I. II. III. IV. V. Judul Waktu Percobaan Selesai Percobaan Tujuan Percobaan Dasar Teori Sifat Koligatif Larutan Selasa, April . WIB Selasa, April . WIB Mempelajari pengaruh jenis larutan terhadap titik didihnya a. Pengertian Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut. Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponenkomponen penyusun larutan tersebut. Gambaran umum sifat koligatif b. Molalitas m Molalitas kemolalan adalah jumlah mol zat terlarut dalam kg gram pelarutMolalitas didefinisikan dengan persamaan berikut Keterangan m molalitas larutan mol / kg n jumlah mol zat terlarut g / mol P massa pelarut g Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ionion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. c. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik Penurunan Tekanan Uap Marie Francois Raoult ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan Molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis PP dimana P gt P Keterangan P tekanan uap zat cair murni P tekanan uap larutan Pada tahun , Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan denganPersamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis P P x Xp P x Xt Keterangan P tekanan uap jenuh larutan P tekanan uap jenuh pelarut murni Xp fraksi mol zat pelarut Xt fraksi mol zat terlarut Kenaikan Titik Didih Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan atmosfer Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya Hal ini disebabkan adanya partikel partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel partikel pelarut Oleh karena itu, penguapan partikel partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan . Persamaannya dapat ditulis Keterangan Tb kenaikan titik didih kb tetapan kenaikan titik didih molal m massa zat terlarut Mr massa molekul relative Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih Kb Beberapa Pelarut Pelarut Aseton Benzena Kamfer Karbon tetraklorida Sikloheksana Naftalena Fenol Air Titik Didih , , , , , , , Tetapan Kb , , , , , , , , Penurunan Titik Beku Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut Keterangan Tf penurunan titik beku kf penurunan titik beku molal m molal larutan Mr massa molekul relatif Tabel Penurunan Titik Beku Kf Beberapa Pelarut Pelarut Aseton Benzena Kamfer Karbon tetraklorida Sikloheksana Naftalena Fenol Air Titik Beku , , , , , Tetapan Kf , , , , , , , , Tekanan Osmotik Vant Hoff Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekulmolekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel proses osmosis . Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Vant Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan PV nRT Karena tekanan osmosis , maka Keterangan tekanan osmotik M molaritas larutan R tetapan gas , T suhu mutlak Tekanan osmosis Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis. Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang. Gambaran penurunan tekanan uap Menurut Roult p po . XB keterangan p tekanan uap jenuh larutan po tekanan uap jenuh pelarut murni XB fraksi mol pelarut Karena XA XB , maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi Po P Po . XA keterangan P penuruman tekanan uap jenuh pelarut po tekanan uap pelarut murni XA fraksi mol zat terlarut d. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati , sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara dan lt lt . Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Vant Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Vant Hoff Keterangan faktor Vant Hoff n jumlah koefisien kation derajat ionisasi Penurunan Tekanan Uap Jenuh Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Vant Hoff adalah P Kenaikan Titik Didih Persamaannya adalah Penurunan Titik Beku Persamaannya adalah Tekanan Osmotik Persamaannya adalah SifatSifat Reagen a. Gula CHO Gula merupakan larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika gula dilarutkan dalam air, molekulmolekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. b. Garam dapur NaCl Garam merupakan larutan elektrolit kuat. Jika garam dilarutkan dalam air, maka ia akan terurai menjadi ion. Sifat NaCl Berbentuk kristal Mudah larut dalam air gr/ ml air dari pada oC Dalam bentuk bubuk bersifat higroskopis Banyak terdapat di udara dari air laut Campuran NaCl dengan es cair mencapai oC. E. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. F. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU . Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terusmenerus diaduk sehingga campuran membeku. . Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. . Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewanhewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikanikan laut mengandung zatzat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga ,oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai ,oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewanhewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. . Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. . Menentukan Massa Molekul Relatif Mr Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut G serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. . PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS Mengontrol Bentuk Sel Larutanlarutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutanlarutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutanlarutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, selsel darah tidak mengalami kerusakan. . Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecilkecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. . Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. . Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. . Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zatzat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. . Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ionion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zatzat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. VI. Alat dan Bahan buah buah buah buah buah buah buah buah mL , gram , gram . Gelas kimia mL . Gelas ukur mL . Kaki tiga dan kasa . Termometer . Pembakar spirtus . Kaca arloji . Statif dan klem . Spatula . Aquades . Garam dapur NaCl . Gula CHO VII. Prosedur mL aquades mL aquades mL aquades Kerja . Kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit Dimasukkan ke dalam gelas kimia Ditambahkan , g gula Dimasukkan ke dalam gelas kimia Ditambahkan , g Dimasukkan ke dalam gelas kimia Dipanaskan hingga Suhu Suhu Suhu Garam dapur Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya mendidih Dicatat suhunya . Kenaikan suhu larutan elektrolit dan non elektrolit mL aquades Dimasukkan ke dalam gelas kimia a, a, a, a Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya Suhu Ditambahkan gula ke dalam gelas kimia a, a, a, a masingmasing , g , g , g , g Diaduk sampai gula larut semua Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya mL aquades Dimasukkan ke dalam gelas kimia b, b, b, b Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya Suhu Ditambahkan garam dapur ke dalam gelas kimia b, b, b, b masingmasing , g , g , g , g Diaduk sampai gula larut semua Dipanaskan hingga mendidih Dicatat suhunya Suhu Suhu VIII. Data Pengamatan Prosedur Percobaan elektrolit dan non elektrolit Tabung ml Aquades Hasil Pengamatan Hipotesis Kesimpulan Berdasarkan NaCl s HO l NaCl aq . Kenaikan titik didih larutan Suhu Awal aquades . Tabung C . Tabung C . Tabung C percobaan yang kami lakukan, urutan titik didih dari yang paling rendah ke titik didih yang paling tinggi adalah pelarut murni aquades, larutan non elektrolit gula, dan yang paling tinggi adalah larutan elektrolit garam. dimasukkan kedalam gelas kimia ditambahkan , gram gula dipanaskan hingga mendidih dicatat suhunya CHO s HO l CHO aq Suhu Akir Pemanasan . Tabung C aquades . Tabung C Gula . Tabung C Garam suhu Tabung ml Aquades dimasukkan ke dalam gelas kimia ditambahkan garam dapur dipanaskan hingga mendidih , gram dicatat suhunya suhu Tabung ml aquades dimasukkan kedalam gelas kimia dipanaskan hingga mendidih dicatat suhunya suhu . Kenaikan suhu larutan Percoban Suhu aquades . Tabung a C . Tabung a C . Tabung a C . Tabung a C Awal pemanasan NaCl s HO l NaCl Berdasarkan aq elektrolit dan non elektrlit Aquades percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa massa zat terlarut mempengaruhi titik didih larutan. Semakin besar massa zat terlarut, semakin besar pula titik dimasukkan ke dalam gelas kimia a,a,a,a masingmasing ml aquades dipanaskan mendidih dicatat suhunya hingga CHO s HO l CHO aq suhu ditambahkan gula ke dalam gelas kimia a,a,a,a masingmasing , gr,, gr,, gr,, gr diaduk sampai gula larut semua dipanaskan mendidih dicatat suhunya hingga Suhu Akir Setelah Penambahan Gula . Tabung b C , gr . Tabung b C , gr . Tabung b C, gr . Tabung b C, gr didihnya. suhu Aquades Percoban pemanasan dimasukkan ke dalam gelas Suhu Awal kimia b,b,b,b masing aquades masing ml dipanaskan hingga mendidih dicatat suhunya . Tabung C . Tabung C . Tabung C . Tabung C suhu ditambahkan garam dapur ke dalam b,b,b,b gr gelas kimia masingmasing Suhu Akir Pemanasan , gr,, gr,, gr,, . Tabung C , gr . Tabung C , gr diaduk sampai garam dapur . Tabung C , gr larut semua . Tabung C , gr dipanaskan hingga mendidih dicatat suhunya suhu IX. Analasis Data Pada percobaan pertama, tabung , , dan yang masingmasing berisi ml aquades, memiliki suhu awal yang sama yaitu C. Setelah penambahan zat terlarut dan dipanaskan, titik didih larutan berubah. Pada tabung yang hanya berisi aquades, setelah dipanaskan titik didihnya berubah menjadi oC. Pada tabung yang berisi aquades, setelah penambahan zat terlarut gula sebesar , gram dan dipanaskan, titik didihnya berubah menjadi oC. Pada tabung yang berisi aquades, setelah penambahan zat terlarut garam sebesar , gram dan dipanaskan, titik didihnya berubah menjadi oC. Pada percobaan kedua, tabung a, a, a, a, b, b, b, dan b yang masingmasing berisi ml aquades, setelah dilakukan pemanasan titik didihnya sebesar oC. Setelah penambahan zat terlarut dan dipanaskan kembali, titik didih larutan berubah. Pada tabung a, a, a dan a ditambahkan zat terlarut gula yang masingmasing sebesar , gram, , gram, , gram dan , gram. Setelah penambahan zat terlarut tersebut, masingmasing tabung dipanaskan kembali, dan didapatkan titik didih larutan masingmasing sebesar oC, oC, oC, dan oC. Pada tabung b, b, b, dan b ditambahkan zat terlarut garam yang masingmasing sebesar , gram, , gram, , gram dan , gram. Setelah penambahan zat terlarut tersebut, masingmasing tabung dipanaskan kembali, dan didapatkan titik didih larutan masingmasing sebesar oC, oC, oC, dan oC. X. Pembahasan Percobaan Berdasarkan teori, titik didih larutan elektrolit lebih besar dari pada titik didih larutan nonelektrolit dan titik didih pelarut murni. Hal ini disebabkan karena larutan elektrolit memiliki partikel penghalang untuk melepaskan uap yang lebih besar dibandingkan dengan larutan nonelektrolit sehingga larutan elektrolit memerlukan suhu yang besar untuk melepaskan uapuapnya. Misalnya saja pada larutan gula nonelektrolit dan larutan garam elektrolit. Jika gula pasir nonelektrolit dilarutkan ke dalam air, gula pasir akan terhidrasi ke dalam bentuk molekulmolekulnya. Akibatnya, jika satu mol gula pasir dilarutkan dalam air, akan dihasilkan satu mol molekul gula pasir di dalam larutan itu seperti reksi berikut CHOs CHOaq Satu molal gula pasir dapat meningkatkan titik didih hingga ,C. Sedangkan jika garam dapur elektrolit dilarutkan dalam air, garam tersebut akan terionisasi membentuk ion Na dan Cl atau terbentuk dua mol ion seperti reksi berikut . NaCls Naaq Claq Satu molal larutan garam dapur dapat meningkatkan titik didih menjadi dua kali lipat titik didih nonelektrolit atau setara dengan ,C. Sedangkan pada pelarut murni aquades yang dipanaskan, memiliki titik didih paling rendah karena dalam pelarut murni tersebut tidak terdapat zat terlarut sehingga tidak ada penghalang bagi pelarut murni untuk melepaskan uap nya. Hal ini mengakibatkan pelarut murni tidak memerlukan titik didih yang tinggi untuk melepaskan uapuapnya. Selain hal tersebut, alasan mengapa larutan elektrolit memiliki titik didih yang paling besar adalah karena larutan elektrolit memiliki faktor Vant Hoff yaitu parameter untuk mengukur seberapa besar zat terlarut berpengaruh terhadap sifat koligatif yang dalam hal ini adalah kenaikan titik didih larutan. Faktor Vant Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan konsentrasi zat terlarut hasil perhitungan dari massanya. Dalam faktor Vant Hoff ini, derajat ionisasi sangat berpengaruh untuk menentukan besarnya faktor Vant Hoff. Derajat ionisasi adalah kemampuan suatu larutan untuk mengion. Larutan elektrolit mampu terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan non elektrolit dan pelarut murni, tidak terurai menjadi ionion. Hal inilah yang menyebabkan titik didih larutan elektrolit paling besar dibandingkan dengan titik didih larutan nonelektrolit dan pelarut murni. Urutan titik didih larutan dari yang terkecil sampai yang terbesar adalah pelarut murni, larutan nonelektrolit, dan yang paling besar adalah titik didih larutan elektrolit. Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, besarnya titik didih pelarut murni aquades adalah C. Sedangkan titik didih larutan nonelektrolit yang dalam hal ini adalah larutan gula, besarnya C, dan titik didih larutan garam larutan elektrolit adalah C. Dapat disimpulkan bahwa urutan titik didih dari yang paling rendah ke yang paling tinggi secara berurutan adalah titik didih aquades pelarut murni, larutan gula larutan nonelektrolit, dan larutan garam larutan eletrolit. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan hasil percobaan yang kami lakukan. Percobaan Berdasarkan teori, massa zat terlarut dapat mempengaruhi besarnya titik didih larutan. Semakin besar massa zat yang terlarut dalam suatu larutan, maka semakin besar pula titik didih larutan tersebut. Hal ini disebabkan karena besarnya zat terlarut dapat menimbulkan partikelpartikel sebagai penghalang larutan untuk melepaskan uapuapnya dalam pemanasan. Dengan semakin besarnya penghalang untuk melepaskan uapuap tersebut, maka diperlukan titik didih larutan yang semakin besar pula untuk melepaskan uapuap tadi. Dengan demikian maka semakin besar massa zat terlarut semakin besar pula titik didihnya. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, , gram gula yang dilarutkan dalam ml aquades, memiliki titik didih sebesar C. Dengan jumlah pelarut yang sama, gula dengan massa , gram memiliki titik didih sebesar C, , gram memiliki titik didih sebesar C, dan , gram memiliki titik didih sebesar C. Sedangkan pada garam, , gram garam yang dilarutkan dalam ml aquades, memiliki titik didih sebesar C. Dengan jumlah pelarut yang sama, garam dengan massa , gram memiliki titik didih sebesar C, , gram memiliki titik didih sebesar C, dan , gram memiliki titik didih sebesar C. berdasarkan hasil percoban kedua jenis larutan tersebut, dapat dikatakan bahwa semakin besar massa zat terlarut semakin besar pula titik didih larutan. Hal ini membuktikkan bahwa adanya kesesuaian antara teori dan hasil percobaan yang kami lakukan. Namun, pada gula dengan massa , gram dan , gram, memilik titik didih yang sama, yaitu C. hal ini tidak sesuai dengan teori dan akan kami bahas pada lembar diskusi. XI. Diskusi XII. Kesimpulan Berdasarkan percoban sifat koligatif ini, dapat disimpulkan bahwa Larutan garam merupakan larutan elektrolit yang memiliki titik didih terbesar dibandingkan dengan larutan gula yang merupakan larutan nonelektrolit dan pelarut murni aquades. Urutan titik didih dari yang paling tinggi ke titik didih yang paing rendah adalah larutan garam elektrolit, larutan gula non elektrolit, dan aquades pelarut murni. Massa zat terlarut mempengaruhi titik didih larutan, semakin tinggi zat terlarut maka kenaikan titik didihnya semakin tinggi pula. XIII. Jawaban Pertanyaan . Mengapa titik didih larutan gula lebih tinggi dibandingkan titik didih air Karena pada larutan gula terjadi ikatan hidrogen antara O dan H yang mengakibatkan energi yang dibutuhkan semakin besar untuk melepaskan ikatan tersebut, sehingga titik didihnya lebih tinggi dari titik didih air. . Mengapa sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan larutan non elektrolit Karena larutan elektrolit terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ionionnya, sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan non elektrolit. . Titik didih manakah yang lebih tinggi jika anda memasak air di pegunungan, dengan di dekat permukaan air laut Pada umumnya bahwa air mendidih pada suhu derajat celcius. Pemikiran awal kita bahwa suhu di pantai lebih panas dibanding dengan suhu di pegunungan, sehingga kenaikan suhu air untuk mencapai titik didih lebih cepat dibandingkan dengan jika suhu di sekitarnya lebih dingin. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini dipengaruhi oleh tekanan udara disekitarnya juga. Kita tahu bahwa nilai derajat Celcius adalah titik didih air pada tekanan udara normal yaitu atm atmosfer yang setara dengan cmHg. Kita tahu juga bahwa tekanan udara di dataran rendah lebih tinggi dibanding tekanan udara di pegunungan. Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara juga. Jika tekanan udara besar maka kerapatan udara menjadi besar pula. Jadi air akan cepat mendidih di daerah pegunungan daripada di pantai dikarenakan titik didih di pegunungan lt derajat celcius. Pembuktian sederhananya dapat kita lihat pada panci presto. Pada suhu derajat celcius air di panci presto belum mendidih. . Mengapa pada saat memasak sup, penambahan garam dilakukan setelah sup mendidih Karena garam dapat menguraikan vitamin yang terkandung dalam sup jika diberikan sebelum mendidih. Sehingga jika itu dilakukan akan merusak kandungan dari sup dan tidak baik untuk dikonsumsi. . Mengapa garam dapat membuat salju retak Karena garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni. Sehingga salju yang terkena garam akan retak karena ionion garam telah menurunkan titik didih salju. Daftar Pustaka Tim Kimia Dasar. . Penuntun Praktikum Kimia Dasar Lanjut. Surabaya UNESA Tim Kimia Dasar. . KIMIA DASAR II. Surabaya Unesa University Press http//id.wikipedia.org/wiki/Sifatkoligatiflarutan diakses pril , pukul . WIB http//songdragon.blogspot.com///sifatkoligatiflarutanelektrolit.html diakses pril , pukul . WIB http//www.chemistry.org/materikimia/kimiasmk/kelasx/sifatkoligatiflarutan/ diakses pril , pukul . WIB http//bojonegoroohbojonegoro.blogspot.com///tahukahandamemasakairdigunung.html diakses pril , pukul . WIB http//kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliahweb//Aang Suhendar/SKLLarutanElektrolit.html diakses pril , pukul . WIB LAMPIRAN Grafik Titik Didih Larutan Gula Berdasarkan Teori dan Hasil Percobaan Keterangan Pada Larutan gula Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Grafik Titik Didih Larutan Garam Berdasarkan Teori dan Hasil Percobaan Keterangan Pada Larutan Garam Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Tabung berisi , gram Percobaan Pengukuran Garam Pengukuran Gula Pengukuran titik didih akhir setelah pemanasan Pengukuran titik didih Percobaan Pengukuran titik didih awal setelah pemanasan Tabung a, a, a, dan a setelah pemanasan Pengukuran Titik didih tabung b,b,b,b