askep gawat darurat endokrin pengertian - Akper Al

advertisement
15/02/2016
ASKEP GAWAT DARURAT
ENDOKRIN
Niken Andalasari
PENGERTIAN
Hipoglikemia merupakan keadaan dimana
didapatkan penuruan glukosa darah yang
lebih rendah dari 50 mg/dL disertai gejala
autonomic dan gejala neurologic.
1
15/02/2016
Menurut Boedisantoso dan Subekti
(2007) gejala ini dapat ringan berupa
gelisah hingga berat berupa koma
dengan kejang. Penyebab tersering
hipoglikemia adalah obat-obat
hipoglikemia oral golongan
sulfonilurea,
Hipoglikemia pada DM tersering terjadi
karena :
a) Kelebihan obat, baik obat hipoglikemik
oral maupun yang lebih sering insulin atau
kebutuhan tubuh akan insulin yang
relative menurun seperti pada keadaan
gagal ginjal kronik, dan pasca persalinan.
b) Makan tidak adekuat, baik jumlah kalori
maupun waktu makan yang tidak tepat
dihubungkan dengan pemakaian obat
hipoglikemik.
c) Kegiatan jasmani yang berlebihan yang
dapat meningkatkan sensitifitas insulin.
2
15/02/2016
Tanda klinis hipoglikemia
Adapun tanda-tanda hipoglikemia adalah
sebagai berikut :
stadium parasimpatik: lapar, mual,
tekanan darah turun;
stadium gangguan otak ringan :
lemah, lesu, sulit bicara, kesulitan
menghitung sederhana;
stadium simpatik : keringat dingin
pada muka terutama di hidung, bibir
atau tangan, berdebar-debar;
stadium gangguan otak berat: koma
(tidak sadar) dengan atau tanpa
kejang (Boedisantoso dan Subekti,
2007).
3
15/02/2016
St. simpatis
St ggn otak
ringan
St.
parasimpatik
INTERVENSI
Stadium permulaan (sadar) meliputi
pemberian gula murni sekitar 30
gram (2 sendok makan) atau sirop,
permen dan makanan yang
mengandung hidrat arang. Stop obat
hipoglikemik sementara, periksa
glukosa darah sewaktu.
4
15/02/2016
Stadium lanjut (koma hipoglikemia)
penanganan harus cepat. Berikan glukosa
40% 2 flakon, melalui vena setiap 10 – 20
menit hingga pasien sadar disertai pemberian
cairan dekstrosa 10% per infus 6 jam per kolf
untuk mempertahankan glukosa darah dalam
nilai normal atau di atas normal.
Bila belum teratasi dapat diberikan antagonis
insulin seperti adrenalin, kortison dosis
tinggi atau glukagon 1 mg intravena
(Boedisantoso dan Subekti, 2007).
DIABETIK KETOASIDOSIS
(KAD)
Merupakan defisiensi insulin berat dan
akut dari suatu perjalanan penyakit
diabetes melitus.
Kondisi terdapat hiperglikemia berat
dengan ketosis atau asidosis.
Tanda khas adalah kesadaran menurun
disertai dehidrasi berat.
Yang membahayakan dari ketoasidosis
adl ggn kes cairan dan elektrolit
5
15/02/2016
Sering terjadi pd DM Tipe 1
Dapat terjadi pada Elderly dg DM tipe
2
Insidensi 4.6-8 per 1000 pasien DM
Mortalitas 5 %
Faktor yang mempengaruhi angka
kematian
1) terlambat diagnosis karena biasanya
pasien DM dibawa setelah koma;
2) pasien belum tahu mengalami diabetes;
3) sering ditemukan bersama-sama
dengan komplikasi lain yang berat,
misalnya sepsis, renjatan, infark miokard,
dan Cerebro Vascular Disease;
4) kurangnya fasilitas laboratorium yang
menunjang suksesnya penatalaksanaan
ketoasidosis.
6
15/02/2016
KRITERIA KAD
KADAR GLUKOSA >250 MG/DL
Ph <7,35
Hco3 rendah
Keton serum (+)
PATOFISIOLOGI
INSULIN DEFISIENSI
PENINGKATAN GLUKAGON
GLUKONEOGENESIS
7
15/02/2016
Glukoneogenesis meningkt
metabolisme lemak yg menyebabkan
ketogenesis shg tjd ketonemia dan
penurunan serum Ph Yg akhirnya
menyebabkan asidosis
Kondisi hiperglikemia berat
menyebabkan glycosuria dan
diuretik osmosis,shg terjadi polyuria
yg berakibat penurunan sodium,
potassium, phosporus dan
bicarbonat, shg tjd lah dehidrasi
berat
8
15/02/2016
Dehidrasi
Hiperosmolaritas
hemokonsentrasi
hypotension Tissue hypoxia
KAD jg disebabkan aktivasi hormon
counterregulatory yg lain:
Catecholamine, Glukagon dan
Cortisol
9
15/02/2016
Efek Cortisol
Meningkatk lipolysis
Meningkatkn pemecahan protein,
dan pelepasan asam amino
Meningkatkan glukoneogenesis di
hepar
PRINSIP INTERVENSI
penggantian cairan & natrium
menekan lipolisis lemak & menekan
glukoneogenesis sel hati dg
pemberian insulin
mengatasi stres sbg pencetus KAD
mengembalikan kondisi fisiologis
normal
10
15/02/2016
INTERVENSI
Prinsip dasar penatalaksanaan
adalah rehidrasi cepat-tepat,
pemberian insulin, memperbaiki
gangguan elektrolit dan mengatasi
faktor pencetus.
monitoring ketat setiap jam hingga
tanda dan gejala klinis membaik.
INTERVENSI
Pertama rehidrasi cepat merupakan tindakan
awal yang harus segera dilakukan. Cairan yang
dipilih adalah NaCl 0,9%, meskipun ada pendapat
lebih baik digunakan 0,45%. Pemberian cairan
sebanyak 1 liter pada 30 menit pertama kemudian
0,5 liter pada 30 menit kedua, jadi berjumlah 1,5
liter pada jam pertama.
Setelah itu cairan diberikan sesuai tingkat
dehidrasi. Pada permulaaan diagnosis, plasma
ekspander sangat berguna pada keadaan SYOK.
Bila kadar glukosa darah < 200 mg/dL, NaCl 0,9%
segera diganti dengan dekstrosa 5%
11
15/02/2016
Kedua: insulin mulai diberikan pada jam
ke-2, dalam bentuk bolus (intravena) dosis
180 mU/kg BB, dilanjutkan dengan drip
insulin 90 mU /jam/ kgBB menjadi 45 mU/
jam/ kg BB. Bila glukosa darah stabil
sekitar 200 – 300 mg/dL selama 12 jam,
dilanjutkan dengan drip insulin 1-2 unit/
perjam dan dilakukan sliding scale setiap
6 jam.
Ketiga: bikarbonat. Koreksi natrium
bikarbonat dilakukan bila pH <7,1.
12
15/02/2016
Keempat: Kalium. Pemberian kalium agak
penting terutama pada pasien yang tidak
mengalami SYOK. Cara pemberian
tergantung skema pengobatan yang
dipergunakan. Suplementasi kalium dapat
dilakukan perinfus atau bila pasien sadar
dapat diberikan peroral. Bila pH naik,
kalium akan turun, oleh karena itu
pemberian Natrium Bikarbonat disertai
dengan pemberian kalium.
Kelima: antibiotik, untuk mencegah infeksi
atau meluasnya infeksi, maka sebaiknya
antibiotik adekuat diberikan pada waktu
permulaan.
13
15/02/2016
THANKS FOR YOUR
KINDNESS ATTENTION
14
Download