Pandangan Dunia WS Rendra dalam Naskah Drama Perjuangan SUku Naga Oleh Amran Halim Latar Belakang Di dalam karya sastra dilukiskan keadaan dan kehidupan sosial suatu masyarakat, peristiwaperistiwa, ide dan gagasan, serta nilainilai yang diamanatkan pencipta lewat tokohtokoh cerita. Singkatnya, sastra mempersoalkan manusia dalam berbagai kehidupannya. Karena karya sastra adalah bagian dari pengalaman manusia, baik dari aspek manusia yang memanfaatkannya atau sebagai cerminan pengalaman hidupnya, maupun dari aspek penciptanya, mengekspresikan pengalaman batinya ke dalam karya sastra. Ditinjau dari segi penciptanya pengarang dalam sastra tulis dan pawang atau pelipur lara dalam sastra lisan, karya sastra merupakan pengalaman batin penciptanya mengenai kehidupan masyarakat dalam kurun waktu dan situasi budaya tertentu. Dikatakan oleh Abrams dalam Pradopo bahwa karya sastra itu mencerminkan masyarakatnya dan secara tidak terhindarkan dipersiapkan oleh keadaan masyarakat dan kekuatankekuatan pada zamannya. Begitu pula dengan membaca kembali karya dan pemikiran Rendra , sastrawan dan dramawan penting itu tidak melulu hanya menjadi sebuah nama dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Wafatnya quotSi Burung Merakquot menyimpan semacam bayangan, betapa karya dan pemikiran seorang seniman sesungguhnya tak pernah mati. Ia selalu menemukan relevansinya dengan konteks dan fenomena kekinian. Senada dengan pernyataan Sutardji ketika Rendra meninggal, ia merasa kehilangan sosok orang yang tingkah polahnya bisa menjadi teladan. Tetapi saya tidak bersedih atas meninggalnya Rendra karena ia sebenarnya tidak pernah pergi. Seniman besar tak pernah pergi. Karyanya selalu besar. Inilah orang besar di antara kita, kata Sutardji KOMPAS, Sabtu Agustus . Pilihan pada lakon quotKisah Perjuangan Suku Nagaquot tak bisa dipisahkan dari keinginan memaknai jejak karya dan pemikiran Rendra yang masih tetap aktual hingga hari ini. Lakon yang ditulis tahun ini banyak memaktubkan kritik tajam Rendra ihwal tabiat politik pembangunan yang didukung oleh nafsu kapitalisme, dan hakhak masyarakat adat yang teraniaya pada masa rezim Orde Baru. Bengkel Teater Rendra pertama kali mementaskannya pada di Yogyakarta sebagai protes terhadap beberapa kebijakan pemerintah Orde Baru, diantaranya kasus tanah, perburuhan, pendekatan keamanan, dan hak azasi manusia. Meski ditulis puluhan tahun lalu, lakon ini masih atau bahkan kian menemukan aktualitasnya di tengah realitas nasib hakhak masyarakat adat di tengah gempuran neoliberalisme seperti hari ini. Naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga digarap mengambil ruh teater rakyat teater tradisional yaitu mengambil idiomidiom dari wayang, longser, lenong, ludruk, ketropak dsb. Dengan konsep demikian tentunya pagelaran tidak lantas akan menjadi seperti teater tradisi pada umumnya. Pertunjukan tetap menjadi pertunjukan modern. Tokoh tokoh yang terdapat dalam lakon ini yakni Dalang, Koor Mesin, Koor duta Besar, Abivasam Kepala Suku Naga, Abivara Putra Abivasam, Carlos Wartawan dari Tanah Seberang, Paman, Supaka Bibi, Ratu Astinam, Perdana Menteri Astinam, Kolonel Srenggi, Menteri Keamanan Astinam, Ketua Parlemen, Mr. Joe Duta Besardari tanah seberang, Menteri Pertambangan Astinam, Setyawati Pacar Abivara, Insinyur, The Big Bos. Rendra, Naskah drama yang berisikan babak ini bercerita tentang perjuangan masyarakat adat yang mempertahankan tanah dan budaya lokalnya di tengah gempuran pembangunan ala pemerintahan Astinam. Dikisahkanlah Abivara, putra kepala suku naga, yang baru pulang dari Luar Negeri bersama kawannya, Carlos menghadang rencana pembangunan proyek pertambangan di bukit Saloka. Proyek tersebut otomatis akan menggusur penduduk suku naga, karena tidak hanya eksplorasi barang tambang melaionkan akan dibangun juga pemukiman buruh tambang dengan segala fasilitas kesehariannya sekolah, rumah sakit, pasar dll. Selain desakan dan teror yang dilakukan oleh pemerintahan Astinam, Abivara pun harus menghadapi pemahaman modern yang didambakan oleh kekasih dan bibinya sendiri. Pemahaman modern yang digembargemborkan pemerintah dan diserap oleh kekasih dan bibinya sama sekali bertentangan dengan paham atau keyakinan penduduk suku naga bahwa alam dan manusia harus saling bertukar karya serta saling menjaga. Petani yang maju, cepat mengenal tanaman baru dan cara yang baru untuk menjaga alamnya Rendra, . Sosok WS Rendra bagi kita bukanlah sekadar seorang dramawan, penyair, prosais atau lebih umumnya seniman. Lebih dari itu, lewat bengkel teaternya ia adalah sosok seorang guru, dengan karya dan pentaspentas seninya ia menjadi sosok oposisi bagi Orde Baru, inspirator, teladan, dan pemicu semangat perlawanan terhadap ketidakadilan. Pantaslah jika ia banyak mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri, sanjungan, dan perlakuan tidak menyenangkan dari Rezim Orde Baru. Namun sungguh disayangkansampai hari ini, dari sekian banyak muridnya yang telah menjadi sastrawan besarbelum ada yang mampu menuliskan buku biografi atau riwayat hidup WS Rendra. Karena belum ditemukannya penelitian tentang Kisah Perjuanagn Suku Naga dari segi sosiologi khususnya menggunakan teori Strukturalisme Genetik. Naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga sangat menarik dan perlu dikaji, karena naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga mempunyai hubungan antara lingkungan sosial saat drama tersebut diciptakan dengan lingkungan sosial pengarang bahkan memiliki aktualisasi hingga hari ini. Oleh karena itu dari pengkajian naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga ini dapat diketahui pandangan dunia WS Rendra sebagai pengarang. . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimana struktur drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra Bagaimana lingkungan sosial WS Rendra Bagaimana lingkungan sosial drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra Bagaimana pandangan dunia pengarang yang terefleksi dalam drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra . Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap . Struktur naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra. . Lingkungan sosial WS Rendra. . Lingkungan sosial naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra. . Pandangan dunia pengarang yang terefleksi dalam naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra. . Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu sastra, khususnya dalam bidang karya sastra yang berbentuk naskah drama, lebihlebih dalam penerapan teori sastra. Selain itu penelitian naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga dengan menggunakan teori Strukturalisme Genetik belum pernah dilakukan, maka secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk membantu pembaca dalam memahami Kisah Perjuangan Suku Naga. BAB II LANDASAN TEORETIS . Sosiologi Sastra Secara bahasa, Ratna Nyoman K menguraikan istilah sosiologi sastra sebagai berikut Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio Yunani socius berarti bersamasama, bersatu, kawan, teman dan logi logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan. Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, sosio/socius berarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asalusul dan pertumbuhan evolusi masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. Sastra dari akar kata sas Sansekerta berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik. Makna kata sastra bersifat lebih spesifik sesudah terbentuk menjadi kata jadian, yaitu kesusastraan, artinya kumpulan hasil karya yang baik. Sosiologi sastra merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk menganalisis karya sastra dengan mempertimbangkan aspekaspek kemasyarakatannya. Paradigma sosiologi sastra berakar dari latar belakang historis dua gejala, yaitu masyarakat dan sastra karya sastra ada dalam masyarakat, dengan kata lain, tidak ada karya sastra tanpa masyarakat. Sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri, sosiologi sastra dianggap baru lahir pada abad ke, ditandai dengan tulisan Mademe de Stael yang berjudul De la litterature cinsideree dans ses rapports avec les institutions sociales . Meskipun demikian, buku teks pertama baru terbit tahun , dengan judul The Sociology of Art and Literature a Reader, yang dihimpun oleh Milton C. Alberch, dkk. Teori ini berkembang dengan pesat sejak penelitianpenelitian dengan teori strukturalisme dianggap mengalami kemunduran, stagnasi, bahkan dianggap sebagai involusi. Analisis strukturalisme dianggap mengabaikan relevansi masyarakat yang justru merupakan asalusul dari pengarang dan karyanya. Maka, pengarang yang selama hampir setengah abad, sejak dominasi strukturalisme dihilangkan dan dianggap telah mati, dalam analisis sosiologi dipertimbangkan kembali sebagai subjek, yaitu subjek kolektif Ratna, . Menurut Ian Watt, yang dijelaskan oleh Damono , telaah suatu karya sastra akan mencakup tiga hal hubungan timbal balik antara sastrawan, sastra dan masyarakat, yakni konteks sosial pengarang, sastra sebagai cermin masyarakat, dan fungsi sosial sastra. Lebih jelasnya, bahwa yang dimaksud . Konteks sosial pengarang adalah hubungan antara posisi sosial sastrawan dalam masyarakat dengan masyarakat pembaca. Termasuk faktorfaktor sosial yang bisa mempengaruhi si pengarang sebagai perseorangan selain mempengaruhi karya sastra. Sastra sebagai cermin masyarakat, dapat dipahami untuk mengetahui sampai sejauh mana karya sastra dapat mencerminkan keadan masyarakat ketika karya sastra itu ditulis, sejauh mana gambaran pribadi pengarang mempengaruhi gambaran masyarakat atau fakta sosial yang ingin disampaikan, dan sejauh mana karya sastra yang digunakan pengarang dapat dianggap mewakili masyarakat. Fungsi sosial sastra, adalah untuk berhasil sebagai penghibur dan sejauh mana nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial. Dengan demikian, sosiologi sastra menaruh perhatian pada aspek dokumenter sastra, dengan landasan suatu pandangan bahwa sastra merupakan gambaran atau potret fenomena sosial. Pada hakikatnya, fenomena sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita seharihari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasikan. Oleh pengarang, fenomena itu diangkat kembali menjadi wacana baru dengan proses kreatif pengamatan, analisis, interpretasi, refleksi, imajinasi, evaluasi, dan sebagainya dalam bentuk karya sastra. mengetahui sampai berapa jauh karya sastra berfungsi sebagai perombak, sejauh mana karya sastra . Analisis Struktural Model A.J. Greimas Sejalan dengan upaya mengetahui pandangan dunia pengaran dengan menggunakan teori strukturalisme genetik, terlebih dahulu peneliti akan mengkaji struktur intrinsiknya. Abrams Fransiska, berpendapat bahwa telaah karya sastra akan lebih dipahami secara tepat, jelas, dan utuh apabila tidak melepaskan struktur intrinsiknya. Naratologi Algirdas Julien Greimas Selden, Culler, Ratna merupakan kombinasi antara model paradigmatis LeviStrauss dengan model sintagmatis Propp. Namun objek penelitian Greimas tidak terbatas pada genre dongeng, tetapi diperluas pada mitos. Dengan memanfaatkan fungsifungsi yang hampir sama, Greimas memberikan perhatian pada relasi, menawarkan konsep yang lebih tajam, dengan tujuan yang lebih umum, yaitu tata bahasa naratif univesal. Dengan menolak aturan, dikotomi yang kaku, Greimas pada gilirannya lebih mementingkan aksi dibandingkan dengan pelaku. Tidak ada subjek di balik wacana, yang ada hanyalah subjek, manusia semu yang dibentuk oleh tindakan, yang disebut actans dan acteurs. Aktan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga pasangan oposisi biner, yaitu subjek dengan objek, pengirim dengan penerima, penolong dengan penentang. Skema aktansial yang digunakan akan menurunkan struktur sebuah cerita didasari oleh adanya oposisioposisi biner yaitu subjek S yang menginginkan suatu objek O. Objek ini pada gilirannya, merupakan objek yang dikomunikasikan antara pengirim sender/P dan penerima receiver/P. Bersamaan dengan itu, keinginan S didukung oleh penolong helper/P dan dihambat oleh penghalang opponent/P. Secara lebbih ringkas, akan nada tiga pasang oposisi biner subjekobjek, pengirimpenerima, dan penolongpenghalang. . Subjek objek Menurut Ratna , di antara ketiga pasangan oposisi biner aktanaktan ini, yang terpenting adalah pasangan subjekobjek. Hal ini disebabkan karena tidak akan ada objek jika tidak ada subjek, begitu pula sebaliknya. Subjek ditugasi oleh pengirim untuk mendapatkan objek. Objek bisa berupa hal yang konkrit, seperti manusia atau sesuatu akan tetapi bisa berupa hal yang abstrak, seperti pengetahuan, cinta, dan kekuasaan. . Pengirim penerima Pengirim adalah pelaku atau seseorang dapat pula sebuah ide yang memotivasi suatu tindakan, atau yang mengakibatkan sesuatu terjadi Amiruddin, dalam Fansiska, . Dengan kata lain, pengirim memprovokasi subjek untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan objek, sedangkan penerima merupakan sesuatu atau seseorang yang menerima objek yang diusahakan oleh subjek. . Pendukung penghalang Pendukung merupakan sesuatu atau seseorang yang membantu atau mempermudah usaha subjek untuk mendapatkan objek, sedangkan penghalang merupakan sesuatu atau seseorang yang menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek. Adapun skema aktansialnya adalah sebagai berikut SKEMA AKTAN Pengirim Objek Penerima Pendukung Subjek Penghalang Selain menunjukkan bagan aktan, Sumiyadi, Greimas juga mengemukakan model cerita yang tetap sebagai alur. Model itu dibangun oleh berbagai tindakan yang disebut fungsi. Model yang kemudian disebut model fungsional itu memiliki cara kerja yang tetap karena memang sebuah cerita selalu bergerak dari situasi awal ke situasi akhir. Adapun model fungsional yang dimaksud adalah sebagai berikut. MODEL FUNGSIONAL SITUASI AWAL TRANSFORMASI TAHAP UJI KECAKAPAN TAHAP UTAMA TAHAP KEBERHASILAN SITUASI AKHIR Dalam situasi awal ditampilkan keadaan sebelum terjadi suatu peristiwa yang mengganggu keselarasan atau keseimbangan. Biasanya cerita diawali dengan munculnya pernyataan adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu sehingga muncul tindakan pemanggilan perintah, atau persetujuan. Dalam transformasi terdapat tiga tahap, yaitu tahap uji kecakapan adanya usaha subjek, munculnya penentang dan penolong, dan jika subjek/ pahlawan tidak mampu mengatasi tantangan akan didiskualifikasi sebagai pahlawan, tahap utama adanya pergeseran ruang dan waktu, dalam arti pahlawan telah mengatasi tantangan dan melakukan perjalanan kembali, dan tahap kegemilangan atau keberhasilan kedatangan pahlawan, eksisnya pahlawan asli, terbongkarnya tabir pahlawan palsu, hukuman bagi pahlawan palsu, dan jasa bagi pahlawan sejati. Dalam situasi akhir subjek berhasil mendapatkan objek, objek telah diterima oleh penerima, keseimbangan telah terjadi, dan berakhirlah suatu keinginan terhadap sesuatu. Namun, situasi dapat terjadi sebaliknya, yaitu subjek gagal mendapatkan objek. Dengan skema aktan dan model fungsional yang diajukan oleh Greimas memiliki hubungan kausalitas hubungan antaraktan ditentukan oleh fungsifungsi dalam membangun struktur cerita. . Strukturalisme Genetik Strukturalisme genetik dikembangkan atas dasar penolakan terhadap analisis strukturalisme murni, analisis terhadap unsurunsur intrinsik. Ratna memaparkan bahwa strukturalisme genetik ditemukan oleh Lucien Goldmann, seorang filsuf dan sosiolog RumaniaPrancis. Teori tersebut dikemukakan dalam bukunya yang berjudul The Hidden God a Study of Tragic Vision in the Prenses of Pascal and the Tragedies of Racine, dalam bahasa Perancis terbit pertama kali tahun . Secara definitif, strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian terhadap asalusul karya. Secara ringkas strukturalisme genetik berarti memerhatikan analisis intrinsik dan ekstrinsik. Meskipun sebagai teori yang telah teruji validitasnya, strukturalisme genetik masih ditopang oleh beberpa konsep canggih yang tidak dimiliki oleh teori sosial lain, yakni simetri atau homologi, kelaskelas sosial, subjek transindividual, dan pandangan dunia. .. Simetri atau Homologi Homologi dipinjam dari istilah biologi, dengan asumsi persamaan struktur sebab diturunkan melalui organisme primitif yang sama. Homologi memiliki implikasi dengan hubungan bermakna antara struktur literer dengan struktur sosial. Dalam proses penelitian identifikasi terhadapnya memerlukan penelitian yang seksama, kualitasnya ditentukan oleh karya itu sendiri, bukan struktur sosial. Homologi bukan reduksi dan imitasi, interdependensinya adalah struktural, bukan hubungan isi secara langsung. Adanya penanda suku naga dalam drama karya WS Rendra, tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan Kampung Naga di daerah perbatasan TasikGarut, Jawa Barat. Sebagai petanda, secara homolog dan struktural, di satu pihak suku naga sejajar dengan masyarakat adat, kearifan lokal, budaya primitif dan sebagainya. .. Kelaskelas sosial Dalam pengertian strukturalisme genetik, kelaskelas sosial tidak perlu didefinisikan ke dalam pertentangan dan eksploitasi, seperti halnya pemahaman kelas dalam Marxisme. Maka yang dimaksud kelaskelas sosial adalah kolektivitas yang menciptakan gaya hidup tertentu dengan struktur yang ketat dan koheren. Kelas dengan demikian berpengaruh terhadap bentuk, fungsi, makna, dan gaya suatu karya seni. Pada dasarnya, menurut visi strukturalisme genetik, kelas yang dimaksudkan identik dengan kelas sosial pengarang. Secara sosiologi, menurut Hauser dalam Ratna, seniman pun pada dasarnya ditentukan oleh kelas sosialnya. Perlu dijelaskan bahwa keterlibatan pengarang lebih bersifat afinitas, sebagai bentuk ketertarikan terhadap suatu masalah dibandingkan dengan komitmen. Atas dasar akar sosial yang sama maka terjadilah simpati terbagi, imajinasi terbagi, kesadaran sosial yang dianggap sebagai genesis kreativitas. Dikaitkan dengan seniman sebagai pencipta, lanjut Ratna , latar belakang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu a latar belakang karena afiliasi, dan b latar belakang karena kelahiran. Pencipta yang berlatar belakang karena afiliasi memiliki sisi menarik karena kelahirannya yang kedua. Sebagai bentuk dualisme antara aktivitas kreatif di satu pihak dengan penjelajahan sumbersumber ilmu pengetahuan di pihak yang lain. Bentuk afiliasi bermacammacam, sesuai dengan kompleksitas struktur sosial, seperti keluarga, profesi, intelektual, religi, ekonomi, hukum, dan sebagainya. Sisi menarik lainnya tentang pengarang berlatar belakang afiliasi adalah kemampuannya melepaskan diri dari kelompok asal, kemudian meleburkan diri dan terlibat dalam kelompok yang baru. .. Transindividual Sejajar dengan masalah kelaskelas sosial di atas, Goldmann juga mengintroduksi konsep transindividual, intersubjektif menurut pemahaman lain. Menurut Goldmann dalam Ratna, transindividual menampilkan pikiranpikiran individu tetapi dengan struktur mental kelompok. Dalam strukturalisme genetik subjek transindividual merupakan energi untuk membangun pandangan dunia. .. Pandangan dunia Pandangan dunia merupakan masalah pokok dalam strukturalisme genetik. Homologi, kelaskelas sosial, etruktur bermakna, dan subjek transindividual diarahkan pada totalitas pemahaman yang dianggap sebagai kesimpulan suatu penelitian. Karena pandangan dunialah yang memicu subjek untuk mengarang, identifikasi pandangan dunia juga dianggap sebagai salah satu ciri keberhasilan suatu karya. Secara definitif Goldmann Ratna, menjelaskan pandangan dunia sebagai ekspresi psike melalui hubungan dialektis kolektivitas tertentu dengan lingkungan sosial dan fisik, dan terjadi dalam periode bersejarah yang panjang. Konsepkonsep yang mendasari pandangan dunia harus digali melalui dan di dalam kesadaran kelompok yang bersangkutan dengan melibatkan indikator sistem kepercayaan, sejarah intelektual, dan sejarah kebudayaan secara keseluruhan. Maka pelacakan faktafakta sejarah perlu dilakukan bagi penelitian primordial dan berbagai kecenderungan masa lampau yang masih dominan di Indonesia. Melalui kualitas pandangan dunia inilah karya sastra menunjukkan nilainilainya sekaligus memperoleh artinya bagi masyarakat. Secara metodologis, dalam strukturalisme genetik Goldmann menyarankan untuk menganalisis karya sastra yang besar, bahkan suprakarya. Karena dalam karya besarlah terkandung berbagai aspek kehidupan yang problematis. Sejalan dengan itu Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra, adalah salah satu karya besar dari seorang sastrawan besar. Di dalamnya terdapat aspek problematik kehidupan antara manusia dengan alam dan kearifan lokal dengan modernitas yang mendapati aktualisasinya dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sejak tahun penulisan karya hingga hari ini. BAB III STRUKTUR DRAMA, LINGKUNGAN SOSIAL PENGARANG, LINGKUNGAN SOSIAL DRAMA, DAN PANDANGAN DUNIA PENGARANG YANG TEREFLEKSI DALAM KISAH PERJUANGAN SUKU NAGA KARYA WS RENDRA . Struktur Drama Kisah Perjuangan Suku Naga .. Sinopsis naskah drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya Rendra. Alkisah, kebudayaan manusia telah berbeda jauh atara negeri industri dan negeri pertanian. Negeri industri, kaya akan uang modal dan mesinmesin yang menghasilkan barang dagangan. Mesinmesin telah bergemuruh dan bekerja tanpa henti. Bahanbahan mentah dicari terus menerus. Barangbarang hasil produksi kian berjubel tak tertampung di gudang. Negeri pertanian, kaya akan hasil bumi dan barang tambang. Dan terhadap negeri pertanianlah, persoalan dari negeri industri akan dilimpahkan. Duta Besar dipekerjakan untuk negosiasi demi perputaran sirkulasi uang modal. Agar tidak membeku. Agar proses produksi di negeri industri terus berjalan dan memperkaya Big Boss. Berbedaan ini sangat nampak dan berdampak pada sebuah negeri pertanian, Astinam. Dan para Petinggi Pemerintah Astinam sedang meracauracau kata Pembangunan. Keuntungan pribadi menjadi kepentingan paling pokok dari kata Pembangunan yang mereka agungagungkan. Meski dengan mengorbankan rakyatnya sendiri. Sementara di dalam wilayah negeri Astinam, terdapat Suku Naga yang menempati lembah bukit Saloka. Mereka memegang teguh keyakinan dan keselarasan hidup dengan alam. Suku Naga adalah petani. Peraturan adat mereka menyatakan, bahwa tanah tidak bisa diperjualbelikan. Jika tidak mampu menggarap harus diserahkan kembali pada desa. Karena tanah adalah ruh bagi petani. Jual beli tanah adalah proses awal penghisapan kota terhadap desa. Tanpa kepemilikan tanah, petani tak ubahnya seperti kerbau. Bahkan di mata tuan tanah, kerbau lebih menghasilkan uang dibanding buruh tani. Suku Naga dikepalai oleh Abisavam, kebijakannya sangat bijak pada alam dan masyarakat Suku Naga. Senantiasa membimbing dan mendamping. Ia punya seorang anak lakilaki yang baru menyelesaikan pendidikan di luar negeri. Bernama Abivara. Meski Abivara sekolah di negeri maju, keteguhannya pada kebudayaan dan adat keyakinan Suku Naga tidak luntur sedikit pun. Malahan dengan pemahamanya tentang kemajuan, ia makin bijak pada keselarasan alam. Abivara pulang bersama kawannya Carlos. Ia teman karib Abivara. Seorang wartawan media ternama di negeri maju tempat Abivara sekolah. Carlos adalah orang yang sangat tertarik untuk mempelajari budaya dan adat Suku Naga. Namun keselarasan hidup Suku Naga dengan alam diganggu oleh Mr. Joe, Duta Besar dari negeri seberang. Ia adalah orang suruhan Big Boss yang mengincar bahan tambang yang terdapat di dalam bukit Saloka. Mr. Joe dengan sangat mudah membujuk petinggi Astinam untuk mendukung keinginan Big Boss. Maka dipekerjakanlah petinggipetinggi negara oleh Ratu Astinam untuk mulai menyusun rencana dan pembakuan peraturan untuk kelancaran rencana, mengusir Suku Naga dari lembah Bukit Saloka untuk dijadikan perumahan berikut segala sarana hiburan bagi para pekerja tambang bukit Saloka. Rencana tersebut mendapat perlawanan dari Suku Naga yang dipimpin Abisavam. Carlos, sahabat karib Abivara menuliskan berita pada medianya di negeri sebrang, bahwa pemerintah Astinam hendak mengusir Suku Naga yang telah turun temurun menjaga keselarasan alam hanya karena projeck perusahaan Big Boss untuk pengerjaan penggalian tambang tembaga di bukit saloka yang jelasjelas akan memusnahkan sebuah kebudayaan dan kelestarian alam. Ratu dan para Petinggi negeri Astinam gerah dengan pemberitaan yang dituliskan Carlos di media no satu di negeri seberang tersebut yang dibaca dan menjadi bahan pergunjingan di antara orangorang di Unesco. Mereka berpikir keras untuk membujuk Suku Naga agar tak jadi pemberitaan buruk di media. Karena mereka lebuh takut pada teguran PBB dengan Unesconya dari pada rakyatnya sendiri. Mulamula Menteri Pertambangan datang menemui Abisavam. Karena ditolak kemudian datang ketua parlemen bersama tentara bersenjata dengan maksud menggertak Suku Naga. Upaya mereka kembali kandas karena keteguhan Suku Naga pada keyakinan leluhurnya yang kini terancam dipunahkan pemerintah dan meski mereka perjuangkan. Dan Carlos tak hentinya memberitakan semua upaya pemerintah Astinam untuk mengusir Suku Naga pada dunia. Karena ketakutan yang sama antara pemerintah Astinam dan Mr. Joe, yakni terhadap teguran masyarakat dunia lewat Unesco, akhirnya Mr. Joe membujuk Big Boss agar mengurungkan niatnya untuk sementara dan menjadikan usaha spiritual dan tourismenya sebagai tempat pelatihan matamata negara Astinam. Agar mampu menyingkirkan sukusuku adat di negeri Astinam seperi Suku Naga dengan tuduhan aliran sesat dan lainnya. Hingga pada akhirnya, atas rencana baru yang sedang dilancarkan, ijin Carlos untuk tinggal di Astinam dicabut secara sepihak oleh pemerintah. Namun dengan perginya Carlos dari Suku Naga, tak menjadi ujung perjuangan Suku Naga. Masih ada Abisavam, Abivara dan seluruh penduduk Suku Naga yang berpegang teguh pada perjuangan mempertahankan adat dan keyakinan budaya Suku Naga. .. Skema Aktan ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Bisnis barang tambang Objek Ijin Penambangan Penerima Big Boss Pendukung M Pertambangan Ratu Per mentri Ket Parlemen Kol Srenggi Subjek Mr Joe Penghalang a Kalimat inti aktansial Ketika semua pejabat negara Astinam berkumpul dan sedang membicarakan kondisi kesehatan mereka masingmasing, datanglah Mr Joe S merespon permohonan pinjaman dana luarnegeri yang disampaikan duta besar Astinam, dan tawaran kerjasama pertambangan yang diajukan oleh Mentri Pertambangan. Setelah berbasabasi Mr Joe pun mulai mengungkapkan tujuan utamanya yakni maksud dari Big Boss P untuk berbisnis pertambangan P dengan membuka pertambangan di Bukit Seloka Suku Naga, dan meminta perijinan penambangan O dari pemerintahan Astinam. Atas dorongan Mentri Pertambangan dalam meyakinkan Ratu, Per Mentri, dan pejabat lainnya P, akhirnya tujuan Mr Joe pun berjalan tampa hambatan. b. Skema Fungsional Situasi Awal Mr Joe menawarkan kerjasama pertambangan antara Big Boss dan negara Astinam dan meminta ijin penambangan di Bukit Seloka Suku Naga. Mr Joe berupaya meyakinkan Ratu dengan mempresentasikan semua bisnis Big Boss. Mr Joe Inilah yang sungguh utama. Ada satu perusahaan dari negara saya yang ingin bertanam modal yang besar di sini di dalam bidang pertambangan. Tentu saya akan memakai saluran resmi. Sebab ia selalu menghargai saluran resmi... Asal orang penuh pengertian kami pasti menghargainya. Rendra, Ratu I. Tahap Transformasi Tahap kecakapan Mr Joe langsung memberi kepastian, bahwa Big Boss adalah orang yang penuh pengertian. Mentri Pertambangan memberi dukungan pada Mr Joe menyampaikan dan meyakinkan Ratu bahwa Big Bos telah menyiapkan Intan sebagai bentuk pengertian awal pada Ratu. Mr Joe M Pertambangan Ratu Wah, pengertian beliau sungguh besar. maaf, Sri Ratu, saya memberanikan diri untuk menambah dukungan terhadap beliau ini. pengertiannya benarbenar besar. Untuk membuktikan bahwa ia benarbenar ahli dalam bidang pertambangan, ia telah memilih sebutir dari hasil tambang mulia, untuk dipersembahkan pada Sri Ratu. Ialah intan ini Intan Rendra, II. Tahap Utama Sri Ratu sangat senang dengan hadiah intan yang diberikan Big Bos lewat Mentri Pertambangannya. Dan ia berterima kasih. Ratu Terima kasih. Aku senang sekali. Ini sungguhsungguh art Rendra, III. Tahap Kegemilangan melihat pertanda baik, Mentri pertambang langsung menyampaikan lokasi pertambangan yang dimaksud Big Boss adalah Bukit Saloka di wilayah kaum suku naga. Dan penjelasan M Pertanian pun mendapat sambutan hangat dari pejabat Astinam lainnya. M Pertambangan Sri, The Big Boss, begitu biasa kami panggil teman kami itu, sangat kagum dan terpikat kepada alam kita. Terdorong oleh kekagumannya itu ia telah lama membuat survey hasilhasil tambang kita. Sehingga tahulah ia bahwa di bukit Saloka di wilayah kaum Suku Naga ada sebuah tambang tembaga yang cukup kaya... Saya kira ini perlu dengan sungguhsunggu dipertimbangkan. tambang mentah di dalam bumi Tak ada harganya Daripada tidak diolah Ada baiknay diolah mkereka Lalu kita semua akan sibuk Da di dalam kesibukan Ada tambahan penghasilan Rendra, Per Mentri Koor Parlemen Situasi Akhir Atas dorongan dari Perdana mentri dan semua fraksi Parlemen, maka Ratu pun langsung merespon ajuan dan maksud dari kedatangan Mr Joe. Ratu Kalau begitu kita harus benarbenar pertimbangkan Rendra, ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Melamar Setyawati Objek Setyawati Penerima Abivara Pendukung Ibu Abivara Pemahaman Abivara tentang kemajuan jaman Subjek Abivara Penghalang Keinginan Setyawati hidup di kota a Kalimat inti aktansial Setelah beberapa hari kepulangan Abivara ke kampung halamannya, ia bertemu dengan Setyawati, kekasihnya. Abivara S memulai percakapannya dengan menanyakan ihwal lamarannya P yang disampaikan ibunya P terhadap Setyawati O. Sebagai tanda bahwa tidak lama lagi mereka akan dinikahkan. Namun ternyata, Setyawati memiliki keinginan untuk hidup di kota P setelah pernikahannya. Untunglah Abivara mampu mengungkap pemahamannya tentang modernitas dan kemajuan jaman dengan teguh pada Setyawati. Dengan ketegasannya, Abivara meminta Setyawati untuk memikirkan ulang tentang keinginannya hidup di kota, terkait citacita Abivara untuk membangun desanya serta lamaran dari Abivara. b. Skema Fungsional Situasi Awal Abivara bertanya pada Setyawati soal lamaran dari Ibunya. Setyawati menerimanya dengan bahagia. Mereka sebentar lagi akan menikah I. Tahap Transformasi Tahap kecakapan namun ternyata, di luar sepengetahuan Abivara, Setyawati memiliki keinginan untuk hidup di kota. Hidup bersama kemajuan jaman dan modernitas. Setyawati Sesudah menikah apakah kita akan pindah ke kota Rendra, II. Tahap Utama dengan pemahaman Abivara tentang kehidupan di kota, Abivara mampu menyangkal semua pemahaman Setyawati yang salah kaprah tentang kehidupan perkotaan yang dianggapnya lebih maju, lebih tinggi pergaulan, dan lebih baik dari pada pedesaan. Abivara Setyawati Abivara Setyawati Abivara Film hanya hiburan bukan alat kemajuan Yah, tetapi di desa kurang pergaulan. Benarkah di kota lebih terdapat pergaulan Astaga Nama tetangga sendiri jarang mereka mengenalnya. ... ... Aku tidak ingin anakanak kita nanti ketinggalan mode ... Mode tidak memajukan dan membebaskan orang. Mode malah mengikat orang. Rendra, III. Tahap Kegemilangan abivara mampu menyangkal semua sangkaan Setyawwati terhadap kehidupan di perkotaan. Satyawati tidak bisa mendebatnya dengan sengit. Ia kemudian kesal karena keinginannya hidup di kota jauh dari kemungkinan diwujudkan oleh Abivara setelah pernikahan. Setyawati Abivara Setyawati Abivara Aku kesel Aku tidak ingi anakanaku nanti merasa minder. kenapa mesti minder kamu tahu bagaimana pandangan orang kota terhadap orang desa itulah pendapat yang kurang terpelajar. Seharusnya mereka tahu bahwa orang desa lebih produktip dari pada orang kota. Orang desa memprodusir hasil bumi. Tetapi orang kota memprodusir apa Mereka hanya mampu mengimpor. Ekonomi mereka hanya ekonomi tukang kelontong. Atau mereka hanya mampu menciptakan birokrasi. Dan birokrasi adalah penghambat kemajuan. Rendra, Situasi Akhir karena mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, Setyawati kemudian kebingungan dan menangis. Abivara bersikap tegas dalam mendidik. Membuktikan rasa sayangnya dengan tidak memanjakan kekasihnya. Menganjurkan Setyawati untuk mencerna perbicaraan mereka barusan. Abivara Setyawati Abivara renungkanlah dulu barang dua tiga hari Abivara Menangis aku tidak akan menghiburmu. Aku percaya kamu akan bisa mencerna semua ini. ... Rendra, ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Keinginan menjual sawah Objek Sawah bagian suaminya Penerima Supaka Pendukung Suaminya meninggal Ketidakmampuan bertani Penghalang Subjek Supaka Ketegasan Abisavam pada adat a Kalimat inti aktansial Supaka S mengutarakan keinginannya untuk menjual sawah P bagian almarhum suaminya pada Abisavam. Dengan ketegasan dan keteguhan Abisavam dalam memegang aturan adat Suku Naga P, akhirnya keinginan Supaka ditolaknya mentahmentah. Meskipun supaka telah menjadi janda dan ia merasa berhak atas sawah bagian suaminya, serta ketidakmampuannya bertani akan menjadikan uang hasil penjualan sawahnya sebagai modal untuk berjualan di kota sebagai profesi hariannya P, dan meski Supaka adalah janda dari adiknya namun Abisavam tetap menolaknya. Hingga supaka benarbenar gagal untuk bisa menjual sawahnya tersebut. b. Skema Fungsional Situasi Awal Supaka mengutarakan keinginannya untuk menjual sawahnya Aku akan menjual sawahku. tidak bisa. Tidak bisa kamu jual pada orang luar desa karena itu berarti permulaan bagi tumbuhnya tuan tanah di desa ini. tidak mungkin pula kamu jual pada orang desa kita sendiri, karena masingmasing petani sudah mendapat tanah yang sesuai dengan kemampuan kerjanya, dan juga desa harus mengontrol harga tanah. Rendra, Supaka Abisavam Tahap Transformasi I. Tahap kecakapan Supaka mempertanyakan sahnya kepemilikan sawah suaminya dan status jandanya sebagai penerima ahli waris suaminya. Dengan beralasan ketidakmampuannya bertani maka sawah tersebut hendak ia jual. Supaka Abisavam Supaka Abisavam Supaka Abisavam Supaka Abisavam II. berdagang. Abisavam Supaka III. seharusnya suamimu almarhum tercinta itu mengajar kamu bertani. tetapi aku selalu sibuk berdagang, hilir mudik ke kota. Berdagang adalah bakatku. Rendra, Tahap Kegemilangan dalam bayangan Supaka, hasil dari penjualan sawah bukankah suamiku almarhum mendapatkan sawah itu dengan syah Syah dan sekarang aku janda. ya. Janda muda. aku kurang paham bertani kamu kurang pendidikan. aku bukan petani kalau begitu jangan tinggal di desa. Rendra, Tahap Utama Supaka tetap bersikukuh bahwa keahliannya bukan bertani tapi tersebut akan dijadikannya modal tambahan. Namun Abisavam kian tegas memegang peraturan adat dan menjelaskan pada Supaka bahwa sawah benarbenar tidak bisa dijual dengan alasan apa pun karena bisa mengganggu stabilitas kehipuan di pedesaan. Supaka Abisavam Jadi wajarlah kalau aku jual sawah hak suamiku yang syah itu untuk menambah modal dagang. O, itu tidak boleh. Begitu menurut tradisi kami, sebab itu artinya kamu akan memindahkan kekayaan desa ini ke kota. Ini namanya permulaan dari penghisapan kota atas desa. Rendra, Situasi Akhir karena mendapatkan tentangan yang tidak memuaskan, Supaka kemudian mengeluarkan senjata utamanya. Menangis. Sementara Abisavam tetap memegang teguh peraturan adat. Sebagai tetua adat di suku naga, keteguhan inilah yang menjadi teladan bagi seluruh warga suku naga. Abisavam Supaka Abisavam kamu akan memakai senjatamu yang terakhir. menangis kamu kejam. Nah, apa kubilang. Rendra, ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Mengukur bukit Saloka Objek Bukit Saloka Penerima Sri Ratu Pendukung Proyek Joint venture Subjek Insinyur Penghalang Abisavam, Abivara, Carlos, Supaka, Paman a Kalimat inti aktansial Suatau hari, seorang Insinyur S asing datang mengukur bukit Saloka P. Namun, ia mendapat halangan dari warga suku naga, terutama kelapa desa Abisavam beserta Abivara, Carlos, Supaka dan Paman P. Di situ terjadi percekcokan antara Insinyur yang bekerja atas nama join venture P menjalankan printah Sri Ratu P dengan warga suku naga yang hendak mempertahankan tanah adatnya. b. Skema Fungsional Situasi Awal ketika insinyur sedang mengukur, datanglah para tetua adat suku naga. Ia ditegur oleh Paman dan di sanalah mulai percekcokan. Paman Insinyur Abisavam Insinyur ... Apa yang kamu kerjakan Mengukur, menggambar dan merancang. untuk apa Desa ini akan dijadikan kota pertambangan. Abisavam Insinyur ... Insinyur Abisava Insinyur ... Abivara Insinyur Siapa yang mau bikin Join venture ini proyek Sri Ratu ... Lantas orangorang desa ini bagaimana ... dipindah ke suatu tempat. O, lihat dulu nanti. Kamu punya pikiran lain Rendra, I. Tahap Transformasi Tahap kecakapan Abisavam balik menanyakan pendapat pada insinyur tentang tempat yang sedang ia ukur. Kemudian Abisavam memberi penjelasan, bahwa bukit Saloka lebih dari sekadar tempat tinggal yang penduduknya bisa diungsikan begitu saja. Namun insinyur itu tetap keukeuh dan berpendapat bahwa kebudayaan lokal sudah ketinggalan jaman. Abisavam Insinyur Abisavam ... Apa pendapatmu tentang desa dan lembah ini Resep Resep Itu tepat. Leluhur kami, leluhur para suku naga, telah memilih tempat ini dengan teliti. Berabadabad sudah kami tinggal di sini. Lihat itu Itulah pekuburan leluhur kami. ...dan di sana, dataran batu di bawah pohon itu adalah tempat upacara kami untuk mengenangkan daya kesuburan. ...Dan telaga itu, bagi keramat, karena di situlah kamii pergi mandi mensucikan diri sebelum kami berpuasa hari dalam setahun. ...Kamu lihat, semua ini bukan sekadar suatu tempat melainkan suatu bagian dari keutuhan hidup kami. Ini adalah suatu kebudayaan. Ini tidak bisa begitu saja didatarkan menjadi sebuah kota. sekarang sudah jaman maju. Halhal semacam itu seharusnya tidak mengikat kita lagi. Kenapa Tidak Effisien Semua harus effisien ya Yang tidak effisien tidak berguna ya Menakjubkan Apakah kamu juga jatuh cinta dengan effisien Apakah beragama harus effisien. Rendra, Tahap Utama melihat percekcokan kian sengit karena pendapat insinyur yang Insinyur Abisavam Insinyur Abisavam II. mengecilkan adat dan budaya suku naga, Carlos, Abivara, dan Supaka pun turut bicara. Dan Abisavam lebih menekankan tugas dan kewajiabnnya sebagai ketua adat untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhurnya. Carlos Kenapa tidak memilih tempat sebelah bukit yang di sana, kenapa mesti yang sebelah sini Abisavam Carlos Abivara Abisavam Carlos Supaka Abisavam III. Ya, kenapa tidak Demi effisien Supaya tidak usah bikin jalan yang melingkar. Untuk menghemat beberapa dollar sebuah kebudayaan mau dilenyapkan Ya, Ayah, seharusnya mereka mendirikan pabrik, perumahan dsb, itu di seberang sananya bukit Saloka. kewajiban sayalah untuk melindungi keutuhan budaya kita. Aku suka perkembanganperkembangan baru. Tetapi perkembangan baru toh tidak harus berarti penumpasan bagi yang lain. Sebab itu nanti namanya penindasan, bukan pergaulan. Saya akan menulis barita mengenai hal ini. saya akan memberikan gambaran yang sedalamdalamnya. Di negeri perusahaan orangorang ini berada suara rakyat sangat diperhatikan. Parlemen mereka adalah parlemen betulbetulan. Jadi melewati surat kabar mereka saya akan memberi laporan apa yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan raksasa negeri mereka di Astinam ini. ... Abisavam, desa ini harus dipertahankan. Kuburan suamiku dan kuburan leluhurnya berada di sini. Jangan sampai kuburan itu mereka ubah menjadi casino, statsiun atau hotel. Baik, Supaka. Saya tidak menduga bahwa kamu akan juga bangkit kesadarannya. Rendra, Tahap Kegemilangan pada tahap ini, Paman, Supaka, Carlos, Abivara dan Abisavam menyatakan tekad dan mengajak pada seluruh kaum suku naga untuk berjuang sekuat tenaga mempertahankan tanah adat leluhur suku naga. Paman Supaka Abivara Abisavam Carlos Saya akan bertahan sekuatkuatnya, Jangan seorang pun diantara kamu mau mereka paksa untuk menjual tanahmu. di desa suku Kariaman, dengan cara kasar maupun halus, mereka akhirnya berhasil membeli tanahtanah subur di situ. Hal itu terjadi karena mereka berjuang sendirisendiri. Kita harus berjuang bersamasama, baru bisa berhasil. Aku merasa kuat memimpin kamu semua Malam ini kita akan melakukan tirakatan Perjuangan saudarasaudara nanti akan tepat sesuai dengan peradaban. Dunia luar akan membantu perjuangan semacam ini. caracara mereka praktekan di sini di negara mereka sendiri sanagat ditentang oleh rakyat mereka. Sekarang mereka berpikir, bahwa pemerintah dari negara yang sedang berkembang bisa diperbodoh begitu saja. kepada Insinyur jangan kamu purapura tidak tahu hal ini. Rendra, Situasi Akhir karena mendapatkan tentangan yang keras dari kaum suku naga dan pernyataan perlawanan dari para tetua suku naga, akhirnya Insinyur pun pergi dan sedikit mengancam Carlos dengan menanyakan identitas Carlos. Insinyur Carlos Insinyur Carlos Who are you I am Carlos. And I am their friend. Ill remember you. You better do. Insinyur Carlos Abisavam Good bye Good bye. Ya, Good byelah. Rendra, ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Membujuk Suku naga Objek Suku Naga Penerima Sri Ratu Pendukung Pemahaman memadukan budaya dan pariwisata Subjek Mentri Pertambangan Penghalang Abisavam, Abivara, Carlos. a Kalimat inti aktansial Suatau hari, seorang mentri Pertambangan S datang dalam upaya membujuk suku naga P. Kedatangannya itu sematamata karena kemarahan Sri Ratu P saat membaca korankorang luar negeri yang memuat permasalahan suku naga dengan Astinam. Namun, ia mendapat halangan dari warga suku naga, terutama kelapa desa Abisavam beserta Abivara, dan Carlos P. Di situ terjadi percekcokan antara Mentri Pertambangan yang menawarkan konsep pemaduan budaya suku naga dengan pariwisata P dengan warga suku naga yang menolak komersialisasi adat dan budaya dan bersikeras mempertahankan tanah adatnya. b. Skema Fungsional Situasi Awal Mentri Pertambangan datang ke perkampungan suku naga. Dan mendapatkan sambutan yang tidak menyenangkan dari Abisavam dan yang lainnya. M Pertambangan Abisavam M Pertambangan Abisavam Bapak kepala Suku Naga, para ibu, para wali suku, dan saudarasaudaraku semua. Salam Sejahtera Saya senang berada di tengahtengah saudara semua. Apa yang saudara senangi pada kami Saya senang tariantarian saudara, saya senang bentuk rumahrumah saudara, saya senang kebudayaan dan kepribadian Suku Naga. Itu semua akan lenyap kalau desa ini dijadikan kota pertambangan. Rendra, Tahap Transformasi I. Tahap kecakapan mendapat sambutan yang tidak menyenangkan dari abisavam, M Pertambangan pun mencoba menyangkal bahwa kebudayaan Suku Naga tidak hendak dimusnahkan. Malah akan turut dilestarikan oleh pemerintah dengan menjadikannya daerah pariwisata budaya sebagai bentuk penghargaannya terhadap budaya. M Pertambangan tidak perlu lenyap Waduh, jangan sampai lenyap. Semua itu bisa diselamatkan. Bayangkan Di tengah sebuah kota pertambangan yang penuh gedunggedung modern akan terdapat kuburankuburan kuno, rumah adat lengkap dengan peragaan peralatan upacara dan lain sebagainya. Tempattempat ibadah, telaga keramat, pohon keramat, semua akan diupgrade, sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang. Diupgrade artinya dijadikan objek tourisme, begitu Tourisme itu menambah penghasilan negara. Rendra, Utama Abisavam memiliki pengetahuan yang luas tentang praktik Abisavam M Pertambangan II. Tahap pariwisata budaya, maka tidak tidak mudah dibohongi, dan bersikeras menolak penawaran konsep pariwisata budaya dari Mentri Pertambangan. Abisavam Saya tahu apa itu tourisme. Berdoa sambil ditonton orang, begitu kan Kalau perlu upacaranya dipersingkat dan di popkan, begitu bukan Kebaktian agama diperdagangkan, begitu maksud saudara, bukan O, keasliannya bisa tetap dipertahankan. Omong kosong. Kemurnian upacara semacam itu sudah tidak ada lagi. Yang menonjol hanya unsur dramanya saja sematamata. Saudara tidak benarbenar senang pada kebudayaan kami. Saudara mau memasukkan kebudayaan kami ke dalam musium. Lho, itu justru karena saya menghargai kebudayaan saudara. kalau begitu biarkan kebudayaan kami tumbuh. Jangan kami orangorang dipindahkan, dan sisasisa kebudayaan kami dimasukkan ke dalam kotak yang bernama musium. Rendra, M Pertambangan Abisavam M Pertambangan Abisavam III. Tahap Kegemilangan pada tahap ini, Abisavam mampu menyudutkan M Pertambangan, sehingga pembicaraan M Pertambangan kemudian melnceng dan mengarah pada tekanan bahwa Suku Naga harus patuh pada kepentingan nasional. Mendapat tekanan dari M Pertambangan, Abisavam malah memberi pandangan tentang bagaimana seharusnya peran dan fungsi antara rakyat dan pemerintah dalam hidup bernegara. M Pertambangan Janganlah kita lalai untuk mengabdi pada kepentingan nasional Abisavam M Pertambangan Abisavam Membina kebudayaan daerah termasuk juga kepentingan nasional. Kepentingan nasional tidak sematamata berarti mencari keuntungan saja. Kita semua harus berpartisipasi di dalam program pembangunan pemerintah. Ikut berpartisipasi artinya ikut berpendapat, ikut menilai dan ikut mengontrol jalannya pembangunan. Jadi tidak asal setuju saja Rendra, Situasi Akhir karena mendapatkan tentangan yang tegas dari Abisavam dan kaum Suku Naga dan pernyataan yang terkesan menggurui, akhirnya Insinyur pun pergi dan akan melaporkan hasil dialognya pada atasan. M Pertambangan Abisavam Abivara Carlos Semuanya ini akan saya laporkan pada atasan. Bagus sekali. Tetapi jangan lupa hendaknya saudara laporkan juga kepada rakyat. Saya akan melaporkan pada kawankawan. dan aku akan melaporkannya kepada korankoran di luar negeri. Rendra, ... Skema aktansial dan model fungsional SKEMA AKTAN Pengirim Meninjau Suku naga Objek Suku Naga Penerima Sri Ratu Pendukung Pasukan tentara lengkap dengan senjata Subjek Ketua Parlemen Penghalang Abisavam, dan Abivara. a Kalimat inti aktansial Suatau hari lainnya, datanglah bertruktruk tentara lengkap dengan senjatanya, beserta tank dan jeep. Seluruh warga Suku Naga menjadi gempar dan menegangkan. Ternyata, pasukan tentara P tersebut mengantar Ketua Parlemen S untuk melakukan peninjauan P pada lokasi sengketa. Sematamata kedatangannya tiada lain adalah untuk menekan Suku Naga agar mau menerima rancana pembukaan lokasi tambang di atas tanah kaum Suku Naga. Tindakannya ini sebagai bentuk kemarahan Sri Ratu P karena upaya pembredelan koran masih tidak berhasil membungkam Carlos. Namun, lagilagi Abisavam beserta Abivara P menghadapinya dengan tenang dan penuh ketegasan. b. Skema Fungsional Situasi Awal Datanglah ketua parlemen beserta pasukan tentara ke wilayah kaum Suku Naga. Warga suku naga menjadi gemapar dan tegang. Abisavam telah paham bahwa kedatangannya dengan congkak dan maksud menggertak. K Parlemen Abivara K Parlemen .... K Parlemen Abivara Abisavam Abivara Abivasam K Parlemen Abivasam Saudarasaudara, saya adalah Ketua Parlemen, barangkali saudarasaudara sudah tahu, karena sudah melihat potret saya di korankoran. Mau apa datang kemari Apakah kamu kepala desanya ... saya ingin ketemu dengan kepala desa saudara. ... ayah, ada orang ingin bertemu dengan ayah. Ia adalah Ketua Parlemen Ketua Parlemen, jadi ia wakil rakyat. Kita ini rakyat. Jadi itu wakil kita, bukan Ya, ayah O Ya Saya tidak senang kepada saudara Saudara jujur sekali. Terima kasih, saya tidak senang kepada cara saudara datang dan menegur sapa. Saudara seperti orang mau menggertak. Rendra, I. Tahap Transformasi Tahap kecakapan lagilagi terjadi percekcokan, Abisavam tak habishabisnya mengingatkan Ketua Parlemen bahwa ia adalah wakil rakyat. Harus mewakili suara rakyat dan patuh pada arahan rakyat. Namun dengan penuh ancaman, Ketua Parlemen pun terus mengeritik kejujuran Abisavam dan mengingatkan tentang pentingnya pengarahan dari pemerintah. Ketua Parlemen pun dengan sangat jelas memperingatkan Abisavam untuk berhatihati dalam berbicara. K Parlemen di samping jujur, orang juga harus berhatihati di dalam bicaranya. Rendra, II. Tahap Utama mendapan jawaban Abisavam yang terkesan ngeyel, tekanan dari Ketua Parlemen terhadap Abisavam ditambahi ancaman. Bahwa dalam masalah sosialpolitik, orang juga harus berhatihati agar tidak dianggap anti pemerintah. Abisavam K Parlemen Abisavam K Parlemen III. Betul. Saya selalu berhatihati agar saya tidak berhianat kepada naluri saya, tidak pula menyalahi agama saya. Di dalam masalah sosialpolitik, saudara harus pula berhatihati. ya, berhatihati agar saya tidak pernah menghianati kepentingan rakyat miskin dan hanya menjilat golongan kecil yang kaya dan berkuasa. Sangat sayang kalau orang seperti saudara dianggap anti pemerintah. Rendra, Tahap Kegemilangan Ketua Parlemen kehabisan cara dan pembicaraan dalam menghadapi Abisavam yang selalu membenturkan tugas Ketua Parlemen terhadap rakyat dengan maksud kedatangannya ke wilayah Suku Naga atas perintah Sri Ratu. Abisavam Tadi saudara sebut saya orang jujur, tibatiba sekarang dikuatirkan anti pemerintah. Orang jujur seharusnya kan malah dianggap berguna bagi pemerintah Saya ingin keadilan. Saya tidak ingin pergantian pemerintah. Sungguh sulit berdebat dengan saudara. Lho, saudara kan sebagai wakil rakyat harus pandai berdebat. Sayang kalau hanya bisa bilang setuju saja. Rendra, Situasi Akhir karena pembicaraannya selalu tersudutkan, K Parlemen K Parlemen Abisavam bermaksud pamit, namun abisavam menahannya dan mencairkan suasana dengan meminjam penyulut rokok. Kemudian K Parlemen pun melunak dan kalah kewibawaannya oleh Abisavam. .. Sekema aktan utama Dari ke enam aktan di atas, maka bisa dijadikan dalam satu aktan utama yang membalut ke enam aktan tersebut dan menjadi satu struktur cerita yang utuh. SKEMA AKTAN UTAMA Pengirim Kekayaan barang tambang tembaga di bukit Saloka Objek Barang Tambang Tembaga Penerima Big Boss Pendukung Mr. Joe, Ratu Astinam, dan petinggi Astinam Subjek Big Boss Penghalang Abisavam, Abivara, Carlos, Kaum Suku Naga, Korankoran, Unicef a Kalimat inti aktansial Karena kekayaan barang tambang di bukit Saloka P, melaui Mr Joe dan di setujui oleh seluruh petinggi Astinam P maka Big Boss S akan membuka areal pertambangan lengkap dengan perumahan, hotel, casino dll demi mendapatkan barang tambang O yang dia inginkan. Namun, rencananya tersebut tidak berjalan dengan mulus karena keberadaan kaum Suku Naga di sekitar bukit Saloka tersebut. Karena keteguhan, ketegasan dan tekad perjuangan Abisavam, Abivara, Kaum Suku Naga, dalam mempertahankan tanah adat Suku Naga dan atas bantuan catatan jurnalistik Carlos maka upaya penggusuran oleh perusahaan Big Boss pun mendapat kecaman dari Unicef P. Melihat segala upaya pemerintah Astinam dalam membujuk secara halus atau pun kasar gagal, dan kecamankecaman dari luar negeri santer terhadapnya, maka Big Boss pun mengurungkan niat eksplorasi tambang di bukit Saloka dan mengalihkan bisnisnya pada komoditi lainnya. b. Skema Fungsional Situasi Awal Para petinggi Astinam sedang berkumpul membicarakan penyakait, dan program pembangunan. Mereka sedang keranjingan dengan kata pembangunan, kemajuan teknologi dan perkembangan sarana kesehatan moderen untuk menyelesaikan masalahmasalah kesehatnnya. Bukan masalah rakyat. Mereka bahkan menyiapkan kata Subversif bagi siapa pun yang tidak sepakat terhadap rencana pembangunan versi mereka. Ratu negara kita di dalam program pembangunannya tidak akan melupakan program kesehatan. Banyak sudak modal asing yang bersimpati kepada program kita ini. mereka akan menanamkan modal berjutajuta dolla untuk mendirikan pabrikpabrik tonikum dan pilpil Vitamin. Lain dari iut proyek kita Rumah Sakit Wijaya Kusuma Rumah sakit terbesar dan ter modern di seluruh Asia Tenggara. Wah ini akan mengangkat nama bangsa Sayang tidak semua orang berfikir seperti kita. Banyak pikiran yang menentang kemajuan Dan mengganggu jalannya kemajuan. Sebagai Mentri Keamanan saya akan segera mengumumkan pernyataan bahwa mengkritik pembangunan adalah sabotase, oleh karena itu subversif. Dengan begitu tidak ada lagi oposisi Oposisi adalah musuh Bagus Lalu kita bisa bebas membangun dengan lancar. Rendra, Kol Serenggi Ratu Per Mentri Ratu ... Kol Serenggi Ratu Kol serenggi Ratu Tahap Transformasi I. Tahap kecakapan Ketika di ketahui oleh Big Boss, bahwa bukit Saloka mengandung barang tambang tembaga di dalamnya, Big Boss berniat menggali barang tambang tersebut dan mengutus Mr. Joe, Duta Besar, untuk mendapat ijin eksplorasi pertambangan dari Petinggi Pemerintahan Astinam. Pada situasi awal tidak mendapat halangan sedikit pun Mr Joe Inilah yang sungguh utama. Ada satu perusahaan dari negara saya yang ingin bertanam modal yang besar di sini di dalam bidang pertambangan. Tentu saya akan memakai saluran resmi. Sebab ia selalu menghargai saluran resmi... Asal orang penuh pengertian kami pasti menghargainya. Rendra, Ratu II. Tahap Utama ketika terjadi pengukuran oleh insinyur, Suku Naga kian siaga dan tetap bersikukuh untuk mempertahankan keyakinan dan keselarasan alam. menolak upaya pertambangan bukit Saloka. Bersama kepala suku Abisavam, anaknya yang terpelajar Abivara, serta Carlos mereka menyatakan akan memperjuangkan tanah leluhur Suku naga. Paman Supaka Abivara Abisavam Carlos Saya akan bertahan sekuatkuatnya, Jangan seorang pun diantara kamu mau mereka paksa untuk menjual tanahmu. di desa suku Kariaman, dengan cara kasar maupun halus, mereka akhirnya berhasil membeli tanahtanah subur di situ. Hal itu terjadi karena mereka berjuang sendirisendiri. Kita harus berjuang bersamasama, baru bisa berhasil. Aku merasa kuat memimpin kamu semua Malam ini kita akan melakukan tirakatan Perjuangan saudarasaudara nanti akan tepat sesuai dengan peradaban. Dunia luar akan membantu perjuangan semacam ini. caracara mereka praktekan di sini di negara mereka sendiri sanagat ditentang oleh rakyat mereka. Sekarang mereka berpikir, bahwa pemerintah dari negara yang sedang berkembang bisa diperbodoh begitu saja. kepada Insinyur jangan kamu purapura tidak tahu hal ini. Rendra, III. Tahap Kegemilangan Segala upaya negosiasi pemerintah ditolak mentah mentah kepala Suku Naga dan kemudian ditulis sebagai berita untuk media ternama di masyarakat dunia oleh Carlos, bahwa Big Bos bersama Pemerintahan Astinam berupaya mengusir Suku Naga dan merusak alam. Pemberitaan ini direspon oleh masyarakat dunia dan UNESCO Ratu ... ini korankoran luar negeri yang paling top. Sedang orangorang Unesco sudah mulai menyindirnyindir program pembangunan kita Rendra, Situasi Akhir Karena ketakutan akan teguran dari UNESCO, Big Boss mengagalkan penambangan di bukit Saloka dan membuat industri musik, sarana yoga dan pelatihan inteljen. Kemudian mencabut injin tinggal Carlos dari Astinam demi kelancaran rencana selanjutnya. Berikut pembicaraan antara Big Boss dengan Mr Joe Mr Joe sebenarnya saluran di dalam negeri Astinam sudah cukup licin. Pemerintahnya sudah bisa saya desak untuk lebih .... ya, istilahnya di sini menciptakan kerapian demi pembangunan. Boleh dikatakan semua opsisi sudah berhasil di bungkam. Cuma tinggal Suku Naga saja Rendra, desaklah ratu Astinam untuk mengusir wartawanwartawan seperti Carlos itu. Rendra, saya sudah berusaha keras, Boss. ...ini adalah persoalan di negaranegara mana pun. ... saya suka berusaha. Tetapi batas memang ada. Suku Naga jangan di sentuhsentuh. Unesco bisa ribut. Mundur terang bukan sifatku. Tetapi tak apa untuk pindah usaha. Dewasa ini industri yoga dan agama lebih menguntungkan dari pada pertambangan. Yah, naganaganya harus aku produsir nabinabi baru. musikmusik pop bisa kita industrikan sebagai agama, dan para bintangnya bisa dibikin jadi nabi. Boss Mr Joe Boss Mr Joe . Lingkungan Sosial WS Rendra Willibrordus Surendra Broto Rendra lahir di Solo, Jawa Tengah, November umur tahun adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai quotBurung Merakquot. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun dan juga Bengkel Teater Rendra di Depok. Semenjak masa kuliah beliau sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional sedangkan ibunya adalah penari serimpi di keraton Surakarta. Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Dengan riwayat pendidikan TK Marsudirini, Yayasan Kanisius. SD s/d SMU Katolik, St. Yosef, Solo Tamat pada tahun . Kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Tidak tamat. Kemudian mendapat beasiswa American Academy of Dramatical Art . Sebagai sastrawan, bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat. Ia petama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisipuisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalahmajalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun an dan tahun an. quotKaki Palsuquot adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan OrangOrang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II , berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan , Angkatan an, atau Angkatan an. Dari karyakaryanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri. Karyakarya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India. Ia juga aktif mengikuti festivalfestival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival dan , The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi , Berliner Horizonte Festival, Berlin , The First New York Festival Of the Arts , Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal , World Poetry Festival, Kuala Lumpur , dan Tokyo Festival . Pada tahun , sepulang dari Amerika Serikat, Rendra mendirikan grup teater di Yogyakarta. Akan tetapi, grup itu terhenti karena ia pergi lagi ke Amerika Serikat. Ketika kembali lagi ke Indonesia , ia membentuk kembali grup teater yang bernama Bengkel Teater. Bengkel Teater ini sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Sampai sekarang Bengkel Teater masih berdiri dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya. Sebagai bentuk apresiasi, ada beberapa Penelitian tentang karya Rendra diantaranya oleh Profesor Harry Aveling, seorang pakar sastra dari Australia yang besar perhatiannya terhadap kesusastraan Indonesia, telah membicarakan dan menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul A Thematic History of Indonesian Poetry to . Karya Rendra juga dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle dalam bentuk disertasi yang berjudul Rendras Gedichtsammlungen Ein Beitrag Zur Kenntnis der Zeitgenossichen Indonesischen Literatur. Verlag von Dietrich Reimer in Berlin Hamburg . Selain itu, bentuk apresiasi dalam bentuk penghargaan yang didapatkan oleh WS Rendra adalah Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta . Hadiah Sastra Nasional BMKN . Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia . Hadiah Akademi Jakarta . Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Penghargaan Adam Malik . The S.E.A. Write Award . Penghargaan Achmad Bakri . Berikut ini adalah beberapa karya WS Rendra Naskah Drama Orangorang di Tikungan Jalan , Bip Bop Rambaterata Teater Mini Kata, SEKDA , Selamatan Anak Cucu Sulaiman, Mastodon dan Burung Kondor , Hamlet terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama, Macbeth terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama, Oedipus Sang Raja terjemahan dari karya Sophokles, aslinya berjudul quotOedipus Rexquot, Lisistrata terjemahan, Odipus di Kolonus Odipus Mangkat terjemahan dari karya Sophokles, Antigone terjemahan dari karya Sophokles, Kasidah Barzanji, Perang Troya Tidak Akan Meletus terjemahan dari karya Jean Giraudoux asli dalam bahasa Prancis quotLa Guerre de Troie naura pas lieuquot, Panembahan Reso , Kisah Perjuangan Suku Naga . Sajak/Puisi Balada OrangOrang Tercinta Kumpulan sajak, Bersatulah PelacurPelacur Kota Jakarta, Blues untuk Bonnie, Empat Kumpulan Sajak, Jangan Takut Ibu, Mencari Bapak, Nyanyian Angsa, Pamphleten van een Dichter, Perjuangan Suku Naga, Pesan Pencopet kepada Pacarnya, Potret Pembangunan Dalam Puisi, Rendra Ballads and Blues Poem terjemahan, Rick dari Corona, Rumpun Alangalang, Sajak Potret Keluarga, Sajak Rajawali, Sajak Seonggok Jagung, Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api, State of Emergency, Surat Cinta, . Lingkungan Sosial Drama Kisah Perjuangan Suku Naga Drama Kisah Perjuangan Suku Naga merupakan penggambaran kehidupan masyarakat saat naskah tersebut diciptakan. Drama Kisah Perjuangan Suku Naga merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat Indonesia yang berada di bawah kekuasaan rezim Orde Baru, yang saat penulisan terjadi pada tahun an. Pemerintah pada waktu itu di bawah kekuasaan Soeharto. Pada tahun an begitu banyak konflik baru yang memanifestasikan dalam bentuk demonstrasi mahasiswa yang memprotes beberapa kebijakan pemerintah Orde Baru, diantaranya kasus tanah, kemunduran ekonomi, pelanggaran HAM, penolakan investasi besarbesaran dari jepang, yang puncaknya pada tahun kita kenal sebagai tragedi Malari. Namun, seperti yang diutarakan Ratna bahwa dalam proses penelitian identifikasi, terhadapnya memerlukan penelitian yang seksama, kualitasnya ditentukan oleh karya itu sendiri, bukan struktur sosial. Serta dalam konsep Strukturalisme Genetik, Homologi bukan berarti reduksi dan imitasi, interdependensinya adalah struktural, bukan hubungan isi secara langsung. Adanya penanda Suku Naga dalam drama karya WS Rendra, tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan Kampung Naga di daerah Tasik, Jawa Barat. Sebagai petanda, secara homolog dan struktural, di satu pihak suku naga sejajar dengan masyarakat adat, kearifan lokal, budaya primitif dan sebagainya. Bahkan secara tegas, Rendra menjelaskan lewat tokoh Dalang, bahwa Ceritaku ini, sekali lagi tidak terjadi di Indonesia. Maka mari kita bedah lingkungan sosial Kisah Perjuangan Suku Naga secara intrinsiknya saja. Drama Kisah Perjuangan Suku Naga, secara umum mengisahkan suatu kondisi masyarakat adat ditengah gempuran pemahaman terhadap kata Kemajuan Jaman. Secara otomatis, kesalahan pemahaman terhadap kata kemajuan jaman yang diartikan pembangunan saranasarana modern, berbenturan keras dengan pemahaman pelestarian budaya adat kampung Suku Naga. Pemerintah Astinam, saat itu sedang menjalankan proyek pembangunan besarbesaran. Bantuan modal dan hutang luar negeri melimpah ruah, juga terhadap program pengentasan masalah kesehatan. Pelaksanaan program pembangunan sama sekali tidak mau terganggu, tidak boleh ada kritik apa lagi penolakan. Siapa pun yang menghalangi akan disebut subversif. Seperti kutipan dibawah ini. Ratu negara kita di dalam program pembangunannya tidak akan melupakan program kesehatan. Banyak sudak modal asing yang bersimpati kepada program kita ini. mereka akan menanamkan modal berjutajuta dolla untuk mendirikan pabrikpabrik tonikum dan pilpil Vitamin. Lain dari iut proyek kita Rumah Sakit Wijaya Kusuma Rumah sakit terbesar dan ter modern di seluruh Asia Tenggara. Kol Serenggi Wah ini akan mengangkat nama bangsa Ratu Sayang tidak semua orang berfikir seperti kita. Per Mentri Banyak pikiran yang menentang kemajuan Ratu Dan mengganggu jalannya kemajuan. ... Kol Serenggi Sebagai Mentri Keamanan saya akan segera mengumumkan pernyataan bahwa mengkritik pembangunan adalah sabotase, oleh karena itu subversif. Ratu Dengan begitu tidak ada lagi oposisi Kol serenggi Oposisi adalah musuh Ratu Bagus Lalu kita bisa bebas membangun dengan lancar. Rendra, Sementara bagi kaum Suku Naga, kehidupan itu harus menjaga keseimbangan antara manusia dan alamnya. Harus saling bertukar karya, dari segala jenis tumbuhan ada yang menjadi buah, sayur, kayu, dan keteduhan, maka manusia harus mampu menanam dan merawatnya. Dan kesuburan adalah hasil keselarasan antara keyakinan dan kerja keras. Pernyataan di atas bisa dilihat dari kutipan dibawah ini Abisavam Kemarin dan esok adalah hari ini. Bencana dan keberuntungan sama saja Langit di luar Langit di badan Bersatu dalam jiwa. Rendra, Pohon buahbuahan Pohon kayukayuan Segala macam pepohonan Adalah saudara kita. Yang satu memberi makan, Yang satu memberi bahan peralatan Yang lain memberi keteduhan, Dan kita harus melindungi mereka. Inilah hubungan alam Menurut karma. Rendra, Dan di kali kaum wanita mencuci. Belut dan siput di selokan Burung tekukur menyanyi di kuburan. Sedang di langit bersama surya Arwah leluhur memukul gamelan. Ayo Ayo Koor Koor Seluruh alam bertukar karya Saling bekerja sama. Kaum Suku Naga pun memiliki atauran dalam pembagian lahan garapan yang adil dan sesuai kemampuan. Suku Naga tidak memperbolehkan praktik jual beli tanah, karena dari situlah tuan tanah lahir. Abisavam ... Kalian sudah tahu dasar pandangan yang kita pegang setiap petani harus punya tanah. Jadi di dalam pembagian ini yang diutamakan adalah mereka yang belum punya tanah petanipetani remaja yang perlu tanah untuk bekerja. Orang yang sudah punya banyak tanah, seperti saya ini akan diperhatikan belakangan. Sekali lagi ditekankan, tanah yang didapat harus dikerjakan sendiri. Tanah di desa ini tidak boleh diperjual belikan dengan orang luar desa. Orang harus menjadi penduduk desa ini dan tinggal di sini ... Orang yang tidak membuka ladang tak akan mendapat tanahnya, biar pun ia punya uang untuk membelinya Koor Setuju, Abisavam. Memang begitulah abad kita Petani harus melindungi tanahnya Tanpa tanah petani Cuma alat tuan tanah Seperti kerbau atau lembu Bahkan bagi, bagi si tuan tanah petani dibanding lembu Si lembu, lebih ada uangnya. Bahkan ketika, Supaka, adik ipar Abisavam merengek minta ijin menjual tanahnya untuk menambah modal berdagang. Karena ia telah janda dan tak bisa bertani maka ia berpikir bisa menjual tanah bagian almarhum suaminya. Namun ternyata Abisavam tetap memegang teguh adat leluhurnya dan tidak mengijinkan Supaka menjual tanahnya. Benturan pemahaman antara kemajuan jaman dan kearifan lokal, atau antara Pemerintah Astinam dengan Kaum Suku Naga, di awali oleh adanya ajuan eksplorasi barang tambang di bukit Saloka, wilayah kaum Suku Naga. Dari konflik tersebut, keteguhan mereka untuk mempertahankan tanah adatnya diuji. Mulai dari pemahaman hingga represi mereka dapatkan. Namun Abisavam memang memiliki pemahaman yang maju. Ia menolak mentahmentah konsep pariwisata budaya, ia memahami peran dan fungsi semestinya pemerintah, sehingga Suku Naga tetap terjaga dan tidak tergoyahkan. Ditambah putra Abisavam yang bernama Abivara, telah menyelesaikan sekolahnya di luar negeri. Namun pemahaman dan citacitanya untuk memajuakan kampung halamannya tidak terkikis sedikit pun, malah bertambah. Sikap dan pandangan hidupnya tercermin dalam dialognya bersama Setyawati. Dalam pandangan kaum Suku Naga, kemajuan jaman tidak selalu sejajar dengan pembangunan sarana dan fasilitas yang serba modern. Pembangunan dipahami sebagai upaya untuk mempermudah dan memecahkan masalah yang ada seperti pembangunan irigasi dan jalan. Pebangunan jangan sampai menjadi alasan penggusuran, karena itu melahirkan penindasan. Bagi Kaum Suku Naga, pemujaan terhadap dewi kesuburan dan sikap mengkramatkan sungai atau pepohonan adalah bentuk penghargaan, upaya untuk mengingat kesuburan, dan rasa trima kasih pada alam. Bukan sematamata animisme dan ketertinggalan jaman karena serba ketidaktahuan seperti penilaian yang diberikan orangorang kota terhadap keberadaan mereka. . Pandangan Dunia Pengarang dalam Kisah Perjuangan Suku Naga Tokoh problematik dalam drama Kisah Perjuangan Suku Naga adalah tokoh yang bernama Abisavam. Abisavam ditentukan sebagai tokoh problematik karena Abisavan merupakan tokoh yang mempunyai masalah paling banyak dalam cerita dibandingkan dengan tokohtokoh lainnya. Melalui masalahmasalah inilah pengarang memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapinya. Masalah seolah sering menghadapi Abisavam ia adalah seorang kepaladesa atau kepala suku dan ia bertekad kuat untuk menjaga budaya leluhurnya dan merasa kuat untuk memimpin kaum Suku Naga dalam menghadapi segala persoalan. Untuk menghadapi persoalan yang besar konflik dengan Astinam, pengarang menghadirkan tokoh Carlos, teman Abivara dari luar negeri. Kemunculan Carlos memang sebelum konflik tersebut dimulai, carlos datang bersama Abivara yang baru pulang dari masa sekolahnya di Luar negeri. Turut sertanya Carlos beserta Abivara didasari satu alasan, ketetarikannya untuk melakukan liputan Suku Naga yang selalu diceritakan Abivara selama belajar di luar negeri. Lewat tokoh Abivara dan Carlos lah, kita bisa melihat pandangan Rendra terhadap konflik yang terjadi dalam Kisah Perjuangan Suku Naga. WS Rendra, yang berlatar belakang kelas menegah ke atas, berafiliasi dan lahir kembali dengan pengetahuan dan pandangan kelas kaum Suku Naga. Keberadaan tokoh Abivara, memang tidak begitu dominan. Namun, sosok nya adalah simbol kejauan cara berpiki kaum Suku Naga. Seolah menegaskan bahwa kaum Suku Naga pun berpendidikan tinggi, berwawasan luas, namun tidak gelap mata pada modernitas yang menjajah masyarakat kota. Di bawah ini kritikan terhadap kehidupan di perkotaan. Abivara itulah pendapat yang kurang terpelajar. Seharusnya mereka tahu bahwa orang desa lebih produktip dari pada orang kota. Orang desa memprodusir hasil bumi. Tetapi orang kota memprodusir apa Mereka hanya mampu mengimpor. Ekonomi mereka hanya ekonomi tukang kelontong. Atau mereka hanya mampu menciptakan birokrasi. Dan birokrasi adalah penghambat kemajuan. Rendra, Dari pernyataan Abivara di atas, kita bisa menilai seperti apa pandangan WS Rendra, ia lebih menghargai kehidupan di pedesaan dari pada kehidupan di perkotaan. Dan lewat tokoh Abivara, ia seolah menyatakan bahwa sekolah di luar negeri bukan berarti tercerabut dari akar budaya tempat kelahirannya. Dalam riwayat pendidikannya, WS Rendra pernah mendapatkan beasiswa kuliah di American Academy of Dramatical Art . Sepulannya ia dari Amerika, kemudian ia lebih memilih mendirikan Bengkel Teater dengan konsep manjing ingkahanannya. Pilihan pada jalan seni yang terlibat itu sebenarnya telah disadari Rendra ketika dilatih dan diajar ilmu kebatinan oleh pembantu rumah tangganya, Janadi. Menurut bahasa Rendra sendiri, prinsip ini diterjemahkan sebagai semangat untuk hadir dan mengalir. Hadir itu berada di tengah masyarakat, mengalir mengikuti perkembangan. Hidup itu adalah universitas kehidupan bagi Rendra, kata Budayawan dan anggota awal Bengkel Teater Rendra saat bermarkas di Yogyakarta, Bakdi Soemanto. Satu hal yang sebenarnya dirindukan Rendra adalah keseimbangan, adil, merdeka, punya banyak pilihan, membela kehidupan dan memiliki banyak harapan, serta tak ada penindasan. Pekerjaan besar yang diwariskan Rendra kepada kita adalah penyadaran harga diri bangsa, keberpihakan kepada hidup, keberanian, dan menolak menjadi koma KOMPAS, Sabtu Agustus . Pernyataan bakdi di atas, mendapatkan pencerminannya dalam dialog Abivara saat di tuding melawan pemerintah oleh Ketua Parlemen. Juga dalam pernyataan Carlos saat menghadapi Insinyur. Abisavam Tadi saudara sebut saya orang jujur, tibatiba sekarang dikuatirkan anti pemerintah. Orang jujur seharusnya kan malah dianggap berguna bagi pemerintah Saya ingin keadilan. Saya tidak ingin pergantian pemerintah. Saya akan menulis barita mengenai hal ini. saya akan memberikan gambaran yang sedalamdalamnya. Di negeri perusahaan orangorang ini berada suara rakyat sangat diperhatikan. Parlemen mereka adalah parlemen betulbetulan. Carlos Jadi melewati surat kabar mereka saya akan memberi laporan apa yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan raksasa negeri mereka di Astinam ini. ... Carlos Perjuangan saudarasaudara nanti akan tepat sesuai dengan peradaban. Dunia luar akan membantu perjuangan semacam ini. caracara mereka praktekan di sini di negara mereka sendiri sanagat ditentang oleh rakyat mereka. Sekarang mereka berpikir, bahwa pemerintah dari negara yang sedang berkembang bisa diperbodoh begitu saja. kepada Insinyur jangan kamu purapura tidak tahu hal ini. Rendra, Maka nyatalah bahwa sikap politik Rendra bukanlah sebagai oposisi sebuah rezim. Sejalan dengan kesaksian Sapardi bahwa Rendra sesungguhnya bukan sekadar penyair atau dramawan. Ia memperjuangkan hakikat manusia bebas, yang senantiasa berpikir mandiri, tanpa mau ditekan atau dipengaruhi oleh kekuasaan. Itulah yang bisa menjelaskan mengapa pada tahun sepulang dari bersekolah di American Academy of Dramatic Art, New York, Amerika Serikat, ia menggelar Perkemahan Kaum Urakan di Parangtritis, Yogyakarta. Peristiwa itu selalu dikenang Rendra sebagai gerakan penyadaran kebudayaan. Ia selalu mengatakan, Posisi seorang budayawan yang ideal itu tidak berpihak pada apa pun atau siapa pun, akan tetapi pada kebenaran. Bisa pula dimengerti mengapa ia selalu menuliskan dan mementaskan dramadramanya yang sarat akan kritik terhadap kesewenangwenangan penguasa KOMPAS, Jumat Agustus . Keperdulian dan keberpihakan Rendra yang tercermin dalam Kisah Perjuangan Suku Naga, tidak sematamata hadir begitu saja dalam jiwa seorang Rendra. Berikut adalah kutipan langsung wartawan Kompas, saat liputan pemakaman Wahyu Sulaiman Rendra yang menggali proses kreatif WS Rendra dari keluarganya, Secara ringkas, disiplin dan cara olah kreatif itu dirumuskan dalam kalimat Manjing ing kahanan, nggayuh karsaning Hyang Widhi, yang dalam bahasa Indonesia kontemporer berarti Masuk ke dalam kontekstualitas, meraih kehendak Allah. Masuk ke dalam kontekstualitas itu, menurut Rendra, bekalnya adalah rewes dan sih katresnan. Rewes adalah kepedulian. Sih katresnan adalah cinta kasih karisma. Maka seorang yang kreatif harus selalu berusaha agar ia selalu mempunyai kepedulian terhadap lingkungan yang mengelilingi dirinya, dari saat ke saat. Mulai dari lingkungan yang terdekat bajubajunya, meja tulisnya, lemarinya, negaranya, segenap flora dan faunanya, tetangganya, bangsanya, bumi, langit, samudra, alam semesta raya, kata Rendra. ... Latihan kepedulian dan kecermatan kepedulian ini harus menjadi usaha seharihari sehingga bisa menghasilkan banyak pengetahuan akan detail, dan juga bisa memperdalam dan memperluas wawasan kesadaran jiwa dan pikiran, kata Rendra. Disiplin kepedulian ini harus dilanjutkan dengan langkah ngerangkul, artinya merangkul, yaitu keikhlasan untuk terlibat. Latihan keterlibatan ini harus mulai dari keterlibatan kepada lingkungan terkecil sampai ke lingkungan yang jauh melebar, Kompas, Jumat, Agustus BAB IV PENUTUP . Simpulan Dari analisis Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. . Stuktur Drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra ini terdiri atas tokoh dan penokohan yakni dengan tokoh utama Abisavam. Abisavam digambarkan sebagai tokoh yang berwibawa, berpendirian tegus, memiliki pemahaman kearifan budaya yang sangat dalam, bijak, dan tenang dalam menghadapi masalah. Alur dalam Drama Kisah Perjuangan Suku Naga karya WS Rendra dibagi menjadi dua yaitu alur utama dan alur bawahan. Alur utama yaitu alur yang merujuk pada penceritaan tokoh Abisavam, sedangkan alur bawahan yaitu alur yang merujuk pada penceritaan tokoh Sri Ratu, Abivara, Carlos. Latar cerita pada Drama Kisah Perjuangan Suku Naga terjadi di Lingkungan Pemerintahan Astinam, wilayah kaum Suku Naga, dan ruang kerja Mr. Zoe. Adapun tema dalam Drama Kisah Perjuangan Suku Naga adalah pentingnya mempertahankan tanah adat guna kelestarian budaya leluhur yang mengedepankan keselarasan hidup bersama alam. . Dilihat dari lingkungan sosial pengarangnya, WS Rendra merupakan budayawan, dramawan, prosais dan penyair besar yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap adat dan budaya yang bijak terhadap alam. Rendra bukan aktivis, apalagi politikus meski di akhir hayatnya pernah merapat pada pasangan Mega dan Prabowo, ia hanya inginkan keadilan, membenci penindasan, dan memimpikan perwujuan UUD dan aplikasi dari Pancasila sepenuhnya. . Dilihat dari lingkungan sosialnya, Kisah Perjuangan Suku Naga merupakan penggambaran kehidupan masyarakat adat di Indonesia di bawah kekuasaan rezim Orde Baru yang terjadi pada tahun an. Ketika itu, pemerintah sedang gandrung dengan kata pembangunan yang menggusur tanahtanah rakyat dan ulayat, menyedot pinjaman dan investasi luar negeri, banayk terjadi pelanggaran HAM, dan puncaknya pada kita kenal sebagai tragedi Malari. Kaum Suku Naga hanay menginginkan keselarasan hidup dengan alam. Penolakannya terhadap pariwisata budaya, pembangunan, dan kemajuan versi pemerintah, bukan berarti melawan pemerintah dan berkeinginan menggulingkan sebuah rezim. Suku Naga hanya ingin keadailan, pembanguanan tanpa penggusuran, dan perlindungan serta pelestarian budaya adat secara alamiah. . Pandangan dunia pengarang yang terefleksi dalam Kisah Perjuangan Suku Naga terlihat dari solusi yang diberikan oleh pengarang dari permasalahan yang dihadapi oleh tokoh problematik. Tokoh problematik dalam Kisah Perjuangan Suku Naga yaitu tokoh yang bernama Abisavam. Berdasarkan Solusi yang diberikan oleh pengarang pada tokoh problematik ini dapat disimpulkan bahwa pandangan dunia pengarang yaitu pengarang mempunyai rasa simpati pada nasib yang dialami oleh penduduk adat dan pengarang berusaha untuk menolak pandangan bahwa kemajuan jaman bukan berarti meninggalkan kearifan budaya leluhur dan merusak kestabilan hidup antara manusia dengan alamnya. Lebih dari itu, pengarang ingin menyatakan bahwa keberadaan, peran, dan fungsi pedesaan sangat penting bagi negara agraris yang mandiri. Hal ini terlihat dari pemberian solusisolusi yang diberikan oleh pengarang pada tokoh problematik. Pemberian solusisolusi tersebut sesuai dengan latar belakang lingkungan sosial pengarang. Daftar Pustaka Damono, D.S. . Teori dan Aplikasi Sosiologi Sastra. Makalah teori dan Kritik Sastra, Mei. Pelatihan Kompas, Jumat Agustus . quotBurung Merakquot Itu Pun Terbang Dimakamkan Setelah Shalat Jumat di Citayam Kompas, Jumat Agustus . Hidup Bukanlah untuk Mengeluh dan Mengaduh Kompas, Sabtu Agustus , Rendra Memilih Jalan Seni yang Terlibat... Kompas, Sabtu Agustus , Rendra Saya Sangat Bahagia, Ribuan Orang Antar Kepergian Budayawan WS Rendra Pradopo, R. D. . Beberapa Teori sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Pujiyanti, Fariska, . Dekonstruksi Dominasi Lakilaki dalam Novel The da Vinci Code Karya Dan Brown. Tesis. Semarang Undip. Ratna, Nyoman Pelajar. Kuntha. . Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta Pustaka Ratna, Nyoman Kutha. . Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Edisi Revisi. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Rendra WS, . Kisah Perjuangan Suku Naga. Yogya Bengkel Teater Sumiyadi. . Model Pengkajian dan Pengajaran Sastra Indonesia Berbasis Sastra Bandingan. Desertasi Pogram Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pasca Sarjana, UPI Bandung. Yuniati LP, . Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Saman Karya Ayu Utami. Skripsi. Semarang UNES