... 119 KORUPSI DALAM PATOLOGI SOSIAL : SEBAB, AKIBAT DAN PENANGANANNYA UNTUK PEMBANGUNAN DI INDONESIA Ida Bagus Ketut Weda, S.H.,M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar ([email protected]) Abstract One of the negative effects from the development is corruption criminal act. Indonesia is one of high rate corruption country. Almost all districts have corruption case and most of departments in this country have indication to corrupt. In other words, corruption in Indonesia is such contagious disease. If such condition still keeps going, it will obstruct the development and threaten the integration of this country, because corruption has implications to all sectors in our life, such as economic, politic, social and culture, and defence and security. Based on information above, it needs some efforts to fight against corruption criminal act, for example improving law instrument in institution regulation, the doer of law, and the activeness and the involvement of society. Further, the improvement of the morality is also important because morality is the principle from the mystically enlightened soul to support good government. Key words : Corruption, Development, Social Abstrak Salah satu dampak negatif dari pembangunan adalah tindak pidana korupsi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Hampir semua kabupaten memiliki kasus korupsi dan sebagian besar departemen di negeri ini memiliki indikasi untuk korup. Dengan kata lain, korupsi di Indonesia adalah penyakit menular. Jika kondisi seperti itu masih terus terjadi, maka akan menghambat pembangunan dan mengancam integrasi negara ini, karena korupsi memiliki implikasi untuk semua sektor dalam kehidupan kita, seperti ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berdasarkan informasi di atas, perlu beberapa upaya untuk memerangi tindak pidana korupsi, misalnya memperbaiki instrumen hukum dalam peraturan lembaga, pelaku hukum, dan keaktifan dan keterlibatan masyarakat. Selanjutnya, peningkatan moralitas juga penting karena moralitas adalah prinsip dari jiwa yang bersih untuk mendukung pemerintahan yang baik. Kata Kunci : Korupsi, Pembangunan, Sosial yang melibatkan suatu penyalahgunaan PENDAHULUAN Pesatnya pertumbuhan secara melawan hukum dari kekuasaan perekonomian di Indonesia tidak saja ekonomi (illegal abuses of economic akan menimbulkan persoalan ekonomi, power) maupun kekuasaan umum (illegal tetapi juga persoalan lainnya seperti abuses of public power) dimana pengaruh kriminalitas dalam bentuk korupsi. Tindak dari pidana korupsi adalah suatu dimensi baru konglomerat sangat erat kaitannya dengan kejahatan dalam konteks pembangunan kekuasaan kekuasaan ekonomi umum yang dari para melekat ... kedudukan pejabat umum, bentuk 120 media massa negeri ini karena kasus dan kejahatan struktural ini yang memasukkan ulasan-ulasan format korupsi sebagai kejahatan yang muncul setiap hari. Kasus korupsi mantan teroganisir1. Korupsi di Indonesia sudah Bupati Kutai Kartanagara sedemikian mencengangkan. Berdasarkan terkait data Transparency Internasional 2007 pembangunan bandara Loa Kulu yang Indonesia menempati peringkat 36 negara menyeret juga paling korup di dunia. IPK pada tahun Vonnie AP, kasus Sekretaris Daerah 2007 adalah 2,3, IPK tersebut adalah Bintan Azirwan terkait dugaan suap persepsi korupi disektor publik pada 180 anggota DPR-RI Al- Amin Nasution negara. Nilai IPK ini skalanya dari nol mengenai alih fungsi hutan lindung dan sampai Nol kasus Walikota dan Wakil Walikota terhadap Medan terkait kasus korupsi pengadaan dengan mengindikasikan sepuluh. persepsi tentang korupsi pembebasan yang Syaukani tanah untuk Bupati Minahasa Utara korupsi yang tinggi, sedangakan sepuluh mobil mengindikasikan tingkat korupsi yang penyalahgunaan Anggaran Pendapatan rendah. Sementara berdasarkan survey dan Belanja Daerah (APBD) adalah political and economic risk consultancy sedikit kasus yang mewakili adanya (PERC) pada Januari 2008 pada 13 negara indikasi korupsi di dalam tubuh pelaksana di Asia, Indonesia berada di posisi ketiga pemerintahan Negara terkorup dengan nilai 7,98. Survey kasus suap lebih mendominasi penyebab tersebut memasukkan terjadinya dugaan korupsi di kalangan Myanmar dan Bangladesh yang terkenal lembaga legislatif. Dugaan menerima sangat korup2. suap kepada anggota DPR-RI Yusuf Emir sengaja tidak pemadam kebakaran (Eksekutif). dan Sementara Hampir tiap daerah di Indonesia Faishal terkait alih fungsi 600 hektar memiliki kasus korupsi, dan hampir hutan bakau di tanjung api-api, Bulyan semua lembaga/institusi di republik ini Royan terindikasi korupsi, mulai dari eksekutif, memuluskan legislatif, dan yudikatif yang notabene Departemen Perhubungan, dan kasus pengawas dari law enforcement, sehingga penyalahgunaan saat ini kata korupsi seperti keyword di Indonesia 1 Seno Adji Indriyanto, 2007, Korupsi Kebijakan Aparatur Negara & Hukum Pidana, CV. Diadit Media, Jakarta, hal 24. 2 Suryadharma Ali, 25 Juni 2008, Membangun Parpol Anti Korupsi, Seputar Indonesia. terkait dugaan proyek dengan suap kapal aliran dana tersangka untuk patroli Bank Hamka Yandhu yang menyeret semua anggota komisi IX periode 1999-2004 termasuk di dalamnya Paskah Suzetta mantan Menteri ... 121 Perencanaan Pembangunan (PPN/Kepala yang perwujudannya berupa kelompok Bappenas) dan M.S Ka’ban mantan manusia atau organisasi yakni individu menteri kehutanan. Sementara indikator atau manusia yang saling berinteraksi atau korupsi di tubuh lembaga Yudikatif dapat berhubungan secara timbal balik, dalam dilihat melalui Kasus Jaksa Urip Tri konsep terbaru hubungan yang dimaksud Gunawan. Berdasarkan gambar situasi disini bukan manusia atau manusia dalam korupsi arti fisik saja tetapi, dalam arti yang lebih yang kesimpulan terjadi, bisa bahwasannya diambil di luas yaitu comunity atau masyarakat. Indonesia sudah seperti sebuah penyakit Maka pengertian dari patologi sosial (patologi) yang sudah menyebar dan dapat adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial membahayakan yang dianggap “sakit” disebabkan oleh bagi korupsi kelangsungan pembangunan di negeri ini. faktor-faktor sosial atau Ilmu tentang asal Secara etimologis, kata patologi usul dan sifat-sifatnya, penyakit yang berasal dari kata Pathos yang berarti berhubungan dengan disease atau penderitaan atau penyakit manusia dalam hidup masyarakat3. dan Logos yang berarti berbicara tentang, Tulisan hakekat ini mencoba atau pembahasan tentang atau ilmu mendeskripsikan tentang sesuatu. Jadi, patologi adalah ilmu penyakit korupsi yang terkorelasi dengan yang membicarakan tentang penyakit atau instrument hukum dan rendahnya moral ilmu tentang penyakit. Maksud dari pelaku korupsi pengertian di atas bahwa patologi adalah masyarakat (bangsa) Indonesia, sehingga ilmu yang membicarakan tentang asal dengan mengetahui adanya kelemahan usul dan sifat-sifatnya penyakit. Konsep dalam ini bermula dari pengertian penyakit di mengetahui seberapa pentingnya faktor bidang ilmu kedokteran dan biologi yang moral dalam persoalan korupsi, tindakan kemudian untuk preventif bisa dilakukan untuk menekan masyarakat, karena dalam pandangan terjadinya korupsi dimasa yang akan sosiolog masyarakat itu tidak berbeda datang dengan organisme atau biologi sehingga pemerintahan yang bersih sebagai modal dalam kehidupan bermasyarakat juga utama pembangunan. dikenal diberlakukan dengan pula konsep suatu dalam tentang adanya mewabahnya sebagai bagian dari istrumen rangka hukum dan terwujudnya penyakit. Sedangkan kata sosial adalah tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia 3 Taufiq Winarno, 2011 Sejarah Patologi Sosial diakses 26 November 2013 dari http://www. wikipedia.com. ... 122 PEMBAHASAN moralitas, karena lambat laun perbuatan A. itu seakan menjadi sebuah budaya. Korupsi Dan Instrumen Hukum Persoalan korupsi yang illegal Dalam Tindak Pidana Korupsi Arti harfiah dari kata korupsi ialah (melawan hukum) selalu ditujukan kepada kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak mereka yang memegang jabatan umum jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, (public office) ataupun kepada mereka penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang mempunyai posisi khusus dalam atau kehidupan ucapan yang menghina atau publik. Bagi Indriyanto memfitnah seperti dapat dibaca dalam The perbuatan penerimaan komisi oleh pejabat Dictionary4. adalah memenuhi unsur melawan hukum Lexicon Webster Pengguanaan istilah yang secara material/sebagai perbuatan yang kementerian dipandang tercela oleh masyarakat, karena serangkai penerimaan komisi akan selalu dikaitkan dengan kata korupsi. Kata tindak lebih dengan jabatan/kedudukan dari si pejabat pendek dari perbuatan, tapi tindak tidak dalam menunjuk pada hal yang abstrak seperti kekuasaan/kewenangannya, sehingga perbuatan, tidaklah diberikan tumbuhnya dari kehakiman sering tindak pihak tapi dipakai hanya menyatakan menjalankan mungkin komisi keadaan konkrit, sebagaimana halnya kepada pegawai rendahan yang tidak ada dengan perbedaan sangkut paut dengan jabatan/kedudukan. bahwa tindak adalah kelakuan, tingkah Penerimaan komisi oleh pejabat itulah laku, gerak-gerik atau tingkah jasmani yang dikategorikan sebagai perbuatan seseorang, hal mana lebih dikenal dalam melawan hukum secara material, artinya tindak tanduk, tindakan dan bertindak dan meskipun perbuatan itu tidak memenuhi belakangan juga sering dipakai ditindak5. rumusan pelanggaran suatu Wet/undang- Korupsi merupakan masalah serius, tindak undang tertulis, tetapi penerimaan komisi pidana ini dapat membahayakan stabilitas oleh pejabat merupakan perbuatan yang dan dianggap tercela/menyinggung rasa sopan peristiwa keamanan membahayakan dengan masyarakat, pembangunan sosial santun dalam kehidupan ekonomi dan juga politik serta dapat Korupsi merusak kejahatan yang sudah luar biasa/ordinary 4 nilai-nilai demokrasi dan Andi Hamzah, 2005, Pemberantasan Korupsi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 52. 5 Moeljatno, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal 32. sudah masyarakat. dianggap sebagai crime karena melibatkan para pelaku kejahatan ekonomi kelas atas (high level economic) dan birokrasi kalangan atas ... 123 (high level beurocratic) baik birokrat Hukum merupakan media yang ekonomi maupun pemerintah. Selain itu dapat menekan terjadinya penyimpangan kehendak dalam adanya pemberantasan perilaku masyarakat terhadap perbuatan itu nyata-nyata terkait dengan korupsi, karena hukum dapat berfungsi kepentingan kekuasaan yang mungkin sebagai kontrol sosial dalam mengatur melibatkan pergaulan para sehingga birokrasi menjadi tersebut bentuk yang hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk dapat untouchable by the law, oleh karena itu menjalankan korupsi membutuhkan instumen (alat) berupa memerlukan penanganan yang luar biasa (extra ordonary enforcement). Dalam kongres PBB ke fungsinya hukum peraturan perundang-undanagan, institusi 6 hukum, dan lembaga penegak hukum mengenai The Prevention of crime and (pengadilan). The Treatment of offenders pada tahun korupsi yang menjadi institusi hukumnya 1980, adalah: Jaksa, hakim, polisi, dan komisi maka diklasifikasikan tindak pidana sebagai korupsi jenis tindak Dalam pemberantasan tindak korupsi. pidana Sementara pidana yang sangat sukar dijangkau oleh pengadilan dalam tindak pidana korupsi hukum (offences beyond the each of the adalah Pengadilan Umum dan Pengadilan law). Hal ini terjadi karena aparat penegak Tindak Pidana Korupsi. hukum relatif tidak berdaya atau tidak mempunyai kekuatan menghadapi jenis B. Korupsi tindak pidana ini karena 2 alasan, yaitu: Titik tolak perkembangan hukum 1.Kedudukan ekonomi atau politik yang kuat dari si pelaku (the high economic or political status of their perpretators), 2. Keadaan yang dibuat sedemikian sehingga mengurangi rupa kemungkinan mereka untuk dilaporkan atau dituntut (the circumstances under which they had been comitted werw such as the decrease the likehood of their reported and the prosecuted)6. Faktor Penyebab Tindak Pidana pidana menitikberatkan Arief Sritua, 1986, Korupsi, Lembaga Studi Pembangunan, Jakarta, hal 44. konsep kepentingan keseimbangan antara pelaku (dader) dan perbuatan (daad), bahkan dalam perkembangan hukum pidana modern, keseimbangan itu tidak hanya meliputi antara pelaku dan perbuatannya, tetapi adanya keseimbangan kepentingan itu dengan memperhatikan semua aspek, yaitu pelaku, korban, masyarakat, dan negara sehingga 6 pada asas keseimbangan ... kepentingan ini mempunyai daya jangkau sumber yang luas bagi pemenuhan rasa keadilan. korupsi Andi Hamzah atau sebab 124 meluasnya berpendapat 3. Manajemen yang kurang baik dan penyebab korupsi adalah sebagai berikut: kontrol yang kurang efektif dan 1. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai dibandingkan dengan efisien Terkenal ucapan Prof. Soemitro, kebutuhan yang makin hari makin bahwa meningkat. Patut digaris bawahi pelatihan tidak mempan bukan saja kurangnya gaji pegawai dalam hal untuk memberantas korupsi, tetapi ini juga untuk menguranginya. jika dibandingkan dengan kebutuhan yang semakin meningkat usaha pendidikan dan 4. Modernisasi sebagai akibat kemajuan teknologi, Modernisasi ikut mengembangkan jadi gaji korupsi karena korupsi membuka kebutuhan sumber-sumber baru, modernisasi pokoknya. Sebagai contoh, sebelum terutama di Negara-negara yang tahun memulai modernisasi memperbesar bukan pegawai kaitan antara dengan 1981 Indonesia banyak yang daerah belum di dapat kekuasaan pemerintah dan menikmati siaran televisi sehingga melipatgandakan kegiatan-kegiatan belum dibutuhkan pesawat televisi yang diatur oleh peraturan-peraturan di sana, akan tetapi ketika televisi pemerintah. sampai ke pelosok-pelosok tanah air, kebutuhan televisi menjadi kebutuhan yang mendesak sampai ke desa-desa. Demikian juga Adapun Faktor Penyebab terjadinya Korupsi menurut Evi Hartanti antara lain : 1. Lemahnya Pendidikan dan Etika kebutuhan lainnya terus melaju, 2. Kolonialisme. misalnya barang-barang elektronik, pemerintahan hand phone, sepeda motor atau menggugah mobil kepatuhan yang diperlukan untuk yang pada umumnya didambakan oleh para pegawai. Semua ini menambah beban kebutuhan pegawai negeri. Suatu asing tidak kesetiaan dan membendung korupsi. 3. Kurangnya pendidikan. Namun kenyataannya sekarang 2. Latar belakang kebudayaan atau kasus-kasus korupsi di Indonesia kultur Indonesia yang merupakan dilakukan oleh para pelaku yang ... rezim-rezim yang bukan demokratik. 2. Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah 3. Kampanye-kampanye politik yang mahal. 4. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar 5. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan teman lama 6. Lemahnya ketertiban hukum 7. Lemahnya profesi hukum 8. Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa 9. Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum 10. Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau sumbangan memiliki intelektual yang tinggi, terpelajar dan terpandang sehingga alasan ini dikatakan kurang tepat. 4. Kemiskinan Pada kasus merebak di korupsi yang Indonesia, para pelakunya bukan didasari oleh kemiskinan melainkan keserakahan, sebab mereka bukanlah dari kalangan yang tidak mampu melainkan para konglomerat. 5. Tidak adanya sanksi yang keras. 6. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk pelaku anti korupsi. 7. Struktur Pemerintahan. 8. Perubahan Radikal. Pada saat sistem nilai mengalami perubahan muncul radikal, sebagai korupsi penyakit transisional. Indonesia kondisi dalam pendapat penulis yang hukum dan adanya pengadaan proyek wikipedia dengan biaya besar adalah beberapa bahwa embrio dari kasus korupsi yang sedang mendukung booming saat ini, dan faktor moral sangat disebutkan munculnya tindak pidana korupsi, yaitu : 1. Konsentrasi kekuasaan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang terlihat di 7 Menurut kampanye yang mahal, lemahnya profesi 9. Keadaan masyarakat7. Sementara, 125 Evi Hartanti, 2005, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, hal 60. erat kaitannya terhadap terciptanya kasus korupsi jenis ini dengan indikator rendahnya imunitas penyelenggara negara dalam menjalankan amanah. Sudah bukan rahasia lagi jika dalam kampanye baik dalam pemilihan kepala negara, kepala daerah ataupun lembaga legislatif selalu ... menelan biaya Walaupun yang pengaturan cukup besar. tentang dana kebijakan mengenai 126 tarif, sistem penegakan hukum, keamanan umum, kampanye secara tegas telah diatur dalam pelaksanaan kontrak, pengembalian undang-undang tetapi masih sering kita pinjaman dan hal-hal lain menyangkut dengar tentang stigma miring terkait dana prosedur sederhana8. kampanye, seperti terungkapnya fakta Kasus korupsi tidak saja dalam persidangan di mana seorang berdampak buruk pada diri si pelaku dan pejabat yang diduga melakukan korupsi keluarganya dengan masuknya si pelaku ternyata hasil ke penjara, tapi lebih daripada itu kasus korupsinya ke bendahara partai politik korupsi juga berdampak pada kehidupan tertentu untuk mensukseskan partai politik bernegara secara umum, seperti: ekonomi, tersebut dalam pemilu. politik, sosial, pertahanan dan keamanan. mengalirkan uang Secara detail tentang akibat dari korupsi C. Akibat Korupsi Penguasa adalah sebagai berikut: pemerintah dihampir 1. Berkurangnya setiap negara percaya bahwa tugas utama terhadap pemerintah. dari setiap pemerintahan apakah dia Negara lain lebih mempercayai demokratis atau otoriter adalah untuk Negara yang pejabatnya bersih menjamin agar negara dan bangsanya dari korupsi, baik dalam kerjasama tetap hidup dan berjaya. Tumbuhnya penyalahgunaan Fundamental wewenang di atau Uncontrolliability hukum yang of politik, ekonomi, ini akan mengakibatkan perubahan di segala bidang akan terhambat berakibat khususnya pembangunan ekonomi lanjut terhadap posisi peradilan pidana serta dalam lingkaran problem sosial. Korupsi mengganggu perekonomian ada jika seseorang secara tidak sah meletakkan kepentingan pribadinya di bidang ataupun dalam bidang lainnya. Hal Criminal Justice System menimbulkan permasalahan kepercayaan stabilitas Negara dan stabilitas politik. 2. Berkurangnya atas kepentingan rakyat serta cita-cita kewibawaan pemerintah dalam masyarakat yang menurut sumpah akan dilayaninya, korupsi itu muncul dalam banyak bentuk dan menyangkut penyalahgunaan instrumen-instrumen kebijakan, apakah 8 OC Kaligis, 2006, Pengawasan Terhadap Jaksa Selaku Penyidik Tindak Pidana Khusus Dalam Pemberabtasan Korupsi, PT. Alumni, Bandung, hal 40. ... Apabila banyak pemerintah dari yang pejabat melakukan 4. Rapuhnya 127 keamanan dan ketahanan Negara penyelewengan keuangan Negara Keamanan dan ketahanan Negara masyarakat akan bersifat apatis akan menjadi rapuh apabila para terhadap segala pejabat pemerintah mudah disuap tindakan pemerintahan. apatis anjuran masyarakat dan Sifat tersebut karena kekuatan pengaruhnya akan Indonesia dan mengganggu yang hendak memaksakan ideologi atau mengakibatkan ketahanan nasional rapuh asing terhadap akan bangsa munggunakan stabilitas keamanan Negara. Hal penyuapan sebagai sarana untuk ini pernah terjadi pada tahun 1998 mewujudkan cita-citanya. lalu, Pengaruh juga masyarakat sudah tidak korupsi mempercayai lagi pemerintah dan mengakibatkan menuntut agar Presiden Soeharto loyalitas mundur dari jabatannya karena Negara. dinilai tidak lagi mengemban dapat berkurangnya masyarakat terhadap 5. Perusakan mental pribadi amanat rakyat dan melakukan Seseorang berbagai tindakan yang melawan penyelewengan dan hukum penyalahgunaan wewenang menurut kacamata masyarakat. melakukan mentalnya akan menjadi rusak. 3. Menyusutnya pendapatan Negara Penerimaan yang Negara Hal ini akan mengakibatkan segala untuk sesuatu dihitung dengan materi pembangunan didapatkan dari dua dan akan melupakan segala yang sektor, yaitu dari pungutan bea menjadi tugasnya serta hanya akan dan penerimaan pajak. Pendapatan melakukan Negara dapat berkurang apabila perbuatan yang bertujuan untuk tidak dari menguntungkan dirinya ataupun dan orang lain yang dekat dengan oknum dirinya. Yang lebih berbahaya pejabat pemerintah pada sektor- lagi, jika tindakan korupsi itu sektor ditiru dan dicontoh generasi muda, diselamatkan penyelundupan penyelewengan tersebut. oleh penerimaan Negara tindakan ataupun apabila hal tersebut terjadi maka cita-cita bangsa untuk ... 128 mewujudkan masyarakat adil dan kekhawatiran timbulnya gejolak sosial makmur yang eksplosif di dalam negeri. Ini semakin sulit untuk dicapai. membuat kemampuan ekonomi Negara- 6. Hukum tidak lagi dihormati negara dengan pemerintahan yang korup Negara kita merupakan negara sangat lemah dalam memenuhi tuntutan- hukum di mana segala sesuatu tuntutan harus didasarkan pada hukum. pembangunannya, Tanggung jawab pada hal ini bukan hanya terletak masyarakat Ketiga, dalam pergeseran proses pendapatan pada yang bersifat semakin regresif setelah penegak hukum saja, namun juga memperhitungkan pendapatan dari hasil pada negara korupsi yang tidak tercatat. Pendapatan untuk dari hasil korupsi dan penyimpangan- seluruh Indonesia. warga Cita-cita menggapai tertib hukum tidak penyimpangan akan terselubung terwujud penegak apabila hukum para melakukan dalam tidak dapat ditegakkan, ditaati langsung. tidak diindahkan oleh 9 yang dan bersifat disembunyikan menyebabkan pendapatan ini tidak masuk tindakan korupsi sehingga hukum serta lain jaringan Keempat, objek perpajakan penyempitan masyarakat . dalam Menurut Sritua Arief, korupsi sosial/barang dan jasa-jasa umum. Ini menciptakan 4 efek negative yang telah terjadi sebagai akibat berlangsungnya melanda kehidupan sosial ekonomi suatu proses penentuan harga barang jasa Pertama, berkembangnya pemanfaatan jasa sosial harta-harta naluri yang tidak wajar dalam masyarakat yang konsumtif ke seluruh lapisan masyarakat timbul dari adanya ketidakwajaran di segi yang ditimbulkan oleh pelemparan uang penyediaan dan permintaan10. panas atau pembelanjaan pendapatan gelap (black income) oleh para pelaku D. Pencegahan Kedua, 1. Hambatan pengalihan sumber- 9 korupsi disebabkan Op Cit. Hartanti, Evi, hal 32 adanya Sinergitas Antar Institusi Dalam Tindak Pidana Korupsi Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber nasional ke luar negeri oleh pelaku Penanganan Korupsi korupsi dan demonstration effect yang menyertainya. Dan KPK saat ini menjelma menjadi institusi 10 Op Cit. Sritua Arief, hal 76 ... yang Super body dalam tugas dan dalam fungsinya memberantas korupsi, sehingga penyidikan, dan penuntutan ( disamping timbul kesan keberadaan KPK seperti institusi lainnya seperti kehakiman dan memarjinalkan keberadaan institusi lain pengadilan) seperti kepolisian, kejaksaan, hakim, dan penanganan pengadilan Tugas yang notabene juga ruang dan lingkup 129 kepada penyelidikan, KPK terhadap tindak pidana korupsi. wewenang KPK dalam mempunyai tugas yang sama dalam usaha melakukan penyelidikan, penyidikan, dan pemberantasan Terciptanya penuntutan dalam tindak pidana korupsi seperti ini tidak terlepas dari adalah tidak pada tempatnya karena pada Kondisi ketentuan korupsi. Perundang-undangan yang sebenarnya kejaksaan masih mampu memang memberikan kekuasaan besar untuk kepada KPK dalam memberantas korupsi. dengan Dalam penjelasan umum UU No. 30/2002 terhadap sepak terjang KPK ‘disinyalir’ memang dijelaskan juga dialami oleh kepolisian saat ini. memonopoli tugas bahwa KPK tidak dan melaksanakan baik. tugas ‘Wujud tersebut kekecewaan’ wewenang Peristiwa yang baru saja terjadi, dua orang penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. anggota Polri yang ada dalam KPK yakni KPK berfungsi sebagai pemicu dan Brigjen pemberdaya institusi yang telah ada, Penyidikan KPK) dan AKBP. Akhmad (trigger mechanism), menyusun jaringan Wiyagus (Dir. Pengaduan masyarakat kerja (networking) dan memperlakukan KPK) ditarik dari KPK11. Terjadi silang institusi-institusi tersebut sebagai pendapat terhadap proses penarikan ini. counterpatner dalam upaya Peneliti Indonesian Corruption Watch Bambang pemberantasan korupsi. Jika ketentuan (ICW) Emerson tersebut tidak selanjutnya maka diikuti ketentuan pemindahan dapat dipastikan merupakan Widaryatno (Dir. Yuntho berpendapat dua orang pembuangan tersebut atau keberadaan KPK tidak ‘berbenturan’/ menyingkirkan orang-orang yang punya ‘mengkebiri’ wewenang institusi lain. andil besar dalam penanganan kasus sebagian korupsi kelas kakap yang telah, sedang, Permasalahannya, kalangan, bagi kewenangan KPK seperti dan akan ditangani KPK. Pendapat tercantum dalam Bab II UU No.30/2002 emerson didasari dengan kondisi saat itu begitu besar, sehingga seolah-olah terjadi dimana KPK sedang menangani mega takeover dari tugas institusi lainnya khususnya kepolisian dan kejaksaan di 11 Seputar Indonesia, 2 Juni 2008 hal 8, “mutasi anggota kpk dipertanyakan” ... 130 skandal kasus korupsi BLBI (bantuan nepotisme atau KKN12. Fakta bahwa likuiditas bank Indonesia) dimana terlibat pelayanan publik di Indonesia belum di dalamnya keluarga terdekat Presiden menunjukkan kinerja yang efektif sering Susilo Bambang Yudhoyono. Walaupun menjadi bahasan, baik dalam berbagai pihak dan tulisan maupun penelitian permasalahan mengatakan penarikan tersebut terkait pelayanan publik yang tidak efektif ini rotasi di tubuh Polri, tetapi banyak dipicu oleh berbagai hal yang kompleks, pendapat yang muncul dan sependapat mulai dari budaya birokrasi yang masih dengan paternalistik, lingkungan kerja yang tidak kepolisian membantah Emerson tersebut bahwa merupakan ‘menggembosi’ KPK penarikan upaya untuk kondusif secara halus, rendahnya sehingga KPK akan kehilangan orangorang nya yang kompeten dan terhadap mekanisme sistem perubahan reward, punishment jaman, lemahnya bagi aparat 13 birokrasi . berkapasitas bagus. Dengan kehilangan Tanggung jawab sosial merupakan anggota-anggotanya tersebut KPK pada suatu konsekuensi yang sebaiknya akhirnya hanya akan menjadi Institusi dilakukan untuk menyangga beban sosial yang Ompong dan mandul. yang menyangkut sebagian/keseluruhan dari permasalahan maupun kerentanan 2. Tanggung Jawab Sosial Karakteristik yang menimpa masyarakat, termasuk Kepemerintahan yang baik berdasarkan literature yang ada paling tidak memiliki 3 karakteristik utama yaitu (transparency), : Transparansi supremasi/penegakan hukum (rule of law) dan akuntabilitas (accountability). Proses demokritisasi politik dan pemerintahan dewasa ini tidak hanya menuntut profesionalitas serta kemampuan aparatur dalam pelayanan publik, tetapi secara fundamental tanggung jawab dalam penanganan tindak pidana korupsi sebagai manifestasi dari problem-problem sosial. Dalam kasus korupsi masyarakat mempunyai posisi yang cukup unik yakni sebagai pihak yang dirugikan (uang hasil korupsi adalah uang negara yang notabene juga milik rakyat/masyarakat pada umumnya) sekaligus bisa menjadi pihak pelopor terjadinya tindak pidana korupsi. Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 31 menuntut terwujudnya kepemerintahan 12 yang baik, bersih dari korupsi, kolusi dan Sedarmayanti, 2004, Good Governance, CV. Mandar Maju, Bandung, hal 24. 13 Lembaga Administrasi Negara, 2006, Kajian Tentang Pola Korupsi di Lingkungan Instansi Pemerintah, Jakarta ... Tahun 1999, yaitu sewaktu 131 masih Undang-Undang No. 31 Tahun 1999, berlakunya Undang-Undang Nomor 3 pasal 41 menyebutkan: Masyarakat dapat Tahun 1971, dasar hukum dari peran serta berperan masyarakat membantu upaya pencegahan pencegahan dan pemberantasan tindak dan pemberantasan tindak pidana korupsi pidana korupsi. Peran serta masyarakat adalah ketentuan sebagai berikut : sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) serta membantu upaya Pasal 108 ayat (1) KUHAP yang diwujudkan dalam bentuk : a. hak menentukan bahwa setiap orang yang mencari, memperoleh dan memberikan melihat, menyaksikan dan/atau menjadi informasi adanya dugaan telah terjadi korban peristiwa yang merupakan tindak tindak pidana korupsi, b. hak untuk pidana, untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, pengaduan memperoleh dan memberikan informasi kepada penyelidik dan/atau penyidik, baik adanya dugaan telah terjadi tindak pidana lisan maupun tertulis. b.Pasal 108 ayat (3) korupsi kepada penegak hukum yang KUHAP yang menentukan bahwa setiap menangani perkara tindak pidana korupsi, pegawai c. hak menyampaikan saran dan pendapat mempunyai mengajukan laporan negeri hak atau dalam rangka melaksanakan tugasnya, yang mengetahui secara tentang yang penegak hukum yang menangani perkara merupakan tindak pidana, wajib segera tindak pidana korupsi, d. hak untuk melaporkan hal itu kepada penyelidik atau memperoleh jawaban atas pertanyaan penyidik. tentang laporannya yang diberikan kepada terjadinya Sesudah peristiwa berlakunya bertanggung jawab kepada Undang- penegak hukum dalam waktu paling lama Undang Nomor 31 Tahun 1999, pembuat 30 (tiga puluh) hari, e. hak untuk undang-undang memberikan kesempatan memperoleh perlindungan hukum yang seluas-luasnya kepada masyarakat Pembenahan masalah moral untuk membantu upaya pencegahan dan membutuhkan waktu yang lama karena pemberantasan tindak pidana korupsi dan prosesnya yang panjang. Sesuatu yang terhadap yang telah dianggap sebagai sesuatu yang biasa diberikan oleh masyarakat sangat sulit jika tiba-tiba perlindungan hukum dan penghargaan. harus dianggap sebagia sesuatu yang luar Ketentuan-ketentuan mengatur biasa. Sangat sulit sepertinya bagi bangsa tentang peran serta masyarakat tersebut ini untuk membangun moral yang baik terdapat di dalam Pasal 41 dan Pasal 42 bagi seluruh elemen bangsa. Rasa malu, berperan anggota serta masyarakat tersebut yang ... 132 rasa takut, dan cinta pada tanah air yang sangat diperlukan. Adapun maksud untuk merupakan bagian dari moralitas elemen memberi seragam kepada koruptor adalah bangsa sepertinya sudah hilang dari untuk memberikan efek jera dan rasa semua para malu. Mungkin jika ini bisa diterapkan, koruptor. Sebagai contoh kondisi moral angka korupsi dapat berkurang, karena koruptor di Indonesia. Saat ini sulit fakta yang selama ini kita lihat, para ditemui para koruptor yang drop kondisi koruptor yang muncul di media massa, phsycis-nya ketika kasus korupsi melekat mereka seperti bukan koruptor yang pada dirinya, mereka yang rata-rata seharusnya pejabat tetap tampil layaknya pejabat baik pesakitan dalam proses penyelidikan, penyidikan, sebagai pertanggung jawabannya secara pembacaan tuntutan, bahkan sampai di moral rumah tahanan fasilitas masih mereka dilakukannya bagi negara ini dengan dapatkan. dengan perilakunya yang korup, tapi yang justru keluarganya, harta yang tidak seluruhnya terjadi koruptor yang berpenampilan bak disita masih dapat dinikmati untuk hidup selebriti dengan pakaian mewah serta di atas standar, dan masyarakat sebagai senyum dan lambaian tangan saat diminta bagian dari link pembentukan moralitas komentar terkait kasus korupsi yang terlihat menimpa mereka. anak bangsa Demikian terutama juga apatis/cuek pelaku/keluarga terhadap terhadap ekspresi menyesal kejahatan yang Ada beberapa langkah terhadap hukum secara adat atau apapun dan peran sosiologis masyarakat dalam upaya dimanapun di wilayah Republik ini yang mengatasi bereaksi seperti menjauhi para koruptor mengubah paradigma, bahwa korupsi dan keluarganya sebagai konsekuensi bukan saja masalah hukum, tetapi sistem moral. Padahal peran masyarakat begitu sosial yang cacat, sehingga membentuk besar penyakit peradaban masyarakat manusia. usaha Tidak dengan seperti ada dalam koruptor. berpenampilan pemberantasan Diantaranya ‘Selain itu, hukuman sosial harus lebih korupsi. Fenomena apatisme ini ditangkap oleh International korupsi. Corruption ditonjolkan daripada hukuman denda atau Watch badan di samping perlunya rekayasa (ICW), sehingga muncullah ide untuk sosial guna merubah masyarakat yang memberikan seragam kepada tahanan korup serta perlunya merubah sistem Komisi Pemberantasan Korupsi. ICW politik dan sistem birokrasi yang korup. menganggap seragam untuk tahanan KPK ... Bahkan perlu adanya boikot oleh masyarakat internasional. 133 hukum lainnya seperti: polisi, jaksa, hakim ataupun KPK. Disamping usahausaha tersebut, terdapat satu hal yang patut PENUTUP Persoalan korupsi diagendakan dalam upaya adalah pemberantasan korupsi yakni pembenahan persoalan global, artinya hampir semua moral bangsa. Moral adalah dasar dari negara di dunia ini tidak ada yang tidak sebuah tanggung jawab, jika semua memiliki termasuk masyarakat suatu bangsa memiliki moral Indonesia. Kasus korupsi di Indonesia yang rendah maka dapat dipastikan begitu memprihatinkan, hampir tidak ada tanggung jawab dalam kehidupannya juga satu wilayah-pun dan suatu institusi rendah, termasuk tanggung jawab dalam manapun yang tidak terjangkit persoalan menjalankan pekerjaan yang diembannya. kasus korupsi, korupsi, sehingga dapat dikatakan bahwa Semua elemen bangsa harus korupsi di Indonesia seperti sebuah bergerak bersama untuk memberantas penyakit menular.. korupsi. Produk hukum seperti undang- Undang-undang korupsi, jaksa, tindak hakim, pidana undang yang masih menjadi kendala komisi efektifitas memberantas korupsi harus pemberantasan korupsi, dan lembaga diperbaiki, peradilan adalah instrumen hukum yang kinerja terhadap aparat penegak hukum mempunyai harus peran penting dalam terus pembinaan/peningkatan distimulus termasuk penanganan kasus tindak pidana korupsi. pembinaan moral sebagai pembentuk hati Secara kuantitas instrumen hukum nurani. Seperti patologi korupsi yang bisa tersebut sudah representative untuk menyebar, maka moralitas yang baik juga menangani tindak pidana korupsi. Tetapi bisa menular dan memberikan aura positif dengan semakin bertambahnya kasus untuk menarik lingkungan di sekitarnya korupsi bisa disimpulkan bahwa kinerja guna melakukan hal yang sama. Produk dari instrumen hukum tersebut tidak undang-undang yang baik, aparat yang berjalan perlu bermoral, dan masyarakat yang perduli diagendakan untuk memperbaiki kualitas dan peka terhadap nilai-nilai kebenaran, kerja dari instrumen hukum tersebut akan dapat mereduksi penyebaran dari dengan perbaikan ketentuan peraturan patologi korupsi yang sedang menjangkit perundang-undangan bangsa Indonesia saat ini. efektif, sehingga tentang korupsi ataupun undang-undang terkait instrumen ... 134 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin., 23 Juni 2008 hal 8, Jaksa Agung Alchemist, Seputar Indonesia Mochtar, Zaenal Arifin., 7 Agustus 2008, Ironi Pengadilan Tipikor, Sinar Indonesia, Jakarta Alatas, Syed Hussein., 1983, Sosiologo Korupsi, LP3S, Jakarta Moeljatno, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana, PT. Rineka Cipta, Jakarta Ali, Ramelan, Prayitno., 23 Juni 2008 hal 6, Saat Kredibilitas Terancam, Seputar Indonesia Suryadharma., 25 Juni 2008, Membangun Parpol Anti Korupsi, Seputar Indonesia Arief, Barda Nawawi dan Muladi., 1992, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung Rusli, Atmasasmita, Romli., 31 Juli 2008, Pro Kontra Komposisi Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Seputar Indonesia Sedarmayanti, 2004, Good Governance, CV. Mandar Maju, Bandung Hamzah, Andi., 2005, Pemberantasan Korupsi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Seputar Indonesia, 23 Juli 2008, Melanggar, 18 Jaksa Diberi Sanksi Hartanti, Evi., 2005, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta Husein, Yunus., 11 Agustus 2008, Baju Khusus Para Koruptor, Seputar Indonesia Indriyanto, Seno Adji., 2007, Korupsi Kebijakan Aparatur Negara & Hukum Pidana, CV. Diadit Media, Jakarta Kaligis, OC., 2006, Pengawasan Terhadap Jaksa Selaku Penyidik Tindak Pidana Khusus Dalam Pemberabtasan Korupsi, PT. Alumni, Bandung Kristiana Yudhi, 2006, Independensi Kejaksaan Dalam Penyidikan Korupsi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung Lembaga Administrasi Negara, 2006, Kajian Tentang Pola Korupsi di Lingkungan Instansi Pemerintah, Jakarta Muhammad., 2006, Potret Lembaga Pengadilan Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Seputar Indonesia, 2 Juni 2008 hal 8, mutasi anggota kpk dipertanyakan Siagian P, Sondang., 1994, Patologi Birokrasi, Ghalia Indonesia Sritua, Arief., 1986, Korupsi, Lembaga Studi Pembangunan, Jakarta Supriadi, 2006, Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di indonesia, Sinar Grafika, Jakarta Thoha, Miftah., 2003, Birokrasi & Politik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta ------------------, 2005, Undang-Undang Kejaksaan Republik Indonesia, Cemerlang, Jakarta Winarno, Taufiq. 2011 Sejarah Patologi Sosial diakses 26 November 2013 dari http:// Wikipedia. Wiyono, R, 2005, Pembahasan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta