PERKEMBANGAN BAHASA

advertisement
PERKEMBANGAN BAHASA
PERKEMBANGAN BAHASA




faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan berbahasa.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan,
karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari
lingkungan.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak
berusia enam sampai tujuh tahun, disaat anak mulai
bersekolah.
perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan
penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi
dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tandatanda dan isyarat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI



Umur anak
umur bertambah →fisik matang, pengalaman dan kebutuhan
bertambah → bahasa berkembang.
Kondisi lingkungan
Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan
berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula
perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan
daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Kecerdasan anak
Kecerdasan mempengaruhi ketepatan meniru,
memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan
memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan
fisik lain,


Status sosial ekonomi keluarga
perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di
dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata
lain
pendidikan
keluarga
berpengaruh
terhadap
perkembangan bahasa.
Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat
yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi,
seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak sempurna
akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR


Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling
mempengaruhi satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir
berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya
kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis
dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain.
seseorang menyampaikan ide dan gagasannya dengan
berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui
bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan
itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan
menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan
kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut
adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar.
Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan
kekurangmampuan dalam bahasa.
PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM KEMAMPUAN DAN
PERKEMBANGAN BAHASA


Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke
dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi
seperti dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan
mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi
perkembangan
bahasa
anak
tersebut.
Mereka
belajar makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang
mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya
sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh
lingkungan yang berbeda-beda.
Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak
dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi.
Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya perbedaan
individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka
dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan varasi
kemampuan mereka berpikir.

Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan
merupakan pendukung bagi perkembangan
peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan
proses meniru. Dengan demikian remaja yang
berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan
berbeda-beda
pula
kemampuan
dan
perkembangan bahasanya.
UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA
REMAJA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN



Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi
bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Guru harus
mengembangkan strategi belaj ar-mengajar bidang bahasa
dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.
Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan
kembali) pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan
bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini
senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan
tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya.
Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan
pengembangan
bahasa
murid
dengan
menambahkan
perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara
tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang isi pelajaran
yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah
selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih
komprehensif tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan
menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan
model pengekspresian secara mandiri, baik lisan
maupun tertulis, dengan mendasarkan pada
bahan bacaan akan lebih mengembangkan
kemampuan bahasa anak membentuk pola
bahasa masing-masing. Dalam penggunaan
model ini guru harus banyak memberikan
rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi
atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana
perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat
kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya
disediakan di sekolah maupun dirumah.
Download