COMMON STOCK AND DIVIDEND POLICY 1. Sifat Modal Ekuitas Peningkatan Modal ekuitas (Equity capital): Internally retained earnings yg dipengaruhi oleh kebijakan dividen Externally penjualan common atau preferred stock Pemilik common atau preferred stock pemilik perusahaan dan memiliki voting rightsseleksi komisaris (board directors) dan masalah khusus. Pemilik common atau preferred stock memiliki klaim thd income kreditor pemegang saham Assets Tenaga kerja, dan konsumenpemerintah secured creditorsunsecured creditors equity holders Equity capital bentuk pendanaan permanen dan no mature. Pasar saham selalu ada dan harganya berfluktuasi berisiko bagi pemegang saham Pajak: Bungabiaya pengurang pajak Dividen bukan biaya pengurang pajak 2. Prinsip Saham Biasa Pemilik perusahaan (true owners of firms)the common stcokholders (residual owner) Kompensasidividen dan capital gain Kepemilikan saham biasa perusahaan: Privately owned by a single individual Closely owned by a small group of investors such as family Publicly owned by a broad group of unrelated indidual and institutional investors Nilai common stock: Par value nilai yang tertera pada saham No Par value nilai yang didasarkan pada harga jual Contoh. Perusahaan minuman ringan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan par value @ Rp 2000 dan menjual dengan harga @ Rp 10.000 Common stock (1.000 lembar Rp 2000) Paid in capital in excess of par ( capital surplus) (1.000 lembar Rp 8.000) Common stock equity Rp 2.000.000 Rp 8.000.000 -----------------Rp 10.000,000 Modal saham: Authorized stock saham biasa yang diperkenankan untuk diterbitkan. Jumlah saham yang dinyatakan dalam anggaran dasar PT Outstanding stock jumlah saham biasa yang saat ini dalam kepemilikan pemegang saham Issued stock saham biasa yang ditempatkan Treasury stock saham biasa yang dibeli kembali oleh perusahaan 1 Hak suara: Secara umum, 1 saham 1 suara Pada tahun terakhir, banyak perusahaan 2 jenis common stock dengan hak suara yang tidak sama. Non voting commn stock saham tanpa hak suara yg diterbitkan ketika perusahaan ingin meningkatkan modal melalui penjualan common stock, tapi tidak ingin melepaskan hak sauar Supervoting shares saham dengan hak suara lebih per lembar daripada common stock Poxi statementpernyataan yang memberikan suara pemegang saham kepada pihak lain, karena tidak hadir Sistem Pemberian suara: Majority voting system system pemilihan komisaris dimana setiap pemegang saham memiliki 1 suara untuk setiap saham yang dimiliki atau memberikan suara untuk seluruh sahamnya kepada setiap komisaris Contoh: PT AAA sedang memilih 3 orang komisaris. Ada 100 lembar saham dimana manajemen menguasai 60 persen. Calon yang didukung manajemen A, B, dan C. Dan calon yang didukung minoritas E, F, dan G. Manajemen 600 saham untuk setiap calon Minoritas 400 saham untuk setiap calon Cumulative voting system system pemilihan komisaris dimana setiap lembar diberikan sejumlah suara yang sama dengan jumlah komisaris perusahaan yang dipilih dan suara dapat diberikan ke suatu komisaris Contoh: Pemilihan 3 komisaris. Setiap lembar memberikan hak 3 suara. Ada 1.000 lembar saham dan manajemen menguasai 600 lembar saham, shg total suara manajemen 1.800 suara dan suara minoritas sebanyak 1.200 suara. Manajemen dapat memilih 2 komisaris dan minoritas memilih 1 komisaris OXD NE = --------------- + 1 TN +1 NE: Jumlah saham yang diperlukan untuk memilih sejumlah komisaris O: Total jumlah lembar saham yang beredar D: Jumlah komisaris yang diinginkan TN: Jumlah komisaris yang dipilih O = 1.000 lembar TN = 3 D = 1,2, dan 3 D=1 1.000 X 1 NE = --------------- + 1 3 +1 = (1.000/4) + 1 = 251 D=2 NE 501, D=3, NE751 Oleh karena minoritas memiliki 400 suara, maka hanya dapat memilih 1 komisaris 2 Dividen kebijakan Board of directorspay quarterlypaid in cash, stock or merchandise. 3. Stock Rights Stock rights sertifikat yang memberikan hak kpd pemegang saham utk membeli tambahan saham dalam proporsi yang langsung dg jumlah lembar yang dimiliki. Corporate charter memberikan hak utama (preemtive rights) kepada pemegang saham. Preemtive rightshak mempertahankan kepemilikan yang sebanding ketika ada penerbitan saham baru. Contoh: 1. PT ABC saat ini memiliki 100.000 lembar saham biasa dan akan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa melalui rights offering. Setiap pemegang saham berhak menerima 1 right per lembar saham. Pemegang 1.000 lembar saham berhak menerima 1.000 rights Berapa lembar right yg diperlukan untuk dapat membeli 1 lembar saham ? 2. Saat ini perusahaan memiliki 100 juta lembar saham dengan harga pasar @ 15.000. Perusahaan ingin menerbitkan saham baru 1 juta lembar @ 5.000. Setiap pemilik 1 lembar saham diberikan hak beli 1 lembar saham. Saham lama 100 juta x 15.000 Saham baru 100 juta x 5.000 Total saham 200 juta Rp 1.500 milyar Rp 500 milyar --------------------Rp 2.000 milyar Harga saham per lembar 2.000 milyar/200 juta = Rp 10.000 Kemakmuran pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan rights sama saja jika investasi memberikan NPV = 0 Nilai saham sebelum penerbitan right Rp 15.000 Dana pelaksanaan/merealisasikan right Rp 5.000 -------------Rp 20.000 Setelah penerbitan right, jumlah saham menjadi 2 lembar @ 10.000 dengan nilai Rp 20.000 Kemakmuran pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan rights sama saja jika investasi memberikan NPV = 100 milyar Saham lama 100 juta x 15.000 Rp 1.500 milyar Saham baru 100 juta x 5.000 Rp 500 milyar NPV diharapkan Rp 100 milyar --------------------Total saham 200 juta Rp 2.100 milyar Harga saham per lembar 2.100 milyar/200 juta = Rp 10.500 Setelah merealisasikan rights, maka pemegang saham memiliki 2 lembar saham @ 10.500 dengan nilai kekayaan Rp 21.000 3 4. Prinsip Dividen Pendanaan (Financing) = internal financing + external financing a. Dividend tinggiretained earnings rendahexternal financing besar b. Dividend rendahretained earnings tinggiexternal financing kecil Jumlah dividen yang dibayar tergantung kepada kebijakan dividen dan biasanya berjumlah tetap. Pengumuman dividen mencakup record date dan payment date. Record datetanggal dimana director mencatat semua nama pemegang saham dalam jangka waktu tertentu yang akan datang akan menerima dividen. Ex dividend periode mulai 4 hari sebelum date of record dimana selama hari tersebut saham dijual tanpa hak menerima dividen untuk saat ini Payment dateTanggal perusahaan membayar dividen kepada holder of record. Contoh: Suatu perusahaan mengadakan rapat 10 juni untuk pembayaran dividen. Direktur mengumumkan pembayaran dividen tunai Rp 80 per lembar untuk holders of record senin 1 juli. Perusahaan memiliki saham beredar 100.000 lembar. Payment date 1 agustus. Sebelum pengumuman dividen: Cash Rp 9.000.000 Setelah pengumuman dividen Cash Rp 9.000.000 Saat payment date Cash Rp 1.000.000 Dividend payable Retained earnings 0 10.000.000 Dividend payable Retained earnings 8.000.000 2.000.000 Dividend payable Retained earnings 0 2.000.000 5. Dividend Policy Theory Does dividend policy matter? What effect does dividend policy have on share price? Is there any model that can be used to evaluate alternative dividend policy in view of share value? a. The residual theory of dividend dividen yang dibayarkan oleh perusahaan seharusnya merupakan sisa dana setelah seluruh peluang investasi yang diterima (acceptable) dilaksanakan/dimasukkan dalam pendanaan Contoh: Suatu perusahaan memperoleh laba bersih 1.8 milyar. Struktur modal optimal perusahaan 30 persen hutang dan 70 persen ekuitas. IOS yang dihadapi perusahaan adalah IOS1, IOS2, dan IOS3. Setiap IOS, tingkat pendanaan/investasi ditentukan oleh perpotongan WMCC dan IOS. IOS1 = 1,5 milyar, IOS2 = 2,4 MILYAR, dan IOS3 = 3,2 milyar. 4 WACC/IRR WMCC ` IOS3 25 20 IOS2 15 10 IOS1 5 1 2 1.5 New Financing/Investment Retained Earning Equity needed (70%) Dividend DPR 3 2.4 4 Pendanaan baru 5 3.2 IOS1 1.500.000 IOS2 2.400.000 IOS3 3.200.000 1.800.000 1.050.000 750.000 41.7% 1.800.000 1.680.000 120.000 6.7% 1.800.000 2.240.000 0 0% b. Dividend Irrelevance Theory by Miller dan modigliani Teori ini menyatakan bahwa dividen merupakan kebijakan yang tidak relevan. Dividen dianggap sebagai sisa keuntungan daripada dianggap sebagai variable keputusan yang aktif dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Miler dan Modigilasi menyatakan dalam dunia yang sempurna (no taxes, no transaction costs, certainty and no imperfections of market), nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh distribusi dividend dan hanya dipengaruhi oleh earning power dan risiko asset Kenaikan atau penurunan harga bukan akibat dari besar kecil dividen, tapi informational contentinformasi yang terkandung dalam dividen berkenaan dengan laba yang akan datang yang menyebabkan pemilik menawarkan harga saham naik atau turun. c. Clientele effect theory suatu perusahaan akan menarik perhatian para pemegang saham yang memiliki preferensi pembayaran dan stabilitas dividen. Investor yang menginginkan dividen yang stabil dan dapat diprediksi sebagai sumber pendapatan akan mempertahankan saham perusahaan yang memberikan dividen dengan nilai yang sama pada setiap periode. Investor yang lebih suka memperoleh keuntungan capital lebih tertarik pada perusahaan yang berkembang yang menginvestasikan kembali bagian terbesar dari laba dan menghasilkan pola dividen yang tidak stabil.Oleh karena pemegang saham mendapatkan apa yang diharapkan, maka Miller dan Modigliani menyatakan bahwa nilai saham perusahaan mereka tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Modigliani dan Miller serta pendukung dividend irrelevance theory menyatakan bahwa investors’ required return (ks) yang merupakan nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen, karena: Nilai perusahaan ditentukan oleh hanya kekuatan laba dan risiko asset Jika dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka nilai perusahaan dipengaruhi oleh kandungan informasi dalam dividen yang merupakan sinyal harapan keuntungan manajemen 5 Clientele effect muncul karena pemegang saham perusahaan menerima dividen yang mereka harapkan Dividend Irrelevance theory ini sesuai dengan residual theory yang menyatakan bahwa perusahaan harus memusatkan pada pengambilan keputusan investasi terbaik untuk memaksimalkan nilai perusahaan. d. Dividend Relevance Theory (Gordon and Lintner)Pemegang saham lebih suka dividen saat ini dan ada hubungan langsung antara kebijakan dividen dengan nilai pasar e. Bird in the handpembayaran dividen saat ini mengurangi ketidakpastian investor, sehingga investor mendiskonto laba bersih perusahaan pada tingkat yang lebih rendah (ks) dan akhirnya meningkatkan nilai saham perusahaan. Sebaliknya, jika dividen tidak dibayarkan/dikurangi, maka ketidakpastian investor meningkat, sehingga meningkatkan the required rate of return dan akhirnya menurunkan nilai saham perusahaan. 6. Factors Affecting Dividend Policy a. Batasan peraturan negara yang membatasi pembayaran dividen seluruhnya sebagai dividen tunai dimana sebagian merupakan firm’s legal capital” yang diukur dengan par value of common stock. Negara lain mendifinisikan legal capital mencakup tidak hanya par value of the common stock, tapi juga any paid in capital in excess of par. Batasan ini ditujukan untuk menyediakan dana yang cukup untuk melindungi kepentingan kreditor. Contoh. Rekening ekuitas perusahaan ”Flour” disajikan sebagai berikut: Common stock at par Paid in capital in excess of par Retained earnings Total Stockholders’ equity $ 100,000 200,000 140,000 $ 440,000 b. Negara yang mendifinisikan firm’s legal capital sebagai the par value of its common stock, maka perusahaan harus membayar dividen sebesar Paid in capital in excess of par ditambah Retained earnings ($340,000). Negara yang mendifinisikan firm’s legal capital sebagai the par value of its common stock dan Paid in capital in excess of par, maka perusahaan harus membayar dividen sebesar Retained earnings ($140,000). c. Batasan kontrak dalam persetujuan peminjaman Batasan ini melarang pembayaran dividen tunai sampai jumlah laba tertentu dicapai atau memberikan batasan terhadap pembayaran dividen sampai jumlah atau persentase tertentu. Pembatasan dalam pembayaran dividen ini untuk melindungi kreditor dari kerugian sebagai akibat dari likuidasi. d. Batasan internal dalam jumlah kas yang ada untuk mempertahankan likuiditas e. Prospek pertumbuhan yang memerlukan dana retained earnings f. Pertimbangan pemilik untuk memakmurkan pemilik g. Pertimbangan pasarpembayaran dividen yg stabil dan kontinyu sebagai sinyal kesuksesan perusahaan 6 7. Types of Dividend Policy Dividend policyrencana tindakan perusahaan dalam keputusan pembayaran dividen Dividend Policy: a. DPRpersentase setiap rupiah yang diperoleh akan didistribusikan ke pemilik dalam bentuk kas DPR = Cash Dividend per share Earnings per share Constant DPRkebijakan dividen yg didasarkan pada pembayaran dengan persentase tertentu dari earnings kepada pemilik pada setiap periode b. Regular Dividend Policykebijakan dividen yg didasarkan pada pembayaran dengan rupiah yang tetap kepada pemilik pada setiap periode Target DPRkebijakan dimana perusahaan berusaha membayar persentase tertentu dari earning yang dinyatakan dalam dividen rupiah dan akan menyesuaikan terhadap DPR target Perusahaan menetapkan target payout ratio kira-kira 35 %, maka dividen Rp1 dengan earning Rp 2,85 c. Low Regular Dividend Policykebijakan dividen yg didasarkan pada pembayaran dividen yang rendah secara teratur dan ditambah dividen tambahan jika earning memungkinkan Extra dividend tambahan dividen yang dibayar oleh perusahaan jika earningnya melebihi normal dalam satu periode tertentu 8. Stock Dividend dan stock split Stock dividendpembayaran dividen kpd pemilik dalam bentuk saham sebagai pengganti dividen kas tunai. Contoh. Suatu perusahaan memiliki ekuitas dalam neraca sebagai berikut: Preferred stock Common stock (100,000 shares @$4 par) Paid in capital in excess of par Retained earnings Total shareholders’ equity $ 300,000 400,000 600,000 700,000 2,000,000 Perusahaan mengumumkan 10% stock dividend dan harga pasar saham perusahaan $ 15 per lembar, $ 150,000 retained earnings (10% x 100,000 lembar x $ 15) akan dikapitalisasi dan akan didistribusikan kepada common stock dan Paid in capital in excess of par yang didasarkan pada par value of the common stock. Kejadian ini akan merubah ekuitas perusahaan: Preferred stock $ 7 300,000 Common stock (100,000 shares @$4 par) 440,000 Paid in capital in excess of par 710,000 Retained earnings 550,000 Total shareholders’ equity 2,000,000 The shareholder’s viewpoint Menerima dividen dalam bentuk saham berarti tidak menerima suatu nilai apapun. Setelah menerima dividen saham, nilai saham yang dimiliki perlembarnya akan menurunkan proporsi terhadap dividen sedemikian rupa sehingga total kepemilikannya dalam perusahaan tidak berubah. Contoh. Tuan A memiliki 10,000 lembar perusahaan X dari total saham sebanyak 100,000 lembar. Laba perusahaan $ 220,000 dan laba tidak berubah untuk beberapa waktu yang akan datang. Harga saham $ 15 per lembar. $220,000 EPS = 100,000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 = $ 2.2 per lembar Bagian laba Tuan A = $2.2 x 10,000 embar = $ 22,000 Setelah menerima 10% dividen saham, maka kepemilikan saham 11,000 11,000 lembar. Namun proporsi kepemilikan masih sama 110,000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 = 10% 1 Harga saham dipasar menurun = $ 15 x 1.1 =$ 13.64. ini berarti kepemilikan nilai perusahaan tidak berubah = $ 13.64 x 11,000 lembar = $ 150,000 yang sama dengan nilai kepemilikan saham sebelumnya $ 150,000 (10,000 x $ 15). $ 220,000 EPS = = $ 2 perlembar. Hak terhadap laba tuan A $ 2 x 11,000 110,000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 lembar = $ 22,000 The company’s viewpoint Saham dividen dilakukan jika perusahaan membutuhkan dana internal (retained earnings). Hal ini berarti perusahaan menginvestasikan kembali hak pemegang saham (retained earning) ke perusahaan yang harus dapat memaksimalkan laba pada masa datang agar nilai pasar perusahaan tidak berubah. Stock splitmetode untuk menurunkan harga saham dengan memperbanyak jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Jika perusahaan menganggap harga sahamnya terlalu tinggi dan perusahaan ingin meningkatkan kegiatan perdagangan saham perusahaan, maka perusahaan harus menurunkan harga sahamnya melalui stocksplit, karena menambah jumlah saham beredar, sehingga nilai nominal per lembar saham juga menurun. Contoh. Perusahaan makanan memiliki 200,000 lembar dengan par value $ 2 dan tidak memiliki saham preferen. Oleh karena harga saham perusahaan terlalu tinggi, perusahaan mengumumkan stocksplit 1 saham menjadi 2 saham. Before Split Common stock (200,000 shares @ 2) Paid in capital in excess of par Retained earnings Total shareholders’ equity After Split 8 $ 400,000 4,000,000 2,000,000 6,400,000 Common stock (400,000 shares @ 1) $ 400,000 Paid in capital in excess of par 4,000,000 Retained earnings 2,000,000 Total shareholders’ equity 6,400,000 Reverse stocksplit adalah metode untuk meningkatkan harga pasar suatu saham perusahaan dengan menukarkan sejumlah saham dengan 1 saham baru. Stock Repurchase. Stock Repurchase adalah pembelian kembali saham yang beredar oleh perusahaan. Hal ini berakibat pada kenaikan nilai pemegang saham atau membantu untuk menghalangi unfriendly take-overs. Contoh. Perusahaan Benton memiliki data sebagai berikut: Earnings available for common stockholders Number of outstanding shares EPS Market price per share PER $ 1,000,000 400,000 $ 2.5 $ 50 20 Perusahaan ingin menggunakan earning $ 800,000 untuk membayar dividen atau membeli kembali saham yang beredar. 800,000 Dividen = 400,000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 = $ 2 Jika perusahaan membayar $ 52 untuk membeli kembali saham beredar, maka perusahaan dapat membeli 800,000 15,385 lembar saham, sehingga saham beredar menjadi 384,615 lembar. 52 $1,000,000 EPS = 384,615 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 = $2.6 Jika PER = 20, maka harga saham dipasar = 20 x $ 2.6 = $ 52. 9