Berbagai tradisi umat Buddha

advertisement
Berbagai tradisi umat Buddha
Berbagai tradisi umat Buddha
Salah satu hasil dari Sidang Buddhis Kedua
yang mengambil tempat sekitar 100 tahun
setelah kemangkatan Buddha (c. 444 BCE),
adalah perpecahan besar ajaran Buddha.
The Buddhist Order formally split into
two sects generally known as the
Sthaviravadins (forerunners of
Theravada and the Mahasanghikas
(forerunners of the Mahayana).
Berbagai tradisi umat Buddha
Salah satu hasil dari Sidang Buddhis Kedua
yang mengambil tempat sekitar 100 tahun
setelah kemangkatan Buddha (c. 444 BCE),
adalah perpecahan besar ajaran Buddha.
Golongan Buddhis secara formal terpecah
kedalam dua sekte yang pada umumnya
dikenal sebagai Sthaviravadins (pelopor dari
Theravada) dan Mahasanghika (pelopor dari
Mahayana).
Berbagai tradisi umat Buddha
Theravada berarti “Ajaran para Sesepuh”.
Mahayana means the “Great Vehicle”.
The demeaning term “Hinayana” or
“Lesser Vehicle” was used by the early
Mahayana to elevate themselves above
Theravada. It has negative connotations
and is seldom used nowadays.
Berbagai tradisi umat Buddha
Theravada berarti “Ajaran para Sesepuh”.
Mahayana berarti “Kendaraan Besar”.
The demeaning term “Hinayana” or
“Lesser Vehicle” was used by the early
Mahayana to elevate themselves above
Theravada. It has negative connotations
and is seldom used nowadays.
Berbagai tradisi umat Buddha
Theravada berarti “Ajaran para Sesepuh”.
Mahayana berarti “Kendaraan Besar”.
Istilah rendah “Hinayana” atau “Kendaraan
Kecil” digunakan oleh Mahayana awal untuk
meninggikan diri mereka di atas Theravada.
Istilah tersebut memiliki konotasi negatif dan
sudah jarang dipakai saat ini.
Theravada
Ajaran Buddha yang paling awal adalah
dalam bahasa Pali, yang digunakan oleh
kaum Theravada.
These teachings were brought to Sri
Lanka at the time of the Third Council
(c. 326 BCE) where they took root, and
despite several difficult periods, remain
intact till today. Theravada Buddhism is
also the main religion of Thailand,
Burma and Cambodia.
Theravada
Ajaran Buddha yang paling awal adalah
dalam bahasa Pali, yang digunakan oleh
kaum Theravada.
Ajaran-ajaran ini dibawa ke Sri Lanka pada
saat Sidang Ketiga (c. 326 BCE) yang
berakar dari sana, dan meskipun beberapa
periode sulit, masih utuh sampai sekarang.
Ajaran Buddha Theravada juga merupakan
agama utama di Thailand, Burma dan
Kamboja.
Theravada
Walaupun Sangha termasuk dalam golongan
yang berbeda di negara mereka, ajaranajarannya pada dasarnya serbasama dengan
perbedaan, yang jika ada, cukup sepele.
Theravada Buddhism is currently enjoying
a growing popularity in countries like
Indonesia, Malaysia, Singapore, Australia
and other Western countries due to the
easier availability of English language
materials and teachings and the internet.
Theravada
Walaupun Sangha termasuk dalam golongan
yang berbeda di negara mereka, ajaranajarannya pada dasarnya serbasama dengan
perbedaan, yang jika ada, cukup sepele.
Ajaran Buddha Theravada baru-baru ini
sedang menikmati peningkatan popularitas di
negara-negara seperti Indonesia, Malaysia,
Singapura, Australia dan negara-negara Barat
lainnya sehubungan dengan kemudahan
ketersediaan materi dan ajaran dalam bahasa
Mahayana
Mahayana terdiri dari berbagai variasi
sekolah Buddhis yang dapat dijumpai di
Cina, Jepang, dan Tibet.
These schools originated in India after
the Second Council and developed from
new ideas within Buddhist thought as
well as incorporating some Brahministic,
Hindu and other concepts.
Mahayana
Mahayana terdiri dari berbagai variasi
sekolah Buddhis yang dapat dijumpai di
Cina, Jepang, dan Tibet.
Sekolah-sekolah ini berasal dari India
setelah Sidang Kedua dan berkembang dari
ide-ide baru dalam pemikiran Buddhis dan
juga menggabungkan konsep Brahmanisme,
Hindu dan yang lainnya.
Mahayana
Ketika ajaran Buddha menyebar ke Cina
sekitar abad ke 1 CE, ia juga menyerap
elemen Tao dan Konfusius untuk bertahan
dan beradaptasi dengan kebudayaan lokal
dan masyarakat.
When Buddhism spread to Tibet in the
7th century CE, it already had Indian
Tantric influences and also absorbed
elements of the local Bon religion.
Mahayana
Ketika ajaran Buddha menyebar ke Cina
sekitar abad ke 1 CE, ia juga menyerap
elemen Tao dan Konfusius untuk bertahan
dan beradaptasi dengan kebudayaan lokal
dan masyarakat.
Ketika ajaran Buddha menyebar ke Tibet di
abad ke 7 CE, ia telah memiliki pengaruh
Tantra India dan juga menyerap elemen dari
agama Bon setempat.
Mahayana
Mahayana mengembangkan konsep baru,
khususnya teladan Bodhisattva, yang
kemudian mereka rancang kedalam sutrasutra baru dan mengatakan mereka
bersumber dari Buddha.
These sutras, such as the Lotus Sutra,
Heart Sutra, Diamond Sutra, Amitabha
Sutra, etc. usually originated in the
Sanskrit language and formed the basis
of the Mahayana teachings.
Mahayana
Mahayana mengembangkan konsep baru,
khususnya teladan Bodhisattva, yang
kemudian mereka rancang kedalam sutrasutra baru dan mengatakan mereka
bersumber dari Buddha.
Sutra-sutra ini, seperti Sutra Teratai, Sutra
Hati, Sutra Berlian, Sutra Amitabha, dll.
biasanya berawal dari bahasa Sansekerta
dan membentuk dasar dari ajaran
Mahayana.
Mahayana
Salah satu dari sutra yang ditetapkan dalam
Mahayana adalah Sutra Teratai (Abad 1 CE)
dimana Buddha untuk pertama kalinya,
kelihatan seperti figur Tuhan, yang
berlawanan dengan guru spiritual manusia
yang tercerahkan.
The Arahant ideal of early Buddhism was
also downgraded to below that of the
Bodhisattva ideal, a new concept of
Mahayana Buddhism.
Mahayana
Salah satu dari sutra yang ditetapkan dalam
Mahayana adalah Sutra Teratai (Abad 1 CE)
dimana Buddha untuk pertama kalinya,
kelihatan seperti figur Tuhan, yang
berlawanan dengan guru spiritual manusia
yang tercerahkan.
Teladan ke-Arahatan dari ajaran Buddha yang
awal juga diturunkan tingkatannya di bawah
teladan Boddhisattva, konsep baru dari ajaran
Buddha Mahayana.
Mahayana
Terdapat beberapa sekolah utama tradisi
Mahayana:
Chan / Zen Buddhism
Pureland / Amitabha Buddhism
Vajrayana / Tibetan Buddhism
Mahayana
Terdapat beberapa sekolah utama tradisi
Mahayana:
Chan / Ajaran Buddha Zen
Pureland / Amitabha Buddhism
Vajrayana / Tibetan Buddhism
Mahayana
Terdapat beberapa sekolah utama tradisi
Mahayana:
Chan / Ajaran Buddha Zen
Tanah Suci / Ajaran Buddha Amitabha
Vajrayana / Tibetan Buddhism
Mahayana
Terdapat beberapa sekolah utama tradisi
Mahayana:
Chan / Ajaran Buddha Zen
Tanah Suci / Ajaran Buddha Amitabha
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet
Mahayana
Chan / Ajaran Buddha Zen :
Pendirian Chan secara tradisionil
penghargaannya ditujukan pada pangeran
India yang menjadi bhikkhu, Bodhidharma
sekitar abad ke 5 CE.
The aim of Chan / Zen is to discover the
Buddha-nature within each person,
through meditation and mindfulness of
daily experiences. It does not place
emphasis on written and verbal teachings.
Mahayana
Chan / Ajaran Buddha Zen :
Pendirian Chan secara tradisionil
penghargaannya ditujukan pada pangeran
India yang menjadi bhikkhu, Bodhidharma
sekitar abad ke 5 CE.
Tujuan dari Chan / Zen adalah untuk
menemukan bibit ke-Buddhaan dalam diri
setiap orang, melalui meditasi dan
kewaspadaan aktifitas harian.
Mahayana
Tanah Suci / Ajaran Buddha Amitabha :
Ini berdasarkan pada Sutra Tanah Suci, dibawa
ke Cina di abad ke 2 CE dan merupakan cabang
dari ajaran Buddha yang berorientasikan pada
“kepercayaan”.
It is very popular in East Asia, originally
among the peasants, as it provides an
alternative and “easier” route to
enlightenment.
Mahayana
Tanah Suci / Ajaran Buddha Amitabha :
Ini berdasarkan pada Sutra Tanah Suci, dibawa
ke Cina di abad ke 2 CE dan merupakan cabang
dari ajaran Buddha yang berorientasikan pada
“kepercayaan”.
Ini sangat populer di Asia Timur, awalnya di
antara petani, karena ia menyediakan alternatif
dan jalur “lebih mudah” menuju pencerahan.
Mahayana
Amitabha Buddha :
Amitabha Buddha berarti Buddha “Cahaya
tak terbatas” atau “Hidup tak terbatas” dan
merupakan Buddha utama dari golongan
Tanah Suci.
They believe that he resides in Sukhavati,
the Western Paradise of Eternal Bliss, or
simply the Pure Land, which he created
through his infinite merits when he was a
Bodhisattva named Dharmakara.
Mahayana
Amitabha Buddha :
Amitabha Buddha berarti Buddha “Cahaya
tak terbatas” atau “Hidup tak terbatas” dan
merupakan Buddha utama dari golongan
Tanah Suci.
Mereka percaya bahwa Buddha Amitabha
tinggal di Sukhavati, surga kebahagiaan abadi
di sebelah Barat, atau sederhananya Tanah
Suci, yang beliau ciptakan melalui kebajikan
beliau yang tak terbatas ketika beliau masih
Mahayana
Amitabha Buddha :
Mereka percaya bahwa Nirvana telah menjadi
terlalu sulit untuk dicapai dengan usaha
sendiri, dan hanya melalui pengabdian kepada
Amitabha, seseorang dapat terlahir kembali di
Tanah Suci dimana pencerahan terjamin.
Pokok pelatihan adalah pembacaan ulang
secara terfokus dan sepenuh hati dari “Namo
Amitabha Buddha” atau “Namo Amituofo”.
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Dokumentasi awal atas pengaruh dari ajaran
Buddha di Tibet sekitar abad ke 7 CE.
Ajarannya termasuk Tantra ritual-ritual
rahasia yang diteruskan secara lisan atau
praktek meditasi.
In Vajrayana, such teachings cannot be
understood and should not to be practiced
without the guidance of a guru.
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Dokumentasi awal atas pengaruh dari ajaran
Buddha di Tibet sekitar abad ke 7 CE.
Ajarannya termasuk Tantra ritual-ritual
rahasia yang diteruskan secara lisan atau
praktek meditasi.
Dalam Vajrayana, ajaran-ajaran tersebut tidak
dapat dipahami dan tidak dapat dipraktekkan
tanpa bimbingan dari seorang guru.
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Tujuan dari Vajrayana adalah untuk menjadi
Buddha / Bodhisattva bukan hanya demi
kepentingan sendiri, tetapi untuk membantu
semua makhluk hidup mencapai pencerahan
dan bebas dari Samsara dan penderitaan.
Buddhas and Bodhisattvas can manifest
on earth, eg. the Dalai Lama is the
manifestation of Avalokiteshvara.
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Tujuan dari Vajrayana adalah untuk menjadi
Buddha / Bodhisattva bukan hanya demi
kepentingan sendiri, tetapi untuk membantu
semua makhluk hidup mencapai pencerahan
dan bebas dari Samsara dan penderitaan.
Buddha dan Bodhisattva dapat menjelma di
bumi, misalnya Dalai Lama adalah
penjelmaan dari Avalokiteshvara.
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Empat sekolah utama :
1.
2.
3.
4.
Nyingma
Kagyu
Sakya
Gelug
Mahayana
Vajrayana / Ajaran Buddha Tibet :
Empat sekolah utama :
1.
2.
3.
4.
Nyingma
Kagyu
Sakya
Gelug
Trikaya atau Tiga Tubuh
Nirmanakaya / Transformation Body
The physical body that appears in the
world to teach and liberate others.
Sambhogakaya / Reward Body
It is the bliss of enlightenment and the
reward of spiritual practice.
Dharmakaya / Truth Body
Embodies the Dharma and principles of
enlightenment. It is the Buddha nature
without limits, boundaries or distinctions.
Trikaya atau Tiga Tubuh
Nirmanakaya / Tubuh Transformasi
Tubuh fisik yang muncul di dunia untuk
mengajari dan membebaskan orang lain.
Sambhogakaya / Reward Body
It is the bliss of enlightenment and the
reward of spiritual practice.
Dharmakaya / Truth Body
Embodies the Dharma and principles of
enlightenment. It is the Buddha nature
without limits, boundaries or distinctions.
Trikaya atau Tiga Tubuh
Nirmanakaya / Tubuh Transformasi
Tubuh fisik yang muncul di dunia untuk
mengajari dan membebaskan orang lain.
Sambhogakaya / Tubuh Imbalan
Itu adalah kebahagiaan dari pencerahaan dan
imbalan dari praktek spiritual.
Dharmakaya / Truth Body
Embodies the Dharma and principles of
enlightenment. It is the Buddha nature
without limits, boundaries or distinctions.
Trikaya atau Tiga Tubuh
Nirmanakaya / Tubuh Transformasi
Tubuh fisik yang muncul di dunia untuk
mengajari dan membebaskan orang lain.
Sambhogakaya / Tubuh Imbalan
Itu adalah kebahagiaan dari pencerahaan dan
imbalan dari praktek spiritual.
Dharmakaya / Tubuh Kebenaran
Meliputi Dharma dan prinsip-prinsip
pencerahan. Itu adalah bibit ke-Buddhaan
tanpa batas, atau jarak.
Mahayana
Kuan Yin :
Kuan Yin atau Guanyin adalah panggilan
singkat dari Guanshi’yin yang berarti
“Mengamati Tangisan Dunia”.
As the Goddess of Mercy, she is very
popular among Chinese Buddhists as the
protector of women and children, the
saviour of those who are in trouble and is
the personification of unconditional love,
mercy and compassion.
Mahayana
Kuan Yin :
Kuan Yin atau Guanyin adalah panggilan
singkat dari Guanshi’yin yang berarti
“Mengamati Tangisan Dunia”.
Sebagai Dewi welah asih, beliau sangat
populer diantara umat Buddhis Tiong Hua
sebagai pelindung dari wanita dan anak-anak,
penyelamat dari mereka yang berada dalam
kesulitan dan merupakan personifikasi dari
cinta kasih yang tidak terbatas, welah asih dan
Mahayana
Kuan Yin :
Sebagai Dewi welah asih, beliau sangat
populer diantara umat Buddhis Tiong Hua
sebagai pelindung dari wanita dan anak-anak,
penyelamat dari mereka yang berada dalam
kesulitan dan merupakan personifikasi dari
cinta kasih yang tidak terbatas, welah asih dan
belas kasih.
Also known as Chenrezig in Vajrayana,
and Kannon in Japan.
Mahayana
Kuan Yin :
Sebagai Dewi welah asih, beliau sangat
populer diantara umat Buddhis Tiong Hua
sebagai pelindung dari wanita dan anak-anak,
penyelamat dari mereka yang berada dalam
kesulitan dan merupakan personifikasi dari
cinta kasih yang tidak terbatas, welah asih dan
belas kasih.
Juga dikenal sebagai Chenrezig di Vajrayana,
dan Kannon di Jepang.
Mahayana
Maitreya :
Maitreya (Sansekerta) atau Metteyya (Pali),
seharusnya adalah Buddha yang akan datang
dari dunia ini dan penerus dari Buddha kita
yang sekarang Sakyamuni Gotama.
He is said to be in the Tusita Heaven
where all future Buddha’s reside before
their last birth on earth. Maitreya will
come after the teachings of the current
Buddha have disappeared completely.
Mahayana
Maitreya :
Maitreya (Sansekerta) atau Metteyya (Pali),
seharusnya adalah Buddha yang akan datang
dari dunia ini dan penerus dari Buddha kita
yang sekarang Sakyamuni Gotama.
Beliau dikatakan ada di surga Tusita dimana
semua Buddha yang akan datang tinggal
sebelum kelahiran terakhir mereka di bumi.
Maitreya akan datang setelah ajaran dari
Buddha sekarang telah lenyap seluruhnya.
Mahayana
Ksitigarbha Bodhisattva :
Juga dikenal sebagai Ti-Tsang Wang P’usa
atau Bodhisattva ‘Penyimpan Dharani’,
Ksitigarbha adalah satu dari 4 Bodhisattva
utama dalam ajaran Buddha Mahayana,
dengan Manjusri, Samantabhadra dan
Avalokitesvara.
He is known for his great vow :
“If the Hells are not empty
I will not attain Buddhahood.”
Mahayana
Ksitigarbha Bodhisattva :
Juga dikenal sebagai Ti-Tsang Wang P’usa
atau Bodhisattva ‘Penyimpan Dharani’,
Ksitigarbha adalah satu dari 4 Bodhisattva
utama dalam ajaran Buddha Mahayana,
dengan Manjusri, Samantabhadra dan
Avalokitesvara.
Beliau dikenal dengan sumpah mulianya:
“Apabila neraka tidak kosong, saya tidak
akan mencapai ke-Buddhaan.”
Mahayana
Buddha Tertawa:
Buddha Tertawa, atau Pu-Tai, tidak memiliki
hubungan dengan Buddha sekarang tetapi
muncul dari dongeng Cina berdasarkan pada
seorang bhikkhu Cina yang kemudian
mengungkapkan bahwa dirinya adalah
inkarnasi dari Maitreya.
Known in Japan as Hotei, rubbing his
belly is thought to bring good luck,
happiness and prosperity.
Mahayana
Buddha Tertawa :
Buddha Tertawa, atau Pu-Tai, tidak memiliki
hubungan dengan Buddha sekarang tetapi
muncul dari dongeng Cina berdasarkan pada
seorang bhikkhu Cina yang kemudian
mengungkapkan bahwa dirinya adalah
inkarnasi dari Maitreya.
Dikenal di Jepang sebagai Hotei,
menggosoki perutnya dianggap membawa
keberuntungan baik, kebahagiaan dan
Mahayana
Buddha Pengobatan :
Bhaisajyaguru adalah Buddha penyembuhan
dan pengobatan melukiskan seorang dokter
yang menyembuhkan penyakit dari
penderitaan dengan menggunakan obat dari
ajarannya.
It is believed that he resides in the
Eastern Pure Land and is usually seen
holding a lapis-lazuli jar of medicine
nectar in his left hand.
Mahayana
Buddha Pengobatan :
Bhaisajyaguru adalah Buddha penyembuhan
dan pengobatan melukiskan seorang dokter
yang menyembuhkan penyakit dari
penderitaan dengan menggunakan obat dari
ajarannya.
Diyakini bahwa beliau tingal di Tanah Suci
sebelah Timur dan biasanya terlihat
memegang kendi lapis-lazuli dari minuman
obat di tangan kirinya.
Berbagai tradisi umat Buddha
Pada Sidang Sangha Buddhis sedunia di Sri
Lanka pada tahun 1966, “titik-titik yang
menyatu” antara ajaran Buddha Theravada
dan Mahayana disahkan dengan suara bulat.
For example :
• The Buddha is the only Master.
• Refuge is taken in the Buddha,
the Dharma, and the Sangha.
Berbagai tradisi umat Buddha
Pada Sidang Sangha Buddhis sedunia di Sri
Lanka pada tahun 1966, “titik-titik yang
menyatu” antara ajaran Buddha Theravada
dan Mahayana disahkan dengan suara bulat.
Sebagai contohnya:
• Buddha adalah guru satu-satunya.
• Refuge is taken in the Buddha,
the Dharma, and the Sangha.
Berbagai tradisi umat Buddha
Pada Sidang Sangha Buddhis sedunia di Sri
Lanka pada tahun 1966, “titik-titik yang
menyatu” antara ajaran Buddha Theravada
dan Mahayana disahkan dengan suara bulat.
Sebagai contohnya:
• Buddha adalah guru satu-satunya.
• Perlindungan diambil kepada Buddha,
Dhamma dan Sangha.
Berbagai tradisi umat Buddha
• Mengembangkan belas kasih tak terbatas
pada semua makhluk hidup; dan untuk
menyadari kebenaran pokok.
• Acceptance of the 4 Noble Truths,
3 Characteristics of Existence,
Dependent Origination.
• Acknowledge differences in beliefs and
practices, customs and habits which
should not be confused with the
essential teachings of the Buddha.
Berbagai tradisi umat Buddha
• Mengembangkan belas kasih tak terbatas
pada semua makhluk hidup; dan untuk
menyadari kebenaran pokok.
• Penerimaan 4 Kebenaran Mulia, 3
Karakteristik Kehidupan, Asal Usul yang
saling bergantungan.
• Acknowledge differences in beliefs and
practices, customs and habits which
should not be confused with the
essential teachings of the Buddha.
Berbagai tradisi umat Buddha
• Mengembangkan belas kasih tak terbatas
pada semua makhluk hidup; dan untuk
menyadari kebenaran pokok.
• Penerimaan 4 Kebenaran Mulia, 3
Karakteristik Kehidupan, Asal Usul yang
saling bergantungan.
• Mengenali perbedaan dalam kepercayaan
dan praktek, adat dan kebiasaan yang tidak
seharusnya dibingungkan dengan ajaran
penting dari Buddha.
Berbagai tradisi umat Buddha
Sementara pendekatan dan praktek dapat
berbeda, inti dari doktrin Buddhis bertahan
sama di antara berbagai tradisi.
Therefore, the various traditions can be
considered merely as different routes to
the same destination.
We should thus support and assist each
other along this route as much as
possible.
Berbagai tradisi umat Buddha
Sementara pendekatan dan praktek dapat
berbeda, inti dari doktrin Buddhis bertahan
sama di antara berbagai tradisi.
Oleh sebab itu, tradisi yang berbeda dapat
dianggap sebagai jalur yang berbeda menuju
tujuan yang sama.
We should thus support and assist each
other along this route as much as
possible.
Berbagai tradisi umat Buddha
Sementara pendekatan dan praktek dapat
berbeda, inti dari doktrin Buddhis bertahan
sama di antara berbagai tradisi.
Oleh sebab itu, tradisi yang berbeda dapat
dianggap sebagai jalur yang berbeda menuju
tujuan yang sama.
Kita seharusnya saling mendukung dan
membantu satu sama lain disepanjang
perjalanan ini semampu mungkin.
Dipersiapkan oleh T Y Lee
www.justbegood.net
Download