Pendidikan Agama Islam - Universitas Mercu Buana

advertisement
Pendidikan Agama Islam
Modul ke:
09
Pendidikan dan Kompetensi
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
S1 Manajemen
Dr. Achmad Jamil, M.Si
1. ILMU PENGETAUAN DAN TEKNOLOGI DALAM
PANDANGAN ISLAM
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu
faktor penunjang kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM), karena
dengan adanya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi suatu negara
bisa bersaing dan disetarakan dengan negara-negara lain
Dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi manusia akan lebih
bermanfaat, baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan
terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Ilmu menurut AlQur’an adalah rangkaian keterangan yang bersumber dari Allah yang diberikan
kepada manusia baik melalui Rasulnya atau langsung kepada manusia yang
menghendakinya tentang alam semesta sebagai ciptaan Allah yang bergantung
menurut ketentuan dan kepastian-Nya.
pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik
mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah
informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan
bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme
tertentu
IPTEK dilihat dari pandangan Islam
Menurut ulama terdapat 750 ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang alam
beserta fenomenanya dan memerintahkan manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkannya.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 31 yang artinya :“Dan dia
ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian
diperintahkan kepada malaikat-malaikat, seraya berfirman “Sebutkan
kepadaku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar”.
Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan
kemampuan ilmiahnya. Jangankan manusia biasa, Rasul Allah Muhammad
SAW pun diperintahkan agar berusaha dan berdoa agar selalu ditambah
pengetahuannya (QS Yusuf : 72).
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di jaman Islam
Islam pernah berjaya di bidang IPTEK sekitar abad VIII sampai dengan abad XIII
Tradisi keilmuan umat Islam dipelopori oleh Al-Kindi (filosof penggerak dan
pengembang ilmu pengetahuan)
Menurut Harun Nasution, pemikiran rasional berkembang pada jaman Islam
(650-1250 M). Pemikiran ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana
tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadits
Masa kejayaan dan kemuduran IPTEK di kalangan Islam
Dari buku “Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah” yang ditulis oleh M. Natsir
Arsyad, diperoleh beberapa informasi tentang nama-nama ilmuwan Islam yang
mengharumkan namanya. Diantaranya adalah Al-Khawārizmī (Algorismus atau
Alghoarismus) merupakan tokoh penting dalam bidang matematika dan
astronomi
Di antara ahli matematika yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin adalah al-Nayrīzī atau Anaritius (w. 922 M) dan Ibn al-Haytham atau
Alhazen (w. 1039 M)
Dalam bidang kedokteran ada Abū Bakar Muḥammad ibn Zakariyyā al-Rāzī
atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M) , Ibn Sīnā atau
Avicenna (w. 1037 M), Ibn Rushd atau Averroes (1126-1198 M), Abū al-Qāsim
al-Zahrāwī (Abulcasis), dan Ibn Ẓuhr atau Avenzoar (w. 1161 M)
Dalam bidang kimia ada Jābir ibn Ḥayyān (Geber) dan al-Bīrūnī (362-442
H/973-1050 M). Sebagian karya Jābir ibn Ḥayyān memaparkan metodemetode pengolahan berbagai zat kimia maupun metode pemurniannya
Tetapi dari tahun ke tahun para ilmuwan muslim yang muncul semakin sedikit,
salah satunya dari Negara Indonsia adalah Prof.Dr.B.J.Habibie dalam bidang
kedirgantaraan.
Nabi Muhammad SAW : “ Sesungguhnya orang yang berilmu adalah pewaris
Nabi” , kalimat tersebut mempunyai dua sisi yang merupakan satu kesatuan.
Sisi pertama, memang orang berilmulah yang berhak disebut sebagai pewaris
Nabi, dan sisi kedua, orang-orang yang mewarisi akhlak Nabilah yang layak
disebut sebagai pewaris Nabi. Dengan demikian orang memiliki ilmu dan
berakhlakul karimah Nabi yang layak disebut pewaris Nabi dalam segala
bidang ilmu apapun yang ditekuninya
Manusia dan Pengetahuan
Dengan akal pikiran yang telah diberikan oleh Allah SWT, manusia dituntut
untuk mengembangkannya, yaitu dengan jalan mencari ilmu pengetahuan.
Sebagaimana yang terdapat dalam sabda-sabda Rasul-Nya, yaitu Muhammad
SAW, yang megumandangkan kewajiban mencari ilmu bagi umat Muslim
Pengertian ilmu pengetahuan
Melalui metode keilmuan akan didapatka “ilmu” dari sejumlah “pengetahuan”,
yang memiliki cirri-ciri tertentu, sebagai pembeda dengan pengetahuanpengetahuan lainnya yang belum teruji.
(pengetahuan = knowledge, sedang ilmu = science atau sains).
Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi
Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan
baik secara nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat
Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara mengubah
suatu sumber daya menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini
tercoverr dalam surat Ar-Ra’d syat 11, yaitu : Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri.
•
Di dalam Al-Qur’an disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi.
Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman
lainnya, tentang penciptaan mahluk hidup, termasuk manusia yang
didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa
yang ada di sekelilingnya
•
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan wujud dari
implikasi Al-Qur’an yang sebenarnya. Banyak seruan-seruan di dalamnya
yang menganjurkan manusia untuk berfikir dan mengembangkan
potensinya dalam pengetahuan
Terima Kasih
Dr. Achmad Jamil, M.Si
Download