Modul Kristen Protestan [TM15]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PERTEMUAN XIV
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
PROTESTAN
POKOK BAHASAN :
AGAMA, GEREJA DAN IBADAT
2016
Fakultas
Program Studi
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
AGAMA
PROTESTAN
1
Tatap Muka
14
Kode MK
Disusun Oleh
90039
Drs.Sugeng Baskoro, M.M.
Abstract
Kompetensi
Pemahaman secara garis besar
agama, gereja dan ibadat
kristiani
Mahasiswa mampu
memahami
eksistensi agama, gereja dan ibadat
kristiani
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
STRUKTUR (SISTEM) AGAMA
Bahwa dalam setiap agama memiliki 4 segi pokok yaitu :
1. SEGI YANG MENYANGKUT KESELURUHAN HIDUP (Segi eksistensial)
2. SEGI YANG MENYANGKUT PEMAHAMAN (Segi intelektual )
3. SEGI YANG MENYANGKUT KELEMBAGAAN (Segi institusional)
4. SEGI YANG MENYANGKUT PERWUJUDAN DALAM
PERILAKU (Segi etikal)
Ad. 1. Segi Eksistensial  Terjelma dalam iman dan kepercayaan
Ad. 2 . Segi Intelektual  Pemahaman tentang Tuhan dalam pernyataan2,
Kata2, Ungkapan
Ad. 3. Segi InstitusionalBerurusan dengan lembaga2 & pengorganisasian
agama Membantu pelaksanaan hidup keagamaan
Ad. 4. Segi Etikal
dalam PERILAKU
 Mengungkapkan iman kepercayaan kepada Tuhan
Maka agama  Perwujudan hubungan manusia dengan Tuhan yang bisa
ditinjau dari segi :
OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
•
Segi Obyektif : Agama berporos pada keberadaan dan peranan Tuhan
•
Segi Subyektif : Agama menggejala pada sikap, pemahaman, mengenai hakikat
Tuhan dan hubungan dengan Tuhan dalam hidup sehari2, baik secara pribadi,
keluarga & sosial dalam masyarakat.
MENGAPA MANUSIA BERAGAMA ?
1. MENDAPATKAN KEAMANAN
2. MENCARI PERLINDUNGAN
3. MENEMUKAN PENJELASAN
4. MEMPEROLEH PEMBENARAN PRAKTEK KEHIDUPAN
5. MENEGUHKAN TATA NILAI
2016
2
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. MEMUASKAN KERINDUAN
PAHAM TENTANG TUHAN : ADA 2
1.Paham MONOTEISME
( Tuhan itu Satu,
tak ada Tuhan yang lain )
•
Tuhan itu Transenden ( Mengatasi segala yang ada )
•
Tuhan itu Imanen
( Dekat dengan segala makhluk )
2.Paham POLITHEISME ( Mengimani dan memuja banyak Tuhan )
•
Peranan Tuhan pertama-tama itu NOMADIS (Pengembara),
lalu
menjadi PASTORAL (Penggembala)  Peranan Tuhan jadi merosot, kalah dari
peranan kekuatan-kekuatan langit / alam.
PENGETAHUAN MANUSIA TENTANG TUHAN
Manusia dapat mencapai pengetahuan tentang Tuhan melalui WAHYU TUHAN dan
berdasarkan PENGALAMAN HIDUP.
I . WAHYU TUHAN  Termuat dalam Kitab Suci
Dibagi dua : 1. FIDEISME (Fides : iman, kepercayaan)
2. TRADISIONALISME
1 . FIDEISME
: Pengetahuan tentang Tuhan hanya dapat dimiliki/ dipahami bila
orang Percaya pada Kitab Suci
2.TRADISIONALISME (Tradere= menyerahkan, menyampaikan)
Pengetahuan tentang Tuhan lewat wahyu yang disampaikan oleh Tuhan kepada
nenek moyang pertama mereka yang secara turun temurun sampai kepada mereka.
II. PENGALAMAN HIDUP (Pengalaman Religius)  Dapat muncul waktu manusia
mengalami ‘ Yang Kudus’.
 Pengalaman itu bisa misterius, tak dimengerti, menakutkan (TRAMENDUM )
 Pengalaman itu bisa menarik, menyenangkan, menggembirakan
(FASCINOSUM)
2016
3
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
GAMBARAN TENTANG TUHAN
Sifatnya sangat relatif dan tergantung dari sumber pengetahuan tentang NYA.
Ada gambaran lain tentang Tuhan :
Gambaran Ideal : Disimpulkan dari Kitab Suci
Gambaran Real : Disimpulkan dari benak / pikiran orang
Manusia sering menggambarkan Tuhan secara manusiawi dinamakan
ANTROPOMORFISME.
Orang membicarakan Tuhan secara AFIRMATIF (dengan sifat-sifatNya) mis :
Tuhan itu baik.
Cara Negasi  Membicarakan Tuhan dengan penyangkalan (Tuhan itu baik,
tetapi baiknya Tuhan tidak sama dengan manusia yang berselubung pamrih,
ada maunya (interest)
TANGGAPAN MANUSIA TERHADAP TUHAN
Dalam prakteknya peranan Tuhan dalam hidup manusia di nomor duakan atau tak
diacuhkan sama sekali oleh pandangan yang DEISTIS dan ATEISTIS.
A. DEISTIS (DEISME)  (Deus = Tuhan )  Mengakui Tuhan sebagai Pencipta tetapi
bukan sebagai penyelenggara. Tuhan tidak diyakini sebagai campur tangan dalam
kehidupan dunia dan manusia. Dunia dan manusia dapat hidup tanpa Tuhan.
Bagi kaum DEIS, Tuhan dibayangkan sebagai tukang pembuat jam yang canggih.
Tukang itu membuat jam, menyetel jalannya dan membiarkan jam itu hidup, menurut
kecepatan dan irama yang telah ditentukan.
Akibatnya Tuhan menjadi Tuhan yang menganggur, Deus Otiosus, Useless God.
=Tuhan menjadi jauh dan sia-sia
B. ATEISTIS (ATEISME) =(A=tanpa )  Faham yang mengingkari adanya Tuhan
2016
4
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dipandang dari SIFATNYA kita mengenal ATEISME NEGATIF dan POSITIF.
1. ATEISME NEGATIF  Faham yang menyangkal adanya Tuhan, karena tidak tahu,
kurang tahu tentang Allah, atau tahu tetapi pengetahuannya cacat / salah.
2.ATEISME POSITIF Faham yang benar-benar dengan sadar menyangkal adanya
Tuhan, alasannya karena Tuhan tidak dapat dibuktikan, karena keyakinan bahwa tak
mungkin manusia mengetahui adanya Tuhan, atau karena alasan yang sifatnya amat
pribadi.
Dipandang dari MACAMNYA , kita mengenal ATEISME TEORITIS dan PRAKTIS.
1.ATEISME TEORITIS berpendapat bahwa Tuhan tidak ada berdasarkan teori-teori
tertentu.
Mis : Karena teori Monisme Kosmis (pendapatnya bahwa dunia merupakan satusatunya kenyataan)
2.ATEISME PRAKTIS : Faham yang secara teoritis tidak menyangkal adanya Tuhan
tetapi secara praktis tidak mengakui dan menyembahNya. Orang Ateistis Praktis tetap
mengakui Tuhan, tetapi hidup seolah-seolah Tuhan tidak ada.
Di dalam Ateisme Praktis inilah yang kemungkinan banyak dianut oleh orang-orang
beragama.
GEREJA
GEREJA (bahasa Portugis “Igreja” = bahasa latin / Yunani Ekklesia) yakni Persidangan
umat untuk beribadat kepada Tuhan.
Gereja pada pokoknya berarti “Umat Allah”
Istilah Gereja kerap dipakai dalam arti ini “Persatuan orang-orang (Umat Beriman)
yang dengan memiliki Roh Kristus menerima baik seluruh susunan inti Gereja”
Dengan kata lain : Mereka yang telah tergabung sepenuhnya dalam masyarakat Gereja
dan dipersatukan oleh ikatan-ikatan, pengakuan iman, sakramen-sakramen, pimpinan
Gereja serta kesatuan cinta kasih dengan Kristus.
PINTU masuk Gereja : Kepercayaan / Permandian / Pembaptisan.
Percaya berarti menyatakan ‘YA” secara total dan melaksanakan kehendak Allah.
Sabda Yesus “Barangsiapa percaya dan dipermandikan akan selamat, tetapi yang tidak
percaya akan kena hukuman ( Mrk 16 : 16 )
2016
5
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Permandian sebagai dasar dan pelantikan diri pada keanggotaan kita dalam umat
Allah dan Gereja.
Makna Permandian / Pembaptisan disini adalah :
- Kita dibersihkan dari
dosa asal.
- Kita dimeteraikan dengan Meterai Abadi Keputeraan Allah.
- Kita menjadi umat Allah / anggota gereja.
- Menjalani hidup yang baru, karena kita dipermandikan (Turut ditenggelamkan dalam
kematian Yesus / Lambang kematian maksudnya adalah : melawan kematian/dosa
Sejarah Gereja
Dibagi atas beberapa tahap :
I. Perjanjian Lama :
Yaitu pada masa awalnya kita mulai dengan iman kepada
Allah  yaitu masa Adam diciptakan  bahwa asal usul saya dari Allah.
A. Perjanjian Pertama : Yaitu kalau dia menuruti kehendak Allah, dia akan Selamat
B. Perjanjian Kedua : Dalam riwayat nabi Nuh  Bahwa Allah akan menyelamatkan
manusia, kalau manusia mau menjalankan perintah Tuhan.
C. Perjanjian Ketiga : Dalam jaman nabi Abraham  Sbg Bapa orang Israel. Abraham
dipanggil oleh Allah dari tanah Ur – Kasdim dan mendengarkan panggilan itu,
karenanya dia diselamatkan.
D. Perjanjian Keempat : Yaitu perjanjian Sinai (=Perjanjian antara Allah dengan bangsa
Israel)  Kel 20 Allah mau menjadi Allah Israel & bangsa Israel mau menjadi
umatnya.
Perjanjian dikhususkan lagi antara Yahwe & Israel yg diwakili Daud yaitu kalau Daud
mau menurut kehendak Tuhan, maka Kerajaannya tidak akan berakhir.
II. Perjanjian Baru  Disini batasannya yaitu : Bagaimana ajaran Yesus main peranan
dalam pembentukan Gereja.
2016
6
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bisa kita lihat / ringkas sebagai berikut :
A. Gereja punya titik tolak pada ajaran Yesus
B. Orang-orang yang dikumpulkan oleh Yesus pada awal ajaran itu.
Ad. A. Gereja punya titik tolak pada ajaran Yesus.
•
Inti ajaran Yesus  Tentang Kerajaan Allah
•
Kerajaan Allah : Bagaimana di dalamnya Allah merangkum kita
semua, sehingga hidupNya adalah hidup kita.
•
Sehingga kita bisa dikatakan ‘Selamat’ karena bersama Allah
Selain itu Allah merajai kita semua
Ad. B Orang-orang yg dikumpulkan oleh Yesus.
Yaitu untuk mewujudkan kerajaan Allah. Dengan kata lain Yesus mengumpulkan
orang banyak dalam rangka pemberitaan Kerajaan Allah.
Jadi maksud dengan pengumpulan itu yaitu :
A. Supaya mereka menyertai Yesus
B. Supaya mereka mewartakan kabar tentang Kerajaan Allah tadi (Luk 10 : 1-20)
C. Para murid itu benar-benar diangkat menjadi pembantu-pembantu Yesus
III. Pada Masa Gereja Purba (Jaman Para Rasul)
Dalam masa Gereja Purba : Melihat dirinya sebagai kelompok orang yg mempunyai
hubungan satu sama lain yaitu hubungan beriman kepada Yesus Kristus, entah
kesetiakawanan dengan orang lain, sedang berbuat apapun juga seluruhnya 
Umat Beriman
KESELAMATAN
Dalam peristiwa kebangkitan  Memiliki arti yg menyelamatkan (PASKAH)
Orang beriman yang percaya kepada Kristus yg bangkit memperoleh jaminan bahwa
Allah akan memperlakukan dia spt yg dialami Kristus, yaitu Allah tak membiarkan
mati. Manusia boleh mengalami Kehidupan Kekal.
2016
7
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Paham Keselamatan :

Eklesiosentris ( Berpusat pada Gereja )

Kristosentris ( Berpusat pada Kristus )

Teosentris
( Berpusat pada Allah )
BAGAN
I. EKLESIOSENTRIS
II. KRISTOSENTRIS
ALLAH
ALLAH
GEREJA  YESUS KRISTUS GEREJA
YESUS KRISTUS
GEREJA
GEREJA
GEREJA
GEREJA
GEREJA
III. TEOSENTRIS
NABI MUSA  ALLAH  YESUS
TOKOH AGAMA
TOKOH AGAMA
PENJELASANNYA SEBAGAI BERIKUT :
I. EKLESIOSENTRIS : Keselamatan itu diberikan kepada umat manusia melalui Yesus
Kristus dan keselamatan itu terjadi dalam salah satu gereja saja.
II. KRISTOSENTRIS : Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus dan
keselamatan itu terjadi di dalam setiap kebersamaan yg mengakui Yesus Kristus
sebagai penyelamatNya.
III. TEOSENTRIS : Allah menyelamatkan semua manusia dan keselamatan ini
disampaikan kepada manusia melalui tokoh-tokoh keselamatan di dalam jemaat
mereka masing-masing.
2016
8
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SIKAP TERHADAP KITAB SUCI
Sikap umat beragama pada Kitab Suci tidak seragam, baik diantara umat beragama,
maupun para penganut agama yg sama
Kita bedakan Sikap terhadap Kitab Suci  ada 4
1. Legalistik = (lex=hukum) Memandang KS terutama dan pertama-tama berisikan
hukum agama. KS dipandang sbg Kitab kumpulan hukum Tuhan.
Terbatas pada “melaksanakan HK Tuhan”. Mereka menilai mutu penghayatan
agama “melulu” dari ketaatan atau ketidaktaatan dalam melaksanakan Hk agama.
2. Literalistik (littera = huruf)  Memandang KS hanya memperhatikan huruf-huruf yg
tertulis dan mengartikan isinya berdasarkan arti kata dan kalimat yg tertulis.
Kaum Literalis  Tidak memperhatikan bentuk-bentuk sastra, konteks bagian-bagian
dalam keseluruhan, struktur teks, situasi historis dan semangat jaman waktu teks
ditulis, kesempatan dan maksud penulisan dan pribadi, serta situasi jiwa penulis pada
waktu menulis teks KS.
Jadi semua kata, kalimat, alinea, bab, seluruh KS dibaca dan dimengerti sebagaimana
tertulis, dengan arti apa adanya.
3. Demitologistik
(Mytos=cerita ; dongeng)  Membersihkan KS dari unsur-unsur cerita dan
dongengnya, untuk menemukan pesan aslinya. Pembersihan itu meliputi : kata-kata
khas, ungkapan-ungkapan khusus, bentuk-bentuk sastra unik dan peristiwa-peristiwa
fiktif imaginer.
Untuk menyampaikan pesannya dari unsur mistisnya maka akan tampil isi KS
sebagaimana adanya dan dimaksud, tanpa kabut penghalang.
Setelah pesan asli KS ditemukan, lalu diungkapkan dlm bahasa, bentuk sastra dan
istilah yg dapat dimengerti orang sejaman.
4. Egoistik  Mengembangkan pemikiran, gagasan, ide terlepas dari iman kepada
Tuhan dan KS
Alasannya : -Mereka dapat bersikap Agnostik
diketahui manusia)
2016
9
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
(tak percaya bahwa Tuhan dapat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Bahwa KS sudah diterima sbg sumber kewibawaan dalam ajaran dan moral
- Kaum Egois  Memanfaatkan KS sbg dukungan untuk pemikiran gagasan dan ide
mereka sendiri lalu diberi pendukung-pendukung ayat-ayat KS
•
SKEMA BERIMAN DAN BERAGAMA
Allah
Agama
Masyarakat
Wahyu
a. Jemaat
Nilai-nilai kemanusiaan
Iman
b. Ibadat
(Keadilan, kesejahteraan umum)
Manusia
c. Pelayanan
d. kesaksian
Kenyataan batin
Perwujudan Lahir
: Lisan (Pewartaan nyanyian)
Tulisan : Tulisan (Kitab Suci)
IMAN EKSTRINSIK DAN INTRINSIK
A. Iman Ekstrinsik (Luar)  Adalah iman yg tak menyatu dengan pribadi orang yg
beragama.
Bagi mereka iman merupakan perkara luar yg tak mempengaruhi cara berpikir,
berkehendak dan berperilakunya.
Orang beriman Ekstrinsik  Tidak menghayati tetapi menggunakan iman demi
kepentingan pribadi.
Dia menganut agama dengan pamrih, karena kepentingan : pribadi, ekonomi, sosial yg
ada di luar kepentingan iman
B. Iman Intrinsik (Dalam) Orang beriman intrinsik tidak
menghayati iman.
2016
memanfaatkan, tetapi
•
Alasan mereka untuk memeluk iman tidak terletak di luar tetapi di dalam pribadi
mereka.
•
Tujuan mereka memeluk agama sampai ke lubuk hati dan agama mempengaruhi
keseluruhan hidup dan sepak terjang mereka dalam masyarakat.
•
Orang beriman Intrinsik  Berhasil membuat diri terlibat total kpd iman mereka.
Tampil sebagai manusia penuh tanggung jawab, dan berpendirian
10
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
IBADAT
Ibadat itu tidak seragam dari satu agama ke agama lain.
Ibadat dapat berupa rangkaian kata, tindakan, perbuatan yg dilaksanakan oleh
petugas resmi dengan menggunakan benda-benda, peralatan dan perlengkapan
tertentu dan mengenakan pakaian tertentu pula.
Ibadat adalah cara manusia mengungkapkan pengakuan terhadap Tuhan.
- Menyatakan hubungannya dengan Tuhan
- Tuhan disapa, dipuja, dihormati, diluhurkan dan dimuliakan
- Manusia mengajukan permohonan-permohonan
Ada ibadat-ibadat yang tidak tepat :
Misalnya :
1. Pietisme : Ibadat yang dilakukan seseorang / kelompok, hanya untuk mencari
kesalehan / kesucian dirinya sendiri saja, mengabaikan tanggung jawabnya yg lain
2. Quietisme : Suatu ibadat yg lebih mengutamakan unsur diam saja/ hening, sehingga
kurang ada hikmatnya
3. Estetisme : Suatu ibadat yg diadakan dan hanya mengandalkan segi keindahannya
saja tanpa mempedulikan makna ibadat itu sendiri. Tempat ibadat dihias dengan
sangat berlebihan.
4. Eskapisme: Suatu ibadat yg dilakukan seseorang / kelompok dengan tujuan untuk
melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai manusia
5. Formalisme  Suatu ibadat yang hanya berbentuk (Acara) itu-itu saja, sehingga
kesannya membosankan.
6. Usaha magic (sihir) Suatu ibadat yg dilakukan seseorang / kelompoknya dengan
memasukkan unsur magic / sihir, sehingga sangat berlawanan dengan makna
ibadat itu sendiri.
Mis : Dengan menghadirkan arwah, memakai benda-benda gaib, dsb.
Daftar Pustaka
1. http://id.wiipedia.org/wiki/sejarah kekristenan
2016
11
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. http://id.wiipedia.org/wiki/ibadat
3. http://.majalahpraise.com-gereja-pada-masa-renaissance-(1450-1700)-507.html
2016
12
Kristen Protestan
Drs.SugengBaskoro, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download