BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Musik sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu dan telah menjadi kebutuhan penunjang bagi manusia saat ini. Setiap hari kita berhadapan dengan musik. Ketika kita berada dirumah dan menonton televisi, atau sambil membaca buku, kita mendengarkan musik. Ketika kita pergi berbelanja ke Mall atau pusat perbelanjaan, kita juga mendengarkan musik. Ketika kita sedang berada dalam kendaraan baik umum maupun pribadi, kita juga mendengarkan musik. Perusahaan-perusahaan mempromosikan barang atau jasa mereka dengan menggunakan musik. Fungsi musik juga semakin berkembang, tidak hanya digunakan sebagai hiburan saja, tetapi dapat digunakan sebagai fungsi terapi (pengobatan). Mula-mula musik digunakan untuk penyembuhan penyakit para pasien korban perang maupun untuk para veteran perang. Namun pada saat ini, pemakaian musik terapi telah digunakan di beberapa rumah sakit di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Fungsi lain dari musik adalah menambah intelegensia. Otak kiri merupakan pusat pengendali fungsi intelektual seperti daya ingat, bahasa, logika, perhitungan, daya analisa. Otak kanan berdasarkan kepada spontanitas, pengendali fungsi mental melibatkan intuisi, sikap, emosi, hubungan ruang dan dimensi, gambar, musik dan irama, gerak dan tari. Musik dapat digunakan sebagai penyeimbang otak kanan dan otak kiri. Daya estetis musik, terutama musik klasik, dapat digunakan sebagai penambah IQ. Dalam akhir dekade ini, perkembangan industri musik sangat cepat peningkatannya. Begitu pula di Indonesia, industri musik menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Kita dapat menemukan mayor laber, band-band baru, artis baru dan pagelaran musik yang sangat beragam. Hal ini cukup membuktikan bahwa indonesia cukup berkembang dalam bidang musik dan memiliki potensi-potensi musik yang luar biasa. Di Medan sendiri musik merupakan hal yang cukup mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat. Berbagai sekolah musik mulai berdiri dengan berbagai fasilitas dan kelebihan masing-masing. Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan musik yang terdapat di kota Medan antara lain adalah Medan Musik, Era Musika Medan, Lembaga Pendidikan Musik Farabi, LMM (Lembaga Musik Murni) dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Di Medan, perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan formal dibidang musik masih begitu minim. Berbagai perguruan tinggi itu antara lain di USU jurusan etnomusikologi, di Unimed jurusan seni dan tari, di Nommensen jurusan seni. Fasilitas yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut pun terbatas. Hal ini dapat dilihat dari keterbatasan jumlah ruang serta kualitas ruangan yang sebenarnya tidak layak untuk sebuah perguruan tinggi di bidang musik yang sangat memperhatikan kualitas akustik dalam ruangan. Berbagai perguruan tinggi tersebut juga masih belum memiliki alat musik yang memadai, serta fasilitas gedung pertunjukan (auditorium) tersendiri. Dengan latar belakang kondisi diatas, dibutuhkan suatu alternatif bentuk fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Alternatif yang ditawarkan adalah suatu sekolah musik dengan konsep bangunan multifungsi yang didalamnya terdapat fasilitas studio musik dan concert hall sebagai fasilitas utama, dengan berbagai fasilitas pendukung seperti : ruang pertemuan, ruang seminar, perpustakaan, dan lainnya. Sehingga akhirnya diharapkan Institut Seni Musik Medan ini dapat meningkatkan kualitas musik di Indonesia, dan Medan khususnya. I.2. Maksud dan Tujuan Proyek Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan Institut Seni Musik Medan ini, yaitu : - Sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan formal di bidang musik. Tempat diadakanya berbagai kegiatan pertemuan musik ataupun berbagai seminar dan pelatihan. - Sebagai ikon/pusat perkembangan musik di kota Medan. - Menyediakan fasilitas pertunjukan musik sebagai sarana penyaluran bakat bagi para pemusik dan juga sebagai sarana hiburan dan apresiasi bagi warga masyarakat kota Medan. - Meningkatkan kualitas musisi kota Medan dan meningkatkan minat dan daya tarik terhadap musik bagi warga kota Medan. I.3. Perumusan Masalah Secara umum, perumusan masalah yang timbul yaitu bagaimana mendesain/menerapkan bangunan Institut Seni Musik Medan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan yang mampu mewadahi kebutuhan dan aktivitas sesuai fungsi serta tema yang diterapkan. Universitas Sumatera Utara - Bagaimana hubungan dan keterkaitan ruang antar fungsi public, private, dan semi private. - Bagaimana menghadirkan suasana alam terbuka dalam site namun tidak dimasuki oleh suara atau kebisingan dari luar site. - Bagaimana mengisolir suara dari lingkungan sekitar sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar ataupun konser di dalam site mengingat proyek ini berhubungan erat dengan masalah suara. I.4. Bagaimana menerapkan tema dalam desain bangunan. Metoda Pendekatan Lingkup batasan proyek ini adalah pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur dan desain interior yang dapat mendukung pendirian Institut Seni Musik Medan: - Pemahaman terhadap kasus proyek yaitu Institut Seni Musik Medan melalui studi pustaka, mencakup pemahaman kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang terjadi didalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya. - Pemahaman terhadap tema Ekspresionisme dan penerapannya kedalam perancangan proyek Institut Seni Musik Medan. - Berbagai studi banding kasus dan tema. - Wawancara dengan masyarakat musik (seniman, pecinta musik). - Data lokasi terpilih. I.5. Lingkup dan Batasan Proyek Lingkup batasan proyek yang menjad batasan perancangan dalam proyek ini adalah: - Menyangkut masalah pemilihan lokasi site, dan peraturan pemerintah yang berlaku disekitar site. - Fokus perancangan dikaitkan dengan aspek fisik dan non fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, sirkulasi dalam dan luar, perancangan tapak, massa bangunan, serta potensi pada lokasi. - Secara umum akan memadukan perancangan bangunan edukatif. - Secara umum sekolah yang dirancang akan memiliki fungsi sebagai tempat belajar musik pop-kontemporer dan musik klasik. Universitas Sumatera Utara