Minggu ke-9 PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA Defini si Penaksiran risiko pengendalian adalah proses evaluasi efektivitas desain dan operasi pengendalian intern entitas dalam rangka pencegahan atau pendeteksian salah saji material di dalam laporan keuangan Tahap-tahap Penaksiran Risiko Pengendalian Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian Penaksiran Risiko Pengendalian Pada Tahap Proses Pemahaman Dan Pengujian Pengendalian Intern Perencanaan Audit Pemahaman dan Pengujian Pengendalian Intern Pelaksanaan Pengujian Substantif Penerbitan Laporan Audit Penaksiran Risiko Bawaan Penaksiran Risiko Pengendalian Penetapan Risiko Deteksi Penilaian Risiko Audit Example -- Transaksi Pengeluaran Kas Salah Saji/ Asersi Potensial Pengeluaran kas dapat terjadi untuk tujuan yang tidak sah (keberadaan atau keterjadian transaksi yang sah) Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian Bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya yang telah diotorisasi untuk setiap transaksi pengeluaran kas Ambil sample transaksi pengeluaran kas dan pastikan bahwa terdapat bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya Hanya manajer tertentu yang berwenang untuk menandatangani bukti kas keluar dan cek Lakukan pengamatan terhadap penandatangan bukti kas keluar dan cek dan/atau bandingkan tanda tangan yang tercantum pada bukti kas keluar dengan daftar tanda tangan manajer yang berwenang Pemisahan tugas penandatangan bukti kas keluar dengan cek Lakukan pengamatan terhadap pemisahan tugas To be continue…. Example (Continue) Salah Saji/ Asersi Potensial Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian Buku kas keluar dapat dibayar lebih dari satu kali (keberadaan atau keterjadian transaksi yang sah) Jika cek telah dikirimkan kepada pemasok, Lakukan pengamatan terhadap pembubuhan cap bubuhkan cap “lunas” di atas bukti kas keluar dan “lunas” di atas bukti kas keluar dan dokumen dokumen pendukungnya pendukungnya dan/atau lakukan inspeksi terhadap adanya cap “lunas” tersebut Cek diterbitkan dengan jumlah yang salah (penilaian atau alokasi) Penandatangan cek memverifikasi kesesuaian data rinci dalam bukti kas keluar dengan jumlah rupiah dalam cek Lakukan pengamatan terhadap pengecekan independen yang dilakukan oleh penandatangan cek Example (Continue) Salah Saji/ Asersi Potensial Transaksi pengeluaran kas dapat tidak dicatat (kelengkapan) atau dicatat dengan jumlah yang salah (penilaian atau alokasi) Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek Minta keterangan tentang metode pengeluaran kas dan/atau lakukan inspeksi terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar Semua cek bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung-jawabkan Periksa pertanggungjawaban pemakaian cek Cek yang belum dipakai disimpan dalam tempat yang aman Lakukan pengamatan terhadap penyimpanan cek yang belum dipakai Pengecekan independen terhadap kesesuaian antara cek yang telah dikeluarkan dengan jumlah yang dicatat dalam check register Lakukan pengamatan terhadap pengecekan independen dan/atau lakukan kembali pengecekan independen Rekonsiliasi bank secara periodik Lakukan pengamatan terhadap rekonsiliasi bank The End of Example PENGUJIAN PENGENDALIAN Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain dan/atau operasi pengendalian intern. Karena kebijakan dan prosedur akan efektif bila diterapkan semestinya secara konsisten oleh orang yang berwenang, maka pengujian pengendalian yang berkaitan dengan efektivitas operasi difokuskan ke tiga pertanyaan: Bagaimana pengendalian tersebut diterapkan? Apakah pengendalian tersebut diterapkan secara konsisten? Oleh siapa pengendalian tersebut diterapkan? Jenis Pengujian Pengendalian 1. Permintaan keterangan; untuk menentukan (a) pemahaman personel terhadap tugas-tugasnya, (b) pelaksanaan pekerjaan mereka secara individual, (c) frekuensi, penyebab, dan penyelesaian penyimpangan yang terjadi 2. Pengamatan; dilaksanakan oleh auditor terhadap pelaksanaan pekerjaan personel. Pengamatan dapat menghasilkan bukti yang serupa dengan permintaan keterangan. Sebaiknya dilakukan tanpa sepengetahuan personel dan mendadak. 3. Inspeksi; dilakukan terhadap dokumen dan laporan yang menunjukkan kinerja pengendalian. 4. Pelaksanaan kembali (reperforming); dilakukan auditor dengan melaksanakan kembali prosedur tertentu. Prosedur ini cocok dilakukan bila terdapat jejak transaksi (transaction trail), yang berupa tanda tangan di atas dokumen (baik dokumen sumber maupun pendukung) dan cap pengesahan. Penetapan Risiko Deteksi dalam Proses Audit Perencanaan Audit Pemahaman dan Pengujian Pengendalian Intern Pelaksanaan Pengujian Substantif Penerbitan Laporan Audit Penaksiran Risiko Bawaan Penaksiran Risiko Pengendalian Penetapan Risiko Deteksi Penilaian Risiko Audit Penentuan Risiko Deteksi Untuk tingkat risiko audit tertentu (RA) yang ditetapkan oleh auditor, risiko deteksi (RD) berbanding terbalik dengan taksiran tingkat risiko bawaan (RB) dan risiko pengendalian (RP) RA RD = ------------RB x RP DESAIN PENGUJIAN SUBSTANTIF Desain pengujian substantif mencakup: Sifat Pengujian; mencakup jenis dan efektivitas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor. Jenis pengujian substantif mencakup (1) prosedur analitik, (2) pengujian terhadap transaksi rinci, (3) pengujian terhadap saldo akun rinci. Saat Pengujian; tingkat risiko deteksi yang dapat diterima berdampak terhadap saat pelaksanaan pengujian substantif. Jika risiko deteksi adalah tinggi, pengujian substantif dapat dilaksanakan beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diaudit, dan sebaliknya. Lingkup Pengujian; bukti audit diperlukan lebih banyak untuk mencapai tingkat risiko deteksi rendah bila dibandingkan dengan tingkat risiko deteksi tinggi. Dampak Risiko Deteksi terhadap Pengujian terhadap Saldo Rinci (Example) Risiko Deteksi Tinggi Moderat Rendah Sangat Rendah Pengujian terhadap Saldo Rinci Periksa secara selintas (scan) rekonsiliasi bank yang deibuat oleh klien mengenai keakuratan matematis yang terdapat di dalamnya Lakukan review terhadap rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien dan lakukan verifikasi terhadap pospos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis Buatlah rekonsiliasi bank dengan menggunakan rekening koran yang diperoleh dari klien dan lakukan verifikasi terhadap pos-pos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis Mintalah rekening koran bank secara langsung dari bank, buatlah rekonsiliasi bank, lakukan verifikasi terhadap pos-pos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis Rerangka Umum Pengembangan Program Audit untuk Pengujian Substantif Tentukan prosedur audit awal; ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa asersi dalam laporan keuangan didukung oleh catatan akuntansi yang andal. Tentukan prosedur analitik yang perlu dilaksanakan; dimaksudkan untuk membantuk auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif Tentukan pengujian terhadap transaksi rinci; terdiri dari pengusutan (tracing) dan pemeriksaan bukti pendukung (vouching) untuk membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, penyajian dan pengungkapan transaksi atau golongan transaksi Tentukan pengujian terhadap akun rinci; auditor menentukan berbagai prosedur audit untuk membuktikan asersi keberadaan, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian, penyajian dan pengungkapan akun tertentu. Langkah-langkah Prosedur Audit Awal Usut saldo pos yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar Hitung kembali saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun yang bersangkutan Usut saldo awal akun yang bersangkutan ke kertas kerja tahun yang lalu Usut posting pendebitan dan/atau pengkreditan akun tersebut ke dalam jurnal yang bersangkutan Lakukan rekonsiliasi akun kontrol tersebut dalam buku besar ke buku pembantu yang bersangkutan Program Audit dalam Perikatan Pertama Dua yang memerlukan perhatian khusus: Auditor harus memastikan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya, dan Bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan dan dipertanggungjawabkan serta diungkapkan. Perbandingan antara Pengujian Pengendalian dengan Pengujian Substantif Pengujian Pengendalian Jenis Pengujian Substantif Bersamaan Prosedur Analitik Tambahan Pengujian terhadap transaksi rinci Pengujian terhadap akun rinci Tujuan Sifat pengukuran pengujian Penentuan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern Frekuensi penyimpangan dari pengendalian intern Penentuan kewajaran asersi laporan keuangan signifikan Kekeliruan rupiah dalam transaksi dan saldo akun To be continue…. Perbandingan antara Pengujian Pengendalian dengan Pengujian Substantif (Continue) Pengujian Substantif Pengujian Pengendalian Prosedur audit yang diterapkan Permintaan keterangan, inspeksi, reperforming, dan teknik audit berbantuan komputer Sama dengan pengujian pengendalian ditambah dengan prosedur analitik, penghitungan, konfirmasi, tracing, dan Terutama pada pekerjaan interim Terutama pada atau mendekati tanggal neraca Risiko pengendalian Risiko deteksi Standar pekerjaan lapangan pokok Kedua Ketiga Diharuskan oleh standar auditing Tidak Ya Saat pelaksanaan Komponen risiko audit vouching The end...