peningkatan prestasi belajar ipa materi alat pencernaan manusia

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI
ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN
MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA
KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC.
AMPEL KAB. BOYOLALI
TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
HERMIYA ARITA ANGGRAENI
NIM 11510044
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI
ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN
MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA
KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC.
AMPEL KAB. BOYOLALI
TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
HERMIYA ARITA ANGGRAENI
NIM 11510044
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id Email :[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Hermiya Arita Anggraeni
NIM
: 11510044
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: PENINGKATAN
PRESTASI
MATERI
ALAT
DENGAN
MENGGUNAKAN
SISWA
KELAS
BELAJAR
PENCERNAAN
V
SD
MANUSIA
PUZZLE
N
2
IPA
PADA
URUTSEWU
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 13 Oktober 2014
Pembimbing
Peni Susapti, M.Si.
NIP. 19700403 200003 2 003
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA
DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE
PADA SISWA KELAS V SD N 2 URUTSEWU
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
HERMIYA ARITA ANGGRAENI
NIM: 11510044
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga, pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag.
__________________
Sekretaris
: Peni Susapti, M.Si.
__________________
Penguji I
: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
__________________
Penguji II
: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Salatiga, 21 Februari 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1 005
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id Email :[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Hermiya Arita Anggraeni
NIM
: 11510044
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 13 Oktober 2014
Yang menyatakan,
Hermiya Arita Anggraeni
vi
MOTTO
Masing-masing dari kita memberikan contoh bagi orang lain dan
masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab untuk membentuk
masa depan sebagaimana yang kita inginkan.
(Mahatma Gandhi)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
 Ayahanda (Suhir), Ibunda tercinta (Sumiyatun), dan Adik-adikku tersayang
(Putra Dwi Hermawan, Pramadhan Adhetya, dan Oktavinda Umi Barokah).
 Suami tercinta (Eko Susanto), terimakasih atas dukungan dan semangatnya.
 Dosen Pembimbing Ibu Peni Susapti, M.Si., terimakasih telah membimbing
skripsi ini sampai selesai.
 Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
 SD N 2 Urutsewu yang telah membantu penelitian dalam rangka
penyelesaian skripsi ini.
 Teman-teman PGMI angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
 Teman-teman Kontrakan (Unik Widyastuti, Fitri Nur’aini, Siti Ratnasari,
Dwi Vitrotul I, Ummi Harlita, Wahyu Istiqomah, Sarifatul Mujazanah, dan
Dwi Astutik).
 Keluarga besar KKN dan teman-teman seposko (Simbah Suharni, Endah,
Ika, Dias, Dwi, Yusuf, Dimas, dan Mansur).
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa jalan kebenaran kepada umat manusia, sehingga
dapat mengambil manfaat dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil
dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah
membantu, membimbing baik moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih
terutama penulis sampaikan kepada:
1.
Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku ketua STAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga.
3.
Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Progam Studi PGMI STAIN Salatiga
serta sebagai dosen pembimbing tercinta yang telah tulus, ikhlas, dan
menyempatkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
ix
4.
Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesainya
skripsi ini.
5.
Ayahanda (Suhir), Ibunda tercinta (Sumiyatun), dan Adik-adikku tersayang
(Putra Dwi Hirmawan, Pramadhan Adhetya, dan Oktavinda Umi Barokah
beserta Suamiku (Eko Susanto).
6.
Kepala SD N 2 Urutsewu beserta guru dan karyawan serta semua siswa-siswi
yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7.
Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu
selama proses penulisan skripsi ini.
Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya ucapan
terimakasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua
amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta
inayah-Nya.
Pada akhirnya sebagai manusia biasa penulis menyadari dengan sepenuh hati
bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, maka kritik dan saran
dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
Salatiga, 13 Oktober 2014
Penulis
x
ABSTRAK
Anggraeni, Hermiya Arita. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat
Pencernaan Manusia dengan menggunakan Puzzle pada Siswa Kelas
V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun
Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.
Kata kunci: Prestasi Belajar, Puzzle, Alat Pencernaan Manusia
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar
siswa kelas V SD N 2 Urutsewu dalam pelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar IPA siswa
kelas V SD N 2 Urutsewu adalah pemahaman siswa tentang materi alat
pencernaan manusia masih relatif kurang.
Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan
menggunakan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat
pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015? Subyek dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas V SD N 2 Urutsewu Kec. Ampel, Kab. Boyolali yang
berjumlah 28 siswa, terdiri dari perempuan 15 dan laki-laki 13. Penelitian
dilakukan pada semester satu, Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini
menggunakan media puzzle alat pencernaan manusia. Jenis penelitian yang
digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
puzzle alat pencernaan manusia. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode
pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran serta
dengan menggunakan metode dokumentasi untuk mengambil data yang relevan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan
menggunakan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat
pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil tes siswa yang mengalami
peningkatan persentase yaitu pada pra siklus saat pre test 10,71% yang tuntas
terjadi peningkatan saat post test menjadi 25% berarti ada peningkatan sebanyak
14,29%. Pada siklus I saat pre test 17,86% yang tuntas terjadi peningkatan saat
post test menjadi 46,43% berarti ada peningkatan sebanyak 28,57%. Pada siklus II
saat pre test 32,14% yang tuntas terjadi peningkatan saat post test menjadi 71,43%
berarti ada peningkatan sebanyak 39,28%. Pada siklus III saat pre test 46,43%
yang tuntas terjadi peningkatan saat post test menjadi 92,86% berarti ada
peningkatan sebanyak 46,43%.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ............................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO......................................................................................
ii
JUDUL .............................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................
vi
MOTTO............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ix
ABSTRAK .......................................................................................................
xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................
5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
6
F. Definisi Operasional ...................................................................
7
G. Metode Penelitian .......................................................................
9
1. Rancangan Penelitian ..........................................................
9
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ................................. 10
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................ 11
4. Instrument Penelitian ........................................................... 13
5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 14
xii
6. Analisis Data ........................................................................ 15
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ........................................................................... 18
1. Pengertian Prestasi Belajar.................................................... 18
2. Fungsi Prestasi Belajar .......................................................... 18
3. Kegunaan Prestasi Belajar .................................................... 20
4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........................ 20
B. IPA .............................................................................................. 22
1. Pengertian IPA ...................................................................... 22
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA ................................................... 22
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA ................................................... 23
4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA ................................................ 23
5. Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA....................................... 24
C. Puzzle.......................................................................................... 25
1. Pengertian Puzzle .................................................................. 25
2. Tujuan Penggunaan Puzzle ................................................... 25
3. Manfaat Puzzle ...................................................................... 26
4. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle ....................................... 26
5. Aspek yang Dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle. .... 28
6. Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia ............................. 28
D. Alat Pencernaan Manusia ........................................................... 31
1.
Pengertian Alat Pencernaan Manusia .................................. 32
2.
Bagian Alat Pencernaan Manusia ........................................ 32
3.
Penyakit Alat Pencernaan Manusia ..................................... 40
E. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Pencernaan
Manusia........................................................................................ 42
xiii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ....................................................................... 44
1.
Gambaran Umum SD N 2 Urutsewu ................................... 44
2.
Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 47
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ............................................... 48
1.
Pra Siklus ............................................................................. 48
2.
Siklus I ................................................................................. 56
3.
Siklus II ................................................................................ 63
4.
Siklus III............................................................................... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 75
1. Pra Siklus ............................................................................... 75
2. Siklus I ................................................................................... 77
3. Siklus II .................................................................................. 79
4. Siklus III ................................................................................. 81
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 83
1. Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus ........................ 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 86
B. Saran-saran ................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Indikator Keberhasilan.............................................................
6
Tabel 3.1
Perbatasan SD N 2 Urutsewu...................................................
44
Tabel 3.2
Data Identitas SD N 2 Urutsewu..............................................
45
Tabel 3.3
Data Tenaga Pendidik SD N 2 Urutsewu................................
45
Tabel 3.4
Data Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu....................................
46
Tabel 3.5
Kompetensi
Inti,
Kompetensi
Dasar,
dan
Indikator
Pembelajaran...........................................................................
49
Tabel 3.6
Langkah Pelaksanaan Pra Siklus.............................................
51
Tabel 3.7
Aspek Pengamatan Guru.........................................................
53
Tabel 3.8
Aspek Pengamatan Siswa........................................................
53
Tabel 3.9
Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran......................
56
Tabel 3.10
Langkah Pelaksanaan Siklus I.................................................
57
Tabel 3.11
Aspek Pengamatan Guru.........................................................
60
Tabel 3.12
Aspek Pengamatan Siswa........................................................
61
Tabel 3.13
Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran......................
63
Tabel 3.14
Langkah Pelaksanaan Siklus II................................................
64
Tabel 3.15
Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran.......................
69
Tabel 3.16
Langkah Pelaksanaan Siklus III...............................................
70
Tabel 4.1
Data Nilai IPA Siswa Pra Siklus..............................................
75
Tabel 4.2
Data Nilai IPA Siswa Siklus I..................................................
78
Tabel 4.3
Data Nilai IPA Siswa Siklus II................................................
80
Tabel 4.4
Data Nilai IPA Siswa Siklus III...............................................
82
Tabel 4.5
Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus..........................
84
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Empat Langkah dalam PTK...................................................
12
Gambar 2.1
Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia..............................
29
Gambar 2.2
Bentuk Potongan-potongan Puzzle........................................
29
Gambar 2.3
Bentuk Puzzle Mulut.............................................................
29
Gambar 2.4
Bentuk Puzzle Kerongkongan...............................................
30
Gambar 2.5
Bentuk Puzzle Lambung........................................................
30
Gambar 2.6
Bentuk Puzzle Usus Halus.....................................................
30
Gambar 2.7
Bentuk Puzzle Usus Besar.....................................................
30
Gambar 2.8
Bentuk Puzzle Anus...............................................................
30
Gambar 2.9
Alat Pencernaan Manusia......................................................
32
Gambar 2.10
Alat Pencernaan Mulut..........................................................
33
Gambar 2.11
Bagian-bagian Gigi................................................................
33
Gambar 2.12
Bagian-bagian Lidah..............................................................
34
Gambar 2.13
Alat Pencernaan Kerongkongan............................................
35
Gambar 2.14
Alat Pencernaan Lambung.....................................................
36
Gambar 2.15
Alat Pencernaan Usus Halus..................................................
37
Gambar 2.16
Alat Pencernaan Usus Besar..................................................
39
Gambar 2.17
Alat Pencernaan Anus............................................................
39
Gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Nilai IPA Per Siklus.............................
84
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus..........
91
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.............. 107
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II............
122
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III...........
134
Lampiran 5
Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V...........................
147
Lampiran 6
Hasil Tes Siswa Pra Siklus.................................................... 148
Lampiran 7
Hasil Tes Siswa Siklus I........................................................ 149
Lampiran 8
Hasil Tes Siswa Siklus II....................................................... 150
Lampiran 9
Hasil Tes Siswa Siklus III.....................................................
151
Lampiran 10
Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus...................................
152
Lampiran 11
Lembar Pengamatan Guru Siklus I.......................................
154
Lampiran 12
Lembar Pengamatan Guru Siklus II......................................
156
Lampiran 13
Lembar Pengamatan Guru Siklus III..................................... 158
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Siswa Pra Siklus..................................
160
Lampiran 15
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I......................................
161
Lampiran 16
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II..................................... 162
Lampiran 17
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III...................................
Lampiran 18
Dokumentasi.......................................................................... 164
Lampiran 19
Lembar Konsultasi Skripsi....................................................
Lampiran 20
Surat Permohonan Ijin Penelitian.......................................... 171
Lampiran 21
Surat Keterangan Penelitian..................................................
172
Lampiran 22
Nilai SKK Mahasiswa...........................................................
173
Lampiran 23
Data Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar IPA Kelas V
163
170
SD N 2 Urutsewu..................................................................
177
Lampiran 24
Power Point Skripsi...............................................................
178
Lampiran 25
Riwayat Hidup Penulis..........................................................
182
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diamanatkan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik (Pasal 1). Mengacu pada isi UU No. 14 Tahun 2005 tersebut
sangat jelas bahwa guru merupakan komponen yang penting dalam
pendidikan (Suwandi, 2008: 11).
Dalam mencapai tugas guru tersebut tidak semudah apa yang
diharapkan, akan tetapi ada kendala-kendala yang sering muncul, baik itu dari
guru sendiri maupun dari siswa. Hal tersebut seperti yang terjadi di SD N 2
Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, khususnya pada siswa
kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi alat
pencernaan manusia yang prestasi belajarnya masih rendah.
Berdasarkan observasi pada tanggal 17 September 2014 pada kelas V
SD N 2 Urutsewu menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap materi
pelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia tergolong masih rendah. Hal
ini dapat dilihat masih banyak siswa belum mencapai KKM yang telah
ditentukan yaitu 70. Dari 28 siswa yang tuntas dan dapat mencapai nilai
KKM 70 hanya 5 siswa atau 17,86% dengan nilai rata-ratanya adalah 56,07.
1
Mengetahui perolehan nilai hasil ulangan pada siswa kelas V SD N 2
Urutsewu tersebut membuktikan bahwa prestasi belajar IPA, khususnya
materi alat pencernaan manusia masih rendah. Padahal mata pelajaran IPA
merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, di mana materinya
sebagian besar berhubungan dengan lingkungan dan manusia. Selain itu
program IPA juga untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, rasa mencintai, dan mengagumi kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa.
Hasil observasi yang peneliti lakukan, menemukan setidaknya 3 hal
yang menyebabkan mengapa prestasi belajar di SD N 2 Urutsewu khususnya
pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia masih rendah.
Pertama, pemahaman siswa tentang materi alat pencernaan masih relatif
kurang. Kedua, siswa kurang bersemangat dalam proses belajar. Ketiga, guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran masih banyak dengan berceramah
tanpa memanfaatkan media yang ada.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka ketidakberhasilan bukan hanya
terletak dari siswa akan tetapi juga berasal dari guru. Pada kenyatannya, guru
sering menjelaskan pembelajaran dengan berceramah. Bahkan guru juga
sering tidak menggunakan media dengan berbagai macam alasan, akibatnya
siswa tidak tertarik untuk belajar, semangat siswa untuk belajar rendah, dan
akhirnya pemahaman siswa tentang materi pelajaran juga rendah yang
menyebabkan prestasi belajar menjadi tidak sesuai yang diharapkan.
2
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan berbeda. Guru dapat
menggunakan berbagai macam media pembelajaran untuk mempermudah
dalam menjelaskan mata pelajaran IPA, khususnya materi alat pencernaan
manusia. Maka penelitian ini di samping karena melihat nilai siswa yang
masih rendah, peneliti juga ingin membuat sebuah terobosan baru dalam
media pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA materi alat
pencernaan manusia. Terobosan baru yang dimaksud oleh peneliti yaitu
menggunakan sebuah puzzle.
Puzzle memberi kemudahan bagi siswa dalam belajar. Puzzle ternyata
dapat membantu anak belajar memecahkan masalah, mengasah ketekunan
siswa. Dengan mencoba memasangkan kepingan berupa potongan-potongan
gambar maka siswa dilatih untuk berpikir kreatif. Memadukan atau
memasangkan kepingan puzzle membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan berpikir (Saraswati, 2009: 108-109).
Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa setiap siswa
yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan dan tidak terbebani
termasuk kebosanan. Puzzle bisa memberikan kesempatan belajar yang
banyak kepada siswa. Apabila hanya berdasarkan buku pegangan saja, maka
akan menjemukan karena ada materi hafalan yang sulit dimengerti. Sehingga
guru harus menghadirkan media pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik di dalam kelas sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
3
Seperti yang diungkapkan oleh Hernawan (2008: 11.18-11.19) bahwa
media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi
dari pengajar ke peserta didik atau sebaliknya. Penggunaan media
pembelajaran memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik
dan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan media pembelajaran itu
sendiri.
Berdasarkan pengertian di atas, maka puzzle sebagai salah satu media
pembelajaran yang menarik, di mana siswa bisa belajar sambil bermain
dengan potongan-potongan gambar. Peneliti menggunakan puzzle sebagai
media pembelajaran karena memiliki beberapa kegunaan, antara lain
menimbulkan semangat belajar dan menarik perhatian siswa sehingga dapat
membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
Media puzzle yang digunakan berupa puzzle alat pencernaan manusia.
Di mana saat pembelajaran berlangsung siswa akan menyusun potonganpotongan gambar alat pencernaan manusia pada tempat yang sesuai.
Penggunaan puzzle alat pencernaan manusia diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran IPA, terutama dalam materi alat
pencernaan manusia.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar
IPA Materi Alat Pencernaan Manusia dengan Menggunakan Puzzle pada
Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali,
Tahun Ajaran 2014/2015”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan puzzle dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N
2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran
2014/2015?”.
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar IPA materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan puzzle
pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten
Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling
tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui
PTK (Mulyasa, 2009: 63).
Adapun hipotesis dalam penelitian
ini adalah “Penggunaan puzzle
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada
siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali,
Tahun Ajaran 2014/2015”.
Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat
peneliti tunjukkan sebagai berikut:
5
Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan
Peningkatan prestasi belajar IPA
Sub Indikator Keberhasilan
a. Siswa
dapat
menyebutkan
alat
materi alat pencernaan manusia
pencernaan manusia beserta fungsinya
dengan menggunakan puzzle
dengan benar.
b. Siswa dapat menunjukkan posisi alat
pencernaan manusia dengan benar
c. Siswa
dapat
menjelaskan
proses
pencernaan manusia dari mulut sampai
anus dengan benar.
d. Siswa
dapat
menyebutkan
penyakit
pencernaan manusia beserta penyebabnya
dengan benar.
e. Siswa dapat menunjukkan posisi penyakit
pencernaan manusia dengan benar.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Ditinjau dari manfaat teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk
menambah pengetahuan dan kreativitas dalam pelajaran IPA di SD N 2
Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut:
a.
Bagi siswa
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai materi
alat pencernaan manusia sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar pada pembelajaran IPA.
6
b.
Bagi guru
Meningkatkan
kreativitas
guru
dalam
membuat
media
pembelajaran baru yang menarik dan menyenangkan khususnya pada
mata pelajaran IPA yaitu dengan media puzzle alat pencernaan
manusia.
c.
Bagi sekolah
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran positif
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, karena hasil penelitian ini
dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan
prestasi belajar IPA dengan menggunakan berbagai macam media
pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Untuk
menyamakan
persepsi
dan
menghindari
terjadinya
kesalahpahaman terkait judul dari penelitian ini, maka peneliti akan
memperjelas terlebih dahulu istilah-istilah tersebut pada bagian definisi
operasioanal sebagai berikut:
1.
Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:
895) adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan) melalui
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
terhadap suatu mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru.
7
Berdasarkan pengertian prestasi belajar di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar melalui penguasaan
pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka oleh guru.
Prestasi disini ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan oleh guru. Sehingga dapat mengetahui seberapa dalam siswa
menguasai materi yang diberikan oleh guru dan prestasi yang diperoleh
dari masing-masing siswa.
2. IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau disebut Ilmu Alamiah
merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam
alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip (Maslikah & Susapti, 2009: 04).
3. Puzzle
Puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat merangsang
kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, merangkai, dan
menggabungkan beberapa potongan-potongan gambar menjadi suatu
bentuk gambar yang utuh dan sempurna (Suraji, 2014: 203).
Sedangkan menurut Putra (2013: 50) pengertian puzzle adalah salah
satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi (menyusun
dan merangkai kembali) pada diri anak.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian puzzle adalah salah satu media pembelajaran edukatif jenis
8
permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan mengasah
kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa potongan-potongan
pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna dan utuh.
Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan gambar alat
pencernaan manusia yang nantinya akan disusun dan dirangkai kembali
oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung dengan berkelompok.
4. Alat Pencernaan Manusia
Alat pencernaan manusia adalah alat yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008:
14). Alat pencernaan manusia, antara lain: mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa
inggris yaitu Classroom Action Research artinya action research
(penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.
Arikunto (2006) dalam Suyadi (2010: 17-18) menjelaskan pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Sedangkan menurut Basrowi (2008: 28) Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif
9
dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih
profesional.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri secara bersamaan dan bertahap dalam bentuk pelaksanaan
tindakan tertentu sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan proses
pembelajaran di sekolah.
Alasan peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas karena
peneliti terjun dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam
penelitian ini kelas dijadikan sebagai obyek penelitan.
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali.
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SD N 2 Urutsewu
yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 15 perempuan dan 13 laki-laki.
c. Waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada Tahun Ajaran baru
2014/2015 yaitu observasi tanggal 17 September dan mulai mengajar
pada tanggal 23 sampai 29 September 2014.
10
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah awal dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010: 49-64)
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap pertama dari PTK yaitu perencanaan. PTK tidak
ubahnya seperti penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan
secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan
secara matang dan teliti.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu
bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa tahap ini,
tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah
dan tidak direkayasa.
c. Pengamatan
Tahap ketiga dalam PTK yaitu pengamatan (observing).
Observasi yang dimaksud dalam tahap III adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
11
d. Refleksi
Tahap keempat dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi adalah
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.
Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan berkelanjutan. Hal ini
merupakan ciri dari Penelitian Tindakan Kelas. Berikut ini adalah gambar
keempat langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu:
Perencanaa
n
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaa
n
Pengamata
n
Perencanaa
n
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaa
n
Pengamata
n
?
Gambar 1.1 Empat Langkah dalam PTK
Sumber: Suyadi (2010: 50)
12
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan
ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di
lapangan (Sukardi, 2003: 75).
Bentuk instrumen yang dipakai untuk mempermudah penelitian ini
dalam memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.
b. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur prestasi belajar, terkait materi alat pencernaan manusia.
c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran
kegiatan dalam proses pembelajaran IPA yang menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia.
d. Silabus, digunakan sebagai perencanaan dan pedoman dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut. Silabus dalam penelitian ini
untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan pembelajaran
alat pencernaan manusia.
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai
rancangan dalam perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
saat proses mengajar di kelas. Sehingga dapat memberikan gambaran
yang harus dilakukan saat mengajar materi alat pencernaan manusia
dengan menggunakan puzzle.
13
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti
dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010: 84).
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pengamatan/observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian (Kusumah, 2010: 66). Metode ini peneliti gunakan untuk
memperoleh data penelitan serta aktifitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran
IPA
materi
alat
pencernaan
adalah
teknik
manusia
dengan
digunakan
dalam
menggunakan puzzle.
b. Dokumentasi
Dokumentasi
yang
mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa
catatan hasil belajar, foto-foto, transkrip nilai, dan dokumen lain yang
mendukung.
Dokumentasi ini peneliti gunakan agar peneliti mempunyai alat
pencatatan untuk mengetahui, menggambarkan apa yang terjadi di
kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan
kelas, untuk menangkap suasana kelas (Kunandar, 2011: 195).
14
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85).
Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan
penelitian dalam PTK untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Benar
tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang diperoleh dari
lapangan. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan
kualitas pembelajaransesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam kelas.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan
dengan analisis, sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata untuk mengetahui tingkat keberhasilan
guru
yang
diperoleh
dengan
menggunakan
rumus
berikut:
M=
Keterangan:
M
: Rata-rata nilai kelas
∑X
: Jumlah keseluruhan nilai kelas
N
: Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264).
15
sebagai
b. Mencari persentase dari tiap-tiap kegiatan yang menggunakan
rumus sebagai berikut:
× 100%
P=
Keterangan :
P
: Persentase
F
: Frekuensi
N
: Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 226).
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang: Latar belakang masalah, Rumusan
masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis tindakan dan Indikator
keberhasilan, Manfaat penelitian, Definisi operasional, Metode
penelitian, dan Sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pertama,
Prestasi
Belajar
berisi
tentang:
Pengertian
peningkatan prestasi belajar, Fungsi prestasi belajar, Kegunaan
prestasi belajar, dan Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Kedua, IPA, berisi tentang: Pengertian IPA, Fungsi pelajaran IPA,
Tujuan pelajaran IPA, Kegiatan pelajaran IPA dan Ruang lingkup
IPA. Ketiga, Puzzle berisi tentang: Pengertian puzzle, Tujuan
penggunaan puzzle, Manfaat puzzle, Kelebihan dan kekurangan
puzzle, Aspek yang dikembangkan melalui penyusunan puzzle,
Bentuk puzzle alat pencernaan manusia. Keempat, Alat Pencernaan
16
Manusia berisi tentang: Pengertian alat pencernaan manusia, Bagian
alat pencernaan manusia, dan Penyakit alat pencernaan manusia.
Kelima, Kaitan pembelajaran IPA dengan puzzle alat pencernaan
manusia.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pertama, Subyek Penelitian berisi tentang: Gambaran umum
SD N 2 Urutsewu, Identitas sekolah, Keadaan guru, Karakteristik
siswa Kelas V, Kurikulum SD N 2 Urutsewu, dan Pelaksanaan
penelitian. Kedua, Deskripsi pelaksanaan siklus berisi tentang: Pra
Siklus, Siklus 1, Siklus II, dan Siklus III.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini meliputi Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus meliputi:
Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Kedua, Pembahasan
Hasil Penelitian berisi tentang: Data peningkatan prestasi belajar per
siklus.
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:
895) adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan) melalui
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
terhadap suatu mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan pengertian prestasi belajar di atas, maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil
yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar melalui
penguasaan pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
oleh guru.
2. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar semakin terasa penting karena mempunyai
beberapa fungsi utama, antara lain:
a. Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemusatan hasrat ingin tahu. Hal
ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya
18
menyebut hal ini sebagai tendensi keingin tahuan (couriosity) dan
merupakan kebutuhan umum manusia.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inofasi pendidikan.
Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi
anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan
mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu
institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang
digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik.
Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di
masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan
relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar-mengajar anak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena peserta
didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran
(Arifin, 2011: 12-13).
19
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, betapa
pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara
perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak
hanya sebagi indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi
juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu,
prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
3. Kegunaan Prestasi Belajar
Prestasi belajar ternyata mempunyai banyak kegunaan, antara lain:
a.
Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
b.
Untuk keperluan diagnostik.
c.
Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d.
Untuk keperluan seleksi.
e.
Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
f.
Untuk menentukan isi kurikulum.
g.
Untuk menentukan kebijaksanan sekolah (Arifin, 2011: 13).
4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor
internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestais belajar sangat penting diketahui dalam
rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaikbaiknya.
20
Yang tergolong faktor internal adalah:
a. Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, misalnya: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas:
1) Faktor intelektif yang meliputi:
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal, ialah:
1) Faktor sosial yang terdiri atas:
a) Lingkungan keluarga.
b) Lingkungan sekolah.
c) Lingkungan masyarakat.
d) Lingkungan kelompok.
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan (Ahmadi, 2004: 138).
21
B. IPA
1.
Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau disebut ilmu Alamiah
merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala
dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk
konsep dan prinsip (Maslikah & Susapti, 2009: 04), sedangkan menurut
Garnida (2002: 253) pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, diperoleh dari
pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa pengertian IPA adalah suatu ilmu
pengetahuan yang
mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya melalui proses
penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan.
2.
Fungsi Mata Pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA berfungsi untuk:
a.
Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b.
Mengembangkan keterampilan proses.
c.
Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
22
d.
Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari.
e.
Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya
ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).
3.
Tujuan Mata Pelajaran IPA
Mata Pelajaran IPA bertujuan agar siswa:
a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
b. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,
gagasan tentang alam sekitar.
c. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga
menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa
(Hadiat, 1996: v).
4.
Kegiatan Mata Pelajaran IPA
Di
dalam
mata
pelajaran
IPA
untuk
mengembangkan
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, antara lain:
23
a. Mempelajari berbagai peristiwa IPA, terutama yang ada kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari.
b. Mengadakan pengamatan terhadap berbagai benda atau peristiwa
alam.
c. Belajar meramal dan menafsirkan sesuatu kejadian berdasarkan
kaidah-kaidah IPA.
d. Berlatih menerapkan konsep-konsep IPA dalam kehidupan seharihari.
e. Belajar mengkomunikasikan gagasan-gagasan kepada orang lain
dengan bahasa yang singkat tetapi jelas.
f. Mengenali teknologi-teknologi sederhana yang ada kaitannya
dengan kaidah-kaidah IPA (Hadiat, 1996: vii).
5.
Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA
Ruang lingkup mata pelajaran IPA mencakup:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya.
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan
batuan.
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.
d. Kesehatan, makan, penyakit, dan pencegahannya.
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan pelestariannya
(Garnida, 2002: 254).
24
C. Puzzle
1. Pengertian Puzzle
Puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat
merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, merangkai,
dan menggabungkan beberapa potongan-potongan gambar menjadi
suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna (Suraji, 2014: 203).
Sedangkan menurut Putra (2013: 50) pengertian puzzle adalah salah
satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi
(menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian puzzle adalah salah satu media pembelajaran edukatif jenis
permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan
mengasah kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa
potongan-potongan pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna
dan utuh.
2. Tujuan Penggunaan Puzzle
Penggunaan media puzzle bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk memahami
konsep.
b. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
lebih merangsang minat siswa untuk belajar.
c. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu sehingga siswa
tertarik untuk menggunakan media tersebut.
25
d. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh siswa
(Fattahillah, 2013: 2).
3. Manfaat Puzzle
a. Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak akan
terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan masalah.
b. Melatih koordinasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak
harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan menyusunnya
menjadi satu gambar utuh.
c. Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar
karena anak menyimpulkan di mana letak bagian-bagian yang
sesuai dengan logika.
d. Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat menyusun
puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan permasalahan.
e. Menambah pengetahuan. Puzzle ini, anak-anak akan mengenal
warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-bagian
manusia, alam sekitar dan lain-lain (Iskandar, 2009: 43).
4. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle
Kegiatan yang dimainkan dalam pembelajaran ini yaitu siswa akan
menyusun dan merangkai potongan-potongan puzzle yang sudah
disiapkan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
menggunakan puzzle sebagai salah satu media pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
26
a. Kelebihan dari puzzle, antara lain:
1) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian, dan kesabaran.
2) Melatih berimajinasi dan menyimpulkan.
3) Melatih daya ingat siswa.
4) Meningkatkan semangat belajar siswa.
5) Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk
berfikir matematis (menggunakan otak kiri).
6) Menumbuhkan interaksi dan kerjasama antar siswa.
7) Mengembangkan
kapasitas
anak
dalam
mengamati
dan
melakukan percobaan.
8) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
b. Kekurangan dari puzzle, antara lain:
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Media ini membuat siswa hanya ingin bermain-main karena asik
dengan susun menyusun puzzle.
3) Media puzzle lebih menekankan pada indera penglihatan
(visual).
4) Gambar
yang
terlalu
kompleks
kurang
efektif
untuk
pembelajaran.
5) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok
besar.
6) Menuntut kreativitas pengajar.
7) Kelas menjadi kurang terkendali.
27
5. Aspek yang Dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle
Aspek yang dapat dikembangkan melalui penyusun puzzle adalah
sebagai berikut:
a. Menanamkan jiwa kompetisi sehat. Dengan mengemas permainan
ini maka siswa akan berusaha merangkai puzzle dengan prosedur
tertib dan dalam waktu yang cepat. Prosedur yang tertib dan
disepakati maka inilah yang membuat jiwa sportif tumbuh.
b. Mengembangkan gerak motorik halus. Dengan sering merangkai
puzzle ini, tangan anak akan berkembang motorik halusnya. Terlebih
lagi jika siswa diajarkan membuat puzzle dari kardus. Siswa akan
mendapatkan banyak pelajaran untuk mengembangkan motorik
halus, seperti melepas dan merangkai kembali.
c. Meningkatkan kecerdasan visual. Dengan mengamati secara detail
rangkaian potongan puzzle
dan merangkainya, maka anak akan
terlatih ketajaman visualnya.
d. Meningkatkan kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal
adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Melalui
menyusun puzzle hubungan antar anak akan terbangun semakin erat
(Suyadi, 2010: 320-321).
6. Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia
Puzzle ini berupa puzzle alat pencernaan manusia yang sudah di
bentuk dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Potonganpotongan puzzle tersebut akan disusun dan dirangkai menjadi gambar
28
yang utuh dan sempurna. Bentuk puzzle alat pencernaan di bawah ini
dokumentasi pribadi dari peneliti, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia
Gambar 2.2 Bentuk Potongan-potongan Puzzle
Gambar 2.3 Bentuk Puzzle Mulut
29
Gambar 2.4 Bentuk Puzzle Kerongkongan
Gambar 2.5 Bentuk Puzzle Lambung
Gambar 2.6 Bentuk Puzzle Usus Halus
Gambar 2.7 Bentuk Puzzle Usus Besar
Gambar 2.8 Bentuk Puzzle Anus
30
D. Alat Pencernaan Manusia
Pencernaan merupakan proses yang terjadi dalam setiap tubuh
makhluk hidup, dengan proses pencernaan setiap makanan dan minuman
yang telah dikonsumsi dapat berubah menjadi energi. Terdapat ayat AlQur’an yang berkaitan dengan pencernaan dalam Abtokhi (2008: 54), yaitu:
               
  
87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apaapa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas (QS. Al-Maa’idah: 87).
    
7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu
dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (QS. Al-Infithar:7).
Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, maka dianjurkan untuk
memakan makanan yang halal dan baik serta tidak berlebihan sehingga
tidak akan berdampak negatif pada lambung dan organ yang lain. Selain
itu menginformasikan tentang bagaimana Allah SWT menyempurnakan
susunan tubuh manusia sehingga manusia menjadi nyaman, termasuk pada
saat tubuh kita melakukan proses pencernaan.
1. Pengertian Alat pencernaan manusia
31
Alat pencernaan manusia adalah alat yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008:
14).
2. Bagian Alat Pencernaan Manusia
Alat pencernaan pada manusia terdiri atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Panjang saluran
pencernaan dari mulut sampai anus antara 8,5 sampai 10 meter.
Berarti 5–6 kali tinggi badan kita. Saluran pencernaan menjadi ringkas
karena melingkar-lingkar dalam rongga perut kita.
Proses pencernaan makanan dari awal hingga akhir secara
keseluruhan berlangsung antara 18 sampai 24 jam.
Gambar 2.9 Alat Pencernaan Manusia
Sumber: Rositawaty (2008: 10)
Ada dua jenis proses pencernaan manusia yaitu pencernaan
secara mekanis dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan mekanis
terjadi di mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu
lidah. Pencernaan kimiawi terjadi di dalam mulut, usus, dan lambung
dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu
32
proses pencernaan. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah
mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap tubuh.
a. Mulut (Oris)
Gambar 2.10 Alat Pencernaan Mulut
Sumber: Rositawaty (2008: 11)
Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut. Fungsi dari
mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses
penghancuran makanan. Penghancuran ini dibantu oleh gigi, lidah,
dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu berperan untuk
mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna
makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi.
1) Gigi
Gambar 2.11 Bagian-bagian Gigi
Sumber: Rositawaty (2008: 11)
33
Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham. Di mana gigi-gigi tersebut mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a) Gigi seri (berbentuk pahat, menyerupai kapak), berfungsi
untuk memotong makanan.
b) Gigi taring (berbentuk lancip dan runcing), berfungsi untuk
merobek dan mengoyak makanan.
c) Gigi geraham (berbentuk rata, lebar, dan bergelombang),
berfungsi untuk mengunyah makanan.
2) Lidah
asam
asam
asin
asin
Gambar 2.12 Bagian-bagian Lidah
Sumber: Haryanto (2004: 15)
Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut.
Lidah mempunyai beberapa fungsi antara lain: mengatur letak
makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan
mengecap rasa makanan.
34
Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan.
Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya
terdapat bintil-bintil lidah. Pada bintil-bintil lidah ini terdapat sarafsaraf pengecap. Saraf-saraf pengecap yang terdapat pada setiap
permukaan lidah ini mempunyai kepekaan rasa yang berbeda-beda.
3) Air ludah (air liur)
Saat makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan
dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah untuk
ditelan. Selain itu, dengan bantuan air ludah atau yang disebut air
liur mengandung enzim ptialin. Enzim ini berfungsi untuk
memecah karbohidrat secara kimiawi menjadi glukosa (zat gula).
Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan
merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh
pencernaan kimiawi.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Gambar 2.13 Alat Pencernaan Kerongkongan
Sumber: Rositawaty (2008: 12)
35
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke
dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan bagian alat
pencernaan yang menghubungkan antara rongga mulut dan
lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangnya kira-kira
20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Fungsi dari
kerongkongan yaitu mendorong makanan ke lambung dengan
gerakan meremas-remas makanan oleh dinding kerongkongan.
Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerakan peristaltik
dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
c. Lambung (Gaster)
Gambar 2.14 Alat Pencernaan Lambung
Sumber: Rositawaty (2008: 13)
Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk
seperti kantong. Fungsinya untuk mengaduk dan mencerna
makanan yang berasal dari kerongkongan. Lambung dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat
hati.
36
2. Fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah.
3. Pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus
halus.
Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam
klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman
yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat
enzim pepsin dan renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan
protein susu menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah
protein menjadi asam amino (pepton).
Di dalam lambung ini terjadi pencernaan secara mekanis dan
kimiawi. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot
dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan
akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida.
Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan
bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
d. Usus Halus (Intestinum tenue)
Gambar 2.15 Alat Pencernaan Usus Halus
Sumber: Rositawaty (2008: 14)
Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus.
Usus halus merupakan usus yang terpanjang dari saluran pencernaan.
37
Panjangnya mencapai 6 hinga 7 meter. Usus halus terdiri atas tiga
bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di
dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Panjang
usus dua belas jari kira-kira 25 cm atau sama dengan ukuran panjang
dua belas jari tangan orang dewasa. Oleh karena itu disebut usus dua
belas jari. Makanan di usus halus dicerna lagi dengan bantuan getah
empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang
berfungsi untuk membantu mencerna lemak. Sedangkan getah
pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas.
Enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut:
1) Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum)
menjadi zat gula.
2) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus
kosong. Panjangnya sekitar 2,5 meter. Di dalam usus kosong terjadi
pula proses pencernaan secara kimiawi. Makanan diurai proteinnya
oleh enzim erepsin. Setelah hancur dan lumat, makanan menuju
usus penyerapan. Usus penyerapan adalah tempat penyerapan sarisari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna
secara sempurna. Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan
diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
38
e. Usus Besar (Colon)
Gambar 2.16 Alat Pencernaan Usus Besar
Sumber: Rositawaty (2008: 15)
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus
besar. Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus
besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus
besar turun. Permulaan usus besar disebut usus buntu. Usus besar
fungsinya untuk penyerapan air dan pembusukan sisa makanan.
Sisa makanan di usus besar dibusukkan oleh bakteri
pembusuk yaitu escherichia coli. Hasil pembusukan berupa bahan
padat, cair, dan gas. Sebelum hasil pembusukan mencapai tahap
pencernaan terakhir, maka terlebih dahulu melewati rektum.
Rektum adalah tempat penampungan sementara feses sebelum
dibuang melalui anus panjangnya 12-13 cm.
f.
Anus
Gambar 2.17 Alat Pencernaan Anus
Sumber: Kusumadewi (2011: 8)
39
Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar
yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa
hasil
proses
pencernaan.
Bahan
padat
hasil
pembusukan
dikeluarkan sebagai tinja. Sisa pembusukan berupa gas dikeluarkan
berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan
disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan
melalui lubang kemih berupa air seni. Di bagian ini ada suatu
cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup
(Azmiyawati, 2008: 14-17).
3. Penyakit Alat Pencernaan Manusia
Berbagai penyakit dapat menyerang alat pencernaan karena
disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Selain itu karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti
bakteri dan virus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang alat
pencernaan, antara lain:
a. Diare
Diare merupakan penyakit yang menyerang alat pencernaan
usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar, terlalu
banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan dapat
disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti
cacing gelang dan amoeba.
40
Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar berkalikali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati penderita dapat
mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, maka penderita dapat
minum larutan oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam.
b. Mag (Radang Lambung)
Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung dengan gejala
lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan
kebiasaan makan yang tidak teratur. Akibatnya, asam lambung
(asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai
lambung.
c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut
sebelah kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai
cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum)
yaitu terletak antara usus halus dan usus besar. Penyakit ini
disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu yaitu di bagian
umbai cacing. Akibatnya umbai cacing menyempit disertai infeksi
oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing meradang.
d. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit
ini disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Jika
kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air.
Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan.
41
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit tersebut
maka harus memelihara dan merawat alat pencernaan dengan cara
berikut ini:
1) Makan makanan yang bergizi, berserat, dan seimbang.
2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
4) Makan secara teratur.
5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
6) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya
permen dan cokelat.
7) Mencuci tangan sebelum makan.
8) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh
lambung.
9) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur (Haryanto, 2004:
17-19).
E. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Pencernaan Manusia
Pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia merupakan mata
pelajaran
yang
konkrit
oleh
karena
itu
dalam
pembelajarannya
membutuhkan sebuah media yang berbeda. Guru harus menggunakan media
yang dapat membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. Salah
satunya dengan menggunakan media yaitu berupa puzzle alat pencernaan
manusia.
42
Media puzzle ini digunakan karena memiliki kelebihan yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihannya yaitu dapat meningkatkan
semangat belajar siswa. Dari kelebihan puzzle tersebut, maka akan berkaitan
dan berpengaruh dalam pembelajaran IPA. Selain itu media puzzle juga
dapat memperjelas bagian-bagian yang penting dalam materi alat
pencernaan manusia.
Berdasarkan penjelasan kelebihan puzzle tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan media puzzle alat pencernaan
manusia pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
sehingga materi alat pencernaan manusia dapat tersampaikan.
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Umum SD N 2 Urutsewu
Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali. Sekolah Dasar ini merupakan salah satu sekolah
negeri yang berjarak 1 km, tepatnya berada di Dukuh Cengkalsewu, Desa
Urutsewu, Kec. Ampel, Kab. Boyolali. Berikut adalah tabel perbatasan SD
N 2 Urutsewu:
Tabel 3.1 Perbatasan SD N 2 Urutsewu
No.
Arah
1.
2.
3.
4.
Sebalah Utara
Sebalah Timur
Sebalah Selatan
Sebalah Barat
Batas
Jalan Desa
Rumah Bapak Prapto Sudiro
Jalan Desa
Jalan Desa
SD N 2 Urutsewu ini berdiri di atas tanah Kas Desa Urutsewu C.No.
1b Pr.38 Pt. 37 Klas. PII Luas 2335 m2 yang sudah dikuasi secara fisik
maupun yuridis oleh Pemerintah Desa Urutsewu. Tanah ini milik
Desa/aset Desa/Kas Desa Pemerintah Desa Urutsewu yang dipergunakan
untuk Gedung SD Urutsewu 2 dan sampai sekarang tidak menjadi obyek
permasalahan ataupun sengketa gedung milik sendiri.
Status SD N 2 Urutsewu ini sudah mendapatkan sertifikat Akreditasi
Sekolah dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten
44
Boyolali
pada
tanggal
30
Desember
2006
dengan
NSS/NIS:
101030902028 yang terakreditasi dengan peringkat B (Baik).
a.
Identitas Sekolah
Tabel 3.2 Data Identitas SD N 2 Urutsewu
No.
Nama Sekolah
SD Negeri 2 Urutsewu
1. Status Sekolah
Negeri
2. Alamat
Cengkalsewu
3. Desa/Kelurahan
Urutsewu
4. Kecamatan
Ampel
5. Kabupaten
Boyolali
6. Provinsi
Jawa Tengah
b.
Keadaan Guru
Sekolah SD N 2 Urutsewu memiliki 10 tenaga pendidik.
Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik SD N 2 Urutsewu
No.
Nama
NIP
1.
Suprihatiningsih, S.Pd
196010281983042001
Kepala Sekolah
2.
Sri Wahyuni, S.Pd
196805311988062001
Guru kelas I
3.
Sri Widiharti, S.Pd
-
Guru kelas II
4.
Nurgi Ndari, S.Pd.SD
-
Guru kelas III
5.
Wiyanto, S.Pd.SD
196402241991031001
Guru kelas IV
6.
Suhir, S.Pd.SD
196605191994031003
Guru kelas V
7.
Sudarmi, S.Pd.SD
196211101984052009
Guru kelas VI
8.
Djazimah
195601201979122001
Guru Agama Islam
9.
Sarwa Sancaya
196111231986101001
Guru Agama Budha
10.
Yuli Haryanto, S.Pd
-
Guru Penjaskes
c.
Jabatan
Karakteristik Siswa Kelas V
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V di
SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun
Ajaran 2014/2015. Siswa di kelas V yang akan menjadi subyek
45
penelitian ini berjumlah 28 siswa, terdiri dari perempuan 15 dan lakilaki 13. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun ajaran
2014/2015.
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam
rangka
penerapan
puzzle
alat
pencernaan
manusia
untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N 2 Urutsewu,
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa
yang menjadi subyek dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Nama
Mulyono
Promi Nensa S.
Arita Sulistika
Wuryanto
Damma Yogi Anto
Isro’mah
Ndari Tika Safitri
Nia Yuda Pramesti
Nugroho S.A.
Sharifa Nur Isnaini
Siswanti
Sri Hariyati
Warsidi
Arizal Dwi P.
Asifa Putri W.I
Bagas Yulianto
Damar Dimas W.
Eko Setiawan
Erika Novita Sari
Idam Ibnu Faqih
Novia Fitriani
Ratna Puspita Sari
Rendy Alfian Jaya
Sakti Yudhatama
Siti Elisa
Yuliana Lasti
Dian Marshelina
Lukman Al Hakim
Laki-laki

Perempuan



























Sumber: Administrasi Sekolah Tahun Ajaran 2014/2015
46
d.
Kurikulum SD N 2 Urutsewu
SD N 2 Urutsewu ini menerapkan kurikulum KTSP pada kelas
III, VI dan Kurikulum 2013 pada kelas I, II, IV, dan V. Berdasarkan
kurikulum yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa kelas V sudah
menggunakan kurikulum 2013. Maka peneliti melakukan Penelitian
Tindakan Kelas ini menggunakan kurikulum 2013 yaitu menggunakan
RPP Tematik tetapi hanya mengambil mata pelajaran IPA saja,
khususnya materi alat pencernaan manusia.
2.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tahun ajaran
baru 2014 yaitu observasi tanggal 17 September dan mulai mengajar pada
tanggal 23 sampai 29 September 2014. Peneliti melakukan langkah
penelitian secara kolaborasi dengan guru kelas V yaitu Bapak Suhir, S.Pd.
SD. Di mana peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak
sebagai pengamat adalah guru kelas V. Hal ini dimaksudkan agar ketika
peneliti mengajar, kolabolator yang membantu mengamati pelaksanaan
pembelajaran dari awal hingga akhir.
Penelitian ini dilakukan dalam tahap pra siklus, siklus I, siklus II,
dan siklus III. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yang sama yakni
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini
saling terkait dan berkelanjutan, inilah ciri dari Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Berikut adalah jadwal Penelitian Tindakan Kelas di SD N 2
urutsewu:
47
a.
b.
c.
d.
Kegiatan Pra Siklus
Waktu
1) Persiapan
Senin, 22 September 2014
2) Pelaksanaan
Selasa, 23 September 2014
Kegiatan Siklus I
Waktu
1) Persiapan
Rabu, 24 September 2014
2) Pelaksanaan
Kamis, 25 September 2014
Kegiatan Siklus II
Waktu
1) Persiapan
Jumat, 26 September 2014
2) Pelaksanaan
Sabtu, 27 September 2014
Kegiatan Siklus III
Waktu
1) Persiapan
Minggu, 28 September 2014
2) Pelaksanaan
Senin, 29 September 2014
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
1. Pra Siklus
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas pra siklus yaitu
dilaksanakan pada hari Selasa, 23 September 2014.
2) Penyusunan RPP
Penyusunan RPP disesuaikan dengan kurikulum yang
diterapkan di SD N 2 Urutsewu, sehingga di setiap pembelajaran
menggunakan kurikulum 2013, akan tetapi hanya mengambil mata
pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia. Data yang diperoleh
48
pada tahap pra siklus juga menjadi bahan pertimbangan dalam
penyusunan RPP siklus I. Kompetensi inti dalam RPP ini dari tahap
pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III sama, jadi hanya
ditunjukkan dalam tahap pra siklus saja, sedangkan untuk
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tetap ditunjukkan
pada masing-masing tahap penelitian. Pada siklus ini Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran adalah:
Tabel 3.5 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Pembelajaran
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
mendeskripsikan fungsinya.
4.8 Menyajikan laporan tentang penyakit yang
berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh
manusia.
1.Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia.
2.Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan
manusia.
3.Menjelaskan proses pencernaan manusia.
4.Menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia.
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam pra siklus, siklus I, siklus
II, dan siklus III sama, jadi akan dijelaskan pada tahap pra siklus
49
saja yang meliputi presensi, lembar pengamatan, lembar penilaian,
dan soal. Presensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa.
Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan
terhadap
seluruh
rangkaian
proses
kegiatan
pembelajaran.
Sedangkan lembar penilaian dan soal digunakan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
4) Penyiapan Alat dan Media
a) Alat
LCD dan Laptop
b) Sumber
(1) Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
(2) Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
(3) Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V
SD/MI, halaman 13-17.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pra siklus berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Dalam penelitian ini peneliti
bertindak sebagai guru. Siswa yang hadir sebanyak 28 siswa. Materi
yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah alat pencernaan manusia,
dimana sub materinya antara lain: bagian-bagian alat pencernaan
manusia, fungsi alat-alat pencernaan manusia, proses pencernaan
50
manusia, dan penyakit alat pencernaan manusia. Pembelajaran ini
belum menggunakan puzzle alat pencernaan manusia. Berikut adalah
tabel langkah pelaksanaan pra siklus:
Tabel 3.6 Langkah Pelaksanaan Pra Siklus
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi
 Guru bertanya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan menyanyikan lagu pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang
berhubungan dengan alat pencernaan manusia dengan mengajukan
pertanyaan seperti:
- Berapa kali kalian makan dalam sehari?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
 Tahukah ada berapa alat pencernaan makanan pada tubuh kita anakanak?
 Bagaimana caranya makanan bisa dicerna di tubuh kita?
 Siapa yang tahu penyakit yang bisa menyerang pencernaan kita?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan
bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan
fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan
penyakit pencernaan manusia dengan benar
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu mengenai alat
pencernaan manusia
Siswa mengerjakan soal pre test
51
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar alat pencernaan manusia yang
ditampilkan
 Siswa diminta mengamati gambar alat pencernaan yang ditanyangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan gambar alat pencernaan manusia, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
- Gambar apa yang ditampilkan tadi anak-anak?
c. Melakukan
 Siswa mencari tahu tentang fungsi masing-masing alat pencernaan
manusia, proses pencernaan dan penyakit secara individu
d. Menghubungkan
 Siswa diminta menuliskan fungsi masing-masing alat pencernaan
manusia, proses pencernaan dan penyakit di buku tugas masing-masing
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menyampaikan
apa yang ditulisnya.
3. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan penghargaan pada siswa yang berani maju ke depan
untuk menyampaikan hasilnya
 Siswa mengerjakan soal post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban yang telah
diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar alat pencernaan manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar
hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari
siswa yang pemalu dan bersendau gurau untuk diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk menyebutkan dan
menjelaskan alat pencernaan yang dipelajarai hari ini kepada orang tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola hidup sehat
dengan mengetahui lebih jelas alat pencernaan manusia.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas
 Salam penutup
c. Pengamatan
Pengamatan di pra siklus ini dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format yang telah disusun. Pengamatan ini dimaksudkan
52
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh guru
dalam proses pembalajaran. Aspek pengamatan dalam penelitian ini
mencakup aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan pada
siswa. Aspek pengamatan pada guru tabelnya sebagai berikut:
Tabel 3.7 Aspek Pengamatan Guru
No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi, lembar pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan runtut
Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
telah direncanakan
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi berupa tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan nasihat atau arahan
e. Salam penutup
2.
3.
4.
5.
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Aspek Pengamatan Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Aspek Pengamatan
Siswa menjawab salam dengan semangat
Siswa merespon panggilan presensi dari guru
Siswa semangat menyanyikan lagu pencernaan
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA
Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru
Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru
53
No.
8.
9.
Aspek Pengamatan
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa menjawab salam penutup
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan pra siklus adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil
evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai dengan keinginan peneliti.
d. Refleksi
Tahap akhir dari pra siklus ini adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat faktor
yang mendukung proses pembelajaran, yaitu pada lembar
pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah bagus; aspek
kemampuan dalam mengajar saat pemberian motivasi dengan lagu
menarik; aspek penyampaian materi suara guru jelas; aspek
kemampuan menutup pelajaran dalam point memberikan lembar
evaluasi soal yang diberikan kepada siswa jelas.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan.
Pada lembar pengamatan guru, aspek kemampuan guru dalam
54
menguasai kelas masih kurang karena masih banyak siswa yang
ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru saat proses
pembelajaran berlangsung.
Sedangkan pada lembar pengamatan siswa antara lain: siswa
tidak memperhatikan saat guru menjelaskan, siswa masih belum
bersemangat mengikuti pelajaran, siswa masih takut untuk bertanya
tentang materi pembelajaran. Sehingga mengakibatkan siswa
kesulitan dalam mengerjakan soal. Selain itu peneliti masih kurang
bisa mengatur kelas sehingga waktunya menjadi bertambah dan
suasana juga kurang terkontrol.
3) Rencana perbaikan
Berdasarkan saran yang diberikan oleh guru kelas V, maka
peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan di
siklus I. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi lagi kekurangan yang sama. Perbaikan tersebut adalah lebih
mengkondisikan, memperhatikan siswa secara keseluruhan. Selain
itu, peneliti akan menggunakan sebuah media berupa puzzle alat
pencernaan manusia.
Berdasarkan nilai belajar dari 28 siswa saat pre test terdapat 3 atau
10,71% siswa yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan
menjadi 7 atau 25% siswa yang tuntas belajar. Nilai rata-rata siswa kelas V
SD N 2 Urutsewu pada post test pra siklus adalah 65,36.
55
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2014.
2) Penyusunan RPP
Data yang diperoleh pada tahap pra siklus juga menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus I. Adapun kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini adalah:
Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
mendeskripsikan fungsinya.
1. Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan
manusia.
2.Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan
manusia.
3. Menunjukkan posisi alat pencernaan manusia
menggunakan puzzle.
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi presensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.
4) Penyiapan Alat dan Media
a) Media
Puzzle alat pencernaan manusia
b) Alat
LCD dan Laptop
56
c) Sumber
(1) Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
(2) Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
(3) Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI,
halaman 13-17.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Dalam penelitian ini peneliti
bertindak sebagai guru. Siswa yang hadir sebanyak 28 siswa. Materi
yang diajarkan adalah alat pencernaan manusia, di mana sub materinya
adalah bagian-bagian pencernaan manusia dan fungsi alat pencernaan
manusia. Peneliti sudah menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.
Berikut adalah tabel langkah pelaksanaan siklus I:
Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus I
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menyanyikan lagu
pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
57
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang
berhubungan dengan alat pencernaan manusia dengan mengajukan
pertanyaan seperti :
- Berapa kali kalian makan dalam sehari?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
 Tahukah ada berapa alat pencernaan makanan pada tubuh kita anakanak?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat dapat
menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan
benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menunjukkan posisi alat pencernaan manusia menggunakan puzzle
dengan benar.
 Nanti anak-anak juga dapat belajar sambil bermain dengan menyusun
puzzle alat pencernaan manusia.
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu mengenai alat
pencernaan manusia
 Hari ini kita akan bermain menyusun/merangkai puzzle (guru sambil
menunjukkan puzzle alat pencernaan manusia)
Siswa mengerjakan soal pre test
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar alat pencernaan manusia
yang ditampilkan
 Siswa diminta mengamati gambar-gambar alat pencernaan yang
ditanyangkan
 Siswa diminta mengamati tubuhnya sendiri dan tubuh teman
sebangku
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan gambar alat pencernaan manusia, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
- Apa gambar yang ditanyangkan tadi anak-anak?
- Apa ada bagian tubuh yang sama dan berbeda anak-anak?
 Guru menunjukkan puzzle alat pencernaan manusia.
 Siswa mendengarkan penjelasan singkat tentang langkah selanjutnya
yaitu cara menyusun puzzle
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan manusia secara
cepat dan bergantian
 Siswa dengan membaca buku mencari tahu tentang fungsi masing-
58
2. Kegiatan Inti
masing alat pencernaan manusia berdiskusi secara berkelompok 4
orang
d. Menghubungkan
 Pada saat kita makan, kita pasti melihat dulu apa makanannya,
kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada dalam mulut, lalu
kalian mengunyah makanan tersebut. Itulah pencernaan pertama di
tubuh kita yang bisa kita lihat dengan jelas.
 Siswa dengan berkelompok diminta menuliskan bagian-bagian alat
pencernaan dan fungsinya yang sudah diketahui di lembar diskusi
yang dibagikan oleh guru
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menunjukkan
dan menyampaikan apa yang ditulisnya dengan menggunakan
puzzle alat pencernaan manusia.
3. Kegiatan Penutup
 Memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang benyusun
puzzle dengan cepat
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju untuk
menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan soal post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban yang
telah diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar alat pencernaan manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan
belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang pemalu dan bersendau gurau untuk diberi
nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk menyebutkan dan
menjelaskan alat pencernaan yang dipelajarai hari ini kepada orang
tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola hidup
sehat dengan mengetahui proses pencernaan manusia.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas
 Salam penutup
c.
Pengamatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini melakukan pengamatan pada
siklus I, siklus II, dan siklus III dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format yang disusun sama. Jadi tabel pengamatan pada
59
guru dan tabel pengamatan pada siswa ditunjukkan pada pelaksanaan
siklus I saja. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang telah dicapai oleh guru dalam proses
pembalajaran.
Mencakup
dua
aspek
pengamatan
yaitu
aspek
pengamatan pada guru dan aspek pengamatan pada siswa. Aspek
pengamatan pada guru meliputi:
Tabel 3.11 Aspek Pengamatan Guru
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek Pengamatan
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi, lembar pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan
apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan runtut
Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
telah direncanakan
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan
a. Guru menggunakan media puzzle secara efektif
b. Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan puzzle
c. Penguasaan guru terhadap materi dengan menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
d. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan puzzle
e. Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan puzzle
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi berupa tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan nasihat atau arahan
e. Salam penutup
60
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12 Aspek Pengamatan Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Aspek Pengamatan
Siswa menjawab salam dengan semangat
Siswa merespon panggilan presensi dari guru
Siswa menyanyikan lagu pencernaan
Siswa memahami pembelajaran dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA
Siswa maju ke depan untuk menyusun puzzle alat pencernaan
manusia secara berkelompok
Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru
Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa menjawab salam penutup
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil
evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti.
d.
Refleksi
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan
pada
lembar
hasil
pengamatan
terdapat
kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu
pada
lembar pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah bagus;
aspek penyampaian materi suara guru sudah jelas; aspek penerapan
61
menggunakan puzzle sangat menarik sehingga siswa semangat
belajar; aspek kemampuan dalam menutup pelajaran khususnya
point memberikan soal evaluasi jelas untuk yang lainnya harus
lebih ditingkatkan lagi.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan.
Di antaranya pada lembar pengamatan guru, kelas masih belum
terkondisikan dengan baik. Pada lembar pengamatan siswa, masih
ada beberapa siswa yang ramai sendiri, siswa masih takut dan
bingung dalam menggunakan puzzle, siswa masih kurang serius
dalam mengerjakan soal evaluasi, belum berani bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu siswa belum
terkondisikan dengan baik sehingga waktunya menjadi bertambah
dan suasana juga kurang terkontrol.
3)
Rencana Perbaikan
Berdasarkan saran yang diberikan oleh guru kelas V, maka
peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan di
siklus II. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi lagi kekurangan yang sama. Perbaikan tersebut adalah lebih
mengkondisikan
siswa
selama
pembelajaran
dan
lebih
meningkatkan dalam penggunaan puzzle alat pencernaan manusia
agar prestasi belajar siswa lebih meningkat.
62
Berdasarkan nilai belajar dari 28 siswa saat pre test terdapat 5 siswa
atau 17,86% yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan
menjadi 13 siswa atau 46,43% yang tuntas belajar. Nilai rata-rata siswa
kelas V SD N 2 Urutsewu pada post test siklus I adalah 72,29.
3. Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 September 2014.
2) Penyusunan RPP
Data yang diperoleh pada tahap siklus I juga menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus II. Adapun kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini adalah:
Tabel 3.13 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi 3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
Dasar
mendeskripsikan fungsinya.
Indikator
1. Menjelaskan proses pencernaan manusia di mulut.
Pembelajaran 2. Menjelaskan proses pencernaan manusia di
kerongkongan.
3. Menjelaskan proses pencernaan manusia di lambung.
4. Menjelaskan proses pencernaan manusia di usus halus.
5. Menjelaskan proses pencernaan manusia di usus besar.
6. Menjelaskan proses pencernaan manusia di anus.
7. Menjelaskan proses pencernaan menggunakan puzzle
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi presensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.
63
4) Penyiapan Alat dan Media
1. Media
Puzzle alat pencernaan manusia
2. Alat
LCD dan Laptop
3. Sumber
(1) Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
(2) Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
(3) Heri Sulistyanto, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V
SD/MI, halaman 11-12.
2. Pelaksanaan
Pelaksaanan siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x
35 menit). Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Siswa
yang hadir sebanyak 28 siswa. Materi yang diajarkan adalah alat
pencernaan manusia, di mana sub materi proses pencernaan manusia.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media puzzle alat
pencernaan manusia. Berikut adalah langkah pelaksanaan siklus II.
Tabel 3.14 Langkah Pelaksanaan Siklus II
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
64
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menyanyikan lagu
pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
Guru melakukan apersepsi, yaitu:
 Caranya dengan melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
siswa, guru mencoba menggali pengalaman
sehari-hari siswa yang berhubungan dengan alat pencernaan
manusia dengan mengajukan pertanyaan seperti:
- Anak-anak, apakah kalian tahu apa yang terjadi pada makanan
di dalam tubuh setelah kalian makan?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
 Bagaimana makanan yang kita makan itu bisa dicerna oleh tubuh?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di mulut dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di kerongkongan dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di lambung dengan
benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di usus halus dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di usus besar dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia di anus dengan benar
 Nanti anak-anak juga menjelaskan proses pencernaan dengan
menggunakan puzzle
Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu mengenai proses
pencernaan manusia
Siswa mengerjakan pre test
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati video tentang proses pencernaan
manusia
 Siswa diminta mengamati video pencernaan yang ditayangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait
65
2. Kegiatan Inti
dengan video proses pencernaan manusia, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
- Video tadi tentang apa anak-anak?
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan manusia secara
cepat dan bergantian
 Siswa diminta membaca secara bergantian tentang proses pencernaan
manusia yang terdapat pada buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 5
halaman 11-12
d. Menghubungkan
 Pada saat kita makan, kita pasti melihat dulu apa makanannya,
kemudian mencicipinya, lalu kalian mengunyah makanan tersebut.
Makanan itu akan masuk ke kerongkongan. Itulah awal perjalanan
proses pencernaan kalian. Tidak boleh tergesa-gesa dalam mengunyah
makanan agar makanan dapat dicerna dengan baik.
 Siswa dengan teman sebangkunya diminta berdiskusi dengan menulis
proses pencernaan manusia
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menyampaikan
apa yang ditulisnya dengan mendemonstrasikan menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
3. Kegiatan Penutup
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju untuk
menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban yang telah
diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar pencernaan manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari siswa yang pemalu dan bersendau gurau untuk
diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk menjelaskan proses
pencernaan yang dipelajarai hari ini kepada orang tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola hidup sehat
dengan mengetahui penyakit pada pencernaan manusia
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas
 Salam penutup
66
3. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format yang sama pada siklus I. Data yang dikumpulkan pada
pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan
hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul
menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan siklus I.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus ini adalah tahap refleksi sama dengan
siklus I. Pada siklus II ini peneliti juga menganalisis dan mengolah nilai
yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil data pengamatan
dapat diperoleh data sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan
pada
lembar
hasil
pengamatan
terdapat
kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu pada lembar
pengamatan guru, aspek persiapan guru dalam mengajar sudah
baik; aspek kemampuan pemberian motivasi dengan lagu yang
dilakukan oleh guru cukup menarik, kelas mulai efektif dan
terkontrol; aspek penyampaian materi yang dilakukan guru sudah
jelas; aspek kemampuan menguasai kelas membuat siswa senang
dengan adanya kelucuan dari guru; aspek penerapan menggunakan
puzzle alat pencernaan manusia sudah jelas dan dapat dipahami
oleh siswa; aspek kemampuan dalam menutup pelajaran secara
67
keseluruhan baik khususnya soal dan tindak lanjut yang diberikan
guru cukup baik. Pada lembar pengamatan siswa terlihat lebih
semangat untuk belajar, siswa mulai berani untuk bertanya, siswa
mulai berinteraksi dengan guru.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan hampir sesuai harapan, walaupun masih ada sedikit
kekurangan yaitu pada lembar pengamatan guru pada aspek
kemampuan dalam membuka pelajaran, point pengkondisian kelas yaitu
masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman
sebangkunya. Pada lembar pengamatan siswa masih ada beberapa
siswa yang kurang percaya diri dan takut dalam menggunakan
puzzle dan masih ada beberapa siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan saran yang diberikan oleh guru kelas V, maka
peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan di
siklus III. Guru memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan cara
lebih menciptakan suasana kelas yang menyenangkan tetapi tetap
tenang (kondusif), dan menggunakan puzzle alat pencernaan
manusia dengan lebih baik lagi agar siswa yang masih takut dan
kurang percaya diri dalam menggunakan puzzle menjadi lebih
68
berani. Maka diharapkan pada siklus III melalui puzzle alat
pencernaan manusia, prestasi belajar siswa akan lebih meningkat.
Berdasarkan nilai belajar dari 28 siswa saat pre test terdapat 9 siswa
atau 32,14% yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan
menjadi 20 siswa atau 71,43% yang tuntas belajar. Nilai rata-rata siswa
kelas V SD N 2 Urutsewu pada post test siklus II adalah 73,75.
4. Siklus III
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus III ini sama dengan siklus I dan
siklus II yang mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan pada hari Senin, 29 September 2014.
2) Penyusunan RPP
Data yang diperoleh pada siklus II juga menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus III. Adapun kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini adalah:
Tabel 3.15 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
4.8Menyajikan
laporan
tentang
penyakit
yang
berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh
manusia.
1. Menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia.
2. Menjelaskan penyebab penyakit alat pencernaan
manusia.
3. Menunjukkan letak penyakit pencernaan manusia
menggunakan puzzle.
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus III meliputi presensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.
69
4) Penyiapan alat dan media
a) Media
Puzzle alat pencernaan manusia
b) Alat
LCD dan Laptop
c) Sumber
(1) Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
(2) Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
(3) Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V
SD/MI, halaman 13-17.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x
35 menit). Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Siswa yang
hadir sebanyak 28 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini
adalah alat pencernaan manusia, di mana sub materi penyakit pencernaan
manusia. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media puzzle
alat pencernaan manusia. Berikut adalah langkah pelaksanaan siklus III.
Tabel 3.16 Langkah Pelaksanaan Siklus III
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
70
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menyanyikan lagu
pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang
berhubungan dengan alat pencernaan manusia dengan mengajukan
pertanyaan seperti :
- Anak-anak, apakah kalian tahu apa yang terjadi jika pola hidup
kita tidak sehat?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
 Bagaimana makanan yang kita makan itu bisa menjadi penyakit di tubuh
kita?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan
penyakit alat pencernaan manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan
penyebab penyakit alat pencernaan manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menunjukkan
letak penyakit pencernaan manusia menggunakan puzzle dengan benar.
 Nanti anak-anak juga menjelaskan dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu mengenai penyakit
pada pencernaan manusia
Siswa mengerjakan pre test
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar tentang beberapa penyakit yang
menyerang pencernaan manusia
 Siswa diminta mengamati gambar tentang beberapa penyakit yang
menyerang pencernaan manusia yang ditanyangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
gambar, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:
- Gambar tadi tentang apa anak-anak?
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan manusia secara cepat
dan bergantian
 Siswa diminta membaca secara bergantian tentang penyakit pencernaan
manusia di buku siswa halaman 55
71
2. Kegiatan Inti
d. Menghubungkan
 Siswa diminta menuliskan pengalaman saat terserang penyakit yang
berkaitan dengan pencernaan
 Siswa dengan berdiskusi diminta menuliskan nama penyakit dan
penyebabnya dan penyebabnya serta cara memelihara, merawat alat
pencernaan
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan
apa yang ditulisnya dengan menunjukkan dan menjelaskan menggunakan
puzzle alat pencernaan manusia
3. Kegiatan Penutup
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju untuk
menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban yang telah
diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar tentang penyakit pencernaan
manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari siswa yang pemalu dan bersendau gurau untuk diberi
nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk menyebutkan dan
menjelaskan macam-macam penyakit pencernaan manusia kepada orang
tua
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang lingkungan sehat.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa
 Salam penutup
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format yang sama pada siklus I dan siklus II. Data yang dikumpulkan pada
siklus III adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi
dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa
hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan
dengan siklus II.
72
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus ini adalah tahap refleksi sama dengan siklus
II. Pada siklus III ini peneliti juga menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasilnya sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung
Pada siklus III ini secara keseluruhan aspek yang terdapat pada
lembar pengamatan guru sudah baik. Guru dapat menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan dan tenang (kondusif), sehingga kegiatan
pembelajaran sudah efektif. Pada lembar pengamatan siswa juga
menunjukkan hasil yang baik, hampir semua siswa lebih bersemangat
dan percaya diri dalam menggunakan puzzle. Secara keseluruhan,
siswa memperhatikan jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir.
2) Faktor Penghambat
Pada siklus ketiga ini, secara keseluruhan proses pembelajaran
siklus III berjalan dengan baik, siswa dapat mengerti instruksi dan
penjelasan yang telah diberikan oleh guru.
3) Rencana Perbaikan
Cara mengatasi faktor-faktor yang menghambat pembelajaran
yang menggunakan media puzzle alat pencernaan manusia di sekolah
yaitu sebaiknya guru mempersiapkan, menggunakan dan menguasai
puzzle dengan baik dan pada pelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia bisa menggunakan puzzle dalam pembelajaran.
73
Berdasarkan nilai belajar dari 28 siswa saat pre test terdapat 13 siswa
atau 46,43% yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan
menjadi 26 siswa atau 92,86% yang tuntas belajar. Nilai rata-rata siswa
kelas V SD N 2 Urutsewu pada post test siklus III adalah 81,25.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan
sudah sesuai harapan meskipun belum sempurna, suasana kelas sudah mulai
terkontrol. Perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Akan tetapi penelitian ini telah cukup untuk mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga peneliti merasa tidak perlu
melanjutkan ke siklus selanjutnya.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan mengajar pada pra siklus dilaksanakan tanggal
23 September 2014 di kelas V dengan jumlah 28 siswa. Pada tahap pra
siklus memberikan pandangan peneliti dalam mengambil langkah yang
akan ditempuh pada tahap siklus I. Pada tahap ini, peneliti bertindak
sebagai guru.
Berdasarkan hasil penelitian pra siklus dapat disimpulkan bahwa
siswa belum semangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA materi alat pencernaan.
Terbukti dengan nilai pre test dan post test pada pra siklus diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Nilai IPA Siswa Pra Siklus
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Daftar Nilai Pra Siklus
Pre Test
Mulyono
50
Promi Nensa S.
45
Arita Sulistika
45
Wuryanto
60
Damma Yogi Anto
60
Isro’mah
65
Ndari Tika Safitri
40
Nia Yuda Pramesti
50
Nugroho S.A.
65
Sharifa Nur Isnaini
55
Siswanti
40
Sri Hariyati
40
Nama
75
Post Test
60
55
60
65
65
75
45
60
80
65
65
50
Daftar Nilai Pra Siklus
Pre Test
Post Test
Warsidi
55
65
Arizal Dwi P.
65
75
Asifa Putri W.I
80
90
Bagas Yulianto
55
65
Damar Dimas W.
40
45
Eko Setiawan
55
60
Erika Novita Sari
60
65
Idam Ibnu Faqih
50
60
Novia Fitriani
60
65
Ratna Puspita Sari
65
80
Rendy Alfian Jaya
50
55
Sakti Yudhatama
65
65
Siti Elisa
60
65
Yuliana Lasti
50
55
Dian Marshelina
75
80
Lukman Al Hakim
85
95
Jumlah
1535
1830
Nilai Rata-rata
56,61
65,36
Jumlah siswa yang tuntas
3 siswa/10,71%
7 siswa/25%
Peningkatan yang terjadi
4 siswa/14,29%
No.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Nama
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan
nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang cukup baik.
KKM yang telah ditentukan dari sekolah yaitu 70. Dari nilai pre test
terdapat 3 atau 10,71% siswa yang mencapai KKM dan nilai post test
terjadi peningkatan menjadi 7 atau 25% siswa yang mencapai KKM. Nilai
rata-rata siswa kelas V SD N 2 Urutsewu pada post test pra siklus adalah
65,36.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan siswa secara individu
masih rendah. Sehingga akan dijadikan perbandingan untuk upaya
peningkatan prestasi belajar menggunakan puzzle alat pencernaaan pada
siklus I.
76
2. Siklus I
Pelaksanaan mengajar pada siklus I dilaksanakan tanggal 25
September 2014 di kelas V dengan jumlah 28 siswa. Pada tahap ini,
peneliti menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan
prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian pada siklus I ini, siswa tertarik dan semangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, siswa belum fokus dalam
materi pembelajaran. Sebagian dari mereka masih ramai sendiri, siswa
masih takut dan bingung dalam menggunakan puzzle, serta menganggap
bahwa puzzle pada pembelajaran hanya mainan saja yang tidak
mengandung unsur pendidikan.
Selain itu siswa masih belum berani untuk mengajukan dan
menjawab pertanyaan. Meskipun demikian, ini merupakan langkah awal
yang baik karena setidaknya siswa tertarik dan antusias belajar
menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.
Pada Siklus I, siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA
materi alat pencernaan manusia terlihat dari hasil tes formatif saat proses
pembelajaran yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil
tes yang belum sesuai harapan tersebut, dapat dibuktikan dengan perolehan
nilai saat dilakukan pre test dan post test pada siklus, datanya sebagai
berikut:
77
Tabel 4.2 Data Nilai IPA Siswa Siklus I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus I
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
56
64
Promi Nensa S.
42
48
Arita Sulistika
48
52
Wuryanto
64
72
Damma Yogi Anto
52
60
Isro’mah
80
86
Ndari Tika Safitri
52
56
Nia Yuda Pramesti
80
84
Nugroho S.A.
64
68
Sharifa Nur Isnaini
68
76
Siswanti
64
68
Sri Hariyati
62
64
Warsidi
42
64
Arizal Dwi P.
68
80
Asifa Putri W.I
86
92
Bagas Yulianto
52
68
Damar Dimas W.
56
60
Eko Setiawan
48
52
Erika Novita Sari
56
64
Idam Ibnu Faqih
68
86
Novia Fitriani
56
68
Ratna Puspita Sari
72
92
Rendy Alfian Jaya
68
86
Sakti Yudhatama
68
92
Siti Elisa
64
86
Yuliana Lasti
64
68
Dian Marshelina
68
80
Lukman Al Hakim
80
88
Jumlah
1748
2024
Nilai Rata-rata
62,43
72,29
Jumlah Siswa yang Tuntas
5 siswa/17,86%
13 siswa/46,43%
Peningkatan yang Terjadi
8 siswa/28,57%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan
nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang baik. KKM
yang telah ditentukan dari sekolah yaitu 70. Dari nilai pre test terdapat 5
siswa/17,86% yang mencapai KKM dan nilai post test terjadi peningkatan
menjadi 13 siswa/46,43% yang mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa kelas
V SD N 2 Urutsewu pada post test siklus I adalah 72,29.
78
Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
siklus I siswa mulai tertarik, karena guru menggunakan media baru dalam
pembelajaran. Secara garis besar siklus I berjalan dengan baik, hal ini
harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II
Pelaksanaan mengajar pada siklus II dilaksanakan tanggal 27
September 2014 di kelas V dengan jumlah 28 siswa. Pada tahap ini,
peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan manusia. Pada siklus II ini, siswa
memperhatikan intruksi guru, suasana kelas mulai efektif, dan siswa mulai
berani mengajukan pertanyaaan. Selain itu masih ada beberapa siswa yang
masih kurang percaya diri dan masih takut dalam menggunakan puzzle.
Berdasarkan hasil penelitian siklus II dapat disimpulkan bahwa
siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, meskipun masih ada
beberapa siswa berbicara dengan teman sebangkunya yang membuat siswa
belum fokus sepenuhnya terhadap materi yang diajarkan.
Seperti pada tindakan kelas pra siklus dan siklus I, peneliti juga
memberikan tes formatif kepada siswa untuk mengukur pemahaman dan
mengetahui tingkat prestasi belajar siswa. Tingkat pencapaian terbukti
dengan hasil nilai pre test dan post test pada siklus II diperoleh data
sebagai berikut:
79
Tabel 4.3 Data Nilai IPA Siswa Siklus II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus II
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
75
85
Promi Nensa S.
50
65
Arita Sulistika
45
65
Wuryanto
65
70
Damma Yogi Anto
65
75
Isro’mah
50
70
Ndari Tika Safitri
40
60
Nia Yuda Pramesti
80
85
Nugroho S.A.
50
65
Sharifa Nur Isnaini
45
60
Siswanti
50
65
Sri Hariyati
45
55
Warsidi
75
80
Arizal Dwi P.
60
65
Asifa Putri W.I
85
90
Bagas Yulianto
75
80
Damar Dimas W.
60
75
Eko Setiawan
65
75
Erika Novita Sari
55
70
Idam Ibnu Faqih
75
80
Novia Fitriani
50
75
Ratna Puspita Sari
65
70
Rendy Alfian Jaya
60
75
Sakti Yudhatama
75
85
Siti Elisa
70
75
Yuliana Lasti
55
80
Dian Marshelina
60
75
Lukman Al Hakim
80
95
Jumlah
1725
2065
Nilai Rata-rata
61,61
73,75
Jumlah Siswa yang Tuntas
9 siswa/32,14%
20 siswa/71,43%
Peningkatan yang Terjadi
11 siswa/39,28%
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perbandingan nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang
sangat baik. Berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditentukan dari sekolah yaitu 70, maka diketahui yaitu nilai pre test
terdapat 9 siswa atau 32,14% yang mencapai KKM dan nilai post test
mengalami peningkatan menjadi 20 siswa atau 71,43% yang mencapai
80
KKM. Nilai rata-rata siswa kelas V SD N 2 Urutsewu pada post test siklus
II adalah 73,75.
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus II siswa
lebih tertarik dan lebih semangat dalam belajar. Secara garis besar siklus II
berjalan dengan baik dan pembelajaran mulai efektif. Akan tetapi peneliti
masih perlu melanjutkan penelitian pada tindakan kelas siklus III karena
belum sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu ketuntasan individu
siswa 80%.
4. Siklus III
Pelaksanaan mengajar pada siklus III dilaksanakan tanggal 29
September 2014 di kelas V dengan jumlah 28 siswa. Pada tahap ini,
peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.
Pada siklus III hampir semua siswa memperhatikan materi
pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru sudah
terbiasa menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia. Selain itu penggunaan puzzle yang dilaksanakan
pada siklus III, siswa semakin semangat dan percaya diri dalam
menggunakan puzzle. Kelas menjadi lebih tenang (kondusif). Siswa juga
semakin berani untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan.
Seperti pada pra siklus, siklus I, dan siklus II, peneliti juga
memberikan tes formatif sebagai pengukur prestasi belajar siswa. Hasil
81
dari tes yang telah dilakukan pada siklus III, dibuktikan dengan data nilai
pre test dan post test sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Nilai IPA Siswa Siklus III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus III
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
80
90
Promi Nensa S.
75
85
Arita Sulistika
65
75
Wuryanto
60
85
Damma Yogi Anto
75
85
Isro’mah
60
80
Ndari Tika Safitri
50
65
Nia Yuda Pramesti
65
80
Nugroho S.A.
75
85
Sharifa Nur Isnaini
70
85
Siswanti
60
75
Sri Hariyati
55
60
Warsidi
60
75
Arizal Dwi P.
70
80
Asifa Putri W.I
80
95
Bagas Yulianto
65
90
Damar Dimas W.
75
85
Eko Setiawan
80
85
Erika Novita Sari
55
75
Idam Ibnu Faqih
65
80
Novia Fitriani
60
85
Ratna Puspita Sari
70
75
Rendy Alfian Jaya
60
85
Sakti Yudhatama
70
80
Siti Elisa
75
90
Yuliana Lasti
65
80
Dian Marshelina
60
75
Lukman Al Hakim
85
90
Jumlah
1885
2275
Nilai Rata-rata
67,32
81,25
Jumlah Siswa yang Tuntas
13 siswa/46,43%
26 siswa/92,86%
Peningkatan yang Terjadi
13 siswa/46,43%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan
nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang sangat
memuaskan. Dari nilai pre test terdapat 13 siswa atau 46,43% yang
mencapai KKM dan nilai post test terjadi peningkatan menjadi 26 siswa
82
atau 92,86% yang mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa kelas V SD N 2
Urutsewu pada post test siklus III adalah 81,25.
Nilai dari siklus III mengalami peningkatan yang baik dibandingkan
dengan nilai pada siklus II. Pada siklus III masih ada 2 siswa yang belum
tuntas. Siswa ini adalah siswa yang sama pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II. Siswa yang belum tuntas tersebut sebenarnya dari setiap siklus
mengalami peningkatan, akan tetapi belum dapat mencapai KKM yang
ditentukan.
Selain itu dari guru kelas juga mengatakan bahwa 2 siswa tersebut
yang bernama Ndari Tika Safitri dan Sri Hariyati memang memerlukan
bimbingan belajar yang lebih lanjut lagi. Secara garis besar pelaksanaan
siklus III berjalan baik. Berdasarkan nilai siswa yang diperoleh berarti
terdapat peningkatan prestasi belajar melalui penggunaan puzzle alat
pencernaan manusia. Sehingga peneliti merasa tidak perlu untuk
melanjutkan ke pelaksanaan berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memperoleh data dari hasil prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya.
Pelaksanaan pra siklus, di mana peneliti belum menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia, akan tetapi pada siklus I, siklus II dan siklus III
peneliti sudah menggunakan puzzle alat pencernaan manusia. Dipaparkan
sebagai berikut:
83
Tabel 4.5 Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus
Kegiatan
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Pre test
3 siswa/10,71%
5 siswa/17,86%
9 siswa/32,14%
13 siswa/46.43%
Post test
7 siswa/25%
13 siswa/46,43%
20 siswa/71,43%
26 siswa/92,86%
Peningkatan
4 siswa/14,29%
8 siswa/28,57%
11 siswa/39,28%
13 siswa/46,43%
Berdasarkan data peningkatan prestasi belajar per siklus di atas
dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
dengan menggunakan puzzle alat pencernaan manusia dari setiap siklus
mengalami peningkatan yang cukup baik. Peneliti menyajikan dalam
bentuk diagram ketuntasan nilai IPA per siklus, sebagai berikut:
30
20
10
0
Pra
Siklus
Siklus I
Pra Siklus
Pretest
3
Post Test
7
Peningkatan
4
Siklus II
Siklus I
5
13
8
Siklus
III
Siklus II
9
20
11
Siklus III
13
26
13
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai IPA Per Siklus
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada pra siklus
terjadi peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 4 siswa atau
14,29%, akan tetapi setelah menggunakan puzzle alat pencernaan manusia
terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu pada siklus I peningkatan dari
pre test ke post test sebanyak 8 siswa atau 28,57%, siklus II peningkatan
dari pre test ke post test sebanyak 11 siswa atau 39,283% dan siklus III
peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 13 siswa atau 46,43%.
84
Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang baik di setiap
siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa
meningkatnya prestasi belajar ini dipengaruhi karena penggunaan puzzle
alat pencernaan manusia. Pembelajaran dengan menggunakan puzzle
membuat siswa menjadi tertarik sehingga tumbuh semangat belajar yang
tinggi.
Proses pembelajaran IPA menggunakan puzzle alat pencernaan
manusia juga menjadikan suasana yang menyenangkan. Selain itu, saat
diterapkannya pembelajaran menggunakan puzzle kepada siswa kelas V
SD N 2 Urutsewu, peneliti mengamati ternyata antara siswa satu dengan
yang lain dapat memahami pentingnya sebuah kebersamaan hidup.
Hal ini selaras dengan pendapat Suyadi (2010: 321) bahwa puzzle
juga memiliki makna filosofis. Makna filosofisnya bahwa kebersamaan
hidup itu dirangkai dari berbagai perbedaan. Berbeda dalam hal ini adalah
berbeda yang berbentuk sehingga dapat mengisi kekosongan yang
dibutuhkan dengan tepat dan pas. Berbagai bentuk potongan puzzle
merupakan simbol dari keanekaragaman yang dipadukan sesuai dengan
posisi masing-masing, di mana akan membentuk pola atau tatanan hidup
yang rahmatan lil alamin.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan puzzle dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada
siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali,
Tahun Ajaran 2014/2015.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa yang
ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tuntas dari setiap siklusnya yaitu
pada pra siklus saat pre test 10,71% yang tuntas terjadi peningkatan saat
post test menjadi 25% berarti ada peningkatan sebanyak 14,29%. Pada
siklus I saat pre test 17,86% yang tuntas terjadi peningkatan saat post test
menjadi 46,43% berarti ada peningkatan sebanyak 28,57%. Pada siklus II
saat pre test 32,14% yang tuntas terjadi peningkatan saat post test menjadi
71,43% berarti ada peningkatan sebanyak 39,28%. Pada siklus III saat pre
test 46,43% yang tuntas terjadi peningkatan saat post test menjadi 92,86%
berarti ada peningkatan sebanyak 46,43%.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan
oleh guru maupun sekolah untuk meningkatan prestasi belajar pada siswa,
maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
86
1.
Bagi Guru
Guru sebaiknya memperbanyak wawasan dan pengetahuan baru, salah
satunya dengan mengembangkan terobosan baru tentang media yang
digunakan dalam mengajar. Siswa menjadi lebih tertarik dan semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2.
Bagi Siswa
Berusaha meningkatkan belajar yang lebih baik lagi agar penguasaan
materi dapat maksimal dan prestasi belajar lebih meningkat.
3.
Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah dalam hal ini adalah sebagai penyelenggara
pendidikan sebaiknya meningkatkan pembinaan pada guru. Dengan
adanya pembinaan diharapkan dapat menjadi dorongan menjadi lebih
baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada siswa.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, A. 2008. SAINS untuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN-Malang Press.
Ahmadi, A., Widodo S. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azmiyawati, C., Wigati H.O., & Rohana K. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Basrowi, Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Ghalia
Indonesia.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fattahillah, F. 2013. Media Kreativitas Pembelajaran dengan Puzzle dalam Study
Geografi, (Online), (http://faisolfattahillah.blogspot.com/2013/10/mediakreativitas-pembelajaran-dengan.html, diakses tanggal 11 Agustus 2014,
pukul 21.30).
Garnida, D., Rudy B. 2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Ditjen
Binbaga Departemen Agama.
Hadiat. 1996. Alam Sekitar Kita. Jakarta: PT Ciptawidya Swara.
Haryanto. 2004. SAINS untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Hernawan, A.H., dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Iskandar, R.Y. 2009. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak Modren &
Tradisional. Jakarta: Laskar Aksara.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
88
Kusumadewi, W. 2011. Alat Pencernaan Manusia, Makanan, dan Kesehatan,
(Online), http://wahyukusumadewi.wordpress.com/materi/, diakses tanggal
17 September 2014, pukul 17.13).
Kusumah, W., Dedi D. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks.
Maslikah, Peni S. 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Putra, S.R. 2013. Kreasi Mainan Tradisional Anak Nusantara. Yogyakarta: Nayra
Pustaka.
Rositawaty. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengertahuan Alam 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Saraswati, S. 2009. Aneka Permainan Bayi & Anak. Yogyakarta: Katahati.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).
Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Suraji. 2014. Pembelajaran Alat Pencernaan pada Manusia melalui Bermain
dengan
Media
Puzzle,
(Online),
(http://teqip.com/wpcontent/uploads/2014/03/4_IPA.pdf, diakses tanggal 14 Agustus 2014,
pukul 20.00).
Suwandi, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Suyadi. 2010a. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
. 2010b. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Pedagogia.
89
LAMPIRAN
90
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Pra Siklus
Nama Sekolah
: SD N 2 Urutsewu
Tema
: Sehat itu Penting
Subtema
: Pola Hidup Sehat
Kelas
: V (Lima)
Semester
: 1 (Satu)
A. Materi Pokok
Alat pencernaan manusia
B. Alokasi Waktu
2 x 35 menit
C. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
91
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
D. Kompetensi Dasar
IPA
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan
fungsinya.
4.8 Menyajikan laporan tentang penyakit yang berhubungan dengan gangguan
pada organ tubuh manusia.
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
1.
Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia.
2.
Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia.
3.
Menjelaskan proses pencernaan manusia.
4.
Menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia.
F. Tujuan Pembelajaran
1.
Dengan penjelasan guru, mengamati gambar pencernaan, siswa dapat
menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar.
2.
Dengan penjelasan guru, mengamati gambar pencernaan, siswa dapat
menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan
benar.
92
3. Dengan penjelasan guru dan membaca buku, siswa dapat menjelaskan
proses pencernaan manusia dengan benar.
4. Dengan penjelasan guru dan membaca buku, siswa dapat menyebutkan
penyakit alat pencernaan manusia dengan benar.
G. Nilai Karakter yang Diharapkan
1. Rasa ingin tahu
2. Cermat
3. Teliti
4. Tekun
5. Disiplin
H. Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan Manusia
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap oleh tubuh. Ada dua jenis proses pencernaan
makanan dalam tubuh yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan secara
kimia. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam rongga mulut yaitu
penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan secara kimia
terjadi di dalam rongga mulut, lambung dan usus dengan bantuan enzim.
Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan. Proses
pencernaan makanan dalam tubuh kita terjadi di dalam alat pencernaan. Alat
pencernaan yaitu alat (organ) yang berfungsi untuk menghancurkan makanan.
Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus
93
1. Mulut
Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Fungsi
dari mulut yaitu tempat masuknya makanan dan proses penghancuran
makanan. Di dalam mulut, makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi,
dibantu oleh lidah. Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham. Gigi seri berbentuk pahat (menyerupai kapak) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi
untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham berbentuk rata, lebar,
dan bergelombang, berfungsi untuk mengunyah makanan.
Di dalam mulut terdapat enzim yaitu enzim amilase (ptialin) yang
tugasnya untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Itu
sebabnya mengapa nasi (mengandung amilum) yang lama-kelamaan kita
kunyah akan terasa manis.
2. Kerongkongan
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam
kerongkongan. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong makanan ke
lambung
dengan
gerakan
meremas-remas
makanan
oleh
dinding
kerongkongan. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik sehingga makanan
terdorong masuk ke lambung.
3. Lambung
Dari kerongkongan makanan masuk ke lambung. Fungsinya untuk
mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Di dalam
lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yaitu enzim
94
pepsin (mengubah protein menjadi pepton). Di dalam lambung makanan
dicerna hingga lembut. Di lambung terdapat asam klorida yang dihasilkan
oleh dinding lambung berfungsi untuk membunuh kuman dan mengasamkan
makanan. Ketika proses pencernaan terjadi, otot-otot dinding lambung
berkontraksi. Secara bertahap, makanan yang telah mengalami proses
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus merupakan tempat pencernaan, penyerapan sari-sari
makanan dan nutrisi. Usus halus terbagi menjadi 3, yaitu usus 12 jari, usus
kosong, dan usus penyerap. Di usus 12 jari, terjadi pencernaan dengan
bantuan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase.
Di dalam usus kosong terjadi pencernaan secara kimiawi. Usus kosong
mempunyai dinding yang dapat mengahasilkan getah pencernaan. Usus
penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan.
5. Usus besar
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Di
dalam usus besar sisa makanan mengalami pembusukan. Di dalam usus besar
tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, melainkan hanya penyerapan air
dan garam-garam mineral. Usus besar fungsinya untuk penyerapan air dan
pembususkan sisa makanan. Sisa makanan dibusukan oleh bakteri
escherichia coli.
95
6. Anus
Proses terakhir yaitu sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses
pencernaan. Hasil pembusukan dikeluaran sebagai tinja (feses), gas, dan air
seni.
Berikut beberapa penyakit yang dapat menyerang alat-alat pencernaan:
a. Diare
Diare atau sering disebut mencret merupakan penyakit yang menyerang
alat pencernaan usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar, terlalu
banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan dapat disebabkan
oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti cacing gelang dan
amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar berkali-kali
dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati penderita dapat mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh. Untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang, penderita dapat meminum larutan oralit. Larutan oralit adalah
larutan gula dan garam.
b. Mag (Radang Lambung)
Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung dan usus 12 jari yang
ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan
kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar,
lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang
dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
96
c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah
kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks)
adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum) yaitu terletak antara usus
halus dan ususu besar. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kotoran di
usus buntu yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya umbai cacing
menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing
meradang.
d. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini
disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang
serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu
penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa
makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat
sehingga sulit dikeluarkan.
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit tersebut maka
harus memelihara dan merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini:
1) Makan makanan yang bergizi, berserat, dan seimbang.
2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
4) Makan secara teratur.
5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
97
6) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen dan
cokelat.
7) Mencuci tangan sebelum makan.
8) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh
lambung.
9) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
I.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific, meliputi:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Melakukan
d. Menghubungkan
e.
Mengkomunikasikan
2. Ceramah
3. Tanya Jawab
4. Penugasan
J.
Alat dan Sumber Belajar
1. Alat
LCD dan Laptop
2. Sumber
a. Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
98
b. Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
c. Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI,
halaman 13-17.
K. Kegiatan Pembelajaran
No.
1.
Kegiatan
Waktu
15 menit
Kegiatan awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya : “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
menyanyikan lagu pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman
sehari-hari siswa yang berhubungan dengan alat
pencernaan manusia dengan mengajukan pertanyaan
seperti :
- Berapa kali kalian makan dalam sehari?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
 Tahukah ada berapa alat pencernaan makanan pada tubuh
kita anak-anak?
 Bagaimana caranya makanan bisa dicerna di tubuh kita?
 Siapa yang tahu penyakit yang bisa menyerang pencernaan
kita?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia
dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan
manusia dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
99
No.
2.
3.
Kegiatan
Waktu
menjelaskan proses pencernaan manusia dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menyebutkan penyakit pencernaan manusia dengan benar
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu
mengenai alat pencernaan manusia
Siswa mengerjakan pre test
40 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar alat
pencernaan manusia yang ditampilkan
 Siswa diminta mengamati gambar alat pencernaan yang
ditanyangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
yang terkait dengan gambar alat pencernaan manusia,
jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:
- Gambar apa yang ditampilkan tadi anak-anak?
c. Melakukan
 Siswa mencari tahu tentang fungsi masing-masing alat
pencernaan manusia, proses pencernaan dan penyakit
secara individu
d. Menghubungkan
 Siswa diminta menuliskan fungsi masing-masing alat
pencernaan manusia, proses pencernaan dan penyakit di
buku tugas masing-masing
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk
menyampaikan apa yang ditulisnya.
Penutup
 Guru memberikan penghargaan pada siswa yang berani
maju ke depan untuk menyampaikan hasilnya
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban
yang telah diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar alat pencernaan
manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk
yang terjadi, mengomentari siswa yang pemalu dan
bersendau gurau untuk diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk
menyebutkan dan menjelaskan alat pencernaan yang
100
No.
Kegiatan
Waktu
dipelajarai hari ini kepada orang tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola
hidup sehat dengan mengetahui lebih jelas alat pencernaan
manusia.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh
ketua kelas
 Salam penutup
L. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian
: Tes Tertulis
2. Bentuk penilaian
: Pilihan Ganda dan Essay
M. Lembar Evaluasi (Pre Test dan Post Test)
-
Soal
I. Pilihan ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan disebut ….
a. Alat peredaran darah
b. Alat pernapasan
c. Alat pencernaan
d. Alat makan
2. Setiap permukaan lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda. Pengecap
rasa manis terdapat pada bagian ….
a. Pangkal lidah
b. Seluruh permukaan lidah
c. Pinggir lidah
d. Ujung lidah
101
3. Fungsi gigi seri adalah ….
a. Untuk memotong makanan
b. Untuk mengoyak makanan
c. Untuk mengunyah makanan
d. Untuk menelan makanan
4. Saluran yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung
adalah….
a. Usus halus
b. Usus besar
c. Lambung
d. Kerongkongan
5. Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh.
Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada….
a. Lambung
b. Usus halus
c. Usus besar
d. Kerongkongan
6. Pembusukan makanan oleh bakteri terjadi di dalam ….
a. Usus halus
b. Usus besar
c. Lambung
d. Kerongkongan
102
7. Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi di ….
a. Mulut dan kerongkongan
b. Mulut dan lambung
c. Lambung dan usus halus
d. Lambung dan usus besar
8. Lambung menghasilkan beberapa cairan yang membantu pencernaan makanan.
Salah satunya yaitu asam klorida yang berfungsi untuk ….
a. Menyerap sari makanan
b. Membunuh kuman yang masuk bersama makanan
c. Melarutkan makanan yang keras
d. Menghaluskan makanan
9. Perhatikan alat-alat pencernaan dibawah ini!
I. Kerongkongan
II. Mulut
III. Usus Halus
IV. Lambung
V. Usus Besar
VI. Anus
Urutan alat pencernaan diatas adalah ….
a. II-III-I-IV-V-VI
b. II-I-IV-III-V-VI
c. I-II-III-IV-V-VI
d. II-I-IV-V-III-VI
103
10. Hasil pembusukan sari makanan bahan padat dan gas dikeluarkan melalui
….
a. Lubang kemih
b. Anus
c. Usus besar
d. Usus halus
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Sebutkan secara berurutan alat pencernaan manusia?
2. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam. Sebutkan dan Jelaskan!
3. Sebutkan 4 penyakit yang dapat menyerang alat-alat pencernaan!
4. Proses reabsorpsi air pada saluran pencernaan berlangsung pada bagian?
5. Apa fungsi dari gigi seri, taring, dan geraham?
-
Kunci jawaban
I. Pilihan ganda
1. C
2. D
3. C
4. D
5. B
6. B
7. B
104
8. B
9. B
10.B
II. Essay
1. Urutan saluran pencernaan makanan manusia yaitu mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
2. - Proses mekanis, yaitu pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi
bentuk halus atau kecil dengan bantuan gerakan alat-alat pencernaan.
- Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzimenzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
3. Mag (Radang Lambung), Apendisitis (Radang Umbai Cacing), Diare, dan
Sembelit.
4. Proses reabsorpsi air pada saluran pencernaan berlangsung pada bagian
usus besar.
5. -
-
Gigi seri
= memotong makanan.
-
Gigi taring
= merobek dan mengoyak makanan.
-
Gigi geraham
= mengunyah makanan.
Pedoman penilaian
I. Pilihan ganda
: Jumlah benar x 1
II. Uraian
: Jumlah benar x 5 = 10 (setiap jawaban yang
benar nilainya 2)
105
= 10
Penilaian :
N = Jumlah benar x 5
N = 20 x 5
N = 100
Guru kelas V
Boyolali, 23 September 2014
Peneliti
Suhir, S.Pd.SD
NIP. 196605191994031003
Hermiya Arita Anggraeni
NIM. 11510044
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Suprihatiningsih, S.Pd.
NIP. 196010281983042001
106
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD N 2 Urutsewu
Tema
: Sehat itu Penting
Subtema
: Pola Hidup Sehat
Kelas
: V (Lima)
Semester
: 1 (Satu)
A. Materi Pokok
Alat pencernaan manusia
B. Alokasi Waktu
2 x 35 menit
C. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
107
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
D. Kompetensi Dasar
IPA
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan
fungsinya.
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
1. Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia.
2. Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia.
3. Menunjukkan posisi alat pencernaan manusia menggunakan puzzle.
F. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru, mengamati gambar pencernaan dan menyusun
puzzle alat pencernaan manusia, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian
alat pencernaan manusia dengan benar.
2. Dengan penjelasan guru, mengamati gambar pencernaan dan menyusun
puzzle alat pencernaan manusia, siswa dapat menyebutkan fungsi bagianbagian alat pencernaan manusia dengan benar.
3. Dengan penjelasan guru dan menyusun puzzle alat pencernaan manusia,
siswa dapat menunjukkan posisi alat pencernaan manusia menggunakan
puzzle dengan benar.
108
G. Nilai Karakter yang Diharapkan
1. Rasa ingin tahu
2. Cermat
3. Teliti
4. Tekun
5. Disiplin
H. Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan Manusia
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zatzat makanan yang dapat diserap oleh tubuh. Ada dua jenis proses pencernaan
makanan dalam tubuh yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan
secara kimia. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam rongga mulut yaitu
penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan secara
kimia terjadi di dalam rongga mulut, lambung dan usus dengan bantuan
enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan dalam tubuh kita terjadi di dalam alat
pencernaan. Alat pencernaan yaitu alat (organ) yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan. Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri
atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
1.
Mulut
Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Fungsi
dari mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses penghancuran
makanan. Di dalam mulut, makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi,
109
dibantu oleh lidah. Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham. Gigi seri berbentuk pahat (menyerupai kapak) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi
untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham berbentuk rata, lebar,
dan bergelombang, berfungsi untuk mengunyah makanan.
Di dalam rongga mulut terdapat enzim yaitu enzim amilase (ptialin) yang
tugasnya untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Itu
sebabnya mengapa nasi (mengandung amilum) yang lama-kelamaan kita
kunyah akan terasa manis.
2.
Kerongkongan
Setelah dicerna di dalam rongga mulut, makanan akan masuk ke dalam
kerongkongan. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong makanan ke
lambung
dengan
gerakan
meremas-remas
makanan
oleh
dinding
kerongkongan. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik sehingga makanan
terdorong masuk ke lambung.
3.
Lambung
Dari kerongkongan makanan masuk ke lambung. Fungsinya untuk
mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Di dalam
lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yaitu enzim
pepsin (mengubah protein menjadi pepton). Di dalam lambung makanan
dicerna hingga lembut. Di lambung terdapat asam klorida yang dihasilkan
oleh dinding lambung berfungsi untuk membunuh kuman dan mengasamkan
makanan. Ketika proses pencernaan terjadi, otot-otot dinding lambung
110
berkontraksi. Secara bertahap, makanan yang telah mengalami proses
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4.
Usus halus
Usus halus merupakan tempat pencernaan, penyerapan sari-sari
makanan dan nutrisi. Usus halus terbagi menjadi 3, yaitu usus 12 jari, usus
kosong, dan usus penyerap. Di usus 12 jari, terjadi pencernaan dengan
bantuan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase.
Di dalam usus kosong terjadi pencernaan secara kimiawi. Usus kosong
mempunyai dinding yang dapat mengahasilkan getah pencernaan. Usus
penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan.
5.
Usus besar
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Di
dalam usus besar sisa makanan mengalami pembusukan. Di dalam usus besar
tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, melainkan hanya penyerapan air
dan garam-garam mineral. Usus besar fungsinya untuk penyerapan air dan
pembususkan sisa makanan. Sisa makanan dibusukan oleh bakteri
escherichia coli.
6.
Anus
Proses terakhir yaitu sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses
pencernaan. Hasil pembusukan dikeluaran sebagai tinja (feses), gas, dan air
seni.
111
I.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific, meliputi:
a.
Mengamati
b. Menanya
c. Melakukan
d. Menghubungkan
e. Mengkomunikasikan
2. Ceramah
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Penugasan
J.
Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
Puzzle alat pencernaan manusia
2. Alat
LCD dan Laptop
3. Sumber
a. Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
b. Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
112
c. Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI,
halaman 13-17.
K. Kegiatan Pembelajaran
No.
1.
Kegiatan
Waktu
15 menit
Kegiatan awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta
didik dengan penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya : “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
menyanyikan lagu pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman siswa, guru mencoba menggali
pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan
dengan alat pencernaan manusia
dengan
mengajukan pertanyaan seperti :
- Berapa kali kalian makan dalam sehari?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
- Tahukah ada berapa alat pencernaan makanan pada
tubuh kita anak-anak?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
dapat menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan
manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan
manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat
menunjukkan
posisi
alat
pencernaan
manusia
menggunakan puzzle dengan benar.
 Nanti anak-anak juga dapat belajar sambil bermain
dengan menyusun puzzle alat pencernaan manusia
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu
mengenai alat pencernaan manusia
113
No.
2.
3.
Kegiatan
Waktu
 Hari ini kita akan bermain menyusun/merangkai puzzle
(guru sambil menunjukkan puzzle alat pencernaan
manusia)
Siswa mengerjakan pre test
40 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar alat
pencernaan manusia yang ditampilkan
 Siswa diminta mengamati gambar-gambar alat
pencernaan yang ditanyangkan
 Siswa diminta mengamati tubuhnya sendiri dan tubuh
teman sebangku
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
yang terkait dengan gambar alat pencernaan manusia,
jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:
- Apa gambar yang ditanyangkan tadi anak-anak?
- Apa ada bagian tubuh yang sama dan berbeda anakanak?
 Guru menunjukkan puzzle alat pencernaan manusia.
 Siswa mendengarkan penjelasan singkat tentang
langkah selanjutnya yaitu cara menyusun puzzle
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan
manusia secara cepat dan bergantian
 Siswa dengan membaca buku mencari tahu tentang
fungsi masing-masing alat pencernaan manusia
berdiskusi secara berkelompok 4 orang
d. Menghubungkan
 Pada saat kita makan, kita pasti melihat dulu apa
makanannya, kemudian mencicipinya. Setelah makanan
berada dalam mulut, lalu kalian mengunyah makanan
tersebut. Itulah pencernaan pertama di tubuh kita yang
bisa kita lihat dengan jelas.
 Siswa dengan berdiskusi diminta menuliskan bagianbagian alat pencernaan dan fungsinya yang sudah
diketahui di lembar diskusi yang dibagikan oleh guru
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk
menunjukkan dan menyampaikan apa yang ditulisnya
dengan menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.
Penutup
 Memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang
benyusun puzzle dengan cepat
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju
untuk menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban
114
No.
Kegiatan
Waktu
yang telah diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar alat pencernaan
manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk
yang terjadi, mengomentari siswa yang pemalu dan
bersendau gurau untuk diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk
menyebutkan dan menjelaskan alat pencernaan yang
dipelajarai hari ini kepada orang tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola
hidup sehat dengan mengetahui proses pencernaan
manusia.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh
ketua kelas
 Salam penutup
L. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk penilaian
: Pilihan ganda, Essay, dan Menjodohkan
M. Lembar Diskusi
Selesaikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompokmu!
1. Sebutkan alat pencernaan manusia secara berurutan!
2. Jelaskan fungsi dari masing-masing alat pencernaan tersebut!
- Kunci jawaban
1. Mulut-Kerongkongan-Lambung-Usus Halus-Usus Besar-Anus
2. - Mulut fungsinya untuk sebagai tempat masuknya makanan dan proses
penghancuran makanan
- Kerongkongan fungsinya mendorong makanan ke lambung dengan
gerakan meremas-remas makanan oleh dinding kerongkongan.
- Lambung fungsinya untuk mengaduk dan mencerna makanan yang
115
-
berasal dari kerongkongan
Usus halus fungsinya tempat pencernaan, penyerapan sari-sari
makanan dan nutrisi
Usus besar fungsinya penyerapan air dan pembusukan sisa makanan
Anus fungsinya sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses
pencernaan.
N. Lembar Evaluasi (Pre Test dan Post Test)
-
Soal
I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Proses pencernaan makanan pada manusia dibedakan menjadi dua,
yaitu secara ... dan ....
a. Kinetik dan mekanis
b. Kimiawai dan kinetik
c. Mekanis dan kimiawi
d. Kimiawi dan alami
2. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu Jejunum, Duodenum, dan Ileum.
Proses penyerapan bahan makanan terjadi di bagian ….
a. Deudenum dan Jejunum
b. Jejunum
c. Duodenum dan Ileum
d. Ileum
3. Makanan
akan
mengalami
pencernaan
selama
dalam
saluran
pencernaan tetapi pada organ tertentu makanan tidak mengalami
pencernaan secara mekanik maupun kimia. Organ tersebut adalah ….
116
a. Lambung
b. Usus halus
c. Kerongkongan
d. usus besar
4. Penghubung cavum oris dengan esofagus adalah ….
a. Faring
b. Laring
c. Jejenum
d. Trakea
5. Bakteri yang berperan dalam proses pembusukan sisa makanan adalah
….
a. Salmonela
b. E. Coli
c. Bacterium
d. Cypromonas
6. Enzim yang terdapat di mulut adalah enzim ….
a. Pepsin
b. Amilase
c. Tripsisn
d. Lipase
7. Alat pencernaan yang dilewati oleh makanan secara urut adalah ....
a.
Mulut – Tenggorokan – Lambung – Usus Halus – Usus Besar –
Anus
117
b.
Mulut – Kerongkongan – Usus Halus – Lambung – Usus Besar –
Anus
c.
Mulut – Kerongkongan – Lambung – Usus Besar – Usus Halus –
Anus
d.
Mulut – Kerongkongan – Lambung – Usus Halus – Usus Besar –
Anus
8. Fungsi dari usus halus adalah ....
a. Penyerapan air dan garam mineral
b. Pengeluaran feses
c. Penyerapan sari-sari makanan
d. Tempat pembusukan sisa makanan
9. Perhatikan gambar berikut !
Bagian anak panah yang ditunjukkan pada gambar diatas adalah ....
a. Lambung
b. Usus dua belas jari
c. Usus halus
d. Usus besar
10. Kerongkongan melewatkan makanan dari mulut ke lambung dengan
cara ....
a. Gerak peristaltik
b. Gerak mekanik
118
c. Gerak balistik
d. Gerak sistematik
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Alat pencernaan manusia terdiri dari enam bagian. Sebutkan secara
berurutan bagian alat pencernaan manusia tersebut?
2. Apakah fungsi dari alat pencernaan usus halus dan usus besar?
3.
Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas tiga macam.
Sebutkan!
4. Jelaskan pengertian pencernaan makanan secara kimiawi!
5. Lambung dibagi menjadi tiga bagian. Sebutkan dan jelaskan 3 bagian
lambung tersebut ?
III. Jodohkanlah gambar alat pencernaan di bawah ini dengan tepat!
A
B
C



D

E

-
Kunci jawaban
I. Pilihan ganda
1. C
119
2. D
3. C
4. A
5. B
6. B
7. D
8. C
9. C
10. A
II. Uraian
1. Urutan alat pencernaan manusia yaitu mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.
2.
- Fungsi dari usus halus yaitu menyerap sari-sari makanan.
- Fungsi dari usus besar yaitu penyerapan air.
3. Gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
4. Proses kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzimenzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
5. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
-
Kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati.
- Fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah.
- Pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus.
120
III. Menjodohkan

A

B
C

D

E

- Pedoman penilaian
I. Pilihan ganda
: Jumlah benar x 1
= 10
II. Uraian
: Jumlah benar x 5
= 10 (setiap jawaban
yang benar nilainya 2)
III. Menjodohkan
Penilaian :
: Jumlah benar x 1
=5
N = Jumlah benar x 4
N = 25 x 4
N = 100
Guru kelas V
Boyolali, 25 September 2014
Peneliti
Suhir, S.Pd.SD
NIP. 196605191994031003
Hermiya Arita Anggraeni
NIM. 11510044
Mengetahui,
Kepala Sekolah
d.
NIP. 196010281983042001
121
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus II
Nama Sekolah
: SD N 2 Urutsewu
Tema
: Sehat itu Penting
Subtema
: Pola Hidup Sehat
Kelas
: V (Lima)
Semester
: 1 (Satu)
A. Materi Pokok
Alat pencernaan manusia (proses pencernaan manusia)
B. Alokasi Waktu
2 x 35 menit
C.
Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
122
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam
karya
yang estetis, dalam
gerakan
yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
D. Kompetensi Dasar
IPA
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan
fungsinya.
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
1. Menjelaskan proses pencernaan manusia di mulut.
2. Menjelaskan proses pencernaan manusia di kerongkongan.
3. Menjelaskan proses pencernaan manusia di lambung.
4. Menjelaskan proses pencernaan manusia di usus halus.
5. Menjelaskan proses pencernaan manusia di usus besar.
6. Menjelaskan proses pencernaan manusia di anus.
7. Menjelaskan proses pencernaan manusia menggunakan puzzle.
F. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di mulut dengan benar.
123
2. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di kerongkongan dengan benar.
3. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di lambung dengan benar.
4. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di usus halus dengan benar.
5. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di usus besar dengan benar.
6. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia di anus dengan benar.
7. Dengan penjelasan guru, mengamati video dan menyusun puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
manusia menggunakan puzzle dengan benar.
G. Nilai Karakter yang Diharapkan
1. Rasa ingin tahu
2. Cermat
3. Teliti
4. Tekun
124
H. Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan Manusia (Proses Pencernaan Manusia)
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi
zat-zat makanan yang dapat diserap oleh tubuh. Ada dua jenis proses
pencernaan makanan dalam tubuh yaitu pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimia. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam
rongga mulut yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.
Pencernaan secara kimia terjadi di dalam rongga mulut, lambung dan
usus dengan bantuan enzim.
Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan dalam tubuh kita terjadi di dalam alat
pencernaan. Alat pencernaan yaitu alat (organ) yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan. Alat pencernaan makanan pada manusia
terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, dan anus.
Proses pencernaan makanan diawali pada bagian mulut. Di dalam
mulut makanan dihaluskan oleh gigi dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah
menghasilkan air ludah dan enzim ptialin. Enzim merupakan zat yang
berguna untuk menghancurkan makanan secara kimiawi menjadi bagian
yang lebih halus. Dari mulut makanan masuk menuju kerongkongan. Di
dalam kerongkongan terjadi gerak peristaltik, yaitu gerakan meremasremas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan. Gerak peristaltik
inilah yang menyebabkan makanan dapat masuk ke dalam lambung. Di
125
dalam lambung makanan yang sudah dihaluskan oleh gigi di dalam mulut
akan dilumatkan dan diaduk dengan bantuan getah lambung.
Getah lambung ini berguna untuk memecah makanan agar mudah
diserap oleh pembuluh darah. Makanan yang telah dilumatkan di dalam
lambung akan berupa bubur halus sehingga mudah diserap oleh usus.
Makanan yang telah dicerna di dalam lambung kemudian masuk menuju
usus dua belas jari. Di dalam usus dua belas jari ini pencernaan dibantu
oleh getah pankreas dan getah empedu.
Getah empedu dihasilkan oleh hati. Getah empedu digunakan untuk
memecah lemak menjadi butiran-butiran yang sangat halus sehingga
dapat membantu kerja enzim lipase. Getah pankreas dihasilkan oleh
pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsine, dan
lipase. Amilase yang mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsine, yang
mengubah protein menjadi asam amino. Lipase, yang mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
Setelah itu, makanan disalurkan menuju usus halus. Di dalam usus
halus makanan dicerna kembali sehingga terbentuklah sari-sari makanan.
Sari-sari makanan inilah yang akan diserap oleh dinding-dinding usus
halus melalui pembuluh darah sehingga masuk ke dalam darah untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan atau ampas makanan akan
masuk ke dalam usus besar. Selanjutnya sisa makanan tersebut
dibusukkan oleh bakteri menjadi kotoran. Kemudian, kotoran ini akan
dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Di dalam usus besar tidak terdapat
126
penyerapan sari makanan melainkan hanya penyerapan air. Makanan
lama kelamaan akan sampai ke proses terakhir yaitu menuju anus. Anus
merupakan proses pencernaan terakhir di tubuh manusia.
I.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific, meliputi:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Melakukan
d. Menghubungkan
e. Mengkomunikasikan
2. Ceramah
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Penugasan
J. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
Puzzle alat pencernaan manusia
2. Alat
LCD dan Laptop
3. Sumber
a. Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
127
b. Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
c. Heri Sulistyanto, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V SD/MI,
halaman 11-12.
K. Kegiatan Pembelajaran
No.
1.
Kegiatan
Waktu
15 menit
Kegiatan awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta
didik dengan penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya : “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan menyanyikan lagu pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
Guru melakukan apersepsi, yaitu:
 Caranya dengan melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman siswa, guru mencoba
menggali pengalaman sehari-hari siswa yang
berhubungan dengan alat pencernaan manusia
dengan mengajukan pertanyaan seperti :
- Anak-anak, apakah kalian tahu apa yang
terjadi pada makanan di dalam tubuh setelah
kalian makan?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
- Bagaimana makanan yang kita makan itu bisa dicerna
oleh tubuh?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di
mulut dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di
kerongkongan dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
128
No.
2.
Kegiatan
Waktu
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di
lambung dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di usus
halus dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di usus
besar dengan benar
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan proses pencernaan manusia di anus
dengan benar
 Nanti anak-anak juga menjelaskan proses pencernaan
menggunakan puzzle
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat
yaitu mengenai proses pencernaan manusia
Siswa mengerjakan pre test
40 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati video tentang
proses pencernaan manusia
 Siswa diminta mengamati video pencernaan yang
ditayangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan video proses
pencernaan manusia, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
- Video tadi tentang apa anak-anak?
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan
manusia secara cepat dan bergantian
 Siswa diminta membaca secara bergantian tentang
proses pencernaan manusia pada buku paket IPA
Jilid 5 halaman 11-12
d. Menghubungkan
 Pada saat kita makan, kita pasti melihat dulu apa
makanannya, kemudian mencicipinya, lalu kalian
mengunyah makanan tersebut. Makanan itu akan
masuk ke kerongkongan. Itulah awal perjalanan
proses pencernaan kalian. Tidak boleh tergesa-gesa
dalam mengunyah makanan agar makanan dapat
dicerna dengan baik.
 Siswa dengan teman sebangkunya diminta
berdiskusi dengan menulis proses pencernaan
manusia
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk
129
No.
3.
Kegiatan
Waktu
menyampaikan apa yang ditulisnya dengan
mendemonstrasikan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
15 menit
Penutup
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani
maju untuk menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil
jawaban yang telah diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar pencernaan
manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari siswa yang pemalu dan
bersendau gurau untuk diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk
menjelaskan proses pencernaan yang dipelajarai hari
ini kepada orang tua.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar
tentang pola hidup sehat dengan mengetahui
penyakit pada pencernaan manusia.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin
oleh ketua kelas
 Salam penutup
L. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk penilaian : Essay
M. Lembar Diskusi
Selesaikan dengan kelompok kalian secara singkat dan jelas proses
pencernaan pada manusia di bawah ini!
Proses pencernaan makanan berawal dari mulut ....
130
-
Kunci jawaban
Proses pencernaan makanan berawal dari mulut. Setelah dari mulut
makanan masuk menuju kerongkongan. Di sini terjadi gerak peristaltik, yaitu
gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan. Gerak
inilah yang menyebabkan makanan dapat masuk ke lambung. Di proses ini
makanan yang sudah dihaluskan oleh gigi di dalam mulut akan dilumatkan dan
diaduk dengan bantuan getah lambung. Makanan kemudian masuk menuju
usus halus. Di usus ini terdiri dari 3 bagian, yaitu usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Di dalam usus dua belas jari ini pencernaan
dibantu oleh getah pankreas dan getah empedu.
Setelah itu, makanan menuju usus kosong. Di usus kosong terjadi
penyerapan secara kimiawi. Selanjutnya menuju ke usus penyerapan yang
merupakan tempat penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan akan masuk ke
dalam usus besar. Selanjutnya sisa makanan tersebut dibusukkan oleh bakteri
escherichia coli. Kemudian, hasil pembususkan berupa bahan padat, cair dan
gas. Di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan sari makanan melainkan
hanya penyerapan air. Bagian akhir dari pencernaan akan sampai ke anus.
N. Lembar Evaluasi (Pre Test dan Post Test)
- Soal
Jawablah titik-titik di bawah ini dengan benar!
Proses pencernaan makanan diawali pada bagian 1 .... Di dalam
mulut makanan dihaluskan dengan bantuan gigi, lidah dan air ludah.
Gigi dan lidah mencerna makanan secara 2 .... Air ludah mencerna
makanan secara 3 .... Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan
dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah ditelan.
Selain itu, air liur mengandung enzim 4 ....
5 ... merupakan zat yang berguna untuk menghancurkan makanan
secara kimiawi menjadi bagian yang lebih halus. Dari mulut
makanan masuk menuju 6 .... Di sini terjadi gerak 7 ... yaitu gerakan 8
... yang dilakukan oleh dinding kerongkongan. Gerak inilah yang
menyebabkan makanan dapat masuk ke 9 ....
131
Di proses ini makanan yang sudah dihaluskan oleh gigi di dalam
mulut
akan dilumatkan dan diaduk dengan bantuan 10 ....
Makanan kemudian masuk menuju 11 .... Di usus ini terdiri dari
tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus
penyerapan.
Di dalam 12 ... ini pencernaan dibantu oleh getah
pankreas dan getah empedu. Setelah itu, makanan menuju usus
kosong.
Di
usus
kosong
terjadi
penyerapan
secara
13
....
Selanjutnya menuju ke usus penyerapan yang merupakan 14 ....
Sisa makanan akan masuk ke dalam 15 .... Selanjutnya sisa
makanan tersebut dibusukkan oleh bakteri 16 .... Kemudian, hasil
pembususkan berupa bahan 17..., ..., ..... Di dalam usus besar tidak
terjadi 18 .... melainkan hanya 19 ....Bagian akhir dari pencernaan akan
sampai ke 20 ....
-
Kunci jawaban
1. Mulut
2. Mekanis
3. Kimiawi
4. Ptialin
5. Enzim
6. kerongkongan
7. Peristaltik
8. Meremas-remas
9. Lambung
132
10. Getah lambung
11. Usus halus
12. Usus dua belas jari
13. Kimiawi
14. Tempat penyerapan sisa-sisa makanan
15. Usus besar
16. Escherichia coli
17. Padat, cair dan gas
18. Penyerapan sari makanan
19. Penyerapan air
20. Anus
b. Penilaian : N = Jumlah benar x 5
N = 20 x 5
N = 100
Boyolali, 27 September 2014
Peneliti
Guru kelas V
Suhir, S.Pd.SD
NIP. 196605191994031003
Hermiya Arita Anggraeni
NIM. 11510044
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Suprihatiningsih, S.Pd.
NIP. 196010281983042001
133
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus III
Nama Sekolah
: SD N 2 Urutsewu
Tema
: Sehat itu Penting
Subtema
: Pola Hidup Sehat
Kelas
: V (Lima)
Semester
: 1 (Satu)
A. Materi Pokok
Alat pencernaan manusia (penyakit pencernaan manusia)
B. Alokasi Waktu
2 x 35 menit
C. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain.
134
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
D. Kompetensi Dasar
IPA
4.8 Menyajikan laporan tentang penyakit yang berhubungan dengan
gangguan pada organ tubuh manusia.
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
1. Menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia.
2. Menjelaskan penyebab penyakit alat pencernaan manusia.
3. Menunjukkan letak penyakit pencernaan manusia menggunakan
puzzle
F. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru,
mengamati gambar penyakit, membaca
buku dan mengamati puzzle alat pencernaan manusia, siswa dapat
menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia dengan benar.
2. Dengan penjelasan guru, membaca buku dan mengamati puzzle alat
pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan penyebab penyakit alat
pencernaan manusia dengan benar.
135
3. Dengan penjelasan guru dan mengamati puzzle alat pencernaan
manusia, siswa dapat menunjukkan letak penyakit pencernaan
manusia menggunakan puzzle dengan benar.
G. Nilai Karakter yang Diharapkan
1. Rasa ingin tahu
2. Cermat
3. Teliti
4. Tekun
5. Disiplin
H. Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan Manusia (Penyakit Pencernaan Manusia)
Alat
pencernaan
yaitu
alat
(organ)
yang berfungsi
untuk
menghancurkan makanan. Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri
atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan
anus. Pada alat pencernaan juga terdapat gangguan atau penyakit yang
menyebabkan sistem pencernaan tidak berjalan dengan baik. Penyakit dan
gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan
yang tidak sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke
dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit
yang dapat menyerang alat-alat pencernaan.
a. Diare
Diare atau sering disebut mencret merupakan penyakit yang menyerang
alat pencernaan usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar,
136
terlalu banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan
dapat disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti
cacing gelang dan amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang
air besar berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati
penderita dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dalam
tubuh. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, penderita dapat
meminum larutan oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam.
b. Mag (Radang Lambung)
Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung yang ditandai dengan
gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan
kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada
saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam
klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah
kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai cacing
(apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum) yaitu terletak
antara usus halus dan usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh
penumpukan kotoran di usus buntu yaitu di bagian umbai cacing.
Akibatnya umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini
menyebabkan umbai cacing meradang.
137
d. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini
disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan
kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan
membantu penyerapan air di usus besar menjadi terganggu. Jika kadar
serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air.
Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan.
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit tersebut
maka harus memelihara dan merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini:
1) Makan makanan yang bergizi, berserat dan seimbang.
2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
4) Makan secara teratur.
5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
6) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen
dan cokelat.
7) Mencuci tangan sebelum makan.
8) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh
lambung.
9) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
I. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific, meliputi:
a. Mengamati
138
b. Menanya
c. Melakukan
d. Menghubungkan
e. Mengkomunikasikan
2. Ceramah
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Penugasan
J. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
Puzzle alat pencernaan manusia
2. Alat
LCD dan Laptop
3. Sumber
a. Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84.
b. Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54.
c. Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI,
halaman 13-17.
139
K. Kegiatan Pembelajaran
No.
1.
2.
Kegiatan
Waktu
15 menit
Kegiatan awal/Pendahuluan
Penyiapan siswa:
 Membuka pembelajaran dengan salam.
 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta
didik dengan penuh khidmat.
 Guru melakukan presensi.
 Guru bertanya : “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
Memotivasi siswa dan apersepsi:
 Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan menyanyikan lagu pencernaan berikut:
Marilah mari belajar pencernaan
Pencernaan itu ada di tubuh kita
Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Setelah itu masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar
Dan yang terakhir itu adalah anus
 Guru melakukan apersepsi, yaitu:
a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman siswa, guru mencoba menggali
pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan
dengan alat pencernaan manusia dengan mengajukan
pertanyaan seperti :
- Anak-anak, apakah kalian tahu apa yang terjadi jika
pola hidup kita tidak sehat?
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
- Bagaimana makanan yang kita makan itu bisa
menjadi penyakit di tubuh kita?
Menjelaskan tujuan
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia
dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menjelaskan penyebab penyakit alat pencernaan
manusia dengan benar.
 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan
dapat menunjukkan letak penyakit pencernaan
manusia menggunakan puzzle dengan benar.
Menjelaskan cakupan materi
 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat
yaitu mengenai penyakit pada pencernaan manusia
Siswa mengerjakan pre test
40 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Guru meminta siswa mengamati gambar tentang
beberapa penyakit yang menyerang pencernaan manusia
140
No.
3.
Kegiatan
Waktu
 Siswa diminta mengamati gambar tentang beberapa
penyakit yang menyerang pencernaan manusia yang
ditanyangkan
b. Menanya
 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
yang terkait dengan gambar, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
- Gambar tadi tentang apa anak-anak?
c. Melakukan
 Kelompok siswa menyusun puzzle alat pencernaan
manusia secara cepat dan bergantian
 Siswa diminta membaca secara bergantian tentang
penyakit pencernaan manusia di buku siswa halaman 55
d. Menghubungkan
 Siswa diminta menuliskan pengalaman saat terserang
penyakit yang berkaitan dengan pencernaan
 Siswa dengan berdiskusi diminta menuliskan nama
penyakit dan penyebabnya serta cara memelihara,
merawat alat pencernaan
e. Komunikasi
 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk
mendemonstrasikan apa yang ditulisnya dengan
menunjukkan dan menjelaskan menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
15 menit
Penutup
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani
maju untuk menyampaikan di depan kelas
 Siswa mengerjakan post test
 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil
jawaban yang telah diselesaikan oleh siswa
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari
Menemukan manfaat dari materi
 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?
 Guru menanyakan apa manfaat belajar tentang penyakit
pencernaan manusia
Memberi umpan balik
 Guru mengomentari siswa yang pemalu dan bersendau
gurau untuk diberi nasihat
Tindak lanjut
 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk
menyebutkan dan menjelaskan macam-macam penyakit
pencernaan manusia kepada orang tua
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang
lingkungan sehat.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa
 Salam penutup
141
L. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian
: Tes Tertulis
2. Bentuk penilaian
: Pilihan Ganda dan Essay
M. Lembar Diskusi
1. Tuliskanlah nama
penyakit
alat
pencernaan manusia
dan
penyebabnya pada kolom di bawah ini!
Nama penyakit
Penyebab
2. Tuliskanlah cara memelihara dan merawat alat pencernaan
manusia! (minimal 5)
-
Kunci Jawaban
1. Nama penyakit alat pencernaan manusia dan penyebabnya
Nama penyakit
Mag
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak
teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar, lambung
menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida)
yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
Apendisitis
Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di
apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks
tersebut dapat mengakibatkan radang.
Diare
Penyakit ini karena bakteri yang ditandai dengan muntahmuntah dan buang air besar terus menerus.
Sembelit
Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang
berserat. Karena serat makanan membantu penyerapan air di
usus besar. Jika kadar serat makanan kurang, akibatnya sisa
makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan.
142
2. Cara memelihara dan merawat alat pencernaan manusia sebagai
berikut:
a. Makan makanan yang bergizi, berserat, dan seimbang.
b. Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
c. Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
d. Makan secara teratur.
e. Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
f. Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula.
g. Mencuci tangan sebelum makan.
h. Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah
dicerna oleh lambung.
i. Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur.
N. Lembar Evaluasi (Pre Test dan Post Test)
-
Soal
I. Pilihan Ganda
1. Peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan oleh
infeksi bakteri disebut….
a. Diare
b. Kolik
c. Peritonitis
d. Apenditis (usus buntu)
2. Rasa nyeri pada usus karena adanya penyerapan air yang
berlebihan sehingga feses menjadi keras disebut ….
143
a. Defekasi
b. Heneroid
c. Gastrokolik
d. Konstipasi
3. Penyakit alat pencernaan ini menyerang usus. Ditandai dengan
gejala muntah dan buang air besar terus-menerus disebut …
a. Diare
b. Konstipasi
c. Muntaber
d. Mag
4. Terjadinya radang akut atau kronis pada selaput lendir dinding
lambung merupakan gangguan sistem percernaan yang disebut ….
a. Gastritis
b. Heart burn
c. Gastroenteritis
d. Stomatitis
5. Penyakit yang terjadi akibat sering terlambat makan adalah....
a. Sakit gigi
b. Mag
c. Diare
d. Sembelit
144
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan tepat!
No.
Nama
1. Mag
-
2.
Apendisitis
3.
4.
Disentri
Sembelit
Letak
...
Antara usus halus
dan usus besar
Usus
...
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh
kebiasaan makan yang tidak teratur.
Jika kita tidak segera makan pada
saat lapar, lambung menjadi kosong.
Akibatnya, asam lambung (asam
klorida) yang dihasilkan untuk
mencerna
makanan
melukai
lambung.
...
...
...
Kunci jawaban
I. Pilihan ganda
1. D.
2. D.
3. A.
4. A.
5. B.
II. Essay
No.
1.
Nama
penyakit
Mag
2.
Apendisitis
Letak
Lambung
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan
makan yang tidak teratur. Jika kita tidak
segera makan pada saat lapar, lambung
menjadi kosong. Akibatnya, asam
lambung (asam klorida) yang dihasilkan
untuk mencerna makanan melukai
lambung.
Usus buntu Penyakit ini disebabkan adanya makanan
(Antara
yang masuk di apendiks dan membusuk.
145
3.
Diare
usus halus
dan usus
besar)
Usus
4.
Sembelit
Usus besar
Pembusukan makanan di apendiks
tersebut dapat mengakibatkan radang.
Penyakit ini karena bakteri yang ditandai
dengan muntah-muntah dan buang air
besar terus menerus.
Penyakit ini disebabkan makanan yang
kita makan kurang berserat. Makanan
kurang serat dapat mengganggu proses
pencernaan. Serat makanan membantu
penyerapan air di usus besar. Jika kadar
serat makanan berkurang, sisa makanan
kurang menyerap air. Akibatnya, sisa
makanan menjadi padat sehingga sulit
dikeluarkan.
c. Pedoman penilaian
I.
II.
Pilihan ganda
: Jumlah benar x 1
=5
Uraian
: Jumlah benar x 5
= 15 (Setiap nomor bila benar
nilainya 3)
Penilaian
N = Jumlah benar x 5
N = 20 x 5
N = 100
Boyolali, 29 September 2014
Peneliti
Guru kelas V
Suhir, S.Pd.SD
NIP. 196605191994031003
Hermiya Arita Anggraeni
NIM. 11510044
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Suprihatiningsih, S.Pd.
NIP. 196010281983042001
146
Lampiran 5
Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V
NO.
NAMA
NILAI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Mulyono
Promi Nensa S.
Arita Sulistika
Wuryanto
Damma Yogi Anto
Isro’mah
Ndari Tika Safitri
Nia Yuda Pramesti
Nugroho S.A.
Sharifa Nur Isnaini
Siswanti
Sri Hariyati
Warsidi
Arizal Dwi P.
Asifa Putri W.I
Bagas Yulianto
Damar Dimas W.
Eko Setiawan
Erika Novita Sari
Idam Ibnu Faqih
Novia Fitriani
Ratna Puspita Sari
Rendy Alfian Jaya
Sakti Yudhatama
Siti Elisa
Yuliana Lasti
Dian Marshelina
Lukman Al Hakim
Jumlah
Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa yang Tuntas
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas
60
50
70
60
50
70
40
50
50
40
50
50
50
50
80
60
50
60
70
50
60
60
50
50
60
50
60
80
1570
56,07
5 siswa/17,86%
23 siswa/82,14%
147
KETUNTASAN
BELUM
TUNTAS
TUNTAS






























Lampiran 6
Hasil Tes Siswa Pra Siklus
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Pra Siklus
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
50
60
Promi Nensa S.
45
55
Arita Sulistika
45
60
Wuryanto
60
65
Damma Yogi Anto
60
65
Isro’mah
65
75
Ndari Tika Safitri
40
45
Nia Yuda Pramesti
50
60
Nugroho S.A.
65
80
Sharifa Nur Isnaini
55
65
Siswanti
40
65
Sri Hariyati
40
50
Warsidi
55
65
Arizal Dwi P.
65
75
Asifa Putri W.I
80
90
Bagas Yulianto
55
65
Damar Dimas W.
40
45
Eko Setiawan
55
60
Erika Novita Sari
60
65
Idam Ibnu Faqih
50
60
Novia Fitriani
60
65
Ratna Puspita Sari
65
80
Rendy Alfian Jaya
50
55
Sakti Yudhatama
65
65
Siti Elisa
60
65
Yuliana Lasti
50
55
Dian Marshelina
75
80
Lukman Al Hakim
85
95
Jumlah
1535
1830
Nilai Rata-rata
56,61
65,36
Jumlah siswa yang tuntas
3 siswa/10,71%
7 siswa/25%
Peningkatan yang terjadi
4 siswa/14,29%
148
Lampiran 7
Hasil Tes Siswa Siklus I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus I
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
56
64
Promi Nensa S.
42
48
Arita Sulistika
48
52
Wuryanto
64
72
Damma Yogi Anto
52
60
Isro’mah
80
86
Ndari Tika Safitri
52
56
Nia Yuda Pramesti
80
84
Nugroho S.A.
64
68
Sharifa Nur Isnaini
68
76
Siswanti
64
68
Sri Hariyati
62
64
Warsidi
42
64
Arizal Dwi P.
68
80
Asifa Putri W.I
86
92
Bagas Yulianto
52
68
Damar Dimas W.
56
60
Eko Setiawan
48
52
Erika Novita Sari
56
64
Idam Ibnu Faqih
68
86
Novia Fitriani
56
68
Ratna Puspita Sari
72
92
Rendy Alfian Jaya
68
86
Sakti Yudhatama
68
92
Siti Elisa
64
86
Yuliana Lasti
64
68
Dian Marshelina
68
80
Lukman Al Hakim
80
88
Jumlah
1748
2024
Nilai Rata-rata
62,43
72,29
Jumlah Siswa yang Tuntas
5 siswa/17,86%
13 siswa/46,43%
Peningkatan yang Terjadi
8 siswa/28,57%
149
Lampiran 8
Hasil Tes Siswa Siklus II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus II
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
75
85
Promi Nensa S.
50
65
Arita Sulistika
45
65
Wuryanto
65
70
Damma Yogi Anto
65
75
Isro’mah
50
70
Ndari Tika Safitri
40
60
Nia Yuda Pramesti
80
85
Nugroho S.A.
50
65
Sharifa Nur Isnaini
45
60
Siswanti
50
65
Sri Hariyati
45
55
Warsidi
75
80
Arizal Dwi P.
60
65
Asifa Putri W.I
85
90
Bagas Yulianto
75
80
Damar Dimas W.
60
75
Eko Setiawan
65
75
Erika Novita Sari
55
70
Idam Ibnu Faqih
75
80
Novia Fitriani
50
75
Ratna Puspita Sari
65
70
Rendy Alfian Jaya
60
75
Sakti Yudhatama
75
85
Siti Elisa
70
75
Yuliana Lasti
55
80
Dian Marshelina
60
75
Lukman Al Hakim
80
95
Jumlah
1725
2065
Nilai Rata-rata
61,61
73,75
Jumlah Siswa yang Tuntas
9 siswa/32,14% 20 siswa/71,43%
Peningkatan yang Terjadi
11 siswa/39,28%
150
Lampiran 9
Hasil Tes Siswa Siklus III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Daftar Nilai Siklus III
Nama
Pre Test
Post Test
Mulyono
80
90
Promi Nensa S.
75
85
Arita Sulistika
65
75
Wuryanto
60
85
Damma Yogi Anto
75
85
Isro’mah
60
80
Ndari Tika Safitri
50
65
Nia Yuda Pramesti
65
80
Nugroho S.A.
75
85
Sharifa Nur Isnaini
70
85
Siswanti
60
75
Sri Hariyati
55
60
Warsidi
60
75
Arizal Dwi P.
70
80
Asifa Putri W.I
80
95
Bagas Yulianto
65
90
Damar Dimas W.
75
85
Eko Setiawan
80
85
Erika Novita Sari
55
75
Idam Ibnu Faqih
65
80
Novia Fitriani
60
85
Ratna Puspita Sari
70
75
Rendy Alfian Jaya
60
85
Sakti Yudhatama
70
80
Siti Elisa
75
90
Yuliana Lasti
65
80
Dian Marshelina
60
75
Lukman Al Hakim
85
90
Jumlah
1885
2275
Nilai Rata-rata
67,32
81,25
Jumlah Siswa yang Tuntas
13 siswa/46,43%
26 siswa/92,86%
Peningkatan yang Terjadi
13 siswa/46,43%
151
Lampiran 10
Lembar Pengamatan Guru
Pra Siklus
No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan
presensi,
lembar
pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian
terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan
runtut
Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah
direncanakan
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi berupa
tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan
nasihat atau arahan
e. Salam penutup
2.
3.
4.
5.
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
152
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
Secara
keseluruhan
√
baik
√
Faktor yang
Menghambat
√
√
√
Pemberian
motivasi
dengan lagu
sangat
menarik
√
Suara guru
jelas,
tingkatkan!
√
√
√
√
Siswa masih
ada yang
ramai sendiri
√
√
√
√
√
√
√
√
Soal yang
diberikan
jelas,
Tinngkatkan!
Saran:
Kondisikan kelas agar siswa memperhatikan dan guru harus tegas kepada
siswa yang ramai sendiri, sebagai awalan sudah bagus. Lanjutkan!
Boyolali, 23 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
153
Lampiran 11
Lembar Pengamatan Guru
Siklus I
No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan
presensi,
lembar
pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian
terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan
runtut
Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah
direncanakan
Penerapan pembelajaran dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan
a. Guru menggunakan media puzzle
secara efektif
b. Menjelaskan jalannya pembelajaran
dengan menggunakan puzzle
c. Penguasaan guru terhadap materi
dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
d. Melibatkan siswa dalam
memanfaatkan puzzle
e. Mengevaluasi pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
2.
3.
4.
5.
154
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
Secara
keseluruhan
√
bagus
√
Faktor yang
Menghambat
√
Siswa masih
belum
terkondisikan
dengan baik
√
√
√
√
Penjelasan
dari guru
sudah baik,
salah satunya
suranya jelas
√
√
√
Masih ada
beberapa siswa
yang masih
ramai sendiri,
terutama di
bagian
belakang
√
√
√
√
√
√
√
√
Puzzle yang
digunakan
sangat
menarik
siswa,
membuat
siswa
semangat
dalam belajar
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
No.
Aspek Pengamatan
6.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi berupa
tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan
nasihat atau arahan
e. Salam penutup
√
√
√
√
Faktor yang
Menghambat
Soal yang
diberikan
guru
jelas,untuk
lainnya
tingkatkan
lagi!
√
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Saran:
-
Dalam pengkondisian kelas ditingkatkan lagi agar siswa lebih kondusif
untuk belajar!
-
Sebaiknya dalam penyusunan puzzle, guru harus jelas dan memberi contoh
terlebih dahulu sehingga siswa tidak takut dan tidak bingung dalam
menerapkannya.
Boyolali, 25 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
155
Lampiran 12
Lembar Pengamatan Guru
Siklus II
No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi, lembar
pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
2.
3.
4.
5.
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian
terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan
runtut
Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah
direncanakan
Penerapan pembelajaran dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan
a. Guru menggunakan media puzzle
secara efektif
b. Menjelaskan jalannya pembelajaran
dengan menggunakan puzzle
c. Penguasaan guru terhadap materi
dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
d. Melibatkan siswa dalam
memanfaatkan puzzle
e. Mengevaluasi pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
156
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
Keseluruhan
persiapan
√
mengajar
√
sudah baik
Faktor yang
Menghambat
√
√
√
√
√
Secara
keseluruhan
penyampaian
materi sudah
jelas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pemberian
motivasi
dengan lagu
cukup
menarik
Siswa senang
dengan
pembelajaran
yang
berlangsung,
dengan
diselingi
kelucuan dari
guru
Penggunaan
puzzle sudah
jelas, siswa
semangat
ikut langsung
dalam
menggunaka
n puzzle
dengan
menyusun
potongan
gambar
Kelas sudah
efektif dan
terkontrol,
tetapi beberapa
siswa masih
ada yang
berbicara
dengan teman
sebangkunya
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
No.
Aspek Pengamatan
6.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi berupa
tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan
nasihat atau arahan
e. Salam penutup
√
√
√
√
Faktor yang
Menghambat
Soal dan
tindak lanjut
yang
diberikan
cukup baik
√
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Saran: - Lebih tingkatkan lagi dalam menggunakan puzzle alat pencernaan
manusia agar siswa yang masih takut dan kurang percaya diri dalam
menggunakan puzzle menjadi berani seperti siswa yang lain.
Boyolali, 27 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
157
Lampiran 13
Lembar Pengamatan Guru
Siklus III
No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi, lembar
pengamatan, lembar evaluasi
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
Penyampaian materi pokok
a. Menyampaikan materi dengan jelas
b. Menekankan bagian-bagian
terpenting dalam pelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan
runtut
Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah
direncanakan
Penerapan pembelajaran dengan
menggunakan puzzle alat pencernaan
a. Guru menggunakan media puzzle
secara efektif
b. Menjelaskan jalannya pembelajaran
dengan menggunakan puzzle
c. Penguasaan guru terhadap materi
dengan menggunakan puzzle alat
pencernaan manusia
d. Melibatkan siswa dalam
memanfaatkan puzzle
e. Mengevaluasi pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
2.
3.
4.
5.
158
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
Sudah baik
dalam
√
persiapan
√
mengajar
√
Sudah baik,
Tingkatkan!
Kelas dapat
terkontrol
dengan baik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Secara
keseluruhan
guru jelas
dalam
penyampaian
materi
Guru bisa
menciptakan
suasana kelas
yang
kondusif
√
√
√
√
√
√
Instruksi
guru sudah
jelas, siswa
semangat
dan senang
dalam
menyusun
puzzle
Faktor yang
Menghambat
No.
6.
Hasil Faktor yang
B C K Mendukung
Aspek Pengamatan
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Memberikan lembar evaluasi
berupa tes tertulis individu
b. Melakukan penilaian akhir
c. Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan melibatkan
siswa
d. Memberikan tindak lanjut dengan
nasihat atau arahan
e. Salam penutup
√
√
√
√
Faktor yang
Menghambat
Keseluruhan
sudah baik,
terutama
dalam
menyimpulkan materi
√
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Saran:
-
Tingkatkan terus untuk menjadi yang lebih baik!
-
Guru dapat menggunakan puzzle dalam pelajarn IPA khususnya
pencernaan karena melalui penelitian ini hasilnya sangat baik.
Boyolali, 29 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 19660519199403100
3
159
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Siswa
Pra Siklus
No.
1.
Hasil
B C K
Aspek Pengamatan
Keterangan
√ Sebagian siswa menjawab dengan semangat
Siswa menjawab salam
dengan semangat
tapi masih ada siswa yang tidak menjawab
salam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Siswa merespon
panggilan presensi dari
guru
Siswa semangat
menyanyikan lagu
pencernaan
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
√
Siswa kurang merespon dengan baik
√
Siswa kurang bersemangat saat bernyanyi
√
Masih banyak siswa yang tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan
Siswa semangat
mengikuti pembelajaran
IPA
Siswa memberikan
umpan balik dari
penjelasan guru
Siswa berani
mengajukan pertanyaan
kepada guru
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
√
Masih banyak siswa yang belum bersemangat
mengikuti pelajaran
Siswa menjawab salam
penutup
√ Siswa dan guru belum berinteraksi dengan
baik
√ Siswa masih takut untuk bertanya
√
√
Banyak siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
Akhir pembelajaran, siswa bersemangat dalam
menjawab salam
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Boyolali, 23 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
160
Lampiran 15
Lembar Pengamatan Siswa
Siklus I
No.
Aspek Pengamatan
1.
Siswa menjawab salam
dengan semangat
2.
Siswa merespon
panggilan presensi dari
guru
Siswa menyanyikan
lagu pencernaan
Siswa memahami
pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa semangat
mengikuti pembelajaran
IPA
Siswa maju ke depan
untuk menyusun puzzle
alat pencernaan manusia
secara berkelompok
Siswa memberikan
umpan balik dari
penjelasan guru
Siswa berani
mengajukan pertanyaan
kepada guru
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
11.
Siswa menjawab salam
penutup
Hasil
B C K
√
√
√
Keterangan
Menjawab dengan semangat salam dari guru,
tapi masih ada beberapa siswa yang kurang
semangat
Siswa masih asyik sendiri
Siswa masih kurang semangat dalam
bernyanyi
√ Masih banyak siswa yang belum paham
sehingga siswa menjadi takut dan bingung
dalam menggunakan puzzle
√
Sebagian siswa masih kurang memperhatikan
√
Ada beberapa siswa yang masih kurang
semangat
√
Siswa masih takut salah dalam menyusun
puzzle
√ Masih belum terlihat
√ Hanya beberapa siswa yang mulai terlihat
berani bertanya
√
√
Siswa masih kurang serius dalam mengerjakan
soal evaluasi dan kesulitan dalam menjawab
Siswa semangat dalam menjawab salam
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Boyolali, 25 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
161
Lampiran 16
Lembar Pengamatan Siswa
Siklus II
No.
Aspek Pengamatan
1.
Siswa menjawab salam
dengan semangat
2.
Siswa merespon
panggilan presensi dari
guru
Siswa menyanyikan
lagu pencernaan
Siswa memahami
pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa semangat
mengikuti pembelajaran
IPA
Siswa maju ke depan
untuk menyusun puzzle
alat pencernaan manusia
secara berkelompok
Siswa memberikan
umpan balik dari
penjelasan guru
Siswa berani
mengajukan pertanyaan
kepada guru
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
Siswa menjawab salam
penutup
Hasil
B C K
√
Keterangan
Menjawab dengan semangat salam dari guru,
tapi masih ada beberapa siswa yang kurang
semangat
Siswa merespon dengan baik
√
√
√
Siswa semangat dalam bernyanyi lagu
pencernaan
Siswa sudah mulai paham, tetapi masih ada
beberapa siswa yang kurang percaya diri
dalam menggunakan puzzle
√
Ada beberapa siswa masih kurang
memperhatikan penjelasan guru
Siswa semangat belajar
√
Ada beberapa siswa masih takut salah dalam
menyusun puzzle
√
Sudah mulai terjadi interaksi yang baik antara
guru dan siswa
√
Sebagian siswa mulai terlihat berani bertanya
√
Siswa serius dalam mengerjakan soal evaluasi
√
√
Siswa semangat dalam menjawab salam
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Boyolali, 27 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
162
Lampiran 17
Lembar Pengamatan Siswa
Siklus III
No.
Aspek Pengamatan
1.
Siswa menjawab salam
dengan semangat
2.
Siswa merespon
panggilan presensi dari
guru
Siswa menyanyikan
lagu pencernaan
Siswa memahami
pembelajaran dengan
menggunakan puzzle
alat pencernaan manusia
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa semangat
mengikuti pembelajaran
IPA
Siswa maju ke depan
untuk menyusun puzzle
alat pencernaan manusia
secara berkelompok
Siswa memberikan
umpan balik dari
penjelasan guru
Siswa berani
mengajukan pertanyaan
kepada guru
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Siswa menjawab salam
penutup
Hasil
B C K
√
Keterangan
Menjawab dengan semangat salam dari guru,
tapi masih ada beberapa siswa yang kurang
semangat
Siswa merespon dengan baik
√
√
Siswa semangat dalam bernyanyi lagu
pencernaan
Siswa sudah paham dalam menggunakan
puzzle
√
√
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa semangat belajar
√
Siswa berani maju menyusun puzzle
√
√
Sudah mulai terjadi interaksi yang baik antara
guru dan siswa
√
Siswa berani bertanya
Siswa serius dalam mengerjakan soal evaluasi
√
√
Siswa semangat dalam menjawab salam
Keterangan: B (Baik), C (Cukup), K (Kurang)
Boyolali, 29 September 2014
Pengamat
Suhir, S.Pd. SD
NIP. 196605191994031003
163
Lampiran 18
Dokumentasi
Peneliti Membuka
Siswa Bersama-sama
Peneliti Melakukan
Pembelajaran IPA di
Menyanyikan Lagu
Apersepsi dengan
Kelas V
Pencernaan
Bertanya Kepada Siswa
Peneliti Menulis Judul
Materi Pembelajaran IPA
di kelas V
Peneliti sedang
Menunjukkan Puzzle
Alat Pencernaan
Manusia
164
Siswa sedang Mengamati
Gambar dan Bergantian
Membaca Materi
Pencernaan melalui Power
Point
Keadaan Siswa sedang
Keadaan Siswa sedang
Mengikuti Pembelajaran
Mengikuti
IPA
Pembelajaran IPA
Peneliti Mengawasi
Jalannya Diskusi Siswa
kelas V
Keadaan Siswa
Semangat Bertanya
dalam Pembelajaran
IPA
165
Keadaan Siswa sedang
Berdiskusi
Peneliti Menjelaskan Cara
Menggunakan Puzzle Alat
Pencernaan Manusia
Keadaan Siswa saat Menyusun Puzzle Alat Pencernaan Manusia
Siklus I
Siklus I
Siklus II
Siklus II
Siklus II
Siklus II
Siklus III
Siklus III
Siklus III
166
Perwakilan Siswa
Perwakilan Siswa
Menunjukkan Posisi Alat
Mendemonstrasikan
Pencernaan Manusia
Fungsi Alat Pencernaan
Menggunakan Puzzle
Manusia Menggunakan
pada Silus I
Puzzle pada Siklus I
Perwakilan Kelompok
Mendemontrasikan
Proses Pencernaan
Manusia pada Siklus II
Perwakilan Kelompok
Menyampaikan Hasil
Diskusi Menggunakan
Puzzle pada Siklus I
Perwakilan kelompok
Perwakilan Siswa
Mendemontrasikan
Menunjukkan Letak
Proses Pencernaan
Penyakit Pencernaan
Manusia Menggunakan
Manusia Menggunakan
Puzzle pada Siklus II
Puzzle pada Siklus III
167
Perwakilan siswa
Menjelaskan Cara
Merawat Alat
Pencernaan Manusia
Menggunakan Puzzle
pada Siklus III
Peneliti Membagikan
Penghargaan Berupa
Gambar Bintang Kepada
Kelompok Siswa yang
Menang pada Siklus I
Kelompok Siswa yang
Berhasil Menyusun
Puzzle Paling Cepat
pada Siklus I
Keadaan Siswa sedang
Keadaan Siswa sedang
Keadaan siswa sedang
Mengerjakan Post Test
Mengerjakan Post Test
Mengerjakan Pre Test
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
168
Peneliti Mengawasi
Keadaan Siswa sedang
Keadaan Siswa sedang
Siswa Mengerjakan Post
Mengerjakan Pre Test
Mengerjakan Post Test
Test Siklus II
Siklus III
Siklus III
Siswa Mengumpulkan
Peneliti Membacakan
Lembar Test ke Depan
Nilai hasil Test Kepada
Kelas
Siswa
169
Beberapa Siswa Bersama
Peneliti Menyimpulkan
Materi Pembelajaran
Menggunakan Puzzle
Lampiran 19
Lembar Konsultasi Skripsi
170
Lampiran 20
Surat Permohonan Ijin Penelitian
171
Lampiran 21
Surat Keterangan Penelitian
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
UPT PENDIDIKAN DASAR DAN LUAR SEKOLAH
KECAMATAN AMPEL
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 URUTSEWU
Alamat : Cengkalsewu, Urutsewu, Ampel,Boyolali Kode Pos 57352
SURAT KETERANGAN
Nomor: 423.1/X/447/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Suprihatiningsih, S.Pd.
Nip
: 196010281983042001
Jabatan
: Kepala SD N 2 Urutsewu, Ampel, Boyolali
Menerangkan bahwa :
Nama
: Hermiya Arita Anggraeni
NIM
: 11510044
Tempat / Tanggal Lahir
: Boyolali, 14 Januari 1992
Yang bersangkutan adalah mahasiswa STAIN Salatiga dan telah kami berikan ijin
untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka pembuatan Skripsi
di SD Negeri 2 Urutsewu di kelas V Tahun Ajaran 2014 / 2015. Demikian surat
ijin ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Urutsewu, 10 Oktober 2014
Kepala Sekolah
Suprihatiningsih, S.Pd.
NIP.196010281983042001
172
Lampiran 22
Nilai SKK Mahasiswa
Nama : Hermiya Arita Anggraeni
Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PGMI
NIM
: 11510044
Dosen P.A.
NO.
1.
NAMA KEGIATAN
Orientasi Pengenalan Akademik
PELAKSANAAN
25-27 Agustus
dan
2010
Kemahasiswaan
(OPAK)
: Drs. Abdul Syukur, M.Si.
STATUS
Peserta
NILAI
3
Peserta
3
04 Oktober 2010
Peserta
2
19 Desember 2010
Peserta
6
17 Mei 2011
Peserta
3
21 Mei 2011
Peserta
4
20 Juni 2011
Peserta
6
22 Juni 2011
Peserta
6
STAIN Salatiga 2010 “Optimalisai
Nalar Kritis Mahasiswa: “Upaya
Mengawal Perubahan Bangsa ke
Arah yang Lebih Baik”
2.
User
Education
(Pendidikan
Pemakai) Oleh UPT Perpustakaan
20-25 September
2010
STAIN Salatiga
3.
Pra-DM Bedah Film “Nothing Is
Imposible In This World”
4.
Seminar
Nasional
Workshop
Of
“National
Entrepreneurship
And Basic Cooperation 2010”
5.
Seminar
Keperempuanan
“Menumbuhkan
Kembali
Kekartinian
dalam
Jiwa
Ranah
Kampus”
6.
Seminar Regional “Berani Kaya
Berani Taqwa”
7.
Seminar
Nasional
Pendidikan
“Realisasi
Pendidikan
Bangsa
dalam
Karakter
Kurikulum
Pendidikan Nasional”
8.
Seminar
Nasional
Penanggulangan
Indonesia
“Pilar-Pilar
Korupsi
Perspektif
di
Agama,
Budaya, dan Negara”
173
9.
Sertifikat Perlombaan 17-an “HUT
21 Agustus 2011
Panitia
2
Peserta
3
Peserta
6
20 Mei 2012
Peserta
6
06 Juni 2012
Peserta
6
06 Oktober 2012
Peserta
3
13 Oktober 2012
Peserta
3
30 Desember 2012
Panitia
2
24 Januari 2013
Panitia
3
29 April 2013
Peserta
3
RI ke-66 Tahun 2011”
10.
Grand Opening Nisa “Hipnotherapy” 24 September 2011
(Concentrate Your Mind, Get Your
Achievement)
11.
Seminar Nasional Entrepreneurship 21 April 2012
2012
“Tren
Bisnis
Multimedia
dan
Berbasis
Teknologi
Informatika sebagai Wujud Pasar
Modern”
12.
Seminar Nasional “Membangun
Pemahaman
Agama
Menuju
Khoirul Ummah”
13.
Seminar
Nasional
Multikultural
“Pendidikan
sebagai
Pilar
Karakter Bangsa”
14.
Pra Youth Leadership Training
“Surat Cinta Pembasmi Galau”
15.
“Training Pembuatan Makalah”
Oleh LDK Darul Amal STAIN
Salatiga
16.
Sertifikat Kegiatan Gerak Jalan
Massal “Menyambut Tahun Baru
2013”
17.
Piagam
Penghargaan
Kegiatan
Pengajian Akbar dalam Rangka:
“Maulid Nabi Muhammad SAW”
18.
Seminar
“Pencegahan
Bahaya
NAPZA, HIV/AIDS, Mewaspadai
Pergaulan
Bebas
untuk
Membentuk Remaja yang Tangguh
& Launching PIK SAHAJASA
STAIN Salatiga”
174
19.
Seminar Nasional Entrepreneurship
27 Mei 2013
Peserta
6
06 Juni 2013
Panitia
3
13 Juni 2013
Peserta
6
23 Oktober 2013
Peserta
3
Panitia
3
16-18 Mei 2014
Peserta
5
01 Juli 2014
Peserta
3
05 Juli 2014
Peserta
3
13-14 Agustus
Panitia
4
“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur
Generasi Muda”
20.
Piagam
Penghargaan
Kegiatan
Pengajian Akbar dalam Rangka:
“Peringatan
Isra’
Mi’raj
Nabi
Muhammad SAW 1434 H”
21.
Seminar Nasional Politik “Peran
Nyata Mahasiswa dalam
Menyikapi Perpolitikan Indonesia”
22.
MTQ
Mahasiswa
V
“MTQ
Wahana Apresiasi untuk Mencetak
Insan Qur’ani”
23.
Talk Show “How to be a Successfull 07 April 2014
Creative Preneur to Face ASEAN
Economic Community 2015”
24.
Pendidikan Lanjutan Perkoperasian
(PLP) “Membentuk Jiwa dengan
Jati Diri Koperasi dan Mental
Entrepeneur”
25.
Piagam Penghargaan “Pendataan
SID (Sistem Informasi Desa) Desa
Jamuskauman, Kecamatan Ngluwar,
Kabupaten Magelang Tahun 2014”
26.
Certificate “Data Entry Person,
Village Information System At
Jamuskauman Village, Ngluwar
Sub-district, Magelang District”
27.
Piagam
Penghargaan
Kegiatan
Perkemahan “Memperingati Hari
Pramuka Tahun 2014 di SD N 2
Urutsewu, Ampel, Boyolali”
175
2014
28.
Sertifikat Kegiatan 17 Agustus
dalam
Rangka:
17 Agustus 2014
Panitia
2
13 Oktober 2014
Peserta
3
14 Oktober 2014
Peserta
6
04 November 2014
Peserta
6
“Memperingati
HUT RI Ke-69 Tahun 2014”
29.
Sekolah
Pasar
Modal
Syariah
(SPMS) “Level Basic 1 atau
Pendidikan Tingkat 1”
30.
Seminar Nasional “Optimalisasi
Sumber Daya Insani Terhadap
Lembaga Keuangan Syariah”
31.
Seminar Nasional Bahasa Arab
Ittaqo “Implementasi Kurikulum
2013 pada Mapel Bahasa Arab
Tingkat
Dasar,
Menengah
dan
dalam
Tingkat
Upaya
Menjawab Tantangan Pengajaran
Bahasa Arab”
Jumlah
Salatiga, 06 November 2014
Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag., M.A.
NIP. 19741212 199903 1 003
176
123
Lampiran 23
Data Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar IPA
Kelas V SD N 2 Urutsewu
Hari/Tanggal
: Rabu/17 September 2014
Kelas/Semester : V/1
3 hal yang menyebabkan prestasi belajar di SD N 2 Urutsewu khususnya pada mata
pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia masih rendah, yaitu:
a. Pemahaman siswa tentang materi alat pencernaan masih relatif kurang.
Ditunjukkan dengan data nilai ulangan harian siswa kelas V SD N 2
Urutsewu, terdapat 5 siswa atau 17,86% yang tuntas belajar dan yang tidak
tuntas adalah 23 siswa atau 82,14%. Nilai rata-rata siswa kelas V yaitu 56,07.
b. Siswa kurang bersemangat dalam proses belajar.
Dalam hal ini saat proses pembelajaran berlangsung, siswa kurang
bersemangat karena pembelajaran yang monoton saat belajar dan kurangnya
respons siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih banyak dengan
berceramah tanpa memanfaatkan media yang ada.
Pada saat guru mengajar hampir penyampaian materi pelajaran dengan
ceramah. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran, dimana seharusnya
media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan siswa dalam
menguasai materi yang diajarkan.
Boyolali, 17 September 2014
Pengamat
Guru kelas V
Hermiya Arita Anggraeni
NIM. 11510044
Suhir, S.Pd.SD
NIP. 196605191994031003
177
Lampiran 24
Power Point Skripsi
178
179
180
181
Lampiran 25
RIWAYAT HIDUP PENULIS
HERMIYA ARITA ANGGRAENI
DATA PERSONAL
NIM
: 11510044
Tempat dan Tanggal Lahir
: Boyolali, 14 Januari 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Sambirejo RT 06/07, Winong, Kec. Boyolali,
Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah, Kode Pos
57315
PENDIDIKAN
1997-1998
: TK Pertiwi 1 Winong, Boyolali
1998-2004
: SD N 1 Winong, Boyolali
2004-2007
: SMP N 5 Boyolali
2007-2010
: SMA N 1 Ampel, Boyolali
2010-Sekarang
: Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah
PGMI STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, dibuat dengan sebenar-benarny
Salatiga, 13 Oktober 2014
Penuli
Hermiya Arita A
182
Download