, Alster Kruk menulis sebuah artikel di majalah Broscet, ia mengatakan: “Amerika sangat ingin pemerintahan Hamas hancur...ia juga menulis: bangsa Palestina mesti dihukum karena mereka memilih Hamas, dan di artikel yang sama, si penulis mendorong Fatah untuk bertahap dalam melakukan kudeta terhadap Hamas. Dan berbagai tantangan yang sama dan mirip itu, akan mengantarkan pada berbagai peristiwa berikutnya yang sama dan mirip, atas izin Allah, tapi keyakinan bahwa akhir yang baik adalah milik ketakwaan dan orang-orang yang bertakwa, mesti selalu memenuhi hatihati, sehingga menjadikanya pasrah hanya kepada pengaturan Allah, yang waktu demi waktu mengintervensi untuk menyelamatkan para pemikul proyek pertama dan para pewarisnya saat ini. Tanpa pengaturan dan perencanaan umat Islam, Kehendak Rabbani mengintervensi untuk mengatur fase berikutnya, dan Maha Lathif juga menggiring berbagai peristiwa di Gaza, untuk mengantarkanya pada fase berikutnya, dan itu tanpa direncanakan atau dikehendaki oleh manusia atau bahkan tanpa keputusan politik dari para qiyadah Fase ketiga Perang Badar dan pengambilalihan secara militer di Gaza pada tanggal 14/6/2007 Hal pertama yang menarik perhatian kita dari kesamaan dan kemiripan antara Badar dan pengambilalihan secara militer (penguasaan Hamas atas Gaza) adalah kesamaan dari segi tanggal kejadian dan urutanya, peristiwa pertama terjadi setelah 1 tahun setengah dari Hijrah dan peristiwa kedua terjadi setelah satu tahun setengah dari pemilu. Dan peristiwa itu terjadi tanpa rencana dan keinginan qiyadah, akan tetapi berbagai peristiwa bergulir di sana sini begitu saja, untuk menegaskan bahwa itu adalah murni kehendak Allah. Maka dari itu persiapan perang Badar sifatnya dadakan dan dengan persiapan seadanya. Dimana terjadi ketidakseimbangan neraca kekuatan. Kala itu kabar tentang kedatangan kafilah dagang Abu Sufyan dari Syam sampai ke umat Islam, kafilah itu membawa harta dan perdagangan Quraisy, diperkirakan jumlahnya sekitar 30-hingga 40 orang Quraisy, dan ketika berita itu sampai ke Nabi. Nabi kemudian berkata kepada umat Islam: ini adalah kafilah dagang Quraisy, di dalamnya ada uang mereka, maka keluarlah kalian menahan mereka, semoga Allah menyampaikan kalian kepada mereka. Maka umat Islam pun bersiap untuk bertolak, sebagian menyiapkan senjata dan sebagian lainya tidak menyiapkan senjata; hanya sarana transportasi saja seperti onta, karena mereka tidak yakin akan kemungkinan terjadinya perang. Adapun pengambilalihan adalah respon cepat yang diakibatkan oleh cepatnya berbagai peristiwa yang terjadi tanpa perencanaan. Situs Ribath Palestina pada tanggal 7/7/2007 tentang ‘’Musa Abu Marzuq“ wakil kantor politik Hamas: “ gerakanya tidak menemukan solusi untuk keluar dari krisis yang terjadi di daerah-daerah Palestina kecuali melalui jalan dialog, sebagai isyarat bahwa pengambilalihan militer di Gaza bukan berasal dari keputusan politik, akan tetapi merupakan ijtihad dari sebagian pemimpin di lapangan.” Adapun perbedaan kekuatan antara otoritas dan Hamas, disebutkan oleh ustadz Fahmi Huwaidi, diambil surat perdana mentri Palestina Ismail Haneyya yang ditujukan kepada presiden Abu Mazin, teksnya adalah sebagai berikut: “kami berikan ucapan terbaik, kami berdoa kepada Allah agar engkau diberikan taufiq, kami telah banyak mendapatkan informasi akhir-akhir ini, yang menunjukan adanya rencana keamanan yang bertujuan untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan dan keputusan demokrasi bangsa Palestina, informasi-informasi itu adalah sebagai berikut: - memasukan sejumlah besar senjata untuk kepentingan paspampres dari pihak ketiga, dengan sepengetahuan dan persetujuan Amerika dan Zionis. - pembentukan kekuatan khusus dari keamanan nasional yang berkisar ribuan untuk melawan pemerintahan Palestina dan eksekutif dan menjadikan “kantor penolong di Gaza” sebagai kantor pusat mereka. - penyiapan mobil-mobil, baju pelindung, senjata dan amunisi bagi kekuatan-kekuatan itu dan pengalihan gaji kepada para loyalisnya. - melakukan rapat keamanan sensitive untuk sejumlah prajurit keamanan Palestina di kantor kedutaan Amerika, dimana di dalamnya dibahas tentang rencana kerja - dimulai dengan proses pencopotan beberapa prajurit dan diganti dengan orang lain, dengan sepengetahuan bahwa komite prajuritlah yang berwenang dan bertanggung jawab akan hal ini. Demikian juga pengangkatan Muhamad Dahlan, dari pihak kalian secara lisan sebagai pemimpin umum departemen keamanan, dan hal itu melanggar undang-undang. - ancaman pembunuhan terhadap para mentri dan para walikota, dimana penyerangan terhadap seorang mentri tawanan, Wasfi Qubha telah terjadi, dan dikabarkan kepadanya melalui teman-temanya bahwa penyerangan berikutnya adalah dengan pembunuhan. - juga penugasan salah seorang miliader Fatah untuk membersihkan mentri Abdurahman Zaidan – mentri tenaga kerja dan perumahan – dengan upah sebesar 30 ribu dolar Saudara presiden, berdasarkan pada hal-hal di atas dan pada informasi lainya yang banyak yang kami miliki, maka kami merasa kecewa dengan hal itu, karena hal itu mengancam sistem politik Palestina, ikatan nasional dan sosial, dan menjadikan permasalahan Palestina dalam situasi bahaya. Kami berharap dari anda agar segera diadakan perencanaan dan administratif yang semestinya untuk menjaga bangsa dan permasalahan bersama kita, dan kami akan tetap setia dan bersemangat dalam mempertahakan persatuan dan kesatuan bangsa, dan terimalah ucapan salam dari kami.” Di waktu ketika Ismail Haneyya mengirimkan surat ini ke Abu Mazin, di depan Haneyya terdapat informasi spesifik tentang beberapa rincian persiapan rencana keamanan itu, diantaranya adalah: - Pengangkatan Muhamad Dahlan sebagai panglima umum departemen-departemen keamanan. Pemilihan 15 ribu unsur loyalis, untuk dibentuk sebagai kekuatan khusus dalam keamanan nasional demi menghadapi Hamas. Menyiapkan 2000 senapan klasnikov, di samping itu juga jutaan peluru. Menyiapkan seragam khusus dan baju pelindung bagi kekuatan baru. Rekonstruksi total departemen-departemen keamanan, dan pemecatan 15 dari para panglimanya lalu diganti dengan para loyalis mereka. Pemecatan 185 prajurit keamanan nasional, untuk membersihkan barisan departemen dari orang-orang yang tidak dipercaya dan diragukan loyalitasnya.” Maka, Allah berkehendak menjadikan Badar sebagai peperangan, sementara umat Islam menginginkanya hanya sebatas menahan kafilah untuk mengembalikan sebagian dari apa yang dirampas dari mereka oleh orang-orang musyrik Mekkah. Pengambilalihan adalah sebuah respon atas penganiayaan, kekacauan keamanan, korupsi dan pencurian harta rakyat Palestina yang dilakukan oleh sebagian departemen otoritas Palestina. Dan tentang kekacauan itu serta peran Jendral Daiton di dalamnya, dirilis pada tanggal 14 Juni 2007 oleh koran Yongaflet, Jerman, sebuah laporan yang ditulis oleh volf rainhart, sebagai berikut: “pemerintahan presiden AS Jorge Bush sudah merencakan, sejak waktu yang sangat lama, untuk meledakan dan mengacaukan kondisi internal Palestina, dan memprovokasi aliran yang loyal kepadanya di dalam tubuh Fatah untuk melakukan pembersihan secara fisik terhadap para pemimpin militer gerakan Hamas.” Terkait hal itu; Jendral Kite Diton, penanggung jawab hubungan militer Amerika yang tinggal di Tel Aviv, berbicara dengan terus terang di sebuah pertemuan yang diadakan oleh komite Timur Tengah di Kongres Amerika pada akhir bulan Mei yang lalu. Di dalam kesaksianya Jendral Daiton menyebutkan bahwa Amerika memiliki pengaruh kuat di seluruh aliran di dalam Fatah, dan bahwa kondisi di Gaza akan meledak sebentar lagi, tentunya akan sangat keras dan tanpa rasa ampun. Ia berkata: kementrian pertahanan Amerika dan intelijen pusat mengerahkan semua pengaruh besar yang dimiliki, untuk menekan sekutu-sekutu Amerika dan Zionis di dalam tubuh Fatah. Sebagaimana juga memobilisasi departemen-departemen keamanan dan militer yang berada di bawah presiden otoritas Palestina untuk melawan Hamas, dan itu adalah merupakan pilihan strategis dari pemerintahan Amerika saat ini, dan itulah tafsiran kenapa kongres begitu mudah dan tidak ragu-ragu menggelontorkan uang sebesar 59 juta uero untuk melatih paspampres di beberapa negara tetangga, yang disiapkan terjun ke dalam konfrontasi militer melawan Hamas. Sang pengamat politik Jerman itu juga menambahkan bahwa para loyalis Amerika Zionis di dalam Fatah telah gagal, walau disokong dengan dana secara cuma-cuma untuk menghancurkan kekuatan Hamas. dan hal itulah yang kemudian memaksa agen intelijen pusat Amerika untuk mengulangi pengalamanya di Republik Salvador, lalu mengarahkanya kepada unsur-unsur Fatah yang loyal dengan mereka untuk membentuk kelompok berani mati demi membunuh para pemimpin dan kader Hamas. Di dalam point ini Rainhart berbicara tentang benang merah yang banyak yang mengaitkan antara kelompok berani mati dengan paspampres Palestina dan penasehat keamanan Palestina; Muhamad Dahlan. Dan ia menisbatkan pendapat itu kepada pakar perencana politik di berbagai universitas zionis, DR. Hega Yau Majarten, yang berkata: “ Dahlan ditugaskan oleh departemen intelijen pusat dan departemen-departemen Amerika lainya untuk melakukan tugas khusus, yaitu membersihkan berbagai kelompok perlawanan terhadap Zionis di dalam ataupun di luar Hamas.” Akhir dari perang Badar adalah kemenangan yang cepat bagi umat Islam, walaupun Quraisy menyangka bahwa mereka keluar untuk senang-senang, lihatlah perkataan Abu Jahal yang terkenal menegaskan hal itu : “ kita tidak akan kembali hingga sampai ke Badar, kita akan tinggal tiga hari disana; lalu menyembelih unta-unta, makan-makan, minum arak, berpesta diiringi tabuhan gendang, dan bangsa Arab akan selalu menyegani kita selamanya.” Itu juga yang diprediksikan oleh tokoh-tokoh otoritas Palestina : bahwa otoritas mampu menghabisi Hamas dalam 3 jam. Adapun fakta sebenarnya diceritakan kepada kita oleh laporan gerakan Pax Christi: “pada 9 Haziran Hamas mulai berusaha menguasai otoritas dengan kekerasan. Dan dalam 3 hari Hamas mampu mengalahkan kekuatan yang loyal kepada Fatah dan menduduki kantorkantor utama kekuatan keamanan serta bangunan-bangunan kepresidenan. Hamas mengklaim itu adalah perlombaan, yang bertujuan untuk menjamin tidak adanya penguasaan oleh kelompok-kelompok yang loyal kepada Fattah terhadap otoritas, klaim itu adalah klaim yang bukan tanpa dasar, dimana Muhamad Dahlan, kepala departemen keamanan di Gaza, sudah bersiap menggunakan berbagai cara militer untuk menghabisis para pemimpin Hamas. Adapun Hamas telah mengembalikan sistem kembali ke Gaza, dan menguasai penuh atas berbagai tindakan kekerasan, serta memonopoli dengan penuh semua aktifitas politik, dan merubah undang-undang dan sistem pemerintahan." Dalam waktu yang singkat yang dipakai oleh pengambilalihan di Badar, umat Islam mampu membunuh beberapa pentolan Quraisy, sebagaimana juga Hamas mampu membunuh sejumlah mata-mata dan orang-orang yang berkomplot dengan penjajah. Adapun buahnya telah merubah realitas dua sisi fase sejarah itu; baik itu dari sisi politik ataupun militer, yaitu sebagai berikut: 1. Umat Islam di Badar berhasil mendapatkan harta rampasan perang dan rampasan informasi, sebagaimana pengambilalihan berbuah penguasaan atas lembaga-lembaga kekuasaan, dan dari dokumen-dokumenya di dapatkan informasi yang banyak tentang kordinasi antara otoritas dan penjajah untuk memerangi muqawamah. Kordinasi itu yang menjadikan otoritas dalam satu parit dengan Yahudi. 2. setelah Badar Umat Islam di Madinah memiliki pasukan dan kekuatan militer lengkap yang disegani, adapun pengambilalihan telah menjadikan Hamas mampu merubah sayap militernya menjadi seperti tentara reguler dengan semua formasinya, walaupun tetap strategi perangnya adalah dengan perang geriliya (ini yang dikemukakan oleh informasi intelijen zionis) dan juga membuat Hamas mampu memperbaiki persenjataan sayap militernya. 3. Badar mampu mengangkat maknawiyah umat Islam dan kekuataanya serta mampu mendorong umat Islam untuk melanjutkan konfrontasi dan juga menguatkan keyakinan akan kemenangan di masa mendatang, dan pengambilalihan telah mengangkat maknawiyah Hamas dan kadernya di setiap tempat. Adapun Quraisy keluar dari peperangan dengan rasa kebencian yang mendalam dan keinginan untuk balas dendam, dan seperti itulah juga kondisi otoritas Palestina dan Yahudi. Sampai disini kita menutup lembaran fase ini untuk kembali membuka lembaran kemiripan di halaman berikutnya. Prolog fase ke empat Abdullah bin Ubay bin Salul dan Yahudi di Madinah mengetahui bahwa Quraisy tidak akan tenang sampai merebut kembali gengsi dan kedudukanya, dan bahwa Quraisy sedang menyiapkan serangan berikutnya yang merupakan serangan yang akan menghabisi proyek islami. Maka mereka menyiapkan rencana untuk terlibat bersama Quraisy dalam hal itu, melalui 600 Yahudi yang dipimpin oleh Abdulah bin Ubay bin Salul yang akan ditumpahkan ke umat Islam dari arah belakang. Dan setelah pemimpin umat islam binasa maka kondisi di Madinah akan kembali seperti direncakan semula berupa pengangkatan Abdullah bin Ubay bin Salul sebagai raja di Madinah. “Rasululllah keluar pada hari Ahad, dan ketika melewati tsaniyah Al-Wada, Rasulullah melihat satu batalyon besar, lalu Rasulullah bertanya: siapa mereka? Para sahabat menjawab: Abdullah bin Ubay bin Salul sedang memimpin 600 loyalisnya dari kalangan Yahudi bani Qunaiqa, dan mereka adalah kaum Abdulah bin Salam, lalu Rasulullah bertanya lagi: apakah mereka sudah masuk Islam, para sahabat menjawab: tidak Ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: katakan pada mereka agar kembali, karena kita tidak akan meminta bantuan untuk memerangi orang-orang musyrik dengan orang-orang musyrik.” (Al-Bani, silsilah sahihah) Hal serupa juga dilakukan oleh sebagian pemimpin otoritas, yaitu berkomplot dengan penjajah untuk menghabisi Hamas, yang merupakan musuh bersama mereka, dan menjajikan kepada penjajah bahwa setelah serangan pertama, orang-orang akan melakukan revolusi terhadap Hamas, saat itu ia akan masuk dengan pasukanya untuk mengembalikan kondisi di Gaza seperti semula, maka para pemimpin otoritas itu kemudian menyiapkan 600 pasukan (jumlah yang sama dengan jumlah orang-orang munafik dan Yahudi Madinah) di Arisy untuk menghabisi Gaza. Di dalam acara “ Haki A Al-Maksyuf” yang disiarkan stasiun TV corong otoritas Palestina pada malam Jum’at 12/8/2011, menghadirkan anggota komite pusat gerakan Fatah, Jamal Muhaisin Al-Qiyadi, dimana ia berkata: “ intelijen penjajah bertemu dengan Dahlan dan konco-konconya di keamanan preventif untuk melakukan kordinasi pra dan pasca perang terhadap Gaza.” Situs Al-Jazeera.net pada tanggal 2/2/2009 merilis sebuah berita dengan judul : “anggota-anggota parlemen Mesir mengecam pemerintah Mesir atas sikapnya terhadap isolasi Gaza”, yang berisi: “ wakil Hamdin Hasan mendeteksi keberadaan para tentara keamanan Palestina, yang berada di bawah komando seorang pemimpin Fatah, Muhamad Dahlan, di perbatasan Mesir, di gerbang Rafah, untuk mengecek identitas orang-orang yang terluka yang masuk ke Mesir dan untuk mengecek para pengikut Hamas, “itu menguatkan apa yang kami dengar tentang penyiksaan terhadap para korban dari bangsa Palestina di Mesir, dan dinukil dari penduduk Rafah bahwa pasukan Dahlan yang berada di gerbang Rafah sedang menanti perintah untuk melakukan penyerangan terhadap Gaza.” Adapun wakil Hazim Faruq mengecam ditahanya 8 wakil Mesir untuk sampai ke perbatasan, dimana bersama mereka ada wakil dari Jazair, Magrib dan 20 wakil dari Parlemen Malaisia, sementara itu utusan insinyur-insinyur militer Amerika diizinkan untuk mengecek perbatasan, dan juga pasukan Dahlan untuk melakukan latihan di Arisy dengan harapan bisa memasuki Gaza dengan menumpangi tank-tank milik Israel.” Sesungguhnya orang yang disebutkan di atas, menganggap dirinya sebagai raja Gaza, sebagaimana Abdulah bin Ubay bin Salul menganggap dirinya pantas diberikan mahkota raja di Yatsrib, dengarlah apa yang dikatakan oleh Yaser Arafat – dalam komentarnya setelah usaha pemberontakan Dahlan kepadanya pada musim panas tahun 2004 – : “ Gaza tidak akan menjadi ladang pribadi Dahlan selama saya masih hidup.” Adapun sokongan kabilah-kabilah Arab sangat besar diberikan kepada Quraisy untuk menghabisi umat Islam, dan seperti itu juga sokongan negara-negara Arab kepada penjajah untuk menghabisi musuh bersama mereka; yaitu “Hamas” dan ini yang ditegaskan oleh berita di atas. Di dalam Quraisy terdapat Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan, yang memiliki peran besar dalam memprovokasi perang untuk menghabisi umat Islam. Ibnu Ishaq berkata : “ketika orang-orang berkumpul dan antara satu dengan lainya saling mendekat, Hindun binti Utbah lalu berdiri di tengah-tengah para wanita yang bersamanya, lalu mereka memukul gendang di belakang para lelaki, sambil memprovokasi untuk perang. Maka Hindun berkata: Wahai Bani Abdud Daar, Duhai para pembela anak keturunan, Yang memukul dengan pedang tajam.” Ia juga berkata “Jika kalian maju, kalian akan kami peluk , Dan kami sediakan bantal kecil untuk bersandar, Namun jika kalian mundur, kami akan berpisah dari kalian dengan perpisahan yang tidak menyenangkan. Ibnu Ishaq juga berkata: “setiap kali Wahsy melewati Hindun binti Utbah atau setiap kali Hindun bertemu dengan Wahsyi, ia selalu berkata: wahai Aba Dasmah, Isyfi wasytafi, yang artinya Hindun memprovokasi Wahsy untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib.” Dan di internal zionis serta koalisinya Amerika terdapat Tzipi Livny dan Rais, Dua mentri luar negri, yang memiliki peran besar dalam memprovokasi peperangan. “Mentri luar negri Israel Tzipi Livny, setelah pertemuan hari kamis dengan presiden Mesir yang digulingkan di Kairo, ia berjanji akan merubah kondisi di Gaza, dan berkata: sesungguhnya pemerintahan Israel tidak akan berdiam diri terhadap rudal-rudal Palestina.” Itu adalah potongan dari berita berjudul : “Hamas menafikan adanya tawaran gencatan senjata “. Di Al-Jazeera-net pada tanggal 27/12/2008. Atau sehari sebelum agresi. Pada tahun ketiga Hijrah dan pada tahun ketiga setelah pemilu, sejarah kala itu telah siap untuk memasuki fase baru dari perseteruan, dan juga lembaran baru dari kemiripan. Fase Keempat Perang Uhud dan Agresi terhadap Gaza “ perang Al-Furqan” 28/12/2008 Ibnu Ishaq berkata: orang Quraisy keluar dengan seluruh potensi miliknya dan dengan semua pasukanya serta pengikutnya dari Bani Kinanah dan Tihamah. Sendainya Ibnu Ishaq masih hidup dan ia ingin menulis sejarah Agresi terhadap Gaza, maka ia akan menulis : “Israel keluar dengan seluruh potensi miliknya dan dengan semua pasukan serta pengikutnya dari negara-negara Arab.” Kaum muslimin pun bersiap untuk perang (Qatadah berkata: pada hari sabtu) Rasulullah menyiapkan pasukan, dan memanfaatkan sebuah gunung di tempat itu dimana Rasulullah meletakan 50 pemanah di sana yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair, tugas mereka adalah menjaga bagian belakang umat Islam, lalu Rasulullah bersabda: -dalam riwayat Bukhari- “ jika kalian melihat kami dipatuk oleh burung, maka jangan meninggalkan tempat ini, hingga saya mengirim utusan kepada kalian, dan jika kalian melihat kami mengalahkan kaum itu, maka jangan tinggalkan tempat sampai saya mengirim utusan kepada kalian.” Akan tetapi para pemanah tergesa-gesa di saat melihat kemenangan, lalu mereka turun dari gunung itu, sehingga mengakibatkan syahidnya pemimpin mereka dan goncangnya barisan umat Islam sementara waktu. Dan pada hari sabtu juga, akan tetapi setelah 1400 tahun berlalu, agresi terhadap Gaza bermula, dan serangan pertama ditujukan kepada perayaan hari kelulusan dari kepolisian – yang merupakan penjaga punggung-punggung para Mujahidin- dan pemimpin mereka syahid, yaitu Taufiq Jabir serta banyak yang lainya, yang mengakibatkan goncangnya barisan gerakan sementara waktu. Boleh jadi persamaan dua kejadian itu dan dampaknya adalah disebabkan karena melanggar perintah pemimpin di sini dan di sana, pada peristiwa pemanah di perang uhud, Rasulullah memerintahkan mereka agar tidak turun dari gunung, hingga walaupun mereka menyaksikan umat islam sedang dibantai, dan dalam kisah perayaan kepolisian, telah terjadi pelanggaran perintah pemimpin, dimana datang surat perintah kepada mayjen Taufiq Jabar agar membatalkan perayaan, akan tetapi Taufiq tetap bersikukuh akan melaksanakan perayaan itu. Semoga Allah merahmati kedua pemimpin yang syahid dalam satu peristiwa dan kisah yang mirip, bahkan juga dari segi nama terdapat kemiripan; nama sahabat adalah Abdulah bin Jubair dan Mayjen Taufiq Jabir. Di dalam perang Uhud banyak yang kemudian syahid, diantara yang terpenting adalah; Hamzah bin Abdul Muthalib, pemimpin militer terpenting umat Islam, yang dibunuh oleh Wahsy, seorang budak musyrik yang mahir dalam melemparkan tombak, yang diperintahkan oleh tuanya untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi. Dan Wahsy dijanjikan jika ia mampu membunuh Hamzah, maka ia akan bebas, dan selama peperangan berlangsung ia menunggu kesempatan yang tepat dimana ia berada berhadapan dengan Hamzah, ia lalu mengangkat tombaknya dan melemparkanya dan kemudian tombak itu menembus jasad Hamzah yang kemudian tersungkur syahid.” Juga syahidnya da’i pertama, yaitu Mushab bin Umair, Imam Athabary berkata: “sepasukan lainya berlari untuk melindungi Rasul, diantara mereka adalah Mushab bin Umair, Ziyad bin Sakan dan 5 orang dari kalangan Anshar, lalu mereka melindungi Rasul, akan tetapi mereka semua terbunuh, dan ketika Ibu Qumiah Alaisy membunuh Mushab bin Umair, ia menyangka bahwa yang ia bunuh adalah Rasulullah, maka ia berteriak : “ aku telah membunuh Muhamad.” Demikian juga terjadi saat agresi terhadap Gaza, dimana banyak yang syahid dan yang terpenting adalah sang singa, Said Shiyam, pemimpin terpenting Hamas dan seorang Dai yang Alim Rabbani Nizar Rayyan. Umat Islam tetap tegar dan teguh di Uhud setelah Quraisy mengagetkan mereka dari arah belakang, walaupun serangan-serangan datang sangat keras bahkan hampir membunuh Rasulullah. Sebagaimana juga para Mujahid tetap sabar dan tegar dan juga penduduk Gaza ikut tegar di tengah kerasnya serangan ketika agresi dan ditengah upaya para agen penghianat yang mencoba menggoyang barisan internal. Sebagaimana Hasan bin Tsabit berusaha meneguhkan dan menguatkan umat Islam dengan syair-syairnya di perang Uhud, demikian juga yang dilakukan oleh chanel Al-Jazeera, Al-Aqsa dan Al-Quds dalam menguatkan orang-orang secara umum, dan memotivasi para Mujahidin secara khusus. Umat Islam memasuki Uhud tanpa intervensi dan bantuan pihak sekutu manapun, dan agresi atas Gaza juga tidak ada satupun dari sekutu faksi-faksi perlawanan yang mengintervensi peperangan secara langsung (seperti Hizbullah, Suria dan lainya). Dari kalangan wanita yang ikut dalam perang Uhud adalah Nusaibah binti Ka’ab – Ummu Imarah – ketika ia melihat Nabi di medan pertempuran sedang dikepung oleh musuhmusuhnya dari arah kanan dan kiri, maka ia melemparkan kendi yang ia pakai untuk memberi minum orang-orang yang terluka dari kalangan umat Islam, dan bersegera membela dan melindungi Rasulullah, lalu Rasulullah bersabda: “ saya tidak melihat seorangpun yang seperti Umu Imarah pada hari itu, ketika aku ke kanan, maka ia beralih ke kanan melindungiku, dan ketika aku ke kiri, Ummu Imarahpun ke kiri melindungiku.” Nabi lalu bersabda kepadanya di medan pertempuran : “ sungguh tidak ada yang bisa melakukan hal yang engkau lakukan saat ini Ummu Imarah, mintalah kepadaku apapun wahai Umu Imarah.” Ummu Imarah berkata : “ aku meminta untuk bisa menemanimu di Surga wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: kalian adalah teman-temanku di Surga. “ diriwayatkan oleh Ibnu Saad di dalam Thabaqat. Para pasukan Al-Qassam perempuan di Gaza mengambil contoh para sahabiyat, mereka mendorong anak dan suami mereka untuk berjihad, dan ada ribuan wanita dari mereka yang sudah siap melakukan bom syahid ketika dibutuhkan. Pada perang Uhud Allah memberikan kenikmatan kepada para sahabat berupa ketenangan dan tidur: “kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu.” Diriwayatkan dari salah seorang Mujahid Al-Qassam tentang rasa tenang yang mereka rasakan saat peperangan (dalam acara dialog terbuka) , dengan judul : pasukan Al-Qassam diantara gumpalan awan dan posisi-posisi perang. Pada tanggal 12/2/2009. “prajurit 6 : “di tengah membaranya api dan berseliweranya peluru, akan tetapi aku bersumpah, saat itu kami merasakan ketenangan yang tidak seperti biasanya, dan dalam situasi seperti itu, kami masuk ke pos kami; sebagian dari kami tidur dan sebagian lainya terbangun, dan kami temukan di bangunan itu teh, nescafe dan lainya aku lupa, dan ketika ikhwah lainya datang membangunkan yang tertidur, lalu mereka duduk di meja, maka kami temui ikhwah yang masih bangun, disekitar mereka ada teh, makanan, dan apa lagi aku lupa. Dan setelah itu terdengar suara dentuman di luar yang mengguncang, maksudku adalah ketenangan yang dimiliki oleh para pemuda itu, adalah sebuah ketenangan yang luar biasa.” Para malaikat ikut berperang saat perang Uhud, dari Rasulullah di dalam sahihain, dari Sa’ad bin Abi Waqash, ia berkata: saya melihat Rasulullah saat perang Uhud, dan disampingnya ada dua orang lelaki yang berperang bersamanya, keduanya memakai baju putih, dan keduanya berperang dengan sangat sengit, dan saya sebelum dan sesudah itu tidak pernah melihat keduanya lagi.” Di Gaza, situs Al-Qassam pada tanggal 26/1/2009 menceritakan kisah serupa dengan judul “pasukan Ar-Rahman ikut berperang bersama Al-Qassam pada perang Al-Furqan.” “pembicaraan pasukan zionis dan para pemimpin operasi mereka adalah tentang apa yang mereka lihat, berupa hantu-hantu yang memakai baju putih dan menunggangi kuda, dan ditegaskan lagi oleh seorang mujahid, dimana ia bercerita: terdapat sebuah rumah milik keluarga Dardunah di persimpangan antara gunung Al-Kasyif dan gunung Arris di jalan AlQurm, dimana para prajurit zionis memasuki rumah, lalu mengumpulkan seluruh keluarga di dalam satu kamar, lalu mengambil salah seorang pemuda dari anggota keluarga untuk diinterograsi, lalu merekapun bertanya: apa yang dipakai oleh pasukan Al-Qassam, lalu pemuda tersebut menjawab: baju hitam.” ‘’Ketika itu pasukan Israel murka, dan memukuli sang pemuda hingga pingsan, di hari berikutnya pemuda itu dibawa lagi oleh pasukan israel, dan mereka bertanya dengan pertanyaan yang sama, dan si pemudapun menjawab dengan jawaban yang sama; bahwa pasukan Al-Qassam memakai baju hitam, dan pasukan Israel pun kembali memukuli pemuda tersebut hingga pingsan, di hari ketiga pasukan Israel melakukan hal yang sama dan sipemuda menjawab dengan jawaban yang sama, maka kemudian salah seorang pasukan Israel menghardik dan mencerca si pemuda tersebut : dasar pembohong, mereka memakai baju putih.” Salah satu karamah para sahabat saat perang Uhud yang diceritakan di dalam magazi alUmawi : “bahwa orang-orang musyrik menaiki sebuah gunung, lalu Rasulullah bersabda kepada Sa’ad: serang mereka, dan ia berkata lagi: lawan mereka, kemudian ia berkata: bagaimana aku akan melawan mereka sendirian? Kemudian Rasulullah bersabda: itu ada tiga orang, kemudian Sa’ad mengambil panah, mengarahkanya pada musuh dan berhasil membunuh musuh tersebut, ia berkata: lalu aku ambil panah lagi, lalu aku panah lagi dan mengenai musuh, kemudian aku ambil lagi, lalu aku panah lagi dan mengenai musuh, maka mereka semuanya jatuh dari tempat mereka. Kemudian aku berkata: ini adalah panah yang diberkati, akan aku simpan di tempatnya, dan panah-panah itu tetap tersimpan di Sa’ad, kemudian setelah itu diwariskan kepada anak-anaknya. Di Gaza, situs Al-Qassam menceritakan, dengan judul yang sama, tentang sebagian dari karamah para mujahidnya: diantara bukti-bukti yang digunakan oleh para mujahid yang menenangkan mereka dan membuat mereka merasakan bantuan Allah kepada mereka dan pertolongan-Nya, bahwasanya di gunung Arais, sebelum rudal zionis bertolak dari penjajah zionis ke para mujahidin, maka seekor merpati terbang di langit dan bersuara yang membuat para mujahid disetiap kali hal itu terjadi selalu waspada dan melindungi diri mereka agar tidak terkena rudal, dan itu terjadi berkali-kali sebagaimana diceritakan oleh salah seorang mujahid yang berperang di tempat itu. Pasukan Al-Qassam benar-benar tahu bahwa Allah ketika berkehendak maka akan terjadi, Ia lah yang mampu menghilangkan potensi membakar pada api dan potensi menyembelih pada pisau, oleh karena itu Ia juga bisa menjadikan anjing galak menjadi anjing yang jinak dan mudah dijinakan, walaupun dilatih untuk menerkam dan memangsa musuh, dan itulah yang terjadi pada salah satu kesatuan pasukan Al-Qassam yang sedang ribath di salah satu titik depan, pada pertengahan malam itu, tiba-tiba muncul seekor anjing terlatih milik zionis, dari spesies “doberman”. Yaitu anjing zionis yang terlatih untuk membantu zionis menemukan senjata dan pasukan mujahid. Maka anjing besar itupun mendekati dalam kondisi ingin menerkam para mujahid, akan tetapi salah seorang mujahid berkata kepada anjing tersebut: “ kami adalah para mujahid yang berjuang di jalan Allah, dan kami diperintahkan untuk berada di tempat ini, maka menjauhlah dari kami dan jangan mendatangkan mudarat pada kami.” lalu tiba-tiba anjing tersebut duduk dan merentangkan kakinya dan tenang. Maka salah seorang mujahid memberinya beberapa butir korma, dan anjing tersebut memakanya dengan tenang lalu setelah itu pergi.” Adapun tentang perusakan dan mutilasi jasad para syuhada di perang Uhud, di dalam beberapa riwayat diceritakan: bahwa Hindun binti Utbah membelah jantung Hamzah bin Abdul Muthalib, lalu ia mencoba menelanya, tapi kemudian tidak bisa, kemudian Hindun membuangnya, dan hal yang mirip dengan itu juga terjadi saat agresi terhadap Gaza, berupa perusakan dan mutilasi jasad para syuhada, dan anggota-anggota tubuh mereka dicuri setelah agresi itu, selain juga berupa perusakan tubuh orang-orang yang masih hidup dengan menggunakan bom fosfor dan yang lainya yang mengakibatkan anggota tubuh yang terkena olehnya mesti diamputasi. Perang Uhud berakhir di hari yang sama dengan saat dimulai, pada hari sabtu. Dan agresi terhadap Gaza juga berakhir pada hari sabtu, setelah berlangsung selama 22 hari. Perang Uhud berakhir dengan kemenangan umat Islam; dimana pembunuhan terhadap Rasulullah gagal, yang merupakan target inti dan terbesar dari perang ini : “setelah umat islam berlindung di balik batu di gunung uhud, maka Abu Sufyan kemudian maju dan berteriak dari bawah batu: apakah pada kalian ada Muhamad? Tiga kali dan tidak ada seorangpun yang menjawabnya, akan tetapi Abu Sufyan terus berteriak: apakah pada kalian ada Ibnu Abi Quhafah? Apakah pada kalian ada Ibnu Al-Khattab, kemudian Abu Sufyan berkata kepada teman-temanya: adapun mereka telah terbunuh. Namun Umar tidak tahan akan hal itu, lalu ia berkata: bohong, demi Allah orang-orang yang tadi engkau sebutkan itu semuanya masih hidup.” Lalu Abu Sufyan berteriak : sebetulnya perang itu berputar kemenanganya, tinggilah Hubal, hari ini adalah hari pembalasan dari hari Badar. Lalu Rasulullah menjawab: Allah lah yang Maha Agung dan Besar, tidak ada selainya, orang-orang yang terbunuh diantara kami berada di Surga dan orang-orang yang terbunuh dari kalian berada di neraka.” Adapun akhir dari agresi terhadap Gaza adalah sebuah kemenangan dan keberhasilan bagi perlawanan. Dimana agresi tersebut gagal mewujudkan target utamanya, yaitu menghabisi Hamas di Gaza. Salah seorang tokoh besar Hamas DR. Ismail Ridhwan menegaskan bahwa perang yang dilakukan israel yang terakhir terhadap Gaza, gagal dalam mewujudkan target yang diharapkan, yaitu mengakhiri dan menghabisi pemerintahan Hamas, menghentikan rudal dan menghabisi perlawanan di Gaza.” potongan dari dialog yang dilakukan oleh Diya Kahlut dengan judul”: Hamas, perang yang tidak terwujud targetnya. Yang dirilis oleh AlJazeera.net pada tanggal 25/12/2009. Rasulullah lalu kembali ke Madinah, dan ia menemukan bahwa keamanan dan managemen urusan umat Islam di Madinah adalah seperti yang direncanakan dan disiapkan sebelum Rasul keluar untuk berperang, dimana di sana terdapat mata-mata pelindung, yang terdiri dari para pemuda yang tidak diizinkan oleh Rasul untuk berperang karena usia mereka masih belia dan juga yang sudah renta. Dan mengangkat Muhamad bin Maslamah sebagai pemimpin pelindung tersebut. Karena khawatir akan akan penyerangan, dan mewakilkan kepadanya untuk mengatur urusan umat islam hingga Rasul kembali. Ibnu Hisyam berkata: dan Rasulullah mengangkat Abdulah bin Umi Maktum sebagai pemimpin di Madinah. Di Gaza: Muhamad Iwadh, pemimpin umum kementrian menjelaskan di dalam acara televisi yang disiarkan oleh chanel Al-Aqsa pada sore Ahad, tentang keberhasilan-keberhasilan kementrian yang beragam pada pemerintahan Ismail Haniya saat perang, disamping juga pemberian gaji kepada para pegawai pada bulan desember yang lalu. Seorang penanggung jawab Palestina juga menegaskan bahwa pemerintahan terus melanjutkan-walaupun kantornya dibombardir- kerja dalam mengoptimalkan semua potensi untuk berbakti kepada rakyat Palestina di Gaza dan dalam meringankan penderitaan mereka, sambil menjelaskan bahwa pemerintahan di semua bidang dan semua sektor kementrian bekerja dengan energi yang tiada habisnya. Adapun tentang kondisi keamanan, ia berkata: kementrian dalam negri dan keamanan nasional mampu beradaptasi dengan keadaan dengan cepat, walaupun dijadikan target penghancuran secara langsung dan pemusnahan semua kantor-kantornya, tapi tugas terdistribusikan dengan baik dan tersebar di dunia, sehingga dengan itu mampu mengontrol berbagai keadaan yang berusaha untuk menghancurkan front internal.” Potongan berita yang dirilis di Al-Jazeera.net pada tanggal 12/1/2009 dengan tema; Gaza membutuhkan 1 miliar dolar untuk merekonstruksi ulang. Di hari berikutnya, pada hari Ahad Rasulullah keluar untuk berperang di peperangan Hamra Al-Asad untuk menakuti orang-orang kafir dan untuk meneguhkan kemampuan umat Islam dalam melanjutkan peperangan. ibnu Katsir berkata: dan di pagi hari Ahad Rasulullah bersegera bangkit untuk mengejar musuh, dengan tujuan menakuti mereka, dan itu adalah perang Hamra Al-Asad.” Dan para Mujahidin di Gaza mencontoh perang Hamra Al-Asad dengan menembakan 22 rudal ke beberapa kota musuh, dan itu- setelah deklarasi pemberhentian perang dari pihak Israel- dan itu juga terjadi pada hari Ahad, tujuanya untuk menegaskan dan meneguhkan kemampuan perlawanan dalam melanjutkan peperangan, dan mendeklarasikan bahwa target musuh untuk membuat kapok perlawanan sama sekali tidak terwujud. Buah perang Uhud dan agresi atas Gaza 1. Uhud adalah penyortiran pertama bagi barisan umat Islam dan pendeteksian orang-orang munafik, dan Agresi juga adalah sebuah penyortiran yang cukup yang menyingkap orangorang yang berkomplot dengan penjajah, baik mereka ada di dalam Palestina ataupun di luar Palestina. 2. Uhud adalah pembersihan dan penyaringan barisan muslim dan penyatuan dengan lebih erat dengan pemimpin-pemimpinya, dan demikian juga apa yang dilakukan oleh Agresi atas Gaza 3. adapun hasil dan buah terbesar dari itu adalah yakinya Quraisy dengan kekuatan umat Islam dan tidakmampunya Quraisy menghabisi umat Islam, jika tanpa meminta bantuan kepada aliansinya, dan barangkali itu juga kesimpulan yang di dapat oleh penjajah atas agresinya ke Gaza, dan kita akan lihat hal itu di fase berikutnya. Uhud selesai, dan Agresi atas Gaza juga selesai, akan tetapi perseteruan antara kebenaran dan kebatilan terus berlanjut. Sampai kemudian kebenaran itu menghempaskan kebatilan. Dan dengan berakhirnya fase ini, maka bermulalah persiapan untuk fase berikutnya. Fase kelima Perang Ahzab dan peristiwa bulan 12/2010 dan 1/2011 Dua tahun setelah perang Uhud, yaitu pada tahun ke lima hijriyah, kebatilan mengintai lebih intens kekuatan kebenaran yang semakin kuat, seseorang yang sebelumnya melihat Muhamad hanya seorang diri, sekarang semakin bertambah jumlahnya dan berkembang menjadi sebuah negara dan pasukan yang disegani. Keberadaanya tidak hanya mengancam Quraisy saja akan tetapi juga mengancam terjadinya perubahan bentuk kawasan dan peta politiknya. Termasuk di dalamnya kabilah-kabilah dan Yahudi. Dan mimpi buruk itu mendorong kebatilan untuk mengerahkan pasukanya, dan yang pertama kali menyambut hal itu adalah para pembesar Yahudi Bani Nadhir, dimana pentolanya adalah Huyay Bin Akhtab. Maka kemudian mereka melakukan kunjungan kepada para pemimpin Quraisy, Gathafan, dan kabilah-kabilah sekitarnya. Untuk membangkitkan dan memprovokasi mereka memerangi Madinah, dan mencabut habis akar umat islam di sana. Dan menjanjikan kepada mereka bahwa Bani Nadhir akan memprovokasi Yahudi Bani Quraidzah yang masih ada di Madinah, serta menjanjikan Gathafan setengah dari hasil kurma Khaibar. Maka bersatulah antara dendam Quraisy, Bani Nadhir dan ambisi Gathafan, dan semua kabilah itu bersepakat dengan semua aliansinya untuk menyerang Madinah, lalu mereka mengumpulkan seribu pasukan, dan itu terjadi pada awal-awal bulan syawal, dan ketika mereka sampai di perbatasan Madinah, mereka terkaget-kaget oleh sebuah kejutan yang ada di depan mereka, sehingga mereka terpaksa harus mengepung Madinah. Di bagian lain dalam sejarah, mimpi buruk yang sama membuat kebatilan dan pasukanya tidak bisa tidur nyenyak. Setelah agresi atas Gaza, Hamas keluar dengan kekuatan yang lebih, dan efek dari kekuatan itu bisa jadi akan mempengaruhi kawasan, dan tampak jelas bahwa kekuatan Zionis tidak bisa menghabisi Hamas sendirian. Beberapa organisasi Internasional mengeluarkan sebuah laporan yang menunjukan akan semakin bertambahnya kekuatan Hamas: “gerakan Islam mampu meneguhkan diri bahwasanya ia semakin dekat kepada terwujudnya sebuah sistem yang efektif, merekonstruksi ulang sistem undang-undang dan sistem legislatif dan juga merekonstuksi urusan kesehatan dan sosial. Mampu mendisiplinkan sistem dan mengkontrol senjata, mengeleminasi kepemimpinan suku dan berbagai aktifitas kejahatan dan permusuhan. Sebagaimana juga Hamas mampu meneguhkan kemahiranya dalam merobek dan menerobos isolasi dan blokade.” Majalah Economist di Inggris menulis : “Hamas mengatur urusan Gaza dengan efektif setelah agresi atas Gaza dan mampu meningkatkan prosentase laju pertumbuhan.” Majalah Economist juga menegaskan : “ bahwa Hamas mampu mengatur urusan Gaza dengan sangat baik yang menegaskan akan fleksibelitasnya setelah berlalu satu tahun dari Agresi Israel terhadap Gaza pada musim dingin tahun lalu, dan yang menarik bahwa Gaza di bawah kepemimpinan gerakan Islam tumbuh lebih cepat dibanding di Tepi Barat sebagaimana ulasan para pengamat walaupun Gaza diisolasi oleh Israel.” Sebuah majalah terkenal Inggris di dalam laporanya di edisi minggu ini menulis : “setelah empat tahun yang ‘mencekik’ dalam isolasi (blokade), sesungguhnya penduduk Gaza, dan gerakan Hamas yang memimpin mereka, masih bisa menguasai berbagai masalah dengan baik, yang menjamin keberlangsungan mereka, dan itu di tengah kondisi yang kontraproduktif dan bersebrangan.” Semua ini mengingatkan kita pada pembahasan “fase kedua: Hijrah dan pemilu Palestina.” Tentang tantangan-tantangan yang sama, yang dihadapi oleh Rasulullah dan gerakan Hamas di permulaan pemerintahanya, dan juga telah kami jelaskan tentang keberurutan fase-fase bagaimana tantangan-tantangan yang sama itu, adalah yang membawa kedua proyek kepada kondisinya saat ini; berupa keberhasilan dan keberlangsungan dalam meraih tujuan yang diharapkan. Kami katakan ini, dan kita sedang membahas fase terpenting dan fase transisi. Sebuah fase dari fase-fase yang mirip dalam sejarah. Fase yang tema utamanya adalah: “isolasi kebenaran dan aliansi dalam menghabisi kebenaran itu. Sebuah fase yang di permulaanya Rasulullah memberikan kabar gembira akan ditaklukanya Yaman, Syam, Magrib dan Masyriq dan Rasulullah bersabda setelah fase itu berakhir : “sekarang kita akan memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita.” Untuk setelahnya kabar gembira kemenangan terus berkelanjutan. Maka mari bersama mengulang fase itu kembali; dan dalam kemiripan ini kami akan menggunakan metode menukil dari apa yang telah ditulis oleh DR. Raghib Asirjani tentang perang Ahzab, dengan judul “ kisah Ahzab” lalu akan kami sertakan yang mirip denganya dari kondisi Gaza, dari dokumen situs Al-Jazeera.net dan ketika kami menukil teks selain dari kedua sumber itu, maka akan kami sebutkan sumbernya disertai dengan komentar kami: Bersekutunya golongan-golongan (Ahzab) dan bermulanya isolasi (blokade) serta sikap kaum mukminin terhadapnya “sesungguhnya Yahudi telah menggerakan (memprovokasi) Quraisy, dan akan menggerakan Gathafan, serta akan mengumpulkan 10 ribu pasukan. Tujuan mereka adalah menghabisi secara total umat Islam, dimana tidak hanya sebatas memenangkan peperangan, akan tetapi mengakhiri keberadaan Islam dari muka bumi, dan tidak diragukan lagi, bahwa itu adalah ujian terberat dan terbesar dibanding sebelumnya bagi penduduk Madinah. Adapun yang dilakukan oleh umat Islam di Madinah ketika kabar berkumpulnya dan bersekutunya pasukan kafir sampai ke mereka, mereka mengetahui bahwa itu adalah tandatanda kemenangan, dan menjelaskan akan kebenaran janji Allah, dimana bagian pertamanya adalah bersatu dan bersekutunya Ahzab, dan pasti bagian kedua dari janji itu akan terwujud, yaitu kemenangan bagi Umat Islam, karena itu umat islam menyambut berita itu dengan keteguhan dan ketegaran, dan keimanan serta keyakinan mereka kepada Allah semakin bertambah. Dalam hal ini Allah berfirman di dalam Al-Quran: “dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” Tapi bukan berarti bahwa umat Islam menyambut berita isolasi dan bersekutunya golongan dengan rasa bahagia dan senang, karena kekuatan keimanan kaum mukminin tetap tidak mengeluarkan mereka dari entitasnya sebagai manusia.” Sebuah berita dirilis pada tanggal 17/1/2009 atau sehari setelah dihentikanya agresi terhadap Gaza, dengan judul memoar kesepahaman antara Washington dan Tel Aviv yang menjelaskan tentang peran Amerika dalam mencegah penyelundupan senjata ke Gaza, yaitu sebagai berikut: “di Washinton, mentri luar negri Amerika Serikat, Condola Rise dan Tzipi Livny menandatangani nota kesepahaman, yang menyatakan tentang peran Washington berupa bantuan teknis dan pengawasan untuk mencegah penyelundupan senjata kepada Hamas, dan bekerja untuk membentuk kelompok pengawas di Rafah, demi menutup terowongan dan sarana-sarana untuk menyelundupkan senjata, sebagai bentuk respon atas tuntutan utama Isreal dalam menemukan jalan gencatan senjata di Gaza.” Rais juga menekankan bahwa penghentian penyelundupan senjata adalah syarat untuk sampai pada kesepakatan, dan bahwa Inggris, Perancis dan Jerman akan ikut serta ‘’kemungkinan besarnya’’ dalam kekuatan para pengawas internasional. Dan ia juga menegaskan bahwa langkah itu untuk mendukung inisiatif Mesir.” Berita lain pada tanggal 19/1/2009 dengan judul, Olmert menyampaikan kepada para peserta pertemuan tingkat tinggi di Syarm Syeikh tentang keinginanya untuk menarik pasukan, yaitu sebagai berikut: “perdana Mentri Israel, Ehud Olmert menyampaikan kepada para pemimpin Eropa yang mengunjunginya di Al-Quds setelah mengikuti acara pertemuan tingkat tinggi di Syarm Syeikh, tentang keinginanya untuk menarik pasukan dari Gaza. Olmert bertemu dengan presiden Perancis Nicola Sarakozi dan kanselir Jerman Angela Merkel serta para perdana mentri Inggris Gordon Brown, perdana mentri Spanyol José Luis Rodríguez Zapatero, dan perdana mentri Italia, Silvio Berlusconi disamping juga perdana mentri Ceko, Mirek Topolánek, dimana negaranya memimpin giliran saat ini bagi Uni Eropa. Para pengunjung dari Eropa yang menghadiri konferensi tingkat tinggi kemarin Ahad, bersama presiden Mesir Husni Mubarak, untuk memperkokoh perdamaian di Gaza, terlihat bahwa mereka menampakan satu kesatuan untuk memperkokoh perdamaian abadi di kawasan. Sarakozi, Brown, Merkel dan Berlusconi mengatakan di konferensi Syarm Syeikh bahwa mereka akan pergi ke Israel untuk memastikan melindungi keamananya, dan untuk menuntut Israel menarik pasukan setelah gencatan senjata rudal dan penghentian proses penyelundupan senjata.” Di bawah ini adalah potongan dari artikel “dinding baja” yang dirilis oleh wikipedia: “pada Desember 2009, Mesir mengumumkan keinginanya membangun tembok di bawah tanah antara Rafah dan Gaza, sedalam 30 meter dan panjangnya 10 km, dengan tujuan untuk menghentikan infiltrasi rakyat palestina dan penyelundupan senjata ke Mesir, dan menghentikan penyelundupan barang-barang dari Mesir dengan semua bentuknya ke tanah jajahan, dimana tujuan dari pembangunan tembok pemisah itu adalah untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang menghubungkan antara Mesir dan Gaza, karena terowongan-terowongan itu adalah pintu masuk satu-satunya saat ini bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bangsa Palestina di Gaza, setelah sebelumnya Mesir mengisolasi perlintasan Rafah, yang merupakan pintu keluar satu-satunya bagi Gaza ke dunia, dan setelah leher penduduk Gaza dicekik. Di Mesir saat ini ada berkas pengadilan yang sudah diangkat untuk menentang tembok itu.” Pada 27/12/2010 sebuah berita dengan judul “al-hindi” ancaman-ancaman Israel tidak membuat kami takut, yaitu sebagai berikut: “Muhamad Al-Hindi berkata, salah seorang pemimpin Jihad Islam, terkait ancamanancaman Israel: “musuh Zionis tidak akan bisa melakukan apapun dan tidak akan bisa mewujudkan apapun.” Komentar: kemiripan dalam bersekutunya golongan-golongan untuk mengisolasi kedua proyek itu sangat jelas. Dan bahwa kebersekutuan itu lebih besar dibanding kemampuan dan potensi dua kota yang jadi target itu. Menurut ukuran dan standar manusia. Akan tetapi walaupun kondisinya seperti itu, sikap kaum mukminin tetap tegap dan teguh meyakini akan datangnya kemenangan dari Allah, dan itu yang dikatakan oleh Muhamad Al-Hindi dalam berita yang telah kami nukil diatas. Pemanasan pront depan medan tempur sebagai prolog peperangan: “pada bulan syawal tahun 5 H, sekitar 10 ribu pasukan musyrik Quraisy, Gathafan, Bani Sulaim dan lainya, sampai di perbatasan Madinah. Dan kemudian Umat Islam melempari mereka dengan panah-panah, untuk menahan mereka memasuki parit atau menguburnya, sementara orang-orang musyrik berusaha dengan keras untuk melewati parit.” Ali Hafidz berkata di bab tentang sejarah Madinah Munawarah : “kedua pasukan saling berhadapan, dan antara keduanya tidak terjadi peperangan kecuali dengan lempar panah dan batu saja.” Berita pada tanggal 21/12/2010 dengan judul: “Asykanazi mengancam akan melakukan serangan yang baru ke Gaza, sebagai berikut: “pada selasa, pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangkaian penyerangan udara baru ke Gaza, dengan alasan membalas serangan rudal yang ditembakan oleh muqawamah Palestina dari Gaza, dan kepala militer Israel, Gabi Isykanazi mengancam akan melakukan serangan besar-besaran ke Gaza.” Malam yang lalu, pesawat-pesawat perang Israel melakukan tujuh serangan ke beberapa daerah di Gaza, yang meninggalkan 3 korban, salah satunya dalam keadaan kritis. Sementara wartawan Al-Jazeera di Gaza menyebutkan bahwa pengeboman itu mengincar pabrik susu dan situs Al-Qadisiyah yang berada di bawah Brigadir Al-Qassam, sayap militer Hamas. Sumber-sumber militer Israel kemarin membuka sebuah rilis dari Artileri Batalyon di perbatasan Gaza, bahwa mereka telah disiapkan dengan sistem pengamanan dengan misil yang disebut “mantel angin”. Sebuah situs milik majalah “ Yedioth Ahronoth” Israel menyebutkan: “beberapa orang Israel terluka dengan luka ringan, dan dua orang anak masih panik diakibatkan jatuhnya rudal di selasa pagi- yang ditembakan oleh orang-orang bersenjata Palestina di Gaza- di dekat taman kanak-kanak dekat dengan kantor perwakilan rakyat distrik Askelon Israel.” Juru bicara tentara Israel mengisyaratkan bahwa ada 14 rudal yang ditembakan dari Gaza dalam dua hari silam, dan ia juga menyebutkan bahwa rudal-rudal Palestina yang jatuh tersebut tidak mengakibatkan adanya orang-orang yang terluka.” Pada 27/12/2010 sebuah berita dengan judul; Al-Hindi: ancaman Israel tidak membuat kami takut. Yaitu sebagai berikut: “peringatan ini dilangsungkan di tengah kondisi tegang, setelah para mentri Israel mengisyaratkan kemungkinan terjadinya agresi baru terhadap Gaza, dan mentri pertahanan Israel Ehud Barak telah memperingatkan Hamas akan hal itu jika masih berlangsungnya penembakan rudal dari Gaza. Bangsa Palestina hari ini sedang memperingati peringatan tahun kedua agresi Israel ke Gaza, dan itu di tengah-tengah kondisi ancaman Israel untuk melakukan agresi yang baru, dan pernyataan-pernyataan akan mustahilnya terwujud perdamaian antara kedua belah pihak.” Berita pada 9/1/2011 dengan judul : Israel memberikan peringatan akan meledaknya kawasan, sebagai berikut: “dalam analisanya terhadap realitas, Ildar mengisyaratkan bahwa pemerintah Israel saat ini, tidak mengalamani tekanan internal ataupun eksternal, dari Amerika dan Uni Eropa, dan itu “semakin menambah kemungkinan terjadinya kebakaran yang baru, khususnya kondisi saat ini sangat mendukung poros Hamas dan Hizbullah, Libanon.” Harel berkata:” realitas saat ini sangat kering dan punya potensi meledak, dan ia melihat bahwa Hamas tidak menguasai secara penuh faksi-faksi di Gaza, yang membuka ruang bagi keberlangsungan penembakan rudal-rudal ke arah Israel. Meskipun ancaman para pemimpin Israel akan kebakaran yang baru dan kebocoran ke wikileaks bahwa kepala militer, isykanazi telah menyiapkan pasukan untuk agresi yang baru ke Gaza, namun Harel –juga diamini oleh para analis lainya- mengatakan bahwa kondisi dan situasi saat ini sangat potensial bagi terjadinya ledakan yang cepat.” Pada tanggal 10/1/2011 sebuah berita dengan judul : Hamas menolak perjanjian terkait perlintasan-perlintasan Gaza : seorang syahid di Gaza, seorang wakil rakyat di penjara di Tepi Barat, sebagai berikut: “itu terjadi di saat ketika seorang prajurit Israel berkata: bahwasanya ia melakukan serangan udara di waktu pagi hari ini, terhadap ‘’tempat-tempat teroris” di utara dan selatan Gaza, dan seorang juru bicara di Tel Aviv berkata: tempat-tempat itu digunakan oleh kelompokkelompok radikal untuk melatih pasukan bersenjata atau digunakan sebagai titik-titik depan.” Sekitar 13 orang Palestina syahid karena serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel pada bulan lalu, dan hal itu direspon oleh faksi-faksi perlawanan dengan menembakan rudal-rudal ke Israel. Pada hari Ahad, Hamas berkata: “bahwasanya Hamas memulai pembicaraan dengan faksifaksi perlawanan Palestina di Gaza, untuk mendorong mereka menghentikan penembakan rudal ke Israel di tengah situasi banyaknya ancaman-ancaman Israel untuk melakukan perang yang baru.” Komentar: perang Ahzab terjadi dua tahun setelah perang Uhud : “Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun ke 3 H, itu pendapat Az-Zuhri, Qatadah, Musa bin Uqbah, Muhamad bin Ishaq, Malik. Dan Ibnu Ishaq berkata: pada pertengahan Syawal.” Dan telah penulis nukilkan perkataan DR. Raghib Asirjani : “pada bulan syawal tahun 5 H, sekitar 10 ribu pasukan musyrik Quraisy, Gathafan, Bani Sulaim dan lainya, sampai di perbatasan Madinah.” Dan proyek perang kedua terhadap Gaza terjadi dua tahun setelah perang sebelumnya pada tanggal 28/12/2008, sebagaimana dijelaskan oleh tanggal-tanggal berita yang telah disebutkan di atas. Para sejarawan menjelaskan bahwa perang Ahzab tidak berbentuk pertempuran, hanya dengan melempar panah, tombak dan batu, sebagaimana telah kami nukil dari perkataan Hafidz: dan kejadian-kejadian yang terjadi pada tanggal-tanggal tersebut, bukanlah peperangan, akan tetapi hanya saling melempar, akan tetapi dengan menggunakan rudal dan milisi sebagaimana disebutkan oleh berita-berita di atas. Kondisi kejiwaan “semua yang terjadi saat perang Ahzab dan isolasi yang berlangsung di dalamnya, adalah merupakan salah satu tingkatan dari tingkatan ujian, akan tetapi saat ini kondisi umat islam berada pada tingkatan yang saya sebut “gempa” yang menggoyang dan menggemparkan umat Islam dengan keras, dan tidak ada yang tegar kecuali mereka yang benar-benar jujur, adapun orang-orang munafik, apapun derajat kemunafikanya, mereka akan terjatuh, kondisi itu dijelaskan oleh Allah di dalam Surat Al-Ahzab : “(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Disitulah diuji orangorang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.” Berita tanggal 28/12/2010 dengan judul “peringatan kedua atas perang: penduduk Gaza memprediksikan akan terjadinya agresi yang baru” sebagai berikut: “isyarat-isyarat penjajah tentang eskalasi penyerangan terhadap Gaza yang bertepatan dengan peringatan kedua atas agresi Israel, disambut dengan perhatian yang mencolok oleh penduduk Gaza.” Komentar: kondisi ketakutan terhadap Perang, khususnya di tengah situasi tidak berimbangnya kekuatan dan sumber daya manusia adalah sesuatu yang wajar. Upaya untuk melibatkan orang-orang yang ada dalam perjanjian dengan Rasulullah dalam peperangan dan upaya untuk melibatkan orang-orang yang punya ikatan dengan Gaza dari segi agama, darah, sejarah dan geografi dalam agresi. Dr. Ragib Asirjani berkata : “jatuh di tangan orang-orang kafir, bingung dalam mencari cara menemukan solusi bagi kondisi krisis mereka, hingga kemudian mereka menemukan solusi itu, dan itu berasal dari Yahudi. Dan ketika Yahudi telah mengumpulkan pasukan itu, maka mereka berfikir untuk membabat habis umat Islam, dan mereka mulai memikirkan cara untuk melaksanakan hal tersebut. Dan diantara orang-orang musyrik itu ada seorang pentolan Yahudi yang bernama Huyay bin Akhtab, yang merupakan paling kafir, benci, iri dan hasad kepada umat Islam, maka ia memikirkan hal itu, dan ia tidak menemukan solusi kecuali dengan Bani Quraidzah. Bani Quradizah sebagaimana telah kami sebutkan, berada di sebelah utara timur Madinah, seandainya mereka mau membuka pintu dari arah mereka agar orang-orang musyrik bisa memasuki Madinah maka madinah akan musnah, maka apatah lagi jika ikut berperang bersama orang-orang musyrik, dan gagasan itu pun disetujui oleh orang-orang musyrik,. Maka tinggal meyakinkan Bani Quraidzah untuk melanggar perjanjian dengan Rasulullah, dan mendapatkan izin agar orang-orang musyrik memasuki Madinah untuk membabat habis rakyat muslim semuanya. Maka Huyay pun pergi untuk memuluskan kekejian itu, ia menemui pemimpin Bani Quraidzah, Ka’ab bin Asad. Huyay berkata: sesungguhnya aku datang membawa kejayaan abadi wahai Ka’ab, aku datang membawa Quraisy dan para pemimpin serta pemukanya, Gathafan dan para pemimpin serta pemukanya, dan mereka semua telah berjanji dan berakad denganku bahwa mereka tidak akan pulang hingga membabat habis muhamad dan orang-orang yang bersamanya. Ka’ab berkata: engkau datang kepadaku demi Allah membawa kehinaan abadi, kurang ajar engkau Huyay, biarkan aku dan kondisiku seperti ini, karena aku tidak melihat dari Muhamad kecuali kejujuran dan tepat janji.” Adapun Al-Jazeera.net merilis sebuah berita pada tanggal 7/1/2011 dengan judul “Mubarak memperingatkan Netanyahu tentang agresi ke Gaza” sebagai berikut: “presiden Mesir Husni Mubarak memperingatkan Israel akan bahayanya melakukan perang baru terhadap Gaza. Dan ketika menyambut perdana mentri Israel, benyamin Netanyahu di Syarm Syeikh, ia menyerukan dirubahnya sikap Israel terkait pembicaraan perdamaian dan pembangunan pemukiman ilegal, dengan tujuan agar sampai kepada kesepakatan akhir dengan orang-orang Palestina. Salah satu agensi berita Timur Tengah resmi di Mesir menulis: Mubarak menegaskan penolakan negaranya terhadap setiap agresi yang baru terhadap penduduk Gaza, sembari memperingatkan akan bahaya ancaman-ancaman Israel akhir-akhir ini dan dampaknya terhadap keamanan dan ketentraman kawasan serta permasalahan perdamaian di Timur Tengah.” Komentar: Rezim Mesir yang silam sesungguhnya tidak mau kecuali ikut serta dalam mengisolasi Gaza, dan pengangkatan mahkota isolasi tersebut adalah dengan pembangunan tembok baja, sebagaimana telah kami jelaskan. Dan Rezim Mesir mengambil peran Yahudi Bani Quraidzah yang menolak hingga saat ini untuk ikut serta dalam peperangan. Berhasilnya upaya itu DR. Ragib Asirjani berkata: “akan tetapi Huyay terus berbicara kepada Ka’ab dan memperindah tindakan itu, lalu berjanji ketika Quraisy dan Gathafan berlepas diri darinya, Huyay akan masuk ke bentengnya, dan akan bersama menanggung secara bersama denganya setelah itu. Dan dibawah pengaruh setan Bani Nadhir maka terperangkaplah setan Bani Quraidzah, dan akhirnya memutuskan untuk berkomplot dengan orang-orang musyrik untuk melaksanakan apa yang telah disebutkan oleh Huyay: kita tidak akan pergi sampai kita membabat habis Muhamad dan pengikutnya. Koalisi itu tidak hanya memutuskan untuk membuka pintu bagi orang-orang musyrik untuk memasuki Madinah, bahkan juga menyiapkan kelompok militer untuk berperang melawan umat Islam, dan itu adalah bencana, dimana Madinah berada di pintu kehancuran yang dekat, dan apa yang akan terjadi jika 10 ribu pasukan bersenjata disamping juga Yahudi Bani Quraidzah mampu menerobos Madinah, saya mengira tidak akan ada satu orangpun yang hidup di Madinah kala itu.” Di halaman pertama, Rose Al-Youssef pada tanggal 24/1/2011 merilis sebuah artikel berjudul : Abdullah Kamal menulis sebuah analisa politik dari sebuah pidato penting yang berjudul: bangunlah wahai rakyat”, sebagai berikut: “sampai batas apa Mesir akan menggunakan tangan panjangnya untuk melindungi keamananya? Mubarak berjanji akan mengalahkan teroris dan akan mengerahkan semua kekuatan dan potensinya untuk melawan teroris. Presiden mengisyaratkan perang pacuan untuk menjaga keamanan rakyat, ia berkata: “keamanan Mesir tidaklah lebih remeh dibanding keamaan negara-negara yang lain, dan mentri dalam negri menegaskan: dengan bukti yang pasti “pasukan Islam Palestina” melakukan kejahatan di Alexandria, dan bersembunyi dibalik rekrutmen unsur-unsur setempat. Momentum saat presiden berpidato kemarin tidak mungkin disifati kecuali dengan ‘’momentum bersejarah’’, yang menampakan negara yang kuat dan kepercayaan diri presidenya. Presiden memiliki banyak pidato yang penting, akan tetapi pidatonya kemarin dikategorikan sebagai pidato bersejarah yang memiliki kedudukan paling tinggi, dimana presiden mengumumkan dengan jelas dan tegas, serta penuh dengan azam seorang panglima yang akan memasuki peperangan: “kami akan menang, kami akan mengalahkan kalian”. Oleh karena itu mentri dalam negri, Habib Al-Adali setelah itu segera melakukan konferensi pers dan mengumumkan di dalam pidatonya bahwa organisasi ‘pasukan islam Palestina’ yang punya kaitan dengan Al-Qaeda adalah aktor di balik pengeboman di Alexandria, sehingga mendorong presiden Mubarak berkata dalam pidatonya:”(sesungguhnya apa yang diumumkan oleh bapak mentri dalam negri saat itu, sangat mengobati rasa sakit dada-dada semua orang Mesir, dan meletakan lencana anugrah yang baru di dada para polisi, dan kita sedang dalam situasi memperingati hari raya mereka.” Realitasnya, bahwa kegembiraan yang disemburkan oleh kemampuan dan potensi kepolisian, mengundang pertanyaan yang esensial, terkait : -karakteristik organisasi tertuduh - sebagai organisasi Palestina, yang telah dan sedang bekerja di tanah Gaza- memunculkan pertanyaan yang mengerikan seputar lingkungan yang dibentuk oleh kehadiran Hamas di Gaza dan kondisi yang diciptakanya, dimana kondisi itu akan melahirkan organisasi-organisasi yang tidak hanya mengancam keamanan dan masa depan Palestina saja, akan tetapi juga keamanan Mesir, maka akankah Mesir bisa bertahan menghadapinya? - tuduhan itu juga menimbulkan banyak pertanyaan mendasar tentang beban nasionalisme yang dipikul oleh Mesir dan tekanan yang ditimbulkanya serta mengitarinya, khususnya terkait perlintasan Rafah, dan peliknya permasalahan terowongan yang menyebabkan masalah besar yang mengancam keamanan Sinai dan keamanan nasional secara umum, maka mesti hal itu terlihat jelas di periode mendatang bagaimana kondisi akan menimbulkan efek terhadap keamanan Mesir, yang terlihat jelas khususnya terkait tindakan kriminal (gereja Qadisin). Dan ketika kita memberikan ucapan selamat kepada polisi atas keberhasilan yang telah di capainya, dimana itu belum satu bulan berlalu dari kejahatan yang mengerikan di Alexandria. Pidato Presiden kemarin di hari perayaan kepolisian, untuk memperingati para syuhada yang wafat di medan pertempuran melawan penjajah, merupakan pesan yang kuat dan tegas dan menentukan tentang perang antara Mesir melawan teroris. Ringkasnya bahwa pidato itu adalah tentang: “deklarasi perang menyeluruh terhadap terorisme dan separatisme.” Tanpa berlebihan. Bahwa itu adalah deklarasi dengan segala komponennya yang cermat dan teliti, sebagaimana saya baca dari pidato presiden, dimana teks pidatonya sebagai berikut: - presiden berkata: kita akan melaju dalam perang kita terhadap terorisme - presiden berkata: perang terhadap terorisme ini akan disokong dengan kekuatan udang-undang dan ketegasanya. - presiden berkata: dalam perang ini kita akan mengerahkan segala kekuatan dan potensi yang kita miliki, dan kita memiliki itu dalam jumlah yang banyak (perhatikan presiden di sini menggunakan kata “mengerahkan segala” dan “kekuatan” dan “kita memiliki itu dalam jumlah yang banyak”. - pidato itu disampaikan setelah ucapan presiden tentang perang pacuan yang digelar negara-negara adidaya di luar perbatasan negara, seperti di (Afganistan dan Irak) dan ia berkata: negara-negara itu telah mengangkat slogan perang terhadap terorisme, yang berakibat pada mengucurnya banyak darah, serta banyak nyawa yang dicabut, dan itu terus berlanjut. Hanya demi menjaga keamanan nasional dan keamanan rakyatnya. Setelah itu presiden mengatakan dengan jelas : “keamanan nasional Mesir tidaklah lebih remeh dibanding keamanan nasional mereka, semangat kami dalam melindungi negara dan rakyat kami, tidaklah lebih rendah dibanding semangat mereka dalam melindungi negara dan rakyatnya.” Itu adalah redaksi yang sangat jelas, tidak ada seorangpun yang tidak akan memahaminya. Presiden berkata: kami tidak akan pernah ragu sedikitpun dalam mengambil keputusan yang akan mewujudkan keamanan Mesir dan rakyatnya. -presiden berkata : kami akan membendung terorisme dan kami akan mengalahkanya, akan kami sisir pelakunya dan akan kami kejar mereka, baik itu di dalam maupun di luar, dan mereka tidak akan pernah bisa menghindar dari keadilan. Presiden mengulang kembali apa yang telah ia sampaikan pada awal Januari: “kami tidak akan bertambah, kecuali semakin maju dalam mengepungnya, mengejarnya, memotong tanganya, dan mencabut akar-akarnya.” Perkataan ini sangat penting, apalagi bahwa akar terorisme yang menjadi otak dari apa yang di terjadi di Alexandria ada di Gaza. -di sana terdapat kerjasama internasional yang mesti dioptimalkan, dan negara-negara itu tidak boleh lepas tanggung jawab dalam konfrontasi kolektif terhadap terorisme, karena terorisme adalah acaman yang membahayakan semuanya. Maka pidato itu bukanlah pidato biasa, dan konteksnya juga tidak akan menjadikanya biasa, tanggung jawab yang akan muncul darinya juga tidak akan menjadikanya biasa, tekanan-tekanan yang ada juga tidak akan menjadikanya biasa, ancaman-ancaman yang mengitarinya juga tidak akan menjadikanya biasa, dan presiden sendiri tidak akan rela jika pidato itu ditempatkan pada posisi yang biasa.” Komentar: pada akhirnya Ka’ab menerima ajakan Huyay untuk ikut memerangi umat Islam, memberangus dan membabat habis proyek mereka yang sudah menjadi ancaman bagi kawasan secara keseluruhan, sehingga sempurnalah dengan itu pembentukan koalisi. Dan pada akhirnya Presiden Mubarak menyetujui permintaan Netanyahu untuk ikut terlibat dalam perang terhadap Gaza, demi mencerabut proyek Hamas, penulis artikel di atas telah mensifati pidato Mubarak, dan itu tidak hanya sekali, dengan pidato bersejarah, tidak biasa, di waktu yang tidak biasa. Itu adalah pidato deklarasi perang, perang pembebasan. Pembebasan bumi dan seluruh bumi dari bahaya yang mengancam yang akan dari Hamas dan proyek Hamas, dan perang itu sebagaimana diutup oleh artikel itu membutuhkan kerjasama internasional. Dan itu adalah mobilisasi pasukan Ahzab, dan itu adalah perang Ahzab kedua. Allah menghindarkan dari orang-orang mukmin peperangan “ angin adalah pasukan luar biasa dari pasukan Ar-Rahman, Allah mengirimkan angin yang sangat kencang dan sangat dingin ke perkemahan orang-orang kafir, tidak ada satupun dari kemah itu kecuali tercabut, tidak ada satupun panci yang tersisa kecuali sudah terbalik, tidak ada satupun api kecuali sudah padam, kencang dan bahayanya angin itu membuat mereka memutuskan untuk membatalkan perang dan kembali pulang, dan pengepungan (isolasi) itu pun akhirnya dibatalkan dengan cepat hancur. adapun angin perubahan yang bertiup ke tanah bangsa Arab dan menerbangkan kemahkemah orang-orang yang bersekongkol untuk memerangi Gaza, membalikan panci dan mematikan api mereka, yang bertolak dari Tunisia, oleh seorang pemuda bernama Muhamad Buazizi pada tanggal 17/12/2010 kemudian menggulingkan diktator pertama Zainal Abidin Ben Ali pada hari jumat pada tanggal 14/1/2011 lalu berpindah ke Mesir pada tanggal 25/1/2011 atau dua hari saja setelah pidato Reis dan deklarasinya untuk memerangi Gaza. Komentar: Allah telah mengirimkan angin pada perang Ahzab dengan tiba-tiba sebagaimana juga tidak ada yang memprediksikan-kecuali orang-orang yang dikehendaki-Nya-bahwa akan terjadi perubahan dalam waktu dekat pada bangsa-bangsa Arab, dan mereka akan membuang dari pundak bangsa-bangsa itu para pemimpin diktatornya, dan juga hal yang lebih mengejutkan lagi angin perubahan itu bermula dari Tunis, terutama setelah si pemimpin lalim itu melakukan berbagai penyiksaan dan pengasingan terhadap bangsanya yang agung, akan tetapi takdir Allah terjadi di waktu dan tempat yang tepat: “ dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang Keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh Keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orangorang mukmin dari peperangan. dan adalah Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” Janji Allah lebih benar daripada perhitungan orang-orang munafik “orang-orang munafik tidak tahu kecuali perhitungan kertas dan pena, tidak menghargai takdir Allah dengan baik, tidak mengimani janji-Nya, akan tetapi mereka menggunakan akal mereka untuk menilai segala sesuatu; kecil atau besar, dan ketika mereka melihat jumlah yang besar dari pasukan orang-orang musyrik, mereka berkata: dengan jumlah itu maka tidak akan dikalahkan, itu adalah kekuatan yang tidak mungkin ditaklukan, perbedaan kekuatan antara kita dengan mereka sangat menjurang, dan mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengalahkan kita, jadi apapun yang dijanjikan kepada kita oleh mereka bahwa mereka akan menang, maka itu adalah janji bohong, hanya ilusi yang tidak ada kenyataanya di dalam realitas. Dan tentang mereka Allah berfirman: “dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada Kami melainkan tipu daya". Allah juga berfirman: “dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” Allah berfirman: “5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana. 6. kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. 7. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”. Dari Jabir RA, ia berkata: “ketika kami menggali parit pada peristiwa khandaq, sebongkah batu yang sangat keras menghalangi kami, lalu para sahabat menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya mengatakan, 'Batu yang sangat keras ini menghalangi kami menggali parit,' Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku sendiri yang akan turun." Kemudian beliau berdiri (dalam parit), sementara perut beliau diganjal dengan batu (karena lapar). lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil kampak. Beliau memulainya dengan membaca, "Bismillah." Lalu memukul dan berhasil menghancurkan sepertiganya dan beliau mengucapkan, "Allâhu akbar ! aku telah di beri kunci-kunci Syam. Demi Allâh, sekarang saya melihat istana yang merah." Beliau melanjutkan dengan pukulan kedua. Kali ini, , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berhasil menghancurkan sepertiga berikutnya dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, "Allâhu akbar ! aku telah di beri kunci-kunci Paris. Demi Allâh ! Saya melihat istananya yang putih." Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan dengan pukulan ketiga dan akhirnya batu yang tersisa berhasil dipecahkan. Setelah pukulan ketiga, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, "Allâhu akbar ! aku telah di beri kunci-kunci Yaman. Demi Allâh aku melihat pintu-pintu Shan'a dari tempatku ini. Diriwayatkan oleh Ahmad. Komentar: sesungguhnya janji kemenangan yang sama terulang: janji Allah kepada hambahamba-Nya yang terikat dengan-Nya, bahwasanya Allah ketika menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata, jadi maka jadilah ia. Janji pertama ada di dalam surat Al-Isra kepada Rasulullah dan sahabatnya yang lemah di Mekkah bahwa kemenangan dan kejayaan bagi mereka atas Jazirah Arab akan terwujud, adapun janji pada saat perang Ahzab adalah kepanjangan dari janji yang pertama, dimana walaupun banyaknya komplotan musuh, kerasnya isolasi dan ketakutan sangat memuncak dirasakan umat Islam, akan tetapi janji kemenangan itu dua kali; pertama dengan teks ayat yang telah lalu dari Surat Al-Ahzab dan kedua dari yang didukung oleh wahyu, Nabi Muhamad, sang pemberi kabar gembira tentang penaklukan-penaklukan besar, dan hari ini serta konteks saat ini sebagaimana kalian ketahui bahwa kita sedang menunggu pewujudan janji kedua dari Surat Al-Isra, dan itu bagi Allah bukanlah sesuatu yang mustahil. Orang-orang munafik tetaplah orang-orang munafik yang selalu sama di setiap waktu, sikap dan perhitungan mereka juga tetap sama, bahkan mengulangi perkataan yang sama, walau dengan redaksi berbeda, di satu waktu mereka mengatakan dengan : petualangan politik. Dan yang lainya berkata: ketidakbijaksanaan politik, dan berbagai stigma lainya yang seringkali kita dengar dari kelompok tersebut. Dan dengan berakhirnya perang Ahzab yang pertama, dengan itu berakhirlah satu fase dan bermulalah fase berikutnya, yang disampaikan oleh Rasulullah dengan: “sekarang kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita, dan kita yang akan mendatangi mereka.” Negara Islam Madinah telah menjadi kuat dimana tidak mungkin dibabat habis dan membuat musuh-musuh Islam berhenti berfikir untuk mengagresi madinah. Adapun fase yang baru, adalah fase penaklukan, penyebaran dan kejayaan, dan Islam akan menyebar dengan sangat cepat ke Jazirah Arab dan sekitarnya. Fase keenam “kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita” Dr. Ragib Asirjani menulis dengan judul, aktivitas umat Islam setelah perang Ahzab, ia berkata: “Fase penyebaran dan ekspansi: Dengan berakhirnya perang Ahzab, maka berakhirlah fase yang penting ini, untuk kemudian bermula fase yang tidak kalah penting dengan fase sebelumnya, yang dikatakan oleh Rasulullah dengan sabdanya yang mendalam yang menandakan ketersambunganya dengan wahyu: “sekarang kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita, dan kita yang akan mendatangi mereka.” Dengan anugrah Allah negara Madinah menjadi kuat dimana tidak mungkin dibabat habis dan membuat musuh-musuh Islam berhenti berfikir untuk mengagresi madinah. Fase baru ini bisa kita sebut dengan fase penyebaran, penaklukan dan kejayaan, pada fase ini agama Islam akan menyebar sangat cepat, tidak hanya di Jazirah Arab saja, akan tetapi juga di sekitarnya, dan setelah Rasulullah wafat akan berkembang lagi hingga mencapai seperempat dunia, itulah tabiat pembentukan Umat Islam, bermula sangat sulit dan berat, semua musuh dengan berbagai ideologi berdiri memeranginya, kemudian Umat keluar dari leher botol di satu waktu tertentu untuk memulai fase penyebaran, penaklukan dan kejayaan. Demikianlah pada bulan Dzulhijjah tahun 5 H pasukan ahzab (aliansi) hengkang, dan di bulan yang sama, Umat Islam memulai fase barunya; yaitu unjuk gigi militer secara berkala dan berkelanjutan secara cepat dengan tujuan utama: memberi pelajaran dan hukuman kepada mereka yang berkhianat kepada umat Islam di dalam peristiwa-peristiwa yang lalu sebelum perang Ahzab, untuk mentaklimatkan kepada semua orang bahwa penodaan apapun terhadap kehormatan umat Islam tidak akan berlalu begitu saja tanpa hukuman. Ekspansi militer itu dilakukan dengan sangat masif, dengan prosentase setiap satu ekspansi dengan berikutnya jaraknya hanya sekitar 20 hari saja, dan itu membuat negara Islam Madinah yang baru tumbuh kecapaian dan kewalahan, akan tetapi kecapaian dan kelelahan itu adalah sebuah kemestian, karena umat yang tidak berjihad maka akan dijangkiti penyakit kehinaan.” Fase ini memiliki banyak judul dan tema utama, yang akan kita diskusikan di pembahasan berikut. Insya Allah. Pertama: perang Bani Quraidzah dan revolusi 25 Januari Kita melanjutkan bersama dengan DR. Ragib Asirjani, namun dalam artikelnya yang berjudul “perang bani Quraidzah dan hukum Allah atas mereka”. “jika kisah tentang perang Ahzab telah usai, maka kisah tentang Bani Quraidzah belumlah usai, Rasulullah bersabda: “janganlah salah seorang dari kalian shalat kecuali di Bani Quraidzah, demikianlah sabda Rasulullah, ketika berkumpul bersama dengan para sahabatnya yang berjumlah 3000 orang pasukan, jumlah itu diluar para malaikat, untuk mengepung Bani Quraidzah, dan pengepungan itu berlangsung selama 25 malam, lalu kabilah Aus mendatangi Rasulullah, dan berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau telah melakukan sesuatu terhadap Bani Qunaiqa sebagaimana telah engkau ketahui dan mereka adalah koalisi saudara kita Khazraj, dan Banu Quraidzah adalah mawali kami, maka berbuat baiklah kepada mereka, kemudian Rasulullah bersabda: apakah kalian rela seseorang dari antara kalian yang akan memutuskan perkara terkait mereka? Maka mereka menjawab: ya kami rela. Lalu Nabi bersabda: dialah Sa’ad bin Muadz. Mereka berkata: kami ridha denganya. Maka Rasulullah mengirim surat kepada Sa’ad, dan Sa’ad kala itu sedang sakit, maka kemudian mereka membopong Sa’ad di atas seekor keledai, dan ketika kaum Aus melihatnya, mereka segera mengerubunginya, lalu mereka berkata: wahai Sa’ad berbuat baiklah kepada mawalimu, karena Rasulullah telah menunjukmu untuk memutuskan perkara mereka, maka hendaklah engkau berbuat baik kepada mereka. Sa’ad pun diam dan tidak menjawab, hingga kemudian ia berkata kepada mereka: sudah saatnya bagi Sa’ad agar tidak terpengaruh oleh cacian apapun di jalan Allah, dan ketika mereka mendengar hal itu, mereka tahu bahwa Sa’ad akan memberikan putusan hukuman kepada bani Quraidzah dengan hukuman yang sangat keras, maka datanglah Sa’ad dan sampai ke tempat berkumpulnya para sahabat, dan ketika Rasulullah melihatnya, Nabi lalu berkata: berdirilah dengan kedatangan tuan kalian, maka para Sahabatpun berdiri untuk menghormati Sa’ad dan menurunkanya dari atas keledai, dan mereka berkata: wahai Sa’ad, sesungguhnya kaum itu telah setuju dengan keputusanmu, dan Sa’ad berkata: apakah keputusanku akan dilaksanakan kepada mereka? –artinya bahwa apa yang akan saya katakan akan berlaku kepada mereka? -Mereka berkata: ya benar, ia berkata lagi: dan kepada umat Islam? Mereka berkata: ya benar, dan mereka berkata: dan kepada yang ada di sini? Lalu ia memalingkan wajah, dan berbalik dari arah Rasulullah, ia tidak ingin mengatakan: keputusanku juga berlaku kepada Rasulullah, itu menunjukan akan adabnya kepada Rasulullah, lalu Nabi bersabda: ya, kepadaku juga-artinya: bahwa keputusanmu juga akan berlaku kepadaku-Sa’ad berkata: saya memutuskan hukuman bagi mereka agar lakilaki mereka dibunuh, istri dan keturunan mereka ditawan, dan harta benda mereka dibagibagi, lalu Rasulullah bersabda: sesungguhnya engkau telah memberi putusan pada mereka dengan hukum Allah dari atas lagi tujuh”, dan kemudian mereka mulai melaksanakan keputusan Sa’ad bin Muadz. Adapun revolusi tanggal 25 Januari: Koran Al-Quds Al-Arabi di laman pertama merilis sebuah judul utama pada tanggal 26/1/2011 (intifadah rakyat menuntut Mubarak turun). Dan setelah 18 hari sejak bertahan (i’thisam) di Medan Tahrir dan medan-medan lainya di medan-medan mesir, koran yang sama merilis di halam pertamanya sebuah judul pada tanggal 12/2/2011 (inilah dia Mesir, rakyat menggulingkan Mubarak dan hendak mengadilinya). Pada tanggal 3/8/2011 koran Al-Quds Al-Arabi merilis di halaman pertamanya sebuah judul utama: “penegasan-penegasan resmi tentang dipindahkanya Mubarak untuk diadili pada hari ini di tengah berbagai prosedural militer dan keamanan yang ketat. Pengadilan abad ini: Firaun dan pewarisnya di dalam sangkar tuduhan). Komentar: pertama: perang Bani Quraidzah bermula di hari yang sama ketika perang Ahzab berakhir. Dan revolusi 25 Januari bermula, untuk menghentikan perang ahzab kedua secara langsung setelah Mubarak mendeklarasikan keikutsertaan Mesir di dalamnya, dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “sesungguhnya Allah berfirman: barangsiapa memusuhi para wali-Ku maka Aku deklarasikan perang kepadanya.” HR. Bukhari. Perang Bani Quraidzah berbuah diadilinya para penghianat di peristiwa Ahzab, dan revolusi 25 januari berbuah diadilinya ikon-ikon rezim Mesir yang silam, yang menghianati rakyat, arab, agama dan umat mereka, dan bagian kelembutan Allah, bahwasanya rezim Mesir adalah satu-satunya rezim dari rezim-rezim Arab yang digulingkan yang diadili hingga saat ini, sebagaimana Bani Quraidzah adalah satu-satunya yang diadili. Kedua: ekspansi ke seluruh Jazirah Arab dan meluasnya Arab Spring: Sekali lagi dengan judul: “aktifitas Umat Islam setelah perang Ahzab”. Dr. Raghib Asirjani berkata: “tahun yang diberkahi ini adalah tahun yang istimewa -tahun ke enam hijriah- karena ia adalah tahun jihad di dalam tahap puncaknya, dan pasukan Islam menyebar ke setiap tempat di Jazirah Arab, dan sekitar 20 ekspansi berhasil dilakukan, itu artinya di setiap 20 hari ada ekpansi militer, 17 ekspansi dipimpin oleh sahabat Nabi, dan 3 ekspansi dipimpin langsung oleh Nabi. Dan walaupun ekspansi-ekspansi itu bukanlah peperangan yang besar, akan tetapi memiliki dampak yang besar dan mendalam bagi penduduk Jazirah Arab secara keseluruhan; baik umat Islam, Musyrik, Yahudi, Munafik, maupun bangsa Arab secara keseluruhan.” Dan penulis katakan, tahun 2011 ini sangat istimewa, tahun yang diberkahi –tahun ke enam setelah pemilu Palestina- adalah tahun yang penuh dengan revolusi dan demonstrasidemonstrasi di dalam tahap puncaknya, dan menyebar ke seluruh negara-negara arab, dan dampaknya sangat besar dan mendalam bagi bangsa arab secara keseluruhan, dan bagi penjajah zionis, bahkan bagi seluruh dunia semuanya. Mari bersama mengulang secara cepat momen-momen penting dari arab spring itu: 17/12/2010 adalah permulaan Arab Spring dan revolusi Tunisia yang dipecahkan oleh seorang pemuda bernama Muhamad Buazizi, dan memuncak dengan sebuah kemenangan pada tanggal 14/1/2011, dan berita tentang itu adalah headline di semua koran Arab pada hari berikutnya, dan termasuk di dalamnya koran opini Yordania, yang memberinya judul: Ben Ali kabur dari Tunis, dan Ghanusy menduduki kursi pemerintahan sementara. 25/1/2011 bermulanya revolusi di Mesir dan revolusi itu berhasil pada tanggal 11/2/2011 sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya. Di tanggal yang sama dimana revolusi di Mesir berhasil, maka bermulalah revolusi di Yaman dimana berbagai gerakan protes terjadi di Taiz dan ibu kota Shan’a pada tanggal 11/2/2011. Pada tanggal 24/11/2011 situs Al-Jazeera.net merilis sebuah berita dengan judul: “apresiasi internasional atas ditandatanganinya sebuah prakarsa teluk oleh Ali Abdullah Soleh, yang kemudian menjadi prolog bagi terbukanya jalan keberhasilan revolusi.” Pada 17/2/2011 rakyat Libia bangkit melakukan revolusi dan pada tanggal 20/10/2011 Qadafi terbunuh, maka diumumkanlah berakhirnya rezim Qadafi, yang merupakan judul lain yang dirilis oleh situs Al-Jazeera.net. Adapun para revolusioner, maka kita berdoa kepada Allah agar mereka dimenangkan dengan kemenangan yang dekat setelah mereka meledakan revolusi mereka pada tanggal 15/3/2011, dan semoga mereka dimenangkan dengan terbitnya naskah pertama dari buku ini. Adapun hal-hal penting yang diwujudkan oleh Arab Spring terhadap Hamas dan proyek islaminya hingga saat ini adalah: Pertama dalam dimensi kemanusiaan: Bermulanya upaya penjebolan bagi blokade terhadap Gaza, pada tanggal 1/5/2011 AlJazeera.net merilis sebuah berita berjudul: “kekhawatiran Israel atas dibukanya gerbang Rafah” di antara isinya adalah: “mentri luar negri Mesir, Nabil Al-Arabi menjelaskan kepada Al-Jazeera bahwa gerbang Rafah, antara Gaza dan Mesir, akan dibuka secara total untuk meringankan blokade yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.” Al-Arabi mengatakan: bahwa Mesir akan mengambil langkah-langkah penting dalam membantu meringankan blokade terhadap Gaza dalam beberapa hari ke depan, ia juga menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima gerbang rafah dalam kondisi tertutup. Ia juga memprediksi akan terjadi perubahan kondisi yang mendasar di Gaza, seraya menjelaskan bahwa penutupan gerbang Rafah adalah ‘’sesuatu yang menjijikan’’. Kedua: dalam dimensi politik dan penyebaran: Tunis adalah tempat lahirnya Arab Spring, Al-Jazeera.net memberi judul tentang pengumuman pemilu dengan “pemilu hari ahad adalah kemenangan Partai Nahdah dan runtuhnya pondasi sisa-sisa rezim”. Dan pada tanggal 28/10/2011 dan tanggal 24/12/2011 sebuah berita berjudul “Al-Jubali ditugaskan untuk membentuk pemerintahan Tunisia”, sebagian isi beritanya adalah : “Presiden Tunisia yang baru Munsif Al-Marzuqi hari ini menugaskan pemimpin umum partai Nahdah untuk membentuk pemerintahan.” Dan di Maroko, Al-Jazeera.net pada tanggal 26/11/2011 merilis sebuah berita dengan judul “partai keadilan memenangkan pemilu di Maroko “ dan berita lain dengan judul “Abdul Ilah Bankiran” pada tanggal 14/12/2011, yang isinya : “Abdul Ilah Bankiran adalah presiden Maroko saat ini, ia adalah ketua umum partai keadilan dan pembangunan Maroko sejak 20 Mei 2008, anggota parlemen Maroko dari kota Sala (dekat dengan ibukota Aribath) sejak 14 November 1997, menjabat selama 3 kali periode, 1997, 2002 dan 2007. Raja Muhamad enam mengangkatnya sebagai presiden pada tanggal 29 November 2011, setelah partainya menduduki posisi pertama dalam pemilu legislatif di Maroko pada tanggal 25 di bulan yang sama, dan sesuai dengan konstitusi baru yang diusulkan oleh raja Maroko, yang kemudian diadopsi secara resmi setelah referendum pada Juni 2011, konstitusi itu berbunyi bahwa Raja mesti mengangkat perdana mentri dari partai yang meraih suara terbanyak pada pemilu legislatif.” Terkait dengan Mesir yang merupakan big brother, situs yang sama merilis sebuah berita pada tanggal 25/12/2011 dengan judul: “kenapa para aktivis Islam memenangkan pemilu di Mesir? “isinya sebagai berikut: “akan tetapi analisa komperehnsif terkait hasil dari tahap pertama dan kedua, baik dalam tataran daftar yang akan terbentuk darinya dua pertiga anggota DPR ataupun dalam tataran individu yang akan membentuk satu pertiga anggota DPR. Dan hasil dari itu semua menjelaskan tentang keberhasilan besar yang diraih oleh para aktivis islam, dimana koalisi partai kebebasan dan keadilan berhasil mengumpulkan 161 kursi yang merupakan setengah dari dua tahapan berbanding 82 untuk partai Anur, 27 untuk partai Wafd, dan 23 bagi blok Mesir yang terdiri dari tiga partai yaitu partai Tajam’u, para merdeka mesir dan mesir demokrasi sosial.” Dan sudah maklum bahwa semua nama partai, yang telah disebutkan di pembahasan di atas yang beragam itu adalah wajah politik gerakan Ikhwan Al-Muslimin di berbagai negaranegara tersebut, dan juga termasuk di dalamnya adalah Hamas, dan itu telah penulis jelaskan di dalam pembahasan (fase pertama: fase Makkiyah). Adapun keuntungan yang didapat Hamas dengan naiknya gerakan Ikhwan, yaitu terdapat pada sebuah judul artikel yang dirilis oleh Al-Jazeera.net pada tanggal 27/12/2011, yang isinya sebagai berikut: “Hamas melihat bahwa naiknya gerakan Ikhwan Al-muslimin di Mesir dan meluasnya pengakuan internasional atasnya sebagai kekuatan politik yang memiliki pengaruh di kawasan, akan ada efek yang menggembirakan bagi Hamas untuk keluar dari isolasi dan blokade politik yang dilakukan oleh negara-negara Arab dan Barat terhadapnya. Pemimpin Hamas Solah Al-Bardawil mengungkapkan keherananya, seraya menjelaskan bahwa gerakan sebelumnya sudah mengumumkan di dalam ADART nya yang pertama pada tahun 1988 bahwasanya ia adalah salah salah satu dari sayap Ikhwan Al-Muslimin. Bardawil berpendapat bahwa Hamas akan mendapatkan manfaat dengan naiknya Ikhwan di negara-negara Arab, dengan alasan bahwa hal itu akan menciptakan kesempatan yang menggembirakan untuk bergerak dan keluar dari isolasi secara paksa yang dilakukan oleh rezim-rezim arab di masa silam. Terkait tentang kedudukan gerakan (Hamas) diantara berbagai gerakan yang menginduk kepada Ikhwan Al-muslimin di kawasan, Bardawil berkata: “Hamas adalah gerakan yang memiliki kedudukan yang tinggi, ia juga menambahkan bahwa harga yang telah dibayar oleh Hamas untuk memperkuat fikrah dan memperkokoh gerakan di atas muka bumi adalah yang kemudian membuka jalan bagi berbagai gerakan islam di negara-negara Arab untuk mendapatkan kursi kepemimpinan di pemerintah, sebagaimana dikatakanya.” Arab Spring telah mematahkan isolasi dan blokade politik yang mencekik gerakan Hamas dan para pemimpinya, bahkan tidak hanya itu, Arab Spring telah mengembalikan berbagai permasalahan ke tempat dan posisinya, dimanapun para pemimpin Hamas berada dan kemanapun mereka pergi, selalu disambut dengan sambutan bak para pahlawan, yang menunjukan kedudukan dan posisi gerakan, diantaranya adalah kunjungan perdana mentri Ismail Haneya, dan penulis pilih berita-berita di bawah ini untuk menjelaskan tentang kunjungan tersebut. Judulnya “acara yang hangat untuk Haneya di Kairo”, yang dirilis oleh Al-Jazeera.net, diantara isinya adalah: “ Ahad sore Perdana Mentri pemerintahan Palestina yang digulingkan di Gaza sampai ke Kairo, sebagai bentuk permulaan bagi kunjungan luar negri yang mencakup beberapa negara Arab dan Islam, itu terjadi beberapa hari setelah kesepakatan berbagai faksi Palestina yang digagas dan dimotori oleh Mesir untuk mengefektifkan sarana-sarana dalam mewujudkan rekonsiliasi Palestina, kedatangan Haneya dari Gaza melalui gerbang Rafah, lalu ia bertemu dengan beberapa pemimpin keamanan Mesir, sebagaimana juga bertemu dengan para pemimpin intelijen Mesir, diantaranya adalah Brigadir Nadir Al-A’sar, penanggung jawab bab Palestina di Intelijen. Haneya juga bertemu dengan Khairat Syatir, wakil Mursyid jama’ah Ikhwan Al-Muslimin, karena program-program kunjunganya di Kairo pada hari senin, termasuk di dalamnya adalah bertemu dengan Mursyid IM, Muhamad Badi’e, sebagaimana disampaikan oleh kajian kepalestinaan di Kairo, Ibrahim Adarawi kepada Al-Jazeera.net, ia juga menegaskan bahwa Haneya akan bertemu dengan direktur intelijen Mesir, Brigadir Murad Muwafie dan perdana Mentri Kamal Al-Janzuri dan Sekjen Liga Arab Nabil Al-Arabi. Addarani juga menambahkan bahwa kunjungan Haneya ke Kairo dalam rangka berkomunikasi dengan para pemimpin Mesir untuk membahas implementasi perjanjian rekonsiliasi Palestina, disamping untuk membahas berbagai permasalahan lain, diantaranya adalah isolasi dan blokade Israel atas Gaza. Kunjungan Haneya meliputi Mesir, Sudan, Qatar, Bahrain, Tunis dan Turki. Para pemimpin di pemerintahan Hamas yang digulingkan diwaktu silam berkata: kunjungan itu akan membahas berbagai permasalahan rekonstruksi Gaza, pembangunan, pengangguran, disamping juga perkembangan politik Palestina, khususnya rekonsiliasi, dan mereka melihat bahwa kunjungan itu merupakan prolog untuk menjebol blokade politik atas Gaza. Sebelumnya Haneya tidak pernah mengadakan kunjungan luar negri, keluar dari Gaza sejak Hamas menguasai kondisi di Gaza pada bulan Juni.” Pada tanggal 28/12/2011 Arisalah.net merilis sebuah berita sebagai berikut: “Perdana Mentri Palestina Ismail Haneya sampai ke Ibu kota Sudan, Khortum pada selasa sore, dimana ia disambut oleh Ibrahim Ahmad Umar, penasehat Presiden Sudan dan DR. Kamal Abid mentri penerangan Sudan, dan beberapa pemimpin tingkat tinggi Sudan.” Dan kita kembali ke Al-Jazeera.net dengan judul sambutan yang baik terhadap Haneya di Parlemen Turki, pada tanggal 3/1/2012, yang isinya sebagai berikut: “selasa, Perdana Mentri Palestina yang digulingkan Ismail Haneya disambut dengan hangat di Ankara oleh para wakil rakyat dari partai penguasa AKP, di tengah kunjungan Haneya ke Parlemen, ia juga bertemu dengan para pemimpin oposisi di asosiasi nasional Turki. Dan para wakil rakyat dari AKP bertepuk tangan dengan hangat ketika Haneya masuk ke gedung Parlemen, disamping itu Perdana Mentri Turki Erdogan di dalam pidatonya mengapresiasi rekonsiliasi Palestina. Erdogan dan Haneya juga bersalaman di depan kamera para fotografer.” Adapun info Palestina pada tanggal 5/1/2012 merilis sebuah berita dengan judul: “di tengah sambutan hangat secara resmi dan oleh publik, Haneya sampai ke Tunisia di dalam kunjungan resminya. Ia kemudian bertemu dengan Presiden Tunisia”. Yang isinya sebagai berikut: “Perdana Mentri Ismail Haneya disambut dengan hangat secara resmi dan oleh publik di ibukota Tunisia, pada Kamis (5/1) dimana yang ikut menyambutnya adalah perdana Mentri Tunisia DR. Hamid Al-Jubali di bandara Tunisia dan beberapa mentri-mentrinya, dan juga Presiden gerakan Nahdhah Tunisia. Dua Perdana Mentri itu, Hars Syarief dan Haneyya, mengulas tentang stagnanya perdamaian antara dua negara, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan khusus antara keduanya, diikuti dengan sambutan dari Haneya terhadap ribuan massa yang berkumpul di daerah Bandara, yang mengangkat gambar pendiri Hamas As-Syahid Ahmad Yasin, dan bendera Palestina dan Tunisia, seraya mengucapkan yel-yel “rakyat menginginkan pembebasan Palestina.” Di akhir pembahasan ini penulis katakan: Allah berkehendak menjadikan permulaan revolusi besar-besaran atas kondisi bangsa dan negara-negara Arab, sebagai kedudukan dan kedalaman geografi yang strategis bagi Gaza; dimana Mesir adalah tetangga sebelah barat Gaza, kemudian Libia, kemudian Tunisia, setelah sebelumnya rezim-rezim negara-negara tersebut ikut serta dalam mengisolasi Gaza. Sesungguhnya bertolaknya revolusi di tengah kondisi negara-negara Arab, dari posisi-posisi geografis yang strategis dengan Gaza, itu menegaskan bahwa Gaza adalah pusat revolusi tersebut dan juga penggerak utama bagi revolusi, yang minimalnya di dalam hati-hati rakyat yang hidup. Ketiga: perjanjian Hudaibiyah dan rekonsiliasi Palestina Di dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam menyebutkan: perjanjian Hudaibiyah terjadi pada akhir tahun ke enam (Hijriyah). Dan kesepakatan faksi-faksi Palestina dalam mengefektifkan sarana-sarana implementasi rekonsiliasi Palestina terjadi pada akhir tahun ke enam dari pemilu Palestina, walaupun penandatanganan rekonsiliasi itu terjadi pada pertengahan tahun, akan tetapi penandatanganan itu tidak dilaksanakan hingga tanggal 6/2/2012. Berita yang dirilis oleh Al-Jazeera.net ini menjelaskan hal itu: Doha mendeklarasikan bahwa berita terkait rekonsiliasi Palestina adalah berita paling penting pada tanggal 6/2/2012, sebagian isinya adalah berikut: “kesepakatan yang terjadi atas ri’ayah Amir Qatar Syeikh Hamad bin Khalifah Al Atsani, berbunyi empat point: Pertama: penegasan akan diteruskanya langkah-langkah dalam mengefektifan dan mengembangkan PLO melalui rekonstruksi Majlis nasional Palestina, seiring dengan pemilu presiden dan legislatif... Kedua: membentuk pemerintahan nasional Palestina bersama, yang terdiri dari para profesional mandiri yang dipimpin oleh Mahmud Abbas, yang fungsinya memudahkan pemilu presiden dan legislatif dan memulai rekonstruksi Gaza...” Dan dengan kembali ke perjanjian Hudaibiyah, Dr. Raghib Asirjani menulis sebuah artikel, dengan judul “diplomat Quraisy dan lelaki merpati”: “dari sini Quraisy mengirim seorang lelaki merpati (diplomat) yaitu Suhail Bin Amr, yang merupakan seseorang yang memiliki kehidupan tenang di Mekkah, dan di dalam sejarah hidupnya tidak pernah sama sekali bentrok dengan umat Islam, hal yang membuatnya bisa berunding dengan Umat Islam secara tenang, dan itulah yang dikehendaki oleh Quraisy.” Adapun Al-Jazeera.net pada tanggal 27/4/2011 merilis sebuah berita dengan judul: “penandatangan kesepakatan pertama untuk rekonsiliasi Palestina”, diantara isinya adalah: “pada hari ini telah ditandatangani paragraf pertama kesepakatan antara Fatah dan Hamas, untuk melakukan rekonsiliasi, di sela pertemuan keduanya di Kairo dengan dorongan Mesir. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Musa Abu Marzuq, wakil kantor politik Hamas dan aggota pusat Fattah, Azzam Ahmad, yang dihadiri oleh kepala intelijen Mesir, Brigadir Murad Muwafi.” Komentar: orang yang memperhatikan pertemuan-pertemuan antara dua gerakan itu, ia akan memahami bahwa kepribadian Azzam Ahmad adalah yang paling mampu untuk menyelesaikan tugas tersebut, dimana sejarah hidupnya seperti sejarah hidup Suhail Bin Amr, tidak pernah sekalipun bentrok secara langsung dengan Hamas, dan itu membuatnya mampu berunding dengan Hamas secara tenang. Di dalam judul yang sama, Dr. Ragib Asirjani menulis: “kesepakatan seperti itu memiliki sisi positif yang penting, yaitu setiap pihak dari kedua belah pihak yang melakukan perjanjian diterima oleh pihak lainya, jika di sana ada sebuah kelompok dan bukan sebuah negara, sedikit dan tidak banyak, kemudian terjadi perundingan dengan kelompok itu, maka ini adalah sisi positif yang signifikan, itu karena perjanjian tersebut merupakan permulaan dari sebuah pengakuan terhadap dirinya sebagai kekuatan yang diperhitungkan. Dan maksud penulis saat ini adalah bahwa Quraisy tidak membutuhkan pengakuan Rasulullah terhadapnya, itu karena Quraisy memiliki sejarah yang panjang, lebih dari 600 tahun, ia juga adalah kabilah yang disegani di Mekkah, di Jazirah Arab bahkan di seluruh dunia saat itu, dan juga memiliki hubungan dengan beberapa negara di dunia. Adapun Jama’ah umat Islam, tidak ada seorangpun yang mengakuinya, itu karena masih baru berdiri dan lemah, dan ketika diakui oleh Quraisy maka itu merupakan sisi positif terbesar dan tersignifikan dari perjanjian Hudaibiyah.” Dan kami katakan: itu sesuai secara sempurna dengan kedua belah pihak rekonsiliasi Palestina, Fatah adalah gerakan pertama yang berjuang sebagai gerakan terstruktur di dalam sejarah Palestina modern, akan tetapi di dalam sejarahnya yang panjang Fatah banyak melakukan konsesi-konsesi demi meraih pengakuan terhadap dirinya dari negaranegara Arab dan Internasional sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina. Dengan memakai nama PLO, yang terdiri dari Fatah sebagai faksi terbesar, utama dan penguasa, sementara faksi-faksi lainya lebih kecil porsi dan pengaruhnya terhadap kebijakan-kebijakan PLO, Sementara Hamas tidak ada seorangpun yang mengakuinya, dan masih sebagai kekuatan yang baru tumbuh dan butuh kepada rekonsiliasi untuk menjebol isolasi (blokade) politik yang mencekiknya, dan penulis ingatkan lagi dengan bagian dari berita yang penulis nukil dari Al-Jazeera.net di pembahasan sebelumnya, dengan judul “sebuah acara yang hangat untuk Haneya di Kairo: “Ahad sore Perdana Mentri pemerintahan Palestina yang digulingkan di Gaza sampai ke Kairo, sebagai bentuk permulaan bagi kunjungan luar negri yang mencakup beberapa negara Arab dan Islam, itu terjadi beberapa hari setelah kesepakatan berbagai faksi Palestina yang digagas dan dimotori oleh Mesir untuk mengefektifkan sarana-sarana dalam mewujudkan rekosiliasi Palestina.” Yang artinya bahwa kesepakatan untuk mengefektifkan sarana-sarana dalam mewujudkan rekonsiliasi Palestina memudahkan Perdana mentri Ismail Haneya untuk melakukan kunjungan-kunjungan itu. Wasiat-wasiat dan kabar gembira untuk setiap kader Hamas Di dalam tema yang sama Dr. Ragib Asirjani menulis: “ketika kedua belah pihak duduk untuk berunding dan berdamai maka setiap pihak mesti melakukan konsesi atau beberapa konsesi dari hak-haknya. Dan hal yang seperti ini mesti dengan pemikiran dan perenungan yang mendalam dan tenang, sehingga ketika hal seperti itu terjadi, misalnya antara umat Islam dan yang lainya, maka kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dengan tabiat perundingan dan perdamaian tersebut, dan juga kita benar-benar sadar tentang apa saja yang akan dikonsesikan oleh umat Islam, kemudian kita mengesampingkan hal yang dikonsesikan tersebut. dan apa saja yang mungkin dikonsesikan oleh mereka, dimana kita tidak boleh berdiam diri atas hal itu. Dari sini tidak diragukan lagi bahwa Rasulullah di dalam perjanjian Hudaibiyah akan menerima – dan itu tidak bisa dihindari- beberapa hal yang akan membuat umat Islam bersedih hati, dan ini adalah hal yang mesti dilakukan, ketika kedua belah pihak yang setara duduk dalam kursi perundingan, setiap pihak mesti melakukan konsesi, karena jika tidak, maka dengan apakah perundingan dan perdamaian dilakukan?” Penulis katakan kepada kalian wahai para kader Hamas: bahwa setiap perundingan, mesti akan mengakibatkan berbagai konsesi dari sebagian yang telah kalian raih dan telah kalian wujudkan bagi rakyat Palestina dan untuk kalian, khususnya di Gaza, dan penulis ingatkan kepada kalian 3 sikap yang terjadi ketika perjanjian Hudaibiyah: Sikap pertama: Umar bin Khattab dan Abu Bakar Ashidiq: “ ketika perjanjian telah disepakati, Umar lalu menemui Abu Bakar dan berkata: wahai Abu Bakar, bukankah ia (nabi) adalah utusan Allah? Abu Bakar menjawab: ya benar: Umar berkata lagi: bukankah kita umat Islam? Abu Bakar menjawab: ya benar. Umar berkata lagi: bukankah mereka orang-orang Musyrik? Abu Bakar menjawab: ya benar. Umar menjawab: lalu kenapa kita memberikan kerendahan kepada agama kita? Abu Bakar menjawab: Wahai Umar, iljim garjahu (jangan menyeleweng dari jalanya Nabi SAW, dan jangan memilih sesuatu untuk dirimu kecuali apa yang telah ia pilihkan untukmu) karena sesungguhnya aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah, lalu Umar menjawab: dan aku juga bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah”. Sirah Ibnu Hisyam. Sikap kedua: Umar bin Khattab terhadap Rasulullah: Di dalam riwayat kedua di dalam Sahihain: “bahwasanya Umar bin Khattab berkata: aku mendatangi Rasulullah, lalu aku bertanya kepadanya: Bukankah Engkau benar seorang Nabi Allâh ? Nabi menjawab, "Tentu. Aku (Umar) bertanya, " Bukankah kita di atas kebenaran sementara musuh berada di atas kebatilan?" Beliau menjawab, "Tentu". Bukankah orangorang yang wafat dari kita di surga dan orang-orang yang mati dari mereka di neraka? Beliau menjawab: “tentu”aku bertanya: bukankah engkau mengatakan kepada kami, bahwa kami akan mendatangi Al-Bait (Ka’bah) dan kami akan thawaf di sana? Beliau menjawab”tentu, tapi apakah aku mengabarimu bahwa engkau akan mendatanginya tahun ini? Aku menjawab : tidak. Lalu Nabi bersabda: sesungguhnya engkau akan benar-benar memasukinya dan thawaf di dalamnya. “ Mutafaq alaihi. Umar berkata: sampai saat ini aku terus bersedekah, berpuasa, solat dan memerdekakan budak, untuk mengganti kesalahan yang aku lakukan saat itu, karena aku takut akan celaka karena perkataan yang aku katakan saat itu, dan sampai saat ini aku selalu berharap itu tidak apa-apa”. Sirah Ibnu Hisyam. Sikap ketiga: setelah perjanjian disepakati: “setelah Rasulullah selesai dengan urusan perjanjian, beliau kemudian berkata kepada para sahabatnya: bangunlah, lalu sembelihlah hewan sembelihan dan cukurlah rambut kalian, dan demi Allah tidak ada seorangpun yang berdiri (diakibatkan oleh kerasnya goncangan jiwa yang membuat mereka sedih karena ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyah) , bahkan hingga tiga kali Rasulullah mengatakan hal tersebut, dan ketika tidak ada seorangpun yang berdiri, maka Rasulullah masuk dan menemui Ummu Salamah, mengabarkan kepadanya tentang apa yang dilakukan oleh para sahabatnya, kemudian Ummu Salamah berkata: wahai Rasulullah, sukakah engkau dengan hal itu? Keluarlah kemudian jangan berbicara dengan siapapun sepatah katapun, kemudian engkau sembelih hewan sembelihanmu, dan memanggil pencukur rambut untuk mencukur rambutmu. Maka Rasulullahpun keluar, tidak berbicara dengan siapapun, hingga selesai melakukan hal-hal tersebut; menyembelih hewan sembelihan dan memanggil tukang cukur untuk mencukur rambutnya, dan ketika umat Islam melihat hal itu, maka merekapun berdiri dan menyembelih hewan sembelihan, sebagian dari mereka mencukur rambut lainya, bahkan hingga sebagian dari mereka hampir saja membunuh sebagian lainya, dikarenakan kesedihan yang sangat mendalam. (mukhtasar Ibnu Katsir). Pasukan kemudian kembali tanpa meraih penaklukan dan tanpa membawa kemenangan (seperti yang dilihat oleh kebanyakan orang). Para sahabat Nabi melihat segala permasalahan dari dzahirnya saja, dan itu adalah hal yang wajar, akan tetapi makar dan rencana Allah adalah yang menentukan, dan di perjalanan antara Mekkah dan Madinah, turunlah Surat Al-Fath, memberi kabar gembira kepada Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya dari Umat Islam, bahwa kemenangan akan diraih secara pasti, dan apa yang telah lalu (perjanjian Hudaibiyah) adalah sebuah penaklukan dan kemenangan: “ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” Dan maksud kemenangan yang nyata di ayat di atas adalah perjanjian Hudaibiyah, sebagaimana dikatakan para mufasir, dan sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas: kami mengganggap perjanjian Hudaibiyah adalah kemenangan. Maka, tetap konsistenlah wahai para kader Hamas dengan perintah para qiyadah kalian, karena bisa jadi Allah merencanakan bagi kalian kemenangan dan penaklukan yang kalian inginkan, dan bisa saja hal itu dalam waktu yang sangat dekat. Keempat: penaklukan Mekkah dan yang akan serupa denganya Insya Allah. Penulis memprediksi bahwa di hari-hari dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, akan banyak yang serupa antara jalan Hamas dan umat Islam saat ini dalam pembebasan Bait Al-Maqdis, dengan jalan Rasulullah dan para sahabatnya dalam penaklukan Mekkah dan Bait Al-Maqdis. Sebagaimana terjadinya kemiripan sebelum itu (dan mereka masuk ke dalam mesjid sebagaimana mereka memasukinya pada kali pertama) dan kedekatan tanggal dan waktu sejarahnya sebagaimana terjadi kedekatan sebelumnya, dan penulis ingatkan bahwa penulis menisbatkan tanggal dan waktu sejarah ke pemilu Palestina dan menyerupakanya dengan tanggal dan waktu Hijrah Nabawiyah. Dan sebenarnya banyak sekali peristiwa penting yang terjadi sebelum dan sesudah penaklukan Mekkah, akan tetapi penulis membatasi hal itu pada pembahasan tentang fathu (penaklukan) Makkah dan fathu (penaklukan) bait Al-Maqdis, karena hal itu adalah yang paling penting dan merupakan pembahasan di masa mendatang, insya Allah. Fathu Makkah: Waktunya: tahun ke delapan Hijriyah. Sebabnya: pelanggaran Quraisy atas perjanjian Hudaibiyah, yaitu dengan membantu koalisinya Bani Bakar dengan senjata dan pasukan dalam memerangi Huza’ah yang merupakan koalisi Rasulullah, maka kemudian menjadi kewajiban bagi Umat Islam untuk menolong dan membantu koalisinya, yaitu Huza’ah. Hasilnya: Penaklukan Mekkah terjadi tanpa perang, terutama setelah Quraisy ketakutan dengan kekuatan umat Islam yang jumlahnya melebihi 10 ribu pasukan. Rasulullah lalu menghancurkan patung-patung, seraya mengulang-ulang: "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Dan dengan itu Quraisy dibebaskan, ketika Rasulullah berkata kepada mereka, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi ketika memasuki Mekkah..maka Nabi berjalan dan thawaf di Ka’bah, lalu solat dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim, kemudian memegang kedua sisi pintu, dan berkata: “wahai Quraisy bagaimanakah persangkaan kalian dan apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata: kami katakan dan kami menyangka bahwa engkau adalah saudara, anak paman yang bijak, lembut dan penyayang. wahai Quraisy bagaimana persangkaan kalian dan apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata: kami katakan dan kami menyangka bahwa engkau adalah saudara, anak paman yang bijak, lembut dan penyayang. wahai Quraisy bagaimana persangkaan kalian dan apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata: kami katakan dan kami menyangka bahwa engkau adalah saudara, anak paman yang bijak, lembut dan penyayang. Nabi lalu bersabda: aku berkata sebagaimana perkataan saudaraku Yusuf “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni (kalian), dan Dia adalah Maha penyayang di antara para Penyayang.” Diriwayatkan oleh Athahawi fi syarh ma’ani Al-Atsar. No 5044 dengan sanad sahih. Penaklukan kota Mekkah mengakhiri permusuhan antara Rasulullah dan umat Islam, khususnya kaum muhajirin dari mereka di satu sisi, dengan Quraisy yang merupakan keluarga dan sanak saudara mereka, dan penulis memprediksi bahwa akan terjadi satu peristiwa di masa depan, waktunya pada tahun ke depalan setelah pemilu Palestina, dan akan menyerupai peristiwa itu -yang mengakhiri perpecahan antara dua sisi dari negara dan bangsa yang satu- Gaza dan Tepi Barat. Kelima: Penaklukan Bait Al-Maqdis Dan pembebasan Al-Quds pada tahun 2021 Insya Allah. Penaklukan Bait Al-Maqdis: Waktunya: pada tahun ke 15 H. Sebabnya: berkesinambunganya para Khalifah Rasulullah dalam menyebarkan Islam setelah wafatnya Rasulullah, dan target pertama mereka setelah Jazirah Arab adalah negri Syam, khususnya Bait Al-Maqdis yang merupakan saudara kembar dari Mekkah dan Madinah. Maka untuk tujuan itu dikirimlah pasukan dan dilakukanlah ekspansi-ekspansi, dan terlibat di dalam banyak peperangan, yang terpenting adalah Perang Yarmuk, sebagai prolog terbesar bagi penaklukan Bait Al-Maqdis. Hasilnya: penaklukan Bait Al-Maqdis tanpa peperangan, akan tetapi orang-orang Nashrani Al-Quds mensyaratkan bagi penyerahan kunci kota Al-Quds, agar pemimpin terbesar Umat islam sendirilah yang menerimanya. Maka khalifah Rasulullah, Umar bin Khattab pun keluar dari Madinah menuju ke kota yang disucikan, ia hanya ditemani oleh seorang pemuda pembantunya, yang silih bergantian denganya menaiki keledai, dan ketika Umar sampai di kota yang disucikan, para pendeta dengan cepat mengetahuinya, Umar seperti digambarkan oleh peninggalan-peninggalan masa silam; berbahu dan berpostur tinggi, pakaian yang ditambal, keizzahan yang tidak ada bandingnya terhadap agama yang meng-izzahkan pemeluknya, maka merekapun menyerahkan kepadanya kunci kota, dan Umar kemudian membuat perjanjian yang dikenal dengan Uhdah Umariyah. Sebuah penaklukan yang besar, yang menyerupai dan menyamai penaklukan Rasulullah atas Makkah. Kebesaran dan keagungan peristiwa itu mendorong Muadzin Rasulullah untuk adzan, walaupun ia setelah wafatnya Rasulullah berpuasa dari mengumandangkan adzan, dan ketika sampai pada kalimat “ Asyhadu An La Ilaha Illa Allah wa anna Muhamadan Rasulullah. Maka Bilal dan umat Islam meledak dalam tangisan, dimana mereka mengingat lagi kekasih mereka, sayid Al-Isra dan penutup para Nabi. Dan penulis memprediksikan bahwa penaklukan Al-Quds akan terjadi pada tahun 2021 atau 15 tahun setelah pemilu Palestina, dan kita akan memasuki Masjid Al-Aqsa sebagaimana kita dahulu memasukinya di kali pertama, lalu kita akan memulai periode baru dan era baru yaitu era kekhilafahan berdasarkan Manhaj Nubuwah, ibukotanya Al-Quds, dan batasan wilayahnya adalah seluruh muka bumi, setelah kita menghancurkan apa saja yang telah dibangun dan dikuasai oleh Israel dengan sehancur-hancurnya, dengan izin dan takdir Allah, Insya Allah. Urutan-urutan kejadian hingga berkahirnya dunia Apa yang akan kami sebutkan tentang urutan kejadian ini berdasarkan pemahaman kami terhadap Surat Al-Isra, kemudian mengaitkan pemahaman tersebut dengan hadis-hadis, seraya berijtihad dan bertawakal kepada Allah: “Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” Sebuah pertanyaan penting yang mungkin saja terlintas di benak pembaca ketika membaca ayat ini, yaitu: apakah Bani Israil akan kembali melakukan kerusakan di muka bumi dan menjajah kembali Al-Quds setelah ditaklukan Umat Islam? Sudah penulis jelaskan di dalam pembahasan road map pembebasan tentang urutan peristiwa hingga berdirinya khilafah berdasarkan pada manhaj kenabian, yang pusatnya terletak di Bait Al-Maqdis, Insya Allah, akan tetapi apa yang akan terjadi setelah berdirinya khilafah tersebut? Rasulullah bersabda: makmurnya Bait Al-Maqdis adalah hancurnya Yatsrib, dan hancurnya Yatsrib adalah waktu keluarnya malhamah (peristiwa-peristiwa besar), keluarnya malhamah adalah waktu penaklukan Konstantinopel, dan penaklukan Konstantinopel adalah waktu keluarnya Dajjal.” Diriwayatkan oleh Abu Daud, dan di hasankan oleh Albani di dalam sahih abi daud 4294). Mari kembali kita sebutkan kejadian-kejadian secara berurut sesuai dengan pemahaman penulis dari sejak masa kenabian hingga munculnya Dajjal. Rasulullah bersabda: “kalian akan mengalami masa kenabian yang berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa khilafah berdasarkan manhaj Nubuwah, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa raja-raja yang menggigit, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu raja-raja yang diktator, masa itu berlanjut periodenya sesuai dengan kehendak Allah, lalu masa itu diangkat sesuai dengan kehendak Allah, lalu setelah itu masa kekhilafahan sesuai manhaj Nubuwah, lalu setelah itu Nabi diam)” Dan ibukota Khilafah akan berada di:“ wahai Ibnu Hiwalah, jika engkau melihat khilafah turun dan tegak di tanah yang disucikan maka sesungguhnya telah dekat masa penuh dengan gempa, bencana dan hal-hal yang besar dan kiamat saat itu sudah dekat dengan manusia sebagaimana dekatnya tanganku ini dengan kepalamu.’’ Dan setelah berdirinya khilafah di Bait Al-Maqdis, Rasulullah bersabda: “makmurnya Bait AlMaqdis adalah waktu hancurnya Yatsrib, dan hancurnya Yatsrib adalah waktu keluarnya malhamah, keluarnya malhamah adalah waktu penaklukan Konstantinopel, dan penaklukan Konstantinopel adalah waktu keluarnya Dajjal”. Adapun malhamah, telah diriwayatkan oleh Muslim di dalam sahihnya, dari Abi Hurairah: bahwasanya Rasulullah bersabda: “"Tidak akan terjadi kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, dan kemudian ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Dan mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami dengan orangorang yang telah ditawan dari kami itu, kami akan bunuh mereka! 'Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara kedua pasukan itu. Lalu sepertiga pasukan kalah dan Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh dan mereka adalah sebaik-baiknya para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi, Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa fitnah untuk selamanya, kemudian mereka menaklukkan Kostantinopel. Dan dikala mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan pedang-pedang mereka sudah digantungkan di pohon zaitun, tiba-tiba syaitan berteriak kepada mereka 'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian,' dan mereka pun berhamburan keluar, dan ternyata itu adalah kebohongan belaka. dan ketika mereka mendatangi Syam, Dajjal pun muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu solat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam a.s, dan Isa mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah melihat Isa, nescaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, dan seandainya ia membiarkannya maka akan meleleh dan binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangan -maksudnya Isa Al-Masihlalu memperlihatkan kepada mereka darah yang berada di tombaknya." Dabiq: adalah nama sebuah kampung bersejarah yang merupakan bagian dari Ikhtarin, yang terletak di sebelah utara kota Alepo sejauh 45 km, dan dari perbatasan Turki sekitar 15 km. Yang jelas dari hadis ini dan keterkaitanya dengan Surat Al-Isra, bahwasanya fase-fase dan peristiwa-peristiwa itu saling terkait antara satu dengan yang lainya, akan tetapi bagi yang merenungkanya akan menemukan bahwa fase-fase tersebut kadang dibatasi waktu yang panjang, dan yang lainya dibatasi waktu yang sempit. 1. Mengaitkan hadis-hadis ini dengan surat Al-isra akan ditemukan kejelasan bahwa Bait Al-Maqdis akan ditaklukan sebelum keluarnya Dajjal. Berada dibawah kekuasaan Islam, bahkan akan Bait Al-Maqdis akan menjadi ibukotanya, adapun yang dimaksud dengan kehancuran Yatsrib, Ibnu Katsir berkata di dalam Än-Nihayah: “maksudnya bahwa bukan Madinah akan hancur secara total sebelum keluarnya Dajjal, karena itu artinya akhir zaman, akan tetapi makmurnya bait Al-Maqdis adalah sebab bagi hancurnya kota Nabi, dan sudah jelas terdapat di dalam hadis-hadis yang Sahih bahwa Dajjal tidak bisa memasukinya. Dajjal dilarang memasukinya karena di pintupintunya terdapat malaikat yang berjaga dan ditangan mereka terdapat pedangpedang yang sudah terhunus. 2. Kekhilafahan terkahir ini, yang merupakan kekhilafahan berdasarkan kepada manhaj kenabian, dimana setelah kekuasaanya mencakup semua tempat yang disentuh oleh siang dan malam, dan setelah tidak ada satupun rumah di kota atau di kampung, kecuali sudah dimasuki islam, sebagaimana ditegaskan oleh teks hadis ”Romawi berkata: biarkan kami memerangi dan membunuh orang-orang yang ditawan dari kalangan kami.” Orang-orang yang ditawan dari kalangan kami: maksudnya adalah orang-orang Romawi yang keluar dari agama Romawi kemudian memeluk agama Islam, dan dengan keislaman mereka kekuatan Romawi semakin melemah. Bukti melemahnya kekuataan tersebut adalah sabda Nabi.” keluarnya malhamah adalah waktunya penaklukan Konstantinopel” (lalu mereka menaklukan konstantinopel) dan sudah diketahui bahwa Muhamad Al-fatih adalah orang yang menaklukan Konstantinopel atau Istanbul, dan Istanbul saat ini mayoritas penduduknya adalah muslim, dan yang saat ini memimpin Turki adalah AKP, yang berideologi islam. Oleh karena itu akan datang waktu dimana Istanbul akan lepas dari kekuasaan Islam sekali lagi. 3. Dan ketika kekuatan dan pengaruh Islam semakin surut maka kekuatan dan pengaruh Romawi akan semakin menguat, dan Istanbul akan ada di bawah kekuasaan mereka sekali lagi, bahkan pengaruh itu akan mencapai ke perbatasan negri Syam sebelah utara; yaitu ke Dabiq, dekat Alepo, kota Suria. 4. Dan setelah peperangan melawan Romawi selesai atau malhamah yang sering dibicarakan oleh para ulama, bahwa pemimpin umat Islam saat itu adalah Al-Mahdi. Dimana umat Islam kembali dan mendapatkan giliran putaran meraih kejayaan, kemudian mereka menuju konstantinopel dan menaklukanya kembali, dan tidak ada yang bisa menahan umat islam kecuali kemuculan Dajjal 5. Menujunya Umat Islam setelah peperangan ke arah utara ke Istanbul untuk kemudian menaklukanya kembali, yang jaraknya ratusan km dari Dabiq. Hal itu tidak masuk akal jika Yahudi masih menjajah sebagian dari negri Syam, Yaitu Palestina, yang itu artinya bahwa pembebasan Palestina sudah rampung sebelum itu. Pemahaman ini dikuatkan oleh sebuah hadis lainya, yang diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Musnadnya (17443) dan hakim di dalam Mustadraknya (8581) : dari Ustman bin Abul Ash, ia berkata: saya mendengar Rosululah bersabda: kaum muslimin akan menguasai tiga wilayah, satu wilayah di pertemuan antara dua laut, kedua satu wilayah di al hirah dan ketiga satu wilayah di syam. Manusia kemudian ketakutan sebanyak tiga kali. kemudian Dajal akan muncul dan menistakan kehormatan manusia. Dajjal menyerang dari arah timur. Wilayah yang pertama menahan Dajjal adalah yang berada di pertemuan antara dua laut. Dan kemudian penduduknya terpecah menjadi tiga kelompok. kelompok pertama berkata: kita lihat apa itu? kelompok kedua bergabung dengan orang orang badui, dan kelompok ketiga bergabung ke wilayah setelahnya. Di belakang Dajjal ada tujuh puluh ribu pasukan yang berselendang. kebanyakan pengikutnya adalah orang orang Yahudi dan kaum wanita. kemudian Dajjal mendatangi daerah berikutnya, penduduknya pun terpecah menjadi tiga kelompok. kelompok pertama berkata, kita lihat apa dia? kelompok kedua bergabung dengan orang orang badui, dan kelompok ketiga bergabung dengan daerah berikutnya di arah barat Syam. kaum muslimin kemudian bergabung ke aqabah afiq, kemudian mereka mengembalakan ternaknya, lalu ternak yang di gembalakan oleh mereka terkena musibah, yang hal itu sangat menyulitkan mereka, dan mereka ditimpa kelaparan yang dahsyat serta kesulitan hidup yang melelahkan, sampai sampai salah seorang di antara mereka membakar tali busurnya kemudian memakanya. ketika mereka dalam kondisi demikian, tiba-tiba ada suara menyeru pada waktu menjelang subuh: hai sekalian manusia, telah datang pertolongan (diucapkan sebanyak tiga kali). kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian lainya: sesungguhnya suara itu adalah suara seseorang yang kenyang. Kemudian Isa ibnu Maryam turun ketika shalat shubuh, maka pemimpin mereka berkata kepadanya: Wahai Ruh Allah! Majulah dan shalatlah. Jawab Isa: bagi umat ini sebagian dari mereka adalah pemimpin bagi sebagian lainya. kemudian pemimpin mereka maju untuk memimpin shalat shubuh. ketika isa telah menyelesaikan shalatnya ia kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari Dajjal. ketika Dajjal melihatnya, ia langsung lunglai sebagaimana melelehnya peluru. kemudian ia menempatkan ujung tombaknya di pertengahan dada Dajjal lalu membunuhnya, maka kalahlah pasukan Dajjal. Dan pada saat itu tidak apapun yang melindungi seorangpun dari mereka, bahkan pohon akan berkata kepada orang mukmin: hai mukmin! ini ada orang kafir. dan batu juga berkata: hai mukmin! ini ada orang kafir. Hadis ini menegaskan pendapat kami sebelumnya bahwa: 1. Akan mengkerutnya pengaruh umat Islam di zaman ketika Dajjal keluar ke tiga kota sebagaimana di sebutkan di dalam hadis di atas 2. Salah satu dari tiga kota yang ada di bawah kekuasaan dan pengaruh umat Islam adalah negri Syam, dan Palestina adalah bagian dari Syam Dan hadis di atas menentukanya di sebelah barat negri Syam, dan Palestina terletak di bagian sebelah barat dari negri Syam, yang itu artinya bahwa saat itu Palestina sudah bebas dan merdeka dari penjajahan Yahudi, Walahu A’lam. Siapa saja pengikut terpenting Dajjal? Hadis di atas menjelaskan bahwa “pengikut terbanyaknya adalah Yahudi dan wanita.” diriwayatkan oleh Muslim dari Rasulullah: “Dajjal diikuti oleh 70 ribu Yahudi Esfahan, mereka memakai selendang” Syeikh Muhamad Al-Arifi di dalam bukunya mengomentari hadis ini dari Imam Muslim, ia berkata: Esfahan adalah kota di Iran, terletak di tengah-tengah Iran, dan saat ini dihuni oleh, menurut sumber resmi; 25-30 ribu Yahudi.” akan tetapi sampai saat ini kita belum mengetahui berapa diantara mereka yang memakai selendang. Adapun Surat Al-Isra telah menunjuki hal itu: “Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” Maka kembalinya Bani Israil yang terkahir adalah bersama raja mereka, sang penyelamat yang sebelah matanya buta, yaitu Dajjal, lalu mereka membuat kerusakan di muka bumi dan menguasai kembali kota Al-Quds, lalu Allah mengirim Nabi Isa yang kemudian membunuh Dajjal di bab Al-lud, diriwayatkan oleh Muslim di dalam sahihnya tentang apa yang akan terjadi kepada Dajjal : “Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya tercium sejauh mata memandang. Isa kemudian mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya.” Syeikh Muhamad Arifi menukil sebuah teks Talmud didalam bukunya akhir dunia yang menegaskan akan kembalinya Yahudi bersama Al-Masih Dajjal setelah Allah mengangkat khilafah Rasyidah, teksnya adalah: “akan tetapi Al-Masih tidak akan datang kecuali setelah tiadanya (runtuhnya) kekuasaan orang-orang jahat.” Teks lengkapnya adalah: “ ketika AlMasih datang, maka bumi akan melemparkan fathir, baju-baju dari bulu domba dan gandum yang bijinya seberat kilawi, di waktu itu, kekuasaan kembali ke tangan Yahudi dan semua umat menjadi pembantu Al-Masih dan tunduk kepadanya, di saat itu setiap Yahudi akan memiliki 2800 budak yang akan melayaninya, 310 dunia di bawah kekuasaanya, namun AlMasih tidak akan datang kecuali setelah tiadanya (runtuhnya) kekuasaan orang-orang jahat, dan terwujudlah yang ketika itu ditunggu-tunggu oleh umat Yahudi, yaitu kedatangan Israel, dan umat itu akan berkuasa atas umat-umat yang lain ketika ia datang.” Kemudian terjadi peperangan antara umat islam dengan pengikut Dajjal dari kalangan orang-orang kafir dan Yahudi, tapi peperangan itu kemudian dimenangkan oleh umat islam, diriwayatkan oleh Ahmad di dalam hadis yang disebutkan oleh Utsman bin Al-Ash : “ Isa kemudian mengambil tombaknya dan pergi mencari dajjal. ketika dajjal melihatnya, ia langsung lunglai sebagaimana melelehnya peluru. kemudian ia menempatkan ujung tombaknya di pertengahan dada Dajjal lalu membunuhnya, maka kalahlah pasukan dajjal. Dan pada saat itu tidak ada apapun yang menjadi pelindung seorangpun dari mereka, bahkan pohon akan berkata kepada orang mukmin: hai mukminin! ini ada orang kafir. dan batu juga berkata: hai mukminin! ini ada orang kafir.” Hadis yang senada diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Sahihnya dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda: “ kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi Yahudi, hingga batu yang ada Yahudi dibelakangnya ikut bicara: wahai Muslim ini di belakangku ada yahudi, bunuhlah ia.” Diriwayatkan juga oleh Bukhari dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “aku mendengar Rasulullah bersabda: “kalian akan memerangi Yahudi, hingga kalian menguasai mereka, lalu batu berbicara: “wahai Muslim ini yahudi dibelakangku, bunuhlah dia.” Darinya juga, dari Rasulullah bersabda: “sungguh kalian akan memerangi Yahudi, dan sungguh kalian akan benar-benar membunuh mereka, hingga batu berbicara: wahai muslim, ini Yahudi, kemarilah dan bunuhlah dia.” diriwayatkan oleh Muslim. Darinya juga; bahwasanya Rasulullah bersabda: kalian akan memerangi Yahudi, lalu kalian akan menguasai mereka, hingga batu berbicara: wahai muslim, ini yahudi dibelakangku, bunuhlah dia.”diriwayatkan oleh Turmudzi. Adapun tentang peristiwa-peristiwa terjadinya kiamat, akan kami sempurnakan pembahasanya dengan sebuah hadis dari sahih Muslim, yang sebagianya adalah sebagai berikut: “dari Nuwas bin Samán, ia berkata: Di suatu pagi Rasulullah menyebutkan tentang Dajjal, ia memelankan dan meninggikan suaranya, sehingga kami menyangka bahwa Dajjal sedang berada di sekeliling pohon kurma, dan ketika kami mendekatinya, Rasulullah bertanya: ada apa dengan kalian? Kami berkata: wahai Rasulullah, engkau menyebutkan tentang Dajjal, engkau memelankan dan mengeraskan suara, hingga kami menyangka ia ada di sekeliling pohon korma. Lalu Rasulullah bersabda: bukan Dajjal yang aku takutkan ada pada kalian, karena ketika ia keluar, dan aku masih ada di antara kalian, maka aku akan menjadi pelindung kalian darinya, dan ketika ia keluar dan aku sudah tidak berada di antara kalian, maka setiap orang adalah pelindung bagi dirinya sendiri, Allah adalah penggantiku pada setiap muslim sepeninggalku, Ia adalah pemuda yang matanya redup, mirip dengan Abdul Uzza bin Qutn, barangsiapa diantara kalian bertemu denganya maka bacakan padanya permulaan surat Al-Kahfi, ia keluar dari tempat antara Syam dan Irak, kemudian membuat kerusakan di kanan dan di kiri, wahai hamba Allah tetaplah teguh, kemudian kami bertanya: wahai Rasulullah berapa lama ia akan menetap di muka bumi? Ia menjawab: 40 hari, seharinya seperti setahun, sehari berikutnya seperti sebulan, sehari berikutnya seperti satu jum’at, dan sisanya seperti harihari biasa, kami bertanya lagi: wahai Rasulullah yang sehari seperti setahun apakah cukup sholat seperti sehari biasanya? Ia menjawab: tidak, akan tetapi perkirakanlah waktunya, kami bertanya lagi: seberapa cepat ia di bumi? Ia berkata: seperti hujan yang ditiup angin kencang, dimana ia mendatangi satu kaum lalu kaum itu mengimaninya dan menerimanya, ketika ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka hujanpun turun, dan bumi untuk tumbuh maka tumbuhlah, hewan gembalaan mereka kembali dari bebukitan dalam kondisi susu-susu penuh dan dagingnya gemuk, kemudian ia mendatangi satu kaum dan menyeru mereka, tapi mereka menolaknya, maka ia berpaling dari mereka, dan berdoa supaya fakir, maka kemudian mereka tidak memiliki sesuatupun dari harta mereka, kemudian ia melewati sarang lebah dan berkata: keluarkanlah persimpanan kalian, maka keluarlah persimpanan lebah itu dan mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah yang mengikuti ratunya, kemudian ia memanggil seorang lelaki gemuk dan masih muda, lalu menusuknya dengan pedang, dan kemudian kedua kakinya dipotong menjadi dua, dan Dajjal lalu menyerunya dan lelaki itupun menerimanya dan Dajjal pun tertawa melihat hal itu, dan dikala Dajjal dalam kondisi seperti itu; maka Allah mengutus Al-Masih bin Maryam, ia turun dari sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya tercium sejauh mata memandang. Isa kemudian mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya, kemudian Isa bin Maryam didatangi oleh satu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal, Isa kemudian mengusap wajah mereka dan memberitahukan derajat mereka di surga, dan ketika Isa sedang seperti itu, Allah kemudian berfirman kepadanya: sesungguhnya Aku telah keluarkan hamba-hamba Ku, tidak ada yang bisa memerangi mereka, maka giringlah hamba Ku ke bukit Thur dan jadikan mereka sebagai tameng, lalu Allah mengutus Ya’juz dan Ma’juz dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi, yang pertama-tama dari mereka kemudian melewati danau Tiberias dan meminum semua air yang ada di dalmnya dan yang terakhir dari mereka melewati danau tersebut lalu berkata: sebelumnya di danau ini ada airnya, lalu kemudian Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya dikepung, dan Ya’juz dan Ma’juz mengepung Nabi Isa dan sahabatnya tanpa makanan dan minuman hingga kepala banteng bagi mereka itu lebih baik di banding 100 dinar milik kalian hari ini, lalu nabiyullah Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah, maka Allah kemudian mengirimkan kepada Yajuz dan Majuz ulat di leher mereka dan seketika mereka semuanya menjadi mayat yang bergelimpangan, kemudian Nabi Isa dan sahabatnya turun ke tempat mereka, maka tidak ada satu jengkalpun dari tempat itu kecuali di penuhi oleh mayat dan bau busuk mereka, maka Nabiyullah Isa dan sahabatnya berharap kepada Allah agar dijauhkan dari tempat itu, dan Allah lalu mengirim kepada mereka burung seperti leher onta khurasan, lalu burung itu membawa mayat-mayat tersebut dan melemparkanya ke tempat yang jauh, lalu Allah menurunkan hujan, tidak ada satupun tempat di kampung atau di desa kecuali disiram, hingga bekasnya menjadi bersih seperti cermin, kemudian dikatakan kepada bumi: tumbuhkanlah buahbuahanmu dan keluarkanlah keberkahanmu, dan di hari itu sekelompok orang tersebut memakan buah ruman dan berlindung di bawahnya, dan diberkahi dengan air susu, hingga onta yang baru melahirkan, air susunya bisa mencukupi orang banyak, dan sapi yang baru melahirkan air susunya bisa mencukupi satu kabilah, dan kambing yang baru melahirkan air susunya mencukupi sekumpulan orang yang terdiri dari kerabat-kerabat, dan ketika mereka sedang seperti itu, Allah lalu mengirim angin yang sejuk dan melewati ketiak-ketika mereka, lalu nyawa setiap mukmin dan muslim dicabut, sehingga yang tersisa adalah orang-orang yang buruk; mereka menggauli wanita-wanita mereka secara terang-terangan seperti keledai yang menggauli betina-betinanya, dan kepada merekalah kiamat di timpakan dan terjadi.” Apa kesimpulan dari penjelasan di atas? Pendapat kami tentang urutan secara waktu dari peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kepada ayat-ayat dari Surat Al-isra dan hadis-hadis nabi, untuk menjelaskan bahwa saat ini kita berada di masa kerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani Israel, dan akhir dari kerusakan itu tidak terkait dengan kehadiran Al-Mahdi, Dajjal dan Isa bin Maryam, dan bahwa kiamat tidaklah sangat dekat, kecuali dengan makna yang sangat relatif, atau kejadianya pada waktu yang tersisa diukur oleh umur dunia, dan juga kemunculanya tidak terkait dengan lenyapnya penjajahan dari Palestina, Walahu A’lam. Yang menguatkan pendapat itu adalah bahwa masih sangat banyak ciri-ciri kiamat kecil yang belum muncul, dan Syeikh Muhamad Al-Arifi sudah menghitung di dalam bukunya akhir dunia, ada sekitar 131 ciri dari ciri-ciri kiamat kecil yang belum terjadi sama sekali. Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqar menyebutkan di dalam bukunya “kiamat kecil” sebagian dari ciri-cirinya yang belum terjadi, dan kami nukilkan disini pendapatnya tersebut: “dengan itu jelas bahwa ada 9 ciri dari kiamat kecil yang belum muncul hingga saat ini, dan jelas bahwa apa yang sering diulang dan dikatakan oleh kebanyakan orang, bahwa ciri-ciri kiamat kecil semuanya sudah muncul, dan yang tersisa hanya kemunculan ‘’Al-Mahdi’’ adalah sebuah pendapat yang benar-benar salah. Walahu A’lam.” Perintah-perintah dalam surat Al-Isra, yang membentuk seorang prajurit kebangkitan rabbani yang kedua. Bab ini adalah bagian terpenting dari buku ini, karena ia adalah saripati aplikatifnya, dan rencana manhaji dalam merumuskan serta meretas jalan menuju kepada perwujudan janji Allah. Di dalam bab ini kita akan membahas tentang jalan aplikatif praktis untuk membentuk prajurit kebangkitan rabbani yang kedua, melalui ayat-ayat dan perintah-perintah dalam surat Al-Isra. Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa ketidakmampuanmu untuk ribath bersama orang-orang yang sedang ribath (berjaga di parit-parit jihad), dikarenakan engaku berada di luar tanah isra. Akan tetapi itu tidak menghalangimu tergabung di dalam kafilah kebangkitan rabbani kedua terhadap para perusak Yahudi. Dan administrasi pertama untuk mendaftarkan diri ke dalam kafilah tersebut adalah: niat yang jujur, dan tekad yang membara. Ketahuilah wahai saudaraku, umat Islam saat ini akan memasuki perputaran (fase) persiapan, pembentukan, dan penyiapan untuk menghadapi perang penaklukan Al-Quds dan seluruh Palestina, jika engkau ingin mendaftar dalam fase ini, maka kemarilah dan bacalah bab ini. Bab yang diinspirasi dari surat Al-Isra ini akan menyiapkanmu menjadi salah satu prajurit kebangkitan itu. Bahkan ketika engkau bersungguh-sungguh, itu akan menjadikan menjadikanmu salah satu dari panglimanya. Dengan itu engkau meraup pahala yang besar di sisi Allah, dan meraih kedudukan yang tinggi karena ikut terlibat dan berkontribusi dalam pasukan penaklukan Al-Aqsa....sesungguhnya orang-orang kafir melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang masih jauh, tapi kita melihatnya sudah dekat, atas izin Allah. Di bab ini juga kami akan menambahkan ayat-ayat yang berbicara tentang Al-Quran, agar kita benar-benar menyadari pentingnya Al-Quran dalam perang ini dan di dalam kehidupan umat Islam. Itulah karenanya kami jadikan bab pertama dari buku ini berjudul ( Al-Quran adalah konstitusi kita) dan kami khususkan pembahasan terkait Al-Quran dan peranya dalam kebangkitan Umat. Kami akan tutup bab ini dengan menghadirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan utama dalam perseteruan Yahudi-Palestina (Al-Quds, perbatasan dan para pengungsi) yang diambil dari surat Al-Isra. Ayat-ayat perintah berdasarkan urutanya di dalam surat Al-Isra Kita bisa membagi perintah-perintah tersebut, sesuai dengan urutanya di dalam surat, kepada enam fase, dan dengan diimplementasikanya perintah-perintah di setiap fase tersebut, maka seorang muslim akan naik ke fase berikutnya, hingga mencapai kesempurnaan ubudiyah kepada Allah, dimana kala itu akan membuatnya berhak ditolong oleh Allah dan layak dijadikan khalifah di atas muka bumi. Fase pertama: "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” “janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia”. “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". “dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. “dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas”. “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”. “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. “dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya”. “dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. “dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. “dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”. “semua itu kejahatannya Amat dibenci di sisi Tuhanmu”. “Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”. Ayat-ayat perintah dan larangan ini adalah batasan minimal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim, sehingga dengan itu ia bisa menjaga dirinya dan masyarakat di sekitarnya dari kekacauan dan kehancuran, dan sudah kami sebutkan dipembahasan sebelumnya tentang kondisi Barat....dan bagaimana Barat sedang menapaki jalan menuju kehancuranya, dikarenakan melanggar larangan-larangan tersebut. Fase kedua: fase hamba Allah ((قل لعبادي "dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia". “dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. Pada fase ini Allah mengangkat derajat umat Islam dengan disematkanya gelar “hambaku” kepada mereka. Fase ketiga: fase pemilihan dan pemilahan kebangkitan oleh Allah ()عسي ان يبعثك ةبك “dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”. Maka barangsiapa yang melaksanakan perintah-perintah di fase sebelumnya hingga mencapai ke fase ini, maka Allah akan memasukanya ke dalam barisan “kebangkitan yang kedua oleh Allah’’ untuk menghabisi para perusak dari kalangan Bani Israel sebagaimana firman Allah: “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. Fase keempat: fase deklarasi izin kebangkitan, dengan doa )واجعل لي من لدنك سلطانا نصيةا mengharap kemenangan “dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”. Fase kelima: fase kemenangan bagi orang-orang yang diangkat oleh Allah ( قل جاء الحق وزهق )الباطلdan pembentukan negara wasatiyah ()وال تجهة بصالتك وال ترخافت بها وابتغ بين ذلك سبيال “dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. “Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". Fase keenam : fase mengagungkan, memuji dan bersyukur kepada Allah atas kejayaan yang dianugrahkan-Nya, Ia adalah Maha Pemberi yang menganugrahkan kekuasaan, Maha Penolong atas hamba-Nya, dan dengan syukur maka nikmat itu akan tetap: “dan Katakanlah: "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”. Klasifikasi dan penjelasan ayat-ayat perintah dalam surat Al-Isra Di pembahasan ini kita akan mengklasifikasikan ayat-ayat perintah dalam surat Al-Isra sesuai dengan temanya, dan juga akan kami sertakan penjelasan bagi ayat-ayat tersebut, dengan harapan para pembaca bisa mengambil manfaat darinya, terutama mereka yang menguatkan niat, tekad serta menyingsingkan lengan baju untuk menjadi bagian dari pasukan kebangkitan kedua oleh Allah terhadap orang-orang Yahudi. Pertama: perintah-perintah bangunan aqidah "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku”. Sayid Qutub berkata di dalam tafsir Dzilalnya: “dinyatakan bahwa tujuan utama dari diberikanya Al-Kitab kepada Musa adalah: “sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” Maka mereka tidak menyandarkan diri kecuali kepada Allah semata, tidak memberikan harapan kecuali kepada Allah semata, hal itulah yang disebut dengan petunjuk, serta itulah yang disebut dengan keimanan, maka tidak mendapat petunjuk dan tidak beriman seseorang yang menjadikan selain Allah sebagai penolongnya.” “Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)”. Pengarang Dzilal berkata: “itu adalah larangan melakukan syirik dan peringatan akan akibatnya. Perintahnya bersifat umum, akan tetapi ditujukan kepada setiap individu, agar setiap individu tersebut merasa bahwa perintah itu adalah perintah khusus untuk dirinya dan datang hanya kepadanya. Keyakinan adalah masalah individual, dan setiap individu akan dimintai pertanggung jawaban tentangnya.” “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia”. Sayid Qutub berkata: “ini adalah perintah agar mengesakan Allah, setelah larangan menyekutukanya. Satu perintah dalam bentuk ketetapan, maka ia adalah perintah yang pasti, seperti kepastian ketetapan Allah. Kata ‘qada ‘ melepaskan penekanan dari kata perintah dan disematkan ke sisi pembatasan, yang bermakna menafikan dan mengecualikan “kamu jangan menyembah selain Dia” Dari redaksinya tampak dilingkupi oleh suasana penekanan “Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”. Sayid Qutb berkata: “perintah-perintah dan larangan-larangan ditutup sebagaimana dimulai dengan cara diikatkan pada Allah, akidah tauhid, peringatan akan syirik, dan penjelasan bahwa semua itu adalah sebagian hikmah yang dirahkan Al-Quran dan diturunkan kepada Rasul. “Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”. Terdapat kemiripan antara pembuka dan penutupnya. Sehingga dengan itu antara keduanya terikat erat, dan tersambung dengan kaidah utama yang dijadikan sebagai pondasi kehidupan oleh Islam, yaitu pondasi tauhid dan penyembahan hanya kepada Allah.” Kedua: perintah-perintah untuk menepati dan menetapi kewajiban “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Sayid qutb berkata: “ketika dasar sudah diletakan dan pondasi sudah ditegakan, maka setelah itu dilanjut dengan kewajiban-kewajiban individu dan sosial, di dalam jiwa terdapat pondasi akidah terhadap Allah yang Maha Esa, yang kemudian mentauhidkan motif, orientasi dari setiap kewajiban dan amal perbuatan. Ikatan pertama setelah ikatan akidah adalah ikatan keluarga, maka tidak heran Allah mengikatkan redaksi berbakti kepada kedua orang tua dengan ibadah kepada Allah, dan sebagai penegasan dan deklarasi akan bernilainya berbakti kepada kedua orangtua di sisi Allah.” “dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. Syeikh Sya’rawi berkata di dalam tafsirnya: ‘orang miskin’ adalah; ia yang memiliki harta benda dan juga uang, akan tetapi itu tidak mencukupinya, adapun ‘orang fakir’ adalah; ia yang tidak memiliki apa-apa, dan sebagian orang kadang terbalik dalam mengartikanya. Dan pemahaman seperti itu adalah salah. ‘Ibnu sabil’: sabil adalah jalan. ‘Ibnu sabil’ jika ia meminta bantuan, janganlah engkau korek-korek kondisi sebenarnya dari dirinya, karena ia memiliki hak dan kewajiban yang mesti engkau tunaikan, maka jangan letakan ia dalam situasi terhina dan segan.” Sayid qutub berkata: “Al-Quran menjadikan bagi keluarga-keluarga terdekat, orang miskin dan ibnu sabil hak infak yang mengikat di leher yang mesti ditunaikan. Dan itu bukan kebaikan yang diberikan seseorang kepadanya, akan tetapi itu adalah hak yang diwajibkan oleh Allah, yang diikatkan dengan ibadah dan tauhid kepada-Nya. Hak yang mesti dibayarkan oleh mukalif untuk membebaskan dirinya dari kewajiban. Dan sebagai cara untuk menyampaikan dan mengikat kasih sayang antara dirinya dan orang yang ia beri. Walaupun sebenarnya ia menunaikan apa yang menjadi kewajibanya terhadap Allah.” “dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas. Sayid Qutub berkata: “jika seseorang tidak memiliki sesuatu untuk menunaikan kewajibanya kepada keluargakeluarga dekat, orang-orang miskin dan ibnu sabil, serta malu untuk menemui mereka, lalu ia mengharap kepada Allah agar dikarunia rizki dan juga mereka dianugrahi rizki, maka hendaklah ia menjanjikan kepada mereka pada masa dimana ia memilikinya, dan hendaklah ia berkata kepada mereka dengan perkataan yang lembut, jangan membuat dada mereka sesak, serta tidak diam saja dan membiarkan mereka merasa tertekan karena sikap diamnya, karena di dalam perkataan yang baik dan lembut ada ganti, harapan dan basa basi.” Ketiga: perintah-perintah untuk menjaga moral dan finansial masyarakat “dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. Syeikh Sya’rawi berkata di dalam tafsirnya: “tabdzir adalah sikap boros (israf), yang diambil dari kata badzar, Allah lebih memilih kata tabdzir daripada boros (israf), karena tabdzir artinya adalah membuang uang bukan pada tempatnya yang tepat. Berinfak tanpa ada kontrol dan tanpa diukur; yaitu sangat dermawan terhadap sesuatu yang tidak semestinya, dan pelit pada sesuatu yang lebih penting dan tempat yang semestinya.” “dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”. Sayid Qutub berkata: “Keseimbangan adalah kaidah (dasar) utama dalam manhaj Islam, dan guluw (berlebihan) dan melewati batas merusak keseimbangan.” “dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. Syeikh Sya’rawi berkata: “sangat jelas sekali keterikatan ayat ini dengan ayat sebelumnya, karena tema pembicaraan di ayat ini adalah masih terkait rizki, dan Allah memberikan peringatan kepada kita: “hendaklah kalian menjauhi dan jangan masuk ke dalam masalah rizki dengan hitunganhitungan kalian, karena yang menciptakan kalian bukanlah kalian, serta bukan kalian juga yang menciptakan anak-anak dan keturunan kalian.” “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. Syeikh Sya’rawi berkata dalam tafsirnya: “Setelah Allah berbicara tentang hal-hal yang menjaga keturunan dan mempertahankan kekhilafahan di muka bumi, maka setelah itu Allah hendak memelihara keturunan tersebut dari kerusakan serta hendak menyiapkan bagi mereka kehidupan yang terhormat. Allah maha Mengetahui tabiat ciptaanya, dan Tahu apa yang terbersit dan melintas di dalam perasaan dan jiwanya. Maka Allah tidak hanya mengharamkan zina, akan tetapi juga mengharamkan semua hal yang akan mendekatkan kepadanya, bermula dari pandangan, karena itu kita memahami kenapa Allah mengatakan “ janganlah kamu mendekati zina.” Bukan “jangan berzina”. karena perbuatan zina ada prolog-prolognya. Maka hendaklah engkau hati-hati dalam mendekati prolog-prolog itu. Karena barangsiapa mengembala di dekat tempat terlarang, akan mudah baginya terjatuh ke tempat tersebut, lalu Allah berkata “ itu adalah perbuatan yang keji” ‘kata fahisyah berarti: sesuatu yang sangat buruk kemudian Allah melanjutkan ‘dan suatu jalan yang buruk’ ‘Sabil’ adalah jalan yang mengantarkan pada tujuan, dan tujuan hidup kita adalah menjadi khalifah di muka bumi, Allah menciptakan kita untuk memakmurkan bumi, berusaha di bumi demi kebahagiaan kita bersama, dan mengusahakan kebaikan bersama dan bagi sesama. Dan ketika manusia tersesat serta melenceng dari garis yang telah ditetapkan Rabbnya, maka manusia telah menghancurkan kekhilafahan itu. Membuat dunia dalam kesengsaraan. Dan apa yang kita saksikan saat ini di sebuah negara yang rusak dan bobrok, dan kemudian merembet ke negara-negara islam berupa kegelisahan dan ketakutan, membuat kita meyakini bahwa zina benar-benar jalan yang buruk, yang akan menghancurkan keselamatan, keamaan dan kebahagiaan masyarakat”. “dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. Sayid Qutub berkata: “antara membunuh anak-anak dan zina terdapat keterikatan dan keterkaitan, itulah karenanya larangan untuk berzina berada di tengah-tengah larangan membunuh anak-anak dan jiwa manusia. Islam adalah agama kehidupan dan perdamaian, membunuh jiwa dimata islam adalah dosa besar setelah syirik kepada Allah. Allah adalah pemberi nyawa, dan tidak boleh seorangpun merenggut nyawa orang lain tanpa izin dan diluar batasan-batasan yang telah ditetapkanNya.” “dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya”. Syeikh Syarawi berkata: “disini Allah juga berfirman “ janganlah kamu mendekati’’, dan tidak berfirman: jangalah kalian makan harta anak yatim, tujuanya adalah untuk memperingati kita dari mendekatinya. Atau berfikir untuk merampasnya. Karena kondisi yatim adalah salah satu dari bentuk kelemahan yang tidak boleh dimanfaatkan. Dan yatim adalah seorang yang kehilangan ayahnya ketika usianya belum baligh, sehingga ketika ia kehilangan ayahnya, ia kehilangan orang yang mengayominya, ia akan berkeluh kesah dan merasa sakit ketika melihat anak-anak lain memiliki ayah yang menyayanginya, dan ia akan marah pada takdir yang telah membuatnya kehilangan ayahnya. Pertama-tama Allah menghendaki agar perasaan dan rasa sakit itu dicabut dari hatinya, sehingga Allah mewasiatkan kepada masyarakat sekitarnya, agar ketika ia kehilangan ayahnya, ia tetap merasa bahwa semua orang yang beriman adalah ayahnya, kasih sayang mereka bisa menjadi ganti dari kasih sayang ayah kandungnya yang telah tiada. Dan firman Allah (kecuali dengan cara yang lebih baik) adalah pengecualian dari hukum sebelumnya yaitu (dan janganlah kamu mendekati) menunjukan bolehnya kita mendekati harta anak yatim, akan tetapi dengan cara yang lebih baik. Kata (yang lebih baik) adalah wazan af’al yang menunjukan lebih dan berlebih daripada sekedar baik, seolah kita dihadapkan dengan dua sifat terpuji: baik dan lebih baik. Seolah maknanya: jangan dekati harta anak yatim, bukan hanya dengan cara yang baik, akan tetapi dengan cara yang lebih baik. Lalu Allah berfirman (sampai ia dewasa) : ketika telah sempurna dirinya (fisik) atau ketika ia telah tegak fisiknya: dimana anggota tubuh manusia berkembang dan tumbuh seiring dengan waktu, sampai mencapai usia dewasa, dan kemudian mampu memproduksi orang yang seperti dirinya. Lalu Allah berfirman (penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya) : janji adalah sesuatu yang diikat antara satu orang dengan yang lainya secara sukarela, dan berkomitmen dengan hasil serta konsekwensinya.” “dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. Sayid Qutub berkata: “keterkaitan antara memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan adalah sesuatu yang jelas secara makna dan lafadznya. Dan perpindahan dalam redaksi adalah sesuatu yang telihat jelas. Sempurna dalam timbangan dan lurus dalam takaran, menunjukan amanah dalam bermuamalah dan kebersihan hati, yang dengan keduanya maka muamalah di dalam sebuah jama’ah akan lurus, dan terjalin saling percaya antara jiwa, sehingga keberkahan dalam hidup dapat terwujud. (Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya) baik dan utama di dunia, dan lebih baik akibatnya di akhirat. “dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. Syeikh Syarawi berkata: “Allah berpindah ke permasalahan lain yang mengatur gerak kehidupan dan gerak manusia yang dijadikan-Nya sebagai khalifah dimuka bumi, dan diberikan kepadanya kehidupan, potensi-potensi, perangkat-perangkat kehidupan dan hal-hal premiernya. Dan setelah Allah menjamin segala kebutuhan dasarnya, kemudian Allah menunjukinya untuk meningkatkan levelnya dengan cara berfikir, menggunakan akal yang telah diciptakanya, materi-materi yang telah disediakan-Nya. Potensi-potensi yang dipendam padanya. Sehingga dengan itu kehidupan diri dan masyarakatnya berkembang. Dan gerak pengembangan dan pengayaan ini tidak akan sempurna kecuali berdiri di atas asas yang tetap dan jelas. Dan ketika engkau bergerak dalam hidup ini berdasarkan atas asas tersebut maka engkau akan sampai pada hasil yang diharapkan. Oleh karena itu: gerak kehidupan mesti dibangun di atas asas yang tetap, asas ini menjadikan orang yang bergerak merasa yakin bahwa geraknya akan mengantarkanya pada hasil yang diharapkan. Dan gerak kehidupan tidak akan sempurna kecuali berdiri di atas asas yang hakiki di semesta ini. Dan asas itu adalah ilmu. Allah berfirman: (dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya) agar engkau berjalan di atas gerak kehidupan berdasarkan petunjuk dan basirah. (la takfu) : artinya jangan mengikuti dan masuk ke dalam sesuatu yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Yang dimaksud ilmu disini adalah ilmu yang mutlak, karena banyak orang yang meyakini bahwa maksud ilmu disini adalah ilmu agama saja. Akan tetapi yang benar adalah semua ilmu yang akan dan bisa memperkaya kehidupan. Dan sarana untuk mendapatkan ilmu adalah, sebagaimana firmanya: (Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya). “dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”. Sayiq Qutub berkata: “manusia ketika hatinya kosong dari perasaan hadirnya Sang Pencipta, yang menguasai semua ciptaanya, maka ia akan mulai dihinggapi kesombongan atas semua yang berhasil dicapainya; berupa kekayaan dan kekuasaan, atau kekuataan dan ketampanan. Seandainya ia menyadari bahwa kenikmatan yang ia dapatkan itu berasal dari Allah. Dan ia lemah di hadapan kekuatan dan kekuasaan Allah, maka kesombonganya akan musnah, terkikis sedikit demi sedikit, dan akan berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan tidak sombong.” Al-Quran menghentakan orang yang sombong, dengan fakta bahwa ia lemah, kecil dan tidak berdaya. Bahwa (sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung). Fisik yang dimiliki manusia itu kecil, tidak sebanding dengan fisik yang begitu besar dari ciptaan Allah yang lainya. Akan tetapi manusia itu kuat dengan kekuataan yang diberikan Allah, jaya dengan kejayaan yang diberikan-Nya. Terpuji dengan ruh yang ditiupkan Allah kepadanya, agar ia selalu tersambung dengan-Nya, merasa selalu diawasi oleh-Nya dan tidak pernah melupakan-Nya. Keempat: perintah-perintah untuk menyatukan dan merapatkan barisan “ dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. As-Sya’rawi berkata: “Sudah kami jelaskan sebelumnya perbedaan antara Abid dan Ibad dan bahwa keduanya adalah kata jama dari Abd. Bahwa kata Abid adalah ia yang tunduk kepada tuanya dalam urusan-urusan yang dipaksakan. Tapi membangkang dalam urusan-urusan yang sifatnya sukarela, akan tetapi ibad adalah ia yang tunduk kepada tuanya dalam urusan yang dipaksakan ataupun sukarela, dan mendahulukan kehendak Allah atas kehendaknya.) Sayid Qutub berkata: “dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar)”. Itu sifatnya mutlak dan dalam segala segi dan segment. Artinya hendaknya mereka memilih perkataan yang paling baik untuk dikatakan: sehingga dengan itu mereka bisa menjaga dari kerusakan yang diciptakan setan terhadap jalinan kasih antara mereka.” Kelima: perintah-perintah ibadah ritual “dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Syarawi berkata: Setelah Allah berkata tentang ilahiyat untuk diimani, dan nubuwat untuk dibenarkan serta tentang hari kiamat dan kewajiban mengimaninya, dan apa yang terjadi setelah itu berupa catatan amal perbuatan diberikan, kemudian Allah hendak memberikan kepada kita buah dari manhaj ini dan hasil akhirnya. Yaitu manhaj hidup kita akan lurus dan gerak gerik kita akan terkontrol dan teratur. Manhaj ilahi ini berbentuk gambaran hukum-hukum, dan hukum-hukum ini memiliki rukun dasarnya, seperti disabdakan Nabi Muhamad: Islam dibangun di atas 5 perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhamad adalah utusan Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji ke baitullah bagi yang mampu.” Inilah rukun-rukun yang dibangun diatasnya agama Islam. Akan tetapi bagaimana bagian setiap muslim atas rukun-rukun ini: seandainya kita merenunginya maka kita semua sama dan bisa dalam bersyahadat, solat yang tidak boleh ditinggalkan oleh siapapun tanpa sebab apapun, dan itu dilaksanakan 5 kali dalam sehari. Adapun rukun lainya: zakat, saum dan haji. Kadang syarat-syaratnya tidak mencakupi semua orang. Orang fakir tidak diwajibkan zakat dan haji. Orang sakit tidak diwajibkan puasa. Oleh karena itu, kita memiliki rukun islam dan rukun bagi muslim yaitu: syahadat dan solat. Kadang termasuk di dalamnya zakat, puasa dan haji. Dan ketika seorang muslim melakukan semua rukun itu, maka ia telah menunaikan rukun islam dan rukun seorang muslim. Dan firman Allah. (sesudah matahari tergelincir). Allah hendak menjelaskan kepada kita waktu-waktu sholat. Dan yang dimaksud dengan duluk adalah : ketika matahari tergelincir, lalu Allah melanjutkan (sampai gelap malam) artinya: lakukanlah solat sesudah matahari tergelincir hingga malam gelap. Dalam waktu itu adalah solat : dzuhur, Ashar, magrib, Isya, dan yang tersisa adalah solat subuh, maka Allah berfirman (dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan ada pertanyaan, kenapa Allah menggunakan quran fajr dan bukan kata sholat? Dikatakan: itu karena membaca Al-Quran pada saat itu adalah saat dimana semesta sepi dan jiwa bersih, dan bacaan Al-Quran menjadi sangat merdu dan lembut, dan difahami dengan pemahaman baik, karena belum disibukan oleh urusan dunia. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan ketika disaksikan oleh malaikat, itu artinya ada nilai tambah di dalam ibadah tersebut. “dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.” Sya’rawi berkata: Al-hujud artinya adalah tidur, dan tahajad artinya: menghilangkan tidur dan rasa kantuk dari diri. Diwaktu ketika manusia tertidur pulas, dan kepala mereka berat untuk beribadah. Dan engkau berdiri dihadapan Rabb-mu, bermunajat kepadanya. Maka dengan itu rahmat dan keutamaan akan menghujanimu. Barangsiapa yang berdiri diwaktu itu maka ia akan mendapatkan bagian dari rahmat itu, dan dianugrahkan padanya keutamaan. Dan barangsiapa berat melakukanya, maka ia tidak mendapatkan apa-apa. Oleh karena itu: di dalam qiyamulail terdapat kekuatan iman dan energi ruhiyah yang begitu besar. Dan oleh karena tugas Rasul berada di atas tugas manusia biasa, maka bagianya dalam qiyamulail di atas mereka. Beban Nabi lebih banyak. Dan beban yang berat membutuhkan ketersambungan dengan Allah yang Esa, Al-Qayyum. Sehingga dengan bercumbu dengan Rabb-nya, ia mendapatkan kekuatan dan bantuan untuk menyelesaikan segala kebutuhanya. Dan anehnya, banyak umat islam yang meninggalkan serta lalai akan sunah ini. Firman Allah (sebagai suatu ibadah tambahan bagimu) : tambahan dari apa yang telah diwajibkan (kepadamu) khusus untuk dirimu, dan bukan selain dirimu. Dan inilah kedudukan ihsan sebagaimana dalam firman Allah: Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Muhsin adalah orang yang menempati kedudukan ihsan, yaitu ia yang melakukan sesuatu lebih dari apa yang diwajibkan kepadanya. Dan salah satu bentuk ihsan adalah: “ di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Kedudukan ini bukanlah sesuatu yang diwajibkan kepadamu, engkau boleh solat Isya, hingga kemudian datang waktu solat subuh, akan tetapi jika engkau ingin mencontoh Rasul, maka masuklah ke dalam kedudukan(maqam) Ihsan semampumu.) “dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” Pengarang Dzilal berkata: “itu adalah doa yang diajarkan Allah kepada Nabi-Nya. Untuk kemudian umatnya belajar darinya bagaimana berdoa kepada Allah dan kepada siapa meminta. Yaitu doa agar dimasukan secara masuk yang benar, dan dikeluarkan secara keluar yang benar, yang merupakan kinayah bagi perjalanan yang benar secara keseluruhan. Di permulaanya dan diakhirnya. Di permulaan dan di akhirnya. Di awalnya dan di akhirnya. Kebenaran disini memiliki kedudukan dan nilainya, terutama terkait upaya orang-orang musyrik dalam memfitnahnya dari apa yang diturunkan Allah kepadanya, agar kemudian berdusta kepada Allah dengan mengada-ada selain itu. Dan Kebenaran di sini juga memiliki nuansanya; nuansa keteguhan, ketenangan, kebersihan dan keikhlasan. dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Yaitu kekuatan yang patut disegani dan ditakuti, karena berada di atas kekuasaan yang ada di bumi, dan di atas kekuatan serta pengaruh orang-orang yang musyrik. (dari sisi Engkau) : menunjukan kedekatan, ketersambungan dengan Allah, dan menyerap kekuatan secara langsung hanya pada pertolongan-Nya. Dan bersandar hanya pada keharibaan-Nya. Seorang da’i tidak mungkin menyerap kekuasaan kecuali dari Allah semata. Dan tidak mungkin takut dan segan kecuali oleh kekuatan dan keuasaan Allah semata. Dan tidak mungkin meminta perlindungan kepada penguasa, atau orang yang memiliki pengaruh, agar ditolong dan dilindungi, sebelum menyerahkan semuanya hanya kepada Allah sebelum itu. Dakwah kadang menaklukan hati-hati para penguasa dan orang-orang berpengaruh, lalu mereka menjadi prajurit dan pembantu dakwah, sehingga dengan itu mereka menjadi orang-orang yang beruntung. Tapi dakwah tidak akan beruntung jika menjadi prajurit dan pembantu penguasa lalim. Karena dakwah itu berasal dari Allah, dan dakwah itu lebih tinggi dibanding para penguasa dan orang-orang yang berpengaruh yang lalim tersebut.” Enam: buah dan hasil “dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Sya’rawi berkata: “Demikianlah Allah mendeklarasikan syiar dengan deklarasi yang tegas: (Yang benar telah datang) dan ketika Allah berfirman kepada Rasul-Nya (dan katakanlah) maka tiada keraguan lagi kebenaran pasti akan datang. Karenanya Allah memerintahkan kepada Rasul dengan perintah yang langsung, bukan tersirat. Dan setelah itu Rasul mengatakan hal itu di hari ketika kota Mekkah ditaklukan. Dan ketika Rasul memasuki Mekkah, dan disekitar ka’bah terdapat 360 berhala, maka berhala-berhala itu kemudian dihancurkan, sambil menyeru dengan lantang: “ kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap, dan kebatilan tidak akan muncul dan tidak akan kembali lagi.” “ Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". Sya’rawi berkata: “dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". Artinya: antara keras dan pelan, dan ambilah jalan tengah (proporsional) sebagaimana dibawa oleh Syariat. Proporsional dan wasatiyah ini diperintahkan oleh Allah kepada kita, bahkan dalam kondisi kita sedang berdoa. Sebagaimana dalam firman Allah: “dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai. Kata “jalan tengah” di dalam Al-Isra, dan jalan yang wasatiyah itu hampir kita temukan disemua hukum-hukum agama. Karena Al-Quran diturukan kepada umat yang wasath, dengan perintah-perintah yang wasatiyah dalam semua urusan kehidupan. Dalam urusan akidah misalnya: Islam berdiri pada titik wasatiyah antara yang mengingkari eksistensi Allah dan yang mengatakan Allah itu banyak, Islam menafikan keduanya, dan mengatakan bahwa Allah itu ada dan Esa, dan tidak memiliki sekutu. Dalam masalah infak Islam memilih wasatiyah, dalam firmanya: “dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Yang dengan itu Islam menjamin bagi pemeluknya sistem ekonomi yang berhasil yang akan memperkaya kehidupan jama’ah, menaikan taraf dan level individu, dimana sistem ekonomi itu teringkas dalam firman Allah: “dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Orang yang pelit dan kikir, yang menahan tanganya dari infak, mereka menjadi penyebab tersendatnya barang dan stagnanya gerak kehidupan, dan itu akan membahayakan banyak orang dan masyarakat. Dan sikap boros juga berbahaya bagi individu, dimana ia menginfakan semua miliknya. Tidak menyisakan sedikitpun baginya untuk menaikan taraf dan level kehidupanya, dan ketika ia tidak mengikuti manhaj yang lurus ini, maka ia akan tercela karena kikir dan menyesal karena boros, dimana hal itu akan menjauhkan dirimu dari kesempatan menaikan taraf dan level kehidupan layaknya orang lain. dan Katakanlah: "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. Dan kita tutup dengan perkataan Syeikh Syarawi: Dengan ayat ini surat Al-Isra ditutup, dan Allah menjadikan kita menutupnya dengan nikmat yang dianugrahkanya kepada kita berupa tiga kenikmatan. Dan ketiga kenikmatan itu tidaklah menggambarkan semua nikmat Allah kepada kita, karena Allah memberikan kepada kita nikmat yang tidak terhitung, hanya saja ketiga kenikmatan itu adalah puncaknya nikmat yang mesti kita puji dan syukuri. Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, karena Ia tidak melahirkan dan dilahirkan, Ia adalah Maha Esa, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai sekutu, karena Ia Maha Esa. Segala puji bagi Allah yang bukan pula hina yang memerlukan penolong, karena Ia Al-Qahar, Al-Aziz, Al-Muizz, oleh karena itu kita mesti mengangungkan Allah dengan pengagungan yang sebesar-besarnya, atas setiap nikmat yang kita terima dari-Nya. KABAR GEMBIRA DARI SURAT AR-RUM DAN SURAT AL-HASYR Bab ini akan mendiskusikan kabar gembira tentang kemenangan dan kejayaan yang akan terjadi atas izin Allah kepada Umat Islam, yang diambil dari surat Ar-Rum dan Al-Hasyr. Dan penulis akan menggunakan metode yang berbeda dari metode yang telah digunakan sebelumnya. Pertama-tama penulis akan melemparkan permasalahan kabar gembira dari surat Al-Hasyr. Yang secara umum adalah hasil renungan dan pemahaman yang didapatkan penulis dari Surat tersebut. kemudian mengaitkan pemahaman tersebut dengan berbagai peristiwa dan kejadian nyata yang meliputi kita. Tanpa merinci dengan penafsiran-penafsiran para mufasir secara mendalam, lalu setelah itu beralih pada surat Ar-Rum dengan bersandar pada tafsir Ibnu Barajan yang wafat pada tahun 536 H- yang telah disinggung di bab pertama- tentang “Konstitusi kita membahas perseteruan umat Islam melawan Romawi dan Bani Israel”-. Bahwasanya Ibnu Barajan melalui tafsirnya terhadap permulaan surat Ar-Rum mampu memprediksikan bahwa waktu pembebasan Al-Quds dari cengkraman salibis, yang berhasil dilakukan oleh Solahudin Al-Ayyubi, akan terjadi pada tahun 583 H pada bulan Rajab, dan prediksi itu ternyata benar, padahal ia menulis tafsirnya pada tahun 522 H. Demikian juga penulis akan mendasarkan pada tafsir tersebut untuk memprediksikan kapan akhir dari hegemoni barat atas kawasan kita, bidznillah. Yang akan penulis bahas dalam pembahasan ini tentang kabar gembira tentang kemenangan dari surat Ar-Rum adalah ringkasan bagi proyek pengadaan buku saku di masa mendatang, Insya Allah. penulis memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk merampungkanya, yang ditujukan untuk umat islam yang tinggal di barat, dengan harapan apa yang penulis pahami dari surat Ar-Rum mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka yang tinggal di negara-negara tersebut. Berita gembira tentang kemenangan dari Surat Al-Hasyr Sebab diturunkanya surat Al-Hasyr: Aisyah berkata: perang Bani Nadhir, yang merupakan salah satu kelompok Yahudi terjadi pada enam bulan setelah perang Badar. Rumah dan kebun-kebun korma mereka terletak di pinggiran Madinah, lalu Rasulullah mengepung mereka hingga menyerah dan menerima keputusan dari Nabi Muhamad; yaitu hengkang dari kampung halaman, dan setelah itu mereka hanya boleh membawa uang dan barang-barang yang mampu diangkut oleh onta saja, kecuali senjata tidak boleh dibawa, maka kemudian Allah menurunkan ayat terkait mereka: “Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orangorang yang mempunyai wawasan. Maka Nabi memerangi mereka hingga mereka meminta damai dengan hengkang dari tempat mereka, lalu mereka pergi menuju Syam, dan mereka termasuk suku yang tidak pernah diusir sebelumnya, tapi Allah telah menakdirkan hal tersebut. Karena jika tidak, Allah akan mengadzab mereka di dunia dengan dibunuh dan ditawan, adapun firman Allah “saat pengusiran yang pertama” itu adalah pengumpulan pertama mereka di dunia, di Syam.” diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak, lalu ia berkata; sesuai dengan syarat dua Syeikh, dan disetujui oleh Dzahabi dan Al-Baihaki di dalam dalail Nubuwah.” Kabar gembira kemenangan ˃Al-hasyr adalah satu-satunya surat di dalam Al-Quran yang antara awal dan akhirnya mirip “telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .“Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Yang berbeda hanya bentuk kata kerjanya saja, di permulaan Surat dengan menggunakan kata kerja lampau adapun di akhirnya dengan menggunakan kata kerja sekarang dan masa mendatang; yang memiliki fungsi keberlanjutan dan keberlangsungan. Sebagai bentuk isyarat dari Allah- Ia Maha Mengetahui- bahwa apa yang diriwayatkan Surat ini tentang perang Bani Nadhir, yang merupakan bagian dari perseteruan antara Umat Islam dengan Yahudi, bukanlah akhir dari perseteruan tersebut, akan tetapi akan terjadi yang mirip dengannya di masa depan Umat Nabi Muhamad dalam melawan cucu-cucu mereka yang dahulu telah diusir ke Syam, sebagai bentuk prolog bagi kerusakan kedua yang akan mereka lakukan. ˃adanya kemiripan kondisi psikologis (kejiwaan) umat Islam saat ini dengan kondisi psikologis (kejiwaan) umat islam kala itu “kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar” Dan terdapat kemiripan dari segi kondisi kejiwaan antara Yahudi kala itu dengan Yahudi saat ini: “dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah” ˃ ketakutan adalah prajurit utama dalam perang Bani Nadhir “dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka” Sebagaimana juga merupakan prajurit utama dalam perseteruan saat ini, orang yang mengikuti pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin perlawanan tentang bom syahid atau tentang penembakan meriam-meriam, maka ia akan sering mendengar kata: “sesungguhnya jenis perlawanan seperti ini menimbulkan keberimbangan ketakutan”. Ya benar, sistem ketakutan di era sekarang ini memainkan peran penting dalam setiap peperangan melawan zionis, dan mesti lebih difokuskan ke hal itu di setiap fase-fase perseteruan mendatang, dan memaksimalkan seoptimal mungkin semua sarana yang ada; media dan senjata dalam menakut-nakuti musuh. Akhir ayat kedua dari surat Al-Hasyr mendorong umat Islam untuk mengambil pelajaran berupa: 1. bahwa Allah-lah yang mengeluarkan Yahudi Bani Nadhir dari kampung-kampung mereka 2. kondisi kejiwaan umat Islam dan Yahudi Bani Nadhir sebelum terjadinya peperangan 3. mengoptimalkan manfaat dari tentara ketakutan dalam peperangan serupa melawan zionis Dan penyebutan peristiwa tersebut tujuanya adalah untuk diambil ibrahnya, walahu A’lam. dan juga sebagai Isyarat bahwa peristiwa seperti itu akan terulang lagi. “Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai wawasan.” Hasil akhir dari perang Bani Nadhir adalah hengkangnya Yahudi Bani Nadhir, dan walahu A’lam, bisa jadi hasil akhir dari peperangan saat ini juga, adalah sebagai bentuk persiapan untuk peperangan terkahir melawan Dajjal, di hari ketika pohon dan batu berbicara: “ wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada Yahudi, maka bunuhlah ia.” Yang dengan itu artinya adalah kemusnahan total bagi Yahudi: dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. dan bagi mereka di akhirat azab neraka. Adanya kemiripan sebab-sebab bagi hasil perang yang terdapat di dalam Surat Al-Hasyr dan Al-Isra “yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku. ˃ bolehnya pengecualian di dalam peperangan seperti itu apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, Maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik. Seringkali kita mendengar protes-protes yang dilontarkan oleh masyarakat Internasional terkait tidak bolehnya menjadikan warga sipil ‘israel’ sebagai target, dan perlu diketahui bahwa di dalam tubuh penjajah sama sekali tidak ada warga sipil; siapapun yang menempati tanahmu dan menjajahnya, ia adalah juga musuhmu yang bersekongkol dalam merebut tanah dan mengusirmu dari rumahmu. Adapun warga sipil palestina yang jadi target Israel, hanya sedikit yang kemudian kita temukan memprotesnya, itupun dengan malu-malu. Karena warga sipil Palestina tidak pantas untuk ditangisi. Surat Al-Hasyr menjelaskan tentang tiga kondisi kelompok umat islam ketika harta rampasan perang dibagikan: dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, Maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anakanak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar. dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung. dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." ketiga kelompok itu adalah: kaum Muhajirin, Anshar dan orang-orang yang datang setelah mereka. Adapun kaum Muhajirin dan Anshar adalah mereka yang ikut serta dalam peperangan menghentikan kerusakan pertama yang dilakukan oleh Bani Israel. sementara orang-orang yang datang setelah mereka adalah para pemikul proyek Islami di Palestina yang sedang terlibat dalam peperangan menghentikan kerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani Israel, buktinya adalah pada doa yang dipanjatkan: dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." Tapi kemudian ada sebuah pertanyaan; apakah penyebab adanya kedengkian di hati umat islam tersebut kepada saudaranya? Orang-orang yang datang setelah kaum Muhajirin dan Anshar tentunya adalah sekelompok orang yang merupakan kepanjangan natural dari para sahabat nabi, dimana Nabi mensifati mereka dengan sabdanya: “sekelompok dari umatku akan senantiasa...” yang artinya adalah mereka yang senantiasa mewarisi warisanku dan warisan sahabat-sahabatku dalam memerangi orang-orang yang merusak dari kalangan bani Israel. Adapun sifat-sifat utama mereka dijelaskan dengan kelanjutan sabda nabi, yaitu “senantiasa menegakan perintah Allah, orang yang menentang mereka tidak akan memberikan madarat sama sekali terhadap mereka, sampai kemudian datang urusan Allah (kiamat) dan mereka tetap menegakan hal tersebut di tengah-tengah manusia, kemudian para sahabat berkata: wahai Amirul Mukminin, saya mendengar Muadz berkata; mereka adalah penduduk Syam) HR. Bukhari. maka kelompok tersebut tinggal Syam, dan diriwayat lain di Bait Al-Maqdis dan sekitar Bait Al-Maqdis; sekelompok dari Umat Nabi Muhamad yang senantiasa menegakan dan membela agama Allah, walau sebagian umat lainya tidak ambil peduli dan berbeda dengan mereka, dan mereka selalu seperti itu; selalu menanggung bagian terbesar dan terberat dalam peperangan menghentikan kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israel, hingga kemudian datang pertolongan dari Allah dan mereka dimenangkan atas musuh-musuh mereka. Karenanya penulis katakan kepada kelompok tersebut; jangalah kalian bersedih dikarenakan ketidakpedulian dan penolakan dari umat-umat yang lain, karena Allah telah jadikan; ketidakpedulian dan penolakan tersebut sebagai kabar gembira akan kemenangan kalian atas musuh-musuh kalian. Kemesraan kaum munafik dengan Yahudi Bani Nadhir Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudarasaudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti Kami akan membantu kamu." dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. Dan terdapat kemiripan hubungan antara Yahudi dan orang-orang munafik saat ini, dan itu telah penulis sebutkan di bab tiga dari buku ini. Akan tetapi penulis ingatkan lagi di sini: di dalam sebuah acara televisi, salah satu stasiun televisi milik otoritas Palestina menayangkan pada hari jumat 12/08/2011, sebuah pertemuan dengan salah seorang anggota komite pusat gerakan fatah, yaitu Jamal Muhaisin al-qiyadi, dimana ia berkata: sesunggunya intelejen Israel bertemu dengan Dahlan dan kelompoknya di prevent security untuk membahas kordinasi tentang agresi dan pasca agresi terhadap Gaza. Surat Al-Hasyar kembali menyebutkan tentang ketakutan, dan bahwa Umat Islam di hati para materilialistik Yahudi lebih besar dibanding ketakutan mereka kepada Allah. Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti. Itu tampak dengan jelas di setiap peperangan antara Muqawamah dan penjajah Israel, dimana keberadaan gerakan muqawamah begitu membuat mereka takut, hingga mereka meninggalkan rumah-rumah dan kota-kota mereka, dan lari ke tempat yang menurut mereka aman, maka penulis tegaskan kembali kepada gerakan Muqawamah dan Hamas bahwa kalian mesti mengoptimalkan sistem ketakutan itu, karena kalian lebih ditakuti zionis dibandingkan Allah. ˃ surat Al-Hasyr menyebutkan cara bagaimana Yahudi Bani Nadhir membuat benteng; yaitu dengan kampung yang dibentengi tembok “mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok”. Sebagaimana juga Surat Al-Hasyr menyebutkan cara lain yang digunakan Yahudi saat ini untuk membentengi diri mereka yaitu dengan membangun tembok, dimana setelah mereka membangun tembok rasial yang memutus sendi-sendi tepi Barat, mereka sekarang berniat membangun tembok di perbatasan antara Palestina dengan Mesir dan Yordania. Al-Jazeera.net merilis sebuah berita berjudul; partai buruh mengancam akan meninggalkan pemerintahan Netanyahu pada tanggal 4/1/2011, isinya sebagai berikut: Netanyahu berkata: Israel akan terus membangun tembok pembatas dengan Mesir, bahkan mungkin saja akan membangun tembok lainya di perbatasan yang membatasinya dengan Yordania, guna mencegah hal yang disebut dengan Offside. Dan Surat Al-Hasyr menjelaskan tentang kondisi hubungan dan kehidupan sosial yang terjadi di dalam masyarakat Bani Nadhir, yaitu dengan firman-Nya: “permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” Gambaran tersebut sama persis dengan hubungan dan kehidupan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat zionis saat ini, dan hal itu adalah sesuatu yang jelas bagi yang mengikuti perkembangan zionis maupun yang tidak, di bawah ini akan penulis sebutkan judul-judul berita yang dimuat di media zionis yang menggambarkan hal tersebut. ®ditemukanya lima kejadian dimana prajurit dihajar dan disiksa oleh sesama rekanya. Radio Israel 18/10/2009 ®pembangkangan para perwira “ kafer” Israel sebagai bentuk protes atas pengosongan pemukiman. Radio Israel 23/10/2009 ®salah seorang prajurit Israel melemparkan temanya ke jurang hingga mati karena perselisihan tentang manajemen komunikasi. Haaret 13/2/2009 Peristiwa-peristiwa di atas dan masih banyak lainya terjadi di tengah-tengah pasukan Israel. Adapun elemen masyarakat lainya pada dasarnya adalah elemen yang kacau. Di sana terdapat orang-orang Timur, Barat, Sekuler, Agamawan, Felasya, dan masih banyak pembagian dan sikap rasis lainya di dalam entitas zionis yang akan lenyap itu insya Allah. Surat Al-Hasyr adalah Surat yang menggambarkan peristiwa-peristiwa perang Bani Nadhir, dan juga menjelaskan kopian asli dari perang itu, yaitu perseteruan yang terjadi saat ini di Palestina, dan harapan penulis kepada Allah sangat besar, agar hasil akhir dari perseteruan tersebut sama persis dengan hasil akhir dari peperangan Bani Nadhir. Berita gembira berupa kemenangan dari Surat Ar-Rum Telah penulis sebutkan di bab pertama dari buku ini tentang pembahasan (konstitusi kita membahas perseteruan umat Islam melawan Romawi dan Bani Israel) bahwa Surat ArRum membahas perseteruan antara bangsa Romawi dan Umat Islam, dan itu sudah disebutkan oleh seorang ulama (Ibnu Barajan) yang wafat pada tahun 536 H, ketika ia menafsirkan permulaan Surat Ar-Rum, bahwa itu merupakan kabar gembira dari Allah tentang penaklukan Bait Al-maqdis pada tahun 15 H di masa Umar bin Khattab, dan berdasarkan pada permulaan surat Ar-Rum juga, Ibnu Barajan mampu- di dalam tafsirnya Tanbih Al-Afham ila tadaburi Al-Kitab Al-Hakim- memprediksikan waktu penaklukan Bait AlMaqdis, yaitu tanggal 583 H pada bulan Rajab, yang telah dijajah oleh Romawi pada tahun 489. Namun bagaimanakah Ibnu Barajan menafsirkan permulaan surat Ar-Rum itu? Bersandar kepada apa dalam menentukan waktu penaklukan Bait Al-Maqdis tersebut? Ibnu Barajan dalam prediksinya bersandar pada: ® dua Qira’at terhadap Surat Ar-Rum ® dua riwayat yang menjelaskan waktu diturunkanya ® rahasia kalimat ‘bid’i ® penentuan tempatnya, yaitu di Adna Al-Ardi : (negri Syam, khususnya di Al-Quds dan sekitarnya). Adapun dua qiraat itu: Pertama: qira’ah mayoritas para Qura’ : Qiraah kedua: غَلبت Adapun dua riwayat yang menjelaskan tentang waktu diturunkanya: waktu diturunkanya surat Ar-Rum adalah ketika Persia mengalahkan Romawi pada tahun 8 kenabian, atau 5 tahun 3 bulan sebelum Nabi Hijrah, adapun kemenangan Romawi atas Persia, adalah tanggal yang sama dengan terjadinya perang Badar, atau 1 tahun 9 bulan setelah Hijrah. Artinya: ada rentang waktu 7 tahun antara kekalahan Romawi dengan kemenanganya. Ibnu Barajan berkata: “maka demikianlah firman Allah: telah dikalahkan bangsa Rumawi merupakan prediksi dan kabar gembira dari Allah tentang penentuan sejak awal akan kemenangan “Al-Kayin”, yaitu pada zaman Umar bin Khattab, yang mengalahkan Romawi di negri Syam dan mengeluarkan Bait Al-Maqdis dari tangan mereka.” Yang dimaksud Ibnu Barajan adalah: bahwa firman Allah “ Dengan qiraat mayoritas dan dengan bersandar pada riwayat pertama tentang waktu diturunkanya surat Ar-Rum, yaitu pada tahun 8 kenabian, adalah merupakan kabar gembira bagi umat Islam, bahwa mereka akan mengalahkan Romawi di Negri Syam dan membebaskan Bait Al-Maqdis, dan itu terjadi dibawah pimpinan Umar bin Khattab. Ibnu Barajan berkata: “ di dalam kata bid’I sinin (beberapa tahun) dan kata bid’I menunjukan bilangan dari 3-9 tahun, dan surat ini diturunkan di Mekkah, maka dalam beberapa minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun, penaklukan akan terjadi, setelah itu bisa melebar dan berlanjut hingga akhir dari yang telah diprediksikan.” Maksud Ibnu Barajan: bahwa pengertian dari kata Bid’I adalah bilangan dari 3 hingga 9, dan penaklukan Umar terjadi pada tahun 15 H, yaitu setelah 21 tahun dari pertama kali surat ArRum itu diturunkan, itulah maksud dari perkataanya: “di dalam beberapa minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun” dan bahwasanya penaklukan itu berlanjut dan Al-Quds berada di bawah kekuasaan umat Islam hingga masa yang dikehendaki oleh Allah untuk terjadi. Namun bagaimanakah Ibnu Barajan menghitung bahwa penaklukan akan terjadi di dalam rentang masa dari akhir 20 hingga 28 tahun dari waktu diturunkanya surat Ar-Rum? Kami sebutkan kembali perkataan Ibnu Barajan: “dan surat ini diturunkan di Mekkah, maka dalam beberapa minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun, penaklukan akan terjadi”. Kenapa ia menggunakan dan menambahkan kata minggu-minggu? Al-Bayuni berkata: “kata bid’I memiliki rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh orangorang yang paham betul akan bahasa Arab.” Untuk menjelaskan bagaimana Ibnu Barajan bisa berkesimpulan bahwa penaklukan akan terjadi di dalam rentang waktu antara akhir 20 hingga 28 tahun dari sejak turunya surat ArRum, setelah ia meletakan kata ‘minggu-minggu’ di antara kata Bid’I dan tahun-tahun, dengan mendasarkan pada rahasia-rahasia kata tersebut. Dan Ibnu Barajan merupakan orang-orang yang faham akan rahasia-rahasia itu. Untuk itu kami sertakan bagan di bawah ini. Bid’i 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 minggu 7 7 7 7 7 7 perhitungan (3 ×7( sampai (4×7) (4×7) sampai (5 ×7) (5×7) sampai (6×7) (6×7) sampai (7×7) (7×7) sampai (8×7) (8×7) sampai (9×7) Bid’i -minggu minggu- tahun tahun Dari 21 sampai 28 tahun setelah turunya surat Dari 28 sampai 35 tahun setelah turunya surat Dari 35 sampai 42 tahun setelah turunya surat Dari 42 sampai 49 tahun setelah turunya surat Dari 49 sampai 56 tahun setelah turunya surat Dari 56 sampai 63 tahun setelah turunya surat Pada kolom pertama penulis letakan kalimat bid’I berdasarkan pengertianya bahwa ia adalah bilangan dari 3 sampai 9, lalu penulis jabarkan dalam bentuk rentang waktu; pertama dari 3-4, kedua dari 4-5 dan seterusnya. Di kolom kedua, penulis tuliskan 7 sesuai dengan jumlah hari dalam satu minggu. Di kolom ketiga adalah perhitungan berdasarkan peletakan Ibnu Barajan akan kata mingguminggu di tengah-tengah kata bid’I dan tahun-tahun, dimana yang ia maksudkan adalah mengkalikan jumlah dari 3 hingga 9, dan arti dari kata Bid’I di dalam jumlah hari dalam seminggu dengan cara yang terlihat di dalam kolom ketiga. Di kolom keempat adalah hasil dari proses perkalian. Dengan kembali ke perkataan Ibnu Barajan: “dan surat ini diturunkan di Mekkah, dan itu di dalam bid’i minggu-minggu tahun-tahun di permulaan 20 hingga 28 tahun.” Dan itu adalah hasil dari baris yang pertama, dimana hasilnya terdapat di bagan, yaitu dari 21 tahun hingga 28 tahun sejak surat Ar-Rum diturunkan, dan penaklukan Umar bin Khattab terjadi pada tahun 15 H di bulan Ramadhan, dan waktu diturunkanya surat Ar-Rum berdasarkan riwayat pertama, adalah sebelum Hijrah sekitar 5 tahun dan 3 bulan, jika ditambahkan dengan 15 tahun 9 bulan setelah hijrah, maka hasilnya adalah 21 tahun. Adapun riwayat yang kedua tentang waktu diturunkanya Suran Ar-Rum: Di dalam hadis Sahih dari Abi Sufyan, bahwa kemenangan Romawi atas Persia adalah sewaktu perjanjian Hudaibiyah, yaitu pada tahun 7 H, yang dengan itu waktu diturunkanya Surat Ar-Rum adalah sebelum Hijrah sekitar dua bulan atau tidak jauh dari itu. Ibnu Barajan berkata: “lalu diputarkan kemenangan kedua kepada mereka pada tahun 489 H, dimana mereka menguasai semua negri Syam dan Bait Al-Maqdis, yaitu pada akhir tahun ke enam yang merupakan bagian dari 1000 bulan dan dari bulan-bulanya bangsa Arab, sebagai pembenaran atas firman-Nya “di dalam beberapa tahun”, yang di hari keenamnya adalah permulaan dari 500 tahun hingga 583 dan sepertiga tahun, bertepatan pada 7 tahunya dan kita sekarang hidup di tahun 522.” Maksud Ibnu Barajan: bahwa Romawi mengalahkan Umat Islam di negri Syam dan menjajah Bait Al-Maqdis pada tahun 489 H, dan Ibnu Barajan menyebutnya dengan: pada akhir tahun ke enam, apa yang dimaksud Ibnu Barajan dengan tahun keenam dan apa keterkaitanya dengan tahun 489? ® Ibnu Barajan menyandarkan -sebagaimana dikatakan olehnya- kepada pengertian tahun menurut bangsa Arab, yaitu 1000 bulan, dan bukan 12 bulan, sehingga dengan itu tahunya bangsa arab adalah: 1000 : 12 = 83,3 tahun (delapan puluh tiga tahun koma tiga (angka 3 di belakang koma berjumlah 10)) Hijriah. Maka 6 ×83,3 = 499,8 H, dengan pengertian tahun menurut bangsa arab di atas maka hasilnya adalah pada tahun 489. ® tahun keenam termasuk ke dalam arti kata Bid’I; yang berarti jumlah dari 3-9 ® Ibnu Barajan juga bersandar kepada riwayat kedua yang menjelaskan waktu turunya Surat Ar-Rum, yaitu ketika dua bulan sebelum Hijrah, lalu ia menisbatkan perhitunganya kepada tahun keenam dan tahun ke tujuh, yang ia prediksikan sebagai waktu dibebaskanya Bait AlMaqdis, menurut pengertian bangsa arab tentang tahun hingga waktu hijrah. Lalu menyandarkan kepada hal di atas prediksinya bahwa waktu penaklukan Bait Al-Maqdis akan terjadi pada tahun 583,3 H, yaitu melalui perkalian 7 ×83,3 = 583,3. Selanjutnya Ibnu Barajan melanjutkan, bahwa kita sekarang hidup di tahun 522 H, dan benar apa yang diprediksikan olehnya, dimana Solahudin menaklukan Bait Al-Maqdis pada bulan rajab tahun 583 H. Adapun kenapa Ibnu Barajan mengalikanya dengan angka 7? Karena ia melihat, berdasarkan dua riwayat yang ia sebutkan, bahwa perbedaan waktu antara kekalahan romawi dengan kemenanganya adalah 7 tahun, dan 7 tahun termasuk ke dalam pengertian dari kata Bid’i. Rotasi perputaran prediksi : Ibnu Barajan berkata di permulaan tafsirnya, setelah ia menuliskan tentang dua qiraat: “ Hikmah Allah tentang perputaran perkiraan, yaitu hendaknya perintah-perintah tentang hukum(memastikan) dikembalikan kepada awal-awalnya dari putaran-putaran yang diperkirakan; yang kadang melebar sesuai dengan ukuran dari kehendak Allah terhadap dan atasnya.” Alam semesta ini beserta hukum-hukum dan sunatullah-sunatullah yang ada di dalamnya diciptakan oleh Allah, bersandar dan dalam bentuk yang utama walau tidak sempurna kepada perputaran (rotasi), semua yang ada di sekitar kita yang ada di alam semesta yang luas ini; galaksi-galaksi, rasi-rasi, bintang-bintang, planet-planet dan lainya dalam pergerakanya adalah dengan berputar, maka demikian juga pergantian siang dan malam serta perhitungan waktu. Satu tahun digambarkan dengan 12 bulan, ketika diakhir akan berlalu maka dimulailah tahun berikutnya dengan cara berputar secara terus menerus dalam bentuk rotasi hingga hari kiamat. Hal seperti itu juga berlaku kepada satuan waktu; seperti bulan, minggu, jam dan seterusnya. Di dalam sahihain dan lainya bahwa Nabi bersabda ketika haji wada’: “sesungguhnya waktu telah berputar, persis seperti ketika Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun terdiri dari 12 bulan; di dalam bulan-bulan itu ada 4 bulan yang diharamkan, 3 secara berturut- turut, yaitu dzul qa’dah, dzul hijjah, dan Muharam, lalu rajab yang terletak di antara Jumadi dan Sya’ban.” Hal itu berlaku juga kepada atom dan sel yang membentuk berbagai makhluk, dimana electron berputar mengelilingi proton, dan demikian juga jika digeneralisir semua yang ada di alam semesta yang luas ini. Karena pencipta adalah Maha Esa, satu yang tidak tergantung kepada yang lain, maka sunatullahnya pasti satu dan tidak akan berubah. Sebagaimana perputaran itu berlaku kepada yang telah disebutkan di atas, juga berlaku kepada cara beribadah; seperti tawaf mengitari ka’bah, dan mencakupi juga sholat; dimana Umat Islam menghadap ke arah kiblat dengan shaf yang melingkar menghadap ka’bah dari yang ada sekitar Ka’bah hingga sampai memenuhi seluruh daratan di bumi. Demikian juga perputaran umat dalam menjadi khalifah di muka bumi: “dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'[231]. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Tapi waktu kekhilafahan satu umat kadang ada yang panjang masanya dan ada pula yang pendek. Sebagaimana juga perputaran kekuasaan atas dunia antara yang hak dan yang batil, adalah juga merupakan sunatullah; dan lamanya masa serta panjangnya giliran perputaran kebenaran dan sempitnya serta pendeknya giliran perputaran kebatilan merupakan keadilan Allah, maka berbahagialah Umat Islam dengan giliran yang akan panjang dan lama, walahu A’lam. Karenanya kita temukan bahwa Surat Ar-Rum yang berbicara tentang pergiliran dan perputaran kemenangan antara Romawi dan umat Islam atas negri Syam, khususnya Bait AlMaqdis, sifatnya dan bentuknya adalah pergiliran, perputaran dan rotasi, sebagaimana perputaran yang ada di alam semesta, penulis menghitung ada sekitar 17 rotasi yang ada di dalam Surat Ar-Rum, diantaranya adalah: Ayat 9-10 tentang pergiliran, perputaran dan rotasi umat-umat: dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak Berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang Berlaku zalim kepada diri sendiri. Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. ® perputaran dan rotasi penciptaan: Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali; kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan. ® ayat 17 tentang perputaran dan rotasi pagi dan sore hari: Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh. ® Ayat 19 tentang dikeluarkanya yang hidup dari yang mati dan dikeluarkanya yang mati dari yang hidup; perputaran dan rotasi hidup dan matinya dunia: Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. dan seperti Itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). Ayat 24 tentang perputaran dan rotasi kehidupan air dan kehidupan bumi: dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. Dalam sebuah Hadis Nabi:” Romawi memiliki beberapa tanduk, setiap kali satu tanduk hancur, maka akan digantikan oleh tanduk lainya.” Sebagai bentuk pembenaran atas perputaran kekalahan dan kemenangan bagi Romawi. Maka bagaimanakah kita merotasi prediksi Ibnu Barajan lalu menyimpulkan waktu berakhirnya hegemoni Romawi dewasa ini terhadap kawasan Arab, khususnya di Negri Syam? Penulis katakan: lingkaran terdiri dari 360 derajat; dimulai dari titik 0 hingga 360 di titik 0 lagi. Jika terdapat derajat lebih besar dari 360 derajat, maka bagaimanakah kita menggambarkanya ke dalam sebuah lingkaran? gambaran derajat lebih besar dari 360 ke dalam lingkaran adalah dengan membagi derajat tersebut kepada 360 bagian memanjang. Hasilnya adalah kelipatan putaran dan sisanya menggambarkan lingkaran. Contohnya: bagaimana kita menggambarkan derajat 450 ÷ 360 = 1 , adalah kelipatan putaran dan sisanya 90 merupakan gambaran lingkaran. Contoh: 630 : 630 ÷ 360 = 1 adalah kelipatan putaran dan sisanya 270, merupakan gambaran dari lingkaran. Sebagaimana telah penulis katakan sebelumnya bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berputar, maka menjadi kemestian bahwa kata “ bid’i” itu juga adalah lingkaran. Karakteristik lingkaran “bid’i”: ® terbagi kepada enam derajat dimulai dari angka 3 dan kembali kepada angka 3 ketika berada di angka 9 sesuai dengan pengertian bid’i yaitu dari 3-9. ® lingkaran bid’i tidak mencakupi angka 1 dan 2 karena pengertian bid’a adalah dari 3-9 Jika terdapat angka lebih besar dari 9 , maka bagaimana kita menggambarkanya kedalam lingkaran bid’i? Dengan cara yang sama, yaitu lingkaran teknik. Kita membagi angka dengan angka 9 bagian memanjang, dan hasilnya adalah kelipatan putaran dan sisanya adalah gambaran lingkaran: Contoh: 1: 10 ÷ 9 = 1 yang adalah kelipatan putaran, dan sisanya 1 merupakan gambaran dari lingkaran bid’a. Karena itu tidak mungkin menggambarkan angka 10 ke dalam lingkaran bid’i, karena sisanya 1 dan 1 berada di luar lingkaran bid’a, dan kondisi yang serupa juga berlaku kepada angka 11 karena sisanya 2 dan 2 berada di luar lingkaran bid’i. Adapun angka selainya, maka kita menggambarkanya sebagai berikut: Angka yang kita perdulikan di dalam lingkaran adalah angka gambaran, pada angka 7 yaitu angka 16, karena angka 7 adalah jarak tahun antara kekalahan Romawi dan kemenanganya di dalam lingkaran bid’i. Oleh karena itu setelah putaran (7 tahun) Romawi akan kembali ke Adna Al-Ard (negri Syam) dengan berdasarkan kepada riwayat kedua tentang waktu turunya surat, yang mengatakan bahwa waktu turunya adalah beriringan dengan peristiwa Hijrah. 16 × 83,3 = 1333,3 Hijriyah, adalah tahun kemenangan Romawi atas umat Islam. 1333 H adalah 1915 M. DR Muhsin Sholih di dalam bukunya (permasalahan Palestina) mengatakan: “ Britania dalam menancapkan kekuasaan dan pengaruhnya di Negri Syam dan Irak adalah melalui 3 arah dan strategi yang kontradiktif: Strategi pertama: melakukan perjanjian dengan Syarief Husein bin Ali Emir Hijaz yang dikenal dengan korespondensi Husein-Makmahon (juli 1915 – Maret 1916) guna mendorong Husein melakukan revolusi Arabia terhadap Turki Utsmani dengan balasan janji merdekanya beberapa daerah Arab di Jazirah Arab, Negri Syam dan Irak dan yang berada dibawah kekuasaanya.” Itu adalah jeratan yang berhasil menipu Syarief Husen, yang dilakukan oleh Britania dan merupakan langkah pertama bagi kembalinya kekuasaan dan pengaruh Romawi; dengan memakai tema yang baru, atas negri Syam. Adapun strategi kedua dan ketiga, yang diambil oleh Britania untuk memastikan kekuasaan dan pengaruhnya di Negri Syam, sebagaimana dikatakan oleh DR Muhsin Soleh adalah sebagai berikut: 1. melakukan perjanjian dengan Perancis yang berakhir pada Mei 1916 dengan disepakatinya perjanjian Sykes-Picot. 2. melakukan perjanjian dengan organisasi Zionis internasional terkait masa depan Palestina. Dan dengan kembali kepada cara menghitung, dimana ada seseorang bertanya kepada penulis : kenapa anda dalam menghitung menggunakan angka 83,3 ? maka saya jawab: ® karena 83,3 adalah pengertian dari tahun menurut hitungan bangsa Arab sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Barajan. ® karena kita faham bahwa meluasnya giliran perputaran kebenaran (Al-Haq) dan panjangnya periodenya serta sempitnya perputaran kebatilan dan pendeknya periodenya adalah merupakan keadilan Allah. Walahu A’lam. Maka dengan itulah kita mesti menggunakan pengertian tahun menurut bangsa Arab dalam menghitung kekuasaan Umat Islam atas Negri Syam. Adapun waktu kemenangan Umat Islam dan kekalahan Romawi dengan bersandar pada riwayat qira’ah yang kedua adalah: غَلبت الروم وهم من بعد غلبهم سيغلبون Adalah dengan memasukan kata ‘minggu-minggu’ antara bid’i dan tahun-tahun untuk kemudian menjadi bid’a asabi’ sinin (beberapa(3-9) minggu-minggu tahun-tahun) dengan bersandar pada lingkaran bid’i: 16 × 7 = 112 tahun Hijriyah dari kekalahan Umat Islam dan kemenangan Romawi. 1333 Hijriyah + 112 = 1445 Hijriyah atau 2023 M. Kita mendapatkan angka 16 dalam proses perhitungan dari lingkaran bid’i yang artinya sebagaimana telah dijelaskan setelah satu putaran dan 7 tahun, sementara angka 7 kita dapatkan dari memasukan minggu-minggu di antara bid’a dan tahun-tahun, dengan mengambil faedah dari rahasia kata bid’i menurut bangsa Arab dan dari pemahaman penulis bahwa putaran kebathilan itu mesti pendek, walahu A’lam. Dengan itu maka tahun 2023 M walahu A’lam adalah tahun dimana kekuasaan terkahir barat di Negri Syam akan berakhir. Epilog Di akhir buku ini, kami menyeru kepada setiap orang yang membacanya, dan setuju dengan ide yang ada di dalamnya, dan ingin berada di shaf kebangkitan kedua untuk mengakhiri kerusakan Bani Israil, agar berkomitmen dengan janjinya kepada Allah dalam mewujudkan perintah-perintah yang ada di dalam Surat Al-Isra. Janji kepada Allah di dalam Surat Al-Isra “saya berjanji kepada Allah dengan sebuah janji yang tidak akan saya langgar selama saya masih hidup, dan dalam batas kemampuan saya, hingga bertemu dengan Allah dalam keadaan tetap memegangnya, dan hingga bertemu dengan Rasulullah di telaga dalam keadaan tidak melanggarnya. Saya berjanji kepada Allah untuk tidak menyembah selain kepada-Nya, dan tidak menjadikan selai-Nya sebagai sesembahan, disertai pengakuanku terhadap Allah akan kesempurnaan uluhiyah-Nya, dan pengakuan atas diriku untuk berubudiyah kepada-Nya dan atas lemahnya diriku, dan tidak menjadikan selain-Nya sebagai wakil, bahkan saya serahkan seluruh urusanku kepada-Nya, meletakan arah kehidupan saya di depan pintu-Nya dan di dalam keharibaan-Nya, melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. saya berjanji kepada Allah untuk berbuat baik kepada kedua orang tuaku, merendah kepada keduanya, merangkul keduanya, merendah dengan penuh kasih sayang di depan keduanya, selalu mendoakan keduanya, memohonkan ampun untuk keduanya, selalu mengingat jasa keduanya kepadaku, selalu merasa sangat banyak jasa keduanya, saya tidak akan pernah lelah melakukan hal-hal tersebut, dan tidak akan pernah merasa telah membalas jasa keduanya. Saya berjanji kepada Allah untuk berbuat baik kepada kerabat dan sanak saudara, menyambung silaturahim, berinfak kepada mereka sesuai kemampuan, bahagia ketika mereka bahagia dan sedih ketika mereka sedih, jika ada yang fakir maka saya akan membantunya, jika ada yang didzalimi maka saya akan membelanya, jika ada yang tersesat maka saya akan mendoakanya, dan jika ada yang berjihad maka saya akan menyokong dan mendukungnya. Berinfak dari uang yang saya miliki kepada mereka, dan kepada orang miskin secara umum serta ibnu sabil, karena itu adalah hak Allah bagi mereka di dalam hartaku, yang telah diberikan kepadaku, tanpa upaya dan kekuatan dariku jika tanpa-Nya. Ketika saya tidak mampu melakukan hal itu dari harta yang saya miliki, maka saya wajib menyampaikan dengan ucapan yang baik, berdoa dengan kebaikan dan kelapangan, dan memberikan kabar gembira bahwa akan ada jalan keluar bagi masalah dan akan ada solusi serta kemudahan bagi setiap kesulitan. Dan proporsional dalam menginfakan harta, tanpa berlebihan dan pelit, mampu mengontrol urusan finansial, tidak kesal untuk mengeluarkan bagi yang memang berhak, tidak terlalu membuka tangan sehingga berakhir buruk, penyesalan, caci maki dan kehinaan. Saya berjanji kepada Allah untuk menjauhi dosa-dosa besar baik yang tampak atau yang tersembunyi, dalam keadaan sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan, menjaga janji dan batasan Allah, dan amanah yang dipikulkan kepada saya sekuat tenaga. Saya berjanji tidak akan membunuh anak keturunan karena takut miskin dan fakir, karena itu adalah dosa yang besar. Tidak mendekati zina, tidak berduaan dengan perempuan yang belum halal bagi saya, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi, bahwa ada setan yang menjadi ketiganya, yang selalu menggoda dan memanas-manasi...dan menjaga pandangan agar terhindar dari hal tersebut, membersihan pandangan, menjauhi tempattempat fitnah, dan menjaga iffah dan kehormatan. Dan tidak akan membunuh orang tanpa alasan yang benar, dan menganggap hal itu sebagai perbuatan dosa besar, tidak mencelakakan diri, dengan cara apapun, dan juga tidak mencelakakan umat islam yang darahnya haram ditumpahkan, dan tidak juga kaum dzimi dan yang terikat perjanjian, sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah. Saya berjanji kepada Allah untuk menepati janji, dan melaksanakanya, karena mengingkari janji dan khianat adalah maksiat, nifaq dan melalaikan amanah, dan yang lebih dari itu lagi adalah; melalaikan janji dengan Allah, untuk menolong Nabi-Nya dan dakwahnya, jihad menegakan agama dan negara, dan juga semua janji yang saya ikat dengan orang lain. Saya berjanji kepada Allah untuk tidak memakan harta haram dengan semua macamnya, dan membersihkan harta saya dari hal itu, tidak memberi makan anak dan keluarga saya dengan harta tersebut, karena jasad yang dibentuk oleh yang haram, maka neraka lebih utama baginya. Juga tidak memakan harta anak yatim, tidak mendekatinya kecuali dengan cara yang baik, karena itu adalah perbuatan yang akan menimbulkan penyakit, dan hartanya di dalamnya terdapat kemandulan, demikian juga semua harta yang diamanahkan kepadaku; dari uang pribadi atau umum, di saat sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan. Dan memenuhi timbangan-ketika aku menimbang- dengan ukuran dan timbangan yang adil, karena apapun yang dibolehkan oleh Allah adalah keberkahan, dan apapun yang dilarang oleh Allah itu mencelakakan dan membawa sial. Saya berjanji kepada Allah untuk tidak mengikuti kecuali yang ada dalil dan buktinya, tidak menyebarkan sesuatu apapun kecuali yang sudah pasti, banyak ataupun sedikit, selalu mencari kebenaran, menghindari cercaan dan adzab di hari kiamat ketika mencampuradukan hal tersebut, karena saya bertanggung jawab atas semua yang diberikan Allah kepadaku, menggunakan semua hal itu dalam keridhan Allah semata. Tawadhu kepada sesama makhluk Allah, menjauhi sifat takabur dan sombong, baik di dalam cara berjalan, memandang atau ucapan, karena saya tidak bisa menembus bumi dan tidak bisa melebihi gunung yang tinggi. Selalu berusaha bahwa apapun yang dikatakan oleh lisan saya kepada orang lain adalah halhal yang baik, memilih dan memilah ucapan, tidak menyakiti dan menggibah, tidak mencela dan melaknat, dan tidak kotor. Berlindung kepada Allah dari Syetan, dari apa yang dilemparkanya berupa permusuhan dan perselisihan antara sesama saudara muslim, memaafkan setiap ucapan buruk saudara, karena bisa jadi itu adalah kesalahan tanpa disadari atau merupakan sebuah niat baik. Saya berjanji kepada Allah untuk tidak berdoa kecuali kepada-Nya, dalam kondisi sembunyisembunyi atau terang-terangan, mengharap rahmat-Nya, takut akan adzab-Nya, dengan mengimani akan qudrah dan luasnya rahmat-Nya. Saya berjanji kepada Allah untuk tegar dan teguh dalam berdakwah, dalam menolong agama dan umat-Nya, dan dalam menyampaikan kebenaran dan tidak condong kepada orang-orang dzalim, tidak merajuk mereka, tidak melakukan konsesi dalam masalah prinsipil, akidah dan syariat, memiliki izzah atas apa yang diturunkan oleh Allah kepadaku berupa agama yang benar, mendakwahkanya, berhukum kepadanya, memberikan kabar gembira tentang kejayaanya yang dekat, karena janji Allah tidak akan teringkari dan matahari tidak akan redup. Saya berjanji kepada Allah untuk menjaga shalat-shalat fardu dan melaksanakanya sebagaimana diperintahkan oleh Allah, menjaga rukun dan sunahnya, mewujudkan syaratsyaratnya, menghadirkan kekhusyuan, dan ketundukan, dan menjaga sholat subuh yang disaksikan malaikat, melaksanakanya tepat pada waktunya, semangat menjemput keutamaanya, bersungguh-sungguh dalam hal itu, mengambil sebab-sebab untuk itu, tidak malas dan meremehkan, dan tidak mengakhirkanya. Saya berjanji kepada Allah untuk melaksanakan sunah-sunah sekemampuanku, berharap menggapai cinta-Nya, dan dicelup dengan celupan-Nya, dan melakukan qiyamulail; yang merupakan kehormatan seorang mukmin, bersujud kepada Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, bermunajat kepada-Nya di dalam mihrab ubudiyah-Nya, bertadaru’ kepada-Nya di medan kekhusyuan, ketundukan dan kepasrahan kepada-Nya, selalu mengetuk pintu-Nya, selalu memanggil-Nya, berharap dan mengharap rahmat, ridha dan pahala-Nya. Selalu komitmen berdoa, menyertakan baik sangka dan berharap kepada-Nya, meminta taufiq-Nya, bertawakal dan menyerahkan segala kepada-Nya secara total, karena semua yang baik berasal dari Allah, setiap kesuksesan atas keutamaan-Nya, tidak bersandar kecuali kepada-Nya, tidak mengharap kecuali apa yang ada pada-Nya, dan setiap kemaksiatan adalah karena kehinaan, dan kekalahanku di depan syetan. Saya berdoa kepada-Mu agar memasukanku dengan cara yang baik dan mengeluarkanku dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Mu kekuasaan yang menolong, dan jangan serahkan diriku kepada diriku atau kepada selain diri-Mu, dan tolonglah aku dari orang yang mendzalimi dan memusuhiku. Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. "Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi, aku berdoa kepadaMu, wahai Rabb ku, dengan asma-Mu Al-Husna dan sifat-Mu yang tinggi, aku berdoa kepada-Mu, karena engkau Allah Maha Pengasih, menuntun kami kepada ketaatan-Mu dan Ridha-Mu, melindungi kami dari bermaksiat kepada-Mu, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan-Mu, tunjukan kepada kami kebenaran dari hal-hal yang tidak jelas kebenaranya dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau menunjuki orang yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.. Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong, walahu Akbar, milik-Nya lah keizzahan, darinya dan kepada-Nya keizzahan, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. Wallau Akbar, wal Izzah lillah, walhamdulillah Rabb Al-Alamin